Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA PELAJARAN IPA

MATAHARI DAN PANAS BUMI

NAMA : BIMA GHANY WIGANANDA


KELAS : 5B

SD ISLAM AL AZHAR 16 CILACAP


TAHUN AJARAN 2022/ 2023
MATAHARI

Matahari merupakan pusat dari tata surya di alam semesta ini. Matahari memiliki
ukuran yang paling besar dibandingkan dengan planet-planet yang mengelilinginya.
Diameter Matahari adalah sekitar 1.392.684 km, sekitar 109 kali diameter Bumi dan
massanya (sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih
99,86 % massa total tata surya. Matahari merupakan benda langit terbesar di galaksi
Bima Sakti yang besarnya bahkan 10 kali planet terbesar tata surya Jupiter.
Secara kimiawi, sekitar tiga perempat massa matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan
sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali
massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, dan besi.
[29] Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi
suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul
di tengah, sementara sisanya memipih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi tata
surya. Massa pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi
termonuklir di intinya. Diduga bahwa hampir semua bintang lain terbentuk dengan
proses serupa. Klasifikasi bintang matahari, berdasarkan kelas spektrumnya, adalah
bintang deret utama G (G2V) dan sering digolongkan sebagai katai kuning karena
radiasi tampaknya lebih intens dalam porsi spektrum kuning-merah. Meski warnanya
putih, dari permukaan Bumi, matahari tampak kuning dikarenakan pembauran cahaya
biru di atmosfer.[30] Menurut label kelas spektrum,G2 menandakan suhu
permukaannya sekitar 5778 K (5505 °C) dan V menandakan bahwa matahari, layaknya
bintang-bintang lain, merupakan bintang deret utama, sehingga energinya diciptakan
oleh fusi nuklir nukleus hidrogen ke dalam helium. Dalam intinya, matahari memfusi 620
juta ton metrik hidrogen setiap detik. Berdasarkan perkiraan seluruh hidrogen yang ada
di dalam matahari akan habis dalam sekitar 4,5 miliar tahun ke depan, dan matahari
akan mati menjadi katai putih.
Dahulu, matahari dipandang para astronom sebagai bintang kecil dan tidak
penting. Sekarang, matahari dianggap lebih terang daripada sekitar 85% bintang di
galaksi Bima Sakti yang didominasi katai merah.[31][32] Magnitudo absolut matahari
adalah +4,83. Akan tetapi, sebagai bintang yang paling dekat dengan Bumi, matahari
adalah benda tercerah di langit dengan magnitudo tampak −26,74.[33][34] Korona
matahari yang panas terus meluas di luar angkasa dan menciptakan angin matahari,
yaitu arus partikel bermuatan yang bergerak hingga heliopause sekitar 100 au.
Gelembung di medium antarbintang yang terbentuk oleh angin matahari, heliosfer,
adalah struktur bersambung terbesar di tata surya.
Matahari saat ini bergerak melalui Awan Antarbintang Lokal (dekat Awan G) di
zona Gelembung Lokal, tepatnya di dalam lingkaran terdalam Lengan Orion di galaksi
Bima Sakti.[37][38] Dari 50 sistem bintang terdekat dalam jarak 17 tahun cahaya dari
Bumi (bintang terdekat adalah katai merah bernama Proxima Centauri sekitar 4,2 tahun
cahaya), matahari memiliki massa terbesar keempat.[39] Matahari mengorbit pusat
Bima Sakti pada jarak kurang lebih 24.000–26.000 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Jika dilihat dari kutub utara galaksi, matahari merampungkan satu orbit searah jarum
jam dalam kurun sekitar 225–250 juta tahun. Karena Bima Sakti bergerak relatif
terhadap radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis (CMB) ke arah konstelasi
Hydra dengan kecepatan 550 km/detik, kecepatan matahari relatif terhadap CMB
sekitar 370 km/detik ke arah Crater atau Leo.
Jarak rata-rata matahari dari Bumi sekitar 149,6 juta kilometer (1 au), meski
jaraknya bervariasi seiring pergerakan Bumi menjauhi perihelion pada bulan Januari
hingga aphelion pada bulan Juli.[41] Pada jarak rata-rata ini, cahaya bergerak dari
matahari ke Bumi selama 8 menit 19 detik. Sehingga penampakan matahari yang kita
lihat di bumi sekarang adalah penampakan aslinya 8 menit 19 detik yang lalu. Energi
sinar matahari ini membantu perkembangan Celah hidrotermal (omunitas biologi) nyaris
semua bentuk kehidupan di Bumi melalui fotosintesis[42] dan mengubah iklim dan
cuaca Bumi. Dampak luar biasa matahari terhadap Bumi sudah diamati sejak zaman
prasejarah. Matahari juga dianggap oleh sejumlah peradaban sebagai dewa.
Pemahaman ilmiah yang akurat mengenai matahari berkembang perlahan. Pada abad
ke-19, beberapa ilmuwan ternama mulai sedikit tahu tentang komposisi fisik dan
sumber tenaga matahari. Pemahaman ini masih terus berkembang sampai sekarang.
Ada sejumlah anomali perilaku matahari yang belum dapat dijelaskan secara ilmiah.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


