2. Faktor risiko Central Retinal Vein Occlusion adalah hiperlipidemia, berapakah hasil
kolesterol yang dapat menyebabkan CRVO
a. Kolesterol total > 6.5 mmol/L
b. Kolesterol total > 6.5 mmol/L
c. Kolesterol total > 6.0 mmol/L
d. Kolesterol total > 6.0 mmol/L
e. Kolesterol total > 5.5 mmol/L
4. Tanda dan gejala dari noniskemik Central Retinal Vein Occlusion adalah
a. Ketajaman Visual 20/200 atau lebih baik
b. Penurunan lapang pandang ringan
c. Afferent pupillary defect ringan sering terjadi
d. A dan B benar
e. Semua benar
5. Laki- laki 45 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan utama penglihatan kabur pada
mata kanan. Pada pemeriksaan mata kanan didapatkan VOD: 20/400 dan pada mata kiri VOS:
20/20. Pada pemeriksaan oftalmoskopi menunjukan pembuluh darah yang beliku- liku dengan
perdarahan retina pada semua kuadran mata kanan. Mata kiri normal. TIO pada kedua mata
normal, dengan tekanan darah 120/70. Penyebab paling mungkin pada pasien ini adalah
a. Kondisi hiperkoagulabilitas
b. Infeksi
c. Giant cell arteritis
d. Penyakit tromboembolik
e. Semua benar
6. Farmakoterapi yang dapat diberikan pada pasien Central Retinal Vein Occlusion adalah
a. Ranibizumab
b. Bevacizumab
c. Kortikosteroid
d. A dan B benar
e. Semua benar
7. Komplikasi yang paling umum yang bisa terjadi pada pasien Central Retinal Vein Occlusion
adalah
a. Perdarahan vitreous
b. Neovaskularisasi segmen anterior
c. Glaukoma neovaskular
d. A dan B benar
e. Benar semua
9. Lapisan retina yang mampu mengubah rangsangan cahaya menjadi impuls saraf yang
dihantarkan oleh lapisan serat saraf retina melalui nervus optikus adalah
a. Membrana Limitans Interna
b. Lapisan Pleksiform dalam
c. Lapisan inti dalam
d. Lapisan sel batang dan sel kerucut
e. Epitel Pigmen Retina
6. Female patient, 62 year-old came to the eye clinic with chief complaint of
blurred vision on her right eye. VA was 20/400, with history of systemic arterial
hypertension 15 years ago. Funduscopy examination showed blot-dot and flame
hemorrhages combined with some cotton wool spots at the supero-temporal
region, Fluorescence angiography revealed pronounced retinal capillary non-
perfusion at macula and superotemporal regions. Finding in eye examination
which may cause permanent visual loss is:
a. Macular Ischemia
b. Cystoid macular edema
c. Macular edema with hard lipid exudates
d. Subretinal fibrosis
e. Epiretinal membrane formation
8. Man, 70 y.o chief complaint: sudden blurred vision, 5 days before. No pain,
redness. VA RE 0.5 and VA LE 1/300. IP 17.3 mmHg. Funduscopy ; cherry red
spot. FFA reperfusion central retina artery. The definitive therapy:
a. No definitive therapy
b. Massage with pressure, CAl topical, beta blocker
c. Parasintesa as soon as possible
d. Massage using contact lens, beta blocker, CAI topical
e. CAI topical, beta blocker, O2 mas
10.Seorang wanita datang dengan keluhan mata kanan kabur sejak 2 minggu.
Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes mellitus. Pada pemeriksaan
didapatkan VOD 6/60 VOS 6/6. Funduskopi OD papil edema sektoral,
hiperemis. Pemeriksaan yang tidak dianjurkan adalah:
a. Perimetri
b. RAPD
c. Ishihara
d. CT Scan
e. Funduskopi OS
KUNCI JAWABAN:
1.A
2.D
3.C
4.B
5.C
6.A
7.B
8.A
9.A
10.C
Soal Pemeriksaan Biomikrokopis Dengan Menggunakan Lensa 78D 90D Dan Three Mirror
Contact Lens
1. Suatu pemeriksaan fundus yang baik dapat menunjukan keadaan dari segmen posterior mata.
Apa saja yang dapat dievaluasi dari pemeriksaan fundus?
a. Keadaan retina dan fovea
b. Penyakit sistemik yang dapat dinilai dari situasi pembuluh darah dan system
saraf retina
c. Rasio dari cup dan disc papil
d. Ketajaman penglihatan secara nominal
e. A – C benar
2. Dari pernyataan dibawah ini, manakah yang benar mengenai pemeriksaan oftalmoskopi direk?
a. Pemeriksaan oftalmoskopi direk menghasilkan gambar retina dengan hasil inverted
b. Hasil yang didapatkan memiliki keuntungan stereopsis yang tinggi
c. Lapang pandang pemeriksaan kecil berkisar 5o sampai 8o
d. Memiliki kemampuan untuk memeriksa retina sampai ke bagian perifer
e. Dapat mengevaluasi segmen posterior dari jarak yang relatif jauh
3. Pemeriksaan oftalmoskopi indirek menggunakan intrumen modalitas berikut dibawah ini
kecuali?
a. Lensa asferis
b. Goldmann Three Mirror Lens
c. 28D lensa kondesor
d. Konvensional Oftalmoskop
e. Headlamp Binocular
4. Pada oftalmoskopi dengan Binocular Headlamp, jenis-jenis lensa kondensor yang dipakai
adalah:
a. 78D
b. TML
c. Gonioskopi
d. 28D
e. 90D
5. Pernyataan yang benar mengenai lensa kondensor 78D yang digunakan untuk slitlamp
biomikroskopi adalah:
a. Jarak antara lensa ke mata yang diperiksa lebih dekat dari lensa 90D
b. Mampu memeriksa bagian perifer retina dengan meminta pasien melirik kearah
yang lain
c. Tidak perlu dilakukan dilatasi pupil
d. Dapat digunakan ukuran beam slit-lamp yang penuh
e. Diffuse Beam dari slit lamp dapat diaplikasikan
6. Seorang pasien laki-laki berumur 64 tahun dikonsulkan dari dokter penyakit dalam dengan
keluhan penglihatan kabur dan mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus yang kurang
terkontrol sejak 3 tahun sebelumnya. Pasien dalam keadaan sadar dan mobilitas baik datang
langsung ke poliklinik mata. Pada pemeriksaan visus didapati VODS 6/20, IOP 25mmHg dan
pannus pada kornea okuli sinistra. Evaluasi awal terbaik untuk menilai keadaan segmen
posterior pasien ini adalah?
a. Slit lamp biomikroskopik dengan menggunakan lensa 90D untuk menilai
apakah ada pertumbuhan neovaskularisasi
b. Evaluasi kembali IOP dengan pemberian timolol untuk dapat melanjutkan
pemeriksaan foto fundus
c. Meminta pasien untuk berbaring dan diperiksa dengan oftalmoskopi indirek
headlamp dan lensa 20D
d. Dilakukan Optical Coherence Tomography Angiography untuk menilai sejauh mana
neovaskularisasi sudah bertumbuh
e. Dilatasi pupil untuk dapat dilakukan pemeriksaan foto fundus
7. Saat dilakukan pemeriksaan segmen posterior dengan menggunakan non-contact lens 78D,
hal yang cenderung benar untuk ditemukan adalah:
a. Pada pandangan lurus langsung kearah cahaya, slit-lamp, dapat ditemukan
DME yang berada di makula
b. Kondisi nervus optikum pada papil yang ditemukan saat pasien diminta melihat
kearah temporal
c. Bagian superior perifer retina dari sudut masuk cahaya slit-lamp arah nasal
d. Bayangan gambar yang tidak terbalik apabila besar cahaya slit-lamp haya ¼ cahaya
penuh
e. Pertumbuhan neovaskularisasi yang menyebabkan NVG karena terlihat di pars plana
8. Manakah dari gambar berikut yang merupakan hasil pemeriksaan oftalmologi indirek dengan
biomikroskopis non-contact lens?
a. b.
c. d.
e.
9. Dengan menggunakan Three Mirror Lens , bagian dari lensa yang dapat memeriksa bagian
hingga ke Pars Plana adalah:
a. Peripheral Mirror
b. Equatorial Mirror
c. Central Lens
d. Asferis Lens
e. Gonioscopy Mirror
10. Untuk dapat memeriksa bagian arah superior pukul 11 dari perifer retina, posisi manakah
yang benar?
a. Dengan menggunakan central lens, pasien diminta melirik kearah temporal pukul 11
dari mata kanan pasien
b. Dengan menggunakan lensa kondensor 78D, pasien diminta melirik kearah nasal
pukul 5
c. Dengan menggunakan Gonioscopy Mirror, mata kiri pasien diminta melirik
lurus dan cermin ditempatkan di arah pukul 5
d. Dengan menggunakan Equatorial Mirror, pasien diminta melirik kearah inferior dan
cermin ditempatkan dibagian superior dari mata yang diperiksa
e. Dengan menggunakan kondensor 20D, pasien diminta melirik kearah pukul 11 dan
mengedipkan mata agar bisa mendapatkan visualisasi perifer yang baik.
Soal Retina Pasca Trauma
1. Seorang laki-laki 25 tahun wajahnya terkena bola saat sedang bermain sepak bola bersama teman-
temannya. Pasien mengeluhkan penglihatan kabur segera setelah kejadian. Setelah dilakukan
pemeriksaan mata, pada pemeriksaan didapatkan VOD 6/60 dan VOS 6/6 segmen anterior didapatkan
palpebra edema(-), konjungtiva injeksi (-), kornea edema, COA darah 1/3-1/2 COA, lain-lain sulit
dilakukan evaluasi.Pada pemeriksaan funduskopi menunjukkan kekeruhan putih-abu-abu berkilau
dari retina neurosensori dengan atau tanpa perdarahan intraretinal dan bintik-bintik RPE.
Kemungkinan diagnosis pasien ini ?
a. Berlin Edema
b. Commotio retina
c. Ruptur koroid
d. Cedera bola mata
e. Bukan salah satu di atas
2. Seorang laki-laki 25 tahun wajahnya terkena bola saat sedang bermain sepak bola bersama teman-
temannya. Pasien mengeluhkan penglihatan kabur segera setelah kejadian. Setelah dilakukan
pemeriksaan mata, pada pemeriksaan didapatkan VOD 6/60 dan VOS 6/6 segmen anterior didapatkan
palpebra edema(-), konjungtiva injeksi (-), kornea edema, COA darah 1/3-1/2 COA, Pada pemeriksaan
segmen posterior didapatkan peningkatan reflektifitas dan ketebalan zona ellipsoid (EZ) dengan
gangguan zona interdigitasi (IZ) dan kadang-kadang lapisan retina bagian dalam. Pemeriksaan dengan
modalitas apakah yang dimaksud?
a. USG
b. Foto Fundus
c. Biometri
d. OCT
e. Perimetri
3. Seorang laki-laki 25 tahun wajahnya terkena bola saat sedang bermain sepak bola bersama teman-
temannya. Pasien mengeluhkan penglihatan kabur segera setelah kejadian. Setelah dilakukan
pemeriksaan mata, pada pemeriksaan didapatkan VOD 6/60 dan VOS 6/6 segmen anterior didapatkan
darah pada COA. Pada pemeriksaan funduskopi menunjukkan kekeruhan putih-abu-abu berkilau dari
retina neurosensori dengan atau tanpa perdarahan intraretinal dan bintik-bintik RPE. Kemungkinan
resolusi pada pasien dalam jangka waktu ?
a. 1 minggu
b. 2 minggu
c. 3 minggu
d. 4 minggu
e. tidak terjadi resolusi spontan
4. Seorang laki-laki 25 tahun wajahnya terkena bola saat sedang bermain sepak bola bersama teman-
temannya. Pasien mengeluhkan penglihatan kabur segera setelah kejadian. Setelah dilakukan
pemeriksaan mata, pada pemeriksaan didapatkan VOD 6/60 dan VOS 6/6 segmen anterior didapatkan
darah pada COA. Pada pemeriksaan funduskopi menunjukkan kekeruhan putih-abu-abu berkilau dari
retina neurosensori dengan atau tanpa perdarahan intraretinal dan bintik-bintik RPE.Yang bukan
kemungkinan komplikasi dari kasus ini ?
a. Traumatik macular hole
b. Retinal tears
c. Commotio retina
d. Ruptur koroid
e. Glaukoma
5. Seorang laki-laki 25 tahun wajahnya terkena bola saat sedang bermain sepak bola bersama teman-
temannya. Pasien mengeluhkan penglihatan kabur segera setelah kejadian. Setelah dilakukan
pemeriksaan mata, pada pemeriksaan didapatkan VOD 6/60 dan VOS 6/6 segmen anterior didapatkan
darah pada COA. Pemeriksaan lanjutan yang sebaiknya dilakukan untuk menentukan diagnosis jika
media refraksi keruh ?
a. USG
b. Foto Fundus
c. Biometri
d. OCT
e. Perimetri
6. Seorang laki-laki 37 tahun terjatuh dari motor dan wajah membentur jalan , segera setelah kejadian
terdapat penurunan penglihatan pada pasien. Dilakukan pemeriksaan mata lengkap, segmen anterior
dan posterior, pada pemeriksaan segmen posterior, pemeriksaan funduskopi didapatkan pada kutub
posterior sebagai garis putih atau kuning berbentuk bulan sabit yang terletak di subretina. konsentris
ke saraf optik. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
a. Berlin Edema
b. Commotio retina
c. Ruptur koroid
d. Cedera bola mata
e. Bukan salah satu di atas
7. Seorang laki-laki 37 tahun terjatuh dari motor dan wajah membentur jalan , segera setelah kejadian
terdapat penurunan penglihatan pada pasien. Dilakukan pemeriksaan mata lengkap, segmen anterior
dan posterior, pada pemeriksaan segmen posterior, pemeriksaan funduskopi didapatkan pada kutub
posterior sebagai garis putih atau kuning berbentuk bulan sabit yang terletak di subretina konsentris
ke saraf optik. Tatalaksana pada pasien ini?
a. Observasi
b. Steroid intravena dosis tinggi
c. Resolusi perdarahan spontan
d. Operasi
e. Bukan salah satu di atas
8. Seorang laki-laki 37 tahun terjatuh dari motor dan wajah membentur jalan, segera setelah kejadian
terdapat penurunan penglihatan pada pasien. Dilakukan pemeriksaan mata lengkap, segmen anterior
dan posterior, pada pemeriksaan segmen posterior, pemeriksaan funduskopi didapatkan pada kutub
posterior sebagai garis putih atau kuning berbentuk bulan sabit yang terletak di subretina konsentris
ke saraf optik. Pada pasien ini kemungkinan terjadi kerusakan pada retina di lapisan mana?
a. nerve fiber layer
b. Ganglion cell layer
c. Retinal pigmen epitelium
d. Inner plexiform layer
e. Outer plexiform layer
9. Seorang perempuan, 21 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu
lintas. Pasien terjatuh dari motor dengan tidak menggunakan helm. Pada pemeriksaan didapatkan
palpebra hematom(+) , konjungtiva injeksi(-), kornea jernih,COA dalam,refleks cahaya(+), lensa jernih.
Pada pemeriksaan segmen posterior didapatkan gambaran retina yang sembab dan keabuan
terutama di polus posterior. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
a. Berlin Edema
b. Commotio retina
c. Ruptur koroid
d. Cedera bola mata
e. Bukan salah satu di atas
10.Seorang perempuan, 21 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran akibat kecelakaan
lalu lintas. Pasien terjatuh dari motor dengan tidak menggunakan helm. Pada pemeriksaan
didapatkan palpebra hematom(+) , konjungtiva injeksi(-), kornea jernih,COA dalam,refleks cahaya(+),
lensa jernih. Pada pemeriksaan segmen posterior didapatkan gambaran retina yang sembab dan
keabuan terutama di polus posterior. Keluhan pada pasien ?
a. Penurunan tajam penglihatan
b. Penurunan TIO
c. Mata terasa gatal
d. Mata merah
e. Bukan salah satu di atas
Retinoschisis Senilis
1. Seorang perempuan berumur 76 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan penurunan
penglihatan. Untuk pemeriksaan tajam penglihatan didapatkan VOD 6/9 VOS 3/60. Pada pemeriksaan
segmen anterior didapatkan mata tenang. Dilakukan pemeriksaan Foto Fundus, didapatkan hasil berikut:
Kunci Jawaban
1. A
2. C
3. E
4. D
5. C
6. E
7. C
8. A
9. D
10. C