MATEMATIKA KELAS X
Sukmo Aji Widodo, S.Pd.
SMA Negeri 1 Rawalo
MODUL 1
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul
Nama Sukmo Aji Widodo, S.Pd.
Sekolah SMA Negeri 1 Rawalo
Fase/Kelas E/10
Domain/Topik Bilangan/Bilangan Berpangkat
Kata Kunci
Pengetahuan/Keterampilan Perkalian
Prasyarat
Alokasi waktu (menit) 540 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 12
Moda Pembelajaran Tatap Muka (TM)
Metode Pembelajaran Discovery Learning
Sarana Prasarana LAS (Lembar Aktivitas Siswa)
Rasionalisasi:
Modul ajar ini membahas materi bilangan eksponen atau bilangan berpangkat
Rencana Asesmen:
Tes tulis
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Topik Bilangan Berpangkat
Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan keberkaitan suatu masalah kontekstual dengan bentuk
eksponen
2. Membuat kesimpulan tentang pengertian eksponen
3. Menemukan sifat-sifat eksponen
4. Menggunakan sifat-sifat eksponen dalam menentukan penyelesaian
masalah
Pemahaman Bermakna • Pengertian eksponen
• Sifat-sifat eksponen
• Penerapan eksponen
Pertanyaan Pemantik • Dapatkan kalian menemukan sendiri apa yang dimaksud
eksponen
• Coba temukan sendiri sifat-sifat eksponen
• Cobalah menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan
eksponen
Profil Pelajar Pancasila • Bernalar Kritis
• Kreatif
• Bergotong royong
Langkah-langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menjelaskan bahwa pengertian tentang eksponen dan sifat-sifatnya diperlukan
untuk pembelajaran selanjutnya yaitu tentang persamaan dan pertidaksamaan
eksponen
2) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan cara
observasi atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
3) Peserta didik dibagi dalam kelompok yang yang beranggotakan tidak lebih dari 4
orang dengan memperhatikan penyebaran kemampuan matematika atau gender.
b. Kegiatan Inti
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Untuk memberi stimulasi (rangsangan), guru memberikan Lembar Aktivitas
Siswa(LAS) Nomor dan peserta didik diminta mengamati dan mencermati
masalah pada bagian kegiatan inti nomor 01 dan 02.
2) Siswa menyelesaikan LK 01 terlebih dahulu yaitu tentang pengertian bilangan
berpangkat dan unsur-unsurnya.
3) Setelah itu diharapkan peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
relevan atau diberikan pertanyaan pancingan, misalnya “Permasalahan apa yang
diamati dan konsep apa yang digunakan untuk menyelesaikannya?” Jawabannya
(disimpan oleh guru) permasalahan terkait pertumbuhan dan konsep yang
digunakan adalah eksponen.
c) Diharapkan permasalahan point 3a. dapat segera dijawab benar dan untuk
permasalahan point 3b. dijawab paling tidak sebagai jawaban dugaan.
Verifikasi (Pembuktian)
5) Peserta didik memeriksa kebenaran sifat yang telah ditemukan untuk contoh-contoh
kasus yang berbeda serta memeriksa kebenaran langkah-langkah dalam menetapkan
sifat-sifat eksponen.
Nomor 01
Materi : Eksponen
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.
B. Kegiatan Inti
1. Perhatikan uraian mengenai eksponen berikut ini
2 × 2 ditulis 22
2 × 2 × 2 ditulis 23
2 × 2 × 2 × 2 ditulis 24
2 × 2 × 2 × 2 × 2 ditulis 2…
2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 ditulis 2…
2 × 2 × 2 × 2 × … … .× 2ditulis2…
⏟
20 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
2 × 2 × 2 × 2 × … … .× 2ditulis2…
⏟
𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑚 × 𝑚 × 𝑚 × 𝑚 × … … .× 𝑚ditulis𝑚…
⏟
𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑚𝑛 disebut bilangan berpangkat. m disebut basis atau bilangan pokok sedang n disebut pangkat
atau eksponen.
2. Tentukan basis dan eksponen pada bilangan berpangkat berikut ini
No Bilangan Berpangkat Basis Eksponen
1 54
2 64
3 𝑎4
4 2𝑏
5 𝑥𝑦
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
NO. 02
Materi : Eksponen
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.
B. Kegiatan Inti
1. Selesaikan masalah berikut.
Mrico baru saja selesai membaca buku Fisika setebal 700 halaman. Buku
Fisika itu disimpannya di tas sekolah. Pandangannya jatuh pada selembar kertas. Dia
perkirakan tebal kertas itu 1 mm. Dia tampak bicara sendiri, ”Jika kertas seperti itu
ada sebanyak 10.000 lembar, tumpukan kertas itu tingginya melampaui tinggi
rumahku.”
Pada abad ketiga Diophantus menyatakan pangkat dua dengan lambang . Delta sebagai
singkatan dari kata dunamis yang berarti “daya”. Demikian juga untuk pangkat tiga atau kubik
dinyatakan dengan lambang K. Kappa sebagai singkatan dari kata kubos yang berarti “kubik”.
Lambang berhitung Hindu menyatakan kuadrat dengan lambang bujur sangkar, digunakana pada
abad ke-11. Pada abad ke-17 Oughtred menyatakan pangkat dengan kotak bujur sangkar, pangkat
5 ditulis 5.
Pangkat dengan bilangan pecahan pertama digunakan oleh Nicole Oresme pada tahun 1360.
p.1
Oresme menuliskan lambang berhitung pangkat pecahan dalam bentuk 1p½ 4 atau 4 untuk
p.2
Lambang berhitung pangkat seperti yang kita pergunakan sekarang baru ada setelah
dipergunakan oleh Harriot pada abad ke-17. Pada zaman yang sama Rene Descartes
menggunakannya juga, namun Descartes masih menyatakan A2 dengan AA dan A3 dengan AAA,
dan demikian seterusnya.
Pada simbol 28 , angka 2 disebut basis atau bilangan pokok (dasar) dan angka 8 disebut pangkat
atau eksponen.
Definisi
Jika 𝑎 bilangan Real dan 𝑛 bilangan bulat positif, maka 𝑎𝑛 adalah perkalian berulang sebanyak
𝑛 kali dari 𝑎, yaitu:
𝑎𝑛 = ⏟
𝑎 ×𝑎 ×𝑎 ×…×𝑎
𝑛 faktor
Contoh
a. 28 b. (−2)3 × 52 × 7
a. 28 =⏟
2×2×2×2×2×2×2×2 b. (−2)3 × 52 × 7
8 faktor
= (−2) × (−2) × (−2) × 5 × 5 × 7
= 256
= −1400
Perhatikan:
504 2
∴ 504 = 23 × 32 × 7
252 2
126 2
63 3
21 3
7 7
1
(2𝑎)4 (−2𝑎2 )3
a. b. (72 × 73 )2 c.
8 𝑎4
16𝑎4
=
8
= 2𝑎4
Latihan 1
1. 24 = 42 6. 3 + 5 = 23
2. 34 = 43 7. 7 + 9 + 11 = 33
3. 23
21
= 26 8. 13 + 15 + 17 + 19 = 43
1. 7 × 7 × 7 × 7 × 7 = ⋯.
a. 5 × 7 c. 75 e. 77777
b. 57 d. 75
2. (−3)(−3)(−3)(−3) = ⋯.
b. −34 d. (−3)4
3. 34 = ⋯.
a. 9 b. 12 c. 64 d. 81 e. 144
1 3
4. (2) = ⋯.
a. 6 3 1 1 1
b. c. d. e.
2 6 8 9
5. (−1)8 = ⋯.
a. −8 b. −1 1 d. 1 e. 8
c. −
8
6. (−2)5 = ⋯.
7. 17.150 = ⋯.
a. 23 × 52 × 7 b. 23 × 5 × 72 c. 2 × 53 × 72
d. 2 × 52 × 73 e. 22 × 52 × 72
8. 6,25 = ⋯.
52 52 52 54 54
a. b. c. d. e.
42 24 22 24 22
500.000
9. 8.000
= ⋯.
57 55 53 53 5
a. b. c. d. e. 2
29 25 23 2
25 ×33 ×52
10. 62 ×102
= ⋯.
a. 1 b. 2 c. 6 d. 15 e. 30
C. Soal Uraian
a. 54 d. (√2)
6
g. 22 × 52 × 112
1 5
b. (2) e. 32 × 72 h. 24 × 53 × 11
c. (−2)7 f. 2 × 32 × 52 i. 24 × 32 × 7
a. √7 × √7 c. 3𝑛 × 32𝑛 e. 𝑥 4 × 𝑥 g. 𝑧 3 ⋅ 𝑧 3 ⋅ 𝑧 3
b. 5 × 52 d. 2𝑝 ⋅ 2𝑞 ⋅ 2𝑟 f. 𝑦5 × 𝑦6 h. √𝑎 ⋅ (√𝑎)
3
𝑎𝑚 𝑎𝑚−𝑛 , 𝑚 > 𝑛
5. Gunakan aturan ={ 1 dan sederhanakanlah:
𝑎𝑛 ,𝑚<𝑛
𝑎 𝑛−𝑚
a.
710
b.
58 (√3)
6
d. 𝑥 3𝑛 ÷ 𝑥 2𝑛
77 510 c. 5
(√3)
6. Gunakan aturan (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚𝑛 dan sederhanakanlah:
a. (2𝑎)2 5𝑏 3 (2𝑎 5 )
3
(−5𝑎5 𝑏)
3
d. (2𝑎) f. h.
40 75
𝑎 5
b. (2 ) −2 3 (−5𝑎3 )
2
e. ( 𝑏4 ) g.
10
c. (3𝑎𝑏)4
8. Nicomachus yang hidup sekitar 100 SM menemukan pola penjumlahan dari bilangan-bilangan
ganjil berelasi dengan nilai suatu bilangan berpangkat tiga, berikut:
1 = 13
3 + 5 = 8 = 23
7 + 9 + 11 = 27 = 33 dst.
Tentukan penjumlahan bilangan-bilangan ganjil yang sesuai dengan temuan Nicomachus untuk
bilangan berikut.
a. 43 b. 53 c. 83 d. 113
9. Tanpa menggunakan perangkat elektronik, dari dua bilangan yang diberikan temukan mana yang
nilainya lebih kecil.
a. 35 b. 75 c. 3100 d. 7200
1 1
1. … , 1000, 100, 10, 1, , ,…
10 100
Barisan pertama terbentuk dengan pola bahwa nilai suatu suku adalah hasil bagi suku sebelumnya oleh
10. Sedangkan barisan kedua terbentuk bahwa nilai suatu suku adalah 10 (sepuluh) pangkat kurang satu
dari pangkat suku sebelumnya.
Definisi
Contoh
1 1 1
a. 10−7 = b. = 1
107 5 −3
53
= 53
0
a. √5 = 1 1 1
c. −7
− 7
1−2 2 −1
1 1 1 1
b. 50 − 5−1 − 5−2 = 1 − − 2 = 1 −
5 5 1− 27 −1
27
1 1
=1− −
5 25 1 1
= 27 −1
−
25 − 5 − 1 27 − 1
= 27
25
19 27 1 27 − 1
= = − = =1
25 27 − 1 27 − 1 27 − 1
Latihan 2
Soal Pilihan Ganda
1. 90 = ⋯.
1 1 d. 1 e. 3
a. 0 b. c.
9 3
2. 4–3 = ⋯.
1 1 1
a. −81 c. − 64 d. 81
e. 64
b. −64
3. 10–4 = ⋯.
4. (−1)–6 = ⋯.
b. −1 1 d. 1 e. 6
a. −6 c. − 6
5. (−2)–3 = ⋯.
b. −1 1 1 e. 8
a. −8 c. − 8 d. 8
6. 0–5 = ⋯.
a. –1 c. 1
b. 0 d. e. tidak terdefinisi
100
7. 5−2
= ⋯.
b. −4 1 d. 4 e. 2.500
a. −2.500 c. 4
1
8. 1 –4
= ⋯.
( )
2
1 1 1 d. 8 e. 16
a. b. 4
c. 2
16
a. 0 b. 0,5 c. 1 d. 2 e. 4
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
NO. 03
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan dan alat tulis.
B. Kegiatan Inti
Gunakan definisi bentuk pangkat untuk melengkapi uraian berikut.
1. 25 × 23 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛
=⏟
2×2×2×2×2×⏟
2×2×2 =⏟
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 × ⏟
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
… faktor … faktor 𝑚 faktor … faktor
=⏟
2×2×2×2×2×2×2×2 =⏟
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
(…+⋯ )faktor (𝑚+⋯ )faktor
𝑚+⋯
= 𝑎…+⋯ =𝑎
2. 𝑎𝑚
211 (untuk 𝑎 ≠ 0 dan 𝑚 > 𝑛)
𝑎𝑛
27
… faktor
… faktor
⏞
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
⏞
2 × 2 × …× 2 =
= 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
⏟
2 × 2 × …× 2
⏟ 𝑛 faktor
… faktor
… faktor 𝑛 faktor
… faktor 7 faktor
⏞
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 × ⏞ 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
⏞
2 × 2 × …× 2 × ⏞
2 × 2 × …× 2 =
= 𝑎 ×𝑎 ×…×𝑎
⏟
2 ×2 ×…×2
⏟ 𝑛 faktor
… faktor
… faktor
… faktor 𝑎 × 𝑎 × … × 𝑎 = 𝑎…
=⏞
=⏞
2 × 2 × … × 2 = 2…
3. 𝑎𝑚
29 (untuk 𝑎 ≠ 0 dan 𝑚 < 𝑛)
𝑎𝑛
215
No. Contoh Khusus Contoh Umum (𝑎, 𝑏 ∈ ℝ dan 𝑚, 𝑛 ∈
ℤ+ )
… faktor 𝑚 faktor
⏞
2 × 2 × …× 2 ⏞
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
= =
2 × 2 × …× 2
⏟ 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
⏟
… faktor … faktor
… faktor 𝑚 faktor
⏞
2 ×2 ×…×2 ⏞
𝑎 ×𝑎 ×…×𝑎
= =
2 × 2 × …× 2 × ⏟
⏟ 2 × 2 × …× 2 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 × ⏟
⏟ 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
9 faktor … faktor … faktor 𝑚 faktor
1 1 1 1
= = … = = …
2 × 2 × …× 2 2
⏟ 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 𝑎
⏟
… faktor … faktor
4. ... (𝑎𝑚 )𝑛
𝑎𝑚 × 𝑎𝑚 × … × 𝑎𝑚
=⏟
… faktor
… suku
⏞
= 𝑎𝑚+𝑚+⋯+𝑚
5.
