Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

WAHAM

Diajukan untuk Memenuhi Tugas pada Stase Keperawatan Jiwa dalam Program
Pendidikan Profesi Ners

Disusun Oleh:
IMAN BUDIMAN
NIM. 191FK09045

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BAHKTI KENCANA TASIKMALYA
2020
1

A. Pengertian
Waham adalah suatu keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus-menerus, tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat, 2006)
Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun
tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal. (Stuart dan
sundeen, 2004)
Waham adalah keyakinan yang salah dan menetap dan tidak dapat dibuktikan dalam
kenyataan. (Harold K, 2004)

B. Penyebab
1. Faktor Predisposisi
a. Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem syaraf
yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
b. Neurobiologis : adanya gangguan pada konteks pre frontal dan korteks limbic.
c. Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin, dan glutamat.
d. Virus : paparan virus influensa pada trimester III
e. Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
2. Faktor Presipitasi
a. Proses pengolahan informasi yang berlebihan
b. Mekanisme penghantaran listrik abnormal
c. Adanya gejala pemicu

C. Klasifikasi Waham
1. Waham Agama
Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkjan secra
berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
2. Waham Kebesaran
Keyakinan klien yang berlebihan terhadap kemampuan yang disampaikan secara
berulang yang tidak sesuai kenyataan
3. Waham Somatik
Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya yang disampaikan secara berulang
yang tidak sesuai kenyataan
4. Waham Curiga
2

Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang yang tidak
sesuai kenyataan
5. Waham Sisip Fikir
Klien yakin bahwa ada fikiran orang lain yang disisipkan/dimasukkan kedalam fikiran
yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai kenyataan
6. Waham Nihilistik
Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak didunia/meninngal yang disampaikan secara
berulang yang tidak sesuai kenyataan
7. Waham Siar Fikir
Klien yakin bahwa ada orang lain mengetahui apa yang dia butuhkan walaupun dia
tidak menyatakan pada orang tersebut apa yang dinyatakan secara berulang dan tidak
sesuai kenyataan.

D. Manifestasi Klinis
Menurut Azis (2003), tanda dan gejala yang dihasilkan atas penggolongan waham, yaitu:
1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
kenyataan
2. Klien tampak tidak mempunyai orang lain
3. Curiga
4. Bermusuhan
5. Merusak (diri, orang lain, lingkungan)
6. Takut, sangat waspada
7. Tidak tepat menilai lingkungan/ realitas
8. Ekspresi wajah tegang
9. Mudah tersinggung

E. Akibat
Klien dengan waham dapat berakibat terjadinya resiko mencederai diri, orang lain dan
lingkungan. Resiko mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat
melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.
3

F. Pohon Masalah

                                                                                                  
Resiko mencederai diri sendiri,orang lain dan
 
lingkungan

Perubahan prose pikir : waham

Isolasi sosial : menarik diri

G. Masalah Keperawatan dan Data yang perlu dikaji

No Masalah Keperawatan Data yang perlu dikaji

1. Resiko mencederai diri, DS :


orang lain dan Klien mengatakan marah dan jengkel
lingkungan kepada orang lain, ingin membvunuh, ingin
membakar dan mengacak – ngacak
lingkungan

DO :

Klien mengamuk, merusak, dan melempar


barang, melakukan tindakan kekerasan
kepada orang disekitarnya.

2. Peruibahan proses pikir : DS :


waham Klien mengungkapkan sesuatu yang
diyakininya (agama, kebesaran, kecurigaan,
keadaan dirinya) berulang kali secara
berlebihan tetap tidak sesuai dengan
kenyataan

DO :
4

Klien tampak tidak memiliki orang lain,


curiga, bermusuhan, merusak, takut,
waspada, paniki, sangat waspada, mudah
tersinggung, ekspresi wajah klien tegang

H. Diagnose Keperawatan
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubunganb dengan perubahan
proses pikir : waham
2. Perubahan proses pikir : waham berhubungan dengan harga diri rendah.

I. Intervensi

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


Paien mampu : Setelah ...x pertemuan, pasien SP 1
- Berorientasi kepada dapat memenuhi kebutuhannya - Identifikasi kebutuhan
realitas secara pasien
bertahap - Bicara konteks realita
- Mampu berinteraksi (tidak mendukung atau
dengan orang lain membantah waham
dan lingkungan pasien)
- Menggunakan obat - Latih pasien untuk
dengan prinsip 6 memenuhi kebutuhannya
benar “dasar”
- Masukan dalam jadwal
harian pasien
-
Setelah ...x pertemuan, pasien SP 2
mampu : - Evaluasi kegiatan yang
- Menyebutkan kegiatan yang lalu (SP 1)
sudah dilakukan - Identifikasi potensi /
- Mampu menyebuitkan serta kemampuan yang
memilik kemampuan yang dimiliki
dimiliki - Pilih dan latih potensi /
kemampuan yang
5

dimilki
- Masukan dalam jadwal
kegiatan pasien
Setelah ...x pertemuan, pasien SP 3
mampu : - Evaluasi kegiatan yang
- Menyebutkan kegiatan yang lalu (SP 1 dan 2)
sudah dilakukan dan mampu - Pilih kemampuan yang
memilih kemampuan lain dapat dilakukan
yang dimiliki - Pilih dan latih potensi
kemampuan lain yang
dimiliki
- Masukan dalam jadwal
kegiatan pasien.

Keluarga mampu : Setelah ...x pertemuan keluarga SP 1


- Mengidentifikasi mampu mengidentifikasi - Identifikasi masalah
waham pasien masalah dan menjelaskan cara keluarga dalam merawat
- Memfasilitasi pasien merawat pasien pasien
untuk memenuhi - Jelaskan proses terjadinya
kebutuhannya waham
- Mempertahankan - Jelaskan tentang cara
program pengobatan merawat pasien waham
pasien secara optimal - Latih (stimulasi) cara
merawat
- RTL keluarga / jadwal
merawat pasien.

Setelah ...x pertemuan keluarga SP 2


mampu : - Evaluasi kegiatan yang
- Menyebutkan kegiatan yang lalu (SP 1)
sesuai dilakukan - Latih keluarga cara
- Mampu memperagakan cara merawat pasien (langsung
merawat pasien ke pasien)
-  RTL keluarga
Setelah ...x pertemuan keluarga SP 3
mampu mengidentifikasi - Evaluasi kemampuan
masalah dan cara merawat keluarga
6

pasien - Evaluasi kemampuan


pasien
- RTL keluarga :
Follow Up
- Rujukan
Daftar Pustaka

Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino


Gonohutomo, 2003

Santoso, Budi. 2005 – 2006. Panduan Diagnosa Nanda. Jakarta : Prima Medika.

Stuart, G.W. dan Sundden, S.J. ( 2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Keliat Budi A. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC. 2006

Yosep Iyus, 2009, Keperawatan Jiwa, Edisi Revisi, Bandung : Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai