Anda di halaman 1dari 12

BIRO ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Gedung B.J. Habibie Jalan M.H. Thamrin Nomor 8, Jakarta Pusat 10340
Telepon: 08118612360 email: bosdm@brin.go.id laman: https://www.brin.go.id

Nomor : B-24062/II.2.3/KP.05.00/6/2022 10 Juni 2022


Sifat : Penting
Lampiran : 9 (sembilan) halaman
Hal : Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional Peneliti

Yth. Kepala Pusat Riset dan Direktur di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
di Tempat

Dalam rangka penilaian kinerja jabatan fungsional peneliti di lingkungan BRIN serta
menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018 dan Peraturan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti,
bersama ini kami sampaikan hal-hal mengenai Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional Peneliti
untuk diketahui dan disampaikan kepada pejabat fungsional peneliti serta PNS di lingkungan
Pusat Riset/Direktorat Bapak/Ibu.

A. Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Tahunan


1. Setiap tahun peneliti wajib mengusulkan penilaian Angka Kredit Tahunan melalui
http://epeneliti.lipi.go.id/ versi 1.0 yang kemudian akan dinilai oleh Kepala Unit Kerja dan
dapat dibantu oleh Tim Penilai Peneliti Unit (TP2U).
2. Kepala Unit Kerja yang dimaksud dalam angka 1 adalah Kepala Pusat Riset/Direktur di
lingkungan BRIN. Dalam hal dibutuhkan pembentukan TP2U maka penetapannya
dilakukan di unit kerja.
3. Jadwal pengusulan angka kredit tahunan diatur oleh masing-masing Pusat
Riset/Direktorat dengan maksimal penilaian angka kredit tahunan dari unsur SKP
selesai pada minggu terakhir Bulan Agustus 2022. Hal ini dikecualikan bagi peneliti
hasil pengalihan dari Kementerian/Lembaga yang belum mendapatkan penempatan di
pusat riset/direktorat maka penilaian angka kredit tahunannya dapat dilakukan oleh
Kepala Pusat Riset/Direktur paling lambat November 2022.
4. Penilaian angka kredit yang telah selesai dinilai akan tersimpan di
http://epeneliti.lipi.go.id/ versi 1.0 dalam menu PAK HKM dan Penilaian AK.
5. Setiap peneliti yang mengusulkan penilaian angka kredit tahunan wajib memeriksa
status usulannya dalam http://epeneliti.lipi.go.id/ versi 1.0. Apabila hasil penilaian belum
diterima maka dapat berkomunikasi dengan Kepala Unit Kerja terkait selaku penilai
angka kredit tahunan peneliti.
6. Mekanisme pengajuan angka kredit tahunan masa transisi BRIN :
- Bagi pejabat fungsional peneliti yang telah mendapatkan penempatan di Pusat
Riset/Direktorat BRIN (sesuai SK Penempatan) dapat mengajukan penilaian angka
kredit tahunan untuk dinilaikan sesuai penempatan. Sebelum mengajukan penilaian
angka kredit tahunan, pejabat fungsional peneliti diwajibkan memeriksa status
penempatannya di http://epeneliti.lipi.go.id/ versi 1.0. pada menu Administrasi –
Informasi Umum. Apabila satuan kerja dan satuan kerja penilaian yang tercantum
belum sesuai dengan SK Penempatan maka dapat menghubungi PIC BOSDM BRIN.
- Bagi pejabat fungsional peneliti yang penempatannya bukan di Pusat
Riset/Direktorat dan/atau hasil pengalihan Kementerian/Lembaga yang belum
mendapatkan penempatan di Pusat Riset/Direktorat BRIN maka belum dapat
mengusulkan penilaian angka kredit tahunan sampai dengan SK Penempatan di
Pusat Riset/Direktorat BRIN terbit.
B. Pengusulan dan Penilaian Hasil Kerja Minimal (HKM)
1. Usulan HKM disampaikan melalui http://epeneliti.lipi.go.id/ versi 1.0 dan akan dilakukan
penarikan usulan oleh Sekretariat Majelis Asesor Peneliti BRIN per tanggal 15 setiap
bulan.
2. Usulan yang masuk paling lambat tanggal 15 setiap bulannya akan diproses pada bulan
yang sama.

Pengusulan HKM Kenaikan Jabatan & Kenaikan Pangkat (KP) 20%


a. Setiap pejabat fungsional peneliti yang mengusulkan untuk kenaikan jabatan wajib
memenuhi angka kredit kumulatif dan HKM jenjang yang dituju sebagaimana tertera
dalam Lampiran Peraturan LIPI Nomor 20 Tahun 2019.
b. Bagi pejabat fungsional peneliti yang mengusulkan KP 20% diwajibkan memenuhi
angka kredit paling rendah 20% (dua puluh persen) angka kredit dari jumlah angka kredit
yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi yang berasal dari
tugas jabatan serta membuat usulan KP 20% pada menu Usulan HKM tanpa perlu
mengajukan butir HKM dan mengikuti uji kompetensi.
c. Kenaikan Pangkat 20% sebagaimana dimaksud pada huruf b, dapat diajukan oleh
pejabat fungsional peneliti dengan syarat jenjang jabatan peneliti lebih tinggi dari
kepangkatan (sesuai SK Pangkat).
d. Pengusulan promosi/kenaikan jenjang jabatan hanya diperkenankan untuk kenaikan
jenjang setingkat lebih tinggi dari jabatan semula sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019.
Contoh: Pengajuan kenaikan jenjang dari Peneliti Ahli Pertama III/b ke Peneliti Ahli Muda
III/d.
e. Pejabat fungsional peneliti yang mengusulkan kenaikan jabatan dan KP 20% wajib
memutakhirkan data kepegawaian pada Menu Administrasi di e-peneliti versi 1.0,
terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) dan telah melakukan
konversi PAK Lama (bagi peneliti dengan Nota PAK Terakhir masih menggunakan butir
angka kredit pada Peraturan LIPI Nomor 2 Tahun 2004) sebelum membuat usulan HKM.
Kelengkapan administrasi yang tidak lengkap, tidak akan diproses.
f. Mekanisme pengajuan HKM Kenaikan Jabatan dan KP20% masa transisi BRIN :
- Bagi pejabat fungsional peneliti yang telah mendapatkan penempatan di Pusat
Riset/Direktorat (sesuai SK Penempatan) dapat mengajukan HKM setelah penilaian
angka kredit tahunan (AKT SKP 2021) selesai dan nilainya telah tercantum dalam
menu PAK HKM dan Penilaian AK.
- Bagi pejabat fungsional peneliti yang penempatannya bukan di Pusat
Riset/Direktorat, maka tidak dapat mengajukan HKM. Hal tersebut dikecualikan bagi
pejabat fungsional peneliti yang telah mengajukan HKM dengan status dikembalikan
berdasarkan hasil Sidang Majelis Asesor Peneliti BRIN. Pengusulan kembali usulan
perbaikan HKM melalui http://epeneliti.lipi.go.id/ versi 1.0 berkomunikasi dengan PIC
BOSDM.
- Bagi pejabat fungsional peneliti hasil pengalihan Kementerian/Lembaga yang
belum mendapatkan penempatan di Pusat Riset/Direktorat BRIN :
1. Dapat mengusulkan HKM dengan persyaratan telah dinilaikannya angka kredit
tahunan (AKT SKP 2021) di Instansi Lama serta berkoordinasi dengan Kepala Unit
Kerja di Instansi Lama untuk meneruskan usulan ke Majelis Asesor Peneliti BRIN
melalui http://epeneliti.lipi.go.id/ versi 1.0 tanpa perlu melengkapi surat pengantar;
atau
2. Menunggu penempatan di Pusat Riset/Direktorat BRIN.

g. Pengajuan angka kredit tahunan dan HKM kenaikan jabatan dan KP20% hanya
diperuntukan bagi peneliti aktif (tidak sedang diberhentikan dari jabatan fungsional
baik karena tugas belajar maupun penugasan lainnya).
Pengusulan HKM Perpindahan Jabatan dari Jabatan Lain
a. Pembukaan akses e-peneliti versi 1.0 bagi pegawai yang mengusulkan perpindahan
jabatan ke peneliti diusulkan oleh kepala unit kerja pengusul melalui surat resmi yang
ditujukan ke Kepala BOSDM BRIN dan dikirimkan melalui INTRA BRIN.
b. Pembukaan akses e-peneliti versi 1.0 sebagaimana poin a hanya dapat dilakukan
apabila pegawai yang diusulkan telah ditempatkan di Pusat Riset/Direktorat BRIN
(sesuai SK Penempatan) dan berpendidikan minimal S-2 yang telah diakui oleh BKN
serta berstatus PNS aktif (tidak sedang menjalani cuti maupun penugasan belajar).
c. Sebelum membuat usulan HKM, kandidat peneliti wajib melengkapi data kepegawaian
pada Menu Administrasi di e-peneliti versi 1.0 dan terdaftar sebagai anggota
Perhimpunan Periset Indonesia (PPI). Kelengkapan administrasi yang tidak
lengkap, tidak akan diproses.
d. Usul pengangkatan melalui jalur perpindahan dari jabatan lain hanya perlu memenuhi
HKM prasyarat jenjang yang dituju tanpa perlu disertai penilaian Angka Kredit
Kumulatif.

Informasi Lain-lain
a. Panduan penggunaan e-peneliti versi 1.0 bagi Kepala Unit Kerja, TP2U dan Pejabat
Fungsional Peneliti dapat diunduh pada laman http://epeneliti.lipi.go.id/ pada Panduan
e-peneliti.
b. Dokumen kepegawaian yang diterbitkan oleh BOSDM BRIN berupa dokumen digital dan
dapat ditelusuri melalui https://simpeg.brin.go.id/ pada menu Arsip – SK Elektronik/ Arsip
Digital.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi PIC BOSDM di nomor kontak yang tertera pada
lampiran surat ini di hari dan jam kerja.

Demikian kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan
terima kasih.

Plt. Kepala Biro Organisasi Sumber Daya Manusia


Badan Riset dan Inovasi Nasional,

Ratih Retno Wulandari

Tembusan :
1. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional;
2. Plt. Sekretaris Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional;
3. Deputi dan Kepala Organisasi Riset di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Dokumen ini ditandatangani


secara elektronik
menggunakan sertifikat dari
BSrE, silahkan lakukan
verifikasi pada dokumen
elektronik yang dapat diunduh
dengan melakukan scan QR
Code
Lampiran I
Surat Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia BRIN
Nomor : B-24062/II.2.3/KP.05.00/6/2022
Tanggal : 10 Juni 2022

PENJELASAN UMUM TERKAIT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI

A. Pengangkatan Dalam Jabatan


1. Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Fungsional Peneliti merupakan
pengangkatan untuk mengisi lowongan kebutuhan Jabatan Fungsional Peneliti dari
Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang pengangkatannya paling lama 1 tahun
setelah diangkat sebagai PNS.

2. Pengangkatan Perpindahan dari Jabatan Lain merupakan pengangkatan PNS


ke dalam Jabatan Fungsional Peneliti dari :
a. Jabatan Pimpinan Tinggi;
b. Jabatan Administrasi (Jabatan Administrator, Pengawas dan Pelaksana);
c. Jabatan Fungsional lainnya.

dengan memenuhi persyaratan berupa :


- Berstatus PNS
- Berijazah paling rendah :
1. S-2 (Strata 2) yang pencantuman gelar akademiknya telah diakui oleh Badan
Kepegawaian Negara untuk Jabatan Fungsional Peneliti Ahli Pertama, Jabatan
Fungsional Peneliti Ahli Muda, dan Jabatan Fungsional Peneliti Ahli Madya;
2. S-3 (Strata 3) yang pencantuman gelar akademiknya telah diakui oleh Badan
Kepegawaian Negara untuk Jabatan Fungsional Peneliti Ahli Utama.
- Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi
sosial kultural sesuai Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti.
- Memiliki pengalaman di bidang penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian
paling sedikit 2 (dua) tahun yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari kepala
unit kerja pengusul.
- Nilai Prestasi Kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.

berusia paling tinggi (untuk diangkat dan dilantik) :


a. 53 tahun untuk Jabatan Fungsional Peneliti Ahli Pertama dan Muda;
b. 55 tahun untuk Jabatan Fungsional Peneliti Ahli Madya;
c. 60 tahun untuk Jabatan Fungsional Peneliti Ahli Utama bagi PNS yang telah
menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi (minimal JPT Pratama);
d. 63 tahun untuk Jabatan Fungsional Peneliti Ahli Utama bagi PNS yang menduduki
Jabatan Fungsional Utama yang lain.

