Anda di halaman 1dari 5

Dadan Hamdani

Program Studi Fisika FMIPA UNMUL

PENGARUH FUNGSI KERJA KONTAK DEPAN PADA KINERJA SEL SURYA


BERBASIS a-Si:H : STUDI NUMERIK

THE FRONT WORK FUNCTION EFFECT ON PERFORMANCES OF SOLAR CELL


BASED a-Si:H : A NUMERICAL STUDY

Dadan Hamdani1*, Yoyok Cahyono2, Gatut Yudoyono2, Darminto2


1
Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
2
Departemen Fisika, FSAD, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia
*
Corresponding Author : d.hamdani1973@gmail.com

ABSTRACT

In this study, the front work function WFITO effect on the performances of solar cells, namely ITO/(p)a-
Si:H/(i)a-Si:H/(n)a-Si:H/ZnO/Ag structure, fabricated using RF-PECVD method were simulated using
AFORS-HET software. Based on these simulations, the WFITO’s value varied from 4.95 to 5.55 eV, in order
to determine the optimum WFITO for high solar cell efficiency. The simulation results showed that optimum
value of the front work function ITO/(p)a-Si:H interface is 5.45 eV with solar cell’s efficiency is 7.22% (VOC
= 1063 mV, JSC = 8.60 mA/cm2, FF = 78.93%) for solar cell with Structure-2. The results of this simulation
study have resulted in optimum parameters that can be followed up experimentally to get better solar cell
performance.

Keywords: WFITO; solar cell; AFORS-HET; efficiency.

ABSTRAK

Dalam studi ini, pengaruh fungsi kerja kontak depan terhadap kinerja sel surya struktur ITO/(p)a-Si:H/(i)a-
Si:H/(n)a-Si:H/ZnO/Ag yang difabrikasi dengan metode RF-PECVD disimulasi menggunakan perangkat
AFORS-HET. Berdasarkan pada hasil simulasi menunjukkan bahwa nilai WFITO divariasikan antara 4.95 to
5.55 eV dengan tujuan untuk menentukan nilai optimum WFITO dalam mendapatkan sel surya dengan
efisiensi tinggi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa nilai optimum fungsi kerja kontak depan pada antar-
muka ITO/(p)a-Si:H adalah sekitar 5.45 eV yang menghasilkan efisiensi sebesar 7.22% (VOC = 1063 mV, JSC
= 8.60 mA/cm2, FF = 78.93%) untuk sel surya Strukture-2. Hasil studi simulasi ini menghasilkan parameter-
parameter optimum yang dapat dilanjutkan dengan eksperimen untuk mendapatkan sel surya yang lebih baik.

Kata kunci: WFITO; sel surya; AFORS-HET; efisiensi.

PENDAHULUAN meningkatkan efisiensi sel surya berbasis a-Si:H


Silikon amorfus Terhidrogenisasi (a-Si:H) adalah meningkatkan kualitas lapisan a-Si:H
merupakan material semikonduktor yang banyak yang memiliki sifa-sifat transport yang baik
diteliti dalam tiga dekade ini karena potensi untuk menjaga agar proses photogeneration hole
aplikasinya dalam sel surya film tipis. Green, et dan elektron yang dikonversi menjadi energi
al, 2021, melaporkan bahwa a-Si:H sambungan listrik sebelum terjadinya proses rekombinasi,
tunggal (single-junction) sebagai piranti solar sel serta memiliki kemampuan untuk menyerap
mempunyai efisiensi konversi relatif rendah cahaya untuk menghasilkan lebih banyak
sekitar 10.2% [1], karena beberapa keterbatasan pasangan elektron-hole (Son et al., 2018).
yang dimiliki, diantaranya adanya absorpsi Akibat struktur atom a-Si:H, distribusi
parasitik optik pada lapisan terdoping, cacat pada rapat keadaan energi pada pita valensi dan pita
antar-muka p/i and i/n, rendahnya absorpsi konduksi melebar ke celah energi dan
optikal dalam lapisan absorber, dan terbatasnya membentuk daerah yang disebut pita ekor (tail
kemampuan perangkap cahaya (limited light bands), sehingga besar mobilitas celah energi
trapping) dalam sel (Shin et al., 2017). Oleh lebih besar dari celah energi bahan a-Si:H sekitar
karena itu, salah satu isu utama untuk 1,72 eV. Ikatan lemah pada a-Si:H akan

30
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021 ISBN 978-602-50942-5-5
Jurusan Kimia FMIPA UNMUL

terbentuk keadaan energi elektron yang kualitas tinggi. Dalam kasus ini akan ditinjau
ditunjukkan oleh pita ekor. Jumlah struktur tak pengaruh fungsi kerja WFTCO pada antar-muka
teratur (disordered) pada a-Si:H ditentukan oleh TCO/(p)a-Si:H terhadap karakteristik keluaran
lebar pita ekor. Ikatan lepas yang terbentuk akan sel surya, yaitu open circuit voltage (VOC), short
menempati keadaan pita energi yang terletak circuit current (JSC), fill factor (FF) dan efisiensi
ditengah-tengah antara pita valensi dan pita konversi (Eff).
konduksi. Proses keseimbangan terjadi dengan
mengidentifikasi konversi ikatan lemah ke ikatan METODOLOGI PENELITIAN
lepas berdasarkan reaksi : SiHHSi + SiSi ↔ Model simulasi numerik yang digunakan
2SiHD. Distribusi rapat keadaannya ditentukan dalam pemodelan sel surya struktur p-i-n a-Si:H
berdasarkan Hukum Aksi Massa : SiHD ↔ SiSi menggunakan perangkat AFORS-HET yang
+ H dan SiHHSi ↔ SiSi + 2H antara energi memiliki tingkat akurasi yang baik untuk
ikatan lemah pada pita ekor valensi dan tingkat mengevaluasi pengaruh berbagai parameter pada
celah energi di mana cacat terjadi [4]. kinerja sel surya. Perangkat AFORS-HET
Dengan mengacu pada hasil eksperimen bekerja berdasarkan hasil pemecahan persamaan
yang dilakukan oleh [5], sebagai upaya untuk Poisson 1D dan persamaan kontinuitas untuk
meningkatkan kinerjanya, maka dilakukan elektron dan hole menggunakan Statistik
tinjauan simulasi numerik terhadap parameter rekombinasi Shockley–Read–Hall (SRH).
penentu kualitas sel surya p-i-n berbasis a-Si:H Pembangkitan pasangan elektron-hole yang
menggunakan perangkat AFORS-HET(Automat dihasilkan pada lapisan absorber diestimasi
FOR Simulation of HETerojunction) versi 2.5 - dengan menggunakan persamaan absorpsi Beer–
1D. Dengan proses simulasi numerik ini Lambert menggunakan model optik dalam
memungkinkan untuk melakukan ekstraksi AFORS-HET. Detail persamaan yang digunakan
parameter pada setiap lapisan sel surya p-i-n yang dalam AFORS-HET dinyatakan dalam bentuk:
dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan (Stangl et al., 2010).
fabrikasi untuk menghasilkan sel surya dengan

( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ∑ ( ) (1)

( ) ( )
( ) ( ) ( ) (2)

( ) ( )
( ) ( ) ( ) (3)

dimana menyatakan konstanta dielektrik, temperatur 280°C [5]. Skema sel surya p-i-n
( ) merupakan potensial listrik, struktur ditunjukkan pada Gambar 1 dengan
menyatakan muatan listrik, ( ) dan ( ) meninjau struktur yang dijelaskan pada Tabel 1.
menyatakan rapat elektron dan hole, ( ) dan
( ) menyatakan rapat doping (donor dan
akseptor) pada titik , menyatakan rapat
cacat dari cacat muatan yang menunjukkan
jumlah muatan yang terperangkap pada posisi
energi E di dalam celah pita (tipe cacat dapat
berupa tidak ditempat (empty) atau ditempati
dengan elektron tunggal atau ganda), ( )
menyatakan laju generasi pembawa muatan,
( ) menyatakan laju rekombinasi.
Dalam studi ini, dilakukan simulasi
numerik terhadap sel surya struktur p-i-n berbasis
a-Si:H yang dilakukan oleh Crupi, et al yang
Gambar 1. Skema sel surya struktur p-i-n
disintesis pada subtrat kaca Soda-Lime dengan
berbasis a-Si:H yang disimulasi
radio frequency plasma enhanced chemical
menggunakan perangkat AFORS-
vapor deposition (RF-PECVD) system pada
HET.

