Anda di halaman 1dari 199

PERANGKAT AJAR

MATEMATIKA KELAS X
Sukmo Aji Widodo, S.Pd.
SMA Negeri 1 Rawalo
MODUL 1
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul
Nama Sukmo Aji Widodo, S.Pd.
Sekolah SMA Negeri 1 Rawalo
Fase/Kelas E/10
Domain/Topik Bilangan/Bilangan Berpangkat
Kata Kunci
Pengetahuan/Keterampilan Perkalian
Prasyarat
Alokasi waktu (menit) 540 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 12
Moda Pembelajaran Tatap Muka (TM)
Metode Pembelajaran Discovery Learning
Sarana Prasarana LAS (Lembar Aktivitas Siswa)

Target Peserta Didik Reguler


Karakteristik Peserta Didik

Daftar Pustaka Budhi, W. S. (2010). Matematika 1 Persiapan OSN.


Jakarta: CV Zamrud Kemala.
Referensi Lain https://www.youtube.com/watch?v=puaePUixOoY

Gambaran Umum Modul (rasionalisasi, urutan materi pembelajaran, rencana asesmen):

Rasionalisasi:
Modul ajar ini membahas materi bilangan eksponen atau bilangan berpangkat

Urutan Materi Pembelajaran:


Pengertian eksponen
Sifat-sifat eksponen
Penerapan eksponen

Rencana Asesmen:
Tes tulis
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Topik Bilangan Berpangkat
Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan keberkaitan suatu masalah kontekstual dengan bentuk
eksponen
2. Membuat kesimpulan tentang pengertian eksponen
3. Menemukan sifat-sifat eksponen
4. Menggunakan sifat-sifat eksponen dalam menentukan penyelesaian
masalah
Pemahaman Bermakna • Pengertian eksponen
• Sifat-sifat eksponen
• Penerapan eksponen
Pertanyaan Pemantik • Dapatkan kalian menemukan sendiri apa yang dimaksud
eksponen
• Coba temukan sendiri sifat-sifat eksponen
• Cobalah menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan
eksponen
Profil Pelajar Pancasila • Bernalar Kritis
• Kreatif
• Bergotong royong

Urutan Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan 1 – 2(6 JP)


Materi Pokok: Pengertian Eksponen
Tujuan:
1. Menjelaskan keberkaitan suatu masalah kontekstual dengan bentuk eksponen
2. Membuat kesimpulan tentang pengertian eksponen
Model Pembelajaran: Discovery Learning

Langkah-langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menjelaskan bahwa pengertian tentang eksponen dan sifat-sifatnya diperlukan
untuk pembelajaran selanjutnya yaitu tentang persamaan dan pertidaksamaan
eksponen
2) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan cara
observasi atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
3) Peserta didik dibagi dalam kelompok yang yang beranggotakan tidak lebih dari 4
orang dengan memperhatikan penyebaran kemampuan matematika atau gender.

b. Kegiatan Inti
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Untuk memberi stimulasi (rangsangan), guru memberikan Lembar Aktivitas
Siswa(LAS) Nomor dan peserta didik diminta mengamati dan mencermati
masalah pada bagian kegiatan inti nomor 01 dan 02.
2) Siswa menyelesaikan LK 01 terlebih dahulu yaitu tentang pengertian bilangan
berpangkat dan unsur-unsurnya.
3) Setelah itu diharapkan peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
relevan atau diberikan pertanyaan pancingan, misalnya “Permasalahan apa yang
diamati dan konsep apa yang digunakan untuk menyelesaikannya?” Jawabannya
(disimpan oleh guru) permasalahan terkait pertumbuhan dan konsep yang
digunakan adalah eksponen.

Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)


4) Guru memberikan permasalahan (probem statatement)untuk didiskusikan di setiap
kelompok.
a) Jika satu lembar kertas tebalnya 1 mm, berapakah tebal atau tinggi kertas yang
bertumpuk sebanyak 10.000 lembar?
b) Jika kertas setebal 1 mm itu, dilipat sekali, kemudian dilipat lagi, dan terus dilipat
sampai 50 kali, bagaimana tebalnya dibandingkan dengan tinggi tumpukkan 10.000
kertas tadi dan berapa tepatnya tebal kertas yang dilipat 50 kali itu?
c) Diharapkan permasalahan point 3a. dapat segera dijawab benar dan untuk
permasalahan point 3b. dijawab paling tidak sebagai jawaban dugaan.

Data Collection (Pengumpulan Data)


5) Untuk menyelesaikan masalah pada point 3b, Guru mengarahkanpeserta didik
untuk mencatat data (data collection), yaitu kondisi tebal kertas saat belum dilipat,
saat dilipat sekali, saat dilipat kedua kalinya, dan seterusnya.

Data Processing (Pengolahan Data)


6) Jika diperlukan, Guru dapat membimbing peserta didik dalam pengolahan data
(data processing) serta menentukan ekspresi aljabar atau model matematika dari
permasalahan point 3b, yaitu setebal 250.
Verifikasi (Pembuktian)
7) Peserta didik memeriksa hasil perhitungannya. Tebal kertas pada masalah point 3a
(diharapkan diperoleh dalam tempo yang singkat sejak persoalan ini
dikemukakan), yaitu 10.000 mm = 10 m. Tebal selembar kertas yang ukuran
tebalnya 1 mm, setelah kertas itu dilipat 50 kali, tebalnya 250 mm.
8) Dengan bantuan kalkulator peserta didik menghitung nilai 250 . Hasilnya250 =
1.125.899.906.842.624 = 1,1259 × 1015 , sehingga diperoleh tebal kertas
setelah kertas dilipat 50 kali, yaitu 250 mm.250 mm = 1,12589 × 1015 mm =
1,12589 × 109 km, ketebalan yang spektakuler dibandingkan dengan tebal
tumpukan kertas walaupun kertas bertumbuk itu sebanyak 10.000 lembar.

Generalization (Menarik Kesimpulan)


9) Peserta didik per kelompok menyampaikan kesimpulan.Kesimpulan yang
disampaikan diharapkan menyatakan bahwa pemasalahan ini terkait dengan
pertumbuhan. Tebal kertas yang dilipat sebanyak n kali adalah 2𝑛 mm dengan n 
Bilangan Bulat tidak negatif.

Aktivitas kelas menyelesaikan soal-soal


10) Menyimak materi tentang bilangan berpangkat Bulat positif. Kemudian peserta
didik menyelesaikan soal-soal Latihan 1 dan Guru memberi bimbingan.
11) Menyimak materi tentang bilangan berpangkat nol atau Bulat negatif. Kemudian
peserta didik menyelesaikan soal-soal Latihan 2 dan Guru memberi bimbingan.
c. Penutup
1) Membuat simpulan dan refleksi terkait pembelajaran pada pertemuan ini.
2) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
3) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah sifat-sifat eksponen
2. Pertemuan 3– 4 (6 JP)
Materi Pokok : Sifat-SIfat Eksponen
Tujuan:
1. Menemukan sifat-sifat eksponen
2. Menggunakan sifat-sifat eksponen dalam menentukan penyelesaian masalah
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Langkah-Langkah Pembelajaran:
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Untuk memberi stimulasi (rangsangan), guru memberikan Lembar Aktivitas Siswa(LAS)
Nomor 03 dan peserta didik diminta untuk menunjukkan sifat-sifat eksponen.

Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)


2) Guru memberikan permasalahan (problem statement) untuk didiskusikan di setiap
kelompok.
a) Bagaimana menyederhanakan penulisan 23 × 24 × 25 ?
5
(23 ×22 )
b) Bagaimana menyederhanakan penulisan 222
?

c) Diharapkan permasalahan point 3a. dapat segera dijawab benar dan untuk
permasalahan point 3b. dijawab paling tidak sebagai jawaban dugaan.

Data Collection (Pengumpulan Data)


3) Guru mengarahkan peserta didik agar dalam pengisian pada nomor/baris yang sama
mencatat/memperhatikan pola yang nampak.

Data Processing (Pengolahan Data)


4) Jika diperlukan, Guru dapat membimbing peserta didik dalam menentukan setiap sifat
eksponen.

Verifikasi (Pembuktian)
5) Peserta didik memeriksa kebenaran sifat yang telah ditemukan untuk contoh-contoh
kasus yang berbeda serta memeriksa kebenaran langkah-langkah dalam menetapkan
sifat-sifat eksponen.

Generalization (Menarik Kesimpulan)


6) Peserta didik per kelompok menyampaikan kesimpulan tentang sifat-sifat yang berlaku
pada eksponen.

Aktivitas kelas menyelesaikan soal-soal


7) Menyimak materi tentang sifat-sifat bilangan berpangkat Bulat. Kemudian peserta didik
menyelesaikan soal-soal Latihan 3 dan Guru memberi bimbingan.
c. Penutup
1) Membuat simpulan dan refleksi terkait pembelajaran pada pertemuan ini.
2) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
3) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah tentang fungsi eksponen
Bagian III. Pengayaan dan Remedial (Diferensiasi)
Program Remidial : Pembelajaran ulang dan atau tutor sebaya
Materi Pengayaan : Persamaan Eksponen.

Mengetahui, Rawalo, Juni 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Nurul Hidayah, S. Si., M.Pd Sukmo Aji Widodo, S.Pd


NIP. 19781019 200801 2 017 NIP. 19881229 202221 1 005
LAMPIRAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

Nomor 01

Materi : Eksponen

Kompetensi yang diharapkan tercapai:


1. Membuat kesimpulan tentang pengertian eksponen
2. Menghitung nilai bilangan eksponen

Lakukan aktivitas berikut secara runtut.

A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.

B. Kegiatan Inti
1. Perhatikan uraian mengenai eksponen berikut ini
2 × 2 ditulis 22
2 × 2 × 2 ditulis 23
2 × 2 × 2 × 2 ditulis 24
2 × 2 × 2 × 2 × 2 ditulis 2…
2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 ditulis 2…
2 × 2 × 2 × 2 × … … .× 2ditulis2…

20 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟

2 × 2 × 2 × 2 × … … .× 2ditulis2…

𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟

𝑚 × 𝑚 × 𝑚 × 𝑚 × … … .× 𝑚ditulis𝑚…

𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟

𝑚𝑛 disebut bilangan berpangkat. m disebut basis atau bilangan pokok sedang n disebut pangkat
atau eksponen.
2. Tentukan basis dan eksponen pada bilangan berpangkat berikut ini
No Bilangan Berpangkat Basis Eksponen
1 54
2 64
3 𝑎4
4 2𝑏
5 𝑥𝑦

3. 2 × 2 × 2 ditulis 23 . Ini artinya 2 × 2 × 2 = 23 atau 23 = 2 × 2 × 2 . Bila dihitung maka ditulis23 =


2 × 2 × 2 = 8. Hitunglah nilai bilangang berpangkat berikut ini!
a. 54
b. 24
c. 32
1 4
d. (2)

C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
NO. 02

Materi : Eksponen

Kompetensi yang diharapkan tercapai:


1. Mengaitkan contoh kontekstual dengan konsep eksponen
2. Menghitung nilai bilangan eksponen

Lakukan aktivitas berikut secara runtut.

A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.

B. Kegiatan Inti
1. Selesaikan masalah berikut.

Mrico baru saja selesai membaca buku Fisika setebal 700 halaman. Buku
Fisika itu disimpannya di tas sekolah. Pandangannya jatuh pada selembar kertas. Dia
perkirakan tebal kertas itu 1 mm. Dia tampak bicara sendiri, ”Jika kertas seperti itu
ada sebanyak 10.000 lembar, tumpukan kertas itu tingginya melampaui tinggi
rumahku.”

Sekarang tampak Mrico sedang melipat selembar kertasitu sekali, dia


melipatnya lagi dan seterusnya. Kalau Mrico melipat kertas terus sampai 50 kali,
berapa tebal lipatan kertas itu jadinya. Bagaimana kalau dibandingkan dengan
ketebalan buku Fisikanya, tinggi tas sekolahnya, atau tinggi dirinya sendiri sekira
berapa tebal lipatan itu?
2. Berapa dugaan kalian tebal ketas yang dilipat sampai 50 kali itu?
3. Berapakah perkiraan tinggi buku Fisika dan tas sekolah Mrico?
4. Berapakah tinggi tumpukan 10.000 kertas yang tebal selebarnya 1 mm?
5. Catatlah hasil perhitunganmu untuk tebal kertas sebelum dilipat, setelah dilipat
sekali, setelah dilipat kedua kalinya, setelah dilipat ketiga kalinya, dan seterusnya.
6. Berapa tebal kertas itu tepatnya?
7. Buatlah kesimpulan.
8. Kegiatan Akhir
9. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah
dilakukan.
10. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang
disampaikan oleh kelompok lain.
BAHAN AJAR PENDUKUNG
A. Sejarah Eksponen
Sejarah penulisan eksponen

Pada abad ketiga Diophantus menyatakan pangkat dua dengan lambang . Delta sebagai
singkatan dari kata dunamis yang berarti “daya”. Demikian juga untuk pangkat tiga atau kubik
dinyatakan dengan lambang K. Kappa sebagai singkatan dari kata kubos yang berarti “kubik”.

Lambang berhitung Hindu menyatakan kuadrat dengan lambang bujur sangkar, digunakana pada
abad ke-11. Pada abad ke-17 Oughtred menyatakan pangkat dengan kotak bujur sangkar, pangkat
5 ditulis 5.

Pangkat dengan bilangan pecahan pertama digunakan oleh Nicole Oresme pada tahun 1360.
p.1
Oresme menuliskan lambang berhitung pangkat pecahan dalam bentuk 1p½ 4 atau 4 untuk
p.2

bilangan berpangkat pecahan 41½.

Lambang berhitung pangkat seperti yang kita pergunakan sekarang baru ada setelah
dipergunakan oleh Harriot pada abad ke-17. Pada zaman yang sama Rene Descartes
menggunakannya juga, namun Descartes masih menyatakan A2 dengan AA dan A3 dengan AAA,
dan demikian seterusnya.

1. Bilangan Berpangkat Bulat Positif


Jika kita membandingkan penulisan 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2dengan 28 , maka penulisan
terakhir tampak lebih simpel. Bilangan 28 merupakan contoh bentuk pangkat bulat positif. 28 dibaca
“dua pangkat delapan”.

Pada simbol 28 , angka 2 disebut basis atau bilangan pokok (dasar) dan angka 8 disebut pangkat
atau eksponen.

Definisi

Jika 𝑎 bilangan Real dan 𝑛 bilangan bulat positif, maka 𝑎𝑛 adalah perkalian berulang sebanyak
𝑛 kali dari 𝑎, yaitu:

𝑎𝑛 = ⏟
𝑎 ×𝑎 ×𝑎 ×…×𝑎
𝑛 faktor
Contoh

1. Tentukan bilangan bulat yang sama dengan:

a. 28 b. (−2)3 × 52 × 7

a. 28 =⏟
2×2×2×2×2×2×2×2 b. (−2)3 × 52 × 7
8 faktor
= (−2) × (−2) × (−2) × 5 × 5 × 7
= 256
= −1400

2. Tuliskan 504 sebagai perkalian bilangan-bilangan berpangkat berbasis prima.

Perhatikan:
504 2
∴ 504 = 23 × 32 × 7
252 2
126 2
63 3
21 3
7 7
1

3. Nyatakan bilangan berikut dalam bentuk yang sederhana

(2𝑎)4 (−2𝑎2 )3
a. b. (72 × 73 )2 c.
8 𝑎4

(2𝑎)4 b. (72 × 73 )2 (−2𝑎2 )3


c.
a. = 𝑎4
8
=
(2𝑎)(2𝑎)(2𝑎)(2𝑎)
=
8

16𝑎4
=
8

= 2𝑎4
Latihan 1

A. Soal Pilihan Benar Salah

Petunjuk:Jawablah, benar atau salah pernyataan berikut.

1. 24 = 42 6. 3 + 5 = 23

2. 34 = 43 7. 7 + 9 + 11 = 33

3. 23
21
= 26 8. 13 + 15 + 17 + 19 = 43

4. (2𝑎)3 = 2𝑎3 9. 13 + 23 + 33 = (1 + 2 + 3)2

5. (((21 − 1)2 − 1)3 − 1)4 − 1 = 0 10. 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 = 72

B. Soal Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang benar.

1. 7 × 7 × 7 × 7 × 7 = ⋯.

a. 5 × 7 c. 75 e. 77777

b. 57 d. 75

2. (−3)(−3)(−3)(−3) = ⋯.

a. −12 c. −43 e. (−4)3

b. −34 d. (−3)4

3. 34 = ⋯.

a. 9 b. 12 c. 64 d. 81 e. 144

1 3
4. (2) = ⋯.

a. 6 3 1 1 1
b. c. d. e.
2 6 8 9

5. (−1)8 = ⋯.

a. −8 b. −1 1 d. 1 e. 8
c. −
8

6. (−2)5 = ⋯.

a. −32 b. −25 c. −10 d. 25 e. 32

7. 17.150 = ⋯.

a. 23 × 52 × 7 b. 23 × 5 × 72 c. 2 × 53 × 72
d. 2 × 52 × 73 e. 22 × 52 × 72

8. 6,25 = ⋯.

52 52 52 54 54
a. b. c. d. e.
42 24 22 24 22

500.000
9. 8.000
= ⋯.

57 55 53 53 5
a. b. c. d. e. 2
29 25 23 2

25 ×33 ×52
10. 62 ×102
= ⋯.

a. 1 b. 2 c. 6 d. 15 e. 30

C. Soal Uraian

Petunjuk: Jawablah dengan jelas, singkat dan benar.

1. Tentukan nilai dari:

a. 54 d. (√2)
6
g. 22 × 52 × 112
1 5
b. (2) e. 32 × 72 h. 24 × 53 × 11
c. (−2)7 f. 2 × 32 × 52 i. 24 × 32 × 7

2. Tuliskan sebagai bentuk pangkat dengan bilangan pokok prima.

a. 16 c. −27 e. 343 g. −161.051


b. 25 d. −32 f. −512 h. 177147
3. Tuliskan sebagai perkalian bilangan-bilangan berpangkat berbasis prima.

a. 12 d. 108 g. 1.008 j. 20.736


b. 36 e. 784 h. 1.128 k. 343.000
c. 98 f. 952 i. 2.744 l. 11.390.625
4. Gunakan aturan 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛 (lihat halaman 22) dan sederhanakanlah:

a. √7 × √7 c. 3𝑛 × 32𝑛 e. 𝑥 4 × 𝑥 g. 𝑧 3 ⋅ 𝑧 3 ⋅ 𝑧 3

b. 5 × 52 d. 2𝑝 ⋅ 2𝑞 ⋅ 2𝑟 f. 𝑦5 × 𝑦6 h. √𝑎 ⋅ (√𝑎)
3

𝑎𝑚 𝑎𝑚−𝑛 , 𝑚 > 𝑛
5. Gunakan aturan ={ 1 dan sederhanakanlah:
𝑎𝑛 ,𝑚<𝑛
𝑎 𝑛−𝑚

a.
710
b.
58 (√3)
6
d. 𝑥 3𝑛 ÷ 𝑥 2𝑛
77 510 c. 5
(√3)
6. Gunakan aturan (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚𝑛 dan sederhanakanlah:

a. (115 )2 b. ((22 )3 )5 c. (52𝑛 )7 d. ((𝑎𝑝 )𝑞 )𝑞

7. Nyatakan dalam bentuk paling sederhana dan tanpa menggunakan kurung:

a. (2𝑎)2 5𝑏 3 (2𝑎 5 )
3
(−5𝑎5 𝑏)
3
d. (2𝑎) f. h.
40 75
𝑎 5
b. (2 ) −2 3 (−5𝑎3 )
2
e. ( 𝑏4 ) g.
10
c. (3𝑎𝑏)4

8. Nicomachus yang hidup sekitar 100 SM menemukan pola penjumlahan dari bilangan-bilangan
ganjil berelasi dengan nilai suatu bilangan berpangkat tiga, berikut:

1 = 13
3 + 5 = 8 = 23
7 + 9 + 11 = 27 = 33 dst.

Tentukan penjumlahan bilangan-bilangan ganjil yang sesuai dengan temuan Nicomachus untuk
bilangan berikut.

a. 43 b. 53 c. 83 d. 113

9. Tanpa menggunakan perangkat elektronik, dari dua bilangan yang diberikan temukan mana yang
nilainya lebih kecil.

a. 320 atau 510 b. 2140 atau 3105 c. 2175 atau 575

10. Angka berapa digit terakhir dari bilangan berikut.

a. 35 b. 75 c. 3100 d. 7200

2. Bilangan Berpangkat Nol dan Bulat Negatif


Bandingkan dua barisan bilangan berikut.

1 1
1. … , 1000, 100, 10, 1, , ,…
10 100

2. … , 103 , 102 , 101 , 100 , 10−1 , 10−2 , …

Barisan pertama terbentuk dengan pola bahwa nilai suatu suku adalah hasil bagi suku sebelumnya oleh
10. Sedangkan barisan kedua terbentuk bahwa nilai suatu suku adalah 10 (sepuluh) pangkat kurang satu
dari pangkat suku sebelumnya.

Dua barisan bilangan itu sama.

Perhatikan: 1.000 = 103, 100 = 102 , 10 = 101 ,


1 1
selanjutnya 1 = 100, 10
= 10−1, 100
= 10−2 , dst.

Definisi

Jika 𝑎 ∈ ℝ − {0}, maka 𝑎0 = 1.


1
Jika 𝑎 ∈ ℝ − {0} dan 𝑛 ∈ ℤ+ , maka 𝑎−𝑛 = 𝑎𝑛.

Contoh

1. Nyatakan bentuk pangkat berikut dengan pangkat positif:


1
a. 10−7 b. 5−4

1 1 1
a. 10−7 = b. = 1
107 5 −3
53

= 53

2. Tentukan nilai dari:


0 1 1
a. √5 b. 50 − 5−1 − 5−2 c. 1−2−7 − 27 −1

0
a. √5 = 1 1 1
c. −7
− 7
1−2 2 −1
1 1 1 1
b. 50 − 5−1 − 5−2 = 1 − − 2 = 1 −
5 5 1− 27 −1
27
1 1
=1− −
5 25 1 1
= 27 −1

25 − 5 − 1 27 − 1
= 27
25
19 27 1 27 − 1
= = − = =1
25 27 − 1 27 − 1 27 − 1
Latihan 2
Soal Pilihan Ganda

1. 90 = ⋯.
1 1 d. 1 e. 3
a. 0 b. c.
9 3

2. 4–3 = ⋯.
1 1 1
a. −81 c. − 64 d. 81
e. 64

b. −64

3. 10–4 = ⋯.

a. −0,0004 b. −0,0001 c. 0,0001 d. 0,0004 e. 1,0000

4. (−1)–6 = ⋯.
b. −1 1 d. 1 e. 6
a. −6 c. − 6

5. (−2)–3 = ⋯.
b. −1 1 1 e. 8
a. −8 c. − 8 d. 8

6. 0–5 = ⋯.
a. –1 c. 1
b. 0 d.  e. tidak terdefinisi

100
7. 5−2
= ⋯.

b. −4 1 d. 4 e. 2.500
a. −2.500 c. 4

1
8. 1 –4
= ⋯.
( )
2

1 1 1 d. 8 e. 16
a. b. 4
c. 2
16

9. 104 + 102 + 100 + 10–2 + 10–4 = ⋯.


a. 0 c. 11,11 e. 10101,0101
b. 1 d. 101,101
1 1 1 1
10. 1+𝑎 −8
+ 1−𝑎−8 − 𝑎8 −1 + 𝑎8 +1 = ⋯.

a. 0 b. 0,5 c. 1 d. 2 e. 4
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
NO. 03

Materi : Sifat-sifat Eksponen


Waktu : 30 menit

Kompetensi yang diharapkan tercapai:


1. Pengetahuan tentang mendeskripsikan sifat-sifat eksponen.
2. Keterampilan dalam menunjukkan sifat-sifat eksponen.

Lakukan aktivitas berikut secara runtut.

A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan dan alat tulis.

B. Kegiatan Inti
Gunakan definisi bentuk pangkat untuk melengkapi uraian berikut.

No. Contoh Khusus Contoh Umum (𝑎, 𝑏 ∈ ℝ dan 𝑚, 𝑛 ∈


ℤ+ )

1. 25 × 23 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛

=⏟
2×2×2×2×2×⏟
2×2×2 =⏟
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 × ⏟
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
… faktor … faktor 𝑚 faktor … faktor

=⏟
2×2×2×2×2×2×2×2 =⏟
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
(…+⋯ )faktor (𝑚+⋯ )faktor
𝑚+⋯
= 𝑎…+⋯ =𝑎

2. 𝑎𝑚
211 (untuk 𝑎 ≠ 0 dan 𝑚 > 𝑛)
𝑎𝑛
27
… faktor
… faktor

𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎

2 × 2 × …× 2 =
= 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎

2 × 2 × …× 2
⏟ 𝑛 faktor
… faktor
… faktor 𝑛 faktor
… faktor 7 faktor

𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 × ⏞ 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎

2 × 2 × …× 2 × ⏞
2 × 2 × …× 2 =
= 𝑎 ×𝑎 ×…×𝑎

2 ×2 ×…×2
⏟ 𝑛 faktor
… faktor
… faktor
… faktor 𝑎 × 𝑎 × … × 𝑎 = 𝑎…
=⏞
=⏞
2 × 2 × … × 2 = 2…
3. 𝑎𝑚
29 (untuk 𝑎 ≠ 0 dan 𝑚 < 𝑛)
𝑎𝑛
215
No. Contoh Khusus Contoh Umum (𝑎, 𝑏 ∈ ℝ dan 𝑚, 𝑛 ∈
ℤ+ )

… faktor 𝑚 faktor

2 × 2 × …× 2 ⏞
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
= =
2 × 2 × …× 2
⏟ 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎

… faktor … faktor
… faktor 𝑚 faktor

2 ×2 ×…×2 ⏞
𝑎 ×𝑎 ×…×𝑎
= =
2 × 2 × …× 2 × ⏟
⏟ 2 × 2 × …× 2 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 × ⏟
⏟ 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
9 faktor … faktor … faktor 𝑚 faktor

1 1 1 1
= = … = = …
2 × 2 × …× 2 2
⏟ 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 𝑎

… faktor … faktor

4. ... (𝑎𝑚 )𝑛
𝑎𝑚 × 𝑎𝑚 × … × 𝑎𝑚
=⏟
… faktor
… suku

= 𝑎𝑚+𝑚+⋯+𝑚
5.
(𝑎𝑏)𝑛
… faktor
=⏞
𝑎𝑏 × 𝑎𝑏 × … × 𝑎𝑏
… faktor … faktor
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 × ⏞
=⏞ 𝑏 × 𝑏 × …× 𝑏
= 𝑎... ⋅ 𝑏 …
6.
Untuk 𝑏 ≠ 0,
𝑎 𝑛
( )
𝑏
𝑎 𝑎 𝑎
= × × …×

𝑏 𝑏 𝑏
… faktor
… faktor

𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
=
𝑏 × 𝑏 × …× 𝑏

… faktor
𝑎…
=
𝑏…

Isilah contoh khusus pada nomor 4, 5, dan 6 dengan buatan sendiri.

C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.
BAHAN AJAR PENDUKUNG
Sifat-sifat Bilangan Berpangkat Bulat

Untuk 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ dan 𝑚, 𝑛 ∈ ℤ+ , berlaku:

1. 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛 3. (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚𝑛

𝑎𝑚 4. (𝑎𝑏)𝑛 = 𝑎𝑛 ⋅ 𝑏 𝑛
2. = 𝑎𝑚−𝑛 (untuk 𝑎 ≠ 0)
𝑎𝑛
𝑎 𝑛 𝑎𝑛
1 5. ( ) = 𝑛 (untuk 𝑏 ≠ 0)
= 𝑛−𝑚 = 𝑎−(𝑛−𝑚) 𝑏 𝑏
𝑎

Contoh

1. Hitunglah nilai dari:

2−6 1 −4 2−1 + 3−2


a. 53 × 5−7 × 50 b. × ( ) c.
73 28 2−3 + 3−1

a. 53 × 5−7 × 50 = 53+(−7)+0 2−1 + 3−2 2−1 + 3−2 23 ⋅ 32


c. = ×
= 5−4 2−3 + 3−1 2−3 + 3−1 23 ⋅ 32

1 1 22 ⋅ 32 + 23 ⋅ 3 0
= 4
= =
5 625 20 ⋅ 32 + 23 ⋅ 31

2−6 1 −4 2−6 1 −4 4⋅9+8⋅1


b. 3 × ( ) = 3 × ( 2 ) =
7 28 7 2 ×7 1⋅9+8⋅3
2−6 36 + 8 44 4
= × (22 × 7)4 = = =
73 9 + 24 33 3
2−6 × 28 × 74
= Cara lain:
73
= 22 × 7 = 28 1 1
2−1 + 3−2 2 + 9 8 ⋅ 9
= ×
2−3 + 3−1 1 + 1 8 ⋅ 9
8 3

36 + 8 44 4
= = =
9 + 24 33 3
Latihan 3

Soal-soal Pilihan Ganda

1. 25 × 24 = ⋯.
a. 25+4 b. 25×4 c. 254 d. 45×4 e. 45+4

36
2. 32
= ⋯.

a. 26 b. 33 c. 34 d. 38 e. 62

3. (52 )3 = ⋯.
a. 52+3 b. 52×3 c. 52
3
d. 103 e. 3 × 52

25 ×32
4. 23 ×35
= ⋯.

22 b.
28
c.
67 d. 22 ⋅ 33 e. 28 ⋅ 37
a. 37 68
33

𝑎 𝑝 ×𝑎𝑞
5. 𝑎𝑟
= ⋯.

a. 𝑎𝑝+𝑞−𝑟 c. 𝑎𝑝𝑞−𝑟 e. 𝑎𝑝𝑞𝑟

b. 𝑎𝑝+𝑞+𝑟 d. 𝑎𝑝𝑞+𝑟
−1
4a−8 𝑏−3
6. Bentuk sederhana dari ( 𝑎−6 𝑏−5 ) adalah ....

2𝑎 2 𝑎 2 2 2𝑏 2 2
𝑏 𝑎7
a. ( 𝑏 ) b. (2𝑏) . c. (2𝑎) d. ( 𝑎 ) e. (2𝑏4 )

1 𝑎 −2 𝑏𝑐 3
7. Diketahui 𝑎 = 2, 𝑏 = 2, dan 𝑐 = 1. Nilai dari 𝑎𝑏2 𝑐 −1 adalah ….

a. 1 b. 4. c. 16 d. 64 e. 96

8. (4𝑎)−2 × (2𝑎)3 = ⋯.

a. −2𝑎 1 1 1 e. 2𝑎
b. − 𝑎 c. d. 𝑎
2 2𝑎 2

9. (4𝑎3 )2 ÷ 2𝑎2 = ⋯.

a. 2𝑎3 b. 2𝑎4 c. 4𝑎3 d. 8𝑎3 e. 8𝑎4

10. 23 × (22 )3 = ⋯.

a. 27 b. 28 c. 29 d. 212 e. 218
4
(5𝑎3 𝑏−2 )
11. Bentuk sederhana dari (5𝑎−4 adalah ….
𝑏−5 )−2

a. 52 𝑎4 𝑏2 c. 56 𝑎4 𝑏−10 e. 56 𝑎9 𝑏−1

b. 56 𝑎𝑏 −1 d. 56 𝑎4 𝑏2
12. 23 × 33 = ⋯.

a. 36 b. 53 c. 56 d. 59 e. 63

Soal Uraian

1. Dengan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan bepangkat, hitunglah nilai:

31 52 +51 +50 −5 −2
a. 32 d. 123 12−5
5−2 +5−3 +5−4 f. (182 ) ÷ (18−3 )
2
b. (23 )2 50 +21 +22
e. 5−1 +2−1 +2−2
210 ×313
c. 27×612

2. Dengan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan bepangkat, sederhanakanlah:

a. (5𝑎−3 )−2 ⋅ 53
−2
−2⋅𝑎 3 ⋅𝑏−4
b. ( 5⋅𝑎−5 ⋅𝑏−6 )

3𝑛+2 −3𝑛
c. 3𝑛 −3𝑛−1

4𝑛+1 −22𝑛+1
d.
4𝑛

3
(2⋅𝑎 𝑛 )3 ⋅𝑎 3 (𝑎 𝑛+1 )
e. 1 3𝑛+3 : 𝑎⋅𝑎 2𝑛
⋅𝑎
2

𝑎
𝑥𝑏 𝑥𝑐 𝑏 𝑥𝑎 𝑐
f. ( 𝑥 𝑐 ) ⋅ (𝑥 𝑎) ⋅ (𝑥 𝑏 )
MODUL 2
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul

Kode Modul Ajar


Kode ATP Acuan
Nama Sukmo AJi Widodo, S.Pd
Penyusun/Institusi/Tahun
Jenjang Sekolah SMA Negeri 1 Rawalo
Fase/Kelas E / 10
Domain/Topik Bilangan / Barisan dan Deret
Kata Kunci Barisan, deret, aritmetika, geometri
Pengetahuan/Keterampilan Fungsi linear, Pola bilangan
Prasyarat
Alokasi waktu (menit) 540 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 12 JP
Moda Pembelajaran •X Tatap Muka (TM)
• Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Synchronous)
• Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Asynchronous)
• Blended Learning (Paduan Tatap Muka dan PJJ)
Metode Pembelajaran •X Discovery Learning
•X Problem-Based Learning
• Project-Based Learning
Sarana Prasarana • Papan tulis
• Kapur/Spidol
• Komputer/Laptop
• Jaringan Internet
• LCD Proyektor
Target Peserta Didik •X Regular/tipikal
• Hambatan Belajar
• Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
Karakteristik Peserta Didik ---
Daftar Pustaka ▪ As'ari, Abdur Rahman, dkk. 2018. Buku Siswa : Matematika
Kelas XII Edisi Revisi. Jakarta : Kementerianan Pendidikan
dan Kebudayaan
▪ Johanes, dkk. 2005. Kompetensi Matematika 3A. Jakarta :
Yudhistira
▪ Kartini dkk. 1994. Matematika 1C untuk kelas 1 Caturwulan
3 SMU. Bandung : Pakar Raya
▪ Manulang, dkk. 2017. Buku Siswa : Matematika
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI.Jakarta :
Kemdikbud
▪ Simangunsong, Wilson. 2007. PKS Matematika SMA Kelas XII
Program Ilmu Alam. Jakarta: Gematama
Referensi Lain ▪ Setyo Budi, Wono. 2003. Langkah Awal Menuju
Olimpiade Matematika. Jakarta : Ricardo
▪ Wiworo. 2019. Barisan dan Deret Bilangan (Unit Pembelajaran
Program PKB). Jakarta : Kemdikbud

Gambaran Umum Modul (rasionalisasi, urutan materi pembelajaran, rencana asesmen):

Rasionalisasi
Banyak permasalahan dunia nyata yang prosesnya terjadi dalam tahapan tahapan dan pola-pola
tertentu. Situasi ini dapat dimodelkan menggunakan konsep barisan dan deret. Salah satu contoh
aplikasi barisan adalah adalah pada bidang genetika. Gen-gen tertentu diurutkan untuk menentukan
secara tepat gen-gen yang berkaitan dengan fungsi fisiologis tertentu, karakteristik tertentu, atau
penyakit tertentu. Deret dapat digunakan untuk memprediksi kejadian-kejadian yang berulang secara
teratur. Sebagai contoh adalah gempa bumi dan cuaca. Data yang sudah dikoleksi dapat dianalisis
dalam bentuk barisan atau deret untuk selanjutnya dapat diprediksi kejadian yang akan datang dengan
tingkat akurasi tinggi.
Di dalam modul ini pada pertemuan awal siswa akan mempelajari pola barisan bilangan, kemudian
diharapkan siswa dapat menemukan karakteristik barisan/deret aritmetika dan geometri serta
mengontruksi rumusnya serta dapat menerapkan untuk memecahkan masalah kontekstual yang
Terkait

Urutan Materi Pembelajaran

1. Barisan bilangan
2. Barisan aritmetika
3. Deret aritmetika
4. Barisan geometri
5. Deret geometri
6. Deret geometri tak hingga

Rencana Asesmen
1. Asesmen kelompok : Pengisian LKS
2. Asesmen individu : kuis bentuk uraian
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran

Topik Barisan dan Deret


Tujuan Pembelajaran B.9 Menentukan pola dari suatu barisan bilangan
B.10 Menjelaskan pengertian barisan aritmetika
B.11 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan aritmetika
B.12 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan
aritmetika
B.13 Menjelaskan pengertian deret aritmetika
B.14 Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret aritmetika
B.15 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret
aritmetika.
B.16 Menjelaskan pengertian barisan geometri
B.17 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan geometri
B.18 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan
geometri
B.19 Menjelaskan pengertian deret geometri
B.20 Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret geometri
B.21 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret
geometri.
B.22 Menjelaskan pengertian deret geometri tak hingga
B.23 Menentukan rumus jumlah deret geometri tak hingga
B.24 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret
geometri tak hingga

Pemahaman Bermakna • Semua barisan aritmetika dan geometri dapat dinyatakan secara
rekursif atau eksplisit. Ada barisan yang dapat dinyatakan dengan
kedua cara tetapi yang lain tidak bisa.
• Barisan aritmetika dapat diidentifikasi dengan selisih yang sama dan
dapat dimodelkan dengan fungsi linear. Deret aritmetika tak hingga
selalu divergen.
• Barisan geometris dapat diidentifikasi dengan rasio umum dan
dapat dimodelkan dengan fungsi eksponensial. Deret geometri tak
hingga divergen jika abs(r) ≥ 1 dan konvergen jika abs(r) <1.
• Barisan dan deret dapat ditemukan di banyak objek di alam.
Pertanyaan Pemantik • Apakah yang dimaksud dengan barisan?
• Apakah perbedaan barisan dan deret?
• Berapa banyak macam barisan?
• Apakah dalam situasi dunia nyata terdapat masalah yang terkait
dengan barisan dan deret?
Profil Pelajar Pancasila • Beriman & Bertakwa terhadap Tuhan YME
• Berkebhinekaan Global
•X Bernalar Kritis
•X Kreatif
• Bergotong royong
• Mandiri
Urutan Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

□ Kegiatan Pendahuluan

• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi tentang manfaat mempelajari barisan bilangan
contohnya soal TPS pada UTBK untuk seleksi masuk perguruan tinggi negeri
• Siswa diberikan beberapa soal sederhana tentang fungsi linear dan fungsi kuadrat
sebagai materi prasyarat mempelajari barisan bilangan.
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
menentukan pola dari suatu barisan bilangan
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
15 menit
kelompok dan asesmen individu
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang barisan bilangan
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-1
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan pengertian barisan bilangan
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis

□ Kegiatan inti

• Siswa memperhatikan beberapa contoh masalah


tentang barisan bilangan yang disajikan guru
Fase 1:
menggunakan bantuan power point 60 menit
Orientasi siswa pada
• siswa mengamati dan memahami masalah secara
masalah
individu dan mengajukan hal-hal yang belum dipahami
terkait masalah yang disajikan.
• Siswa dikelompokkan dengan anggota 2 – 4 siswa
dengan mempertimbangkan sisi kemampuan,
Fase 2:
gender, budaya, maupun agama sesuai pembagian
Mengorganisasikan siswa
kelompok yang telah direncanakan oleh guru.
belajar
• Siswa menerima Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
yang dibagikan oleh guru

• Siswa diminta berdiskusi dalam kelompok untuk


menyelesaikan masalah 1 s.d. masalah 5 pola barisan
bilangan yang ada di dalam LKS-1
• Siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
materi diberi kesempatan bertanya pada guru.
• Siswa diberi bantuan berkaitan dengan kesulitan yang
dialami siswa secara individu, kelompok, atau klasikal.
• Siswa diminta bekerja sama untuk mencari pola barisan
bilangan dari masalah 1-5 dan strategi pemecahan
masalah.

• siswa diminta mengamati hubungan/pola/aturan


tertentu pada setiap masalah yang diajukan, jika
perlu diberikan stimulasi pertanyaan, contoh
pertanyaan :
▪ Pada masalah-4 setiap berapa kali terjadi
Fase 3:
perulangan?
Membimbing
▪ Pada masalah-5 jika kita akan menghitung suku ke
penyebatangkan individu
2000 terdiri dari kelompok bilangan apa saja?
dan kelompok
▪ Hanya satuankah?
▪ Apakah cukup satuan dan puluhan?
• Siswa diminta mendiskusikan cara yang digunakan
untuk menemukan semua kemungkinan dari masalah
yang ada dalam lembar kegiatan siswa.

• Siswa diminta menyiapkan laporan hasil diskusi


kelompok (Guru berkeliling mencermati siswa
Fase 4:
bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi
Mengembangkan dan
bantuan, bila diperlukan)
menyajikan hasil karya
• Siswa diminta menentukan perwakilan kelompok
secara musyawarah untuk menyajikan
(mempresentasikan) laporan di depan kelas.
• Siswa yang lain didorong untuk responsif dengan
memberikan tanggapan secara kritis
• Siswa dilibatkan untuk mengevaluasi laporan
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang lain
dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan siswa sudah benar
Fase 5: • Siswa dari kelompok lain yang mempunyai jawaban
Menganalisa dan berbeda dari kelompok penyaji diberi kesempatan
mengevaluasi proses untuk mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya
pemecahan masalah secara runtut, dan sopan. Apabila ada lebih dari satu
kelompok, maka siswa diminta bermusyawarah untuk
menentukan urutan penyajian
• Siswa diminta membuat kesimpulan tentang
pengertian barisan bilangan
• Siswa diminta mengerjakan latihan soal

□ Kegiatan Penutup

• Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung
• Siswa mengerjakan kuis 15 menit
• Siswa diberikan tugas rumah untuk membuat 3 soal dan solusi tentang pola bilangan
• Siswa mendengarkan arahan guru untuk tetap semangat dalam belajar serta membaca
materi pada pertemuan berikutnya, yaitu barisan aritmetika

Pertemuan Kedua

□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari barisan aritmetika
• Siswa diberikan beberapa soal sederhana barisan bilangan sebagai materi prasyarat
mempelajari barisan aritmetika.
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
menjelaskan pengertian barisan aritmetika, menentukan rumus suku ke-n suatu barisan
aritmetika dan menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan
aritmetika
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen kelompok 10
dan asesmen individu menit
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang barisan aritmetika
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-2
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan ciri-ciri dan rumus suku ke-n barisan aritmetika
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis

□ Kegiatan inti

Fase 1: • Siswa diminta untuk mengamati powerpoint yang menampilkan 65


Stimulation contoh masalah kehidupan sehari-hari yang terkait dengan menit
(Memberi Stimulus) barisan aritmetika yaitu

• Guru memberikan pertanyaan pembuka “Apakah masalah


tersebut dapat diselesaikan dengan konsep barisan bilangan?”

• Siswa diminta mengamati permasalahan serupa yang ada di


LKS-2
Fase 2: • Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap kelompok
Problem Statement terdiri atas 2 - 4 siswa
(mengidentifikasi • Siswa mengidentifikasi masalah 1 dan masalah 2 yang ada
masalah) pada LKS-2

Fase 3:
Data Collecting • Berdiskusi dengan rekan sekelompok untuk mengumpulkan
(mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah 1 dan masalah 2
data) contohnya mencari selisih dua suku yang berurutan

Fase 4:
Data Processing • Siswa mengolah informasi yang didapat pada tahap
(mengolah data) sebelumnya yaitu aturan/pola yang sama dari kedua masalah
tersebut

Fase 5: • Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok untuk


Verification memverifikasi penyelesaian masalah.
(memverifikasi) • Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi, siswa lain
dengan aktif dan kritis menanggapi presentasi tersebut

Fase 6 : • Siswa menyimpulkan pengertian barisan aritmetika dan rumus


Generalization suku ke-n barisan aritmetika
(menyimpulkan) • Siswa mengerjakan latihan soal

□ Kegiatan Penutup

• Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung
• Siswa mengerjakan kuis 15
• Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya, yaitu deret menit
aritmetika
Pertemuan Ketiga

□ Kegiatan Pendahuluan

• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari deret aritmetika
• Siswa diingatkan tentang barisan aritmetika yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
kelompok dan asesmen individu 10 menit
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang deret aritmetika
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-3
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan pengertian deret arimetika dan menentukan rumus jumlah n
suku pertama deret aritmetika
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis

□ Kegiatan inti

Fase 1: • Siswa mengamati perbedaan antara barisan dan deret


65 menit
Stimulation (Memberi • Siswa mengamati masalah 1 yang terdapat pada LKS-3
Stimulus)

• Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap


Fase 2: kelompok terdiri atas 2 - 4 siswa
Problem Statement • Siswa mengidentifikasi bagaimana cara yang paling
(mengidentifikasi masalah) efisien untuk menyelesaikan masalah 1 yang ada pada
LKS-3

Fase 3:
Data Collecting • Siswa mengumpulkan data dengan cara menjawab
(mengumpulkan data) pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS-3

Fase 4:
Data Processing • Siswa mengolah informasi yang didapat pada tahap
(mengolah data) sebelumnya
• Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok
Fase 5:
untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
Verification
• Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
(memverifikasi)
siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut

• Siswa menyimpulkan pengertian deret aritmetika dan


Fase 6 : rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika
Generalization
(menyimpulkan) • Siswa mengerjakan masalah 2 dan 3
• Siswa mengerjakan latihan soal

□ Kegiatan Penutup

• Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung
• Siswa mengerjakan kuis 15 menit
• Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya, yaitu barisan
geometri

Pertemuan Keempat

□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari barisan geometri
• Siswa diingatkan tentang barisan aritmetika, misalkan dengan pertanyaan
Kalian masih ingat dengan barisan dan deret aritmetika? Apa itu barisan
aritmetika? Apa itu deret aritmetika? Bagaimana cara menentukan suku ke-n dari
barisan aritmetika? Bagaimana cara menentukan deret aritmetika?
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
menjelaskan pengertian barisan geometri, menentukan rumus suku ke-n suatu barisan
10 menit
geometri dan menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan
geometri
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
kelompok dan asesmen individu
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang barisan geometri
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-4
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi

o Menyimpulkan ciri-ciri dan rumus suku ke-n barisan geometri


o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis

□ Kegiatan inti

• Siswa memperhatikan contoh masalah nyata barisan


geometri yaitu tentang bisnis multi level marketing
MLM yang disajikan guru menggunakan bantuan
power point seperti gambar di bawah ini

Fase 1:
65 menit
Orientasi siswa pada
masalah

https://www.kajianpustaka.com/2018/04/pengertian-jenis-dan-sistem-multi-level-marketing.html

• siswa mengamati dan memahami masalah secara


individu dan mengajukan hal-hal yang belum dipahami
terkait masalah yang disajikan.
• Siswa dikelompokkan dengan anggota 2 – 4 siswa
dengan mempertimbangkan sisi kemampuan,
gender, budaya, maupun agama sesuai pembagian
kelompok yang telah direncanakan oleh guru.
• Siswa menerima Lembar Kegiatan Siswa-4 (LKS)
Fase 2:
yang dibagikan oleh guru
Mengorganisasikan siswa
• Siswa diminta berdiskusi dalam kelompok untuk
belajar
melakukan aktivitas-1 dan aktivitas-2
• Siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
materi diberi kesempatan bertanya pada guru.
• Siswa diberi bantuan berkaitan dengan kesulitan yang
dialami siswa secara individu, kelompok, atau klasikal.

• siswa diminta mengamati hubungan/pola/aturan


tertentu pada setiap aktivitas-1, jika perlu diberikan
stimulasi pertanyaan, contoh pertanyaan :
▪ Seandainya diminta potongan kertas ke-20 apakah
kegiatan memotong kertas akan kalian lakukan?
Fase 3: ▪ Adakah cara lain?
Membimbing penyelidikan
• Setelah selesai melakukan aktivitas-1. Siswa diminta
individu dan kelompok
melakukan aktivitas-2
• Siswa diminta membandingkan kedua aktivitas
tersebut. Hubungan apa yang diperoleh?
• Siswa diminta menemukan rumus suku ke-n barisan
geometri

• Siswa diminta menyiapkan laporan hasil diskusi


kelompok (Guru berkeliling mencermati siswa
Fase 4:
bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi
Mengembangkan dan
bantuan, bila diperlukan)
menyajikan hasil karya
• Siswa diminta menentukan perwakilan kelompok
secara musyawarah untuk menyajikan
(mempresentasikan) laporan di depan kelas.
• Siswa yang lain didorong untuk responsif dengan
memberikan tanggapan secara kritis
• Siswa dilibatkan untuk mengevaluasi laporan
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang lain
dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan siswa sudah benar
• Siswa dari kelompok lain yang mempunyai jawaban
Fase 5:
berbeda dari kelompok penyaji diberi kesempatan
Menganalisa dan
untuk mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya
mengevaluasi proses
secara runtut, dan sopan. Apabila ada lebih dari satu
pemecahan masalah
kelompok, maka siswa diminta bermusyawarah untuk
menentukan urutan penyajian
• Siswa diminta membuat kesimpulan tentang
pengertian barisan bilangan dan rumus suku ke-n
barisan geometri
• Siswa diminta mengerjakan latihan soal

□ Kegiatan Penutup

• Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung
• Siswa mengerjakan kuis 15 menit
• Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya, yaitu deret
geometri

Pertemuan Kelima

□ Kegiatan Pendahuluan

• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin 10 menit
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari deret geometri
• Siswa diingatkan tentang barisan geometri yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
menjelaskan pengertian deret geometri, menentukan jumlah n suku pertama deret
geometri dan menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret geometri
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
kelompok dan asesmen individu
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang deret geometri
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-5
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan rumus jumlah n suku pertama deret geometri
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis

□ Kegiatan inti

• Siswa mengamati permasalahan yang ditayangkan


melalui powerpoint oleh guru yaitu
"Sebuah mobil dibeli dengan harga Rp.200.000.000.
Jika setiap tahun harganya mengalami penyusutan
Fase 1: 20% dari nilai tahun sebelumnya, maka tentukanlah
harga mobil itu setelah dipakai selama 5 tahun" 65 menit
Stimulation (Memberi
Stimulus)
• Siswa diminta memberikan pendapat terhadap
permasalahan tersebut? Dapatkah diselesaikan dengan
konsep barisan geometri yang sudah dipelajari
sebelumnya?

• Siswa dikelompokkan dengan anggota 2 – 4 siswa


dengan mempertimbangkan sisi kemampuan,
gender, budaya, maupun agama sesuai pembagian
kelompok yang telah direncanakan oleh guru.
• Siswa menerima Lembar Kegiatan Siswa-5 (LKS-5)
Fase 2: yang dibagikan oleh guru
Problem Statement • Siswa diminta berdiskusi dalam kelompok untuk
(mengidentifikasi masalah) mengidentifikasi masalah yang ada di LKS-5
• Siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
materi diberi kesempatan bertanya pada guru.

• Siswa diberi bantuan berkaitan dengan kesulitan yang


dialami siswa secara individu, kelompok, atau klasikal.

Fase 3:
Data Collecting • Siswa mencatat informasi hasil identifikasi pada fase
(mengumpulkan data) sebelumnya
Fase 4:
Data Processing
• Siswa mengolah informasi untuk mendapat rumus
(mengolah data)
jumlah n suku pertama deret geometri

• Siswa yang lain didorong untuk responsif dengan


memberikan tanggapan secara kritis
• Siswa dilibatkan untuk mengevaluasi laporan
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang lain
dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
Fase 5:
disampaikan siswa sudah benar
Verification
(memverifikasi) • Siswa dari kelompok lain yang mempunyai jawaban
berbeda dari kelompok penyaji diberi kesempatan
untuk mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya
secara runtut, dan sopan. Apabila ada lebih dari satu
kelompok, maka siswa diminta bermusyawarah untuk
menentukan urutan penyajian

Fase 6 : • Siswa menyimpulkan pengertian deret geometri dan


Generalization rumus jumlah n suku pertama deret geometri
(menyimpulkan) • Siswa mengerjakan latihan soal

□ Kegiatan Penutup

• Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung
• Siswa mengerjakan kuis 15 menit
• Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya, yaitu deret
geometri tak hingga
Pertemuan Keenam

□ Kegiatan Pendahuluan

• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari deret geometri tak hingga
contohnya untuk memecahkan masalah bola dipantulkan sampai bola berhenti 10 menit
• Siswa diingatkan tentang deret geometri yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang deret geometri tak
hingga

o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang


o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-6
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan ciri-ciri deret geometri tak hingga yang memiliki limit
jumlahnya
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis

□ Kegiatan inti

• Siswa mengamati permasalahan yang terkait dengan


deret geometri tak hingga yang ditayangkan dengan
Fase 1: bantuan media powerpoint sebagai berikut :
"Sebuah bola pingpong dijatuhkan dari ketinggian 25 m dan 65 menit
Stimulation (Memberi
memantul kembali denganketinggian 4/5 kali tinggi semula.
Stimulus) Pematulan ini berlangsung terus menerus hingga bola
berhenti.Gambarkanlah panjang lintasan bola tersebut dan
tentukanlah jumlah seluruh lintasan bolayang terjadi "

• Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap


Fase 2: kelompok terdiri atas 2 - 4 siswa
Problem Statement • Siswa mengidentifikasi perbedaan deret geometri tak
(mengidentifikasi masalah) hingga konvergen dan divergen yang terdapat pada
LKS-6
Fase 3: • Siswa mencatat informasi tentang deret geometri tak
Data Collecting hingga konvergen dan divergen jika dilihat dari
(mengumpulkan data) rasionya

• Siswa mengolah informasi yang terkait dengan rasio


Fase 4: dari deret geometri tak hingga konvergen dan
Data Processing divergen
(mengolah data) • Siswa menetukan jumlah tak hingga dari deret
geometri tak hingga konvergen dan divergen
menggunakan limit fungsi

• Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok


Fase 5:
untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
Verification
• Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
(memverifikasi)
siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut

• Siswa menyimpulkan pengertian deret geometri tak


Fase 6 : hingga dan rumus jumlah deret geometri tak hingga
Generalization
(menyimpulkan) • Siswa mengerjakan contoh soal
• Siswa mengerjakan latihan soal

□ Kegiatan Penutup

• Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung
• Siswa mengerjakan kuis 15 menit
• Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya, yaitu ulangan
harian materi barisan dan deret

REFLEKSI
GURU
Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?

Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?

Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?

Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

REFLEKSI
SISWA

Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?

Pada bagian mana yang belum kalian pahami?

Apakah LKS membantu kalian memahami materi hari ini?

Mengetahui, Rawalo, Juni 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Nurul Hidayah, S. Si., M.Pd Sukmo Aji Widodo, S.Pd


NIP. 19781019 200801 2 017 NIP. 19881229 202221 1 005
Lampiran Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS)-1 Kelompok :


1.
2.
Barisan Bilangan 3.
4.

Tujuan Pembelajaran

B.9 Menentukan pola dari suatu barisan

Pengertian barisan bilangan


Apabila kalian perhatikan nomor-nomor rumah pada suatu perumahan bahwa nomor rumah sebelah kanan
jalan bernomor genap dan sebelah kiri jalan bernomor ganjil. Akan tetapi ada juga yang sebaliknya nomor
rumah sebelah kanan jalan bernomor ganjil dan sebelah kiri jalan bernomor genap. Nomor- nomor rumah
tersebut adalah salah satu contoh barisan bilangan.
Agar lebih memahami apa itu barisan bilangan, silahkan kalian diskusikan masalah-masalah berikut Ini :

Masalah-1
Siapkan batang korek api. Susunlah batang korek api tersebut menjadi bangun segitiga-segitiga sama
sisi seperti pada tabel di bawah ini.
1. Lengkapi tabel berikut ini.
Banyak Banya pola hubungan antara
Gambar susunan segitiga k banyak segitiga dengan
sama sisi batang banyak batang korek api
korek api
1

6
2. Pola apakah yang kalian temukan dari tabel di atas?

3. Tanpa menggambar, tentukan berapa banyak batang korek api yang


diperlukan untuk mengkonstruksi :
a. 10 buah segitiga sama sisi?
b. 12 buah segitiga sama sisi?
c. 20 buah segitiga sama sisi?
d. n buah segitiga sama sisi?

Siapkan batang korek api. Susun batang korek api tersebut menjadi bangun-bangun persegi seperti

dalam tabel di bawah. Kemudian lengkapi tabel berikut ini.

Banyak pola hubungan antara


Gambar susunan Banyak persegi batang banyak persegi dengan
korek api banyak batang korek api
1

5
2. Pola apakah yang kalian temukan dari tabel di atas?
6

3. Tanpa mengkonstruksi/menggambar, tentukan berapa banyak batang korek api yang diperlukan
untuk mengkonstruksi :

a. 8 buah persegi ?
b. 10 buah persegi ?
c. 15 buah persegi ?
d. n buah persegi ?
Masalah-3
Siapkan batang korek api. Susun batang korek api tersebut menjadi bangun-bangun persegi seperti
dalam tabel di bawah.

1. Lengkapi tabel berikut ini.


pola hubungan
Banyak antara banyak
Banya
Gambar susunan batang persegi dengan
k
korek api banyak batang
persegi
korek api
1

2. Pola apakah yang kalian temukan pada tabel di atas.

3. Tanpa mengkonstruksi/menggambar, tentukan berapa banyak batang korek api yang


diperlukan untuk mengkonstruksi :
a. 8 buah persegi ?
b. 10 buah persegi ?
c. 15 buah persegi ?
d. n buah persegi ?
4
Andi menuliskan kata MATEMATIKA berulang-ulang sebagai berikut :
MATEMATIKAMATEMATIKAMATEMATIKA…

Amati barisan huruf di atas.


Tentukan huruf ke-2020

Solusi :

Nakula menuliskan barisan bilangan asli sebagai berikut :

12345678910111213141516171819202122 . . .

Sehingga suku ke-10 = 1, suku ke-11= 0 dan suku ke-12 = 1 dan seterusnya.
Dapatkah kalian menemukan suku ke-2000?

Solusi :
Kesimpulan
Barisan bilangan adalah
Latihan Soal

1. Tulislah dua suku berikutnya dalam setiap barisan berikut ini dan berikan alasannya.
a. 1, 3, 5, …

b. 3, 9, 27, …

c.
e.

2. Tentukan tiga suku pertama dari barisan yang diketahui dengan rumus berikut ini . (Un :
adalah rumus suku ke-n)

a. Un = 3n + 1
b. Un = nn2+1
+n
c. Un=
n+2

3. a. Tulislah tiga suku pertama dari barisan yang ditentukan oleh Un = 4n – 3

b. Suku berapaka dari barisan itu yang besarnya 157?

4. a. Tentukan pola barisan dari


b. Tentukan banyak suku dari barisan di atas.
Lembar Kerja Siswa (LKS)-2 Kelompok :
1.
2.
Barisan Aritmetika
3.
4.

Tujuan Pembelajaran

B.10 Menjelaskan pengertian barisan aritmetika


B.11 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan aritmetika
B.12 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan aritmetika

1. Pengertian barisan aritematika

Agar lebih memahami apa itu barisan aritmetika, silahkan kalian diskusikan masalah-masalah
berikut Ini :
1

Perhatikan susunan batang korek api berikut ini.

1. Tulislah dalam bentuk barisan bilangan, banyak batang korek api urut dari susunan ke-2, ke-2,
ke-3 dan ke-4

2. Dapatkah kalian menduga berapa batang korek api yang dibutuhkan untuk membentuk susunan
yang ke-6 dan ke-7? Berikan alasannya
2

Pada bulan Januari 2020, Abimanyu menabung sebesar Rp150.000,00. Pada bulan berikutnya

Abimanyu menabung sebesar Rp 300.000,00; Rp 450.000,00; Rp 600.000,00; demikian seterusnya


sampai bulan Desember 2020. Berapa besar Abimanyu menabung pada bulan Desember? Berikan
alasannya !

Dua masalah di atas adalah masalah yang terkait dengan barisan aritmetika.

Berdasarkan hasil pengamatan kalian, apa yang dapat kalian simpulkan dari barisan aritmatika

Kesimpulan

Berdasarkan kesimpulan yang telah kalian buat, berikanlah 3 contoh barisan aritmatika
2. Menentukan rumus suku ke-n dari barisan aritmatika

Misal : suku ke-n = Un, suku pertama = a dan beda = b

U1 a
U2 a b
U3 a b ... a ...b
U4 a b ... ... a ...b
.

dan seterusnya sampai suku ke-n

Un a b ... .................... ... a ...... b

Dari pola hubungan antar suku kalian akan mendapatkan rumus suku ke-n barisan aritmetika
yaitu :

Un = ... + .............. b ,dengan b = ………… – …….…

Setelah kalian mengetahui rumus suku ke-n barisan aritmetika, selesaikan masalah di bawah ini.

Diketahui barisan aritmatika dengan U2 + U5 + U20 = 54. Tentukan suku ke-9 barisan tersebut.

Solusi :
1. Diketahui barisan aritmetika : 100, 94, 88, … Tentukan suku ke-11.
2. Diketahui barisan aritmetika, suku ke-5 = 20 dan suku ke-3 =14 . Tentukan suku ke-2013.
3. Tentukan x jika x+1, 3x-5, 4x membentuk barisan aritmetika.
4. Barisan aritmetika mempunyai suku pertama 5 dan suku ke-3 sama dengan 19. Jika suku ke-n sama
dengan 68, tentukan nilai n.
5. Jika -999, -997, -995, ... adalah barisan aritmetika, maka suku bernilai positif yang muncul pertama
kali adalah suku ke berapa?
6. Gaji pak Adi tahun ke-4 dan tahun ke-10 berturut-turut adalah Rp. 4.000.000,00 dan
Rp.5.200.000,00. Gaji pak Adi mengalami kenaikan tetap. Berapa gajinya pada tahun ke-15?
7. Panjang sisi sebuah segitiga siku-siku membentuk barisan aritmetika. Jika keliling segitiga tersebut
adalah 72, tentukan luas segitiga tersebut.
8. Suatu toko menjual 7 jenis barang berbeda. Harga 7 jenis barang tersebut membentuk barisan
aritmetika. Total harga dari 4 barang dengan harga terendah adalah Rp. 50.000,00, sedangkan total
harga dari 4 barang dengan harga tertinggi adalah Rp.86.000,00. Seorang pembeli memiliki pecahan
uang sebesar Rp.100.000,00. Jika ia membeli beberapa barang berbeda di toko tersebut, maka berapa
minimal kembalian yang diterimanya?
Lembar Kerja Siswa (LKS)-3 Kelompok :
1.
2.
Deret Aritmetika
3.
4.

Tujuan Pembelajaran

B.13 Menjelaskan pengertian deret aritmetika


B.14 Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret aritmetika
B.15 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret aritmetika

2. Pengertian deret aritmetika

Jika suku-suku barisan aritmetika dijumlahkan maka akan terbentuk suatu deret aritmetika.

Barisan aritmetika : u1, u2 , u3, ..., un

Deret aritmetika : u1 u2 u3 ... un

3. Menentukan rumus jumlah n suku pertama dari deret aritmetika


Kesimpulan

Diskusikan dan selesaikan masalah-masalah di bawah ini dengan menggunakan rumus deret aritmetika.

Tempat duduk pertunjukan film di atur mulai dari depan ke belakang dengan banyak baris di
belakang lebih 4 kursi dari baris di depannya. Bila dalam gedung pertunjukan terdapat 15 baris
terdepan ada 20 kursi, maka berapa kapasitas gedung pertunjukan tersebut ?

Solusi :
Perhatikan gambar berikut.

Aturan main: Dalam kotak tersedia 10 bendera dan harus dipindahkan ke dalam botol yang tersedia
satu demi satu (tidak sekaligus). Semua peserta lomba mulai bergerak (start) dari botol nomor 10
untuk mengambil bendera dalam kotak.
Berapa jarak tempuh yang dilalui peserta lomba?

Solusi :
1. Tentukan jumlah 24 suku pertama dari deret : 3 + 8 + 13 + …
2. Tentukan jumlah dari deret : 12 + 20 + 28 + …+ 76
3. Tentukan suku pertama dari deret aritmetika jika diketahui beda = 5, dan jumlah 5 suku pertama
sama dengan 270.
4. Tentukan beda dari deret aritmetika jika diketahui suku pertama = 13, dan jumlah 10 suku
pertama 490 .
5. Tentukan U8 jika n2 2n
.
Sn

6. Tentukan jumlah semua bilangan asli antara 1 dan 100 yang habis dibagi 4.

7. Tentukan jumlah semua bilangan asli dari 10 sampai dengan 100 yang habis dibagi 4 tetapi tidak
habis dibagi 3.
8. Sebelas buah bilangan membentuk deret aritmetika dan mempunyai jumlah 187. Jika pada setiap
2 suku yang berurutan pada deret tersebut disisipkan rata-rata dari 2 suku yang berurutan tersebut.
Tentukan jumlah deret yang baru tersebut.
9. Ibu membagi uang sebanyak Rp200.000,00 kepada 5 orang anaknya. Jika selisih uang yang
diterima dua anak yang usianya berdekatan adalah Rp10.000,00 dan si bungsu menerima uang
paling sedikit, maka anak ke-3 mendapat uang berapa?
10. Selama 30 hari, Arya berhasil mengumpulkan telur ayam sebanyak 19.050 butir. Jika banyak telur
ayam yang dapat ia kumpulkan pada setiap harinya membentuk suatu barisan aritmetika, dan pada
hari pertama ia hanya mendapatkan 20 butir telur, maka pada hari terakhir ia mendapatkan telur
berapa banyak ?
Lembar Kerja Siswa (LKS)-4 Kelompok :
1.
2.
Barisan Geometri
3.
4.

Tujuan Pembelajaran

B.16 Menjelaskan pengertian barisan geometri


B.17 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan geometri
B.18 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan geometri

3. Pengertian barisan geometri

Agar lebih memahami apa itu barisan geometri, silahkan kalian kerjakan aktivitas-aktivitas berikut :

Aktivitas-1

Pada kegiatan ini kamu diwajibkan untuk menyediakan satu lembar kertas hvs.

Ikuti langkah-langkah kegiatan di bawah ini :

1. Lipatlah satu lembar kertas yang telah kalian bawa sehingga menjadi 2 bagian yang sama.
Guntinglah menurut lipatan tersebut. Ada berapa banyak potongan kertas ?
2. Susunlah semua potongan kertas tersebut sehingga saling menutup. Lipatlah susunan kertas
tersebut menjadi 2 bagian yang sama, kemudian guntinglah menurut lipatan tersebut. Ada
berapa banyak potongan kertas sekarang ?
3. Lakukan kegiatan tersebut sampai 7 kali !
4. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel di bawah ini

Kegiatan melipat kertas ke- Banyak potongan kertas


a. Apakah bilangan yang menyatakan banyak potongan kertas membentuk
suatu pola barisan bilangan ?
…………………………………………………………………………………….

b. Pola atau aturan apa yang kalian dapatkan?


…………………………………………………………………………………………………………………..

c. Bagaimanakah cara kalian menentukan banyak potongan kertas pada pola ke-25 ?
…………………………………………………………………………………………………………………..

d. Salah satu alternatif menentukan pola ke-25, kalian harus menemukan pola
umum dari barisan di atas.
Perhatikan langkah–langkah berikut ini :
Pola ke-1 (U1) ada sebanyak 2 potongan kertas,
maka : 2 = 2 x 21 – 1 = 2 x 20

Pola ke-2 (U2) ada sebanyak 4 potongan kertas,

maka : 4 = 2 x 2…. – 1
= 2 x 2…..

Pola ke-3 (U3) ada sebanyak ……. potongan kertas, maka :

…… = 2 x …..----- - 1 = 2 x …………..

Pola ke-4 (U4) ada sebanyak ... potongan kertas, maka :

Coba…….=
amati……
dan xdiskusikan
….. …… - 1barisan-barisan
= …. x …........ geometri di bawah ini
Barisan 1 : 2, 4, 8, 16, …..
Dan seterusnya,
Barisan 2 : 3, 12,dengan
48, 192,cara
….. yang sama untuk pola ke-n (Un) kita
peroleh : Un = ……x……….. - ……

• Apakah setiap barisan bilangan tersebut mempunyai pola barisan yang sama?
Tuliskan berdasarkan hasil pengamatan kalian, apa yang dapat kalian simpulkan dari barisan
geometri.

Kesimpulan

4. Menentukan rumus suku ke-n dari barisan geometri

Suatu barisan bilangan U1, U2 , U3,..., Un 1, Un disebut barisan geometri jika diantara dua suku yang

berurutan mempunyai perbandingan yang tetap. Perbandingan yang tetap tersebut dinamakan
“rasio” dan ditulis dengan “r”.
U2 U3 U4 Un
... r

U1 U2 U3 Un 1

Berdasarkan aktivitas-aktivitas di atas, coba temukan rumus suku ke-n dari barisan geometri:

Kesimpulan

Rumus suku ke-n barisan geometri :


9. Diketahui barisan geometri 256, -128, 64, …..
a. Tentukan rasio dan rumus suku ke-n barisan tersebut
b. Suku keberapakah yang nilainya sama dengan -2
10. Diketahui barisan geometri : 100, 94, 88, … Tentukan suku ke-11.
11. Diketahui barisan geometri, suku ke-5 = 20 dan suku ke-3 =14 . Tentukan suku ke-2013.
12. Tentukan x jika x+1, 3x-5, 4x membentuk barisan geometri.
13. Suatu barisan geometri diketahui jumlah suku kedua dan suku ketiga adalah 6 dan jumlah suku
ketiga dan keempat adalah 24. Tentukan rasio barisan tersebut
14. Jika -999, -997, -995, ... adalah barisan geometri, maka suku bernilai positif yang muncul pertama
kali adalah suku ke berapa?
15. Jumlah tiga suku barisan aritmetika adalah 24, jika suku pertama dikurangi 1 dan suku kedua
dikurangi 2 diperoleh barisan geometri . Tentukan suku pertama barisan geometri.
16. Tiga bilangan positif membentuk barisan geometri dengan rasio r > 1, jika suku tengah dari suku
barisan geometri tersebut ditambah 16 maka terbentuk barisan aritmetika yang jumlahnya 120.
Tentukan selisih suku ketiga dan suku pertama.
17. Panjang sisi sebuah segitiga siku-siku membentuk barisan geometri. Jika keliling segitiga tersebut
adalah 72, tentukan luas segitiga tersebut.
18. Suatu toko menjual 7 jenis barang berbeda. Harga 7 jenis barang tersebut membentuk barisan
geometri. Total harga dari 4 barang dengan harga terendah adalah Rp. 50.000,00, sedangkan total
harga dari 4 barang dengan harga tertinggi adalah Rp.86.000,00. Seorang pembeli memiliki pecahan
uang sebesar Rp.100.000,00. Jika ia membeli beberapa barang berbeda di toko tersebut, maka berapa
minimal kembalian yang diterimanya?
Lembar Kerja Siswa (LKS)-5 Kelompok :
1.
2.
Deret Geometri
3.
4.

Tujuan Pembelajaran

B.19 Menjelaskan pengertian deret geometri


B.20 Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret geometri
B.21 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret geometri

4. Pengertian deret geometri

Jika suku-suku barisan geometri dijumlahkan maka akan terbentuk suatu deret geometri. Barisan

geometri : u1, u2 , u3, ..., un

Deret geometri : u1 u2 u3 ... un

5. Menentukan rumus jumlah n suku pertama dari deret geometri

Sn a ar ar2 ........... arn 3 arn 2 kalikan dengan r menjadi

arn 1

rSn ar ar2 ar3 .............. arn 2 arn 1 arn

Sn .... Sn a .........

(….. – ….. ) Sn = a (… ........ )

... (... ..... )


Sn ... ...
, r 1

Sehingga rumus jumlah n suku pertama deret geometri adalah


... (... −...... )
, r 1
... − ...
Setelah kalian dapat menemukan rumus jumlah n suku pertama deret geomoteri, silahkan kalian untuk
memecahkan masalah-masalah berikut.

Anda diterima bekerja di suatu perusahaan yang menawarkan gaji dengan 2 macam pilihan. Yang
pertama, gaji dibayar setiap hari dengan aturan hari kerja dalam sebulan dihitung 16 hari. Hari kerja
pertama dibayar Rp 100,00. Pembayaran hari kerja ke-2 dua kali gaji hari pertama. Pembayaran hari
kerja ke-3 dua kali gaji hari ke-2, dan seterusnya. Yang kedua, tiap-tiap akhir bulan Anda mendapat
gaji Rp. 5.000.000,00. Sistem pembayaran mana yang Anda pilih?
Jelaskan alasan Anda atas pilihan itu!

Solusi :

Seutas tali dipotong menjadi 5 bagian menurut deret geometri. Jika yang terpendek 10 cm dan yang
terpanjang 160 cm. Berapakah panjang tali semula?

Solusi :
1. Diketahui suatu deret geometri mempunyai suku-suku positif. Jumlah 2 suku pertama = 16 dan jumlah
4 suku pertama = 160. Tentukan suku ke-5 deret geometri tersebut.
2. Diketahui deret geometri dengan suku pertama 6 dan suku keempat adalah 48. Tentukan jumlah
enam suku pertama deret tersebut.
3. Suku ke-tiga dan suku ke-tujuh suatu deret geometri berturut-turut 16 dan 256. Jumlah tujuh suku
pertama deret tersebut
4. Jika a adalah suku pertama, r adalah rasio, dan Sn 3(2n 1 adalah jumlah nn suku pertama deret
2)
geometri, maka tentukan nilai a+r.

5. Pesawat terbang melaju dengan kecepatan 300 km/jam pada menit pertama. Kecepatan pada menit
berikutnya 1½ kali dari kecepatan sebelumnya. Panjang lintasan seluruhnya dalam 44 menit pertama
6. Hasil produksi kerajinan seorang pengusaha setiap bulannya meningkat mengikuti aturan barisan
geometri. Produksi pada bulan pertama sebanyak 150 unit kerajinan dan pada bulan keempat
sebanyak 4.050 kerajinan. Berapakah hasil produksi selama 5 bulan?
Lembar Kerja Siswa (LKS)-6 Kelompok :
1.
2.
Deret geometri tak hingga
3.
4.

Tujuan Pembelajaran

B.22 Menjelaskan pengertian deret geometri tak hingga


B.23 Menentukan rumus jumlah suatu deret geometri tak hingga
B.24 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret geometri tak hingga

5. Pengertian deret geometri tak hingga

Deret geometri tak hingga merupakan deret geometri yang penjumlahanya sampai suku tak hingga.
Meskipun deret ini memiliki suku mencapai tak hingga kita masih dapat mencari jumlah
keseluruhannya dengan menggunakan konsep limit. Namun, tidak semua deret geometri tak
hingga dapat kita tentukan jumlahnya.
o Berikut contoh-contoh deret geometri takhingga yang konvergen
1 1 1 1
1) 1 ....
2 4 8 16

2) 1 0,1 0, 01 0, 001 0, 0001 0, 00001 .....


o Berikut contoh-contoh deret geometri takhingga yang divergen
1) 1 2 4 8 16 32 .....
2) 2 4 8 16 32 .....

o Dari contoh-contoh di atas coba kalian deskripsikan ciri-ciri deret geometri takhingga
konvergen dan divergen.
.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................
Perhatikan rumus jumlah n suku pertama deret geometri berikut:
...... (1 ........n )

Sn 1 .... (1)

dimana a = suku pertama , r = rasio, dan n = banyaknya suku


Dari (1) akan kita peroleh bentuk Sn .... .. rn .... rn (2)
..
1 1 r 1
r r

Oleh karena yang dipelajari adalah deret geometri tak hingga maka akan ditinjau setiap nilai dari r
untuk n sebagai berikut :

a. Untuk r > 1atau r < -1


Karena r > 1 atau r < -1 maka
nilai Dalam hal ini, r n akan semakin besar/kecil (*) jika n makin besar.

i. Untuk r > 1 dan n maka r n .......... ..


ii. Untuk r <-1 dan n maka r .........
. ............

Sehingga dari bentuk (2) diperoleh Sn


1 r
1 r

Deret geometri tak hingga dengan r > 1 atau r < -1 disebut deret divergen (menyebar) karena deret
ini tidak memiliki kecenderungan pada suatu nilai tertentu. Oleh karena itu, deret ini tidak memiliki
limit jumlah.

b. Untuk -1 < r < 1


Oleh karena -1< r <1 maka nilai r
n
akan semakin besar/kecil (*) dan mendekati ..............Dalam

hal ini untuk n maka r n .......... sehingga diperoleh

S ....
n
............... ...........

1 r

=
1
r

Deret geometri tak hingga dengan -1 < r < 1 disebut deret konvergen. Deret ini memiliki
kecenderungan pada suatu nilai tertentu. Oleh karena itu, deret ini memiliki limit jumlah.

Kesimpulan

Jumlah deret geometri tak hingga yang konvergen adalah:


Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 8 meter. Bola memantul ke atas setelah mengenai lantai
3 dari ketinggian semula, begitu seterusnya. Tentukan panjang lintasan bola
dengan ketinggian
5

tersebut sampai berhenti. Solusi

ABCD adalah sebuah persegi dengan panjang


sisi 4 cm. Di dalam persegi ABCD dibuat lagi
persegi A′B′C′D′, kemudian di dalamnya lagi
dibuat persegi lain, yaitu persegi A′′B′′C′′D′′,
demikian hingga seterusnya sampai terdapat
tak hingga banyaknya persegi seperti ilustrasi
gambar di sampin. Tentukan jumlah keliling
persegi yang terbentuk

Solusi :
1. Hitunglah jumlah dari deret : 16 + 8 + 4 + …
2. Dengan menggunakan rumus deret geometri tak hingga, nyatakan bentuk desimal berulang
1,272727... ke dalam bentuk bilangan rasional (pecahan).
3. Jumlah suku-suku nomor ganjil dari suatu deret geometri tak hingga adalah 18. Deret itu sendiri
mempunyai jumlah 24. Tentukan rasio dan suku pertama deret geometri itu.
4. Jika suku pertama suatu deret geometri tak hingga adalah a dan jumlahnya 6, maka nilai a yang
memenuhi deret geometri tersebut
5. Sebuah bola pingpong dijatuhkan ke lantai dari ketinggian 2 meter. Setiap bola itu memantul ia
mencapai ketinggian ¾ dari ketinggian yang dicapai sebelumnya. Berapa panjang lintasan bola
tersebut hingga bola berhenti ?

6. Perhatikan gambar di samping. Diketahui panjang


EF= ½ AB dan panjang EH = ½ BF = ¼ BC.
Jika luas daerah yang diarsir mengikuti pola deret
konvergen sampai tak hingga, maka tentukan luas
daerah yang diarsir.

7. Suatu segitiga sama sisi mempunyai sisi-sisi panjangnya 20 cm. Titik tengah sisi-sisi segitiga itu
dihubungkan sehingga membentuk segitiga sama sisi lain yang lebih kecil seperti terlihat dalam
gambar. Jika prosedur ini dilakukan berulang sampai tak hingga kali.
Tentukan :
Jumlah keliling semua segitiga
Jumlah luas segitiga
Lampiran Asesmen

Asesmen Pertemuan pertama

INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU
□ Kuis bentuk uraian (10 menit)

Lengkapilah susunan bilangan berikut berdasarkan pola yang ada :


1
3, 5, 9, 15, 23, ... , 45, ... , ...

Susunan lantai dari beberapa buah persegi yang diarsir seperti


pada gambar di samping ini. Susunan
persegi tersebut membentuk suatu pola tertentu.
2
Berapakah banyak persegi yang berwarna coklat pada pola ke – 7?

a. Tuliskan 3 suku pertama dari barisan yang ditentukan oleh Un = 3n2 -1


3
b. Suku keberapakah dari barisan itu yang besarnya 191 ?

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-1)

1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Masalah 1- 5 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan pola dari ≤ 25% > 25% > 70% > 85%
suatu barisan sampai ≤ sampai ≤
70 % 85%

• Nilai akhir = jumlah skor x 25

RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan pola dari suatu barisan Siswa dapat menentukan pola dari suatu barisan 1-3
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
1 Diketahui : 3, 5, 9, 15, 23, ... , 45, ... , ... 3
---
Solusi :

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Pola barisan : setiap suku berikutnya
ditambah bilangan genap mulai dari 2, 4, 6,
8, 10, 12, 14, 16
Jadi 9 suku pertama barisannya adalah
3, 5, 9, 15, 23, 33 , 45, 59 , 73
Diketahui : gambar susunan lantai 3

2 ---

Solusi :
Jika banyak persegi coklat dibuat barisan :
1, 5, 9, … (setiap suku berikutnya ditambah
4), maka barisan menjadi 1, 5, 9, 13, 17, 21
Jadi banyak persegi coklat pola ke-7 adalah
21
a. Diketahui : Un = 3n2 – 4
1 solusi :
untuk n = 1 maka 3 . 12 – 1 = 3 – 1 = 2
untuk n = 2 maka 3 . 22 – 1 = 12 – 1 = 11
untuk n = 3 maka 3 . 32 – 1 = 27 – 1 = 26
3 ---
b. Diketahui Un =
191 solusi :
3n2 – 1 = 191
3n2 = 192
n2 = 64 n = 8
Jadi 191 adalah suku ke-8
• Nilai akhir = Jumlah skor x 10

Asesmen Pertemuan Kedua

INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU
□ Kuis bentuk uraian (10 menit)

1. Tentukan suku ke-35 dari : 5, 9, 13, …


2. Tentukan x jika x+1, 2x, x+7 membentuk barisan aritmetika
3. Suku ke-4 dan ke-9 suatu barisan aritmatika berturut-turut adalah 110 dan 150. Suku ke-30
barisan aritmatika tersebut
RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-2)

Sko
No. Indikator Bagian LKS
1 2 r 3 4

1 Siswa dapat menjelaskan Masalah 1 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
pengertian barisan dan masalah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
aritmetika 2 ≤ 70 % ≤ 85%
2 Siswa dapat Masalah 3 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan rumus suku ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
ke-n suatu barisan ≤ 70 % ≤ 85%
aritmetika
3 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menyelesaikan masalah no 6, 7, 8 ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
kontekstual yang terkait ≤ 70 % ≤ 85%
dengan barisan
aritmetika

jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12

RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus suku ke-n suatu Siswa dapat menentukan rumus suku ke-n suatu
1-3
barisan aritmetika barisan aritmetika

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
suku ke-35 dari : 5, 9, 13, … 3 ---
Diketahui :
1 a= 5, b= 4, n = 35 maka Un = a + (n-
1)b U35 = 5 + (34 x 4) = 141

x+1, 2x, x+7 membentuk barisan aritmetika 3 x+1, 2x, x+7 membentuk barisan
2U2 = U3 – U1 aritmetika
2 (2x) = (x+7) – (x+1) U2 = U3 – U1 (salah rumus)
2
4x = 6 (2x) = (x+7) – (x+1)
x=1½ 2x = 6
x=3
Diketahui : U4 = 110, U9 = 4 ---
150 Ditanya : U30
U4 = 110 a + 3b = 110
3 U9 = 150 a + 8b = 150
5b = 40
b = 8 a = 86
Jadi U30 = a + 29 b = 86 + 29.8 = 318

• Nilai akhir = Jumlah skor x 10


Asesmen Pertemuan Ketiga

INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU
□ Kuis bentuk uraian (10 menit)

1. Tentukan jumlah 14 suku pertama dari deret : 13 + 8 + 3 + …


2. Tentukan suku pertama dari deret aritmetika jika diketahui beda = 7, dan jumlah 15 suku
pertama = 945.
3. Tentukan jumlah semua bilangan asli antara 10 dan 150 yang habis dibagi 3.

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-3)

Sko
No. Indikator Bagian LKS
1 2 r 3 4

1 Siswa dapat menjelaskan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
pengertian deret ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
aritmetika ≤ 70 % ≤ 85%
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan rumus ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
jumlah n suku pertama ≤ 70 % ≤ 85%
suatu deret aritmetika
3 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menyelesaikan masalah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
kontekstual yang terkait ≤ 70 % ≤ 85%
dengan deret aritmetika

jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12

RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus jumlah n suku Siswa dapat menentukan rumus jumlah n suku
1-2
pertama suatu deret aritmetika pertama suatu deret aritmetika
Menyelesaikan masalah kontekstual Siswa dapat menyelesaikan masalah
yang terkait dengan deret aritmetika kontekstual yang terkait dengan deret 3
aritmetika

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran

Diketahui : Deret 13 + 8 + 3 + … 3 Diketahui : Deret 13 + 8 + 3 + …


a=13, b = -5 a=13, b = -5
Ditanya : S14 Ditanya : S14
1
Sn = ½ n (2a + (n-1)b) Sn = ½ n (a + (n-1)b)
S14 = ½ 14 (2.13 + 13. (-5)) S14 = ½ 14 (13 + 13. (-5))
= 7 (26 – 65) = 7 (13 – 65)
= -429 = -442

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Diketahui : b = 7 , S15= 945 3 Diketahui : b = 7 , S15= 945
Ditanya : a Ditanya : a
945 = 15/2 (2a + 14.7) 945 = 15/2 (a + 14.7)
2
126 = 2a + 98 126 = a + 98
2a = 28 a = 28
a = 14
Diketahui : 4 Diketahui :
bilangan antara 10 dan 150 yang habis dibagi 3 bilangan antara 10 dan 150 habis
: 12, 15, 18, …, 147 dibagi 3 : 12, 15, 18, …, 150
a= 12, b = 3, Un = 147 a= 12, b = 3, Un = 150
Ditanya : Sn Ditanya : Sn
3 Un = 147 147 = 12 + (n-1) 3 Un = 150 150 = 12 + (n-1) 3
135 = 3(n-1) 138 = 3(n-1)
n – 1 = 45 n = 46 n – 1 = 46 n = 47
S14 = ½ 46 (12 + 147) S14 = ½ 47 (12 + 150)
= 23(159) = ½ 47 (162)
= 3657 = 3807

Nilai akhir = Jumlah skor x 10

Asesmen Pertemuan Keempat

INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU
□ Kuis bentuk uraian (10 menit)
1. Diketahui barisan geometri, suku pertama = 2 dan rasio = 3. Suku yang ke berapakah yang
nilainya 486 ?
2. Suatu barisan geometri semua sukunya positif suku ketiga = 8 dan suku kelima = 32.
Tentukan rumus jumlah n suku pertama deret geometri tersebut.
3. Bakteri jenis A berkembang biak menjadi dua kali lipat setiap lima menit. Pada waktu lima
belas menit pertama banyaknya bakteri ada 400. Berapa banyak bakteri pada waktu tiga
puluh menit pertama?

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-4)

Sko
No. Indikator Bagian LKS
1 2 r 3 4

1 Siswa dapat menjelaskan Aktivitas Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
pengertian barisan ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
geometri ≤ 70 % ≤ 85%
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan rumus suku ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
≤ 70 % ≤ 85%

ke-n suatu barisan


geometri
3 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menyelesaikan masalah ≤ 25% > 25% > 70% benar
kontekstual yang terkait sampai ≤ sampai ≤ > 85%
dengan barisan geometri 70 % 85%

jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12

RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus suku ke-n suatu Siswa dapat menentukan rumus suku ke-n suatu
1-2
barisan geometri barisan geometri
Menyelesaikan masalah kontekstual Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual
3
yang terkait dengan barisan geometri yang terkait dengan barisan geometri

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Diketahui : a = 2, r = 3, Un = 486 3
Ditanya : n
Solusi :
1 486 = 2. 3n – 1 ---
243 = 3n – 1
35 = 3n – 1
n-1 = 5 n = 6
Diketahui : U3 = 8, U5 = 32 3
Ditanya : n
Solusi :
u5

32 u3 8
2 ---
ar4
• 4
ar2
r2 = 4 karena semua suku positif maka

r=2 a = 2
Un arn 1 2.2n 1 2n
Diketahui : r = 2, U4 = 400 4 Diketahui : r = 2, U3 = 400
Ditanya : U7 Ditanya : U6
Solusi : Solusi :
• U4 = 400 ar3= 400 a. 23= 400 • U3 = 400 ar2= 400 a. 22=
3
• 8a = 400 a= 50 400
• U7 = ar6 U7 = 50. 26 = 50. 64 = 3.200 • 4a = 400 a= 100
• U6 = ar5 U6 = 100. 25 =
100. 32 = 3.200

o Nilai akhir = Jumlah skor x 10


Asesmen Pertemuan Kelima

INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU
□ Kuis bentuk uraian (10 menit)

1. Tentukan jumlah enam suku pertama dari : 3 + 6 + 12 + …


2. Diketahui deret geometri positif, suku ke-2 = 8 dan suku ke-4 = 128. Tentukan jumlah lima
suku pertama dari deret tersebut
3. Seutas tali dipotong menjadi 4 bagian, masing-masing membentuk barisan geometri. Jika
potongan tali terpendek adalah 2 cm dan potongan tali terpanjang adalah 54 cm, panjang tali
semula

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-5)

Sko
No. Indikator Bagian LKS
1 2 r 3 4

1 Siswa dapat menjelaskan Masalah 1 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
pengertian deret dan maslah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
geometri 2 ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan rumus ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
jumlah n suku pertama ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
suatu deret geometri
3 Siswa dapat Masalah 1 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menyelesaikan masalah dan masalah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
kontekstual yang terkait 2 ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
dengan deret geometri

jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12

RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus jumlah n suku Siswa dapat menentukan rumus jumlah n suku
1-2
pertama suatu deret geometri pertama suatu deret geometri
Menyelesaikan masalah kontekstual Siswa dapat menyelesaikan masalah
yang terkait dengan deret geometri kontekstual yang terkait dengan deret geometri 3
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Diketahui : 3 + 6 + 12 + … 3 Diketahui : 3 + 6 + 12 + …
a=3,r=2 a=3,r=2
Ditanya : S6 Ditanya : S6
1 Solusi : Solusi :
a (1 rn ) 3 a (1 rn ) 3
Sn S6 Sn S6
(1 26 ) 1 r (1 26 ) 1 r
1 2 1 2
S6 = -3 (1 – 64) = 189 S6 = 3 (1 – 64) = -189
Diketahui : U2 = 8 , U4 = 128 3
Ditanya : S5
Solusi :
U2 = 8 ar = 8
U4 = 128 ar3 = 128
U4 128 ar3
2 16 r2 = 16 ---
U2 8 ar
Karena DG positif maka r = 4 a=2
a (1 rn )
Sn
1 r
2 (1 45 ) 2(1 1024)
S5 682
1 4 3
Diketahui : n = 4, a = 2, U4 = 54 4
Ditanya : S4
Solusi :
3 U4 = 54 ar3 = 54 2 r3 = 54 ---
r3 = 27 r = 3
2 (1 34 ) 2(1 81)
S4 80
1 3 2

o Nilai akhir = Jumlah skor x 10


Asesmen Pertemuan Keenam

INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU
□ Kuis bentuk uraian (10 menit)

1. Hitunglah jumlah dari deret : 90+ 30 + 10 + …


16
2. Diketahui deret geometri tak hingga, jumlahnya = 16, jumlah suku genap = ,
3
tentukan suku pertamanya
3. Sebuah bola dijatuhkan ke lantai dari ketinggian 4 meter. Setiap kali bola memantul
mencapai ketinggian ¾ dari tinggi sebelumnya. Hitunglah panjang lintasan bola sampai
berhenti

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-6)

Sko
No. Indikator Bagian LKS
1 2 r 3 4

1 Siswa dapat menjelaskan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
pengertian deret ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
geometri tak hingga ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan rumus ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
jumlah deret geometri ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
tak hingga
3 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menyelesaikan masalah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
kontekstual yang terkait ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
dengan deret geometri
tak hingga

jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12

RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus jumlah deret Siswa dapat menentukan rumus jumlah deret
1-2
geometri tak hingga geometri tak hingga
Menyelesaikan masalah kontekstual Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual
yang terkait dengan deret geometri tak yang terkait dengan deret geometri 3
Hingga tak hingga

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Diketahui : 90+ 30 + 10 + … 3
a = 90; r = 1
3
Ditanya : S
1 ---
Solusi :
a 90 90
S S 135
1 r 1 1 2
3 3

Diketahui : S = 16, Sgenap = 16


3
3
Ditanya : a
Solusi :
• S = Sganjil + Sgenap 16 = Sganjil + 16
3
2 • Sganjil = 32
---
3
• Sgenap 16
3 1
r r 32 2
Sganjil
3
a a
• S 16 a=8
1 r 1 1
2
Lintasan yang ditempuh bola sampai berhenti 4 Lintasan yang ditempuh bola sampai
terdiri dari lintasan turun dan lintasan naik. berhenti terdiri dari lintasan turun dan
lintasan naik.

Lintasan turun = 4 + 3 + 9 + 27 + … →
Lintasan turun = 4 + 3 + 9 + 27 + … →
4 16
4 16
3
S turun = 4 = 16
3 S turun = 4 = 16
1 3
4 1
4
Lintasan naik = 3 + 9 + 27 + …
Lintasan naik = 4+ 3 + 9 + 27 + …
4 16
4 16
→ S naik = 3 = 12
3 → S naik = 4 = 16
1 3
4 1
4
Jadi panjang lintasan bola sampai berhenti :
Jadi panjang lintasan bola sampai
16 + 12 = 28 meter.
berhenti :
16 + 16 = 32 meter.
• Nilai akhir = Jumlah skor x 10

Bagian III. Pengayaan dan Remedial (Diferensiasi)

1. Pengayaan
Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:

a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n diberikan materi masih


n(maksimum)

dalam cakupan materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan


tambahan

b. Siwa yang mencapai nilai n n diberikan materi melebihi cakupan materi


(maksimum)
pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

2. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian pembelajarannya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes / non tes.
MODUL 3
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul

Nama Sukmo AJi Widodo, S.Pd.


Sekolah SMA Negeri 1 Rawalo
Fase/Kelas E / 10
Domain/Topik Aljabar dan Fungsi
Kata Kunci Sistem, persamaan, pertidaksamaan, linear, variabel
Pengetahuan/Keterampilan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Prasyarat
Alokasi waktu (menit) 60 menit x 14 JP
Jumlah Pertemuan (JP) 14 JP
Moda Pembelajaran •√ Tatap Muka (TM)
• Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Synchronous)
• Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Asynchronous)
• Blended Learning (Paduan Tatap Muka dan PJJ)
Metode Pembelajaran •√ Discovery Learning
• Problem-Based Learning
• Project-Based Learning

Sarana Prasarana - Komputer
- Internet
- LCD Proyektor/ OHP/ Papan Tulis
- Gawai
- Kertas berwarna
Target Peserta Didik •√ Regular/tipikal
• Hambatan Belajar
• Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
Karakteristik Peserta Didik Siswa regular yang aktif berdiskusi dalam kegiatan pembelajaran dan
bernalar kritis dalam mencari jawaban dan tidak pantang menyerah
dalam belajar.

Daftar Pustaka - Simangungsong, Wilson dan Frederik M.Pyok . 2016. PKS


Matematika Wajib Kelas XI SMA/MA. Jakarta: Gematama.
- Sulistiyono, Seri . 2015. Pendalaman Materi (SPM)
Matematika Program IPA Untuk SMA/MA. Jakarta: Esis.
- Sinaga, Dkk. 2014. Buku Matematika Wajib Kelas XI SMA/MA-
Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014.
- youtube.com/watch?v=nosRvKqm-Ha
Referensi Lain - Buku Paket Kelas X

Gambaran Umum Modul (rasionalisasi, urutan materi pembelajaran, rencana asesmen):


Rasionalisasi

A.2 Mengidentifikasi bentuk Persamaan dan pertidaksamaan sebagai bentuk pemahaman konsep
dasar bentuk.
A.3 Menjelaskan pengertian solusi dari sistem persamaan linear tiga variabel berdasarkan
pemahaman solusi dari materi pra syarat yaitu: sistem persamaan linear dua variabel
A.4 Menyelesaikan masalah kontekstual dengan memodelkan ke dalam sistem persamaan linear
(paling banyak tiga variabel)
A.5 Menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik

Urutan Materi Pembelajaran

- Mengidentifikasi bentuk persamaan dan pertidaksamaan


- Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
- Memodelkan dengan Sistem Persamaan Linear
- Sistem Pertidaksamaan Linear
- Penyelesaian Grafik
- Memodelkan dengan Sistem Pertidaksamaan Linear dan Menyelesaikan masalah kontekstual

Rencana Asesmen

Assesmen Individu dan Kelompok


Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran

Topik - Mengidentifikasi bentuk persamaan dan pertidaksamaan


- Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
- Memodelkan dengan Sistem Persamaan Linear
- Sistem Pertidaksamaan Linear
- Penyelesaian Grafik
- Memodelkan dengan Sistem Pertidaksamaan Linear dan
- Menyelesaikan masalah kontekstual
Tujuan Pembelajaran A.2 Mengidentifikasi bentuk Persamaan dan pertidaksamaan sebagai
bentuk pemahaman konsep dasar bentuk.
A.3 Menjelaskan pengertian solusi dari sistem persamaan linear tiga
variabel berdasarkan pemahaman solusi dari materi pra syarat
yaitu: sistem persamaan linear dua variabel
A.4 Menyelesaikan masalah kontekstual dengan memodelkan ke
dalam sistem persamaan linear (paling banyak tiga variabel)
A.5 Menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan
dua variabel secara grafik
Pemahaman Bermakna Megidentifikasi bentuk persamaan dan pertidaksamaan Linear, dan
menyelesaikan persamaan linear tiga variabel dan menyelesaikan
masalah kontekstualnya serta danpat menyelesaikan pertidaksamaan
linear dua variabel.
Pertanyaan Pemantik Menurut kalian Bagaimana membedakan bentuk dari bentuk
persamaan dan pertidaksamaan dalam matematika baik linear atau
yang bukan linera? Coba sebutkan bentuk persamaan dan
pertidaksamaan baik linear maupun lainnya dan berikan alasan!
Profil Pelajar Pancasila • Beriman & Bertakwa terhadap Tuhan YME
• Berkebhinekaan Global
•√ Bernalar Kritis
•√ Kreatif
• Bergotong royong
• Mandiri

Urutan Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama
A. Kegiatan Pendahuluan

- Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk


memulai pembelajaran
- Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Guru mengingatkan kembali materi yang prasyarat ketika SMP telah diajarkan
terkait Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
- Guru memberikan apersepsi berupa Pertanyaan sebagai pemantik terkait Konsep
bentuk persamaan dan pertidaksamaan linear

B. Kegiatan Inti
- Siswa membaca dan mengidentifikasi bentuk permasalahan yang diberikan
berupa membedakan dan mengidentifikasi bentuk persamaan dan
pertidaksamaan yang diberikan oleh guru
- Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk mengklarifikasi masalah yang
diberikan.
- Siswa diberikan waktu untuk mengumpulkan dan mengolah data dari
permasalahan mengidentifikasi bentuk persamaan dan pertidaksamaan linear
pada LKS 1
- Siswa secara acak diberikan kesempatan untuk menjawab dari pertanyaan yang
sudah dikerjakan secara lisan.
- Guru memberikan Konfirmasi pada setiap jawaban siswa dan memberikan
Afirmatif dengan bantuan grafik digital, agar lebih kreatif dan bernalar kritis
melalui aplikasi online www.desmos.com agar siswa dapat memahami kenapa
disebut linear dari grafik yang terbentuk.
- Guru mengingatkan kembali langkah menentukan Himpunan Penyelesaian Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel dengan metode Eliminasi dan Substitusi dalam
bentuk soal sebagai dasar memahami materi berikutnya .

