Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN KURIKULUM FILANESIA PADA SEKOLAH SEPAKBOLA DI KABUPATEN

SIDOARJO
Mochammad Umar Efendi*, Mohammad Faruk,S.Pd.,M.Kes.
(Pendidikan Kepelatihan Olahraga,Fakultas Ilmu Olahraga,Universitas Negeri Surabaya)

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan kurikulum filanesia pada sekolah sepakbola di
Kabupaten Sidoarjo. Sekolah sepakbola merupakan wadah pembinaan sepakbola usia dini yang paling tepat, saat di
sekolah-sekolah sepakbola kebanjiran siswa. Hal ini merupakan fenomena bagus mengingat peran sekolah sepakbola
sebagai akar pembinaan prestasi sepakbola nasional yang mampu memasok pemain bagi klub yang membutuhkan.
ada sekitar 19 sekolah sepakbola yang terdaftar di ssb afilasi, hanya saja untuk yang masih terdaftar di ssb afilasi itu
sekitar 19 ssb yang terdaftar sedangkan sisanya belum terdaftar di ssb afilasi tersebut dan ada juga yang merger.
Maka akan di ambil dari beberapa sekolah sepakbola untuk menjadi populasi sampel penelitian untuk di kumpulkan
datanya yaitu SSB Cakra buana, Trisula, Yudha pratama, Putra jabon, Sikatan muda, Psm masangan, Bintang putra
sidoarjo, Bligo putra fc, dan Garuda jaya fc. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan desain
deskripsi. Dari hasil analisis dapat dideskripsikan bahwa sekolah sepakbola di Sidoarjo sudah mengimplementasikan
kurikulum filanesia sepak bola, tapi metode tersebut masih berdasarkan pengalaman pelatih atau pengurus ketika
menjadi pemain dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kota dan yang jauh dari kota atau di pedesaan.
Perbedaan yang ditemukan adalah karena faktor pengalaman dalam pengetahuan sepakbola dan latar belakang
sebelum menjadi pengurus atau pelatih.

Keyword : Sepakbola, PSSI, Penerapan Kurikullum Filanesia


Abstract

This study aims to describe the implementation of the philanesian curriculum in football schools in Sidoarjo
Regency. Football schools are the most appropriate forum for early childhood football development, when football
schools are flooded with students. This is a good phenomenon considering the role of football schools as the roots of
fostering national football achievements that are able to supply players to clubs in need. There are about 19 football
schools registered with the affiliate ssb, only for those who are still registered with the affiliate ssb, about 19 ssb are
registered while the rest have not been registered with the affiliate ssb and some have merged. Then it will be taken
from several football schools to become the research sample population for data collection, namely Indonesia Soccer
Academy Cakra buana, Trisula, Yudha pratama, Putra jabon, Sikatan muda, Psm masangan, Bintang putra sidoarjo,
Bligo putra fc, dan Garuda jaya fc. The method used in this research is qualitative with descriptive design. From the
results of the analysis, it can be described that the football school in Sidoarjo has implemented the football philanesia
curriculum, but the method is still based on the experience of the coach or administrator when he was a player and
there is no significant difference between the city and those far from the city or in the countryside. The difference
found is due to the experience factor in football knowledge and background before becoming a manager or coach.

Keywords: Football, PSSI, Curriculum Filanesia.

PENDAHULUAN prestasi, karena sifatnya yang kejam dan lebih


Ilmu pengetahuan saat ini berkembang pesat, digemari oleh masyarakat Indonesia.
hal ini membangkitkan kesadaran masyarakat akan Latihan olahraga di Indonesia adalah untuk
pentingnya aktivitas untuk kesejahteraan. Pada tujuan olahraga atau pendidikan, namun saat ini lebih
dasarnya, latihan olahraga dapat dipisahkan menjadi ke arah memperluas prestasi olahraga untuk dapat
dua aturan utama, jika dilihat dari tujuannya, yaitu mengharumkan nama negara di dunia dunia. Untuk
latihan prestasi khusus dan latihan non-prestasi. memahami pencapaian ini, perlu ada pelatihan.
Dilihat dari konsekuensi persepsinya, olahraga Sepak bola juga merupakan salah satu jenis
prestasi lebih menonjol daripada olahraga non- permainan yang sangat terkenal dan dipuja oleh

103
semua lapisan masyarakat di muka bumi ini, efektif memiliki tingkat kepemilikan bola yang
khususnya di Indonesia, kemajuan ini dikarenakan signifikan, orang dapat mengatakan bahwa memiliki
sepak bola merupakan permainan yang dapat bola di lini tengah dan bermusuhan daerah dan
dimainkan oleh semua kalangan mulai dari anak- ikhtiar, meloloskan nilai prestasi, meloloskan persen
anak, dewasa hingga orang dewasa. yang lama. . prestasi pada tingkat yang tak terbantahkan adalah
Sepak bola tiba pada fase peningkatan yang sangat aturan paling mendasar yang mendorong pencapaian”
cepat dan menarik perhatian orang-orang tertentu. (Goral, 2015).
Karena banyak pertandingan dunia, khususnya piala Prestasi adalah tujuan definitif untuk
dunia, ia diberikan ilustrasi sepak bola asli yang tidak mendidik dan mendorong permainan Indonesia.
terlalu memperhatikan usia atau orientasi seksual. Prestasi kelompok publik dan klub sepak bola
Sepak bola merupakan permainan yang Indonesia di tingkat lokal dan dunia selama 20 tahun
dilakukan oleh orang-orang yang merupakan terakhir dapat dianggap sebagai perhatian.
individu-individu dari suatu kelompok, hal ini Kekhawatiran tentang prestasi diperparah oleh
membutuhkan kemampuan setiap orang untuk kekhawatiran tentang pribadi negatif para
memiliki pilihan untuk bekerjasama dengan orang pesepakbola yang berkompetisi di kompetisi sepak
lain sehingga dapat mendominasi setiap pertandingan bola tingkat pemula hingga mahir di Indonesia.
atau pertandingan. Kapasitas individu Di Indonesia, perkembangan sepak bola saat
menggabungkan kapasitas strategis, khusus, dan fisik ini begitu pesat ditunjukkan dengan banyaknya
dan mental yang harus didukung dan diciptakan untuk sekolah sepak bola (SSB) yang didirikan di semua
memiliki pengembangan untuk mencapai prestasi. kabupaten, mulai dari masyarakat perkotaan besar
Tujuan dari olahraga sepak bola adalah hingga kawasan perkotaan rezim. Motivasi
memasukkan bola angka berapa pun ke gawang mendirikan sekolah sepak bola (SSB) adalah untuk
lawan sejauh mungkin dan berusaha menjaga gawang memberikan arahan agar para pemain bisa tampil
yang sebenarnya agar tidak melepaskan bola dari maksimal. Salah satu kejayaan pembinaan olahraga
serangan lawan. Suatu kelompok dinyatakan berhasil sepak bola yang dipimpin oleh sekolah sepak bola
jika kelompok tersebut dapat memasukkan bola (SSB) dikendalikan oleh sifat pembinaan yang
paling banyak ke gawang lawan, dengan asumsi dilakukan oleh sekolah sepak bola (SSB) yang
bahwa itu seri maka dianggap seri (Sucipto 2007: 7). bersangkutan.
Untuk dapat bermain dengan baik, Anda juga ingin Mengingat tidak sedikit klub sepak bola yang
menguasai prosedur sepak bola dengan baik. Tanpa perlu dibubarkan dengan alasan tidak bisa bertahan
otoritas khusus yang besar, tidak mungkin bagi Anda lama meskipun klub sepak bola tersebut memiliki
untuk mengontrol atau mengontrol bola dengan baik. prestasi yang sangat membanggakan. Oleh karena itu,
Selain itu, tanpa penguasaan bola yang baik, tidak sudah sewajarnya sepak bola dibutuhkan untuk
mungkin Anda bisa berkolaborasi dengan pemain mendominasi, namun nyatanya kondisi sepak bola
yang berbeda, padahal partisipasi adalah intisari dari Indonesia saat ini belum menunjukkan prestasi yang
sepak bola (Muchtar 1992:4). membanggakan baik di tingkat provinsi maupun
Dalam olahraga sepak bola, umumnya Anda global. Bahkan tingkat prestasi Asia Tenggara pun
perlu mendominasi jalannya pertandingan agar lebih semakin menurun dan tidak bisa bersaing dengan
mudah mendominasi pertandingan. Dalam asosiasi, negara-negara yang kualitasnya di bawah Indonesia
misalnya, Piala Dunia yang diikuti oleh pesaing kelas dan jumlah penduduk Indonesia jauh lebih besar dari
satu, sementara kelompok yang efektif memiliki negara-negara tersebut. Apalagi dengan tidak
kecepatan penguasaan bola yang tinggi, orang dapat nyamannya sanksi FIFA terhadap pesepakbola
mengatakan bahwa menguasai bola di lini tengah dan Indonesia dan pengurus PSSI yang masih melakukan
distrik musuh dan upaya operan, skor operan yang pergantian pimpinan umum, yang memberatkan
bermanfaat, persentase pencapaian operan di tingkat sepak bola, khususnya kalangan masyarakat.
yang tidak dapat disangkal adalah aturan paling Namun, itu tidak berarti bahwa latihan sepak
penting yang membawa pencapaian ", "dalam sebuah bola juga dihentikan karena masalah dalam
asosiasi seperti Piala Dunia di mana pesaing papan administrasi PSSI dan ketika itu disahkan oleh FIFA.
atas mengambil bagian, sementara kelompok yang Contoh pengajaran sepak bola harus tetap berjalan

104
tergantung pada kecurigaan dan kondisi di kemudian memberikan kebebasan kepada siswa untuk
hari, yang dapat menggambarkan pengaturan dan mengembangkan kemampuannya. Selain itu, juga
teknik yang harus dilakukan oleh semua kelompok memberikan dasar yang kuat untuk bermain sepak
yang terlibat dan dapat mencapai semua sudut yang bola secara akurat, termasuk membentuk perspektif,
berperan dalam kemajuan olahraga sepak bola, karakter, dan perilaku yang baik. SSB adalah jantung
terlepas dari itu. apakah dilakukan oleh otoritas dari kemajuan sepakbola pemuda di Indonesia
publik atau oleh otoritas publik. investasi daerah. (Ganesha, 2010:17).
Dalam rencana pendidikan yang telah di Seperti yang ditunjukkan oleh Scheunemann
kendalikan SSB Afilasi ASPROV PSSI Jawa Timur (2008:34) tahap-tahap dalam peningkatan SSB anak-
diidentikkan dengan rencana pendidikan sekolah anak diisolasi menjadi 3 tingkatan yang berbeda
sepak bola (SSB) di Jawa Timur, khususnya wilayah tergantung pada usia, yaitu: kelompok tahap pemula
Sidoarjo sekarang banyak SSB yang mengikuti (tahap menyenangkan), kelompok tahap tengah jalan
rencana pendidikan baru untuk membangun sebuah (tahap perkembangan), dan pertemuan tingkat tinggi
contoh pelatihan di sekolah sepakbola (SSB) di (pemuda terakhir). . Sesuai dengan Pedoman
Daerah Sidoarjo. Maka kemajuan sekolah sepakbola Persatuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
di wilayah Rezim Sidoarjo juga ditingkatkan dengan (PO-PSSI) 2011 Tentang Sekolah Sepak Bola (SSB),
normalisasi program pendidikan yang telah dilakukan afiliasi sepak bola atau klub sepak bola di sekolah,
oleh ASPROV PSSI Jawa Timur. Karena itu juga adalah tempat untuk mendidik sebagai tempat untuk
akan mempengaruhi siswa di masa depan untuk melatih pemain muda. Realitasnya dikumpulkan dan
menjelma menjadi pemain yang mahir dan memiliki digarap oleh Klub PSSI dan Pengcab.
orang yang lebih baik untuk mendominasi di Dengan administrasi yang baik di usia dini,
kemudian hari. Meskipun Rezim Sidoarjo telah banyak pemain yang mampu akan membingkai yang
mengadakan persaingan kelompok usia, hal itu belum akan membuat lebih mudah bagi tim senior untuk
menjamin koherensi para pesaing. Kasus khusus melacak pemain hebat di level senior. Untuk
adalah memiliki opsi untuk masuk ke grup publik mencapai sejumlah besar tujuan ini jelas diperlukan
dengan asumsi pemain memiliki potensi sehingga kolaborasi atau administrasi yang hebat. Sebuah
dapat berubah menjadi sumber daya di kemudian administrasi harus memiliki konstruksi otoritatif total
hari. mulai dari eksekutif secara keseluruhan hingga divisi
Sepak bola di Indonesia memiliki induk dari setiap divisi. Tugas para eksekutif di bidang
perhimpunan, tepatnya Persatuan Sepak Bola Seluruh olahraga antara lain sebagai kantor bagi setiap
Indonesia (PSSI) yang memajukan prestasi sepak kompetitor. Pelaksanaan program gerakan harus
bola dengan menyandang gelar atau persaingan antar diatur dengan sengaja, dengan instrumen dan kantor
klub sepak bola, untuk itu diharapkan dapat melacak yang jelas, memilah individu, menilai proyek aksi
pemain-pemain muda yang mampu melalui asosiasi khusus, dan mendorong penekanan pada persiapan
atau klub. sepak bola diindonesia. Perhimpunan atau dan pengembangan lebih lanjut pelaksanaan.
klub sepak bola yang ada di Indonesia khususnya di Eksekutif adalah metode yang terlibat dalam
daerah Sidoarjo terdapat beberapa sekolah sepak mencapai tujuan hierarkis yang memainkan peran
bola. Untuk membangun sekolah sepak bola yang penting dalam suatu asosiasi atau afiliasi, khususnya
berkualitas itu sulit, diperlukan administrasi yang untuk membuat dan menggerakkan program yang
baik agar sekolah sepak bola memiliki prestasi yang akan dilakukan dalam pelaksanaannya. Dalam
besar. pelaksanaannya latihan-latihan ini dirangkai menjadi
Sekolah sepak bola adalah tempat paling kapasitas papan. Kapasitas administrasi ini melalui
cocok untuk kemajuan sepak bola remaja, ketika pengaturan, koordinasi, koordinasi, dan pengawasan
sekolah sepak bola dipenuhi siswa. Ini adalah latihan. Tata laksana yang baik dan benar dalam
keanehan yang baik mengingat tugas sekolah sepak berserikat akan membuat perhimpunan lebih mudah
bola sebagai dasar untuk mengembangkan prestasi memahami tujuannya. Dalam sepak bola saat ini,
sepak bola publik yang dapat memasok pemain untuk administrasi otoritas yang baik sangat penting karena
klub yang kurang beruntung. Motivasi utama di balik menjadi dasar untuk menjadi tim profesional.
SSB adalah benar-benar mewajibkan dan

