Anda di halaman 1dari 12

PENELITIAN SOSIAL

PENGARUH KEBERSIHAN KELAS TERHADAP


KONSENTRASIBELAJAR SISWA

Penelitian Oleh : X Mipa 1


Abelta Mika Setiarini
Eva Selistyana
Hanifah Salsabila
Najma Aulia Shabrina
Nismaya Annisatul Iftitah
Parameswara Nugrahayu Anggun Windhira

SMA N 2 BANGUNTAPAN
GLONDONG, WIROKERTEN, BANGUNTAPAN, BANTUL
TAHUN AJARAN 2016 2017
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb


Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan
islam, dan menjadikan kita dalam golongan hamba-hambanya yang taat dan
patuh kepada-Nya, sungguh ini adalah suatu nikmat yang tiada taranya, yang
dapat membawa kita mendapatkan keridhaannya jika kita tetap dapat
mempertahankannya sampai akhir hayat kita.

Guna menunjang program semester ganjil, meningkatkan mutu


pendidikan dan mendorong minat baca SMA, penulis telah menyelesaikan tugas
yang mengangkat topic “Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi
Belajar Siswa”. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapat sumber yang
bermutu dan dapat menggugah keingintahuan siswa pada mata pelajaran
Lingkungan Hidup. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terima
kasih kepada yang telah menbantu dalam pembuatan karya tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dalam ikut serta mencerdaskan Nusa dan Bangsa.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR    i
DAFTAR ISI    ii
BAB I  PENDAHULUAN   

I.1.     Latar Belakang    1


I.2.     Rumusan Masalah    2
I.3. Tujuan Penulisan 2
I.4. Manfaat Penulisan 2

BAB II  KAJIAN PUSTAKA   


II.1.     Deskripsi Teori    3
II.2.         3

BAB III  METODE PENELITIAN   


III.1.    Latar Penelitian    5
III.2.    Populasi dan Sampel    5
III.3.    Waktu dan Organisasi    5
III.4.    Prosedur Pengumpulan data    5
III.5.    Teknis Analisis Data    5

BAB IV  HASIL PENELITIAN DAN  PEMBAHASAN   


IV.1.    Hasil Penelitian   
IV.2.    Pembahasan   

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN   


V.1.      Simpulan  
V.2. Implikasi 
V.3.      Saran   

DAFTAR PUSTAKA   
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

I.1     Latar Belakang
Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang sering kita
dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan dimanapun kita
berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena dalam tubuh yang
sehat terdapat jiwa yang kuat. Demikian juga dengan lingkungan yang ada di
kelas kita, kelas yang kiat tempati belajar.
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di
antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis
Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan
oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen,
dan bahan kimia berbahaya. Kebersihan adalah salah satu tanda dari
keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan
kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran,
atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.
Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat
gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih. Kebersihan
lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai
sarana umum termasuk lingkungan sekolah yang merupakan lingkungan belajar
bagi siswa.
Lingkungan belajar yang efektif adalah lingkungan belajar yang
produktif, di mana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun
untuk membantu pelajar untuk meningkatkan produktifitas belajar mereka
sehingga proses belajar mengajar tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Hal
ini dapat digambarkan dengan kemudahan para pelajar dalam berfikir, berkreasi
dan mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih dan sangat
mendukung timbulnya ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar
mengajar berlangsung, berbeda halnya dengan lingkungan belajar yang kotor,
tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak
muncul rasa semangat yang dengan sendirinya dapat mempengaruhi minat
belajar siswa. dengan kata lain lingkungan yang bersih merupakan salah satu
faktor timbulnya minat bagi seorang pelajar untuk mengembangkan segala
potensi yang ada dalam dirinya.
Kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Konsentrasi dari otak tidak terlepas dari lingkungan. Jika lingkungan bersih,
maka dapat meningkatkan konsentrasi kerja otak sehingga konsentrasi berfikir
lebih luas. Begitu juga sebaliknya, jika lingkungan kotor maka dapat
menurunkan konsentrasi kerja otak sehingga konsentrasi berfikir akan menurun.
Maka dari itu, sangat dibutuhkan kesadaran yang tinggi dari masing
masing komponen di dalam lingkungan sekolah, terutama di dalam kelas
dengan bentuk kerja sama yaitu jadwal piket harian dan lain lain sehingga dapat
tercipta lingkungan kelas yang bersih dan nyaman sebagai tempat belajar.

I.2.        Rumusan Masalah
        Adapaun rumusan masalah yang akan di bahas yaitu:
Bagaimanakah pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa di
kelas X MIPA 1 SMA N 2 Banguntapan?

I.3.       Tujuan Penelitian
        Adapun tujuan penelitian yaitu:
Untuk mengetahui pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa
di kelas X MIPA 1 SMA N 2 Banguntapan

I.4.        Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan atau teoritis yaitu
untuk membuka wawasan tentang pengaruh kondisi kebersihan kelas di sekolah
terhadap konsentrasi belajar siswa dan membuka wawasan mengenai keadan
kelas yang baik sehingga dapat memberikan pengaruh baik terhadap konsentrasi
belajar siswa. Penelitian ini juga di harapkan dapat bermanfaat bagi kita semua
atau praktis terutama siswa, untuk meningkatkan kesadaran kita mengenai
betapa pentingnya menjaga kebersihan kelas demi kenyamanan belajar.
BAB II
LANDASAN TEORI

II. 1.    Landasan Teori
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di
antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis
Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan
oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen,
dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik.
Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat,
tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman
penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi
kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan
memakai pakaian yang bersih.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja,
dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara
melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai,
mencuci peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok),
membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan
lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan
membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh
dengan sampah. Disamping itu, sampah yang sering kita buang dengan
sembarangan dapat mencemari lingkungan baik didalam maupun di luar kelas
dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi
terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya
melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya
yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
1. Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
2. Membuat aturan beruma sanksi untuk siswa yang membuang sampah
sembarangan, siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya
sendiri untuk menjaga kebersihan kelas dan sekolah
3. Petugas piket kelas sekaligus membersihkan linkungan sekitar kelas
4. Melarang siswa mencoret coret meja, kursi, dinding, dan inventaris
sekolah lainnya
5. Memberikan sanksi untuk siswa yang melanggar aturan tersebut
6. Mengadakan event lomba kebersihan kelas dan lingkungan sekitar kelas
7. Pemberi penghargaan terhadap siswa yang peduli terhadap lingkungan
sekolah
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan dikelas adalah :
1. Menggunakan kolong meja hanya untuk menyimpan buku serta barang
lain,  bukan sampah.
2. Menyediakan dan menggunakan alat kebersihan seperti sapu dan
pengki.
3. Mengoptimalkan kinerja petugas piket.
4. Mengadakan Jumsih (Jum'at Bersih) .
5. Mengadakan penilaian atau perlombaan kebersihan kelas.
6. Melarang siswa membawa serta memakan makanan/minuman
didalam kelas
7. Meniadakan Koperasi dan mengadakan Kantin disekolah yang
tidak menjual  makanan kemasan.
8. Memberi denda pada siswa yang membuang sampah sembarangan.
9. Menyediakan tempat pembuangan sampah diluar kelas. Akan lebih
baik jika tempat sampah dikelompokkan berdasarkan jenis sampah.
10. Memberi sanki kepada siswa yang tidak melaksanakan piket

II.2.     
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1.       Latar Penelitian
Latar penelitian ini adalah kelas X MIPA 1 SMA N 2 Banguntapan

III.2.       Populasi dan Sampel


Populasi penelitian
Populasi peneliatiannya yaitu siswa kelas X MIPA 1 SMA N 2 Banguntapan
tahun pelajaran 2016/2017
Sampel penelitian
Sampel penelitiannya yaitu siswa kelas X MIPA 1 SMA N 2 Banguntapan
tahun pelajaran 2016/2017

III.3.        Waktu dan Organisasi


Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu dari bulan April sampai bulan
Mei 2017
Organisasi penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan organisasi yaitu sekolah SMA N 2
Banguntapan

III.4.       Prosedur Pengumpulan data


Adapun pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam pembuatan
penelitian ini, yaitu dengan menggunakan teknik pengumpulan data primer atau
penelitian lapangan melalui observasi dan bentuan beberapa media seperti:
1. Media Elektronik (internet).
2. Pembagian angket atau quisioner terhadap sampel.

