Disusun oleh :
Agus Samsudin
Senior Fasilitator
KARAWANG
LEMBAR VERIFIKASI LAPORAN BULANAN SENIOR FASILITATOR
KABUPATEN KARAWANG
MENGETAHUI;
ASISTEN KOTA MANDIRI KAB. KARAWANG
NANANG NUGRAHA
EXECUTIVE SUMMARY
Program KOTAKU adalah program yang dilaksanakan secara nasional yang menjadi “platform”
atau basis penanganan kumuh yang mengintegrasikan berbagai sumber daya dan sumber pendanaan,
termasuk dari pemerintah pusat, provinsi, kota/kabupaten, pihak donor, swasta, masyarakat, dan
pemangku kepentingan lainnya. Program KOTAKU bermaksud untuk membangun sistem yang terpadu
untuk penanganan kumuh, dimana pemerintah daerah memimpin dan berkolaborasi dengan para
pemangku kepentingan dalam perencanaan maupun implementasinya, serta mengedepankan
partisipasi masyarakat. Program KOTAKU diharapkan menjadi “platform kolaborasi” yang mendukung
penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 Ha yang dilakukan secara bertahap di seluruh
Indonesia melalui pengembangan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat, penguatan
kelembagaan, perencanaan, perbaikan infrastruktur dan pelayanan dasar di tingkat kota maupun
masyarakat, serta pendampingan teknis untuk mendukung tercapainya sasaran RPJMN 2015-2019 yaitu
pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen.
Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
dijelaskan bahwa Permukiman Kumuh adalah permukiman yang tidak laik huni karena ketidakteraturan
bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana
yang tidak memenuhi syarat, sedangkan Perumahan Kumuh adalah perumahan yang mengalami
penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian
Wilayah dampingan Terdiri dari dua Kecamatan yaitu kecamatan Telukjambe Barat ,
Kecamatan Telukjambe Timur. Desa dampingan di Kecamatan Telukjambe Barat terdiri dari 03 Desa
yaitu Margamulya, Parungsari, Wanakerta, sedangkan di kecamatan Telukjambe Timur adalah desa
Sukaharja dan Wadas.
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
karunia, ridho dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan perkembangan
kegiatan Program ”KOTAKU” (Kota Tanpa Kumuh) untuk laporan Bulan September 2021
Dalam periode laporan ini kami melaporkan kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh masyarakat serta kegiatan di tingkat tim. Pada periode bulan ini kegiatan yang
dilakukan meliputi Penyusunan format pemanfaatan tahap 2, Penyusunan profil legiatan KSM,
Revisi Penyusunan berkas pencairan tahap 2 {30%}, Revisi Penyusunan Adendum penambahan
waktu, Pelaksanaan rehab jalan, rehab drainase, Pelaksanaan Normalisasi saluran Air/Drainase,
Pemanfaatan dana BPM CFW untuk pelatihan BKM & Kepala desa, Pelatihan KSM, pelatihan Pekerja,
Pelatihan KPP, SIM Online KOTAKU, Untuk meningkatkan pemahaman pada program baik di
tingkatan tim di lakukan Rakor Tim sedangkan pada tingkat masyarakat di lakukan melalui Couching
dan OJT, dll
Untuk itu kami mohon dukungan dari semua pihak dengan memberikan masukan
dan sarannya agar Program KOTAKU dapat berjalan dengan baik. Kami juga berharap
dukungan dari pihak DPRKP, Pokja PKP dan semua stakeholder yang ada di Karawang agar
Program KOTAKU (Program Kota Tanpa Kumuh) pada tahun 2021 akan semakin sukses.
Semoga laporan ini dapat memberikan gambaran kegiatan dan capaiannya yang
telah dilaksanakan oleh masyarakat dan semua pihak yang terlibat, sehingga bisa menjadi
bahan evaluasi untuk perbaikan kegiatan lain di masa yang akan datang.
Halaman
I. PENDAHULUAN
2.7 KEBERLANJUTAN
2.8.6. Memastikan Backup Data SIM Berupa Logbook Dan Format Input
50
Manual Terarsip Dengan Baik Di Sekretariat BKM/LKM
2.8.7. Memastikan Seluruh Fasilitator Bekerja Secara Optimal Untuk
Mencapai Tujuan Program Sesuai Dengan Strategi Dan Rencana 50
Kerja Yang Telah Ditetapkan
2.8.8. Melakukan Pengendalian Tim Faskel 51
2.8.9. Menjamin Pengisian Logbook (Kegiatan Harian) Fasilitator Lengkap
51
Dan Akurat
2.8.10. Melaksanakan Tugas-Tugas Lain Y ang Diberikan Oleh Satker
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi
52
III KEGIATAN KOORDINASI DAN KUNJUNGAN LAPANG
Lampiran-lampiran :
1. Dokumentasi Kegiatan
Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) merupakan salah satu program yang menitikberatkan pada
kegiatan pencapaian target 100-0-100, yaitu terlayaninya 100% akses terhadap air minum, 0% wilayah
kumuh perkotaan dan 100% terlayani sanitasi layak. Programini jugasejalan denganUndang-undang
Nomor1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang
penyelenggaraannyadilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, daerah, dan/atau setiap orang untuk
menjamin hak setiap warga Negara untuk menempati, dan/atau memiliki rumah yang layak dalam
lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur.
Penterjemahan selanjutnya dari UU No. 1/2011 tersebut, maka dirumuskanlah karakteristik dari kreteria
kumuh menurut versi keciptakaryaan dan yang menjadi target pokok penyelesaian 0% kumuh di tahun 2020
yaitu Keteraturan bangunan, Jalan Lingkungan, Drainase Lingkungan, Penyediaan Air Bersih/Minum,
Pengelolaan Persampahan, Pengelolaan Air Limbah, Pengamanan Kebakaran dan Ruang Terbuka Publik.
Selain itu, program Kotaku ini adalah juga dalam upaya meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan
pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan
yang layak huni, produktif dan berkelanjutan, dimana hal tersebut tersusun dalam Reformasi tujuan
pokok program Kotaku yakni :
1. Menurunnya luas kawasan permukiman kumuh
2. Mewujudkan Kolaborasi penanganan kawasan kunuh dari berbagai stakeholder
3. Menyediakan infrastruktur permukiman
Fokus utama program KOTAKU adalah untuk mendorong dan membelajarkan masyarakat untuk mampu
berkontribusi terhadap pencapaian target 100-0-100 melalui peningkatan kualitas permukiman yang
disertai dengan pola perubahan sikap dan perubahan cara berfikir masyarakat dalam mendeteksi kondisi
disekitarnya secara partisipatif. Tentu hal ini juga perlu dukungan dari stakeholder yang ada, seperti
pemangku kepentingan yang pada akhirnya berperan serta dalam mencapaian tagline tersebut.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerja, Lingkup Penugasan senior Fasilitator (SF) Kelembagaan dan
Kolaborasi adalah sebagai berikut :
Wilayah sasaran NSUP di cluster 1 OC-6 Jabar 2 meliputi Kab.Karawang yang dipimpin oleh yang
dipimpin oleh Askot Mandiri. Di Kabupaten Karawang jumlah kelurahan sasaran/dampingan di tahun
2021 ada 69 Kelurahan/Desa , 1 lokasi desa penerima BPM Reguler, 9 keluran desa penerima BPM CFW,
untuk kelurahan masuk katagori peningkatan pelayanan dasar <80% ada 7 kelurahan, dan sisanya
sebanyak 52 kelurahan masuk katagori lokasi non BPM/pelayanan dasar lebih >80%/ atau kel non
kumuh.
STATUS
No KECAMATAN DESA/KEL BKM BPM
DESA/KEL
1 TELUKJAMBE TIMUR SUKAHARJA BKM PURWADANA BAKTI PENCEGAHAN CFW
2 TELUKJAMBE TIMUR WADAS BKM WADAS SEJAHTERA PENCEGAHAN CFW
3 TELUKJAMBE BARAT WANAKERTA BKM SUBUR MANDIRI PENCEGAHAN CFW
4 TELUKJAMBE BARAT MARGAMULYA BKM MARGA HARAPAN PENCEGAHAN CFW
5 TELUKJAMBE BARAT KARANGLIGAR BKM LIGAR JAYA MANDIRI PENCEGAHAN CFW
September
KEGIATAN
1 2 3 4
A PERSIAPAN
1 Sosialisasi Kegiatan dan Pendaftaran Tenaga Kerja
2 Pembentukan KSM
B PERENCANAAN
1 Survey Aset Infrastruktur Terbangun melalui BKM/LKM
1 survey lapang
2 Berita Acara Hasil Survey
Penyusunan Proposal Kegiatan
2
3 Survei teknis/lokasi
4 Survei harga satuan Upah/material/alat
5 Kesepakatan harga dan Swadaya
6 Penyusunan DED,RAB,RKS dan jadwal
7 Verifikasi oleh Askot infra, TA Infra
C PENCAIRAN DAN PELAKSANAAN
1 Pencairan
Langkah-langkah yang dilakukan Tim dalam menyusun strategi operasional diantaranya melakukan
koordinasi secara internal dengan Korkot, Asri & Askot-askot bidang dan anggota tim dalam merumuskan
straregi operasional didalamnya membahas segala hal yang dibutuhkan & harus dipenuhi dengan
mengedepankan input mapun output dalam pelaksanaan kegiatan progran melaui Rapat Koordinasi atau
pelaksanaan dalam bentuk KBIK.
Secara ekternal dalam menyusun strategi operasional, tim melaksanakan koordinasi dengan pihak
Pemdes, BKM & semua unsur atau pihak terkait yang ada di wilayah dampingan diantaranya melalui
pembahasan Master Schedule program, sosmap & mapping di 5 desa dampingan Tim 02 serta melakukan
evaluasi dngan tujuan memperbaiki strategi pendamgpingan agar lebih efektif & tepat sasaran untuk
pendampingan kedepannya secara berkelanjutan.
Sebagai tahap awal yang penting dalam kolaborasi tersebut maka perlu dilakukan Pendataan
100 - 0 - 100 di lokasi-lokasi yang sudah ditetapkan dalam P2KP (Program Peningkatan Kualitas
Permukiman). Melalui Survey Baseline ini, diharapkan diperoleh data 100 - 0 - 100 seluruh lokasi yang
akan menjadi tolok ukur pencapaian target pada akhir tahun 2019. Pendataan 100 - 0 - 100 ini pada
prinsipnya merupakan pengayaan dari Pemetaan Swadaya yang selama ini dilakukan oleh masyarakat.
Untuk mewujudkan gerakan 100 - 0 - 100 tersebut bukanlah hal yang mudah, perlu upaya yang
keras dan kolaborasi semua pihak yaitu Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, swasta dan kelompok
peduli lain, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan sampai dengan implementasi dan evaluasi
programnya. Pelaksanaan kolaborasi gerakan 100 - 0 - 100 di setiap Pemerintah Kabupaten/Kota akan
menunjukan seberapa baiknya daerah melayani kebutuhan mendasar masayarakat khususnya dibidang
infrastruktur permukiman ini.
2.1.3. Review RPLP 2020 & Perbaikan Kualitas data WEB GIS
Rencana aksi disusun sebagai acuan dalam melakukan kegiatan sekaligus untuk memudahkan
pemantauan dan evaluasi atas kegiatan yang dilakukan. Dalam pengelolan lingkungan yang dijalankan
oleh masyarakat, perencanaan kegiatan harus dapat memastikan tersedianya fasilitas dan input yang
diperlukan oleh kegiatan infrastruktur dengan tepat, baik dari kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu.
Jumlah
Entri data Baseline
No Kecamatan Desa Sosialisasi FGD
RT RW
Selesai Proses
1 PARUNGSARI 9 2 selesai selesai 10 0
TELUKJAMBE
2 WANAKERTA 14 5 selesai selesai 14 0
BARAT
3 MARGAMULYA 13 7 selesai selesai 13 0
4 TELUKJAMBE SUKAHARJA 46 14 selesai selesai 39 0
5 TIMUR WADAS 56 12 selesai selesai 28 0
Setidaknya, ada 19 indikator RPLP Berkualitas Baik. Pertama, menggunakan Data Baseline Update
(7 Aspek, 19 Parameter). Dua, menggunakan delineasi kumuh yang telah disepakati. Tiga, memiliki profil
permukiman. Empat, memiliki profil permukiman kumuh. Lima, memiliki peta tematik infrastruktur,
ekonomi, dan sosial. Enam, memiliki kebutuhan investasi sejalan dengan data baseline dan
persoalan. Tujuh, memiliki kajian safeguard (sosial dan lingkungan). Delapan, memiliki analisis
keterkaitan 7 aspek dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat (analisis potensi dan masalah). Sembilan,
memiliki kajian kebijakan kota dalam dokumen RP2KPKP/SIAP yang dijabarkan dalam dokumen RPLP yang
terkait dengan persoalan permukiman dan kekumuhan kelurahan. Sepuluh, memiliki
harmonisasi/sinkronisasi perencanaan kawasan kumuh kota dengan rencana penanganan kumuh
kelurahan (skala lingkungan). Sebelas, RPLP telah dikonsultasikan dengan lembaga tingkat kelurahan,
kecamatan, dan kabupaten. Dua belas, RPLP telah dilakukan harmonisasi/sinkronisasi antar-kelurahan
yang berbatasan di bawah koordinasi camat. Tiga belas, dokumen telah disahkan dan digunakan sebagai
bagian perencanaan kelurahan dan diimplementasikan. Empat belas, memiliki Rencana Kegiatan Tridaya
(LSE) dalam kurun waktu 5 tahun dengan menampilkan sumber pembiayaan kolaboratif. Lima belas,
memiliki rencana kegiatan prioritas tahunan, telah dilakukan simulasi pengurangan kumuh utama secara
efektif. Enam belas, memiliki rencana pencegahan kumuh. Tujuh belas, memiliki rencana
livelihood. Delapan belas, memiliki Aturan Bersama. Sembilan belas, memiliki rencana pengelolaan
kawasan (estate management).
Satu Perencanaan berarti: Kebijakan dan Skenario Penanganan Kumuh yang Saling
Melengkapi.
1. Penetapan Delineasi Kumuh. Kebijakan penetapan delineasi kawasan kumuh tergambarkan dalam
sebaran kumuh kota. Delineasi ini mendukung koneksitas kegiatan skala kawasan dan skala
lingkungan.Hubungan antara keduanya harus tergambar dalam peta keterpaduan penanganan kumuh.
2. Roadmap penanganan kumuh. Kebijakan dalam RP2KP-KP merupakan kebijakan penanganan kumuh
kota, sedangkan RPLP merupakan implementasi menjabarkan kebijakan RP2KP-KP. Data yang ada di RPLP
dapat menjadi input dalam RP2KP-KP apabila dalam kebijakan kota belum memuat pola penanganan
untuk kawasan yang termuat dalam RPLP. Ada proses umpan balik yang saling melengkapi rencana
pentahapan pengurangan kumuh yang direncanakan di RP2KP-KP digunakan dalam pola penanganan
kumuh di RPLP.
Satu Peta berarti: Sinkronisasi Rencana Investasi dan Kegiatan:
Rencana Investasi dan Kolaborasi.Rencana investasi dan kolaborasi kegiatan skala lingkungan
antarkelurahan dalam satu kawasan delineasi, yaitu menyatukan jenis kegiatan dan tahapan pelaksanaan
kegiatan sesuai yang telah diskenariokan dalam konsep dan skenario skala kawasan Memorandum
Program penanganan dalam kawasan.
Kedudukan dokumen RPLP perlu diintegrasikan kedalam Renstra Kecamatan, agar dapat masuk
kedalam proses Musrenbang Kecamatan, Rencana Kerja Kecamatan (Renja). Dari hasil kesepakatan di
tingkat Kecamatan selanjutnya diajukan ke Musrenbang kabupaten/Kota sebagai landasan untuk masuk
dalam proses penyepakatan Rencana penganggaran pembangunan kelurahan (RKP). Proses integrasi ini
dipandang perlu dilakukan sesuai jadwal sistem perencanaan pembangunan daerah. Melalui proses
integrasi ini tentunya memberikan peluang lebih besar implementasi perencanaan peningkatan kualitas
permukiman kumuh tingkat desa/kelurahan mendapatkan pembiayaan pembangunan dari APBD maupun
dari sumber-sumber pembiayaan lain secara kolaborasi.
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) adalah wadah berkumpulnya individu berjiwa relawan,
bijak, transparan, akuntabel, amanah dalam mengoordinir penanganan kumuh, dan memiliki empati
terhadap warga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). BKM adalah nama “generik”, dan dalam
perjalanannya masyarakat boleh membentuk baru atau meneruskan lembaga kemasyarakatan yang
sudah ada, sesuai dengan prinsip dan nilai yang diusung, yakni “Terpercaya”.
BKM/LKM merupakan lembaga pimpinan kolektif organisasi masyarakat warga yang terdiri atas
pribadi yang dipercaya warga berdasarkan kriteria nilai-nilai kemanusiaan yang disepakati bersama dan
dapat mewakili himpunan warga dalam berbagai kepentingan. Keputusan dalam lembaga ini dilakukan
secara kolektif melalui mekanisme rapat anggota BKM/LKM, dengan musyawarah menjadi norma utama
dalam seluruh proses pengambilan keputusan.
Sedangkan modal sosial BKM adalah, pertama, menumbuhkan kerja sama dan kepercayaan
antaranggota BKM/LKM sendiri. Kedua, menumbuhkan kerja sama dan kepercayaan antara BKM, dengan
warga masyarakat, pemda, dan kelompok peduli. Ketiga, menumbuhkan kerja sama dan kepercayaan
antarkelompok masyarakat. Keempat, menumbuhkan kerja sama dan kepercayaan antara BKM,
masyarakat, dan pihak luar.
Jumlah Yang
Masa Bakti Hadir
No Kecamatan Desa Tamnggal Revitalisasi BKM
(Tahun)
L P
1 Margamulya 3 10 5 15 Agustus 2020
2 Telukjambe Barat Parungsari 3 18 5 03 Februari 2021
3 Wanakerta 3 8 7 01 Agustus 2020
4 Wadas 3 28 8 07 Agustus 2020
Telukjambe Timur
5 Sukaharja 3 17 7 17 Agustus 2020
Didalam Laporan ini disampaikan hasil penilaian terhadap Perkembangan Organisasi (PPO) BKM
pada Semester ke -1 tahun 2021, yang data hasil penilaian PPO BKM ini telah dilaporkan dengan status
data bulan ini.
Berdaya
Mandiri
Mandiri
Menuju
Menuju
Madani
Madani
Awal
Awal
Ket Ket
Margamulya √
Parungsari √
Wanakerta √
Wadas √
Sukaharja √
5
Dari hasil rekap penilaian kelembagaan BKM pada semester 1 bahwa seluruh BKM yang ada di
wilayah dampingan seluruhnya sudah pada status mandiri .
2.2.2. Memfasilitasi LKM dalam Mengawal Musrenbang Desa dan Melakukan Kolaborasi
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang ) Desa adalah Forum musyawarah
tahunan para pemangku kepentingan desa untuk menyepakati Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP
Desa) tahun anggaran yang di rencanakan. Musrenbang di laksanakan oleh lembaga public yaitu
pemerintahan desa bekerjasama dengan warga dan para pemangku kepentingan lainnya.
Strategi yang dilakukan untuk mendukung komitmen pemda dalam kolaborasi, salah satunya
dengan memaksimalkan koordinasi, sebagai mitra dan mendukung kegiatan di tingkat kota, misal dengan
supporting data, informasi, profil dan dokumen perencanaan terkait lokasi dampingan. Demikian dengan
melakukan diskusi internal maupun mengakomodir kegiatan kota yang bisa dikolaborasikan dengan target
program.
Output pendampingan yang telah dilakukan adalah dengan adanya support anggaran baik untuk
pendamping program maupun realisasi kegiatan di lokasi dampingan.
Untuk kesiapan pencapaian kolaborasi pada periode Desember, beberapa rencana kolaborasi
yang sudah terlaporkan sudah terealisasi, misal DAU (Dana Alokasi Umum) tingkat kelurahan yang
dilaksanakan BKM di Kota Karawang sudah selesai direalisasikan, namun belum dapat terinput semuanya
karena belum clear data lokasi RT-RW.
Demikian pula di Kab. Karawang, kegiatan yang terinput sebagai rencana kolaborasi, beberapa
sudah terealisasi. Nam\n ada juga kegiatan yang didanai provinsi maupun kabupaten/kota tidak
terekspose sehingga tidak terinput, ketika dilihat dalam papan proyek ternyata pelaksananya adalah BKM.
Misal; kegiatan TPS3R dari Kementerian PUPR dan Dirjen Cipta Karya.
Untuk Kab. Karawang, potensi kolaborasi sebetulnya besar dengan Program Bersekanya, namun
terkait data sangat sulit untuk bisa disinkronkan, sehingga belum banyak terinput di laporan kolaborasi.
b. Rencana Kolaborasi
Berdasarkan capaian periode Desember 2020 data kolaborasi yang sudah terinput, seperti
tersaji dalam table di bawah ini:
Untuk pengelolaan Sistim Informasi Manajemen ( SIM ) yang dilakukan selama ini berdasarkan
pada pengisian format-format yang sudah disediakan oleh TA Infastruktur OC-6 Jabar 2 baik berupa
tentang penyerarapan Dana BPM maupun perkembangan kemajuan / progres kegiatan infrastruktur
yang dibangun, dimana bentuk pelaporan pemanfaatan dana BPM untuk kegiatan infrastruktur ( baik
berbentuk QS manual exel maupun QS Online atau format exel lainnya ).
Inputing data yang di lakukan SIM KOTAKU CFW kedalam aplikasi secara online yang secara
Proggres dapat dilihat table berikut ini :
4 Verifikasi Dokumen
Pemberkasan
Ditingkat 26-04-2021 26-04-2021 23/04/2021 12-04-2021 26-04-2021
Korkot/Askot (Tahap
1-70%)
5 Verifikasi Dokumen
Pemberkasan
28-04-2021 28-04-2021 28-04-2021 15-04-2021 28-04-2021
Ditingkat OC (Tahap
1-70%)
6 Verifikasi Dokumen
Pemberkasan
30-04-2021 04-05-2021 30-04-2021 22-04-2021 04-05-2021
Ditingkat Satker
(Tahap 1-70%)
7 Penerbitan SPM
03-05-2021 07-05-2021 03-05-2021 27-04-2021 07-05-2021
Tahap-1
8 Entri SPM Tahap-1
Kedalam Aplikasi 04-05-2021 08-05-2021 04-05-2021 28-04-2021 08-05-2021
Emon PUPR
9 Penerbitan SP2D
05-05-2021 09-05-2021 05-05-2021 28-04-2021 09-05-2021
Tahap 1
10 Entri SP2D Tahap 1
Kedalam Aplikasi 06-05-2021 10-05-2021 06-05-2021 29-04-2021 10-05-2021
SP2D Online
11 Pemberkasan 28-7-2021 28-7-2021 22-7-2021 21-7-2021 29-7-2021
1. Membuat Tools atau instrumen untuk mengintegrasikan Pengelolaan informasi dan masalah yang ada
mulai dari tingkat Kelurahan, Tim pendamping/Tim fasilitator , Tim Korkot sampai dengan tingkat
Pemda, sehingga pengelolaan kedepan bisa terintegrasi.
2. Mengendalikan LKM untuk melaksanakan PIM dengan memastikan PIC dan kapasitasnya
3. Sedangkan untuk pengendaliannya agar pengelolaan informasi dan maslah dapat lebih efektif dan
efisien maka dibentuk pengelola PIM di masing-masing Kelurahan/Desa, dengan di bawah dampingan
oleh Tim fasilitator.
Pengelolaan Informasi Masalah (PIM) yang masuk dan terinput pada periode Bulan ini sebagai
berikut:
Data Penerima Data Pengadu/Pelapor
N Nama Alamat Status
Nama Tanggal Isi Pengaduan
O Pengadu/ Pengadu/Pelap Penyelesaian
Penerima Pengaduan
Pelapor or
Jumlah Yang
Tanggal Pelaksanaan
Hadir
No Kecamatan Desa Ket
Tanggal Tanggal
L P
Mulai Selesai
1 Telukjambe Timur Wadas 14-06-21 15-06-21 7 3
2 Telukjambe Timur Sukaharja 16-06-21 17-06-21 7 3
3 Telukjambe Barat Parungsari 07-06-2021 08-06-2021 8 2
4 Telukjambe Barat Margamulya 10-06-2021 11-06-2021 7 3
5 Telukjambe Barat Wanakerta 21-06-21 22-06-21 8 2
b. Pelatihan KSM
Jumlah Yang
Tanggal Pelaksanaan
Hadir
No Kecamatan Desa Ket
Tanggal Tanggal
L P
Mulai Selesai
1 Telukjambe Timur Wadas 14-06-2021 15-06-2021 6 4
2 Telukjambe Timur Sukaharja 16/6/2021 17/6/2021 8 2
3 Telukjambe Barat Parungsari 07-06-2021 08-06-2021 9 1
4 Telukjambe Barat Margamulya 10-06-2021 11-06-2021 9 1
5 Telukjambe Barat Wanakerta 21-06-2021 22-06-2021 8 2
Jumlah Yang
Tanggal Pelaksanaan
Hadir
No Kecamatan Desa Ket
Tanggal Tanggal
L P
Mulai Selesai
1 Telukjambe Timur Wadas 19/06/2021 25
2 Telukjambe Timur Sukaharja 18/06/2021 25
3 Telukjambe Barat Parungsari 06-09-2021 25
4 Telukjambe Barat Margamulya 06-12-21 25
5 Telukjambe Barat Wanakerta 26/06/2021 25
Jumlah Yang
Tanggal Pelaksanaan
Hadir
No Kecamatan Desa Ket
Tanggal Tanggal
L P
Mulai Selesai
1 Telukjambe Timur Wadas 16-08-21 18-08-21 6 4
2 Telukjambe Timur Sukaharja 19-08-21 20-08-21 10 0
3 Telukjambe Barat Parungsari 09-08-21 10-08-21 10 0
4 Telukjambe Barat Margamulya 11-08-21 14-08-21 9 1
5 Telukjambe Barat Wanakerta 24-08-21 25-08-21 8 2
e. Lokakarya Desa
Jumlah Yang
No Kecamatan Desa Tanggal Pelaksanaan Hadir Ket
L P
1 Telukjambe Timur Wadas 01-09-2021 19 6
2 Telukjambe Timur Sukaharja 02-09-2021 21 4
3 Telukjambe Barat Parungsari 19-08-2021 21 4
4 Telukjambe Barat Margamulya 13-08-2021 19 6
5 Telukjambe Barat Wanakerta 22-09-2021 18 7
f. Sosialisasi Massal
Jumlah Yang
No Kecamatan Desa Tanggal Pelaksanaan Hadir Ket
L P
1 Telukjambe Timur Wadas 20-09-2021 15 10
2 Telukjambe Timur Sukaharja 23-8-2021 20 5
3 Telukjambe Barat Parungsari 12-07-2021 23 2
4 Telukjambe Barat Margamulya 21-8-2021 21 4
5 Telukjambe Barat Wanakerta 22-09-2021 18 7
2.5.2. Memfasilitasi LKM/BKM dalam komunikasi dan kampanye publik O & P serta PHBS
Warga
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga
dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif
dalam aktivitas masyarakat. Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas
dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi.PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang
bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu
meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat. Terdapat langkah –
Laporan Bulanan Senior Fasilitator September 2021 20
langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan
juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang
ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya
hidup agar lebih sehat.
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses
penyadar tahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku
kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya
masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani
perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.
Manfaat PHBS adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan
sehat.Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan.Selain itu,
dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan
kualitas hidup.Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang
sehat, mencegah penyebaran penyakit, masyarakat memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan dan
mampu mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat.
Fasilitasi mendorong BKM untuk melakukan kampanye publik tentang O&P dan PHBS untuk
memberikan penyuluhan, bimbingan teknis, dan komunikasi interaktif lainnya sebenarnya sudah banyak
dilakukan dalam kegiatan-kegiatan di tingkat masyarakat, seperti pada posyandu, ikut minggon desa,
pengajian-pengajian, dsb.
Pelatihan yang diselenggarakan secara mandiri tanpa support dana yang bersumber dari
manajemen. Pelatihan ini dilaksanakan di tingkat masyarakat dalam rangka memberikan pemahaman
terkait dasar-dasar program, peningkatan kapasitas, penguatan maupun pelatihan yang diberikan sesuai
katagorinya, meliputi wilayah dampingan, level/jabatan, lokasi dampingan, bidang masing-masing
maupun secara open menu.
Pada fasilitasi penguatan kapasitas Forum BKM di tingkat kecamatan terealisasi dengan khusus
bersama forum BKM. Namun koordinasi dan pertemuan sudah dilakukan berupa koordinasi melalui
media sosial whatsapp dengan beberapa pengurus forum kecamatan, ataupun pertemuan melalui acara
tingkat kecamatan yang bertema sosialisasi pembinaan perumahan dan kawasan permukiman di Rapat
Minggon . Dalam beberapa pertemuan itu bersama forum BKM mambahas terkait keberlanjutan BKM,
kolaborasi, Riview RPLP dan input data kolaborasi yang dilaksanakan oleh BKM.
Penguatan kapasitas untuk menumbuhkan partisifasi masyarakat mencakup penguatan kapasitas
warga masyarakat, kapasitas kelembagaan (BKM/UP-UP), dan kapasitas jejaring dengan lembaga lain.
Dalam upaya peningkatan kapasitas dengan pemberdayaan masyarakat perlu meningkatkan
semua potensi yang ada pada masyarakat serta peran pemerintah lebih besar karena lebih mengetahui
tentang kebutuhan masyarakat.
Keberhasilan proses dalam pemberdayaan masyarakat bukan merupakan keberhasilan fasilitator
melainkan keberhasilan masyarakat sebagai keberhasilan mereka sendiri.
Untuk CB mandiri tingkat masyarakat dilaksanakan melalui pendampingan fasilitatorkelurahan melalui
pelatihan, koordinasi, coching, OJT (On the Job Trainning) dengan BKM,KPP, aparat kelurahan, tokoh
2.6. TRANSPARANSI
2.6.1. Memfasilitasi LKM/BKM dalam melaksanakan audit independen TB 2020
Untuk pelaksanaan audit BKM Tahun Buku 2020 direncanakan sesuai hasil inventarisasi kondisi
keuangan yang masih ada dalam rekening BKM saat ini, dimana pelaksanaannya di Bulan Agustus 2021
Minggu ke-3 dan 4. Untung pembiayaannya terbagi dalam cluster ( seperti dalam tabel ) dimana biaya
yang dianggarkan dan sudah disepakati yaitu Rp.500.000 untuk BKM yang tidak ada lagi transaksi
pinjaman bergulir, dan Rp.600.000 untuk BKM yang pinjaman bergulirnya masih berjalan.
Jadwal
No Desa Nama KAP Keterangan
Pelaksanaan
Arsip merupakan sesuatu yang sangat penting bagi sebuah organisasi, untuk menunjukan bahwa
organisasi itu masih bisa berjalan atau hidup, tapi dalam hal ini tidak semua BKM mempunyai sekretariat
yang tetap, karena BKM dampingan tim 01 ada kegiatan BPM, sehingga BKM, UPL dan KSM belajar untuk
mengarsipkan, mentimpan berkas-berkas untuk keperluan di kemudoian hari.
2.6.2. Memfasilitasi tindak lanjut temuan BPKP bagi yang belum tuntas
Untuk bulan ini tidak ada pemeriksaan dari BPKP, karena untuk wilayah Non BPM/pencegahan
tidak ada kegiatan infrastruktur dari dana BPM
KPP dinilai berhasil dalam mewujudkan keberlanjutan infrastruktur, dapat diindikasikan dengan
beberapa hal sebagai berikut :
a. Infrastruktur berfungsi dengan baik dan terjaga kualitasnya;
b. Infrastruktur dapat dioperasikan/dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang (minimal sesuai
dengan umur rencana);
c. Melembaganya KPP di tingkat masyarakat, termasuk pelibatan kaum perempuan;
d. Terbangunnya kemitraan dengan lembaga-lembaga pemerintah, organisasi lain dan swasta;
e. Terwujudnya penyelenggaraan O&P secara mandiri oleh penerima manfaat dalam menjalankan
program kerja termasuk aspek pembiayaan;
f. Dapat memperluas jangkauan manfaat dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.
2.7.3. Memfasilitasi Perhitungan luas Kumuh Tertangani 2020 dan Potensi Luas Kumuh
Tertangani 2021 dan Capaian KPI
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena tidak memenuhi
persyaratan untuk hunian, baik secara teknis maupun non teknis. Suatu permukiman kumuh dapat di
katakan sebagai pengejawantahan dari kemiskinan karena pada umumnya di permukiman kumuhlah
masyarakat miskin tinggal dan banyak di jumpai di kawasan perkotaan. Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya permukiman kumuhdi kawasan perkotaan.
Penghitungan dan Penetapan Pengurangan Luasan Kumuh Desa Wadas
Luas Kumuh Capaian Pengurangan Luasan Kumuh Sisa Luasan Kumuh
No RT / RW *
(Ha)** 2020 (Ha) *** (Ha)
1 RT003-RW007 5.21 0 5.21
2 RT002-RW007 2.69 0 2.69
3 RT001-RW007 3.74 0 3.74
TOTAL 11.64 0 11.64
TAHUN
INDIKATOR UNIT
2016 2017 2018 2019 2020
Berkurangny a jumlah masy arakat y ang tinggal di kaw asan permukiman % 8% 7% 6% <6
kumuh dari 10% menjadi kurang dari 6% (Reduced number of people (jiw a) - -2.941.126 -2.573.485 -2.205.844 5%
living in urban slum from 10 % to less than 6 % .)
-1.838.204
Meningkatny a akses air bersih masy arakat perkotaan dari 70,5% % 80% 85% 87% >90
menjadi lebih dari 90% (Increased access to water for urban community (RT) - -693.348 -739.870 -757.278 91%
from 70.5 % to more than 90% )
-792.096
Meningkatny a akses sanitasi lay ak masy arakat perkotaan dari 62,0% % 70% 80% 90% >90
menjadi lebih dari 90,0% (Increased access to decent saniotation for (RT) - -609.305 -696.348 -783.392 91%
urban community from 62.0 % to more than 90,0% )
-792.096
TAHUN
INDIKATOR UNIT
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kelurahan kumuh berkurang dari 1.174 kelurahan menjadi kurang Kel/ Desa 317 318 187 <200
dari 200 kelurahan berdasarkan 8 indikator kumuh (Number of slum (Komulatif) -857 -539 -352 152
villages reduced from 1174 villages to less than 200 villages based on -
the 8 slum indicators ) -199
Luas kaw asan kumuh berkurang 60 % dari 11.218 ha menjadi 451 Ha Ha 2.184 2.186 1.283 451
(Areas of slums reduced by 60% from 11,218 ha to 4.518 ha ) (Komulatif) - -9.034 -6.849 -5.565 1.047
-4.517
TAHUN
INDIKATOR UNIT
2016 2017 2018 2019 2020
2.Mendorong kolaborasi dengan pemangku kepentingan melalui penguatan pemerintah daerah (Promote
HASIL (OUTCOME)
collaboration with stakeholders through empowerment of local governments )
Sekurang-kurangny a 90% kota, Pokja PKP telah membentuk dan % 50% 65% 75% ≥ 90%
berfungsi (At least 90 % cities have established an operating Housing Kota - 58 75 87 90%
and Settlement Task Force )
104
Pemerintah kab/kota, sw asta, dan sw aday a masy arakat, berpartisipasi
(uang/kegiatan), sekurang-kurangny a 15% dari dana program y ang
dialokasikan di tingkat kab/kota (At least 15% of project funds allocated % - 7,50% 10% 12,50% ≥ 15%
at the city/regency level are matched (cash or in kind sharing) by local
government, private sector, charities )
TAHUN
INDIKATOR UNIT
2016 2017 2018 2019 2020
2.Infrastruktur peningkatan kualitas permukiman kumuh skala kota (Slum Upgrading infrastructure
KELUARAN (OUTPUT)
constructed at the city lev el.)
Seluruh 50 kota prioritas (terseleksi) telah membentuk Pokja PKP dan
berfungsi serta telah memiliki dokumen SIAP/RP2KP-KP pada tahun ke-3
atau pada tahun 2018 (All 50 selected cities have established an Kota - 20 50 50 50
operating Housing and Settlement task force for slum alleviation and
have completed the SIAP by Year 3 )
Lebih dari 40% Pokja PKP memiliki anggota dari sektor sw asta pada
tahun ke-4 atau pada tahun 2019 (More than 40% of Housing and % - 20% 30% > 40% > 40%
Settlement task force for slum alleviation include at least a member
from the private sector by Year 4 )
TAHUN
INDIKATOR UNIT
2016 2017 2018 2019 2020
5.Kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas pemda telah selesai dilaksanakan (Training activ ities
KELUARAN (OUTPUT)
and local capacity building completed)
Pelatihan tingkat menengah dan lanjutan telah dilaksanakan diseluruh
kelurahan sasaran y ang diikuti sekurang-kurangny a 49.500 orang
org - 15.000 20.000 40.000 ≥ 49.500
(Intermediate and advance level training provided to all kelurahan/
villages by PC. At least 49500 people will participate )
TAHUN
INDIKATOR UNIT
2016 2017 2018 2019 2020
6.Pengembangan kurikulum dan modul pelatihan ketrampilan dan pemasaran (Training curriculum
KELUARAN (OUTPUT)
enhanced w ith v ocational training and marketing modules)
Rev iew kurikulum dan pengembangan modul lanjutan telah disusun dan 1
telah dilakukan TOT setelah proy ek selesai (Existing curriculum review Dok - 30% 60% 90%
and enhanced modules developed and TOT conducted by PC ) 100%
TAHUN
INDIKATOR UNIT
2016 2017 2018 2019 2020
Ev aluasi tengah tahunan (2017) dan Ev aluasi akhir dan 3 studi tematik 3
telah selesai dilaksanakan pada akhir program (Mid-term (in Year 2) and Dok - 1 - -
5
End-term evaluation and 3 other thematic studies conducted by PC )
Kegiatan CFW bertujuan memberikan bantuan tunai dalam bentuk upah tenaga kerja kepada
masyarakat terdampak Covid-19, memulihkan perekonomian masyarakat pasca Covid-19 khususnya di
perkotaan, Membantu pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan daya
beli masyarakat terdampak Covid-19, terpeliharanya dan berfungsinya asset infrastruktur melalui
pemeliharaan dan perbaikan yang di bangun KOTAKU.
Pencairan BPM dilakukan secara langsung dalam bentuk dana tunai ke rekening BKM/LKM.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara swakelola oleh masyarakat. BPM dicairkan melalui 2 (dua)
tahap, yaitu tahap I (70%) dan tahap II (30%). Tata cara pengajuan, pencairan dan pemanfaatan BPM
CFW akan dijelaskan lebih rinci di dalam gambar 3 dibawah ini:
1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membuat Surat Keputusan Penetapan Penerima BPM
yang disahkan oleh Kepala Satuan Kerja (Ka Satker) selaku KPA di wilayah kerjamasing-
masing;
2. Atas dasar surat penetapan tersebut PPK menandatangani Surat Perjanjian Kerja Sama
(SPK) bersama penerima bantuan dalam bentuk uang di wilayah kerja masing-masing;
3. Penerima bantuan menyusun berkas pencairan dana dan menyampaikan kepada PPK
setelah di verifikasi oleh Tim Fasilitator/Koordinator Kota (Korkot);
4. PPK menerima seluruh kelengkapan dokumen untuk pencairan dana BPM yang sudah
diverifikasi bersama Tim Konsultan Manajemen Wilayah (OC/OSP) dan membuat
Surat Permohonan Pembayaran (SPP) untuk disampaikan kepada Pejabat Pembuat
SPM (PP-SPM);
5. Atas diterimanya SPP dan semua kelengkapan dokumen pencairan dana BPM maka
PP-SPM memeriksa dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada
KPPNsetempat;
6. Atas dasar SPM yang disampaikan PP-SPM, maka KPPN akan menerbitkan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang berisi perintah untuk mencairkan sejumlah
dana ke rekening penerima bantuan;
7. Atas diterimanya SP2D, maka Bank Penyalur melakukan pembayaran ke rekening penerima
bantuan; dan
8. Setelah dana BPM masuk ke rekening penerima bantuan, maka pelaksanaan kegiatan
dapat segera dilaksanakan dengan tahapan sebagaimana tertuang dalam SPK.
REKOM MATRIAL
TANGGAL
06-07-21 MATRIAL 20% 26,338,000
09-07-21 MATRIAL 30% KE 1 28,572,000
09-07-21 MATRIAL 30 % KE 2 28,580,000
16-07-21 MATRIAL 30 % KE 3 28,525,000
16-07-21 MATRIAL 10 % 9,350,000
16-07-21 SEWA MOLEN 10,325,000
REKOM MATRIAL
TANGGAL
07-07-21 matrial 21,113,000
07-09-21 matrial 23,036,800
16/7/21 matrial 8,050,000
16/7/21 matrial 3,025,000
16/7/21 sewa mplen 6,300,000
TOTAL 206,500,000 SUB TOTAL 206,500,000
SISA -
Tabel Penarikan Dana BPM CFW dari Bank BJB Oleh KSM Desa Margamulya
PROPOSAL MARGAMULYA
206,500,000
JALAN 06-08-21 APD 9,400,000
UPAH 29,410,000 ASURANSI 600,000
MATRIAL & SEWA MOLEN 68,905,000 PKM 3,400,000
18/06/2021 UPAH 39,375,000
22/06/2021 MATRIAL 10,596,000
DRAINASE 25/06/2021 UPAH 35,870,000
UPAH 91,685,000 28/06/2021 MATRIAL 12,718,050
SMK3 10,000,000 28/06/2021 MATRIAL 12,718,050
PKM 5,000,000 07-02-21 UPAH 16,440,000
ADM 1,500,000 MATRIAL 16,537,200
MATRIAL 16,335,100
09-07-21 UPAH JALAN 29,410,000
09-07-21 PKM 1,600,000
09-07-21 ADM 1,500,000
REKOM MATRIAL
TANGGAL
07-02-21 MATRIAL 6,740,000
07-02-21 MATRIAL 4,119,200
09-07-21 MATRIAL 1,600,000
09-07-21 MATRIAL 1,600,000
09-07-21 MATRIAL 8,815,000
07-09-21 MATRIAL 8,755,000
16/7/2021 SEWA MOLEN 2,655,000
16/7/2021 DRAINASE 30% KE 3 1,655,000
16/7/2021 DRAINASE 10% 545,000
16/7/2021 JALAN 30% KE3 8,400,000
16/7/2021 JALAN 10% 3,025,000
TOTAL 206,500,000 SUB TOTAL 206,500,000
SISA -
▪
Laporan Penggunaan Dana (LPD) Termin Pertama;
▪
Berita Acara Pembayaran Termin Kedua;
▪
Rencana Penggunaan Dana (RPD) Termin Kedua.
Administr
1 Ls
asi
RT 001/001,
RT 002/002,
RT 001/004,
Perbaikan
RT 001/005, 806 M
Jaling
RT 002/005,
RT 003/004,
RT 001/006
RT 001/001,
RT 002/002,
RT 003/003,
Wanakert Wanakerta
RT 001/004, 295.000.000 4.000.000
a Raharja Perbaikan
RT 001/005, 1.068,21 M
drainase
RT 002/005,
RT 001/006,
RT 001/007,
RT 002/007,
SMK3 Ls
PKM Ls
Administr
Ls
asi
2.8.2. Fasilitasi dan Memastikan Pengadaan Barang & Jasa Berbasis Masyarakat
Yang Transparan Dan Akuntabel di Lokasi Desa Penerima BPM CFW.
Pengelolaan barang dan jasa meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan,
penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan. Perencanaan barang jasa dapat
mencerminkan kebutuhan riil barang jasa sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan rencana
Laporan Bulanan Senior Fasilitator September 2021 35
kebutuhan barang jasa pada rencana kerja dan anggaran biaya. Pengadaan barang jasa yang dilakukan
KSM dimaksudkan untuk mendapatkan barang/jasa dengan kriteria tepat harga, tepat (sesuai) kualitas,
tepat kuantitas (volume), rekanan dan cara pengadaan yang tepat, dan kesepakatan lainnya sesuai
dengan perjanjian yang dilakukan sehingga pengguna dapat memanfaatkan barang/jasa dimaksud.
Untuk mendapatkan barang/jasa dimaksud terdapat prinsip dasar yang harus dipedomani dan di
lakukan antara lain :
a. efisien;
b. efektif;
c. transparan;
d. terbuka;
e. bersaing;
f. adil; dan
g. akuntabel.
Prinsip-prinsip tersebut akan menjadi dasar hukum bagi para pihak (penyedia dan pengguna)
Dalam rangka mendukung mitigasi dampak sosial ekonomi pasca Covid 19, Kementerian PUPR
melalui Direktorat Jenderal Bina Marga melaksanakan program Padat Karya Tunai (PKT), yaitu pekerjaan
pemeliharaan jalan dan jembatan yang melibatkan banyak tenaga kerja, menggunakan peralatan
sederhana, dan membayar upah secara tunai setiap minggunya.Tujuan utama dari program ini adalah
membuka lapangan kerja bagi keluarga yang kurang mampu termasuk yang kehilangan pekerjaan akibat
wabah corona. Dengan demikian, angka pengangguran dapat ditekan dan daya beli masyarakat dapat
ditingkatkan.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan secara padat karya di luar pekerjaan pemeliharaan rutin, yaitu
pekerjaan: Selokan dan saluran air, Pasangan Batu dengan Mortar, Gorong-gorong dan Selokan Beton U,
Galian, Lapis Pondasi Agregat, Perkerasan Beton Semen, Pasangan Batu, Beton dan Beton Kinerja Tinggi,
Pasangan Batu Kosong dan Bronjong.
Jenis Kelamin
Nama Calon Tanda Bukti
No Umur Alamat Lengkap Nomer NIK
Tenaga Kerja Kependudukan
L P
Desa : Sukaharja
Kecamatan : Telukjambe Timur
Kabupaten : Karawang
Propinsi : Jawa Barat
Jenis Kelamin
Nama Calon Tenaga Tanda Bukti
No Umur Alamat Lengkap No NIK
Kerja Kependudukan
L P
DADAN
18 V 21 DUSUN JATIMULYA RT.001 RW.005 KTP 3215030412000002
HARDIANSYAH
MAMAN
19 V 51 DUSUN JATIMULYA RT.001 RW.005 KTP 3215031302700002
NURJAMAN
MUHAMAD FARID
35 V 20 DUSUN JATIMULYA RT.001 RW.005 KTP 3215032510010004
UBTIHAL
CARMAT
36 V 25 DUSUN JATIMULYA RT.001 RW.005 KTP 3215010406960008
AGUSTUSTA
Jenis
Nama Calon Tenaga Kelamin Tanda Bukti
No Umur Alamat Lengkap No NIK
Kerja Kependudukan
L P
1 L 39 Thn
KARMA Parungpung RT 01 RW 01 3215270106820001 3215272006080030
2 L 44 Thn
ASIM Parungpung RT 01 RW 01 3215271504770004 3215272807070010
3 L 41 Thn
ITANG Parungpung RT 01 RW 01 3215271009700001 3215272807070010
4 L 43 Thn
JUHANA Parungpung RT 01 RW 01 3215271504760001 3215273003120025
5 L 28 Thn
WASTA Parungpung RT 01 RW 01 3215271007910003 3215271105180008
6 L 20 Thn
RIKI MARDIANA Parungpung RT 01 RW 01 3215052103010003 3215270602190005
7 L 43 Thn
SURYADI Parungpung RT 01 RW 01 3212063008880001 3215272606140001
8 L 41 Thn
ODING Babakan cebong RT 04 RW 01 3215270505800004 3215272910090008
9 L 56 Thn
GANDA Babakan cebong RT 04 RW 01 3215271809650004 3215272408090003
10 L 45 Thn
SARIPUDIN Babakan cebong RT 04 RW 01 3215270311760001 3215272811120007
11 L 50 Thn
IDIN Babakan cebong RT 04 RW 01 3215270508710005 3215270403140033
12 L 33 Thn
ACE TASIM Babakan cebong RT 04 RW 01 3215271607880001 3215273011110007
13 L 32 Thn
TIRMAN Leuwiasem RT 08 RW 02 3215270701890001 3215270601140010
14 L 31 Thn
PERMANA AJI Leuwiasem RT 08 RW 02 3215271009900001 3215272402150002
15 L 34 Thn
RASIM Leuwiasem RT 06 RW 02 3215271210870004 3215270305120003
16 L 37 Thn
ADANG SUGANDA Parungpung RT 02 RW 01 3215270603840001 3215272307070279
17 L 46 Thn
CATAM SOPIYAN Parungpung RT 02 RW 01 3215271402750003 3215272112110007
18 L 46 Thn
KARMA Parungpung RT 02 RW 01 3215271612750001 3215272112110012
19 L 49 Thn
ASDI Parungpung RT 02 RW 01 3215270208720005 3215271203150013
20 L 56 Thn
RUSMAN Parungpung RT 02 RW 01 3215271010650003 3215271210120004
21 L 31 Thn
ADE ELIAN Parungpung RT 02 RW 01 3215271609950001 3215272601180007
22 L 51 Thn
PENDI Babakan cebong RT 04 RW 01 3215271210700001 3215272407070227
23 L 29 Thn
ENDA Babakan cebong RT 04 RW 01 3215271102920003 3215271308150007
24 L
SUHANDA 50 Thn Rancamati RT 03 RW 01 3215270504710005 3215271012110002
25 L
TAMAN 49 Thn Rancamati RT 03 RW 01 3215272306720001 3215272407070113
26 L
KARYADI 30 Thn Leuwiasem RT 06 RW 01 3215272709910004 3215270208110012
27 L
MULYADI 49 Thn Rancamati RT 03 RW 01 3215271912720001 3215272407070049
28 L
SURYA 29 Thn Leuwiasem RT 06 RW 01 3215270503920002 3215271211150005
29 L
RLUKMAN HAKIM 32 Thn Rancamati RT 03 RW 01 3215273004890003 3215271801120016
30 L
MAMAN 52 Thn Rengasepuluh RT 05 RW 02 3215271011690003 3215270206090010
Jenis
Nama Calon Tenaga Kelamin Tanda Bukti
No Umur Alamat Lengkap No NIK
Kerja Kependudukan
L P
ASEP DELIN
1 √ 30 Lamaran RT.004/004 KTP 3215260902910004
PEBRIANSYAH
2 ASEP SAEPUDIN √ 21 Lamaran RT.004/004 KTP 3215272005000002
Status
No Pelaksanaan
Wadas Sukaharja Margamulya Parungsari wanakerta
1
Usulan penambahan
waktu pekerjaan BPM √ √ √ √ √
CFW
Forum BKM, adalah forum Badan Keswadayaan Masyarakat yang merupakan wadah atau
tempat pertemuan untuk membicarakan kepentingan bersama dalam penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman.
Pembentukan dan penyelenggaraan forum BKM difasilitasi oleh Fasilitator dengan tujuan
untuk menyampaikan informasi tentang kegiatan yang sedang berjalan atau kegiatan yang akan
di laksanakan untuk rencana ke depan dalam program KOTAKU.
Forum BKM yang terbentuk dapat melakukan pertemuan minimal satu kali dalam setiap
bulannya.
2.8.5. Fasilitasi Inventarisasi Asset Infrastruktur Yang Dibangun Oleh Program KOTAKU
Maupun Program IBM Lainnya
Kegiatan infrastruktur yang di bangun dalam suatu desa itu terdiri dari berbagai dinas atau
hasil kolaborasi dengan pihak ke tiga. Salah satu kegiatan infrastruktur dati PNPM MP adalah
paping Blok di jalan lingkungan.
2.8.6. Memastikan Backup Data SIM Berupa Logbook Dan Format Input Manual Terarsip
Dengan Baik Di Sekretariat BKM/LKM
Arsip merupakan sesuatu yang sangat penting bagi sebuah organisasi, untuk menunjukan
bahwa organisasi itu masih bisa berjalan atau hidup, tapi dalam hal ini tidak semua BKM
mempunyai sekretariat yang tetap, sehingga BKM, UP-UP dan KSM belajar untuk mengarsipkan,
menyimpan berkas-berkas untuk keperluan di kemudian hari.
Untuk memaksimalkan hasil pendampingan yang dilakukan baik di tingkatan masyarakat maka perlu dilakukan
pengelolaan dan pengendalian terhadap tim work fasilitator, adapun bentuk pengendalian ini dilakukan dengan cara :
1. Melakukan pengendalian tim Fasilitator Kelurahan dalam lokasi dampingan
2. Melakukan penguatan kapasitas anggota tim Fasilitator Kelurahan secara periodik dan menerus
3. Melakukan penilaian kinerja personil tim Fasilitator Kelurahan secara periodik dan menerus, untuk penilaian
kinerja Fasilitator kelurahan dilakukan secara berjenjang oleh Asisten Koordinator sesuai specialis
Kuota 1 1 1 2 5
Realisasi 1 1 1 2 5
Kekurangan 0 0 0 0 0
Rekap Penilaian Kinerja Tim Fasilitator Kabupaten Bekasi Periode April 2019
Hasil Akhir/
Nilai
No Nama Kota/Kab Jabatan Kualifikasi
Evkin
Kinerja
1 AGUS SAMSUDIN Kabupaten Karawang SENIOR FASILITATOR 73% Tercapai
2 RIDHO ARIEF N Kabupaten Karawang FASILITATOR TEHNIK Tercapai
3 SYAFIA VERONIKA Kabupaten Karawang FASILITATOR TEHNIK
4 CICIH KOMARIYAH Kabupaten Karawang FASILITATOR MKL
Rapat koordinasi anggota tim merupakan alternatif senior fasilitator untuk mengendalikan
anggota timnya. Dalam rakor tersebut apakah sudah melakukan pekerjaannya selaras dengan master
schedule dan RKTL nya. Bisa juga menanyakan seberapa jauh progress yang telah dihasilkan. Apakah
ada kendala dan hambatan saat menjalankan setiap tugas? Apakah ada konflik yang perlu diselesaikan
dan dimusyawarahkan?
Kontrol sangat penting dilakukan mengingat terkadang tim mungkin akan kehilangan arah saat
mengerjakan tugas yang bagi mereka terlalu kompleks. Menyatukan, menyadarkan dan mengembalikan
mereka ke misi yang seharusnya. Pengendalian membantu kita untuk memastikan bahwa para anggota
tim melaksanakan tanggung jawabnya dengan benar.
Tim kerja /teamwork tidak hanya sekedar berbagi informasi, namun juga terlibatnya koordinasi
antar anggota tim dengan sebuah sinergi positif. Maka, tim kerja memiliki dua tanggung jawab, individual
dan mutual dengan ketrampilan yang saling melengkapi antar anggota.
Menetapkan tujuan dari dibentuknya sebuah tim kerja akan membantu tim selalu berada di jalur yang
tepat untuk melakukan upaya-upaya meraih kesuksesan.
2. Kepemimpinan
Bagian yang tak kalah penting dari sebuah tim kerja adalah pemimpin yang tegas dan bijaksana.
Pemimpin disini berkewajiban untuk memastikan para anggota tim berkontribusi dengan menerapkan
ketrampilan-ketrampilan yang mereka miliki sesuai dengan beban kerja masing-masing. Pemimpin
yang dipercaya oleh anggota tim akan memberikan stimulasi positif bagi hasil kinerja tim daripada tim
tanpa leader.
3. Rencana Kerja
Buatlah rencana kerja yang harus dilakukan oleh setiap anggota tim kerja untuk mencapai tujuan yang
di harapkan . Desain pekerjaan dapat berupa rincian tugas dan pembagiannya, memberikan skala
prioritas, serta timeline.
