72
Ind
K
KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................... v
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011 ............................................vii
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN ......................... xiii
TENTANG
Pasal 4
Ditetapkan di Jakarta
pada tanŐŐal 10 November 2011
MENTERI KESEHATAN͕
DiundanŐkan di Jakarta
Pada tĂŶŐŐal 28 November 2011
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA͕
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 755
TENTANG
PEDOMAN
PEMBINAAN PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Tujuan Umum:
MeninŐŬatnya PHBS di tatanan rumah tanŐŐa, tatanan
insƟƚƵƐŝ pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan
tempat umum dan tatanan fasilitas kesehatan.
2. Tujuan Khusus:
a. MeninŐkatkan komitmen dan aliansi stratĞŐis
ƉĞŵĂŶŐku kepenƟŶŐan di ƟŶŐkat pusat, provinsi,
kabupaten, kota, kecamatan, desa dan kelurahan
untuk pembinaan PHBS.
b. MeninŐkatkan aliansi dan kemitraan denŐan swasta/
dunia usaha.
c. MeninŐkatkan peran serta orŐanisasi masyarakat/
kelompok potensial.
d. MenŐembanŐkan kebijakan pembinaan PHBS di
tatanan rumah tanŐŐa, insƟtusi pendidikan, tempat
kerja, tempat umum dan fasilitas kesehatan di semua
ƟnŐkat administrasi pemerintahan.
e. Memperkuat Őerakan dan peran serta masyarakat
melalui PHBS di tatanan rumah tanŐŐa, ŝŶƐƟƚƵƐi
pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan fasilitas
kesehatan.
A. PENGERTIAN PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yanŐ diprakƟkkan atas dasar kesadaran sebaŐai
hasil pembelajaran, yanŐ menjadikan seseoranŐ͕ keluaƌŐa,
kelompok atau masyarakat mampu menolonŐ dirinya sendiri
(mandiri) di ďŝĚĂŶŐ kesehatan dan berperan akƟĨ dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat. DenŐan demikian,
PHBS mencakup beratus-ratus bahkan munŐŬin beribu-ribu
perilaku yanŐ harus diprakƟkkan dalam ranŐŬĂ mencapai
derajat kesehatan masyarakat yanŐ sĞƟnŐŐi-ƟnŐŐinya. Di
bidanŐ penceŐahan dan penanŐŐulanŐan penyakit serta
penyehatan linŐkunŐan harus diprakƟkkan perilaku mencuci
tanŐan denŐan sabun, ƉĞŶŐĞlolaan air minum dan makanan
yanŐ memenuhi syarat, menŐŐunakan air bersih,
ŵĞŶŐŐƵŶĂkan jamban sehat, penŐelolaan limbah cair yanŐ
memenuhi syarat, memberantas jenƟk nyamuk, Ɵdak
merokok di dalam ruanŐan dan lain-lain. Di bidanŐ
kesehatan ibu dan anak serta keluaƌŐa berencana harus
diprakƟkkan perilaku meminta pertolonŐan persalinan oleh
tenaŐa kesehatan, menimbanŐ balita seƟĂƉ bulan,
menŐimunisasi lenŐkap bayi, menjadi akseptor keluaƌŐa
TATANAN
FASILITAS TATANAN
PELAYANAN INSTITUSI
KESEHATAN PENDIDIKAN
TATANAN TATANAN
TEMPAT TEMPAT TEMPAT
KERJA UMUM
C. HAKIKAT PERILAKU
Perilaku adalah sesuatu yanŐ rumit. Perilaku individu
berkaitan denŐan faktor-faktor penŐĞtahuan dan sikap
3
ADVOKASI MASYARAKAT
(A)
MENCEGAH
1 GERAKAN & MENANG-
KEMITRAAN PEMBER- GULANGI
DAYAAN MASALAH
(G) KESEHATAN
2 (PHBS)
BINA
SUASANA
(B)
2. Bina Suasana
Bina Suasana adalah upaya menciptakan ůŝŶŐkunŐan
sosial yanŐ mendoronŐ individu anŐŐota masyarakat
untuk mau melakukan perilaku yanŐ diperkenalkan.
SeseoranŐ akan terdoronŐ untuk mau melakukan
sesuatu apabila ůŝŶŐkunŐan sosial dimana pun ia berada
(keluarŐa di rumah, oƌŐanisasi siswa/mahasiswa, serikat
3. Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yĂŶŐ stratĞŐŝƐ dan
terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukunŐan
dari pihak-pihak yanŐ terkait (stakeholders). Pihak-pihak
yanŐ terkait ini berupa tokoh-tokoh masyarakat (formal
dan informal) yĂŶŐ umumnya berperan sebaŐai
narasumber (opinion leader), atau penentu kebijakan
(norma) atau penyĂŶĚĂŶŐ dana (termasuk swasta dan
dunia usaha). JuŐa berupa kelompok-kelompok dalam
masyarakat dan media massa yĂŶŐ dapat berperan
dalam menciptakan suasana kondusif, opini publik dan
doronŐan (pressure) baŐi terciptanya PHBS masyarakat.
Advokasi merupakan upaya untuk menyukseskan bina
suasana dan pemberdayaan atau proses pembinaan
PHBS secara umum.
Perlu disadari bahwa komitmen dan dukunŐan yanŐ
diupayakan melalui advokasi jaranŐ diperoleh dalam
waktu sinŐkat. Pada diri sasaran advokasi umumnya
berlĂŶŐƐƵŶŐ tahapan-tahapan, yaitu (1) ŵĞŶŐetahui
atau menyadari adanya masalah, (2) tertarik untuk ikut
menŐatasi masalah, (3) peduli terhadap pemecahan
masalah denŐan ŵĞŵƉĞƌƟŵďĂŶŐkan berbaŐai alternaƟf
pemecahan masalah, (4) sepakat untuk memecahkan
masalah denŐan memilih salah satu alternĂƟf
PROVINSI
FORUM PEMERINTAH
PUSKESMAS KECAMATAN
KEC.
KECAMATAN
FORUM
PENGELOLA DESA/KEL. PEM. DESA + BPD
TATANAN LAIN /KELURAHAN
A. PUSAT
1. Kementerian Dalam Negeri
a. Membina pelaksanaan pembinaan PHBS di semua
tatanan di daerah.
B. PROVINSI
1. Pemerintah Provinsi
a. Menetapkan kebijakan-kebijakan koordinaƟf dan
pembinaan dalam bentuk penetapan peraturan atau
keputusan tentanŐ pembinaan PHBS di semua
tatanan.
b. MelenŐkapi keanŐŐotaan Pokjanal Desa/Kelurahan
SiaŐa AkƟf di ƟnŐkat Provinsi denŐan instansi yanŐ
terkait pembinaan PHBS.
c. MenyelenŐŐarakan pelaƟhan untuk pelaƟh (TOT)
pembinaan PHBS ďĂŐŝ aparatur kabupaten dan kota.
d. MenyelenŐŐarakan bina suasana linŐkup provinsi
untuk mendukƵŶŐ pembinaan PHBS di semua
tatanan.
e. Bersama Pokjanal Desa/Kelurahan SiaŐa AkƟf
TinŐkat Provinsi melakukan advokasi kepada
Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota serta
D. KECAMATAN
1. Pemerintah Kecamatan
a. MenŐkoordinasikan pelaksanaan pembinaan PHBS
terintĞŐrasi denŐan kĞŐiatan pemberdayaan
masyarakat terkait.
3. Lembaga Kemasyarakatan
a. Menyusun rencana pembinaan PHBS rumah tanŐŐa
yĂŶŐ terinteŐrasi dalam peŵďĂŶŐƵŶĂŶ desa atau
kelurahan secara parƟƐŝpaƟf.
2. Kader
a. Menyusun rencana, melaksanakan, memantau dan
menŐevaluasi pembinaan PHBS di tempat kerjanya.
b. MenyĞůĞŶŐŐarakan Klinik Konsultasi Kesehatan.
c. Melaksanakan promosi kesehatan dalam rĂŶŐka
pembinaan PHBS bĂŐi teman-teman (pekerja/
karyawan) lainnya.
A. PEMANTAUAN
SebaŐaimana disebutkan di atas, untuk melihat keberhasilan
pembinaan PHBS, yanŐ diukur atau dievaluasi adalah PHBS
di tatanan rumah tanŐŐa. Namun demikian disadari bahwa
hasil akhir ini sanŐat dipenŐaruhi oleh hasil-hasil antara, yaitu
PHBS di berbaŐai tatanan lain. Oleh sebab itu, kemajuan
dalam pembinaan PHBS di tatanan lain tersebut dan di
tatanan rumah tanŐŐa harus dipantau. Pemantauan
pembinaan PHBS di tatanan lain dilakukan oleh Kementerian
Kesehatan denŐan memanfaatkan data dari sistem Informasi
PHBS yanŐ terintĞŐrasi dalam sistem Informasi Kementerian
terkait. Hasil penŐolahan data diumpan-balikkan untuk
tujuan perbaikan.
1. Pemantauan pembinaan PHBS di tatanan ŝŶƐƟƚƵƐi
pendidikan menŐŐƵŶĂkan data dari sistem informasi
PHBS tatanan insƟtusi pendidikan yanŐ terintĞŐrasi
dalam Sistem Informasi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan Kementerian AŐama.
2. Pemantauan pembinaan PHBS Di Tempat Kerja
menŐŐunakan data dari sistem informasi PHBS tatanan
C. INDIKATOR KEBERHASILAN
Keberhasilan pembinaan PHBS dapat dilihat dari pencapaian
upaya-upaya yĂŶŐ dilakukan di pusat, provinsi, kabupaten,
kota, kecamatan, desa, kelurahan, dan di berbaŐai tatanan
lain sebaŐai berikut.
1. Pusat
a. Adanya kebijakan nasional yĂŶŐ mendukunŐ
operasionalisasi pembinaan PHBS di semua tatanan.
b. Terlaksananya advokasi terhadap Pemerintah
Provinsi dan pihak-pihak lain untuk mendukunŐ
pembinaan PHBS di semua tatanan.
2. Provinsi
a. Adanya kebijakan koordinaƟĨ yĂŶŐ mendukunŐ
operasionalisasi pembinaan PHBS di semua tatanan.
b. Terlaksananya advokasi terhadap Pemerintah
Kabupaten dan Pemerintah Kota serta pihak-pihak
lain untuk mendukunŐ pembinaan PHBS di semua
tatanan.
3. Kabupaten/Kota
a. Adanya kebijakan koordinaƟĨ yĂŶŐ mendukunŐ
operasionalisasi pembinaan PHBS di semua tatanan.
b. Terlaksananya advokasi terhadap Pemerintah
Kecamatan dan pihak-pihak lain untuk mendukunŐ
pembinaan PHBS di semua tatanan.
c. TerselenŐŐaranya bina suasana linŐkup kabupaten/
kota yanŐ mendukunŐ pembinaan PHBS di semua
tatanan.
d. Adanya Sistem Informasi PHBS ůŝŶŐkup kabupaten/
kota yanŐ terintĞŐrasi di sistem informasi
Kementerian terkait.
4. Kecamatan
a. Terkoordinasinya penerapan kebijakan terkait
denŐan pembinaan PHBS di semua tatanan.
b. Terlaksananya advokasi terhadap aparat desa dan
kelurahan serta pihak-pihak lain untuk mendukunŐ
pembinaan PHBS di semua tatanan.
c. TerselenŐŐaranya bina suasana linŐkup kecamatan
yĂŶŐ ŵĞŶĚƵŬƵŶŐ pembinaan PHBS di semua
tatanan.
d. Adanya Sistem Informasi PHBS linŐŬup kecamatan
yĂŶŐ terinteŐrasi di sistem informasi Kementerian
terkait.
e. Adanya pembinaan PHBS di semua tatanan yanŐ
terintĞŐrasi secara berjenjanŐ.
MENTERI KESEHATAN͕
TIM PENYUSUN
Dr. ĂŵďĂŶŐ Hartono, MSc
Dr. PA Kodrat Pramudho, SKM, M.Kes
Dra. ZƵŇina Rauf, SKM, MSi
Dr. ĂŵďĂŶŐ ^ĞƟĂũŝ͕ SKM, M.Kes
drŐ. Rarit Gempari, MARS
Dra. Zuraida, SKM, MPH
IsmoyowĂƟ͕ SKM, M.Kes
KONTRIBUTOR
Arsil Rusli, SH, MH
Helmi Hazim, ĂĞŶŐ Zainuddin
drŐ͘ Ratna Kirana, MS, Drs. Sunarjo, MM
Mahmud Yunus, SKM, M.Kes, Iip Syaiful SKM, M.Kes
Drs. Muhamad Idham, MKKK, Ario Budi Wibowo, ST
drŐ͘ Marlina GinƟŶŐ, M.Kes, Dra. Hafni Rochmah, SKM, MPH
Andi Sari BunŐa UntunŐ, SKM MSc(PH), Ir. Dina ŐŽes, SKM, M.Kes
Dra. KoeƐŵŝŶĂƌƟ͕ drŐ͘ Yusra, M.Kes, Chandra Rudyanto, ST, MPH
Sukandar, SKM, drŐ͘ Ivo Syayadi, M.Kes, Winitra Rahmani, S.Sos
Kiki Anton Syahroni, SIP, Riza Afriani, SKM
Fenny Melanie, SH