Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA III

KARAKTERISASI MATERIAL : SPEKTROMETER UV-VIS

oleh

Regina Hotma Eureka Samosir, Tio Prince Lubis, Debora Tio Miranda Sitinjak
10216053, 10216072, 10216096

LABORATORIUM FISIKA LANJUT


PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019-2020
ABSTRAK

Telah dilakukan pengolahan data spektrum ZnO dalam bentuk tauc plot. Sampel
ZnO ditumbuhkan dengan metode spin coating di atas substrat kaca yang
kemudian dengan spektrometri UV-Vis diamati spektrum absorbsinya. ..

Kata Kunci : spektrometri UV-Vis, taucplot, ZnO


DAFTAR ISI

ABSTRAK i
DAFTAR ISI ii
Bab I Pendahuluan...........................................................................................1
Bab II Dasar Teori.............................................................................................2
II.1 Spektrometer UV-Vis....................................................................2
II.2 Teori Pita Energi............................................................................4
Bab III Metode dan Hipotesis.............................................................................5
III.1 Metode...........................................................................................5
III.2 Hipotesis.........................................................................................5
Bab IV Hasil dan Pembahasan...........................................................................6
IV.1 Hasil Eksperimen...........................................................................6
IV.1.1 Eksperimen Variasi Pertama..............................................6
IV.1.2 Eksperimen Variasi Kedua.................................................6
IV.2 Pembahasan....................................................................................7
IV.2.1 Pertanyaan..........................................................................7
IV.2.2 Analisis...............................................................................7
IV.2.3 Open Problem.....................................................................7
Bab V Kesimpulan.............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

ii
Bab I Pendahuluan

Pendahuluan berisi tentang latar belakang dari percobaan yang dilakukan.


Pendahuluan juga menyertakan tujuan, batasan-batasan, dan asumsi yang
digunakan. Tidak perlu menyertakan persamaan pada bagian pendahuluan.

Tujuan dituliskan secara poin per poin, tujuan harus bersifat kuantitatif:

1. Tujuan 1
2. Tujuan 2
3. Dst.

Sertakan batasan-batasan pada percobaan yang dilakukan:

1. Batasan 1
2. Batasan 2
3. Dst.

Asumsi yang digunakan dalam eksperimen ini adalah:

1. Asumsi 1
2. Asumsi 2
3. Dst.

1
Bab II Dasar Teori

II.1 Spektrometer UV-Vis

Spektrometer UV-Vis merupakan suatu alat yang digunakan sebagai


penentuan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang
didasarkan pada interaksi antara materi dan cahaya. Yang diukur adalah
penyerapan cahaya dari bahan tersebut dengan menggunakan cahaya UV dan
tampak sebagai sumber cahaya, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul
dengan elektron valensinya yang berperan. Prinsip utama dalam spektrometer
UV-Vis adalah hukum Beer-Lamber yang menyatakan bahwa absorbansi
berbanding lurus dengan konsentrasi penyerap dalam panjang jalur. Untuk
panjang jalur yang tetap, spektroskopi UV-Vis dapat digunakan untuk
menentukan konsentrasi penyerap dalam suatu larutan. Absorbansi berubah
dengan konsentrasi. Ini dapat diambil dari referensi (tabel koefisien kepunahan
molar), atau lebih tepatnya, ditentukan dari kurva kalibrasi. Secara sederhana,
spektrometer dapat digambarkan terdiri dari :

Gambar II.1 Bagian komponen penyusun spektrometer UV-Vis

Pertama, terdapat sumber sinar polikromatis dengan berbagai macam


rentang panjang gelombang. Pada spektrometer UV-Vis digunakan sumber
cahaya Deuterium (UV) dan Halogen (cahaya tampak). Selanjutnya, terdapat
monokromator sebagai penyeleksi panjang gelombang dari sumber sinar
polikromatis menjadi cahaya monaokromatis. Jenis monokromator yang saat ini

2
banyak digunakan adalan gratting atau lensa prisma dan filter optik. Jika
digunakan grating maka cahaya akan dirubah menjadi spektrum cahaya.
Sedangkan filter optik berupa lensa berwarna sehingga cahaya yang diteruskan
sesuai dengan warnya lensa yang dikenai cahaya. Ada banyak lensa warna dalam
satu alat yang digunakan sesuai dengan jenis pemeriksaan. Kemudian, terdapat sel
sampel yang berfungsi sebagai tempat meletakkan sampel yang akan diuji. Pada
spektrometer UV-VIS digunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya
terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika
memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari kaca dan
plastik dapat menyerap UV sehingga penggunaannya hanya pada
spektrofotometer sinar tampak (Visible). Kuvet biasanya berbentuk persegi
panjang dengan lebar 1 cm. Kemudian, untuk mendeteksi jumlah sisa cahaya dari
yang sudah diserap bahan adalah detektor, yang berfungsi menangkap cahaya
yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi arus listrik. Selanjutnya,
hasil bacaan berupa besarnya sinyal listrik dapat dilihat pada bagian read-out
yang merupakan PC/laptop yang terhubung ke alat.

Ketika cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang (cahaya


polikromatis) mengenai suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang
tertentu saja yang akan diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang peranan
penting adalah elektron valensi dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu
materi. Elektron-elektron yang dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah
(eksitasi), berputar (rotasi) dan bergetar (vibrasi) jika dikenai suatu energi. Jika zat
menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi perpindahan elektron dari
keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron ini
disebut transisi elektronik. Untuk daerah frekuensi cahaya tampak dan ultraviolet
(UV-Vis) interaksi fisis yang terjadi adalah terkait transisi keadaan kuantum dari
elektron yang berada di kulit luar. Energi yang dibawa oleh cahaya datang akan
diabsorbsi oleh elektron untuk melakukan transisi keadaan kuantum dan peristiwa
absorbsi tersebut akan terbaca sebagai pelemahan intensitas cahaya pada detektor.
Transisi antara dua level energi yang diizinkan dihubungkan dalam persamaan :

hv=¿ E 2−E1∨¿ (II.1)

3
dengan h adalah tetapan Planck (6.62 x 10-34 Js), v frekuensi cahaya (Hz), E1
energi level sebelum transisi (eV) dan E2 energi level setelah transisi (eV).

Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk mengukur konsentrasi


suatu suatu yang ada dalam suatu sampel, dimana zat dalam sel sampel disinari
dengan cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Ketika cahaya mengenai
sampel sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan sebagian lagi akan
diteruskan. Berdasarkan hukum Lambert-Beer, untuk menghitung banyak cahaya
yang dihamburkan :

It
T=
I0
It
A=−log T =−log (II.2)
I0

dengan A adalah absorbansi, I t adalah intensitas cahaya terukur setelah diserap


sampel, I 0 adalah intensitas cahaya sebelum memasuki sampel, T adalah
transmitansi.

II.2 Teori Pita Energi

Suatu material terdiri atas elektron-elektron yang terdistribusi dalam pita-


pita energi. Pita energi ini dipisahkan oleh zona terlarang yang dikenal dengan
band gap. Celah pita energi suatu lapisan tipis bisa didapatkan dengan mengolah
data absorbansi yang diperoleh dari UV-Vis. Dengan mendefinisikan 𝜀𝐶 ≡ 𝛼,
mengolah data absorbansi melalui persamaan II.1., dan melakukan plotting (𝛼ℎ𝜈)2
terhadap (ℎ𝜈) akan diperoleh kurva Tauc plot dengan persamaan plotting :

( αhv )2=A (hv −Eg ) (II.3)

It
α=
−1
d
ln()
I0
(II.4)

dengan Eg adalah nilai celah pita energi direct, d ketebalan (cm), α koefisien serap
(cm-1), dan A nilai absorbansi

4
Bab III Metode dan Hipotesis

III.1 Metode

Uraikan metode eksperimen yang digunakan. Gunakan rujukan yang sesuai, dari
buku teks maupun dari artikel karya ilmiah. Buat subbab jika diperlukan.

III.2 Hipotesis

Subbab ini berisi mengenai hipotesis yang diambil dalam eksperimen yang
dilakukan.

5
Bab IV Hasil dan Pembahasan

IV.1 Hasil Eksperimen

Berisi tentang data eksperimen yang diperoleh. Setiap hasil variasi dituliskan
dalam suatu subbab tertentu. Berisi hasil percobaan meliputi tabel, grafik, hasil
perhitungan, dll. Berikan penjelasan mengenai hasil (tabel, grafik, hasil
perhitungan) yang didapat.

IV.1.1 Eksperimen Variasi Pertama

Jika terdapat tabel, keterangan atau judul tabel ditulis dalam ukuran 12 pt sebelum
tabel tersebut. Apabila judul tabel hanya satu baris, gunakan rata tengah seperti
contoh berikut.

Tabel IV.1. Tegangan kerja detektor Geiger Muller


Tegangan (V) n1 n2 n3 ń
350 1 2 3 2
360 10 20 30 20
370 20 30 40 30

IV.1.2 Eksperimen Variasi Kedua

Apabila keterangan/judul tabel lebih dari satu baris, gunakan rata kiri dengan letak
awal baris kedua dan seterusnya mengikuti baris pertama. Lebar tabel diatur
menyesuaikan dengan judul tabel.

Tabel IV.2 Tegangan eksitasi atom Ne pada eksperimen Frank-Hertz variasi


kedua, dengan U 1=1,5 V dan U 3=5V .
Percobaan Orde ∆U (V) ∆Uref (V) Galat (%)
1 16,9 7,14
1
2 17,3 4,94
1 16,85 7,42
2 18,2
2 17,475 3,98
1 17,375 4,53
3
2 17,1 6,04
∆U rata-rata (V) 17,167

6
IV.2 Pembahasan

Pembahasan menjawab setiap pertanyaan dari bagian pertanyaan, analisis dan


open problem dari modul percobaan.

IV.2.1 Pertanyaan

Berisikan jawaban dari bagian pertanyaan pada modul dan dituliskan secara
paragraf. Antar paragraf dipisahkan menggunakan sebuah spasi.

Setiap soal pertanyaan dijawab per paragraf, paragraf pertama menjawab soal
pertanyaan pertama, paragraf ke-2 menjawab soal pertanyaan ke-2, dst.

IV.2.2 Analisis

Berisikan jawaban dari bagian analisis pada modul dan dituliskan secara paragraf.
Antar paragraf dipisahkan menggunakan sebuah spasi.

Besar band gap pada material dapat dipengaruhi oleh suhu ketika
pembuatan material. Ketika suhu meningkat, jumlah atom yang bervibrasi akan
bertambah sehingga jarak antar atom juga semakin membesar (menjauh). Selain
itu, interaksi antara kisi fonon dengan elektron bebas dan holes juga dapat
mengecilkan besar band gap (Unlu et al., 1992). Ketebalan bersamaan dengan
variasi perubahan komposisi material juga dapat memengaruhi besar band gap
(terutama untuk material thin film) (Ohtsu, 2009).

Setiap soal analisis dijawab per paragraf, paragraf pertama menjawab soal
pertanyaan pertama, paragraf ke-2 menjawab soal pertanyaan ke-2, dst.

IV.2.3 Open Problem

Soal open problem ditentukan oleh asisten praktikum yang bersangkutan.


Berisikan jawaban dari bagian analisis pada modul dan dituliskan secara paragraf.

7
Bab V Kesimpulan

1. Kesimpulan berisi tentang hasil dari ekperimen yang dilakukan dan menjawab
tujuan yang diberikan. Setiap poin harus memiliki penjelasan mengenai hasil
yang diperoleh.
Contoh:
Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil eksperimen Franck-Hertz
dengan gas Neon adalah sebagai berikut. Didapatkan energi eksitasi atom Ne
yang bervariasi pada rentang 16,725 – 20 eV yang dapat dilihat pada Error:
Reference source not found. Referensi yang digunakan adalah sebesar 18,2 eV
sehingga error dari hasil berada pada rentang 5,68%-9,89%. Error disebabkan
karena beberapa hal, diantaranya adalah kondisi lingkungan khususnya
temperatur yang berbeda dengan lingkungan saat data referensi diambil,
kemampuan alat yang bekerja baik pada nilai U 1 dan U 3 tertentu, serta
penentuan tegangan maksimum lokal pada saat pengolahan data.
2. Kesimpulan 2
3. Kesimpulan 3

8
DAFTAR PUSTAKA

Joni, I Made. (2011) : Diktat Mata Kuliah Pengantar Biospektroskopi, Universitas


Padjajaran, 10-20.

Seran, Emel. (2011) : Spektrofotometri Sinar Tampak (Visible),


https://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/spektrofotometri-sinar-
tampak-visible/, diturunkan pada 10 Maret 2020.

Baker, A.A., Sosro, K., dan Suditomo, B. (1998) : Pembakaran Hutan di


Kalimantan, Majalah Kehutanan, 5, 23 – 25.

Cotton, F.A. (1998) : Kinetics of Gasification of Brown Coal, Journal of


American Chemical Society, 54, 38 – 43.

Hill, R. (1997) : The Mathematical Theory of Plasticity, Oxford Press, Oxford,


545 – 547.

Kramer, A., Djubiantono T., Aziz, F., Bogard, J.S., Weeks, R. A., Weinand, D.C.,
Hames, W.E., Elam, J.M., Durband, A.C, dan Agus (2005) : The First
Hominid Fossil Recovered from West Java, Indonesia, Journal of Human
Evolution, 48, 661-667.

Kumai,H., Itihara, M., Sudijono, Shibasaki, T., Aziz, F., Yoshikawa, S., Akahane,
S.,Soeradi, T., Hayashi, T., dan Furuyama, K. (1985) : Geology and
Stratigraphy of the Mojokerto Area, 55-61 dalam Watanabe, N., dan
Kadar,D., Eds, Quaternary Geology of the Hominid Fossil Bearing
Formations in Java, 378 p., Geological Research and Development
Centre, Bandung-Indonesia.

Stark, H. (1998) : The dynamics of surface adsorption, Proceedings of the


International Congress on Current Aspects of Quantum Chemistry,
London, U.K., Carbo R., Editor, Prentice Hall, 24 – 36.

9
Wijaya, R. (1996) : Diagnosis Penyakit Tipus dengan Metode PCR, Tugas akhir
Program Doktor, Institut Teknologi Bandung, 25 – 29.

Pustaka dari Situs Internet :

Dillmann, T. dan Ruβ, J. (2001): Implicit Options in Life Insurance Contracts, the
case of lump sum options in differed annuity contracts,
http://www.actuaries.org/members/en/AFIR/colloquia/Tokyo/Dillman_
Ruβ.pdf,179-193, Download(diturunkan/diunduh) pada 5 September
2006.

Hardin, J. dan Rocke, D.M. (2002): The Distribution of Robust Distance,


http://www.cipic.ucdavis.edu/~dmrocke/preprints.html.,
download(diturunkan/diunduh) pada 25 Desember 2006.

Jorion, P. (1997): In Defense of VaR,


http://www.gsm.uci.edu/jorion/oc/ntalib2.html, Download
(diturunkan/diunduh) pada 20 Desember 2006.

Wang, S. (2001): A Risk Measure that Goes Beyond Coherence,


http://www.stats.uwaterloo.ca/Stats_Dept/IIPR/2001-reports/IIPR-01-
18.pdf. Download (diturunkan/diunduh) pada 20 Desember 2006.

Catatan :

Daftar tersebut di atas menunjukkan cara penulisan majalah/jurnal (1, 2 dan 4),
buku (3), buku yang tiap babnya ditulis oleh penulis yang berlainan disertai editor
(5), prosiding (6), dan tugas akhir program doktor (7). Sedangkan penulisan
pustaka dari situs (8 – 11) ditulis lengkap, dipisahkan dari Daftar Pustaka,
diletakkan setelah urutan terakhir alfabetis pustaka dari makalah yang berasal dari
majalah ilmiah, jurnal, buletin, atau prosiding, diberi judul Pustaka dari Situs
Internet :, ditulis berurutan secara alfabetis pula dengan mencantumkan alamat
situs (web) dan tanggal download (diturunkan/diunduh).

10
11
Contoh Halaman Lampiran

12
Lampiran Ke II

13

Anda mungkin juga menyukai