Dasar USG Bidang Ilmu Penyakit Dalam

Dasar-dasar USG di Bidang
Ilmu Penyakit Dalam

Dr. dr. Andri Sanityosos, Sp.PD-KGEH
Outline
• Sejarah USG
• Prinsip dasar USG
• Point of care ultrasound
• Contoh gambaran USG diberbagai organ
Sejarah
Sejarah
• Teknologi sonar atau navigasi suara mulai digunakan pada abad ke 20 saat perang
dunia I
• Karl Theodore Dussik pada 1942 merupakan orang pertama yang memanfaatkan
ultrasound sebagai alat diagnostik → saat itu digunakan untuk visualisasi
ventrikel serebral dan tumor otak
Sejarah
• Teknologi ultrasound terus berkembang selama tahun 1970-an sampai
dengan perkembangan transduser yang lebih canggih, bersama dengan
penyempurnaan kualitas gambar.
• Setelah diadopsi di bidang ginekologi dan kardiologi, selanjutnya
ultrasound mulai digunakan pada perawatan emergensi dan mulai dikenal
“point of care ultrasound” dan termasuk bidang ilmu penyakit dalam.
Prinsip Dasar USG
Definisi
• Suara adalah gelombang mekanik yang merambat secara
longitudinal melalui medium elastis
• Ultrasound adalah suara pada frekuensi di luar jangkauan
pendengaran manusia. Rentang frekuensi USG diagnostik
adalah antara 1 dan 20 MHz
Block B. Abdominal ultrasound: step by step. Thieme Publisher: 3rd edition, 2014
Perambatan Suara
• Reflection and refraction:
• Ketika suara bertemu dengan batas antara dua media dengan
kepadatan berbeda, beberapa suara "memantul" kembali ke
sumbernya sebagai gema. Sudut datangnya suara sama dengan sudut
di mana gema dikembalikan. Fenomena ini disebut refleksi. Sisa suara
terus berjalan melalui media kedua tetapi dibelokkan dari jalur
aslinya. Fenomena ini disebut pembiasan
Perambatan Suara
• Impedance:
• Impedansi akustik adalah ukuran resistensi terhadap perambatan gelombang
suara. Ini adalah produk dari kepadatan media dan kecepatan suara dalam
medium. Ketika ada perbedaan besar dalam impedansi akustik antara dua
media yang berdekatan, sebagian besar suara akan dipantulkan pada
antarmuka antara media
• Absorption:
• Saat gelombang suara merambat melalui materi, sebagian energinya diubah
oleh gesekan menjadi panas. Hilangnya energi suara ini disebut penyerapan
Perambatan Suara
• Scatter:
• Ketika gelombang ultrasound bertemu dengan media yang tidak
homogen atau permukaan "kasar", sebagian kecil energinya
dihamburkan menjauh dari objek, dalam arah yang acak, sementara
sebagian besar suara terus merambat. Dalam ultrasonografi
diagnostik, beberapa suara yang tersebar ini dipancarkan kembali ke
transduser dan berkontribusi pada pembentukan gambar
Perambatan Suara
Soni NJ, Arntfield R, Kory P. Point-of-care ultrasound. Elsevier: Philadephia, 2nd edition. 2020
Transducer
• Terdapat 3 transduser yang sering digunakan pada pemeriksaan
rutin:
• (a): Sector transducer
• (b): Linear transducer
• (c): Curved array
Transducer
• Sector transducer:
• sinar ultrasound dipindahkan melalui sektor berbentuk kipas baik
secara mekanis (dengan gerakan berputar dari elemen transduser)
atau secara elektronik. Menghasilkan gambar USG sempit pada jarak
dekat dan melebar dengan jarak jauh dari permukaan transduser.
Transducer
• Linear transducer:
• beberapa elemen paralel disusun dalam garis lurus, menghasilkan
bidang gambar persegi panjang
Transducer
• Curved array:
• elemen berbaris seperti pada transduser linier, tetapi pada
permukaan cembung. Ini menghasilkan gambar berbentuk kipas yang
mirip dengan transduser sektor tetapi jauh lebih lebar di bidang
dekat
Transducer
Gerakan Transduser
Orientasi Operator
Mode pada USG
• Mode pencitraan ultrasound yang berbeda memungkinkan
evaluasi karakteristik yang berbeda dari struktur yang sama
• 2D/ B-Mode
• Motion mode (M-mode)
• Doppler mode (D-mode)
B - Mode
• Mayoritas pencitraan ultrasound diagnostik dilakukan
menggunakan mode dua dimensi (2D)
• Mode ini juga disebut B-mode, atau brightness mode, karena
ekogenisitas, atau "kecerahan", dari struktur yang diamati
bergantung pada intensitas sinyal yang dipantulkan
B - Mode
• Struktur yang mentransmisikan semua gelombang suara tanpa
refleksi digambarkan sebagai anechoic dan tampak hitam.
Struktur yang mengandung cairan seperti darah, empedu, dan
urin umumnya akan tampak anechoic
B - Mode
• Struktur yang mencerminkan gelombang suara yang relatif
lebih sedikit daripada struktur sekitarnya digambarkan sebagai
hypoechoic, seperti korteks ginjal relatif terhadap hati.
B - Mode
• Struktur yang memantulkan gelombang suara mirip dengan
struktur sekitarnya digambarkan sebagai isoekoik.
B - Mode
• Struktur yang mencerminkan gelombang suara yang relatif
lebih tinggi daripada struktur sekitarnya digambarkan sebagai
hyperechoic
M - Mode
• M-mode, atau motion mode, adalah mode pencitraan yang
terdahulu tetapi masih sering digunakan saat ini untuk
menganalisis pergerakan struktur dari waktu ke waktu
• M-mode sering digunakan untuk mengukur ukuran ruang
jantung atau pergerakan katup jantung sepanjang siklus
jantung
M - Mode
Doppler
• Efek Doppler adalah pergeseran frekuensi gelombang suara
karena gerakan relatif antara sumber dan pengamat
• Dalam ultrasonografi, sumber utama gelombang suara adalah
transduser, dan transduser yang sama adalah pengamat untuk
gema yang kembali. Pergerakan jaringan, paling sering aliran
darah, menghasilkan pergeseran frekuensi gelombang suara
yang kembali
Doppler
• Aliran darah yang bergerak menuju transduser menggeser
gema ke frekuensi yang lebih tinggi, sedangkan aliran darah
yang menjauh dari transduser menggeser gema ke frekuensi
yang lebih rendah.
Color Flow Doppler
• Gambar aliran warna Doppler menampilkan peta berkode
warna yang mewakili pergeseran Doppler yang ditampilkan
pada gambar ultrasound 2D
• Dalam pencitraan Doppler aliran warna, warna sesuai dengan
kecepatan dan arah aliran. Secara konvensional, biru mewakili
aliran darah menjauh dari transduser (panjang gelombang
lebih panjang) dan merah mewakili aliran darah menuju
transduser (panjang gelombang lebih pendek).
Color Flow Doppler
Artefak
• Artefak adalah gambaran palsu atau bagian dari gambar yang
tidak mewakili struktur anatomi yang sebenarnya
• Artefak dapat membantu dalam diagnostic patologi tertentu
seperti batu kandung empedu dan edema pulmoner
• Contoh artefak antara lain:
• Reverberation
• Mirroring
• Acoustic Shadow
• Acoustic Enhancement
Reverberation
• Terjadi pada permukaan jaringan yang memiliki perbedaan
acoustic impedance yang besar, ketika dua atau lebih struktur
yang sangat reflektif sejajar satu sama lain dan jalur sinar
ultrasound tegak lurus terhadap struktur ini.
Reverberation
Reverberation berupa A-line pada pleura
Mirroring
• Terbentuk oleh pantulan gelombang suara antara transduser,
reflektor kuat, dan struktur target, menciptakan gambar palsu
di belakang reflector
• Terdapat delay dari gelombang suara yang dipantulkan oleh
reflektor yang kuat sebelum kembali ke transduser. Delay ini
menyebabkan mesin ultrasound menampilkan struktur yang
identik dengan struktur target pada kedalaman yang lebih
dalam
Mirroring
Bayangan liver di atas diafragma karena penundaan

gema yang kembali ke transduser setelah dipantulkan
dari diafragma
Acoustic Shadow
• Dapat terlihat pada bagian distal dari struktur yang sangat
meredam/melemahkan gelobang suara yang memantulkan,
menyebarkan, atau menyerap sebagian besar gelombang
ultrasound
Acoustic Shadow
Tulang rusuk membentuk bayangan jauh ke pleura
Acoustic Enhancement
• Suara merambat melalui struktur berisi cairan dengan
redaman rendah tanpa hambatan. Oleh karena itu, intensitas
gelombang suara dipertahankan saat mereka keluar dari
struktur berisi cairan, dan gema dengan amplitudo tinggi
dipantulkan kembali ke transduser dari jaringan dalam ke
struktur berisi cairan.
Acoustic Enhancement
Acoustic enhancement menyebabkan jaringan yang lebih dalam

dari kandung kemih tampak hyperechoic.
Point-of-care ultrasound
Pocus (point-of-care ultrasound)
• Didefinisikan sebagai pemeriksaan ultrasonografi bedside yang
dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan untuk menjawab
pertanyaan diagnostik tertentu atau untuk memandu kinerja
prosedur invasif.
• POCUS sering digunakan untuk mendeteksi kondisi akut yang
berpotensi mengancam jiwa, di mana deteksi secara bedside
dapat mempercepat perawatan pasien.
• Aplikasi pada berbagai
organ yang sering
dinilai dalam POCUS
Aplikasi klinis POCUS
• Tujuan umum dari POCUS adalah untuk “rule-in” atau “rule-
out” kondisi yang spesifik, atau menjawab pertanyaan “Ya”
atau “Tidak”
• Aplikasi klinis dari POCUS dapat dikategorikan sbb:
• Procedural guidance
• Diagnostics
• Monitoring
• Resuscitation
• Screening
• Procedural guidance
• telah terbukti mengurangi komplikasi dan meningkatkan tingkat
keberhasilan prosedur invasif. Prosedur yang biasa dilakukan dengan
panduan USG termasuk akses vaskular, thoracentesis, paracentesis,
pungsi lumbal, arthrocentesis, dan pericardiocentesis.
• Diagnostik
• Berdasarkan tanda dan gejala pasien, pemeriksaan ultrasonografi
dapat mempersempit diagnosis banding dan memandu pengobatan,
atau pemeriksaan tambahan, terutama dalam situasi mendesak atau
darurat. Pemeriksaan ultrasonografi terfokus biasanya dilakukan
untuk mengevaluasi paru-paru, jantung, kantong empedu, aorta,
ginjal, kandung kemih, gravid uterus, sendi, dan vena ekstremitas
bawah.
• Monitoring
• Pemeriksaan ultrasonografi serial dapat dilakukan untuk memantau
kondisi pasien atau untuk memantau efek intervensi terapeutik tanpa
memaparkan pasien pada radiasi atau kontras intravena.
• Aplikasi umum termasuk pemantauan distensi dan kolaps vena cava
inferior selama resusitasi cairan, pemantauan kontraksi ventrikel kiri
sebagai respons terhadap inisiasi inotropik, dan pemantauan resolusi
atau perburukan pneumotoraks atau pneumonia pada USG paru.
• Resuscitation
• Ultrasonografi bedside dapat mengarahkan intervensi darurat dengan
menilai pneumotoraks, tamponade jantung, atau emboli paru masif
secara cepat.
• Screening
• Skrining dengan USG berpotensi menguntungkan karena non-invasif
dan menghindari radiasi
• Contoh skrining dengan USG seperti pada aneurisma aorta abdominal
atau fungsi ventrikel kiri
Journal of Graduate Medical Education, September 2013
University of Minnesota
Kompetensi USG bidang Ilmu Penyakit Dalam
No Keterampilan LoA
1 USG tiroid 3
2 USG abdomen 4A
3 Ekokardiografi : Transthoracic echocardiogram 3
4 Ekokardiografi : Transesophageal echocardiography 2
5 Torakosentesis (dengan atau tanpa panduan USG) 4A
6 USG Toraks 3
7 USG muskuloskeletal 2
8 Doppler vaskular pembuluh darah tepi dan carotis 2
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 48 tahun 2017

USG dibidang Ilmu Penyakit Dalam
• USG hepar dan saluran bilier • Endoscopic ultrasonography
• USG ginjal dan vesika urinaria • Transthoracic echocardiography
• USG pembuluh darah perifer • Endobronchial ultrasound
• Echocardiography bronchoscopy
• USG musculoskeletal
• USG tiroid
• USG toraks
Contoh gambaran USG di berbagai
kelainan organ
Paru
Ginjal
Hepar
Tiroid
Muskuloskeletal
Selulitis, cobblestone
Normal tendon achilles Tendonitis
Kesimpulan
• USG sudah menjadi modalitas yang digunakan dalam hal
diagnostik maupun terapetik (procedure guidance) dan
tersedia secara luas untuk membantu dalam praktik klinis
khususnya dalam bidang ilmu penyakit dalam
• Point-of care ultrasound dapat memberikan insight dalam
waktu cepat sehingga pasien mendapatkan perawatan yang
lebih baik
• Diperlukan keterampilan dalam mengoperasikan ultrasound,
sehingga diperlukan pelatihan – pelatihan terkait penggunaan
USG dalam hal diagnostik ataupun terapetik
Terimakasih

Dasar USG Bidang Ilmu Penyakit Dalam

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Dasar USG Bidang Ilmu Penyakit Dalam

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Dasar-dasar USG di Bidang

Ilmu Penyakit Dalam

Reverberation berupa A-line pada pleura

Bayangan liver di atas diafragma karena penundaan

Tulang rusuk membentuk bayangan jauh ke pleura

Acoustic enhancement menyebabkan jaringan yang lebih dalam

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 48 tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai