5229 11142 1 SM
5229 11142 1 SM
1 (2019)
Sri Saraswati
STBA LIA Yogyakarta
sarasvathi713@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep dunia posmodern dalam kerangka
teori fiksi posmodern Brian McHale pada cerpen "Mengenang Kota Hilang" karya R.
Giryadi. Seperti halnya judulnya, cerpen "Mengenang Kota Hilang" mengisahkan tentang
sebuah kota yang hilang dengan pendekatan permainan narasi fantasi. Rumusan masalah
dalam penelitian terkait dengan ciri-ciri dunia posmodern dalam fiksi, dalam hal ini yakni
cerpen "Mengenang Kota Hilang". Pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori fiksi posmodern yang dikembangkan oleh Brian McHale. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat beberapa karakteristik dunia posmodern dalam cerpen
“Mengenang Kota Hilang” karya R. Giryadi. Ciri-ciri dunia posmodern dalam cerpen
“Mengenang Kota Hilang” dapat dilihat dari pembangunan zona melalui strategi
interpolation (penyisipan) dan misatribution (misatribusi), kebanalan (permainan narasi
fantasi), relasi historis, dan intertekstualitas.
Kata Kunci: Dunia Posmodern, Brian McHale, R.Giryadi, Puitika
Pascamodernisme.
53
EUFONI – Vol. 3, No. 1 (2019)
54
EUFONI – Vol. 3, No. 1 (2019)
55
EUFONI – Vol. 3, No. 1 (2019)
56
EUFONI – Vol. 3, No. 1 (2019)
57
EUFONI – Vol. 3, No. 1 (2019)
dan toko-toko atau bangunan di tepi jalan memilih jalan yang tepat. Bila
salah pilih, jangan harap kau bisa
tersebut. Apalagi, jika dicermati lebih
kembali menjadi manusia. Kau
jauh, yang dimaksud dengan kota hilang pasti akan menjadi lintah, atau
semacam belut yang hidup di
dalam cerpen ini adalah kota Sidoarjo
rawa-rawa, yang kini dikuasai
yang terendam lumpur Lapindo sehingga oleh monster-monster berwarna-
warni.
terbenam. Kota Sidoarjo adalah salah satu
kota di Jawa timur. Jika ditarik ke dalam Kutipan di atas menunjukkan
teori posmodern, maka kota Sidoarjo bagaimana Giryadi membentuk konsep
adalah dunia yang nyata, sesuai dengan jalan dalam versi fantasi ciptaannya
gambaran yang ada dalam peta. Maka, sendiri. Jalan yang ada dalam novel
jalan penghubung antara kota Sidoarjo merupakan ‘jalan maut’, karena saat
dan kota-kota lain pun nyata pula adanya. melewatinya tokoh ‘kau’ akan bertemu
Namun, jalan dalam cerpen tidak dengan berbagai makhluk fantasi yang
digambarkan sesuai dengan kenyataan berbahaya seperti monster kecil
dengan fakta-fakta yang telah disebutkan penghisap darah, pohon penjerat, dan
di atas. Ada unsur-unsur fantasi yang orang-orang jahat. Selain itu, Giryadi
disisipkan Giryadi ke dalam menggambarkan jalan penghubung kota
penggambaran konsep jalan itu: ‘hilang’ dan kota lain berupa labirin.
Di jalan itu akan kau jumpai Orang tidak akan mudah melewati jalan
monster-monster kecil penghisap
tersebut. Alih-alih sampai ke tujuan, bisa
darah. Di jalan kau akan jumpai
pohon-pohon hidup, yang bisa saja ada kutukan monster yang bisa
menjerat lehermu hingga putus.
mengubah manusia menjadi hewan. Jalan
Jebakan demi jebakan harus kau
waspadai. Orang-orang yang yang berbentuk labirin dan kutukan
berniat baik bisa berbalik menjadi
monster tentu bukan merupakan hal yang
perampok yang ganas. Di setiap
tikungan, kau harus waspada, normal dalam dunia aktual. Ada konsep
karena di situ banyak pengemis
paranormal yang disisipkan Giryadi
bersenjata tajam akan
menghunuskan arit ke lehermu dalam jalan yang biasa saja dalam dunia
bila kau tidak memberi uang
nyata. Maka, apa yang dilakukan oleh
barang satu perak pun.
Giryadi merupakan bentuk strategi
Bila kau lolos di jalan maut, kau
penyisipan unsur fantasi ke dalam sebuah
tak perlu bergembira. Karena
setelah itu kau akan menemukan konsep aktual. Artinya ada dunia
jalan yang bercabang-cabang,
khayalan yang disisipkan oleh Giryadi
mirip labirin. Kau harus pandai
58
EUFONI – Vol. 3, No. 1 (2019)
59
EUFONI – Vol. 3, No. 1 (2019)
60
EUFONI – Vol. 3, No. 1 (2019)
61
EUFONI – Vol. 3, No. 1 (2019)
62
EUFONI – Vol. 3, No. 1 (2019)
63
EUFONI – Vol. 3, No. 1 (2019)
64
EUFONI – Vol. 3, No. 1 (2019)
kebiasaan akan situasi yang bersifat Liliani, Else. 2005. Melacak Jejak
Posmodernisme dalam
fantasi. Sebagai akibatnya pembaca Kumpulan Cerpen Jangan
mendapati bahwa apa yang dianggap Mainmain (dengan Kelaminmu)
Karya Djenar Maesa Ayu.
normal dalam dunia nyata seperti badut, Makalah yang tidak diterbitkan:
guru bahasa, guru spiritual dan wartawan UNY.
65