Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM FISIKA LANJUT

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
JALAN GANESHA 10, BANDUNG, 40132, TELEPON (022) 2534161

Karakterisasi Material: Spektrometer UV-VIS


TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan memahami prinsip kerja spektroskopi UV-VIS
2. Praktikan memahami koefisien transmitansi dan absorbansi pada material
3. Praktikan menentukan celah band gap pada material tipis ZnO, P3HT, dan PCBM

ALAT DAN BAHAN


 1 Set Spektrometer UV-VIS NANOCALC 2000
 3 Film tipis ZnO berbeda ketebalan
 1 Film tipis P3HT
 1 Film tipis PCBM
 1 Kaca preparat
 1 Pinset

TEORI DASAR
Zinc Oxide
Zinc Oxide merupakan semikonduktor paduan II-VI dengan lebar band gap sebesar ~3.2eV.
Struktur Kristal zinc oxide dapat dibagi menjadi tiga bentuk yaitu wurtzite, zinc blende, dan cubic
rock salt. Sedangkan untuk bentuk dominannya adalah wurtzite. Karena struktur ini adalah yang
paling stabil pada suhu kamar dan tekanan. Bentuk heksagonal memiliki dua sub kisi yaitu Zn2+
dan O2- yang mana yang bergantian membentuk bidang dasar. Bilangan kordinasi seng berpindah
ke bilangan kordinasi oksigen dengan dikelilingi oleh empat kation dan empat anion di sebuah
sudut tetrahedron dan sebaliknya. Susunan atom tetrahedral dalam struktur wurtzite adalah struktur
non-centrosymmetric yang menimbulkan momen dipole. Sehingga menghasilkan beberapa sifat
unik seperti piezoelektrik.

Poly(3-hexylthiophene) (P3HT)

Gambar 1. Sturktur molekul P3HT

Poly(3-hexylthiophene) (P3HT) merupakan polimer organic yang dapat bersifat konduktif.


P3HT memiliki sifat fisis satabil terhadap lingkungan dan mobilitas hole yang tinggi. P3HT juga
memiliki kelarutan yang tinggi. P3HT merupakan semikonduktor tipe-p dan dapat dimanfaatkan
sebagai material sel surya organik.
Phenyl-C61-butryic acid methyl ester (PCBM)

Gambar 2. Struktur molekul PCBM

Phenyl-C61-butryic acid methyl ester (PCBM) adalah polimer organic yang merupkan
turunan fullerene. Fullerene adalah molekul karbon yang membentuk bola. PCBM memiliki
formula kimia C72H14O2. PCBM merupakan molekul jenis acceptor, yaitu memiliki
kecenderungan menerima elektron. Oleh karena itu, PCBM dapat menjadi semikonduktor tipe-n.
PCBM dapat diaplikasikan sebagai sel PV, transistor (OFET), dan fotodetektor jika digabungkan
dengan tipe-p.

Teori Spektroskopi
Spektroskopi merupakan studi yang mempelajari interaksi suatu materi dengan radiasi
gelombang Elektromagnetik (EM). Pada sejarahnya spektroskopi dikembangkan hanya untuk
mempelajari dispersi cahaya tampak berdasarkan panjang gelombangnya dengan menggunakan
prisma, namun kemudian konsep spektroskopi ini dikembangkan hingga melingkupi studi
inetraksi energi radiasi gelombang EM sebagai fungsi panjang gelombang atau frekuensi. Data
spektroskopik biasa ditunjukan dalam data absorbansi atau emisi sebuah spektrum terhadap
material yang ditembakan dengan gelombang EM.

Gambar 3. Spektrum elektromagnetik dalam fungsi panjang gelombang

Dalam kebanyakan spektroskopi, atom atau molekul mengabsorbansi radiasi gelombang


elektromagnetik dan menyebabkan terjadinya transisi antara keadaan kuantum yang diizinkan.
Pelemahan atau peningkatan berkas radiasi datang disebabkan karena adanya absorbansi dan emisi
tersebut dari radiasi yang terukur sebagai fungsi panjang gelombang yang datang. Transisi antara
dua level energi yang diizinkan dihubungkan dalam persamaan:

ℎ𝑣 = |𝐸2 − 𝐸1 | (1)
Keterangan:
h = konstanta planck (6,626x10-34 Js)
ν = frekuensi cahaya (m)
E1 = energi level sebelum transisi (eV)
E2 = energi level sesudah transisi (eV)

Dalam proses dasar transisi yang terjadi dengan memanfaatkan foton dibagi menjadi tiga jenis
absorption, spontaneous emission, dan stimulated emission.

Penyerapan pada spektroskopi secara umum terjadi dengan fungsi panjang gelombang
dimana intensitas cahaya yang datang sebesar 𝐼𝑜 (𝜆) teratenuasi saat melewati seuatu sampel
setebal dl yang dikenal degan formula Beer-Lambert Law yaitu:

𝑑𝐼 (𝜆) = −𝜀 (𝜆)𝑀𝐼 (𝜆)𝑑𝑙 (2)

Kemudian di integralkan menjadi

𝐼(𝜆)
= 𝑒 −𝜀(𝜆)𝑀𝑙 (3)
𝐼0 (𝜆)

Untuk M adalah konsentrasi penyerapan, I(λ) adalah intensitas cahaya yang ditramsisikan
melewati sampel, dan ε adalah koefisien absorpsi.

Teori Pita Energi


Pada material padat terdiri atas elektron-elektron yang menghasilkan konduktivitas listrik
yang dipengaruhi oleh elektron-elektron dalam Kristal yang diatur dalam pita energi. Dimana pita
energi ini dipisahkan oleh zona terlarang yang dikenal dengan band gap, yang merupakan hasil
interaksi konduktivitas elektron dengan inti ion Kristal. Celah pita energi lapisan tipis dapat
didapatkan dengan melakukan plotting data absorpsi dengan persamaan transisi langsung (direct
band gap).
1
𝛼ℎ𝑣 = 𝐴(ℎ𝑣 − 𝐸𝑔 ) 2
(4)

Untuk α adalah koefisien absorpsi , hv adalah energi foton dan A adalah konstanta. Untuk nilai α
sendiri dapat diperoleh dengan menggunakan hubungan

1
𝛼 = ∗ ln(𝑇) (5)
𝑑
Keterangan:
α = koefisien serap (m-1)
d = ketebalan sampel (m)
T = transmitansi
h = konstanta planck (6,626x10-34 Js)
ν = frekuensi cahaya (m)
Eg = energi band gap (eV)
A = parameter band tail

Dengan melakukan plot (αhv)2 terhadap hv dengan mengekstrapolasi bagian linier kurva ke garis
absorpsi nol akan mendapatkan nilai celah pita energi langsung.

Gambar 4. Contoh grafik Tauc Plot

TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan metode karakterisasi material berdasarkan sifat optik, listrik, struktur kristal dan
topografi material tersebut?
2. Gambarkan struktur kristal wurtzite, zinc blende, dan cubic rock salt?
3. Tuliskan spektroskopi yang digunakan berdasarkan panjang gelombangnya? Jelaskan cara
kerjanya!
4. Gambarkan dan jelaskan proses dasar transisi yang terjadi dengan memanfaatkan foton?
5. Sebutkan dan jelaskan komponen penyusun spektrometer UV-VIS?
6. Gambarkan struktur pita energi ZnO, P3HT, dan PCBM?
7. Jelaskan contoh penumbuhan material secara fisika dan kimiawi (masing-masing dua)?

METODE PERCOBAAN
Sampel ditumbuhkan dengan metode spin coating diatas substrat kaca. Tugas praktikum adalah
melakukan karakterisasi sample ZnO, P3HT, dan PCBM menggunakan spektrometer UV-VIS.
Untuk sampel ZnO terdapat 3 jenis dengan berbeda jumlah lapisan (3, 5, dan 7).
Percobaan :

Gambar 5. Skema pengukuran menggunakan Spektrometer UV-VIS


1. Karakterisasi dimulai dengan melakukan kalibrasi kondisi gelap dengan melakukan store
dark terlebih dahulu. Nyalakan spectrometer (tetap jaga shutter dalam posisi off).
2. Buka shutter (shutter on). Persiapkan substrat glass bersih diletakan di slot sampel pada
spektrometer UV-VIS yang kemudian diukur sebagai background.
3. Substrat glass ditukar dengan sampel material film tipis (ZnO, PCBM, P3HT) yang akan
dikarakterisasi.
4. Data yang diambil adalah grafik transmitansi dan absorbansi terhadap panjang gelombang
dari tiap sampel.
5. Simpan data setiap grafik yang diambil.
6. Ulangi untuk setiap sampel.

Pengolahan Data:
1. Dari data transmitansi dan absorbansi pada sampel ZnO bandingkan grafiknya. Kemudian,
tentukan lapisan masing-masing sampel ZnO.
2. Hitung nilai koefisien absorbansi dari setiap sampel.
3. Buat tauc plot dan hitung celah band gap dari setiap sampel.

ANALISIS
1. Jelaskan bagaimana prosedur preparasi material!
2. Bagaimanakah cara kerja intrinsik dari spektroskopi UV-VIS?
3. Jelaskan grafik transmitansi dan grafik absorbansi yang diperoleh!
4. Jelaskan grafik transmitansi dan grafik absorbansi pada metal, semikonduktor, dan
dielekrik! Lalu bandingkan dengan hasil yang diperoleh?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi besar band gap pada material?
6. Bandingkan nilai band gap yang diperoleh dari hasil percobaan dengan referensi?
7. Aplikasi penggunaan film tipis ZnO, P3HT, dan PCBM pada kegunaan sehari-hari?
OPEN PROBLEM
1. Bagaimana struktur band gap apabila lapisan tipis merupakan gabungan lebih dari satu
jenis material (heterojunction) dan kaitannya dalam aplikasi divais!

REFERENSI

1. E. Thomas , R. Philip, Physical Chemsitry: Section 19.1-19.4


2. Robert. W. S, Manoj N, “Chemical Solution Deposition-Basic Principle”. Missouri
University of Science and Technology, Rolla, MO
3. Prabakaran K., Amalraj L., 2014, “Studies on zinc oxide thin films by chemical spay
pyrolysis technique”. Research Center in Physics, VHNSN College , Virudhunagar,
Tamilnadu, India.
4. Mihailetchi, V.D., 2005, “Device Pyhsics of Organic Bulk Heterojunction Solar Cells”,
University of Groningen.

MATAKULIAH TERKAIT

1. FI-4121 Teknik Karakterisasi Material


2. FI-4231 Fisika dan Teknologi Semikonduktor
3. FI-4232 Pemrosesan Material Elektronik

Anda mungkin juga menyukai