3. Pengangkatan Melalui Promosi/Kenaikan Jenjang Jabatan Setingkat Lebih


Tinggi diperuntukan bagi PNS yang telah menduduki jabatan fungsional peneliti,
dengan memenuhi persyaratan berupa :
- Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi
sosial kultural sesuai Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti.
- Nilai Prestasi Kerja paling sedikit bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
- S-3 (Strata 3) yang pencantuman gelar akademiknya telah diakui oleh Badan
Kepegawaian Negara untuk Jabatan Fungsional Peneliti Ahli Utama.
B. Angka Kredit Tahunan dan Hasil Kerja Minimal
Berdasarkan Peraturan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti, Pasal 46
bahwa Penilaian Kinerja Peneliti dilaksanakan terhadap Angka Kredit Tahunan dan Hasil
Kerja Minimal (HKM).

B.1 Angka Kredit Tahunan


Angka Kredit Tahunan digunakan untuk menilai capaian hasil kerja peneliti yang
dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun berjalan dan terintegrasi dengan penilaian
Sasaran Kerja Pegawai (SKP), yang terdiri dari unsur diklat, tugas jabatan,
pengembangan profesi dan unsur penunjang dengan jumlah angka kredit paling
sedikit:
a. 10 (sepuluh) Angka Kredit untuk Peneliti Ahli Pertama;
b. 15 (lima belas) Angka Kredit untuk Peneliti Ahli Muda;
c. 20 (dua puluh) Angka Kredit untuk Peneliti Ahli Madya; dan
d. 25 (dua puluh lima) Angka Kredit untuk Peneliti Ahli Utama.

Selain berasal dari unsur SKP, peneliti dapat mengajukan penilaian kinerja untuk
kegiatan penelitian, pengembangan, dan pengkajian (litbangji) di luar SKP dalam
ajuan Non SKP dengan butir kegiatan yang diajukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan tentang Jabatan Fungsional Peneliti.

Hasil kerja pelaksanaan litbangji bagi pejabat fungsional peneliti hasil perpindahan
jabatan dan penyetaraan dari jabatan struktural yang dapat diajukan untuk dinilai
sejak tanggal pelantikan ke dalam jabatan fungsional peneliti.

Hasil kerja pelaksanaan litbangji bagi pejabat fungsional peneliti pengangkatan


pertama yang diperoleh sebelum/selama masa calon PNS dan/atau PNS selama
belum diangkat dalam Jabatan Fungsional Peneliti dapat diajukan untuk pengajuan
Angka Kredit di luar target Angka Kredit tahunan (Non SKP) dan hanya dapat diklaim
untuk pemenuhan HKM kenaikan jenjang. Butir kegiatan yang dapat diajukan
sebagaimana dimaksud adalah butir yang termasuk kategori HKM.

B.2 Hasil Kerja Minimal


Pengusulan dan penilaian HKM dilaksanakan untuk :
a. Pengangkatan perpindahan dari jabatan lain;
b. Promosi/kenaikan jenjang jabatan; atau
c. Pemenuhan syarat periode jabatan.

Hasil Kerja Minimal untuk keperluan kenaikan jenjang jabatan wajib dipenuhi
sebelum menjadi peneliti pada jenjang tersebut. Butir kegiatan yang diusulkan
berasal dari butir kegiatan yang telah dinilai oleh Kepala Unit Kerja dan belum
pernah diklaim sebagai pemenuhan Hasil Kerja Minimal.

Bagi kandidat peneliti/peneliti yang mengusulkan HKM akan dilaksanakan uji


kompetensi berupa uji portofolio (penilaian Hasil Kerja Minimal yang diajukan),
presentasi dan wawancara setelah mendapat surat undangan resmi dari Biro
Organisasi dan Sumber Daya Manusia BRIN untuk jenjang Peneliti Ahli Pertama –
Muda atau surat undangan resmi dari Direktorat Pembinaan Jabatan Fungsional
dan Pengembangan Profesi BRIN untuk jenjang Peneliti Madya – Utama.
Pelaksanaan presentasi dan wawancara dikecualikan bagi usulan penilaian HKM
untuk pemenuhan syarat periode jabatan.
B.2.1 Pemenuhan Hasil Kerja Minimal
a. Penghitungan periode jabatan fungsional peneliti adalah 4 (empat)
tahun.
b. Masa periode pertama pemenuhan HKM terhitung sejak 1 Januari
2019 sampai dengan 31 Desember 2022.
c. Apabila sampai dengan 31 Desember 2022, pejabat fungsional peneliti
tidak dapat memenuhi HKM untuk kenaikan jenjang jabatan/periode
jabatan maka pada periode kedua (1 Januari 2023 – 31 Desember
2026) berlaku pemenuhan volume HKM Periode Jabatan
diperhitungkan sejumlah 2 (dua) periode. Ketentuan ini tidak berlaku
apabila pada periode kedua, pejabat fungsional peneliti dinyatakan lulus
uji kompetensi untuk kenaikan jenjang jabatan fungsional peneliti dan
telah diterbitkan Nota Penetapan Angka Kredit serta Surat Keputusan
Kenaikan Jenjang Jabatan.
d. Bagi pejabat fungsional peneliti yang sampai dengan 2 (dua) periode
jabatan HKM tidak dapat dipenuhi maka diberhentikan dari
jabatannya karena tidak memenuhi syarat jabatan serta tidak dapat
diangkat kembali dalam jabatan fungsional peneliti.
e. Penghitungan periode pemenuhan HKM sebagaimana tercantum pada
poin a, dikecualikan bagi pejabat fungsional yang baru diangkat/dilantik
setelah 31 Desember 2018.
f. Periode awal pemenuhan HKM bagi pejabat fungsional peneliti yang
diangkat melalui pengangkatan pertama, perpindahan dari jabatan lain,
promosi/kenaikan jenjang jabatan, atau pengangkatan kembali
diperhitungkan di tahun berikutnya dari tahun pengangkatan.

B.2.1.1 Pemenuhan HKM Periode Pertama bagi peneliti yang


diangkat/dilantik sebelum 31 Desember 2018 :
a. Butir HKM yang diperoleh sebelum 31 Desember 2018 dan
belum pernah dinilai dapat diusulkan sebagai Angka Kredit.
b. Butir kegiatan sesuai huruf a yang belum pernah diklaim
sebagai HKM dapat digunakan sebagai HKM prasyarat jenjang
jabatan.
c. Butir kegiatan sebagaimana huruf a, yang diperoleh selama
menduduki pangkat 1 (satu) tingkat sebelumnya dan belum
pernah diklaim sebagai pemenuhan HKM dapat diklaim sebagai
HKM Periode Jabatan. Ketentuan ini hanya berlaku 1 (satu) kali
pada pemenuhan HKM Periode Pertama.

Contoh Kasus:
X merupakan Peneliti Ahli Madya IV/a, TMT 1 Juli 2018 dengan
pangkat (sesuai SK Kepangkatan) Pembina – IV/a, TMT 1 Oktober
2018.
Peneliti X menduduki pangkat sebelumnya yaitu Penata Tingkat I
– III/d, TMT 1 Oktober 2016. Yang bersangkutan mengajukan
Kenaikan Jabatan ke Peneliti Ahli Madya IV/c dengan memenuhi
HKM Periode Jabatan Peneliti Ahli Madya pada April 2022.

Maka pemenuhan HKM periode jabatan (periode pertama) yang


dapat diajukan adalah butir kegiatan sejak 1 Oktober 2016 sampai
dengan April 2022.
B.2.1.2 Pemenuhan HKM Periode Kedua Jabatan Fungsional Peneliti:
Butir kegiatan yang dapat diajukan sebagai HKM periode jabatan
untuk periode kedua adalah butir yang diperoleh dari hasil kerja
selama periode jabatan tersebut dan/atau 1 (satu) periode jabatan
sebelumnya di jenjang jabatan yang sama dan belum pernah
diklaim sebagai HKM.

Contoh Kasus:
Z adalah Peneliti Ahli Madya IV/b yang telah memenuhi kewajiban
HKM periode pertama (1 Januari 2019 sampai dengan 31
Desember 2022). Pada bulan Juli 2024, Z mengajukan HKM
periode jabatan untuk kenaikan ke Peneliti Ahli Madya IV/c
(Kenaikan jabatan yang diusulkan masih dalam jenjang jabatan
yang sama yaitu Peneliti Ahli Madya).

Masa HKM periode kedua Z adalah 1 Januari 2023 – 31 Desember


2026. Sehingga saat pengajuan kenaikan jabatan pada Juli 2024,
butir kegiatan yang dapat diajukan sejak 1 Januari 2019 (1 periode
jabatan sebelumnya) sampai dengan Juli 2024 (waktu pengajuan
HKM).

B.2.1.3 Pemenuhan HKM Pejabat Fungsional Peneliti Hasil


Perpindahan Jabatan & Penyetaraan dari Jabatan Struktural:
a. HKM Kenaikan Jenjang Jabatan
Butir yang dapat diajukan sebagai HKM kenaikan jenjang
jabatan dapat berasal dari butir kegiatan litbangji yang
diperoleh sebelum dilantik sebagai pejabat fungsional peneliti
sampai dengan saat pengajuan HKM dan belum pernah
diajukan sebagai HKM.

b. HKM Periode Jabatan


Butir yang dapat diajukan sebagai HKM periode jabatan
adalah sejak tanggal pelantikan ke dalam jabatan fungsional
peneliti sampai dengan 4 (empat) tahun ke depan sesuai
periode HKM peneliti.

Contoh Kasus:
Y merupakan pejabat struktural Eselon III yang disetarakan ke
jabatan Peneliti Ahli Madya IV/b dan telah dilantik pada 26
Maret 2020. Pada bulan Maret 2022,
Y mengusulkan HKM periode jabatan untuk kenaikan ke
Peneliti Ahli Madya IV/c.

Maka berlaku ketentuan sebagai berikut :


- Masa HKM periode Y adalah 1 Januari 2021 – 31 Desember
2024.
- Butir kegiatan yang dapat diajukan sebagai HKM periode
jabatan sejak 26 Maret 2020 sampai dengan Maret 2022.
C. Kenaikan Jabatan dan Kenaikan Pangkat
C.1 Kenaikan Jabatan bagi pejabat fungsional peneliti dengan mempertimbangkan:
a. Ketersediaan lowongan kebutuhan jabatan;
b. Paling cepat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;
c. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan jabatan yang
lebih tinggi;
d. Mengikuti dan lulus uji kompetensi;
e. Memenuhi HKM yang ditentukan untuk jenjang yang dituju;
f. Penilaian Prestasi Kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.

- Bagi Peneliti Ahli Pertama sampai dengan Peneliti Ahli Madya dengan
kualifikasi pendidikan S-1 (Strata-Satu) yang akan mengajukan kenaikan
jenjang jabatan setingkat lebih tinggi harus memiliki Ijazah S-2 (Strata-Dua)
yang pencantuman gelar akademiknya telah diakui oleh Badan Kepegawaian
Negara.
- Kenaikan jenjang jabatan ke Peneliti Ahli Utama dapat diajukan untuk peneliti
dengan kualifikasi pendidikan S-3 (Strata-Tiga) yang pencantuman gelar
akademiknya telah diakui oleh Badan Kepegawaian Negara.
- Bagi Peneliti yang akan naik ke jenjang jabatan setingkat lebih tinggi wajib
memiliki kegiatan dari unsur pengembangan profesi dengan angka kredit yang
dipersyaratkan sebagai berikut:
a. 6 (enam) bagi Peneliti Ahli Muda yang akan naik jenjang jabatan ke Peneliti
Ahli Madya;
b. 12 (dua belas) bagi Peneliti Ahli Madya yang akan naik jenjang jabatan ke
Peneliti Ahli Utama.

C.2 Kenaikan Pangkat bagi pejabat fungsional peneliti dengan mempertimbangkan:


a. Paling cepat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
b. Memenuhi Angka Kredit Kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi;
c. Memenuhi hasil kerja minimal satu periode dalam jenjang; dan
d. Setiap unsur Penilaian Prestasi Kerja paling kurang bernilai baik dalam
2 (dua) tahun terakhir.

- Bagi Peneliti Ahli Pertama sampai dengan Peneliti Ahli Madya dengan
kualifikasi pendidikan S-1 (Strata-Satu) dapat diberikan kenaikan pangkat
sampai dengan pangkat paling tinggi pada jenjang jabatan yang didudukinya.
Contoh Kasus:
B adalah Peneliti Ahli Madya IV/b dengan pangkat Pembina Tingkat I - IV/b,
TMT. 1 April 2020 dengan pendidikan yang diakui S-1 (Strata-Satu). B telah
mendapatkan Nota PAK pada Agustus 2021 dengan rekomendasi memenuhi
syarat HKM Periodisasi dan kenaikan pangkat ke Pembina Utama Muda – IV/c.

