Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS

Angkatan : 115

Nama Mata Pelatihan : Whole of Government (WoG)

Nama Peserta : Sri Asyanti, S.Pd

Nomor Daftar Hadir : 34

Lembaga Penyelenggara Pelatihan : LPP Agro Nusantara Wilayah Medan

A. Pokok pikiran

Whole of Government (WoG) merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan


pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan
sector dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan public. WoG muncul dari
dorongan public untuk mewujudkan integrase kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan supaya tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu,
adanya fenomena ketimpangan kapasitas sectoral akibat adanya nuansa kompetisi antar
sector dalam pembangunan. Serta adanya keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat
istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya yang mendorong terjadinya potensi disintegrasi
bangsa. Adanya persepsi tentang kehidupan dunia yang semakin tidak aman dan berbayaha,
isu terorisme, radikalisme, perubahan iklim, dan lain sebagainya.

WoG menekankan pelayanan yang terintegrasi sehingga prinsip kolaborasi,


kebersamaan, kesatuan dalam melayani permintaan masyarakat dapat selesaikan dengan
waktu yang singkat. WoG dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah instansi yang terkait dengan urusan-urusan relevan. Pendekatan WoG
ini sudah dikenal dan lama berkembang terutama di negara-negara Anglo-Saxon seperti
Inggris, Australia dan Selandia Baru. Di Inggris, misalnya, ide WoG dalam mengintegrasikan
sektor-sektor ke dalam sutu cara pandang dan sistem sudah dimulai sejak pemerintahan
Partai Buruhnya Tony Blair pada tahun 1990-an dengan gerakan modernisasi program
pemerintahan, dikenal dengan istilah Joined-up Government.

Beberapa manfaat WoG adalah meningkatkan efisiensi, adanya sharing informasi


dan lingkungan kerja, mningkatkan daya saing, akuntabilitas serta koherensi kebijakan. Juga
dapat menurunkan biaya, menghindari adanya duplikasi dan inkonsistensi kebijakan setrta
menurunkan waktu penyelesaian layanan tertentu. Selain manfaat, wog memiiki
keuntungan antara lain Lembaga atau kementerian dapat focus pada outcome yang tidak
dapat dicapai oleh K/L sectoral secara sendiri-sendiri. Mendorong pencegahan terhadap
masalah yang mungkin berkembang lebih jauh, implementasi kebijakan tidak hanya
melibatkan satu instansi tetapi lintas instansi, dan membuat pemerintah lebih mampu
menangani tantangan yang kompleks.

Penerapan WoG pada kementerian atau Lembaga dapat dilihat dalam layanan
Integrating service delivery (ISD) atau penyatuan layanan yang diberikan oleh kementerian
atau Lembaga kepada public, koordinasi pemerintah secara horizontal, control politik dan
otonomi admnistrasi seperti yang diterapkan di inggris, budaya organisasi sebagai perekat.
Best practice penerapan WoG memiliki persyaratan antara lain; 1) budaya dan filose, 2) cara
kerja yang baru; 3) akuntabilitas dan insentif; dan 4) adanya cara baru dalam
pengembangan kebijakan.

Berikut ini beberapa implementasi WoG dalam perspektif kebijakan di Indonesia:

a. Hakikat dasar pelayanan public

b. WoG dalam penyelenggaraan Negara

c. Dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara

d. WoG antar pemerintah daerah dan pusat

e. ASN dan pelayanan public

f. Wog dalam pelayanan public pada lingkup administrasi pemerintahan

g. Wog dalam lingkup penyelenggaraan pemerintahan daerah.


B. Penerapan

Sejalan dengan fungsi Lembaga Pendidikan dalam pelayanan public, sudah


seharusnya Whole of Government ini diterapkan dalam memberikan layanan. Sebagai
seorang guru tentu tugasnya untuk tetap memberikan pelajaran kepada siswa, membimbing
serta mengarahkan siswa dalam peningkatan mutu pelajaran baik dalam hal kedisiplinan
siswa maupun dalam proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu perlunya dilakukan
koordinasi kepala sekolah, guru serta orang tua siswa. Karena dalam dalam meningkatkan
mutu siswa tersebut. Setelah berkoordinasi tentunya guru-guru harus saling berkolaborasi
baik dalam menentukan metode pengajaran yang menarik siswa. Guru Bk berkolaborasi
dengan orang tua siswa untuk meningkatkan kedisiplinan anak di sekolah. Dan adanya
koordinasi kepala sekolah dengan perpustakaan sekolah dalam mengadakan buku-buku
sebagai bahan baca untuk siswa.

Anda mungkin juga menyukai