Nama Penyusun/Institusi/Tahun
SAIPUL BAHRI,S.Pd/SMAN 1 Janapria/2022
Jenjang Sekolah
SMA
Fase/Kelas
E/10
Domain/Topik
Keanekaragaman Hayati
Kata Kunci
Pengetahuan/Keterampilan Prasyarat
Keanekaragaman Hayati
Alokasi waktu (menit)
menit
Jumlah Pertemuan (JP)
Moda Pembelajaran
Tatap Muka (TM)
Metode Pembelajaran
Discovery Learning
Sarana Prasarana
LAS (Lembar Aktivitas Siswa)
Target Peserta Didik
Reguler
Karakteristik Peserta Didik
Daftar Pustaka
Budhi, W. S. (2010). Matematika 1 Persiapan OSN. Jakarta: CV Zamrud Kemala.
Referensi Lain
https://www.youtube.com/watch?v=puaePUixOoY
Rasionalisasi:
Modul ajar ini membahas materi bilangan eksponen atau bilangan berpangkat
Rencana Asesmen:
Tes tulis
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Topik Keanekaragaman Hayati
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta Didik mampu menjelaskan keanekaragaman hayati
2. Peserta Didik mampu mengidentifikasi tingkatan keanekaragaman hayati
3. Peserta Didik mampu mendeskripsikan keanekragaman hayati di
Indonesia dan peranannya
4. Peserta Didik mampu Menyebutkan upaya Pelestarian Keanekaragaman
Hayati
Pemahaman Bermakna Pengertian Keanekaragaman hayati
Macam – macam keanekaragaman Haati
Keanekaragaman hayati serta peranannya
Upaya pelestarian keanekaragaman Hayati
Pertanyaan Pemantik Bagaimana keanekaragaman fauna di Indonesia?
Bagaimana keanekaragaman flora di Indonesia?
Apakah perbedaan keanearagaman flora dan fauna di
Indonesia dengan di negara lain
Profil Pelajar Pancasila • Bernalar Kritis
• Kreatif
• Bergotong royong
Langkah-langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru meminta peserta didik untuk menyimak pengantar dari
guru terkait keanekaragaman hayati Indonesia.
2. Guru meminta peserta didik untuk membuat kelompok dan
berdiskusi tentang jenis-jenis flora dan fauna di Indonesia beserta
upaya pelestariannya.
3. Guru dapat meminta peserta didik untuk mencari referensi lain
dari buku, surat kabar, maupun internet tentang jenis-jenis flora
dan fauna di Indonesia yang kini berstatus terancam punah,
beserta upaya pelestariannya.
4. Guru meminta peserta didik membuat laporan pengamatan
beserta dokumentasi foto untuk memperjelas.
5. Guru meminta peserta didik untuk melaporkan hasil
pengamatan tersebut seperti pada LKPD 1 (seperti pada
halaman lampiran).
6. Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikannya di depan kelas.
7. Guru merangkum serta menjelaskan secara
menyeluruh tentang keanekaragaman flora dan fauna di
Indonesia.
8. Guru mengapresiasi partisipasi peserta didik dalam tindakan
mempelajari keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia.
b. Kegiatan Inti
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Untuk memberi stimulasi (rangsangan), guru memberikan Lembar Aktivitas
Siswa(LAS) Nomor dan peserta didik diminta mengamati dan mencermati
masalah pada bagian kegiatan inti nomor 01 dan 02.
2) Siswa menyelesaikan LK 01 terlebih dahulu yaitu tentang pengertian bilangan
berpangkat dan unsur-unsurnya.
3) Setelah itu diharapkan peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang relevan atau diberikan pertanyaan pancingan, misalnya “Permasalahan
apa yang diamati dan konsep apa yang digunakan untuk menyelesaikannya?”
Jawabannya (disimpan oleh guru) permasalahan terkait pertumbuhan dan
konsep yang digunakan adalah eksponen.
Verifikasi (Pembuktian)
7) Peserta didik memeriksa hasil perhitungannya. Tebal kertas pada masalah
point 3a (diharapkan diperoleh dalam tempo yang singkat sejak persoalan ini
dikemukakan), yaitu 10.000 mm = 10 m. Tebal selembar kertas yang ukuran
tebalnya 1 mm, setelah kertas itu dilipat 50 kali, tebalnya 250 mm.