ENERGI PANAS BUMI

A. PENGERTIAN ENERGI PANAS BUMI


Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam
kerak bumi. Temperatur di bawah permukaan bumi bertambah seiring bertambahnya
kedalaman dengan temperatur gradien panas bumi rata-rata 25 °C/km. Suhu di
pusat bumi belum dapat ditentukan dengan pasti, namun diperkirakan memiliki suhu
antara 4.400 - 6.000 °C.[1] Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panas
Bumi: "Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air
panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan
untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan." [2]
Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak
planet ini terbentuk. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh
permukaan bumi. Selain itu sumber energi panas bumi ini diduga berasal dari
beberapa fenomena:
1. Peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi.
2. Panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam ke dalam
pusat bumi.
3. Efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi.
Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika musim dingin
atau air) sejak peradaban Romawi, tetapi sekarang lebih populer untuk
menghasilkan energi listrik. Sekitar 10 Giga Watt pembangkit listrik tenaga panas
bumi telah dipasang di seluruh dunia pada tahun 2007, dan menyumbang sekitar
0.3% total energi listrik dunia. Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah
lingkungan, tetapi terbatas hanya pada dekat area perbatasan lapisan tektonik.
Pangeran Piero Ginori Conti mencoba generator panas bumi pertama pada 4
July 1904 di area panas bumi Larderello di Italia. Grup area sumber panas bumi
terbesar di dunia, disebut The Geyser, berada di Islandia, kutub utara. Pada tahun
2004, lima negara (El Salvador, Kenya, Filipina, Islandia, dan Kostarika) telah
menggunakan panas bumi untuk menghasilkan lebih dari 15% kebutuhan listriknya.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat
permukaan. Pengembangan dan penyempurnaan dalam teknologi pengeboran dan
ekstraksi telah memperluas jangkauan pembangunan pembangkit listrik tenaga
panas bumi dari lempeng tektonik terdekat. Efisiensi termal dari pembangkit listrik
tenaga panas bumi cenderung rendah karena fluida panas bumi berada pada
temperatur yang lebih rendah dibandingkan dengan uap atau air mendidih.
Berdasarkan hukum termodinamika, rendahnya temperatur membatasi efisiensi dari
mesin kalor dalam mengambil energi selama menghasilkan listrik. Sisa panas
terbuang, kecuali jika bisa dimanfaatkan secara lokal dan langsung, misalnya untuk
pemanas ruangan. Efisiensi sistem tidak memengaruhi biaya operasional seperti
pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil.

B. EKSPLORASI PANAS BUMI


Kegiatan eksplorasi panas bumi dimulai dari pencarian titik penghasil panas bumi.
Pencarian titik ini menggunakan peta patahan pada suatu daerah. Titik potensial
berada pada perpotongan antara beberapa patahan panjang.[3]
Pada calon titik tersebut, dilakukan penggalian shallow drilling (5 m) untuk
mengumpulkan data tambahan mengenai :
1. Kondisi temperatur dan tekanan pada reservoir panas bumi.
2. Identifikasi retakan yang bisa ditembus fluida dan uap ke atas permukaan
Data - data tersebut diproses dari data galian, diantaranya :
1. Analisis tanah galian, untuk mendeteksi mineral yang sudah berubah akibat
proses hidrotermal di dalam tanah.
2. Pengukuran konsentrasi radon dan merkuri pada gas di lubang galian.
3. Analisis komponen gas lubang galian menggunakan kromatografi gas.

C. PEMANFAATAN SUMBER PANAS BUMI


Energi panas bumi dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dan untuk
berbagai jenis aplikasi penggunaan langsung panas lainnya (misalnya untuk
keperluan pemanasan, budidaya ikan, pemandian air panas).
Dibandingkan dengan teknologi energi terbarukan lainnya, seperti energi surya
atau tenaga angin yang bergantung pada cuaca dan intensitas sinar matahari,
produksi energi dari pembangkit listrik tenaga panas bumi cukup stabil. Maka dari
itu, panas bumi cukup unggul karena dapat menyediakan alternatif beban listrik
dasar (bahasa inggris: Base load) yang pada umumnya dipenuhi oleh pembangkit
listrik tenaga bahan bakar fosil atau energi nuklir. Selain itu, energi panas bumi juga
dapat menggantikan sumber energi yang digunakan untuk tujuan pemanasan
(misalnya sebagai pemanas ruangan).
Sumber energi panas bumi dengan suhu tinggi penting untuk kebutuhan
pembangkit listrik (suhu lebih dari 150 °C), sedangkan sumber daya suhu menengah
hingga rendah (di bawah 150 °C) dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi
yang memanfaatkan panas, termasuk aplikasi industri.[4] Dengan adanya teknologi
suhu rendah melalui siklus biner (bahasa inggris: binary cycle), listrik dapat
dihasilkan dengan memanfaatkan fluida panas bumi dengan suhu minimal sekitar 70
°C.
Aplikasi penggunaan langsung yang memanfaatkan panas dari energi panas
bumi meliputi pemanas bangunan tempat tinggal, kantor atau rumah kaca, untuk
produksi makanan seperti dehidrasi makanan, dan pemanas kolam renang.

D. TIPE ENERGI PANAS BUMI


Energi panas bumi bisa didapatkan dalam bentuk uap, cairan, atau kombinasi
uap dan cairan. Berdasarkan keadaan fluida yang diekstraksi, secara alamiah
pembangkit tenaga panas bumi terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu sumber panas
bumi didominasi cairan atau didominasi uap. Selain itu, sistem panas bumi yang
ditingkatkan (bahasa inggris: enhanced geothermal system) merupakan salah satu
tipe energi panas bumi yang dapat diekstraksi melalui rekayasa dengan
menginjeksikan air bertekanan tinggi ke reservoir bawah tanah melalui berbagai
metode stimulasi, termasuk stimulasi hidrolik.
1. Resorvoir didominasi uap
Situs yang didominasi uap memiliki suhu dari 240 °C hingga 300 °C yang
menghasilkan uap super panas. Komponen penting dari reservoir yang
didominasi uap adalah adanya uap yang tersimpan dan cairan yang tidak
bergerak (atau hampir tidak bergerak), panas yang tersimpan di dalam batuan,
adanya sebuah lapisan kondensat di atasnya, dan adanya kemungkinan zona
yang dapat mendidihkan cairan. Batas-batas reservoir, di bagian sisi dan atas,
harus memiliki permeabilitas yang buruk atau sangat buruk untuk mencegah
reservoir terisi dengan air.
2. Reservoir didominasi cairan
Reservoir yang didominasi cairan pada umumnya memiliki suhu antara 20 -350
°C.[8] Contoh pembangkit listrik tenaga panas bumi yang memiliki reservoir
didominasi cairan adalah pembangkit listrik Wayang Windu, yang merupakan
salah satu pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di Indonesia.

E. FLUIDA PANAS BUMI


Fluida panas bumi adalah media yang digunakan untuk menghantarkan panas bumi,
dapat berupa air panas atau uap air. Fluida panas bumi mengandung berbagai
variasi senyawa-senyawa dan konsentrasi larutan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_panas_bumi

Anda mungkin juga menyukai