0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman
Program Rujuk Balik adalah pelayanan kesehatan untuk penderita penyakit kronis stabil yang dilanjutkan di fasilitas kesehatan primer atas rujukan dokter spesialis. Tujuannya mengurangi waktu tunggu pasien di rumah sakit dan meningkatkan kualitas pelayanan spesialis. Prosedurnya meliputi penentuan kondisi pasien, pengisian surat rujuk balik oleh dokter spesialis, dan tindak lanjut pengobatan
Program Rujuk Balik adalah pelayanan kesehatan untuk penderita penyakit kronis stabil yang dilanjutkan di fasilitas kesehatan primer atas rujukan dokter spesialis. Tujuannya mengurangi waktu tunggu pasien di rumah sakit dan meningkatkan kualitas pelayanan spesialis. Prosedurnya meliputi penentuan kondisi pasien, pengisian surat rujuk balik oleh dokter spesialis, dan tindak lanjut pengobatan
Program Rujuk Balik adalah pelayanan kesehatan untuk penderita penyakit kronis stabil yang dilanjutkan di fasilitas kesehatan primer atas rujukan dokter spesialis. Tujuannya mengurangi waktu tunggu pasien di rumah sakit dan meningkatkan kualitas pelayanan spesialis. Prosedurnya meliputi penentuan kondisi pasien, pengisian surat rujuk balik oleh dokter spesialis, dan tindak lanjut pengobatan
diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan jangka panjang yang dilaksanakan di Faskes Tingkat Pertama (Puskesmas/dokter) atas rujukan dokter sepsialis/ sub spesialis Tujuan 1. Mengurangi waktu tunggu pasien di poli Rumah Sakit 2. Meningkatkan kualitas pelayanan spesialistik di Rumah Sakit 3. Meningkatkan fungsi spesialis sebagai koordinator dan konsultan manajemen penyakit. Kebijakan 1. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 2. Surat BPJS KC Kediri No.2096/VII- 04/1019 tentang pembentukan Tim Khusus PRB dan SOP PRB di FKTL. Prosedur A. Jenis penyakit kronis yang termasuk Program Rujuk Balik (PRB) adalah : 1. Diabetus Mellitus 2. Hipertensi 3. Jantung 4. Asma 5. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) 6. Epilepsy 7. Schizophrenia 8. Stroke 9. Systemic Lupus Erythematosus (SLE) B. Perawat Poliklinik 1. Perawat melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen pasien potensi PRB 2. Mengedukasi pasien tentang PRB 3. Memastikan ke DPJP kondisi pasien sudah bisa tergolong PRB : a. Jika pasien termasuk PRB, perawat mengingatkan DPJP untuk mengisi form SRB (Surat Rujuk Balik). b. Jika pasien belum termasuk PRB, perawat mengingatkan DPJP untuk mengisi surat control ulang ke rumah sakit. 4. Memastikan kelengkapan dokumen dan resep PRB 5. Mengarahkan pasien ke IFRS. C. Poli Spesialis/ SubSpesialis 1. Dokter Spesialis/ Sub Spesialis melakukan pemeriksaan dan menentukan apakah kondisi penyakit kronis peserta termasuk dalam kriteria stabil atau tidak stabil 2. Jika peserta termasuk ke dalam kriteria stabil, maka : a. Dokter spesialis/ Sub Spesialis memberikan jawaban tertulis pada SRB (Surat Rujuk Balik) berisi tindak lanjut pengobatan yang harus dilakukan FKTP termauk resep obat jika diperlukan. b. Dokter Spesialis/ sub spesialis menyarankan SRB dan resep obat kepada peserta Dokter spesialis/ sub spesialis menulis resep untuk 30 hari kedepan. Unit Terkait 1. Unit Rawat Jalan 2. Tempat Pendaftaran Pasien 3. IFRS