Anda di halaman 1dari 9

PEMBINAAN SEKOLAH SEHAT

`Untuk mewujudkan gerakan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan


menyenangkan perlu segera melakukan langkah-langkah yang tepat, terencana,
terintegrasi, dan berkesinambungan. Langkah-langkah ini dibuat sebagai pedoman
dalam mempermudah dan mempercepat terwujudnya sekolah yang ideal
sebagaimana direncanakan. Berikut langkah-langkah strategis yang dipersiapkan
untuk mewujudkan gerakan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan.
Sekolah Sehat adalah keadaan badan dan jiwa yang baik. Artinya, sesuatu
dikatakan sehat jika secara lahiriah, batiniah, dan sosial berjalan secara normal dan
baik, sehingga memungkinkan sesuatu dapat produktif, baik secara sosial maupun
ekonomis. Jika hal ini dikaitkan dengan lembaga pendidikan, maka sekolah sehat
dapat dimaknai sebagai adalah lembaga pendidikan yang memiliki unsur-unsur yang
baik (normal) secara lahiriah (jasmani) dan batiniah (rohani). Sekolah sehat pada
prinsipnya terfokus pada usaha bagaimana membuat sekolah tersebut memiliki
kondisi lingkungan belajar yang normal (tidak sakit) baik secara jasmani maupun
rohani. Hal ini ditandai dengan situasi sekolah yang bersih, indah, tertib, dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dalam kerangka mencapai kesejahteraan
lahir dan batin setiap warga sekolah. Dengan begitu, sekolah sehat memungkinkan
setiap warganya dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat, berdaya guna dan
berhasil guna untuk sekolah tersebut dan lingkungan di luar sekolah. Adapaun
Standar Sekolah Sehat yaitu :

1. Memiliki lingkungan sekolah bersih, indah, tertib, rindang dan memiliki


penghijauan yang memadai.
2. Memiliki tempat pembuangan dan pengelolaan sampah yang memadai dan
representatif.
3. Memiliki air bersih yang memadai dan memenuhi syarat kesehatan.
4. Memiliki kantin dan petugas kantin yang bersih dan rapi, serta menyediakan
menu bergizi seimbang.
5. Memiliki saluran pembuangan air tertutup dan tidak menimbulkan bau tak
menyenangkan.Memiliki ruang kelas yang memenuhi syarat kesehatan
(ventilasi/AC dan pencahayaan cukup).
6. Memiliki ruang kelas yang representatif dengan ratio kepadatan jumlah siswa di
dalam kelas adalah 1: 2 m2.
7. Memiliki sarana dan prasarana pembelajaran memenuhi standar kesehatan,
kenyamanan dan keamanan.
8. Memiliki ruang dan peralatan UKS yang ideal. (tersedia tempat tidur; timbangan
berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart; kotak P3K berisi obat; lemari
obat, buku rujukan, KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket, tempat
cuci tangan/wastafel, data angka kesakitan siswa; peralatan perawatan gigi, unit
gigi; contoh-contoh model organ tubuh, rangka torso dan lain-lain).
9. Memiliki toilet (WC) dengan ratio untuk siswi 1 : 25 dan siswa 1: 40.
10. Memiliki taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi tabel (untuk sarana
belajar) dan pengolahan hasil kebun.
11. Memiliki kurikulum pembelajaran yang baik bagi tumbuh kembang siswa.
12. Memiliki kehidupan sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan.
13. Memiliki pola hidup bersih, higienis dan sehat

Dengan adanya Pembinaan Sekolah Sehat ini, maka kesehatan dalam


jiwa,fisik maupun mental anak-anak sekolah bisa terdidik khususnya dalam bidang
kebersihan lingkungan, sehingga hidup dengan pola yang bersih diterapkan melalui
sekolah dan diketok tularkan diluar lingkungan sekolah.

