Anda di halaman 1dari 35

PEKERJAAN PENGADAAN PEMBANGUNAN

SALURAN KABEL LAUT TEGANGAN MENENGAH 20 KV


TANJUNG PASIR – PULAU UNTUNG JAWA
22 JUNI 2020

1
DISKRIPSI PROYEK
Nama Pekerjaan : Pekerjaan Pembangunan Saluran Kabel Laut
Tegangan Menengah Tanjung Pasir – Pulau Untung
Jawa
Lokasi : Kepulauan Seribu – DKI Jakarta
Pemberi Tugas : PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya
Direksi Pekerjaan : PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya
Kontraktor : KSO PT. Rekadaya Elektrika – PT. Persada Engineering
Pelaksana & Contracting – PT. Yalagada Surya

Nomor & Tanggal : 0228.PJ/DAN.02.07/DISJAYA/2018


Kontrak : Rp.47.943.847.154,- Include PPN 10%

2
LOCATION

3
SCOPE OF WORK
Detail Lingkup Pekerjaan Pembangunan Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah mengacu kepada
Dokumen Kontrak 0228.PJ/DAN.02.07/DISJAYA/2018, tanggal 15 November 2018, yang terdiri
dari:

Pekerjaan Persiapan Pengadaan Material Pekerjaan EM


Perizinan Kabel Laut 20 kV, 3x185 mm2, Cu, Penggelaran Kabel Laut
CCT + F0 48 Core
Mob-Demob Peralatan Pekerjaan Shore Ends
Penggelaran
Recheck-Survey Pemasangan Proteksi Kabel
Laut
Terminasi Kabel Laut / Indoor
Testing & Commsioning

4
WAKTU PELAKSANAAN PROYEK
Berdasarkan kontrak awal, maka jadwal pelaksanaan pekerjaan adalah :
Tanggal Kontrak : 15 November 2018
Durasi Pekerjaan : 210 Hari Kalender
Durasi Addendum : 137 Hari Kalender
Actual pelaksanaan : 15 November 2018 s.d. 27 Oktober 2019

5
PERIZINAN
  Nama Dokumen Instansi
1 Izin Prinsip Hubla
2 Izin Pelaksanaan Hubla
3 Izin Lokasi Perairan KKP
  a. Rekom Banten PUPR
  b. Rekom DKI PTSP
4 Security Clearance Kemhan
5 Technical Officer Pushidografi
6 Secrutiry Officer Kemhan

6
MOB – DEMOB PERALATAN PERGELARAN
Berdasarkan Fungsi dan Kebutuhan :

NO Keterangan

1 Cable Vessel berupa BG. Kantana 01


2 Tug Boat TB. Wenke Nusa 1 (2x300 HP)
3 Peralatan Dek dan Cable Lay
4 Peralatan Navigasi dan Komunikasi
5 Akomodasi
6 Peralatan Safety dan Life Appliances
7 Peralatan Selam (Diving)

7
RE-CHECK SURVEY
NO PEKERJAAN KETERANGAN
1 Survey Hidro - Oseanografi  
  - Survey Batimetri Batimetri dengan interval lajur 10 meter
  - Survey Side Scan Sonar Overlap lajur 50% pada tiap lajur yang disapu
  - Survey Magnetometer Sepanjang center line rute rencana pemasangan kabel
  - Pengamatan Pasang Surut Pengamatan pasang surut selama 15 hari dengan interval pengamatan 1 jam
Pengukuran topografi dengan sekitar Tanjung Pasir dan Untung Jawa pada area
  - Survey Topografi pantainya
2 Pelaporan Analisa dan rekomendasi

8
SURVEY BATHIMETRI

Secara garis besar, profil kedalaman dari area survei dapat


dikategorikan ke dalam kondisi landai dengan tingkat kemiringan
dibawah 1% untuk area hingga kedalaman 10 meter. Untuk area
kedalaman 10 meter hingga 15 meter tingkat kemiringan meningkat
menjadi 3-4 %. Sementara untuk area dibawah 15 meter, tingkat
kemiringan menurun kembali menjadi di bawah 1%.

