Anda di halaman 1dari 8

WETTABILITY

This study source was downloaded by 100000793182033 from CourseHero.com on 09-10-2022 23:59:13 GMT -05:00
PENDAHULUAN
Wettability penting dalam mengoptimalkan perolehan migas dan berpengaruh terhadap kinerja
reservoir terutama dalam tahap waterflood dan EOR (enhanced oil recovery).
Wettability atau kebasahan didefinisikan sebagai kecenderungan suatu fluida untuk menyebar atau
menempel pada permukaan padatan dengan adanya fluida lain yang immiscible (dua fluida yang
saling tidak bercampur).
Kecenderungan untuk menyebar atau menempel ini karena adanya gaya adhesi, yang merupakan
faktor tegangan permukaan. Faktor ini pula yang akan menentukan fluida mana yang lebih
membasahi suatu padatan.
Besaran wettability dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
• Jenis mineral yang terkandung dalam batuan tersebut.
• Ukuran butir batuan, semakin halus ukuran butir batuan maka semakin besargaya adhesi yang
terjadi.
• Jenis kandungan hidrokarbon yang terdapat di dalam minyak mentah (crudeoil).
Sebelum terjadinya migrasi minyak , reservoir berupa kuarsa, karbonat, dan dolomite atau berupa
water wet.
Dalam wettability, dikenal istilah imbibisi dan drainage.
Imbibisi adalah kenaikan saturasi dari fasa wetting dimana fasa non-wetting digantikan oleh fasa
wetting, baik berupa imbibisi spontan pada saat reservoir terbentuk atau imbibisi yang dipaksakan
seperti pada saat waterflood. Imbibisi menggambarkan terjadinya kenaikan saturasi air.
Drainage adalah kenaikan saturasi pada fasa non-wetting, dimana fasa wetting digantikan oleh fasa
non-wetting. Drainage menggambarkan kenaikan saturasi minyak. Drainage terjadi pada saat
terjadinya migrasi minyak ke dalam reservoir.

This study source was downloaded by 100000793182033 from CourseHero.com on 09-10-2022 23:59:13 GMT -05:00
 Wettability dibagi menjadi 3, yaitu :

 Water Wet
Terjadi jika suatu batuan mempunyai sudut kontak fluida (minyak dan air) terhadap batuan itu sendiri lebih
kecil dari 90o (θ< 90o). Kejadian ini terjadi sebagai akibat dari gaya adhesi yang lebih besar pada sudut
lancip yang dibentuk antara air dengan batuan dibandingkan gaya adhesi pada sudut yang tumpul yang
dibentuk antara minyak dengan batuan. Pada formasi ini, minyak akan berada pada pori-pori yang lebih
besar, sehingga ada kemungkinan ketika diproduksikan, minyak ini akan terjebak karena terputus dari massa
minyak yang lain.
 Oil Wet
Terjadi jika suatu batuan mempunyai sudut kontak antara fluida (minyak dan air) terhadap batuan itu sendiri
dengan sudut lebih besar dari 90o(θ>90o). Karakter oil wet pada kondisi batuan reservoir tidak diharapkan
terjadi sebab akan menyebabkan jumlah minyak yang tertinggal pada batuan reservoir saat diproduksikan
lebih besar daripada water wet. Pada formasi ini, minyak cenderung akan muncul sehingga produksi minyak
akan cenderung terus mengalir sehingga Sor (saturation oil residual) akan turun.
 Mixed Wet
Yaitu suatu batuan terbasahi oleh kedua fluida sebesar 50%/50%. Mixed wet dapat dikatakan jika tidak
menunjukkan adanya kecenderungan kebasahan seperti ditunjukkan oleh water wet maupun oil wet.
This study source was downloaded by 100000793182033 from CourseHero.com on 09-10-2022 23:59:13 GMT -05:00
SUDUT KONTAK (CONTACT ANGLE)
 Sebuah cairan yang kontak secara langsung dengan dinding sebuah
wadah, misal tabung kapiler, antara cairan dengan permukaan benda
padat tersebut akan membentuk suatu sudut sebesar θ, yang mana
sebagai fungsi dari tegangan adhesi relative cairan tersebut dengan
permukaan benda padat, yang mana sudut kontak tersebut diperoleh dari
persamaan young :

Dimana:
σso = tegangan permukaan antara benda padat dan minyak
σsw = tegangan permukaan antara benda padat dengan air
σwo = tegangan permukaan antara air dengan minyak

This study source was downloaded by 100000793182033 from CourseHero.com on 09-10-2022 23:59:13 GMT -05:00
 Gambar diatas menunjukkan adanya kesetimbangan gaya yang terjadi
pada permukaan air-
minyak dan padatan. Fluida yang mempunyai sifat membasahi dapat dilihat
dari besarnya sudut kontak yang terbentuk. Gaya yang mengakibatkan air lebih
bersifat membasahi padatan untuk sistem air-minyak dan padatan adalah:

AT= Gaya adhesi, dyne/cm.


σso = Tegangan permukaanantara zat padat-minyak, dyne/cm.
σsw = Tegangan permukaan antara zat padat-cair, dyne/cm.
σwo = Tegangan permukaan antara air-minyak, dyne/cm.
θwo = Sudut kontak antara air-minyak

This study source was downloaded by 100000793182033 from CourseHero.com on 09-10-2022 23:59:13 GMT -05:00
 Sessile drop method biasanya digunakan untuk mengukur secara langsung sudut kontak untuk
menentukan kecenderungan kebasahan benda padat oleh minyak dan air. Secara halus, permukan yang
homogen diperlukan untuk melakukan pengukuran ini, permukaan kuarsa yang telah digosok biasanya
digunakan unutk melakukan pengukuran sudut kontak sistem air-minyak.

 Pada gambar diatas, A, B, dan C menunjukkan pengukuran menggunakan tetesan air yang dikelilingi
oleh minyak; dan D, E, dan F menunjukkan tetesan minyak yang dikelilingi oleh air. Sudut kontak diukur
melalui fase yang lebih rapat. Gambar A, B, C mengilustraskan prosedur dimana plat padat tertutupi
secara horisontal dibawah permukaan minyak murni dan setetes air terdapat di atas plat padat. Sebuah
foto sistem tersebut diambil untuk pengukuran sudut kontak secara akurat. Dengan sudut kontak  diukur
melalui fase yang lebih rapat. Prosedur kedua adalah sebuah plat ditutupi air secara horisontal dan
terdapat tetesan minyak pada bawah plat (gambar D, E, F). Sudut kontak diukur melalui fase air dan
diterapkan analisis yang sama.
 Pada gambar A, B, C, menunjukkan bahwa jika sudut kontak yang dibentuk oleh tetesan air kurang dari
90o (A)  maka plat tersebut besifat basah air (water-wet), apabila sama dengan 90o (B)  maka basah
campuran / netral (neutral-wet / mixed wet), dan apabila lebih dari 90o (C) maka basah minyak (oil-wet).
  Pada gambar D, E, F, menunjukkan bahwa plat pada sistem D bersifat basah air, sistem E bersifat basah
campuran / netral, sedangkan sistem F bersifat basah minyak.
This study source was downloaded by 100000793182033 from CourseHero.com on 09-10-2022 23:59:13 GMT -05:00
APLIKASI KONSEP WETTABILITY
 Sifat kebasahan suatu batuan dipengaruhi oleh komposisi kimia penyusunnya. Sehingga
konsep ikatan unsur kimia sangat berpengaruh terhadap sifat kebasahan suatu
permukaan batuan terhadap air ataupun minyak.
 Litologi                     Wettability
Sandstone              Neutral-wet – Water-wet
Clay                              Neutral-wet
Carbonate              Neutral-wet – Oil-wet
 Terkait untuk keperluan eksplorasi maupun eksploitasi minyak bumi, maka formasi yang
bersifat water-wet lebih mudah untuk dilakukan oil recovery. Hal ini disebabkan karena
formasi yang bersifat water-wet memiliki saturasi minyak yang tinggi, yang artinya, air
membasahi dan memenuhi pori-pori terkecil pada butir batuan dan minyaknya berada di
atas air, yang mana minyak lebih mudah bergerak dan tumpah karena tidak ada gaya
adesi terhadap permukaan batuan. Sehingga untuk oil recovery pada formasi dengan
reservoir sandstone dilakukan dengan injeksi air ke dalam formasi tersebut. Dengan
harapan menambah volume air dan mendorong minyak untuk keluar dan diproduksi.
 Untuk reservoir karbonat, yang mana bersifat oil-wet memerlukan enhanced oil recovery
(EOR) dengan injeksi bahan kimia yang dimaksudkan mengubah struktur kimia
permukaan batuan dan minyak tidak lagi membasahi permukaan batuan.

This study source was downloaded by 100000793182033 from CourseHero.com on 09-10-2022 23:59:13 GMT -05:00
DAFTAR PERTANYAAN
1. Mengapa Wettability penting untuk dipelajari ?
2. Jelaskan istilah imbibisi dan drainage !
3. Bagaimana kondisi minyak saat formasi water
wet dan oil wet ?
4. Bagaimana sudut kontak dari wettability ?
5. Berupa apakah reservoir sebelum terjadi
migrasi minyak ?
6. Apa kegunaan sessile drop method ?

This study source was downloaded by 100000793182033 from CourseHero.com on 09-10-2022 23:59:13 GMT -05:00
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai