PENDAHULUAN
1
2
yang bergeser, sehingga peran perempuan tidak lagi sebagai ibu rumah tangga
saja, melainkan juga dituntut perannya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan
dan ikut bekerja disamping suami.
Peranan perempuan dalam bekerja didorong oleh faktor-faktor yang
cenderung memberi sumbangan pendapatan, hal inilah yang menyebabjan seorang
perempuan memutuskan untuk bekerja. Namun disisi lain perempuan juga
menghadapi tekanan dimana hal ini berhubungan erat dengan status sosial
ekonomi budaya, peranan dalam keluarga, dan perannya sebagai pencari nafkah.
Sayogyo (dalam Sudarsana dan Jefta Leibo, 1999 : 3 ) menggolongkan peranan
perempuan menjadi 2 tipe peranan yaitu :
a. Pola peranan dimana digambarkan perempuan berperan
dalam hal kebutuhan hidup semua anggota keluarga dalam rumah
tangganya secara keseluruhan.
b. Pola peranan dimana perempuan mempunyai 2 peranan
yaitu peranan dalam pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan mencari
nafkah.
Sedangkan menurut Anshori, dkk (dalam Purtojo, 1999: 14) peranan perempuan
dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Peran sebagai istri
b. Peran sebagai ibu
c. Peran sebagai anggota masyarakat.
Peran sebagai istri dan ibu merupakan peran domestik sedangkan peran
sebagai anggota masyarakat dikategorikan sebagai peran publik. Adapun peran
domestik menuntut seorang perempuan untuk melaksanakan tugas kodratinya dan
mengelola rumah tangganya tanpa mendapatkan gaji, sedangkan peran publik
berkaitan dengan pekerjaan dan karier yang menghasilkan gaji. Bagi seorang
perempuan yang memilih kedua-duanya berarti memiliki peran ganda dimana
mereka bekerja didalam dan diluar rumah.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peran perempuan dalam
menunjang kegiatan ekonomi rumah tangga yaitu perempuan yang mencukupi
3
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah pada penelitian diatas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Pembagian kerja yang tidak jelas sehingga pekerja harus menangani lebih
dari satu pekerjaan
2. Peran perempuan bekerja terhadap sumbangan pendapatan dan
kesejahteraan keluarga.
3. Karakteristik pekerja perempuan pada industri batik.
C. Batasan Masalah
Berbagai masalah yang telah dapat diidentifikasi maka batasan-batasan
dalam penelitian ini adalah karakteristik pekerja perempuan pada sektor industri
batik di Pabrik Batik Gunawan Setiawan Surakarta tahun 2002.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik pekerja perempuan pada pabrik batik Gunawan
Setiawan ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mendorong pekerja perempuan untuk bekerja di
pabrik batik ?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui karakteristik pekerja perempuan pada pabrik batik
Gunawan Setiawan.
6
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis :