, M kep
MAKALAH
MENGAPLIKASIKAN KEGIATAN MANAJER RUANG RAWAT PADA FUNGSI PENGARAHAN
Disusun Oleh :
MUHAMMAD RAFLI
A.1.18.1125
Muhammad Rafli
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………
C. Tujuan………………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………
A. Kesimpulan………………………………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumber daya manusia menjadi modal utama dalam terselenggaranya roda organisasi
pelayanan kesehatan. Seorang manajer keperawatan harus dapat mengelola SDM agar dapat
bekerja efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui fungsi
penggerakan. Pengarahan yang dilakukan pimpinan keperawatan dapat dikatakan efektif bila
bawahan atau staf atau perawat pelaksana dapat melaksanakan semua pekerjaan yang
ditunjukkan atau diberikan kepadanya secara konsistensi dengan kebijakan unit dan dapat
melaksanakan kegiatan dengan aman dan nyaman.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan dibuat dalam asuhan
keperaatan adalah bagaimana membangun dan merancang sebuah tujuan pengarahan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
MAKNA PENGARAHAN
Apakah makna pengarahan dalam manajemen keperawatan? Pengarahan yang baik akan
terlihat dalam bentuk (5 W dan I H), yaitu:
3) (When )Jam berapa seharusnya dilakukan (mulai jam masuk sampai jam pulang)
Pengarahan yang dilakukan pimpinan keperawatan dapat dikatakan efektif bila bawahan
atau staf atau perawat pelaksana dapat melaksanakan semua pekerjaan yang ditunjukkan
atau diberikan kepadanya secara konsistensi dengan kebijakan unit dan dapat
melaksanakan kegiatan dengan aman dan nyaman.
1. Menciptakan kerja sama yang lebih efisien Komunikasi antara atasan dan
bawahan berpotensi menjadi lebih baik, efisiensi kerja dapat tercapai dengan
kontribusi kepala ruang dalam menggerakkan bawahannya, misalnya melalui
supervisi tindakan keperawatan yang dilakukan kepala ruang berdampak pada
minimalnya kesalahan tindakan yang pada akhirnya dapat menghemat bahan,
alat dan waktu dibandingkan jika terjadi kesalahan akibat dari tidak dilakukan
supervisi tindakan keperawatan oleh kepala ruang.
2. Motivasi
3. Komunikasi
1. Motivasi Motivasi menjadi unsur penting fungsi pengarahan dalam keperawatan, karena
kita tahu bahwa pelayanan keperawatan memiliki kontribusi yang besar terhadap mutu
layanan kesehatan. Rendahnya kinerja perawatan akan mempengaruhi mutu pelayanan
keperawatan, sebaliknya bila kinerja perawat baik maka akan dapat meningkatkan mutu
layanan.
Tahukah Anda, apa sajakah rambu-rambu yang penting dilakukan dalam kegiatan
pengarahan? Berikut di bawah ini akan diuraikan 10 rambu-rambu kegiatan
pengarahan yang penting Anda ketahui menurut Douglas, yaitu:
1. Tentukan tujuan pengarahan yang realistis
2. Berikan prioritas pertama kepada yang penting dan urgen
3. Lakukan koordinasi dan efisien dengan unit kerja lain
4. Identifikasi tanggung jawab semua pekerjaan agar semua staf bekerja dengan
benar dan adil
5. Ciptakan budaya kerja yang aman dan suasana pendidikan berkelanjutan agar
selalu bekerja dengan keilmuan yang kokoh dan mutakhir
6. Timbulkan rasa percaya diri anggota yang tinggi, dengan memberikan reward
and punishment yang jelas dan tegas
7. Terjemahkan standar operasional prosedur yang mudah dibaca dan dimengerti
agar memudahkan pekerjaan yang akan dilakukan staf
8. Jelaskan prosedur keadaan gawat/force major baik terhadap pasien maupun
situasi gawat lainnya
9. Berikan pengarahan yang sifatnya jelas, singkat dan tepat
10. Gunakan manajemen kontrol yang baik untuk mengkaji kualitas layanan
secara teratur dan rutin.
a. Manajer harus mengerti struktur organisasi, siapa yang terkena dampak dari
keputusan yang dibuat. Jaringan komunikasi formal dan informal perlu
dibangun antara manajer dan staf
b. Komunikasi bukan hanya sebagai perantara, tetapi sebagai proses yang tak
terpisahkan dalam organisasi
c. Komunikasi harus jelas, sederhana, dan tepat.
d. Perawat profesional adalah mampu berkomunikasi dengan secara adekuat,
lengkap dan cepat.
e. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasi dapat diterima
f. Menjadi pendengar yang baik adalah komponen penting dalam komunikasi.
Konflik sering terjadi dalam tatanan asuhan keperawatan. Konflik yang terjadi
antar staf dengan staf, staf dengan pasien, staf dengan keluarga dan pengunjung,
staf dengan dokter (Swanburg, 2000). Manajer memiliki interaksi dengan staf
yang memiliki nilai, keyakinan, latar belakang dan tujuan berdeda yang menjadi
sumber terjadinya konflik (Marquis dan Huston, 2010). Sebagai manajer
keperawatan, kepala ruangan memiliki asumsi bahwa konflik suatu hal yang dapat
dihindari dan jika konflik tidak dikelola dengan baik, maka dapat menghasilkan
penyelesaian yang kreatif dan 24 berkualitas. Kepala ruangan menggunakan
konflik yang konstruktif dalam menciptakan lingkungan yang produktif
(Nursalam, 2012).
Pendekatan manajemen (khususnya manajemen keperawatan) merupakan salah
satu nilai profesional yang diperlukan dalam mengimplementasikan praktek
keperawatan profesional. Manajemen keperawatan memahami dan memfasilitasi
pekerjaan perawat pelaksana serta mengelola kegiatan keperawatan. Tugas
manager keperawatan adalah merencanakan, mengatur, mengarahkan dan
mengawasi keuangan yang ada, peralatan dan sumber daya manusia untuk
memberikan pengobatan yang efektif dan ekonomis.
kepada pasien. Ada lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir,
memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Kelima fungsi tersebut jika lebih
sederhana diringkas menjadi empat fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian (Planning, Organizing, actuating dan controlling)
atau terkenal dengan singkatan POAC. Fungsi perencanaan meliputi penentuan
sasaran organisasi, penetapan strategi keseluruhan, pengembangan hirarki rencana
menyeluruh dan memadukan dan mengkoordinasikan kegiatankegiatan. Fungsi
pengorganisasian meliputi perancangan struktur organisasi yang dilengkapi
dengan penetapan tugas, siapa melakukan apa bagaimana tugas dikelompokan
siapa melapor kepada siapa dan dimana keputusan harus diambil. Fungsi
pengarahan meliputi proses pengarahan dan koordinasi, penyelesaian konflik
dengan saluran komunikasi efektif. Fungsi pengendalian adalah pemantauan,
perbandingan, pengoreksian untuk menjamin organisasi berjalan sesuai rencana.
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di
pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang
berubah
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan kegiatan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai organisasi perencanaan manajerial
dan usaha usaha organisasi, dengan kegiatan mempengaruhi orang lain agar
bekerja sama dalam rangka menyelesaikan tugas, Motivasi adalah aktivitas pokok
dalam manajemen yang mendorng dan menjuruskan semua bawahan agar
berkeinginan, bertujuan bergerak untuk mencapai tujuan yang telas ditentukan
dengan rencana usaha Organisasi.
B. SARAN
Seorang pemimpin harus mampu menciptakan suasana yang baik, serta aman dan
nyaman untuk anggota kelompoknya dalam menjalankan tugas dalam untuk
mencapai suatu tujuan yang efekstif. Tanggung jawab akan tercipta jika
pemimpinan memberikan wewenang serta pengarahan dan motivasi yang baik
kepada anggota kelompok, sehingga tercipta kerja sama yang saling mendukung
dalam suatu organisasi.
DAFTAR PUSTAKA