Maka, B dapat diusulkan untuk kenaikan pangkat sesuai rekomendasi dalam


Nota PAK dan memenuhi syarat administrasi pengajuan kenaikan pangkat
lainnya karena pangkat tertinggi dalam jabatan Ahli Madya adalah Pembina
Utama Muda – IV/c.

- Nota PAK yang dapat diajukan untuk kenaikan pangkat paling lama 1 (satu)
tahun sejak ditetapkan dan pengajuannya secara otomatis oleh BOSDM BRIN.
Lampiran II
Surat Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia BRIN
Nomor : B-24062/II.2.3/KP.05.00/6/2022
Tanggal : 10 Juni 2022

DAFTAR UNIT LITBANGJI


YANG MEMILIKI FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENELITI
DI LINGKUNGAN BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL

1. Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim dan Budaya Berkelanjutan


2. Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah
3. Pusat Riset Arkeometri
4. Pusat Riset Bahasa, Sastra dan Komunitas
5. Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban
6. Pusat Riset Manuskrip, Literatur dan Tradisi Lisan
7. Pusat Riset Preservasi Bahasa dan Sastra
8. Pusat Riset Elektronika
9. Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber
10. Pusat Riset Komputasi
11. Pusat Riset Mekatronika Cerdas
12. Pusat Riset Sains Data dan Informasi
13. Pusat Riset Telekomunikasi
14. Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur
15. Pusat Riset Teknologi Kekuatan Struktur
16. Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi
17. Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar
18. Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika
19. Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup
20. Pusat Riset Teknologi Transportasi
21. Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk
22. Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi
23. Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi
24. Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan
25. Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih
26. Pusat Riset Mikrobiologi Terapan
27. Pusat Riset Rekayasa Genetika
28. Pusat Riset Zoologi Terapan
29. Pusat Riset Kewilayahan
30. Pusat Riset Masyarakat dan Budaya
31. Pusat Riset Pendidikan
32. Pusat Riset Kependudukan
33. Pusat Riset Hukum
34. Pusat Riset Agama dan Kepercayaan
35. Pusat Riset Kerukunan dan Moderasi Beragama
36. Pusat Riset Politik
37. Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat
38. Pusat Riset Geospasial
39. Pusat Riset Iklim dan Atmosfer
40. Pusat Riset Kebencanaan Geologi
41. Pusat Riset Laut Dalam
42. Pusat Riset Perikanan
43. Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat
44. Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air
45. Pusat Riset Oseanografi
46. Pusat Riset Sumber Daya Geologi
47. Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman
48. Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi
49. Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional
50. Pusat Riset Biomedis
51. Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis
52. Pusat Riset Vaksin dan Obat
53. Pusat Riset Veteriner
54. Pusat Riset Fisika Kuantum
55. Pusat Riset Fotonik
56. Pusat Riset Kimia Maju
57. Pusat Riset Material Maju
58. Pusat Riset Metalurgi
59. Pusat Riset Teknologi Pertambangan
60. Pusat Riset Teknologi Polimer
61. Pusat Riset Antariksa
62. Pusat Riset Penginderaan Jauh
63. Pusat Riset Teknologi Penerbangan
64. Pusat Riset Teknologi Roket
65. Pusat Riset Teknologi Satelit
66. Pusat Riset Agroindustri
67. Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan
68. Pusat Riset Peternakan
69. Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan
70. Pusat Riset Tanaman Pangan
71. Pusat Riset Teknologi Tepat Guna
72. Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri
73. Pusat Riset Kebijakan Publik
74. Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa dan Konektivitas
75. Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan
76. Pusat Riset Koperasi, Korporasi dan Ekonomi Kerakyatan
77. Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler
78. Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa dan Perdagangan
79. Pusat Riset Proses Radiasi
80. Pusat Riset Teknologi Akselerator
81. Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif
82. Pusat Riset Teknologi Deteksi Radiasi dan Analisis Nuklir
83. Pusat Riset Teknologi Keselamatan, Metrologi dan Mutu Nuklir
84. Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka dan Biodosimetri
85. Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir

Formasi Terbatas :
1. Direktorat Kebijakan Pembangunan Manusia, Kependudukan, dan Kebudayaan
2. Direktorat Kebijakan Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan
3. Direktorat Kebijakan Ekonomi, Ketenagakerjaan, dan Pengembangan Regional
4. Direktorat Kebijakan Lingkungan Hidup, Kemaritiman, Sumber Daya Alam, dan
Ketenaganukliran
5. Direktorat Perumusan Kebijakan Riset, Teknologi, dan Inovasi
6. Direktorat Pengukuran dan Indikator Riset, Teknologi, dan Inovasi
7. Direktorat Evaluasi Kebijakan Riset, Teknologi, dan Inovasi
8. Direktorat Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah
9. Direktorat Fasilitasi, dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah
10. Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah
11. Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah
12. Direktorat Pengelolaan Armada Kapal Riset
13. Direktorat Pengelolaan Laboratorium, Fasilitas Riset, dan Kawasan Sains, dan Teknologi
14. Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran
15. Direktorat Penguatan Kemitraan Infrastruktur Riset dan Inovasi
Lampiran III
Surat Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia BRIN
Nomor : B-24062/II.2.3/KP.05.00/6/2022
Tanggal : 10 Juni 2022

SEKRETARIAT MUTASI DAN PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL I


BOSDM BRIN

Koordinator Mutasi & Pengelolaan


Jabatan Fungsional I

Nurfitriah Ramadhani
(0812-9661-7991)

PIC

1. OR Arkeologi, Bahasa, dan Sastra


2. OR Nanoteknologi dan Material
3. OR Penerbangan dan Antariksa
4. Ex. Kementerian Agama
5. Ex. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Nurbaiti dan Teknologi
(0815-8434-8433)
6. Ex. LAPAN

PIC

1. OR Elektronika dan Informatika


2. OR Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi dan
Kesejahteraan Masyarakat
3. OR Energi dan Manufaktur
4. Ex. Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan
5. Ex. LIPI yang sebelumnya IPT (belum ada penempatan)
Tri Juli Astono
(0857-1758-2694)

PIC

1. OR Tenaga Nuklir
2. Ex. Arsip Nasional Republik Indonesia
3. Ex. Badan Informasi Geospasial
4. Ex. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional
5. Ex. Badan Standardisasi Nasional
Andayani Sri Rejeki
6. Ex. Kementerian Ketenagakerjaan
(0812-9571-107)
7. Ex. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional
8. Ex. Kementerian Perdagangan
9. Ex. Kementerian Keuangan
10. Ex. Kementerian Dalam Negeri
11. Ex. Kementerian Perindustrian
12. Ex. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
13. Ex. BATAN yang belum ada penempatan
PIC

1. OR Pertanian & Pangan


2. Ex. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah
3. Ex. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
4. Ex. Badan Kepegawaian Negara
Nurdianto
5. Ex. Sekretariat Jenderal MPR
(0858-8574-5358) 6. Ex. Sekretariat Jenderal DPR RI
7. Ex. Mahkamah Agung
8. Ex. Sekretariat Jenderal DPD RI
9. Ex. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
10. Ex. Badan Pusat Statistik
11. Ex. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
12. Ex. Badan Pengawas Tenaga Nuklir
13. Ex. Lembaga Administrasi Negara
14. Ex. Kementerian Komunikasi dan Informatika
15. Ex. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi

PIC

1. OR Kebumian & Maritim


2. Kedeputian BRIN
3. Ex. Kementerian Sosial
4. Ex. Kejaksaan Agung
5. Ex. Kementerian Kesehatan
6. Ex. LIPI yang sebelumnya IPK (belum ada penempatan)

Risnawati
(0812-1314-993)

PIC

1. OR Hayati & Lingkungan


2. Ex. Kementerian ESDM
3. Ex. Kementerian Kelautan dan Perikanan
4. Ex. LIPI yang sebelumnya IPH (belum ada penempatan)

Sapto Bayu Pratomo


(0812-8056-8640)

PIC

1. OR IPSH
2. OR Kesehatan
3. Ex. Kementerian Perhubungan
5. Ex. Kementerian Pertanian
6. Ex. LIPI yang sebelumnya IPSK (belum ada penempatan)
7. Eijkman yang belum ada penempatan
8. Ex. BPPT yang belum ada penempatan
Elsa Monica
(0877-7978-0017)

Anda mungkin juga menyukai