STANDARDISASI
NASIONAL
NOMOR 61/KEP/BSN/3/2021
TENTANG
BSN STANDARDISASI
NASIONAL
BSN STANDARDISASl
NASIONAL
-3-
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 Maret 2021
KEPALA-BSKAfil STANDARDISASl NASIONAL,
ACHMAD
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8152:2021
Pasar rakyat
Standar Nasional Indonesia
ICS 03.080.99
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2021
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
SNI 8152:2021
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar Isi
Daftar Isi .................................................................................................................................i
Prakata……………………………………………………………………………………………...….ii
Pendahuluan ........................................................................................................................ iii
1 Ruang lingkup ................................................................................................................ 1
2 Istilah dan definisi .......................................................................................................... 1
3 Klasifikasi pasar ............................................................................................................. 4
4 Persyaratan pasar rakyat ............................................................................................... 4
4.1 Persyaratan umum .................................................................................................... 4
4.1.1 Dokumen legalitas ................................................................................................ 4
4.1.2 Lokasi Pasar ......................................................................................................... 4
4.1.3 Kebersihan dan kesehatan ................................................................................... 4
4.1.4 Keamanan dan kenyamanan ................................................................................ 5
4.2 Persyaratan teknis..................................................................................................... 5
4.2.1 Ruang dagang ...................................................................................................... 5
4.2.2 Aksesibilitas dan zonasi ........................................................................................ 5
4.2.3 Pos ukur ulang dan sidang tera............................................................................. 6
4.2.4 Fasilitas umum ...................................................................................................... 6
4.2.5 Elemen bangunan ................................................................................................. 7
4.2.6 Keselamatan dalam bangunan.............................................................................. 8
4.2.7 Pencahayaan ........................................................................................................ 8
4.2.8 Sirkulasi udara ...................................................................................................... 8
4.2.9 Drainase ............................................................................................................... 8
4.2.10 Ketersediaan air bersih ......................................................................................... 8
4.2.11 Pengelolaan air limbah ......................................................................................... 8
4.2.12 Pengelolaan sampah ............................................................................................ 8
4.2.13 Sarana teknologi informasi dan komunikasi .......................................................... 9
4.2.14 Digitalisasi pasar rakyat ........................................................................................ 9
4.3 Persyaratan pengelolaan........................................................................................... 9
4.3.1 Tugas pokok dan fungsi pengelola pasar .............................................................. 9
4.3.2 Prosedur kerja pengelola pasar ............................................................................ 9
4.3.3 Struktur pengelola pasar ..................................................................................... 10
4.3.4 Pemberdayaan pedagang ................................................................................... 10
5 Penerapan persyaratan pada klasifikasi pasar ............................................................. 10
Tabel 1 - Persyaratan pasar rakyat berdasarkan tipe ......................................................... 11
Bibliografi ............................................................................................................................ 15
© BSN 2021 i
SNI 8152:2021
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) 8152:2021 dengan judul Pasar rakyat merupakan revisi dari
SNI 8152:2015, Pasar rakyat. Revisi standar ini dilakukan berdasarkan hasil rapat kaji ulang
Komite Teknis pada 6 Agustus 2019. Standar ini disusun dengan tujuan sebagai pedoman
dalam membangun, mengelola dan memberdayakan komunitas pasar rakyat.
Perubahan pada standar ini meliputi:
1. Penyesuaian istilah dan definisi
Istilah dan definisi disusun sesuai urutan penggunaan dalam standar.
2. Penyesuaian persyaratan umum
a. Penambahan persyaratan dokumen legalitas
b. Penyesuaian persyaratan kebersihan dan kesehatan:
• Persyaratan penjualan karkas daging harus digantung dihilangkan
• Perubahan tempat penyimpanan bahan pangan suhu rendah menjadi suhu beku
• Penggabungan persyaratan talenan dan pisau menjadi peralatan yang kontak
langsung dengan bahan pangan
3. Penyesuaian persyaratan teknis
a. Persyaratan zonasi untuk tempat pemotongan unggas hidup dihilangkan
b. Penambahan toilet untuk penyandang disabilitas
c. Perubahan jumlah minimal lokasi toilet berdasarkan tipe pasar
d. Ruang ASI dapat merupakan bagian dari pos pelayanan kesehatan
e. Persyarataan bentuk lengkung (conus) untuk pertemuan lantai dengan dinding atau
dinding dengan dinding dihilangkan
f. Penambahan prosedur keselamatan dari bencana selain kebakaran
g. Penambahan persyaratan digitalisasi pasar
h. Penambahan jumlah tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan air mengalir dan sabun
atau hand sanitizer berdasarkan tipe pasar
4. Penyesuaian persyaratan pengelolaan
Perubahan persyaratan 12 SOP Pengelolaan menjadi 4 SOP Pengelolaan yaitu SOP
Manajemen Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, SOP Pengelolaan
dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana, SOP Pemantauan Mutu dan Keamanan
Komoditas Pasar, serta SOP Perbaikan Pengelolaan Berkelanjutan.
