Anda di halaman 1dari 7

Panas dalam Bumi

Gunungapi, intrusi magmatik, gempabumi, pembentukan


pegunungan dan metamorfisme dikontrol oleh
pembangkitan transfer panas di dalam Bumi.
Budget panas di dalam Bumi, dikontrol oleh aktivitas
litosfer dan astenosfer dan perkembangan struktur dasar
Bumi.
 Panas pada permukaan Bumi berasal dari
interior Bumi dan dari Matahari (terbanyak)
 Panas yang datang dari Matahari:
 Dayanya sebesar 2x1017 W

 Fluks daya rata-rata pada permukaan Bumi


4x102 W/m2
 Panas dari dalam bumi ke permukaan 4x1013
W dan rata-rata fluks 8x10-2 W/m2
 Sebagian besar panas dari Matahari
diradiasikan kembali ke ruang angkasa.
Efeknya: mendorong siklus air permukaan,
curah hujan, erosi, dll. Matahari dan biosfer
menjaga temperatur permukaan rata-rata
pada rentang kestabilan air liquid.
 Panas dari interior Bumi berkaitan dengan
oleh evolusi geologis Bumi, tektonisme
lempeng, aktivitas magmatik,
metamorfomisme, evolusi inti Bumi, serta
medan magnet Bumi
Asal energi panas dalam Bumi
 Tata surya berasal dari bola awan yang terdiri
dari gas es dan debu yang berputar
 Tarikan gravitasi menjadikan partikel-partikel
saling menarik (bersatu), membentuk partikel
yang lebih besar
 Awan berkontraksi, mengalami percepatan dan
membentuk mendatar seperti cakram
 Akumulasi materi terbesar di pusat (H dan He) 
Matahari
 Suhu di pusat mencapan 1.000.000 C
 Fusi nuklir H dan He terjadi, menghasilkan
radiasi
 Cincin konsentrasi material tercipta pada cakram
 Partikel-partikel dalam cincin bertumbukan
membentuk planet-planet
 Planet-planet inner (Mercurius, Venus, Bumi,
Mars) kehilangan banyak gas dan liquid karena
radiasi matahari, menjadi berbatuan (terrestrial)
 Planet-planet outer tetap dominan gas dan liquid,
menjadi planet gas
 Material sebesar Mars menumbuk Bumi,
menghasilkan awan debu massif (dari kerak dan
mantel) dan gas yang kemudian memadat
membentuk Bulan
 Gas dan liquid pada Bulan menguap ke angkasa
 Bulan mengandung lebih sedikit besi (dari inti
Bumi)
Asal energi panas dalam Bumi
 Bumi sendiri terbentuk dari agregasi debu dan gas
seperti planet yang lain (terjadi selama 30 – 100
juta tahun), terjadi sekitar 4,57 milyar tahun lalu.
 Proses agregasi ini menghasilkan panas dalam
jumlah yang besar
 Ketika temperatur meningkat hingga lebih dari
1000 C, besi meleleh
 Besi liquid lebih berat daripada material lair,
mengalir ke dalam membentuk inti dalam dan inti
luar Bumi
 Pelepasan energi gravitasi juga menghasilkan
panas
 Sisa material lainnya juga terpanaskadan meleleh,
material berdensitas rendah ke arah luar
(permukaan) membentuk mantel di mana proses
radioaktif penghasil panas terjadi
 Material berdensitas rendah tersebut membentuk
kerak, lautan dan atmosfer
 Penting: peluruhan radioaktif pada kerak dan
mantel Bumi menghasilkan 80% panas yang
mengalir ke arah permukaan Bumi, sisanya dari
pendinginan inti.
Mekanisme Transfer Panas
Sumber Panas Bumi
Sisa panas dari proses
pembentukan inti Bumi
Panas dari peluruhan
isotof radioaktif
Friksi pada lempeng-
lempeng kerak Bumi

Profil temperature Bumi


merupakan konsekuensi
transfer panas dari dalam
Bumi ke permukaan
Mekanisme Transfer Panas
 Konduksi
 Transfer panas pada
material melalui
interaksi atomic atau
molecular pada
materal
 Radiasi
 Transfer panas
langsung dalam bentuk
radiasi
elektromagnetik
 Konveksi
 Transfer panas
memalui gerakan
molekul pada material
itu sendiri
 Adveksi adalah kasus
khusus konveksi
Tektonisme dan Volkanisme

Anda mungkin juga menyukai