9
SURVEY SIDE SCAN SONAR
Sepanjang area survei tidak terdapat objek janggal ataupun yang
mencurigakan. Dapat disimpulkan berdasarkan hasil survei side scan
sonar, area survei aman.

10
SURVEY MAGNETOMETER

Berdasarkan Gambar, dapat dijelaskan bahwa warna cyan merupakan


spot – spot yang terdapat anomali. Daerah dengan nilai kemagnetan
tinggi ada di sisi selatan , bangkai kapal ada di sisi selatan bagian
barat. Sedangkan derah dengan nilai kemagnetan rendah ada di sisi
utara.

11
KORELASI MAGNETOMET DENGAN
SIDE SCAN SONAR

12
DATA PASANG SURUT

13
PENGGELARAN KABEL LAUT
PELAKSANAAN PENGGELARAN DI PERAIRAN DANGKAL
Penggelaran shore end landing di perairan dangkal dilakukan dengan tahapan berikut ini :
1. Penjelasan pekerjaan pada seluruh personil.
2. Pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedur kerja dan keselamatan.
3. Guider menyatakan bahwa arah kapal sudah sesuai dengan nagivasi pada shopdrawing.
4. Cable vessel mengambil posisi DP dengan menggunakan 2 thruster yang terdapat masing – masing
1 unit di sisi kiri dan 1 unit di sisi kanan
5. Thruster ini digunakan untuk mengarahkan posisi cable vessel pada posisi LP.
6. Setelah posisi DP diperoleh, ke 4 mouring di lepaskan untuk membuat cable vesselpada posisi
terkunci.
7. Team Leader/Cable Master memerintahkan tim cable-lay untuk memulai penggelaran.
8. Penggelaran kabel laut dilakukan dengan cara menarik kabel laut dari kapal vessel kesalah satu
ujung segmen, kemudian kabel ditarik terus menuju ujung segmen berikutnya.
9. Penarikan ini dibantu dengan pulley dan wire rope sebagai pengikat kabel.
10. Wire rope ditarik dari ujung segmen yang terdapat winch ke ujung segmen yang lain. Wire rope
mengitari pulley di ujung segmen yang lain menuju kapal vessel kecil.
11. Team Leader/Cable Master memerintahkan tim cable-lay untuk memulai penggelaran.
12. Tim cable-lay di cable vessel akan memasang pelampung kabel (cable buoy) pada kabel yang akan
diulur ke laut. Cable buoy per jarak 2 m kecuali pada kondisi tertentu seperti perairan yang sangat
dangkal, cable buoy dipasang per jarak 1 m
14
PENGGELARAN KABEL LAUT
13. Ujung kabel diberi pelindung yang akan melindungi kabel kedap air. Selain itu kabel ini juga diikat dengan
wire rope winch yang berada di darat/pulau.
14. Team Leader/Cable Master mengkoordinasikan penguluran kabel dari cable vessel ke tim penyelam dan tim
kapal kerja (boat).
15. Tim penyelam mengarahkan peletakan kabel dibawah permukaan laut dan melakukan penggeseran
(submarine cable shifting) kabel kearah yang benar dan aman sesuai arahan Team Leader/Cable Master .
16. Kapal-kapal kerja berukuran kecil (boat) mengarahkan kabel sesuai arahan Team Leader/Cable Master.
17. Kabel laut ditarik ke arah landing point salah satu ujung segmen dengan wire rope yang telah di lewatkan
terlebih dahulu ke pulley di darat.
18. Setelah sampai di salah satu ujung segmen, Team Leader/Cable Master memerintahkan lead ground crew (tim
darat) menyambut kabel di darat.
19. Tim darat menarik kabel ke gardu hubung dan membuat ikatan di landing point. Ikatan harus kuat sehingga posisi
kabel yang sudah mencapai gardu tidak mengalami pergeseran ke arah laut lagi.
20. Tim ground crew (darat) lapor ke Team Leader/Cable Master, kabel sudah diikat.
21. Tim darat melakukan pekerjaan pengurugan, terminasi dan perapian lainnya.
22. Setelah kabel yang diturunkan di perairan cukup, Team Leader/Cable master memerintahkan Tim Cable lay untuk
terlebih dahulu kabel diikat sehingga tidak lepas dan meluncur ke laut.
23. Ujung kabel diberi pelindung yang akan melindungi kabel kedap air. Selain itu kabel ini juga diikat dengan wire rope
winch yang berada di darat/pulau.
24. Proses penggelaran di dokumentasi.
15
PENGGELARAN KABEL LAUT
PELAKSANAAN PENGGELARAN DI PERAIRAN DALAM
1. Penjelasan pekerjaan pada seluruh personil.
2. Pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedur kerja dan keselamatan
3. Team Leader/Cable Master bertanggung jawab secara keseluruhan terhadappelaksanaan gelar kabel
bawah laut yang ada di kapal vessel utama.
4. Nakoda dibawah arahan Team Leader/Cable Master menjalankan tugas sebagaipenggerak kapal vessel
utama, baik manuver maupun gerak maju/mundur.
5. Guider membantu Team Leader/Cable Master memberikan arah navigasi posisi kapal vessel utama
6. Linier cable engine operator dibawah arahan Team Leader/Cable Master menjalankan cable handling
equipment (peralatan mekanik gelar kabel laut) mulai dari mengulurkan dan menahan pergerakan kabel
laut. Kecepatan diatur antara 500 sampai 1000 m/jam.
7. Lead Cable lay dibawah arahan Team Leader/Cable Master memimpin tim cable lay untuk melaksanakan
pengamatan penguluran dan penahanan pergerakan kabel laut, pemasangan pelampung, dan
pemasangan proteksi mekanik pelindung kabel laut.
8. Lead diver dibawah arahan Team Leader/Cable Master memimpin tim PBA untuk menjalankan semua
pekerjaan yang terkait dengan PBA mulai dari penyelaman untuk pengamatan, cable shifting di
permukaan dasar laut dan lainnya.

16
PENGGELARAN KABEL LAUT
9. Lead ground crew (tim darat) dibawah arahan Team Leader/Cable Master memimpin tim pekerjaan di
darat baik penggalian penarikan kabel laut ke gardu hubung dan perapian jalur kabel dari landing point ke
gardu hubung.
10. Kecepatan gelar kabel laut 500 - 1000 m/jam.
11. Penggelaran dengan pelampung hingga kedalaman kurang dari 6 meter. Di atas 6 meter, kabel digelar
langsung tanpa bantuan pelampung.
12. Jarak antar pelampung 1-2 meter.
13. Ujung Kabel diberi pelindung yang akan melindungi kabel agar kedap air.
14. Pelaksanaan gelar kabel didokumentasi baik foto maupun video.

17
PEMASANGAN PROTEKSI KABEL LAUT
Penguburan dilakukan berdasarkan dari jenis dasar laut yang akan ditrenching.
Berikut Metode Proteksi dengan mengacu pada kedalaman Pemendaman menurut PM NO 129 tahun 2016

18
PEMINDAIAN KABEL LAUT KONDISI UMUM

19
PROTEKSI KABEL LAUT KONDISI KHUSUS
KARANG
HIDUP

20
PROTEKSI KABEL LAUT KONDISI KHUSUS
TANAH/BATUAN
KERAS

21
PROTEKSI KABEL LAUT KONDISI KHUSUS

DROP-OFF KARANG

22
PROTEKSI KABEL LAUT KONDISI KHUSUS
TANAH PANTAI
BERPASIR

23
CONCRETE SHEEL
BERDASARKAN DOKUMEN
KONTRAK

24
CONCRETE SHEEL
BERDASARKAN DRAWING
APPROVED

25
METODE PROTEKSI PADA PERSILANGAN KABEL

26
ROUTE RENCANA PEMENDAMAN

27
Deliveriable List Engineering
CIVIL  
Lain - Lain  
Laporan Pendahuluan Recheck Survey Hidrografi 185001 - UC - TPUJ - C - 00 - 001
Laporan Recheck Survey Hidrografi 185001 - UC - TPU - C - 02 - 002
Kajian Teknis Perubahan Bentuk Concrete Shell dari Bulat Menjadi Kotak 185001 - UC - TPUJ - C - 00 - 003
Layout & Section Drawing
Bathimetry dan Dasar Laut Segmen 1 Jalur Kabel 20 kV Tanjung Pasir - Pulau Untung Jawa  
Bathimetry dan Dasar Laut Segmen 2 Jalur Kabel 20 kV Tanjung Pasir - Pulau Untung Jawa  
Bathimetry dan Dasar Laut Segmen 3 Jalur Kabel 20 kV Tanjung Pasir - Pulau Untung Jawa  
Bathimetry dan Dasar Laut Segmen 4 Jalur Kabel 20 kV Tanjung Pasir - Pulau Untung Jawa  
Proteksi Coral Clamp & Polyurethane untuk di Karang yang Curam 185001 - UC - TPU - C - 02 - 003
Proteksi Cement Bagging 185001 - UC - TPU - C - 02 - 004
Papan Peringatan Tegangan Tinggi 185001 - UC - TPU - C - 02 - 005
Concrete Shell Tampak, Potongan & Detail 185001 - UC - TPU - C - 02 - 006
Penulangan Concrete Shell 185001 - UC - TPU - C - 02 - 007
Point Anchor Tampak & Potongan 185001 - UC - TPU - C - 02 - 009
Point Acnhor Penulangan 185001 - UC - TPU - C - 02 - 010
Point Achor Clamp 185001 - UC - TPU - C - 02 - 011
Tampak Marker Bouy & Penulangan 185001 - UC - TPU - C - 02 - 012
   
Elektrikal  
TPG  
Technical Particular and Guarantee : Kabel Laut 20kV 185001 - 41 - TPU - E - 03 - 001
Drawing  
Detail Kabel Laut 185001 - 41 - TPU - E - 03 - 001

28
FOTO-FOTO

Mobilisasi Kapal Penggelar


Material Utama Kabel Laut

Fabrikasi & Inspeksi Concrete Shell


Recheck Survey Hidrografi

29
FOTO-FOTO
Persiapan Alat Penggelar Kapal Anchor/Landing Point

Concrete Shell (Proteksi Kabel) Pekerjaan Shore Ends

30
FOTO – PEMASANGAN CONCRETE SHEEL

31
FOTO – PERGELARAN KABEL

32
FOTO – PERGELARAN KABEL

33
LESSONS LEARNED
What Work Well
• PEP menjadi acuan dalam eksekusi pekerjaan
• Pemilihan Subkon Re-Check Survey yang berpengalaman.

What Could Be Improved


• Dalam tahap proposal hendaknya key-proposal menjadi key personel timpor
• Pemilihan bentuk concrete sheet panel sebaiknya sudah fix pada tahap
proposal, sehingga tidak memerlukan pembuatan kajian teknis perubahan.
• Pemilihan subkon Re-Check Survey sebaiknya sudah ditentukan pada tahap
proposal.
• Efektif date dimulai sebaiknya setelah tahap pengurusan perizinan sudah
selesai.
• Kurang terlibatnya engineer dalam proses approved document dan konstruksi.

34
TERIMA KASIH
Lt. 18. Gedung 18 Office Park Jl. TB Simatupang
No.18, Kebagusan, Kec. Ps. Minggu
Jakarta Selatan - 12520, Indonesia

35

Anda mungkin juga menyukai