2.8.9. Menjamin Pengisian Logbook (Kegiatan Harian) Fasilitator Lengkap Dan Akurat
Logbook merupakan catatan penting yang berisi kunjungan & monitoring , koordinasi
dengan dengan berbagai pihak, KBIK dan masalah-masalah yang memerlukan tindak lanjut dari
pihak tertentu. Seluruh fasilitator sebaiknya selalu membawa logbook (kegiatan harian) sebelum
memulai kerja atau kunjungan lapangan. Fasilitator harus memelihara dan menjaga agar logbook
ini memberikan informasi yang jelas. Hal tersebut dilakukan agar memudahkan Tim Work dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, karena logbook ini merupakan catatan informasi
yang telah di laksanakan pada pendampingan di masyarakat.
Analisa :
Kunjungan lapangan merupakan kegiatan untuk menyampaikan hasil-hasil Rakor dan KBIK
kepada BKM, TIPP dan KSM serta dengan kunjungan lapangan diharapkan dapat mengetahui
kegiatan yang di lakukan oleh KSM dalam melaksanakan kegiatan.
Kendala :
Dalam kunjungan lapangan kadang-kadang BKM jarang ada karena sibuk bekerja di PT dan
bekerja dalam kegiatan aktifitas ekonomi atau rutinitas mereka sehari-hari
RKTL :
Direncanakan kunjungan lapangan lanjutan dengan menyepakati dulu waktu luang dengan BKM
PESERTA
TANGGAL KEGIATAN LOKASI MATERI OUTPUT
L P
Review dan Evaluasi
program KOTAKU s.d Peserta memahami
tahun 2020, Kegiatan tentang kebijakan
Lokakarya Program KOTAKU KOTAKU di wilayahnya,
01-09-2021 Desa Wadas 19 6
Desa tahun 2021, Arah dan memahami tentang
kebijakan dan stategi tujuan kegiatan KOTAKU
pelaksanaan KOTAKU yang sedang berjalan
2021
Arah kebijakan dan
stategi pelaksanaan Peserta memahami
KOTAKU 2021, tentang kebijakan
Lokakarya Desa Review dan Evaluasi KOTAKU di wilayahnya,
02-09-2021 21 4
Desa Sukaharja program KOTAKU s.d dan memahami tentang
tahun 2020, Kegiatan tujuan kegiatan KOTAKU
Program KOTAKU yang sedang berjalan
tahun 2021
KSM memahami tentang
Peran dan fungsi
tugas dan Fungsinya,
KSM pada
Kualitas merupakan syat
pelaksanaan CFW,
Desa utama dalam pekerjaan
13-09-2021 Coaching KSM Kualitas dan 8 1
Margamulya CFW, pemeliharaan
kuantitas pekerjaan
merupakan
KSM, pemeliharaan
tanggungjawab bersama
dan rencana KPP
yang di kordinir oleh KPP
Melakukan
pengukuran pada Hasil uji petik jalan
Desa
kegiatan yang sudah Beton RT01/01 200,9 M,
Uji Petik Parungsari
15-09-2021 selesai yaitu Jalan RT 07/02 120,3 M, 12 5
kegiatan KSM dan
Lingkungan dan Pemeliharaan drainase
Margamulya
Peme;liharaan di RT 01/01 640,3 M
drainase
Masyarakat memahami
Reformasi KOTAKU,
tentang program
Peran dan Fungsi
Sosialisasi KOTAKU di
20-09-2021 Desa Wadas BKM, Arah dan 15 10
Massal lingkungannya dan
Strategi Program
mengerti tentang
CFW KOTAKU, PHBS
pentingnya PHBS
Analisa :
Kunjungan lapangan merupakan kegiatan untuk menyampaikan hasil-hasil Rakor dan KBIK kepada BKM,
TIPP dan KSM serta dengan kunjungan lapangan diharapkan dapat mengetahui kegiatan yang di lakukan
oleh KSM dalam melaksanakan kegiatan.
Kendala :
Dalam kunjungan lapangan kadang-kadang BKM jarang ada karena sibuk bekerja di PT
RKTL :
Direncanakan kunjungan lapangan lanjutan dengan myepakati dulu waktunya dengan BKM
Pelaksanaan koorinasi dilakukan secara berkala dan periodik terutama pertemuan rutin mingguan
dengan BKM, KSM , UP-UP dan masyarakat hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan komunikasi baik
perencanaan, pelaksanaan dan keberlanjutan, pertemuan bisa secara formal maupun in formal tetapi
masih berkenaan dengan pelaksanaan KOTAKU.
Tabel Koordinasi :
PESERTA
TANGGAL KEGIATAN lOKASI MATERI OUTPUT
L P
Zoom tentang
Semua berkas persaratan
Zoom persyaratan untuk
23-09-2021 Karawang buka blokir harus lengkap 16 7
Meeting pelaksanaan CFW
dari adendum, RPD, dll
tahap 2
Verifikasi berkas
Berkas adendum Desa
Verifikasi adendum desa
Parungsari diverifikasi dan
30-09-2021 Berkas Balai Bandung Parungsari oleh 7 1
pelaksanaan tahap 2
adendum Konsultan
sudah bisa di laksanakan
Independen Balai
Analisa :
Kegiatam Komunitas Belajar Konsultan (KBIK) yang dilaksanakan oleh Asri/Korkot bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas fasilitator dalam pendampingan program KOTAKU di lapangan, serta
bertujuan untuk menyampaikan informasi terbaru dalam hal target di masing-masing tim.
Kendala :
Tempat dan fasilitas yang kurang memadai karena tidak ada infokus
RKTL :
Pembuatan RKTL untuk masing-masing tim dalam progress 2 minggu ke depan.
2. Rekomendasi
1. Tim Fasilitator Sosial perlu lebih intensif dan mengoptimalkan kapasitas dalam proses
pendampingan agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan targetan Program
2. Perlu Stategi pendampingan khusus untuk BPM CFW / padat karya karena jumlah Lokasi
dampingan 5 desa oleh 5 orang pendamping.
3. Berkoordinasi dengan pihak desa, masyarakat dan lembaga yang ada di desa agar kegiatan CFW
berjalan lancar
4. Peran Pemerintah Daerah selaku Nakhoda Program KOTAKU tentunya harus selalu dapat
ditingkatkan dan berkelanjutan, sehingga semua program/ perencanaan yang telah dilakukan
dapat terlaksana sesuai dengan target yang telah ditentukan
OKTOBER
KEGIATAN
1 2 3 4
A PERSIAPAN
1 Sosialisasi Kegiatan dan Pendaftaran Tenaga Kerja
2 Pembentukan KSM
B PERENCANAAN
1 Survey Aset Infrastruktur Terbangun melalui BKM/LKM
1 survey lapang
2 Berita Acara Hasil Survey
Penyusunan Proposal Kegiatan
2
3 Survei teknis/lokasi
4 Survei harga satuan Upah/material/alat
5 Kesepakatan harga dan Swadaya
6 Penyusunan DED,RAB,RKS dan jadwal
7 Verifikasi oleh Askot infra, TA Infra
C PENCAIRAN DAN PELAKSANAAN
1 Pencairan
1 Coaching tata cara pencairan kepada BKM/UPL
2 Penyusunan Dokumen Pencairan
3 Verifikasi Dokumen Pencairan oleh Korkot, OC/KMW
3 Verifikasi Balai
4 Penandatangan SPK BKM dengan PPK
5 Penyusunan Rencana Kerja KSM
6 Verifikasi Rencana Kerja KSM oleh FT & UPL
2 Pelaksanaan dan Pelaporan
7 Penandatangan SPPDL KSM - BKM
8 Pelaksanaan MP2K
9 Penyaluran Tahap 1 dari BKM ke KSM
10 Pelaksanaan OJT
11 Pelaksanan Konstruksi Tahap 1 oleh KSM/Panitia
12 Penyusunan LPJ KSM Tahap 1 kepada BKM
13 Penyaluran Tahap 2 dari BKM ke KSM
14 Sertifikasi
15 Penyusunan LPJ KSM Tahap 2 kepada BKM
16 Serah terima pekerjaan KSM ke BKM
17 Serah terima pekerjaan BKM ke PPK Satker
18 Serah terima pekerjaan PPK Satker ke Kelurahan
19 Serah terima pengelolaan kepada Pemerintahan kelurahan, dan KPP
C TAHAP PASKA KEGIATAN
1 Implentasi Rencana Kerja KPP