8) Dengan bantuan kalkulator peserta didik menghitung nilai 250. Hasilnya
Verifikasi (Pembuktian)
5) Peserta didik memeriksa kebenaran sifat yang telah ditemukan untuk contoh-
contoh kasus yang berbeda serta memeriksa kebenaran langkah-langkah dalam
menetapkan sifat-sifat eksponen.
c. Penutup
1) Membuat simpulan dan refleksi terkait pembelajaran pada pertemuan ini.
2) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
3) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah tentang fungsi eksponen
Bagian III. Pengayaan dan Remedial (Diferensiasi)
Program Remidial : Pembelajaran ulang dan atau tutor sebaya
Materi Pengayaan : Persamaan Eksponen.
LAMPIRAN
Nomor 01
Materi : Eksponen
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.
B. Kegiatan Inti
1. Perhatikan uraian mengenai eksponen berikut ini
2 × 2 ditulis 22
2 × 2 × 2 ditulis 23
2 × 2 × 2 × 2 ditulis 24
2 × 2 × 2 × 2 × 2 ditulis 2…
2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 ditulis 2…
⏟
2 ×2 ×2 ×2× … … . ×2
ditulis2 …
20 faktor
⏟
2 ×2 ×2 ×2× … … . ×2
ditulis2 …
n faktor
⏟
m ×m× m× m× … … .× m
ditulism …
n faktor
n
m disebut bilangan berpangkat. m disebut basis atau bilangan pokok sedang n disebut
pangkat atau eksponen.
2. Tentukan basis dan eksponen pada bilangan berpangkat berikut ini
No Bilangan Berpangkat Basis Eksponen
1 54
4
2 6
4
3 a
b
4 2
y
5 x
3. 2 × 2 × 2 ditulis 23. Ini artinya 2 × 2 × 2 = 23 atau 23 = 2 × 2 × 2 . Bila dihitung maka ditulis 23=
2 × 2 × 2 = 8. Hitunglah nilai bilangang berpangkat berikut ini!
a. 54
b. 24
c. 32
()
4
1
d.
2
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
NO. 02
Materi : Eksponen
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.
B. Kegiatan Inti
1. Selesaikan masalah berikut.
Mrico baru saja selesai membaca buku Fisika setebal 700 halaman.
Buku Fisika itu disimpannya di tas sekolah. Pandangannya jatuh pada selembar
kertas. Dia perkirakan tebal kertas itu 1 mm. Dia tampak bicara sendiri, ”Jika
kertas seperti itu ada sebanyak 10.000 lembar, tumpukan kertas itu tingginya
melampaui tinggi rumahku.”
11.
BAHAN AJAR PENDUKUNG
A. Sejarah Eksponen
Sejarah penulisan eksponen
Pada abad ketiga Diophantus menyatakan pangkat dua dengan lambang . Delta sebagai
singkatan dari kata dunamis yang berarti “daya”. Demikian juga untuk pangkat tiga atau
kubik dinyatakan dengan lambang K. Kappa sebagai singkatan dari kata kubos yang berarti
“kubik”.
Lambang berhitung Hindu menyatakan kuadrat dengan lambang bujur sangkar, digunakana
pada abad ke-11. Pada abad ke-17 Oughtred menyatakan pangkat dengan kotak bujur
sangkar, pangkat 5 ditulis 5.
Pangkat dengan bilangan pecahan pertama digunakan oleh Nicole Oresme pada tahun 1360.
p.1
Oresme menuliskan lambang berhitung pangkat pecahan dalam bentuk 1 4 atau p.2 4 untuk
p½
Lambang berhitung pangkat seperti yang kita pergunakan sekarang baru ada setelah
dipergunakan oleh Harriot pada abad ke-17. Pada zaman yang sama Rene Descartes
menggunakannya juga, namun Descartes masih menyatakan A2 dengan AA dan A3 dengan
AAA, dan demikian seterusnya.
Pada simbol 28, angka 2 disebut basis atau bilangan pokok (dasar) dan angka 8 disebut pangkat
atau eksponen.
