Anda di halaman 1dari 13

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Nurul Khotimah1, Sukinem2, Normuslim3

IAIN Palangka Raya, nurulkhotimah0395@gmail.com


IAIN Palangka Raya, sukinem440@gmail.com
IAIN Palangka Raya, dr.nor.muslim@gmail.com

ABSTRAK

Kemajuan teknologi berkembang secara pesat. Salah satu cara menghadapi kemajuan ini
adalah menemukan pemimpin yang cepat tanggap, dinamis dan memiliki akhlak yang
baik. Fenomena yang terjadi saat ini, banyak pemimpin yang tidak menerapkan syariat
Islam dalam menjalankan kepemimpinannya, sehingga tidak dapat mencapai tujuan
yang diharapkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui definisi kepemimpinan,
menganalisis karakteristik pemimpin yang dicari serta bagaimana manajemen
kepemimpinan Pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan kajian pustaka, dengan
mengkaji beberapa literatur untuk menemukan permasalahan yang akan dibahas. Hasil
penelitian ini, adalah; Pertama,arti kepemimpinan yaitu kemampuan dalam
mempengaruhi bawahan agar dapat menjalankan tugasnya sesuai tujuan yang telah
ditetapkan. Kedua, karakteristik pemimpin yang dicari saat ini yaitu memiliki akhlak
yang baik, memiliki kompetensi dan kesehatan yang baik, mengutamakan musyawarah,
mampu membimbing dan mengarahkan, mampu bekerja sama, menerima kritik dan
saran, dan mampu membiasakan pola hidup Islam kepada bawahan, mengutamakan
kepentingan umat; Ketiga, dalam melaksanakan manajemen Pendidikan Islam, seorang
pemimpin harus melaksanakan planning, organizing, actuating, dan controlling. Jika
keempat tahap manajemen ini dilaksanakan, maka Pendidikan Islam akan tetap eksis
dalam skala global maupun internasional.

Kata Kunci : kepemimpinan, manajemen, Pendidikan Islam

ABSTRACT

Technological progress is growing rapidly. One way to deal with this progress is to find leaders
who are responsive, dynamic and have good morals. A phenomenon that occurs today, many
leaders do not apply Islamic rules in carrying out their leadership, so they cannot achieve the
expected goals. The purpose of this research are to determine the definition of leadership, analyze
the characteristic of the the leader sought, and how to manage Islamic education leadership. This
research is a literature review by reviewing some of literature to find the problem discussed. The
results of this research are; First, the meaning of leadership is the ability to influence employees so
that they can carry out duties according to the goals that have been set; Second, the characteristics
of leaders that are sought today are: have good morals, have competence and good health, prioritize
discussion, able to guide and direct,able to work together, accept criticism and suggestions, able to
get used to the pattern of Islamic lifestyle to employees, and put the interest of the people; Third,
in carryiang out Islamic education management, a leader must carry out planning, organizing,
actuating, and controlling. If these four stages of management are implemented, Islamic education
will continue to exist on a global and international scale.

Keywords :leadership, management, Islamic education

1
PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang sempurna karena diberi akal
untuk berpikir. Akal inilah yang membuat manusia terus mengalami kemajuan. Pada era
industry 4.0 menuju 5.0 ini kehidupan manusia dikelilingi oleh teknologi yang super
canggih dalam memudahan pekerjaan. Adanya arus globalisasi, negara harus mampu
menyediakan jasa pendidikan sesuai dengan nilai jual pada dunia Pendidikan. 1

Lembaga Pendidikan dituntut untuk membuat paradigma baru dalam pengelolaannya,


jika tidak maka lembaga Pendidikan khususnya Pendidikan Islam dapat ditinggalkan
oleh stake holder akibat hilangnya kepercayaan yang ada.
Salah satu komponen yang urgen dalam peningkatan mutu lembaga pendidikan
adalah sumber daya manusia yang cepat tanggap atas perubahan. Sumber daya manusia
yang menjadi faktor penentu majunya suatu organisasi adalah pemimpin. Pemimpin
dituntut peka terhadap perubahan jaman. Maka peran kepemimpinan menentukan arah
ke mana organisasi akan berkembang melalui perencanaan dan pelaksanaan perubahan
yang dilakukan. Pemimpin yang berkualitas, akan mengarahkan organisasinya ke dalam
perubahan yang positif. Begitu juga sebaliknya, pemimpin malah dapat membuat
organisasi ke dalam perubahan yang bernuansa negatif.
Seorang pemimpin harus melaksanakan tugas sesuai dengan yang telah
diajarkan Rasulullah kepada seluruh manusia khususnya umat Islam. Rasulullah
merupakan contoh teladan yang paling sesuai dilihat dari berbagai perspektif. Jika para
pemimpin menerapkan pola kepemimpinan yang dicontohkan Rasulullah, maka suatu
organisasi akan mudah dalam mencapai tujuan bersama.
Namun, pada kenyataannya saat ini banyak pemimpin yang kurang paham atas
apa yang dicontohkan Rasulullah. Banyak pemimpin tidak menghiraukan Al Quran dan
hadist, padahal Al Quran dan hadist merupakan pedoman manusia dalam hidup
termasuk dalam menjalankan organisasi Pendidikan Islam. Banyak ditemui saat ini, para
pemimpin yang lebih mementingkan dirinya sendiri dibanding mementingkan
kepentingan umat. Padahal seorang pemimpin pada hakikatnya adalah pelayan
bawahannya, dan bukan ingin dilayani oleh bawahannya. Sebagian pemimpin juga
banyak kong kalingkong (bekerja sama) terhadap pihak-pihak lain yang bertujuan untuk

1
Husaini Husaini, “Manajemen Kepemimpinan Pada Lembaga Pendidikan
Islam,” JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan) PISSN :2548-
7094 E-ISSN 2614-8021 4, no. 1 (2019).

2
menjalankan tujuan-tujuan tertentu yang pada dasarnya bukan untuk pemenuhan
terhadap tujuan utama, melainkan pemenuhan tujuan kelompok tertentu.

Seorang pimpinan menjalankan tugas sebagai leader dan manager. Kedua peran
ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Seorang leader harus mampu memberi
motivasi dalam membangun kinerja yang baik, sehingga mempengaruhi sikap dan
perilaku personil lainnya. Sebagai seorang manager,maka haru mampu mengelola
kompleksitas organisasi mulai dari perencaan hingga evaluasi. Dua kemampuan ini
merupakan dua mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa adanya kemampuan
manajerial, maka seorang pemimpin sulit menentukan langkah dalam organisasi.
Kemudian tanpa adanya kemampuan memimpin seorang manager akan kehilangan
pamornya. 2

Jurnal ini disusun dengan tujuan memberikan pengertian dari kata


kepemimpinana, menjabarkan karakteristik pemimpin Islam yang dicari saat ini dan
bagaimana manajemen kepemimpinan Pendidikan Islam. Selain itu, diharapkan agar
bermanfaat bagi lembaga-lembaga Pendidikan Islam sebagai masukan agar dapat
menjalankan sistem kelembagaannya secara tepat.

METODE

Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan (literature review) yang berpusat


pada isu-isu seputar kepemimpinan dan manajemen Islam. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara mengumpulkan materi yang berkaitan dengan
kepemimpinan dan manajemen Pendidikan Islam yang berasal dari buku-buku, majalah,
dan jurnal kemudian dianalisis dengan metode deskriptif. Kemudian diperoleh suatu
kesimpulan untuk menemukan teori baru atau untuk pemecahan satu masalah.

PEMBAHASAN

Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan Perspektif Islam

Dalam Bahasa Indonesia, istilah pemimpin disamakan dengan kepala, ketua,


pembina, pengurus, penggerak, panutan, dan sebagainya. Kata pemimpin meiliki arti

2
Istiqomah and Budi Haryanto, Manajemen Dan Kepemimpian Pendidikan Islam
(Surabaya: Nizamia Learning Center, 2021).

3
orang yang mampu membimbing. Pemimpin merupakan seseorang yang dapat
bertanggung jawab atas kumpulan individu. 3
Kepemimpinan adalah suatu perbuatan memengaruhi orang lain sehingga
paham akan hal yang harus dilakukan demi tercapainya tujuan organisasi. Proses ini
menjadi hal penting bagi seorang pemimpin dalam melakukan perubahan. Suatu
perubahan berawal dari bagaimana kemampuan pemimpinnya dalam memimpin. 4
Hifza berpendapat bahwa kepemimpinan merupakan keahlian yang dimiliki
seseorang, yang membuat berbeda dari pemimpin yang lain. Tiap pemimpin memiliki
karakteristik kepemimpinan yang berbeda, bukan hanya tipe kepemimpinan dari jabatan
yang dipegang, tetapi karakteristik kepemimpinan yang ada pada dirinya. 5
Kepemimpinan merupakan keterampilan yang harus dimiliki pemimpin yang
berhubungan bagaimana menjalankan kepemimpinannya. Oleh karena itu, individu
atau kelompok di dalamnya menjadi tanggung jawab pemimpin sesuai aturan
manajerial telah diberlakukan. 6
Seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi orang lain baik dari sisi
organisasi, sisi individu, dan sisi pendidikan. Bagi seorang pemimpin waktu adalah
segalanya. Sedapat mungkin dapat mengerjakan banyak hal dalam waktu yang singkat.
Tidak ada waktu yang tersia-siakan. Pemimpin adalah contoh bagi orang lain, maka
untuk menjadi seorang pemimpin harus memiliki nilai jual di atas standar untuk
membentuk karakter pribadi yang baik, pribadi yang baik secara perlahan akan
mempengaruhi orang yang ada di lingkungan sekitar. 7
Pengertian kepemimpinan dalam perspektif Islam dapat terlihat dari ayat dalam
Al Quran, yaitu Surah Al Baqarah ayat ke 30 yang berisi percakapan Allah dengan
malaikat tentang rencana Allah menciptakan manusia di muka bumi. Rencana ini ditolak
oleh malaikat dengan alasan manusia akan membuat kerusakan dan menumpahkan
darah. Namun Allah lebih mengetahui daripada apa yang diketahui oleh malaikat.

3
Nur Raisah Ulinnuha, “Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan Islam,”
TARLIM: Jurnal Pendidikan Agama Islam 2, No. 2 (2019).
4
Nunu Pertiwi and Hanung Eka Atmaja, “LITERATURE REVIEW : PERAN
KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN,” Jurnal EK&BI 4, no. 2 (2021): 576–81,
https://doi.org/10.37600/ekbi.v4i2.324.
5
Hifza et al., “KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM,” NidhomulHaq:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 5, no. 1 (2020): h.46-61.
6
Istiqomah and Haryanto, Manajemen Dan Kepemimpian Pendidikan Islam.
7
Emmi Kholilah Harahap and Sumarto, “KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
ISLAM DALAM UPAYA BENCHMARKING,” Jurnal Literasiologi E-ISSN: 2656-3320 p-
ISSN: 2745-5440 3, no. 3 (2020): h.107-116,
https://doi.org/https://doi.org/10.47783/literasiologi.v3i3.108.

4
Istilah yang digunakan berdasarkan QS. Al Baqarah ayat 30 adalah kata khalifah.
Adapun makna khalifah yaitu manusia yang mampu memimpin, menaggung amanah,
bertanggung jawab, mampu menjalankan kebaikan dan mencegah keburukan. Menurut
Imam Al Qurthubi yang dikutip oleh Imam Ibnu Katsir, bahwa seorang khalifah dituntut
untuk membentuk suatu pemerintahan dimana untuk menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan masyarakat, menuntut orang-orang yang berbuat zalim atas yang
telah diperbuatnya, menegakkan hukum, dan masalah lainnya yang dapat terlaksana
dengan adanya pemerintahan.
Dari pengertian kepemimpinan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kepemimpinan merupakan modal bagi pemimpin menjalankan organisasinya dengan
cara memengaruhi personil untuk melaksanakan tugasnya sesuai aturan yang telah
ditentukan. Seorang pemimpin bertanggung jawab memantau aktivitas personilnya agar
tidak terjadi penyelewengan. Untuk menjadi pemimpin pun diperlukan syarat-syarat
yang harus terpenuhi, karena pemimpin adalah orang pilihan dan dianggap sebagai
manusia terbaik.

Kepemimpinan Islam yang dicari


Pertama, pemimpin memiliki akhlak yang baik. Akhlak yang baik menjadi poin
utama yang harus ada pada diri seorang pemimpin. Kemampuan ataupun kecerdasan
seorang pemimpin akan menjadi tidak berkah, dan sia-sia ketika suatu organisasi
dipimpin oleh seseorang yang akhlaknya kurang baik. Ada suatu hadis mengatakan :
”Jika tiga orang (keluar) untuk berpergian, maka hendaklah mereka mengangkat salah
seorang dari mereka sebagai ketua rombongan” (Hadits Riwayat Abu Dawud No. 2609).
Hadis tersebut memberi isyarat bahwa dalam memilih pemimpin yang akhlaknya paling
baik daripada yang lainnya. Akhlak yang baik yang dimiliki seorang pemimpin akan
menjadi teladan bagi yang lain. Keteladanan pemimpin merupakan metode pendidikan
karakter yang tertinggi dan paling efektif untuk dilaksnakan secara komprehensif. 8
Kedua, seorang pemimpin harus memiliki kompetensi dan kesehatan yang baik.
Kompetensi dan kesehatan merupakan aset berharga bagi pemimpin. Kompetensi
dibutuhkan bagi pemimpin untuk menjalankan organisasinya, dengan kata lain
kompetensi diperlukan dalam menjalankan tugasnya sebagai manajer. Sedangkan tanpa
kesehatan yang prima, tugas manajerial akan tidak terlaksana secara maksimal. Sebagai
seorang pemimpin, tentunya beban kerja yang diemban melebihi orang-orang biasanya.
8
Azizah Munawwaroh, “Keteladanan Sebagai Metode Pendidikan Karakter,”
Jurnal Penelitian Pendidikan Islam ISSN:2621-8275 7, no. 2 (2019): h.141-156,
https://doi.org/https://doi.org/10.36667/jppi.v7i2.363.

