Anda di halaman 1dari 28

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN PASANGKAYU

Dalam perjalanannya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasangkayu


telah mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pada awalnya
Dinas Lingkungan Hidup merupakan Bidang pada Dinas Perkebunan,
Kehutanan dan Lingkungan Hidup Hingga akhir tahun 2010. Dengan
pertimbangan aspek efektifitas dalam hal administrasi, koordinasi,
pengelolaan anggaran dan operasional kegiatan maka dibentuk lembaga
kedinasan baru yaitu Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mamuju Utara
(KLH).

Pada bulan Januari 2011 Kantor Lingkungan Hidup di bentuk menjadi


Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Mamuju Utara (BPLH).
Kemudian pada Januari 2017 sejalan dengan upaya restrukturisasi
kelembagaan pemerintah pusat dan daerah dengan diterbitkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah,
satuan kerja pemerintah daerah yang menjadi leading sektor dalam
menjalankan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup kembali
berubah bentuk kelembagaan menjadi Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Dasar perubahan ini tertuang dalam Peraturan daerah Kabupaten Mamuju
Utara Nomor 10 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat
daerah Kabupaten Mamuju Utara serta Peraturan Bupati Mamuju Utara
Nomor 41 Tahun 2016 tentang tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi
dan Rincian Tugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mamuju Utara.
TUGAS POKOK

Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten


Pasangkayu berpedoman pada Peraturan daerah Kabupaten Mamuju Utara
Nomor 10 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat
daerah Kabupaten Mamuju Utara serta Peraturan Bupati Mamuju Utara
Nomor 41 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan
Rincian Tugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mamuju Utara. Dalam
melaksanakan tugasnya, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasangkayu
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Tugas Dinas Lingkungan Hidup
adalah:

“Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah di Bidang


Pengendalian Lingkungan Hidup”

FUNGSI

Untuk melaksanakan tugasnya, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten


Pasangkayu mempunyai fungsi yaitu:
1. Perumusan kebijakan teknis bidang penataan dan penaatan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan
sampah, kebersihan, pertamanan, limbah B3, peningkatan kapasitas
lingkungan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang penataan dan
penaatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
pengelolaan sampah, kebersihan, pertamanan, limbah B3,
peningkatan kapasitas lingkungan, pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidangpenataan dan penaatan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan
sampah, kebersihan, pertamanan, limbah B3, peningkatan kapasitas
lingkungan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;
4. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

VISI

Seiring dengan perkembangan pembangunan di Kabupaten


Pasangkayu saat ini, terutama dalam aspek pemanfaatan potensi dan
permasalahan pengelolaan lingkungan hidup, serta untuk mendukung
tercapainya Visi dan Misi Kabupaten Pasangkayu kedepan, maka visi Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasangkayu adalah:

“TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN


DENGAN PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG
PROFESIONAL DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN YANG BIJAK”

MISI

Dalam upaya mewujudkan visinya, ditetapkan 4 (empat) misi Dinas


Lingkungan Hidup Kabupaten Pasangkayu sebagai berikut:
1. Penguatan kualitas dan akses informasi sumberdaya alam
lingkungan hidup, regulasi, analisis lingkungan dan kajian
lingkungan hidup melalui penataan dan penaatan yang
menumbuhkan kesadaran masyarakat pelaku usaha;
2. Membangun SDM dan Kemitraan Lingkungan dalam upaya
penyelematan lingkungan dan mengantisipasi perubahan iklim;
3. Mewujudkan pengelolaan sampah yang bijak, pengendalian
pencemaran dan penataan ruang terbuka hijau dan pertamanan;
4. Mewujudkan pengendalian pengrusakan perlindungan dan
konservasi sumberdaya alam lingkungan hidup di Kabupaten
Pasangkayu.

STRUKTUR ORGANISASI

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasangkayu, merupakan salah


satu unsur penunjang pemerintahan Kabupaten di bidang Lingkungan
Hidup yang dibentuk berdasarkan Peraturan daerah Kabupaten Mamuju
Utara Nomor 10 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat
daerah Kabupaten Mamuju Utara serta Peraturan Bupati Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2016 tentang kedudukan, tugas pokok, fungsi dan rincian
tugas Dinas Lingkungan Hidup, sebagai Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Mamuju Utara. Dinas ini berada dibawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Bupati Mamuju Utara. Sesuai Peraturan Daerah di
atas, struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari Kepala Dinas,
Sekretaris dibantu 2 (dua) sub bagian, 3 (tiga) bidang serta 6 (enam) seksi
dengan rincian sebagai berikut :