105
Berdasarkan usulan Rezim PSSI Sidoarjo, ada HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sekitar 19 sekolah sepak bola (SSB) yang tergabung Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
dalam SSB Terkait, namun keberadaannya dibatasi. memalui wawancara dengan beberapa informan dari
Maka informasi tersebut akan diambil dari beberapa sembilan SSB (Sekolah Sepakbola) di Sidoarjo, maka
sekolah sepak bola untuk dijadikan tes ujian penerapan kurikulumnya adalah sebagai berikut.
masyarakat untuk berbagai informasi, antara lain SSB
Cakra buana, Trisula, Yudha pratama, Putra Jabon, Kurikulum yang digunakan pada SSB Sidoarjo
Sikatan Muda, Psm Masangan, Bintang Putra Berdasarkan data yang diperoleh dari sembilan
Sidoarjo, Bligo Putra FC , dan Garuda Jaya FC. sekolah sepakbola di Sidoarjo seperti SSB Cakra
Sedangkan selebihnya ada konsolidasi atau buana, Trisula, Yudha pratama, Putra jabon, Sikatan
memcahkan diri membuat sekolah-sekolah sepakbola muda, Psm masangan, Bintang putra sidoarjo, Bligo
baru karena semakin banyak murid-muridnya di sana. putra fc, dan Garuda jaya fc dengan menggunakan
Setelah mengetahui contoh pembinaan sepak penyebaran angket serta wawancara terhadap siswa,
bola yang meliputi himpunan dan dewan olahraga pelatih serta pemilik sekolah. Dari proses tersebut,
sebagaimana tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah maka peneliti mendapatkan hasil bahwa kurikullum
sepak bola pembinaan karena menurunnya prestasi yang digunakan adalah Filansia.
sepak bola di Pemerintahan Sidoarjo dengan hanya SSB (Sekolah Sepakbola) didirikan dengan tujuan
menjadi anggota Persatuan Wilayah Nusantara di memberikan bekal kemampuan atau ketramplilan
Jawa Timur karena Dari kapasitas pengurus asosiasi bermain sepakbola kepada generasi penerus bangsa.
yang masih kurang untuk pekerjaan dan aset terkait Kemampuan atau ketrampilan yang diajarkan dan
orang miskin memenuhi asumsi untuk PSSI Askab diberikan oleh SSB kepada para siswanya adalah
Sidoarjo. keterampilan gerak (teknik), kemampuan fisik, taktik,
Oleh karena itu, dapat diduga bahwa pelatihan dan ketangguhan mental bermain sepakbola. Dalam
akan memberikan pedoman untuk mencapai tujuan dunia Pendidikan SSB termasuk pendidikan di bidang
sesuai dengan tujuan sekolah sepak bola. Dari non formal.
gambaran tujuan di balik pemilihan judul di atas, PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia)
penting untuk mengarahkan penelitian tentang sebagai organisasi yang bertanggungjawab terhadap
penggunaan program pendidikan filansia di sekolah pembinaan cababng sepakbola melalui bidang
sepak bola di Sidoarjo. pembinaan usia muda telah membuat dan
menghasilkan produk kurikulum dan pedoman
METODE PENELITIAN pembinaan sepakbola untuk usia dini (5-12 tahun),
Metode yang digunakan dalam penelitian usia muda (13-20 tahun) dan senior. Dokumen
ini adalah kajian literatur. Artikel penelitian kurikulum yang diterbitkan oleh PSSI pada periode
didapatkan dari Google. Pencarian literatur kepengurusan 2011-2015 menurut penulis adalah
menggunakan kata kunci berikut (baik dalam Bahasa sebuah keberhasilan. Dukumen kurikulum tersebuat
Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris): adalah kurikulum sepakbola yang pertama kali dan
keseimbangan (balance) dan balance board. dengan secara resmi diakui oleh PSSI untuk
kriteria inklusi tahun penerbitan 2014 – 2019. Dari diimplementasikan pada sistem pembinaan sepakbola
beberapa artikel yang teridentifikasi berdasarkan kata di Indonesia.
kunci, tiga (3) artikel direview dalam penelitian ini.
Terhadap tiga artikel ini kemudian Komponen-komponen utama kurikulum pada
dilakukan penilaian kritis (Critical Appraisal) yang dokumen kurikulum yang disahkan oleh PSSI pada
dengan mengacu pada panduan critical appraisal dari tahun 2012 seperti tujuan, isi, materi, bagaimana
Aveyard (2014) untuk mengevaluasi tingkat validitas, proses pembelajaran dan pelatihan, serta penilaian
hasil, dan relevansi sesuai desain penelitian yang secara subtansial memang sudah ada tetapi perlu
digunakan tiap artikel. Data kemudian dianalisis penyempurnaan dan perlu direvisi secara berkala agar
menggunakan simplified thematic analysis. Hasil dari setiap periode kepengurusan dokumen kurikulum
pencarian digambarkan dalam bentuk matriks. sepakbola Indonesia tersebut lebih sempurna.

106
Tabel 1 Deskripsi Kurikullum yang Dilaksanakan shooting, dan heading.
SSB di Sidoarjo Materi taktis adalah
fokusnya. Serta klasifikasi
No Nama Kurikullum yang siswa dengan keterampilan
Sekolah dilaksanakan yang harus diperoleh,
Sepak Bola 7. Trisula Menggunakan kurikulum
1. Bligo Putra Menggunakan kurikulum Filanesia. Hal ini terlihat
FC Filanesia. Terbukti ada dari referensi mereka yang
beberapa aturan dan melihat pembelajaran yang
kurikulum pembelajaran dilakukan PSSI. Serta
yang meningkatkan mengikuti pelatihan yang
keterampilan siswa dalam diselenggarakan oleh PSSI
sepak bola. Pusat dan Daerah.
2. Sikatan Muda Menggunakan kurikulum 8. Putra Jabon Menggunakan kurikulum
Filanesia. Menjadikan Filanesia. Pelatih yang
kurikulum sebagai acuan, selalu mengikuti pelatihan
pelaksanaan pelatihan dan diselenggarakan oleh PSSI
pengkategorian usia peserta pusat dan daerah.
didik sesuai dengan jenis 9. Garuda Jaya Menggunakan kurikulum
kemampuan dan FC Filanesia. Ada
keterampilan yang pengklasifikasi usia dan
diajarkan. pencocokan kemampuan
3. Bintang Putra Menggunakan kurikulum dan keterampilan yang
Sidoarjo Filanesia. Materi yang harus dipelajari.
diajarkan di SSB Sinar
Harapan FC adalah materi
teknik passing, dribbling, Pembinaan SSB di Sidoarjo
shooting, dan heading.
Materi taktis adalah Dalam pelaksanaan pembelajaran di SSB
fokusnya. Sidoarjo, para pelatih serta kepala sekolah
4. PSM Menggunakan kurikulum menjalankan ketrampilan yang disesuaikan dengan
Masangan Filanesia. Buktinya dengan kurikullum. Hal itu didapatkan melalui seminar dan
data yang mengungkapkan
pelatihan yang diikuti oleh pelatih. Seperti hasil
bahwa SSB mengajarkan
materi teknis, fisik, dan penyebaran angket dan wawancara kepada Moch.
mental yang telah Fakhrudin (50 Tahun) dari Cakra buana,
dilaksanakan dalam mengungkapkan sebagai berikut:
pelatihan yang diberikan,
sedangkan materi taktik “kalau di SSB ini mas, kurikullum yang
sedang dalam proses kita pakai sesuai dengan kurikullum
diajarkan. Filanesia. Yang mana peran pelatih itu
5. Yudha dermawan. Yudha pratama seperti mengajarkan keterampilan gerak
Pratama memberikan materi dengan (teknik), kemampuan fisik, taktik, dan
menggunakan kurikulum ketangguhan mental bermain dalam
yang telah diterapkan yaitu sepakbola” (Wawancara, 26 september
materi tentang teknik 2021).
passing, penguasaan bola,
penerimaan operan, Pelatih dari SSB di Sidoarjo lainnya juga
dribbling, shooting, dan mengungkapkan hal sama. Seperti berikut yang
heading. disampaikan Nasrullah Choirul (26 Tahun) selaku
6. Cakra Buana Menggunakan kurikulum pelatih dari SSB Trisula:
Filanesia. Materi yang
diajarkan di SSB Cakra “Kalau di trisula ya ada pelatihan
Buana adalah teknik kemampuan ketrampilan fisik, psikologi
passing, dribbling, bermain di lapangan. Taktik bermain ya

107
sesuai ajaran yang saya dapatkan juga material: menyerang dan
waktu ikut pelatihan dari PSSI mas” melindungi dalam
(Wawancara, 26 September 2021) pertemuan dan secara
terpisah. Materi aktual:
Berdasarkan hasil wawancara yang disampaikan kegesitan dan kecepatan
oleh Moch. Fakhrudin (50 Tahun) dari SSB meningkat sementara
cakrabuana dan Nasrullah Choirul (26 Tahun) selaku secara intelektual
pelatih dari SSB Trisula Sidoarjo dapat disimpulkan, dengan menginspirasi
bahwa pengimplementasiannya sesuai dengan kajian dan tertarik pada kontes.
4 PSM Masangan Materi yang
dalam kurikullum Filanesia. Pelatih mempunyai peran
diperkenalkan adalah
dalam meningkatkan kemampuan atau ketrampilan metode passing, ball
siswa di sekolah sepakbola yaitu mengajarkan percaya, kontrol bola,
keterampilan gerak (teknik), kemampuan fisik, taktik, mendapatkan input,
dan ketangguhan mental bermain sepakbola. spilling, menembak dan
menyundul. Materi
Hasil angket yang diisi oleh beberapa pelatih strategis yang telah
sekolah sepakbola di Sidoarjo menjelaskan bahwa diinstruksikan adalah
penyerangan dan
mereka sudah mengikuti kepelatihan atau kursus-
perlindungan
kursus melatih. Ketrampilan melatih para siswa
5 Yudha Pratama Materi yang telah
didapatkan pada pelatihan yang diselenggarakan oleh dilakukan adalah materi
PSSI (Persatuan Sepakbola Indonesia). tentang passing, spilling,
shooting, dan heading.
Berikut adalah uraian dari pembinaan yang Materi strateginya
dilakukan oleh setiap SSB di Sidoarjo. adalah konsentrasi
6 Cakra Buana Materi yang
Tabel 2 Deskripsi Pembinaan SSB di Sidoarjo diperkenalkan adalah
strategi passing, bola
No Nama Sekolah Pembinaan di setiap percaya, kontrol bola,
Sepak Bola SSB mendapatkan input,
1 Bligo Putra FC Materi yang telah spilling, menembak dan
dilakukan adalah menyundul. Materi
strategi passing, strategis yang telah
penguasaan bola, diinstruksikan adalah
mendapatkan kritik, penyerangan dan
spilling, shooting dan pengamanan
heading. 7 Trisula Materi yang telah
2 Sikatan Muda Materi yang dilaksanakan adalah
diperkenalkan adalah materi tentang metode
strategi passing, bola passing, penguasaan
percaya, kontrol bola, bola, passing, spilling,
mendapatkan input, shooting, dan heading.
spilling, menembak dan Untuk materi yang
menyundul. Materi berbeda, secara bertahap
strategis yang telah diingat untuk kegiatan
diinstruksikan adalah sebagai tambahan
penyerangan dan informasi dan
pengamanan pengalaman.
3 Bintang Putra Materi yang dilakukan 8 Putra Jabon Materi yang
Sidoarjo adalah materi khusus: diperkenalkan adalah
passing, drilling, metode passing, bola
heading, shooting, ball percaya, kontrol bola,
feeling, cunning dan mendapatkan kritik,
keeping. Strategi tumpah, menembak dan
menyundul. Materi

108
strategis yang telah Latihan seperti 19 ssb yang sudah terdaftar di ssb
diinstruksikan adalah afilasi.
penyerangan dan
penjagaan 2. Lakukan proses pembinaan dengan benar
9 Garuda Jaya FC Materi yang sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan
diperkenalkan adalah sebagai pedoman dalam membuat program latihan dan
metode passing, bola
proes latihan agar tidak terjadi generalisasi latihan
percaya, kontrol bola,
mendapatkan kritik, dalam setiap kelompok umur.
tumpah, menembak dan
menyundul. Materi 3. Diperlukan sosialisasi penggunaan kurikulum
strategis yang telah sepakbola oleh PSSI agar para pelatih memiliki
diinstruksikan adalah pemahaman yang sama tentang kurikulum yang
penyerangan dan dikeluarkan oleh PSSI tersebut.
penjagaan
4. Dalam setiap proses latihan, hendaknya pelatih
membawa catatan atau program latihan yang akan
PENUTUP diberikan dan mencatat kendala yang dialami dalam
proses latihan tersebut sebagai bahan evaluasi.
Simpulan
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, 5. Untuk pelatih dan orang tua, pemain jangan terlalu
maka dapat disimpulkan bahwa penerapan kurikulum dituntut untuk berprestasi pada level usia dini karena
filanesia di sekolah sepakbola di Sidoarjo sebagai tujuan utama dalam pembinaan usia dini adalah
berikut: mematangkan kemampuan bermain sepakbola dari
setiap pemain.
1. Berjalannya pengelolaan struktur
pembuatan sekolah sepakbola yang baik DAFTAR PUSTAKA
dan terprogram.
2. Proses pembinaan siswa di sekolah
Punakallio, A. (2005). Journal of Sports Science &
sepakbola yang berkualitas
Medicine Physically Demanding Jobs : With
3. Materi yang diajarkan sudah banyak
Special. International Journal of Sports
yang mengacu pada kurikulum
Medicine, 4(November 2004).
sepakbola Indonesia (kurikulum
sepakbola yang dikeluarkan oleh PSSI Robertson, S., & Way, R. (2004). Long Term Athlete
dan disusun oleh Timo Scheunemann) Development for coaches and centers. Coaches
4. Pembinaan yang dilakukan oleh SSB Report, 11(3), 6–12.
(Sekolah Sepakbola) sudah mengacu Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik
pada kurikulum yang sesuai. Indonesia No.20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional.
Saran
Sesuai dengan hasil uraian di atas, maka Junaidi. 2003. Pembinaan Olahraga Usia Dini.
peneliti memiliki saran sebagai berikut: Temanggung: 32 Universitas Negeri
Temanggung. Mugiyo Hartono. 2010.
1. Dalam melakukan proses pembinaan Manajemen Keolahragaan. Temanggung:
pemain usia dini ssb yang belum terdaftar di ssb afilasi Universitas Negeri Temanggung.
hendaknya dilakukan dengan sungguh-sungguh dan
tidak asal-asalan. Untuk itu diperlukan sebuah Santoso, Slamet. 2010. Teori-Teori Psikologi Sosial.
perencanaan yang matang dan terstruktur dengan baik Bandung: Refika Aditama
agar mampu membimbing anak didiknya berprestasi Scheunemann Timo, (2008). Dasar-Dasar Sepakbola
dan berkualitas dengan cara membuat program Modern Untuk Pemain dan Pelatih. Penerbit
DIOMA. Malang

109
Scheunemann, Timo S. 2012. Kurikulum & Pedoman
Dasar Sepak Bola Indonesia. Jakarta : buku
tidak diterbitkan.
Singarimbun, M. 2006. Metode Penelitian Survei.
Jakarta: LP3ES.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Tedjo,Narsoyo R. 2010. Pengembangan Kurikulum
Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.
http://ontariosailing.ca/media_lib/Virtual_Coach/Lon
g_Term_Athlete_Developement__for_coaches
_and_centers.pdf
Tang, A. (2014). Gambaran Tingkat Keseimbangan
Atlet Sepakbola Pusat Pendidikan dan Latihan
Olahraga Pelajar Sulawesi Selatan. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 5(1), 122–128

110

Anda mungkin juga menyukai