Anda di halaman 1dari 7

PENTINGNYA MENJAGA KEBERSIHAN KELAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Disusun Oleh:

Azzahra Alfianedita Jaza Alhusna – 04


Bintang Ahza Raqilla Ahmad – 05
Khoirul Bariq El Syarif – 13
Kinara Zhafira – 14
Kanaya Bianca Hidayat – 25
Muhammad Nouval Al Aflah - 18

SEKOLAH DASAR NEGERI 1


WONOSOBO
2023
SPECIAL THANKS TO :

ZAHRA

RIQEL
PENTINGNYA MENJAGA KEBERSIHAN KELAS

A. TUJUAN
Tujuan dari menyelesaikan Tugas Mata Pelajaran Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Kebersihan Kelas” adalah :
1. Siswa dapat menyebutkan ciri – ciri kelas yang bersih dan nyaman
2. Siswa mampu menyebutkan keadaan kelas yang kurang sehat
3. Siswa mampu menyebutkan dampak kelas yang tidak sehat terhadap proses
belajar di dalam kelas
4. Siswa dapat menunjukkan cara merawat kebersihan kelas
5. Siswa dapat menerapkan bagaimana kerja dalam kelompok (kerjasama tim)
6. Siswa dapat menerapkan hak dan kewajibannya dalam menjaga kebersihan
kelas

7. Siswa mampu menyebutkan perannya dalam menjaga kebersihan kelas

8. Siswa dapat menyebutkan manfaat dari menjaga kebersihan kelas

B. MATERI
1. Pendahuluan
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya,
debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur (Louis
Pasteur (27 Desember 1822 – 28 September 1895) adalah ilmuwan
kelahiran Prancis. Sebagai ilmuwan, ia berhasil menemukan cara mencegah
pembusukan makanan hingga beberapa waktu lamanya dengan proses
pemanasan yang biasa disebut pasteurisasi), menemukan proses penularan
penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas
dari virus, bakteria patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygiene yang baik.
Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat,
tidak berbau, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit
bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri
sendiri, seperti mandi, gosok gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian
yang bersih
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja
ataupun belajar, dan tempat awam. Kebersihan tempat tinggal
dilakukan dengan cara mengelap tingkap dan perabot rumah, menyapu dan
mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan,
membersihkan bilik mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan
lingkungan dimulakan dengan menjaga kebersihan halaman dan
membersihkan jalan di depan rumah daripada sampah.
Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang
dilakukan manusia. Contohnya, kebersihan di rumah berbeda dengan
kebersihan ruang bedah di rumah sakit. Pada tingkatan individu, memelihara
dan menjaga kebersihan disebut sebagai higiene. Sementara pada tingkatan
lingkungan, memelihara dan menjaga kebersihan disebut sebagai sanitasi.
Higiene misalnya mencuci tangan, mencuci piring dan membuang bagian
makanan yang telah rusak. Sementara sanitasi misalnya menyediakan air
bersih dan menyediakan tempat sampah.
Menjaga kebersihan menjadi salah satu faktor kesuksesan dalam belajar,
dimana lingkungan belajar yang bersih akan membuat nyaman dalam
belajar. Bahkan lebih dari itu, bersih adalah langkah utama dalam menjaga
kesehatan. Artinya seseorang yang kurang menjaga kebersihan akan
berdampak pada kesehatannya dan ketika seseorang tidak dalam keadaan
sehat tentu semua aktivitas lainnya termasuk proses belajar juga akan
terganggu. Maka sudah seharusnya kebiasaan hidup bersih dan sehat ini
juga menjadi perhatian utama dalam mendidik siswa di lembaga pendidikan.
Sekolah merupakan pusat pengembangan sumber daya manusia
(SDM), maka lingkungan di sekitarnya harus bersih dan sehat. Hal ini menjadi
tanggung jawab semua komponen yang ada di sekolah termasuk guru dan
siswa. Namun kenyataannya masih ada sekolah yang belum terawat dengan
baik, tidak ada taman yang rapi, bersih dan indah, sehingga siswanya menjadi
tidak betah atau kurang mendapatkan kenyamanan ketika berada di sekolah
tersebut. Walaupun sudah banyak sekolah yang sangat peduli terhadap
kebersihan dan keindahan lingkungannya.
2. Pembahasan
Kebersihan lingkungan sekolah merupakan hal terpenting untuk menciptakan
kesehatan di lingkungan sekolah itu sendiri, sehingga tercipta lingkungan
sekolah (terutama di dalam kelas yang menjadi tempat belajar) yang indah
dipandang, nyaman dan tentram. Kebersihan lingkungan sekolah (Dalam
kelas) dapat meningkatkan kesehatan dan semangat anak dalam belajar.
Anak pun menjadi tidak mudah sakit sehingga tidak sering absen di dalam
kelas dan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Dengan
membersihkan kelas secara teratur, siswa dan guru dapat menghilangkan
kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Selain manfaat fisik,
kegiatan bersih-bersih kelas dan lingkungan sekolah juga memiliki manfaat
sosial dan psikologis.
Jadi, untuk mendapatkan sekolah sehat dan kelas bersih serta nyaman ada
beberapa kewajiban yang harus dilakukan siswa, diantaranya adalah sebagai
berikut:
• Tidak membuang sampah sembarangan.
• Memungut sampah yang berserakan.
• Tidak mencoret-coret tembok dan bangku.
• Tidak membuang sampah di kolong meja.
• Membuat jadwal piket. Menyusun jadwal piket di kelas, untuk
membersihkan kelas secara rutin menjadi langkah yang baik supaya siswa
terbiasa menjaga kebersihan.
• Mengatur tata letak kelas.
• Menyediakan tempat sampah.
• Menyediakan peralatan kebersihan.
• Menggunakan keset sebelum memasuki kelas.
Berikut adalah ciri-ciri kelas yang bersih (tidak kotor), yaitu :
• Tidak berdebu (Ruangan kelas yang bersih adalah ruangan yang tidak
memiliki banyak debu)
• Tidak ada sampah berceceran (Ciri lain dari kelas yang bersih adalah
tidak adanya sampah yang berserakan)
• Lantai Bersih (Lantai yang kotor dapat dikarenakan beraneka ragam hal
antara lain sisa makanan dan minuman)
• Meja dan kursi tersusun rapi
• Adanya sirkulasi udara yang baik, dan cahaya yang memadai di dalam
kelas
Beberapa dampak yang akan terjadi jika kita tidak menjaga kebersihan kelas,
diantaranya sebagai berikut:
• Kelas yang kotor, berdebu, dan tidak rapi akan membuat siswa atau bahkan
guru tidak mendapatkan kenyamanan dalam belajar-mengajar.
• Siswa akan merasa terganggu sehingga konsentrasi dalam belajar juga
menjadi terganggu.
• Ruangan kotor menjadi sarang bagi berbagai agen penyebab penyakit
seperti kuman, bakteri, jamur, dan juga virus sehingga rawan terhadap
berbagai macam penyakit diantaranya batuk, influenza, sesak nafas, gatal
– gatal pada kulit, dan lain sebagainya.
Secara keseluruhan, kebersihan, dan keasrian sekolah adalah tanggung
jawab bersama dari setiap warga sekolah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan
dan perwujudan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan asri tidak lepas
dari peran orang tua, swasta, lembaga masyarakat maupun pemerintah.
Selain menjaga lingkungan, dibuatnya kelompok piket juga melatih kerja
sama tim atau gotong royong. Hal ini disebabkan karena piket kelas dilakukan
secara sukarela atau tanpa mengharapkan imbalan apapun. Jadwal piket
biasanya disusun oleh sekretaris kelas itu sendiri.
Kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap siswa saat kerja bakti (piket kelas)
membersihkan kelas adalah:
• Membersihkan papan tulis.
• Mengisi ulang kapur atau spidol.
• Membersihkan meja guru.
• Menyapu dan mengepel lantai kelas.
• Membersihkan kursi, membersihkan meja.
• Membersihkan halaman kelas.
• Membersihkan jendela.
• Membersihkan lorong kelas
Jika siswa sudah melakukan kewajibannya (bertanggung jawab) menjaga
kebersihan kelas maka akan ada dari dampak baik yang bisa diperoleh.
Dampak baik inilah yang disebut sebagai hak bagi para siswa di sekolah. Hak
pertama yang tentu akan didapat adalah memiliki tempat belajar yang nyaman,
mendapatkan hak sehat di sekolah, dan konsentrasi belajar yang baik.
3. Penutup
Hasil penelitian yang dapat dilihat dari beberapa jurnal penelitian menunjukkan
bahwa kebersihan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa,
karena apabila suatu kelas itu dalam keadaan kotor maka siswa tidak akan
merasa nyaman di dalamnya, sehingga rasa ketidaknyamanan ini akan
membuat konsentrasi siswa menjadi terpecah, dan apabila dampak dari kelas
kotor ini sampai menimbulkan penyakit maka dimungkinkan siswa sampai
tidak masuk sekolah sehingga dapat mengganggu proses pembelajaran yang
lebih jauh.

