Pemberantasan
korupsi di Indonesia
merupakan salah satu alinea ke-4
upaya pemerintah
dalam mengemban
amanat Undang-
Undang Dasar NKRI
Tahun 1945
Membentuk Pemerintahan
Negara Indonesia untuk
memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa
Peraturan Penguasa Militer Nomor
PRT/PM/06/1957
Dasar hukum
Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5
pemberantasan
tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
korupsi di
Korupsi
indonesia
Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 2
tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2014
Peraturan Penguasa Militer Nomor
PRT/PM/06/1957
Pasal 2
Barang siapa memberi atau menjanjikan sesuatu
kepada seseorang dengan maksud untuk membujuk
supaya orang itu berbuat sesuatu atau tidak berbuat
sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan
kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut
kepentingan umum
Pasal 3
Barang siapa menerima sesuatu atau janji,
sedangkan ia mengetahui atau patut dapat
menduga bahwa pemberian sesuatu atau janji
itu dimaksudkan supaya ia berbuat sesuatu
atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya,
yang berlawanan dengan kewenangan atau
kewajibannya yang menyangkut kepentingan
umum.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggara Negara yang Bersih,
Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
a. asas kepastian hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan
landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam
setiap kebijakan penyelenggara negara;
Pasal 21
Setiap orang yang dengan sengaja mencegah, merintangi, atau
menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan,
dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa
ataupun para saksi dalam perkara korupsi, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan atau
denda paling sedikit Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah)
dan paling banyak Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah)
Pasal 22
Apabila seseorang dengan sengaja tidak memberi keterangan atau
memberi keterangan yang tidak benar, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas)
tahun dan atau denda paling sedikit Rp150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp600.000.000,00 (enam
ratus juta rupiah).
Pasal 23
Hukuman pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling sediki Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) bagi yang melakukan korupsi.
Undang-Undang RI No. 30 tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(KPK)