Anda di halaman 1dari 28

Ujian Pre Tes UNAS Nov 22

1. Seorang perempuan usia 17 tahun mengeluh mata kiri sangat nyeri, silau berair sejak 3 hari.
Riwayat menggunakan soft lens dan berenang. Pemeriksaan slitlamp menunjukkan gambaran
seperti di bawah ini: Manakah pernyataan yang benar dari kasus ini?

a. Nyeri okular yang proposional adalah khas pada kasus ini


b. Tetes mata corticosteroid dapat dipertimbangkan bila telah diobati untuk etiologi dasarnya
setidaknya 2 minggu
c. Dapat memberikan respon dengan pemberian antivirus
d. Ring infiltrat adalah satu-satunya tanda klinis untuk menegakkan diagnosis
e. Pemeriksaan gram dan KOH merupakan penunjang untuk menegakkan diagnosis

2. Multifocal serpiginoid choroiditis merupakan salah satu temuan klinis pada penyakit..
a. Ocular syphilis
b. Sarcoidosis
c. Ocular tuberculosis
d. Ocular toxoplasmosis
e. Whipple disease

3. Seorang pasien wanita berusia 20 tahun tiba-tiba mengeluh pandangan seperti melihat floaters.
Riwayat trauma mata disangkal. Penderita memiliki riwayat menggunakan kacamata sejak berusia
6 tahun dengan ukuran lensa mata kanan S-6.00, C-4 x 90 derajat dan mata kiri S-7.00, C-5.00 x 90
derajat. Hal ini dibawah ini yang paling tepat adalah...
a. Pemeriksaan segmen posterior dengan midriatil pupil sebaiknya segera dikerjakan untuk
menegakkan diagnosis
b. Laser PRP harus segera dikerjakan
c. OCT macula dapat dikerjakan jika visus tidak mencapai 6/6 dengan kacamata
d. Segera lakukan Laser PRP dengan diikuti vitrektomi pars plana dan operasi SICS
e. Segera lakukan Laser PRP dengan diikuti vitrektomi pars plana dan operasi Phecoemulsifikasi + IOL

4. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun mengeluh mata kanan nyeri dan silau sejak 5 hari. Kedua
mata pasien memang seringkali merah berulang hilang timbul dan membaik dengan obat tetes
dokter. Riwayat trauma sebelumnya disangkal, tetapi memang dulu sering mengucek mata karena
gatal. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan gambaran adanya defek kornea seperti pada
gambar, saat dilakukan eversi kelopak mata superior didapatkan adanya banyak papil yang besar.
Penyakit apakah yang dapat menyebabkan komplikasi seperti pada gambar
a. Recurrent corneal erosion
b. Persistent epithelial defect
c. Vernal keratoconjunctivitis
d. Atopic keratoconjunctivitis
e. Ocular rosacea

5. Kegiatan tatalaksana penyakit mata sederhana seperti penatalaksanaan gangguan refraksi di


puskesmas merupakan bagian dari model 4 tingkat untuk IPEC pada
a. Pelayanan komunitas
b. Pelayanan Kesehatan primer
c. Pelayanan Kesehatan sekunder
d. Pelayanan Kesehatan tersier
e. Pelayanan individu

6.Pasien anak, 8 tahun dikeluhkan juling kedalam dengan sudut deviasi 60 prisma dioptri base out.
Pemeriksaan refraksi cycloplegik didapatkan spheris + 5.00 D kedua mata. Pasien kemudian
diresepkan kacamata. Setelah memakai kacamata didapatkan hasil deviasi saat fiksasi jauh dan
dekat sebesar 30 prima dioptri base out. Management yang dapat diberikan
a. Bilateral lateral rektus recession
b. Bilateral medial rektus recession
c. Bilateral lateral rektus recession dan resek rektus medialis
d. Bilateral medial rektus recession dan resek rektus lateralis

7. Male,67 years old complain of sudden onset of decreased vision, metamorphopsia, and
paracentral scotomata. Clinically we founMaled elevation of the RPE, intraretinal fluid, subretinal
blood, cystoid macular edema, and gray-green CNV elevation lesion. We also found
serosanguineous RPE detachment with multiple orange nodule, the possible diagnosis is :
a. Retinal Angiomatous Proliferation
b. Neovascular AMD
c. Chronic central serous chorioretinopathy
d. Vogt-Koyanagi-Harada syndrome
e. Polypoidal Choroidal Vasculopathy

8. Pasien G, 37 tahun dengan S-8.50 akan dilakukan LASIK. Keratometri pre operatif menunjukkan
45.00D dan 43.00 D. Berapa perkiraan rata – rata keratometry post operatif pasien tersebut?
a. 39,2 D
b. 37,2 D
c. 38,2 D
d. 36,2 D
9. Pasien laki-laki berusia 68 tahun datang dengan keluhan penurunan tajam penglihatan tiba-tiba
dan seringkali melihat objek lurus tampak bergelombang. Pasien mengaku pernah dirawat oleh
karena riwayat penyakit jantung dan memiliki kebiasaan merokok 2 pak setiap hari dalam 10 tahun
terakhir. Orang tua pasien disebutkan pernah memiliki keluhan masalah penglihatan. Pada
pemeriksaan foto fundus ditemukan gambaran berikut dan pada OCT macula tampak ireguleritas
dari RPE dan perdarahan subretina.

Yang mana di bawah ini merupakan faktor risiko yang paling mungkin menyebabkan terjadinya
kelainan pada pasien:

a. Usia tua
b. Jenis kelamin laki-laki
c. Riwayat penyakit jantung
d. Merokok
e. Faktor genetik

10. Saat fitting RGP, didapatkan fluorescein tertumpuk di sentral, penanganannya :


a. Diameter diperbesar
b. Base curve di steep kan
c. Dilakukan koreksi refraksi dengan fitiing RGP sesuai dengan yang didapatkan pada pemeriksaan
saat ini
d. Base curve di flat kan

11. Pada kasus fraktur tulang penyusun dinding orbita dengan komplikasi terjadi hipostesia pada
kelopak mata bawah dan hidung lateral, maka kemungkinan fraktur tersebut terjadi pada:
a. Atap orbita
b. Dinding lateral orbita
c. Dinding medial orbita
d. Dasar orbita
e. Tulang hidung

12. Pasien B, 42 tahun membaca dengan jarak 40 cm dan memiliki Amplitudo akomodasi +2.00 D.
Berapa lensa addisi yang diperlukan pasien untuk bisa nyaman membaca?
a. + 2.00D
b. +1.50 D
c. + 2.50 D
d. +1.00 D

13. Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang dengan keluhan penglihatan buram perlahan. Tajam
penglihatan pada mata kanan 1/60 mata kiri 6/60. Pada pemeriksaan segmen anterior tampak
kornea jernih pada kedua mata dan pupil menunjukkan refleks lambat terhadap cahaya. Pada
mata kanan tampak adanya katarak sklerotik yang menghalangi visualisasi yang baik terhadap
nervus optikus, kesan VCDR 0.9. Pada mata kiri VCDR 0.8. GAT OD 32 mmHg, OS 30 mmHg.
Gonioskopi menunjukkan sudut terbuka di seluruh kuadran. Setelah menjalani terapi dengan beta
blocker topical selama 6 bulan, dokter menyarankan pasien tersebut untuk menjalani prosedur
operasi filtrasi dan menanyakan kepada dokter mata yang merawat terkait dari komplikasi yang
dapat terjadi. Kondisi dibawah ini yang merupakan komplikasi intraoperative adalah?
a. Blebitis
b. Endophthalmitis
c. Suprachoroidal hemorrhage
d. Hypotony associated maculopathy
e. Astigmatism

14. Rongga orbita dibatasi oleh 4 dinding yang tersusun dari 7 tulang. Rongga ini bersifat rigid
sehingga adanya penambahan volume akan dapat menyebabkan terjadinya orbital compartment
syndrome. Volume normal rongga orbita pada orang dewasa adalah:
a. 10 cm3
b. 20 cm3
c. 30 cm3
d. 40 cm3
e. 50 cm3

15. A patient is scheduled to ondergo cataract surgery with refraction status S-16,00 on both eyes
and axial length 30 mm both eyes. What is the best formula to measure the IOL power in this
patient?
a. Holladay I
b. Hoffer Q
c. Holladay II
d. SRK/T
e. Haigis-L

16. During phacoemulsification, what is the reliable sign indicating a posterior capsular rupture?
a. Loss of red reflex
b. Deepening of the anterior chamber
c. Iris prolaps
d. Pupil miosis
e. Sudden rotation of the nucleus fragment toward the phaco tip

17. What procedure is best suited for cataract extraction in an eye with controlled uveitis and a
small pupil?
a. Extracapsular cataract extraction
b. Pupil stretching and lysis of any posterior synechiae, followed by phacoemulsification and
placement of an acrylic IOL
c. Malyugin ring insertion, followed by phacoemulsification and placement of a silicone IOL
d. Insertion of iris hooks, followed by phacoemulsification without IOL insertion
e. Placement of CTR, followed by phacoemulsification and silicone IOL insertion

18. Seorang laki-laki usia 60 tahun mengeluh mata kanan kabur sejak 3 minggu. Dari pemeriksaan
didapatkan adanya KP's mutton fat, nodul iris, sinekia posterior, dan tambah adanya macular star
disertai lesi koroid di superotemporal. Pemeriksan chest X-ray tampak normal, PPD test (mantoux)
didapatkan normal, riwayat vaksin BCG+. Dilakukan pemeriksaan PCR, ditemukan mycobacterium
+. Terapi yang harus diberikan kepada pasien?
a. Anti TB
b. Metilprednisolon sistemik + prednisolone acetate
c. Mycophenolate mofetil
d. Observasi
e. Anti VEGF + prednisolone acetate

19. Which statement is correct about OVD?


a. Dispersive OVDs are short-chain, low- molecular-weight, low- viscosity substances with low surface
tension
b. Cohesive OVDs are long-chain, low-molecular-weight, high-viscosity substances
c. Dispersive OVDs are easier to remove from the eye because they stick together and are aspirated
as long pieces.
d. Cohesive OVDs are more likely to be retained in the eye after cataract surgery, increasing the
likelihood of angle obstruction with reduced outflow and subsequent IOP elevation.
e. Dispersive OVDs have minimal coating ability

20. Seorang laki-laki usia 50 tahun seorang petani mengeluh mata kanan sangat nyeri dan kabur
sejak 10 hari, sudah menggunakan obat dari beberapa dokter tetapi tidak membaik. Riwayat
sebelumnya mata terkena tanaman di sawah. Dari pemeriksaan oftalmologi menunjukkan visus
OD 1/300 konjungtiva hiperemi minimal, kornea infiltrat+ dari epitel hingga deep stroma, tampang
kering di paracentral dengan irregular feathery edges tampak seperti fungal keratitis akibat
fusarium. Terapi yang efektif diberikan kepada pasien adalah
a. Natamycin 5%
b. Debridement epitel kornea + Ampothericin B 0.3% + oral Ketokonazole
c. Debridement epitel kornea + amnion membran transplant
d. Segera PK
e. Ketokonazole 200-400mg/ day + Amphotericin B 0.3%

21. Pada saat melakukan streak retinoskopi didapatkan neutralisasi di axis 70 dengan lensa S-
1.50, dan pada axis 160 lensa S-2.25. Hasil streak retinoskopinya mendapatkan hasil:
a. S-1.50 C-2.25 A160
b. S-1.50 C -0.75 A160
c. S-1.50 C-2.25 A70
d. S-1.50 C-0.75 A70

22. Pasien Laki-laki 70 tahun dengan keluhan mata kiri berair sejak beberapa tahun sejak
mengalami Bells Palsy. Dari pemeriksaan didapatkan kondisi palpebra lagoftalmos, mild ektropion
di lateral. Dari pemeriksaan Anel test didapatkan positif pada palpebra superior dan inferior. Maka
kemungkinan penyebab terjadinya epifora pada pasien ini adalah:
a. Gangguan ekskresi air mata akibat stenosis punctum
b. Sumbatan pada ductus nasolakrimalis
c. Gangguan pompa lakrimal
d. Malposisi kelopak mata
e. Tidak menutup sempurnanya kelopak mata sehingga terjadi dry eye
23. Pasien Usia 56 tahun datang dengan keluhan melihat dobel sejak kemarin. Keluhan dirasakan
menetap. Selain dobel pasien mengeluh nyeri kepala. Pasien dengan riwayat hipertensi yang tidak
terkontrol. Pada saat diperiksan didapatkan Visus ODS 6/6. Kelopak mata kiri menurun.
Pergerakan bola mata terhambat ke superior, medial dan inferior. Cahaya senter mata kiri
didapatkan jatuh pada sebelah medial tepi pupil. ukuran pupil mata kiri adalah 7 mm. Diagnosis
dan tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah
a. Divisional Third Nerve Palsy dengan rencana CT Scan Kepala
b. Third Nerve Palsy Sparing Pupil rencana CTA
c. Third Nerve Palsy Involve Pupil dengan rencana MRA
d. Third Nerve Palsy Involve Pupil dengan rencana MRV
e. Abberant Third Nerve Palsy dengan rencana MRI

24. Tuan D, 78 tahun dengan AMD, ingin dapat membaca dengan lebih jelas menggunakan
magnifier. Pada pemeriksaan visus jauh didapatkan 10/100, Berapa jarak baca pasien bila
menggunakan magnifier tersebut?
a. 10
b. 20
c. 30
d. 40

25. What intraoperative issue might be susceptible to an eye with extreme increased axial length?
a. Higher risk of endothelial damage
b. Higher risk of iris prolaps
c. Higher risk of wound burn
d. Lens-iris diaphragm retropulsion syndrome (LIDRS)
e. Higher risk of shallow anterior chamber

26. What technique can be used to help maintain corneal clarity after cataract surgery in an eye
that has previously undergone penetrating keratoplasty?
a. Placing an anterior chamber IOL
b. Minimizing OVD use during surgery
c. Using a scleral tunnel approach to minimize endothelial injury during surgery
d. Operating while corneal sutures are still in place
e. Maintain a close distance from corneal endothelium while doing phacoemulsification

27. Among all of the morphologic of the congenital cataract, which one is the commonest?
a. Polar cataract
b. Membranous cataract
c. Sutural cataract
d. Lamellar cataract
e. Nuclear cataract

28. Seorang pasien didiagnosis mengalami superior limbic keratoconjunctivitis. Penyakit ini
diketahui berkaitan dengan penyakit..
a. Psoriasis vulgaris
b. Systemic lupus erythematosus
c. Autoimmune thyroid
d. Rheumatoid arthritis
e. Spondyloarthritis
29. Pernyataan berikut yang paling tepat merupakan karakteristik dari stage 3 macular hole adalah:
a. Stage 2 macular hole dengan deposit kekuningan
b. Lubang perifoveal kecil tanpa adanya pemisahan vitreous posterior
c. Lubang full-thickness yang dikelilingi cairan subretina tanpa adanya pemisahan vitreous posterior
d. Lubang full-thickness yang dikelilingi cairan subretinal dengan adanya pemisahan vitreous posterior
e. Terbukanya stage 4 macular hole

30. Seorang anak umur 5 tahun, datang diantar ibunya dengan keluhan juling kedalam sejak usia 2
tahun. Pada pemeriksaan didapatkan segmen anterior dan posterior baik. VOD 6/10 S+5.00 (6/6);
VOS 6/9 S+4.00 (6/6). Deviasi jauh dan dekat tanpa koreksi kacamata 40 PD. Deviasi jauh dan
dekat dengan koreksi kacamata sesuai hasil refraksi diatas ortoforia jauh dan dekat. Terapi yang
paling sesuai untuk kasus ini adalah:
a. Kaca mata bifokus
b. Kaca mata hipermetropia dengan tambahan prisma
c. Kaca mata hipermetropia dengan koreksi penuh
d. Kaca mata hipermetropia dengan tambahan reses rektus medial bilateral
e. Reses rektus medial bilateral

31. A 67-year-old diabetic patients presents with decreased vision to 2/60. Intraocular pressure is
23 mmHg. There is mild corneal epithelial edema, iris neovascularization, a mild nuclear sclerotic
cataract, mild opacity vitreous with tractional retinal detachment, severe neovascularization on
disc in that eye. After Pan retinal photocoagulation laser has done, what is the next step?
a. Trabeculectomy with intraoperative mitomycin C or postoperative subconjunctival 5-fluorouracil
b. Placement of glaucoma implant
c. Scleral buckle
d. Vitrectomi pars plana + endolaser to remove the retinal traction
e. Phecoemulsification + IOL

32. Seorang perempuan usia 32 tahun datang dengan keluhan pengelihatan tidak jelas sejak 2
minggu. Pada pemeriksaan VA ODS 6/7.5. RAPD negatif. Fundus optic nervus II batas kabur dan
meninggi, pucat di bagian pinggir, aa/vv 2/3, retina dan arteri normal. Pemeriksaan warna , kontras
didapatkan dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang yang dipilih pada kasus diatas adalah
a. MRI fokus orbita
b. MRI kepala dengan kontras
c. MRA kepala
d. CT Scan kepala
e. MRV

33. Laki-laki berusia 60 tahun datang ke poliklinik untuk melakukan pemeriksaan rutin TIO. Pasien
terdiagnosis PACG sejak 2 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan oftalmologi didapatkan TIO ODS 35
mmhg, COA VH2, lensa keruh dan PCVI + kedua mata. Pasien dengan Riwayat sickle cell anemia
sedang menjalani pengobatan di Divisi Hematologi. Obat anti glaukoma di bawah ini yang
merupakan kontraindikasi untuk pasien tersebut diatas adalah..
a. β Blocker
b. Cycloplegia
c. Artificial tears
d. Prostaglandin analogue
e. Carbonic anhydrase inhibitor
34. Seorang wanita usia 30 tahun mengeluh kedua mata gatal dan mata terasa tidak nyaman,
sudah sejak lama. Kelopak mata juga sering merah, dan mata terasa kadang perih. Pada
pemeriksaan didapatkan seperti gambar di bawah. Temuan klinis apa yang tampak pada gambar

a. Collarette
b. Sleeves
c. Scurf
d. Matted crust
e. Madarosis

35. One week after cataract surgery with toric IOL implantation, a patient has an uncorrected
visual acuity 20/50 in the operated eye and normal slit lamp examination. The best corrected
visual acuity is 20/20 with refraction S+0,50 C-2,00x30. What would you do to evaluate the
possible cause of patient’s complain?
a. Dilatation to access CME
b. Observe the corneal edema
c. Corneal topography to assess corneal ectasia
d. Dilatation to access toric IOL axis
e. Re-check the visual acuity