A. Kepala Dinas

(1) Dinas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang kepala Dinas


mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintah Daerah di bidang pengendalian lingkungan
Hidup meliputi penataan dan penaatan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan sampah,
kebersihan, pertamanan, limbah B3, peningkatan kapasitas
lingkungan, pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Dinas Lingkungan
Hidup mempunyai fungsi;

a. Merumuskan kebijakan teknis bidang penataan dan penaatan


perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan
sampah, kebersihan, pertamanan, limbah B3, peningkatan
kapasitas lingkungan, pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang penataan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan
sampah, kebersihan, pertamanan limbah B3, peningkatan
kapasitas lingkungan, pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan;
c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang penataan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan
sampah, kebersihan, pertamanan limbah B3, peningkatan
kapasitas lingkungan, pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan;
d. Penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati.
B. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan


pengkoordinasian penyelenggaraan program kerja Dinas, dan
pengkajian bahan rumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan
program, pengelolaan keuangan, pegawai dan lain-lain. Sekretaris
Dinas membawahi :

1. Sub bagian Keuangan dan Penyusunan Program, mempunyai


tugas melaksanakan pengendalian penyusunan bahan
pengkajian kebijakan teknis di bidang penyusunan program,
melaksanakan pengendalian pelaksanaan administrasi
keuangan;
2. Sub bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas
melaksanakan pengendalian pengelolaan administrasi
kepegawaian dan umum.
C. Kepala Bidang

1. Bidang Penataan dan Penaatan PPLH mempunyai tugas pokok


melaksanakan pengaturan dan pengendalian serta perumusan
kebijakan teknis dan pedoman pelayanan umum di bidang
perencanaan dan kajian dampak lingkungan, pengaduan dan
penyelesaian sengketa lingkungan dan penegakan hukum
lingkungan, membawahi :
a. Seksi perencanaan dan kajian dampak lingkungan;
b. Seksi pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan;
c. Seksi penegakan hukum lingkungan.
2. Bidang Pengelolaan sampah, Limbah B3 dan Peningkatan
Kapasitas lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis dan pedoman
pengendalian program persampahan, kebersihan dan
pertamanan, pengelolaan limbah B3 dan peningkatan
kapasitas lingkungan, membawahi;
a. Seksi pengelolaan sampah, kebersihan dan pertamanan;
b. Seksi Limbah B3, dan;
c. Seksi Peningkatan Kapasitas.
3. Bidang Pengendalian Pencemaran dan kerusakan lingkungan
mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkajian bahan
perumusan kebijakan teknis melaksanakan pengendalian
pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemeliharaan
lingkungan, membawahi :
a. Seksi Pencemaran Lingkungan;
b. Seksi Kerusakan Lingkungan, dan;
c. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL


PENGAWASAN LINGKUNGAN SEKRETARIS
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

SUB BAGIAN KEUANGAN


SUB BAGIAN UMUM DAN
DAN PENYUSUNAN
KEPEGAWAIAN
PROGRAM

BIDANG PENATAAN DAN BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH, BIDANG PENGENDALIAN


PENAATAN PPLH LIMBAH B3 DAN PENINGKATAN PENCEMARAN DAN
KAPASITAS KERUSAKAN LINGKUNGAN

SEKSI SAMPAH, LIMBAH B3 SEKSI PENGENDALIAN


DAN PENINGKATAN PENCEMARAN DAN
KAPASITAS KERUSAKAN LINGKUNGAN

SEKSI PERENCANAAN
DAN KAJIAN
DAMPAK SEKSI KERUSAKAN
LINGKUNGAN SEKSI LIMBAH B3 LINGKUNGAN
SEKSI PENGADUAN
DAN PENYELESAIAN
SENGKETA
LINGKUNGAN
SEKSI PENINGKATAN SEKSI PEMELIHARAAN
KAPASITAS LINGKUNGAN HIDUP
SEKSI PENEGAKAN
HUKUM LINGKUNGAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS


(UPTD)

D. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Lingkungan Hidup di


kelompokan dalam 2 (dua) bagian, yaitu:

• 1. Fungsional Pengawasan Lingkungan;


• 2. Fungsional Pengendalian Lingkungan
Unit Pelaksana Teknis Daerah yang diharapkan terbentuk untuk
memperkuat tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup adalah;

• 1. UPTD Laboratorium, dan;


• 2. UPTD Pengelolaan Sampah, Pertamanan dan Limbah.

SUMBER DAYA APARATUR


Secara umum jumlah Sumber Daya Manusia yang ada di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Pasangkayu pada tahun 2017 adalah,
sebanyak 88 (delapan Puluh Tujuh) Orang, dengan rincian 24 (dua puluh
enam) orang PNS dan 65 (Enam puluh lima) orang tenaga honorer. Secara
lengkap gambaran tentang kepegawaian pada Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Pasangkayu berdasarkan komposisi pegawai dapat dilihat pada
table

Tabel Jumlah Pegawai

No. Jabatan Jumlah


1 Pejabat Struktural 14
2 Staf Bidang 5
3 Staf Administrasi/tata usaha 8
4 Tenaga Honor Kantor 6
5 Tenaga Honor Persampahan 106
Jumlah 139

Tabel Jumlah PNS berdasarkan Bidang dan Tenaga Honorer

No. Bagian Jumlah


Saat ini Kebutuhan
1 Kepala 1 1
2 Sekretariat 8 7
3 Bidang Penataan dan 7 10
Penaatan PPLH
4 Bidang Pengelolaan sampah, 4 10
Limbah B3 dan Peningkatan
Kapasitas
5 Bidang Pengendalian 4 10
Pencemaran dan kerusakan
lingkungan
6 Tenaga Honorer kantor 22 22
7 Tenaga Honorer persampahan 43 100
Jumlah 89 160

Tabel Jumlah PNS Berdasarkan Pendidikan


No. Pendidikan Jumlah
1 S2 2
2 S1 17
3 D3 1
4 SMA 7
Jumlah 27

Tabel Jumlah Pegawai Menurut Status, Pangkat dan Golongan

No. Status Kepegawaian Gol/Ruang Jumlah


1 Pembina Tk. I IV/c 1
2 Pembina IV/a 2
3 Penata Tk I III/d 5
4 Penata III/c 7
5 Penata Muda Tk I III/b 2
6 Penata Muda III/a 3
7 Pengatur Tk I II/d 3
8 Pengatur II/c 3
9 Pengatur Muda Tk.I II/b 1
10 Pengatur Muda II/a 0
Jumlah 27

Tabel Data Pejabat

JABATAN NAMA

Kepala Dinas Ir. ARDHILLA

Agus Subekti Tole,


Sekretaris
S.Hut, M.si

- Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program A.Nurhadi, S.Sos

- Sub Umum dan Kepegawaian -


Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan
Muhammad Tauhid, SP
Pengelolaan Lingkungan Hidup

- Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan I Made Sima, ST

- Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Asri, S.Pdi

- Seksi Penegakan Hukum Lingkungan -

Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan


Talib, SE
Peningkatan Kapasitas

- Seksi Pengelolaan Sampah, Kebersihan dan Pertamanan Arman, S.Sos

- Seksi Limbah B3 Daud, ST

- Seksi Peningkatan Kapasitas Ramlah, S.ST

Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan


Andi Akmal AL, SH
Lingkungan Hidup

- Seksi Pencemaran Lingkungan Djayadi, S.Sos

- Seksi Kerusakan Lingkungan Nurjanna, S.Hut

- Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup Rafiqah, S.Hut

UPTD Laboratorium Lingkungan -

UPTD Persampahan -

Kinerja Pelayanan

Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten


Pasangkayu diuraikan berdasar kanproyeksi keuangan daerah yang
dialokasikan ke Dinas Lingkungan Hidup berdasarkan program-
program proritas:
Tabel Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD

Indikator Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian Pada Tahun ke -
Kinerja
No
sesuai 201 201 201 201 201 201 201 201 201
2011 2015 2012 2013 2015 2015
2 3 4 1 4 1 2 3 4
Tupoksi SKPD

Penanganan
1 75% 75% 75% 75% 75% - - 3,69 3,60 4,02 - - 4,92 4,8 5,36
Sampah

2. Penduduk
Berakses air 25% 25% 25% 25% 25% - - - - 1,09 - - - - 4,36
minum)*

Luas
47,11 47,11
3. Pemukiman 25% 25% 25% 25% 50% 25% 25% 25% 35% 25% 25% 25% 35%
% %
yang tertata)*

4. Status Mutu 100 100 100 100 100 100 100


100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Air % % % % % % %

5. Pengawasan
terhadap
wilayah rawan 100 100 100 100 100 100 100
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
longsor dan % % % % % % %
sumber mata
air

6. Pengawasan 100% 100%


100 100
100% 100% 100% 100%
100
100%
100 100 100 100
100%
% % % % % % %
terhadap
pelaksanaan
AMDAL

7. Tempat
Pembuangan
Sampah (TPS) 25% 25% 25% 25% 25% - - - - 0,3% - - - - 1,2
per-satuan
penduduk

8. Penegakan
100 100 100 100 100 100 100
Hukum 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
% % % % % % %
Lingkungan

9. Kualitas Udara 100% 100%


100 100
100% 100% 100% 100%
100
100%
100 100 100 100
100%
% % % % % % %
Anggaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mamuju Utara sumber
pendanaan APBD II tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat
pada table berikut. Untuk mewujudkan amanat Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
khususnya di Kabupaten, maka sumber pendanaan APBD II melalui
pembiayaan bidang lingkungan hidup masih menjadi alternative mengingat
terbatasnya kemampuan pendanaan melalui APBD II. Tabel berikut
menggambarkan anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan pada Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Mamuju Uatara tahun 2011 sampai dengan
2015.

Tabel Jumlah Volume sampah dan Produksi Sampah Tahun ke - Kabupaten


Pasangkayu

No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah Sampah 13.555 16.530


1. 0 0 9.575 m3
yang ditangani m3 m3

Jumlah volume 259.260 376.500 410.880


2. 0 0
produksi sampah m3 m3 m3

3. Persentase 0 0 3,69 3,60 4,02

Sumber Data : Data Olah Dinas Lingkungan Hidup, 2016

Data diatas menunjukkan masih lemahnya penanganan sampah


dalam Kabupaten Pasangkayu dengan persentase penanganan masih
berkisar 4,02 %, untuk mencapai kota sehat (adipura) salah satu indikator
adalah bagaimana suatu daerah mengelolah sampah yang dihasilkan.

Tabel Jumlah volume sampah dan produksi sampah menurut kecamatan


Tahun ke- Kabupaten Pasangkayu.

Jumlah
Jumlah
volume
No. Kecamatan sampah yang Persentase
produksi
ditangani (m3)
sampah (m3)

(1) (2) (3) (4) (5=4/3)

1 Kecamatan Dapurang 0 3.958 0


2 Kecamatan Sarudu 0 4.089 0

3 Kecamatan Duripoku 0 1.577 0

4 Kecamatan Bulutaba 0 3.004 0

5 Kecamatan Baras 0 5.308 0

6 Kecamatan Lariang 0 1.930 0

7 Kecamatan Tikke Raya 0 4.562 0

8 Kecamatan Pedongga 0 2.174 0

Kecamatan
9 16.530 410.880 4,02
Pasangkayu

Kecamatan
10 0 5.279 0
Bambalamotu

11 Kecamatan Bambaira 0 2.815 0

12 Kecamatan Sarjo 0 2.296 0

Jumlah 16.530 447.872 4,02

Sumber Data : Data Olah, Dinas Lingkungan Hidup 2016

Data tersebut diatas menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat


untuk mengelola sampah masih sangat kurang, dibuktikan dengan dari 12
kecamatan hanya kecamatan pasangkayu yang melakukan pengelolaan
sampah sekitar 4, 2 %, kondisi ini disebabkan karena belum berfungsinya
secara maksimal sistem pengelolaan sampah di dalam Kota Kabupaten.

Tabel Ratio tempat pembuangan sampah terhadap jumlah penduduk


menurut Kecamatan Tahun ke –n Kabupaten Pasangkayu

TPS
Jumlah
No. Kecamatan Penduduk Jumlah Daya Rasio
Jumlah
(Jiwa) Tampung
(Unit)
(Ton)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kecamatan
1 13.744 0 0 0,00
Dapurang

2 Kecamatan Sarudu 14.198 0 0 0,00


3 Kecamatan Duripoku 5.476 0 0 0,00

4 Kecamatan Bulutaba 10.430 0 0 0,00

5 Kecamatan Baras 18.430 0 0 0,00

6 Kecamatan Lariang 6.700 0 0 0,00

Kecamatan Tikke
7 15.841 0 0 0,00
Raya

8 Kecamatan Pedongga 7.549 0 0 0,00

Kecamatan
9 28.021 8* 8 0,03
Pasangkayu

Kecamatan
10 18.329 0 0 0,00
Bambalamotu

11 Kecamatan Bambaira 9.774 0 0 0,00

12 Kecamatan Sarjo 7 972 0 0 0,00

Jumlah 156.464 0 8 0,03

*** Keterangan TPS yang digunakan adalah Contener sampah

Sumber Data : Dinas Perumahan Rakyat dan Tata Ruang, 2016

Rumus :

Jumlah daya tampung TPS


x 1000
Jumlah Penduduk

Dari Ratio tempat pembuangan sampah terhadap jumlah penduduk,


menunjukkan bahwa sebagian sampah yang ada belum tertangani sehingga
membahayakan bagi lingkungan hidup.

Tabel Proporsi Jumlah Penduduk yang mendapatkan Akses Air Minum dan
Jumlah Penduduk Tahun ke – Kabupaten Pasangkayu

No. Uraian (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1)**)

Jumlah
1. penduduk yang 0 0 0
3.265 2.285
mengakses air
minum

2. Jumlah penduduk 134.361 142.075 187.737 198.503 209.886

Persentase
penduduk
3. 0,00 0,00 0,00 1,64 1,09
berakses air
bersih

Penduduk berakses air minum


X 100
Jumlah Penduduk

Tabel Proporsi Jumlah Penduduk yang mendapatkan Akses Air Minum dan
Jumlah Penduduk menurut Kecamatan Tahun ke - Kabupaten Mamuju
Utara
Jumlah
No Jumlah Penduduk yang
Kecamatan Persentase
. penduduk mendapatkan
akses air minum