Definisi
Jika a bilangan Real dan n bilangan bulat positif, maka a n adalah perkalian berulang
sebanyak n kali dari a , yaitu:
a n=a⏟
× a ×a × …× a
n faktor
Contoh
a. 28 b. (−2 )3 ×52 ×7
a. 28 = ⏟
2 ×2 ×2 ×2 ×2 ×2 ×2 ×2 b. (−2 )3 ×52 ×7
8 faktor
= (−2 ) × (−2 ) × (−2 ) ×5 ×5 ×7
= 256
= −1400
Perhatikan:
504 2
3 2
∴ 504=2 ×3 ×7
252 2
126 2
63 3
21 3
7 7
1
3 2 3
b. ( 7 × 7 ) ( −2 a2 )
2
(2 a )4 c.
a. 4
8 ¿ a
¿
( 2a )( 2 a ) ( 2 a ) ( 2 a )
¿
8
16 a4
¿
8
4
¿2a
Latihan 1
2. 3 4=43 7. 7+ 9+11=33
8. 13+15+17+ 19=43
2
3. 23 =26
1. 7 ×7 × 7 ×7 ×7=… .
a. 5 ×7 c. 75 e. 77777
b. 57 d. 75
b. −3 4 d. (−3 ) 4
3. 3 4=… .
a. 9 b. 12 c. 64 d. 81 e. 144
4. ()
1 3
2
=….
a. 6 3 1 1 1
b. c. d. e.
2 6 8 9
5. (−1 )8=… .
a. −8 b. −1 −1 d. 1 e. 8
c.
8
6. (−2 )5=… .
7. 17.150=… .
8. 6,25=… .
52 52 52 54 54
a. 2 b. 4 c. 2 d. 4 e. 2
4 2 2 2 2
500.000
9. =… .
8.000
57 55 53 53 5
a. b. c. d. e.
29 25 23 2 2
25 × 33 × 52
10. =… .
62 ×102
a. 1 b. 2 c. 6 d. 15 e. 30
C. Soal Uraian
a. 54 d. (√ 2)
6
g. 22 × 52 × 112
()
5
1 e. 32 ×72 h. 24 ×5 3 ×11
b.
2
c. (−2 )7
f. 2 ×32 ×52
a. √7 ×√7 c. 3n ×32 n e. x 4 × x g. z 3 ⋅ z 3 ⋅ z 3
b. 5 ×52 d. 2 p ⋅ 2q ⋅ 2r f. 5
y ×y
6
h. √ a ⋅ ( √ a)
3
{
m am−n , m>n
a
5. Gunakan aturan n = 1 dan sederhanakanlah:
a n−m
, m< n
a
710 58 ( √3 )
6
d. x 3 n ÷ x 2 n
a. 7 b. 10 c.
7 5 (√3)
5
n
6. Gunakan aturan ( a m ) =amn dan sederhanakanlah:
( ( 22 )3 ) ( (ap )q )
2 5 7 q
a. ( 115 ) b. c. ( 52 n ) d.
a. ( 2 a )2 c. ( 3 ab )4
( )
3 2
e.
−2
g.
(−5 a3 )
b4 10
() ( )
5 3
a 5b
b. d.
2 2a ( 2 a5 )
3
(−5 a5 b )
3
f. h.
40 75
8. Nicomachus yang hidup sekitar 100 SM menemukan pola penjumlahan dari bilangan-
bilangan ganjil berelasi dengan nilai suatu bilangan berpangkat tiga, berikut:
3
1=1
3+5=8=23
7+ 9+11=27=33 dst.
a. 4 3 b. 53 c. 83 d. 113
9. Tanpa menggunakan perangkat elektronik, dari dua bilangan yang diberikan temukan
mana yang nilainya lebih kecil.
a. 35 b. 75 c. 3100 d. 7200
1 1
1. … ,1000 , 100 , 10 ,1 , , ,…
10 100
2. … ,10 3 , 102 ,10 1 , 100 , 10−1 ,10−2 , …
Barisan pertama terbentuk dengan pola bahwa nilai suatu suku adalah hasil bagi suku
sebelumnya oleh 10. Sedangkan barisan kedua terbentuk bahwa nilai suatu suku adalah 10
(sepuluh) pangkat kurang satu dari pangkat suku sebelumnya.
1 1
selanjutnya1=10 0, =10−1, =10−2, dst.
10 100
Definisi
−n 1
, maka a =
+¿¿
Jika a ∈ R− {0 } dan n ∈ Z n.
a
Contoh
1
a. 10−7 b.
5−4
1 1 1
a. 10−7 = b. =
10
7
5
−3
1
3
5
3
¿5
1 1
a. √ 50 b. 0
5 −5 −5
−1 −2
c. −7
− 7
1−2 2 −1
0
a. √ 5 =1 1 1
c. −7
− 7
1−2 2 −1
1 1
b. 5 0−5−1 −5−2=1− − 2 1 1
5 5 ¿ −
1 7
2 −1
1− 7
1 1 2
¿ 1− −
5 25
1 1
25−5−1 ¿ − 7
¿ 7
2 −1 2 −1
25 7
2
19
¿
25 27 1 27−1
¿ 7 − 7 = 7 =1
2 −1 2 −1 2 −1
Latihan 2
Soal Pilihan Ganda
1. 9 0=… .
a. 0 1 1 d. 1 e. 3
b. c.
9 3
2. 4 – 3=… .
a. −81 −1 1 1
c. d. e.
64 81 64
b. −64
3. 10 – 4 =… .
4. (−1 ) – 6=….
a. −6 b. −1 −1 d. 1 e. 6
c.
6
5. (−2 ) – 3=… .
a. −8 b. −1 −1 1 e. 8
c. d.
8 8
6. 0 – 5=… .
a. –1 c. 1
b. 0 d. e. tidak terdefinisi
100
7. −2
=… .
5
a. −2.500 b. −4 1 d. 4 e. 2.500
c.
4
1
=… .
()
8. 1 – 4
2
1 1 1 d. 8 e. 16
a. b. c.
16 4 2
1 1 1 1
10. −8
+ −8
− 8 + 8 =… .
1+ a 1−a a −1 a +1
a. 0 b. 0,5 c. 1 d. 2 e. 4
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
NO. 03
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan dan alat tulis.
B. Kegiatan Inti
Gunakan definisi bentuk pangkat untuk melengkapi uraian berikut.
1. 25 ×23 a m × an
¿ 2⏟
×2 ×2 ×2 ×2 ×2⏟
×2 ×2 ¿ a⏟
× a ×… × a ×a⏟
× a ×… × a
…faktor …faktor m faktor …faktor
¿⏟
2 ×2 ×2 ×2 ×2 ×2 ×2 ×2 ¿ a⏟
× a ×… × a
( …+… ) faktor ( m+… ) faktor
…+… m+…
¿a ¿a
2. 11 m
2 a
7 n (untuk a ≠ 0 dan m>n )
2 a
… faktor … faktor
¿
⏞
2× 2× … ×2
¿
⏞
a ×a × … ×a
⏟
2× 2× … ×2 ⏟
a ×a × … ×a
… faktor n faktor
¿
⏞
2× 2× … ×2 ×2⏞
×2 ×… × 2
¿
⏞
a ×a × … ×a × ⏞
a ×a × … ×a
⏟
2× 2× … ×2 a⏟
×a × … ×a
…faktor n faktor
No. Contoh Khusus Contoh Umum (a , b ∈ R dan
m , n∈ Z +¿¿
…faktor …faktor
¿⏞
2 ×2 ×… ×2 =2 …
¿⏞
a × a ×… × a=a…
3.
29 am
(untuk a ≠ 0 dan m<n )
215 an
… faktor m faktor
¿
⏞
2× 2× … ×2
¿
⏞
a ×a × … ×a
⏟
2× 2× … ×2 ⏟
a ×a × … ×a
… faktor … faktor
…faktor m faktor
¿
⏞
2× 2× … ×2
¿
⏞
a ×a × … ×a
⏟
2× 2× … ×2 ×2⏟
×2 ×… × 2 a⏟
×a × … ×a × a⏟
×a × … ×a
9 faktor … faktor … faktor m faktor
1 1 1 1
¿ = … ¿ = …
⏟
2× 2× … ×2 2 ⏟
a ×a × … ×a a
… faktor … faktor
n
4. ... (am)
¿⏟
a m × am ×… × am
… faktor
… suku
¿ a⏞
m+m +…+m
5.
( ab )n
…faktor
¿⏞
ab × ab ×… × ab
…faktor … faktor
¿⏞ ⏞
a × a ×… × a ×b × b× … ×b
... …
¿a ⋅b
6.