36. Seorang wanita usia 30 tahun mengeluh kedua mata gatal dan mata terasa tidak nyaman,
sudah sejak lama. Kelopak mata juga sering merah, dan mata terasa kadang perih. Pada
pemeriksaan didapatkan seperti gambar di bawah. Apakah etiologi yang mungkin menyebabkan
temuan klinis seperti pada gambar

a. Staphylococcal
b. Seborrheic
c. Autoimmune disease
d. Meibomian gland dysfuction
e. Demodex

37. Pernyataan berikut yang benar tentang hasil pemeriksaan visus preverbal:
a. tes brukner mata strabismus akan memberikan reflek cahaya fundus yang lebih redup dibandingkan
mata yang fiksasi
b. pemeriksaan tes fiksasi dengan CSM dikerjakan secara binokular
c. adanya dominan fiksasi pada satu mata kemungkinan menandakan penurunan visus pada pada
mata non dominan
d. semua benar

38. Seorang anak 5 tahun dengan esotropia 20 PD yang meningkat menjadi 45 PD saat membaca
dalam jarak 20 cm. Pupillary distance anak adalah 50 mm. Ketika anak membaca dengan lensa
koreksi +3.00 D, terjadi penurunan esotropia fiksasi dekat menjadi 20 PD. Ratio accommodation
convergence to accommodation (AC/A ratio) jika menggunakan metode gradient menjadi:
a. 3: 1
b. 5 :1
c. 8: 1
d. 10: 1

39. Seorang laki-laki berusia 75 tahun datang ke poli mata dengan keluhan penglihatan kabur pada
kedua mata dialami perlahan-lahan sejak 1 tahun terakhir. Dari pemeriksaan oftalmologis
didapatkan: BCVA: VOD: 20/40, VOS: 20/25, GAT: TOD: 26 mmHg, TIO OS: 18 mmHg, Segmen
anterior OD tampak Krukenberg spindles, Segmen anterior OS: “bull’s-eye” pattern pada lensa,dan
deposit fibrillar pada pupil ODS. Gonioskopi OD: SL pada 3 kuadran dan TM anterior pada 1
kuadran, OS: TM 4 kuadran dan tampak sampoalesi line. RAPD: negative. Apabila pada pasien
tersebut diatas akan dilakukan tindakan ekstraksi katarak, maka kesulitan intraoperasi yang harus
diantisipasi adalah :
a. Neovaskularisasi iris
b. Zonular dehiscence
c. Prolaps iris terus menerus
d. Atropi iris
e. Capsular bag distention

40. Seorang anak kecil usia 6 tahun dilakukan refraksi dengan cycloplegik didapatkan OD Spheris
+6.00 D, OS Spheris +2.00 D. berikut ini yang manakah cara terbaik untuk managemen
anisometropianya
a. Diberikan koreksi full
b. Diberikan koreksi parsial OD +3.00D OS +2.00 D
c. Dilakukan terapi Pleoptik
d. Dilakukan terapi oklusi mata kanan

41. An ophthalmologist is performing a routine phacoemulsification when she notes that the
remaining half of the nucleus has suddenly dropped through an open posterior capsule and
appears to be suspended on the anterior vitreous face. What is the best next step?
a. Immediate withdrawal of the phaco instrument and any secondary instrument from the eye
b. Injection of OVD to stabilize the anterior chamber
c. Lollipopping the nucleus with the phaco tip in order to pull it into the anterior chamber
d. Vigorous irrigation with a balanced salt solution to swill the remaining nucleus into the anterior
chamber
e. Pulling the nucleus aggressively as soon as possible

42. Pernyataan berikut yang tepat mengenai tatalaksana ablasio retina regmatogen, yaitu…
a. Retinopeksi pneumatik merupakan tamponade permanen yang dikerjakan melalui pemberian injeksi
gelembung gas intraokular
b. Pada pasien dengan gelembung gas intraokular lebih dari 15% ruang vitreous diperbolehkan untuk
bepergian dengan pesawat terbang
c. Scleral buckling merupakan pemasangan sabuk silicon yang bertujuan melekatkan retina yang
lepas
d. Selulitis orbita akut, ablasio koroid, dan vitritis merupakan komplikasi lambat pasca penatalaksaan
ablasio retina
e. Vitrektomi dapat dilakukan pada ablasio retina meskipun terdapat media yang jernih

43. Seorang wanita berusia 42 tahun sedang melakukan skrining untuk operasi katarak. pada
pemeriksaan oftalmologi didapatkan TIO pada mata kanan 32 mmHg, mata kiri 18 mmHg. Pada
gonioskopi diperoleh Schwalbe line pada seluruh kuadran pada mata kanan, pada mata kiri
Schwalbe line pada 3 kuadran, dan setelah indentasi menunjukkan scleral spur pada seluruh
kuadran. Pada pemeriksaan funduskopi diperoleh pada mata kanan VCDR 0.6 cupping dengan
bayonet sign, mata kiri VCDR 0.3 dan tidak terdapat glaucomatous optic. Manajemen yang tepat
untuk kasus tersebut diatas adalah…
a. OD Combined Phacoemulsification and trabeculectomy
b. OD Selective laser Trabeculoplasty
c. OD Phacoemulsification
d. OS Trabeculectomy
e. OD Laser Peripheral Iridotomy

44. Streak Retinoskopi pada anak A, 7 tahun mendapatkan hasil netralisasi dengan lensa S+1.50 di
aksis 90 dan S+ 2.50 di aksis 180 dengan jarak kerja 67 cm. Berapa hasil akhir streaknya?
a. S+1.50C+1.00 A180
b. S+1.50C-1.00 A180
c. S+2.50-1.00 A90
d. S+1.00C-1.00A90

45. Bayi 2 bulan, dikeluhkan oleh orang tuanya kedua mata berair. Pada pemeriksaan oftalmologi
didapatkan epifora, fotofobia, dan blefarospasme. Pada bayi ini apabila terdapat kecurigaan
kearah glaukoma kongenital, maka pemeriksaan klinis yang harus dilakukan adalah…
a. TIO, axial length, gonioscopy, CCT
b. TIO, gonioscopy, diameter kornea, OCT, USG
c. VA, TIO, gonioscopy, ophthalmoscopy, UBM
d. TIO, diameter kornea, axial length, gonioscopy, ophthalmoscopy
e. VA, Corneal diameter, CCT

46. Pattern ERG akan melambangkan fungsi dari


a. Rods
b. Cones
c. Bipolar cell
d. Muller Cell
e. Ganglion Cells

47. Prinsip-prinsip panduan pelayanan kesehatan terpadu berbasis masyarakat adalah pelayanan
kesehatan yang komprehensif, merata, berkelanjutan, holistik, dan berbasis bukti yang mendukung
seseorang untuk membuat pilihannya, menghormati martabat seseorang, praktik yang etis, dan
pemberiannya dilakukan secara transparan.Sistem ini menguntungkan individu dan keluarga,
komunitas, tenaga kesehatan, dan sistem kesehatan secara keseluruhan. Kendali penuh terhadap
pengeluaran kesehatan secara keseluruhan, warga negara yang lebih sehat, pekerja yang lebih
produktif merupakan manfaat bagi
a. Individu/keluarga
b. Komunitas
c. Tenaga kesehatan
d. Sistem kesehatan
e. Pemerintah/ masyarakat

48. Integrasi pelayanan mata terpadu yang terpusat pada masyarakat terwujud berdasarkan
rekomendasi WHO yang terkait dengan lima arah strategis pelayanan kesehatan terpadu dan
berpusat pada masyarakat. Adapun empat strategi IPEC untuk mewujudkan hal tersebut kecuali
a. memberdayakan dan melibatkan masyarakat dan komunitas
b. reorientasi model pelayanan Kesehatan di masyarakat
c. koordinasi layanan ke dalam dan lintas sektor di komunitas
d. menciptakan lingkungan yang mendukung pelayanan komunitas
e. pengembangan individual

49. Seorang laki-laki usia 52 tahun pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan TIO OD 24 mmHg
dan TIO OD 26 mmHg. Pemeriksaan gonioskopi terlihat sudut terbuka pada kedua mata. Evaluasi
pada pupil dan lapang pandang tidak di dapatkan kelainan. Pada keadaan klinis berikut dapat
dijadikan pertimbangan untuk diberikan terapi antiglaukoma :
a. Terdapat riwayat keluarga menderita glaukoma
b. Mengeluh sakit kepala berat
c. Menderita hipertensi
d. Riwayat trauma mata sebelumnya
e. Pasien dengan myopia

50. Wanita 55 tahun dengan keluhan mata kiri menonjol sejak 1 tahun sebelumnya. Pada
pemeriksaan CT Scan didapatkan hyperostosis tulang sphenoid dan hyperplasia jaringan lunak
sekitar. Jika pasien direncanakan untuk operasi, maka hal yang bukan merupakan indikasi operasi
adalah:
a. Compressive optic neuropathy
b. Edema serebri
c. Motility impairment
d. Proptosis
e. Peningkatan tekanan intraocular

51. Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang dengan keluhan penglihatan buram perlahan. Tajam
penglihatan pada mata kanan 1/60 mata kiri 6/60. Pada pemeriksaan segmen anterior tampak
kornea jernih pada kedua mata dan pupil menunjukkan refleks lambat terhadap cahaya. Pada
mata kanan tampak adanya katarak sklerotik yang menghalangi visualisasi yang baik terhadap
nervus optikus, kesan VCDR 0.9. Pada mata kiri VCDR 0.8. GAT OD 32 mmHg, OS 30 mmHg.
Gonioskopi menunjukkan sudut terbuka di seluruh kuadran. Setelah menjalani terapi dengan beta
blocker topical selama 6 bulan, dokter menyarankan pasien tersebut untuk menjalani prosedur
kombinasi ekstraksi katarak dan trabekulektomi untuk mata kanan. Manakah pernyataan dibawah
ini yang bukan merupakan indikasi untuk prosedur kombinasi ekstraksi katarak dan glaukoma?
a. Katarak pada pasien glaukoma dengan advanced cupping untuk meminimalisir lonjakan TIO pasca
operasi
b. Katarak pada pasien glaukoma dengan defek lapang pandang untuk meminimalisir lonjakan TIO
pasca operasi
c. Pasien glaukoma dengan katarak signifikan yang memerlukan terapi medikamentosa untuk kontrol
TIO namun toleransi terhadap obat buruk.
d. Pasien glaukoma dengan katarak signifikan yang memerlukan terapi medikamentosa multipel untuk
kontrol TIO
e. Pasien glaukoma advanced dengan TIO tidak terkontrol dan memerlukan tindakan segera untuk
penurunan TIO

52. Seorang wanita berusia 60 tahun melaporkan memiliki penglihatan buram di mata kirinya sejak
4 bulan yang. Pada pemeriksaan foto fundus dan OCT ditemukan manifestasi berikut:

Tata laksana yang paling tepat adalah:

a. ILM peeling
b. Vitrektomi Pars Plana dan ILM peeling
c. Phecoemulsifikasi + Vitrektomi Pars Plana + ILM peeling
d. Phecoemulsifikasi + IOL + Vitrektomi Pars Plana + ILM peeling
e. Phecoemulsifikasi + IOL + vitrektomi pars plana + ILM peeling + laser PRP

53. Laki-laki 7 tahun mengeluh penurunan tajam penglihatan kedua mata. Tidak ada Riwayat
penyakit mata dan operasi mata sebelumnya. Tidak ada Riwayat keluarga dengan keluhan yang
sama. UCVA OD 20/400 dan OS 20/320. Pemeriksaan slit lamp tampak adanya ectopia lentis
dengan subluksasi lensa bilateral. Juga ditemukan suatu fakodonesis. Intervensi awal untuk
rehabilitasi optikal pada pasien adalah:
a. Lensektomi tanpa IOL
b. Lensektomi dengan IOL (iris fiksasi)
c. Tetes miotikum
d. Refraksi afakia atau refraksi fakik

54. Seorang laki laki usia 23 tahun datang dengan keluhan kabur pada kedua mata sejak 1
minggu yang lalu. Kabur dirasakan mendadak dan menetap sampai saat ini. Saat dilakukan
pemeriksaan didapatkan VA OD 4/60 dan kiri 5/60.pemeriksan segmen anterior dalam batas
normal. Pada Fundus didapatkan Optic Nervus II batas tegas CDR 0.3 aa/vv 2/3 dan retina tampak
normal. Dilakukan pemeriksaan Pattern ERG dan didapatkan Reduced N95. Pemeriksaan
elektrofisiologis yang selnajutnya dipilih adalah
a. mfERG
b. EOG
c. Fuldfield ERG
d. Pattern VEP
e. Flash ERG
55. Pasien 50 tahun dengan keluhan kelopak atas mata kiri bengkak dan turun. Dari pemeriksaan
didapatkan teraba massa padat di superotemporal. Jika dicurigai suatu pleomorphic ademina
kelenjar lakrimal, maka gambaran yang sesuai adalah:
a. Pada pemeriksaan histopatology tidak didapatkan pseudokapsul
b. Didapatkan adanya erosi pada tulang
c. Lebih sering terjadi pada Wanita
d. Pada pemeriksaan histopatology didapatkan gambaran swiss cheese
e. Didapatkan ekskavasi dan kortikasi pada tulang

56. Wanita 60 tahun dengan keluhan benjolan di sudut dalam kelopak mata bawah sejak setahun
terakhir. Dari pemeriksaan didapatkan gambaran madarosis pada bulu mata kelopak mata bawah,
nodul padat meninggi dengan ulserasi ditengahnya, berukuran 5x5x5 mm, dengan lokasi 5 mm di
lateral pungtum lakrimal. Jika pada pasien ini derencanakan dilakukan eksisi tumor dan
rekonstruksi, maka Tindakan rekonstruksi yang dilakukan adalah:
a. Direct closure
b. Tenzel Semicircular flap
c. Cutler beard flap
d. Hughes flap
e. Mustarde flap

57. Seseorang laki – laki berumur 27 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kabur dan
sering pusing. Pada pemeriksaan mata didapatkan VOD 6/20 S-1.00 C-0.50A180 6/6 dan VOS
6/40 S-1.00C-4.00A0 6/12 PH 6/9. Pasien disarankan menggunakan lensa kontak. Pilihan lensa
kontak yang paling tepat untuk pasien ini adalah:
a. OD: sferical softlens; OS Sferis RGP
b. OD: Toric RGP; OS Sferical RGP
c. OD: Sferis RGP; OS Toric Softlens
d. OD : Sferical soft contact, OS toric RGP

58. Seorang anak, 10 tahun, dilakukan pemeriksaan retinoskopi celah dengan menggunakan
sikloplegik pada jarak 67 cm. Pada pemeriksaan mata salah satu mata didapatkan refleks with
pada kedua meridian, meridian horizontal tercapai refleks netral dengan pemberian lensa S+2,25,
sedangkan meridian vertikal netral dengan S+1,50. Maka:
a. S +1.50 C+0.75 X 90
b. S+1.50 C +0.75 X 180
c. Plano C-0.75 X 90
d. Plano C+0.75 X 180
e. S+0.75 C-0.75 X 180

59. What examination finding separates postoperative capsular block syndrome from aqueous
misdirection?
a. Elevated intraocular pressure (IOP)
b. Peripheral choroidal detachment
c. Space between IOL and posterior capsule
d. Uniformly shallow anterior chamber
e. Sudden drop of the intraocular pressure (IOP)

60. During cataract surgery, you construct a clear corneal wound and inject viscoelastic liquid
following a capsular staining solution. While attempting a CCC you notice the capsular tear has
extended radially beyond the edge at the iris. What is the most possible management?
a. Do the hidrodissection, lift the lens above the iris and phaco fragment in the anterior chamber
b. Proceed to irrigation and aspiration of the cortical material, then restart capsulorrhexis in the
opposite direction
c. Tear the capsulorrhexis back into view and complete with a can opener capsulorrhexis
d. Close the wound and consult to a vitreoretinal division
e. Continue CCC

61. Pada pemeriksaan anak laki laki berusia 4 tahun didapatkan hasil Hirscberg test tampak
exotropia dan hypotropia OS. Pada pemeriksaan versi, mata kiri didapatkan hambatan gerak saat
elevasi dan adduksi. Abnormal head position : chin up (+). Diagnosa pada kasus tersebut adalah :
a. XT intermiten dan hypotropia OS
b. Stabismus paralitic e.c parese N.III
c. Inferior oblique paralysis
d. Brown syndrome
e. Superior oblique overaction

62. Seorang laki-laki usia 52 tahun pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan TIO OD 23 mmHg
dan TIO OD 26 mmHg. Pemeriksaan gonioskopi terlihat sudut terbuka pada kedua mata. Evaluasi
pada pupil dan lapang pandang tidak di dapatkan kelainan. Berdasarkan Ocular Hypertension
Treatment Study faktor risiko yang berperan untuk perkembangan ke arah glaukoma primer sudut
terbuka adalah…
a. Tekanan intraokular 23 mmHg pada pemeriksaan awal
b. horizontal cup to disc ratio 0.5
c. Usia lebih tua
d. Central corneal thickness 555 µm
e. Pattern standard deviation (PSD) 0