(1) (2) (3) (4) (5=4/3)

1 Kecamatan Dapurang 13.744 555 4,038

2 Kecamatan Sarudu 14.198 2.795 19,686

3 Kecamatan Duripoku 5.476 245 4,474

4 Kecamatan Bulutaba 10.430 90 0,863

5 Kecamatan Baras 18 430 130 0,705

6 Kecamatan Lariang 6 700 30 0,448

7 Kecamatan Tikke Raya 15 841 60 0,379

8 Kecamatan Pedongga 7 549 30 0,397

9 Kecamatan Pasangkayu 28 021 2.205 7,869

Kecamatan
10 18 329 1.090 5,947
Bambalamotu

11 Kecamatan Bambaira 9 774 790 8,083

12 Kecamatan Sarjo 7 972 475 5,958


Jumlah 156.464 8.495 5,4

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum cq. Bidang Cipta Karya dan BPS
Kabupaten Pasangkayu, 2016

Tabel Proporsi Jumlah Penduduk yang dapat mengakses air minum dan
jumlah penduduk tahun 2010 s/d 2015 Kabupaten Pasangkayu

No
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
.

Jumlah penduduk
1. yang mengakses air 0 0 0 3.265 2.285
minum

134.36 142.07 187.73 198.50 209.88


2. Jumlah penduduk
1 5 7 3 6

Persentase penduduk
3. 0,00 0,00 0,00 1,64 1,09
berakses air bersih

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum cq. Bidang Cipta Karya dan BPS
Kabupaten Pasangkayu, 2016

Penggunaan air minum oleh masyarakat yang terdata mencapai 1,09


% data ini di olah dari jumlah penduduk yang mengakses langsung air
minum. Sehingga dapat dipastikan bahwa sekitar 98,81 % masyarakat
Mamuju Utara mengakses air minum melalui penggunaan air bersih dari
sumber-sumber lain misal : sumur gali, bor, sungai, mata air lainnya yang
kemudian di olah sendiri melalui proses masak, ini menunjukkan
pentingnya pengawalan kualitas lingkungan melalui pengujian kualitas air
di daerah sumber air bersih, agar di pastikan tidak terjadi kontaminasi dan
atau pencemaran.

Berikut akan disampaikan tabel Sungai yang di ukur kualitas air.


Tabel Kualitas Air Sungai Kabupaten Pasangkayu

Tempel
TDS TSS DO BOD COD NO2 NO3 NH3 T-P
Nama Nama Lokasi atur pH
(mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
(ºC)

Desa Lariang
Sungai 7,6
Kec.Tikke 28 77,19 36,15 6,5 21,44 54,47 0,01 tad tad tad
lariang 3
Raya

Sungai Kelurahan
28,15 8,4 126,1 21,11 5 1,54 12,18 0,02 2,19 1,01 0,02
Pasangkayu pasangkayu

Sungai desa pedongga


28 8,9 3,9 12,65 1,4 1,14 5,98 0 1,15 tad tad
Pasangkayu kec.pedongga

Sungai Kelurahan
29 9,2 2,49 5,79 2,3 1,15 5,67 0 1,63 tad tad
Pasangkayu pasangkayu

Desa
Sungai
kasaloang 29 9,2 0,4 15,87 1,7 178 6 0 1,12 tad tad
Kasaloang
kec.bambaira

Sungai Desa
Randomaya Randomayang 29 8,8 27,65 1,6 4,55 5,23 0,01 0,02 tad tad
ng Kec. Bambaira

Sumber Data : BPLH Kab. Mamuju Utara kerjasama UNTAD, 2015


Tabel Inventarisasi Sungai di Mamuju Utara sebagai sumber air bersih
masyarakat yang belum di Uji Kualitas Airnya

Uji Uji Uji


No. Nama Sungai Kualita No. Nama Sungai Kualita No. Nama Sungai Kualita
s Air s Air s Air

(1) (2)

1 Sungai Jompi BU 39 Sungai Towoni BU 77 S.Amboresse BU

2 Sungai Sanada BU 40 S.Burangge BU 78 Sungai Kine BU

Sungai BU BU BU
3 41 Sungai Majene 79 Sungai Kine
Tombela

4 Sungai Murni BU 42 Sungai Biai BU 80 S. Tampaure BU

5 Sungai Muni BU 43 Sungai Barubu BU 81 Sungai Leli BU

BU BU Sungai BU
6 Sungai Wike 44 Sungai Tohiti 82
Saluwira

7 Sungai Patika BU 45 sungai Ulutata BU 83 S.Bambarano BU

8 Sungai Kuma BU 46 Sungai Dou BU 84 Sungai Biai BU

9 S. Benggaulu BU 47 Sungai How BU 85 Sungai Barubu BU

Sungai BU BU BU
10 48 Sungai Tata 86 Sungai Lariang
Masabo

11 Sungai Tetero BU 49 Sungai Tonju BU 87 Sungai Laha BU

BU BU Sungai BU
12 Sungai Tameo 50 Sungai Lelejae 88
Torussa

Sungai BU BU SU
13 51 Sungai Lariang 89 S. Pasangkayu
Karossa

Sungai BU Sungai BU S. Jembatan BU


14 52 90
tarareko Pangiang Patah

BU BU S. BU
15 Sungai Antai 53 Sungai Pakela 91
Salunggadue

BU BU Sungai BU
16 Sungai Melu 54 Sungai Karobe 92
Pangiang

17 Sungai Anjare BU 55 S.Bambalamotu BU 93 Sungai Moi BU

BU S.Randomayan SU BU
18 Sungai Silaja 56 94 Sungai Bayu
g

19 Sungai Kasalai BU 57 Sungai Batio BU 95 Sungai Lala BU

20 Sungai Sarasa BU 58 Sungai Salule BU 96 Sungai Kumu BU

Sungai BU BU BU
21 59 Sungai Tanasa 97 Sungai Apu
Salubobo

22 S.Bambalimua BU 60 Sungai Boya BU 98 Sungai Sulu BU


BU Sungai BU BU
23 Sungai Limua 61 99 Sungai Tura
Salomoni

BU BU 10 BU
24 Sungai Tagari 62 Sungai Kalola Sungai Babia
0

S. Bone BU BU 10 BU
25 63 Sungai Tosonde Sungai Peburo
Langgo 1

BU BU 10 BU
26 Sungai Kuma 64 Sungai Saluwu S. Panebunggu
2

BU BU 10 BU
27 Sungai Nomo 65 Sungai Vinorra Sungai Tangga
3

BU BU 10 SU
28 Sungai Too 66 Sungai Sinape Sungai Lariang
4

BU SU 10 S. Jengeng BU
29 Sungai Pra 67 S. Kasaloang
5 Raya

Sungai BU BU 10 BU
30 68 Sungai Tabao Sungai Tikke
Samonu 6

BU BU 10 Sungai BU
31 Sungai Loka 69 S.Bantalaka
8 Sambolo

BU S.Kalukunangk BU 10 BU
32 Sungai Taharai 70 S.Pedongga
a 9

BU BU 11 Sungai BU
33 Sungai Baribi 71 S. Salutunu
0 Maponu

BU BU 11 Sungai BU
34 Sungai Maha 72 S.Bambamate
1 Kumboli

Sungai BU BU 11 BU
35 73 S. Kalemboro Sungai Simajo
Masimbu 2

BU BU 11 BU
36 Sungai Pangi 74 Sungai Empalili Sungai Letawa
3

BU BU 11 BU
37 Sungai Paniki 75 Sungai ilama S. Surumana
4

38 Sungai Kuma BU 76 Sungai Baruga BU

Sumber Data : BPLH dan BPS, 2015

Ket : BU = Belum Uji

SU = Sudah Uji
Sungai di Uji Kualitas
Airnya
x 100
Jumlah Sungai
keseluruhan

4/114 x 100 = 3,51 %

Pemantaun terhadap kualitas sumber air khususnya sungai masih berkisar


3,51%. Kondisi ini sangat membahayakan masyarakat dan lingkungan
karena sekitar 96,49 % kondisi sungai tidak terpantau.

Tabel Persentase luas Permukiman yang tertata Tahun ke- Kabupaten


Pasangkayu

No. Uraian (n) (n-2 (n-3) (n-2) (n-1)**)

Luas Area Permukiman


1. - - - - 1.152,7
tertata

Luas area pemukiman


2. - - - - 2.456,26
keseluruhan

Persentase Luas
3. permukiman yang - - - - 47,11%
tertata

Sumber Data : Data Olah, Dinas Lingkungan Hidup, 2016

Tabel Persentase Luas Permukiman yang tertata menurut Kecamatan

Tahun ke-n Kabupaten Pasangkayu

Luas area
Permukiman Luas area
No. Kecamatan keseluruhan permukiman Persentase
tertata
(Ha)

(1) (2) (3) (4) (5=4/3)

1 Kecamatan Dapurang 139,91 41,64 29,76%


2 Kecamatan Sarudu 296,58 148,81 50,18%

3 Kecamatan Duripoku 258,85 104,11 40,22%

4 Kecamatan Bulutaba 439,84 206,19 46,88%

5 Kecamatan Baras 117,07 103,85 88,71%

6 Kecamatan Lariang 111,31 64,31 57,78%

7 Kecamatan Tikke Raya 87,72 27,82 31,71%

8 Kecamatan Pedongga 57,13 27,82 48,70%

Kecamatan
9 742,57 345,80 46,57%
Pasangkayu

Kecamatan
10 40,18 20,49 51,01%
Bambalamotu

11 Kecamatan Bambaira 59,78 15,07 25,21%

12 Kecamatan Sarjo 105,31 51,19 48,61%

Jumlah 2.456,26 1.152,7 47,11%

Data Olah : Dinas Lingkungan Hidup, 2017


Tabel Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Pelayanan Badan Lingkungan Hidup Kab. Mamuju Utara

Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun


Uraian
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Belanja
Tidak
1.148.5 348.05 492.84 938.02 1.426.39 1.366.10 1.351.5 1.124.8 268.490.1 456.38 831.780.4 1.416.1 1.363.1 1.351.5
Langsu
48.671 1.379 6.019 2.748 6.347 0.002 13.305 04.898 81 8.977 69 17.670 27.625 13.305
ng
(BTL)

Belanja
1729.46 1.443.63 163.88 4.391.79 3.254.7 3.254.71 4.345.6 1.722.0 1.427.1 1.624.7 2.299.3 4.319.6 3.201.6 3.955.0
Langsu
0.000 0.000 4.000 6.460 16.390 6.390 23.500 12.540 59.130 64.400 20.243 29.376 89.241 06.322
ng (BL)

2.878.0 1.791.68 656.73 5.329.81 4.681.11 4.620.81 5.697.1 2.846.8 1.695.6 2.081.1 3.131.1 5.735.7 4.564.8 5.306.5
Jumlah
08.671 1.379 0.019 9.208 2.737 6.392 36.805 17.438 49.311 53.377 00.712 47.046 16.866 19.627

Sumber Data : Dinas Lingkungan Hidup, 2017


Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

A. Kekuatan (Strengths)
Beberapa kekuatan yang bisa digunakan antara lain :

1. Peraturan perundangan termasuk baku mutu yang telah


ditetapkan, terutama dengan berlakunya Undang-Undang 18
Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Undang-Undang 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah.
2. Kewenangan dalam penyelenggaranaan urusan pemerintah
kabupaten di bidang lingkungan hidup;
3. Komitmen kerja dari sumber daya pengelola lingkungan hidup
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya;
4. Sinergitas dengan para pelaku usaha mendorong peran pelaku
usaha dalam pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan
Lingkungan Hidup;
5. Gedung laboratorium Lingkungan dan peralatan.
B. Kelemahan (Weakness)
Faktor kelemahan yang ada pada Dinas Lingkungan Hidup antara
lain :

1. Terbatasnya Sumber Daya Manusia yang kompeten dibidang


lingkungan hidup;
2. Kapasitas Sumber Daya Manusia yang ada belum seluruhnya
sesuai dengan beban tugas;
3. Terbatas tenaga fungsional persampahan, kebersihan dan
pertamanan,
4. Terbatasnya sarana dan prasarana kerja terkaittugas pokok dan
fungsi organisasi;
5. Keterbatasan data dan informasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup kabupaten;
6. Masih terbatasnya alokasi dana untuk pembiayaan program/
kegiatan pelayanan publik jika dibandingkan dengan
permasalahan lingkungan hidup yang ada;
7. Lemahnya koordinasi antar stakeholder maupun instansi di
kabupaten;
8. Belum Optimalnya laboratorium lingkungan.
C. Peluang (Opportunities)
Faktor peluang yang dapat digunakan untuk menentukan
keberhasilan antara lain :

1. Adanya Peraturan perundangan yakni Undang-undang 18 tahun


2008 tentang pengelolaan sampah, Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
2. Isu lingkungan yang merupakan isu global;
3. Adanya tuntutan akuntabilitas dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan, sehingga menuntut
adanya peningkatan kinerja;
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
pesat serta semakin tingginya peran serta masyarakat di dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
D. Tantangan (Threats)
Beberapa tantangan yang perlu diantisipasi, antara lain :

1. Isu lingkungan hidup belum ditempatkan sebagai peluang


untuk pembangunan ekonomi;
2. Kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan lingkungan
hidup masih harus ditingkatkan;
3. Rendah pemahaman masyarakat dalam Pencapaian
penghargaan lingkungan Adipura;
4. Kebijakan yang tidak proporsional yang dapat menimbulkan
pengaruh terhadap kinerja Dinas Lingkungan Hidup.
Dari hasil identisikasi kekuatan, kelemahan,peluang dan
tantangan selanjutnya dilakukan pembobotan guna menentukan
strategi yang akan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dalam
rangka mencapai visi dan misi. Selanjutnya dengan menggunakan
kekuatan yang dimiliki dan mereduksi factor-faktor yang menjadi
kelemahan dengan menghindari ancaman/tatangan yang akan
dihadapi maka dapat digambarkan strategis yang ada pada table
berikut :

Tabel Matriks SWOT

KEKUATAN KELEMAHAN
1. Undang-undang 1. Terbatasnya Sumber
Nomor 18 Tahun Daya Manusia yang
2008 tentang kompeten dibidang
pengelolaan lingkungan hidup;
Persampahan, 2. Kapasitas Sumber
Undang-Undang Daya Manusia yang
Nomor 32 Tahun ada belum
2009 tentang seluruhnya sesuai
Perlindungan dan dengan beban tugas;
Pengelolaan 3. Terbatas tenaga
Lingkungan Hidup, fungsional
Undang-Undang 23 persampahan,
Tahun 2014 tentang kebersihan dan
Pemerintahan pertamanan,
Daerah. 4. Terbatasnya sarana
2. Kewenangan dalam dan prasarana kerja
penyelenggaranaan terkaittugas pokok
urusan pemerintah dan fungsi organisasi;
kabupaten di bidang 5. Keterbatasan data
lingkungan hidup; dan informasi sumber
3. Komitmen kerja dari daya alam dan
sumber daya lingkungan hidup
pengelola kabupaten;
lingkungan hidup 6. Masih terbatasnya
dalam alokasi dana untuk
melaksanakan pembiayaan
tupoksi; program/ kegiatan
4. Sinergitas dengan pelayanan publik jika
para pelaku usaha dibandingkan dengan
mendorong peran permasalahan
pelaku usaha dalam lingkungan hidup
pelaksanaan yang ada;
perlindungan dan 7. Lemahnya koordinasi
pengelolaan antar stakeholder
Lingkungan Hidup; maupun instansi di
5. Gedung kabupaten;
Laboratorium dan 8. Belum Optimalnya
sarananya; laboratorium
6. TPA Gunung Sari. lingkungan

PELUANG STRATEGI S – O STATEGI W - O


1. Adanya Peraturan 1. Membangun 1. Menambah jumlah
perundangan yakni komitmen bersama SDM kompeten yang
Undang-undang dalam melaksanakan sesuai kebutuhan;
Nomor 18 Tahun tupoksi untuk 2. Meningkatkan jejaring
2008 tentang mencapai data dan informasi
pengelolaan akuntabilitas kinerja; lingkungan hidup
2. Meningkatkan tingkat kabupaten
Persampahan,
pengawasan terhadap
Undang-Undang
kegiatan/ usaha wajib
Nomor 32 Tahun 2009
memiliki dokumen
tentang Perlindungan
lingkungan (AMDAL,
dan Pengelolaan
UKL-UPL, DELH,
Lingkungan Hidup;
DPLH, SPPL)
2. Isu lingkungan yang
merupakan isu global;
3. Tuntutan
akuntabilitas dalam
penyelenggaraan
pemerintahan,
pembangunan dan
pelayanan, sehingga
menuntut adanya
peningkatan kinerja;
4. Perkembangan IPTEK
yang sangat pesat
serta semakin
tingginya peran serta
masyarakat di dalam
pengelolaan
lingkungan hidup.
ANCAMAN STRATEGI S – T STRATEGI W – T
1. Dalam presepsi 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan
masyarakat, isu kapasitas SDM dan koordinasi antar
lingkungan hidup penguatan institusi stakeholder, instansi
belum ditempatkan pengelola lingkungan lingkungan dan
sebagai peluang hidup; masyarakat akademisi
untuk pembangunan 2. Meningkatkan upaya dalam pengelolaan
ekonomi; penegakan hukum lingkungan
2. Kapasitas SDM, lingkungan secara 2. Membangun
kelembagaan dan konsisten dan komunikasi/kemitraan
sarana / prasarana berkesinambungan antara pemerintah
lingkungan hidup melalui penguatan daerah, pihak swasta
masih belum intrumen/ peraturan serta masyarakat
memadai; lingkungan; sebagai objek
3. Penerapan sistem 3. Meningkatkan pembentukan perilaku
penegakan hukum kebersihan kota dan yang berwawasan
yang masih lemah; penataan ruag lingkungan
4. Kebijakan yang terbuka hijau.
belum
berkesinambungan
yang dapat
menimbulkan
pengaruh terhadap
kinerja Dinas
Lingkungan Hidup.
5. Lingkungan yang
kurang bersih dan
tidak tertata.

ALAMAT :
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasangkayu
Jl. Masjid Madaniah (Komp. Perkantoran PEMDA) No. 4 Pasangkayu
Kelurahan Pasangkayu
Kabupaten Pasangkayu – 91571
Provinsi Sulawesi Barat – Indonesia
e-mail : dlh.pasangkayu@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai