Sistem Komunikasi Kabel Laut

Marine Survey
& Perangkat Tersedia
Kelompok 2
XII Tel 1
marine survey
tujuan utama dari survei laut adalah untuk menentukan
fitur geofisika dan geoteknik dari rute kabel yang
diusulkan.

kesesuaian dasar laut untuk mengubur kabel yaitu

dengan pengeruk (plough) atau PLIB, dan kedalaman
penguburan yang diperlukan untuk mencapai perlindungan
yang diperlukan untuk memenuhi bahaya yang
teridentifikasi.
 survei geoteknik dan geofisika
survei geofisika
survei geofisika meliputi penentuan kedalaman air dan
profil dasar laut dan bawah laut dengan teknik
elektronik atau seismik jarak jauh.

survei geoteknik
survei geoteknik secara fisik menentukan komposisi beberapa
meter teratas dasar laut untuk menentukan potensi
penguburannya dan perlindungan yang ditawarkannya.
01.
Burial Assessment
Survey
Survei penilaian penguburan
kabel laut

Saat ini perlindungan pemakaman
dikerahkan hingga sekitar 1000m,
dengan berkurangnya persediaan
ikan, aktivitas penangkapan ikan
sekarang telah dilaporkan pada
kedalaman hingga 1500m dan ke
bawah hingga 2000m. Dengan
teknik penangkapan ikan tertentu,
seperti jaring penyelundup,
penetrasi dasar laut di pasir lunak
dapat mencapai lebih dari 2 m.
Oleh karena itu, BAS perlu mencakup
kisaran kedalaman laut dan kedalaman
penguburan, tergantung pada spesifikasi
penguburan untuk rute kabel yang
disurvei.
Proses yang digunakan untuk melakukan
BAS adalah proses fisik. Namun ada
sejumlah kelemahan pendekatan ini dalam
hal persyaratan kapal, waktu, dan biaya.
untuk mengatasi hal ini generasi baru
membuat alat survei berbasis elektronik
yang telah dikembangkan, yang dikenal
dengan E-BAS. Dua bentuk E-BAS saat ini
keduanya melibatkan kapal survei yang
menarik di dasar laut
Teknik dasar pertama adalah resistensi listrik, dalam teknik ini sebuah pita dengan
panjang sekitar 30m yang bersentuhan dengan dasar laut, ia diderek di belakang
kereta, menyuntikkan arus listrik ke dasar laut, dan resistensi yang diukur dari aliran
arus menyediakan ukuran porositas bahan dasar laut. Semakin rendah daya tahan,
semakin besar porositas bahan.

Teknik kedua berdasarkan pembiasan seismik. Dalam teknik ini, sebuah pulsa
akustik ditembakkan ke dasar laut dan dibiaskan kembali oleh hidrofon. Kecepatan
penyebaran dapat dihitung dan kerasnya atau konsolidasi materi dasar laut
ditentukan. Semakin cepat propagation, semakin sulit atau lebih menyatu bahan.
04
Survei Untuk Menentukan
Kedalaman Laut
Untuk memberikan konfirmasi fisik, terutama di
mana lapisan tanah atau batas material
berubah, penting untuk membuktikan prediksi
ini. Ini biasanya dilakukan dengan teknik Cone
Penetrometer Test (CPT) di mana batang
didorong ke dasar laut pada titik-titik tertentu
dan ukuran resistensi ujung.
Teknik E-BAS memiliki beberapa batasan
kedalaman, tetapi terdapat pengembangan
sedang berlangsung yang memungkinkan
penggunaannya di kedalaman 1500-2000 m.
Dari pengukuran ini, kekuatan geser dan ketebalan
lapisan material dasar laut dapat ditentukan.
Informasi tambahan diperlukan, terutama pada
batas material, sampel inti dari dasar laut juga
dapat diambil. Dari data yang diperoleh dari proses
ini, seharusnya dimungkinkan untuk menentukan
kedalaman penguburan yang diperlukan untuk
mencapai tingkat perlindungan yang diinginkan
area ini dan terutama manfaat yang diharapkan
dari E-BAS dibandingkan dengan teknik survei
sebelumnya.
Alat yang biasa digunakkan untuk melakukan tugas ini adalah sonar
multibeam yang dupasang di sistem pemindaian sisi batimetri.
Autonomous underwater vehicles (AUVs) dengan sonar multibeam
juga sedang diproyeksikan untuk tugas ini.
● Gambar 1 dan 2 memberikan
contoh bagan batimetri dengan
rute kabel yang ditumpangkan di
atasnya dan gambar 3D yang khas.
● Namun, ada implikasi biaya yang
cukup besar, tergantung pada
tingkat detail yang diperlukan
untuk profil dasar laut.
● Sementara sistem yang dipasang
di sistem pemindaian sisi batimetri
menyediakan pilihan termurah,
karena kedalaman air
meningkatkan kemampuan mereka
untuk memberikan detail
pandangan profil dasar laut
berkurang.
• Karena survei E-BAS, kedalaman air, dan
profil dasar laut dapat ditangani oleh kapal
survei normal, sekarang dimungkinkan
untuk dilakukan pada suatu waktu bila
memungkinkan untuk mempengaruhi
rekayasa rute.
• Namun, untuk melakukan ini secara efektif,
memerlukan analisis data waktu nyata di
atas kapal survei. Informasi ini dapat
kemudian diumpankan kembali ke pemasok
sistem, dalam waktu dekat, untuk
memungkinkan mereka untuk mengubah
jadwal pembuatan kabel mereka, jika ini
diperlukan.
• Waktu sebenarnya analisis juga
memungkinkan persyaratan
pengembangan rute dipenuhi dengan
cepat dan meniadakan kebutuhan untuk
kegiatan survei ulang jika data penting
ditemukan hilang.
Terima Kasih