5. Penyesuaian bibliografi.
Penulisan bibliografi disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang – undangan yang
berlaku saat ini.
Standar ini disusun oleh Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan berdasarkan konsep
yang telah dirumuskan oleh Tim Perumus, dibahas dalam rapat teknis, dan terakhir disepakati
dalam rapat konsensus di Jakarta, pada tanggal 13 Oktober 2020. Hadir dalam rapat
konsensus wakil dari konsumen, produsen, lembaga penilaian kesesuaian dan instansi
lainnya. Standar ini telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 28 Oktober 2020 sampai
dengan 28 Desember 2020 dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.
Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
merupakan hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.
© BSN 2021 ii
SNI 8152:2021
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Pendahuluan
Dengan disahkannya Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, istilah Pasar
Tradisional berubah penyebutannya menjadi Pasar Rakyat. Pasar Rakyat merupakan suatu
lembaga ekonomi yang mempunyai fungsi strategis, yaitu : (1) simpul kekuatan ekonomi lokal;
(2) memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah; (3) meningkatkan kesempatan
kerja; (4) menyediakan sarana berjualan, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil dan
menengah; (5) menjadi referensi harga bahan pokok yang mendasari perhitungan tingkat
inflasi dan indikator kestabilan harga; (6) meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD); (7)
sebagai salah satu sarana keberlanjutan budaya setempat; (8) merupakan hulu sekaligus
muara dari perekonomian informal yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia
serta (9) sebagai sumber dalam pengambilan kebijakan publik dengan mengedepankan
kearifan lokal.
Pasar rakyat dikelola berdasarkan 8 (delapan) prinsip yaitu: Efisien, Efektif, Produktif,
Akuntabel, Kepentingan umum, Berwawasan lingkungan, Tanggung jawab sosial, dan Gotong
Royong. Dengan dikelolanya pasar rakyat sesuai dengan pedoman ini diharapkan produk
yang beredar di dalam pasar sesuai ketentuan yang pada akhirnya dapat meningkatkan
perlindungan terhadap konsumen. Disamping itu diharapkan pasar rakyat dapat dikelola
secara lebih profesional dan menjadi sarana perdagangan yang kompetitif terhadap pusat
perbelanjaan, pertokoan, mall, plasa, maupun sarana perdagangan lainnya
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dapat dipahami bahwa pada saat ini terdapat banyak
Peraturan yang terkait dengan pembangunan maupun pengelolaan Pasar, misalnya Peraturan
Presiden (Perpres) No 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern; Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
No. 70 Tahun 2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan dan Toko Modern sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Perdagangan Nomor 56 Tahun 2014; Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 2 Tahun 2019
tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan; Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pasar Sehat; Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung; serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 14 Tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung.
Untuk memudahkan para pelaku pasar dalam mengelola dan membangun pasar serta
memberdayakan komunitas pasar, disusunlah standar ini dengan memadukan peraturan-
peraturan tersebut. Standar ini diharapkan dapat menjadi rujukan agar pasar rakyat menjadi
rumah ekonomi dan rumah budaya Indonesia yang mempunyai daya saing dengan tetap
mempertahankan kearifan lokal.
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Pasar rakyat
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan ketentuan dari persyaratan umum, persyaratan teknis dan
persyaratan pengelolaan yang dimiliki oleh pasar rakyat.
Pasar yang memperdagangkan komoditi khusus (pasar tematik), seperti pasar hewan, pasar
bunga, dan lain-lain) tidak termasuk dalam cakupan standar ini.
Standar ini meliputi istilah dan definisi, klasifikasi pasar rakyat, persyaratan pasar rakyat, dan
penerapan persyaratan pada klasifikasi pasar rakyat.
2.1
pasar rakyat
pasar dengan lokasi tetap yang berupa sejumlah toko, kios, los, dan/atau bentuk lainnya
dengan pengelolaan tertentu yang menjadi tempat jual beli dengan proses tawar-menawar
2.2
klasifikasi pasar rakyat
pengelompokan kelas pasar rakyat untuk penerapan persyaratan umum, persyaratan teknis
dan persyaratan pengelolaan
2.3
persyaratan umum
kondisi umum yang diperlukan oleh suatu pasar rakyat
2.4
persyaratan teknis
persyaratan yang mengatur teknis (spesifikasi) bangunan atau fisik pasar
2.5
pos ukur ulang
sarana yang menyediakan layanan pengukuran ulang (mengukur, menakar dan menimbang)
bagi konsumen dan pedagang secara mandiri
2.6
sidang tera dan tera ulang
kegiatan melakukan tera dan tera ulang terhadap alat ukur, takar dan timbangan
2.7
toko
ruang dagang yang mempunyai dinding pemisah, berlokasi menghadap jalan dan mengelilingi
pasar
2.8
kios
ruang dagang yang mempunyai dinding pemisah dan berlokasi di dalam pasar
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
2.9
los
ruang dagang yang bersifat tetap dan terbuka, dapat dilengkapi dengan meja
2.10
jongko/konter/pelataran/tenda
ruang dagang yang bersifat temporer
2.11
aksesibilitas
kemudahan mencapai tempat-tempat pada area pasar termasuk kemudahan bagi
penyandang disabilitas
2.12
zonasi
pembagian suatu area sesuai dengan fungsi tertentu
2.13
area parkir
area yang berfungsi sebagai fasilitas kendaraan untuk pengunjung baik roda empat, roda dua,
maupun jenis kendaraan lainnya
2.14
area bongkar muat
area yang berfungsi sebagai fasilitas yang memudahkan pasokan logistik ke dan dari dalam
pasar
2.15
koridor/gangway
area memanjang yang berfungsi sebagai ruang pergerakan di antara kios dan los
2.16
kantor pengelola
sarana yang berfungsi sebagai fasilitas kegiatan pengelolaan pasar
2.17
toilet/kamar mandi
fasilitas sanitasi untuk mandi dan melakukan kebersihan diri lainnya
2.18
ruang ASI
ruangan yang dilengkapi dengan prasarana untuk menyusui, memerah ASI, dan menyimpan
ASI perah
2.19
ruang peribadatan
ruangan yang digunakan untuk melakukan ibadah
2.20
area serbaguna
area yang digunakan untuk kegiatan pertemuan
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
2.21
pos pelayanan kesehatan pasar
sarana yang menyediakan pelayanan kesehatan untuk pengguna pasar minimal Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
2.22
pos keamanan
sarana yang digunakan oleh petugas keamanan untuk penjagaan/pengamanan pasar
2.23
ruang sanitasi
ruang untuk melakukan pengelolaan serta penyimpanan bahan dan peralatan sanitasi
2.24
pengelolaan sampah
kegiatan pengurangan, pemilahan, pengumpulan, pengolahan, dan pengangkutan sampah
2.25
sampah organik
sampah yang mudah terurai secara alami, seperti daun, ranting, sayuran, buah serta sisa
makanan
2.26
sampah anorganik
sampah yang sulit atau tidak bisa terurai secara alami, seperti plastik, kaca, besi, sebagian
jenis kertas, dan lainnya
2.27
digitalisasi pasar rakyat
pemanfaatan teknologi digital pada kegiatan pengelolaan, jual beli, dan kegiatan lainnya di
pasar rakyat
2.28
persyaratan pengelolaan
persyaratan yang mengatur mengenai manajemen dan operasional kegiatan pasar secara
efektif dan efisien
2.29
pengelola pasar rakyat
organisasi yang melaksanakan pengelolaan pasar rakyat di bawah pemerintah, swasta,
koperasi, dan/atau pihak lain yang berwenang.
2.30
aktivasi pasar
upaya yang dilakukan untuk menjaga keberlangsungan pasar, meningkatkan minat belanja,
dan mengembangkan promosi di pasar
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
2.31
komunitas pasar rakyat
kelompok yang melakukan kegiatan di dalam pasar dalam rangka pemberdayaan pasar rakyat
3 Klasifikasi pasar
3.1 Tipe I
Pasar rakyat dengan jumlah pedagang lebih dari 750 orang.
3.2 Tipe II
Pasar rakyat jumlah pedagang antara 501 sampai 750 orang.
3.4 Tipe IV
Pasar rakyat dengan jumlah pedagang kurang dari 250 orang.
Setiap pasar harus memiliki bukti dokumen legalitas terkait operasional pasar dari
instansi/lembaga yang berwenang.
Kebersihan dan kesehatan yang ada di pasar rakyat harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a) Bebas dari vektor dan binatang pembawa penyakit dan tempat perindukannya (tempat
berkembang biak).
b) Tidak ada genangan, tidak berbau, tidak berdebu, dan tidak kumuh.
c) Penjualan makanan siap saji dalam wadah yang tertutup.
d) Tersedia tempat penyimpanan bahan pangan yang membutuhkan suhu beku (maksimum
-180C).
e) Peralatan yang kontak langsung dengan bahan pangan memenuhi aspek higiene dan
sanitasi.
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
f) Tersedia tempat untuk pencucian bahan pangan dan peralatan.
g) Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer
di pintu masuk tempat penjualan bahan pangan basah, dan area lain di dalam pasar.
h) Tersedia ruang sanitasi.
Keamanan dan kenyamanan yang ada di pasar rakyat harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a) Penataan sirkulasi yang memudahkan pengunjung dapat bergerak dengan leluasa.
b) Bahan bangunan hendaknya berupa bahan yang mudah dalam perawatan.
Ruang dagang terdiri atas toko, kios, los dan/atau jongko/konter/pelataran/tenda harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Toko dan kios dibuat tidak menutupi aliran sirkulasi udara.
b) Los harus dibuat modular.
c) Jongko/konter/pelataran/tenda berada pada area yang sudah ditentukan yang tidak
mengganggu akses keluar masuk pasar dan tidak menutupi pandangan toko, kios atau los.
4.2.2.1 Aksesibilitas
4.2.2.2 Zonasi
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Tersedia area bongkar muat yang terpisah dari area parkir pengunjung dan akses keluar
masuk pasar.
4.2.2.5 Koridor/gangway
Koridor/gangway harus dapat memberikan kemudahan untuk sirkulasi pedagang dan pembeli,
termasuk penyandang disabilitas, dalam melakukan kegiatan transaksi dan keluar masuk
barang dari area bongkar muat ke toko, kios, los, maupun jongko/konter/pelataran/tenda.
Pos ukur ulang dan sidang tera harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Tersedia alat ukur, takar, dan timbang yang sudah ditera/tera ulang dan masih berlaku,
serta ada penandaan untuk digunakan konsumen dan/atau pedagang secara mandiri guna
memeriksa barang yang dibeli dan/atau diperdagangkan.
b) Tersedia ruangan permanen atau menggunakan fasilitas lainnya yang memiliki lantai datar
dan terlindung dari hujan untuk menyelenggarakan kegiatan sidang tera/tera ulang.
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
4.2.4.4 Closed Circuit Television (CCTV)
Tersedia ruang untuk melakukan ibadah yang memadai dan mudah dijangkau pada area
pasar.
Tersedia fasilitas pelayanan kesehatan untuk pengguna pasar minimal untuk Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
Tersedia ruang untuk melaksanakan pengelolaan serta penyimpanan bahan dan peralatan
sanitasi.
Elemen bangunan pasar harus mengikuti persyaratan bangunan terkait yang sudah
ditetapkan, dengan memenuhi ketentuan khusus untuk pasar rakyat yaitu:
a) Lantai tidak licin, permukaan datar, mudah dibersihkan, dan area yang selalu terkena air
harus mempunyai kemiringan ke arah saluran pembuangan air sehingga tidak terjadi
genangan.
b) Meja tempat penjualan mempunyai permukaan yang rata, tepi meja berbentuk lengkung,
mudah dibersihkan, dan dilengkapi dengan lubang pembuangan air sehingga tidak
menimbulkan genangan.
c) Meja tempat penjualan untuk zonasi pangan harus mudah dibersihkan, memiliki tinggi
minimal 60 cm, aman dari gangguan vektor dan binatang pembawa penyakit, serta terbuat
dari bahan tahan karat dan bukan dari kayu.
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
4.2.6 Keselamatan dalam bangunan
4.2.7 Pencahayaan
Tersedia prasarana untuk pencahayaan yang baik sesuai dengan fungsi ruangan atau area.
Tersedia prasarana untuk ventilasi yang baik sesuai dengan fungsi ruangan atau area.
4.2.9 Drainase
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
b) Tersedia fasilitas pewadahan yang memadai, sehingga tidak menggangu kesehatan dan
kenyamanan.
c) Tersedia tempat sampah yang kedap air, tertutup, mudah dibersihkan, mudah diangkat, dan
dipisahkan antara jenis sampah organik, sampah anorganik, dan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) dalam jumlah yang cukup.
d) Tersedia alat angkut sampah yang kuat, mudah dibersihkan, dan mudah dipindahkan.
e) Tersedia Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang terpilah antara sampah organik,
sampah anorganik, dan B3 yang kedap air, kuat, mudah dibersihkan, serta mudah dijangkau
petugas pengangkut sampah.
f) TPS tidak menjadi tempat perindukan vektor dan binatang pembawa penyakit.
g) Lokasi TPS terpisah dari bangunan pasar dan memiliki akses tersendiri yang terpisah dari
akses pengunjung dan area bongkar muat barang.
h) Sampah diangkut minimal 1 x 24 jam ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Tersedia sarana teknologi informasi dan komunikasi menunjang ketersediaan dan penyebaran
informasi serta pelaksanaan digitalisasi pasar.
Pengelola pasar mempunyai tugas pokok untuk menjamin agar pasar terselenggara dengan
baik melalui fungsi:
a) Manajemen pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia.
b) Pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
c) Pemantauan Mutu dan Keamanan Komoditas Pasar
d) Pengelolaan berkelanjutan.
Tersedia prosedur kerja atau Standard Operating Procedures (SOP) yang mendeksripsikan
tugas, cara kerja dan alur kerja setiap jabatan. SOP terdokumentasi dengan baik dan mudah
diakses meliputi:
a) SOP Manajemen Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang antara
lain berisi:
1. Penggunaan ruang dagang dan pemungutan retribusi.
2. Ketertiban dan keamanan pasar
3. Pelayanan informasi dan pengaduan.
4. Digitalisasi dan aktivasi pasar.
5. Pemberdayaan komunitas pasar.
b) SOP Pengelolaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana yang antara lain berisi:
1. Ketersediaan air bersih dan pengolahan air limbah.
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
2. Kebersihan pasar, pengelolaan sampah dan pemeliharaan sarana dan prasarana
lainnya.
3. Antisipasi bencana.
c) SOP Pemantauan Mutu dan Keamanan Komoditas Pasar yang antara lain berisi:
1. Koordinasi dalam pengendalian syarat kesehatan, keamanan pangan dan mutu
komoditas pasar.
2. Koordinasi dalam pengukuran ulang komoditas dan sidang tera.
d) SOP Pengelolaan Berkelanjutan yang antara lain berisi:
1. Pengendalian dokumen dan rekaman.
2. Audit internal.
3. Tinjauan manajemen.
Persyaratan teknis dan persyaratan pengelola untuk setiap tipe pasar rakyat secara rinci dapat
dilihat dalam Tabel 1.
Proporsional dengan luas Proporsional dengan luas lahan Proporsional dengan luas lahan Proporsional dengan luas lahan
5. Area parkir
lahan pasar pasar pasar pasar
Area bongkar muat Tersedia khusus Tersedia khusus
6. ada ada
barang ada *) ada *)
Akses untuk masuk Terpisah Terpisah
7. dan keluar ada ada
kendaraan ada *) ada *)
Lebar Minimal 1,8 m Minimal 1,8 m Minimal 1,5 m Minimal 1,2 m
8.
koridor/gangway Minimal 1,5 m *) Minimal 1,5 m *) Minimal 1 m *) Minimal 1 m*)
9. Kantor pengelola di dalam lokasi pasar di dalam lokasi pasar di dalam lokasi pasar Ada
Lokasi toilet dan
kamar mandi Minimal berada pada 2 lokasi Minimal berada pada 2 lokasi Minimal berada pada 1 lokasi Minimal berada pada 1 lokasi
10.
(terpisah antara pria yang berbeda yang berbeda yang berbeda yang berbeda
dan wanita)
Minimal 4 toilet pria dan 4 Minimal 3 toilet pria dan 3 toilet Minimal 2 toilet pria dan 2 toilet Minimal 1 toilet pria dan 1 toilet
11. Jumlah toilet
toilet wanita wanita wanita wanita
Toilet penyandang
12. ada ada ada ada
disabilitas
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8152:2021
Minimal berada pada pintu Minimal berada pada pintu Minimal berada pada pintu Minimal berada pada pintu masuk,
14. Tempat cuci tangan masuk, dan 4 lokasi yang masuk, dan 3 lokasi yang masuk, dan 2 lokasi yang dan 2 lokasi yang berbeda di area
berbeda di area pasar berbeda di area pasar berbeda di area pasar pasar
Minimal 2 ruang Minimal 1 ruang Minimal 1 ruang
15. Ruang ASI ada
ada *) ada *) ada *)
Minimal berada pada 2 lokasi Minimal berada pada 2 lokasi
16. CCTV Minimal berada pada 1 lokasi --
yang berbeda yang berbeda
Minimal 2 ruang Minimal 1 ruang Minimal 1 ruang
17. Ruang peribadatan ada
ada *) ada *) ada *)
18. Area serbaguna ada ada ada --
Tabung pemadam
27. ada ada ada ada
kebakaran
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8152:2021
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8152:2021
41. Jumlah pengelola Minimal 5 orang Minimal 4 orang Minimal 3 orang Minimal 2 orang
42. Pelaksanaan sidang Minimal 1 kali dalam 1 tahun Minimal 1 kali dalam 1 tahun Minimal 1 kali dalam 1 tahun Minimal 1 kali dalam 1 tahun
tera/ tera ulang
43 Digitalisasi pasar ada ada ada ada
44. Program aktivasi
ada ada ada ada
pasar
45. Program
pemberdayaan ada ada ada ada
komunitas pasar
Keterangan:
1. Simbol *) menandakan persyaratan untuk pasar existing
2. Yang dimaksud dengan “tersedia khusus” adalah area atau ruangan tersebut diperuntukkan khusus bagi suatu persyaratan secara terus menerus
3. Yang dimaksud dengan “ada” adalah area atau ruangan tersebut dapat digunakan untuk suatu persyaratan pada waktu tertentu
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8152:2021
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Bibliografi
[1] SNI 03-1735-2000, Tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
[2] SNI 03-1736-2000, Tata cara perencanaan struktur bangunan untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
[3] SNI 03-1746-2000, Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan keluar untuk
penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung
[4] SNI 03-2396-2001, Tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan
gedung
[5] SNI 03-6572-2001, Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara
pada bangunan gedung
[6] SNI 03-6574-2001, Tata cara perancangan pencahayaan darurat, tanda arah dan sistem
peringatan bahaya pada bangunan gedung
[7] SNI 03-6575-2001, Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan
gedung
[8] SNI 8153:2015, Sistem Plambing pada Bangunan Gedung
[9] SNI 8632:2018, Tata Cara Perencanaan Teknik Pengelolaan Sampah Perkotaan
[10] Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
[11] Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
[12] Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2009 jo. Undang – Undang Nomor 41 Tahun 2014
tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
[13] Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan
[14] Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
[15] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan UU
No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
[16] Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
[17] Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner
dan Kesejahteraan Hewan
[18] Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
[19] Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
[20] Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
[21] Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 03-03, Jasa bidang perdagangan, dan tidak untuk dikomersialkan”
[22] Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
[23] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 29 Tahun 2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
[24] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
[25] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang Perawatan dan
Pemeliharaan Bangunan Gedung
[26] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Sistem Proteksi
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
[27] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2010 tentang Pedoman Teknis
Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung
[28] Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 70 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko
Modern jo. Peraturan Menteri Perdagangan No. 56 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013 Tentang Pedoman
Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
[29] Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 15 Tahun 2013 tentang Fasilitas
Khusus Menyusui dan Memerah ASI
[30] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2014 tentang Pengelolaan Air
Hujan pada Bangunan Gedung dan Persilnya
[31] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung
Hijau
[32] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2015 tentang Izin Mendirikan
Bangunan Gedung
[33] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14/PRT/M/2017 tentang
Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
[34] Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 26/M-DAG/PER/5/2017
Tentang Pengawasan Metrologi Legal
[35] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 tentang pembangunan
Bangunan Gedung Negara
[36] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik
Fungsi Bangunan Gedung
[37] Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Pembangunan
dan Pengelolaan Sarana Perdagangan
[38] Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pasar Sehat
Anggota :
1. Muh. Anwar Achmad
2. Agus S. Ekomadyo
3. Herliana Dewi
4. Sularsi
5. Imam Budi Santoso
6. Primasetya T. Jatmiko
7. Reandhy P. Dharmawan
8. Vivien Goh
1. Rahayu Budi
2. Agus S. Ekomadyo
3. Suhendro
4. Achmad Sugondo
5. Imam Budi Santoso
6. Bambang Hendiswara
7. Dianawati
8. Shanty Dyah Ayu Anggrahini
9. Donal Simanjuntak