C. DAFTAR PUSTAKA
1. Arisnaini. (2022). Kebersihan Kelas Dan Pengaruhnya Terhadap Fokus
Belajar Siswa Pada MIN 7 Banda Aceh. Serambi Akademica Jurnal
Pendidikan, Sains, dan Humaniora. Vol. X, No. 11, Desember 2022. pISSN
2337–8085 eISSN 2657- 0998

2. Irawan, Djoko Windu P. (2016). Indraswati, Denok, ed. Prinsip-Prinsip Higiene


Sanitasi Makanan Minuman di Rumah Sakit (PDF). Ponorogo: Forum Ilmiah
Kesehatan. hlm. 3. ISBN 978-602-1081-32-7.

3. Debré, P. (1998). Louis Pasteur. Baltimore, Maryland: Johns Hopkins


University Press. ISBN 0-8018-5808-9

4. Slameto (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:


Rineka Cipta, Jakarta

5. https://sdnpurwoyoso02.dikdas.semarangkota.go.id/read/menjaga-
kebersihan-sekolah-perwujutan-nilai-dasar-karakter-p5-sdn-purwoyoso-
02.html

6. https://www.merdeka.com/trending/kebersihan-kelas-penting-dijaga-begini-
cara-yang-perlu-dilakukan-kln.html

7. https://kumparan.com/tips-dan-trik/cara-menjaga-kelas-agar-tetap-bersih-
dan-nyaman-untuk-belajar-216pCS9gimJ

8. http://tugasmanfaat.blogspot.com/2015/11/makalah-pengaruh-kebersihan-
kelas.html

Anda mungkin juga menyukai