31
Dadan Hamdani
Program Studi Fisika FMIPA UNMUL

Tabel 1. Kombinasi struktur sel surya p-i-n a- WFTCO sampai 5.45 eV untuk kedua struktur
Si:H yang disimulasi menggunakan yang disimulasi.
perangkat AFORS-HET [5] Pada saat WFTCO = 5.45 eV efisiensi yang
Eg Eg Eg diperoleh untuk Struktur-1 sekitar 6.85% (VOC =
Struktur
lapisan-p lapisan-i lapisan-n 997.3 mV, JSC = 8.77 mA/cm2, FF = 78.25%) dan
p-i-n
(eV) (eV) (eV) untuk Struktur-2 sekitar 7.22% (VOC = 1063 mV,
Struktur-1 1.82 1.85 1.9 JSC = 8.60 mA/cm2, FF = 78.93%). Perbedaan
Struktur-2 1.81 1.92 1.88 efisiensi konversi antar kedua struktur yang
disimulasi ini cukup menunjukkan hasil
Dalam simulasi, sumber cahaya yang signifikan dengan perbedaan yang tidak terlalu
digunakan dalam simulasi spektrum AM1.5G besar dalam celah energi, terutama pada lapisan
dengan rapat daya 100 W/cm2 dan temperatur (p)a-Si:H mampu menghasilkan VOC dan FF yang
operasional 300 K. Ketinggian barrier pada cukup besar, karena perbedaan WFTCO mampu
kontak belakang ( ) ditentukan sebesar 0.2 eV meningkatkan ketinggian barrier pada antar-
(~WBTCO = 4.0 eV) dan ketinggian barrier pada muka ITO/(p)a-Si:H, sehingga resistansi parasitik
antar-muka ITO/(p) a-Si:H ( ) ditentukan dapat diperkecil, built-in potential meningkat dan
berdasarkan nilai fungsi kerja WFTCO [7]. Celah rekombinasi pada antar-muka ITO/(p)a-Si:H dan
pita energi untuk lapisan lapisan-p, -i, dan -n antar-muka homo (p)a-Si:H/(i)a-Si:H mampu
ditunjukkan pada Tabel 1. Rapat keadaan pita diperkecil akibat band offset antara keduanya
valensi (NV) dan konduksi (NC) untuk lapisan-p, - kecil
i, dan -n sekitar 2.5 x 1020 cm-3, konsentrasi
doping untuk tingkat aksseptor dan donor
ditetapkan masing-masing 3.0 x 1019 dan 1.0 x
1019 cm-3. Parameter input lain yang digunakan
dalam simulasi mengacu pada referensi lainnya
(Dwivedi et al., 2013; Hernández-Como and
Morales-Acevedo, 2010; Tan et al., 2017; Wen et
al., 2013).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Fungsi kerja kontak depan pada antar-
muka TCO/(p)a-Si:H divariasikan antara 4.95–
5.5 eV, dimana nilai ini diadopsi dari beberapa
literatur yang melakukan sintesis lapisan ITO
dengan RF-Sputtering dengan nilai fungsi kerja
antara 4.7-5.7 eV tergantung pada kondisi proses
deposisi dan perlakuan kimiawi (Klein et al.,
2010; Y. S. Park et al., 2013; Sharma et al.,
2017).
Dengan mengacu pada Tabel 1, dilakukan
simulasi terhadap kombinasi sel surya struktur
TCO(ITO)/(p)a-Si:H/(i)a-Si:H/(n)a-SiH/ZnO/Ag)
dengan sebutan Struktur-1 dan Struktur-2 yang
disesuaikan dengan nilai celah pita energi yang
dikombinasikan. Gambar 2 menunjukkan variasi
fungsi kerja kontak depan (WFTCO) terhadap
kinerja sel surya p-i-n yang dinyatakan sebagai Gambar 2. Pengaruh fungsi kerja kontak depan
keluaran VOC, JSC, FF, dan Eff. Terlihat bahwa JSC (WFTCO) pada kinerja sel surya p-i-n
untuk kedua struktur tidak terlalu dipengaruhi a-Si:H untuk Struktur-1 dan
oleh perubahan WFTCO, dimana perubahan JSC Struktur-2 (a) VOC; (b) JSC; (c) FF,
untuk Struktur-1 dan Struktur-2 pada jangkauan dan (d) Eff.
WFTCO antara 4.95 eV–5.5 eV hanya sekitar 0.22
mA/cm2. Sementara itu, untuk nilai VOC, JSC, dan Hasil optimasi menunjukkan bahwa untuk
Eff secara signifikan meningkat dengan kenaikan nilai WFTCO = 5.45 eV memberikan hasil
optimum pada kinerja sel surya p-i-n a-Si:H,

32
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021 ISBN 978-602-50942-5-5
Jurusan Kimia FMIPA UNMUL

terutama untuk sel surya Struktur-2. Gambar 2 dan antar-muka homo (p)a-Si:H/(i)a-Si:H
(a)-(b) memberikan informasi tentang diagram menyebabkan terjadinya perbedaan
pita energi sel surya struktur p-i-n a-Si:H dalam pembangkitan medan listrik (built-in electric
keadaan kesetimbangan termodinamika yang fields).
dihitung menggunakan perangkat AFORS-HET
untuk Struktur-1 dan Struktur-2, dimana dapat KESIMPULAN
dilihat bahwa nilai Sebagai kesimpulan dari studi ini, telah
menghasilkan ketinggian barrier untuk hole yang dilakukan simulasi kinerja sel surya p-i-n struktur
dianggap sebagai kontak netral (tanpa band ITO/(p)a-Si:H/(i)a-Si:H/(n)a-Si:H/metal dengan
bending). Penggunaan ITO dengan fungsi kerja perangkat AFORS-HET. Fungsi kerja kontak
besar memberikan keuntungan untuk depan WFITO divariasikan pada nilai 4.95 to 5.55
menghindari keberadaan Schottky barrier pada eV dengan tujuan untuk menentukan nilai
antar-muka ITO/(p)a-Si:H yang ditunjukkan optimum WFITO yang menghasilkan sel surya
dengan perubahan kuantitas disamping dengan kinerja tinggi. Hasil simulasi
meningkatkan ketinggian barrier kontak depan menunjukkan bahwa nilai optimum WFITO = 5.45
. eV yang memberikan hasil keluaran listrik untuk
Struktur-1 sekitar 6.85% (VOC = 997.3 mV, JSC =
8.77 mA/cm2, FF = 78.25%) dan untuk Struktur-
2 sekitar 7.22% (VOC = 1063 mV, JSC = 8.60
mA/cm2, FF = 78.93%). Beberapa parameter
yang diuji dalam simulasi ini dapat digunakan
sebagai landasan dalam melakukan fabrikasi sel
surya berbasis a-Si:H dengan kualitas yang lebih
baik dari sel surya sejenis yang sudah
dikembangkan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Salah satu penulis (DH) menyampaikan
ucapan terima kasih kepada BUDIDN-LPDP
Departemen Keuangan RI yang telah membiayai
penelitian ini. Selain itu, ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada HZB Berlin atas
penggunaan perangkat AFORS-HET.