5 Cara Menjaga Lingkungan Sekolah yang Bersih dan Sehat

Cara menjaga lingkungan sekolah wajib dilakukan oleh semua siswa. Sekolah adalah
tempat untuk mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan yang harus dijaga
kebersihan dan kenyamanannya. Dari lingkungan sekolah bersih dan nyaman banyak
tercipta generasi muda yang berkualitas dan berkarakter. Bisa dibilang sekolah telah
memberikan peran yang sangat besar. Oleh karena itu, supaya ilmu yang diberikan
guru bisa didapatkan dengan optimal maka perlu untuk menciptakan suasana yang
nyaman dan aman.
Bagaimana Cara Menjaga Lingkungan Sekolah?
Layaknya rumah, sekolah harus selalu dijaga kebersihannya dan dirawat dengan
baik. Tugas menjaga kebersihan sekolah tidak hanya diemban oleh petugas
kebersihan saja melainkan juga tugas warga sekolah, baik guru maupun siswa. Cara
untuk menjaga lingkungan sekolah sebenarnya sangat mudah. Berikut cara-caranya:
1. Membuang Sampah di Tempat Sampah
Sejak kecil anak-anak harus dibiasakan untuk membuang sampah di tempat
sampah. Jika hal ini tidak diajarkan maka akan memberikan dampak buruk bagi
lingkungan dan masyarakat. Membuang sampah di tempat sampah harus
dilakukan dimanapun berapa, tanpa terkecuali saat berada di sekolah.
Supaya lingkungan sekolah selalu bersih dan sehat maka warga sekolah harus
membuang sampah di tempat sampah. Jika ada yang melanggarnya bisa diberikan
sanksi. Supaya sampah menjadi lebih mudah dipilih sebaiknya pisahkan sampah
organik dan sampah anorganik.
2. Hindari Penggunaan Plastik
Penggunaan plastik yang cukup tinggi memberikan dampak buruk kepada
lingkungan. Kondisi ini dikarenakan sampah plastik menjadi salah satu jenis
sampah yang sangat sulit terurai. Butuh waktu yang lama hingga ratusan tahun
untuk mengurai sampah ini. Bayangkan saja jika jumlah sampah plastik sangat
banyak tentu sangat tidak baik untuk lingkungan.
Oleh karena itu, hindari penggunaan plastik menjadi salah satu cara untuk
menjaga lingkungan sekolah supaya tetap bersih dan sehat. Caranya yaitu dengan
menggunakan produk-produk yang terbuat dari kaca, stainless atau kaya. Selain
itu, hindari untuk membeli makanan di luar sekolah karena biasanya
menggunakan kemasan berbahan plastik.
3. Rutin Melakukan Kegiatan Jumat Bersih
Cara menjaga lingkungan sekolah selanjutnya yaitu rutin melakukan kegiatan
jumat bersih. Kegiatan yang dilakukan pada hari jumat ini mengajak semua
warga sekolah baik guru maupun siswa untuk bersama-sama membersihkan
lingkungan sekolah. Dengan dilakukannya kegiatan ini maka akan tercipta
lingkungan sekolah yang terawat dan pastinya bersih. Meski rutin dilakukan
tetapi kegiatan ini tidak akan mengganggu proses belajar mengajar di kelas.
Hanya butuh waktu kurang lebih 30 menit hingga 1 jam untuk menjalankannya.
4. Menjaga Kebersihan Toilet
Salah satu fasilitas sekolah yang harus disediakan adalah toilet yang bersih.
Namun, tidak jarang ada sekolah yang memiliki toilet yang sangat kotor. Kondisi
ini tentu membuat guru maupun siswa yang menggunakan merasa tidak nyaman.
Maka dari itu, kebersihan toilet harus dijaga dengan baik. Bersihkan kembali
toilet setelah digunakan dan jangan membuang sampah di toilet.
5. Melakukan Piket Kelas
Melakukan piket kelas menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk
menjaga ruang kela supaya tetap bersih dan sehat. Piket kelas ini harus dilakukan
setiap hari dan dilakukan berdasarkan regunya. Artinya siswa yang bertugas
untuk piket kelas setiap harinya akan berganti-ganti.
Saat piket kelas siswa yang bertugas harus menyapu lantai, membersihkan
kursi dan meja dari debu, mengepel lantai, membersihkan papan tulis dan masih
banyak lagi. Rutin menjalankan piket kelas maka ruang kelas menjadi lebih
bersih dan kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik.
Itulah informasi tentang 5 cara menjaga lingkungan sekolah yang bersih dan
sehat. Lingkungan sekolah yang bersih tentu akan membuat siswa menjadi lebih
nyaman dan bersemangat mengikuti proses belajar di kelas. Selain itu, ilmu yang
diberikan guru bisa diserap dengan baik.

7 Tips Membangun Lingkungan yang Kondusif dalam


Pembelajaran
Lingkungan pembelajaran yang kondusif memang tidak tercipta dengan
sendirinya. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan lingkungan ini dapat
direalisasikan dengan baik. Berikut ini merupakan 7 tips membangun lingkungan
yang kondusif dalam pembelajaran, di antaranya yaitu:
1. Menata Ruang Kelas Belajar
Untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, diperlukan
penataan ruang kelas yang baik dan tepat. Pasalnya ruang kelas merupakan
lingkungan utama untuk menciptakan kegiatan belajar dan mengajar yang
menyenangkan. Ruang belajar yang bersih, nyaman dan tertata dengan rapi
akan mendukung pembelajaran lebih baik.
Menata ruang kelas merupakan tugas bersama antara siswa dengan wali
kelas yang bersangkutan. Pihak sekolah juga bisa berkontribusi untuk
menciptakan lingkungan yang kondusif, misalnya dengan mengadakan lomba
kebersihan kelas secara berkala. Perlombaan tersebut memacu anak untuk
menciptakan ruangan kelas yang bersih, rapi dan nyaman.
Menata ruang kelas bukan hanya menjajarkan kursi dan meja dengan
teratur, melainkan melengkapinya dengan administrasi kelas, seperti denah
tempat duduk, jadwal pelajaran, struktur kelas dan lain sebagainya.
Tambahkan juga beberapa aksesoris di dinding kelas untuk menciptakan
suasana yang menyenangkan, misalnya dengan menempelkan lukisan hasil
siswa atau kalimat positif yang memotivasi belajar siswa.

2. Suasana Belajar dan Mengajar


Setelah menciptakan ruang kelas yang kondusif, selanjutnya yaitu
menciptakan suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan. Ada
beberapa faktor yang mendukung suasana belajar dan mengajar lebih
menyenangkan, mulai dari cara mengajar guru, mood siswa, lingkungan
dalam kelas dan lainnya. Meskipun begitu, guru berperan penting untuk
menciptakan suasana yang menggairahkan dan memacu siswa semangat
belajar.
Guru yang simpatik dan demokratis memungkinkan suasana belajar yang
kondusif tercipta. Dimana hasil belajar siswa dihargai, sehingga siswa tidak
takut merasa salah ketika menjawab pertanyaan atau bertanya kepada guru.
Suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan membuat siswa menjadi
semangat belajar dan pembelajaran akan lebih bermakna. Sehingga,
pembelajaran tidak selalu dinilai dari perolehan angka yang tinggi.
3. Lingkungan Luar Kelas
Meskipun siswa melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas,
namun lingkungan luar kelas juga berpengaruh terhadap proses pembelajaran
siswa. Lingkungan luar kelas yang kondusif membuat siswa belajar dengan
baik, namun sebaliknya, jika lingkungan luar tidak kondusif dan terjadi
masalah maka konsentrasi siswa akan terganggu.
Untuk menciptakan lingkungan sekolah yang baik, diperlukan kerjasama
yang baik antar pihak yang bersangkutan mulai dari siswa, guru, kepala
sekolah, staff hingga petugas pembersihan. Bangunlah komunikasi yang baik
dengan pihak yang terkait. Lingkungan sekolah juga menjadi acuan penilaian
kualitas sekolah, sehingga harus dijaga dengan baik.
4. Komunikasi dan Hubungan Sosial
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di ruang kelas bersifat intern,
di mana guru memiliki wewenang penuh untuk menjalankan proses
pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal tersebut tidak akan berjalan
dengan baik, tanpa didasari komunikasi serta hubungan sosial yang harmonis
antara siswa dan guru.
Komunikasi yang efektif selama proses pembelajaran akan mengurangi
terjadinya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa selama belajar.
Selain itu, komunikasi yang baik membuat waktu belajar menyenangkan.

5. Menjadi guru yang menyenangkan


Setelah menciptakan komunikasi yang baik, seorang guru juga harus
mampu mengajar murid dengan menyenangkan. Peran guru bukan hanya
mengajar siswa, melainkan menjadi orang tua siswa di sekolah, menjadi
pendengar yang baik, menjadi penasihat, mendengarkan keluh kesah anak,
memberi solusi, saran atau pendapat dan lain sebagainya. Ada baiknya jika
guru mengurangi sikap otoriter dalam mengajar, agar siswa merasa nyaman
dan tidak tertekan saat belajar.
Salah satu cara yang bisa dilakukan guru untuk membangun komunikasi
dengan baik terhadap siswa yaitu dengan memberikan nasihat saat
dibutuhkan. Nasihat menjadi cara yang bijaksana untuk menyentuh hati siswa
agar Ia mau merubah perilaku lebih baik. Dengan nasihat yang tepat, maka
siswa akan sadar peran dan tugas yang harus dijalankannya, sehingga ia akan
berubah menjadi lebih baik dan melaksanakan kewajibannya sebagai pelajar
serta menjadi orang yang bertanggung jawab.
Agar pembelajaran bisa lebih menyenangkan, ada baiknya jika guru tidak
terlalu serius dalam mengajar, sisipkanlah beberapa candaan yang bisa
mengurangi kejenuhan siswa. Sehingga siswa akan lebih nyaman saat belajar
dan tidak terkesan kaku atau monoton.

Cara Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman dan Aman


Hasil pembelajaran yang maksimal tidak hanya ditentukan oleh tenaga
pendidik yang berkualitas, fasilitas yang lengkap dan proses pembelajaran yang
menyenangkan. Tetapi ada hal lain yang mempengaruhinya, yaitu lingkungan
belajar. Lingkungan belajar yang nyaman dan nyaman akan sangat mempengaruhi
kesuksesan pembelajaran siswa.
Sebab saat merasa nyaman dan aman, siswa bisa lebih fokus dan konsentrasi
menerima pelajaran. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan belajar
seperti itu. Bagaimana cara untuk menciptakannya? Simak ulasan lengkapnya
dibawah ini.

5 Cara Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman dan Aman


1. Menata Ruang Kelas
Cara pertama yang bisa dilakukan yaitu menata ruang kelas dengan baik dan
tepat. Ruang kelas merupakan lingkungan utama untuk kegiatan belajar dan
menyenangkan. Ruang kelas yang rapi dan bersih membuat siswa lebih semangat
belajar sehingga tercipta kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.
Siswa beserta wali kelas bisa bekerja sama untuk menata ruang kelas. Dalam
proses ini tidak hanya menata meja dan kursi agar terlihat rapi saja melainkan
juga melengkapi ruang kelas dengan struktur kelas, administrasi kelas, jadwal
pembelajaran dan sebagainya.. Jika perlu di bagian dinding ditambahkan
beberapa aksesoris seperti lukisan hasil karya siswa atau kata-kata motivasi.
2. Memperhatikan Lingkungan Luar Kelas
Meski proses belajar dilakukan di dalam kelas, tetapi juga penting untuk
memperhatikan lingkungan luar sekolah. Pasalnya lingkungan luar sekolah
berpengaruh pada proses pembelajaran. Bayangkan saja jika di dalam kelas
sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar, tetapi di luar kelas sangat ramai
dan bising. Tentu ini akan mengganggu konsentrasi guru maupun siswa.
3. Menciptakan Suasana Belajar dan Mengajar yang Menyenangkan
Setelah lingkungan kelas dan luar kelas sudah nyaman dan aman, selanjutnya
harus menciptakan suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan. Dalam hal
ini guru memiliki peran yang cukup penting agar bisa meningkatkan konsentrasi
dan semangat siswa saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.
Guru yang demokratis dan simpatik memungkinkan untuk terciptanya
suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan. Dimana hasil belajar siswa
selalu dihargai sehingga siswa tidak takut salah ketika menjawab pertanyaan
ataupun bertanya kepada guru.
4. Jalin Komunikasi dengan Siswa
Dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman, guru atau
tenaga pendidik memiliki peran yang sangat penting. Perlu diketahui jika siswa
itu selalu ingin diperhatikan. Oleh karena itu, guru harus memperhatikannya
dengan cara sering mengajaknya ngobrol. Semakin sering melakukan komunikasi
maka guru menjadi lebih mudah dalam memahami siswanya.
uru harus bisa memahami apa yang siswa inginkan, cara belajar seperti apa
yang disukai dan apa kesulitan yang sedang dialaminya. Dengan begini maka
bisa memperbaiki apa yang kurang dan meningkatkan kualitas belajar di kelas. \
5. Menggunakan Metode Pembelajaran yang Tepat
Proses belajar yang menyenangkan bisa tercipta jika metode pembelajaran
yang digunakan tepat. Metode pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan
dengan karakteristik siswanya. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat
tidak hanya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan saja tetapi juga
membuat siswa lebih semangat.
Belajar yang menyenangkan merupakan cara belajar terbaik. Dimana tingkat
pemahaman materi lebih tinggi sehingga hasil ujian menjadi lebih maksimal.
Lingkungan belajar seperti inilah yang harus dirasakan oleh setiap siswa dalam
belajar.
Nah itulah informasi tentang 5 cara menciptakan lingkungan belajar yang
nyaman dan aman. Perlu diketahui jika lingkungan belajar sangat mempengaruhi
proses pembelajaran dan output dari pembelajaran itu sendiri. Lingkungan
belajar yang tidak kondusif bisa merusak konsentrasi siswa sehingga hasilnya
kurang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai