Anda di halaman 1dari 7

Q-HSE.

COM
 HOME
 QUALITY
O Quality Matters
O Methode of Work
O ISO 9001

 HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENT


O Safety Practice
O OHSAS 18001-2007
O PPE
O Job Safety Analysis
O Belajar dari Kesalahan
O Inspection Guide
O Safety Sign
 REGULATIONS - CODE STANDARD
 FORUM
 GALLERY

YOU ARE HERE: HOME HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENT SAFETY PRACTICE
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT HIRARC UNTUK BEKERJA DI KETINGGIAN
search...

search com_search 62

LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT HIRARC UNTUK


BEKERJA DI KETINGGIAN
Friday, 15 July 2011 17:43 Ihsan

 
LANG KAH 1 : MENDAPATKAN PERSONIL YANG SESUAI UNTUK MELAKUKAN
HIRARC
• Orang yang bertanggung jawab atas
pekerjaan, yaitu Supervisor atau Project Manager harus memimpin proses HIRARC.
• Para pekerja yang melakukan pekerjaan harus berperanserta.
• Personil yang memiliki pengalaman yang sesuai harus berperanserta dalam proses
HIRARC.
 
 
LANG KAH 2 MEMECAH-MECAH PEKERJAAN KE DALAM LANGKAH-LANGKAH
Menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa yang akan saya lakukan, kapan dan di mana saya akan melakukan pekerjaan
tersebut?
• Perkakas, peralatan, atau bahan-bahan apa yang akan saya gunakan?
• Apakah ini akan berdampak pada orang lain, apakah orang lain akan mempengaruhi
pekerjaan ini?
 
Mengidentifikasi langkah-langkah dasar dan urutannya
• Secara umum batasi JSA sampai 10 langkah saja
• Langkah-langkah harus menceriminkan apa yang dilakukan dan urutannya.
• Pekerjaan tersebut harus dipecah-pecah dalam langkah-langkah yang memadai untuk
dapat menjelaskan sepenuhnya kegiatan yang dilakukan tanpa harus mengulang-ulang
atau terlalu rinci.
 
LANGKAH 3 MENGIDENTIFIKASI BAHAYA
Menetapkan bahaya yang ada atau dapat terjadi untuk setiap langkah,
Mempertimbangkan Bahaya-bahaya yang berhubungan dengan bekerja di ketinggian
berikut ini:
 
A. Keadaan sekitar
• Halangan terhadap tempat kerja yang disebabkan oleh peralatan, bangunan, perkakas
dan sampah.
• Kondisi permukaan tanah, permukaan tidak rata, lereng, dan saluran pembuangan.
• Apakah permukaan mampu menyangga scaffold ?
• Lokasi kabel listrik dan sumber energi berbahaya lainnya.
• Lokasi dan frekuensi personil dan kendaraan berada atau lewat di dalam areal kerja.
• Kondisi cuaca dan penerangan.
• Lokasi pepohonan dan benda-benda lain.
• Kegiatan-kegiatan lain yang sedang berlangsung di dalam areal tersebut.
(pembangunan, perawatan, pembersihan)
• Apakah pekerjaan dilakukan di atas struktur yang tidak stabil, sementara atau
permanen?
 
B. Areal Kerja
• q Anchorage point untuk attachment peralatan Fall Restraint / Fall Arrest.
• Bila bekerja di atas atap, perhatikan kemiringan dan apakah permukaan licin atau
memantul.
• Bila bekerja di atas atap, perhatikan kekuatan permukaan kerja untuk menahan beban
yang akan diberikan. Apakah permukaannya mudah pecah atau rapuh? (roof sheeting,
skylight)
• Permukaan kerja yang tidak rata, basah, berminyak, erkaca, atau licin.
• Luas dan ukuran areal kerja
• Benda-benda yang tidak stabil yang dapat roboh terhembus angin. (lembaran plaster,
material atap)
• Tepi, bukaan, lorong atau galian yang tidak diberi pengaman atau pelindung
 
C. Tugas-tugas Kerja
• Perlunya bergerak dari satu tempat ketinggian ke ketinggian lain
• Perlunya bergerak dari satu permukaan ke permukaan lain.
• Penanganan secara manual atas peralatan dan material pada tempat tinggi.
(terhembus angin)
 
D. Lain-lain
• Peralatan yang besar dan berat mungkin harus diangkat ke atas permukaan tempat
kerja
• Kemungkinan kotoran atau benda-benda menjatuhi pernonil
• Bergerak dari satu permukaan ke permukaan lain
• Kemampuan lantai kerja menyangga orang-orang, perkakas dan peralatan lain yang
memang harus disangganya
• Dsb.
• Ukuran dan perubahan ketinggian, gesekan, kemiringan dan lingkungan lantai kerja
• Tali temali untuk menahan orang secara tidak sengaja tergelincir atau melangkah
keluar dari lantai kerja
• Halangan-halangan yang disebabkan oleh material, sampah atau benda yang tetap
dan menonjol.
• Kedekatan dengan sumber energi seperti listrik dan gas, Permukaan licin
• Alas kaki tidak sesuai .
• Tangga digunakan secara salah.
• Pakaian tersangkut .
• Permukaan bergerak.
• Penerangan tidak memadai.
• Kondisi cuaca buruk (misalnya hujan deras atau angin kencang)
 
LANGKAH 4 MEMBUAT JALAN KELUAR UNTUK MENGENDALIKAN BAHAYA
Tindakan-tindakan Pengendalian untuk Bekerja di Ketinggian yang diurutkan
prioritasnya adalah:
 
A. Melakukan Pekerjaan di atas Permukaan Tanah
• Komunikasikan dan berikan rambu-rambu yang sesuai.
• Pindahkan pekerjaan ke atas permukaan tanah.
 
B. Menyediakan Pembatas Fisik (Rel Pengaman)
• Pastikan para pekerja telah mengikuti pelatihan Pengenalan Bekerja di Ketinggian.
• Komunikasikan dan sediakan rambu-rambu yang sesuai.
• Pastikan Pembatas Fisik dibangun atau dipasang secara benar.
• Bacalah Spesifikasi Teknis dan Pedoman Penggunaan untuk Lantai Kerja Permanen,
• Walkway, Tangga Permanen, dan Tangga Portabel
 
C. Melakukan pekerjaan dari Lantai Kerja yang Dibuat secara Teknis Benar
 
(Tangga Portable, Scaffold)
• Pastikan peralatan dibuat dan dirawat oleh orang yang tepat.
• Pastikan peralatan dioperasikan oleh personil yang tepat dan berwenang.
• Pastikan peralatan telah diperiksa dan dinyatakan layak digunakan. (SCAFFTAG)
• Pastikan para pekerja telah mengikuti pelatihan Pengenalan Bekerja di Ketinggian.
• Komunikasikan dan sediakan rambu-rambu yang sesuai.
 
 
D. Menggunakan peralatan Fall Restraint
• Pastikan peralatan Fall Restraint dibuat dan dirawat sesuai standar.
• Pastikan bahwa perlatan Fall Restraint dikenakan dan dioperasikan dengan benar.
• Pastikan bahwa para pekerja telah mengikuti pelatihan Pengenalan Bekerja di
Ketinggian.
• Komunikasikan dan sediakan rambu-rambu yang sesuai.
 
E. Menggunakan peralatan Fall Arrest.
• Pastikan peralatan Fall Arrest dibuat, dipasang dan dirawat sesuai standar.
• Pastikan peralatan Fall Arrest dikenakan dan dioperasikan dengan benar.
• Pastikan para pekerja telah mengikuti pelatihan Pengenalan Bekerja di Ketinggian.
• Buatlah SWP untuk melakukan tugas.
• Buatlah Rencana Penyelamatan sehubungan denga tugas, dan sampaikan kepada
emergency services.
• Komunikasikan dan sediakan rambu-rambu yang sesuai.
 
Catatan: Bila memungkinkan, harus digunakan lebih dari satu tindakan pengendalian
untuk melakukan pekerjaan pada waktu bekerja di ketinggian. (misalnya gunakan
Peralatan Fall Arrest)
 
LANGKAH 5 MEMBUAT PENGENDALIAN KEADAAN DARURAT
• Bagaimana mengambil seorang yang terluka dan memberikan bantuan medis,
mengingat bahwa orang tersebut dapat tergantung pada harness.
 
Catatan: Secara umum diakui bahwa seseorang harus diselamatkan dari posisi
tergantung tak bergerak dalam waktu 10 menit karena itu penyelamatan orang yang
tergantung harus dilakuka secepat mungking.
 
• Peralatan P3K dan medis apa yang harus ada di lokasi kerja.
• Bagaimana memberikan informasi dan perlindungan yang diperlukan bagi personil
keadaan darurat.
 
LANGKAH 6 MENCATAT PADA BLANKO HIRARC DAN MENGKAJI ULANG
• Keterangan rinci tentang pekerjaan, orang yang ikut serta dan rincian lain.
• Langkah-langkah kerja dan uraian langkah-langkah.
• Potensi bahaya yang diketahui
• Tindakan-tindakan pengendalian yang ditetapkan untuk mengendalikan potensi
bahaya tersebut
• Orang-orang yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tindakan-tindakan
pengendalian dilaksanakan
• Mendapatkan persetujuan HIRARC dari orang yang relevan
• Mengkaji ulang HIRARC bila bahaya-bahaya lain diketahui, pekerjaan atau
langkahlangkahnya berubah, atau sebelum pekerjaan tersebut dimulai lagi
 
 
PHOTO GALLERY

PREVIOUS
left arrow key NEXT
right arrow key CLOSE

CONTACT US

Silahkan hubungi :
 Hot line: -
 Fax: -
 Email: ihsan@q-hse.com
 Website: www.q-hse.com

 HOME
 QUALITY
 HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENT
 REGULATIONS - CODE STANDARD
 FORUM
 GALLERY
Copyright © 2013 Q-HSE.COM. All Rights Reserved.
Loading...

Anda mungkin juga menyukai