III.5.        Teknis Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data kuantitatif melalui lembar observasi dan angket
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1.     Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diketahui :
a.         Tanggapan siswa di kelas kelas X IBB 1 SMAN 4 Manado.
Bisakah anda berkonsentrasi belajar jika ruangan yang anda tempati belajar itu
kotor.
RUANGAN KELAS KOTOR
NO NAMA SISWA BIS
TIDAK BISA SEDANG
A
1 A ✓▪▪
2 B ✓▪
3 C ✓▪▪
4 D ✓▪
5 E ✓▪
6 F ✓▪
7 G ✓▪
8 H ✓▪▪
9 I ✓▪
10 J ✓▪
11 K ✓▪
12 L ✓▪
13 M ✓▪
14 N ✓▪▪
15 O ✓▪▪

Berdasarkan data dari tabel diatas, menyebutkan bahwa terdapat 10 orang siswa
yang tidak dapat berkonsentrasi belajar jika kelas itu kotor dan terdapat 5 orang
siswa yang memilih sedang (antara bisa dan tidak bisa).
b.      Tanggapan siswa dikelas XI SMAN 4 Manado mengenai:
Bisakah anda berkonsentrasi belajar jika ruangan yang anda tempati belajar itu
kotor.
RUANGAN KELAS KOTOR
NO NAMA SISWA BIS
TIDAK BISA SEDANG
A
1 A ✓▪▪
2 B ✓▪▪
3 C ✓▪
4 D ✓▪
5 E ✓▪
6 F ✓▪
7 G ✓▪
8 H ✓▪
9 I ✓▪
10 J ✓▪
11 K ✓▪
12 L ✓▪
13 M ✓▪
14 N ✓▪
15 O ✓▪

Berdasarkan data dari tabel diatas, menyebutkan bahwa terdapat 13 orang siswa
yang tidak dapat berkonsentrasi belajar jika kelas itu kotor dan terdapat 2 orang
siswa yang memilih sedang (antara bisa dan tidak bisa).

IV.2.     Pembahasan
a.         Kondisi kebersihan kelas X IBB 1 SMAN 4 Manado dan kondisi
kebersihan kelas X MIA 2 SMAN 4 Manado
Menurut hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat diketahui
bahwa kondisi kebersihan di kelas X IBB 1 SMAN 4 Manado, masih kurang
bersih, karena kebersihannya itu hanya ditemukan pada pagi hari saja dan
setelah memasuki siang hari kondisinya menjadi kotor kembali dan masih
banyak ditemukan coretan-coretan yang menempel di meja dan bangku, ini
diakibatkan karena kurangnya kesadaran siswa mengenai akan pentingnya
kebersihan. Sedangkan kondisi kebersihan  di kelas X MIA 2 SMAN 4 Manado,
sudah cukup bagus karena kebersihannya itu sudah terjaga dari pagi sampai
siang hari atau proses belajar mengajar selesai.

b.         Peran serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas


Agar kelas kita terlihat bersih siswa dapat berperan dalam menjaga
kebersihan kelas dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu
siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada
tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di
lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan
bangku yang merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan
tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh
siswa dan siswi. Siswa dan siswi juga diharapkan menyediakan alat alat
kebersihan, seperti sapu, kemoceng, dll. karena apabila memasuki musim hujan
dan di suatu kelas itu tidak tersedia alas kaki maka biasanya kelas itu akan
menjadi kotor.
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga
kebersihan kelas adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga
kebersihan kelasnya agar kelas tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk
proses kegiatan belajar mengajar.

c.         Pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa

Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa pengaruh kebersihan


kelas terhadap konsentrasi belajar siswa di dua kelas yang berbeda baik yang
ada di kelas X IBB 1 maupun yang ada di kelas X Mia 2, kebanyakan siswa
tidak dapat berkonsentrasi belajar jika ruangan kelas yang ditempatinya itu
kotor. kalau kita dapat persentasi tanggapan siswa itu sekitar 26 % yang tidak
dapat berkonsentrasi dan sekitar   76 % yang masih bisa berkonsentrasi.
Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas
bersih, indah dan tertata rapi  maka kemungkinan besar kenyamanan
dalam proses pembelajaran akan tercapai, selain itu konsentrasipun bisa lebih
fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi
sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh,
pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh
siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang
tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan
atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar
siswa bisa meningkatkan konsentrasi belajarnya.

BAB V
PENUTUP
V.1.      Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan
bahwa kelas yang kotor sangat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Dan
sebaliknya jika kelas itu bersih maka konsentrasi belajar siswa akan menjadi
nyaman dan fokus.
V.2.      Saran
     Semoga karya ilmiah ini dapat memotivasi siswa untuk berbuat yang
lebih  baik, demi masa depan yang lebih cerah.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_lapangan
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan

Anda mungkin juga menyukai