C. Kegiatan Penutup

- Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang telah dipelajari.


- Siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS
- Penutup dan Do’a

Pertemuan Kedua
A. Kegiatan Pendahuluan

- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Guru membagi siswa dalam kelompok (2-4 orang)
- Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya dan masuk kepada materi baru
yakni terkait menentukan Himpunan Penyelesaian pada Sistem Persamaan Linear
Tiga Variabel
- Guru memberikan yang terdapat pada LKS -2
- Siswa secara Kritis membaca dan mengidentifikasi permasalahan yang diberikan
- Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk mengklarifikasi masalah.

B. Kegiatan Inti
- Siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang bagaimana langkah-langkah untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan berupa Sistem Persamaan Linear
Tiga Variabel.
- Dengan bimbingan guru, siswa mengumpulkan informasi dan data tentang
menyelesaikan permasalahan menentukan Sistem persamaan Linear Tiga Variabel
dengan mengarahkan ke bentuk sistem persamaan linear dua variable.
- Setelah memperoleh informasi yang cukup, siswa saling berdiskusi tentang
penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
- Siswa menyusun hasil diskusi penyelesaian masalah
- Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
- Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan
lisan
- Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
- Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau
penguatan.
C. Kegiatan Penutup

- Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang telah


dipelajari.
- Siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS
- Penutup dan Do’a

Pertemuan Ketiga
A. Kegiatan Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Guru membagi siswa dalam kelompok (2-4 orang) yang dikelempokan
berdasarkan kemampuan akademik yang heterogen dalam satu kelompok.
- Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya karena materi yang akan
dipelajari Menyelesaikan masalah Kontekstual yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel.
- Guru memberikan yang terdapat pada LKS -3
- Siswa secara Kritis membaca dan mengidentifikasi permasalahan yang diberikan
- Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk mengklarifikasi masalah.

B. Kegiatan Inti
- Siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang bagaimana langkah-langkah untuk
memodelkan permasalahan dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan
berupa Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
- Dengan bimbingan guru, siswa mengumpulkan informasi dan data tentang
menyelesaikan permasalahan menentukan Sistem persamaan Linear Tiga Variabel
dengan mengarahkan ke bentuk sistem persamaan linear dua variable.
- Setelah memperoleh informasi yang cukup, siswa saling berdiskusi tentang
memodelkan masalah dan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
- Siswa menyusun hasil diskusi penyelesaian masalah
- Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
- Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan
lisan
- Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
- Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau
penguatan.
C. Kegiatan Penutup

- Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang telah


dipelajari.
- Siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS
- Penutup dan Do’a

Pertemuan keEmpat
A. Kegiatan Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Guru membagi siswa dalam kelompok (2-4 orang)
- Guru memberikan apersepsi tentang Pengertian Pertidaksamaan Linear dan
mengidentifikasi bentuk Pertidaksamaan Linear dan menggambar grafik
pertidaksamaan Linear
- Guru memberikan masalah yang terdapat pada LKS -4
- Siswa membaca dan mengidentifikasi permasalahan yang diberikan.
- Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk mengklarifikasi masalah.

B. Kegiatan Inti
- Siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang bagaimana langkah-langkah untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan berdasarkan petunjuk yang terdapat
dalam LKS
- Dengan bimbingan guru, siswa mengumpulkan informasi dan data tentang
mengidentifikasi bentuk Pertidaksamaan Linear dan Menggambar Grafik
Pertidaksamaan Linear melalui buku teks pelajaran
- Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan lisan
- Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
- Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau
penguatan.

C. Kegiatan Penutup

- Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang telah


dipelajari.
- Siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS
- Penutup dan Do’a

Pertemuan keLima
A. Kegiatan Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Guru membagi siswa dalam kelompok (2-4 orang)
- Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya dan masuk kepada materi baru
yakni terkait menentukan Daerah Penyelesaian Pertidaksamaan Linear dan guru
memberikan kertas warna-warni (Trasnparan) untuk membantu menentukan
daerah penyelesaian.
- Guru memberikan yang terdapat pada LKS -5
- Siswa secara Kritis membaca dan mengidentifikasi permasalahan yang diberikan
- Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk mengklarifikasi masalah.

B. Kegiatan Inti
- Siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang bagaimana langkah-langkah untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan berdasarkan petunjuk yang terdapat
dalam LKS dan memanfaat kertas warna warni tersebut.
- Dengan bimbingan guru, siswa mengumpulkan informasi dan data tentang
menyelesaikan permasalahan menentukan penyelesaian Daerah Penyelesaian
Sistem Pertidaksamaan Linear melalui buku teks pelajaran
- Setelah memperoleh informasi yang cukup, siswa saling berdiskusi tentang
penyelesaian Daerah Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear .
- Siswa menyusun hasil diskusi penyelesaian masalah
- Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
- Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan
lisan
- Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
- Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau
penguatan.
C. Kegiatan Penutup

- Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang telah


dipelajari.
- Siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS
- Penutup dan Do’a

Refleksi Guru
- Apakah tujuan pembelajaran tercapai?
- Apakah nampak siswa belajar secara aktif?
- Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
- Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?
- Hal-hal apa yang berjalan denganbaik?
- Kegiatan pembelajaran akan lebih baik jika....

Refleksi untuk Peserta Didik

REFLEKSI PESERTA DIDIK

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jujur

Bagaimana kalian sekarang?


□ Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
□ Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
□ Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
□ Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu
berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?

Mengetahui, Rawalo, Juni 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Nurul Hidayah, S. Si., M. Pd. Sukmo Aji Widodo, S.Pd


NIP. 19781019 200801 2 017 NIP. 19881229 202221 1 005
Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) – 1


Menentukan Bentuk Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
dan Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Nama : ……………...
Kelas : ……………...

Kerjakan permasalahan berikut.

1. Tentukan manakah yang termasuk 2. Tuliskan bentuk persamaan


Persaamaan Linear Dua Variabel dan linear dua variabel dan
Persamaan Linear Tiga Variabel, dan persamaan linear tiga variabel
berikan Alasannya: masing-masing 3 bentuk
a. 3x - 1 = 8 persamaan!

b. x – 2y > 4
3. Tentukanlah Himpunan
c. 2x + y = 18 penyelesaian Sistem Persamaan
d. 3x - 2y2 = 6 Linear Dua Variabel di bawah ini
dengan metode campuran
e. x2 + 8x + 12 =0 (Eliminasi dan Substitusi):

f. 3x + 4y + 12z = 4
a. 2x + 5y
g. 3x < 15
= 9 3x -
2y = 4

b. x – 4y = -6
2x + y = 6

Identifikasi Masalah
1. Tentukan manakah yang termasuk Pertidaksamaan Linear, dan berikan Alasannya:
a. 3x - 1 = 8

Jawab:

b. x – 2y > 4

Jawab:
c. 2x + y = 18

Jawab:

d. 3x - 2y2 = 6

Jawab:

e. x2 + 8x + 12 =0

Jawab:

f. 3x + 4y + 12z = 4

Jawab:
g. 3x < 15

Jawab :
2. Tuliskan bentuk persamaan linear dua variabel dan persamaan linear tiga variabel masing-masing 3 bentuk persamaan!
Jawab:

3. Tentukanlah Himpunan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di bawah ini dengan metode campuran (Eliminasi dan
Substitusi):

a. 2x + 5y
= 9 3x -
2y = 4

b. x – 4y
= -6
2x + y = 6
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini?

RUBRIK PENILAIAN PERFORMA LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

LKS 1
SKOR
NO INDIKATOR BAGIAN LKS
1. Siswa mampu memahami Penyelesaian Terisi, Terisi benar Terisi benar Terisi
konsep Persamaan Linear, permasalahan namun tidak sekitar sekitar benar
mengidentifikasi Persamaan bagian 1-3 benar, atau > 25%− > 65%− sekitar
Linear dua dan tiga variable Benar ≤ 65% ≤ 85% > 85%
dan dapat menyelesaikan sekitar
persamaan linear dua variabel ≤ 25%
Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) – 2


Menentukan Himpunan Penyelesaian Sistem Persamaan
Linear Tiga Variabel

Kelompok : ………………
Nama : ……………...
Kelas : ……………...

Diskusikan dengan kelompok mu penyelesaian dari permasalahan berikut.

1. Tentukan himpunan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

a. 2x + y + 3z = 11
3x – 2y + z = 6

x – y + 2z = 5

c. 3x + 2y – z = 7

x–y+z=2
2x + y – z = 4

Identifikasi Masalah
Penyelesaian

1. Tentukan himpunan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


a. 2x + y + 3z = 11
3x – 2y + z = 6
x – y + 2z = 5

Jawab:

b. 2x – y = 1 3
y + 2z = 7
2x – z = 0
Jawab:

c. 3x + 2y – z = 7
x–y+z =2
2x + y – z = 4
Jawab:
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini?

RUBRIK PENILAIAN PERFORMA LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

LKS 2
SKOR
NO INDIKATOR BAGIAN LKS
1. Siswa mampu menyelesaikan Penyelesaian Terisi, Terisi benar Terisi benar Terisi
sistem persamaan linear Tiga permasalahan namun tidak sekitar sekitar benar
variabel bagian 1 benar, atau > 25%− > 65%− sekitar
Benar ≤ 65% ≤ 85% > 85%
sekitar
≤ 25%
Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) – 3


Menyelesaikan masalah Kontekstual Terkait SPLTV

Kelompok : ………………
Nama : ……………...
Kelas : ……………...

Diskusikan dengan kelompok mu penyelesaian dari permasalahan berikut.

a. Tentukan Berat masing-masing hewan di bawah b. Masa kehamilan rata-rata (dalam hari) dari gajah, badak,
ini! dan unta apabila dijumlahkan adalah 1.520 hari. Masa
kehamilan badak adalah 58 hari lebih lama daripada unta.
Dua kali masa kehamilan unta kemudian dikurangi 162
merupakan masa kehamilan gajah. Berapa hari masa
kehamilan dari masing-masing hewan tersebut!

Identifikasi Masalah
Penyelesaian

i. Tentukan Berat masing-masing hewan di bawah ini!

Jawab:

ii. Masa kehamilan rata-rata (dalam hari) dari gajah, badak, dan unta apabila dijumlahkan adalah 1.520 hari. Masa kehamilan badak adalah
58 hari lebih lama daripada unta. Dua kali masa kehamilan unta kemudian dikurangi 162 merupakan masa kehamilan gajah. Berapa hari
masa kehamilan dari masing-masing hewan tersebut!

Jawab:
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini?

RUBRIK PENILAIAN PERFORMA LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

LKS3
SKOR
NO INDIKATOR BAGIAN LKS
1. Siswa mampu memahami Penyelesaian Terisi, Terisi benar Terisi benar Terisi
menyelesaikan masalah permasalahan namun tidak sekitar sekitar benar
kontekstual berkaitan dengan bagian 1-2 benar, atau > 25%− > 65%− sekitar
Sistem Persamaan Linear Tiga Benar ≤ 65% ≤ 85% > 85%
Variabel sekitar
≤ 25%
Kelas : X (Sepuluh)

Alokasi Waktu : 10JP (@60menit)

Sekolah : SMA N 1 Rawalo

Modul 4 (Perbandingan Trigonometri pada Segi Tiga Siku-siku)


Tujuan pembelajaran :
Unit ini memperkenalkan perbandingan trigonometri di dalam segitiga siku-siku

Penjelasan Singkat (Isi dan Proses)

Siswa menentukan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku pada sudut


istimewa dan pada sudut yang berelasi dan mengaplikasikan trigonometri dalam
menyelesaikan masalah kontekstual.

Fase Capaian Pembelajaran

Fase E

Domain Konten

Geometri

Kata Kunci, Topik / Konten Inti

Sinus, Cosinus, Tangen, Perbandingan, Sudut, dan Sisi dari Segitiga Siku-Siku,
Hubungan Sinus dan Cosinus, serta Aplikasi Perbandingan Trigonometri.

Konsep Utama

➢ Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku.


➢ Penerapan Tirgonometri Segitiga Siku-siku.

Pertanyaan Inti

▪ Bagaimana cara menentukan perbandingan trigonometri


pada segitiga siku-siku ?

▪ Bagimana cara mengimplementasikan perbandingan trigonometri


dan teorema phytagoras dalam menyelesaikan permasalahan yang

melibatkan segitiga siku-siku ?

Pengetahuan/Keterampilan Prasyarat

➢ Mengenal satuan pengukuran sudut.


➢ Mengenal kesebangunan dan kekongruenan.
➢ Mengenal konsep aljabar dasar.

Profil Pelajar Pancasila


Bernalar kritis dalam mengaplikasikan trigonometri dalam menyelesaikan
permasalahan kontekstual dunia nyata.

✓ Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan.


✓ Menganalisis dan mengevaluasi penalaran.

Sarana dan Prasarana

Komputer/Laptop/Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/LCD

Target Peserta Didik


Target perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:

• Siswa reguler/tipikal
• Siswa cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

Jumlah Siswa

Jumlah siswa dalam pembelajaran untuk maksimal 36 siswa

Ketersediaan Materi
Pengayaan untuk siswa CIBI atau yang berpencapaian tinggi: Ya/Tidak

Alternatif penjelasan, metode atau aktivitas untuk siswa yang sulit memahami
konsep: Ya/Tidak

Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan problem based learning untuk moda


tatap muka dan PJJ (blended learning).

Asesmen

Bagaimana guru menilai ketercapaian Tujuan Pembelajaran?

❖ Asesmen Individu dan Kelompok


Jenis Asesmen :

❖ Perfoma dalam presentasi hasil


❖ Tertulis (tes objektif, esai)

Kegiatan Pembelajaran Utama

Pengaturan Siswa
➢ Berkelompok (>2 orang)
Metode

➢ Ceramah
➢ Diskusi
➢ Presentasi
➢ Demonstrasi

Materi Ajar, Alat dan Bahan

➢ Materi ajar :
1. Fakta : Masalah dalam kehidupan nyata yang terkait dengan perbandingan
trigonometri dalam segitiga siku-siku.
2. Konsep : Pengertian/ definisi mengenai perbandingan trigonometri
dalam segitiga siku-siku.
3. Prinsip : Persyaratan dalam perbandingan trigonometri dalam
segitiga siku-siku.
4. Prosedur : Cara menyelesaikan masalah yang terkait dengan perbandingan
trigonometri dalam segitiga siku-siku.
➢ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Penggaris, Pensil, Penghapus dan Pulpen)
➢ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi
perangkat tulis sudah tersedia oleh peserta didik)

Persiapan Pembelajaran

Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:

✓ Membaca materi pembelajaran


✓ Menyiapkan lembar kerja siswa
✓ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

Urutan Kegiatan Pembelajaran (1 – 1,5 Jam)

Pembukaan (20 menit)

1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.


2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk
mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
4. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi,
tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan
dilaksanakan yang ditayangkan.
5. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari yaitu
trigonometri memiliki banyak aplikasi tidak hanya di bidang kedokteran, tetapi
banyak diterapkan di bidang yang lain, seperti arsitektur, navigasi udara,
astronomi, geografi, fisika, elektronik, bahkan dalam bidang music.
6. Guru mengaitkan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku yang
diajarkan dengan kehidupan nyata.

Kegiatan Inti (60 menit)

Langkah 1. Klarifikasi Masalah

1. Guru dapat membagi peserta didik menjadi sembilan kelompok yang


maksimal terdiri 3 orang atau 4 orang menyesuaikan jumlah siswa.
2. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan audiovisual yang
disajikan oleh guru atau tautan pada LK atau mengerjakan latihan soal (pada
Lembar Kerja/Modul ada petunjuk kelompok atau individu)
3. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan guru
yang terkait dengan trigonometri secara umum.
4. Guru membagikan LK dan peserta didik membaca petunjuk, mengamati LK
(mengenai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku).
5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau indiviual untuk
menuliskan dan menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari
masalah yang disajikan dalam LK serta guru mempersilahkan peserta didik
dalam kelompok lain atau secara individual untuk memberikan tanggapan,
bila diperlukan guru memberikan bantuan komentar secara klasikal.

Langkah 2. Brainstorming

6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing atau


individual dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan:
dalam LK berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta
meminta peserta didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah berkaitan dengan perbandingan trigonometri pada
segitiga siku-siku).
7. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan brainstorming
dengan cara berbagi information, dan klarifikasi informasi tentang
permasalahan trigonometri dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan Data

8. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual juga membahas dan


berdiskusi tentang permasalahan berdasarkan petunjuk LK untuk :
a) Menemukan pembuktian konsep perbandingan trigonometri melalui
penyelidikan dan diskusi tentang hubungan perbandingan sisi-sisi yang
bersesuaian pada segitiga siku-siku yang sebangun.
b) Menemukan sifat-sifat dan hubungan antar perbandingan trigonometri
dalam segitiga siku-siku.
c) Mengaplikasikan sifat-sifat perbandingan trigonometri dalam
menyelesaikan permasalahan.
9. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 8, dimana mereka juga
diharapkan mengaitkan dengan kehidupan nyata.
10. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam kelompok atau
individual untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh peserta didik.
11. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau individual untuk
menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti.

Langkah 4. Berbagi Informasi dan Berdiskusi untuk Menemukan Solusi


Penyelesaian Masalah

12. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang
diberikan.
13. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau individual dengan
bimbingan guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan menyimpulkan
tentang perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku serta memberikan
bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang telah diperoleh.
14. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun laporan hasil diskusi
penyelesaian masalah yang diberikan terkait perbandingan trigonometri
dalam segitiga siku-siku.

Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian Masalah

15. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual menyajikan secara


tertulis dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada
tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami
berkaitan dengan permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil
diskusi dan pengamatan.
16. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis
hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan
tambahan informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.

Langkah 6. Refleksi

17. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari
terkait perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku.
18. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik.

Penutup (10 menit)

1. Guru menggunakan metode tanya jawab, siswa bersama guru menyebutkan


kembali intisari materi pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
3. Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan
arahan untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui
buku buku di perpustakaan atau mencari di internet.
4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

Refleksi Guru
➢ Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau
intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat
dipahami oleh siswa?
➢ Bagain manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
➢ Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
➢ Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan?
➢ Apakah 100% siswa mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak, berapa persen
(%) yang belum tercapai ?
➢ Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
siswa?

Kriteria untuk Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Kompetensi yang harus dikuasai siswa:

✓ Siswa mampu mengidentifikasi hubungan sudut dan sisi dari segitiga siku-siku.
✓ Siswa mampu menjelaskan definisi perbandingan trigonometri untuk sudut
lancip menggunakan konsep kesebangunan.
✓ Siswa mampu menggunakan hubungan antara sinus dan cosinus untuk sudut
penyiku.
✓ Siswa mampu menggunakan perbandingan trigonometri dalan teorema
Pythagoras untuk menyelesaikan permasalahan yang melibatkan segitiga siku-
siku.

Bagaimana Asesmen dilakukan?


➢ Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung
- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
➢ Penilaian hasil presentasi hasil diskusi (terlampir)
➢ Penilaian hasil lembar kerja siswa (terlampir)
➢ Asesmen Tertulis (terlampir)

Pertanyaan Refleksi untuk Siswa


Refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswa pada akhir
pertemuan setelah pembelajaran. Berikut ini beberapa pertanyaan kunci dalam
refleksi pembelajaran:

✓ Apakah kamu memahami intruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?


✓ Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu dalam
pembelajaran?
✓ Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?
✓ Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam
pembelajaran dapat kamu pahami?
✓ Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
✓ Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
✓ Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
✓ Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?

Daftar Pustaka
Kemdikbud, 2018. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas X : Buku Siswa .
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Simangunsong, Wilson. 2016. Matematika Wajib Kelas X SMA/MA. Jakarta. Gematama.


Prihadi, Yudha. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan
Pendekatan Kontekstual Pokok Bahasan Trigonometri Untuk SMA Kelas X.
Yogjakarta : UNY.
Mathcyber1997.com. (2020, 10 November). Perbandingan Trigonometri Dasar.
Diakses pada 9 November 2020, dari https://mathcyber1997.com/soal-
dan-pembahasan-perbandingan-trigonometri-dasar/
materi78.wordpress.com. (2020, 10 November). Trigonometri. Diakses pada 9
November 2020, dari https://materi78.wordpress.com/2013/06/25/matematika-3/
Lampiran 1. Lembar Kerja Siswa

1. Memahami Peta Konsep


Perbandingan Trigonometri

pada Segitiga Siku-siku

Perbandingan Trigonometri Perbandingan Aplikasi


Konversi
Sudut, Radian pada Segitiga Siku-Siku Trigonometri Sudut
Trigonometri
dan Putaran dengan Konsep Pytagoras Istimewa dan Sudut

di Semua Kuadrat,

Sudut-sudut Berelasi

2. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
Sebelum masuk pada materi, silahkan kalian diskusikan!

Untuk Didiskusikan!

Simak video tayangan tersebut, kemudian sampaikan pendapat kelompok


kalian mengenai tayangan yang sudah kalian tonton bersama!

Music and math: The genius of Beethoven - Natalya St. Clair


https://ed.ted.com/lessons/music-and-math-the-genius-of-beethoven-natalya-
st-clair
….……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

….……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

….……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Sebelum masuk pada materi, silahkan kalian membaca dan memahami cerita di
bawah ini dengan baik.
Gambar (a) menunjukkan gerak semu matahari yang menyatakan kedudukan matahari
sepanjang tahun dilihat dari bumi. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September, matahari akan
berada di atas Khatulistiwa. Pada tanggal 21 Juni, matahari akan berada di daerah belahan
bumi utara dengan garis lintang 23,5∘ LU, sedangkan pada tanggal 22 Desember, matahari akan
berada di daerah belahan bumi selatan dengan garis lintang 23,5∘ LS. Jika gerak semu matahari
merupakan grafik sinusoidal seperti gambar di atas dan gambar (b) menunjukkan kota Lima, ibu
kota negara Peru yang terletak di koordinat 11,75∘ LS, maka diperkirakan matahari akan tepat
berada di atas kota Lima pada pukul 12 siang pada pukul…

Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut di atas mari kita lanjutkan Kegiatan Belajar
terlebih dahulu berikut ini.

B. Kegiatan Inti
1) Petunjuk Belajar
i. Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) sebagai referensi tambahan
kalian dapat dilihat pada Kemdikbud, 2018. Matematika SMA/MA/SMK/MAK
Kelas X : Buku Siswa ; Simangunsong, Wilson. 2016. Matematika Peminatan
Kelas X SMA/MA. Jakarta. Gematama; atau buku pegangan lainnya.
ii. Setelah memahami bacaan, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui
tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, 3, dan 4 baik yang harus kalian
kerjakan sendiri atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
iii.Kerjakan tugas-tugas di buku kerja yang sudah kalian siapkan sebelumnya.
iv. Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, 3, dan 4, kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian
dapat belajar ke unit berikutnya (jika belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi
sampai memenuhi KKM).
v. Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian dapat mengembangkan sikap jujur,
peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas.

2) Kegiatan Belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran
ini, selanjutnya ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat dan pantang
menyerah!
Kegiatan Belajar 1

Pada kegiatan belajar 1 ini, siswa mampu menjelaskan konsep konversi sudut, radian dan
putaran. Alokasi waktu kegiatan ini 2 JP

Definisi :

Besar sudut dalam satu lingkaran penuh adalah 360°, atau dengan kata lain 360°
didefinisikan sebagai ukuran sudut yang disapu oleh jari-jari lingkaran dalam jarak 1 kali
keliling lingkaran.

1° di definisikan sebagai ukuran sudut yang diperoleh dari jari-jari lingkaran dalam jarak putar
1
sejauh keliling lingkaran.
360

Sudut dapat dinyatakan dalam berbagai macam satuan, yaitu:


1
1) Derajat (°) : Satu derajat didefinisikan sebagai 360 putaran penuh satu lingkaran.

1
2) Menit (‘) : Satu menit didefinisikan sebagai derajat, sehingga 1° bernilai 60’.
60

1 1
3) Detik (“) : Satu detik didefinisikan sebagai 60 menit atau 3600 ° sehingga 1° bernilai

3600” dan 1’ bernilai 60”.

4) Radian (rad) : Satu radian didefinisikan sebagai ukuran sudut yang dibentuk

oleh suatu juring lingkaran yang busurnya bernilai sama dengan jari-jari
lingkaran.

Nilai satu radian adalah:


Sebagai referensi contoh, kamu bisa dilihat melalui link :
http://bit.ly/KonversiSudut

Untuk Didiskusikan! (Berkelompok)


Pada gambar di sebelah kanan. Misalkan panjang jari-jari lingkaran O = r, dan panjang
busur AB = r. Maka besar sudut AOB = 1 radian atau 𝜃 = 1 radian.

Perbandingan antara panjang busur dengan keliling


lingkaran sama dengan perbandingan antara besar
sudut juring dengan besar sudut satu putaran atau
dapat ditulis :

……………………… ………………
=
………………….. ……………..

Diketahui bahwa keliling lingkaran = 2𝜋 𝑟, panjag busur AB = r, dan besar sudut 1


putaran = 360°, maka :

……………………… ………………
=
………………….. ……………..

……………………….
1 radian =
…………………….

360° =…………………

Ayoo berlatih! (Individual)


1. Besar sudut yang sesuai dengan gambar di bawah adalah….
2. Besar sudut 270° dinyatakan dalam radian maka hasilnya adalah
….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
3. Besar sudut 72° dinyatakan dalam radian maka hasilnya adalah
….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
4. Besar sudut 45° dinyatakan dalam radian maka hasilnya adalah
….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
5. Besar sudut 120° dinyatakan dalam radian maka hasilnya adalah
….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
6. Besar sudut 315° dinyatakan dalam radian maka hasilnya adalah
….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
1
7. Besar sudut 1 4 𝜋 radian dinyatakan dalam sudut derajat hasilnya adalah

….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
8. Besar sudut 0,3 𝜋 radian dinyatakan dalam sudut derajat hasilnya
adalah….….………………………………………………………………………………………
……………………………..….……………………………………………………………………

5
9. Besar sudut 1 6 𝜋 radian dinyatakan dalam sudut derajat hasilnya adalah

….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
3
10. Besar sudut 4 𝜋 radian dinyatakan dalam sudut derajat hasilnya adalah

….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini ?

Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?

Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?

Kegiatan Belajar 2

Pada kegiatan belajar 2 ini, siswa mampu menjelaskan definisi perbandingan trigonometri
pada segitiga siku-siku dengan dihubungkan dengan konsep phytagoras. Alokasi waktu
kegiatan ini 2 JP.

Definisi :

Trigonometri:
adalah ilmu matematika yang mempelajari tentang segitiga siku-siku

Nilai perbandingan trigonometri:


nilai perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku.

Pada segitiga siku-siku berlaku teorema Phytagoras dan nilai perbandingan sisi-sisi segitiga
siku-siku.
Di dalam segitiga siku-siku terdapat dua sisi-sisi yang saling tegak lurus dan satu sisi
terpajang yang disebut hyotenusa. Perhatikan segitiga siku-siku di bawah ini. Sisi di hadapan
sudut theta (θ) adalah depan (opposite), sisi di dekat sudut theta (θ) adalah samping
(adjacent).

Sebagai referensi contoh, kamu bisa lihat melalui link :


https://bit.ly/PerbandinganTrigonometriSiswa

Untuk Didiskusikan! (Berkelompok)


Dalam segitiga siku-siku ABC disamping berlaku Teorema Pythagoras, yaitu

c 2 = a 2 + b 2 . Jika c dinyatakan dalam a dan b, seperti berikut,

c =  a 2 + b 2 atau c = a 2 + b 2
manakah persamaan yang benar ?
….……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

….……………………………………………………………………………………

Jika segitiga siku-siku ABC tersebut, ∠CAB yaitu 𝛼 dan ∠ABC yaitu 𝛽

Maka perbandingan nilai segitiga siku-siku dengan sisi segitiga sebagai berikut!

…… …..
sin 𝛼 = , sin 𝛽 =
…… …..

…… …..
cos 𝛼 = , cos 𝛽 =
…… …..

…… …..
tan 𝛼 = , tan 𝛽 =
…… …..

…… …..
cot 𝛼 = , cot 𝛽 =
…… …..

…… ….. ……
cosec 𝛼 = , cosec 𝛽 = , sec 𝛼 = ,
…… ….. ……
…..
sec 𝛽 =
…..

Ayoo berlatih! (Individual)


1. Tentukan nilai sin α, cos α, tan α, sec α, cosec α, dan cot α. Pada segitiga berikut.

D
A
C

c.
B

a) Dari gambar yang diberikan, diketahui bahwa panjang sisi samping sudut alfa ( α) dan
panjang sisi miring pada segitiga siku-siku itu berturut-turut adalah samping=12 dan
miring=15
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras, diperoleh panjang sisi depan sudut
=….………………………………………………………………………………………………
……………………..….…………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
b) Dari gambar yang diberikan, diketahui bahwa panjang sisi depan dan samping sudut
alfa (α) pada segitiga siku-siku itu berturut-turut adalah depan=12 dan samping=5
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras, diperoleh panjang sisi miring
(hipotenusa)=….…………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..….……………………
c) Panjang AC dapat ditentukan dengan Teorema Pythagoras =……
Panjang BC juga dapat ditentukan dengan Teorema Pythagoras =……

Dari sini, diketahui bahwa panjang sisi depan sudut alfa, sisi samping sudut alfa, dan
panjang sisi miring (hipotenusa) pada △ABC berturut-turut
adalah…….……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………….……………………………………………………………………………
……
2. Segitiga KLM memiliki koordinat K(−5,−2),L(3,−2), dan M(−5,4). Nilai sin M, cos M, tan M,

sin L, cos L, dan tan L adalah..

Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini ?

Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?

Kegiatan
Apa Belajar
yang akan kamu3 lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?

Pada kegiatan belajar 3 ini, siswa mampu mengidentifikasi Trigonometri pada kuadran dan
menghubungkan pada konsep sudut berelasi dan sudut Istimewa pada Trigonometri.
Alokasi waktu kegiatan ini 3 JP.

Definisi :
Perbandingan nilai sisi-sisi segitiga istimewa dan sudutnya antara lain.

Tanda nilai perbandingan trigonometri berbeda di masing-masing


kuadrannya.

Sebagai referensi contoh, kamu bisa lihat melalui link :


https://bit.ly/TrigonometriSudutIstimewa

Sudut dapat bernilai negatif


jika arah putarannya searah
jarum jam. Sudut juga dapat
bernilai lebih dari 3600 jika
melakukan lebih dari satu
putaran penuh.
Untuk mengubah sudut negatif
atau besarnya lebih dari 3600,
dapat digunakan konsep:
Pola yang dapat diambil:
1) Pada sudut 90±α dan 270± α, nama perbandingan berubah dengan tanda sesuai
kuadran awal.
2) Pada sudut 180±α dan 360± α, nama perbandingan tetap dengan tanda sesuai
kuadran awal.

Sebagai referensi contoh, kamu bisa dilihat melalui link :


https://bit.ly/TrigonometriKuadran

Untuk Didiskusikan! (Berkelompok)


Dalam bidang navigasi penerbangan udara, arah ditentukan dalam satuan derajat
dengan perputaran searah jarum jam di hitung dari arah utara.
Sehingga, timur memiliki arah 90°, selatan 180°, dan barat 360°.

a) Sebuah pesawat, terbang dari bandara sejauh 150 km dengan arah 120°. Berapakah
jarak pesawat tersebut dari arah timur dan selatan?

b) Sebuah pesawat dengan kecepatan 120 km/jam meninggalkan bandara Soekarno- Hatta
dengan arah 300°. Setelah 2 jam penerbangan, berapakah jarak pesawat tersebut dari
arah utara bandara Soekarno-Hatta?
Ayoo berlatih! (individual)

Selesaikanlah permasalahan di bawah ini beserta langkah penyelesaiannya!

1) Diantara perbandingan trigonometri berikut ini, manakah yang bertanda positif dan
manakah yang bertanda negatif, serta kemukakan alasannya !

a. sin 105° =…………………………………………………………………………………

b. cos 236°=…………………………………………………………………………………

c. tan 98° =…………………………………………………………………………………..

d. cot 87° =…………………………………………………………………………………..

e. sec 144° =…………………………………………………………………………………


2) Terletak dimanakah sudut 𝛼 jika diketahui:
f. cosec 271° =………………………………………………………………………………
a. sin 𝛼 positif dan sec 𝛼 negatif
….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….

b. sec 𝛼 negatif dan tan 𝛼 negatif


….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….

c. tan 𝛼 positif dan sec 𝛼 negatif


….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….

d. sin 𝛼 positif dan cos 𝛼 negatif


….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….
3) Pada sebuah bidang kartesius sebuah benda berada pada titik 𝐴(−12, 5). Maka
tentukanlah:

a. Jarak benda A dari sumbu-x dan sumbu-y

….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….

b. Jarak benda A dari titik origin 𝑂 (0, 0)

….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….

c. Perbandingan trigonometri ∠ X𝑂A= 𝛼

4) Tentukan posisi sebuah benda pada bidang kartesius.


….……………………………………………………………………………….
Jika diketahui sin 𝛼 = 1 dan cos 𝛼 = − 1 3 . Kemudian carilah nilai dari:
….……………………………………………………………………………….
2 2

….……………………………………………………………………………….
a. tan 𝛼 b. sec 𝛼 c. cot 𝛼
d. cosec 𝛼

….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….
5) Sederhanakan setiap bentuk berikut ini:
….……………………………………………………………………………….
cos (90°−α) sec (90°−α) sin (180°−α)
a. b. c. d.
sin (90°−α) cosec (180°−α) sin (90°−α)
sec (270°−α)
cot (360°+α)

….……………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………….
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini ?

Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?

Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?


Kegiatan Belajar 4

Pada kegiatan belajar 4 ini, siswa mampu menyelesaikan masalah Kontekstual berkaitan
dengan perbandingan Trigonometri pada segitiga siku-siku. Alokasi waktu kegiatan ini 4 JP.

Aplikasi perbandingan Trigonometri menggunakan konsep :

• Perbandingan Trigonometri sudut sudut istimewah


• Perbandingan Trigonometri di semua kuadran
• Perbandingan Trigonometri untuk sudut-sudut yang berelasi

Untuk Didiskusikan! (Berkelompok)


Selesaikanlah permasalahan di bawah ini beserta langkah penyelesaiannya!

Anton dan Budi ingin mengukur tinggi sebuah tiang bendera di lapangan upacara

sekolahnya menggunakan alat yang bernama klinometer. Anton berdiri tepat 10 m


dari Budi. Alat yang di bawa Anton menunjukkan sudut elevasi sebesar 600,

sedangkan alat yang dibawa Budi menunjukkan sudutJika


elevasi sebesar 300.yang
klinometer Posisi mereka
gunakan berada pada ketinggian
mereka mereka berdua dapat di gambarkan seperti gambar di bawah ini:
yang sama yaitu 170cm di atas
permukaan tanah, berapakah tinggi
tiang bendera menurut
pengamatan Anton dan Budi?
Apakah dengan sudut elevasi yang
berbeda, tinggi tiang bendera yang
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, ikutilah beberapa langkah berikut:

1. Berdasarkan ilustrasi gambar di atas, apakah permasalahan ini dapat diselesaikan


menggunakan konsep kesebangunan ? Apa alasannya?

2. Ada berapakah segitiga yang terbentuk? Apakah hubungan antara segitiga-segitiga


tersebut?

3. Tentukanlah perbandingan tiap sisi segitiga tersebut yang menggambarkan bahwa


segitiga-segitiga tersebut sebangun!

4. Berdasarkan perbandingan tiap sisi segitiga yang telah diperoleh pada point 3,
tentukanlah tinggi tiang bendera tersebut berdasarkan pengamatan Anto dan
Budi! Apakah dengan sudut elevasi yang berbeda, tinggi tiang bendera yang
mereka dapatkan akan sama juga?
Ayoo berlatih! (individual)
1. Seekor kelinci yang berada di lubang tanah tempat persembunyiannya melihat seekor
elang yang sedang terbang dengan sudut 600 (lihat gambar). Jika jarak antara kelinci
dan elang adalah 18 meter, maka tinggi elang dari atas tanah adalah .….meter.

2. Diketahui seseorang yang berada di atas mercusuar dengan tinggi 45√3 meter sedang
mengamati sebuah objek di bawahnya dengan jarak antara objek dan mercusuar
sejauh 135 meter. Sudut depresi yang terbentuk adalah…
3. Gambar di atas menunjukkan seorang anak yang berada pada jarak 32 meter dari kaki
sebuah gedung. Ia mengamati puncak gedung dan helikopter di atasnya dengan sudut
elevasi masing-masing 300 dan 450. Hitunglah tinggi helikopter tersebut dari atas
gedung.

4. Sebuah kapal speed boat meluncur dari dermaga dengan arah timur laut membentuk
sudut 30o terhadap arah utara. Kecepatan rata-rata speed boat 45 km/jam. Setelah 45
menit, tentukan:
a. jarak speed boat dari dermaga

b. jarak speed boat dari timur dermaga

c. jarak speed boat dari utara dermaga.


5. Pada gambar berikut, M adalah puncak sebuah menara.
Dari A, puncak M mempunyai sudut elevasi 20o. Dari B, puncak M mempunyai sudut
elevasi 41o. Jarak AB = 10 meter.

a. Hitunglah jarak AM dan BM.

b. Hitunglah tinggi menara.

6. Sebuah kapal sedang berlabuh dalam posisi menghadap ke menara. Seorang


pengamat (berada di puncak menara) melihat ujung depan kapal dengan sudut elevasi
60o dan ujung belakang kapal dengan sudut elevasi 75 o. Jika tinggi menara 75 m, dan
dasar menara berada 15 m di atas permukaan laut, berapakah panjang kapal itu?

Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini ?
C. Penutup
Bagaimana kalian sekarang ? Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui
kegiatan belajar 1, 2 dan 3, berikut diberikan tabel untuk mengukur diri kalian
terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan
penguasaan materi pada pembelajaran ini di tabel berikut.

Tabel refleksi diri pemahaman materi


No Pertanyaan Saya belum Saya mulai Saya telah
mengerti memahaminya mengerti
Apakah anda dapat menyebutkan
1. semua konsep konversi sudut,
radian dan perputaran
Apakah anda dapat menjelaskan
perbandingan trigonometri pada
2. segitiga siku-siku yang
dihubungkan dengan konsep
phytagoras
Apakah anda dapat
mengidentifikasi trigonometri
3. pada kuadran dan
menghubungkan sudut relasi serta
sudut istimewah
Apakah anda dapat menyelesaikan
berkaitan dengan konsep
4. perbandingan trigonometri pada
segitiga siku-siku atau masalah
nyata.

Jika menjawab “saya belum mengerti” pada salah satu pertanyaan di atas, maka
pelajarilah kembali kegiatan belajar 1, 2, 3 dan 4 yang sekiranya perlu kalian ulangi
dengan bimbingan guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!.
Dan apabila kalian menjawab “Ya” pada semua pertanyaan, maka lanjutkan dengan
Assesmen Individu.
Dimana Posisimu? Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi konsep perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku dalam rentang 0 – 100, tulislah ke dalam kotak
yang tersedia.

Setelah kalian menuliskan penguasaanmu terhadap materi perbandingan


trigonometri pada segitiga siku-siku, lanjutkan kegiatan Anda dengan mengevaluasi
penguasaan kalian! Mintalah kepada guru untuk diuji.

Yuk Cek Kemampuanmu!

Setelah menyelesaikan evaluasi di atas, coba kalian diskusikan kembali


penyelesaian permasalahan seorang peneliti di bagian awal tadi. Mintalah pada
guru kalian untuk materi berikutnya.

Selamat belajar
dan
sukses untuk kalian!
Lampiran 2. Asesmen Tertulis

SOAL PENILAIAN INDIVIDU


Kerjakan soal berikut ini dengan jelas dan tepat !
1. Tiga orang anak sedang mengamati tinggi sebuah pohon menggunakan alat yang
bernama klinometer (alat untuk menghitung sudut elevasi). Ketiga anak tersebut berdiri
pada jarak yang berbedabeda dari pohon tersebut, sehingga sudut elevasi yang
dihasilkan menggunakan klinometer pun berbeda. Berikut merupakan hasil pengukuran
mereka:
a. Anak yang pertama klinometernya menunjukkan angka 63°42′ .
b. Anak yang kedua klinometernya menunjukkan angka 25°28′48′′.
c. Anak yang ketiga klinometernya menunjukkan angka 40°22′30′′.
Untuk memudahkan perhitungan dalam menentukan ketinggian pohon tersebut, maka
hasil yang mereka dapatkan di atas haruslah di ubah kedalam bentuk derajat, tanpa
memuat menit dan detik. Maka berapa derajatkah sudut elevasi yang mereka hasilkan ?

1
2. Didi berlari pada sebuah lintasan yang berbentuk lingkaran selama 3 jam. Ia berhasil
menyelesaikan sebanyak 42 putaran. Hitunglah kecepatan sudut ketika Ali berlari pada
lintasan tersebut dalam satuan rad/menit dan rad/detik !

3. Seorang anak yang tingginya 150 cm sedang mengamati tinggi sebuah pohon
menggunakan klinometer dan di dapatkan sudut elevasinya yaitu 45°. Jika diketahui
tinggi pohon tersebut adalah 16 meter, berapakah jarak anak tersebut dengan pohon?

2
4. Diketahui tan 𝛼 = − 3 dan 𝛼 adalah sudut di kuadran II, maka tentukanlah:
sin(90°−α) − cos(180°−α)
a. tan(270°+α) + cot(−α)
tan (90°+α)+ cos(180°+α)
b. sin(270°−α) − cot(180°−α)

5. Tentukan nilai dari :


tan 330°
a. cot 135° sin 240°
sin 135° + cos 225°+sin 250°
b. cos 90°+cos 160 °

6. Tempat duduk pada sebuah bianglala di taman hiburan memiliki jarak 15 m dari
pusatnya. Pada saat kamu akan menaiki bianglala tersebut, ternyata tinggi tempat
duduk tersebut adalah 2 meter di atas permukaan tanah. Berada pada ketinggian
berapakah kamu pada saat bianglala tersebut berputar sejauh 570°, jika bianglala
tersebut berputar berlawanan arah jarum jam?
{ SEMOGA SUKSES }
SOAL PENGAYAAN
Kerjakan soal berikut ini dengan jelas dan tepat !
1. Tentukan nilai dari cot 25° ∙ cot 26° ∙ cot 64° ∙ cot 65° !
2. Apabila titik R yang terletak pada koordinat (8, 15) membentuk sudut 𝛼 terhadap
sumbu 𝑋 positif, maka nilai dari cot 𝛼, sec 𝛼, dan cosec 𝛼 adalah…
3. Jika 𝛼, 𝛽, dan γ adalah sudut-sudut dalam segitiga ABC, buktikan bahwa:
a. sin (𝛽 + 𝛾) = sin 𝛼
b. cos (𝛽 + 𝛾) = − cos 𝛼
c. tan (𝛽 + 𝛾) = − tan 𝛼
4. Jika diketahui 𝐴 + 𝐵 = 270°, maka buktikan bahwa:
a. cos 𝐴 + sin 𝐵 = 0
b. tan 𝐴 + cot 𝐵 = 2 tan 𝐴
5. Pada gambar di berikut diperlihatkan aliran air di dalam pipa sebagai penampang
irisannya. Jika diameter pipa 50 cm dan garis AB sebagai permukaan air dengan
panjang 14 cm, maka tinggi air paling dalam di dalam pipa itu adalah…
Lampiran 3. Rubrik Penilaian Individu

A. Penilaian Sikap dalam kegiatan belajar


➢ Indikator sikap disiplin dan tanggung jawab dalam pembelajaran
1. Kurang baik jika tidak tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran dan dalam mengerjakan tugas.
2. Baikk jika sudah tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas tetapi masih belum konsisten.
3. Sangat Baik jika sudah tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas dengan konsisten.
➢ Indikator sikap keaktifan dalam pembelajaran
1. Kurang Aktif jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Aktif jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum konsisten
3. Sangat Aktif jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan konsisten
B. Penilaian ketercapaian tujuan pembelajaran dalam kegiatan belajar
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran Nomor Soal

Siswa mampu menjelaskan konsep konversi sudut, radian dan


G.1 Menjelaskan Konversi Sudut, Radian dan Putaran putaran 1, 2

G.2 Menjelaskan definisi perbandingan trigonometri pada Siswa mampu menjelaskan definisi perbandingan trigonometri
segitiga siku-siku dengan dihubungkan dengan konsep pada segitiga siku-siku dengan dihubungkan dengan konsep 3
phytagoras phytagoras

G.3 Mengidentifikasi Trigonometri pada kuadran dan Siswa mampu mengidentifikasi Trigonometri pada kuadran dan
menghubungkan pada konsep sudut berelasi dan sudut Istimewa 4,5
menghubungkan pada konsep sudut berelasi dan sudut
pada Trigonometri
Istimewa pada Trigonometri

G.4 Menyelesaikan masalah Kontekstual berkaitan dengan Siswa mampu menyelesaikan masalah Kontekstual berkaitan
perbandingan Trigonometri pada Segitiga siku-siku dengan perbandingan Trigonometri pada Segitiga siku-siku 6
C. Rubrik penilaian Asesmen tertulis

PEDOMAN PENSKORAN

Level
Soal Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
No. Kognitif

a. Anak pertama 63°42’ 1 L1


1
63°42’ = 63° + 42′ = 63° + 42 × 60 ° 1

= 63° + 0,7° = 63.7°


b. Anak kedua 25°28′48′′. 1
1 1
25°28′48′ = 25° + 28′ + 48′′ = 25° + 28′ + 48 × 60 ′
1
1
1. = 25° + 28′ + 0,8′ = 25° + 28,8 ×60 °

= 25° + 4,8° = 29.8°


c. Anak ketiga 40°22′30′′
1
1
40°22′30′′ = 40° + 22′ + 30′′ = 40° + 22′ + 30 × ′ 1
60
1
= 40° + 22′ + 0.5′ = 40° + 22.5 × ° 1
60

= 40° + 0.375° = 40.375°


Waktu tempuh =
1
jam =
1
× 60 menit = 20 menit 1 L2
3 3
42 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 1
2. Kecepatan = 20 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 2.1 putaran/menit = 2.1 × 2𝜋 rad/menit = 4.2𝜋 rad/menit
1
4.2π rad
4.2𝜋 rad/menit = = 0.07𝜋 rad detik
60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

tan 45° =
tinggi pohon −tinggi anak 1 L2
jarak anak dengan pohon

16 m − 1,5 m
3. tan 45° =jarak anak dengan pohon
1
16 m − 1,5 m 14,5 m
jarak anak dengan pohon = = = 14.5 m 1
tan 45° 1

sin(90°−α) − cos(180°−α) cos(α) − (−cos(α)) 2 cos 𝛼 cos 𝛼 −


3
2 3 L1
a. = −cot(α) + (−cot(α)) = −2 cot 𝛼 = − cot 𝛼 = √13
3 = − 13 √13
tan(270°+α) + cot(−α)
2

4. 3 3

tan (90°+α)+ cos(180°+α) −cot 𝛼 − sin 𝛼 3√13−4
b. = = 23 √13
3 = 6 +3
sin(270°−α) − cot(180°−α) − cos 𝛼−cot 𝛼 + √13
√13 2

3 L1
1 1
5. tan 330° tan(−30°) − √3 − √3 2
a. = cot(90°+45°) sin(180°+60°) = 3
1 = 1
3
= −3
cot 135° sin 240° (−1)(− √3) √3
2 2
sin 135° + cos 225°+sin 250° sin 45°−cos 45° +sin (90°+160°)
1 1
√2 − 2√2 +cos 160° cos 160° 3
b. = = 2
= cos 160° = 1
cos 90°+cos 160 ° 0+cos 160° cos 160°

Karena yang dicari adalah jarak, maka semua perbandingan trigonometri bernilai positif. L3
Ketinggian pada saat berputar sejauh 𝟓𝟕𝟎°
570° = 360° + 210° = 210° = 180° + 30°
Misalkan A adalah pusat biang lala, O adalah titik mula-mula dan P adalah titik akhir,
6. cos 30° =
𝐴𝑃
4
15
1
𝐴𝑃 = 2 √3 × 15 = 7,5√3

Jadi P berada pada ketinggian 15 + 7,5√3+ 2 = 17 + 7,5√3m di atas permukaan tanah

Total Skor 30

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
30

Keterangan Level Kognitif :


L1 : Pengetahuan dan Pemahaman
L2 : Aplikasi
L3 : Penalaran

D. Rubrik Penilaian Pengayaan

PEDOMAN PENSKORAN

Soal Level
Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
No. Kognitif

= cot 25° ∙ cot (90° − 25°) ∙ cot 26° ∙ cot (90° − 26°) 3 L2
= cot 25° ∙ tan 25° ∙ cot 26° ∙ tan 26°
1 1
1. = tan 25° ∙ tan 25° ∙ tan 26° ∙ tan 26°

=1∙1
=1

Jarak titik R dari origin = √𝑥 2 + 𝑦 2 =√82 + 152 = √289 = 17 3 L2


𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼 8
cot 𝛼 = = 15
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑅 𝑘𝑒 𝑜𝑟𝑖𝑔𝑖𝑛 17
2. sec 𝛼 =𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼 = 8
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑅 𝑘𝑒 𝑜𝑟𝑖𝑔𝑖𝑛 17
cosec 𝛼 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼 = 15
3 L3
𝛼 + 𝛽 + 𝛾 = 180°
𝛽 + 𝛾 = 180° − 𝛼

sin (𝛽 + 𝛾) = sin (180° − 𝛼) = sin 𝛼


3.

cos (𝛽 + 𝛾) = cos (180° − 𝛼) = −cos 𝛼

tan (𝛽 + 𝛾) = tan (180° − 𝛼) = −tan 𝛼

Jika 𝐴 + 𝐵 = 270°, maka 𝐴 = 270° − 𝐵 dan 𝐵 = 270° − 𝐴 3 L3


a. cos 𝐴 + sin 𝐵 = 0
cos(270° − 𝐵) + sin 𝐵 = 0
− sin 𝐵 + sin 𝐵 = 0
4. 0=0
b. tan 𝐴 + cot 𝐵 = 2 tan 𝐴
tan 𝐴 + cot(270° − 𝐴) = 2 tan 𝐴 3
tan 𝐴 + tan 𝐴 = 2 tan 𝐴
2 tan 𝐴 = 2 tan 𝐴
Berdasarkan gambar disamping panjang 3 L3
𝐴𝐶 = 𝐵𝐶 = 7cm dan 𝑂𝐵 = 25 cm.

Karena OCB adalah segitiga siku-siku, maka panjang OC adalah


5. 𝑂𝐶 = √𝑂𝐵2 − 𝐶𝐵2 = √252 − 72 = √625 − 49= 24 cm
Tinggi air paling dalam di dalam pipa tersebut adalah 24 + 25 = 59 cm

Total Skor 18

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
18
Lampiran 4. Rubrik Penilaian Kelompok

A. Penilaian sikap dalam kegiatan belajar


➢ Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus
menerus dan konsisten.
➢ Indikator sikap keaktifan dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang Aktif jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Aktif jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum konsisten
3. Sangat Aktif jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus
menerus dan konsisten

B. Penilaian ketercapaian dalam kegiatan belajar

Bagian Skor
No. Indikator
LKS 1 2 3 4

Terisi
G.1 Menjelaskan Konversi Terisi namun tidak Terisi namun tidak Terisi namun
Kegiatan namun
1. Sudut, Radian dan Putaran benar atau > 25% benar atau > 65% tidak benar
Belajar 1 tidak benar
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85% atau >85%
≤ 25%

G.2 Menjelaskan definisi


perbandingan trigonometri Terisi
Terisi namun tidak Terisi namun tidak Terisi namun
Kegiatan namun
2. pada segitiga siku-siku benar atau > 25% benar atau > 65% tidak benar
dengan dihubungkan Belajar 2 tidak benar
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85% atau >85%
dengan konsep phytagoras ≤ 25%
Bagian Skor
No. Indikator
LKS 1 2 3 4

G.3 Mengidentifikasi
Trigonometri pada kuadran Terisi
dan menghubungkan pada Terisi namun tidak Terisi namun tidak Terisi namun
Kegiatan namun
3. konsep sudut berelasi dan benar atau > 25% benar atau > 65% tidak benar
Belajar 3 tidak benar
sudut Istimewa pada sampai ≤ 65% sampai ≤ 85% atau >85%
≤ 25%
Trigonometri

G.4 Menyelesaikan masalah


Kontekstual berkaitan Terisi
Terisi namun tidak Terisi namun tidak Terisi namun
Kegiatan namun
4. dengan perbandingan benar atau > 25% benar atau > 65% tidak benar
Trigonometri pada Segitiga Belajar 4 tidak benar
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85% atau >85%
siku-siku ≤ 25%

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
12
MODUL 4
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul

Nama Sukmo Aji Widodo, S.Pd


Sekolah SMA Negeri 1 Rawalo
Fase/Kelas E / 10
Domain/Topik Analisis data dan Peluang / Peluang kejadian saling lepas
Kata Kunci Peluang, kejadian saling lepas
Pengetahuan/Keterampilan Himpunan
Prasyarat
Alokasi waktu (menit) 405 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 9 JP
Moda Pembelajaran •X Tatap Muka (TM)
• Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Synchronous)
• Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Asynchronous)
• Blended Learning (Paduan Tatap Muka dan PJJ)
Metode Pembelajaran •X Discovery Learning
• Problem-Based Learning
• Project-Based Learning
Sarana Prasarana • Papan tulis
• Kapur/Spidol
• Komputer/Laptop
• Jaringan Internet
• LCD Proyektor
Target Peserta Didik •X Regular/tipikal
• Hambatan Belajar
• Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
Karakteristik Peserta Didik ---
Daftar Pustaka ▪ Wirodrikromo, Sartono.2001. Matematika untuk SMA Kelas XI.
Jakarta:Erlangga.
▪ Simangunsong, Wilson. 2005. PKS Matematika SMA Kelas XI
Program Ilmu Alam. Jakarta : Gematama
Referensi Lain ▪ Pradnyo W dan Sapon S. 2017. Kombinatorika, Peluang dan
Statistika (Modul Program PKB). Jakarta : Kemdikbud
Gambaran Umum Modul (rasionalisasi, urutan materi pembelajaran, rencana asesmen):

Rasionalisasi
Pada Fase E ini materi peluang yang akan dibahas hanya sampai peluang kejadian saling lepas. Hal
ini untuk mengenalkan siswa terhadap peluang kejadian majemuk yang masih cukup sederhana.
Untuk peluang kejadian majemuk yang lain akan dibahas pada fase F.

Urutan Materi Pembelajaran

1. Ruang sampel
2. Gabungan dua kejadian
3. Peluang kejadian saling lepas

Rencana Asesmen
1. Asesmen kelompok : Pengisian LKS
2. Asesmen individu : kuis bentuk uraian

Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran

Topik Peluang kejadian saling lepas


Tujuan Pembelajaran D.9 Menjelaskan pengertian ruang sampel dan kejadian
D.10 Menentukan ruang sampel dan kejadian dari suatu percobaan
D.11 Menjelaskan pengertian peluang suatu kejadian
D.12 Menentukan peluang suatu kejadian
D.13 Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian
D.14 Menjelaskan pengertian gabungan dua kejadian
D.15 Menentukan peluang gabungan dua kejadian
D.16 Menjelaskan pengertian kejadian saling lepas
D.17 Menentukan peluang kejadian saling lepas
Pemahaman Bermakna • Terdapat beberapa macam kejadian majemuk pada peluang, dan
salah satunya adalah kejadian saling lepas
• Kejadian A dan kejadian B dikatakan saling lepas jika irisan dua
kejadian tersebut adalah himpunan kosong
Pertanyaan Pemantik • Apakah yang dimaksud dengan kejadian majemuk?
• Apakah perbedaan kejadian saling lepas dan kejadian tidak saling
lepas?
Profil Pelajar Pancasila • Beriman & Bertakwa terhadap Tuhan YME
• Berkebhinekaan Global
•X Bernalar Kritis
•X Kreatif
• Bergotong royong
• Mandiri
Urutan Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

□ Kegiatan Pendahuluan

• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi tentang sejarah teori peluang
• Siswa diingatkan tentang himpunan dan kombinasi
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang ruang sampel dan
15 menit
kejadian
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-1
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan ruang sampel dan kejadian
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis

□ Kegiatan inti

Fase 1:
105
Stimulation (Memberi • Siswa mengamati permasalahan yang ada bagian
menit
Stimulus) pendahuluan di LKS-1

• Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap


Fase 2: kelompok terdiri atas 2 - 4 siswa
Problem Statement • Siswa melakukan percobaan dan mengidentifikasi
(mengidentifikasi masalah) informasi dari hasil percobaan pada aktivitas 1, 2, 3
dan 4
Fase 3:
• Siswa mengumpulkan data ruang sampel berkaitan
Data Collecting
dengan hasil percobaan pada aktivitas 1, 2, 3 dan 4
(mengumpulkan data)
Fase 4:
Data Processing (mengolah • Siswa mengolah data ruang sampel berkaitan dengan
data) hasil percobaan pada aktivitas 1, 2, 3 dan 4

Fase 5:
Verification • Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok
(memverifikasi) untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
• Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut

Fase 6 : • Siswa menyimpulkan pengertian ruang sampel dan


Generalization kejadian dan cara menentukannya
(menyimpulkan) • Siswa mengerjakan latihan soal

□ Kegiatan Penutup

• Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung
• Siswa mengerjakan kuis 15 menit
• Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya yaitu
peluang suatu kejadian

Pertemuan Kedua

□ Kegiatan Pendahuluan

• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat teori peluang
• Siswa diingatkan tentang ruang sampel dan kejadian
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang peluang suatu kejadian
15 menit
dan frekuensi harapan
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-2
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan peluang kejadian dan frekuensi harapan
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis

□ Kegiatan inti
Fase 1:
105
Stimulation (Memberi • Siswa mengamati permasalahan yang ada bagian
menit
Stimulus) pendahuluan di LKS-2
• Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap
Fase 2:
kelompok terdiri atas 2 - 4 siswa
Problem Statement
• Siswa melakukan percobaan dan mengidentifikasi
(mengidentifikasi masalah)
informasi dari hasil percobaan pada aktivitas 1 dan 2
Fase 3:
• Siswa mengumpulkan data berkaitan dengan hasil
Data Collecting
percobaan pada aktivitas 1 dan 2
(mengumpulkan data)
Fase 4: • Siswa mengolah data berkaitan dengan hasil
Data Processing (mengolah percobaan pada aktivitas 1 dan 2
data)
• Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok
Fase 5: untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
Verification • Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
(memverifikasi) siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut

Fase 6 : • Siswa menyimpulkan rumus peluang suatu kejadian


Generalization dan frekuensi harapan
(menyimpulkan) • Siswa mengerjakan latihan soal

□ Kegiatan Penutup

• Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung
• Siswa mengerjakan kuis 15 menit
• Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya yaitu
peluang suatu kejadian majemuk

Pertemuan Ketiga

□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari peluang kejadian majemuk 10 menit
• Siswa diingatkan tentang peluang suatu kejadian
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang peluang kejadian
majemuk
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-3
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan peluang gabungan dua kejadian dan kejadian saling lepas
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis

□ Kegiatan inti

Fase 1:
110
Stimulation (Memberi • Siswa memahami dua kejadian gabungan dan irisan
menit
Stimulus) yang ada di LKS-3

• Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap


Fase 2:
kelompok terdiri atas 2 - 4 siswa
Problem Statement
• Siswa mengidentifikasi gabungan dua kejadian dan
(mengidentifikasi masalah)
kejadian saling lepas pada LKS-3
• Siswa mengumpulkan informasi perbedaan kejadian
saling lepas dan kejadian tidak saling lepas
Fase 3:
• Siswa melengkapi informasi dengan mencari mencari
Data Collecting
berbagai informasi yang mendukung dari beberapa
(mengumpulkan data)
buku referensi, internet, atau sumber yang lain untuk
menguatkan dugaan yang dibuat.
Fase 4:
• Siswa mengolah informasi untuk menemukan rumus
Data Processing (mengolah
peluang dan rumus peluang kejadian saling lepas
data)
• Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok
Fase 5: untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
Verification • Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
(memverifikasi) siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut
• Siswa menyimpulkan pengertian gabungan dua
Fase 6 : kejadian dan kejadian saling lepas serta rumus
Generalization
menentukan peluangnya
(menyimpulkan)
• Siswa mengerjakan latihan soal

□ Kegiatan Penutup

• Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung
• Siswa mengerjakan kuis 15 menit
• Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya yaitu
ulangan harian
REFLEKSI GURU

 Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?

 Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?

 Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

 Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?

 Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?

 Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

REFLEKSI SISWA

 Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?

 Pada bagian mana yang belum kalian pahami?

 Apakah LKS membantu kalian memahami materi hari ini?

Mengetahui, Rawalo, Juni 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Nurul Hidayah, S.Si., M.Pd. Sukmo Aji Widodo, S.Pd


NIP. 197081019 200801 2 017 NIP. 19881229 202221 1 005
Lampiran Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS)-1 Kelompok :


1.
2.
Ruang Sampel dan Kejadian 3.
4.

D.9 Menjelaskan pengertian ruang sampel dan kejadian


D.10 Menentukan ruang sampel dan kejadian suatu percobaan

Pendahuluan

Teori Peluang adalah sebuah ilmu matematika yang dipopulerkan oleh Blaise Pascal dan
dikembangkan oleh Pierre de Fermat pada abad ke 17. Banyak sekali bidang kehidupan
sehari- hari yang tidak bisa lepas dari teori peluang.

Cerita lahirnya teori peluang dimulai


ketika di tahun 1654 seorang penggemar
matematika bernama Chevalier de Mere
bertemu dengan Blaise Pascal dalam
sebuah perjalanan. De Mere
menanyakan banyak persoalan
matematika kepada Pascal hingga
sebuah pertanyaan yang akhirnya
dibutuhkan waktu sekitar dua tahun
untuk Pascal menjawabnya.
https://primaindisoft.com/blog/sejarah-teori-peluang

Pertanyaannya yang diajukan Chevalier de Mere adalah:


"Dua orang dalam permainan lempar koin memperebutkan 100 Franc dimana
pemenangnya adalah orang yang berhasil memenangkan 7 kali permainan.
Jika karena suatu hal, permainan berhenti ketika pemain pertama telah menang 5 kali,
dan pemain kedua telah menang sebanyak 4 kali, bagaimana cara paling adil dalam
membagi hadiahnya?"
Pertanyaan de Mere sendiri sebenarnya adalah pertanyaan yang sudah sering dicoba
untuk dijawab oleh banyak ahli matematika seperti oleh Luca Pacioli pada tahun 1694
dan Nicolo Tartaglia pada abad ke 16. Namun jawaban kedua orang ahli matematika
tersebut dianggap belum memuaskan.
Untuk menjawab persoalan tersebut, Pascal meminta salah satu rekannya, Pierre de
Fermat, untuk ikut membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Singkat cerita Fermat menemukan jawaban persoalan di atas (yang akhirnya menjadi
dasar teori peluang) dan dikirimkan ke Pascal. Surat jawaban dari Fermat sangat
memuaskan namun Blaise Pascal merasa cara manual Fermat dalam menghitung semua
kemungkinan hasil lemparan koin
Sebanyak 4 kali sangat membosankan dan akan memakan banyak waktu. Oleh karenanya Pascal
mencari solusi dan menemukan cara sederhana dalam menghitung besar kemungkinan yang
kemudian terkenal dengan istilah segitiga pascal.
A. Ruang Sampel

Sebelum pertandingan sepak bola dimulai biasanya wasit memanggil kedua kapten
kesebelasan tersebut kemudian melakukan pengundian untuk menentukan kesebelasan mana
yang akan memainkan bola terlebih dahulu. Pengundian biasanya dengan cara melambungkan
sekeping mata uang. Sebelum melambungkan mata uang tersebut wasit meminta kapten
kesebelasan masing-masing untuk memilih “angka” atau “gambar”.
Cara seperti di atas merupakan salah satu contoh percobaan.
Pada percobaan pelemparan sekeping mata uang logam di atas, hasil yang mungkin adalah
muncul gambar (G) atau angka (A).
Misalkan himpunan semua hasil yang mungkin adalah S , maka S = { A, G }.
S disebut ruang sampel sedang anggota-anggotanya yaitu A dan G disebut titik-titik
sampel. Untuk lebih memahami ruang sampel dan titik sampel dari suatu percobaan,
maka lakukan percobaan-percobaan berikut!

Lakukan Percobaan berikut bersama teman dalam satu kelompokmu.

Sediakan sebuah kantong yang berisi 3 kelereng berwarna merah (M), hijau (H) dan kuning (K). Dengan
mata tertutup ambilah satu kelereng dari kantong tersebut. Catatlah kelereng yang terambil kemudian
kembalikan, suruh seluruh anggota kelompok melakukan hal serupa satu persatu dan jangan lupa
mencatat warna kelereng yang terambil.

Dengan memperhatikan hasil percobaan tersebut, jawablah pertanyaan berikut!


Mungkinkah kelereng warna hijau terambil dari kantong tersebut? ………….....

Mungkinkah kelereng warna biru terambil dari kantong tersebut? Mengapa?

Warna apa saja kelerang yang mungkin terambil dari kantong tersebut? Jadi kelereng yang mungkin
Aktivitas-2

Lakukan percobaan berikut agar kalian mampu menentukan ruang sampel dari percobaan pelemparan
sebuah dadu.

Ambilah sebuah dadu yang sering kalian gunakan untuk permainan ular tangga kemudian lemparkan ke
atas dan catatlah permukaan yang di atas.

Suruh seluruh anggota kelompok melakukan hal serupa satu persatu.


Dengan memperhatikan hasil perobaan tersebut jawablah pertanyan berikut.
Mungkinkah angka 1 muncul di atas? ..................

Mungkinkah angka 5 muncul di atas? ....................


Aktivitas-3

Sediakan 9 gulungan kertas undian masing-masing memuat nomor-nomor undian ; 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13,

15 dan 17.

Ambilah secara acak satu kertas undian tersebut, setelah selesai kembalikan. Mintalah teman yang lain
melakukannya.

Mungkinkah yang terambil nomor undian 1 ?


Mungkinkah yang terambil nomor undian 10 ?

Aktivitas-4

Lemparkan ke atas dua keping mata uang bersama-sama, kemudian catatlah semua kejadian yang
mungkin!

Kejadian yang mungkin terjadi adalah mata uang pertama muncul angka (A) dan mata uang kedua
muncul angka (A) dan ditulis (A,A) . (A,A) merupakan salah satu contoh titik sampel dari percobaan
tersebut.

Dari beberapa percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :

• Himpunan semua hasil yang mungkin dalam suatu eksperimen disebut ruang
sampel dan diberi lambang dengan S .
• Banyaknya semua anggota S ditulis dengan simbol n(S)
• Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel

Contoh

1. Sebuah mata uang logam dilambungkan sekali. Hasil yang mungkin terjadi adalah muncul sisi
angka (A) atau muncul sisi gambar (G). Ruang sampelnya adalah S = {A,G}
dan n(S) = 2.

2. Melambungkan dua buah koin satu kali. Hasil yang mungkin terjadi adalah koin pertama muncul
angka dan koin kedua mucul angka (AA) atau koin pertama muncul angka dan koin kedua
muncul gambar (AG) dan seterusnya sehingga ruang sampel
S = { AA, AG, GA, GG}; dan n(S) = 4.
3. Sebuah kartu diambil dari 8 kartu bernomor mulai dari 2 sampai dengan 9. hasil yang mungkin
terjadi adalah terambil kartu bernomor 2 atau terambil kartu bernomor 3 atau terambil kartu
bernomor 4 dan seterusnya.
Ruang sampelnya adalah S = {2,3,4,5,6,7,8,9} ; dan n(S) = 8.

4. Sebuah bola diambil dari 4 bola merah dan 2 bola putih. Hasil yang mungkin terjadi adalah
terambil bola merah pertama (m1) atau terambil bola merah kedua (m2) atau terambil bola
merah ketiga (m3) dan seterusnya.
S = { m1, m2, m3, m4, p1, p2} ; dan n(S) = 6.

5. Dua buah bola diambil sekaligus dari 5 bola. Hasil yang mungkin terjadi adalah terambil bola
kesatu dan kedua (b1b2) atau terambil bola kesatu dan ketiga (b1b3) dan seterusnya.
S = { b1b2, b1b3, b1b4, b1b5, b2b3, b2b4, b2b5, b3b4, b3b5, b4b5 }; dan n(S) = 10 =
kombinasi 2 unsur dari 5 unsur yang tersedia = 5C2.

6. Mengambil 4 bola sekaligus dari 5 bola .


S ={ b1b2b3b4, b1b2b3b5, b1b2b4b5, b1b3b4b5, b2b3b4b5 } ; dan n(S) = 5 = kombinasi 4

1. Andi memiliki 3 buah kelereng berwarna kuning (K), merah (M) dan hijau (H) yang terletak di saku
kanan serta 2 buah kelerang berwarna putih (P) dan biru (B) disaku kirinya. Jika Andi mengambil satu
kelereng dari saku kiri dan satu kelereng dari saku kanan secara acak maka tentukan ruang sampel
keadaan tersebut.

2. Di atas Meja terdapat dua tumpukan kartu secara tertutup. Tumpukan pertama terdiri dari kartu As,
K, Q dan J sedangkan tumpukan kartu kedua terdiri dari kartu berangka 5, 7 dan 9. Jika diambil secara
acak satu kartu dari tumpukan peratama dan satu kartu dari tumpukan kedua maka :
a. Sebutkan semua titik-titik sampelnya
b. Tuliskan ruang sampelnya

3. Dalam tas Zahra terdapat 3 LKS yaitu Fisika (F), Matematika (MAT) dan Biologi (BIO) sedangan dalam
tas Indri terdapat 4 LKS yaitu Matematika (MAT), Sejarah (SEJ), Geografi (GEO) dan Bahasa Indonesia
(BIN).
Jika diambil satu LKS dari tas Zahra dan satu LKS dari tas Indri, maka susunlah ruang sampel percobaan

tersebut dengan beberapa cara (minimal dua cara)

unsur dari 5 unsur yang tersedia = 5C2


Sembarang himpunan bagian dari suatu ruang sampel S disebut
kejadian. Kejadian yang memiliki tepat satu anggota disebut
kejadian sederhana.
Sedangkan kejadian yang memiliki lebih dari satu anggota disebut kejadian
majemuk. Jika A suatu kejadian dalam ruang sampel S maka A  S sehingga
0 n(A) n(S).
Jika A’ = komplemen himpunan S maka n(A’) = n(S) – n(A)

Contoh

1. Sebuah dadu bermata enam dilambungkan sekali.


a. Tuliskan ruang sampelnya.
b. Jika A kejadian mucul mata prima, tuliskan A .
c. Jika B kejadian mucul mata ganjil tuliskan B
d. Tuliskan n(S), n(A), n(B), n(A’)an n(B’)

Penyelesaian :
a. S = { 1,2,3,4,5,6}
b. A = { 2, 3, 5 }
c. B = { 1, 3, 5 }
d. n(S) = 6; n (A) = 3; n(B) = 3 , n(A’) = n(S)- n(A)= 6-
3 = 3 ; dan n(B’) = n(S)-n(B)= 6-3 = 3

2. Sebuah bola diambil dari sebuah kantong yang berisi 10 bola berwarna merah ,5 bola berwarna
kuning, dan 3 bola berwarna biru.
A = kejadian terambil bola
merah. B = kejadian terambil
bola biru.
C= kejadian terambil bola bukan
merah. Tentukanlah n(S), n(A) ,
n(B), n(C)

Penyelesaian :
n(S) = banyak cara mengambil 1 bola dari 18 bola yang ada = ……….
n(A)= banyak cara mengambil 1 bola merah dari bola merah yang ada = ………
n(B)= banyak cara mengambil 1 bola biru dari bola biru yang ada = ………
n(C) = banyak cara mengambil 1 bola yang bukan merah = ……..
atau :
C= kejadian terambil bola bukan merah
C’ = Kejadian terambil bola merah ; n(C) = n(S)− n(C’) = ……. − …… = ……..

3. Dari sebuah kantong berisi 6 bola merah dan 4 bola putih diambil tiga buah bola sekaligus secara
acak.
A = kejadian ketiga bola yang terambil berwarna merah.
B = kejadian bola yang terambil dua buah berwarna merah dan satu bola
berwarna putih. C = kejadian bola yang terambil ada yang putih
Tentukanlah n(S), n(A), n(B), n(C)

Penyelesaian :
n(S) = Banyak cara mengambil dua bola dari bola yang tersedia
= 10C3 = 10!

3!(10 − 3)!
10.9.8.7!
= = 120
3.2.1.7!
n(A) = Banyak cara mengambil dua bola merah dari bola merah yang tersedia

n(B) = Banyak cara mengambil dua bola dari bola merah yang tersedia dan satu bola
putih dari bola putih yang tersedia.

C = kejadian bola yang terambil ada yang putih maka :


C’ = kejadian bola yang terambil tidak ada yang putih (ketiganya berwarna

merah) sehingga n(C’) = ….C…... = …..

n(C) = n(S) − n(C’) = …….. − …….. = …….


Latihan Soal-2

1. Pada percobaan melambungkan sebuah dadu bersisi 6, tulislah kejadian-kejadian berikut ini dengan
notasi himpunan :
a. Kejadian munculnya mata dadu kurang dari 4.
b. Kejadian munculnya mata dadu ganjil.
c. Kejadian munculnya mata dadu prima.
d. Kejadian munculnya mata dadu kelipatan 2.
e. Kejadian munculnya mata dadu bukan 3.

2. Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-
kejadian berikut ini dengan notasi himpunan :
a. Kejadian munculnya mata dadu ganjil dan angka pada mata uang logam.
b. Kejadian munculnya mata dadu prima dan gambar pada mata uang logam.
c. Kejadian munculnya mata dadu kurang dari 3 dan angka pada mata uang logam.
d. Kejadian munculnya mata dadu lebih dari 5 dan gambar pada mata uang logam.
e. Kejadian munculnya mata dadu bukan primal dan angka pada mata uang logam.

3. Tiga buah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-kejadian berikut
ini dengan notasi himpunan :
a. Kejadian muncul tiga gambar
b. Kejadian muncul tiga angka.
c. Kejadian muncul dua gambar dan satu angka.
d. Kejadian muncul dua Angka dan satu gambar.
e. Kejadian muncul paling sedikit satu gambar.

4. Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-kejadian berikut ini dengan
notasi himpunan :
a. Kejadian muncul mata dadu sama.
b. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu adalah 5.
c. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu adalah 10
d. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu kurang dari 4.
e. Kejadian muncul selisih mata dua dadu adalah 2.
Lembar Kerja Siswa (LKS)-2 Kelompok :
1.
Peluang suatu kejadian dan 2.
frekuensi harapan 3.
4.

Menjelaskan pengertian peluang suatu kejadian


Menentukan peluang suatu kejadian
Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian

Pendahuluan

Dalam percakapan sehari-hari, kita seringkali mengungkapkan suatu kejadian dengan


menggunakan kata-kata yang mengandung arti kemungkinan, kesempatan atau peluang.

Sebagai contoh, simaklah kalimat-kalimat berikut ini

a. Di Indonesia waktu sore hari matahari terbenam ke arah timur


b. Pada bulan tertentu, wilayah Jakarta dan sekitarnya mengalami musim kemarau
c. Hari ini cuaca mendung, kemungkinan besar hujan akan turun
d. Dalam pertandingan final bulutangkis kekuatan Jonatan Cristy seimbang dengan
kekuatan Antoni Ginting. Kedua pemain itu mempunyai kesempatan yang sama untuk
menjadi juara.
e. Berdasarkan nilai rapor yang diperoleh, Ilham mempunyai peluang besar diterima di
PTN melalui jalur tanpa tes.

Tiap orang percaya bahwa kejadian a) adalah kejadian yang tidak mungkin
(mustahil) terjadi, kejadian b) kejadian yang pasti terjadi, kejadian c), d), e) adalah
kejadian yang mungkin terjadi tetapi munkin pula tidak terjadi. Meskipun tingkat
keyakinan ditentukan melalui kata-kata : kemungkinan besar, kesempatan yang sama
dan peluang besar.

Cabang matematika yang mempelajari cara-cara perhitungan derajat keyakinan


seseorang untuk menentukan terjadi dan tidak terjadinya suatu kejadian disebut ilmu
hitung peluang (Theory of probability)
A. Peluang Suatu Kejadian

Untuk memahami arti peluang suatu kejadian, kerjakanlah percobaan-percobaan berikut ini .

Aktivitas-1

Secara bergantian di kelompokmu lakukan pelemparan sebuah mata uang logam sebanyak
100 kali. Pada setiap pelemparan dicatat sisi mana yang muncul, yaitu gambar (G) dan
angka (A). Kemudian hasilnya anda isikan pada tabel berikut :
Jumlah lemparan 20 40 60 80 100

Jumlah muncul gambar

Jumlah muncul angka

Selanjutnya dari tabel tersebut kalian tentukan frekuensi relatifnya sebagaimana definisi
berikut Definisi : frekuensi relatif
Misalnya A adalah kejadian di suatu percobaan. Frekuensi relatif dari kejadian A adalah
jumlah munculanggota A
P(A) =
jumlah percobaan

Hasil pengamatan di atas diisikan pada tabel frekuensi relatif berikut ini
Jumlah lemparan 20 40 60 80 100
Frekuensi relatif muncul
gambar
Frekuensi relatif muncul
angka

Jika kalian perhatikan tabel di atas ternyata kita dapat menduga bahwa frekuensi relatif
munculnya gambar atau angka mendekati bilangan tertentu. Bilangan berapakah itu?
Silahkan dibandingkan dengan kelompok lain relatif samakah bilangan itu?

Aktivitas yang kalian lakukan tersebut adalah cara menghitung peluang dengan pendekatan frekuensi
relatif (definisi empirik)

Perhatikan bahwa pendekatan frekuensi relatif di atas hanya dapat memberikan dugaan,
sehingga kita akan belajar menggunakan definisi peluang klasik

Definisi Peluang Klasik


Jika suatu percobaan menghasilkan N hasil yang mungkin, dan masing-masing mempunyai
kemungkinan yang sama untuk terjadi, dan jika tepat n di antara hasil percobaan itu merupakan
anggota kejadian A, maka peluang kejadian A yang dilambangkan dengan P(A) adalah
n
P(A) =

N
Sebuah bilangan asli diambil secara acak dari bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
dan 9. Jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil, hitunglah nilai peluang
kejadian A.
Penyelesaian :
Karena pengambilannya secara acak maka bilangan-bilangan itu mempunyai kesempatan
yang sama untuk terambil sehingga N = ……..
Kejadian A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil yaitu , … , … , … , … didapat n = …
sehingga
n ...
P(A) = =

N ...

Definisi peluang klasik di atas dapat pula ditetapkan dengan menggunakan pengertian
ruang sampel sebagai berikut :
Misalkan S adalah ruang sampel dari suatu percobaan dan masing-masing anggota S
mempunyai kesempatan sama untuk muncul. Jika A adalah kejadian dengan A himpunan
bagian dari S maka peluang kejadian A ditentukan dengan rumus
n(A)
P(A) =

n(S)

n(A) adalah banyak anggota dalam himpunan kejadian A


n(S) adalah banyak anggota dalam himpunan ruang sampel S

Dengan menggunakan tersebut kita dapat menentukan batas-batas nilai peluang suatu
kejadian (kisaran nilai peluang)
Kita ingat   A  S maka n()  n(A)  n(S)  0  n(A)  n(S), jika semua ruas dibagi dengan n(s)

diperoleh
0

n(A)

n(S) sehingga 0  P(A)  1

n(S) n(S) n(S)

• Jika P(A) = 0 dikatakan A adalah kejadian yang mustahil terjadi


• Jika P(A) = 1 dikatakan A adalah kejadian yang pasti terjadi
Tiga mata uang logam dilempar secara bersamaan. Hitunglah nilai peluang kejadian :
a. Munculnya tiga sisi angka
b. Munculnya satu sisi gambar dan dua sisi angka

Penyelesaian :

Ruang sampel S = {GGG, GGA, .................................................................................................... )


n(S) = …….

a. Misal A adalah kejadian muncul tiga angka maka A = { .............. ) maka n(A) = …
n(A) ...
Sehingga P(A) = =

n(S) ...
b. Misal B adalah kejadian muncul satu gambar dan dua angka maka
B = { .............................................................. ) maka n(B) = …
n(B) ...
Sehingga P(B) = =

n(S) ...

Dari sebuah kantong berisi 6 bola merah dan 4 bola putih diambil tiga buah bola sekaligus
secara acak. A = kejadian ketiga bola yang terambil berwarna merah.
B = kejadian bola yang terambil dua buah berwarna merah dan satu bola
berwarna putih. C = kejadian bola yang terambil sekurang-kurangnya satu putih
Tentukanlah P(A), P(B), P(C)

Penyelesaian :

n(S) = 10C3 =

n(A) =

n(B) =

n(C) =

sehingga

didapat P(A) =

P(B) =

P(C) =
Latihan Soal-1

1. Dua buah dadu bermata 6 dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah nilai peluang
kejadian :
a. munculnya mata dadu pertama angka 3.
b. munculnya mata dadu pertama dan mata dadu kedua angka-angka prima.
c. munculnya jumlah mata kedua dadu sama dengan 8

2. Sebuah mata uang logam dan sebuah dadu bermata 6 dilambungkan sekali. Berapakah peluang yang
muncul :
a. mata uang muncul gambar dan dadu mucul 3.
b. mata uang muncul angka
c. mata uang muncul gambar dan dadu muncul prima.
d. Mata uang logam muncul angka dan dadu kurang dari 5.

3. Dari satu set kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak. Berapakah peluang yang terambil adalah
kartu :
a. As d. berwarna hitam
b. bukan As e. King
c. spade f. Queen Merah.

4. Dari sebuah kotak yang berisi 4 bola merah, 7 bola putih diambil tiga bola sekaligus secara acak.
Berapakah peluang ketiga bola yang terambil :
a. semua merah d. berlainan warna
b. semua putih e. ada yang merah.
c. dua kuning dan satu putih f. sekurang-kurangnya satu putih.

B. Frekuensi harapan suatu kejadian

Frekuensi harapan adalah banyak kejadian yang diharapkan dapat terjadi pada sebuah
percobaan. Misalkan sebuah percobaan dilakukan sebanyak n kali dan P(A) adalah peluang
kejadian A. Frekuensi harapan kejadian A ditentukan dengan rumus :
Fh (A) = nP(A)

Tiga buah mata uang logam dilempar bersama-sama sebanyak 80 kali. tentukanlah frekuensi
harapan munculnya ketiga-tiganya angka ?
Penyelesaian :
Perusahaan membuat barang dengan peluang barang diproduksi rusak yaitu 0,05. Jika
hasil produsi 1000 barang, berapa jumlah barang yang diproduksi diperkirakan akan rusak
?

Penyelesaian :

1. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan sebanyak 360 kali. Tentukan frekuensi harapan muncul
mata dadu berjumlah 7
2. Sebuah mesin permainan melempar bola bernomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 sebanyak 70 kali.
Tentukan frekuensi harapan muncul bola dengan nomor bilangan prima.
3. Tiga mata uang logam dilempar sebanyak 80 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya paling
sedikit satu gambar.
4. Dari 9 kartu diberi huruf F, E, R, I, Y, A, N, T, O diambil sebuah kartu secara acak. Jika pengambilan
dilakukan sebanyak 90 kali dengan pengembalian. Tentukan frekuensi harapan terambil huruf vokal.
Lembar Kerja Siswa (LKS)-3 Kelompok :
1.
Peluang gabungan dua kejadian dan 2.
kejadian saling lepas 3.
4.

Menjelaskan pengertian gabungan dua kejadian


Menentukan peluang gabungan dua kejadian
Menjelaskan pengertian kejadian saling lepas
Menentukan peluang kejadian saling lepas

Kejadian majemuk dapat terbentuk dengan cara mengkombinasikan dua atau lebih kejadian.
Pengkombinasian tersebut dapat dilakukan dengan gabungan atau irisan.
Misalnya pada percobaan pelemparan sebuah buah dadu

• Ruang sampelnya adalah S = {.....................................................................}


• Kejadian A adalah kejadian munculnya mata dadu bilangan ganjil maka A = { .......................... }
• Kejadian B adalah kejadian munculnya mata dadu bilangan prima maka B = {...........................}
Dari kejadian A dan B di atas dapat dibentuk kejadian-kejadian baru sebagai berikut :
1. Gabungan dua kejadian A dan B di tulis dengan notasi A  B jika digambar dalam diagram venn sebagai
berikut :

Kejadian A  B dibaca sebagai :


" kejadian muncul mata dadu bilangan ganjil atau
kejadian munculnya mata dadu bilangan prima"
Sehingga A  B = { ............................ }
2. Irisan dua kejadian A dan B di tulis dengan notasi A  B, jika digambar dalam diagram venn sebagai
berikut :
Kejadian A  B dibaca sebagai :
" kejadian muncul mata dadu bilangan ganjil dan
kejadian munculnya mata dadu bilangan prima"
Sehingga A  B = { .............................}
1. Peluang gabungan dua kejadian

Peluang gabungan dua kejadian dapat ditentukan menggunakan sifat gabungan dua

himpunan Kalian ingat bahwa banyak anggota himpunan A  B adalah

n(AB) = ……….. + ………. − …………………… ,jika semua ruas dibagi dengan n(S) didapat :

Kesimpulan

Dalam dua kejadian sembarang A serta B dalam ruang sampel S, maka akan berlaku rumus:

P(AB) = ………… + …….…. − …………………….

Diketahui dari 45 siswa dalam suatu kelas, terdapat 28 siswa yang gemar pada mapel
Matematika, 22 siswa gemar pada mapel bahasa Inggris, serta sisa 10 siswa gemar kedua-
duanya.
Apabila seorang siswa dipilih secara acak, maka tentukan peluang siswa yang terpilih
merupakan siswa yang gemar matematika ataupun bahasa Inggris.

Penyelesaian:

• n(S) = ……
• Gemar Matematika, n(M) = …... maka P(M) = …….
• Gemar Bahasa Inggris, n(B) = ….. maka P(B) = …….
• Gemar keduanya, n(M ∩ B ) = …… maka P(M ∩ B) = …….
Peluang siswa yang terpilih gemar matematika atau bahasa inggris

adalah: P (M  B) = …….. + ……… – …….

= …….. + ……… – …….

= ……….
Berdasarkan hasil survai yang dilakukan pada suatu wilayah tentang kepemilikan sepeda
motor dan mobil diperoleh data sebagai berikut :
60 % warga memiliki sepeda
motor 20 % warga memiliki
mobil
10 % warga memiliki mobil dan sepeda motor
Dari wilayah tersebut dipilih satu warga secara acak, berapa peluang warga tersebut
memiliki sepeda motor atau mobil?

Penyelesaian

2. Peluang Dua Kejadian Saling Lepas

Dua kejadian disebut saling lepas apabila kedua


kejadian tersebut tidak dapat terjadi pada saat
bersamaan.
Kejadian A dan kejadian B saling lepas maka A 
B = . Jika digambarkan dalam diagram venn di
samping :

Berdasarkan rumus peluang gabungan dua kejadian dia atas bahwa


P (A  B) = P (A) + P (B) – P (A ∩ B) karena A  B =  maka n(A  B) = …. didapat P (A
 B) = …. sehingga

P (A  B) = ……. + …….

– ….. P (A  B) = ……. +

…….

Kesimpulan

Jika kejadian A dan kejadian B adalah dua kejadian yang saling lepas maka berlaku
rumus :
P (A  B) =
Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak.
a. Tentukan peluang terambil kartu hitam atau heart.
b. Tentukan peluang terambil kartu heart atau As.

Penyelesaian :

Seperangkat kartu bridge berisi sebanyak 52 kartu sehingga


n(S)= 52. Misalkan :
n(A) 26 1
A= Kejadian terambil kartu hitam, maka n(A) = 26 maka P(A) = = =
n(S)
52 2
n(B) ...
B= Kejadian terambil kartu heart, maka n(B)= …… maka P(B) = =
n(S) ...
n(C) ...
C= Kejadian terambil kartu As , maka n(C) = …… maka P(C) = =
n(S) ...

a. A dan B adalah dua kejadian saling lepas, karena kartu heart berwarna merah, maka :
... ... ...
P(A  B) = .... +... = + =
... ... ...

Jadi, peluang terambil kartu hitam atau heart adalah ………………..

b. B dan C adalah dua kejadian yang ……………………………………………………………………


BC = Kejadian terambil kartu ………………………………………………….. , n(BC) = maka
...
P(B  C) =
sehingga :
...

P(BC) =
Jadi, peluang terambil kartu heart atau As adalah ………..
Latihan Soal

1. Sebuah dadu dilemparkan satu kali. Tentukan peluang munculnya angka genap atau angka lebih
besar dari 3.
2. Suatu kelas terdiri dari 40 siswa, 25 siswa gemar olahraga, 21 siswa gemar seni musik, dan 9 siswa
gemar olahraga dan seni musik. Peluang seorang siswa :
a. gemar olahraga atau seni musik
b. tidak gemar olahraga maupun seni musik
3. Terdapat satu set kartu bridge, selanjutnya akan diambil sebuah kartu dari 1 set kartu bridge
tersebut. Tentukan peluang terambilnya kartu King atau kartu Diamond
4. Di atas meja terdapat dua set kartu. Setiap set kartu terdiri atas 52 lembar dengan empat warna
berbeda (merah, kuning, hijau, dan biru). Masing-masing warna terdiri atas 13 kartu bernomor 1
sampai dengan 13 . Satu kartu akan diambil secara acak dari dua set kartu tersebut. Tentukan
peluang terambil kartu berwarna merah atau bernomor 13
5. Dari 100 orang mahasiswa yang terdaftar, 40 orang mengikuti kuliah statistik, 55 orang mengikuti
kuliah kalkulus dan 30 orang mengikuti keduanya. Jika seorang dari dari 100 orang itu dipanggil,
maka tentukan peluang yang dipanggil itu mengikuti kuliah statistik atau kalkulus.
6. Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama satu kali. Tentukan peluang muncul jumlah angka kedua
dadu sama dengan 3 atau 10
7. Sebuah kantong berisi 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam. Diambil sebuah bola secara
acak, tentukan peluang terambil bola merah atau hitam.
8. Dari 10 orang, terdiri atas 6 laki-laki dan 4 wanita, akan dipilih 3 orang untuk menjadi ketua,
sekretaris, dan bendahara suatu organisasi. Tentukan peluang terpilih ketua laki-laki atau sekretaris
wanita
Lampiran Asesmen

Asesmen Pertemuan Pertama

INSTRUMEN ASESMEN INDIVIDU

□ Kuis bentuk uraian (5 menit)

Pada sebuah pelemparan dua buah dadu :


1. Tentukan kejadian munculnya jumlah mata kedua dadu lebih dari 7
2. Tentukan kejadian munculnya jumlah mata kedua dadu adalah bilangan prima

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-1)

1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Aktivitas 1, Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan 2, 3, 4 ≤ 25% > 25% sampai > 70% benar
pengertian ruang ≤ 70 % sampai ≤ > 85%
85%
sampel dan kejadian

2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan ruang ≤ 25% > 25% sampai > 70% benar
sampel dan kejadian ≤ 70 % sampai ≤ > 85%
85%
suatu percobaan

Jumlah skor
▪ Nilai akhir = x100

RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran Nomor Soal


Menentukan ruang sampel dan Siswa dapat menentukan ruang sampel dan
1 dan 2
kejadian suatu percobaan kejadian suatu percobaan

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
kejadian jumlah mata kedua dadu lebih dari
1 7 = {(2, 6), (3, 5), (3, 6), (4, 4), (4, 5), (5,3), 5 ---
(5,4), (5,5), (5,6), (6,2), (6,3), (6,4), (6,5), (6,6)
kejadian jumlah mata kedua dadu prima = ---
2 {(1,1), (1, 2), (2, 1), (1, 4), (2, 3), (3,2), (4,1), 5
(1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2), (6,1), (5,6), (6,5)

• Nilai akhir = Jumlah skor x 10


Asesmen Pertemuan Kedua
INSTRUMEN ASESMEN INDIVIDU

□ Kuis bentuk uraian (5 menit)

1. Dua buah dadu dilempar bersama-sama. Tentukan peluang munculnya jumlah mata
kedua dadu minimal berjumlah 9
2. Empat mata uang dilempar bersama-sama sebanyak 80 kali. Tentukan frekuensi harapan
munculnya tiga gambar

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-2)

1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Aktivitas 1 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan pengertian dan 2 ≤ 25% > 25% > 70% benar
peluang suatu kejadian sampai ≤ sampai ≤ > 85%
70 % 85%
2 Siswa dapat Latihan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan peluang soal ≤ 25% > 25% > 70% benar
suatu kejadian sampai ≤ sampai ≤ > 85%
70 % 85%
3 Siswa dapat Latihan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan frekuensi soal ≤ 25% > 25% > 70% benar
harapan suatu kejadian sampai ≤ sampai ≤ > 85%
70 % 85%

Jumlah skor
▪ Nilai akhir = x100
A. 12

RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran Nomor Soal


Menentukan peluang suatu kejadian Siswa dapat menentukan peluang suatu kejadian 1
Menentukan frekuensi harapan suatu Siswa dapat menentukan frekuensi harapan suatu
kejadian kejadian
2

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
A= kejadian jumlah mata kedua dadu minimal 9
n(S) = 36
A={(3,6), (4,5), (5,4), (6,3),(4,6),(5,5),
1 5 ---
(6,4),(5,6),(6,5), (6,6)} → n(A) = 10
n(A) 10
P(A) = =
n(S) 36
A= kejadian muncul tiga gambar ---
2 n(S) = 2 x 2 x 2 x 2 = 16 5
A = { GGGA, GGAG, GAGG, AGGG} → n(A) = 4
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
n(A) 4
P(A) = =
n(S) 16
n = 80
4
F (A) = P(A) n =  80 = 20 kali
h
16

• Nilai akhir = Jumlah skor x 10

Asesmen Pertemuan Ketiga

INSTRUMEN ASESMEN INDIVIDU

□ Kuis bentuk uraian (10 menit)

Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge. Tentukan peluang kejadian
1
terambil kartu Queen atau kartu berwarna merah.
Dua buah dadu dilambungkan satu kali. Tentukan peluang kejadian munculnya jumlah kedua
2
mata dadu 5 atau perkalian kedua mata dadu 6
Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tentukan
3
peluang munculnya mata dadu prima atau angka pada uang logam

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-3)

1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan pengertian ≤ 25% > 25% > 70% benar
peluang gabungan dua sampai ≤ sampai ≤ > 85%
kejadian dan kejadian 70 % 85%
saling lepas
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan peluang ≤ 25% > 25% > 70% benar
gabungan dua kejadian sampai ≤ sampai ≤ > 85%
dan kejadian saling 70 % 85%
lepas

Jumlah skor
o Nilai akhir = x100

B. 12
RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan peluang gabungan dua Siswa dapat menentukan peluang gabungan dua
kejadian dan kejadian saling lepas kejadian dan kejadian saling lepas
1-3

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
• n(S) = 52
• n(K) = 4
• n(M)= 26
1
• n(KM) = 2 3 ---
• P(K M) = P(K) + P(M) −P(K M)
• P(K  M) = 4 + 26 − 2 = 28
52 52 52 52
• n(S) = 36 ---
• Jumlah 5 (J5) = {(1,4), (2,3), (3,2), (4,1)}
n(J5) = 4
• Perkalian 6 (K6) = {(1,6), (2,3),
2 (3,2),(6,1)} →n(K6) = 4 4
• J5 K6 = {(2,3), (3,2)} →n(J5K6) = 2
• P(J5 k6) = P(J5) + P(K6) − P(J5 K6)
P(J5  K6) = 4 + 4 − 2 = 6
36 36 36 36
• n(S) = 6 x 2 = 12 • Mata dadu prima (D) = {2, 3, 5}
• Mata dadu prima (D) = {2, 3, 5} • Angka pada uang logam (A) = {A}
3 • Angka pada uang logam (A) = {A} 3 • P(D  A) = 3 + 1 = 1
6 2
• P(D  A) = 3 + 1 = 4
12 12 12

o Nilai akhir = Jumlah skor x 10

Bagian III. Pengayaan dan Remedial (Diferensiasi)

1. Pengayaan
C. Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)
D. diberikan materi masih

dalam cakupan materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan


tambahan

b. Siwa yang mencapai nilai n = n (maksimum)


E. diberikan materi melebihi cakupan materi
pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

2. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian
pembelajarannya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), ataututor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan
tes / non tes.

Anda mungkin juga menyukai