63. Seorang wanita berusia 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada mata kanan sejak
2 hari yang lalu, 5 hari sebelumnya pasien menjalani tindakan operasi kombinasi fakoemulsifikasi
dan trabekulektomi dengan anti metabolit. Saat ini pasien dengan TIO 65 mmHg, bilik mata depan
dangkal, dan pupil middilatasi. Pada pasien ini dapat dilakukan manajemen dibawah ini, kecuali…
a. Tetes mata miotik seperti pilocarpine dapat mengkonstriksi pupil, membuat bilik mata depan dalam,
dan membuka anyaman trabecular
b. Aqueous suppressants seperti beta-blockers dan carbonic anhydrase inhibitors untuk menurunkan
TIO
c. Nd: YAG laser disruption of the anterior vitreous face
d. Mechanical vitrectomy to decompress the vitreous and disrupt the ante rior vitreous face
e. Laser iridotomy untuk mengatasi pupillary block

64. Male, 52 years old has Diabetes mellitus for 7 years uncontrolled. From clinical examination
we found microaneurisma, retinal exudates, cotton wool spot, intraretinal blood, optic disc
neovascularization, diabetic macular edema within 500 m of the center of the macula associated
with posterior hyaloid traction. The possible diagnosis is :
a. Pre proliferatif Diabetic retinopathy + CSME
b. Proliferatif Diabetic retinopathy + CSME
c. Diabetic Macular Edema
d. Nonproliferatif Diabetic retinopathy + CSME
e. Proliferatif Diabetic retinopathy advanced

65. Laki-laki 24 tahun mengalami kecelakaan saat berkendara dengan sepeda motor tanpa
pelindung kepala, yang mengakibatkan fraktur dinding atap orbita. Berikut ini komplikasi kondisi
tersebut, kecuali:
a. Ptosis
b. Pulsatile proptosis
c. Pneumocephalus
d. Extraocular muscle imbalance
e. Globe displacement

66. Male,67 years old complain of sudden onset of decreased vision, metamorphopsia, and
paracentral scotomata. Clinically we founMaled elevation of the RPE, intraretinal fluid, subretinal
blood, cystoid macular edema, and gray-green CNV elevation lesion. There is intraretinal
hemorrhage at macular area, it may be an early sign of :
a. Proliferatif Diabetic retinopathy
b. Retinal Angiomatous proliferation
c. Macular BRVO
d. Neovascular AMD
e. Polypoidal Choroidal Vasculopathy

67. What factor may reduce posterior capsular opacification (PCO) following implantation of an
acrylic foldable IOL?
a. avoidance of hydrodissection of the cortex
b. capsulorrhexis larger than the unfolded lens optic
c. sulcus haptic placement
d. truncated or square- edge optic design
e. AC IOL placement

68. Seorang pria 30 tahun mengalami kemerahan dan bengkak pada kelopak matanya setelah
mengalami luka tertusuk besi pada kelopak mata 3 hari sebelumnya. Jika diperkirakan pasien
mengalami selulitis preseptal, maka penyebab yang paling umum adalah:
a. Pseudomonas aeruginosa
b. Staphylococcus aureus
c. Haemophilus infuenza
d. Streptococcus pneumoniae
e. Bacteroides sp.

69. Pasien laki-laki 60 tahun dengan keluhan mata kiri menonjol sejak beberapa tahun terakhir,
membesar perlahan. Jika pada pemeriksaan penunjang didapatkan adanya massa tumor orbita
diposisi “C” pada gambar dibawah ini.
Maka tatalaksana yang tepat adalah:

a. Anterior orbitotomy
b. Deep medial anterior orbitotomy
c. Transcranial orbitotomy
d. Lateral orbitotomy
e. Transcaruncular orbitotomy

70. Yang termasuk high risk categories menderita toxic maculopathy pada pengguna chloroquin
adalah :
a. Menggunakan dosis 6.5 mg/kg/ hr hydroxychloroquin pada 3 tahun pertama
b. Menggunakan dosis 6.5 mg/kg/ hr hydroxychloroquin lebih dari 3 tahun
c. Menggunakan 3 mg/kg/hr chloroquin pada 5 tahun pertama
d. Menggunakan 4.5 mg/kg/hr chloroquin lebih dari 3 tahun

71. What technique helps maintain corneal clarity after cataract surgery in an eye that has
previously undergone penetrating keratoplasty?
a. Minimizing OVD use during surgery
b. Operating while corneal sutures are still in place
c. Placing an ACIOL
d. Using a scleral tunnel approach
e. Avoid doing cataract surgery

72. Seorang perempuan usia 17 tahun datang dengan pengelihatan dobel sejak 3 hari lalu. pada
pemeriksaan didapatkan

Penatalaksanaan yang tepat pada pasien adalah

a. Observasi 6-8 minggu


b. Observasi 4-6 minggu bila tidak ada perbaikan lalukan neuroimaging
c. Observasi 4-12 minggu bila tidak ada perbaikan lalukan neuroimaging
d. Observasi sampai 8 minggu sambil melakukan cek lab sistemik
e. Langsung melakukan neuroimaging

73. Menunjukkan adanya tumor yang mengkompresi prechiasma pada bagian nervus optikus kiri
(panah panjang) sementara nervus optikus kanan tidak. Kelainan lapang pandang yang mungkin
terjadi pada pasien diatas adalah?
a. Junctional scotoma
b. Hemianopsia bitemporal
c. Total vision Loss
d. Altitudinal
e. Hemianopsia binasal

74. Salah satu cara untuk memeriksa pupil adalah Relative Afferent Pupillary Defect dimana tata
cara saat melakukan RAPD pada pasien adalah
a. Pasien menatap kearah senter yang di ayun
b. Pasien menatap jauh, ruangan redup
c. Pasien menatap senter di ruang yang cahaya yang terang
d. Pasien menatap jauh di ruang dengan pencahayaan yang cukup
e. Pasien menatap senter di ruangan redup

75. Pasien dengan keluhan benjolan berulang pada kelopak mata mata kiri sejak beberapa bulan
terakhir. Jika dicurigai suatu sebaceous carcinoma, maka hal berikut ini yang kurang tepat adalah:
a. Lebih sering terjadi pada wanita
b. Lebih sering mengenai kelopak mata atas dibandingkan kelopak bawah
c. Biasanya pasien usia tua diatas 50 tahun
d. Sering terdapat madarosis
e. Tidak berhubungan dengan kondisi autosomal dominan Muir-Torre Syndrome

76. Perempuan 1 tahun dg bilateral aniridia, nystagmus dan buftalmos. Evaluasi sistemik baik dan
tidak ada Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama. Pemeriksaan genetic yang dikerjakan
adalah chromosomal microarray dan didapatkan keterlibatan gene PAX6 dan WT1. Dilihat dari
hasil test maka hal penting yang perlu dievaluasi:
a. Amblyopia
b. Aneurysma
c. Autism
d. Wilm’s tumor

77. bayi laki-laki 1 bulan dengan cloudy cornea, tearing dan fotofobia. Lahir full-term persalinan
pervaginam dan tidak ada kelainan sistemik. Tidak ada Riwayat keluarga dengan glaucoma. Hasil
EUA menunjukkan pelebaran diameter kornea, corneal epithelial edema dan haab’s striae pada
kedua mata. TIO od 45 mmHg dan os 48 mmHg. Berdasarkan penemuan diatas, kondisi yang
sesuai adalah:
a. adanya Haab’s striae mengindikasikan untuk penetrating keratoplasty
b. kemungkinan adanya Riwayat parental consanguinity
c. lens subluxation merupakan hal yang sering terjadi
d. X-linked megalocornea merupakan salah satu differential diagnoses dari glaucoma kongenital

78. Wanita 60 tahun dengan keluhan benjolan di sudut dalam kelopak mata bawah sejak setahun
terakhir. Dari pemeriksaan didapatkan gambaran madarosis pada bulu mata kelopak mata bawah,
nodul padat meninggi dengan ulserasi ditengahnya, berukuran 5x5x5 mm, dengan lokasi 5 mm di
lateral pungtum lakrimal. Jika benjolan ini dicurigai suatu basal cell carcinoma, manakah hal yang
tepat yang berhubungan dengan diagnosa kasus ini:
a. Nodular basal cell carcinoma merupakan bentuk yang paling jarang ditemukan
b. Berhubungan dengan paparan sinar UV jangka pendek
c. Riwayat merokok tidak meningkatkan risiko terjadinya kasus ini
d. Frekuensinya meningkat pada usia muda
e. Tipe morfeaform merupakan bentuk BCC yang paling jinak

79. Seorang pasien datang dengan keluhan nyeri pada mata kanan sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri
dirasakan pertama kali saat bangun tidur. Keluhan disertai dengan penglihatan buram, mual, dan
migrain pada sisi sebelah kanan. Pasien menyangkal adanya Riwayat trauma, namun pasien
menyebutkan sempat menggosok mata sebelum tidur. Visus OD 6/24 PH 6/18, OS 6/6 . Pada
pemeriksaan segmen anterior COA ODS VH gr. 2. OD : Sinekia posterior di jam 11-2, pupil
middilatasi, PR (+), RAPD (-). Lensa NO3NC4, subluksasi anterior (+), phacodenesis (+). Pada
pemeriksaan funduskopi OD CDR 0.4, cupping (+), OS CDR 0.3 tanpa cupping. GAT OD 28 mmHg,
OS 12 mmHg. Gonioscopy ODS Schwalbe line tampak pada seluruh kuadran. Manajemen yang
tepat untuk kasus diatas adalah…
a. OS Laser Iridoplasty
b. OD Lens extraction + CTR
c. OD Trabeculectomy
d. OD Glaucoma Drainage Device
e. OD Laser Peripheral Iridotomy

80. Pelayanan kesehatan mata dengan melakukan operasi SICS pada katarak di rumah sakit oleh
dokter spesialis mata umum merupakan bagian dari model 4 tingkat untuk IPEC pada
a. Pelayanan komunitas
b. Pelayanan Kesehatan primer
c. Pelayanan Kesehatan sekunder
d. Pelayanan Kesehatan tersier
e. Pelayanan individu

81. Seorang pasien juling keluar sebesar 25 PD, saat pemeriksaan cover uncover ditemukan
shifting ke arah dalam, pemeriksaan WFDT ditemukan pasien melihat 4 bulatan. Kemungkinan
diagnosis pasien adalah
a. Eksotropia dengan fiksasi eccentrik
b. Eksotropia dengan ARC
c. Eksotropia dengan monofiksasion syndrom
d. Positif angle kappa
e. pseudostrabismus

82. Seorang laki-laki usia 35 tahun mengeluh mata kiri kabur sejak 5 hari, perlahan makin kabur.
Mata juga dirasa agak merah. Dari pemeriksaan didapatkan visus OD 6/6, OS 5/60. Tampak
adanya KP's pigmented, cell 1+ di BMD, vitreous tampak cell 3+ dengan bayangan lesi terang
unifocal di belakangnya, yang tidak terlalu tampak jelas. TIO OD 11, OS 24. Tes HIV negatif.
Penatalaksanaan yang tepat untuk pasien.
a. Cukup observasi karena pasien immunocompetent
b. Topical pednisolone acetate + tropin + prednisone 1-1.5 mg/kg/hari
c. Topical prednisolone acetat + tropin + metilprednisolon 0.5mg/kgBB
d. Topical prednisolone acetate + tropin + trimethoprim-sulfametoxazole 160mg/800mg +
metilprednisolon 0.5mg/kgBB setelah 48 jam
e. Topical prednisolone acetate + trimethoprim-sulfametoxazole 160mg/800mg + metilprednisolon
0.5mg/kgBB setelah 48 jam

83. seorang perempuan laki-laki 20 tahun datang dengan keluhan pengelihatan kabur pada mata
sebelah kanan. Ketika datang ke Poli mata didapatkan VA OD 6/60 PHNI dan VAOS 6/6.
Pemeriksan RAPD ditemukan positif pada mata kanan. Fungsi pengelihatan warna menurun
disertai gangguan lapang pandang. pada pemeriksaan fundus didapatkan Optic Nervus II batas
tegas CDR 0.3 aa/vv 2/3 dan retina dan refleks makula normal. Diagnosis yang mungkin pada
pasien adalah
a. NAION
b. GCA
c. LHON
d. PION
e. Infiltratif optic neoropaty

84. Pasien A, 25 tahun rencana fitting RGP. Didapatkan power S– 4.50C-1.00A180 , BC 7.80, K :
7,60. RGP yang tersedia ternyata base curvenya 7.95, Berapa power lensa :
a. -4.25
b. -3.75
c. -4.50
d. -3.50

85. Pasien laki-laki berusia 45 tahun dengan keluhan kabur pada mata kanan disertai mata merah
yang baru dirasakan sejak 2 hari ini, mata berair (+) tanpa adanya kotoran mata, fotofobia (+).
Visus didapatkan 3/60 ph 4/60 dengan TIOD: 38 mmHg. Pada segment anterior didapatkan
konjungtiva hiperemia, oedem pada kornea dan adanya pembuluh darah yang tampak pada
permukaan iris serta pembuluh darah di trabecular meshwork pada gonioskopi. Pada OCT
didapatkan C/D 0,6 dan defek lapangan pandang pada perimetri.

Manakah pernyataan dibawah ini yang tidak benar mengenai penyakit pada kasus di atas..
a. Penyebab tersering adalah retinopati diabetik, oklusi vena retina sentral /CRVO, oklusi vena retina
cabang/BRVO dan sindrom iskemik ocular
b. Pengobatan ketika media refraksi jernih adalah fotokoagulasi panretinal
c. Anti-VEGF (misalnya, bevacizumab) dapat digunakan untuk terapi
d. Dapat dipertimbangkan trabekulektomi sebagai terapi inisial
e. Glaucoma Drainage Device dapat menjadi pilihan terapi

86. Seorang pasien laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan sering menabrak-nabrak saat
berjalan. Pasien menyangkal melihat adanya halo, nyeri dan merah pada kedua mata, dan tidak
terdapat penurunan penglihatan. Riwayat keluarga yaitu saudara kandung dengan keluhan yang
sama. Pada pemeriksaan diperoleh tekanan intraokular pada mata kanan 34 mmHg dan 27 mata
kiri. Gonioskopi menunjukkan pada mata kanan scleral spur pada kuadran inferior dan nasal, serta
korpus siliaris pada kuadran superior dan temporal, pada mata kiri terlihat scleral spur pada
kuadran inferior, nasal dan temporal serta anyaman trabecular posterior pada kuadran superior.
OCT menunjukkan adanya penipisan RNFL difuse yang konsisten dengan adanya penipisan
neuroretinal dan pelebaran cup pada oftalmoskopi. Pemeriksaan Humphrey menunjukkan adanya
defek lapang pandang dengan MD = -24.49 dB P < 0.5%. Tatalaksana tindakan bedah yang perlu
dilakukan pada pasien ini adalah…
a. Laser iridotomy
b. Laser trabeculoplasty
c. Trabeculectomy
d. Siklofotokoagulasi trans-sklera
e. Iridectomy

87. Seorang perempuan datang ke Poliklinik Mata dengan keluhan besar bagian hitam Tengah
mata berbeda antara kedua mata. keluhan lain yang dirasakan adalah nyeri pada lengan, batuk
berdarah, bengkak pada leher.

Gambar A. menunjukkan adanya ptosis dan miosis pada saat cahaya terang. B. Anisokoria
meningkat saat diperiksa di ruang redup. C. Penetesan Hydroxyampethamine 1% menyebabkan
kedua pupil dilatasi.

Kemungkinan Diagnosis serta penyebab pasien adalah

a. Horner Syndrome First order oleh karena adanya Carotid artery dissection
b. Horner syndrome First order oleh karena Cavernous Sinus Lession
c. Horner syndrome Second order oleh karena Trigeminal autonomic Syndrome
d. Horner syndrome Second order oleh karena Pancoast Syndrome
e. Horner syndrome Third order oleh karena Intraoral tumor

88. Seorang laki-laki berusia 36 tahun datang untuk melakukan pemeriksaan mata lengkap. Pasien
tidak memiliki keluhan pada matanya dan menyebutkan bahwa penglihatannya tidak pernah
bermasalah. Pasien memiliki riwayat pernah buram selama 1 minggu akibat terkena bola tenis 5
tahun yang lalu. Tidak ada Riwayat pemakaian obat termasuk steroid. Saat ini visus 20/20 kedua
mata. TIO OD 34 mmHg, 12 OS. HVF OD menunjukkan scotoma arkuata inferior. Gonioskopi
menunjukkan : tear in the ciliary body between the longitudinal and circular fibers of the ciliary
muscle. Pernyataan yang tepat terkait kasus diatas adalah?
a. Umumnya tidak diperlukan bedah filtrasi
b. Laser trabeculoplasty memiliki peran yang terbatas dan angka kesuksesannya kecil
c. Laser trabeculoplasty memiliki peran yang signifikan dan tingkat kesuksesannya cukup tinggi
d. Tindakan awal dapat dilakukan trabekulektomi dengan anti metabolit
e. Trabekulektomi dan GDD dapat menjadi pilihan prosedur penanganan awal

89. Pasien ROP, didapatkan pada mata kanan ridge dengan fibrovascular mencapai area nasal ora
serata dan pada mata kiri dengan demarkasi pada daerah nasal ora serata, terapinya:
a. Laser
b. Anti VEGF
c. CRYO
d. Observasi
e. VPP

90. Pasien Wanita 75 tahun dengan keluhan kedua mata sering berair. Dari pemeriksaan
didapatkan kondisi palpebra inferior ODS melipat ke dalam. Dari pemeriksaan palpebra didapatkan
snap back test 2 detik, distraction test 7 mm, medial canthal laxity 1 mm, lateral canthal laxity 3
mm. pasien direncanakan untuk dilakukan Tindakan repair entropion (Jones procedure) disertai
lateral tarsal strip. Tindakan lateral tarsal strip bertujuan untuk:
a. Reinsersi ligamentum capsulopalpebra
b. Vertical eyelid tightening
c. Mempertahankan dimensi horizontal dan posisi lateral canthal
d. Mereposisi ligamentum kantus lateral
e. Mencegah palpebra inferior menjadi ektropion

91. Integrated People-centered Eye Care (IPEC) atau integrasi pelayanan mata terpadu yang
terpusat pada masyarakat merupakan suatu wujud pelayanan kesehatan mata yang meliputi
segala intervensi kesehatan untuk menangani seluruh spektrum kondisi mata, sesuai dengan
kebutuhan pasien. Menurut WHO, istilah IPEC terdiri dari dua komponen utama, yaitu
a. People-centered dan integrated
b. Preventif dan curative
c. People centered dan preventif
d. Preventif dan integrated
e. Curative dan integrated

92. Laki 5 tahun dengan juling, didapatkan reflek kornea jatuh di lateral tepi pupil mata kanan pada
tes hirscberg. Pada pemeriksaan PACT didapatkan deviasi near dan distance fiksasi saat upgaze
50 PD dan saat downgaze 25 PD tanpa adanya overelevasi saat adduksi. Penatalaksaan pasien
adalah:
a. Bilateral medial rectus recession dengan inferior transposition (inferoplacement)
b. Bilateral medial rectus recession dengan superior transposition (suferoplacement)
c. Bilateral lateral rectus recession dengan inferior transposition (inferoplacement)
d. Bilateral lateral rectus recession dengan superior transposition (suferoplacement)
e. Bilateral medial rectus recession dengan inferior transposition (inferoplacement) dengan myektomi
inferior obliq

93. Jika didapatkan kondisi proptosis bilateral pada anak-anak, maka kondisi yang kemungkinan
menyebabkan hal ini kecuali:
a. Pseudotumor (NSOI)
b. Metastatic neuroblastoma
c. Malformasi vaskular
d. Infiltrasi leukemik
e. Thyroid Eye Disease

94. Pasien laki-laki 40 tahun dengan keluhan kedua mata menonjol sejak beberapa bulan terakhir.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kondisi exophthalmos, retraksi palpebra superior dan inferior,
lagoftalmos serta hambatan gerak bola mata. Pasien dicurigai mengalami Thyroid Eye Disease.
Kondisi retraksi kelopak mata pada TED dapat disebabkan oleh beberapa macam mekanisme,
kecuali:
a. Stimulus simpatetik yang berlebihan
b. Inflamasi dan fibrosis musculus muller
c. Bertambahnya myofiber m. orbicularis oculi
d. Pembesaran dan overaksi m. levator palpebra
e. Menurunnya tonus m. orbicularis okuli

95. Pasien usia 10 tahun datang dengan keluhan mata kadang-kadang melihat ganda terutama
saat melihat jauh dan sering sakit kepala. Pada pemeriksaan didapatkan VODS: 1.0. Duksi dan
versi baik. Stereopsis 60 sec arc. Cover test orto. Saat dilakukan prim cover test, deviasi dekat
didapatkan 35 PD dan deviasi jauh 50 PD. Setelah dilakukan tes oklusi monokuler, didapatkan
deviasi dekat 50 PD dan deviasi jauh 50 PD. Kemungkinan diagnosis pasien ini adalah:
a. Eksotropia intermitten tipe basic
b. Eksotropia intermitten tipe true divergence excess
c. Eksotropia intermitten tipe stimulated divergence excess
d. Eksotropia intermitten insufisiensi konvergen

96. Seorang pasien usia 40 tahun mengeluh mata kiri merah dan nyeri sudah sejak 2 minggu.
Sudah mendapatkan obat tapi tidak membaik. Pada pemeriksaan didapatkan adanya defek pada
bagian inferotemporal kornea, bagian perifer. Sklera juga tampak inflamasi. Pernyataan yang tepat
untuk kasus ini adalah
a. Ulkus start dari perifer dan meluas secara circumferentially
b. Penyebabnya tidak diketahui
c. Sering kali berkaitan dengan rheumatoid disease
d. Kontraindikasi mutlak pemberian kortikosteroid
e. Amnion membran transplantation segera akan memberikan hasil yang lebih baik

97. Ablasio retina eksudatif terjadi pada semua kondisi berikut, kecuali...
a. Penyakit Vogt–Koyanagi–Harada (VKH)
b. Retinopati Diabetik
c. Preeklampsia
d. Retinitis CMV
e. Tuberkulosis okular

98. During phacoemulsification, the surgeon realizes that zonular dialysis of 3 clock-hours (90°) is
present. How should the surgeon proceed?
a. Increase the bottle height and flow rate to maintain adequate anterior chamber depth.
b. Close the corneal incision and convert to an extracapsular cataract extraction with a superior
corneoscleral incision.
c. Proceed with phacoemulsification and place an anterior chamber IOL.
d. Place a CTR, complete phacoemulsification, and insert a posterior chamber IOL
e. Place a CTR, convert to an extracapsular cataract extraction with anterior vitrectomy without
inserting IOL

99. Seorang wanita, Nn M, 25 tahun dengan Riwayat kelainan refraksi S-3.00C-1.50A180 akan
menggunakan toric softlens. Saat dilakukan fitting ternyata marker jam 6 nya berada di jam 7.
Berapa ukuran lensa kontak yang sebaiknya dipesan untuk pasien ini?
a. S-3,00 C-1.50 A150
b. S-3.00C-1.50 A 30
c. S-3.00C-1,50 A180
d. S-3.00 C-1.50 A 20

100. Seorang perempuan usia 40 tahun mengeluh kedua mata merah, silau berair sejak 1 minggu.
Sebelumnya juga pernah seperti ini. Pasien juga mengatakan sering bintitan berulang. Pada
pemeriksaan didapatkan adanya telangiectasia pada margo palpebra kedua mata, mixed
conjunctival injection, tampak adanya scar dan neovaskularisasi kornea. Wajah pasien
menunjukkan adanya lesi kemerahan, disertai papul dan adanya rhinophyma. Apakah diagnosis
pasien?
a. Ocular rosacea
b. Meibomian gland dysfunction
c. Limbal stem cell deficiency
d. Herpes simplex virus infection
e. Herpes zoster ophthalmicus

101. Pasien anak, 8 tahun dikeluhkan juling kedalam dengan sudut deviasi 60 prisma dioptri base
out sejak usia 4 bulan. Pemeriksaan refraksi cycloplegik didapatkan plano, dengan versi duksi baik
kesegala arah. Patofisiologi yang mungkin menyertai adalah:
a. Inferior Obliq Overaction dan gangguan abduksi
b. Dissociated vertical deviation dan Inferior Obliq Overaction
c. Superior Obliq Overaction dan gangguan abduksi
d. Gangguan adduksi dan nystagmus laten

102. Male,67 years old complain of sudden onset of decreased vision, metamorphopsia, and
paracentral scotomata. Clinically we founMaled elevation of the RPE, intraretinal fluid, subretinal
blood, cystoid macular edema, and gray-green CNV elevation lesion. The possible diagnose for
this patient is :
a. Non proliferatif Diabetic Retinopathy + CSME
b. Retinal Angiomatous proliferation
c. Retinal macroaneurism
d. Neovascular AMD
e. Polypoidal Choroidal Vasculopathy

103. Ukuran KM +10 dengan Vertex distance 10. Apabila ingin merubah ke VD 15, berapa power
kacamata yang baru?
a. + 8.50
b. + 9.50
c. +10.50
d. +11.50

104. Which of the following statements does not accurately describe routine evaluation of patients
with diabetes mellitus?
a. Pregnant diabetic women should be examined in the first semester and, at a minimum, every 3
months thereafter
b. Newly diagnosed diabetics under the age of 30 should have their first ophthalmologic examination
within 5 years of the onset of their disease
c. Newly diagnosed diabetics 31 years of age or older should have their first ophthalmologic
examination at the time of diagnosis
d. Routine follow-up of a diabetic under the age of 30 should take place every 2 year at a minimum, if
there has been no evidence of diabetic retinopathy to date
e. Routine follow-up of a diabetic 31 years of age or older should take place annually, if there has been
no evidence of diabetic retinopathy to date

105. Manakah dari pernyataan berikut tentang ablasio retina eksudatif yang tidak tepat?
a. Tatalaksana penyebab terjadinya ablasio retina eksudatif harus diutamakan
b. Dapat terjadi bersamaan dengan hemangioma koroid
c. Dapat terjadi bersamaan dengan melanoma koroid
d. Tatalaksana dengan scleral buckle dan vitrektomi dengan drainase cairan subretina disertai laser
PRP
e. Ditandai dengan adanya perpindahan cairan subretina

106. A woman 40 years old came to eye clinic with chief complaint blurry vision on her both eyes.
She was felt blurry vision since 6 months ago. She also complain glare when she was seeing the
light. From eye examination, her doctor said that there was cataract on her both eyes. Since 5
years ago, she was routinely got medicine from her psychiatric. She was felt depression after her
husband passed away because of an accident. What is the medicine probably she got from her
psychiatric which related to her cataract?
a. Haloperidol and clorpomazine
b. Chlorpomazine and thioridazine
c. Pimozide and haloperidol
d. Clozapine and thioridazine
e. Chlorpomazine and risperidone

107. Seorang laki-laki usia 30 tahun mengeluh kedua mata kabur sejak 1 minggu, makin lama
makin kabur. Pasien juga mengeluh adanya kemerahan pada telapak tangan dan bagian dada juga
perut pasien, disertai pembesaran kelenjar limfe. Riwayat pasangan sesama jenis. Pemeriksaan
oftalmologi visus ODS 6/60, adanya optic disc swelling disertai vaskulitis disertai eksudat. Test
HIV positive. Terapi yang tepat untuk pasien adalah
a. Aqueous penicillin G 18-24 million U/hari
b. Benzathine penicillin G 2.4 million U IM single dose
c. Benzathine penicillin G 2.4 million U IM, weekly, 3 dosis
d. Doxycycline 2x100mg untuk 2 minggu
e. Tetarcycline 4x500mg untuk 2 minggu

108. Laki-laki 1 tahun dengan bilateral central cornea opacities (kanan lebih parah daripada kiri)
dengan central irido-corneal adhesion pada mata kanan dan mikrokornea. Tampak adanya defek
epitel sirkular di belakang corneal scar pada mata kanan. Kornea perifer tampak jernih. Riwayat
keluarga dan kelahiran normal. Pasien sedang menunggu operasi jantung untuk ventricular septal
defect. Kemungkinan diagnosis:
a. Corneal dystrophy
b. Intrauterine keratitis
c. Congenital glaucoma
d. Axenfeld-Reiger anomaly
e. Peter’s anomaly

109. Gambar 1 menunjukkan posisi kiasma optikum terhadap tuberkulum sella yang

a. Prefix
b. normal
c. postfix
d. upfix
e. underfix

110. Seorang wanita berusia 42 tahun sedang melakukan skrining untuk operasi katarak. pada
pemeriksaan oftalmologi didapatkan TIO pada mata kanan 32 mmHg, mata kiri 18 mmHg. Pada
gonioskopi diperoleh Schwalbe line pada seluruh kuadran pada mata kanan, pada mata kiri
Schwalbe line pada 3 kuadran, dan setelah indentasi menunjukkan scleral spur pada seluruh
kuadran. Pada pemeriksaan funduskopi diperoleh pada mata kanan VCDR 0.6 cupping dengan
bayonet sign, mata kiri VCDR 0.3 dan tidak terdapat glaucomatous optic. Diagnosis yang tepat
untuk pasien tersebut diatas…
a. OD Lens Induced Glaucoma
b. OD Secondary Angle Closure Glaucoma
c. OS Primary Angle Closure
d. OD Primary Angle Closure
e. OS Primary Angle Closure Suspect

111. Pasien laki-laki 40 tahun dengan keluhan kedua mata menonjol sejak beberapa bulan terakhir.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kondisi exophthalmos, retraksi palpebra superior dan inferior,
lagoftalmos serta hambatan gerak bola mata. Pasien dicurigai mengalami Thyroid Eye Disease.
Jika pasien direncanakan dilakukan tindakan, maka prosedur awal yang sebaiknya dilakukan
adalah:
a. Tidak perlu Tindakan, cukup observasi
b. Repair retraksi palpebra
c. Operasi dekompresi
d. Operasi strabismus
e. Injeksi botollinum toxin-A

112. pengobatan pada pasien dengan acute viral uveitis pada HZO yaitu
a. Famciclovir 500mg, 3x/hari
b. Valacyclovir 2g, 3x/hari
c. Acyclovir 400mg, 5x/hari
d. Famciclovir 800mg, 5x/hari
e. Acyclovir 1g, 3x/hari

113. A 56-year-old diabetic patients presents with decreased vision to 6/24. Intraocular pressure is
24 mmHg. There is mild corneal epithelial edema, iris neovascularization, a mild nuclear sclerotic
cataract, and clear vitreous with visible proliferative diabetic retinopathy in that eye. After initiating
medical therapy, what is the most important first step?
a. Trabeculectomy with intraoperative mitomycin C or postoperative subconjunctival 5-fluorouracil
b. Placement of glaucoma implant
c. Cyclophotocoagulation
d. Panretinal photocoagulation
e. Focal laser photocoagulation

114. Seorang laki-laki usia 30 tahun mengeluh kedua mata kabur sejak 1 minggu, makin lama
makin kabur. Pasien juga mengeluh adanya kemerahan pada telapak tangan dan bagian dada juga
perut pasien, disertai pembesaran kelenjar limfe. Riwayat pasangan sesama jenis. Pemeriksaan
oftalmologi visus ODS 6/60, adanya optic disc swelling disertai vaskulitis disertai eksudat. Test
HIV positive. Diagnosis yang tepat pasien adalah
a. Primary syphilis
b. Secondary syphilis
c. Neurosyphilis
d. Retinopati HIV
e. Papilledema

115. Saat melakukan pemeriksaan cover uncover test, kedua mata tidak ada shifting, kemudian
dilakukan pemeriksaan alternate cover test, didapatkan shifting kearah luar pada mata saat cover
test dibuka, diagnosis yang mungkin adalah
a. Eksotropia
b. Eksoforia
c. Esotropia
d. Esoforia
e. Pseudostrabismus

116. WHO memiliki enam pilar kerangka sistem Kesehatan WHO (Six System Building Blocks),
berikut merupakan bagian dari pilar tersebut, kecuali
a. Service delivery
b. Financing
c. Responsiveness
d. Leadership
e. Health information system

117. Apabila posisi tubercullum terletak pada gambar no 1 maka ketika ada kelainan seperti
adanya pituitary adenoma maka kelainan lapang pandang yang akan timbul adalah

a. hemianopsia bitemporal
b. hemianopsia homonim inkomplit
c. total vision loss
d. superior incongrous homonymus defect
e. quadranopsia

118. Seorang wanita berusia 47 tahun datang dengan keluhan penglihatan buram perlahan tanpa
disertai adanya nyeri. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan visus mata kanan 20/80, mata
kiri 20/60 dengan koreksi mata kanan S-1.50 mata kiri S-1.00. Pemeriksaan segmen anterior
dalam batas normal dengan bilik mata depan normal. Pemeriksaan gonioskopi
menunjukkan sudut terbuka pada kedua mata. Pada pemeriksaan funduskopi OD vertical cup to
dic ratio 0.8 mmHg, tampak hilangnya nerve fiber layer, splinter haemorrhage, peripapil atrofi,
notching +; OS vertical cup to dic ratio 0.6 mmHg, tampak hilangnya nerve fiber layer, peripapil
atrofi, notching +. TIO OD 19 mmHg OS 17 mmHg. CCT normal pada kedua mata. Pasien tidak
pernah menerima obat anti glaukoma sebelumnya. Pada tes variasi diurnal normal kedua mata,
dan pada perimetri tampak adanya scotoma paracentral pada kedua mata. Diagnosis yang tepat
untuk pasien ini adalah ..
a. Phacomorphic Glaucoma
b. Uveitic Glaucoma
c. Glaucoma Suspect
d. Normal Tension Glaucoma
e. Primary Open Angle Glaucoma

119. Seorang Pria Usia 65 tahun datang ke Poliklinik mata dengan keluhan pengelihatan ganda
terutama saat melirik kekanan dan kekiri. Pada pemeriksaan didapatkan tajam pengelihatan kedua
mata 20/20. Segmen anterior dan posterior dalam batas normal. Dari gerakan bola mata
didapatkan adanya keterbatasan kedua gerak bola mata saat melakukan adduksi disertai adanya
nystagmus saat melakukan gerakan abduksi. Dilakukan MRI dan didapatkan hasil dibawah
ini. Diagnosis pasien diatas adalah
a. Divisional Third Nerve Palsy
b. Third Nerve Palsy Sparing Pupil
c. Third Nerve Palsy Involve Pupil
d. Internuclear Ophthalmoplegia 2 mata
e. One and Half syndrome

120. Seorang pasien laki-laki usia 28 tahun mengeluh penglihatan kedua mata kabur dan silau
sejak 5 hari. Sebelumnya pernah seperti ini, tetapi kemudian sembuh sendiri. Pemeriksaan
oftalmologi menunjukkan visus OD 6/60 OS 6/48, OD tampak hipopion 0.1mm dengan sinekia
posterior, OS tampak cell 3+. Tidak terdapat KP's kedua mata. Segmen posterior terdapat
gambaran okulsi vena retina kedua mata dengan edema makula. Dari anamnesis diketahui pasien
juga memiliki kelainan kulit seperti jerawat di bagian dada, leher, wajah dan telapak tangan.
Riwayat mata kanan pernah terkena pukul tangan tidak sengaja 1 bulan lalu, tidak berdarah.
Pasien pekerja swasta dan belum menikah. Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu
menegakkan diagnosis
a. Pemeriksaan thorax x-ray
b. Pemeriksaan PCR
c. Mantoux test
d. Pemeriksaan VDRL TPHA
e. Pathergy test

Anda mungkin juga menyukai