Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomis


Kroemer (2001) dalam mendefinisikan ergonomis sebagai aplikasi dari prinsip-
prinsip ilmiah, metode, dan data yang diambil dari berbagai disiplin ilmu untuk
pengembangan sistem dimana manusia memegang peranan yang signifikan. Ergonomi
juga merupakan ilmu tentang manusia dalam usaha untuk meningkatkan kenyamanan di
lingkungan kerja. Oleh karena itu, ergonomis bertujuan untuk mengatur jalannya
pekerjaan sehingga hasil yang ingin dicapai dari pekerjaan tersebut dapat tercapai. Dalam
Bahasa yang sederhana, tujuan utama ergonomis adalah “memanusiakan” pekerjaan
(Hilma Raimona Zadry, 2015).
Analisis dan Perancangan Sistem Kerja merupakan suatu ilmu yang mempelajari
prnsip-prinsip dan Teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang
terbaik. Tujuan ilmu ini adalah untuk menghasilkan suatu system kerja yang efektif,
nyaman, aman, sehat, dan efisien (ENASE). Teknik-teknik yang dipelajari bisa berupa
dari manusia, mesin, material, dan perlatan kerja serta lingkungan kerja (Akhimelita,
2014).
B. Pengukuran Waktu Kerja
Pengukuran waktu kerja adalah pekerjaan mengamati perkerja dan mencatat
waktu kerjanya baik tiap elemen maupun siklus. Tujuan dari pengukuran waktu kerja
adalah untuk menentukan waktu kerja rata-rata yang dibutuhkan oleh operator dalam
melakukan suatu pekerjaan. Tujuannya untuk mendapatkan waktu baku atau yang biasa
dikenal di perusahaan dengan sebutan Cycle Time, yakni waktu yang secara wajar untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang dilaksanakan dalam system kerja terbaik yang
sudah mempertimbangkan unsur kelonggaran (allowance) yang diperlukan oleh seorang
pekerja. Pengukuran waktu kerja menurut (Boy Isma Putra, 2020) terbagi menjadi :
1. Waktu Siklus
Waktu siklus adalah data waktu yang diperoleh dari stopwatch yang
kemudian dibagi dengan banyaknya pengamatan sehingga menjadi rata-rata.
2. Waktu Normal
Waktu normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh
pekerja dengan mempertimbangkan faktor penyesuaian atau biasa disebut
performance rating. Waktu normal bertujuan untuk mendapatkan waktu dengan
kemampuan rata-rata dalam kondisi yang wajar.
3. Waktu Baku
Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja dengan
kondisi normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem
kerja terbaik.
C. Sistem Kerja Manusia dan Mesin
Manusia dalam bekerja dalam sistem kerja tidak bisa berjalan dengan sendirinya
tanpa bantuan mesin dan peralatan sehingga manusia bergantung pada mesin dan
peralatan tersebut dan juga lingkungan kerja. Ada 3 macam hubungan kerja antar
manusia dan mesin menurut (Boy Isma Putra, 2020) yaitu :
1. Sistem manusia mesin secara manual.
Dalam sistem ini input langsung diinformasikan oleh manusia menjadi output.
Dalam hal ini manusia sebagai pekerja mengendalikan sepenuhnya pekerjaan dan
peralatan yang ada. Peralatan yang digunakan sekedar menambah kemampuan dan
kapabilitas dalam menyelesaikan pekerjaan. Dalam sistem ini manusia sebagai
operator sebagai sumber tenaga yang penuh dan harus menggunakan keterampilannya
dalam menyelesaikan pekerjaan.
2. Sistem manusia mesin secara semi automatic
Pada hubungan kerja manusia dan mesin secara semi automatic sistem akan
mengolah input dari luar sebelum masuk kedalam sistem kerja demikian pula akan
dilah dan dikontrol sebelum output berhasil diproses. Dalam hal ini, manusia sebagai
pekerja tidak bisa secara langsung mengendalikan sistem yang ada, tatapi mampu
melakukan control dalam sistem tersebut dengan menggunakan display atau monitor
supaya sistem bekerja secara baik sedangkan mesin digunakan tenaganya dalam
pekerjaan.
3. Sistem manusia mesin secara automatic.
Pada sistem ini mesin melaksanakan dua fungsi yaitu menerima rangsangan
dari luar dan sebagai pengendali aktifitas dalam pekerjaan. Fungsi operator hanya
sebagai monitor dan menjaga mesin tetap bekerja dengan baik dan memasukkan data
serta mengganti dengan program yang baru. Sehingga dari kesimpulan ketiga macam
hubungan kerja antara manusia dan mesin masing-masing terdapat ciri- ciri dan
karakteristik sendiri-sendiri. Dalam hal ini mesin mempunyai kelebihan dan
kekurangan begitu pula manusia sebagai operator ada kelebihan dan kekurangannya.
Berikut ini merupakan perbedaan antara manusia dengan mesin
No. Kondisi Manusia Mesin
1 Kecepatan Lambat Cepat
Dapat diatur dengan
Kecil, terbatas, serta berubah-
2 Tenaga baik, bisa besar dan
ubah
tetap
Seragam/ standard
Tidak dapat diandalkan, perlu cocok untuk pekerjaan
3 Keseragaman
dimonitor rutin, berulang-ulang
dan perlu ketetapan.
Baik untuk menyimpan
Bisa mengingat segala dan memproduksi
pendekatan dari berbagai sudut, sesuatu yang sudah
4 Ingatan
baik untuk menentukan dasar- ditentukan, baik untuk
dasar pikiran maupun strategi jangka pendek atau
panjang (komputer)
5 Berfikir Induktif baik Deduktif baik
Lambat dan sangat mungkin Cepat dan tepat, tetapi
melakukan kesalahan, tetapi tidak memiliki
6 Kalkulasi
memiliki kemampuan untuk kemampuan untuk
koreksi koreksi
Reaksi terhadap
7 Degradasi Kerusakan tiba-tiba
yang berlebihan
Dapat menyesuaikan sesuatu
Tidak ada, hanya bisa
yang tidak terduga/ yang dapat
memutuskan ya/ tidak
8 Kepintaran di duga. Dapat meramal,
sesuai dengan
menganalisa dan membuat
programnya.
keputusan
DAFTAR PUSTAKA

Hilma Raimona Zadry., dkk. (2015). Analisis dan Perancangan Sistem Kerja. Padang:
Andalas University Press.
Akhimelita, L. (2014). Teknik Industri Analisa Perancangan Kerja. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Boy Isma Putra., dan R. B. (2020). Perancangan Sistem Kerja. Sidoarjo: UMSIDA Press.

Anda mungkin juga menyukai