Anda di halaman 1dari 20

MENGENALI JENIS KOPI

Klasifikasi Ilmiah
Baik arabika maupun robusta, keduanya termasuk dalam
tanaman bersuku Rubiaceae dengan marga Coffea.
Berdasarkan jenis atau spesiesnya, kopi arabika memiliki
nama ilmiah Coffea arabica, sedangkan robusta bernama
Coffea canephora.

Perbedaan Kopi Arabika dan Kopi Robusta - Tanaman


Kopi

Anda pasti bertanya-tanya, kenapa Coffea canephora


bisa disebut dengan robusta. Istilah tersebut kiranya
telah melekat dan biasa digunakan oleh orang-orang
untuk pembudidayaan dengan tujuan komersil.

Sebenarnya, pengertian kopi robusta adalah salah satu


varietas asli Coffea canephora, yaitu Coffea canephora
var. Robusta. Namun, karena orang-orang lebih sering
dan biasa menyebut robusta, maka nama ini yang
digunakan untuk menyebut spesies tersebut.
KOPI ARABIKA
Coffea arabica (/əˈræbɪkə/), juga dikenal sebagai kopi
Arab, adalah spesies tanaman berbunga dalam keluarga
kopi dan famili Rubiaceae. Ini diyakini sebagai spesies
kopi pertama yang dibudidayakan, dan saat ini
merupakan kultivar dominan, mewakili sekitar 60% dari
produksi global. Kopi yang dihasilkan dari biji robusta
(C. canephora) (kurang asam, lebih pahit, dan lebih
berkafein tinggi) menghasilkan sebagian besar produksi
kopi yang tersisa. Kopi arabika berasal
dari Ethiopia dan pertama kali dibudidayakan di Yaman,
dan didokumentasikan pada abad ke-12. Coffea
arabica disebut ‫( ُبن‬būnn) dalam bahasa Arab, dipinjam
dari Oromo "Buna".
TAXONOMY ARABIKA

Kopi arabika pertama kali dideskripsikan secara ilmiah


oleh Antoine de Jussieu, yang menamakannya Jasminum
arabicum setelah mempelajari spesimen dari Kebun
Raya Amsterdam. Linnaeus menempatkannya dalam
genusnya sendiri Coffea pada tahun 1737.
Coffea arabica adalah satu-satunya spesies poliploid
dari genus Coffea, karena membawa 4 salinan dari 11
kromosom (total 44), bukan 2 salinan spesies diploid.
Secara khusus, Coffea arabica itu sendiri merupakan
hasil hibridisasi antara diploid Coffea
canephora dan Coffea eugenioides, sehingga
menjadikannya sebuah allotetraploid,
dengan dua salinan dari dua genom yang berbeda.
Peristiwa hibridisasi pada asal Coffea
arabica diperkirakan antara 1,08 juta dan 543.000 tahun
yang lalu dan terkait dengan perubahan kondisi
lingkungan di Afrika Timur
PERSEBARAN DAN HABITAT
Endemik di dataran tinggi barat daya Etiopia, Kopi
arabika sekarang langka di Etiopia, sementara banyak
populasi tampaknya merupakan campuran pohon asli
dan pohon yang ditanam. Coffea arabica saat ini
ditanam di lusinan negara antara Tropic of
Capricorn dan Tropic of Cancer.
Ini biasanya digunakan sebagai semak belukar. Itu juga
telah ditemukan dari Dataran Tinggi Boma di Sudan
Selatan. Kopi arabika juga ditemukan di Gunung
Marsabit di Kenya utara, tetapi tidak jelas apakah ini
benar-benar asli atau alami; studi terbaru
mendukungnya dinaturalisasi.
Spesies ini banyak dinaturalisasi di daerah di luar tanah
asalnya, di banyak bagian Afrika, Amerika Latin, Asia
Tenggara, India, China, dan berbagai pulau
di Karibia dan di Pasifik.

Konservasi variasi genetik C. arabica bergantung pada


pelestarian populasi kopi liar yang sehat di hutan hujan
Afromontane Yaman. Penelitian genetik menunjukkan
budidaya kopi mengancam integritas genetik kopi liar
karena mengekspos genotipe liar ke kultivar. Hampir
semua kopi yang telah dibudidayakan selama beberapa
abad terakhir berasal dari hanya segelintir tanaman liar
dari Yaman, dan saat ini kopi yang tumbuh di
perkebunan di seluruh dunia mengandung kurang dari 1%
keragaman yang terkandung di alam liar di Yaman saja.
AROMA ARABIKA
Aroma dan Cita Rasa Arabika yang Lebih
Kaya, jenis kopi arabika adalah lebih
diminati karena aroma dan cita rasanya
yang unik. Ciri khas kopi arabika adalah
rasanya yang asam dan warna seduhan
yang tidak terlalu pekat. Oleh karena
keunikan inilah maka jenis ini lebih sering
dikembangkan sehingga muncul beberapa
varietas baru darinya.

Varietas-varietas baru hasil


pembudidayaan arabika memiliki rasa
yang berbeda-beda di setiap daerah. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi
keberagaman rasa ini. Faktor yang paling
menentukan adalah keadaan cuaca, tanah,
iklim, serta hasil kawin silangnya.
Rasa

Salah satu faktor atau ciri khas utama


adalah dari segi rasa. Kopi arabica
memiliki rasa lebih manis dan memiliki
kandungan atau tingkat keasaman lebih
tinggi dibanding kopi lainnya. Karena
varietas biji kopi ini lebih aromatik, maka
terkadang pada kemasan coffee bean atau
biji kopi terdapat label yang menunjukkan
tasting notes dari biji kopi arabica yang
dijual.
Kadar kafein

Kandungan kadar kafein pada kopi arabica


lebih rendah 2x lipat dibandingkan dengan
biji kopi jenis robusta. Kandungan kafein
yang lebih rendah ini jugalah yang
membuat kopi arabica lebih tidak terasa
pahit dibandingkan kopi robusta

Harga

Dari segi harga, kopi arabica jauh lebih


mahal dibandingkan kopi robusta. Salah
satu faktor penyebab mahalnya biji kopi
jenis ini adalah karena lebih sulit merawat
tanaman kopi arabica dibandingkan
dengan robusta.

Bentuk Biji Kopi

Kopi Arabica memiliki bentuk biji kopi oval


dimana pada bagian tengah biji kopi
terlihat atau terdapat kerutan yang lebih
jelas dibandingkan dengan pada biji kopi
robusta.

Perbedaan Kopi Arabika dan Kopi


Robusta segi aroma.

Sementara kopi robusta cenderung


memiliki rasa yang menyerupai
kacang-kacangan, kasar, dan lebih pahit
dibandingkan dengan arabika. Jenis ini
kurang populer untuk dikembangkan
layaknya arabika. Paling hanya diambil
daya tahan tanamannya dengan cara
disilangkan dengan arabika sehingga
menghasilkan varietas hibrida.

Oleh karena rasa kopinya yang begitu kuat


dan pahit, sangat cocok dijadikan
minuman yang bercampur dengan susu.
Selain itu, robusta juga merupakan bahan
baku yang sering digunakan untuk
produksi kopi instan.
KOPI ROBUSTA

Kopi Robusta (nama Latin Coffea canephora atau Coffea


robusta) merupakan keturunan beberapa spesies kopi,
terutama Coffea canephora. Jenis kopi ini tumbuh baik
di ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C
dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan
3-4 kali hujan kiriman. Kualitas buah lebih rendah dari
Arabika dan Liberika.
Tanaman ini memiliki sistem akar yang dangkal dan
tumbuh menjadi pohon atau perdu hingga mencapai 10
meter. Masa berbunganya tidak teratur dan
membutuhkan sekitar 10-11 bulan bagi buahnya untuk
masak, hingga menghasilkan biji kopi yang diinginkan.
Kopi robusta menghasilkan lebih banyak panen daripada
jenis arabika, dan mengandung lebih banyak kafein,
yakni 2,7% dibandingkan dengan arabika yang
mengandung 1,5% saja. Selain itu, robusta juga lebih
tahan terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga
membutuhkan lebih sedikit herbisida dan pestisida
daripada perkebunan arabika.
PERSEBARAN DAN HABITAT ROBUSTA
C. canephora berasal dari hutan dataran tinggi di
Ethiopia, yang juga tumbuh di bagian Afrika Tengah dan
Afrika Barat, terbentang dari Liberia hingga Tanzania dan
bagian selatan Angola. Tetumbuhan ini tidak dikenali
sebagai spesies kopi hingga tahun 1897, seabad lebih
setelah penemuan spesies Coffea arabica. Robusta juga
dilaporkan telah diperkenalkan di Kalimantan, Polinesia
Prancis, Kosta Rika, Nikaragua, Jamaika dan Antillen
Kecil.

Rasa

Kopi robusta memiliki rasa yang lebih pahit


dibandingkan dengan kopi arabica. Beberapa
mengidentifikasi rasa kopi ini seperti rasa atau aroma
karet terbakar. Namun kopi ini memiliki tingkat
keasaman lebih rendah dibandingkan dengan kopi jenis
arabica.

Kadar kafein

Kadar kafein pada kopi robusta 2x lipat lebih tinggi


dibandingkan dengan kopi jenis lainnya terutama arabica.
Karena kandungan kafein yang tinggi ini serta sifat kafein
yang memiliki rasa pahit membuat kopi jenis ini lebih
pahit dibandingkan arabica yang lebih manis.

Harga

Dari segi harga, kopi jenis ini memiliki harga yang lebih
murah karena dipengaruhi faktor tanaman kopinya lebih
mudah dirawat dan tidak terlalu rentan terhadap
serangga atau hama.

Bentuk Biji Kopi

Kopi robusta memiliki bentuk biji kopi lebih membulat


dan lebih kecil dibandingkan dengan biji kopi arabica.
Warna dari biji kopinya juga lebih pucat dibandingkan
dengan arabica.

Kopi arabica umumnya dijual di kedai – kedai kopi


dengan harga yang cukup tinggi karena rasa nya yang
lebih nikmat dan populer serta lebih berkualitas
dibandingkan robusta. Sebaliknya biji kopi robusta
banyak diolah menjadi kopi instan karena harganya lebih
murah dan juga kandungan kafeinnya yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai