Rasionalisasi:
Modul ajar ini membahas materi bilangan eksponen atau bilangan berpangkat
Rencana Asesmen:
Tes tulis
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Topik Bilangan Berpangkat
Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan keberkaitan suatu masalah kontekstual dengan
bentuk eksponen
2. Membuat kesimpulan tentang pengertian eksponen
3. Menemukan sifat-sifat eksponen
4. Menggunakan sifat-sifat eksponen dalam menentukan
penyelesaian masalah
Pemahaman Bermakna • Pengertian eksponen
• Sifat-sifat eksponen
• Penerapan eksponen
Pertanyaan Pemantik • Dapatkan kalian menemukan sendiri apa yang dimaksud
eksponen
• Coba temukan sendiri sifat-sifat eksponen
• Cobalah menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan
eksponen
Profil Pelajar Pancasila • Bernalar Kritis
• Kreatif
• Bergotong royong
Langkah-langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menjelaskan bahwa pengertian tentang eksponen dan sifat-sifatnya
diperlukan untuk pembelajaran selanjutnya yaitu tentang persamaan dan
pertidaksamaan eksponen
2) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan
cara observasi atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
3) Peserta didik dibagi dalam kelompok yang yang beranggotakan tidak lebih dari
4 orang dengan memperhatikan penyebaran kemampuan matematika atau
gender.
b. Kegiatan Inti
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Untuk memberi stimulasi (rangsangan), guru memberikan Lembar Aktivitas
Siswa(LAS) Nomor dan peserta didik diminta mengamati dan mencermati
masalah pada bagian kegiatan inti nomor 01 dan 02.
2) Siswa menyelesaikan LK 01 terlebih dahulu yaitu tentang pengertian bilangan
berpangkat dan unsur-unsurnya.
3) Setelah itu diharapkan peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang relevan atau diberikan pertanyaan pancingan, misalnya “Permasalahan
apa yang diamati dan konsep apa yang digunakan untuk menyelesaikannya?”
Jawabannya (disimpan oleh guru) permasalahan terkait pertumbuhan dan
konsep yang digunakan adalah eksponen.
Verifikasi (Pembuktian)
7) Peserta didik memeriksa hasil perhitungannya. Tebal kertas pada masalah
point 3a (diharapkan diperoleh dalam tempo yang singkat sejak persoalan ini
dikemukakan), yaitu 10.000 mm = 10 m. Tebal selembar kertas yang ukuran
tebalnya 1 mm, setelah kertas itu dilipat 50 kali, tebalnya 250 mm.
8) Dengan bantuan kalkulator peserta didik menghitung nilai 250 . Hasilnya250 =
1.125.899.906.842.624 = 1,1259 × 1015 , sehingga diperoleh tebal kertas
setelah kertas dilipat 50 kali, yaitu 250 mm.250 mm = 1,12589 × 1015 mm =
1,12589 × 109 km, ketebalan yang spektakuler dibandingkan dengan tebal
tumpukan kertas walaupun kertas bertumbuk itu sebanyak 10.000 lembar.
c) Diharapkan permasalahan point 3a. dapat segera dijawab benar dan untuk
permasalahan point 3b. dijawab paling tidak sebagai jawaban dugaan.
Verifikasi (Pembuktian)
5) Peserta didik memeriksa kebenaran sifat yang telah ditemukan untuk contoh-
contoh kasus yang berbeda serta memeriksa kebenaran langkah-langkah dalam
menetapkan sifat-sifat eksponen.
c. Penutup
1) Membuat simpulan dan refleksi terkait pembelajaran pada pertemuan ini.
2) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
3) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah tentang fungsi eksponen
Bagian III. Pengayaan dan Remedial (Diferensiasi)
Program Remidial : Pembelajaran ulang dan atau tutor sebaya
Materi Pengayaan : Persamaan Eksponen.
LAMPIRAN
Nomor 01
Materi : Eksponen
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.
B. Kegiatan Inti
1. Perhatikan uraian mengenai eksponen berikut ini
2 × 2 ditulis 22
2 × 2 × 2 ditulis 23
2 × 2 × 2 × 2 ditulis 24
2 × 2 × 2 × 2 × 2 ditulis 2…
2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 ditulis 2…
2 × 2 × 2 × 2 × … … .× 2ditulis2…
⏟
20 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
2 × 2 × 2 × 2 × … … .× 2ditulis2…
⏟
𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑚 × 𝑚 × 𝑚 × 𝑚 × … … .× 𝑚ditulis𝑚…
⏟
𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑚𝑛 disebut bilangan berpangkat. m disebut basis atau bilangan pokok sedang n disebut
pangkat atau eksponen.
2. Tentukan basis dan eksponen pada bilangan berpangkat berikut ini
No Bilangan Berpangkat Basis Eksponen
1 54
2 64
3 𝑎4
4 2𝑏
5 𝑥𝑦
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
NO. 02
Materi : Eksponen
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.
B. Kegiatan Inti
1. Selesaikan masalah berikut.
Mrico baru saja selesai membaca buku Fisika setebal 700 halaman.
Buku Fisika itu disimpannya di tas sekolah. Pandangannya jatuh pada selembar
kertas. Dia perkirakan tebal kertas itu 1 mm. Dia tampak bicara sendiri, ”Jika
kertas seperti itu ada sebanyak 10.000 lembar, tumpukan kertas itu tingginya
melampaui tinggi rumahku.”
Pada abad ketiga Diophantus menyatakan pangkat dua dengan lambang . Delta sebagai
singkatan dari kata dunamis yang berarti “daya”. Demikian juga untuk pangkat tiga atau
kubik dinyatakan dengan lambang K. Kappa sebagai singkatan dari kata kubos yang berarti
“kubik”.
Lambang berhitung Hindu menyatakan kuadrat dengan lambang bujur sangkar, digunakana
pada abad ke-11. Pada abad ke-17 Oughtred menyatakan pangkat dengan kotak bujur
sangkar, pangkat 5 ditulis 5.
Pangkat dengan bilangan pecahan pertama digunakan oleh Nicole Oresme pada tahun 1360.
p.1
Oresme menuliskan lambang berhitung pangkat pecahan dalam bentuk 1p½ 4 atau 4
p.2
Lambang berhitung pangkat seperti yang kita pergunakan sekarang baru ada setelah
dipergunakan oleh Harriot pada abad ke-17. Pada zaman yang sama Rene Descartes
menggunakannya juga, namun Descartes masih menyatakan A2 dengan AA dan A3 dengan
AAA, dan demikian seterusnya.
Pada simbol 28 , angka 2 disebut basis atau bilangan pokok (dasar) dan angka 8 disebut pangkat
atau eksponen.
Definisi
Jika 𝑎 bilangan Real dan 𝑛 bilangan bulat positif, maka 𝑎𝑛 adalah perkalian berulang
sebanyak 𝑛 kali dari 𝑎, yaitu:
𝑎𝑛 = ⏟
𝑎 ×𝑎 ×𝑎 ×…×𝑎
𝑛 faktor
Contoh
a. 28 b. (−2)3 × 52 × 7
a. 28 =⏟
2×2×2×2×2×2×2×2 b. (−2)3 × 52 × 7
8 faktor
= (−2) × (−2) × (−2) × 5 × 5 × 7
= 256
= −1400
Perhatikan:
504 2
∴ 504 = 23 × 32 × 7
252 2
126 2
63 3
21 3
7 7
1
(2𝑎)4 (−2𝑎2 )3
a. b. (72 × 73 )2 c.
8 𝑎4
16𝑎4
=
8
= 2𝑎4
Latihan 1
1. 24 = 42 2. 34 = 43
3. 23
21
= 26 7. 7 + 9 + 11 = 33
4. (2𝑎)3 = 2𝑎3 8. 13 + 15 + 17 + 19 = 43
6. 3 + 5 = 23 10. 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 = 72
1. 7 × 7 × 7 × 7 × 7 = ⋯.
a. 5 × 7 c. 75 e. 77777
b. 57 d. 75
2. (−3)(−3)(−3)(−3) = ⋯.
b. −34 d. (−3)4
3. 34 = ⋯.
a. 9 b. 12 c. 64 d. 81 e. 144
1 3
4. ( ) = ⋯.
2
a. 6 b.
3
c.
1
d.
1
e.
1
2 6 8 9
5. (−1)8 = ⋯.
a. −8 b. −1 c. − 8
1
d. 1 e. 8
6. (−2)5 = ⋯.
7. 17.150 = ⋯.
a. 23 × 52 × 7 c. 2 × 53 × 72 e. 22 × 52 × 72
b. 23 × 5 × 72 d. 2 × 52 × 73
8. 6,25 = ⋯.
52 52 52 54 54
a. 42
b. 24
c. 22
d. 24
e. 22
500.000
9. 8.000
= ⋯.
57 55 53 53 5
a. b. c. d. e. 2
29 25 23 2
25 ×33 ×52
10. 62 ×102
= ⋯.
a. 1 b. 2 c. 6 d. 15 e. 30
C. Soal Uraian
a. 54 d. (√2)
6
g. 22 × 52 × 112
1 5
b. ( ) e. 32 × 72 h. 24 × 53 × 11
2
c. (−2)7 f. 2 × 32 × 52 i. 2 4 × 32 × 7
a. √7 × √7 c. 3𝑛 × 32𝑛 e. 𝑥 4 × 𝑥 g. 𝑧 3 ⋅ 𝑧 3 ⋅ 𝑧 3
b. 5 × 52 d. 2𝑝 ⋅ 2𝑞 ⋅ 2𝑟 f. 𝑦5 × 𝑦6 h. √𝑎 ⋅ (√𝑎)
3
𝑎𝑚 𝑎𝑚−𝑛 , 𝑚 > 𝑛
5. Gunakan aturan ={ 1 dan sederhanakanlah:
𝑎𝑛
𝑎 𝑛−𝑚
,𝑚 < 𝑛
a.
710
b.
58 (√3)
6
d. 𝑥 3𝑛 ÷ 𝑥 2𝑛
77 510 c. 5
(√3)
a. (2𝑎)2 𝑎 5 c. (3𝑎𝑏)4 5𝑏 3
b. (2 ) d. (2𝑎)
−2 3
3 2 3
(2𝑎 5 ) (−5𝑎3 ) (−5𝑎5 𝑏)
e. ( 𝑏4 ) f. g. h.
40 10 75
8. Nicomachus yang hidup sekitar 100 SM menemukan pola penjumlahan dari bilangan-bilangan
ganjil berelasi dengan nilai suatu bilangan berpangkat tiga, berikut:
1 = 13
3 + 5 = 8 = 23
7 + 9 + 11 = 27 = 33 dst.
a. 43 b. 53 c. 83 d. 113
9. Tanpa menggunakan perangkat elektronik, dari dua bilangan yang diberikan temukan mana
yang nilainya lebih kecil.
a. 35 b. 75 c. 3100 d. 7200
1 1
1. … , 1000, 100, 10, 1, , ,…
10 100
Barisan pertama terbentuk dengan pola bahwa nilai suatu suku adalah hasil bagi suku
sebelumnya oleh 10. Sedangkan barisan kedua terbentuk bahwa nilai suatu suku adalah 10
(sepuluh) pangkat kurang satu dari pangkat suku sebelumnya.
1 1
selanjutnya 1 = 100, 10
= 10−1, 100
= 10−2, dst.
Definisi
1
Jika 𝑎 ∈ ℝ − {0} dan 𝑛 ∈ ℤ+ , maka 𝑎−𝑛 = .
𝑎𝑛
Contoh
1
a. 10−7 b. 5−4
1 1 1
a. 10−7 = b. = 1
107 5 −3
53
= 53
0 1 1
a. √5 b. 50 − 5−1 − 5−2 c. −
1−2−7 27 −1
0
a. √5 = 1 1 1
c. −
1 − 2−7 27 − 1
1 1 1 1
b. 50 − 5−1 − 5−2 = 1 − − 2 = 1 −
5 5 1− 27 −1
27
1 1
=1− − 1 1
5 25 = −
27 −1 27 −1
25 − 5 − 1
= 27
25
19 27 1 27 − 1
= = − = =1
25 27 − 1 27 − 1 27 − 1
Latihan 2
Soal Pilihan Ganda
1. 90 = ⋯.
a. 0 b.
1
c.
1
d. 1 e. 3
9 3
2. 4–3 = ⋯.
1 1
a. −81 c. − 64 e. 64
b. −64 d.
1
81
3. 10–4 = ⋯.
4. (−1)–6 = ⋯.
a. −6 b. −1 c. − 6
1
d. 1 e. 6
5. (−2)–3 = ⋯.
a. −8 b. −1 c. − 8
1
d.
1
e. 8
8
6. 0–5 = ⋯.
a. –1 c. 1
b. 0 d. e. tidak terdefinisi
100
7. 5−2
= ⋯.
a. −2.500 b. −4 c.
1
d. 4 e. 2.500
4
1
8. 1 –4
= ⋯.
( )
2
a.
1 b.
1
c.
1
d. 8 e. 16
16 4 2
a. 0 b. 0,5 c. 1 d. 2 e. 4
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
NO. 03
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan dan alat tulis.
B. Kegiatan Inti
Gunakan definisi bentuk pangkat untuk melengkapi uraian berikut.
1. 25 × 23 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛
=⏟
2×2×2×2×2×⏟
2×2×2 =⏟
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 × ⏟
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
… faktor … faktor 𝑚 faktor … faktor
=⏟
2×2×2×2×2×2×2×2 =⏟
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
(…+⋯ )faktor (𝑚+⋯ )faktor
= 𝑎…+⋯ = 𝑎𝑚+⋯
2. 𝑎𝑚
211 (untuk 𝑎 ≠ 0 dan 𝑚 > 𝑛)
𝑎𝑛
27
… faktor
… faktor
⏞
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
⏞
2 × 2 × …× 2 =
= 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
⏟
2 × 2 × …× 2
⏟ 𝑛 faktor
… faktor
… faktor 𝑛 faktor
… faktor 7 faktor
⏞
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 × ⏞ 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
⏞
2 × 2 × …× 2 × ⏞
2 × 2 × …× 2 =
= 𝑎 ×𝑎 ×…×𝑎
⏟
2 ×2 ×…×2
⏟ 𝑛 faktor
… faktor
… faktor
… faktor
𝑎 × 𝑎 × … × 𝑎 = 𝑎…
=⏞
=⏞
2 × 2 × … × 2 = 2…
3. 𝑎𝑚
29 (untuk 𝑎 ≠ 0 dan 𝑚 < 𝑛)
𝑎𝑛
215
No. Contoh Khusus Contoh Umum (𝑎, 𝑏 ∈ ℝ dan 𝑚, 𝑛 ∈ ℤ+ )
… faktor 𝑚 faktor
⏞
2 × 2 × …× 2 ⏞
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
= =
2 × 2 × …× 2
⏟ 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
⏟
… faktor … faktor
… faktor 𝑚 faktor
⏞
2 ×2 ×…×2 ⏞
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
= =
2 × 2 × …× 2 × ⏟
⏟ 2 × 2 × …× 2 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 × ⏟
⏟ 𝑎 ×𝑎 ×…×𝑎
9 faktor … faktor … faktor 𝑚 faktor
1 1 1 1
= = … = = …
2 × 2 × …× 2 2
⏟ 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 𝑎
⏟
… faktor … faktor
4. ... (𝑎𝑚 )𝑛
𝑎𝑚 × 𝑎𝑚 × … × 𝑎𝑚
=⏟
… faktor
… suku
⏞
= 𝑎𝑚+𝑚+⋯+𝑚
5.
(𝑎𝑏)𝑛
… faktor
=⏞
𝑎𝑏 × 𝑎𝑏 × … × 𝑎𝑏
… faktor … faktor
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 × ⏞
=⏞ 𝑏 × 𝑏 × …× 𝑏
= 𝑎... ⋅ 𝑏 …
6.
Untuk 𝑏 ≠ 0,
𝑎 𝑛
( )
𝑏
𝑎 𝑎 𝑎
= × × …×
⏟
𝑏 𝑏 𝑏
… faktor
… faktor
⏞
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
=
𝑏 × 𝑏 × …× 𝑏
⏟
… faktor
𝑎…
=
𝑏…
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.
BAHAN AJAR PENDUKUNG
Sifat-sifat Bilangan Berpangkat Bulat
𝑎𝑚 4. (𝑎𝑏)𝑛 = 𝑎𝑛 ⋅ 𝑏 𝑛
2. = 𝑎𝑚−𝑛 (untuk 𝑎 ≠ 0)
𝑎𝑛
𝑎 𝑛 𝑎𝑛
1 5. ( ) = 𝑛 (untuk 𝑏 ≠ 0)
= 𝑛−𝑚 = 𝑎−(𝑛−𝑚) 𝑏 𝑏
𝑎
Contoh
1 1 22 ⋅ 32 + 23 ⋅ 30
= 4
= =
5 625 20 ⋅ 32 + 23 ⋅ 31
36 + 8 44 4
= = =
9 + 24 33 3
Latihan 3
1. 25 × 24 = ⋯.
a. 25+4 b. 25×4 c. 254 d. 45×4 e. 45+4
36
2. 32
= ⋯.
a. 26 b. 33 c. 34 d. 38 e. 62
3. (52 )3 = ⋯.
a. 52+3 b. 52×3 c. 52
3
d. 103 e. 3 × 52
25 ×32
4. 23 ×35
= ⋯.
22 b.
28
c.
67 d. 22 ⋅ 33 e. 28 ⋅ 37
a. 33
37 68
𝑎 𝑝 ×𝑎𝑞
5. = ⋯.
𝑎𝑟
b. 𝑎𝑝+𝑞+𝑟 d. 𝑎𝑝𝑞+𝑟
−1
4a−8 𝑏−3
6. Bentuk sederhana dari ( −6 −5 ) adalah ....
𝑎 𝑏
2𝑎 2 𝑎 2 𝑏 2 2𝑏 2 2
𝑎7
a. ( ) b. ( ) . c. ( ) d. ( ) e. (2𝑏4 )
𝑏 2𝑏 2𝑎 𝑎
1 𝑎 −2 𝑏𝑐 3
7. Diketahui 𝑎 = 2, 𝑏 = 2, dan 𝑐 = 1. Nilai dari 𝑎𝑏2 𝑐 −1 adalah ….
a. 1 b. 4. c. 16 d. 64 e. 96
8. (4𝑎)−2 × (2𝑎)3 = ⋯.
a. −2𝑎 b. − 𝑎
1
c.
1
d.
1
𝑎 e. 2𝑎
2 2𝑎 2
9. (4𝑎3 )2 ÷ 2𝑎2 = ⋯.
10. 23 × (22 )3 = ⋯.
a. 27 b. 28 c. 29 d. 212 e. 218
4
(5𝑎 3 𝑏−2 )
11. Bentuk sederhana dari (5𝑎−4 adalah ….
𝑏−5 )−2
a. 52 𝑎4 𝑏2 c. 56 𝑎4 𝑏−10 e. 56 𝑎9 𝑏−1
b. 56 𝑎𝑏 −1 d. 56 𝑎4 𝑏2
12. 23 × 33 = ⋯.
a. 36 b. 53 c. 56 d. 59 e. 63
Soal Uraian
a. (5𝑎−3 )−2 ⋅ 53
−2
−2⋅𝑎 3 ⋅𝑏−4
b. ( 5⋅𝑎−5 ⋅𝑏−6 )
3𝑛+2 −3𝑛
c.
3𝑛 −3𝑛−1
4𝑛+1 −22𝑛+1
d.
4𝑛
3
(2⋅𝑎 𝑛 )3 ⋅𝑎 3 (𝑎 𝑛+1 )
e. 1 3𝑛+3 :
⋅𝑎 𝑎⋅𝑎 2𝑛
2
𝑎
𝑥𝑏 𝑥𝑐 𝑏 𝑥𝑎 𝑐
f. ( 𝑥 𝑐 ) ⋅ (𝑥 𝑎) ⋅ (𝑥 𝑏 )
PERANGKAT AJAR
Oleh Rina Rahayu, S.Pd.
SMAN 1 GURAH
FUNGSI EKSPONEN
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul
Rasionalisasi:
Modul ajar ini membahas materi fungsi eksponen
Rencana Asesmen:
Tes tulis
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan cara
observasi atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
2) Guru memberikan Pre Tes.
3) Guru memberikan apersepsi tentang grafik covid-19
4) Peserta didik dibagi dalam kelompok yang yang beranggotakan tidak lebih dari 4
orang dengan memperhatikan penyebaran kemampuan matematika atau gender.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan Inti Pertama (Pertemuan 1)
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Untuk memberi stimulasi (rangsangan), guru memberikan Lembar Aktivitas
Siswa(LAS) Nomor 1
2) Setelah itu diharapkan peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
relevan atau diberikan pertanyaan pancingan, misalnya “Untuk fungsi 𝑓(𝑥) = 2𝑥
dan 𝑔(𝑥) = 2−𝑥 , berapakah nilai terendah/tertinggi yang mungkin dan pada saat
nilai 𝑥 berapa hal itu terjadi?”
Verifikasi (Pembuktian)
6) Peserta didik memeriksa apakah keumuman yang telah diperoleh pada kegiatan
sebelumnya tak terbantahkan?
Verifikasi (Pembuktian)
6) Peserta didik memeriksa apakah yang sudah dilakukan itu benar dan tidak ada
yang kurang? Jika ada yang masih perlu perbaikan segera dilakukan.
c. Penutup
1) Membuat simpulan dan melakukan refleksi terkait pengalaman belajar pada
pertemuan ini.
2) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
3) Menginformasikan bahwa materi pembelajaran berikutnya adalah fungsi
logartima.
Pertemuan 3 - 4
Langkah-langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyampaikan kompetensi yang diharapkan dikuasai peserta didik setelah
pembelajaran ini, yaitu menjelaskan keberkaitan suatu masalah kontekstual
dengan fungsi eksponen serta menggunakan Geogebra untuk
mendeskripsikannya.
2) Guru menjelaskan bahwa pengertian tentang eksponen dan sifat-sifatnya
diperlukan untuk pembelajaran selanjutnya yaitu tentang fungsi Guru
menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan cara
observasi atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
3) Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami konsep, prinsip,
sifat-sifat dan grafik fungsi eksponensial dan penerapannya dalam kehidupan
sehari. Guru dapat mengilustrasikan proses pertumbuhan dikaitkan dengan
fungsi eksponen, seperti yang diperlihatkan pada
http://tube.geogebra.org/material/simple/id/262037.
4) Guru menyampaikan bahwa pembelajaran sekarang akan dilakukan secara
berkelompok dan menggunakan perangkat elektronik yang dapat berupa
komputer, tablet atau smartphone. Jika ketersedia perangkat itu pada peserta
didik tidak memadai, maka pembelajaran dilakukan di laboratorium komputer.
5) Peserta didik dibagi dalam kelompok yang yang beranggotakan tidak lebih dari 4
orang dengan memperhatikan penyebaran kemampuan matematika atau
gender.
b. Kegiatan Inti
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Guru mengenalkan Geogebra, lamannya, beberapa fasilitasnya yang terkait
dengan membuat titik, segmen/garis, dan grafik fungsi serta perintah membuat
fungsi khusus seperti fungsi pertumbuhan, eksponensial, logaritmik, dan logistik.
2) Peserta didik diminta mengamati beberapa gambar, seperti gambar prosotan,
pertumbuhan atau grafik pada KMS.
3) DiharapkanPeserta didik menanyakan atau diberikan pertanyaan pancingan,
misalnya “Perihal apa yang diamati dan konsep apa yang terkait?” Jawabannya
adalah perihal pertumbuhan dan penyusutan/peluruhan dan konsep yang terkait
adalah fungsi pertumbuhan dan penyusutan/peluruhan.
Verifikasi (Pembuktian)
9) Menyimak kesesuaian grafik dan persamaan fungsi yang diperoleh dan memeriksa
kebenaran penentuan domain. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan
aktivitas pada LAS bagian Inti nomor 10 dan 12.
(10) Gunakan Geogebra untuk melukis grafik 𝑦 = 2𝑥 dan 𝑦 = 3𝑥 serta grafik 𝑦 =
1 𝑥 1 𝑥
( ) dan 𝑦 = ( ) , mana yang menunjukkan pertumbuhan dan mana yang
2 3
kalau salah satu dari grafik tersebut Saudara cerminkan terhadap sumbu Y?
(12) Apa yang dapat Saudara sampaikan tentang grafik 𝑦 = 𝑎 𝑥 untuk nilai 0 < 𝑎 <
1dan 𝑎 > 1?
c. Penutup
1) Sebagai uji kompetensi, Guru menanyakan apakah fungsi-fungsi seperti 𝑦 = 2𝑥 ,
𝑦 = 𝑒 𝑥 , 𝑦 = log 𝑥, dan 𝑦 = ln 𝑥, termasuk fungsi pertumbuhan atau penyusutan
dan bagaimana sifat-sifat atau ciri-cirinya.
2) Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
3) Peserta didik diberi tugas untuk mencari data tentang pertumbuhan dan
penurunan yang Real dari kehidupan sehari-hari, masing-masing minimal satu per
peserta didik. Data tersebut harus dibawa pada pertemuan berikutnya dan akan
digunakan untuk pembelajaran. Pembelajaran pada pertemuan berikutnya
memanfaatkan Geogebra lagi, sehingga kepadapeserta didik yang memiliki
laptop, netbook, tablet, atau smartphone yang sudah terpasang aplikasi
Geogebraagar dibawa pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan 5 - 6
Langkah-langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyampaikan kompetensi yang diharapkan dikuasai peserta didik setelah
pembelajaran ini, yaitu mendeskripsikan masalah kontekstual tentang
pertumbuhan dan penurunan/penyusutan/peluruhan dengan fungsi eksponen
atau logartima.
2) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan cara
observasi atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
3) Guru memberikan gambaran data-data tentang pertumbuhan dan penurunan
yang dibawa peserta didikyang dapat digunakan dalam pembelajaran ini.
4) Peserta didik dibagi dalamkelompok yang yang beranggotakan tidak lebih dari 4
orang dengan memperhatikan penyebaran kemampuan matematika,
ketersedian perangkat yang sudah terpasang Geogebra, dan gender.
b. Kegiatan Inti
Penentuan pertanyaan mendasar
1) Peserta didik diminta menyiapkan komputer, laptop, tablet, atau smartphone dan
mengaktifkan Geogebra.
2) Masing-masing peserta didik menyiapkan data yang dibawa dan diperiksa oleh
anggota kelompok lainnya apakah sesuai dengan yang ditugaskan.
3) Setiap kelompok diminta untuk menentukan persamaan fungsi dari grafik yang
menggambarkan dapat yang dibawa.
4) Untuk mengingatkan Guru dapat mengarahkan kata kunci
pertumbuhan/kenaikan atau penurunan/penyusutan/peluruhan. Diharapkan
peserta didik fokus pada jawaban dugaan bahwa persamaan fungsinya berupa
fungsi eksponen atau logaritma.
Menguji hasil
10) Dari data berupa daftar titik tadi dicari persamaan fungsi yang relevan dengan
data tersebut menggunakan fungsi khusus pada Geogebra. Diharapakan
ditemukan persamaan fungsi eksponensial atau fungsi logaritma.
11) Menyimak kesesuaian grafik dan persamaan fungsi yang diperoleh.
12) Peserta didik membuat batasan domain fungsi yang sesuai dengan grafik dan
memeriksa kebenaran penentuan domain.
Mengevaluasi pengalaman
13) Membuat penilaian terhadap aktivitas yang dilakukan serta menyusun
kesimpulan dan mempresentasikannya.
14) Kesimpulan yang diharapkan bahwa untuk menggambarkan pertumbuhan dan
penurunan, maka persamaan fungsi yang diperoleh adalah persamaan fungsi
eksponen dan logaritma. Pertumbuhan tinggi badan manusia misalnya lebih
sesuai dengan fungsi logaritma, berbeda dengan pertumbuhan penduduk yang
lebih cocok menggunakan eksponen.
c. Penutup
1) Guru menuliskan beberapa fungsi pertumbuhan dan penurunan yang diperoleh
peserta didik, kemudian menanyakan mana yang memiliki tingkat
pertumbuhan/penurunan yang paling tinggi dan mana yang paling rendah dan
bagaimana penjelasannya.
2) Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
3) Diinformasikan bahwa materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya adalah
tentang menyelesaikan masalah kontekstual tentang pertumbuhan dan
penyusutan (peluruhan).
Pertemuan 7
Langkah-langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyampaikan kompetensi yang diharapkan dikuasai Peserta didik setelah
pembelajaran ini dapat menyelesaikan masalah kontekstual tentang
pertumbuhan dan penyusutan/peluruhan.
2) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan cara
observasi atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
3) Peserta didik dibagi dalamkelompok yang yang beranggotakan tidak lebih dari 4
orang kecuali satu kelompok dengan memperhatikan penyebaran kemampuan
matematika atau gender.
b. Kegiatan Inti
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Peserta didik diminta mengamati grafik fungsi 𝑦 = 2𝑥 , 𝑦 = 3𝑥 , 𝑦 = 2−𝑥 , dan 𝑦 =
3−𝑥 . Grafik fungsi dapat dilihat dari pekerjaan mereka sebelumnya atau
menayangkan grafik tersebut dengan bantuan proyektor.
Verifikasi (Pembuktian)
8) Memeriksa kebenaran temuan.
9) Mencoba menguji dengan member nilai tertentu untuk variabelnya.
Pertemuan 8
Materi
Menyelesaikan Masalah Pertumbuhan dan Penyusutan/Peluruhan
Indikator:
3.1.18 Menentukan penyelesaian masalah dengan fungsi eksponensial atau logaritma
4.1.18 Menyelesaikan masalah pertumbuhan/penyusutan
Model Pembelajaran:
Discovery Learning
Langkah-langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyampaikan kompetensi yang diharapkan dikuasai Peserta didik setelah
pembelajaran ini dapat menyelesaikan masalah kontekstual tentang
pertumbuhan dan penyusutan/peluruhan.
2) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan cara
observasi atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
3) Peserta didik dibagi dalamkelompok yang yang beranggotakan tidak lebih dari 4
orang kecuali satu kelompok dengan memperhatikan penyebaran kemampuan
matematika atau gender.
b. Kegiatan Inti
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Peserta didik diminta mengamati grafik fungsi 𝑦 = 2𝑥 , 𝑦 = 3𝑥 , 𝑦 = 2−𝑥 , dan 𝑦 =
3−𝑥 . Grafik fungsi dapat dilihat dari pekerjaan mereka sebelumnya atau
menayangkan grafik tersebut dengan bantuan proyektor.
Verifikasi (Pembuktian)
8) Memeriksa kebenaran temuan.
9) Mencoba menguji dengan member nilai tertentu untuk variabelnya.
c. Penutup
1) Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
2) Diinformasikan bahwa pada materi pada pertemuan berikutnya adalah tentang
Persamaan Eksponen.
B. Kegiatan Inti
Bagian 1
1. Perhatikan pengertian fungsi eksponensial berikut ini.
Bentuk umum fungsi eksponensial
𝑓 ∶ ℝ → ℝ , didefinsikan 𝑓 ∶ 𝑥 → 𝑎 𝑥 , ditulis 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 atau 𝑦 = 𝑎 𝑥
dengan 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1 ∈ ℝ
Contoh 𝑓(𝑥) = 2𝑥 dan 𝑦 = 10𝑥
2. Lengkapi tabel berikut,
𝑥 −3 −2 −1 0 1 2 3
𝑦 = 2𝑥
1 𝑥
𝑦=( )
2
𝑦 = 3𝑥
1 𝑥
𝑦=( )
3
Bagian 2
1. Dalam kertas millimeter block, gambarkan pasangan nilai 𝑥 dan 𝑦 dari masing-masing
fungsi dalam bidang Cartesius,
2. Hubungkan titik-titik dari pasangan nilai 𝑥 dan 𝑦 tersebut untuk menggambarkan masing-
masing grafik.
Bagian 3
1. Perhatikan masing-masing grafik yang Anda buatkan, bagaimana letak grafik terhadap
sumbu x. apa yang dapat Anda simpulkan?
2. Amatilah grafik yang Anda buatkan, kemudian jawablah pertanyaan berikut:
(i) Amatilah grafik 𝑦 = 2𝑥 dan 𝑦 = 3𝑥 ,
a. Apakah fungsi naik? Jelaskan!
b. Apakah grafik melalui titik (0,1), mengapa?
1 𝑥 1 𝑥
(ii) Amatilah grafik 𝑦 = (2) dan 𝑦 = (3)
Anda cerminkan terhadap sumbu y? Lakukan hal yang sama untuk grafik 𝑦 = 3𝑥 dan 𝑦 =
1 𝑥
( ) . Apa yang dapat Anda simpulkan?
3
4. Dari kegiatan sebelumnya apa yang dapat Anda simpulkan secara umum tentang grafik
𝑦 = 𝑎 𝑥 untuk nilai 0 < 𝑎 < 1dan 𝑎 > 1?
5. Tentukan himpunanpenyelesaian dari
a. 2𝑥−7 = 1
1 𝑥−1
b. 95−3𝑥 = (3)
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
NO. 2
B. Kegiatan Inti
1. Aktifkan Geogebra.
2. Aktifkan browser, bukalah http://www.dreamersradio.com/img_artikel/32perosotan-air-
kansas-2-ok.jpg. Kemudian pilih salah satu dari aktivitas berikut:
a. Jika sudah terbuka, akan muncul gambar dan lakukanlah klik kanan pada gambar itu
kemudian pilih ‘salin gambar’. Masuklah ke Geogebra, buka menu Edit, pilih Insert
Image from, kemudian pilih Clipboard.
b. Jika sudah terbuka, akan muncul gambar dan unduhlah gambar itu dan simpan di
komputer Saudara. Masuklah ke Geogebra, buka menu Edit, pilih Insert Image from,
pilih File, kemudian cari dan pilih file yang tadi diunduh.
3. Aturlah penempatan gambar tadi pada Geogebra, misalnya menjadi seperti:
4. Pada Geogebra, aktifkan menu Point, kemudian buatlah daftar titik-titik pada gambar
prosotan yang tepat berada pada lintasan prosotan itu. Misalnya:
5. Beri nama daftar titik-titik pada langkah 4, misalnya L1. Caranya tulislah pada input bar,
L_1={B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P}.
6. Cobalah gunakan fungsi-fungsi pada geogebra sepeti FitExp, FitGrowth, FitLog, dan
FitLogistic, apakah semuanya dapat diterdefinisi atau tidak. Tuliskan pada input bar,
misalnya: FitExp[L_1].
7. Amatilah persamaan fungsi yang diperoleh.
8. Lakukan langkah 3 s.d. 7 untuk gambar-gambar lain yang memperlihatkan proses
penurunan/penyusutan atau proses pertumbuhan. Carilah gambar-gambar itu dari
internet.
9. Amati pula ciri-ciri grafik yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi yang diperoleh.
1 𝑥
10. Gunakan Geogebra untuk melukis grafik 𝑦 = 2𝑥 dan 𝑦 = 3𝑥 serta grafik 𝑦 = (2) dan 𝑦 =
1 𝑥
(3) , mana yang menunjukkan pertumbuhan dan mana yang penurunan?
1 𝑥 1 𝑥
11. Amatilah grafik 𝑦 = 2𝑥 dan 𝑦 = (2) serta 𝑦 = 3𝑥 dan 𝑦 = (3) , bagaimana kalau salah
satu dari grafik tersebut Saudara cerminkan terhadap sumbu Y?
12. Apa yang dapat Saudara sampaikan tentang grafik 𝑦 = 𝑎 𝑥 untuk nilai 0 < 𝑎 < 1dan 𝑎 >
1?
13. Buatlah kesimpulan.
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
teman Saudara.
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
NO. 3
B. Kegiatan Inti
Selesaikan masalah-masalah berikut.
1. Masa 𝑀𝑡 gram dari bakteri pada sebuah populasi setelah 𝑡 jam dinyatakan oleh rumus,
𝑀𝑡 = 20 × 20,15𝑡
Tentukan waktu jika masa dari populasi bakteri tersebut mencapai,
a. 30 gram
b. 100 gram
2. Suhu 𝑆 (℃), dari sebuah cairan yang ditempatkan pada mesin pendingin ditentukan oleh
rumus,
𝑇 = 100 × 2−0,03𝑡
dengan𝑡 adalah waktu dalam menit. Tentukan waktu yang dibutuhkan sehingga suhu
cairan sebagai berikut:
a. suhu awal cairan
b. b. 25℃
c. 1℃
3. Masa unsur radioaktif 𝑀𝑡 gram yang tersisa setelah 𝑡 tahun ditentukan oleh rumus,
𝑀𝑡 = 1000 × 2−0,04𝑡
Tentukan waktu sehingga masa radioaktif terbut,
a. setengahnya b. menjadi 20 gram c. 1% dari masa awal
4. Kecepatan 𝑉 dari reaksi kimia diberikan oleh rumus,
𝑉 = 𝑉𝑜 × 20,1𝑡
dimana𝑡 adalah temperature dalam oC. Tentukan suhu reaksi jika kecepatannya tiga kali
lebih cepat dari kecpatan reaksi saat 0℃.
5. Kuat arus 𝐼 amper yang mengalir pada sebuah radio transistor stelah 𝑡 detik dimatikan,
dinyatakan dengan rumus,
𝐼 = 𝐼𝑜 × 2−0,02𝑡
amper. Tentukan waktu sehingga kuat arus tinggal 10% dari kuat arus mula-mula.
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul
Kode ATP Acuan 10.3
Jenjang Sekolah SMA NEGERI 1 GURAH
Fase/Kelas E / 10
Domain/Topik Bilangan / Barisan dan Deret
Kata Kunci Barisan, deret, aritmetika, geometri
Pengetahuan/Keterampilan Fungsi linear, Pola bilangan
Prasyarat
Alokasi waktu (menit) 540 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 12 JP
Moda Pembelajaran •X Tatap Muka (TM)
• Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Synchronous)
• Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Asynchronous)
• Blended Learning (Paduan Tatap Muka dan PJJ)
Metode Pembelajaran •X Discovery Learning
•X Problem-Based Learning
• Project-Based Learning
Sarana Prasarana • Papan tulis
• Kapur/Spidol
• Komputer/Laptop
• Jaringan Internet
• LCD Proyektor
Target Peserta Didik •X Regular/tipikal
• Hambatan Belajar
• Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
Karakteristik Peserta Didik ---
Daftar Pustaka ▪ As'ari, Abdur Rahman, dkk. 2018. Buku Siswa : Matematika
Kelas XII Edisi Revisi. Jakarta : Kementerianan Pendidikan dan
Kebudayaan
▪ Johanes, dkk. 2005. Kompetensi Matematika 3A. Jakarta :
Yudhistira
▪ Kartini dkk. 1994. Matematika 1C untuk kelas 1 Caturwulan 3
SMU. Bandung : Pakar Raya
▪ Manulang, dkk. 2017. Buku Siswa : Matematika
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI.Jakarta : Kemdikbud
▪ Simangunsong, Wilson. 2007. PKS Matematika SMA Kelas XII
Program Ilmu Alam. Jakarta: Gematama
1
Referensi Lain ▪ Setyo Budi, Wono. 2003. Langkah Awal Menuju Olimpiade
Matematika. Jakarta : Ricardo
▪ Wiworo. 2019. Barisan dan Deret Bilangan (Unit Pembelajaran
Program PKB). Jakarta : Kemdikbud
Rasionalisasi
Banyak permasalahan dunia nyata yang prosesnya terjadi dalam tahapan tahapan dan pola-pola
tertentu. Situasi ini dapat dimodelkan menggunakan konsep barisan dan deret. Salah satu contoh
aplikasi barisan adalah adalah pada bidang genetika. Gen-gen tertentu diurutkan untuk menentukan
secara tepat gen-gen yang berkaitan dengan fungsi fisiologis tertentu, karakteristik tertentu, atau
penyakit tertentu. Deret dapat digunakan untuk memprediksi kejadian-kejadian yang berulang
secara teratur. Sebagai contoh adalah gempa bumi dan cuaca. Data yang sudah dikoleksi dapat
dianalisis dalam bentuk barisan atau deret untuk selanjutnya dapat diprediksi kejadian yang akan
datang dengan tingkat akurasi tinggi.
Di dalam modul ini pada pertemuan awal siswa akan mempelajari pola barisan bilangan, kemudian
diharapkan siswa dapat menemukan karakteristik barisan/deret aritmetika dan geometri serta
mengontruksi rumusnya serta dapat menerapkan untuk memecahkan masalah kontekstual yang
terkait
1. Barisan bilangan
2. Barisan aritmetika
3. Deret aritmetika
4. Barisan geometri
5. Deret geometri
6. Deret geometri tak hingga
Rencana Asesmen
1. Asesmen kelompok : Pengisian LKS
2. Asesmen individu : kuis bentuk uraian
2
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Topik Barisan dan Deret
Tujuan Pembelajaran B.9 Menentukan pola dari suatu barisan bilangan
B.10 Menjelaskan pengertian barisan aritmetika
B.11 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan aritmetika
B.12 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan
aritmetika
B.13 Menjelaskan pengertian deret aritmetika
B.14 Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret aritmetika
B.15 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret
aritmetika.
B.16 Menjelaskan pengertian barisan geometri
B.17 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan geometri
B.18 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan
geometri
B.19 Menjelaskan pengertian deret geometri
B.20 Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret geometri
B.21 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret
geometri.
B.22 Menjelaskan pengertian deret geometri tak hingga
B.23 Menentukan rumus jumlah deret geometri tak hingga
B.24 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret
geometri tak hingga
Pemahaman Bermakna • Semua barisan aritmetika dan geometri dapat dinyatakan secara
rekursif atau eksplisit. Ada barisan yang dapat dinyatakan dengan
kedua cara tetapi yang lain tidak bisa.
• Barisan aritmetika dapat diidentifikasi dengan selisih yang sama dan
dapat dimodelkan dengan fungsi linear. Deret aritmetika tak hingga
selalu divergen.
• Barisan geometris dapat diidentifikasi dengan rasio umum dan
dapat dimodelkan dengan fungsi eksponensial. Deret geometri tak
hingga divergen jika abs(r) ≥ 1 dan konvergen jika abs(r) <1.
• Barisan dan deret dapat ditemukan di banyak objek di alam.
Pertanyaan Pemantik • Apakah yang dimaksud dengan barisan?
• Apakah perbedaan barisan dan deret?
• Berapa banyak macam barisan?
• Apakah dalam situasi dunia nyata terdapat masalah yang terkait
dengan barisan dan deret?
Profil Pelajar Pancasila • Beriman & Bertakwa terhadap Tuhan YME
• Berkebhinekaan Global
•X Bernalar Kritis
•X Kreatif
• Bergotong royong
• Mandiri
3
Urutan Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi tentang manfaat mempelajari barisan bilangan
contohnya soal TPS pada UTBK untuk seleksi masuk perguruan tinggi negeri
• Siswa diberikan beberapa soal sederhana tentang fungsi linear dan fungsi kuadrat
sebagai materi prasyarat mempelajari barisan bilangan.
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
menentukan pola dari suatu barisan bilangan
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
15 menit
kelompok dan asesmen individu
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang barisan bilangan
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-1
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan pengertian barisan bilangan
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
4
• Siswa diminta berdiskusi dalam kelompok untuk
menyelesaikan masalah 1 s.d. masalah 5 pola barisan
bilangan yang ada di dalam LKS-1
• Siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
materi diberi kesempatan bertanya pada guru.
• Siswa diberi bantuan berkaitan dengan kesulitan yang
dialami siswa secara individu, kelompok, atau klasikal.
• Siswa diminta bekerja sama untuk mencari pola
barisan bilangan dari masalah 1-5 dan strategi
pemecahan masalah.
• siswa diminta mengamati hubungan/pola/aturan
tertentu pada setiap masalah yang diajukan, jika
perlu diberikan stimulasi pertanyaan, contoh
pertanyaan :
▪ Pada masalah-4 setiap berapa kali terjadi
Fase 3:
perulangan?
Membimbing
▪ Pada masalah-5 jika kita akan menghitung suku ke
penyebatangkan individu
2000 terdiri dari kelompok bilangan apa saja?
dan kelompok
▪ Hanya satuankah?
▪ Apakah cukup satuan dan puluhan?
• Siswa diminta mendiskusikan cara yang digunakan
untuk menemukan semua kemungkinan dari
masalah yang ada dalam lembar kegiatan siswa.
• Siswa diminta menyiapkan laporan hasil diskusi
kelompok (Guru berkeliling mencermati siswa
Fase 4:
bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan
Mengembangkan dan
memberi bantuan, bila diperlukan)
menyajikan hasil karya
• Siswa diminta menentukan perwakilan kelompok
secara musyawarah untuk menyajikan
(mempresentasikan) laporan di depan kelas.
• Siswa yang lain didorong untuk responsif dengan
memberikan tanggapan secara kritis
• Siswa dilibatkan untuk mengevaluasi laporan
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang lain
dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan siswa sudah benar
Fase 5: • Siswa dari kelompok lain yang mempunyai jawaban
Menganalisa dan berbeda dari kelompok penyaji diberi kesempatan
mengevaluasi proses untuk mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya
pemecahan masalah secara runtut, dan sopan. Apabila ada lebih dari satu
kelompok, maka siswa diminta bermusyawarah untuk
menentukan urutan penyajian
• Siswa diminta membuat kesimpulan tentang
pengertian barisan bilangan
• Siswa diminta mengerjakan latihan soal
5
□ Kegiatan Penutup
Pertemuan Kedua
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari barisan aritmetika
• Siswa diberikan beberapa soal sederhana barisan bilangan sebagai materi prasyarat
mempelajari barisan aritmetika.
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
menjelaskan pengertian barisan aritmetika, menentukan rumus suku ke-n suatu
barisan aritmetika dan menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan
barisan aritmetika
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen kelompok 10
dan asesmen individu menit
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang barisan aritmetika
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-2
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan ciri-ciri dan rumus suku ke-n barisan aritmetika
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
6
• Guru memberikan pertanyaan pembuka “Apakah masalah
tersebut dapat diselesaikan dengan konsep barisan bilangan?”
□ Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung
• Siswa mengerjakan kuis 15
• Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya, yaitu deret menit
aritmetika
7
Pertemuan Ketiga
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari deret aritmetika
• Siswa diingatkan tentang barisan aritmetika yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
kelompok dan asesmen individu 10 menit
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang deret aritmetika
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-3
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan pengertian deret arimetika dan menentukan rumus jumlah
n suku pertama deret aritmetika
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
8
• Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok
Fase 5:
untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
Verification
• Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
(memverifikasi)
siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut
• Siswa menyimpulkan pengertian deret aritmetika dan
Fase 6 : rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika
Generalization
• Siswa mengerjakan masalah 2 dan 3
(menyimpulkan)
• Siswa mengerjakan latihan soal
□ Kegiatan Penutup
Pertemuan Keempat
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari barisan geometri
• Siswa diingatkan tentang barisan aritmetika, misalkan dengan pertanyaan
Kalian masih ingat dengan barisan dan deret aritmetika? Apa itu barisan
aritmetika? Apa itu deret aritmetika? Bagaimana cara menentukan suku ke-n
dari barisan aritmetika? Bagaimana cara menentukan deret aritmetika?
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
menjelaskan pengertian barisan geometri, menentukan rumus suku ke-n suatu
10 menit
barisan geometri dan menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan
barisan geometri
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
kelompok dan asesmen individu
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang barisan geometri
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-4
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
9
o Menyimpulkan ciri-ciri dan rumus suku ke-n barisan geometri
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
Fase 1:
65 menit
Orientasi siswa pada
masalah
https://www.kajianpustaka.com/2018/04/pengertian-jenis-dan-sistem-multi-level-marketing.html
10
• Siswa diminta menyiapkan laporan hasil diskusi
kelompok (Guru berkeliling mencermati siswa
Fase 4:
bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan
Mengembangkan dan
memberi bantuan, bila diperlukan)
menyajikan hasil karya
• Siswa diminta menentukan perwakilan kelompok
secara musyawarah untuk menyajikan
(mempresentasikan) laporan di depan kelas.
• Siswa yang lain didorong untuk responsif dengan
memberikan tanggapan secara kritis
• Siswa dilibatkan untuk mengevaluasi laporan
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang lain
dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan siswa sudah benar
• Siswa dari kelompok lain yang mempunyai jawaban
Fase 5:
berbeda dari kelompok penyaji diberi kesempatan
Menganalisa dan
untuk mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya
mengevaluasi proses
secara runtut, dan sopan. Apabila ada lebih dari satu
pemecahan masalah
kelompok, maka siswa diminta bermusyawarah untuk
menentukan urutan penyajian
• Siswa diminta membuat kesimpulan tentang
pengertian barisan bilangan dan rumus suku ke-n
barisan geometri
• Siswa diminta mengerjakan latihan soal
□ Kegiatan Penutup
Pertemuan Kelima
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin 10 menit
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari deret geometri
• Siswa diingatkan tentang barisan geometri yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
11
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
menjelaskan pengertian deret geometri, menentukan jumlah n suku pertama deret
geometri dan menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret
geometri
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
kelompok dan asesmen individu
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang deret geometri
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-5
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan rumus jumlah n suku pertama deret geometri
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
12
Fase 4:
Data Processing
• Siswa mengolah informasi untuk mendapat rumus
(mengolah data)
jumlah n suku pertama deret geometri
□ Kegiatan Penutup
Pertemuan Keenam
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari deret geometri tak hingga
contohnya untuk memecahkan masalah bola dipantulkan sampai bola berhenti 10 menit
• Siswa diingatkan tentang deret geometri yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang deret geometri tak
hingga
13
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-6
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan ciri-ciri deret geometri tak hingga yang memiliki limit
jumlahnya
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
14
□ Kegiatan Penutup
REFLEKSI GURU
Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
REFLEKSI SISWA
15
Lampiran Lembar Kerja Siswa
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
B.9 Menentukan pola dari suatu barisan
Apabila kalian perhatikan nomor-nomor rumah pada suatu perumahan bahwa nomor rumah sebelah
kanan jalan bernomor genap dan sebelah kiri jalan bernomor ganjil. Akan tetapi ada juga yang sebaliknya
nomor rumah sebelah kanan jalan bernomor ganjil dan sebelah kiri jalan bernomor genap. Nomor-
nomor rumah tersebut adalah salah satu contoh barisan bilangan.
Agar lebih memahami apa itu barisan bilangan, silahkan kalian diskusikan masalah-masalah berikut Ini :
Masalah-1
Siapkan batang korek api. Susunlah batang korek api tersebut menjadi bangun segitiga-segitiga sama
sisi seperti pada tabel di bawah ini.
1. Lengkapi tabel berikut ini.
Banyak Banyak pola hubungan antara
Gambar susunan segitiga batang banyak segitiga dengan
sama sisi korek api banyak batang korek api
1
16
2. Pola apakah yang kalian temukan dari tabel di atas?
3. Tanpa menggambar, tentukan berapa banyak batang korek api yang diperlukan untuk
mengkonstruksi :
a. 10 buah segitiga sama sisi?
b. 12 buah segitiga sama sisi?
c. 20 buah segitiga sama sisi?
d. n buah segitiga sama sisi?
Masalah-2
Siapkan batang korek api. Susun batang korek api tersebut menjadi bangun-bangun persegi seperti
dalam tabel di bawah. Kemudian lengkapi tabel berikut ini.
Banyak pola hubungan antara
Gambar susunan Banyak persegi batang banyak persegi dengan
korek api banyak batang korek api
1
3. Tanpa mengkonstruksi/menggambar, tentukan berapa banyak batang korek api yang diperlukan
untuk mengkonstruksi :
a. 8 buah persegi ?
b. 10 buah persegi ?
c. 15 buah persegi ?
d. n buah persegi ?
17
Masalah-3
Siapkan batang korek api. Susun batang korek api tersebut menjadi bangun-bangun persegi seperti
dalam tabel di bawah.
18
Masalah-4
Andi menuliskan kata MATEMATIKA berulang-ulang sebagai berikut :
MATEMATIKAMATEMATIKAMATEMATIKA…
Amati barisan huruf di atas.
Tentukan huruf ke-2020
Solusi :
Masalah-5
Solusi :
Kesimpulan
Barisan bilangan adalah
19
Latihan Soal
1. Tulislah dua suku berikutnya dalam setiap barisan berikut ini dan berikan alasannya.
a. 1, 3, 5, …
b. 3, 9, 27, …
c. 1, 10, 100, …
d. 1 , 1 , 1 ,...
2 4 8
1 , 1 , 1 ,...
e. 3 6 9
2. Tentukan tiga suku pertama dari barisan yang diketahui dengan rumus berikut ini . (Un :
adalah rumus suku ke-n)
a. Un = 3n + 1
b. Un = n2 + n
n +1
c. Un=
n+2
1 1 1 1 1 1 1
4. a. Tentukan pola barisan dari 2 , 6 , 12 , 20 , 30 , 42 , ... , 9900
b. Tentukan banyak suku dari barisan di atas.
20
Lembar Kerja Siswa (LKS)-2 Kelompok :
1.
2.
Barisan Aritmetika 3.
4.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-2
B.10 Menjelaskan pengertian barisan aritmetika
B.11 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan aritmetika
B.12 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan aritmetika
Agar lebih memahami apa itu barisan aritmetika, silahkan kalian diskusikan masalah-masalah
berikut Ini :
Masalah-1
1. Tulislah dalam bentuk barisan bilangan, banyak batang korek api urut dari susunan ke-2, ke-2,
ke-3 dan ke-4
2. Dapatkah kalian menduga berapa batang korek api yang dibutuhkan untuk membentuk susunan
yang ke-6 dan ke-7? Berikan alasannya
21
Masalah-2
Pada bulan Januari 2020, Abimanyu menabung sebesar Rp150.000,00. Pada bulan berikutnya
Abimanyu menabung sebesar Rp 300.000,00; Rp 450.000,00; Rp 600.000,00; demikian
seterusnya sampai bulan Desember 2020. Berapa besar Abimanyu menabung pada bulan
Desember? Berikan alasannya !
Dua masalah di atas adalah masalah yang terkait dengan barisan aritmetika.
Berdasarkan hasil pengamatan kalian, apa yang dapat kalian simpulkan dari barisan aritmatika
Kesimpulan
Berdasarkan kesimpulan yang telah kalian buat, berikanlah 3 contoh barisan aritmatika
22
2. Menentukan rumus suku ke-n dari barisan aritmatika
Dari pola hubungan antar suku kalian akan mendapatkan rumus suku ke-n barisan aritmetika
yaitu :
Setelah kalian mengetahui rumus suku ke-n barisan aritmetika, selesaikan masalah di bawah ini.
Diketahui barisan aritmatika dengan U2 + U5 + U20 = 54. Tentukan suku ke-9 barisan tersebut.
Solusi :
23
1. Diketahui barisan aritmetika : 100, 94, 88, … Tentukan suku ke-11.
2. Diketahui barisan aritmetika, suku ke-5 = 20 dan suku ke-3 =14 . Tentukan suku ke-2013.
3. Tentukan x jika x+1, 3x-5, 4x membentuk barisan aritmetika.
4. Barisan aritmetika mempunyai suku pertama 5 dan suku ke-3 sama dengan 19. Jika suku ke-n sama
dengan 68, tentukan nilai n.
5. Jika -999, -997, -995, ... adalah barisan aritmetika, maka suku bernilai positif yang muncul pertama
kali adalah suku ke berapa?
6. Gaji pak Adi tahun ke-4 dan tahun ke-10 berturut-turut adalah Rp. 4.000.000,00 dan
Rp.5.200.000,00. Gaji pak Adi mengalami kenaikan tetap. Berapa gajinya pada tahun ke-15?
7. Panjang sisi sebuah segitiga siku-siku membentuk barisan aritmetika. Jika keliling segitiga tersebut
adalah 72, tentukan luas segitiga tersebut.
8. Suatu toko menjual 7 jenis barang berbeda. Harga 7 jenis barang tersebut membentuk barisan
aritmetika. Total harga dari 4 barang dengan harga terendah adalah Rp. 50.000,00, sedangkan total
harga dari 4 barang dengan harga tertinggi adalah Rp.86.000,00. Seorang pembeli memiliki pecahan
uang sebesar Rp.100.000,00. Jika ia membeli beberapa barang berbeda di toko tersebut, maka
berapa minimal kembalian yang diterimanya?
24
Lembar Kerja Siswa (LKS)-3 Kelompok :
1.
2.
Deret Aritmetika 3.
4.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-3
B.13 Menjelaskan pengertian deret aritmetika
B.14 Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret aritmetika
B.15 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret aritmetika
Jika suku-suku barisan aritmetika dijumlahkan maka akan terbentuk suatu deret aritmetika.
Masalah 1
Diketahui barisan 10 bilangan ganjil yang pertama : 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19
• Berapakah jumlah semua suku barisan tersebut?
• Dengan cara bagaimana kalian menentukan jumlah semua suku barisan
tersebut?
• Apakah kalian menggunakan cara manual dengan menjumlahkan satu
persatu?
• Bagaimana jika yang diminta adalah jumlah 1000 suku pertama bilangan
ganjil?
• Apakah kalian mau menggunakan cara satu persatu lagi?
• Diskusikan solusi masalah di atas dengan kelompok kalian dengan
menggunakan cara yang paling efisien dan temukan rumus untuk jumlah n
suku pertama
25
Kesimpulan
Jika Sn adalah jumlah n suku pertama barisan aritmetika, maka rumus Sn adalah
Tempat duduk pertunjukan film di atur mulai dari depan ke belakang dengan banyak baris di
belakang lebih 4 kursi dari baris di depannya. Bila dalam gedung pertunjukan terdapat 15 baris
terdepan ada 20 kursi, maka berapa kapasitas gedung pertunjukan tersebut ?
Solusi :
Aturan main: Dalam kotak tersedia 10 bendera dan harus dipindahkan ke dalam botol yang
tersedia satu demi satu (tidak sekaligus). Semua peserta lomba mulai bergerak (start) dari botol
nomor 10 untuk mengambil bendera dalam kotak.
Berapa jarak tempuh yang dilalui peserta lomba?
26
Solusi :
7. Tentukan jumlah semua bilangan asli dari 10 sampai dengan 100 yang habis dibagi 4 tetapi tidak
habis dibagi 3.
8. Sebelas buah bilangan membentuk deret aritmetika dan mempunyai jumlah 187. Jika pada
setiap 2 suku yang berurutan pada deret tersebut disisipkan rata-rata dari 2 suku yang berurutan
tersebut. Tentukan jumlah deret yang baru tersebut.
9. Ibu membagi uang sebanyak Rp200.000,00 kepada 5 orang anaknya. Jika selisih uang yang
diterima dua anak yang usianya berdekatan adalah Rp10.000,00 dan si bungsu menerima uang
paling sedikit, maka anak ke-3 mendapat uang berapa?
10. Selama 30 hari, Arya berhasil mengumpulkan telur ayam sebanyak 19.050 butir. Jika banyak telur
ayam yang dapat ia kumpulkan pada setiap harinya membentuk suatu barisan aritmetika, dan
pada hari pertama ia hanya mendapatkan 20 butir telur, maka pada hari terakhir ia mendapatkan
telur berapa banyak ?
27
Lembar Kerja Siswa (LKS)-4 Kelompok :
1.
2.
Barisan Geometri 3.
4.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-4
B.16 Menjelaskan pengertian barisan geometri
B.17 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan geometri
B.18 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan geometri
Agar lebih memahami apa itu barisan geometri, silahkan kalian kerjakan aktivitas-aktivitas berikut :
Aktivitas-1
Pada kegiatan ini kamu diwajibkan untuk menyediakan satu lembar kertas hvs.
28
a. Apakah bilangan yang menyatakan banyak potongan kertas membentuk suatu pola
barisan bilangan ? …………………………………………………………………………………….
c. Bagaimanakah cara kalian menentukan banyak potongan kertas pada pola ke-25 ?
…………………………………………………………………………………………………………………..
d. Salah satu alternatif menentukan pola ke-25, kalian harus menemukan pola umum dari
barisan di atas.
Perhatikan langkah–langkah berikut ini :
Pola ke-1 (U1) ada sebanyak 2 potongan kertas, maka :
2 = 2 x 21 – 1 = 2 x 20
Pola ke-2 (U2) ada sebanyak 4 potongan kertas, maka :
4 = 2 x 2…. – 1 = 2 x 2…..
…… = 2 x …..----- - 1 = 2 x …………..
Dan seterusnya, dengan cara yang sama untuk pola ke-n (Un) kita peroleh :
Un = ……x……….. - ……
Aktivitas-2
Coba amati dan diskusikan barisan-barisan geometri di bawah ini
Barisan 1 : 2, 4, 8, 16, …..
Barisan 2 : 3, 12, 48, 192, …..
Barisan 3 : 32, -16, 8, -4, …..
Barisan 4 : 1, 1, 21 , 41 , 81 ,....
• Apakah setiap barisan bilangan tersebut mempunyai pola barisan yang sama?
29
Tuliskan berdasarkan hasil pengamatan kalian, apa yang dapat kalian simpulkan dari barisan
geometri.
Kesimpulan
Suatu barisan bilangan U1, U2 , U3,..., Un−1, Un disebut barisan geometri jika diantara dua suku yang
berurutan mempunyai perbandingan yang tetap. Perbandingan yang tetap tersebut dinamakan
“rasio” dan ditulis dengan “r”.
U2 U3 U4 Un
= = = ... = =r
U1 U2 U3 Un−1
Berdasarkan aktivitas-aktivitas di atas, coba temukan rumus suku ke-n dari barisan geometri:
Kesimpulan
30
9. Diketahui barisan geometri 256, -128, 64, …..
a. Tentukan rasio dan rumus suku ke-n barisan tersebut
b. Suku keberapakah yang nilainya sama dengan -2
10. Diketahui barisan geometri : 100, 94, 88, … Tentukan suku ke-11.
11. Diketahui barisan geometri, suku ke-5 = 20 dan suku ke-3 =14 . Tentukan suku ke-2013.
12. Tentukan x jika x+1, 3x-5, 4x membentuk barisan geometri.
13. Suatu barisan geometri diketahui jumlah suku kedua dan suku ketiga adalah 6 dan jumlah suku
ketiga dan keempat adalah 24. Tentukan rasio barisan tersebut
14. Jika -999, -997, -995, ... adalah barisan geometri, maka suku bernilai positif yang muncul pertama
kali adalah suku ke berapa?
15. Jumlah tiga suku barisan aritmetika adalah 24, jika suku pertama dikurangi 1 dan suku kedua
dikurangi 2 diperoleh barisan geometri . Tentukan suku pertama barisan geometri.
16. Tiga bilangan positif membentuk barisan geometri dengan rasio r > 1, jika suku tengah dari suku
barisan geometri tersebut ditambah 16 maka terbentuk barisan aritmetika yang jumlahnya 120.
Tentukan selisih suku ketiga dan suku pertama.
17. Panjang sisi sebuah segitiga siku-siku membentuk barisan geometri. Jika keliling segitiga tersebut
adalah 72, tentukan luas segitiga tersebut.
18. Suatu toko menjual 7 jenis barang berbeda. Harga 7 jenis barang tersebut membentuk barisan
geometri. Total harga dari 4 barang dengan harga terendah adalah Rp. 50.000,00, sedangkan total
harga dari 4 barang dengan harga tertinggi adalah Rp.86.000,00. Seorang pembeli memiliki pecahan
uang sebesar Rp.100.000,00. Jika ia membeli beberapa barang berbeda di toko tersebut, maka
berapa minimal kembalian yang diterimanya?
31
Lembar Kerja Siswa (LKS)-5 Kelompok :
1.
2.
Deret Geometri 3.
4.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-5
B.19 Menjelaskan pengertian deret geometri
B.20 Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret geometri
B.21 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret geometri
Jika suku-suku barisan geometri dijumlahkan maka akan terbentuk suatu deret geometri.
32
Setelah kalian dapat menemukan rumus jumlah n suku pertama deret geomoteri, silahkan kalian
untuk memecahkan masalah-masalah berikut.
Anda diterima bekerja di suatu perusahaan yang menawarkan gaji dengan 2 macam pilihan. Yang
pertama, gaji dibayar setiap hari dengan aturan hari kerja dalam sebulan dihitung 16 hari. Hari kerja
pertama dibayar Rp 100,00. Pembayaran hari kerja ke-2 dua kali gaji hari pertama. Pembayaran hari
kerja ke-3 dua kali gaji hari ke-2, dan seterusnya. Yang kedua, tiap-tiap akhir bulan Anda mendapat
gaji Rp. 5.000.000,00. Sistem pembayaran mana yang Anda pilih?
Jelaskan alasan Anda atas pilihan itu!
Solusi :
Seutas tali dipotong menjadi 5 bagian menurut deret geometri. Jika yang terpendek 10 cm dan yang
terpanjang 160 cm. Berapakah panjang tali semula?
Solusi :
33
1. Diketahui suatu deret geometri mempunyai suku-suku positif. Jumlah 2 suku pertama = 16 dan jumlah
4 suku pertama = 160. Tentukan suku ke-5 deret geometri tersebut.
2. Diketahui deret geometri dengan suku pertama 6 dan suku keempat adalah 48. Tentukan jumlah
enam suku pertama deret tersebut.
3. Suku ke-tiga dan suku ke-tujuh suatu deret geometri berturut-turut 16 dan 256. Jumlah tujuh suku
pertama deret tersebut
4. Jika a adalah suku pertama, r adalah rasio, dan Sn = 3(2n+1 − 2) adalah jumlah nn suku pertama deret
geometri, maka tentukan nilai a+r.
5. Pesawat terbang melaju dengan kecepatan 300 km/jam pada menit pertama. Kecepatan pada menit
berikutnya 1½ kali dari kecepatan sebelumnya. Panjang lintasan seluruhnya dalam 44 menit
pertama
6. Hasil produksi kerajinan seorang pengusaha setiap bulannya meningkat mengikuti aturan barisan
geometri. Produksi pada bulan pertama sebanyak 150 unit kerajinan dan pada bulan keempat
sebanyak 4.050 kerajinan. Berapakah hasil produksi selama 5 bulan?
34
Lembar Kerja Siswa (LKS)-6 Kelompok :
1.
2.
Deret geometri tak hingga 3.
4.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-6
B.22 Menjelaskan pengertian deret geometri tak hingga
B.23 Menentukan rumus jumlah suatu deret geometri tak hingga
B.24 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret geometri tak hingga
Deret geometri tak hingga merupakan deret geometri yang penjumlahanya sampai suku tak
hingga. Meskipun deret ini memiliki suku mencapai tak hingga kita masih dapat mencari jumlah
keseluruhannya dengan menggunakan konsep limit. Namun, tidak semua deret geometri tak
hingga dapat kita tentukan jumlahnya.
o Berikut contoh-contoh deret geometri takhingga yang konvergen
1 1 1 1
1) 1+ + + + + ....
2 4 8 16
2) 1− 0,1+ 0, 01− 0, 001+ 0, 0001− 0, 00001+.....
o Berikut contoh-contoh deret geometri takhingga yang divergen
1) 1+ 2 + 4 + 8 + 16 + 32 + .....
2) 2 − 4 + 8 −16 + 32 − .....
o Dari contoh-contoh di atas coba kalian deskripsikan ciri-ciri deret geometri takhingga
konvergen dan divergen.
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
35
Perhatikan rumus jumlah n suku pertama deret geometri berikut:
...... (1 −........ n )
Sn = (1)
1 − ....
dimana a = suku pertama , r = rasio, dan n = banyaknya suku
.... − ... rn .... rn
Dari (1) akan kita peroleh bentuk Sn = = − ... (2)
1− r 1− r 1− r
Oleh karena yang dipelajari adalah deret geometri tak hingga maka akan ditinjau setiap nilai dari
r untuk n → sebagai berikut :
Kesimpulan
36
Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 8 meter. Bola memantul ke atas setelah mengenai lantai
3
dengan ketinggian dari ketinggian semula, begitu seterusnya. Tentukan panjang lintasan bola
5
tersebut sampai berhenti.
Solusi :
Solusi :
37
1. Hitunglah jumlah dari deret : 16 + 8 + 4 + …
2. Dengan menggunakan rumus deret geometri tak hingga, nyatakan bentuk desimal berulang
1,272727... ke dalam bentuk bilangan rasional (pecahan).
3. Jumlah suku-suku nomor ganjil dari suatu deret geometri tak hingga adalah 18. Deret itu sendiri
mempunyai jumlah 24. Tentukan rasio dan suku pertama deret geometri itu.
4. Jika suku pertama suatu deret geometri tak hingga adalah a dan jumlahnya 6, maka nilai a yang
memenuhi deret geometri tersebut
5. Sebuah bola pingpong dijatuhkan ke lantai dari ketinggian 2 meter. Setiap bola itu memantul ia
mencapai ketinggian ¾ dari ketinggian yang dicapai sebelumnya. Berapa panjang lintasan bola
tersebut hingga bola berhenti ?
7. Suatu segitiga sama sisi mempunyai sisi-sisi panjangnya 20 cm. Titik tengah sisi-sisi segitiga itu
dihubungkan sehingga membentuk segitiga sama sisi lain yang lebih kecil seperti terlihat dalam
gambar. Jika prosedur ini dilakukan berulang sampai tak hingga kali.
Tentukan :
Jumlah keliling semua segitiga
Jumlah luas segitiga
38
Lampiran Asesmen
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Masalah 1- 5 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan pola dari ≤ 25% > 25% > 70% > 85%
suatu barisan sampai ≤ sampai ≤
70 % 85%
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan pola dari suatu barisan Siswa dapat menentukan pola dari suatu barisan 1-3
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
1 Diketahui : 3, 5, 9, 15, 23, ... , 45, ... , ... 3
---
Solusi :
39
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
Pola barisan : setiap suku berikutnya
ditambah bilangan genap mulai dari 2, 4, 6,
8, 10, 12, 14, 16
Jadi 9 suku pertama barisannya adalah
3, 5, 9, 15, 23, 33 , 45, 59 , 73
Diketahui : gambar susunan lantai 3
2 ---
Solusi :
Jika banyak persegi coklat dibuat barisan :
1, 5, 9, … (setiap suku berikutnya ditambah
4), maka barisan menjadi 1, 5, 9, 13, 17, 21
Jadi banyak persegi coklat pola ke-7 adalah
21
a. Diketahui : Un = 3n2 – 1 4
solusi :
untuk n = 1 maka 3 . 12 – 1 = 3 – 1 = 2
untuk n = 2 maka 3 . 22 – 1 = 12 – 1 = 11
untuk n = 3 maka 3 . 32 – 1 = 27 – 1 = 26
3 ---
b. Diketahui Un = 191
solusi :
3n2 – 1 = 191
3n2 = 192
n2 = 64 → n = 8
Jadi 191 adalah suku ke-8
40
RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-2)
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat menjelaskan Masalah 1 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
pengertian barisan dan masalah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
aritmetika 2 ≤ 70 % ≤ 85%
2 Siswa dapat Masalah 3 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan rumus suku ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
ke-n suatu barisan ≤ 70 % ≤ 85%
aritmetika
3 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menyelesaikan masalah no 6, 7, 8 ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
kontekstual yang terkait ≤ 70 % ≤ 85%
dengan barisan
aritmetika
jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus suku ke-n suatu Siswa dapat menentukan rumus suku ke-n suatu
1-3
barisan aritmetika barisan aritmetika
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
suku ke-35 dari : 5, 9, 13, … 3 ---
Diketahui :
1 a= 5, b= 4, n = 35 maka Un = a + (n-1)b
U35 = 5 + (34 x 4) = 141
x+1, 2x, x+7 membentuk barisan aritmetika 3 x+1, 2x, x+7 membentuk barisan
2U2 = U3 – U1 aritmetika
2 (2x) = (x+7) – (x+1) U2 = U3 – U1 (salah rumus)
2
4x = 6 (2x) = (x+7) – (x+1)
x=1½ 2x = 6
x=3
Diketahui : U4 = 110, U9 = 150 4 ---
Ditanya : U30
U4 = 110 → a + 3b = 110
3 U9 = 150 → a + 8b = 150
5b = 40
b = 8 → a = 86
Jadi U30 = a + 29 b = 86 + 29.8 = 318
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat menjelaskan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
pengertian deret ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
aritmetika ≤ 70 % ≤ 85%
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan rumus ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
jumlah n suku pertama ≤ 70 % ≤ 85%
suatu deret aritmetika
3 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menyelesaikan masalah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
kontekstual yang terkait ≤ 70 % ≤ 85%
dengan deret aritmetika
jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus jumlah n suku Siswa dapat menentukan rumus jumlah n suku
1-2
pertama suatu deret aritmetika pertama suatu deret aritmetika
Menyelesaikan masalah kontekstual Siswa dapat menyelesaikan masalah
yang terkait dengan deret aritmetika kontekstual yang terkait dengan deret 3
aritmetika
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
Diketahui : Deret 13 + 8 + 3 + … 3 Diketahui : Deret 13 + 8 + 3 + …
a=13, b = -5 a=13, b = -5
Ditanya : S14 Ditanya : S14
1 Sn = ½ n (2a + (n-1)b) Sn = ½ n (a + (n-1)b)
S14 = ½ 14 (2.13 + 13. (-5)) S14 = ½ 14 (13 + 13. (-5))
= 7 (26 – 65) = 7 (13 – 65)
= -429 = -442
42
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
Diketahui : b = 7 , S15= 945 3 Diketahui : b = 7 , S15= 945
Ditanya : a Ditanya : a
945 = 15/2 (2a + 14.7) 945 = 15/2 (a + 14.7)
2
126 = 2a + 98 126 = a + 98
2a = 28 a = 28
a = 14
Diketahui : 4 Diketahui :
bilangan antara 10 dan 150 yang habis dibagi 3 bilangan antara 10 dan 150 habis
: 12, 15, 18, …, 147 dibagi 3 : 12, 15, 18, …, 150
a= 12, b = 3, Un = 147 a= 12, b = 3, Un = 150
Ditanya : Sn Ditanya : Sn
3 Un = 147 → 147 = 12 + (n-1) 3 Un = 150 → 150 = 12 + (n-1) 3
135 = 3(n-1) 138 = 3(n-1)
n – 1 = 45 → n = 46 n – 1 = 46 → n = 47
S14 = ½ 46 (12 + 147) S14 = ½ 47 (12 + 150)
= 23(159) = ½ 47 (162)
= 3657 = 3807
1. Diketahui barisan geometri, suku pertama = 2 dan rasio = 3. Suku yang ke berapakah yang
nilainya 486 ?
2. Suatu barisan geometri semua sukunya positif suku ketiga = 8 dan suku kelima = 32.
Tentukan rumus jumlah n suku pertama deret geometri tersebut.
3. Bakteri jenis A berkembang biak menjadi dua kali lipat setiap lima menit. Pada waktu lima
belas menit pertama banyaknya bakteri ada 400. Berapa banyak bakteri pada waktu tiga
puluh menit pertama?
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat menjelaskan Aktivitas Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
pengertian barisan ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
geometri ≤ 70 % ≤ 85%
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan rumus suku ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
≤ 70 % ≤ 85%
43
ke-n suatu barisan
geometri
3 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menyelesaikan masalah ≤ 25% > 25% > 70% benar
kontekstual yang terkait sampai ≤ sampai ≤ > 85%
dengan barisan geometri 70 % 85%
jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus suku ke-n suatu Siswa dapat menentukan rumus suku ke-n suatu
1-2
barisan geometri barisan geometri
Menyelesaikan masalah kontekstual Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual
3
yang terkait dengan barisan geometri yang terkait dengan barisan geometri
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
Diketahui : a = 2, r = 3, Un = 486 3
Ditanya : n
Solusi :
1 486 = 2. 3n – 1 ---
243 = 3n – 1
35 = 3n – 1
n-1 = 5 → n = 6
Diketahui : U3 = 8, U5 = 32 3
Ditanya : n
Solusi :
u5 32
• =
u3 8
2 ar4 ---
• = 4
ar2
r2 = 4 karena semua suku positif maka
•
r=2 → a = 2
Un = arn−1 = 2.2n−1 = 2n
Diketahui : r = 2, U4 = 400 4 Diketahui : r = 2, U3 = 400
Ditanya : U7 Ditanya : U6
Solusi : Solusi :
• U4 = 400 → ar3= 400 → a. 23= 400 • U3 = 400 → ar2= 400 → a. 22=
3
• 8a = 400 → a= 50 400
• U7 = ar6 → U7 = 50. 26 = 50. 64 = 3.200 • 4a = 400 → a= 100
• U6 = ar5 → U6 = 100. 25 = 100.
32 = 3.200
44
Asesmen Pertemuan Kelima
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat menjelaskan Masalah 1 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
pengertian deret dan maslah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
geometri 2 ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan rumus ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
jumlah n suku pertama ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
suatu deret geometri
3 Siswa dapat Masalah 1 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menyelesaikan masalah dan masalah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
kontekstual yang terkait 2 ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
dengan deret geometri
jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus jumlah n suku Siswa dapat menentukan rumus jumlah n suku
1-2
pertama suatu deret geometri pertama suatu deret geometri
Menyelesaikan masalah kontekstual Siswa dapat menyelesaikan masalah
yang terkait dengan deret geometri kontekstual yang terkait dengan deret 3
geometri
45
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
Diketahui : 3 + 6 + 12 + … 3 Diketahui : 3 + 6 + 12 + …
a=3,r=2 a=3,r=2
Ditanya : S6 Ditanya : S6
1 Solusi : Solusi :
a (1− rn ) 3 (1− 26 ) a (1− rn ) 3 (1− 26 )
Sn = →S = Sn = →S =
6 6
1− r 1− 2 1− r 1− 2
S6 = -3 (1 – 64) = 189 S6 = 3 (1 – 64) = -189
Diketahui : U2 = 8 , U4 = 128 3
Ditanya : S5
Solusi :
U2 = 8 → ar = 8
U4 = 128 → ar3 = 128
U4 128 ar3
2 = → = 16 → r2 = 16 ---
U2 8 ar
Karena DG positif maka r = 4 → a = 2
a (1− rn )
Sn =
1− r
2 (1− 45 ) 2(1 −1024)
S5 = = = 682
1− 4 −3
Diketahui : n = 4, a = 2, U4 = 54 4
Ditanya : S4
Solusi :
3 U4 = 54 → ar3 = 54 → 2 r3 = 54 ---
r3 = 27 → r = 3
2 (1− 34 ) 2(1− 81)
S4 = = = 80
1− 3 −2
46
Asesmen Pertemuan Keenam
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat menjelaskan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
pengertian deret ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
geometri tak hingga ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan rumus ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
jumlah deret geometri ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
tak hingga
3 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menyelesaikan masalah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
kontekstual yang terkait ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
dengan deret geometri
tak hingga
jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus jumlah deret Siswa dapat menentukan rumus jumlah deret
1-2
geometri tak hingga geometri tak hingga
Menyelesaikan masalah kontekstual Siswa dapat menyelesaikan masalah
yang terkait dengan deret geometri tak kontekstual yang terkait dengan deret geometri 3
hingga tak hingga
47
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
Diketahui : 90+ 30 + 10 + … 3
a = 90; r = 1
3
Ditanya : S
1 Solusi : ---
a 90 90
S = → S = = = 135
1− r 1− 1 2
3 3
Lintasan turun = 4 + 3 + 9 + 27 + … →
4 16
Lintasan turun = 4 + 3 + 9 + 27 + … →
4 16
3 S turun = 4 = 16
3 S turun = 4 = 16
1− 3
4 1−
4
Lintasan naik = 3 + 9 + 27 + …
Lintasan naik = 4+ 3 + 9 + 27 + …
4 16
4 16
→ S naik = 3 = 12
3 → S naik = 4 = 16
1− 3
4 1−
4
Jadi panjang lintasan bola sampai berhenti :
Jadi panjang lintasan bola sampai
16 + 12 = 28 meter.
berhenti :
16 + 16 = 32 meter.
48
• Nilai akhir = Jumlah skor x 10
1. Pengayaan
Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
b. Siwa yang mencapai nilai n = n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan materi
pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
2. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian pembelajarannya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes / non tes.
49
PERANGKAT AJAR MATEMATIKA
KELAS : X (SEPULUH)
Domain Konten
Geometri
Konsep Utama
➢ Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku.
➢ Penerapan Tirgonometri Segitiga Siku-siku.
Pertanyaan Inti
▪ Bagaimana cara menentukan perbandingan trigonometri
pada segitiga siku-siku ?
▪ Bagimana cara mengimplementasikan perbandingan trigonometri
dan teorema phytagoras dalam menyelesaikan permasalahan yang
melibatkan segitiga siku-siku ?
Pengetahuan/Keterampilan Prasyarat
➢ Mengenal satuan pengukuran sudut.
➢ Mengenal kesebangunan dan kekongruenan.
➢ Mengenal konsep aljabar dasar.
Jumlah Siswa
Jumlah siswa dalam pembelajaran untuk maksimal 36 siswa
Ketersediaan Materi
Pengayaan untuk siswa CIBI atau yang berpencapaian tinggi: Ya/Tidak
Alternatif penjelasan, metode atau aktivitas untuk siswa yang sulit memahami
konsep: Ya/Tidak
Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan problem based learning untuk moda tatap
muka dan PJJ (blended learning).
Asesmen
Bagaimana guru menilai ketercapaian Tujuan Pembelajaran?
❖ Asesmen Individu dan Kelompok
Jenis Asesmen :
❖ Perfoma dalam presentasi hasil
❖ Tertulis (tes objektif, esai)
Persiapan Pembelajaran
Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:
✓ Membaca materi pembelajaran
✓ Menyiapkan lembar kerja siswa
✓ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran
Langkah 2. Brainstorming
6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing atau
individual dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan:
dalam LK berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta
meminta peserta didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah berkaitan dengan perbandingan trigonometri pada
segitiga siku-siku).
7. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan brainstorming
dengan cara berbagi information, dan klarifikasi informasi tentang
permasalahan trigonometri dalam kehidupan sehari-hari.
Refleksi Guru
➢ Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau
intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat
dipahami oleh siswa?
➢ Bagain manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
➢ Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
➢ Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
➢ Apakah 100% siswa mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak, berapa persen (%)
yang belum tercapai ?
➢ Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
siswa?
Daftar Pustaka
Kemdikbud, 2018. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas X : Buku Siswa. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Simangunsong, Wilson. 2016. Matematika Wajib Kelas X SMA/MA. Jakarta. Gematama.
Prihadi, Yudha. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan
Pendekatan Kontekstual Pokok Bahasan Trigonometri Untuk SMA Kelas X. Yogjakarta : UNY.
Mathcyber1997.com. (2020, 10 November). Perbandingan Trigonometri Dasar.
Diakses pada 9 November 2020, dari https://mathcyber1997.com/soal-
dan-pembahasan-perbandingan-trigonometri-dasar/
materi78.wordpress.com. (2020, 10 November). Trigonometri. Diakses pada 9
November 2020, dari https://materi78.wordpress.com/2013/06/25/matematika-3/
Lampiran 1. Lembar Kerja Siswa
1. Memahami Peta Konsep
Perbandingan Trigonometri
pada Segitiga Siku-siku
2. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
Sebelum masuk pada materi, silahkan kalian diskusikan!
Untuk Didiskusikan!
Simak video tayangan tersebut, kemudian sampaikan pendapat kelompok
kalian mengenai tayangan yang sudah kalian tonton bersama!
https://ed.ted.com/lessons/music-and-math-the-genius-of-beethoven-natalya-st-clair
….………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Sebelum masuk pada materi, silahkan kalian membaca dan memahami cerita di
bawah ini dengan baik.
Gambar (a) menunjukkan gerak semu matahari yang menyatakan kedudukan matahari
sepanjang tahun dilihat dari bumi. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September, matahari akan
berada di atas Khatulistiwa. Pada tanggal 21 Juni, matahari akan berada di daerah belahan
bumi utara dengan garis lintang 23,5∘ LU, sedangkan pada tanggal 22 Desember, matahari akan
berada di daerah belahan bumi selatan dengan garis lintang 23,5∘ LS. Jika gerak semu matahari
merupakan grafik sinusoidal seperti gambar di atas dan gambar (b) menunjukkan kota Lima, ibu
kota negara Peru yang terletak di koordinat 11,75∘ LS, maka diperkirakan matahari akan tepat
berada di atas kota Lima pada pukul 12 siang pada pukul…
Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut di atas mari kita lanjutkan Kegiatan Belajar
terlebih dahulu berikut ini.
B. Kegiatan Inti
1) Petunjuk Belajar
i. Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) sebagai referensi tambahan
kalian dapat dilihat pada Kemdikbud, 2018. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas
X : Buku Siswa ; Simangunsong, Wilson. 2016. Matematika Peminatan Kelas X SMA/MA.
Jakarta. Gematama; atau buku pegangan lainnya.
ii. Setelah memahami bacaan, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui
tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, 3, dan 4 baik yang harus kalian
kerjakan sendiri atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
iii. Kerjakan tugas-tugas di buku kerja yang sudah kalian siapkan sebelumnya.
iv. Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, 3, dan 4, kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian
dapat belajar ke unit berikutnya (jika belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi
sampai memenuhi KKM).
v. Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian dapat mengembangkan sikap jujur,
peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas.
2) Kegiatan Belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran
ini, selanjutnya ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat dan pantang
menyerah!
Kegiatan Belajar 1
Pada kegiatan belajar 1 ini, siswa mampu menjelaskan konsep konversi sudut, radian dan
putaran. Alokasi waktu kegiatan ini 2 JP
Definisi :
Besar sudut dalam satu lingkaran penuh adalah 360°, atau dengan kata lain 360°
didefinisikan sebagai ukuran sudut yang disapu oleh jari-jari lingkaran dalam jarak 1 kali
keliling lingkaran.
1° di definisikan sebagai ukuran sudut yang diperoleh dari jari-jari lingkaran dalam jarak putar
1
sejauh keliling lingkaran.
360
1
2) Menit (‘) : Satu menit didefinisikan sebagai 60
derajat, sehingga 1° bernilai 60’.
1 1
3) Detik (“) : Satu detik didefinisikan sebagai 60
menit atau 3600
° sehingga 1°
4) Radian (rad) : Satu radian didefinisikan sebagai ukuran sudut yang dibentuk
oleh suatu juring lingkaran yang busurnya bernilai sama dengan jari-jari
lingkaran.
360° =…………………
….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
8. Besar sudut 0,3 𝜋 radian dinyatakan dalam sudut derajat hasilnya
adalah….….………………………………………………………………………………………
……………………………..….……………………………………………………………………
5
9. Besar sudut 1 𝜋 radian dinyatakan dalam sudut derajat hasilnya adalah
6
….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
3
10. Besar sudut 𝜋 radian dinyatakan dalam sudut derajat hasilnya adalah
4
….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini ?
Pada kegiatan belajar 2 ini, siswa mampu menjelaskan definisi perbandingan trigonometri
pada segitiga siku-siku dengan dihubungkan dengan konsep phytagoras. Alokasi waktu
kegiatan ini 2 JP.
Definisi :
Trigonometri:
adalah ilmu matematika yang mempelajari tentang segitiga siku-siku
Pada segitiga siku-siku berlaku teorema Phytagoras dan nilai perbandingan sisi-sisi segitiga
siku-siku.
Di dalam segitiga siku-siku terdapat dua sisi-sisi yang saling tegak lurus dan satu sisi
terpajang yang disebut hyotenusa. Perhatikan segitiga siku-siku di bawah ini. Sisi di hadapan
sudut theta (θ) adalah depan (opposite), sisi di dekat sudut theta (θ) adalah samping
(adjacent).
c = a 2 + b 2 atau c = a 2 + b 2
manakah persamaan yang benar ?
….………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
Jika segitiga siku-siku ABC tersebut, ∠CAB yaitu 𝛼 dan ∠ABC yaitu 𝛽
Maka perbandingan nilai segitiga siku-siku dengan sisi segitiga sebagai berikut!
…… …..
sin 𝛼 = , sin 𝛽 =
…… …..
…… …..
cos 𝛼 = , cos 𝛽 =
…… …..
…… …..
tan 𝛼 = , tan 𝛽 =
…… …..
…… …..
cot 𝛼 = , cot 𝛽 =
…… …..
…… ….. …… …..
cosec 𝛼 = , cosec 𝛽 = , sec 𝛼 = , sec 𝛽 =
…… ….. …… …..
D
A
c.
B
a) Dari gambar yang diberikan, diketahui bahwa panjang sisi samping sudut alfa ( α) dan
panjang sisi miring pada segitiga siku-siku itu berturut-turut adalah samping=12 dan
miring=15
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras, diperoleh panjang sisi depan sudut
=….………………………………………………………………………………………………
……………………..….…………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
b) Dari gambar yang diberikan, diketahui bahwa panjang sisi depan dan samping sudut
alfa (α) pada segitiga siku-siku itu berturut-turut adalah depan=12 dan samping=5
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras, diperoleh panjang sisi miring
(hipotenusa)=….…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..….……………………
c) Panjang AC dapat ditentukan dengan Teorema Pythagoras =……
Panjang BC juga dapat ditentukan dengan Teorema Pythagoras =……
Dari sini, diketahui bahwa panjang sisi depan sudut alfa, sisi samping sudut alfa, dan
panjang sisi miring (hipotenusa) pada △ABC berturut-turut
adalah…….………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………………….…………………………………………………………………………………
2. Segitiga KLM memiliki koordinat K(−5,−2),L(3,−2), dan M(−5,4). Nilai sin M, cos M, tan M,
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini ?
Pada kegiatan belajar 3 ini, siswa mampu mengidentifikasi Trigonometri pada kuadran dan
menghubungkan pada konsep sudut berelasi dan sudut Istimewa pada Trigonometri.
Alokasi waktu kegiatan ini 3 JP.
Definisi :
Pada kegiatan belajar 4 ini, siswa mampu menyelesaikan masalah Kontekstual berkaitan
dengan perbandingan Trigonometri pada segitiga siku-siku. Alokasi waktu kegiatan ini 4 JP.
Anton dan Budi ingin mengukur tinggi sebuah tiang bendera di lapangan upacara
sekolahnya menggunakan alat yang bernama klinometer. Anton berdiri tepat 10 m
dari Budi. Alat yang di bawa Anton menunjukkan sudut elevasi sebesar 600,
sedangkan alat yang dibawa Budi menunjukkan sudut elevasi sebesar 300. Posisi
mereka mereka berdua dapat di gambarkan seperti gambar di bawah ini:
4. Berdasarkan perbandingan tiap sisi segitiga yang telah diperoleh pada point 3,
tentukanlah tinggi tiang bendera tersebut berdasarkan pengamatan Anto dan Budi!
Apakah dengan sudut elevasi yang berbeda, tinggi tiang bendera yang mereka
dapatkan akan sama juga?
Ayoo berlatih! (individual)
1. Seekor kelinci yang berada di lubang tanah tempat persembunyiannya melihat seekor
elang yang sedang terbang dengan sudut 600 (lihat gambar). Jika jarak antara kelinci
dan elang adalah 18 meter, maka tinggi elang dari atas tanah adalah .….meter.
2. Diketahui seseorang yang berada di atas mercusuar dengan tinggi 45√3 meter sedang
mengamati sebuah objek di bawahnya dengan jarak antara objek dan mercusuar
sejauh 135 meter. Sudut depresi yang terbentuk adalah…
3. Gambar di atas menunjukkan seorang anak yang berada pada jarak 32 meter dari kaki
sebuah gedung. Ia mengamati puncak gedung dan helikopter di atasnya dengan sudut
elevasi masing-masing 300 dan 450. Hitunglah tinggi helikopter tersebut dari atas
gedung.
4. Sebuah kapal speed boat meluncur dari dermaga dengan arah timur laut membentuk
sudut 30o terhadap arah utara. Kecepatan rata-rata speed boat 45 km/jam. Setelah 45
menit, tentukan:
a. jarak speed boat dari dermaga
b. jarak speed boat dari timur dermaga
c. jarak speed boat dari utara dermaga.
5. Pada gambar berikut, M adalah puncak sebuah menara.
Dari A, puncak M mempunyai sudut elevasi 20o. Dari B, puncak M mempunyai sudut
elevasi 41o. Jarak AB = 10 meter.
a. Hitunglah jarak AM dan BM.
b. Hitunglah tinggi menara.
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini ?
Jika menjawab “saya belum mengerti” pada salah satu pertanyaan di atas, maka
pelajarilah kembali kegiatan belajar 1, 2, 3 dan 4 yang sekiranya perlu kalian ulangi
dengan bimbingan guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!.
Dan apabila kalian menjawab “Ya” pada semua pertanyaan, maka lanjutkan dengan
Assesmen Individu.
Dimana Posisimu? Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi konsep perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku dalam rentang 0 – 100, tulislah ke dalam kotak
yang tersedia.
Selamat belajar
dan
sukses untuk kalian!
Lampiran 2. Asesmen Tertulis
1
2. Didi berlari pada sebuah lintasan yang berbentuk lingkaran selama 3
jam. Ia berhasil
menyelesaikan sebanyak 42 putaran. Hitunglah kecepatan sudut ketika Ali berlari pada
lintasan tersebut dalam satuan rad/menit dan rad/detik !
3. Seorang anak yang tingginya 150 cm sedang mengamati tinggi sebuah pohon
menggunakan klinometer dan di dapatkan sudut elevasinya yaitu 45°. Jika diketahui
tinggi pohon tersebut adalah 16 meter, berapakah jarak anak tersebut dengan pohon?
2
4. Diketahui tan 𝛼 = − 3 dan 𝛼 adalah sudut di kuadran II, maka tentukanlah:
sin(90°−α) − cos(180°−α)
a.
tan(270°+α) + cot(−α)
tan (90°+α)+ cos(180°+α)
b. sin(270°−α) − cot(180°−α)
{ SEMOGA SUKSES }
SOAL PENGAYAAN
Kerjakan soal berikut ini dengan jelas dan tepat !
1. Tentukan nilai dari cot 25° ∙ cot 26° ∙ cot 64° ∙ cot 65° !
2. Apabila titik R yang terletak pada koordinat (8, 15) membentuk sudut 𝛼 terhadap
sumbu 𝑋 positif, maka nilai dari cot 𝛼, sec 𝛼, dan cosec 𝛼 adalah…
3. Jika 𝛼, 𝛽, dan γ adalah sudut-sudut dalam segitiga ABC, buktikan bahwa:
a. sin (𝛽 + 𝛾) = sin 𝛼
b. cos (𝛽 + 𝛾) = − cos 𝛼
c. tan (𝛽 + 𝛾) = − tan 𝛼
4. Jika diketahui 𝐴 + 𝐵 = 270°, maka buktikan bahwa:
a. cos 𝐴 + sin 𝐵 = 0
b. tan 𝐴 + cot 𝐵 = 2 tan 𝐴
5. Pada gambar di berikut diperlihatkan aliran air di dalam pipa sebagai penampang
irisannya. Jika diameter pipa 50 cm dan garis AB sebagai permukaan air dengan
panjang 14 cm, maka tinggi air paling dalam di dalam pipa itu adalah…
Lampiran 3. Rubrik Penilaian Individu
G.2 Menjelaskan definisi perbandingan trigonometri pada Siswa mampu menjelaskan definisi perbandingan trigonometri
segitiga siku-siku dengan dihubungkan dengan konsep pada segitiga siku-siku dengan dihubungkan dengan konsep 3
phytagoras phytagoras
G.3 Mengidentifikasi Trigonometri pada kuadran dan Siswa mampu mengidentifikasi Trigonometri pada kuadran dan
4,5
menghubungkan pada konsep sudut berelasi dan sudut menghubungkan pada konsep sudut berelasi dan sudut Istimewa
Istimewa pada Trigonometri pada Trigonometri
G.4 Menyelesaikan masalah Kontekstual berkaitan dengan Siswa mampu menyelesaikan masalah Kontekstual berkaitan
6
perbandingan Trigonometri pada Segitiga siku-siku dengan perbandingan Trigonometri pada Segitiga siku-siku
C. Rubrik penilaian Asesmen tertulis
PEDOMAN PENSKORAN
Level
Soal Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
No. Kognitif
Waktu tempuh =
1
jam =
1
× 60 menit = 20 menit 1 L2
3 3
2. 42 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 1
Kecepatan = 20 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 2.1 putaran/menit = 2.1 × 2𝜋 rad/menit = 4.2𝜋 rad/menit
1
4.2π rad
4.2𝜋 rad/menit = 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 0.07𝜋 rad detik
tan 45° =
tinggi pohon −tinggi anak 1 L2
jarak anak dengan pohon
16 m − 1,5 m
3. tan 45° =jarak anak dengan pohon
1
16 m − 1,5 m 14,5 m
jarak anak dengan pohon = = = 14.5 m 1
tan 45° 1
4. 3
−
3
tan (90°+α)+ cos(180°+α) −cot 𝛼 − sin 𝛼 3√13−4
b. = = 2 √13
3 3 = 6 +3
sin(270°−α) − cot(180°−α) − cos 𝛼−cot 𝛼 + √13
√13 2
3 L1
1 1
tan 330° tan(−30°) − √3 − √3 2
a. = cot(90°+45°) sin(180°+60°) = 3
1 = 3
1 = −3
cot 135° sin 240° (−1)(− √3) √3
2 2
5.
1 1
sin 135° + cos 225°+sin 250° sin 45°−cos 45° +sin (90°+160°) √2 − 2√2 +cos 160° cos 160° 3
b. = =2 = cos 160° = 1
cos 90°+cos 160 ° 0+cos 160° cos 160°
Karena yang dicari adalah jarak, maka semua perbandingan trigonometri bernilai positif. L3
Ketinggian pada saat berputar sejauh 𝟓𝟕𝟎°
570° = 360° + 210° = 210° = 180° + 30°
Misalkan A adalah pusat biang lala, O adalah titik mula-mula dan P adalah titik akhir,
6. cos 30° =
𝐴𝑃
4
15
1
𝐴𝑃 = √3 × 15 = 7,5√3
2
Total Skor 30
PEDOMAN PENSKORAN
Soal Level
Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
No. Kognitif
= cot 25° ∙ cot (90° − 25°) ∙ cot 26° ∙ cot (90° − 26°) 3 L2
= cot 25° ∙ tan 25° ∙ cot 26° ∙ tan 26°
1 1
1. = tan 25°
∙ tan 25° ∙ tan 26° ∙ tan 26°
=1∙1
=1
3 L3
3. 𝛼 + 𝛽 + 𝛾 = 180°
𝛽 + 𝛾 = 180° − 𝛼
sin (𝛽 + 𝛾) = sin (180° − 𝛼) = sin 𝛼
Total Skor 18
Bagian Skor
No. Indikator
LKS 1 2 3 4
G.2 Menjelaskan definisi perbandingan trigonometri Terisi namun tidak Terisi namun tidak
Kegiatan Terisi namun tidak Terisi namun tidak
2. pada segitiga siku-siku dengan dihubungkan benar atau > 25% benar atau > 65%
Belajar 2 benar ≤ 25% benar atau >85%
dengan konsep phytagoras sampai ≤ 65% sampai ≤ 85%
G.3 Mengidentifikasi Trigonometri pada kuadran Terisi namun tidak Terisi namun tidak
Kegiatan Terisi namun tidak Terisi namun tidak
3. dan menghubungkan pada konsep sudut berelasi benar atau > 25% benar atau > 65%
Belajar 3 benar ≤ 25% benar atau >85%
dan sudut Istimewa pada Trigonometri sampai ≤ 65% sampai ≤ 85%
G.4 Menyelesaikan masalah Kontekstual berkaitan Terisi namun tidak Terisi namun tidak
Kegiatan Terisi namun tidak Terisi namun tidak
4. dengan perbandingan Trigonometri pada Segitiga benar atau > 25% benar atau > 65%
Belajar 4 benar ≤ 25% benar atau >85%
siku-siku sampai ≤ 65% sampai ≤ 85%
A.2 Mengidentifikasi bentuk Persamaan dan pertidaksamaan sebagai bentuk pemahaman konsep
dasar bentuk.
A.3 Menjelaskan pengertian solusi dari sistem persamaan linear tiga variabel berdasarkan
pemahaman solusi dari materi pra syarat yaitu: sistem persamaan linear dua variabel
A.4 Menyelesaikan masalah kontekstual dengan memodelkan ke dalam sistem persamaan linear
(paling banyak tiga variabel)
A.5 Menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik
Rencana Asesmen
Assesmen Individu dan Kelompok
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Topik - Mengidentifikasi bentuk persamaan dan pertidaksamaan
- Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
- Memodelkan dengan Sistem Persamaan Linear
- Sistem Pertidaksamaan Linear
- Penyelesaian Grafik
- Memodelkan dengan Sistem Pertidaksamaan Linear dan
- Menyelesaikan masalah kontekstual
Tujuan Pembelajaran A.2 Mengidentifikasi bentuk Persamaan dan pertidaksamaan sebagai
bentuk pemahaman konsep dasar bentuk.
A.3 Menjelaskan pengertian solusi dari sistem persamaan linear tiga
variabel berdasarkan pemahaman solusi dari materi pra syarat
yaitu: sistem persamaan linear dua variabel
A.4 Menyelesaikan masalah kontekstual dengan memodelkan ke
dalam sistem persamaan linear (paling banyak tiga variabel)
A.5 Menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan
dua variabel secara grafik
Pemahaman Bermakna Megidentifikasi bentuk persamaan dan pertidaksamaan Linear, dan
menyelesaikan persamaan linear tiga variabel dan menyelesaikan
masalah kontekstualnya serta danpat menyelesaikan pertidaksamaan
linear dua variabel.
Pertanyaan Pemantik Menurut kalian Bagaimana membedakan bentuk dari bentuk
persamaan dan pertidaksamaan dalam matematika baik linear atau
yang bukan linera? Coba sebutkan bentuk persamaan dan
pertidaksamaan baik linear maupun lainnya dan berikan alasan!
Profil Pelajar Pancasila • Beriman & Bertakwa terhadap Tuhan YME
• Berkebhinekaan Global
•√ Bernalar Kritis
•√ Kreatif
• Bergotong royong
• Mandiri
- Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
- Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Guru mengingatkan kembali materi yang prasyarat ketika SMP telah diajarkan terkait
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
- Guru memberikan apersepsi berupa Pertanyaan sebagai pemantik terkait Konsep
bentuk persamaan dan pertidaksamaan linear
B. Kegiatan Inti
- Siswa membaca dan mengidentifikasi bentuk permasalahan yang diberikan
berupa membedakan dan mengidentifikasi bentuk persamaan dan
pertidaksamaan yang diberikan oleh guru
- Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk mengklarifikasi masalah yang
diberikan.
- Siswa diberikan waktu untuk mengumpulkan dan mengolah data dari
permasalahan mengidentifikasi bentuk persamaan dan pertidaksamaan linear
pada LKS 1
- Siswa secara acak diberikan kesempatan untuk menjawab dari pertanyaan yang
sudah dikerjakan secara lisan.
- Guru memberikan Konfirmasi pada setiap jawaban siswa dan memberikan
Afirmatif dengan bantuan grafik digital, agar lebih kreatif dan bernalar kritis
melalui aplikasi online www.desmos.com agar siswa dapat memahami kenapa
disebut linear dari grafik yang terbentuk.
- Guru mengingatkan kembali langkah menentukan Himpunan Penyelesaian Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel dengan metode Eliminasi dan Substitusi dalam
bentuk soal sebagai dasar memahami materi berikutnya .
C. Kegiatan Penutup
Pertemuan Kedua
A. Kegiatan Pendahuluan
B. Kegiatan Inti
- Siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang bagaimana langkah-langkah untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan berupa Sistem Persamaan Linear
Tiga Variabel.
- Dengan bimbingan guru, siswa mengumpulkan informasi dan data tentang
menyelesaikan permasalahan menentukan Sistem persamaan Linear Tiga Variabel
dengan mengarahkan ke bentuk sistem persamaan linear dua variable.
- Setelah memperoleh informasi yang cukup, siswa saling berdiskusi tentang
penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
- Siswa menyusun hasil diskusi penyelesaian masalah
- Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
- Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan
lisan
- Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
- Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau
penguatan.
C. Kegiatan Penutup
Pertemuan Ketiga
A. Kegiatan Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Guru membagi siswa dalam kelompok (2-4 orang) yang dikelempokan
berdasarkan kemampuan akademik yang heterogen dalam satu kelompok.
- Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya karena materi yang akan
dipelajari Menyelesaikan masalah Kontekstual yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel.
- Guru memberikan yang terdapat pada LKS -3
- Siswa secara Kritis membaca dan mengidentifikasi permasalahan yang diberikan
- Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk mengklarifikasi masalah.
B. Kegiatan Inti
- Siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang bagaimana langkah-langkah untuk
memodelkan permasalahan dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan
berupa Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
- Dengan bimbingan guru, siswa mengumpulkan informasi dan data tentang
menyelesaikan permasalahan menentukan Sistem persamaan Linear Tiga Variabel
dengan mengarahkan ke bentuk sistem persamaan linear dua variable.
- Setelah memperoleh informasi yang cukup, siswa saling berdiskusi tentang
memodelkan masalah dan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
- Siswa menyusun hasil diskusi penyelesaian masalah
- Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
- Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan
lisan
- Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
- Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau
penguatan.
C. Kegiatan Penutup
Pertemuan keEmpat
A. Kegiatan Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Guru membagi siswa dalam kelompok (2-4 orang)
- Guru memberikan apersepsi tentang Pengertian Pertidaksamaan Linear dan
mengidentifikasi bentuk Pertidaksamaan Linear dan menggambar grafik
pertidaksamaan Linear
- Guru memberikan masalah yang terdapat pada LKS -4
- Siswa membaca dan mengidentifikasi permasalahan yang diberikan.
- Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk mengklarifikasi masalah.
B. Kegiatan Inti
- Siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang bagaimana langkah-langkah untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan berdasarkan petunjuk yang terdapat
dalam LKS
- Dengan bimbingan guru, siswa mengumpulkan informasi dan data tentang
mengidentifikasi bentuk Pertidaksamaan Linear dan Menggambar Grafik
Pertidaksamaan Linear melalui buku teks pelajaran
- Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan lisan
- Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
- Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau
penguatan.
C. Kegiatan Penutup
Pertemuan keLima
A. Kegiatan Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Guru membagi siswa dalam kelompok (2-4 orang)
- Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya dan masuk kepada materi baru
yakni terkait menentukan Daerah Penyelesaian Pertidaksamaan Linear dan guru
memberikan kertas warna-warni (Trasnparan) untuk membantu menentukan
daerah penyelesaian.
- Guru memberikan yang terdapat pada LKS -5
- Siswa secara Kritis membaca dan mengidentifikasi permasalahan yang diberikan
- Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk mengklarifikasi masalah.
B. Kegiatan Inti
- Siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang bagaimana langkah-langkah untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan berdasarkan petunjuk yang terdapat
dalam LKS dan memanfaat kertas warna warni tersebut.
- Dengan bimbingan guru, siswa mengumpulkan informasi dan data tentang
menyelesaikan permasalahan menentukan penyelesaian Daerah Penyelesaian
Sistem Pertidaksamaan Linear melalui buku teks pelajaran
- Setelah memperoleh informasi yang cukup, siswa saling berdiskusi tentang
penyelesaian Daerah Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear .
- Siswa menyusun hasil diskusi penyelesaian masalah
- Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
- Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan
lisan
- Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
- Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau
penguatan.
C. Kegiatan Penutup
Refleksi Guru
- Apakah tujuan pembelajaran tercapai?
- Apakah nampak siswa belajar secara aktif?
- Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
- Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?
- Hal-hal apa yang berjalan denganbaik?
- Kegiatan pembelajaran akan lebih baik jika....
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
b. x – 4y = -6
2x + y = 6
Identifikasi Masalah
Penyelesaian
b. x – 2y > 4
Jawab:
c. 2x + y = 18
Jawab:
d. 3x - 2y2 = 6
Jawab:
e. x2 + 8x + 12 =0
Jawab:
f. 3x + 4y + 12z = 4
Jawab:
g. 3x < 15
Jawab:
2. Tuliskan bentuk persamaan linear dua variabel dan persamaan linear tiga variabel masing-masing 3 bentuk persamaan!
Jawab:
3. Tentukanlah Himpunan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di bawah ini dengan metode campuran (Eliminasi dan
Substitusi):
a. 2x + 5y = 9
3x -2y = 4
b. x – 4y = -6
2x + y = 6
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini?
Kelompok : ………………
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
b. 2x – y = 1
3y + 2z = 7
2x – z = 0
c. 3x + 2y – z = 7
x–y+z=2
2x + y – z = 4
Identifikasi Masalah
Penyelesaian
Jawab:
b. 2x – y = 1
3y + 2z = 7
2x – z = 0
Jawab:
c. 3x + 2y – z = 7
x–y+z =2
2x + y – z = 4
Jawab:
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini?
Kelompok : ………………
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
1. Tentukan Berat masing-masing hewan di bawah 2. Masa kehamilan rata-rata (dalam hari) dari gajah, badak,
ini! dan unta apabila dijumlahkan adalah 1.520 hari. Masa
kehamilan badak adalah 58 hari lebih lama daripada unta.
Dua kali masa kehamilan unta kemudian dikurangi 162
merupakan masa kehamilan gajah. Berapa hari masa
kehamilan dari masing-masing hewan tersebut!
Identifikasi Masalah
Penyelesaian
Jawab:
2. Masa kehamilan rata-rata (dalam hari) dari gajah, badak, dan unta apabila dijumlahkan adalah 1.520 hari. Masa kehamilan badak adalah
58 hari lebih lama daripada unta. Dua kali masa kehamilan unta kemudian dikurangi 162 merupakan masa kehamilan gajah. Berapa hari
masa kehamilan dari masing-masing hewan tersebut!
Jawab:
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini?
Kelompok : ………………
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
4
x
6
x
Identifikasi Masalah
Penyelesaian
1. Tentukan manakah yang termasuk Pertidaksamaan Linear, dan berikan Alasannya:
a. 2x + 5 = 10
Jawab:
b. 3x – 12 > 10
Jawab:
c. 4x – 3y < 12
Jawab:
d. 2x + 5y2 > 10
Jawab:
h. x2 + 5x + 6 =0
Jawab:
i. x2 + 8x + 12 > 0
Jawab:
j. 3x > 15
Jawab:
d. 2x + 3y < 6
b. x < -3
e. x – 4y > - 8
c. y>1
x
y Jawab:
x
6
y Jawab:
4
Presentasikan hasil
disk_us i k_e lom_pok _
mu
di depan kelas.
x
6
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini?
REFLEKSI DIRI
Kelompok : ………………
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
c. 3x + 5y < 30
x - 2y < 0
x>3
y>0
Identifikasi Masalah
x y (x,y)
b. 5x + 8y < 40
x>2
y>3
Penyelesaian
x y (x,y) x y (x,y)
1. Tentukan daerah penyelesaian dari Sistem
Pertidaksamaan Linear di bawah ini dengan kertas
berwarna yang disediakan:
a. 8x + 3y < 24
x+y>5
x>0
y>0
Jawab:
x y (x,y)
x y (x,y)
y
c. 3x + 5y < 30 b.
x - 2y < 0
x>3
y>0 8
DP
x y (x,y) 5
x
2 6
x y (x,y)
Jawab: Garis 1 dilalui Titik ( ….., ……) dan (…..,…..)
Persamaan garis dari dua tititk
𝑦2−𝑦1 𝑥2−𝑥1 …… ……
= 𝑦−⋯…
= 𝑥−⋯..
𝑦−𝑦1 𝑥−𝑥1
….− ⋯ ….− ⋯
= ……… = ………….
𝑦−⋯… 𝑥−⋯..
….− ⋯
=
….− ⋯ ……… = ………….
8 𝑦−⋯… 𝑥−⋯..
5
DP
x
2 6
….− ⋯ ….− ⋯
= ……… = ………….
𝑦−⋯… 𝑥−⋯..
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini ?
REFLEKSI DIRI
Kelompok : ………………
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
1. Pesawat penumpang 2. Sebuah perusahaan akan membeli paling 3. Tempat parkir seluas 600
mempunyai tempat duduk 48 sedikit 8 mesin untuk perluasan pabriknya. m2 hanya mampu
kursi. Setiap penumpang kelas Harga mesin baru Rp15.000.000,00 per unit. menampung 58 kendaraan
utama boleh membawa bagasi Selain itu dapat juga dibeli mesin bekas jenis bus dan mobil. Tiap
maksimum 60 kilogram dengan umur dua tahun, tiga tahun, dan mobil membutuhkan
sedangkan kelas ekonomi
empat tahun yang harganya diukur dari tempat seluas 6m2 dan bus
maksimum 20 kg. Pesawat
harga baru akan susut Rp3.000.000,00 per 24m2. Biaya parkir tiap
hanya dapat membawa bagasi
maksimum 1440 kg. Harga tahunnya. Keempat jenis mesin di atas, yaitu mobil Rp2.000,00 dan bus
tiket kelas utama Rp150.000,00 baru, umur dua tahun, umur tiga tahun, umur Rp3.500,00. Buatlah
dan kelas ekonomi empat tahun mempunyai ukuran yang Model Matematika dari
Rp100.000,00. Buatlah model berbeda-beda, berturut-turut memerlukan masalah tersebut!
matematika dari masalah tempat 3 meter persegi, 4 meter persegi,
tersebut!
5 meter persegi, dan 6 meter persegi per
unitnya. Sedangkan ongkos perawatannya
berturut-turut 0, Rp1.000.000,00,
Rp2.000.000,00, dan Rp4.000.000,00 per
tahunnya. Bila tempat yang tersedia untuk
semua mesin yang dibeli tersebut hanya 35
meter persegi dan ongkos perawatan total
yang disediakan hanya Rp7.000.000,00 per
tahun, buatlah bentuk model matematika
masalah program linear perusahaan
tersebut!
Identifikasi Masalah
Penyelesaian
1. Pesawat penumpang mempunyai tempat duduk 48 kursi. Setiap penumpang kelas utama boleh membawa bagasi maksimum 60
kilogram sedangkan kelas ekonomi maksimum 20 kg. Pesawat hanya dapat membawa bagasi maksimum 1440 kg. Harga
tiket kelas utama Rp150.000,00 dan kelas ekonomi Rp100.000,00. Buatlah model matematika dari masalah tersebut!
2. Sebuah perusahaan akan membeli paling sedikit 8 mesin untuk perluasan pabriknya. Harga mesin baru Rp15.000.000,00 per
unit. Selain i_tu dapa_t juga dibe_li m_esin bekas denga_n u_mur dua ta_hun, tiga tah_un, dan empa_t ta_hun yang harganya diukur
dari harga baru akan susut Rp3.000.000,00 per tahunnya. Keempat jenis mesin di atas, yaitu baru, umur dua tahun, umur tiga
tahun, umur empat tahun mempunyai ukuran yang berbeda-beda, berturut-turut memerlukan tempat 3 meter persegi, 4 meter
persegi, 5 meter persegi, dan 6 meter persegi per unitnya. Sedangkan ongkos perawatannya berturut-turut 0, Rp1.000.000,00,
Rp2.000.000,00, dan Rp4.000.000,00 per tahunnya. Bila tempat yang tersedia untuk semua mesin yang dibeli tersebut hanya
35 meter persegi dan ongkos perawatan total yang disediakan hanya Rp7.000.000,00 per tahun, buatlah bentuk model
matematika masalah program linear perusahaan tersebut!
Jawab:
3. Tempat parkir seluas 600 m2 hanya mampu menampung 58 kendaraan jenis bus dan mobil. Tiap mobil membutuhkan tempat seluas 6m2
dan bus 24m2. Biaya parkir tiap mobil Rp2.000,00 dan bus Rp3.500,00. Buatlah Model Matematika dari masalah tersebut!
………….. …………..
Kendala Kapasitas
Jawab: Misalkan : (x) (y)
x = ……..
y = ………
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) – PENGAYAAN 2
Menentukan mengoptimalkan masalah yang berkaitan dengan Aplikasi Pertidaksaman
Linear (Program Linear).
Kelompok : ………………
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
1. Pesawat penumpang 2. Agung adalah seorang reseller kaos 3. Tempat parkir seluas
mempunyai tempat duduk 48 sepakbola Persija dan Persib. Berdasarkan 600m2 hanya mampu
kursi. Setiap penumpang kelas kebijakan agen, Agung hanya boleh menampung 58
utama boleh membawa bagasi memesan kaos Persija 100 sd 150 potong,
kendaraan jenis bus dan
maksimum 60 kilogram sedangkan toko Agung sanggup menjual 400
potong kaos. Akhirnya Agung memutuskan mobil. Tiap mobil
sedangkan kelas ekonomi
untuk memesan 130 kaos Persija dan sisanya membutuhkan tempat
maksimum 20 kg. Pesawat
hanya dapat membawa bagasi kaos Persib. Jika keuntungan dari kaos Persija seluas 6m2 dan bus
maksimum 1440 kg. Harga dan kaos Persib adalah Rp10.000,- dan 24m2. Biaya parkir tiap
tiket kelas utama Rp150.000,00 Rp5.000,-, apakah keputusan Agung sudah mobil Rp2.000,00 dan
dan kelas ekonomi tepat untuk mengoptimalkan keuntungan? bus Rp3.500,00. Berapa
Rp100.000,00. Supaya Jelaskan alasanmu (Menyelesaikan masalah
hasil dari biaya parkir
pendapatan dari penjualan tiket kontekstual yang berkaitan dengan program
linear dua variabel) maksimum, jika tempat
pada saat pesawat penuh
parkir penuh?
mencapai maksimum, tentukan
jumlah tempat duduk kelas
utama.
Identifikasi Masalah
• Diketahui : ……………………………………………………...................................
……………………………………………………...................................
• Ditanya : ……………………………………………………......................................
Penyelesaian
1. Pesawat penumpang mempunyai tempat duduk 48 kursi. Setiap penumpang kelas utama boleh membawa bagasi maksimum 60
kilogram sedangkan kelas ekonomi maksimum 20 kg. Pesawat hanya dapat membawa bagasi maksimum 1440 kg. Harga
tiket kelas utama Rp150.000,00 dan kelas ekonomi Rp100.000,00. Supaya pendapatan dari penjualan tiket pada saat pesawat
penuh mencapai maksimum, tentukan jumlah tempat duduk kelas utama.
Jawab: Misalkan : ………….. …………..
Kendala Kapasitas
x = …….. (x) (y)
y = ………
Fungsi O
bjektif: Z = ……………….
2. Agung adalah seorang re_sel_ler k_aos sepakbola_Per_sija_dan Persib._Ber_dasarkan k_ebijakan ag_en,_Agung hany_a_boleh memesan
kaos Persija 1_00 s_d 150 potong, _sed_ang_kan_tok_o Agung sanggup me_njual 40_0 potong k_aos._Akh_irnya Agung_memutuskan untuk
memesan 130 kaos Persija dan sisanya kaos Persib. Jika keuntungan dari kaos Persija dan kaos Persib adalah Rp10.000,- dan
Rp5.000,-, apakah keputusan Agung sudah tepat untuk mengoptimalkan keuntungan? Jelaskan alasanmu (Menyelesaikan
masalah kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua variabel)!
Jawab: Misalkan : ………….. …………..
x = …….. Kendala Kapasitas
y = ……… (x) (y)
Fungsi Objektif
Z = ……………..
3. Tempat parkir seluas 600m2 hanya mampu menampung 58 kendaraan jenis bus dan mobil. Tiap mobil membutuhkan tempat
seluas 6m2 dan bus 24m2. Biaya parkir tiap mobil Rp2.000,00 dan bus Rp3.500,00. Berapa hasil dari biaya parkir maksimum,
jika tempat parkir penuh? ………….. …………..
Kendala Kapasitas
(x) (y)
Jawab: Misalkan :
x = ……..
y = ………
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul
Kode ATP Acuan 10.10
Jenjang Sekolah SMA NEGERI 1 GURAH
Fase/Kelas E / 10
Domain/Topik Analisis data dan Peluang / Peluang kejadian saling lepas
Kata Kunci Peluang, kejadian saling lepas
Pengetahuan/Keterampilan Himpunan
Prasyarat
Alokasi waktu (menit) 405 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 9 JP
Moda Pembelajaran •X Tatap Muka (TM)
• Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Synchronous)
• Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Asynchronous)
• Blended Learning (Paduan Tatap Muka dan PJJ)
Metode Pembelajaran •X Discovery Learning
• Problem-Based Learning
• Project-Based Learning
Sarana Prasarana • Papan tulis
• Kapur/Spidol
• Komputer/Laptop
• Jaringan Internet
• LCD Proyektor
Target Peserta Didik •X Regular/tipikal
• Hambatan Belajar
• Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
Karakteristik Peserta Didik ---
Daftar Pustaka ▪ Wirodrikromo, Sartono.2001. Matematika untuk SMA Kelas XI.
Jakarta:Erlangga.
▪ Simangunsong, Wilson. 2005. PKS Matematika SMA Kelas XI
Program Ilmu Alam. Jakarta : Gematama
Referensi Lain ▪ Pradnyo W dan Sapon S. 2017. Kombinatorika, Peluang dan
Statistika (Modul Program PKB). Jakarta : Kemdikbud
1
Gambaran Umum Modul (rasionalisasi, urutan materi pembelajaran, rencana asesmen):
Rasionalisasi
Pada Fase E ini materi peluang yang akan dibahas hanya sampai peluang kejadian saling lepas. Hal
ini untuk mengenalkan siswa terhadap peluang kejadian majemuk yang masih cukup sederhana.
Untuk peluang kejadian majemuk yang lain akan dibahas pada fase F.
1. Ruang sampel
2. Gabungan dua kejadian
3. Peluang kejadian saling lepas
Rencana Asesmen
1. Asesmen kelompok : Pengisian LKS
2. Asesmen individu : kuis bentuk uraian
2
Urutan Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi tentang sejarah teori peluang
• Siswa diingatkan tentang himpunan dan kombinasi
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang ruang sampel dan
15 menit
kejadian
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-1
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan ruang sampel dan kejadian
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
Fase 1:
105
Stimulation (Memberi • Siswa mengamati permasalahan yang ada bagian
menit
Stimulus) pendahuluan di LKS-1
Fase 5:
Verification • Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok
(memverifikasi) untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
3
• Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut
□ Kegiatan Penutup
Pertemuan Kedua
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat teori peluang
• Siswa diingatkan tentang ruang sampel dan kejadian
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang peluang suatu kejadian
15 menit
dan frekuensi harapan
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-2
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan peluang kejadian dan frekuensi harapan
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
Fase 1:
105
Stimulation (Memberi • Siswa mengamati permasalahan yang ada bagian
menit
Stimulus) pendahuluan di LKS-2
4
• Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap
Fase 2:
kelompok terdiri atas 2 - 4 siswa
Problem Statement
• Siswa melakukan percobaan dan mengidentifikasi
(mengidentifikasi masalah)
informasi dari hasil percobaan pada aktivitas 1 dan 2
Fase 3:
• Siswa mengumpulkan data berkaitan dengan hasil
Data Collecting
percobaan pada aktivitas 1 dan 2
(mengumpulkan data)
Fase 4: • Siswa mengolah data berkaitan dengan hasil
Data Processing (mengolah percobaan pada aktivitas 1 dan 2
data)
• Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok
Fase 5: untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
Verification • Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
(memverifikasi) siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut
□ Kegiatan Penutup
Pertemuan Ketiga
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari peluang kejadian majemuk 10 menit
• Siswa diingatkan tentang peluang suatu kejadian
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang peluang kejadian
majemuk
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
5
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-3
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan peluang gabungan dua kejadian dan kejadian saling lepas
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
Fase 1:
110
Stimulation (Memberi • Siswa memahami dua kejadian gabungan dan irisan
menit
Stimulus) yang ada di LKS-3
□ Kegiatan Penutup
6
REFLEKSI GURU
Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
REFLEKSI SISWA
7
Lampiran Lembar Kerja Siswa
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
D.9 Menjelaskan pengertian ruang sampel dan kejadian
D.10 Menentukan ruang sampel dan kejadian suatu percobaan
Pendahuluan
Teori Peluang adalah sebuah ilmu matematika yang dipopulerkan oleh Blaise Pascal dan
dikembangkan oleh Pierre de Fermat pada abad ke 17. Banyak sekali bidang kehidupan sehari-
hari yang tidak bisa lepas dari teori peluang.
Sebelum pertandingan sepak bola dimulai biasanya wasit memanggil kedua kapten kesebelasan
tersebut kemudian melakukan pengundian untuk menentukan kesebelasan mana yang akan
memainkan bola terlebih dahulu. Pengundian biasanya dengan cara melambungkan sekeping mata
uang. Sebelum melambungkan mata uang tersebut wasit meminta kapten kesebelasan masing-masing
untuk memilih “angka” atau “gambar”.
Cara seperti di atas merupakan salah satu contoh percobaan.
Pada percobaan pelemparan sekeping mata uang logam di atas, hasil yang mungkin adalah muncul
gambar (G) atau angka (A).
Misalkan himpunan semua hasil yang mungkin adalah S , maka S = { A, G }.
S disebut ruang sampel sedang anggota-anggotanya yaitu A dan G disebut titik-titik sampel.
Untuk lebih memahami ruang sampel dan titik sampel dari suatu percobaan, maka lakukan
percobaan-percobaan berikut!
Aktivitas-1
Lakukan Percobaan berikut bersama teman dalam satu kelompokmu.
Sediakan sebuah kantong yang berisi 3 kelereng berwarna merah (M), hijau (H) dan kuning (K). Dengan
mata tertutup ambilah satu kelereng dari kantong tersebut. Catatlah kelereng yang terambil kemudian
kembalikan, suruh seluruh anggota kelompok melakukan hal serupa satu persatu dan jangan lupa
mencatat warna kelereng yang terambil.
Dengan memperhatikan hasil percobaan tersebut, jawablah pertanyaan berikut!
Mungkinkah kelereng warna hijau terambil dari kantong tersebut? ………….....
Mungkinkah kelereng warna biru terambil dari kantong tersebut? Mengapa?
Warna apa saja kelerang yang mungkin terambil dari kantong tersebut? Jadi kelereng yang mungkin
terambil dari kantong hanyalah berwarna ......, ......, dan ........
Ruang Sampel (S) = { ................................................................................... }
Titik Sampel adalah .......................................
Aktivitas-2
Lakukan percobaan berikut agar kalian mampu menentukan ruang sampel dari percobaan pelemparan
sebuah dadu.
Ambilah sebuah dadu yang sering kalian gunakan untuk permainan ular tangga kemudian lemparkan ke
atas dan catatlah permukaan yang di atas.
Suruh seluruh anggota kelompok melakukan hal serupa satu persatu.
Dengan memperhatikan hasil perobaan tersebut jawablah pertanyan berikut.
Mungkinkah angka 1 muncul di atas? ..................
Mungkinkah angka 5 muncul di atas? ....................
Mungkinkah angka 7 muncul di atas? ............... mengapa?
Jadi semua kemungkinan permukaan yang muncul pada percobaan di atas hanyalah angka : ........ , ......... ,
........ , ........ , ........ , ........ .
Ruang Sampel S = { .................................................................................. }
Titik Sampelnya adalah .......................................
MAT.E.ARF.10.10 9
Aktivitas-3
Sediakan 9 gulungan kertas undian masing-masing memuat nomor-nomor undian ; 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13,
15 dan 17.
Ambilah secara acak satu kertas undian tersebut, setelah selesai kembalikan. Mintalah teman yang lain
melakukannya.
Mungkinkah yang terambil nomor undian 1 ?
Mungkinkah yang terambil nomor undian 10 ?
Sebutkan semua nomor undian yang mungkin terambil.
Jadi S = { ....................................................................................... }
Aktivitas-4
Lemparkan ke atas dua keping mata uang bersama-sama, kemudian catatlah semua kejadian yang
mungkin!
Kejadian yang mungkin terjadi adalah mata uang pertama muncul angka (A) dan mata uang kedua
muncul angka (A) dan ditulis (A,A) . (A,A) merupakan salah satu contoh titik sampel dari percobaan
tersebut.
Sebutkan semua kejadian yang mungkin dari percobaan tersebut!
Jadi S = { ............................................................................. }
• Himpunan semua hasil yang mungkin dalam suatu eksperimen disebut ruang
sampel dan diberi lambang dengan S .
• Banyaknya semua anggota S ditulis dengan simbol n(S)
• Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel
Contoh
1. Sebuah mata uang logam dilambungkan sekali. Hasil yang mungkin terjadi adalah muncul sisi
angka (A) atau muncul sisi gambar (G). Ruang sampelnya adalah S = {A,G}
dan n(S) = 2.
2. Melambungkan dua buah koin satu kali. Hasil yang mungkin terjadi adalah koin pertama muncul
angka dan koin kedua mucul angka (AA) atau koin pertama muncul angka dan koin kedua
muncul gambar (AG) dan seterusnya sehingga ruang sampel
S = { AA, AG, GA, GG}; dan n(S) = 4.
3. Sebuah kartu diambil dari 8 kartu bernomor mulai dari 2 sampai dengan 9. hasil yang mungkin
terjadi adalah terambil kartu bernomor 2 atau terambil kartu bernomor 3 atau terambil kartu
bernomor 4 dan seterusnya.
Ruang sampelnya adalah S = {2,3,4,5,6,7,8,9} ; dan n(S) = 8.
MAT.E.ARF.10.10 10
4. Sebuah bola diambil dari 4 bola merah dan 2 bola putih. Hasil yang mungkin terjadi adalah
terambil bola merah pertama (m1) atau terambil bola merah kedua (m2) atau terambil bola
merah ketiga (m3) dan seterusnya.
S = { m1, m2, m3, m4, p1, p2} ; dan n(S) = 6.
5. Dua buah bola diambil sekaligus dari 5 bola. Hasil yang mungkin terjadi adalah terambil bola
kesatu dan kedua (b1b2) atau terambil bola kesatu dan ketiga (b1b3) dan seterusnya.
S = { b1b2, b1b3, b1b4, b1b5, b2b3, b2b4, b2b5, b3b4, b3b5, b4b5 }; dan n(S) = 10 = kombinasi 2 unsur
dari 5 unsur yang tersedia = 5C2.
Latihan Soal-1
1. Andi memiliki 3 buah kelereng berwarna kuning (K), merah (M) dan hijau (H) yang terletak di saku
kanan serta 2 buah kelerang berwarna putih (P) dan biru (B) disaku kirinya. Jika Andi mengambil satu
kelereng dari saku kiri dan satu kelereng dari saku kanan secara acak maka tentukan ruang sampel
keadaan tersebut.
2. Di atas Meja terdapat dua tumpukan kartu secara tertutup. Tumpukan pertama terdiri dari kartu As,
K, Q dan J sedangkan tumpukan kartu kedua terdiri dari kartu berangka 5, 7 dan 9. Jika diambil secara
acak satu kartu dari tumpukan peratama dan satu kartu dari tumpukan kedua maka :
a. Sebutkan semua titik-titik sampelnya
b. Tuliskan ruang sampelnya
3. Dalam tas Zahra terdapat 3 LKS yaitu Fisika (F), Matematika (MAT) dan Biologi (BIO) sedangan dalam
tas Indri terdapat 4 LKS yaitu Matematika (MAT), Sejarah (SEJ), Geografi (GEO) dan Bahasa Indonesia
(BIN).
Jika diambil satu LKS dari tas Zahra dan satu LKS dari tas Indri, maka susunlah ruang sampel percobaan
tersebut dengan beberapa cara (minimal dua cara)
B. Kejadian
MAT.E.ARF.10.10 11
Contoh
2. Sebuah bola diambil dari sebuah kantong yang berisi 10 bola berwarna merah ,5 bola berwarna
kuning, dan 3 bola berwarna biru.
A = kejadian terambil bola merah.
B = kejadian terambil bola biru.
C= kejadian terambil bola bukan merah.
Tentukanlah n(S), n(A) , n(B), n(C)
Penyelesaian :
n(S) = banyak cara mengambil 1 bola dari 18 bola yang ada = ……….
n(A)= banyak cara mengambil 1 bola merah dari bola merah yang ada = ………
n(B)= banyak cara mengambil 1 bola biru dari bola biru yang ada = ………
n(C) = banyak cara mengambil 1 bola yang bukan merah = ……..
atau :
C= kejadian terambil bola bukan merah
C’ = Kejadian terambil bola merah ; n(C) = n(S)− n(C’) = ……. − …… = ……..
3. Dari sebuah kantong berisi 6 bola merah dan 4 bola putih diambil tiga buah bola sekaligus secara
acak.
A = kejadian ketiga bola yang terambil berwarna merah.
B = kejadian bola yang terambil dua buah berwarna merah dan satu bola berwarna putih.
C = kejadian bola yang terambil ada yang putih
Tentukanlah n(S), n(A), n(B), n(C)
Penyelesaian :
n(S) = Banyak cara mengambil dua bola dari bola yang tersedia
10! 10.9.8.7!
= 10C3 = = = 120
3!(10 − 3)! 3.2.1.7!
n(A) = Banyak cara mengambil dua bola merah dari bola merah yang tersedia
n(B) = Banyak cara mengambil dua bola dari bola merah yang tersedia dan satu bola putih dari
bola putih yang tersedia.
MAT.E.ARF.10.10 12
=
Latihan Soal-2
1. Pada percobaan melambungkan sebuah dadu bersisi 6, tulislah kejadian-kejadian berikut ini dengan
notasi himpunan :
a. Kejadian munculnya mata dadu kurang dari 4.
b. Kejadian munculnya mata dadu ganjil.
c. Kejadian munculnya mata dadu prima.
d. Kejadian munculnya mata dadu kelipatan 2.
e. Kejadian munculnya mata dadu bukan 3.
2. Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-
kejadian berikut ini dengan notasi himpunan :
a. Kejadian munculnya mata dadu ganjil dan angka pada mata uang logam.
b. Kejadian munculnya mata dadu prima dan gambar pada mata uang logam.
c. Kejadian munculnya mata dadu kurang dari 3 dan angka pada mata uang logam.
d. Kejadian munculnya mata dadu lebih dari 5 dan gambar pada mata uang logam.
e. Kejadian munculnya mata dadu bukan primal dan angka pada mata uang logam.
3. Tiga buah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-kejadian berikut
ini dengan notasi himpunan :
a. Kejadian muncul tiga gambar
b. Kejadian muncul tiga angka.
c. Kejadian muncul dua gambar dan satu angka.
d. Kejadian muncul dua Angka dan satu gambar.
e. Kejadian muncul paling sedikit satu gambar.
4. Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-kejadian berikut ini dengan
notasi himpunan :
a. Kejadian muncul mata dadu sama.
b. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu adalah 5.
c. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu adalah 10
d. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu kurang dari 4.
e. Kejadian muncul selisih mata dua dadu adalah 2.
MAT.E.ARF.10.10 13
Lembar Kerja Siswa (LKS)-2 Kelompok :
1.
Peluang suatu kejadian dan 2.
frekuensi harapan 3.
4.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-2
D.11 Menjelaskan pengertian peluang suatu kejadian
D.12 Menentukan peluang suatu kejadian
D.13 Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian
Pendahuluan
Tiap orang percaya bahwa kejadian a) adalah kejadian yang tidak mungkin (mustahil) terjadi,
kejadian b) kejadian yang pasti terjadi, kejadian c), d), e) adalah kejadian yang mungkin terjadi
tetapi munkin pula tidak terjadi. Meskipun tingkat keyakinan ditentukan melalui kata-kata :
kemungkinan besar, kesempatan yang sama dan peluang besar.
MAT.E.ARF.10.10 14
A. Peluang Suatu Kejadian
Untuk memahami arti peluang suatu kejadian, kerjakanlah percobaan-percobaan berikut ini .
Aktivitas-1
Secara bergantian di kelompokmu lakukan pelemparan sebuah mata uang logam sebanyak 100 kali.
Pada setiap pelemparan dicatat sisi mana yang muncul, yaitu gambar (G) dan angka (A). Kemudian
hasilnya anda isikan pada tabel berikut :
Jumlah lemparan 20 40 60 80 100
Selanjutnya dari tabel tersebut kalian tentukan frekuensi relatifnya sebagaimana definisi berikut
Definisi : frekuensi relatif
Misalnya A adalah kejadian di suatu percobaan. Frekuensi relatif dari kejadian A adalah
jumlah munculanggota A
P(A) =
jumlah percobaan
Hasil pengamatan di atas diisikan pada tabel frekuensi relatif berikut ini
Jumlah lemparan 20 40 60 80 100
Frekuensi relatif muncul
gambar
Frekuensi relatif muncul
angka
Jika kalian perhatikan tabel di atas ternyata kita dapat menduga bahwa frekuensi relatif munculnya
gambar atau angka mendekati bilangan tertentu. Bilangan berapakah itu?
Silahkan dibandingkan dengan kelompok lain relatif samakah bilangan itu?
Aktivitas yang kalian lakukan tersebut adalah cara menghitung peluang dengan pendekatan frekuensi
relatif (definisi empirik)
Perhatikan bahwa pendekatan frekuensi relatif di atas hanya dapat memberikan dugaan, sehingga kita
akan belajar menggunakan definisi peluang klasik
MAT.E.ARF.10.10 15
Sebuah bilangan asli diambil secara acak dari bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Jika A
adalah kejadian munculnya bilangan ganjil, hitunglah nilai peluang kejadian A.
Penyelesaian :
Karena pengambilannya secara acak maka bilangan-bilangan itu mempunyai kesempatan yang sama
untuk terambil sehingga N = ……..
Kejadian A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil yaitu ..... , … , … , … , … didapat n = … sehingga
n ...
P(A) = =
N ...
Definisi peluang klasik di atas dapat pula ditetapkan dengan menggunakan pengertian ruang sampel
sebagai berikut :
Misalkan S adalah ruang sampel dari suatu percobaan dan masing-masing anggota S mempunyai
kesempatan sama untuk muncul. Jika A adalah kejadian dengan A himpunan bagian dari S maka
peluang kejadian A ditentukan dengan rumus
n(A)
P(A) =
n(S)
n(A) adalah banyak anggota dalam himpunan kejadian A
n(S) adalah banyak anggota dalam himpunan ruang sampel S
Dengan menggunakan tersebut kita dapat menentukan batas-batas nilai peluang suatu kejadian (kisaran
nilai peluang)
Kita ingat A S maka n() n(A) n(S) 0 n(A) n(S), jika semua ruas dibagi dengan n(s)
0 n(A) n(S) sehingga 0 P(A) 1
diperoleh
n(S) n(S) n(S)
Tiga mata uang logam dilempar secara bersamaan. Hitunglah nilai peluang kejadian :
a. Munculnya tiga sisi angka
b. Munculnya satu sisi gambar dan dua sisi angka
Penyelesaian :
a. Misal A adalah kejadian muncul tiga angka maka A = { .............. ) maka n(A) = …
n(A) ...
Sehingga P(A) = =
n(S) ...
MAT.E.ARF.10.10 16
b. Misal B adalah kejadian muncul satu gambar dan dua angka maka
B = { .............................................................................. ) maka n(B) = …
n(B) ...
Sehingga P(B) = =
n(S) ...
Dari sebuah kantong berisi 6 bola merah dan 4 bola putih diambil tiga buah bola sekaligus secara acak.
A = kejadian ketiga bola yang terambil berwarna merah.
B = kejadian bola yang terambil dua buah berwarna merah dan satu bola berwarna putih.
C = kejadian bola yang terambil sekurang-kurangnya satu putih
Tentukanlah P(A), P(B), P(C)
Penyelesaian :
n(S) = 10C3 =
n(A) =
n(B) =
n(C) =
sehingga didapat
P(A) =
P(B) =
P(C) =
MAT.E.ARF.10.10 17
Latihan Soal-1
1. Dua buah dadu bermata 6 dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah nilai peluang
kejadian :
a. munculnya mata dadu pertama angka 3.
b. munculnya mata dadu pertama dan mata dadu kedua angka-angka prima.
c. munculnya jumlah mata kedua dadu sama dengan 8
2. Sebuah mata uang logam dan sebuah dadu bermata 6 dilambungkan sekali. Berapakah peluang yang
muncul :
a. mata uang muncul gambar dan dadu mucul 3.
b. mata uang muncul angka
c. mata uang muncul gambar dan dadu muncul prima.
d. Mata uang logam muncul angka dan dadu kurang dari 5.
3. Dari satu set kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak. Berapakah peluang yang terambil adalah
kartu :
a. As d. berwarna hitam
b. bukan As e. King
c. spade f. Queen Merah.
4. Dari sebuah kotak yang berisi 4 bola merah, 7 bola putih diambil tiga bola sekaligus secara acak.
Berapakah peluang ketiga bola yang terambil :
a. semua merah d. berlainan warna
b. semua putih e. ada yang merah.
c. dua kuning dan satu putih f. sekurang-kurangnya satu putih.
Frekuensi harapan adalah banyak kejadian yang diharapkan dapat terjadi pada sebuah percobaan.
Misalkan sebuah percobaan dilakukan sebanyak n kali dan P(A) adalah peluang kejadian A. Frekuensi
harapan kejadian A ditentukan dengan rumus :
Fh (A) = nP(A)
Tiga buah mata uang logam dilempar bersama-sama sebanyak 80 kali. tentukanlah frekuensi harapan
munculnya ketiga-tiganya angka ?
Penyelesaian :
MAT.E.ARF.10.10 18
Perusahaan membuat barang dengan peluang barang diproduksi rusak yaitu 0,05. Jika hasil produsi
1000 barang, berapa jumlah barang yang diproduksi diperkirakan akan rusak ?
Penyelesaian :
Latihan soal-2
1. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan sebanyak 360 kali. Tentukan frekuensi harapan muncul
mata dadu berjumlah 7
2. Sebuah mesin permainan melempar bola bernomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 sebanyak 70 kali.
Tentukan frekuensi harapan muncul bola dengan nomor bilangan prima.
3. Tiga mata uang logam dilempar sebanyak 80 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya paling
sedikit satu gambar.
4. Dari 9 kartu diberi huruf F, E, R, I, Y, A, N, T, O diambil sebuah kartu secara acak. Jika pengambilan
dilakukan sebanyak 90 kali dengan pengembalian. Tentukan frekuensi harapan terambil huruf vokal.
MAT.E.ARF.10.10 19
Lembar Kerja Siswa (LKS)-3 Kelompok :
1.
Peluang gabungan dua kejadian dan 2.
kejadian saling lepas 3.
4.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-3
D.14 Menjelaskan pengertian gabungan dua kejadian
D.15 Menentukan peluang gabungan dua kejadian
D.16 Menjelaskan pengertian kejadian saling lepas
D.17 Menentukan peluang kejadian saling lepas
Kejadian majemuk dapat terbentuk dengan cara mengkombinasikan dua atau lebih kejadian.
Pengkombinasian tersebut dapat dilakukan dengan gabungan atau irisan.
Misalnya pada percobaan pelemparan sebuah buah dadu
2. Irisan dua kejadian A dan B di tulis dengan notasi A B, jika digambar dalam diagram venn sebagai
berikut :
Kejadian A B dibaca sebagai :
" kejadian muncul mata dadu bilangan ganjil dan kejadian
munculnya mata dadu bilangan prima"
Sehingga A B = {..................................}
MAT.E.ARF.10.10 20
1. Peluang gabungan dua kejadian
Peluang gabungan dua kejadian dapat ditentukan menggunakan sifat gabungan dua himpunan
n(AB) = ……….. + ………. − …………………… ,jika semua ruas dibagi dengan n(S) didapat :
Kesimpulan
Dalam dua kejadian sembarang A serta B dalam ruang sampel S, maka akan berlaku rumus:
Diketahui dari 45 siswa dalam suatu kelas, terdapat 28 siswa yang gemar pada mapel Matematika, 22
siswa gemar pada mapel bahasa Inggris, serta sisa 10 siswa gemar kedua-duanya.
Apabila seorang siswa dipilih secara acak, maka tentukan peluang siswa yang terpilih merupakan
siswa yang gemar matematika ataupun bahasa Inggris.
Penyelesaian:
• n(S) = ……
• Gemar Matematika, n(M) = …... maka P(M) = …….
• Gemar Bahasa Inggris, n(B) = ….. maka P(B) = …….
• Gemar keduanya, n(M ∩ B ) = …… maka P(M ∩ B) = …….
Peluang siswa yang terpilih gemar matematika atau bahasa inggris adalah:
= ……….
MAT.E.ARF.10.10 21
Berdasarkan hasil survai yang dilakukan pada suatu wilayah tentang kepemilikan sepeda motor dan
mobil diperoleh data sebagai berikut :
60 % warga memiliki sepeda motor
20 % warga memiliki mobil
10 % warga memiliki mobil dan sepeda motor
Dari wilayah tersebut dipilih satu warga secara acak, berapa peluang warga tersebut memiliki sepeda
motor atau mobil?
Penyelesaian
P (A B) = ……. + …….
Kesimpulan
Jika kejadian A dan kejadian B adalah dua kejadian yang saling lepas maka berlaku rumus :
P (A B) =
MAT.E.ARF.10.10 22
Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak.
a. Tentukan peluang terambil kartu hitam atau heart.
b. Tentukan peluang terambil kartu heart atau As.
Penyelesaian :
a. A dan B adalah dua kejadian saling lepas, karena kartu heart berwarna merah, maka :
... ... ...
P(A B) = .... +... = + =
... ... ...
MAT.E.ARF.10.10 23
Latihan Soal
1. Sebuah dadu dilemparkan satu kali. Tentukan peluang munculnya angka genap atau angka lebih
besar dari 3.
2. Suatu kelas terdiri dari 40 siswa, 25 siswa gemar olahraga, 21 siswa gemar seni musik, dan 9 siswa
gemar olahraga dan seni musik. Peluang seorang siswa :
a. gemar olahraga atau seni musik
b. tidak gemar olahraga maupun seni musik
3. Terdapat satu set kartu bridge, selanjutnya akan diambil sebuah kartu dari 1 set kartu bridge
tersebut. Tentukan peluang terambilnya kartu King atau kartu Diamond
4. Di atas meja terdapat dua set kartu. Setiap set kartu terdiri atas 52 lembar dengan empat warna
berbeda (merah, kuning, hijau, dan biru). Masing-masing warna terdiri atas 13 kartu bernomor 1
sampai dengan 13 . Satu kartu akan diambil secara acak dari dua set kartu tersebut. Tentukan
peluang terambil kartu berwarna merah atau bernomor 13
5. Dari 100 orang mahasiswa yang terdaftar, 40 orang mengikuti kuliah statistik, 55 orang mengikuti
kuliah kalkulus dan 30 orang mengikuti keduanya. Jika seorang dari dari 100 orang itu dipanggil,
maka tentukan peluang yang dipanggil itu mengikuti kuliah statistik atau kalkulus.
6. Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama satu kali. Tentukan peluang muncul jumlah angka kedua
dadu sama dengan 3 atau 10
7. Sebuah kantong berisi 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam. Diambil sebuah bola secara
acak, tentukan peluang terambil bola merah atau hitam.
8. Dari 10 orang, terdiri atas 6 laki-laki dan 4 wanita, akan dipilih 3 orang untuk menjadi ketua,
sekretaris, dan bendahara suatu organisasi. Tentukan peluang terpilih ketua laki-laki atau sekretaris
wanita
MAT.E.ARF.10.10 24
Lampiran Asesmen
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Aktivitas 1, Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan 2, 3, 4 ≤ 25% > 25% sampai > 70% benar
pengertian ruang ≤ 70 % sampai ≤ > 85%
85%
sampel dan kejadian
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan ruang ≤ 25% > 25% sampai > 70% benar
sampel dan kejadian ≤ 70 % sampai ≤ > 85%
85%
suatu percobaan
Jumlah skor
▪ Nilai akhir = x100
8
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
kejadian jumlah mata kedua dadu lebih dari
1 7 = {(2, 6), (3, 5), (3, 6), (4, 4), (4, 5), (5,3), 5 ---
(5,4), (5,5), (5,6), (6,2), (6,3), (6,4), (6,5), (6,6)
kejadian jumlah mata kedua dadu prima = ---
2 {(1,1), (1, 2), (2, 1), (1, 4), (2, 3), (3,2), (4,1), 5
(1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2), (6,1), (5,6), (6,5)
MAT.E.ARF.10.10 25
Asesmen Pertemuan Kedua
INSTRUMEN ASESMEN INDIVIDU
1. Dua buah dadu dilempar bersama-sama. Tentukan peluang munculnya jumlah mata
kedua dadu minimal berjumlah 9
2. Empat mata uang dilempar bersama-sama sebanyak 80 kali. Tentukan frekuensi harapan
munculnya tiga gambar
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Aktivitas 1 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan pengertian dan 2 ≤ 25% > 25% > 70% benar
peluang suatu kejadian sampai ≤ sampai ≤ > 85%
70 % 85%
2 Siswa dapat Latihan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan peluang soal ≤ 25% > 25% > 70% benar
suatu kejadian sampai ≤ sampai ≤ > 85%
70 % 85%
3 Siswa dapat Latihan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan frekuensi soal ≤ 25% > 25% > 70% benar
harapan suatu kejadian sampai ≤ sampai ≤ > 85%
70 % 85%
Jumlah skor
▪ Nilai akhir = x100
12
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
A= kejadian jumlah mata kedua dadu minimal 9
n(S) = 36
A={(3,6), (4,5), (5,4), (6,3),(4,6),(5,5),
1 5 ---
(6,4),(5,6),(6,5), (6,6)} → n(A) = 10
n(A) 10
P(A) = =
n(S) 36
A= kejadian muncul tiga gambar ---
2 n(S) = 2 x 2 x 2 x 2 = 16 5
A = { GGGA, GGAG, GAGG, AGGG} → n(A) = 4
MAT.E.ARF.10.10 26
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
n(A) 4
P(A) = =
n(S) 16
n = 80
4
F (A) = P(A) n = 80 = 20 kali
h
16
Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge. Tentukan peluang kejadian
1
terambil kartu Queen atau kartu berwarna merah.
Dua buah dadu dilambungkan satu kali. Tentukan peluang kejadian munculnya jumlah kedua
2
mata dadu 5 atau perkalian kedua mata dadu 6
Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tentukan
3
peluang munculnya mata dadu prima atau angka pada uang logam
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan pengertian ≤ 25% > 25% > 70% benar
peluang gabungan dua sampai ≤ sampai ≤ > 85%
kejadian dan kejadian 70 % 85%
saling lepas
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan peluang ≤ 25% > 25% > 70% benar
gabungan dua kejadian sampai ≤ sampai ≤ > 85%
dan kejadian saling 70 % 85%
lepas
Jumlah skor
o Nilai akhir = x100
12
MAT.E.ARF.10.10 27
RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan peluang gabungan dua Siswa dapat menentukan peluang gabungan dua
kejadian dan kejadian saling lepas kejadian dan kejadian saling lepas
1-3
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
• n(S) = 52
• n(K) = 4
• n(M)= 26
1
• n(KM) = 2 3 ---
• P(K M) = P(K) + P(M) −P(K M)
• P(K M) = 4 + 26 − 2 = 28
52 52 52 52
• n(S) = 36 ---
• Jumlah 5 (J5) = {(1,4), (2,3), (3,2), (4,1)}
n(J5) = 4
• Perkalian 6 (K6) = {(1,6), (2,3),
2 (3,2),(6,1)} →n(K6) = 4 4
• J5 K6 = {(2,3), (3,2)} →n(J5K6) = 2
• P(J5 k6) = P(J5) + P(K6) − P(J5 K6)
P(J5 K6) = 4 + 4 − 2 = 6
36 36 36 36
• n(S) = 6 x 2 = 12 • Mata dadu prima (D) = {2, 3, 5}
• Mata dadu prima (D) = {2, 3, 5} • Angka pada uang logam (A) = {A}
3 • Angka pada uang logam (A) = {A} 3 • P(D A) = 3 + 1 = 1
6 2
• P(D A) = 3 + 1 = 4
12 12 12
1. Pengayaan
Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
b. Siwa yang mencapai nilai n = n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan materi
pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
2. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian pembelajarannya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes / non tes.
MAT.E.ARF.10.10 28
MODUL AJAR 4
SISTEM PERSAMAAN DAN
PERTIDAKSAMAAN LINEAR
Rasionalisasi
Penyusunan modul ini dilakukan dengan cara menyesuaikan alokasi waktu dengan topik dan tujuan pembelajaran. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran, alokasi waktu dibagi menjadi 2 JP x 6 pertemuan. Untuk setiap pertemuan disusun
rencana kegiatan pembelajaran yang memuat aktivitas siswa beserta asesmennya dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning dan moda pembelajaran secara tatap muka. Model pembelajaran problem based
learning dan moda pembelajaran secara tatap muka dipilih berdasarkan karakteristik materi, tujuan pembelajaran dan
rencana aktivitas siswa dalam pembelajaran.
Rencana Asesmen
Asesmen dibagi menjadi dua, yaitu asesmen individu dan asesmen kelompok. Asesmen individu dilakukan secara tertulis,
sedangkan asesmen kelompok secara observasi berdasarkan performa kelompok saat presentasi hasil pekerjaannya.
Asesmen tertulis diberikan pada akhir pembelajaran modul.
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pembelajaran 1
Topik Sistem persamaan linear tiga variabel
Tujuan Pembelajaran A.2 Menjelaskan pengertian solusi dari sistem persamaan linear tiga variabel berdasarkan
pemahaman solusi dari sistem persamaan linear dua variabel
Pemahaman Bermakna Siswa dapat menjelaskan pengertian solusi dari sistem persamaan linear tiga variabel
Pertanyaan Pemantik Bagaimana cara menentukan solusi dari sebuah sistem persamaan yang memiliki tiga buah
variabel?
Profil Pelajar Pancasila • Berpikir Kritis
berdasarkan pemahaman dan keterampilan siswa menentukan solusi sistem persamaan
linear dua variabel, siswa dapat menentukan solusi dari sistem persamaan linear tiga
variabel
• Kreatif
Berdasarkan pemahaman dan keterampilan siswa menggunakan metode substitusi,
eliminasi, campuran dan grafik untuk menentukan solusi sistem persamaan linear dua
variabel, siswa dapat menentukan metode yang efektif untuk mentukan solusi dari
sistem persamaan linear tiga variabel
• Gotong-royong
Siswa bekerjasama dengan kelompoknya untuk solusi dari sistem persamaan linear tiga
variabel
REFLEKSI GURU
□ Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
□ Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
DAFTAR PUSTAKA
Simangungsong, Wilson dan Frederik M.Pyok . 2016. PKS Matematika Wajib Kelas X SMA/MA. Jakarta: Gematama.
Simangungsong, Wilson dan Frederik M.Pyok. 2016. PKS Matematika Wajib Kelas XI SMA/MA. Jakarta: Gematama.
Sulistiyono, Seri . 2015. Pendalaman Materi (SPM) Matematika Program IPA Untuk SMA/MA. Jakarta: Esis.
Lampiran Lembar Kerja Siswa
Kelompok : ……………...
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
Kegiatan 1
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 + 𝑐1 𝑧 = 𝑑1
{𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 + 𝑐2 𝑧 = 𝑑2
𝑎3 𝑥 + 𝑏3 𝑦 + 𝑐3 𝑧 = 𝑑3
Dengan 𝑥, 𝑦 dan 𝑧 disebut variabel atau peubah. 𝑎1 , 𝑏1 , 𝑐1 , 𝑎2 , 𝑏2 , 𝑐2 , 𝑎3 , 𝑏3 dan 𝑐3 disebut koefisien variabel.
Pasangan nilai 𝑥, 𝑦 dan 𝑧 atau (𝑥, 𝑦, 𝑧) yang memenuhi sistem persamaan di atas disebut solusi atau penyelesaian dari
sistem persamaan tersebut.
Penyelesaian:
Untuk menentukan solusi SPLTV, ikutilah langkah berikut ini:
Langkah 1: Eliminasi salah satu variabel (boleh eliminasi 𝑥,𝑦, atau 𝑧).
2𝑥 + 5𝑦 + 4𝑧 = 25 … … … … … 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 (𝑖)
Misal: { 𝑥 + 2𝑦 − 3𝑧 = 1 … … … … … … 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 (𝑖𝑖)
3𝑥 − 4𝑦 + 6𝑧 = 3. . … … … … … 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 (𝑖𝑖𝑖)
Terdapat beberapa cara pilihan untuk mengeliminasi salah satu variabel dari SPLTV diatas, kalian dapat memilih salah satu
dari pilihan berikut
Dari langkah 1, akan didapat hasil berupa sistem persamaan linear dua variabel.
➢ Langkah 1:
➢ Langkah 2:
Selesaikan SPLDV yang didapat pada langkah 1
➢ Langkah 3:
Substitusi solusi SPLDV yang didapat ke salah satu persamaan (i)/(ii)/(iii) sehingga didapat penyelesaian dari SPLTV
1. Dengan menggunakan langkah-langkah pada kegiatan 1, tentukanlah solusi dari sistem persamaan linear berikut:
3𝑥 + 2𝑦 − 𝑧 = 11 3𝑥 + 2𝑦 − 𝑧 = 6
a. { 𝑥 + 3𝑦 + 𝑧 = 15 d. { 2𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = 5
2𝑥 − 2𝑦 + 𝑧 = 9 4𝑥 + 5𝑦 − 4𝑧 = 7
𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 11
b. {2𝑥 + 3𝑦 + 𝑧 = 13 4 3
+ + =9
1
4𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 17 𝑥 𝑦 𝑧
3 4 2
e. Jika: 𝑥 −
𝑦
+
𝑧
=3
4𝑥 + 2𝑦 − 3𝑧 = 1 2 5 1
c. { 𝑥 − 𝑦 + 3𝑧 = 5 {𝑥 +𝑦 −𝑧 =5
𝑥 + 5𝑦 − 12𝑧 = 6 maka 12𝑥𝑦𝑧 = …
Penyelesaian:
2. Dengan mengamati jawaban pada soal no.1, jawablah pertanyaan berikut:
a. Apakah yang dimaksud dengan solusi dari sistem persamaan linear tiga variabel?
e. Bagaimana ciri dari SPLTV yang memiliki solusi yang tidak tunggal?
Kesimpulan
REFLEKSI DIRI
□ Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada usaha yang telah
□
kamu lakukan?
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) - 2
Memodelkan masalah dengan Sistem Persamaan Linear
Kelompok : ………………
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
Kegiatan 1
Kayla, Nuri dan Dimas mengikuti lomba cerdas cermat. Dengan skor akhir seperti berikut:
• tiga kali skor Kayla ditambah dua kali skor Nuri ditambah skor Dimas maka hasilnya sama
dengan 12
• empat kali skor Kayla ditambah tiga kali skor Nuri ditambah dua kali skor Dimas maka hasilnya
sama dengan 17
• skor Kayla ditambah skor Nuri ditambah tiga kali skor Dimas maka hasilnya sama dengan 5.
Jika pemenang dalam perlombaan adalah peserta dengan skor tertinggi. Tentukanlah pemenang
lomba tersebut.
Identifikasi Masalah
• Diketahui : ……………………………………………………...................................
• Ditanya : ……………………………………………………......................................
Penyelesaian
Misal:
• Skor Kayla = 𝑥
• Skor Nuri = 𝑦
• Skor Dimas = 𝑧
1. Jumlah tiga buah bilangan sama dengan 50. Jika bilangan terkecil dibagi 3 maka hasilnya akan sama dengan
bilangan besar dibagi 7. Jika bilangan terkecil dan menengah dijumlah hasilnya akan sama dengan bilangan
terbesar ditambah 8. tentukanlah berapa nilai bilangan terbesar.
Penyelesaian:
2. Tiga buah mesin yaitu A, B, dan C bekerja sehari dapat memproduksi 233 tas. Jika yang bekerja hanya A dan B
dapat diproduksi 170 tas sehari. Jika yang bekerja hanya B dan C dapat diproduksi 158 tas sehari. Jika A dan
C yang bekerja. Tentukanlah banyak tas yang dapat diproduksi dalam sehari.
Penyelesaian:
3. Pada suatu acara Pentas Seni dijual tiket dengan harga:
• Dewasa Rp 33.000,-
• Remaja Rp 24.000,-
• Anak-anak Rp 9.000,-
Jumlah pengunjung anak-anak dan remaja pada acara tersebut 30 lebih banyak dari setengah jumlah
pengunjung dewasa. Jumlah pengunjung remaja 5 lebih banyak dari 4 kali jumlah pengunjung anak-anak. Jika
total penjualan tiket pada acara tersebut Rp 89.820.000. Tentukanlah jumlah pengunjung dewasa dalam acara
tersebut.
Penyelesaian:
KREASI
Buatlah sebuah permaslaahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan SPLTV dan tentukanlah
penyelesaiannya.
Presentasikan hasil
diskusi kelompokmu
di depan kelas.
Kesimpulan
REFLEKSI DIRI
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jujur
□ Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada usaha
□
yang telah kamu lakukan?
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) - 3
Menentukan Penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel secara grafik
Kelompok : ………………
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
Kegiatan 1
Pasangan 𝑥 dan 𝑦 atau titik (𝑥, 𝑦) yang memenuhi pertidaksamaan linear disebut solusi atau penyelesaian. Penyelesaian dari
suatu pertidaksamaan linear terdiri dari tak hingga titik (𝑥, 𝑦). Himpunan titik (𝑥, 𝑦) yang merupakan penyelesaian
pertidaksamaan dapat digambarkan dalam koordinat kartesius. Berikut diberikan contoh menentukan solusi
pertidaksamaan linear dua variabel
Contoh:
1. Misal akan ditentukan penyelesaian dari 2𝑥 − 𝑦 ≥ −10. Langkah menentukan penyelesaiannya adalah:
Catatan:
Perhatikan bahwa grafik garis dari pertidaksamaan bertanda > atau <, merupakan garis putus-putus. Garis putus-
putus dimaksudkan sebagai tanda bahwa titik-titik pada garis tersebut tidak termasuk penyelesaian.
Ayo Berlatih
Gambarkanlah penyelesaian dari masing-masing pertidaksamaan berikut ini pada sistem koordinat kartesius,
1. 𝑥 + 3𝑦 ≤ 9 4. 2𝑥 − 5𝑦 ≥ 10 7. 𝑥 ≤ 4
2. 𝑥 − 2𝑦 < 4 5. −4𝑥 + 3𝑦 ≥ 0 8. 𝑦 ≥ −2
3. 3𝑥 + 𝑦 > 6 6. 𝑥 ≥ 2 9. 𝑦 < 5
Kegiatan 2
Menentukan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Penyajian dua pertidaksaam linear atau lebih secara bersamaan atau simultan menghasilkan sebuah sistem pertidaksamaan
linear. Solusi atau penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear adalah irisan dari penyelesaian pertidaksamaan-
pertidaksamaan yang membentuknya.
Contoh:
Berdasarkan contoh yang diberikan dalam kegiatan 1, jika pertidaksamaan disajikan secara bersamaan maka akan
2𝑥 − 𝑦 ≥ −10
menghasilkan sebuah pertidaksamaan. Sistem pertidaksamaan yang dihasilkan adalah: {
𝑥 + 4𝑦 > 4
Karena pertidaksamaan terdiri dari dua variabel, maka disebut sebagai sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
Untuk mencari irisan dari penyelesaian pertidaksamaan 2𝑥 − 𝑦 ≥ −10 dan 𝑥 + 4𝑦 > 4, maka gambar daerah penyelesaiannya
dibuat dalam satu grafik.
Ayo Berlatih
Gambarkanlah daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut:
5𝑥 + 3𝑦 ≤ 15 2𝑥 + 𝑦 ≥ 4 𝑥+𝑦 ≤4 3𝑥 − 𝑦 ≥ 0
1. {
𝑥 + 2𝑦 ≤ 6 𝑥 + 2𝑦 ≥ 4 2𝑥 + 3𝑦 ≥ 6 3𝑦 + 4𝑥 ≤ 4
2. { 3. { 4. {
𝑥≥0 𝑥 ≤ 3𝑦 𝑦≤3
𝑦≥0 𝑦 ≤ 3𝑥 𝑦≥0
Presentasikan hasil
diskusi kelompokmu
di depan kelas.
Kesimpulan
REFLEKSI DIRI
□ Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada usaha yang telah
□
kamu lakukan?
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) - 4
Memodelkan masalah dengan sistem pertidaksamaan linear
Kelompok : ………………
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
Kegiatan 1
Contoh:
Seorang tukang roti hendak membuat dua jenis roti. Roti A memerlukan 400 gram tepung dan 150 gram mentega, sedangkan
roti B memerlukan 200 gram tepung dan 50 gram mentega. Tukang roti tersebut memiliki persediaan 5 kg tepung dan 3 kg
mentega. Jika jumlah roti A dimisalkan 𝑥 dan jumlah roti 𝐵 dimisalkan 𝑦, tentukan model matematika yang sesuai dari
persoalan tersebut.
Untuk memodelkan masalah di atas, kita dapat menyajikan masalah tersebut dalam tabel seperti berikut ini.
Jumlah roti A = 𝑥
Jumlah roti B = 𝑦
Jumlah tepung yang tersedia 5000 gram, maka 400𝑥 + 200𝑦 ≤ 5000
2𝑥 + 𝑦 ≤ 25 (di sederhanakan)
Jumlah mentega yang tersedia 3000 gram, maka 150𝑥 + 50𝑦 ≤ 3000
3𝑥 + 𝑦 ≤ 60 (di sederhanakan)
2𝑥 + 𝑦 ≤ 25
3𝑥 + 𝑦 ≤ 60
Jadi model matematikanya adalah: {
𝑥≥0
𝑦≥0
Ayo Berlatih
Jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Seorang tukang jahit ingin mebuat 2 model kemeja yang menggunakan 2 jenis kain. Kemeja model pertama
memerlukan 1,5 meter kain jenis pertama dan 0,5 meter kain jenis kedua. Sementara kemeja model kedua
memerlukan 1,4 meter kain jenis pertama dan 0,6 meter kain jenis kedua. Kain jenis pertama yang tersedia ada 180
meter dan kain jenis kedua ada 70 meter. Misal banyak kemeja model pertama yang akan dibuat = 𝑥 dan kemeja
model kedua = 𝑦. Buatlah model matematika yang sesuai dengan masalah tersebut, kemudian gambarkanlah
daerah penyelesainnya pada koordinat kartesius.
2. Suatu perusahaan perumahan merencanakan pembangunan rumah tipe A dan tipe B. tiap unit rumah A memerlukan
lahan 150 𝑚2 dan rumah tipe B 200 𝑚2 . Lahan yang tersedia adalah 30.000 𝑚2 . Perusahaan tersebut hanya mampu
membangun paling banyak 180 unit. Misal banyak unit rumah tipe A yang akan dibangun = 𝑥 dan banyak unit rumah
tipe B yang akan dibangun = 𝑦. Buatlah model matematika yang sesuai dengan masalah tersebut, kemudian
gambarkanlah daerah penyelesainnya pada koordinat kartesius.
3. Seorang pemilik toko sepatu ingin mengisi tokonya dengan sepatu laki-laki paling sedikit 100 pasang dan paling
banyak 150 pasang, dan sepatu perempuan paling sedikit 150 pasang. Toko tersebut hanya dapat menampung 400
pasang sepatu. Misal banyak sepatu laki-laki sama dengan 𝑥 dan banyak sepatu perempuan sama dengan 𝑦. Buatlah
model matematika yang sesuai dengan masalah tersebut, kemudian gambarkanlah daerah penyelesainnya pada
koordinat kartesius.
4. Dalam satu minggu tiap orang membutuhkan paling sedikit 16 unit protein, 24 unit karbohidrat dan 18 unit lemak. 1
kg makanan A mengandung 4 unit protein, 12 unit karbohidrat dan 2 unit lemak. 1 kg makanan B mengandung 2 unit
protein, 2 unit karbohirat dan 6 unit lemak. Misal banyak makanan A sama dengan 𝑥 dan banyak makanan B sama
dengan 𝑦. Buatlah model matematika yang sesuai dengan masalah tersebut, kemudian gambarkanlah daerah
penyelesainnya pada grafik kartesius.
Presentasikan hasil
diskusi kelompokmu
di depan kelas.
Kesimpulan
REFLEKSI DIRI
□ Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada usaha yang telah
□
kamu lakukan?
RUBRIK PENILAIAN PERFORMA LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
LKS – 1
SKOR
NO INDIKATOR BAGIAN LKS
1 2 3 4
1. Siswa memahami konsep Kegiatan 1 Terisi, namun Terisi benar Terisi benar Terisi
persmaan linear tiga variabel tidak benar, atau sekitar sekitar benar
Benar sekitar > 50%− > 75%− sekitar
≤ 50% ≤ 75% ≤ 90% > 90%
2. Siswa mampu menentukan Kegiatan 2 Terisi, namun Terisi benar Terisi benar Terisi
solusi sistem persamaan linear No.1 tidak benar, atau sekitar sekitar benar
tiga variabel Benar sekitar > 50%− > 75%− sekitar
≤ 50% ≤ 75% ≤ 90% > 90%
4. Siswa mampu membedakan ciri Kegiatan 2 Terisi, namun Terisi benar Terisi benar Terisi
sistem persamaan linear tiga No.2 tidak benar, atau sekitar sekitar benar
variabel yang memiliki solusi Benar sekitar > 50%− > 75%− sekitar
tunggal, tidak tunggal atau tidak ≤ 50% ≤ 75% ≤ 90% > 90%
memiliki solusi
LKS 2
SKOR
NO INDIKATOR BAGIAN LKS
1 2 3 4
1. Siswa mampu memodelkan Terisi, namun Terisi benar Terisi benar Terisi
masalah ke dalam sistem Kegiatan 1 tidak benar, atau sekitar sekitar benar
persamaan linear tiga variabel Benar sekitar > 50%− > 75%− sekitar
≤ 50% ≤ 75% ≤ 90% > 90%
2. Siswa mampu menentukan Kegiatan 2 Terisi, namun Terisi benar Terisi benar Terisi
penyelesaian permasalahan tidak benar, atau sekitar sekitar benar
dengan memodelkannya ke Benar sekitar > 50%− > 75%− sekitar
dalam bentuk sistem ≤ 50% ≤ 75% ≤ 90% > 90%
persamaan linear tiga variabel
3. Siswa mampu menyajikan Kreasi Terisi, namun Terisi benar Terisi benar Terisi
masalah nyata dalam tidak benar, atau sekitar sekitar benar
kehidupan sehari-hari yang Benar sekitar > 50%− > 75%− sekitar
berkaitan dengan sistem ≤ 50% ≤ 75% ≤ 90% > 90%
persamaan llinear tiga variabel
dan menentukan
penyelesaiannya
LKS – 3
SKOR
NO INDIKATOR BAGIAN LKS
1 2 3 4
1. Siswa mampu menentukan Kegiatan 1 Terisi, namun Terisi benar Terisi benar Terisi
penyelesaian pertidaksamaan tidak benar, atau sekitar sekitar benar
linear dua variabel Benar sekitar > 50%− > 75%− sekitar
≤ 50% ≤ 75% ≤ 90% > 90%
2. Siswa mampu menentukan Kegiatan 2 Terisi, namun Terisi benar Terisi benar Terisi
penyelesaian sistem tidak benar, atau sekitar sekitar benar
pertidaksamaan linear dua Benar sekitar > 50%− > 75%− sekitar
variabel secara grafik ≤ 50% ≤ 75% ≤ 90% > 90%
LKS - 4
SKOR
NO INDIKATOR BAGIAN LKS
1 2 3 4
1. Siswa mampu menyelesaiakan Kegiatan 1 Terisi, namun Terisi benar Terisi benar Terisi
masalah dengan tidak benar, atau sekitar sekitar benar
memodelkannya ke dalam Benar sekitar > 50%− > 75%− sekitar
sistem pertidaksamaan linear ≤ 50% ≤ 75% ≤ 90% > 90%
dua variabel
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 12
1. Tentukan solusi sistem persamaan { + 3𝑦 + 2𝑧 = 17
4𝑥
𝑥 + 𝑦 + 3𝑧 = 5
2. Ani, Budi dan Putri adalah seorang pelajar yang gemar menabung. Mereka selalu menyisihkan 5% dari uang saku harian
yang mereka dapatkan. Jika uang saku harian Ani, Budi dan Putri digabung maka hasilnya sama dengan Rp160.000,00.
Apabila uang saku harian Budi diambil Rp10.000,00 dan diberikan kepada Ani maka uang saku harian Ani sama dengan
uang saku harian Budi. jika uang saku harian Putri ditambah Rp20.000,00 maka uang saku harian Putri akan sama dengan
jumlah uang saku harian Ani dan Budi. Tentukanlah jumlah uang tabungan mereka jika digabungkan selama 30 hari.
𝑥+𝑦 ≤ 5
5𝑥 + 2𝑦 ≥ 10
3. Gambarkanlah daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan 𝑥 ≥ 2𝑦
𝑥≥0
{ 𝑦≥0
4. Seorang pengrajin tas akan membuat dua model tas. Tas model I memerlukan 2 unsur A dan 2 unsur B, sedangkan tas
model II memerlukan 2 unsur A dan 1 unsur B. Pengrajin tersebut mempunyai persedian 20 unsur A dan 14 unsur B. Jika
pengrajin tersebut harus membuat masing-masing model tas minimal 1 buah. maka tentukanlah berapa banyak cara
yang mungkin bagi pengrajin untuk membuat dua model tas tersebut.
Rubrik Penilaian Lembar Asesmen Akhir Modul
3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 12
1. Tentukan solusi sistem persamaan { + 3𝑦 + 2𝑧 = 17
4𝑥
𝑥 + 𝑦 + 3𝑧 = 5
Alternatif penyelesaian:
3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 12 … … … … … (𝑖)
Misal: { 4𝑥 + 3𝑦 + 𝑧 = 17 … … . . . … … (𝑖𝑖)
𝑥 + 𝑦 + 3𝑧 = 5 … … … … . … . . (𝑖𝑖𝑖)
Alternatif penyelesaian:
Misal:
Uang saku harian Ani = 𝑥
Uang saku harian budi = 𝑦
Uang saku harian Putri = 𝑧
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 160.000
Model matematika yang sesuai dengan masalah tersebut: {𝑦 − 10.000 = 𝑥 + 10.000
𝑧 + 20.000 = 𝑥 + 𝑦
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 160.000 … … . … . (𝑖)
Disederhakan menjadi : { 𝑦 − 𝑥 = 20.000 … … … … … … . (𝑖𝑖)
𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 20.000 … … … … . (𝑖𝑖𝑖)
…………………………………………………………………………………………………………………….(skor 6)
Eliminasi variabel 𝑧 pada persamaan (𝑖) dan (𝑖𝑖𝑖)
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 160.000
𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 20.000 +
2𝑥 + 2𝑦 = 140.000
𝑥 + 𝑦 = 70.000 ……….(𝑖𝑣)
…………………………………………………………………………………………………………………….(skor 5)
Jadi, jumlah uang tabungan Ani, Budi dan Putri selama 30 hari = 37.500 + 67.500 + 135.000 = 𝑅𝑝240.000
…………………………………………………………………………………………………………………….(skor 3)
3. Gambarkanlah daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan 𝑥 + 𝑦 ≤ 5; 5𝑥 + 2𝑦 ≥ 10; 𝑥 ≥ 2𝑦 − 2; 𝑥 ≥
0; 𝑦 ≥ 0
Penyelesaian:
Kriteria Skor
siswa mampu menggambarkan penyelesaian dari 𝑥 + 𝑦 ≤ 5 4
siswa mampu menggambarkan penyelesaian dari 5𝑥 + 2𝑦 ≥ 10 4
siswa mampu menggambarkan penyelesaian dari 𝑥 ≥ 2𝑦 4
siswa mampu menggambarkan penyelesaian dari 𝑥 ≥ 0 3
siswa mampu menggambarkan penyelesaian dari 𝑦 ≥ 0 3
siswa mampu menentukan irisan dari penyelesaian 𝑥 + 𝑦 ≤ 5; 5𝑥 + 2𝑦 ≥ 10; 𝑥 ≥ 2𝑦 − 2; 𝑥 ≥ 2
0; 𝑦 ≥ 0 yang merupakan solusi dari sistem pertidaksamaan tersebut.
4. Seorang pengrajin tas akan membuat dua model tas. Tas model I memerlukan 2 unsur A dan 2 unsur B, sedangkan tas
model II memerlukan 2 unsur A dan 1 unsur B. pengrajin tersebut mempunyai persedian 20 unsur A dan 14 unsur B. jika
pengrajin tersebut harus membuat masing-masing model tas minimal 1 buah. maka tentukanlah berapa banyak cara
yang mungkin bagi pengrajin untuk membuat dua model tas tersebut.
Alternatif Penyelesaian:
Misal: Jumlah tas model I = 𝑥
Jumlah tas model II = 𝑦
………………………………………………………………………………………………………………………(skor 4)
𝑥 + 𝑦 ≤ 10
2𝑥 + 𝑦 ≤ 14
Maka model matematika yang sesuai dengan permasalahan tersebut adalah: {
𝑥≥1
𝑦≥1
………………………………………………………………………………………………………………………(skor 8)
……………………………………………………………………………………………………………………(skor 9)
Jumlah titik-titik (𝑥, 𝑦) dengan 𝑥 dan 𝑦 bilangan cacah yang memenuhi sistem pertidaksamaan merupakan banyaknya
cara pengrajin tersebut membuat tas. Jadi total cara yang mungkin adalah 36 cara.
……………………………………………………………………………………………………………………(skor 9)
LEMBAR PENGAYAAN
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
1. Ali bekerja di sebuah pabrik pengepakan. Ali hanya dapat bekerja 3 hari dalam seminggu yaitu pada hari Selasa,
Kamis, dan Sabtu. Selama seminggu bekerja dia dapat mengepak 87 paket. Pada hari Selasa dia mengepak 15 paket
lebih banyak disbanding pada hari Sabtu. Pada hari Kamis dia mengepak 3 paket lebih sedikit dibanding pada hari
Selasa. Tentukan banyak paket yang dikerjakan ali pada masing-masing hari dia bekerja.
2. Tentukan jumlah besar sudut pada ujung-ujung bintang (𝐴 + 𝐵 + 𝐶 + 𝐷 + 𝐸) yang terdapat pada gambar dibawah
ini.
3. Seorang penjahit memiliki 8 m kain satin dan 10 m kain prada. Dari bahan tersebut akan dibuat dua buah baju pesta.
Baju pesta jenis I memerlukan 2 m kain satin dan 1 meter kain prada, sedangkan baju pesta jenis II memerlukan 1 m
kain satin dan 2 m kain prada.
a. Tentukanlah berapa banyak cara yang mungkin bagi penjahit untuk membuat baju pesta tersebut
b. Jika harga jual baju pesta I sebesar Rp350.000,00 dan baju pesta II Rp300.000,00 tentukanlah penjualan
maksimum penjahit tersebut
c. Tentukan berapa banyak baju pesta I dan baju pesta II yang harus dibuat penjahit untuk mendapat penjualan
maksimum