216090300111001
Asteroid
Asteroid disebut juga planet minor dengan ukuran yang lebih kecil daripada
planet seperti plutp, sedna, mekame. Diluar orbit Jupiter diperkirakan terdapat planet
minor yang kemudian hancur dan menjadi sabuk asteroid yang bergerak mengelilingi
matahari.
Meteorid
Meteorid berasal dari pecahan asteroid. Pecahan asteroid terjadi karena pada saat
asteroid melakukan orbit terkadang saling bertabrakan dan mengakibatkan beberapa
bagiannya pecah. Pecahan tersebut disebut dengan meteorid.
Planet terrestrial
Planet terrestrial adalah planet yang ukuran dan penyusunnya mirip dengan bumi
dan termasuk dalam planet inner group, yakni planet venus dan mars. Planet venus
memiliki beberapa kemiripan yang hampir sama dengan bumi. Venus memiliki densitas
rata-rata yang sama. Inti yang hampir cair, namun tidak terdapat medan magnetik dan
memiliki permukaan yang panas dan kering. Diduga topografi venus sama dengan bumi
karena elevasi permukaan yang bersifat seimbang (bimodal distribution). Planet venus
tidak memiliki lapisan atmosfer akibat gaya subduksi dan aktivitas vulkanik. Planet
terrestrial kedua adalah mars, kemiripan mars dan bumi adalah adanya magnetic stripes
yang mengindikasikan bahwa mas dulunya mempunyai aktifitas tektonik. Sehingga
diduga mars mempunyai air dibawah permukaannya dan menjadi kolonasi planet yang
kedua selain bumi.
Atmosfer
Atmosfer adalah daerah yang membungkus bumi yang berwujud gas atau udara.
Lingkup udara mencakup permukaan bumi hingga ketinggian lebih dari 200 km. Lapisan
atmosfer terdiri dari lapisan troposfer (yang berinteraksi dengan manusia), statosfer,
ionosfer (mengandung ion dan electron bebas), dan eksosfer (pelindung bumi).
Radioaktivitas Alam
Radioaktivitas alam terbagi menjadi dua bagian yakni radioaktiaktivitas primodial
dan radioaktivitas kosmik. Radioaktiaktivitas primodial adalah raadioaktiv yang telah ada
bersaman dengan terbentuknya bumi. Radioaktivitas kosmik terjadi akibat radiasi kosmik
masuk ke atmosfer bumi mengakibatkan terjadinya interaksi dengan inti atom yang ada di
udara dan menghasilkan berbagai macam inti radioaktif seperti H-3 dan C-14.
Peluruhan Radioactivitas
Peluruhan radioaktivitas adalah proses pemecahan inti atom yang tidak stabil
dengan memancaarkan tiga jenis radiasi yang dapat diemisikan. Berupa partikel alpha
(inti atom 4He), partikel beta (elektron dan positron), dan sinar gama berupa foton dengan
energi tinggi. Peluruhan dari inti tidak stabil merupakan proses acak dan tidak mungkin
diperkirakan waktu peluruhannya.
Radioaktive Dating
Penentuan penanggalan umur batuan adalah dengan menghitung jumlah sisa
karbon pada benda tersebut dengan menggunakan metode radiocarbon (c-14).
Perhitungan dilakukan dengan mengidentifikasi waktu geologi dari material organik,
tulang, dan antlers. Peluruhan b dari 14C digunakan untuk menentukan umur suatu bahan
14 14
organic dengan reaksi C N + e– + ve. Saat organisme hidup, sinar cosmic
menghasilkan 14C di atmosfir yang memberikan nilai perbandingan 14C/12C konstan dalam
gas CO2. Saat organisme meninggal, 14C tidak lagi diabsorpsi sehingga menurun terhadap
waktu
Perhitungan radioktive dating dari usia sampel lainnya adalah dengan
menggunakan peluruhan Pottasium dan Argon (K-Ar). Peluruhan potasium 40 menjadi
40 Argon dalam perhitungan mineral dan batuan. Meskipun, potassium adalah atom yang
pergerakannya seiring metamorfosis dan alterasi, namun teknik ini tidak digunakan pada
batuan tua. Kalium dan argon harus tetap berada di mineral selama waktu geologi, harus
diukur semuanya dengan akurat, mengetahui campuran alami yang tepat dari isotop
kalium dan argon, serta dapat mengoreksi setiap argon dari udara yang masuk ke mineral.
4. Rotation, Figure of The Earth, and Gravity
Potensial Gravitasi
Potensial gravitasi merupakan energi potensial per satuan massa dari sebuah massa
yang ditempatkan pada titik diluar permukaan bumi. Besar nilai potensial gravitasi bumi
dinyatakan dalam:
Gravitasi
Percepatan gravitasi di setiap tempat memiliki besar yang berbeda. Dengan
kecepatan di ekuator sekitar 9,78 m/s 2, sedangkan di kutub sekitar 9,83 m/s 2. Hal ini
dipengaruhi oleh bentuk bumi yang tidak bulat sempurna, kecepatan bergantung pada
jarak dari permukaan, dan kepadatan pada setiap tempat yang berbeda.
Gerak Bumi
Rotasi merupakan pergerakan bumi mengelilingi porosnya dari arah ke timur dengan
periode 24 jam. Peristiwa ini mengakibatkan pergantian siang dan malam dan efek
Coriolis.
Selain bumi melakukan gerak rotasi, bumi juga melakukan gerak presisi. Gerak
presisi adalah gerak bumi dengan Gerakan berputar sumbu rotasi bumi mengedari bidang
ekliptika dengan kemiringan sebesar 66° 30' . Gerakan ini memiliki periode selama
26.000 tahun. Presisi mengakibatkan pergeserah orientasi sumbu bumi terhadap setiap
satu putaran.
Bumi juga melakukan pergerakan nutasi. Gerak nutasi disebabkan gerak presisi yang
tidak mulus yakni bergelombang sehingga mengakibatkan bulan berusaha menarik bumi
ke bidang ekliptika. Periode nutasi adalah 19 tahun.
Selain gerakan presesi, bumi juga melakukan pererakan osilasi sumbu menuju dan
menjauh dari kutub ekliptika, yaitu dalam arah tegak lurus terhadap gerakan presesi yang
disebut dengan nutasi. Nutasi semi-tahunan dan semi-bulanan muncul dari komponen
torsi matahari dan bulan yang tegak lurus terhadap komponen presesi. Nutasi memiliki
amplitudo 9,21 arcsec dan periode 18,6 tahun muncul dari kopling Bumi ke presesi kutub
orbit bulan di sekitar kutub ekliptika (bidang orbit Bumi). Variasi konsekuen dalam
kemiringan orbit bulan ke khatulistiwa menyebabkan nutasi bumi dengan periode yang
sama.
H adalah eliptisitas dinamis yang diperoleh dari presesi dengan C, A adalah momen
inersia terhadap sumbu kutub dan ekuator.
Variasi Lod
Variasi utama dalam laju rotasi bumi adalah perlambatan bertahap oleh gesekan
pasang surut, yang mengubah momentum sudut rotasi menjadi momentum sudut orbit
Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari. Fluktuasi yang lebih cepat dapat diidentifikasi dengan
atmosfer.
I m adalah momen inersia mantel ( 8,04 × 1037 kg/m 3 ) dan I c adalah momen inersia inti
( 0,92 ×1037 kg /m3 ).