Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Identifikasi

Pengertian Identifikasi

Identifikasi merupakan usaha untuk mengetahui identitas seseorang dengan melihat ciri-ciri
yang terdapat pada orang tersebut, lalu menentukan apakah orang itu sama dengan orang
yang dikabarkan hilang sebelumnya atau bukan. Identifikasi juga bisa diartikan sebagai
penentuan identitas pada orang yang hidup atau mati berdasarkan ciri khas yang ada pada
orang tersebut. Proses ini memiliki arti penting bagi kepentingan forensik (kepentingan
proses peradilan) ataupun non-forensik.

Identifikasi ini sangat penting untuk dilakukan terutama bila jenazah yang ditemukan ternyata
tidak diketahui identitasnya, jenazahnya rusak, membusuk, hangus terbakar, atau terkena
bencana alam. Tak hanya itu, identifikasi juga berguna dalam beberapa kasus lain, seperti
kasus penculikan, bayi tertukar, atau anak yang orang tuanya diragukan. Biasanya identitas
seseorang bisa dipastikan jika terdapat minimal dua metode yang memberikan hasil positif.

Metode Identifikasi
Metode Identifikasi

Ada berbagai macam metode pemeriksaan untuk melakukan identifikasi. Berdasarkan pihak
yang melaksanakannya, metode identifikasi dibagi menjadi dua jenis:

1. Metode identifikasi konvensional

Proses identifikasi ini diselenggarakan oleh pihak penyidik (kepolisian). Contoh metode
identifikasi konvensional adalah sebagai berikut:

 Metode visual

Metode ini dilakukan dengan cara memperhatikan korban secara cermat. Biasanya pihak
penyidik akan meminta pihak keluarga atau sahabat untuk melihat wajah korban sehingga
identitasnya bisa diketahui. Meski metode ini tergolong sederhana, namun hanya bisa
dilakukan jika wajah dan tubuh korban berada dalam kondisi baik.

 Metode perhiasan

Jika korban memakai perhiasan, entah itu anting, kalung, gelang, atau cincin yang memiliki
inisial khusus, hal ini akan sangat membantu pihak penyidik dalam menentukan identitas
korban.

 Metode dokumen

Ada banyak dokumen yang bisa menunjukkan identitas seseorang, seperti kartu tanda
penduduk, surat izin mengemudi, paspor, tanda pembayaran, dan lain sebagainya. Pria pada
umumnya menaruh dompet di bagian saku baju atau celana. Sedangkan wanita biasanya
menaruh dompet di tasnya. Khusus untuk kecelakaan masal, penyidik harus berhati-hati.
Sebab ada kemungkinan tas seseorang terlempar dan berpindah ke orang lain yang bukan
pemiliknya. Jika hal ini tidak diperhatikan, penyidik bisa keliru dalam menentukan identitas,
terutama bila kondisi korban sudah tak bisa dikenali lagi.

 Metode sidik jari


Metode Sidik Jari

Tidak ada orang di dunia ini yang memiliki sidik jari yang sama, sekalipun mereka kembar.
Berdasarkan fakta ini, bisa dikatakan kalau pemeriksaan sidik jari adalah hal terpenting bagi
penyidik saat melakukan proses identifikasi. Apalagi biaya untuk melakukan pemeriksaan
sidik jari tergolong murah dan mudah untuk dilakukan secara masal.
2. Metode identifikasi medis

Proses identifikasi ini diselenggarakan oleh pihak medis. Biasanya metode ini dilakukan
apabila pihak kepolisian tidak bisa menggunakan metode identifikasi konvensional atau
mereka merasa ragu dengan hasil identifikasi yang diperoleh. Contoh metode identifikasi
medis adalah sebagai berikut:

 Pemeriksaan ciri-ciri tubuh

Pihak medis akan melakukan pemeriksaan ciri-ciri tubuh, baik itu ciri yang spesifik ataupun
non-spesifik dengan melakukan pemeriksaan luar-dalam saat otopsi. Adapun ciri yang
spesifik misalnya cacat bibir sumbing, bekas luka, bekas operasi, tahi lalat, tato, hilangnya
bagian tubuh tertentu, dan lain sebagainya. Sedangkan ciri non-spesifik misalnya tinggi
badan, warna kulit, bentuk mata, bentuk rambut, bentuk hidung, jenis kelamin, dan lain
sebagainya.

 Pemeriksaan bentuk gigi (pemeriksaan odontologis)


 Pemeriksaan ciri-ciri badan. Pemeriksaan ini dilakukan melalui pemeriksaan
antropologis, antroposkopi, dan antropometri.
 Pemeriksaan golongan darah dengan menggunakan berbagai sistem seperti ABO,
Rhesus, Keel, HLA, Duffy, MN, dan lain sebagainya.
 Pemeriksaan ciri-ciri biologi molekuler dengan tes DNA, dan lain sebagainya.

Objek Identifikasi
Objek Identifikasi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, objek identifikasi ada dua yaitu bisa berupa orang
yang masih hidup atau orang yang telah meninggal dunia. Identifikasi terhadap orang yang
masih hidup biasanya meliputi penampilan umum (jenis kelamin, ras, tinggi badan, kelainan
tulang), sidik jari, jaringan parut, tato, antropometri, dll.

Sedangkan identifikasi pada jenazah bisa dilakukan terhadap:

 Jenazah yang masih baru (kondisinya utuh)


 Jenazah sudah membusuk tapi kondisinya utuh
 Jenazah tidak utuh, hanya ada bagian tubuh tertentu

Baca Juga: Teks Ulasan - Pengertian, Ciri, Tujuan, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Jenis, dan
Contohnya.

Jenis-Jenis Identifikasi
Jenis-Jenis Identifikasi

Berdasarkan pola permasalahan kasusnya, identifikasi dibagi menjadi tiga jenis:

1. Identifikasi terbuka

Identifikasi terbuka artinya identifikasi yang dilakukan secara terbuka untuk mengetahui
identitas korban yang tidak dikenal. Biasanya pola permasalahan kasusnya adalah kasus
kriminal yang menghasilkan korban tunggal, sulit memperoleh data ante-mortem, dan
penyidik akhirnya melakukan proses identifikasi dengan cara rekonstruksi. Contohnya seperti
identifikasi korban pembunuhan yang tidak diketahui identitasnya.

2. Identifikasi tertutup

Identifikasi tertutup merupakan identifikasi kasus di mana jumlah dan daftar korban yang
tidak dikenal sudah diketahui. Biasanya pola permasalahan kasus ini merupakan kasus non-
kriminal yang mengakibatkan banyak korban, ada kemungkinan untuk mendapat data
antemortem, serta identifikasi dilakukan dengan cara melakukan perbandingan data.
Contojnya seperti identifikasi korban kecelakaan pesawat yang menabrak gunung.

3. Identifikasi semi terbuka atau semi tertutup

Identifikasi semi terbuka atau semi tertutup merupakan identifikasi di mana ada korban yang
sudah diketahui identitasnya, namun ada sebagian korban yang tidak dikenal. Contohnya
seperti identifikasi korban kecelakaan pesawat di Malioboro.

Demikianlah pembahasan lengkap tentang pengertian, metode, objek, dan jenis-jenis


identifikasi yang perlu kamu ketahui. Semoga menambah wawasan dan pengetahuanmu,
khususnya mengenai identifikasi.

Anda mungkin juga menyukai