(𝑎𝑏)𝑛
… faktor
=⏞
𝑎𝑏 × 𝑎𝑏 × … × 𝑎𝑏
… faktor … faktor
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎 × ⏞
=⏞ 𝑏 × 𝑏 × …× 𝑏
= 𝑎... ⋅ 𝑏 …
6.
Untuk 𝑏 ≠ 0,
𝑎 𝑛
( )
𝑏
𝑎 𝑎 𝑎
= × × …×
⏟
𝑏 𝑏 𝑏
… faktor
… faktor
⏞
𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
=
𝑏 × 𝑏 × …× 𝑏
⏟
… faktor
𝑎…
=
𝑏…
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.
BAHAN AJAR PENDUKUNG
Sifat-sifat Bilangan Berpangkat Bulat
𝑎𝑚 4. (𝑎𝑏)𝑛 = 𝑎𝑛 ⋅ 𝑏 𝑛
2. = 𝑎𝑚−𝑛 (untuk 𝑎 ≠ 0)
𝑎𝑛
𝑎 𝑛 𝑎𝑛
1 5. ( ) = 𝑛 (untuk 𝑏 ≠ 0)
= 𝑛−𝑚 = 𝑎−(𝑛−𝑚) 𝑏 𝑏
𝑎
Contoh
1 1 22 ⋅ 32 + 23 ⋅ 3 0
= 4
= =
5 625 20 ⋅ 32 + 23 ⋅ 31
36 + 8 44 4
= = =
9 + 24 33 3
Latihan 3
1. 25 × 24 = ⋯.
a. 25+4 b. 25×4 c. 254 d. 45×4 e. 45+4
36
2. 32
= ⋯.
a. 26 b. 33 c. 34 d. 38 e. 62
3. (52 )3 = ⋯.
a. 52+3 b. 52×3 c. 52
3
d. 103 e. 3 × 52
25 ×32
4. 23 ×35
= ⋯.
22 b.
28
c.
67 d. 22 ⋅ 33 e. 28 ⋅ 37
a. 37 68
33
𝑎 𝑝 ×𝑎𝑞
5. 𝑎𝑟
= ⋯.
b. 𝑎𝑝+𝑞+𝑟 d. 𝑎𝑝𝑞+𝑟
−1
4a−8 𝑏−3
6. Bentuk sederhana dari ( 𝑎−6 𝑏−5 ) adalah ....
2𝑎 2 𝑎 2 2 2𝑏 2 2
𝑏 𝑎7
a. ( 𝑏 ) b. (2𝑏) . c. (2𝑎) d. ( 𝑎 ) e. (2𝑏4 )
1 𝑎 −2 𝑏𝑐 3
7. Diketahui 𝑎 = 2, 𝑏 = 2, dan 𝑐 = 1. Nilai dari 𝑎𝑏2 𝑐 −1 adalah ….
a. 1 b. 4. c. 16 d. 64 e. 96
8. (4𝑎)−2 × (2𝑎)3 = ⋯.
a. −2𝑎 1 1 1 e. 2𝑎
b. − 𝑎 c. d. 𝑎
2 2𝑎 2
9. (4𝑎3 )2 ÷ 2𝑎2 = ⋯.
10. 23 × (22 )3 = ⋯.
a. 27 b. 28 c. 29 d. 212 e. 218
4
(5𝑎3 𝑏−2 )
11. Bentuk sederhana dari (5𝑎−4 adalah ….
𝑏−5 )−2
a. 52 𝑎4 𝑏2 c. 56 𝑎4 𝑏−10 e. 56 𝑎9 𝑏−1
b. 56 𝑎𝑏 −1 d. 56 𝑎4 𝑏2
12. 23 × 33 = ⋯.
a. 36 b. 53 c. 56 d. 59 e. 63
Soal Uraian
31 52 +51 +50 −5 −2
a. 32 d. 123 12−5
5−2 +5−3 +5−4 f. (182 ) ÷ (18−3 )
2
b. (23 )2 50 +21 +22
e. 5−1 +2−1 +2−2
210 ×313
c. 27×612
a. (5𝑎−3 )−2 ⋅ 53
−2
−2⋅𝑎 3 ⋅𝑏−4
b. ( 5⋅𝑎−5 ⋅𝑏−6 )
3𝑛+2 −3𝑛
c. 3𝑛 −3𝑛−1
4𝑛+1 −22𝑛+1
d.
4𝑛
3
(2⋅𝑎 𝑛 )3 ⋅𝑎 3 (𝑎 𝑛+1 )
e. 1 3𝑛+3 : 𝑎⋅𝑎 2𝑛
⋅𝑎
2
𝑎
𝑥𝑏 𝑥𝑐 𝑏 𝑥𝑎 𝑐
f. ( 𝑥 𝑐 ) ⋅ (𝑥 𝑎) ⋅ (𝑥 𝑏 )
MODUL 2
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul
Rasionalisasi
Banyak permasalahan dunia nyata yang prosesnya terjadi dalam tahapan tahapan dan pola-pola
tertentu. Situasi ini dapat dimodelkan menggunakan konsep barisan dan deret. Salah satu contoh
aplikasi barisan adalah adalah pada bidang genetika. Gen-gen tertentu diurutkan untuk menentukan
secara tepat gen-gen yang berkaitan dengan fungsi fisiologis tertentu, karakteristik tertentu, atau
penyakit tertentu. Deret dapat digunakan untuk memprediksi kejadian-kejadian yang berulang secara
teratur. Sebagai contoh adalah gempa bumi dan cuaca. Data yang sudah dikoleksi dapat dianalisis
dalam bentuk barisan atau deret untuk selanjutnya dapat diprediksi kejadian yang akan datang dengan
tingkat akurasi tinggi.
Di dalam modul ini pada pertemuan awal siswa akan mempelajari pola barisan bilangan, kemudian
diharapkan siswa dapat menemukan karakteristik barisan/deret aritmetika dan geometri serta
mengontruksi rumusnya serta dapat menerapkan untuk memecahkan masalah kontekstual yang
Terkait
1. Barisan bilangan
2. Barisan aritmetika
3. Deret aritmetika
4. Barisan geometri
5. Deret geometri
6. Deret geometri tak hingga
Rencana Asesmen
1. Asesmen kelompok : Pengisian LKS
2. Asesmen individu : kuis bentuk uraian
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pemahaman Bermakna • Semua barisan aritmetika dan geometri dapat dinyatakan secara
rekursif atau eksplisit. Ada barisan yang dapat dinyatakan dengan
kedua cara tetapi yang lain tidak bisa.
• Barisan aritmetika dapat diidentifikasi dengan selisih yang sama dan
dapat dimodelkan dengan fungsi linear. Deret aritmetika tak hingga
selalu divergen.
• Barisan geometris dapat diidentifikasi dengan rasio umum dan
dapat dimodelkan dengan fungsi eksponensial. Deret geometri tak
hingga divergen jika abs(r) ≥ 1 dan konvergen jika abs(r) <1.
• Barisan dan deret dapat ditemukan di banyak objek di alam.
Pertanyaan Pemantik • Apakah yang dimaksud dengan barisan?
• Apakah perbedaan barisan dan deret?
• Berapa banyak macam barisan?
• Apakah dalam situasi dunia nyata terdapat masalah yang terkait
dengan barisan dan deret?
Profil Pelajar Pancasila • Beriman & Bertakwa terhadap Tuhan YME
• Berkebhinekaan Global
•X Bernalar Kritis
•X Kreatif
• Bergotong royong
• Mandiri
Urutan Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi tentang manfaat mempelajari barisan bilangan
contohnya soal TPS pada UTBK untuk seleksi masuk perguruan tinggi negeri
• Siswa diberikan beberapa soal sederhana tentang fungsi linear dan fungsi kuadrat
sebagai materi prasyarat mempelajari barisan bilangan.
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
menentukan pola dari suatu barisan bilangan
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
15 menit
kelompok dan asesmen individu
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang barisan bilangan
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-1
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan pengertian barisan bilangan
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
□ Kegiatan Penutup
Pertemuan Kedua
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari barisan aritmetika
• Siswa diberikan beberapa soal sederhana barisan bilangan sebagai materi prasyarat
mempelajari barisan aritmetika.
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
menjelaskan pengertian barisan aritmetika, menentukan rumus suku ke-n suatu barisan
aritmetika dan menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan
aritmetika
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen kelompok 10
dan asesmen individu menit
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang barisan aritmetika
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-2
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan ciri-ciri dan rumus suku ke-n barisan aritmetika
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
Fase 3:
Data Collecting • Berdiskusi dengan rekan sekelompok untuk mengumpulkan
(mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah 1 dan masalah 2
data) contohnya mencari selisih dua suku yang berurutan
Fase 4:
Data Processing • Siswa mengolah informasi yang didapat pada tahap
(mengolah data) sebelumnya yaitu aturan/pola yang sama dari kedua masalah
tersebut
□ Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung
• Siswa mengerjakan kuis 15
• Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya, yaitu deret menit
aritmetika
Pertemuan Ketiga
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari deret aritmetika
• Siswa diingatkan tentang barisan aritmetika yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
kelompok dan asesmen individu 10 menit
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang deret aritmetika
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-3
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan pengertian deret arimetika dan menentukan rumus jumlah n
suku pertama deret aritmetika
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
Fase 3:
Data Collecting • Siswa mengumpulkan data dengan cara menjawab
(mengumpulkan data) pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS-3
Fase 4:
Data Processing • Siswa mengolah informasi yang didapat pada tahap
(mengolah data) sebelumnya
• Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok
Fase 5:
untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
Verification
• Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
(memverifikasi)
siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut
□ Kegiatan Penutup
Pertemuan Keempat
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari barisan geometri
• Siswa diingatkan tentang barisan aritmetika, misalkan dengan pertanyaan
Kalian masih ingat dengan barisan dan deret aritmetika? Apa itu barisan
aritmetika? Apa itu deret aritmetika? Bagaimana cara menentukan suku ke-n dari
barisan aritmetika? Bagaimana cara menentukan deret aritmetika?
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
menjelaskan pengertian barisan geometri, menentukan rumus suku ke-n suatu barisan
10 menit
geometri dan menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan
geometri
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
kelompok dan asesmen individu
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang barisan geometri
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-4
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
□ Kegiatan inti
Fase 1:
65 menit
Orientasi siswa pada
masalah
https://www.kajianpustaka.com/2018/04/pengertian-jenis-dan-sistem-multi-level-marketing.html
□ Kegiatan Penutup
Pertemuan Kelima
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin 10 menit
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari deret geometri
• Siswa diingatkan tentang barisan geometri yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
• Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
menjelaskan pengertian deret geometri, menentukan jumlah n suku pertama deret
geometri dan menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret geometri
• Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
kelompok dan asesmen individu
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang deret geometri
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-5
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan rumus jumlah n suku pertama deret geometri
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
Fase 3:
Data Collecting • Siswa mencatat informasi hasil identifikasi pada fase
(mengumpulkan data) sebelumnya
Fase 4:
Data Processing
• Siswa mengolah informasi untuk mendapat rumus
(mengolah data)
jumlah n suku pertama deret geometri
□ Kegiatan Penutup
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari deret geometri tak hingga
contohnya untuk memecahkan masalah bola dipantulkan sampai bola berhenti 10 menit
• Siswa diingatkan tentang deret geometri yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang deret geometri tak
hingga
□ Kegiatan inti
□ Kegiatan Penutup
REFLEKSI
GURU
Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?
REFLEKSI
SISWA
Tujuan Pembelajaran
Masalah-1
Siapkan batang korek api. Susunlah batang korek api tersebut menjadi bangun segitiga-segitiga sama
sisi seperti pada tabel di bawah ini.
1. Lengkapi tabel berikut ini.
Banyak Banya pola hubungan antara
Gambar susunan segitiga k banyak segitiga dengan
sama sisi batang banyak batang korek api
korek api
1
6
2. Pola apakah yang kalian temukan dari tabel di atas?
Siapkan batang korek api. Susun batang korek api tersebut menjadi bangun-bangun persegi seperti
5
2. Pola apakah yang kalian temukan dari tabel di atas?
6
3. Tanpa mengkonstruksi/menggambar, tentukan berapa banyak batang korek api yang diperlukan
untuk mengkonstruksi :
a. 8 buah persegi ?
b. 10 buah persegi ?
c. 15 buah persegi ?
d. n buah persegi ?
Masalah-3
Siapkan batang korek api. Susun batang korek api tersebut menjadi bangun-bangun persegi seperti
dalam tabel di bawah.
Solusi :
12345678910111213141516171819202122 . . .
Sehingga suku ke-10 = 1, suku ke-11= 0 dan suku ke-12 = 1 dan seterusnya.
Dapatkah kalian menemukan suku ke-2000?
Solusi :
Kesimpulan
Barisan bilangan adalah
Latihan Soal
1. Tulislah dua suku berikutnya dalam setiap barisan berikut ini dan berikan alasannya.
a. 1, 3, 5, …
b. 3, 9, 27, …
c.
e.
2. Tentukan tiga suku pertama dari barisan yang diketahui dengan rumus berikut ini . (Un :
adalah rumus suku ke-n)
a. Un = 3n + 1
b. Un = nn2+1
+n
c. Un=
n+2
Tujuan Pembelajaran
Agar lebih memahami apa itu barisan aritmetika, silahkan kalian diskusikan masalah-masalah
berikut Ini :
1
1. Tulislah dalam bentuk barisan bilangan, banyak batang korek api urut dari susunan ke-2, ke-2,
ke-3 dan ke-4
2. Dapatkah kalian menduga berapa batang korek api yang dibutuhkan untuk membentuk susunan
yang ke-6 dan ke-7? Berikan alasannya
2
Pada bulan Januari 2020, Abimanyu menabung sebesar Rp150.000,00. Pada bulan berikutnya
Dua masalah di atas adalah masalah yang terkait dengan barisan aritmetika.
Berdasarkan hasil pengamatan kalian, apa yang dapat kalian simpulkan dari barisan aritmatika
Kesimpulan
Berdasarkan kesimpulan yang telah kalian buat, berikanlah 3 contoh barisan aritmatika
2. Menentukan rumus suku ke-n dari barisan aritmatika
U1 a
U2 a b
U3 a b ... a ...b
U4 a b ... ... a ...b
.
Dari pola hubungan antar suku kalian akan mendapatkan rumus suku ke-n barisan aritmetika
yaitu :
Setelah kalian mengetahui rumus suku ke-n barisan aritmetika, selesaikan masalah di bawah ini.
Diketahui barisan aritmatika dengan U2 + U5 + U20 = 54. Tentukan suku ke-9 barisan tersebut.
Solusi :
1. Diketahui barisan aritmetika : 100, 94, 88, … Tentukan suku ke-11.
2. Diketahui barisan aritmetika, suku ke-5 = 20 dan suku ke-3 =14 . Tentukan suku ke-2013.
3. Tentukan x jika x+1, 3x-5, 4x membentuk barisan aritmetika.
4. Barisan aritmetika mempunyai suku pertama 5 dan suku ke-3 sama dengan 19. Jika suku ke-n sama
dengan 68, tentukan nilai n.
5. Jika -999, -997, -995, ... adalah barisan aritmetika, maka suku bernilai positif yang muncul pertama
kali adalah suku ke berapa?
6. Gaji pak Adi tahun ke-4 dan tahun ke-10 berturut-turut adalah Rp. 4.000.000,00 dan
Rp.5.200.000,00. Gaji pak Adi mengalami kenaikan tetap. Berapa gajinya pada tahun ke-15?
7. Panjang sisi sebuah segitiga siku-siku membentuk barisan aritmetika. Jika keliling segitiga tersebut
adalah 72, tentukan luas segitiga tersebut.
8. Suatu toko menjual 7 jenis barang berbeda. Harga 7 jenis barang tersebut membentuk barisan
aritmetika. Total harga dari 4 barang dengan harga terendah adalah Rp. 50.000,00, sedangkan total
harga dari 4 barang dengan harga tertinggi adalah Rp.86.000,00. Seorang pembeli memiliki pecahan
uang sebesar Rp.100.000,00. Jika ia membeli beberapa barang berbeda di toko tersebut, maka berapa
minimal kembalian yang diterimanya?
Lembar Kerja Siswa (LKS)-3 Kelompok :
1.
2.
Deret Aritmetika
3.
4.
Tujuan Pembelajaran
Jika suku-suku barisan aritmetika dijumlahkan maka akan terbentuk suatu deret aritmetika.
Diskusikan dan selesaikan masalah-masalah di bawah ini dengan menggunakan rumus deret aritmetika.
Tempat duduk pertunjukan film di atur mulai dari depan ke belakang dengan banyak baris di
belakang lebih 4 kursi dari baris di depannya. Bila dalam gedung pertunjukan terdapat 15 baris
terdepan ada 20 kursi, maka berapa kapasitas gedung pertunjukan tersebut ?
Solusi :
Perhatikan gambar berikut.
Aturan main: Dalam kotak tersedia 10 bendera dan harus dipindahkan ke dalam botol yang tersedia
satu demi satu (tidak sekaligus). Semua peserta lomba mulai bergerak (start) dari botol nomor 10
untuk mengambil bendera dalam kotak.
Berapa jarak tempuh yang dilalui peserta lomba?
Solusi :
1. Tentukan jumlah 24 suku pertama dari deret : 3 + 8 + 13 + …
2. Tentukan jumlah dari deret : 12 + 20 + 28 + …+ 76
3. Tentukan suku pertama dari deret aritmetika jika diketahui beda = 5, dan jumlah 5 suku pertama
sama dengan 270.
4. Tentukan beda dari deret aritmetika jika diketahui suku pertama = 13, dan jumlah 10 suku
pertama 490 .
5. Tentukan U8 jika n2 2n
.
Sn
6. Tentukan jumlah semua bilangan asli antara 1 dan 100 yang habis dibagi 4.
7. Tentukan jumlah semua bilangan asli dari 10 sampai dengan 100 yang habis dibagi 4 tetapi tidak
habis dibagi 3.
8. Sebelas buah bilangan membentuk deret aritmetika dan mempunyai jumlah 187. Jika pada setiap
2 suku yang berurutan pada deret tersebut disisipkan rata-rata dari 2 suku yang berurutan tersebut.
Tentukan jumlah deret yang baru tersebut.
9. Ibu membagi uang sebanyak Rp200.000,00 kepada 5 orang anaknya. Jika selisih uang yang
diterima dua anak yang usianya berdekatan adalah Rp10.000,00 dan si bungsu menerima uang
paling sedikit, maka anak ke-3 mendapat uang berapa?
10. Selama 30 hari, Arya berhasil mengumpulkan telur ayam sebanyak 19.050 butir. Jika banyak telur
ayam yang dapat ia kumpulkan pada setiap harinya membentuk suatu barisan aritmetika, dan pada
hari pertama ia hanya mendapatkan 20 butir telur, maka pada hari terakhir ia mendapatkan telur
berapa banyak ?
Lembar Kerja Siswa (LKS)-4 Kelompok :
1.
2.
Barisan Geometri
3.
4.
Tujuan Pembelajaran
Agar lebih memahami apa itu barisan geometri, silahkan kalian kerjakan aktivitas-aktivitas berikut :
Aktivitas-1
Pada kegiatan ini kamu diwajibkan untuk menyediakan satu lembar kertas hvs.
1. Lipatlah satu lembar kertas yang telah kalian bawa sehingga menjadi 2 bagian yang sama.
Guntinglah menurut lipatan tersebut. Ada berapa banyak potongan kertas ?
2. Susunlah semua potongan kertas tersebut sehingga saling menutup. Lipatlah susunan kertas
tersebut menjadi 2 bagian yang sama, kemudian guntinglah menurut lipatan tersebut. Ada
berapa banyak potongan kertas sekarang ?
3. Lakukan kegiatan tersebut sampai 7 kali !
4. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel di bawah ini
c. Bagaimanakah cara kalian menentukan banyak potongan kertas pada pola ke-25 ?
…………………………………………………………………………………………………………………..
d. Salah satu alternatif menentukan pola ke-25, kalian harus menemukan pola
umum dari barisan di atas.
Perhatikan langkah–langkah berikut ini :
Pola ke-1 (U1) ada sebanyak 2 potongan kertas,
maka : 2 = 2 x 21 – 1 = 2 x 20
maka : 4 = 2 x 2…. – 1
= 2 x 2…..
…… = 2 x …..----- - 1 = 2 x …………..
Coba…….=
amati……
dan xdiskusikan
….. …… - 1barisan-barisan
= …. x …........ geometri di bawah ini
Barisan 1 : 2, 4, 8, 16, …..
Dan seterusnya,
Barisan 2 : 3, 12,dengan
48, 192,cara
….. yang sama untuk pola ke-n (Un) kita
peroleh : Un = ……x……….. - ……
• Apakah setiap barisan bilangan tersebut mempunyai pola barisan yang sama?
Tuliskan berdasarkan hasil pengamatan kalian, apa yang dapat kalian simpulkan dari barisan
geometri.
Kesimpulan
Suatu barisan bilangan U1, U2 , U3,..., Un 1, Un disebut barisan geometri jika diantara dua suku yang
berurutan mempunyai perbandingan yang tetap. Perbandingan yang tetap tersebut dinamakan
“rasio” dan ditulis dengan “r”.
U2 U3 U4 Un
... r
U1 U2 U3 Un 1
Berdasarkan aktivitas-aktivitas di atas, coba temukan rumus suku ke-n dari barisan geometri:
Kesimpulan
Tujuan Pembelajaran
Jika suku-suku barisan geometri dijumlahkan maka akan terbentuk suatu deret geometri. Barisan
arn 1
Sn .... Sn a .........
Anda diterima bekerja di suatu perusahaan yang menawarkan gaji dengan 2 macam pilihan. Yang
pertama, gaji dibayar setiap hari dengan aturan hari kerja dalam sebulan dihitung 16 hari. Hari kerja
pertama dibayar Rp 100,00. Pembayaran hari kerja ke-2 dua kali gaji hari pertama. Pembayaran hari
kerja ke-3 dua kali gaji hari ke-2, dan seterusnya. Yang kedua, tiap-tiap akhir bulan Anda mendapat
gaji Rp. 5.000.000,00. Sistem pembayaran mana yang Anda pilih?
Jelaskan alasan Anda atas pilihan itu!
Solusi :
Seutas tali dipotong menjadi 5 bagian menurut deret geometri. Jika yang terpendek 10 cm dan yang
terpanjang 160 cm. Berapakah panjang tali semula?
Solusi :
1. Diketahui suatu deret geometri mempunyai suku-suku positif. Jumlah 2 suku pertama = 16 dan jumlah
4 suku pertama = 160. Tentukan suku ke-5 deret geometri tersebut.
2. Diketahui deret geometri dengan suku pertama 6 dan suku keempat adalah 48. Tentukan jumlah
enam suku pertama deret tersebut.
3. Suku ke-tiga dan suku ke-tujuh suatu deret geometri berturut-turut 16 dan 256. Jumlah tujuh suku
pertama deret tersebut
4. Jika a adalah suku pertama, r adalah rasio, dan Sn 3(2n 1 adalah jumlah nn suku pertama deret
2)
geometri, maka tentukan nilai a+r.
5. Pesawat terbang melaju dengan kecepatan 300 km/jam pada menit pertama. Kecepatan pada menit
berikutnya 1½ kali dari kecepatan sebelumnya. Panjang lintasan seluruhnya dalam 44 menit pertama
6. Hasil produksi kerajinan seorang pengusaha setiap bulannya meningkat mengikuti aturan barisan
geometri. Produksi pada bulan pertama sebanyak 150 unit kerajinan dan pada bulan keempat
sebanyak 4.050 kerajinan. Berapakah hasil produksi selama 5 bulan?
Lembar Kerja Siswa (LKS)-6 Kelompok :
1.
2.
Deret geometri tak hingga
3.
4.
Tujuan Pembelajaran
Deret geometri tak hingga merupakan deret geometri yang penjumlahanya sampai suku tak hingga.
Meskipun deret ini memiliki suku mencapai tak hingga kita masih dapat mencari jumlah
keseluruhannya dengan menggunakan konsep limit. Namun, tidak semua deret geometri tak
hingga dapat kita tentukan jumlahnya.
o Berikut contoh-contoh deret geometri takhingga yang konvergen
1 1 1 1
1) 1 ....
2 4 8 16
o Dari contoh-contoh di atas coba kalian deskripsikan ciri-ciri deret geometri takhingga
konvergen dan divergen.
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Perhatikan rumus jumlah n suku pertama deret geometri berikut:
...... (1 ........n )
Sn 1 .... (1)
Oleh karena yang dipelajari adalah deret geometri tak hingga maka akan ditinjau setiap nilai dari r
untuk n sebagai berikut :
Deret geometri tak hingga dengan r > 1 atau r < -1 disebut deret divergen (menyebar) karena deret
ini tidak memiliki kecenderungan pada suatu nilai tertentu. Oleh karena itu, deret ini tidak memiliki
limit jumlah.
S ....
n
............... ...........
1 r
=
1
r
Deret geometri tak hingga dengan -1 < r < 1 disebut deret konvergen. Deret ini memiliki
kecenderungan pada suatu nilai tertentu. Oleh karena itu, deret ini memiliki limit jumlah.
Kesimpulan
Solusi :
1. Hitunglah jumlah dari deret : 16 + 8 + 4 + …
2. Dengan menggunakan rumus deret geometri tak hingga, nyatakan bentuk desimal berulang
1,272727... ke dalam bentuk bilangan rasional (pecahan).
3. Jumlah suku-suku nomor ganjil dari suatu deret geometri tak hingga adalah 18. Deret itu sendiri
mempunyai jumlah 24. Tentukan rasio dan suku pertama deret geometri itu.
4. Jika suku pertama suatu deret geometri tak hingga adalah a dan jumlahnya 6, maka nilai a yang
memenuhi deret geometri tersebut
5. Sebuah bola pingpong dijatuhkan ke lantai dari ketinggian 2 meter. Setiap bola itu memantul ia
mencapai ketinggian ¾ dari ketinggian yang dicapai sebelumnya. Berapa panjang lintasan bola
tersebut hingga bola berhenti ?
7. Suatu segitiga sama sisi mempunyai sisi-sisi panjangnya 20 cm. Titik tengah sisi-sisi segitiga itu
dihubungkan sehingga membentuk segitiga sama sisi lain yang lebih kecil seperti terlihat dalam
gambar. Jika prosedur ini dilakukan berulang sampai tak hingga kali.
Tentukan :
Jumlah keliling semua segitiga
Jumlah luas segitiga
Lampiran Asesmen
INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU
□ Kuis bentuk uraian (10 menit)
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Masalah 1- 5 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan pola dari ≤ 25% > 25% > 70% > 85%
suatu barisan sampai ≤ sampai ≤
70 % 85%
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan pola dari suatu barisan Siswa dapat menentukan pola dari suatu barisan 1-3
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
1 Diketahui : 3, 5, 9, 15, 23, ... , 45, ... , ... 3
---
Solusi :
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Pola barisan : setiap suku berikutnya
ditambah bilangan genap mulai dari 2, 4, 6,
8, 10, 12, 14, 16
Jadi 9 suku pertama barisannya adalah
3, 5, 9, 15, 23, 33 , 45, 59 , 73
Diketahui : gambar susunan lantai 3
2 ---
Solusi :
Jika banyak persegi coklat dibuat barisan :
1, 5, 9, … (setiap suku berikutnya ditambah
4), maka barisan menjadi 1, 5, 9, 13, 17, 21
Jadi banyak persegi coklat pola ke-7 adalah
21
a. Diketahui : Un = 3n2 – 4
1 solusi :
untuk n = 1 maka 3 . 12 – 1 = 3 – 1 = 2
untuk n = 2 maka 3 . 22 – 1 = 12 – 1 = 11
untuk n = 3 maka 3 . 32 – 1 = 27 – 1 = 26
3 ---
b. Diketahui Un =
191 solusi :
3n2 – 1 = 191
3n2 = 192
n2 = 64 n = 8
Jadi 191 adalah suku ke-8
• Nilai akhir = Jumlah skor x 10
INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU
□ Kuis bentuk uraian (10 menit)
Sko
No. Indikator Bagian LKS
1 2 r 3 4
1 Siswa dapat menjelaskan Masalah 1 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
pengertian barisan dan masalah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
aritmetika 2 ≤ 70 % ≤ 85%
2 Siswa dapat Masalah 3 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan rumus suku ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
ke-n suatu barisan ≤ 70 % ≤ 85%
aritmetika
3 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menyelesaikan masalah no 6, 7, 8 ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
kontekstual yang terkait ≤ 70 % ≤ 85%
dengan barisan
aritmetika
jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus suku ke-n suatu Siswa dapat menentukan rumus suku ke-n suatu
1-3
barisan aritmetika barisan aritmetika
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
suku ke-35 dari : 5, 9, 13, … 3 ---
Diketahui :
1 a= 5, b= 4, n = 35 maka Un = a + (n-
1)b U35 = 5 + (34 x 4) = 141
x+1, 2x, x+7 membentuk barisan aritmetika 3 x+1, 2x, x+7 membentuk barisan
2U2 = U3 – U1 aritmetika
2 (2x) = (x+7) – (x+1) U2 = U3 – U1 (salah rumus)
2
4x = 6 (2x) = (x+7) – (x+1)
x=1½ 2x = 6
x=3
Diketahui : U4 = 110, U9 = 4 ---
150 Ditanya : U30
U4 = 110 a + 3b = 110
3 U9 = 150 a + 8b = 150
5b = 40
b = 8 a = 86
Jadi U30 = a + 29 b = 86 + 29.8 = 318
INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU
□ Kuis bentuk uraian (10 menit)
Sko
No. Indikator Bagian LKS
1 2 r 3 4
1 Siswa dapat menjelaskan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
pengertian deret ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
aritmetika ≤ 70 % ≤ 85%
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan rumus ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
jumlah n suku pertama ≤ 70 % ≤ 85%
suatu deret aritmetika
3 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menyelesaikan masalah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
kontekstual yang terkait ≤ 70 % ≤ 85%
dengan deret aritmetika
jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus jumlah n suku Siswa dapat menentukan rumus jumlah n suku
1-2
pertama suatu deret aritmetika pertama suatu deret aritmetika
Menyelesaikan masalah kontekstual Siswa dapat menyelesaikan masalah
yang terkait dengan deret aritmetika kontekstual yang terkait dengan deret 3
aritmetika
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Diketahui : b = 7 , S15= 945 3 Diketahui : b = 7 , S15= 945
Ditanya : a Ditanya : a
945 = 15/2 (2a + 14.7) 945 = 15/2 (a + 14.7)
2
126 = 2a + 98 126 = a + 98
2a = 28 a = 28
a = 14
Diketahui : 4 Diketahui :
bilangan antara 10 dan 150 yang habis dibagi 3 bilangan antara 10 dan 150 habis
: 12, 15, 18, …, 147 dibagi 3 : 12, 15, 18, …, 150
a= 12, b = 3, Un = 147 a= 12, b = 3, Un = 150
Ditanya : Sn Ditanya : Sn
3 Un = 147 147 = 12 + (n-1) 3 Un = 150 150 = 12 + (n-1) 3
135 = 3(n-1) 138 = 3(n-1)
n – 1 = 45 n = 46 n – 1 = 46 n = 47
S14 = ½ 46 (12 + 147) S14 = ½ 47 (12 + 150)
= 23(159) = ½ 47 (162)
= 3657 = 3807
INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU
□ Kuis bentuk uraian (10 menit)
1. Diketahui barisan geometri, suku pertama = 2 dan rasio = 3. Suku yang ke berapakah yang
nilainya 486 ?
2. Suatu barisan geometri semua sukunya positif suku ketiga = 8 dan suku kelima = 32.
Tentukan rumus jumlah n suku pertama deret geometri tersebut.
3. Bakteri jenis A berkembang biak menjadi dua kali lipat setiap lima menit. Pada waktu lima
belas menit pertama banyaknya bakteri ada 400. Berapa banyak bakteri pada waktu tiga
puluh menit pertama?
Sko
No. Indikator Bagian LKS
1 2 r 3 4
1 Siswa dapat menjelaskan Aktivitas Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
pengertian barisan ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
geometri ≤ 70 % ≤ 85%
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan rumus suku ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai > 85%
≤ 70 % ≤ 85%
jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus suku ke-n suatu Siswa dapat menentukan rumus suku ke-n suatu
1-2
barisan geometri barisan geometri
Menyelesaikan masalah kontekstual Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual
3
yang terkait dengan barisan geometri yang terkait dengan barisan geometri
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Diketahui : a = 2, r = 3, Un = 486 3
Ditanya : n
Solusi :
1 486 = 2. 3n – 1 ---
243 = 3n – 1
35 = 3n – 1
n-1 = 5 n = 6
Diketahui : U3 = 8, U5 = 32 3
Ditanya : n
Solusi :
u5
•
32 u3 8
2 ---
ar4
• 4
ar2
r2 = 4 karena semua suku positif maka
•
r=2 a = 2
Un arn 1 2.2n 1 2n
Diketahui : r = 2, U4 = 400 4 Diketahui : r = 2, U3 = 400
Ditanya : U7 Ditanya : U6
Solusi : Solusi :
• U4 = 400 ar3= 400 a. 23= 400 • U3 = 400 ar2= 400 a. 22=
3
• 8a = 400 a= 50 400
• U7 = ar6 U7 = 50. 26 = 50. 64 = 3.200 • 4a = 400 a= 100
• U6 = ar5 U6 = 100. 25 =
100. 32 = 3.200
INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU
□ Kuis bentuk uraian (10 menit)
Sko
No. Indikator Bagian LKS
1 2 r 3 4
1 Siswa dapat menjelaskan Masalah 1 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
pengertian deret dan maslah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
geometri 2 ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan rumus ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
jumlah n suku pertama ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
suatu deret geometri
3 Siswa dapat Masalah 1 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menyelesaikan masalah dan masalah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
kontekstual yang terkait 2 ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
dengan deret geometri
jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus jumlah n suku Siswa dapat menentukan rumus jumlah n suku
1-2
pertama suatu deret geometri pertama suatu deret geometri
Menyelesaikan masalah kontekstual Siswa dapat menyelesaikan masalah
yang terkait dengan deret geometri kontekstual yang terkait dengan deret geometri 3
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Diketahui : 3 + 6 + 12 + … 3 Diketahui : 3 + 6 + 12 + …
a=3,r=2 a=3,r=2
Ditanya : S6 Ditanya : S6
1 Solusi : Solusi :
a (1 rn ) 3 a (1 rn ) 3
Sn S6 Sn S6
(1 26 ) 1 r (1 26 ) 1 r
1 2 1 2
S6 = -3 (1 – 64) = 189 S6 = 3 (1 – 64) = -189
Diketahui : U2 = 8 , U4 = 128 3
Ditanya : S5
Solusi :
U2 = 8 ar = 8
U4 = 128 ar3 = 128
U4 128 ar3
2 16 r2 = 16 ---
U2 8 ar
Karena DG positif maka r = 4 a=2
a (1 rn )
Sn
1 r
2 (1 45 ) 2(1 1024)
S5 682
1 4 3
Diketahui : n = 4, a = 2, U4 = 54 4
Ditanya : S4
Solusi :
3 U4 = 54 ar3 = 54 2 r3 = 54 ---
r3 = 27 r = 3
2 (1 34 ) 2(1 81)
S4 80
1 3 2
INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU
□ Kuis bentuk uraian (10 menit)
Sko
No. Indikator Bagian LKS
1 2 r 3 4
1 Siswa dapat menjelaskan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
pengertian deret ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
geometri tak hingga ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan rumus ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
jumlah deret geometri ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
tak hingga
3 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menyelesaikan masalah ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
kontekstual yang terkait ≤ 70 % ≤ 85% > 85%
dengan deret geometri
tak hingga
jumlah skor
• Nilai akhir = x100
12
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan rumus jumlah deret Siswa dapat menentukan rumus jumlah deret
1-2
geometri tak hingga geometri tak hingga
Menyelesaikan masalah kontekstual Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual
yang terkait dengan deret geometri tak yang terkait dengan deret geometri 3
Hingga tak hingga
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Mencapai Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Diketahui : 90+ 30 + 10 + … 3
a = 90; r = 1
3
Ditanya : S
1 ---
Solusi :
a 90 90
S S 135
1 r 1 1 2
3 3
Lintasan turun = 4 + 3 + 9 + 27 + … →
Lintasan turun = 4 + 3 + 9 + 27 + … →
4 16
4 16
3
S turun = 4 = 16
3 S turun = 4 = 16
1 3
4 1
4
Lintasan naik = 3 + 9 + 27 + …
Lintasan naik = 4+ 3 + 9 + 27 + …
4 16
4 16
→ S naik = 3 = 12
3 → S naik = 4 = 16
1 3
4 1
4
Jadi panjang lintasan bola sampai berhenti :
Jadi panjang lintasan bola sampai
16 + 12 = 28 meter.
berhenti :
16 + 16 = 32 meter.
• Nilai akhir = Jumlah skor x 10
1. Pengayaan
Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
2. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian pembelajarannya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes / non tes.
MODUL 3
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul
A.2 Mengidentifikasi bentuk Persamaan dan pertidaksamaan sebagai bentuk pemahaman konsep
dasar bentuk.
A.3 Menjelaskan pengertian solusi dari sistem persamaan linear tiga variabel berdasarkan
pemahaman solusi dari materi pra syarat yaitu: sistem persamaan linear dua variabel
A.4 Menyelesaikan masalah kontekstual dengan memodelkan ke dalam sistem persamaan linear
(paling banyak tiga variabel)
A.5 Menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik
Rencana Asesmen
B. Kegiatan Inti
- Siswa membaca dan mengidentifikasi bentuk permasalahan yang diberikan
berupa membedakan dan mengidentifikasi bentuk persamaan dan
pertidaksamaan yang diberikan oleh guru
- Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk mengklarifikasi masalah yang
diberikan.
- Siswa diberikan waktu untuk mengumpulkan dan mengolah data dari
permasalahan mengidentifikasi bentuk persamaan dan pertidaksamaan linear
pada LKS 1
- Siswa secara acak diberikan kesempatan untuk menjawab dari pertanyaan yang
sudah dikerjakan secara lisan.
- Guru memberikan Konfirmasi pada setiap jawaban siswa dan memberikan
Afirmatif dengan bantuan grafik digital, agar lebih kreatif dan bernalar kritis
melalui aplikasi online www.desmos.com agar siswa dapat memahami kenapa
disebut linear dari grafik yang terbentuk.
- Guru mengingatkan kembali langkah menentukan Himpunan Penyelesaian Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel dengan metode Eliminasi dan Substitusi dalam
bentuk soal sebagai dasar memahami materi berikutnya .
C. Kegiatan Penutup
Pertemuan Kedua
A. Kegiatan Pendahuluan
B. Kegiatan Inti
- Siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang bagaimana langkah-langkah untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan berupa Sistem Persamaan Linear
Tiga Variabel.
- Dengan bimbingan guru, siswa mengumpulkan informasi dan data tentang
menyelesaikan permasalahan menentukan Sistem persamaan Linear Tiga Variabel
dengan mengarahkan ke bentuk sistem persamaan linear dua variable.
- Setelah memperoleh informasi yang cukup, siswa saling berdiskusi tentang
penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
- Siswa menyusun hasil diskusi penyelesaian masalah
- Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
- Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan
lisan
- Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
- Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau
penguatan.
C. Kegiatan Penutup
Pertemuan Ketiga
A. Kegiatan Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Guru membagi siswa dalam kelompok (2-4 orang) yang dikelempokan
berdasarkan kemampuan akademik yang heterogen dalam satu kelompok.
- Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya karena materi yang akan
dipelajari Menyelesaikan masalah Kontekstual yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel.
- Guru memberikan yang terdapat pada LKS -3
- Siswa secara Kritis membaca dan mengidentifikasi permasalahan yang diberikan
- Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk mengklarifikasi masalah.
B. Kegiatan Inti
- Siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang bagaimana langkah-langkah untuk
memodelkan permasalahan dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan
berupa Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
- Dengan bimbingan guru, siswa mengumpulkan informasi dan data tentang
menyelesaikan permasalahan menentukan Sistem persamaan Linear Tiga Variabel
dengan mengarahkan ke bentuk sistem persamaan linear dua variable.
- Setelah memperoleh informasi yang cukup, siswa saling berdiskusi tentang
memodelkan masalah dan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
- Siswa menyusun hasil diskusi penyelesaian masalah
- Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
- Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan
lisan
- Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
- Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau
penguatan.
C. Kegiatan Penutup
Pertemuan keEmpat
A. Kegiatan Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Guru membagi siswa dalam kelompok (2-4 orang)
- Guru memberikan apersepsi tentang Pengertian Pertidaksamaan Linear dan
mengidentifikasi bentuk Pertidaksamaan Linear dan menggambar grafik
pertidaksamaan Linear
- Guru memberikan masalah yang terdapat pada LKS -4
- Siswa membaca dan mengidentifikasi permasalahan yang diberikan.
- Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk mengklarifikasi masalah.
B. Kegiatan Inti
- Siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang bagaimana langkah-langkah untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan berdasarkan petunjuk yang terdapat
dalam LKS
- Dengan bimbingan guru, siswa mengumpulkan informasi dan data tentang
mengidentifikasi bentuk Pertidaksamaan Linear dan Menggambar Grafik
Pertidaksamaan Linear melalui buku teks pelajaran
- Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan lisan
- Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
- Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau
penguatan.
C. Kegiatan Penutup
Pertemuan keLima
A. Kegiatan Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Guru membagi siswa dalam kelompok (2-4 orang)
- Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya dan masuk kepada materi baru
yakni terkait menentukan Daerah Penyelesaian Pertidaksamaan Linear dan guru
memberikan kertas warna-warni (Trasnparan) untuk membantu menentukan
daerah penyelesaian.
- Guru memberikan yang terdapat pada LKS -5
- Siswa secara Kritis membaca dan mengidentifikasi permasalahan yang diberikan
- Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk mengklarifikasi masalah.
B. Kegiatan Inti
- Siswa berdiskusi dalam kelompoknya tentang bagaimana langkah-langkah untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan berdasarkan petunjuk yang terdapat
dalam LKS dan memanfaat kertas warna warni tersebut.
- Dengan bimbingan guru, siswa mengumpulkan informasi dan data tentang
menyelesaikan permasalahan menentukan penyelesaian Daerah Penyelesaian
Sistem Pertidaksamaan Linear melalui buku teks pelajaran
- Setelah memperoleh informasi yang cukup, siswa saling berdiskusi tentang
penyelesaian Daerah Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear .
- Siswa menyusun hasil diskusi penyelesaian masalah
- Guru membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompoknya
- Beberapa perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusinya secara tertulis dan
lisan
- Siswa yang lainnya menanggapi pemaparan presentasi yang disampaikan
- Guru membimbing jalannya diskusi kelas, dengan memberikan arahan atau
penguatan.
C. Kegiatan Penutup
Refleksi Guru
- Apakah tujuan pembelajaran tercapai?
- Apakah nampak siswa belajar secara aktif?
- Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
- Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?
- Hal-hal apa yang berjalan denganbaik?
- Kegiatan pembelajaran akan lebih baik jika....
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
b. x – 2y > 4
3. Tentukanlah Himpunan
c. 2x + y = 18 penyelesaian Sistem Persamaan
d. 3x - 2y2 = 6 Linear Dua Variabel di bawah ini
dengan metode campuran
e. x2 + 8x + 12 =0 (Eliminasi dan Substitusi):
f. 3x + 4y + 12z = 4
a. 2x + 5y
g. 3x < 15
= 9 3x -
2y = 4
b. x – 4y = -6
2x + y = 6
Identifikasi Masalah
1. Tentukan manakah yang termasuk Pertidaksamaan Linear, dan berikan Alasannya:
a. 3x - 1 = 8
Jawab:
b. x – 2y > 4
Jawab:
c. 2x + y = 18
Jawab:
d. 3x - 2y2 = 6
Jawab:
e. x2 + 8x + 12 =0
Jawab:
f. 3x + 4y + 12z = 4
Jawab:
g. 3x < 15
Jawab :
2. Tuliskan bentuk persamaan linear dua variabel dan persamaan linear tiga variabel masing-masing 3 bentuk persamaan!
Jawab:
3. Tentukanlah Himpunan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di bawah ini dengan metode campuran (Eliminasi dan
Substitusi):
a. 2x + 5y
= 9 3x -
2y = 4
b. x – 4y
= -6
2x + y = 6
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini?
LKS 1
SKOR
NO INDIKATOR BAGIAN LKS
1. Siswa mampu memahami Penyelesaian Terisi, Terisi benar Terisi benar Terisi
konsep Persamaan Linear, permasalahan namun tidak sekitar sekitar benar
mengidentifikasi Persamaan bagian 1-3 benar, atau > 25%− > 65%− sekitar
Linear dua dan tiga variable Benar ≤ 65% ≤ 85% > 85%
dan dapat menyelesaikan sekitar
persamaan linear dua variabel ≤ 25%
Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik
Kelompok : ………………
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
a. 2x + y + 3z = 11
3x – 2y + z = 6
x – y + 2z = 5
c. 3x + 2y – z = 7
x–y+z=2
2x + y – z = 4
Identifikasi Masalah
Penyelesaian
Jawab:
b. 2x – y = 1 3
y + 2z = 7
2x – z = 0
Jawab:
c. 3x + 2y – z = 7
x–y+z =2
2x + y – z = 4
Jawab:
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini?
LKS 2
SKOR
NO INDIKATOR BAGIAN LKS
1. Siswa mampu menyelesaikan Penyelesaian Terisi, Terisi benar Terisi benar Terisi
sistem persamaan linear Tiga permasalahan namun tidak sekitar sekitar benar
variabel bagian 1 benar, atau > 25%− > 65%− sekitar
Benar ≤ 65% ≤ 85% > 85%
sekitar
≤ 25%
Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik
Kelompok : ………………
Nama : ……………...
Kelas : ……………...
a. Tentukan Berat masing-masing hewan di bawah b. Masa kehamilan rata-rata (dalam hari) dari gajah, badak,
ini! dan unta apabila dijumlahkan adalah 1.520 hari. Masa
kehamilan badak adalah 58 hari lebih lama daripada unta.
Dua kali masa kehamilan unta kemudian dikurangi 162
merupakan masa kehamilan gajah. Berapa hari masa
kehamilan dari masing-masing hewan tersebut!
Identifikasi Masalah
Penyelesaian
Jawab:
ii. Masa kehamilan rata-rata (dalam hari) dari gajah, badak, dan unta apabila dijumlahkan adalah 1.520 hari. Masa kehamilan badak adalah
58 hari lebih lama daripada unta. Dua kali masa kehamilan unta kemudian dikurangi 162 merupakan masa kehamilan gajah. Berapa hari
masa kehamilan dari masing-masing hewan tersebut!
Jawab:
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini?
LKS3
SKOR
NO INDIKATOR BAGIAN LKS
1. Siswa mampu memahami Penyelesaian Terisi, Terisi benar Terisi benar Terisi
menyelesaikan masalah permasalahan namun tidak sekitar sekitar benar
kontekstual berkaitan dengan bagian 1-2 benar, atau > 25%− > 65%− sekitar
Sistem Persamaan Linear Tiga Benar ≤ 65% ≤ 85% > 85%
Variabel sekitar
≤ 25%
Kelas : X (Sepuluh)
Fase E
Domain Konten
Geometri
Sinus, Cosinus, Tangen, Perbandingan, Sudut, dan Sisi dari Segitiga Siku-Siku,
Hubungan Sinus dan Cosinus, serta Aplikasi Perbandingan Trigonometri.
Konsep Utama
Pertanyaan Inti
Pengetahuan/Keterampilan Prasyarat
• Siswa reguler/tipikal
• Siswa cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)
Jumlah Siswa
Ketersediaan Materi
Pengayaan untuk siswa CIBI atau yang berpencapaian tinggi: Ya/Tidak
Alternatif penjelasan, metode atau aktivitas untuk siswa yang sulit memahami
konsep: Ya/Tidak
Model Pembelajaran
Asesmen
Pengaturan Siswa
➢ Berkelompok (>2 orang)
Metode
➢ Ceramah
➢ Diskusi
➢ Presentasi
➢ Demonstrasi
➢ Materi ajar :
1. Fakta : Masalah dalam kehidupan nyata yang terkait dengan perbandingan
trigonometri dalam segitiga siku-siku.
2. Konsep : Pengertian/ definisi mengenai perbandingan trigonometri
dalam segitiga siku-siku.
3. Prinsip : Persyaratan dalam perbandingan trigonometri dalam
segitiga siku-siku.
4. Prosedur : Cara menyelesaikan masalah yang terkait dengan perbandingan
trigonometri dalam segitiga siku-siku.
➢ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Penggaris, Pensil, Penghapus dan Pulpen)
➢ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi
perangkat tulis sudah tersedia oleh peserta didik)
Persiapan Pembelajaran
Langkah 2. Brainstorming
12. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang
diberikan.
13. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau individual dengan
bimbingan guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan menyimpulkan
tentang perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku serta memberikan
bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang telah diperoleh.
14. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun laporan hasil diskusi
penyelesaian masalah yang diberikan terkait perbandingan trigonometri
dalam segitiga siku-siku.
Langkah 6. Refleksi
17. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari
terkait perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku.
18. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik.
Refleksi Guru
➢ Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau
intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat
dipahami oleh siswa?
➢ Bagain manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
➢ Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
➢ Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan?
➢ Apakah 100% siswa mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak, berapa persen
(%) yang belum tercapai ?
➢ Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
siswa?
✓ Siswa mampu mengidentifikasi hubungan sudut dan sisi dari segitiga siku-siku.
✓ Siswa mampu menjelaskan definisi perbandingan trigonometri untuk sudut
lancip menggunakan konsep kesebangunan.
✓ Siswa mampu menggunakan hubungan antara sinus dan cosinus untuk sudut
penyiku.
✓ Siswa mampu menggunakan perbandingan trigonometri dalan teorema
Pythagoras untuk menyelesaikan permasalahan yang melibatkan segitiga siku-
siku.
Daftar Pustaka
Kemdikbud, 2018. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas X : Buku Siswa .
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
di Semua Kuadrat,
Sudut-sudut Berelasi
2. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
Sebelum masuk pada materi, silahkan kalian diskusikan!
Untuk Didiskusikan!
….……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…
….……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…
Sebelum masuk pada materi, silahkan kalian membaca dan memahami cerita di
bawah ini dengan baik.
Gambar (a) menunjukkan gerak semu matahari yang menyatakan kedudukan matahari
sepanjang tahun dilihat dari bumi. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September, matahari akan
berada di atas Khatulistiwa. Pada tanggal 21 Juni, matahari akan berada di daerah belahan
bumi utara dengan garis lintang 23,5∘ LU, sedangkan pada tanggal 22 Desember, matahari akan
berada di daerah belahan bumi selatan dengan garis lintang 23,5∘ LS. Jika gerak semu matahari
merupakan grafik sinusoidal seperti gambar di atas dan gambar (b) menunjukkan kota Lima, ibu
kota negara Peru yang terletak di koordinat 11,75∘ LS, maka diperkirakan matahari akan tepat
berada di atas kota Lima pada pukul 12 siang pada pukul…
Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut di atas mari kita lanjutkan Kegiatan Belajar
terlebih dahulu berikut ini.
B. Kegiatan Inti
1) Petunjuk Belajar
i. Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) sebagai referensi tambahan
kalian dapat dilihat pada Kemdikbud, 2018. Matematika SMA/MA/SMK/MAK
Kelas X : Buku Siswa ; Simangunsong, Wilson. 2016. Matematika Peminatan
Kelas X SMA/MA. Jakarta. Gematama; atau buku pegangan lainnya.
ii. Setelah memahami bacaan, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui
tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, 3, dan 4 baik yang harus kalian
kerjakan sendiri atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
iii.Kerjakan tugas-tugas di buku kerja yang sudah kalian siapkan sebelumnya.
iv. Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, 3, dan 4, kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian
dapat belajar ke unit berikutnya (jika belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi
sampai memenuhi KKM).
v. Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian dapat mengembangkan sikap jujur,
peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas.
2) Kegiatan Belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran
ini, selanjutnya ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat dan pantang
menyerah!
Kegiatan Belajar 1
Pada kegiatan belajar 1 ini, siswa mampu menjelaskan konsep konversi sudut, radian dan
putaran. Alokasi waktu kegiatan ini 2 JP
Definisi :
Besar sudut dalam satu lingkaran penuh adalah 360°, atau dengan kata lain 360°
didefinisikan sebagai ukuran sudut yang disapu oleh jari-jari lingkaran dalam jarak 1 kali
keliling lingkaran.
1° di definisikan sebagai ukuran sudut yang diperoleh dari jari-jari lingkaran dalam jarak putar
1
sejauh keliling lingkaran.
360
1
2) Menit (‘) : Satu menit didefinisikan sebagai derajat, sehingga 1° bernilai 60’.
60
1 1
3) Detik (“) : Satu detik didefinisikan sebagai 60 menit atau 3600 ° sehingga 1° bernilai
4) Radian (rad) : Satu radian didefinisikan sebagai ukuran sudut yang dibentuk
oleh suatu juring lingkaran yang busurnya bernilai sama dengan jari-jari
lingkaran.
……………………… ………………
=
………………….. ……………..
……………………… ………………
=
………………….. ……………..
……………………….
1 radian =
…………………….
360° =…………………
….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
8. Besar sudut 0,3 𝜋 radian dinyatakan dalam sudut derajat hasilnya
adalah….….………………………………………………………………………………………
……………………………..….……………………………………………………………………
5
9. Besar sudut 1 6 𝜋 radian dinyatakan dalam sudut derajat hasilnya adalah
….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
3
10. Besar sudut 4 𝜋 radian dinyatakan dalam sudut derajat hasilnya adalah
….…………………………………………………………………………………………………
…………………..….………………………………………………………………………………
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini ?
Kegiatan Belajar 2
Pada kegiatan belajar 2 ini, siswa mampu menjelaskan definisi perbandingan trigonometri
pada segitiga siku-siku dengan dihubungkan dengan konsep phytagoras. Alokasi waktu
kegiatan ini 2 JP.
Definisi :
Trigonometri:
adalah ilmu matematika yang mempelajari tentang segitiga siku-siku
Pada segitiga siku-siku berlaku teorema Phytagoras dan nilai perbandingan sisi-sisi segitiga
siku-siku.
Di dalam segitiga siku-siku terdapat dua sisi-sisi yang saling tegak lurus dan satu sisi
terpajang yang disebut hyotenusa. Perhatikan segitiga siku-siku di bawah ini. Sisi di hadapan
sudut theta (θ) adalah depan (opposite), sisi di dekat sudut theta (θ) adalah samping
(adjacent).
c = a 2 + b 2 atau c = a 2 + b 2
manakah persamaan yang benar ?
….……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…
….……………………………………………………………………………………
…
Jika segitiga siku-siku ABC tersebut, ∠CAB yaitu 𝛼 dan ∠ABC yaitu 𝛽
Maka perbandingan nilai segitiga siku-siku dengan sisi segitiga sebagai berikut!
…… …..
sin 𝛼 = , sin 𝛽 =
…… …..
…… …..
cos 𝛼 = , cos 𝛽 =
…… …..
…… …..
tan 𝛼 = , tan 𝛽 =
…… …..
…… …..
cot 𝛼 = , cot 𝛽 =
…… …..
…… ….. ……
cosec 𝛼 = , cosec 𝛽 = , sec 𝛼 = ,
…… ….. ……
…..
sec 𝛽 =
…..
D
A
C
c.
B
a) Dari gambar yang diberikan, diketahui bahwa panjang sisi samping sudut alfa ( α) dan
panjang sisi miring pada segitiga siku-siku itu berturut-turut adalah samping=12 dan
miring=15
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras, diperoleh panjang sisi depan sudut
=….………………………………………………………………………………………………
……………………..….…………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
b) Dari gambar yang diberikan, diketahui bahwa panjang sisi depan dan samping sudut
alfa (α) pada segitiga siku-siku itu berturut-turut adalah depan=12 dan samping=5
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras, diperoleh panjang sisi miring
(hipotenusa)=….…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..….……………………
c) Panjang AC dapat ditentukan dengan Teorema Pythagoras =……
Panjang BC juga dapat ditentukan dengan Teorema Pythagoras =……
Dari sini, diketahui bahwa panjang sisi depan sudut alfa, sisi samping sudut alfa, dan
panjang sisi miring (hipotenusa) pada △ABC berturut-turut
adalah…….……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………….……………………………………………………………………………
……
2. Segitiga KLM memiliki koordinat K(−5,−2),L(3,−2), dan M(−5,4). Nilai sin M, cos M, tan M,
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini ?
Kegiatan
Apa Belajar
yang akan kamu3 lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Pada kegiatan belajar 3 ini, siswa mampu mengidentifikasi Trigonometri pada kuadran dan
menghubungkan pada konsep sudut berelasi dan sudut Istimewa pada Trigonometri.
Alokasi waktu kegiatan ini 3 JP.
Definisi :
Perbandingan nilai sisi-sisi segitiga istimewa dan sudutnya antara lain.
a) Sebuah pesawat, terbang dari bandara sejauh 150 km dengan arah 120°. Berapakah
jarak pesawat tersebut dari arah timur dan selatan?
b) Sebuah pesawat dengan kecepatan 120 km/jam meninggalkan bandara Soekarno- Hatta
dengan arah 300°. Setelah 2 jam penerbangan, berapakah jarak pesawat tersebut dari
arah utara bandara Soekarno-Hatta?
Ayoo berlatih! (individual)
1) Diantara perbandingan trigonometri berikut ini, manakah yang bertanda positif dan
manakah yang bertanda negatif, serta kemukakan alasannya !
b. cos 236°=…………………………………………………………………………………
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
3) Pada sebuah bidang kartesius sebuah benda berada pada titik 𝐴(−12, 5). Maka
tentukanlah:
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
a. tan 𝛼 b. sec 𝛼 c. cot 𝛼
d. cosec 𝛼
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
5) Sederhanakan setiap bentuk berikut ini:
….……………………………………………………………………………….
cos (90°−α) sec (90°−α) sin (180°−α)
a. b. c. d.
sin (90°−α) cosec (180°−α) sin (90°−α)
sec (270°−α)
cot (360°+α)
….……………………………………………………………………………….
….……………………………………………………………………………….
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini ?
Pada kegiatan belajar 4 ini, siswa mampu menyelesaikan masalah Kontekstual berkaitan
dengan perbandingan Trigonometri pada segitiga siku-siku. Alokasi waktu kegiatan ini 4 JP.
Anton dan Budi ingin mengukur tinggi sebuah tiang bendera di lapangan upacara
4. Berdasarkan perbandingan tiap sisi segitiga yang telah diperoleh pada point 3,
tentukanlah tinggi tiang bendera tersebut berdasarkan pengamatan Anto dan
Budi! Apakah dengan sudut elevasi yang berbeda, tinggi tiang bendera yang
mereka dapatkan akan sama juga?
Ayoo berlatih! (individual)
1. Seekor kelinci yang berada di lubang tanah tempat persembunyiannya melihat seekor
elang yang sedang terbang dengan sudut 600 (lihat gambar). Jika jarak antara kelinci
dan elang adalah 18 meter, maka tinggi elang dari atas tanah adalah .….meter.
2. Diketahui seseorang yang berada di atas mercusuar dengan tinggi 45√3 meter sedang
mengamati sebuah objek di bawahnya dengan jarak antara objek dan mercusuar
sejauh 135 meter. Sudut depresi yang terbentuk adalah…
3. Gambar di atas menunjukkan seorang anak yang berada pada jarak 32 meter dari kaki
sebuah gedung. Ia mengamati puncak gedung dan helikopter di atasnya dengan sudut
elevasi masing-masing 300 dan 450. Hitunglah tinggi helikopter tersebut dari atas
gedung.
4. Sebuah kapal speed boat meluncur dari dermaga dengan arah timur laut membentuk
sudut 30o terhadap arah utara. Kecepatan rata-rata speed boat 45 km/jam. Setelah 45
menit, tentukan:
a. jarak speed boat dari dermaga
Kesimpulan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari pembelajaran hari ini ?
C. Penutup
Bagaimana kalian sekarang ? Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui
kegiatan belajar 1, 2 dan 3, berikut diberikan tabel untuk mengukur diri kalian
terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan
penguasaan materi pada pembelajaran ini di tabel berikut.
Jika menjawab “saya belum mengerti” pada salah satu pertanyaan di atas, maka
pelajarilah kembali kegiatan belajar 1, 2, 3 dan 4 yang sekiranya perlu kalian ulangi
dengan bimbingan guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!.
Dan apabila kalian menjawab “Ya” pada semua pertanyaan, maka lanjutkan dengan
Assesmen Individu.
Dimana Posisimu? Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi konsep perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku dalam rentang 0 – 100, tulislah ke dalam kotak
yang tersedia.
Selamat belajar
dan
sukses untuk kalian!
Lampiran 2. Asesmen Tertulis
1
2. Didi berlari pada sebuah lintasan yang berbentuk lingkaran selama 3 jam. Ia berhasil
menyelesaikan sebanyak 42 putaran. Hitunglah kecepatan sudut ketika Ali berlari pada
lintasan tersebut dalam satuan rad/menit dan rad/detik !
3. Seorang anak yang tingginya 150 cm sedang mengamati tinggi sebuah pohon
menggunakan klinometer dan di dapatkan sudut elevasinya yaitu 45°. Jika diketahui
tinggi pohon tersebut adalah 16 meter, berapakah jarak anak tersebut dengan pohon?
2
4. Diketahui tan 𝛼 = − 3 dan 𝛼 adalah sudut di kuadran II, maka tentukanlah:
sin(90°−α) − cos(180°−α)
a. tan(270°+α) + cot(−α)
tan (90°+α)+ cos(180°+α)
b. sin(270°−α) − cot(180°−α)
6. Tempat duduk pada sebuah bianglala di taman hiburan memiliki jarak 15 m dari
pusatnya. Pada saat kamu akan menaiki bianglala tersebut, ternyata tinggi tempat
duduk tersebut adalah 2 meter di atas permukaan tanah. Berada pada ketinggian
berapakah kamu pada saat bianglala tersebut berputar sejauh 570°, jika bianglala
tersebut berputar berlawanan arah jarum jam?
{ SEMOGA SUKSES }
SOAL PENGAYAAN
Kerjakan soal berikut ini dengan jelas dan tepat !
1. Tentukan nilai dari cot 25° ∙ cot 26° ∙ cot 64° ∙ cot 65° !
2. Apabila titik R yang terletak pada koordinat (8, 15) membentuk sudut 𝛼 terhadap
sumbu 𝑋 positif, maka nilai dari cot 𝛼, sec 𝛼, dan cosec 𝛼 adalah…
3. Jika 𝛼, 𝛽, dan γ adalah sudut-sudut dalam segitiga ABC, buktikan bahwa:
a. sin (𝛽 + 𝛾) = sin 𝛼
b. cos (𝛽 + 𝛾) = − cos 𝛼
c. tan (𝛽 + 𝛾) = − tan 𝛼
4. Jika diketahui 𝐴 + 𝐵 = 270°, maka buktikan bahwa:
a. cos 𝐴 + sin 𝐵 = 0
b. tan 𝐴 + cot 𝐵 = 2 tan 𝐴
5. Pada gambar di berikut diperlihatkan aliran air di dalam pipa sebagai penampang
irisannya. Jika diameter pipa 50 cm dan garis AB sebagai permukaan air dengan
panjang 14 cm, maka tinggi air paling dalam di dalam pipa itu adalah…
Lampiran 3. Rubrik Penilaian Individu
G.2 Menjelaskan definisi perbandingan trigonometri pada Siswa mampu menjelaskan definisi perbandingan trigonometri
segitiga siku-siku dengan dihubungkan dengan konsep pada segitiga siku-siku dengan dihubungkan dengan konsep 3
phytagoras phytagoras
G.3 Mengidentifikasi Trigonometri pada kuadran dan Siswa mampu mengidentifikasi Trigonometri pada kuadran dan
menghubungkan pada konsep sudut berelasi dan sudut Istimewa 4,5
menghubungkan pada konsep sudut berelasi dan sudut
pada Trigonometri
Istimewa pada Trigonometri
G.4 Menyelesaikan masalah Kontekstual berkaitan dengan Siswa mampu menyelesaikan masalah Kontekstual berkaitan
perbandingan Trigonometri pada Segitiga siku-siku dengan perbandingan Trigonometri pada Segitiga siku-siku 6
C. Rubrik penilaian Asesmen tertulis
PEDOMAN PENSKORAN
Level
Soal Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
No. Kognitif
tan 45° =
tinggi pohon −tinggi anak 1 L2
jarak anak dengan pohon
16 m − 1,5 m
3. tan 45° =jarak anak dengan pohon
1
16 m − 1,5 m 14,5 m
jarak anak dengan pohon = = = 14.5 m 1
tan 45° 1
4. 3 3
−
tan (90°+α)+ cos(180°+α) −cot 𝛼 − sin 𝛼 3√13−4
b. = = 23 √13
3 = 6 +3
sin(270°−α) − cot(180°−α) − cos 𝛼−cot 𝛼 + √13
√13 2
3 L1
1 1
5. tan 330° tan(−30°) − √3 − √3 2
a. = cot(90°+45°) sin(180°+60°) = 3
1 = 1
3
= −3
cot 135° sin 240° (−1)(− √3) √3
2 2
sin 135° + cos 225°+sin 250° sin 45°−cos 45° +sin (90°+160°)
1 1
√2 − 2√2 +cos 160° cos 160° 3
b. = = 2
= cos 160° = 1
cos 90°+cos 160 ° 0+cos 160° cos 160°
Karena yang dicari adalah jarak, maka semua perbandingan trigonometri bernilai positif. L3
Ketinggian pada saat berputar sejauh 𝟓𝟕𝟎°
570° = 360° + 210° = 210° = 180° + 30°
Misalkan A adalah pusat biang lala, O adalah titik mula-mula dan P adalah titik akhir,
6. cos 30° =
𝐴𝑃
4
15
1
𝐴𝑃 = 2 √3 × 15 = 7,5√3
Total Skor 30
PEDOMAN PENSKORAN
Soal Level
Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
No. Kognitif
= cot 25° ∙ cot (90° − 25°) ∙ cot 26° ∙ cot (90° − 26°) 3 L2
= cot 25° ∙ tan 25° ∙ cot 26° ∙ tan 26°
1 1
1. = tan 25° ∙ tan 25° ∙ tan 26° ∙ tan 26°
=1∙1
=1
Total Skor 18
Bagian Skor
No. Indikator
LKS 1 2 3 4
Terisi
G.1 Menjelaskan Konversi Terisi namun tidak Terisi namun tidak Terisi namun
Kegiatan namun
1. Sudut, Radian dan Putaran benar atau > 25% benar atau > 65% tidak benar
Belajar 1 tidak benar
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85% atau >85%
≤ 25%
G.3 Mengidentifikasi
Trigonometri pada kuadran Terisi
dan menghubungkan pada Terisi namun tidak Terisi namun tidak Terisi namun
Kegiatan namun
3. konsep sudut berelasi dan benar atau > 25% benar atau > 65% tidak benar
Belajar 3 tidak benar
sudut Istimewa pada sampai ≤ 65% sampai ≤ 85% atau >85%
≤ 25%
Trigonometri
Rasionalisasi
Pada Fase E ini materi peluang yang akan dibahas hanya sampai peluang kejadian saling lepas. Hal
ini untuk mengenalkan siswa terhadap peluang kejadian majemuk yang masih cukup sederhana.
Untuk peluang kejadian majemuk yang lain akan dibahas pada fase F.
1. Ruang sampel
2. Gabungan dua kejadian
3. Peluang kejadian saling lepas
Rencana Asesmen
1. Asesmen kelompok : Pengisian LKS
2. Asesmen individu : kuis bentuk uraian
Pertemuan Pertama
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi tentang sejarah teori peluang
• Siswa diingatkan tentang himpunan dan kombinasi
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang ruang sampel dan
15 menit
kejadian
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-1
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan ruang sampel dan kejadian
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
Fase 1:
105
Stimulation (Memberi • Siswa mengamati permasalahan yang ada bagian
menit
Stimulus) pendahuluan di LKS-1
Fase 5:
Verification • Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok
(memverifikasi) untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
• Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut
□ Kegiatan Penutup
Pertemuan Kedua
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat teori peluang
• Siswa diingatkan tentang ruang sampel dan kejadian
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang peluang suatu kejadian
15 menit
dan frekuensi harapan
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-2
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan peluang kejadian dan frekuensi harapan
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
Fase 1:
105
Stimulation (Memberi • Siswa mengamati permasalahan yang ada bagian
menit
Stimulus) pendahuluan di LKS-2
• Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap
Fase 2:
kelompok terdiri atas 2 - 4 siswa
Problem Statement
• Siswa melakukan percobaan dan mengidentifikasi
(mengidentifikasi masalah)
informasi dari hasil percobaan pada aktivitas 1 dan 2
Fase 3:
• Siswa mengumpulkan data berkaitan dengan hasil
Data Collecting
percobaan pada aktivitas 1 dan 2
(mengumpulkan data)
Fase 4: • Siswa mengolah data berkaitan dengan hasil
Data Processing (mengolah percobaan pada aktivitas 1 dan 2
data)
• Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok
Fase 5: untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
Verification • Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
(memverifikasi) siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut
□ Kegiatan Penutup
Pertemuan Ketiga
□ Kegiatan Pendahuluan
• Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
• Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
• Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari peluang kejadian majemuk 10 menit
• Siswa diingatkan tentang peluang suatu kejadian
• Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang peluang kejadian
majemuk
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-3
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan peluang gabungan dua kejadian dan kejadian saling lepas
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis
□ Kegiatan inti
Fase 1:
110
Stimulation (Memberi • Siswa memahami dua kejadian gabungan dan irisan
menit
Stimulus) yang ada di LKS-3
□ Kegiatan Penutup
Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
REFLEKSI SISWA
Pendahuluan
Teori Peluang adalah sebuah ilmu matematika yang dipopulerkan oleh Blaise Pascal dan
dikembangkan oleh Pierre de Fermat pada abad ke 17. Banyak sekali bidang kehidupan
sehari- hari yang tidak bisa lepas dari teori peluang.
Sebelum pertandingan sepak bola dimulai biasanya wasit memanggil kedua kapten
kesebelasan tersebut kemudian melakukan pengundian untuk menentukan kesebelasan mana
yang akan memainkan bola terlebih dahulu. Pengundian biasanya dengan cara melambungkan
sekeping mata uang. Sebelum melambungkan mata uang tersebut wasit meminta kapten
kesebelasan masing-masing untuk memilih “angka” atau “gambar”.
Cara seperti di atas merupakan salah satu contoh percobaan.
Pada percobaan pelemparan sekeping mata uang logam di atas, hasil yang mungkin adalah
muncul gambar (G) atau angka (A).
Misalkan himpunan semua hasil yang mungkin adalah S , maka S = { A, G }.
S disebut ruang sampel sedang anggota-anggotanya yaitu A dan G disebut titik-titik
sampel. Untuk lebih memahami ruang sampel dan titik sampel dari suatu percobaan,
maka lakukan percobaan-percobaan berikut!
Sediakan sebuah kantong yang berisi 3 kelereng berwarna merah (M), hijau (H) dan kuning (K). Dengan
mata tertutup ambilah satu kelereng dari kantong tersebut. Catatlah kelereng yang terambil kemudian
kembalikan, suruh seluruh anggota kelompok melakukan hal serupa satu persatu dan jangan lupa
mencatat warna kelereng yang terambil.
Warna apa saja kelerang yang mungkin terambil dari kantong tersebut? Jadi kelereng yang mungkin
Aktivitas-2
Lakukan percobaan berikut agar kalian mampu menentukan ruang sampel dari percobaan pelemparan
sebuah dadu.
Ambilah sebuah dadu yang sering kalian gunakan untuk permainan ular tangga kemudian lemparkan ke
atas dan catatlah permukaan yang di atas.
Sediakan 9 gulungan kertas undian masing-masing memuat nomor-nomor undian ; 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13,
15 dan 17.
Ambilah secara acak satu kertas undian tersebut, setelah selesai kembalikan. Mintalah teman yang lain
melakukannya.
Aktivitas-4
Lemparkan ke atas dua keping mata uang bersama-sama, kemudian catatlah semua kejadian yang
mungkin!
Kejadian yang mungkin terjadi adalah mata uang pertama muncul angka (A) dan mata uang kedua
muncul angka (A) dan ditulis (A,A) . (A,A) merupakan salah satu contoh titik sampel dari percobaan
tersebut.
• Himpunan semua hasil yang mungkin dalam suatu eksperimen disebut ruang
sampel dan diberi lambang dengan S .
• Banyaknya semua anggota S ditulis dengan simbol n(S)
• Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel
Contoh
1. Sebuah mata uang logam dilambungkan sekali. Hasil yang mungkin terjadi adalah muncul sisi
angka (A) atau muncul sisi gambar (G). Ruang sampelnya adalah S = {A,G}
dan n(S) = 2.
2. Melambungkan dua buah koin satu kali. Hasil yang mungkin terjadi adalah koin pertama muncul
angka dan koin kedua mucul angka (AA) atau koin pertama muncul angka dan koin kedua
muncul gambar (AG) dan seterusnya sehingga ruang sampel
S = { AA, AG, GA, GG}; dan n(S) = 4.
3. Sebuah kartu diambil dari 8 kartu bernomor mulai dari 2 sampai dengan 9. hasil yang mungkin
terjadi adalah terambil kartu bernomor 2 atau terambil kartu bernomor 3 atau terambil kartu
bernomor 4 dan seterusnya.
Ruang sampelnya adalah S = {2,3,4,5,6,7,8,9} ; dan n(S) = 8.
4. Sebuah bola diambil dari 4 bola merah dan 2 bola putih. Hasil yang mungkin terjadi adalah
terambil bola merah pertama (m1) atau terambil bola merah kedua (m2) atau terambil bola
merah ketiga (m3) dan seterusnya.
S = { m1, m2, m3, m4, p1, p2} ; dan n(S) = 6.
5. Dua buah bola diambil sekaligus dari 5 bola. Hasil yang mungkin terjadi adalah terambil bola
kesatu dan kedua (b1b2) atau terambil bola kesatu dan ketiga (b1b3) dan seterusnya.
S = { b1b2, b1b3, b1b4, b1b5, b2b3, b2b4, b2b5, b3b4, b3b5, b4b5 }; dan n(S) = 10 =
kombinasi 2 unsur dari 5 unsur yang tersedia = 5C2.
1. Andi memiliki 3 buah kelereng berwarna kuning (K), merah (M) dan hijau (H) yang terletak di saku
kanan serta 2 buah kelerang berwarna putih (P) dan biru (B) disaku kirinya. Jika Andi mengambil satu
kelereng dari saku kiri dan satu kelereng dari saku kanan secara acak maka tentukan ruang sampel
keadaan tersebut.
2. Di atas Meja terdapat dua tumpukan kartu secara tertutup. Tumpukan pertama terdiri dari kartu As,
K, Q dan J sedangkan tumpukan kartu kedua terdiri dari kartu berangka 5, 7 dan 9. Jika diambil secara
acak satu kartu dari tumpukan peratama dan satu kartu dari tumpukan kedua maka :
a. Sebutkan semua titik-titik sampelnya
b. Tuliskan ruang sampelnya
3. Dalam tas Zahra terdapat 3 LKS yaitu Fisika (F), Matematika (MAT) dan Biologi (BIO) sedangan dalam
tas Indri terdapat 4 LKS yaitu Matematika (MAT), Sejarah (SEJ), Geografi (GEO) dan Bahasa Indonesia
(BIN).
Jika diambil satu LKS dari tas Zahra dan satu LKS dari tas Indri, maka susunlah ruang sampel percobaan
Contoh
Penyelesaian :
a. S = { 1,2,3,4,5,6}
b. A = { 2, 3, 5 }
c. B = { 1, 3, 5 }
d. n(S) = 6; n (A) = 3; n(B) = 3 , n(A’) = n(S)- n(A)= 6-
3 = 3 ; dan n(B’) = n(S)-n(B)= 6-3 = 3
2. Sebuah bola diambil dari sebuah kantong yang berisi 10 bola berwarna merah ,5 bola berwarna
kuning, dan 3 bola berwarna biru.
A = kejadian terambil bola
merah. B = kejadian terambil
bola biru.
C= kejadian terambil bola bukan
merah. Tentukanlah n(S), n(A) ,
n(B), n(C)
Penyelesaian :
n(S) = banyak cara mengambil 1 bola dari 18 bola yang ada = ……….
n(A)= banyak cara mengambil 1 bola merah dari bola merah yang ada = ………
n(B)= banyak cara mengambil 1 bola biru dari bola biru yang ada = ………
n(C) = banyak cara mengambil 1 bola yang bukan merah = ……..
atau :
C= kejadian terambil bola bukan merah
C’ = Kejadian terambil bola merah ; n(C) = n(S)− n(C’) = ……. − …… = ……..
3. Dari sebuah kantong berisi 6 bola merah dan 4 bola putih diambil tiga buah bola sekaligus secara
acak.
A = kejadian ketiga bola yang terambil berwarna merah.
B = kejadian bola yang terambil dua buah berwarna merah dan satu bola
berwarna putih. C = kejadian bola yang terambil ada yang putih
Tentukanlah n(S), n(A), n(B), n(C)
Penyelesaian :
n(S) = Banyak cara mengambil dua bola dari bola yang tersedia
= 10C3 = 10!
3!(10 − 3)!
10.9.8.7!
= = 120
3.2.1.7!
n(A) = Banyak cara mengambil dua bola merah dari bola merah yang tersedia
n(B) = Banyak cara mengambil dua bola dari bola merah yang tersedia dan satu bola
putih dari bola putih yang tersedia.
1. Pada percobaan melambungkan sebuah dadu bersisi 6, tulislah kejadian-kejadian berikut ini dengan
notasi himpunan :
a. Kejadian munculnya mata dadu kurang dari 4.
b. Kejadian munculnya mata dadu ganjil.
c. Kejadian munculnya mata dadu prima.
d. Kejadian munculnya mata dadu kelipatan 2.
e. Kejadian munculnya mata dadu bukan 3.
2. Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-
kejadian berikut ini dengan notasi himpunan :
a. Kejadian munculnya mata dadu ganjil dan angka pada mata uang logam.
b. Kejadian munculnya mata dadu prima dan gambar pada mata uang logam.
c. Kejadian munculnya mata dadu kurang dari 3 dan angka pada mata uang logam.
d. Kejadian munculnya mata dadu lebih dari 5 dan gambar pada mata uang logam.
e. Kejadian munculnya mata dadu bukan primal dan angka pada mata uang logam.
3. Tiga buah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-kejadian berikut
ini dengan notasi himpunan :
a. Kejadian muncul tiga gambar
b. Kejadian muncul tiga angka.
c. Kejadian muncul dua gambar dan satu angka.
d. Kejadian muncul dua Angka dan satu gambar.
e. Kejadian muncul paling sedikit satu gambar.
4. Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-kejadian berikut ini dengan
notasi himpunan :
a. Kejadian muncul mata dadu sama.
b. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu adalah 5.
c. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu adalah 10
d. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu kurang dari 4.
e. Kejadian muncul selisih mata dua dadu adalah 2.
Lembar Kerja Siswa (LKS)-2 Kelompok :
1.
Peluang suatu kejadian dan 2.
frekuensi harapan 3.
4.
Pendahuluan
Tiap orang percaya bahwa kejadian a) adalah kejadian yang tidak mungkin
(mustahil) terjadi, kejadian b) kejadian yang pasti terjadi, kejadian c), d), e) adalah
kejadian yang mungkin terjadi tetapi munkin pula tidak terjadi. Meskipun tingkat
keyakinan ditentukan melalui kata-kata : kemungkinan besar, kesempatan yang sama
dan peluang besar.
Untuk memahami arti peluang suatu kejadian, kerjakanlah percobaan-percobaan berikut ini .
Aktivitas-1
Secara bergantian di kelompokmu lakukan pelemparan sebuah mata uang logam sebanyak
100 kali. Pada setiap pelemparan dicatat sisi mana yang muncul, yaitu gambar (G) dan
angka (A). Kemudian hasilnya anda isikan pada tabel berikut :
Jumlah lemparan 20 40 60 80 100
Selanjutnya dari tabel tersebut kalian tentukan frekuensi relatifnya sebagaimana definisi
berikut Definisi : frekuensi relatif
Misalnya A adalah kejadian di suatu percobaan. Frekuensi relatif dari kejadian A adalah
jumlah munculanggota A
P(A) =
jumlah percobaan
Hasil pengamatan di atas diisikan pada tabel frekuensi relatif berikut ini
Jumlah lemparan 20 40 60 80 100
Frekuensi relatif muncul
gambar
Frekuensi relatif muncul
angka
Jika kalian perhatikan tabel di atas ternyata kita dapat menduga bahwa frekuensi relatif
munculnya gambar atau angka mendekati bilangan tertentu. Bilangan berapakah itu?
Silahkan dibandingkan dengan kelompok lain relatif samakah bilangan itu?
Aktivitas yang kalian lakukan tersebut adalah cara menghitung peluang dengan pendekatan frekuensi
relatif (definisi empirik)
Perhatikan bahwa pendekatan frekuensi relatif di atas hanya dapat memberikan dugaan,
sehingga kita akan belajar menggunakan definisi peluang klasik
N
Sebuah bilangan asli diambil secara acak dari bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
dan 9. Jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil, hitunglah nilai peluang
kejadian A.
Penyelesaian :
Karena pengambilannya secara acak maka bilangan-bilangan itu mempunyai kesempatan
yang sama untuk terambil sehingga N = ……..
Kejadian A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil yaitu , … , … , … , … didapat n = …
sehingga
n ...
P(A) = =
N ...
Definisi peluang klasik di atas dapat pula ditetapkan dengan menggunakan pengertian
ruang sampel sebagai berikut :
Misalkan S adalah ruang sampel dari suatu percobaan dan masing-masing anggota S
mempunyai kesempatan sama untuk muncul. Jika A adalah kejadian dengan A himpunan
bagian dari S maka peluang kejadian A ditentukan dengan rumus
n(A)
P(A) =
n(S)
Dengan menggunakan tersebut kita dapat menentukan batas-batas nilai peluang suatu
kejadian (kisaran nilai peluang)
Kita ingat A S maka n() n(A) n(S) 0 n(A) n(S), jika semua ruas dibagi dengan n(s)
diperoleh
0
n(A)
n(S) sehingga 0 P(A) 1
Penyelesaian :
a. Misal A adalah kejadian muncul tiga angka maka A = { .............. ) maka n(A) = …
n(A) ...
Sehingga P(A) = =
n(S) ...
b. Misal B adalah kejadian muncul satu gambar dan dua angka maka
B = { .............................................................. ) maka n(B) = …
n(B) ...
Sehingga P(B) = =
n(S) ...
Dari sebuah kantong berisi 6 bola merah dan 4 bola putih diambil tiga buah bola sekaligus
secara acak. A = kejadian ketiga bola yang terambil berwarna merah.
B = kejadian bola yang terambil dua buah berwarna merah dan satu bola
berwarna putih. C = kejadian bola yang terambil sekurang-kurangnya satu putih
Tentukanlah P(A), P(B), P(C)
Penyelesaian :
n(S) = 10C3 =
n(A) =
n(B) =
n(C) =
sehingga
didapat P(A) =
P(B) =
P(C) =
Latihan Soal-1
1. Dua buah dadu bermata 6 dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah nilai peluang
kejadian :
a. munculnya mata dadu pertama angka 3.
b. munculnya mata dadu pertama dan mata dadu kedua angka-angka prima.
c. munculnya jumlah mata kedua dadu sama dengan 8
2. Sebuah mata uang logam dan sebuah dadu bermata 6 dilambungkan sekali. Berapakah peluang yang
muncul :
a. mata uang muncul gambar dan dadu mucul 3.
b. mata uang muncul angka
c. mata uang muncul gambar dan dadu muncul prima.
d. Mata uang logam muncul angka dan dadu kurang dari 5.
3. Dari satu set kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak. Berapakah peluang yang terambil adalah
kartu :
a. As d. berwarna hitam
b. bukan As e. King
c. spade f. Queen Merah.
4. Dari sebuah kotak yang berisi 4 bola merah, 7 bola putih diambil tiga bola sekaligus secara acak.
Berapakah peluang ketiga bola yang terambil :
a. semua merah d. berlainan warna
b. semua putih e. ada yang merah.
c. dua kuning dan satu putih f. sekurang-kurangnya satu putih.
Frekuensi harapan adalah banyak kejadian yang diharapkan dapat terjadi pada sebuah
percobaan. Misalkan sebuah percobaan dilakukan sebanyak n kali dan P(A) adalah peluang
kejadian A. Frekuensi harapan kejadian A ditentukan dengan rumus :
Fh (A) = nP(A)
Tiga buah mata uang logam dilempar bersama-sama sebanyak 80 kali. tentukanlah frekuensi
harapan munculnya ketiga-tiganya angka ?
Penyelesaian :
Perusahaan membuat barang dengan peluang barang diproduksi rusak yaitu 0,05. Jika
hasil produsi 1000 barang, berapa jumlah barang yang diproduksi diperkirakan akan rusak
?
Penyelesaian :
1. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan sebanyak 360 kali. Tentukan frekuensi harapan muncul
mata dadu berjumlah 7
2. Sebuah mesin permainan melempar bola bernomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 sebanyak 70 kali.
Tentukan frekuensi harapan muncul bola dengan nomor bilangan prima.
3. Tiga mata uang logam dilempar sebanyak 80 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya paling
sedikit satu gambar.
4. Dari 9 kartu diberi huruf F, E, R, I, Y, A, N, T, O diambil sebuah kartu secara acak. Jika pengambilan
dilakukan sebanyak 90 kali dengan pengembalian. Tentukan frekuensi harapan terambil huruf vokal.
Lembar Kerja Siswa (LKS)-3 Kelompok :
1.
Peluang gabungan dua kejadian dan 2.
kejadian saling lepas 3.
4.
Kejadian majemuk dapat terbentuk dengan cara mengkombinasikan dua atau lebih kejadian.
Pengkombinasian tersebut dapat dilakukan dengan gabungan atau irisan.
Misalnya pada percobaan pelemparan sebuah buah dadu
Peluang gabungan dua kejadian dapat ditentukan menggunakan sifat gabungan dua
n(AB) = ……….. + ………. − …………………… ,jika semua ruas dibagi dengan n(S) didapat :
Kesimpulan
Dalam dua kejadian sembarang A serta B dalam ruang sampel S, maka akan berlaku rumus:
Diketahui dari 45 siswa dalam suatu kelas, terdapat 28 siswa yang gemar pada mapel
Matematika, 22 siswa gemar pada mapel bahasa Inggris, serta sisa 10 siswa gemar kedua-
duanya.
Apabila seorang siswa dipilih secara acak, maka tentukan peluang siswa yang terpilih
merupakan siswa yang gemar matematika ataupun bahasa Inggris.
Penyelesaian:
• n(S) = ……
• Gemar Matematika, n(M) = …... maka P(M) = …….
• Gemar Bahasa Inggris, n(B) = ….. maka P(B) = …….
• Gemar keduanya, n(M ∩ B ) = …… maka P(M ∩ B) = …….
Peluang siswa yang terpilih gemar matematika atau bahasa inggris
= ……….
Berdasarkan hasil survai yang dilakukan pada suatu wilayah tentang kepemilikan sepeda
motor dan mobil diperoleh data sebagai berikut :
60 % warga memiliki sepeda
motor 20 % warga memiliki
mobil
10 % warga memiliki mobil dan sepeda motor
Dari wilayah tersebut dipilih satu warga secara acak, berapa peluang warga tersebut
memiliki sepeda motor atau mobil?
Penyelesaian
P (A B) = ……. + …….
– ….. P (A B) = ……. +
…….
Kesimpulan
Jika kejadian A dan kejadian B adalah dua kejadian yang saling lepas maka berlaku
rumus :
P (A B) =
Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak.
a. Tentukan peluang terambil kartu hitam atau heart.
b. Tentukan peluang terambil kartu heart atau As.
Penyelesaian :
a. A dan B adalah dua kejadian saling lepas, karena kartu heart berwarna merah, maka :
... ... ...
P(A B) = .... +... = + =
... ... ...
P(BC) =
Jadi, peluang terambil kartu heart atau As adalah ………..
Latihan Soal
1. Sebuah dadu dilemparkan satu kali. Tentukan peluang munculnya angka genap atau angka lebih
besar dari 3.
2. Suatu kelas terdiri dari 40 siswa, 25 siswa gemar olahraga, 21 siswa gemar seni musik, dan 9 siswa
gemar olahraga dan seni musik. Peluang seorang siswa :
a. gemar olahraga atau seni musik
b. tidak gemar olahraga maupun seni musik
3. Terdapat satu set kartu bridge, selanjutnya akan diambil sebuah kartu dari 1 set kartu bridge
tersebut. Tentukan peluang terambilnya kartu King atau kartu Diamond
4. Di atas meja terdapat dua set kartu. Setiap set kartu terdiri atas 52 lembar dengan empat warna
berbeda (merah, kuning, hijau, dan biru). Masing-masing warna terdiri atas 13 kartu bernomor 1
sampai dengan 13 . Satu kartu akan diambil secara acak dari dua set kartu tersebut. Tentukan
peluang terambil kartu berwarna merah atau bernomor 13
5. Dari 100 orang mahasiswa yang terdaftar, 40 orang mengikuti kuliah statistik, 55 orang mengikuti
kuliah kalkulus dan 30 orang mengikuti keduanya. Jika seorang dari dari 100 orang itu dipanggil,
maka tentukan peluang yang dipanggil itu mengikuti kuliah statistik atau kalkulus.
6. Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama satu kali. Tentukan peluang muncul jumlah angka kedua
dadu sama dengan 3 atau 10
7. Sebuah kantong berisi 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam. Diambil sebuah bola secara
acak, tentukan peluang terambil bola merah atau hitam.
8. Dari 10 orang, terdiri atas 6 laki-laki dan 4 wanita, akan dipilih 3 orang untuk menjadi ketua,
sekretaris, dan bendahara suatu organisasi. Tentukan peluang terpilih ketua laki-laki atau sekretaris
wanita
Lampiran Asesmen
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Aktivitas 1, Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan 2, 3, 4 ≤ 25% > 25% sampai > 70% benar
pengertian ruang ≤ 70 % sampai ≤ > 85%
85%
sampel dan kejadian
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan ruang ≤ 25% > 25% sampai > 70% benar
sampel dan kejadian ≤ 70 % sampai ≤ > 85%
85%
suatu percobaan
Jumlah skor
▪ Nilai akhir = x100
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
kejadian jumlah mata kedua dadu lebih dari
1 7 = {(2, 6), (3, 5), (3, 6), (4, 4), (4, 5), (5,3), 5 ---
(5,4), (5,5), (5,6), (6,2), (6,3), (6,4), (6,5), (6,6)
kejadian jumlah mata kedua dadu prima = ---
2 {(1,1), (1, 2), (2, 1), (1, 4), (2, 3), (3,2), (4,1), 5
(1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2), (6,1), (5,6), (6,5)
1. Dua buah dadu dilempar bersama-sama. Tentukan peluang munculnya jumlah mata
kedua dadu minimal berjumlah 9
2. Empat mata uang dilempar bersama-sama sebanyak 80 kali. Tentukan frekuensi harapan
munculnya tiga gambar
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Aktivitas 1 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan pengertian dan 2 ≤ 25% > 25% > 70% benar
peluang suatu kejadian sampai ≤ sampai ≤ > 85%
70 % 85%
2 Siswa dapat Latihan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan peluang soal ≤ 25% > 25% > 70% benar
suatu kejadian sampai ≤ sampai ≤ > 85%
70 % 85%
3 Siswa dapat Latihan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan frekuensi soal ≤ 25% > 25% > 70% benar
harapan suatu kejadian sampai ≤ sampai ≤ > 85%
70 % 85%
Jumlah skor
▪ Nilai akhir = x100
A. 12
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
A= kejadian jumlah mata kedua dadu minimal 9
n(S) = 36
A={(3,6), (4,5), (5,4), (6,3),(4,6),(5,5),
1 5 ---
(6,4),(5,6),(6,5), (6,6)} → n(A) = 10
n(A) 10
P(A) = =
n(S) 36
A= kejadian muncul tiga gambar ---
2 n(S) = 2 x 2 x 2 x 2 = 16 5
A = { GGGA, GGAG, GAGG, AGGG} → n(A) = 4
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
n(A) 4
P(A) = =
n(S) 16
n = 80
4
F (A) = P(A) n = 80 = 20 kali
h
16
Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge. Tentukan peluang kejadian
1
terambil kartu Queen atau kartu berwarna merah.
Dua buah dadu dilambungkan satu kali. Tentukan peluang kejadian munculnya jumlah kedua
2
mata dadu 5 atau perkalian kedua mata dadu 6
Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tentukan
3
peluang munculnya mata dadu prima atau angka pada uang logam
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan pengertian ≤ 25% > 25% > 70% benar
peluang gabungan dua sampai ≤ sampai ≤ > 85%
kejadian dan kejadian 70 % 85%
saling lepas
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan peluang ≤ 25% > 25% > 70% benar
gabungan dua kejadian sampai ≤ sampai ≤ > 85%
dan kejadian saling 70 % 85%
lepas
Jumlah skor
o Nilai akhir = x100
B. 12
RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan peluang gabungan dua Siswa dapat menentukan peluang gabungan dua
kejadian dan kejadian saling lepas kejadian dan kejadian saling lepas
1-3
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
• n(S) = 52
• n(K) = 4
• n(M)= 26
1
• n(KM) = 2 3 ---
• P(K M) = P(K) + P(M) −P(K M)
• P(K M) = 4 + 26 − 2 = 28
52 52 52 52
• n(S) = 36 ---
• Jumlah 5 (J5) = {(1,4), (2,3), (3,2), (4,1)}
n(J5) = 4
• Perkalian 6 (K6) = {(1,6), (2,3),
2 (3,2),(6,1)} →n(K6) = 4 4
• J5 K6 = {(2,3), (3,2)} →n(J5K6) = 2
• P(J5 k6) = P(J5) + P(K6) − P(J5 K6)
P(J5 K6) = 4 + 4 − 2 = 6
36 36 36 36
• n(S) = 6 x 2 = 12 • Mata dadu prima (D) = {2, 3, 5}
• Mata dadu prima (D) = {2, 3, 5} • Angka pada uang logam (A) = {A}
3 • Angka pada uang logam (A) = {A} 3 • P(D A) = 3 + 1 = 1
6 2
• P(D A) = 3 + 1 = 4
12 12 12
1. Pengayaan
C. Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)
D. diberikan materi masih
2. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian
pembelajarannya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), ataututor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan
tes / non tes.