- Static Routing-
Bongga Arifwidodo
bongga@ittelkom-pwt.ac.id
Prinsip dasar Routing
Tabel Routing
Static Routing
• Dibangun berdasarkan definisi dari administrator
• Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah jaringan tidak terkoneksi
Dynamic Routing
• Secara otomatis router jalur routingnya, dengan cara bertukar informasi antar router
menggunakan protokol tftp
• Kategori algoritma dinamik :
- Distance Vector
- Link State
- Hybrid
Apa itu Static Routing ?
Static -> dilakukan secara manual, jadi dapat disimpulkan bahwa Routing
Static adalah metode routing yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan
yang berbeda segmen/network secara manual.
Inti dari pembahasan ini menurut yaitu mau kemana? dan lewat mana?,
Perintah IP route
Router(config-if)#int s0/1/0
Router(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no sh
Router(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0
Router(config)#int fa0/0
Router(config)#ex Router(config-if)#ip add 192.168.20.1 255.255.255.0
Router#sh ip ro Router(config-if)#no sh
10.0.0.0/30 is subnetted, 1 subnets Router(config-if)#int s0/1/0
C 10.10.10.0 is directly connected, Serial0/1/0 Router(config-if)#ip add 10.10.10.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no sh
C 192.168.10.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0 Router(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 10.10.10.0
S 192.168.20.0/24 [1/0] via 10.10.10.0 Router#sh ip ro
===== 10.0.0.0/30 is subnetted, 1 subnets
C 10.10.10.0 is directly connected, Serial0/1/0
S 192.168.10.0/24 [1/0] via 10.10.10.0
C 192.168.20.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
Meneliti interface Router
• Ketika sebuah router telah dikonfigurasi interface-nya & tidak ada protokol
routing lain dikonfigurasi maka:
• Routing table hanya terdiri atas jaringan yang terhubung secara langsung
• Hanya device pada jaringan yang terkoneksi secara langsung yang dapat
dijangkau
Tabel Routing dan Protokol CDP
• Principle 1: “Every router makes its decision alone, based on the information it
has in its own routing table.”
“Setiap router membuat keputusannya sendiri, berdasarkan informasi yang
dimilikinya pada tabel routing”
• Principle 2: “The fact that one router has certain information in its routing
table does not mean that other routers have the same information.”
“Fakta bahwa sebuah router memiliki informasi tertentu dalam tabel routing
tidak berarti bahwa router lain memiliki informasi yang sama”