5
Sehingga kesehatan merupakan kunci dalam pelaksanaan kepemimpinan seseorang. Hal
ini tertuang dalam potongan Surah Al Baqarah ayat 247 yang memiliki makna bahwa
seorang pemimpin yang layak hendaknya memiliki ilmu yang lebih daripada yang lain,
serta memiliki fisik yang kuat.
Ketiga, mengutamakan musyawarah. Kepemimpinan Islam merupakan
kepemimpinan yang mudah beradaptasi di tengah-tengah lingkungan dengan
memegang prinsip keseimbangan. Oleh karena itu, kepemimpinan Islam bukanlah
kepemimpinan yang otoriter. 9
Kepemimpinan Islam memiliki kekhasan dalam
memegang prinsip keseimbangan yaitu dengan menerapkan syura atau musyawarah. 10

Pada hakikatnya pemimpin adalah pelayan bawahannya, melayani masyarakat, sehingga


harus peka dan respon terhadap pendapat maupun usulan yang datang kepada
pemimpin. Keputusan yang diambil bukanlah semata-mata atas keinginan pemimpin,
melainkan kepustusan bersama. Perintah untuk bermusyawarah terdapat pada
potongan ayat Al Quran Surah Ali Imran ayat 159. Ayat ini memberikan arahan, agar
dalam menghadapi setiap masalah hendaknya diselesaikan dengan cara musyawarah.
Kemudian bertawaqal kepada Allah setelah mencapai hasil mufakat.

Keempat, mampu membimbing dan mengarahkan. Arti dari potongan ayat QS.
Ali Imran ayat 110, memiliki makna bahwa setiap umat terbaik tentunya akan mengajak
pada hal kebaikan serta menjauhi dan mecegah pada hal keburukan. Pemimpin memiliki
tugas membimbing serta mengarahkan bawahan agar berjalan di poros yang sama, maju
dan berkembang bersama ke arah yang posistif. Tentunya dalam membimbing dan
mengarahkan bawahan diperlukan suatu strategi tersendiri bagi pemimpin. Pemimpin
mampu menyesuaikan kondisi dan siatuasi dalam membimbing dan mengarahkan. 11

Gaya kepemimpinan yang seperti ini disebut dengan gaya kepemimpinan situasional.
Kelima, mampu bekerja sama. Quran Surah Al Maidah ayat 2 menjelaskan
manusia agar saling bekerja sama. Ayat ini menjelaskan bahwa bekerja sama yang
dimaksud adalah bekerja sama dalam kebaikan, bukan kerjasama dalam hal keburukan
dan kejahatan. Kerja sama yang baik memiliki sumbangan yang besar dalam

9
A Ikhwan, “Sistem Kepemimpinan Islami: Instrumen Inti Pengambil Keputusan
Pada Lembaga Pendidikan Islam,” Istawa: Jurnal Pendidikan Islam Vol.3, no. No.2 (2019):
h.111-154.
10
Muhammad Olifiansyah et al., “Kepemimpinan Dalam Perspektif Islam,” At-Tajdid:
Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam 4, no. 1 (2020): h.102-112.
11
Trisna Ayu Anggareni and LEeonard Adrie Manafe, “Karakteristik Kepemimpinan
Situasional Terhadap Kinerja Karyawan Old Town White Cofee,” Jurnal AKTUAL ISSN:
1693-1688 e-ISSN: 2723-1690 19, no. 1 (2021): h.1-9.

6
meningkatkan kinerja bawahan. 12
Oleh karena itu, kerja sama yang baik merangsang
pertumbuhan organisasi. Sedangkan kerjasama yang buruk, merupakan kerjasama yang
akan menuai runtuhnya suatu organisasi.
Keenam, siap menerima kritik dan saran. “(yaitu) mereka yang mendengarkan
perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang
yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai
akal sehat” (QS Az Zumar :18). Koreksi yang dilakukan pada tiap lapisan akan
memberikan perbaikan pada organisasi pendidikan Islam. 13
Tanpa adanya kritik dan
saran, suatu organisasi akan tetap jalan di tempat, tidak ada perubahan maju bahkan
cenderung mundur.
Ketujuh, membiasakan pola hidup Islam kepada bawahan. 14
Budaya organisasi
dapat terbentuk melalui kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh anggota organisasi.
Kebiasaan ini berlandasakan ajaran Al Quran dan Hadist yang diajarkan oleh Rasululah.
Sebagai contoh selalu mengucapkan Assalamualaikum ketika bertemu dan beradab
ketika berbicara. Contoh sederhana seperti ini akan membawa organisasi dalam
lingkungan yang positif, sehingga setiap anggota akan bersemangat dalam bekerja. Jadi
untuk menjadi seorang pemimpin hendaknya dapat menerapkan pola hidup Islam pada
dirinya sendiri dan menerapkannya pada lingkungan kerja.
Kedelapan, lebih mendahulukan kepentingan umat dibanding kepentingan
pribadi. Penyelenggaraan pelayanan dari suatu organisasi dapat terwujud, jika dalam
organisasi tersebut terdapat sistem yang mengutamakan kepentingan umat atau
masayarakat. 15
Al Quran Surah Al Hasyr ayat 9 juga berisi tentang pentingya
mendahulukan umat. Pada ayat ini menyampaikan bagaimana orang-orang Anshar lebih
mendahulukan orang-orang Muhajirin daripada diri mereka sendiri. Kaum Anshar
memiliki sifat murah hati dan jauh dari sifat kikir. Allah menjamin orang yang demikian
dari kekikiran.

12
Dimas Veronica Priharti and Mona Laveza Audia, “Analysis of Leadership Style and
Teamwork and Their Influence on Employee Performance at Pengaringan Helath Center,
Semidang Aji District, Oku Regency,” Jurnal Manajemen Dan Perbankan E-ISSN : 2746-9948
8, no. 3 (2021): h.16-31.
13
et.al Jhuji, “Pengertian, Ruang Lingkup Manajemen, Dan Kepemimpinan Pendidikan
Islam,” Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara 1, no. 2 (2020): 111–24,
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/jlpn.
14
Oliv Amalia Rahmasari, “Sifat Kepemimpinan Dalam Bisnis Islam,” Jurnal Manajemen
Dan Bisnis Indonesiaan 5, no. 1 (2019): 32–42,
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/JMBI/article/view/2581/2050.
15
Yenni, “Peran Pemimin Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik,” Jurnal
MENATA (Jurnal Manajemen Pendidikan Islam) 3, no. 1 (2020): h.88-107.

7
Secara umum karakteristik Pendidikan Islam hampir sama dengan Pendidikan
umum, namun lebih menekankan pada penerapan aturan-aturan Islam dalam
penyelenggaraannya. Menjadi seorang pemimpin dalam Pendidikan Islam juga tidak
lepas dari acuan umat Islam, yaitu karakter Rasululloh dalam memimpin. Pemimpin
dilihat dari sudut pandang Islam, minimal memiliki empat karakter yang dimiliki yaitu
shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fatanah
(cerdas). 16
Dalam kepemimpinan Rasulullah dikenal bijaksana dan adil, lebih banyak
bekerja dibanding bicara. Jika setiap kepemimpinan dilaksakan seperti yang dicontohkan
Rasululloh, maka besar harapan akan berjalan lancar, damai dan setiap tujuan organisasi
pendidikan dapat tercapai dengan mudah.

Implementasi Kepemimpinan dalam Manajemen Pendidikan Islam

Berlangsungnya proses belajar yang efektif dan efesien erat kaitannya dengan
manajemen yang baik. Dalam manajemen Pendidikan Islam, yang dijadikan tolak ukur
berlangsungnya proses pembelajaran adalah bagaimana kepemimpinannya . 17
Pendidikan Islam yang diajarkan pada Lembaga Pendidikan tentunya banyak
mengalami kendala, salah satunya dalam mengahadapi budaya yang berbeda. Lembaga
pendidikan Islam tentunya menyelenggarakan Pendidikan multikultural. Dimana
pendidikan multikultural ini merupakan wadah bagi siswa untuk menerima ilmu
walaupun siswa berasal dari latar belakang, berbeda budaya dan kebiasaan. 18
Walaupuun demikian, nilai-nilai Islam sesungguhnya mampu memajukan pendidikan
multikultural di lembaga tersebut maupun di dalam skala global. 19 Berdasarkan hal
tersebut, maka untuk menyelenggarakan Pendidikan Islam yang aman dan terhindar
dari konflik dibutuhkan manajemen dan kepemimpinan yang baik dalam mengatur
dinamika pembelajaran. Berikut tahap-tahap implementasi kepemimpinan dalam
manajemen Pendidikan Islam :

16
Umar Sidiq and Khoirussalim, Kepemimpinan Pendidikan, ed. Ju’subaidi (Surabaya,
2021).
17
Fathinahaya Nailatsani et al., “MANAJEMEN KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
ISLAM PADA SEKOLAH INTERNASIONAL DI INDONESIA,” ARZUSIN : Jurnal
Manajemen Dan Pendidikan Dasar p-ISSN:2809-4484 e-ISSN:2809-4093 1, no. 1 (2021): 1–17.
18
P Roland Yohanes, S A, and L Dewi Tika, “The Education of ‘Orang Basudara’: The
Development of Multicultural Education in the Higher Education of Maluku Indonesian
Christian University and Its Contribution to Maintain Peace in Maluku,” Proceedings of
the International Conference on Religion and Public Civilization (ICRPC 2018), 2019, h.26-29,
https://doi.org/https://doi.org/10.2991/icrpc-18.2019.6.
19
Normuslim, “Multicultural Education in Indonesia : An Islamic Perspective,”
Educational Science: Theory & Practice EISSN: 2148-7561 ISSN: 2630-5984 21, no. 4 (2021):
194–210, https://doi.org/10.12738/jestp.2021.3.0013.

8
1. Planning
Planning atau perencanaan merupakan langkah awal untuk menjajaki apa saja yang
hendak dilakukan di masa yang akan datang. Sebagai langkah awal, tahap perencanaan
tidak terpaku pada satu waktu saja, melainkan dilakukan secara terus menerus
berdasarkan hasil evaluasi. Evaluasi penting dilakukan mengingat perubahan
mengalami dinamika setiap saat. Manajemen perencanaan juga harus memperhatikan
dari berbagai perspektif. 20
Perencanaan juga merupakan usaha manusia dalam
berikhtiar dalam menjalani hidup, karena tidak ada satupun manusia yang mengetahui
jalan takdirnya. 21
Pendidikan Islam memerlukan manajemen yang cukup kompleks. Tipe
kepemimpinan harus disesusaikan dengan budaya sekolah. Kepemimpinan otoriter
maupun pseudo otoriter merupakan tipe kepemimpinan yang tidak cocok berkembang
dalam lembaga pendidikan Islam. Tipe kepemimpinan ini membuat Lembaga
pendidikan Islam menjadi stagnan dan sulit berkembang. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam manajemen kepemimpinan pendidkan Islam yaitu: 22
a. Pemimpin harus berasaskan transformasional dengan kata lain visioner dengan
memperhatikan hak dan kewajiban sebagai seorang Muslim.
b. Keberlangsungan Pendidikan Islam dapat menjadi payung bagi derasnya arus
beragamnya budaya di sekitar.
2. Organizing
Organizing atau pengorganisasian merupakan langkah dalam mengaitkan beberapa
komponen yang terlibat dalam lembaga pendidikan untuk saling bertumpu pada satu
visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Seseorang yang sedang mempraktekkan
kepemimpinannya harus mampu memanfaatkan wewenangnya dalam mengorganisir
tugas dengan cara membagi tugas dan tanggung jawab secara rinci agar terjadi
kerjasama yang sinergis dan harmonis. 23
Berikut kegiatan pada tahap organizing dalam
manajemen kepemimpinan Pendidikan Islam : 24

20
Ali Miftakhu Rosyad, “Internalization of Character Education Based on Islamic Values
to Students at SMK Muhammadiyah Juntinyuat.,” IWOS : Islam In World Perspectives
Symposium ISSN: 2747-0865 1, no. 1 (2020): h.273-285,
http://seminar.uad.ac.id/index.php/iwos.
21
Istiqomah and Haryanto, Manajemen Dan Kepemimpian Pendidikan Islam.
22
Zaenal Arifin and Moh. Turmudi, “Struktur Bangunan Ilmu Pengetahuan Manajemen
Pendidikan Islam,” Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences 1, no. 2 (2020),
https://doi.org/https://doi.org/10.33367/ijhass.v1i2.1322.
23
M Yani, “Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam,” AL-
HIKMAH e-ISSN 2656-4327 3, no. 2 (2021).
24
Umar Sidiq and Khorussalim, Kepemimpinan Pendidikan, ed. Juksubaidi (Surabaya: CV.
Nata Karya, 2021).

9
a. Adanya pengalokasian sumber daya pendidian Islam, penetapan tugas, dan
prosedur yang dibutuhkan.
b. Penetapan struktur organisasi yang memberi gambaran atas kewenangan dan
tanggung jawab
c. Melaksanakan perekrutan, pelatihan, dan mengembangkan sumber daya
Pendidikan Islam sesuai dengan tuntutan yang ada.
d. Menempatkan sumber daya Pendidikan Islam pada tempat atau posisi yang
tepat.

3. Actuating
Actuating atau pelaksanaan adalah kegiatan dalam mengaktualisasikan rencana dan
konsep pengorganisasian yang telah dirancang sebelumnya. Kepemimpinan harus mampu
melaksanakan program dengan baik bekerja secara sistematis berpedoman pada struktur
yang ada, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajemen kepemimpinan
Pendidikan Islam pada tahap ini berupa : 25
a. Pemimpin menyampaikan penjelasan dan perintah yang jelas kepada bawahannya.
b. Memiliki petunjuk yang jelas dalam pelaksanaan proses Pendidikan Islam di ruang
lingkup sekolah.
c. Selalu up date mengenai ilmu pengetahuan, keterampilan dan keahlian dalam lingkup
Pendidikan.
d. Mengadakan kolaborasi dengan organisasi lain untuk melihat keunikan dan
perubahan yang ada dalam organisasi pendidikan khususnya Pendidikan Islam
untuk memberikan pandangan terkait proses pembelajaran yang tepat untuk
dilakukan.
e. Menerapkan teori AGIL ( Adaptation, Goal attainment, integrasi dan latency). Teori ini
dianggap paling cocok diterapkan pada Lembaga Pendidikan Islam di jaman milenial
sekarang ini. 26

4. Controlling
Controlling atau pengawasan adalah kegiatan untuk melihat kembali apakah yang
telah dilaksanakan sudah sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Kegiatan
pengawasan merupakan hal penting untuk memastikan berjalannya Pendidikan Islam.
Jika lembaga pendidikan Islam berjalan dengan baik, maka menunjukkan bahwa

25
Arifin and Turmudi, “Struktur Bangunan Ilmu Pengetahuan Manajemen Pendidikan
Islam.”
26
Hifza et al., “KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM.”

10
pemimpin dapat melakukan manajemen dengan baik. Evaluasi dilakukan secara terus
menerus untuk melihat bagaimana kualitas yang dihasilkan. Jika terdapat hal-hal yang
belum tercapai, maka perlu adanya rencana baru agar tujuan dapat tercapai seutuhnya.
Pengawasan dalam Pendidikan Islam dilakukakan dengan : 27
a. Menyelidiki alur kepemimpinan Pendidikan Islam
b. Mengkaji kegiatan yang sedang berlangsung dan memastikan sesuai dengan
rencana.
c. Berlangsungnya Pendidikan Islam diatur sesuai tugas dan fungsi kegiatan.

SIMPULAN
Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang
lain untuk saling bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kepemimpinan Islam yang dicari saat ini adalah memiliki akhlak yang baik sehingg
dapat dijadikan teladan, memiliki kompetensi dan kesehatan yang baik, mengutamakan
musyawarah, dapat membimbing dan mengarahkan, saling bekerja sama dalam
kebaikan, menerima kritik dan saran, membiasakan pola hidup Islam dan mementingkan
kepentingan umat. Untuk menjalankan kepemimpinan dalam manajemen Pendidikan
Islam dilakukan beberapa tahap yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling. Jika
suatu lembaga Pendidikan Islam dikepalai oleh sesorang yang mampu memimpin dan
mampu memanage dengan baik, maka besar harapan lembaga Pendidikan tersebut
mampu bersaing dalam skala global maupun internasional.

DAFTAR PUSTAKA

Anggareni, Trisna Ayu, and LEeonard Adrie Manafe. “Karakteristik Kepemimpinan


Situasional Terhadap Kinerja Karyawan Old Town White Cofee.” Jurnal AKTUAL
ISSN: 1693-1688 e-ISSN: 2723-1690 19, no. 1 (2021): h.1-9.

Arifin, Zaenal, and Moh. Turmudi. “Struktur Bangunan Ilmu Pengetahuan Manajemen
Pendidikan Islam.” Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences 1, no. 2 (2020).
https://doi.org/https://doi.org/10.33367/ijhass.v1i2.1322.

Harahap, Emmi Kholilah, and Sumarto. “KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM


DALAM UPAYA BENCHMARKING.” Jurnal Literasiologi E-ISSN: 2656-3320 p-
ISSN: 2745-5440 3, no. 3 (2020): h.107-116.
https://doi.org/https://doi.org/10.47783/literasiologi.v3i3.108.

Hifza, Muhamad Suhardi, Aslan, and Silvia Ekasari. “KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN


ISLAM DALAM.” NidhomulHaq: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 5, no. 1 (2020):
h.46-61.