DAFTAR PUSTAKA
[1] M. Green, E. Dunlop, J. Hohl-Ebinger, M.
Yoshita, N. Kopidakis, and X. Hao, (2021)
―Solar cell efficiency tables (version 57),‖
Progress in Photovoltaics: Research and
Applications, vol. 29, no. 1, pp. 3–15.
[2] C. Shin et al., (2017) ―Development of
highly conducting n-type micro-crystalline
Gambar 3. Diagram pita energi sel surya p-i-n silicon oxide thin film and its application
a-Si:H dalam keadaan in high efficiency amorphous silicon solar
kesetimbangan termodinamika (a) cell,‖ Materials Science in Semiconductor
Struktur-1; (b) Struktur-2 Processing, vol. 66, pp. 223–231.
[3] W. H. Son, T. Y. Lee, S. Y. Choi, and D.
Selain itu, nilai WFITO besar menyebabkan Jung, (2018) ―Effect of phosphorus doping
band bending pada anta-muka ITO/(p)a-Si:H dan on the performance of pin-type a-Si:H
antar-muka homo (p)a-Si:H/(i)a-Si:H cukup kuat, thin-film solar cells,‖ Molecular Crystals
sehingga menguntungkan bagi photogenerated and Liquid Crystals, vol. 662, no. 1, pp.
hole terkumpul pada elektroda depan dan 25–31.
menghasilkan potensial barrier bagi elektron pada [4] A. F. Bouhdjar, L. Ayat, A. Meftah, N.
antar-muka homo. Perbedaan konsentrasi dari Sengouga, and A. Meftah, (2015)
pembawa muatan pada antar-muka ITO/(p)a-Si:H ―Computer modelling and analysis of the

33
Dadan Hamdani
Program Studi Fisika FMIPA UNMUL

photodegradation effect in a-Si:H p—i—n [10] M. Tan, S. Zhong, W. Wang, and W. Shen,
solar cell,‖ Journal of Semiconductors, vol. (2017) ―Silicon homo-heterojunction solar
36, no. 1, p. 014002. cells: A promising candidate to realize
[5] I. Crupi et al., (2012) ―Influence of the high performance more stably,‖ AIP
electro-optical properties of an α-Si:H Advances, vol. 7, no. 8, p. 085016.
single layer on the performances of a pin [11] X. Wen, X. Zeng, W. Liao, Q. Lei, and S.
solar cell,‖ Thin Solid Films, vol. 520, no. Yin, (2013) ―An approach for improving
11, pp. 4036–4040. the carriers transport properties of a-
[6] R. Stangl, C. Leendertz, and J. Haschke, Si:H/c-Si heterojunction solar cells with
―Numerical Simulation of Solar Cells and efficiency of more than 27%,‖ Solar
Solar Cell Characterization Methods: the Energy, vol. 96, pp. 168–176, 2013.
Open-Source on Demand Program [12] A. Klein et al., (2010) ―Transparent
AFORS-HET,‖ Solar Energy, pp. 319-352. Conducting Oxides for Photovoltaics:
[7] D. Hamdani, Y. Cahyono, G. Yudoyono, Manipulation of Fermi Level, Work
and D. Darminto, (2021) ―Performances Function and Energy Band Alignment,‖
analysis of heterojunction solar cells Materials, vol. 3, no. 11, pp. 4892–4914.
through integration of hydrogenated [13] Y. S. Park, E. Kim, B. Hong, and J. Lee,
nanocrystalline silicon bilayer by using (2013) ―Characteristics of ITO films with
numerical study,‖ Molecular Crystals and oxygen plasma treatment for thin film solar
Liquid Crystals, vol. 715, no. 1, pp. 1–20. cell applications,‖ Materials Research
[8] N. Dwivedi, S. Kumar, A. Bisht, K. Patel, Bulletin, vol. 48, no. 12, pp. 5115–5120.
and S. Sudhakar, (2013) ―Simulation [14] M. Sharma, D. Chaudhary, N. Dwivedi, S.
approach for optimization of device Sudhakar, and S. Kumar, (2017)
structure and thickness of HIT solar cells ―Simulating the Role of TCO Materials,
to achieve ∼27% efficiency,‖ Solar their Surface Texturing and Band Gap of
Energy, vol. 88, pp. 31–41, Amorphous Silicon Layers on the
[9] N. Hernández-Como and A. Morales- Efficiency of Amorphous Silicon Thin
Acevedo, (2010) ―Simulation of hetero- Film Solar Cells,‖ Silicon, vol. 9, no. 1, pp.
junction silicon solar cells with AMPS- 59–68.
1D,‖ Solar Energy Materials and Solar
Cells, vol. 94, no. 1, pp. 62–67.

34

Anda mungkin juga menyukai