Untuk b ≠ 0,
()
n
a
b
a a a
¿ × × …×
⏟
b b b
… faktor
… faktor
¿
⏞
a ×a × … ×a
b⏟×b × … ×b
… faktor
No. Contoh Khusus Contoh Umum (a , b ∈ R dan
m , n∈ Z +¿¿
a…
¿
b…
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah
dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan
oleh kelompok lain.
m n m+n n
1. a ×a =a 3. ( am ) =a mn
m
a m −n
n
4. ( ab ) =a ⋅ b
n n
2. n
=a ¿(untuk a ≠ 0)
a
()
n n
1 a a
¿ =a − ( n−m ) 5. = n (untuk b ≠ 0)
n−m b b
a
Contoh
( )
−6 −4 −1 −2
3 −7 0 2 1 2 +3
a. 5 ×5 ×5 b. 3 × c. −3 −1
7 28 2 +3
3 −7 0 3 + (−7 ) +0 −1 −2 −1 −2 3 2
a. 5 ×5 ×5 =5 2 +3 2 +3 2 ⋅3
c. −3 −1
= −3 −1 × 3 2
¿5
−4 2 +3 2 +3 2 ⋅3
( ) ( )
−6 −4 −6 −4
2 1 2 1 4 ⋅ 9+ 8 ⋅1
b. 3 × = 3 × 2 ¿
7 28 7 2 ×7 1⋅ 9+8 ⋅ 3
2
−6
4 36+8 44 4
¿ 3 × ( 2 ×7 ) ¿ = =
2
7 9+24 33 3
−6 8 4
2 ×2 ×7 Cara lain:
¿
73
1 1
¿ 22 × 7=28 −1 −2 +
2 +3 2 9 8⋅9
= ×
−3
2 +3
−1
1 1 8⋅9
+
8 3
36+8 44 4
¿ = =
9+24 33 3
Latihan 3
1. 25 ×24 =… .
a. 25+ 4 b. 25 × 4 c. 254 d. 4 5 × 4 e. 4 5+ 4
36
2. =… .
32
a. 26 b. 33 c. 3 4 d. 38 e. 6 2
3
3. ( 52 ) =… .
3
a. 52+ 3 b. 52 ×3 c. 52 d. 103 e. 3 ×52
5 2
2 ×3
4. =… .
23 × 35
2 8 7
2 2 6 d. 22 ⋅ 33 e. 28 ⋅ 37
a. b. c.
33 37 68
p q
a ×a
5. r
=… .
a
a. a p+q−r c. a pq−r e. a pqr
b. a p+q +r d. a pq+r
( )
−8 −3 −1
4a b
6. Bentuk sederhana dari −6 −5 adalah ....
a b
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
2
a 2 2 2 2
2a b 2b a7
a. b. . c. d. e.
b 2b 2a a 2 b4
−2 3
1 a bc
7. Diketahui a= , b=2, dan c=1 . Nilai dari 2 −1 adalah ….
2 ab c
a. 1 b. 4. c. 16 d. 64 e. 96
8. ( 4 a )−2 × ( 2 a )3 =… .
a. −2 a −1 1 1 e. 2 a
b. a c. d. a
2 2a 2
2
9. ( 4 a3 ) ÷ 2 a2=… .
a. 2 a3 b. 2 a4 c. 4 a3 d. 8 a 3 e. 8 a 4
3
10. 23 × ( 22 ) =… .
a. 27 b. 28 c. 29 d. 212 e. 218
4
( 5 a3 b−2)
11. Bentuk sederhana dari −2 adalah ….
( 5 a−4 b−5 )
a. 52 a4 b 2 c. 56 a 4 b−10 e. 56 a 9 b−1
b. 56 a b−1 d. 56 a 4 b2
12. 23 ×33=… .
a. 36 b. 53 c. 56 d. 59 e. 63
Soal Uraian
210 ×3 13 5 0+ 21+22
3
a. 32
c. 12 e. −1 −1 −2
2
27 × 6 5 +2 +2
2
b. ( 23 )
( ) ( )
2 1 0 3 −5 −5 −2
5 +5 + 5 12 12
d. −2 −3 −4 f. ÷
5 +5 +5 18
2
18
−3
2. Dengan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan bepangkat, sederhanakanlah:
−2
a. ( 5 a−3 ) ⋅ 53
( )
−2
−2 ⋅ a3 ⋅ b−4
b.
5 ⋅ a−5 ⋅ b−6
n+2 n
3 −3
c. n n−1
3 −3
4 n+1−22 n +1
d. n
4
3 3
( 2⋅ an ) ⋅a3 ( a n+1 )
e. :
1 3 n +3 a ⋅a2 n
⋅a
2
( )( )( )
b a c b a c
x x x
f. c
⋅ a ⋅ b
x x x