b. Langkah-langkah, yaitu perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca terkait dengan
topik yang ditentukan.
c. Penegasan ulang, yaitu harapan/manfaat apabila petunjuk-petunjuk tersebut dijalankan
dengan baik.
4. Aspek Kebahasaan Teks Prosedur
a. Menggunakan kata kerja (verba)
Verba dapat dibentuk oleh imbuhan me-, me-kan, me-i, ber-, di-, di-kan, dan di-i
Verba material, yaitu jenis verba yang mengacu pada tindakan fisik, misalnya menggoreng,
mengiris, mengadukmengangkat, menulis, menyetrika.
Contoh:
Kita perlu mengaduk bahan-bahan sampai rata.
Verba tingkah laku, yaitu verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan
ungkapan verbal (bukan tindakan fisik), misalnya menyetujui, menolak,
memahami.
Contoh:
Kita akan merasakan kelezatan bumbu-bumbu tersebut.
b. b. Menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya.
Contoh:
Prosedur membuat nasi goreng: Prosedur menghidupkan computer:
Kata teknis nasi, bumbu, kompor, Kata teknis computer, CPU, power,
potong, goreng, dll. tekan, klik, dll.
c. c. Menggunakan kalimat interogatif atau kalimat tanya.
Contoh:
Tahukah kalian makanan khas Magelang?
d. d. Menggunakan kalimat deklaratif, yaitu kalimat yang berisi pernyataan (berita atau
informasi).
Contoh:
Getuk trio adalah salah satu makanan khas Magelang yang berbahan dasar singkong.
e. e. Menggunakan kalimat imperative, yaitu kalimat perintah.
Contoh:
Tambahkan gula, garam, dan vanili.
Kukuslah sampai matang.
Keringkan dengan handuk bersih.
f. f. Banyak menggunakan partikel -lah
Contoh:
Tambahkanlah penyedap rasa secukupnya.
Jauhkanlah dari jangkauan anak-anak.
g. g. Banyak menggunakan konjungsi temporal yang menyatakan ‘urutan waktu’,
misalnya setelaitu, lalu, kemudian, sebelum, sesudah itu, selanjutnya
Selain konjungsi, tahapan kerja atau urutan kerja dapat menggunakan kata bilangan,
seperti tahap pertama, tahap kedua, tahap ketiga, tahap keempat, tahap kelima, dan
seterusnya.
h. h. Menggunakan pernyataan persuasif, ditandai dengan kata-kata hendaklah, sebaiknya,
diharapkan, harus, perlu.
Contoh:
Sebaiknya, gunakanlah tepung berprotein sedang.
Alangkah lebih baik jika minuman ini disajikan dingin.
i. i. Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan gambara
terperinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.
Contoh:
Gunakan Loyang berukuran 20 cm x 18 cm
Cara Membuat:
1. 1. Kukuslah singkong sampai matang. Lalu tumbuk sampai halus. Alangkah lebih baik jika
singkong ditumbuk selagi masih panas agar lebih mudah.
2. 2. Tambahkan gula pasir, garam, vanili, kelapa parut, skm dan margarin, aduk rata.
3. 3. Bagi adonan menjadi tiga bagian. Satu bagian tambahkan pewarna merah muda, satu bagian
tambahkan cokelat pasta, dan sisanya biarkan berwarna putih.
4. 4. Ambillah masing-masing adonan dari ketiga bagian, pipihkan di Loyang berukuran 18 X 20
cm yang telah dialasi plastic. Pipihkan secara berurutan dari yang berwarna merah muda,
putih, dan cokelat. Pipihkan dan padatkan.
5. 5. Kemudian keluarkan ketiga adonan yang telah disusun dari loyang, potong-potong, dan
sajikan dengan ditaburi parutan kelapa.
Sangat mudah bukan, semoga dengan langkah-langkah di atas dapat membantu kalian
dalam membuat getuk trio yang rasanya tak kalah enak dengan yang dijual maupun diolah
oleh para ahli.
Sumber:
1. Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia
Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
2. Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia
Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
3. Sobandi. 2016. Mandiri Bahasa Indonesia Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Penerbit Erlangga.