27
Arifin and Turmudi, “Struktur Bangunan Ilmu Pengetahuan Manajemen Pendidikan
Islam.”

11
Husaini, Husaini. “Manajemen Kepemimpinan Pada Lembaga Pendidikan Islam.”
JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan) PISSN :2548-
7094 E-ISSN 2614-8021 4, no. 1 (2019).

Ikhwan, A. “Sistem Kepemimpinan Islami: Instrumen Inti Pengambil Keputusan Pada


Lembaga Pendidikan Islam.” Istawa: Jurnal Pendidikan Islam Vol.3, no. No.2 (2019):
h.111-154.

Istiqomah, and Budi Haryanto. Manajemen Dan Kepemimpian Pendidikan Islam. Surabaya:
Nizamia Learning Center, 2021.

Jhuji, et.al. “Pengertian, Ruang Lingkup Manajemen, Dan Kepemimpinan Pendidikan


Islam.” Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara 1, no. 2 (2020): 111–24.
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/jlpn.

Munawwaroh, Azizah. “Keteladanan Sebagai Metode Pendidikan Karakter.” Jurnal


Penelitian Pendidikan Islam ISSN:2621-8275 7, no. 2 (2019): h.141-156.
https://doi.org/https://doi.org/10.36667/jppi.v7i2.363.

Nailatsani, Fathinahaya, Fandi Akhmad, Ulfyana Amalia, Dina Rosa, Nukhan Anwar,
Universitas Ahamad, and Dahlan Yogyakarta. “MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
PENDIDIKAN ISLAM PADA SEKOLAH INTERNASIONAL DI INDONESIA.”
ARZUSIN : Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Dasar p-ISSN:2809-4484 e-ISSN:2809-
4093 1, no. 1 (2021): 1–17.

Normuslim. “Multicultural Education in Indonesia : An Islamic Perspective.” Educational


Science: Theory & Practice EISSN: 2148-7561 ISSN: 2630-5984 21, no. 4 (2021): 194–210.
https://doi.org/10.12738/jestp.2021.3.0013.

Olifiansyah, Muhammad, Wahyu Hidayat, Muhammad Dzulfiqar, and Bimansyah Putra


Diaying. “Kepemimpinan Dalam Perspektif Islam.” At-Tajdid: Jurnal Pendidikan Dan
Pemikiran Islam 4, no. 1 (2020): h.102-112.

Pertiwi, Nunu, and Hanung Eka Atmaja. “LITERATURE REVIEW : PERAN


KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN.” Jurnal EK&BI 4, no. 2 (2021): 576–81.
https://doi.org/10.37600/ekbi.v4i2.324.

Priharti, Dimas Veronica, and Mona Laveza Audia. “Analysis of Leadership Style and
Teamwork and Their Influence on Employee Performance at Pengaringan Helath
Center, Semidang Aji District, Oku Regency.” Jurnal Manajemen Dan Perbankan E-
ISSN : 2746-9948 8, no. 3 (2021): h.16-31.

Rahmasari, Oliv Amalia. “Sifat Kepemimpinan Dalam Bisnis Islam.” Jurnal Manajemen
Dan Bisnis Indonesiaan 5, no. 1 (2019): 32–42.
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/JMBI/article/view/2581/2050.

Rosyad, Ali Miftakhu. “Internalization of Character Education Based on Islamic Values to


Students at SMK Muhammadiyah Juntinyuat.” IWOS : Islam In World Perspectives
Symposium ISSN: 2747-0865 1, no. 1 (2020): h.273-285.
http://seminar.uad.ac.id/index.php/iwos.

Sidiq, Umar, and Khoirussalim. Kepemimpinan Pendidikan. Edited by Ju’subaidi. Surabaya,


2021.

Sidiq, Umar, and Khorussalim. Kepemimpinan Pendidikan. Edited by Juksubaidi. Surabaya:


CV. Nata Karya, 2021.

Ulinnuha, Nur Raisah. “Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan Islam.” TARLIM:

12
Jurnal Pendidikan Agama Islam 2, no. 2 (2019).

Yani, M. “Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam.” AL-


HIKMAH e-ISSN 2656-4327 3, no. 2 (2021).

Yenni. “Peran Pemimin Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik.” Jurnal


MENATA (Jurnal Manajemen Pendidikan Islam) 3, no. 1 (2020): h.88-107.

Yohanes, P Roland, S A, and L Dewi Tika. “The Education of ‘Orang Basudara’: The
Development of Multicultural Education in the Higher Education of Maluku
Indonesian Christian University and Its Contribution to Maintain Peace in Maluku.”
Proceedings of the International Conference on Religion and Public Civilization (ICRPC
2018), 2019, h.26-29. https://doi.org/https://doi.org/10.2991/icrpc-18.2019.6.

13

Anda mungkin juga menyukai