Anda di halaman 1dari 22

AMDAL

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

TEKNIK PERMINYAKAN
K3L
KELOMPOK 3
01 ALFAN KHOIRUL UMAM
191910801015

02 TAMADO SARAGIH SITIO


191910801019

03 SHAFIRA PRAMANA PUTRI


201910801015
PENGERTIAN Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), AMDAL adalah
penilaian dampak positif dan negative dari perencanaan sebuah
proyek (pembangunan) yang melingkupi aspek lingkungan, social dan
ekonomi.

Berdasarkan Peraturan Pemerintahan No 29 Tahun 1986, AMDAL


(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) merupakan hasil studi
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup, yang diperlakukan bagi proses pengambilan
keputusan.

AMDAL menurut PP No. 27 Tahun 1999 adalah kajian atas dampak


besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
atau kegiatan meliputi berbagai macam faktor contohnya fisik, kimia,
social, ekonomi, biologi,dan social budaya yang dilakukan secara
menyeluruh.
PERANAN AMDAL
Peranan amdal dalam pengelolaan
lingkungan untuk menghindari kerusakan
lingkungan hidup sehingga dapat
membantu menjaga kenyamanan dan
keselamatan masyarakat di sekitar
pembangunan, menetukan prioritas
peminjaman sesuai misi yang akan
dijalankan.

Amdal juga berperan dapat menghindari


duplikasi proyek yang sebenarnya tidak
diperlukan, membantu melihat lihat
masalah lingkungan sehingga
pembangunan dapat dilaksanakan lebih
terencana dan menghindari masalah yang
biasa dihindari.
TUJUAN AMDAL
01 Memberikan masukan tentang perencanaan suatu kegiatan usaha atau pembangunan

02 Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan hidup

03 Memberikan izin usaha atau kegiatan

04 Menjadi acuan perencanaan pembangunan pada suatu wilayah

05 Untuk dijadikan sebuah dokumentasi legal dan ilmiah


MANFAAT AMDAL
Manfaat AMDAL untuk Pemerintah Manfaat AMDAL untuk Masyarakat
• Melalui AMDAL, pemerintah akan bisa • Pihak masyarakat akan
melakukan pembangunan yang mengetahui lebih awal terkait
berkelanjutan sesuai dengan prinsip dampak suatu rencana bisnis
Manfaat AMDAL untuk Pebisnis
pemerintah. • Operasional usaha akan lebih aman ataupun kegiatan tertentu

• Membantu mencegah terjadinya dan juga terjamin • AMDAL akan memberikan


pencemaran dan juga kerusakan • Lebih mudah dalam melakukan ketenangan karena di dalamnya
lingkungan interaksi dengan masyarakat sekitar ada usaha untuk menjaga

karena tidak memberikan dampak lingkungan yang aman dan bersih.


• Memastikan pembangunan yang dilakukan
sudah sesuai dengan ketentuan dan juga yang buruk pada mereka • Masyarakat bisa ikut
prinsip pembangunan yang berkelanjutan. • Bentuk usahanya saat ini juga bisa berpartisipasi dalam melakukan

dijadikan sebagai acuan bila ingin perawatan dan juga mengontrol


• Sebagai bentuk tanggung jawab
membuka usaha baru atau cabang kegiatan di dalamnya.
pemerintah dalam upaya mengelola
lingkungan hidup di negaranya. baru yang lebih dipercaya oleh
investor, pemerintah, ataupun
masyarakat sekitar.
PROSEDUR AMDAL
1 2 3 4 5 6

Proses penapisan Proses pengumuman Proses pelingkupan Penyusunan dan Penyusunan dan Persetujuan
(screening) (scoping) penilaian KA- penilaian ANDAL, Kelayakan
wajib AMDAL AMDAL RKL, dan RPL Lingkungan
.
Proses penapisan (screening) wajib AMDAL

Proses Penapisan (screening) wajib AMDAL Proses


penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib
AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu
rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Di
Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem
penapisan satu langkah. Ketentuan apakah suatu
rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau

Free
tidak dapat dilihat pada Peraturan Menteri Negara LH
Nomor 15 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL.

PPT Templates
Insert the Subtitle of Your Presentation
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Proses Pengumuman

Proses Pengumuman Setiap rencana kegiatan yang


diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib mengumumkan
rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum
pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL.
Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggung
jawab dan pemrakarsa kegiatan. Tata cara dan bentuk
pengumuman serta tata cara penyampaian saran,
pendapat dan tanggapan diatur dalam PerMen LH No 17
Tahun 2012 tentang Keterlibatan Masyarakat dan
Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
Proses Pelingkupan (scopping)

Proses Pelingkupan (scopping) Pelingkupan merupakan suatu


proses awal (dini) untuk menentukan lingkup permasalahan dan
mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang terkait dengan
rencana kegiatan. Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan
batas wilayah studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap
Iingkungan, menetapkan tingkat kedalaman studi, menetapkan
lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkait dengan
rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dan proses pelingkupan
adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat
harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses pelingkupan
Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan
dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian
KA- ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki / menyempurnakan
kembali dokumennya
Penyusunan dan Penilaian ANDAL,RKL dan RPL
Penyusunan dan penilaian ANDAL,RKL dan RPL Penyusunan ANDAL, RKL & RPL
dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian
Komisi AMDAL). Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen
kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu
maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang
dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
Persetujuan Kelayakan Lingkungan

Penyusun AMDAL Dokumen AMDAL harus disusun


oleh pemrakarsa suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting
dan belum memiliki kepastian pengelolaan
lingkungannya. Ketentuan apakah suatu rencana
kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak
dapat dilihat dalam bagian Prosedur dan Mekanisme
AMDAL. Dalam penyusunan studi AMDAL, pemrakarsa
dapat meminta jasa konsultan untuk menyusunkan
AMDAL. Penyusun dokumen AMDAL diharapkan telah
memiliki sertifikat Kompetensi dari Lembaga Pemberi
Lisensi Penyusun AMDAL. Berbagai pedoman
penyusunan yang lebih rinci dan spesifik menurut tipe
kegiatan maupun ekosistem yang berlaku juga diatur
dalam berbagai Keputusan Kepala Bapedal.
KRITERIA WAJIB AMDAL
Dalam pelaksanaannya, amdal diterapkan bagi setiap usaha
dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap
lingkungan hidup. Dampak penting ditentukan berdasarkan
kriteria:

(1) besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak


rencana usaha dan/atau kegiatan
(2) luas wilayah penyebaran dampak
(3) intensitas dan lamanya dampak berlangsung
(4) banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan
terkena dampak
(5) sifat kumulatif dampak
(6) berbalik atau tidak berbaliknya dampak
(7) kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan Pasal 3 Ayat (2) PermenLHK No. P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019 Kriteria usaha dan/atau
kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan amdal terdiri atas:

(1) pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;


(2) eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan
(3) proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya
(4) proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta
lingkungan sosial dan budaya
(5) proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber daya
alam dan/atau perlindungan cagar budaya
(6) introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik
(7) pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati
(8) kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara; dan/atau
(9) penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup.
PENDEKATAN STUDI AMDAL

Dalam rangka untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan AMDAL,


penyusunan AMDAL bagi rencana usaha dan/atau kegiatan dapat dilakukan
melalui pendekatan studi AMDAL sebagai berikut :

1 Pendekatan studi AMDAL Kegiatan Tunggal

2 Pendekatan studi AMDAL Kegiatan Terpadu

3 Pendekatan studi AMDAL Kegiatan Dalam Kawasan


PENILAIAN DOKUMEN AMDAL
Penilaian dokumen AMDAL dilakukan oleh Komisi Penilaian AMDAL Pusat
yang berkedudukan di Jakarta, yaitu untuk menilai dokumen AMDAL dari
usaha dan/atau kegiatan yang bersifat strategis, lokasinya melebihi satu
propinsi, berada di wilayah sengketa, berada di ruang lautan, dan/atau
lokasinya di lintas batas negara RI dengan negara lain. Dalam pelaksanaan
otonomi daerah, untuk tingkat propinsi penilaian dokumen AMDAL dilakukan
oleh Bapedal Propinsi, yaitu untuk menilai usaha dan/atau kegiatan yang
lokasinya melebihi satu Kabupaten/Kota. Untuk tingkat Kabupaten/Kota sudah
tersedia pula tim penilai yaitu para pejabat yang sudah mendapatkan serti fikat
Penilai (AMDAL C). Penilaian dokumen AMDAL dilakukan untuk beberapa
dokumen dan meliputi penilaian terhadap kelengkapan administrasi dan isi
dokumen.
PENILAIAN DOKUMEN AMDAL

Penilaian
Rencana
Penilaian Pemantauan
Rencana Lingkungan (RPL)
Pengelolaan 1. Lingkup RPL.
Dokumen yang dinilai
Penilaian Analisis Lingkungan (RKL) 2. Pendekatan RPL.
1. Penilaian dokumen Kerangka
Dampak Lingkungan 1. Lingkup RKL. 3. Rencana
Acuan (KA).
Penilaian Kerangka (ANDAL) 2. Pendekatan pelaksanaan RPL.
2. Penilaian dokumen Analisis
Dampak Lingkungan Acuan (KA), 1. Kelengkapan administrasi. RKL. 4. Daftar pustaka
(ANDAL). 1. Kelengkapan 2. Isi dokumen, meliputi : 3. Kedalaman RKL. dan lampiran.
3. Penilaian Rencana administrasi. a. Pendahuluan.
4. Rencana
Pengelolaan Lingkungan 2. Isi dokumen, yang b. Ruang lingkup studi.
c. Metode studi. pelaksanaan
(RKL). terdiri dari :
4. Penilaian Rencana d. Rencana usaha dan/atau RKL.
a. Pendahuluan. kegiatan. 5. Daftar pustaka
Pemantauan Lingkungan
(RPL) . b. Ruang lingkup studi. e. Rona lingkungan awal. dan lampiran.
c. Metode studi. f. Prakiraan dampak penting.
d. Pelaksanaan studi. g. Evaluasi dampak penting
e. Daftar pustaka dan dan daftar pustaka serta
lampiran.
lampiran.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai