Anda di halaman 1dari 22

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI GAPANG DAN

PANTAI IBOIH DI KOTA SABANG DALAM MENINGKATKAN


PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SABANG

Faizin Wahyudi
PNS Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang
Muhamad Nur Afandi
Dosen STIA LAN Bandung

Abstrak
Penelitian ini mengambil judul Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Gapang Dan Pantai Iboih Di Kota
Sabang Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Sabang, yang bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan
strategi pengembangan objek-wisata Pantai Gapang dan Pantai Iboih di Kota Sabang dalam meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah Kota Sabang, mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan strategi
pengembangan objek wisata Pantai Gapang dan Pantai Iboih di Kota Sabang, dan upaya-upaya dalam mengatasi
hambatan tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengambil lokasi penelitian di Pantai Gapang dan Pantai Iboih.
Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi
dokumentasi. Adapun informan dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik wawancara. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak optimalnya strategi pengembangan objek wisata Pantai Gapang dan Pantai Iboih di Kota
Sabang dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Sabang didasarkan pada indikator aksesibilitas,
kerjasama dan pengembangan berbasis lingkungan serta kompetensi sumber daya manusia yang ada pada Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan belum cukup mendukung terhadap strategi pengembangan dan pengelolaan objek-objek
wisata sehingga mengakibatkan banyak dari objek wisata yang tidak bisa dikelola dengan baik.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, maka upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Sabang yaitu memfokuskan pada kawasan wisata yang harus ditata dan dibenahi yang meliputi
peningkatan infrastruktur, penyediaan fasilitas pendukung seperti penyediaan lahan parkir, air bersih, WC umum yang
layak untuk kenyamanan pengunjung, melaksanakan kegiatan pembersihan laut dari sampah-sampah serta
menyediakan tempat-tempat sampah di lokasi Pantai Gapang dan Iboih. Disamping itu juga Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Sabang berupaya meningkatkan kerjasama dengan instansi-instansi yang terkait dalam hal
pengelolaan pariwisata.
Kata Kunci: Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai, Pendapatan Asli Daerah

STRATEGY DEVELOPMENT GAPANG BEACH ATTRACTIONS AND BEACHES IBOIH IN SABANG IN


INCREASING REVENUE SABANG

Abstract
This study entitles Strategy Development Gapang And Iboih Beach Attractions In Sabang in Increasing Sabang's
Revenue. It aims to analyze the implementation of the development strategy of object-type Gapang Beaches and Iboih
Coast in Sabang, to determine the factors that become obstacles in the implementation of development strategies and
attraction Gapang and Iboih Beach at Sabang Beach, and efforts to overcome these obstacles.
This study uses qualitative research and takes place in the Gapang and Iboih Beaches. The research instrument is
the researcher himself with the techniques of data collection through interviews, observation and documentation study.
The informants in this study are obtained through interview techniques. The results show that the strategy of
development and attraction of Gapang and Iboih Beach in Sabang in increasing revenue (PAD) based on indicators of
accessibility, cooperation and development of competency-based environment as well as human resources for the
Department of Tourism and Culture is not optimum to support the strategic development and management of tourism
objects, resulting in a lot of attractions that can not be managed properly.
To overcome these barriers, the efforts made by the Department of Tourism and Culture of Sabang that focuses on
the tourist area should be styled and restyled including improving infrastructure, provision of supporting facilities such
as the provision of parking, clean water, latrines appropriate for convenience of visitors, conducting marine clean up of
waste sites and provide on-site waste and Iboih and Gapang Beach. Besides, the Department of Tourism and Culture of
Sabang seek to increase cooperation with the institutions involved in the management of tourism.
Keywords: Beach Attraction Strategy Development, Local Revenue

A. LATAR BELAKANG sebagai pintu gerbang bagi arus masuk investasi,


Kota Sabang yang berjarak sekitar 14 mil dari barang dan jasa dari dalam dan luar negeri, hal
pesisir pantai Kota Banda Aceh menjadikan ini akan sangat berguna bagi peningkatan
posisinya begitu sentral dan dapat dijadikan kesejahteraan ekonomi Provinsi Nanggroe Aceh

74
Darussalam umumnya dan masyarakat Kota tetapi terutama bagi peningkatan kesejahteraan
Sabang itu sendiri khususnya. Mengingat warga masyarakatnya. Sehubungan dengan hal
posisinya yang strategis tersebut, diperlukan tersebut, salah satu usaha untuk dapat
adanya suatu kerjasama antara pemerintah kota meningkatkan penerimaan daerah adalah
Sabang, masyarakat serta pengusaha kalangan dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Industri untuk mengembangkan sektorwisata. (PAD) yang salah satunya dari sektor wisata.
Pengembangan dalam sektor wisata ini Dinas Pariwisata Kota Sabang melalui berbagai
merupakan salah satu tujuan pemerintah Kota program telah banyak melakukan usaha, baik
Sabang dalam upayanya untuk meningkatkan atas inisiatif sendiri maupun program tindak
pendapatan asli daerah. Seperti yang telah lanjut dari pemerintah pusat, seperti yang telah
dijelaskan di atas, kerjasama dengan berbagai diselenggarakan kegiatan berskala internasional
unsure sangat diperlukan dalam yakni International Diving Competition, Sail
mengembangkan potensi objek-objek wisata Phuket-Sabang yang telah mengundang klub
yang ada di Kota Sabang, khususnya objek perkumpulan Yacht (kapal layar) di Phuket
wisata pantai Gapang dan pantai Iboih yang untuk ambil bagian kegiatan, juga akan
penulis fokuskan disini. Namun dalam diselenggarakan kegiatan Internasional sepeda
pengembangannya harus sesuai dengan gunung yang digelar di KM 0.Sejak
kebijakan Pemerintah Kota Sabang. dicanangkannya oleh Pemerintah Pusat Visit
Kebijakan Pemerintah Kota Sabang yang Indonesia year 2010, Sabang dalam berbagai
tertuang dalam Qanun Nomor 4 Tahun 2009 Bab persiapan turut mensukseskan kegiatan
II, Pasal 2.2, Ayat 2.2.5 tentang pengembangan di tersebut, dengan kegiatan-kegiatan tersebut
sektor wisata Kota Sabang diutamakan kepada diharapkan mampu mendongkrak arus
objek wisata bahari, wisata agro dan wisata kunjungan wisatawan dan pengembangan daya
sejarah tanpa mengganggu norma-norma yang tarik wisata di sabang, yang mana akan
berlaku dikalangan masyarakat sesuai dengan berpengaruh terhadap penerimaan pendapatan
pemberlakuan Syariat Islam di Provinsi asli daerah yang saat ini belum menunjukkan
Nanggroe Aceh Darussalam. Pengembangan angka yang signifikan dan laju pertumbuhan
sektor wisata ini diharapkan dapat menunjang pendapatan daerah yang cenderung
pendapatan daerah dengan meningkatnya berfluktuatif.
kunjungan wisatawan. Sektor wisata Kota Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas
Sabang ternyata mempunyai potensi yang baik Kebudayaan dan Pariwisata perlahan
dan begitu banyak objek wisata yang melakukan pembenahan dan seyogyanya segera
diandalkan, seperti misalnya taman laut Pulau bersiap-siap menjadi destinasi pariwisata dan
Rubiah, Pantai Gapang, Pantai Anai Itam, mempersiapkan diri agar terwujudnya “Sapta
Sumber air panas Keuneuke dan lain-lain. Untuk Pesona” yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah,
itu, pemerintah daerah Kota Sabang dengan ramah tamah dan kenangan serta memberikan
potensi objek wisata yang sedemikian kaya penyadaran kepada masyarakat setempat agar
dituntut untuk mengembangkan sektor wisata sadar wisata untuk membangun kembali
tersebut melalui perencanaan yang matang dan bersama-sama membangun kembali pariwisata
menyeluruh. Dengan mengarahkan kepada di Kota Sabang. Namun demikian keadaan yang
penciptaan sumber daya manusia yang diharapkan belum menunjukan peningkatan
mempunyai keterampilan di sektor wisata, yang berarti, sehingga keadaan sektor wisata
penataan kawasan dengan melengkapi sarana Kota Sabang belum dapat berbuat banyak untuk
dan prasarana wisata, serta sarana pendukung mengakselerasi kehidupan dan kesejahteraan
lainnya. Dengan perencanaan yang dilakukan masyarakat, bahkan hasil dari sektor wisata ini
secara professional, diharapkan pengembangan persentasenya belum menunjukkan angka yang
tempat wisata dapat terealisasi dan dampaknya signifikan dan memberikan kontribusinya
sangat berarti dalam rangka meningkatkan terhadap pendapatan daerah. Penyebab keadaan
pendapatan asli daerah. ini diakui belum banyak tenaga profesional yang
Pemerintah Daerah Kota Sabang harus menangani sektor wisata, juga kurangnya
menyadari pentingnya suatu perencanaan perhatian terhadap pengelolaan objek wisata
strategis dalam pengembangan sektor wisata tersebut. Rendahnya penerimaan daerah Kota
untuk dikelola secara profesional sehingga dapat Sabang dari sektor wisata menjadi salah satu
memberikan kontribusi yang besar bukan hanya kajian dalan tulisan ini. Kontribusi sektor wisata
kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD), akan terhadap penerimaan daerah masih sangat kecil,

75
tetapi masih punya peluang dikembangkan dan yang menandai batas wilayah paling ujung
jika dilihat/ditinjau secara makro, sektor barat. Titik Nol Kilometer merupakan salah satu
pariwisata masih mempunyai potensi yang tujuan wisata utama, baik wisatawan asing
sangat besar untuk dikembangkan, dimana ataupun Nusantara yang ingin menapakkan
diharapkan akan mampu meningkatkan kakinya di ujung barat Indonesia. Sebenarnya
kontribusinya terhadap PAD secara regional wisata ke Sabang tak hanya ke Titik Nolsaja, akan
maupun nasional. tetapi sepanjang penjalanan dari pelabuhan
Pengembangan Pariwisata Sabang bertujuan menjunjung Indonesia itu, banyak yang
untuk dapat menciptakan kemakmuran melalui ditawarkan aneka wisata yang sangat menarik.
pengembangan komunikasi, transportasi, dan Mulai kunjungan kealam hutan dengan mandi
akomodasi serta menyediakan kesempatan kerja air panas, keindahan air terjun, juga wisata
relatif besar. Selain itu pula bahwa pariwisata kepantai yang dapat ditemui keindahan
sebagai suatu lapangan usaha tidak hanya kehidupan alam di bawah laut, dengan aneka
berperan sebagai sumber penghasilan devisa terumbu karang yang menjadi surge bawah
bagi negara, tetapi juga sebagai faktor yang lautnya para penyelam. Keindahan terumbu
menentukan lokasi industri dan sangat karang sempat mengalami kerusakan, ketika
membantu perkembangan daerah-daerah yang terjadi tsunami. Akan tetapi beberapa lembaga
miskin dalam sumber-sumber alam. Untuk itu swadaya masyarakat melakukan perbaikan
tidak ada alasan bagi Sabang untuk tidak dengan melakukan penanaman kembali
mengembangkan industri pariwisata menjadi terumbukarang tersebut dengan berbagai cara.
salah satu alternatif tujuan wisata bagi Objek wisata bahari juga perlu adanya sentuhan
wisatawan mancanegara maupun wisatawan tangan dingin investor. Fasilitas, sarana dan
nusantara. Beberapa objek wisata yang dapat prasarana pendukung untuk menunjang
dinikmati di Kota Sabang, antara lain : aktifitas pariwisata bahari belum memadai.
 Objek wisata bahari: Pantai Gapang, Pantai Pemerintah Kota Sabang (Disbudpar) bersama
Iboih yang terkenal dengan surga bawah legislative harus focus mengalokasikan
lautnya, Pantai Kasih, Pantai Paradiso, Pantai anggaran secukupnya untuk sector pariwista
Sumur Tiga, Pantai Ujung Kareng, Pantai dan kembali menarik minat wisatawan lokal
Anoi Itam, Pantai Lhueng Angen, Pantai maupun mancanegara untuk berkunjung
Tapak Gajah. kesana. Pariwisata Sabang merupakan sector
 Objek wisata alam: Danau Aneuk Laot seluas unggulan untuk Kota Sabang, maka pemerintah
30 hektar yang berkapasitas air 7 juta ton, daerah perlu untuk dapat memperhatikan
yang merupakan salah satu sumber utama air pengalokasian anggaran karena berdasarkan
tawar kota Sabang, Danau Paya Seunara, penelitian untuk waktu yang akan datang, sector
Danau Paya Karieng, Danau Paya Peuteupen, pariwisata dapat dijadikan sebagai harapan
Danau Paya Seumesi, Gua Sarang, Air Terjun untuk dapat menambah Pendapatan Asli
Pria Laot serta gunung api di daerah Jaboi. Daerah.
 Objek wisata sejarah: Tugu Nol Kilometer Dengan pembenahan dan pengembangan
(ujung barat pulau Sabang yang ditetapkan potensi sector wisata ini, maka diharapkan akan
sebagai Kilometer Nol daratan Indonesia), mampumeningkatkan jumlah wisatawan yang
Sabang Hill, beberapa benteng-benteng dan berkunjung ke Kota Sabang sehingga darib
gua peninggalan zaman Portugis, Belanda anyaknya kunjungan tersebut akan menambah
dan Jepang. pendapatan asli daerah sehingga mampu
menggerakkan sendi-sendi perekonomian dan
Beberapa objek wisata yang menjadi andalan meningkatkan penerimaan masyarakat dan
Kota Sabang yang sering dikunjungi oleh daerah. Dalam Tabel 1 dapat dilihat jumlah
wisatawan adalah tugu Titik Nol Kilometer, wisatawan yang berkunjung ke Sabang.

Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Kota Sabang Tahun 2007-2010


Tahun Wisatawan Domestik Wisatawan Mancanegara Jumlah
2007 101.093 2.987 104.018
2008 112.368 3.175 115.543
2009 120.102 3.696 123.798
2010 130.400 4.665 135.065
Sumber : Dinas Pariwisata Kota Sabang, 2011

76
Dari Tabel 1, dapat dilihat bahwa kunjungan sistematis dan terencana untuk melakukan
wisatawan yang tertinggi ke Sabang terjadi pada perubahan sosial di daerah otonom yang sudah
tahun 2010, dimana total jumlah wisatawan yang ditentukan oleh undang-undang, dimana secara
datang ke Sabang adalah sebanyak 135.065 orang umum bertujuan untuk mendukung program
dengan rincian terdiri dari wisatawan Nusantara pembangunan nasional dan secara khusus untuk
sebanyak 130.400 orang dan wisatawan memberikan kesempatan bagi daerah dalam
Mancanegara sebanyak 4.665 orang. Pemerintah rangka mengembangkan potensi atau
Daerah Kota Sabang dengan ini masih keunggulan yang dimiliki masing-masing. Dari
mengupayakan untuk meningkatkan jumlah pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kunjungan wisatawan ke Sabang dengan pembangunan merupakan upaya terencana
melakukan pembenahan-pembenahan dari yang dilakukan agar dapat mengembangkan
sektor wisata. Bila dilihat dari jumlah wisatawan potensi atau keunggulan dan bertujuan
yang berkunjung ke Kota Sabang, memang untukmendukung program pembangunan
mengalami pertumbuhan yang belum begitu nasional. Pendapat lain dari pembangunan
berarti. Padahal potensi untuk menaikkan diutarakan oleh Afiffudin (2010 : 41) adalah :
jumlah wisatawan ini masih cukup besar bila Usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk
diupayakan pengembangan sektor pariwisata menciptakan perekonomian yang baik,
yang akan dicoba dipaparkan oleh penulis. masyarakat yang baik dan proses politik yang
Penggalian sumber-sumber dan objek wisata, baik disamping melaksanakan keadilan,
strategi dan rencana yang akan diutarakan menegakkan hukum serta melaksanakan
diharapkan mampu untuk meningkatkan desentralisasi yang adil. Dari pernyataan di atas
jumlah kunjungan wisatawan, sehingga seperti dapat diambil kesimpulan bahwa pembangunan
disebutkan di atas, penerimaan disektor adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk
pariwisata akan mampu memberikan kontribusi menciptakan perekonomian yang lebih baik bagi
yang lebih berarti terhadap perekonomian daerah disamping menegakkan hukum dan
nasional. Pengamatan awal yang dilakukan melaksanakan keadilan. Dalam pembahasan
penulis selama di lapangan dapat diperoleh disini, penulis menitik beratkan kepada
informasi bahwa strategi peningkatan objek- pembangunan daerah Kota Sabang terutama
objek wisata ini belum maksimal, hal tersebut dalam bidang pariwisata.
berdasarkan beberapa fenomena di bawah ini :
 Kurangnya promosi dan sosialisasid ari Manajemen Strategis Pariwisata
pemerintah daerah Kota Sabang dalam Manajemen merupakan suatu proses
pengembangan sektorwisata untuk menarik pengelolaan sumber daya. Dalam pembahasan
wisatawan, baik domestik maupun disini, penulis memfokuskan kepada
internasional. manajemen strategi pariwisata.Menurut Glueck
 Keterbatasan sarana prasarana yang kurang and Jauch (2000 : 79) manajemen strategis adalah:
memadai di daerah objek wisata, misalnya Strategic management is a stream of the decisions and
fasilitas jalan yang kurang baik, khususnya actions which leads to the development of an effective
untuk akses jalan menuju ke daerah objek strategy or strategies to help achieves objectives, the
wisata. strategy management process is the way un which
 Keterbatasan kualitas sumber daya manusia strategic determine objectives and make strategic
serta tenaga profesional yang dimiliki, decisions. Manajemen strategis merupakan arus
dimana sangat lemahnya pengetahuan dan keputusan dan tindakan yang mengarah pada
keterampilan mengenai kepariwisataan. perkembangan suatu strategi atau startegi-
strategi yang efektif untuk membantu mencapai
sasaran perusahaan. Proses manajemen strategis
B. LANDASAN TEORI adalah suatu cara dengan jalan bagaimana para
Konsep Pembangunan perencana strategi menentukan sasaran untuk
Keberhasilan suatu daerah adalah dilihat dari membuat kesimpulan strategi. Dalam suatu
keberhasilan dari aspek pembangunannya. perusahaan diperlukan suatu manajemen
Pembangunan sangat penting kaitannya untuk strategi yang baik. Menurut Saladin (2004: 5)
mensejahterakan masyarakat baik dari segi pentingnya manajemen strategis adalah untuk:
ekonomi politik dan hukum yang berlaku.  Memberikan arah pencapaian tujuan
Sejalan dengan hal tersebut, pembangunan perusahaan.
menurut Syafi'I (2009 : 12) adalah Sebuah upaya  Untuk memberikan gambaran mengenai

77
arah tujuan perusahaan, seorang manajer mengutarakan pengertian manajemen strategis
perusahaan harus dapat menunjukkan sebagai berikut :
rencana-rencana dari program kerjanya. Usaha manajerial menumbuh kembangkan
Karena dengan program kerja yang jelas akan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang
dapat menjadi landasan untuk pencapaian yang muncul guna mencapai tujuan yang
tujuan perusahaan. ditetapkan sesuai misi yang telah
 Membantu memikirkan kepentingan ditentukan.Manajemen strategis merupakan
berbagai pihak. arus keputusan dan tindakan yang mengarah
 Suatu perusahaan harus dapat mengetahui pada pengembangan strategi efektif untuk
kebutuhan-kebutuhan apa yang diperlukan membantu mencapai tujuan perusahaan. Dari
oleh masyarakat. Karena masyarakat pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
memegang peranan penting terhadap manajemen strategis diwujudkan dalam bentuk
kesuksesan dan kegagalan dari perusahaan perencanaan yang berorientasi pada visi dan
tersebut. misi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
 Dapat mengantisipasi setiap perubahan
kembali secara merata. Perencanaan Strategis
 Manajemen strategi memungkinkan Dalam menghadapi tantangan dan
pemimpin perusahaan untuk mengantisipasi persaingan yang ketat, perusahaan dituntut
perubahan dan menyiapkan pedoman dan untuk mempersiapkan diri secara matang.Hal
pengendalian sehingga dapat memperluas yang pertama-tama dilakukan adalah
kerangkan berpikir mereka secara perspektif. merencanakan strategi yang baik sebagai
 Berhubungan dengan efisiensi dan langkah awal untuk menyelenggarakan
efektivitas. manajemen strategi.Menurut Saladin (2004 : 23)
 Seorang manajer diharapkan dapat p e r e n ca n a a n st r a t e g i s a da l a h : Su a t u
mengkonsentrasikan kemampuannya yang perencanaan ke depan yang ditetapkan untuk
serius agar terjadi keseimbangan dalam dijadikan pegangan , mulai dari tingkat korporet
menciptakan efektivitas dan efisiensi. sampai pada tingkat unit bisnis, produk dan
situasi pasar. Perencanaan strategi merupakan
Manajemen strategis merupakan suatu strategi induk dari manajemen strategi, yaitu
proses untuk merumuskan strategi dan visi, misi, tujuan strategi dan kebijakan. Dari
menentukan tujuan dari perusahaan. Langkah pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa
awal dari proses manajemen strategis adalah tujuan perencanaan strategis adalah :
merumuskan visi, misi, dan tujuan. Karena  Mengukur dan memanfaatkan kesempatan
dengan visi yang jelas yang kemudian sehingga mampu mencapai keberhasilan.
dijabarkan melalui misi, maka pencapaian  Membantu meringankan beban manajer
tujuan dari perusahaan akan berjalan dengan dalam tugasnya.
baik dan sesuai dengan harapan yang  Aktivitas-aktivitas yang dilakukan lebih
diinginkan. Menurut Sedarmayanti (2009 : 91) terkoordinasi.
terdapat beberapa aspek penting dalam  Sebagai landasan untuk memonitor
manajemen strategis : perubahan-perubahan yang terjadi.
 Manajemen strategis merupakan proses  Sebagai bahan evaluasi perencanaan
pengambilan keputusan. selanjutnya.
 Keputusan yang ditetapkan bersifat
mendasar, penting dan menyeluruh Selanjutnya perencanaan strategis menurut
terutama tujuan dan cara melaksanakan atau Yuniarsih dan Suwatno (2008 : 94) adalah :
mencapainya. Seperangkat proses dan aktivitas yang
 Pembuatan keputusan harus dilakukan dilakukan bersama untuk menyelesaikan
dengan melibatkan pimpinan. masalah yang terkait dengan manusia, sejak
 Implementasi keputusan sebagai strategi perumusan rencana, pemantauan selama
organisasi dilakukan seluruh jajaran implementasi sampai ke tahap pengawasannya.
perusahaan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari
 Keputusan yang ditetapkan manajemen sebuah proses perencanaan, maka pada saat
puncak harus diimplementasikan oleh perumusan rencana harus didukung oleh data
seluruh jajaran perusahaan. faktual yang aktual. Perencanaan disusun
Selanjutnya Sedarmayanti (2009 : 91-92) berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi

78
internal saat ini dan dipadukan dengan analisis strategisnya, menurut pendapat Gitosudarmo
prediksi kebutuhan yang akan datang. Analisis (2008 : 90-91) mencakup:
internal dapat dilakukan terhadap kondisi dan  Keunggulan posisi persaingan: Suatu
strategi organisasi, budaya kerja, serta perencanaan strategis harus mampu
rancangan pengembangan organisasi ke depan. membuat perusahaan dapat meraih posisi
Hasil analisis internal digunakan untuk persaingan yang lebih unggul
mendeskripsikan profil organisasi dari sisi dalampercaturan bisnisnya.
kekuatan dan kelemahannya.Merujuk pendapat  Citra perusahaan: Nama baik atau citra
Schuler dalam Yuniarsih dan Suwatno (2008 : 95- perusahaan pada umumnya akan dimulai
96) ada empat tahapan penting dalam dari diperolehnya citra atau image terhadap
perencanaan strategis : brand yang dimiliki oleh perusahaan
 Gathering Analizing and forcasting supply and tersebut.
demand data. Pada tahap ini dilakukan
sejumlah aktivitas mengumpulkan, Selain itu, perencanaan strategis yang dibuat
menginvestigasi, menganalisis dan oleh suatu perusahaan atau Negara meliputi
memprediksi kebutuhan data. tingkatan perencanaan yang menurut pendapat
 Establishing Human Resources Objectives and Wardianto dan Baiquni (2011: 63-64) meliputi
Policies. Penetapan tujuan harus tingkatan :
berlandaskan tujuan dan kebijakan yang  Tingkatan perencanaan internasional.
jelas, agar dapat mengantisipasi  Tingkatan perencanaan nasional.
pengembangan perusahaan dalam merespon  Tingkatan perencanaan masyarakat,
perubahan global. perencanaan resort dan perencanaan wilayah
 Human Resources Programming. Tahap ini pengembangan pariwisata.
dirancang mekanisme dan prosedur  Tingkatan perencanaan situs.
manajemen SDM yang dapat  Tingkatan perencanaan desain teknis
diimplementasikan dengan baik. arsitektural dan lansekaping.
 Human Resources-Planning-Control and
Evaluation. Kegiatan lebih difokuskan untuk Rencana Strategis Pembangunan Pariwisata
mengawasi dan mengevaluasi implementasi Secara konseptual rencana strategis
program-program manajemen SDM. merupakan proses yang secara sistematis dan
berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang
Perencanaan dan kebijakan merupakan berisiko, dengan memanfaatkan sebanyak-
pedoman untuk bertindak.Kebijakan banyaknya pengetahuan antisipatif,
menunjukan bagaimana sumber harus dialokasi mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha
dan tugas harus dilaksanakan. Disisi lain melakukan keputusan tersebut, dan mengukur
langkah-langkah proses perencanaan strategis hasilnya melalui umpan balik yang terorganisir
yang dikemukakan oleh Bryson (2008:32), yaitu : dan berkelanjutan. Menurut Glueck dan Jauch
 Memprakarsai dan menyepakati suatu (2004: 1) strategi diartikan sebagai berikut:
proses perencanaan strategis. Sebuah rencana yang disatukan, luas dan
 Mengidentifikasikan mandat organisasi. terintegrasi yang menghubungkan keunggulan
 Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi. strategi perusahaan dengan tantangan
 Menilai lingkungan eksternal: kekuatan dan lingkungan dan yang dirancang untuk
kelemahan. memastikan bahwa tujuan utama perusahaan
 Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat
organisasi. oleh organisasi. Dalam pengertian tersebut
 Merumuskan strategi untuk mengelola isu. dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu
 Menciptakan visi organisasi yang efektif bagi kesatuan yang menyeluruh yang dirancang
masa depan. untuk mencapai tujuan perusahaan. Dess dan
Miller (Saladin, 2004: 2-3) membagi strategi
Keberhasilan suatu perusahaan tergantung dalam dua bentuk, yaitu strategi yang
kepada pengelola yang bertindak sebagai dikehendaki dan strategi yang direalisasikan.
pelaksana dari program-program kerja yang a. Strategi yang dikehendaki terdiri dari 3 (tiga)
telah direncanakan. Hal yang merupakan elemen yaitu :
ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan atau  Sasaran adalah apa yang ingin dicapai.
Negara dalam merancang perencanaan Dalam sasaran tersebut dibagi lagi ke

79
dalam beberapa tingkatan : Visi : wisata ini mereka lebih banyak menggunakan
merupakan kerangka acuan bagi istilah “tourist attractions”, yaitu sesuatu yang
perusahaan yang tercermin dalam menjadi daya tarik bagi orang untuk
kegiatan nyata. Misi : merupakan tugas mengunjungi daerah tertentu. Hal ini sesuai
dan prinsip pokok dalam menjalankan dengan istilah yang dinyatakan oleh Prof.
visi. Tujuan-tujuan : apa yang seharusnya Marioti dalam Yoeti (1996: 172) bahwa: Objek
dicapai oleh perusahaan. wisata disebut dengan istilah “attractive
 Kebijakan adalah garis pedoman untuk spontanee”, yaitu segala sesuatu yang terdapat di
bertindak. daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik
 Rencana adalah suatu pernyataan dari agar orang-orang mau datang berkunjung ke
tindakan manajer terhadap apa yang suatu tempat daerah tujuan wisata.
diharapkan terjadi. Dari uraian tersebut di atas, dapat ditarik
b. Strategi yang direalisasikan merupakan apa kesimpulan bahwaobjek wisata merupakan
yang dicapai atau yang telah terwujud. suatu tempat tujuan wisata yang mempunyai
Dalam mengimplementasikan strategi daya tarik agar orang mau berkunjung. Objek
tersebut sering mengalami perubahan sesuai wisata sangat berhubungan dengan atraksi
dengan peluang dan ancaman dari strategi wisata.Namun dalam atraksi wisata kita harus
yang telah direncanakan. mempersiapkan terlebih dahulu agar dapat
dilihat. Jadi atraksi wisata merupakan bagian
Menurut Inpres No. 7 Tahun 1999, Rencana dari objek wisata. Sejalan dengan pernyataan
strategis merupakan suatu proses yang tersebut, menurut Yoeti (1996: 181) bahwa: Kita
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai pada hanya akan menyebut sesuatu itu sebagai objek
kurun waktu 1 s/d 5 tahun dengan wisata bila untuk melihat objek tersebut tidak
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala ada persiapan yang dilakukan terlebih dahulu.
yang ada atau mungkin timbul rencana strategis Dengan kata lain kita dapat melihatnya secara
mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, cara langsung tanpa bantuan orang lain, seperti
mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi pemandangan, gunung, sungai, danau, lembah,
kebijkasanaan, program dan kegiatan yang candi, bangunan, monument rumah ibadah,
realistis dengan mengantisipasi perkembangan tugu peringatan dan lain-lain. Dari pernyataan
masa depan. Dengan demikian secara garis besar di atas dapat disimpulkan bahwa objek wisata
rencana strategis kepariwisataan meliputi: merupakan suatu tempat wisata yang dapat
 Menentukan tujuan pengembangan dilihat secara langsung tanpa bantuan orang lain
pariwisata. jika kita berkunjung kesana. Dalam daerah objek
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang wisata yang menjadi tujuan wisatadibagi ke
mempengaruhi perkembangan pariwisata. dalam 3 (tiga) kategori, menurut Prof. Marioti
 Memadukan butir a dan b untuk membuat dalam Yoeti (1996: 173), diantaranya adalah :
kesimpulan mengenai potensi yang dimiliki. Benda-benda yang tersedia di alam,termasuk
 Merumuskan konsep pengembangan iklim, bentuk tanah dan pemandangan, hutan
pariwisata. belukar, flora dan fauna, pusat-pusat kesehatan
 Membuat rekomendasi pengembangan seperti sumber air mineral, sumber air panas,
pariwisata. mandi lumpur dan lain-lain yang semuanya itu
dapat menyembuhkan macam-macam penyakit.
Pengertian Objek Wisata
Istilah objek wisata merupakan bagian dari a. Jenis-jenis Wisata
pariwisata. Kata pariwisata baru popular di Wisata berdasarkan jenis-jenisnya dapat
Indonesia setelah diselenggarakannya dibagi ke dalam dua kategori, yaitu : Wisata
Musyawarah Nasional Tourism eke II di Tretes alam, yang terdiri dari :
JawaTimur pada tanggal 12 s/d 14 Juni 1958.  Wisata Pantai, merupakan kegiatan wisata
Sebelumnya sebagai kata pariwisata digunakan yang ditunjang oleh sarana dan prasarana
kata tourisme (Bahasa Belanda) yang sering pula untuk berenang, memancing, menyelam, dan
di indonesiakan menjadi turisme. Namun yang olahraga air lainnya.
akan dibahas oleh penulis disini mengenai objek  Wisata Etnik, merupakan perjalanan untuk
wisata. Objek wisata hanya dikenal dalam istilah mengamati perwujudan kebudayaan dan
bahasa Indonesia dan tidak dijumpai dalam gaya hidup masyarakat yang dianggap
literature luar negeri.Untuk pengertian objek menarik.

80
 Wisata Cagar Alam, merupakan wisata yang rekreasi
banyak dikaitkan dengan kegemaran akan  Peningkatan mutu pelayanan (service)
keindahan alam.  Diadakan atraksi budaya dan hiburan
 Wisata Buru, meupakan wisata yang  Jalinan hubungan kemitraan dengan whole
dilakukan di negeri-negeri yang memang sellers/retailers didalam dan luar negeri
memiliki daerah atau hutan tempat berburu.  Adanya promosi & pemasaran yang baik dan
 Wisata Agro. Merupakan jenis wisata yang terarah
mengorganisasikan jenis perjalanan ke  Adanya pola distribusi yang tepat sasaran.
proyek-proyek pertanian, perkebunan, dan
ladang pembibitan dimana wisata Sementara itu pula Gunn (dalam Yoeti,
rombongan dapat mengadakan kunjungan. 2002:52) menetapkan sasaran pengembangan
Wisata Sosial Budaya, terdiri dari: pariwisata suatu Daerah Tujuan Wisata sebagai
Peninggalan sejarah kepurbakalaan dan berikut :
monumen. Dan Museum dan fasilitas budya  Pertama, mempersiapkan aksesibilitas,
lainnya. fasilitas dan daya tarik pariwisata sedemikian
rupa sehingga bila wisatawan berkunjung ke
b. Strategi Pengembangan Objek Wisata Daerah Tujuan Wisata tersebut merasa puas,
Pembangunan pariwisata menurut Undang- senang, dan sesuai dengan harapannya,
undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang mengapa ia melakukan perjalanan wisata.
Kapariwisataan disebutkan bahwa objek dan  Kedua, supaya perusahaan-perusahaan yang
daya tarik wisata dilakukan dengan termasuk kelompok industri pariwisata
memperhatikan : memperoleh hasil keuntungan yang
 Kemampuan untuk mendorong peningkatan berimbang atau proporsionaldengan volume
perkembangan kehidupan ekonomi dan kunjungan wisatawan ke daerah itu, apalagi
sosial budaya. bagi pengusaha yang telah menginvestasikan
 Nilai-nilai agama, adat istiadat serta modalnya dalam sektor pariwisata yang
pandangan dan nilai-nilai yang hidup dalam pengembaliannya relatif cukup lama.
masyarakat.  Ketiga, pengembangan yang dilakukan
 Kelestarian mutu lingkungan hidup. hendaknya sekaligus dapat memberikan
 Kelangsungan usaha pariwisata itu sendiri. perlindungan terhadap kerusakan
lingkungan, pencemaran seni dan budaya,
Usaha untuk mengembangkan objek-objek kerusakan lingkungan, pencemaran seni dan
wisata di Kota Sabang perlu dilakukan dengan budaya, kerusakan moral dan kepribadian
mengacu pada kerangka dalam menyusun visi bangsa, kehancuran kehidupan beragama
dan misi serta sasaran pengembangan objek dan terhindar dari perdagangan narkotika
wisata Iboih dan Gapang yang masih belum internasional. Ia menekankan pada ekonomi,
optimal penanganannya sehingga kawasan namun sasaran akhirnya ia menginginkan
objek wisata tersebut perlu dikembangkan agar sasaran ketiga dianggapnya lebih
untuk dapat memikat minat para wisatawan penting diperhatikan.
baik manca negara maupun dalam negeri. Selain
itu tujuan utamanya adalah untuk Dari ketiga bentuk sasaran pengembangan
meningkatkan pendapatan asli daerah Kota objek wisata tersebut, dapat penulis simpulkan
Sabang. Berikut ini beberapa konsep strategi sebagai berikut :
yang ditawarkan oleh Pemerintah Daerah Kota  Mempersiapkan aksesibilitas
Sabang dalam upaya mengembangkan kawasan  Kerjasama dengan industri pariwisata
objek-objek wisata, antara lain :  Pengembangan objek wisata berbasis
 Peningkatan mutu sarana/prasarana lingkungan.
pendukung dan penunjang pariwisata
 Peningkatan mutu/jumlah akomodasi, c. Pengembangan Sektor Pariwisata Untuk
rumah makan, restoran, cafe warung dan Peningkatan PAD
lain-lain. Dengan diberlakukannya otonomi daerah,
 Peningkatan mutu SDM melalui penyuluhan, maka hampir semua daerah diseluruh Indonesia
bimbingan dan pelatihan. berlomba-lomba untuk meningkatkan
 Penataan obyek wisata dan taman rekreasi pendapatan asli daerah. Demikian juga dengan
 Penyediaan sarana dan fasilitas wisata/ pemerintah kota Sabang, meskipun potensi

81
sumber daya alamnya terbatas tetapi melalui Paradiso. Panorama alam yang sangat indah
pemamfaatan sumber daya alam yang efektif untuk untuk dikunjungi adalah Taman laut
dan efisien diharapkan manpu untuk Pulau Rubiah, dan tidak kalah indahnya objek
meningkatkan PAD dari aset yang ada. Selain itu hutan wisata Iboih, air terjun Teluk Sabang,
pemerintah memiliki banyak lahan yang belum Swim Bath, Danau Aneuk Laot, Gua Sarang serta
dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan objek wisata yang strategis Tugu “0 Km”
ekonomi, baik kegiatan tersebut dilaksanakan Republik Indonesia. Ada dua kemungkinan
sendiri oleh pemerintah daerah maupun yang dapat dikaji lebih jauh.Pertama,
dikerjasamakan dengan pelaku usaha baik pengelolaan kawasan wisata supaya diberi
dengan sistem kontrak ataupun dengan kewenangan untuk menarik entry-fee dan
penyertaan modal. Jika aset yang dimiliki dapat menggunakannya tanpa intervensi pihak lain
difungsikan secara optimal, maka akan dapat atau sebaliknya. Otoritas yang otonom dari
menambah sumber PAD. Pilihan pada pengelola kawasan dalam penerimaan sektor
kerjasama sektor pariwisata ini didasarkan pada pariwisata akan dapat menjadi salah satu
asumsi bahwa sektor pariwisata merupakan jaminan pengembangan sektor pariwisata.
potensi utama yang dimiliki dan bisa di Kedua, pendapatan dari sektor pariwisata
kembangkan bersama sebagai sektor unggulan mungkin lebih besar dari biaya infrastruktur
dalam penerimaan PAD dan sebagai salah satu pariwisata atau sebaliknya.Sektor pariwisata
tumpuan untuk meningkatkan kesejahteraan dapat dikatakan layak secara ekonomi apabila
rakyat daerah, karena perkembangan idustri pendapatan lebih besar dari biaya investasi
pariwisata akan diikuti dengan terbukanya infrastruktur dan biaya operasional.Sebaliknya
kesempatan berusaha dan terciptanya lapangan perlu dipertimbangkan kembali dalam
kerja baru. pengembangan pariwisata sangat tergantung
Dalam hal peningkatan pendapatan daerah, dari segi permintaan.Perkiraan pendapatan
pemerintah Kota Sabang membuat suatu hendaknya mempertimbangkan pemasukan di
Peraturan Walikota Sabang Nomor 27 tahun luar entry-fee. Penggunaan alat bantu dan
2007 tentang Rencana Pembangunan jangka persewaan fasilitas dan retribusi usaha
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sabang 2013- penunjang pariwisata yang beroperasi
2017. Kemudian untuk pembangunan sektor dikawasan obyek wisata juga merupakan
pariwisata pemerintah Kota Sabang membuat sumber penerimaan yang potensial.
suatu peraturan yang diberi nama Qanun. Lahirnya Undang-undang otonomi daerah
Qanun Nomor 4 Tahun 2009 Bab II, Pasal 2.2, membuka harapan daerah untuk menggali
Ayat 2.2.5 tentang sektor pariwisata. Dalam segala sumber daya yang dimiliki untuk
Qanun tersebut berisikan bahwa pasca kemampuan keuangan daerah dalam
penandatanganan MoU antara RI dengan GAM pembangunan. Berdasarkan Undang-undang
di Heksinki, Finlandia telah mewujudkan situasi tersebut keuangan daerah dapat bersumber dari :
dan kondisi yang kondusif di Nanggroe Aceh 1. Pendapatan Asli Daerah Yaitu :
Darussalam. a. Hasil Pajak Daerah: Pajak daerah merupakan
Hal ini berimplikasi positif terhadap hasil pungutan daerah yang diambil
pariwisata Kota Sabang.Kota ini memiliki berdasarkan UU Nomor 34 Tahun 2000
potensi objek-objek wisata yang menarik untuk sebagai berikut : Pajak daerah adalah iuran
dinikmati dan dikunjungi.Kota Sabang memiliki wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau
dua kecamatan yaitu Kecamatan Sukajaya dan badab kepada daerah tanpa imbalan
Kecamatan Sukakarya. Di Kecamatan Sukajaya langsung yang seimbang, yang dapat
terdapat objek dan daya taris wisata pantai yang dipaksakan berdasarkan peraturan
dapat dikunjungi seperti Pasir Putih, Pantai Anoi perundang-undangan yang berlaku yang
Itam, Pantai Sumur Tiga, Pantai Tapak Gajah, digunakan untuk membiayai
Pantai Balohan, Pantai Chum, Pantai Reuteuk, penyelenggaraan pemerintrah daerah dan
dan Pantai Aroun. Di kecamatan ini juga dapat pembangunan. Pajak daerah itu sendiri dapat
dinikmati wisata air panas di Jaboi dan dibedakan menurut jenisnya sesuai dengan
Keuneukai. Sedangkan di Kecamatan Sukakarya UU Nomor 34 Tahun 2000 pasal 2 ayat (2)
daya tarik wisata yang dapat dinikmati yaitu yang terdiri dari :
pantai gapang, Pantai Teupin Layeu, Pantai  Pajak Hotel
Teupin Sirui, Pantai Iboih, Pantai Leung Angin,  Pajak Restoran
Pantai Kasih, Pantai Pria Laot dan Pantai  Pajak Hiburan

82
 Pajak Reklame 2. Dana perimbangan
 Pajak Penerangan jalan  Dana Bagi Hasil Daerah (pajak dan sumber
 Pajak Pengambilan Bahan Galian daya alam)
Golongan C  Dana Alokasi Umum
 Pajak parkir.  Dana Alokasi Khusus

b. Hasil Retribusi Daerah 3. Lain-lain pendapatan


Selain pajak daerah, sumber pendapatan  Dana Hibah
daerah dapat bersumber dari hasil retribusi  Pendapatan Dana Darurat
daerah. Menurut UU Nomor 34 Tahun 2000,
retribusi daerah adalah pungutan daerah Menurut Ichlasul Amal & Pratikno (1996),
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian yang paling mendasar adalah pemerintah
ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau daerah diberi kewenangan yang semakin besar
diberikan oleh pemerintah daerah untuk dengan dukungan kepastian hukum dan politik
kepentingan orang pribadi atau badan. yang jelas. Dengan cara ini, diharapkan
Retribusi daerah dibagi ke dalam 3 (tiga) pemerintah daerah tidak lagi disibukkan dengan
golongan : berbagai ketidakpastian persoalan administrasi
 Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas dan politik dengan pemerintah pusat dan
jasa pelayanan yang disediakan atau diharapkan lebih bisa berkonsentrasi dan leluasa
diberikan oleh pemerintah daerah untuk dalam mencari cara baru guna menggali dan
tujuan kepentingan dan kemanfaatan memamfaatkan potensi daerah, termasuk
umum serta dapat dinikmati oleh orang didalamnya peningkatan PAD secara maksimal.
pribadi atau badan. Penggalian potensi daerah ini akan salah sasaran
 Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan apabila masyarakat daerah tidak ikut terlibat
yang diberikan oleh pemerintah daerah. dalam proses penentuan kebijakan. Dengan kata
 Retribusi Perijinan Tertentu adalah lain social empowerment merupakan komponen
kegiatan tertentu pemerintah daerah yang paling mendasar.
dalam rangka pemberian ijin kepada Sementara itu Gunn (dalam Yoeti, 2002:52)
orang pribadi atau badan yang menetapkan sasaran pengembangan pariwisata
dimaksudkan unutk pembinaan, suatu Daerah Tujuan Wisata sebagai berikut :
pengaturan, pengendalian, dan Pertama, mempersiapkan aksesibilitas, fasilitas
pengawasan atas pemanfaatan ruang, dan daya tarik pariwisata sedemikian rupa
penggunaan sumber daya alam, barang, sehingga bila wisatawan berkunjung ke Daerah
sarana, prasarana atau fasilitas tertentu Tujuan Wisata tersebut merasa puas, senang,
guna melindungi kepentingan umum dan dan sesuai dengan harapannya, mengapa ia
menjaga kelestarian lingkungan. melakukan perjalanan wisata. Kedua, supaya
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah atau aset perusahaan-perusahaan yang termasuk
daerah (perusahaan Daerah) kelompok industri pariwisata memperoleh hasil
Perusahaan daerah digolongkan ke dalam 3 keuntungan yang berimbang atau proporsional
(tiga ) macam : dengan volume kunjungan wisatawan ke daerah
 Perusahaan yang diperoleh berdasarkan itu, apalagi bagi pengusaha yang telah
penyerahan dari pemerintah berupa menginvestasikan modalnya dalam sektor
perusahaan yang berasal dari pariwisata yang pengembaliannya relatif cukup
nasionalisasi perusahaan asing. lama. Ketiga, pengembangan yang dilakukan
 Perusahaan yang berasal dari Negara hendaknya sekaligus dapat memberikan
yang diserahkan kepada daerah. perlindungan terhadap kerusakan lingkungan,
 Perusahaan yang didirikan oleh pencemaran seni dan budaya, kerusakan
pemerintah daerah. lingkungan, pencemaran seni dan budaya,
 Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah kerusakan moral dan kepribadian bangsa,
kehancuran kehidupan beragama dan terhindar
Selain pajak dan retribusi daerah, dari perdagangan narkotika internasional. Ia
pendapatan daerah dapat diperoleh melalui menekankan pada ekonomi, namun sasaran
cabang pemerintah daerah (instansi-instansi di akhirnya ia menginginkan agar sasaran ketiga
bawah pemerintah daerah). dianggapnya lebih penting diperhatikan. Dalam
peningkatan penerimaan dari sektor pariwisata

83
pemerintah daerah harus memperhatikan hal- pada tidak tercapainya dampak positif industri
hal apa yang telah disebutkan oleh Gunn. Karena pariwisata dalam peningkatan pendapatan asli
pengembangan sektor pariwisata memiliki daerah, penciptaan lapangan kerja dan sebagai
prospek yang cerah kedepan dalam peningkatan pendorong pembangunan daerah.
penerimaan pemerintah daerah dan masyarakat
setempat. 2. Faktor Aksesibilitas
Kemudahan untuk keluar masuk suatu
d. F a k t o r - f a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i daerah serta kelancaran trasportasi didalam
pengembangan kawasan wisata daerah tersebut serta ketersediaan alat
Pengembangan pariwisata telah komunikasi akan berpengaruh terhadap jumlah
dilaksanakan namun belum efektif dimana kedatangan wisatawan. Transportasi ke sabang
masih belum mencapai sasaran dan tujuan yang belum cukup memberikan pilihan kepada para
diinginkan. Kurang maksimalnya wisatawan, karena transportasi ke sabang hanya
pengembangan pariwisata Kota Sabang, secara bisa ditempuh dengan jalur laut dengan sebuah
umum disebabkan masih banyaknya hambatan Kapal laut ferry dan Kapal cepat Ekspres,
yang dihadapi. Untuk mengatasinya lamanya perjalanan untuk Kapal ferry memakan
memerlukan perhatian dari berbagai pihak, baik waktu sampai dua jam perjalanan sedangakan
itu pemerintah, swasta ataupun masyarakat Kapal cepat Ekspres hanya dengan 30-45 menit
secara keseluruhan. Berdasarkan temuan saja, untuk jalur udara sampai saat ini belum ada
peneliti di lapangan yang diperoleh dari hasil pesawat yang beroperasi khusus untuk
pengamatan, dapat diidentifikasikan faktor- penumpang umum.
faktor yang menghambat pengembangan
pariwisata dalam rangka meningkatkan 3. Faktor belum optimalnya promosi.
pendapatan asli daerah (Thesis, Ricky Irvanda Rendahnya promosi yang dilakukan
2011 : 152-157) yaitu: pemerintah menjadi salah satu faktor
terkendalanya perkembangan pariwisata. Media
1. Faktor Sarana dan Prasarana. promosi yang digunakan dalam
Motivasi yang mendorong orang untuk mempromosikan pariwisata masih terbatas pada
mengadakan perjalanan akan menimbulkan media periklanan, dan peningkatan kualitas
permintaan-permintaan yang sama mengenai sumber daya manusia pemerintah melalui
prasarana dan sarana kepariwisataan, seperti pelatihan dan pembinaan belum optimal,
jaringan telekomunikasi, akomodasi dan lain sehingga aktifitas dalam mengelola promosi juga
sebagainya. Dalam hal ini kesiapan sarana dan masih belum maksimal. Upaya-upaya
prasarana kepariwisataan merupakan salah satu pengenalan potensi-potensi budaya dan alam
faktor penentu berhasilnya pengembangan didaerah-daerah Indonesia dilakukan dengan
industri pariwisata daerah. Terlebih ketika jalan melakukan promosi kepariwisataan. Pada
program otonomi daerah diterapkan, maka abad 21 perkembangan kemajuan teknologi
masing-masing daerah di tuntut untuk lebih informasi dan komunikasi demikian pesat
memberikan perhatiannya pada penyediaan makan diperkirakan akan terjadi persaingan
sarana dan prasarana kepariwisataan yang dipasar global khususnya persaingan dibidang
memadai dan paling tidak sesuai dengan industri pariwisata. Oleh karenanya promosi
standart internasional. Gambaran tentang kepariwisataan merupakan suatu strategi yang
kondisi pariwisata Kota Sabang yang sangat harus dilakukan secara berkesinambungan baik
potensial rupanya tidak diimbangi dengan ditingkat internasional maupun regional.
sarana dan prasarana yang memadai.Misalnya
masih kurangnya fasilitas WC umum, rumah 4. Faktor Sumber Daya Manusia
teduh yang layak.Adapun masih kurangnya Dalam hubungannya dengan pariwisata
industri pendukung lainnya seperti ATM, money menunjukkan bahwa sumber daya manusia
changer, dan fasilitas umum lainnya.Kondisi ini merupakan faktor paling penting sebagai
harus mendapat perhatian serius dari instansi- pelaksana dan penggerak dalam usaha
instansi terkait, karena sarana dan prasara pencapaian tujuan pembangunan
tempat merupakan unsur pokok dalam kegiatan kepariwisataan. Permasalahan sumber daya
industri pariwisata. Apabila pembenahan dan manusia yang muncul dalam pemgembangan
pengelolaan sarana dan prasarana pariwisata adalah kualitas sumber daya manusia
kepariwisataan ditelantarkan akan berakibat yang dimiliki kurang, berkaitan dengan

84
pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam sesuatu yang berkaitan dengan aspek kualitas,
pengemasan daya tarik wisata, diversifikasi nilai atau makna yang terdapat dibalik
produk serta pengembangan masyarakat fakta.Kualitas, nilai atau makna hanya dapat
pariwisata (living culture) yang khas dengan diungkapkan dan dijelaskan melalui linguistik,
memperhatikan arah hubungan antara pelaku bahasa, atau kata-kata. Metode ini dipilih
kepariwisataan, serta secara teknis di lapangan dengan alasan bahwa dengan metode ini
dan non teknis masih belum memadai karena diharapkan dapat mengungkap fakta,
sember daya manusia yang ada secara keilmuan mengidentifikasi, dan mengumpulkan
belum profesional. Dalam hal peningkatan informasi, serta memproyeksikan tentang
sumber daya manusia melalui pelatihan dan strategi pengembangan yang dilakukan oleh
pembinaan belum optimal, sehingga aktivitas Pemerintah Kota Sabang dalam meningkatkan
dalam mengelola promosi juga masih belum pendapatan asli daerahnya. Jenis data yang
maksimal. diperlukan dalam penelitian ini berupa: Data
Berdasarkan kenyataan ini, maka masalah Primer yakni data yang diperoleh langsung dari
sumber daya manusia harus mendapatkan para informan di lapangan melalui wawancara
penanganan dan perhatian yang serius dari secara mendalam (indepth interview), yang
berbagai pihak yang terkait dengan sektor berupa Informasi yang berkenaan dengan
pariwisata apabila menginginkan pengembangan pariwisata di Kota Sabang,
pengembangan potensi pariwisata dapat Informasi yang menyangkut tentang faktor-
berjalan dengan baik dan sesuai target. Bila faktor apa saja yang mendukung dan
pembenahan dilakukan, maka sektor ini akan menghambat pengembangan pariwisata dalam
mampu memberikan kontribusi yang signifikan rangka meningkatkan pendapatan asli daerah di
terhadap pendapatan daerah khususnya dan Kota Sabang dan Informasi lainnya yang
kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Kota mendukung. Data Sekunder yakni data yang
Sabang tidak bisa berkembang dengan baik diperoleh dari dinas/instansi terkait melalui
apabila manusia-manusia yang menanganinya laporan-laporan, buku-buku, catatan-catatan
tidak mempunyai kapabilitas atau kemampuan yang berkaitan erat dengan pengembangan
yang memadai. pariwisata dalam rangka meningkatkan
pendapatan asli daerah di Kota Sabang, yang
5. Faktor belum optimalnya koordinasi meliputi: dokumen atau sumber tertulis,
dengan pihak-pihak terkait. peraturan perundang-undangan, buku-buku,
Apabila dikaitkan dengan pariwisata, majalah, arsip, internet, dokumen resmi dilokasi
menunjukkan bahwa kerjasama merupakan penelitian dan lain-lain yang mendukung
kunci berhasilnya pengembangan potensi penelitian.
pariwisata, baik kerjasama dalam promosi Teknik pengumpulan data sebagai bagian
maupun kerjasama dalam hal penyedian sarana dari metode penelitian yang digunakan,
dan prasarana pariwisata. Dengan demikian meliputi: Pengamatan (Observasi) yaitu
harus ada kebijakan yang mampu menciptakan Mengetahui kecenderungan perilaku seseorang
iklim kerjasama tersebut. Kurangnya koordinasi terhadap suatu kegiatan dapat dilakukan
ini menyebabkan hasil yang dicapai dalam usaha dengan cara menyaksikan secara langsung.
pengembangan pariwisata kurang maksimal Dengan cara inilah kita dapat mempercayai apa
karena tidak adanya saling mendukung satu yang sesungguhnya terjadi karena kita melihat
sama lain. Tidak adanya koordinasi inilah yang dengan mata kepala sendiri. Wawancara adalah
harus dibenahi oleh Pemerintah Daerah Kota percakapan dengan maksud tertentu.
Sabang apabila ingin pembangunan disektor Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pariwisata dapat berjalan dengan baik dan pewawancara dan yang diwawancarai.
maksimal. Wawancara ini untuk mendapatkan informasi
terkait dengan penelitian, adapun yang akan
diwawancarai adalah Kepala Dinas Kebudayaan
C. METODE pariwisata, pengusaha, wisatawan dan tokoh
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian masyarakat yang ada di Kota Sabang.
yang temuan-temuannya tidak diperoleh Pada proses pengolahan data, peneliti
melalui prosedur kuantifikasi, perhitungan mengumpulkan berbagai data dari berbagai
statistik, atau bentuk cara-cara lainnya yang sumber. Kebanyakan data yang diperoleh
menggunakan ukuran angka.Kualitatif berarti peneliti merupakan data lisan yang diperoleh

85
dari informan. Setelah data itu dikumpulkan, D. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
kemudian peneliti melakukan pengelompokkan Kota Sabang merupakan bagian dari Provinsi
data sesuai dengan kategorinya masing-masing. Aceh yang terletak di bagian paling barat pulau
Mengingat proses analisisnya terkadang tidak Sumatera, dengan batas-batas wilayahnya
langsung dilakukan pada data tersebut, maka adalah sebagai berikut :
perlu dilakukan proses penyimpanan dan suatu  Sebelah Utara berbatasan dengan Selat
saat diharapkan data tersebut dapat Malaka.
dikontruksikan dengan baik sesuai dengan tema  Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera
yang sedang dianalisis. Selain melakukan proses Indonesia.
seperti di atas dalam proses pengolahan data,  Sebelah Timur berbatasan dengan Selat
kegiatan seperti proses penyimpanan dan Malaka.
pemanggilan kembali merupakan aktivitas yang  Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera
sangat penting. Hal ini dikarenakan untuk Hindia.
memperbaiki data yang kurang lengkap atau
yang kurang tepat dengan sasaran setelah Kota Sabang juga merupakan pusat Kawasan
dilakukan proses analisis data. Kegagalan dalam Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
membuat skema kerja, pengkodean, pelabelan Sabang berdasarkan Undang-undang Nomor 37
yang kurang tepat akan menyulitkan peneliti Tahun 2000 tentang penetapan peraturan
dalam memanggil data yang telah tersedia. pemerintah pengganti undang-undang nomor 2
Untuk kebutuhan itulah, pengkodean, pelabelan tahun 2000 tentang kawasan perdagangan bebas
serta menempatkan pada tema-tema yang sesuai dan pelabuhan bebas sabang menjadi undang-
harus dirancang sejak awal. Dalam penelitian undang, dengan luas wilayah 153 km², terdiri
kualitatif data diperoleh dari berbagai sumber, atas Pulau Weh, Pulau Rubiah, Pulau Rondo,
dengan menggunakan teknik pengumpulan Pulau Seulako, dan Pulau Klah dengan jumlah
data yang bermacam-macam (triangulasi), dan penduduk 29.843 Jiwa. Kota Sabang yang
dilakukan secara terus menerus sampai datanya terletak di Pulau Weh, lokasi bahari yang indah
jenuh yang selanjutnya dilakukan analisis data. terletak dibagian ujung barat Provinsi Aceh,
Dalam membahas tentang analisis data dalam sekaligus terletak tugu titik nol kilometer Negara
penelitian kualitatif, para ahli memiliki Kesatuan Republik Indonesia. Bagi wisatawan
pendapat yang berbeda. Miles dan Huberman dalam dan luar negeri kota sabang bukanlah kota
dalam Idrus (2009 : 147) mengajukan model yang asing.
analisis data yang disebutnya sebagai model Kota Sabang dibentuk berdasarkan Undang-
interaktif. Model ini terdiri dari tiga hal utama undang Nomor 10 Tahun 1965 tentang
yaitu : (1) reduksi data; (2) penyajian data; dan (3) Pembentukan Kotapraja Sabang dengan
penarikan kesimpulan/verifikasi. Ketiga mengubah Undang-undang Nomor 7 Drt tahun
kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang 1965 tentang Pembentukan Daerah Otonom
berhubungan pada saat, sebelum, selama, dan Kabupaten di Propinsi Sumatra Utara
sesudah pengumpulan data. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1965 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

Gambar 1.
Peta Provinsi Nangroe Aceh Darussalam

86
Nomor 2758). Secara administratif Kota Sabang 1999, dan pada tahun 2001 Dinas Pariwisata
di bagi atas dua kecamatan yaitu kecamatan berganti nama menjadi Dinas Kebudayaan dan
Sukakarya dan kecamatan Sukajaya dan terdiri Pariwisata. Peran Dinas Kebudayaan dan
dari 18 desa/kelurahan. Luas administratif Kota Pariwisata pada awal berdirinya hanya sebatas
Sabang 153 km² dengan lima pulau yang pada promosi objek wisata di Kota Sabang dan
mengitarinya. Kelima pulau tersebut adalah: pembangunan fasilitas penunjang seperti gazebo
Pulau Weh dengan luas 151,752 km²; Pulau ditepi pantai dan jalan setapak di dalam kawasan
Rubiah dengan luas 0,357 km²; Pulau Seulako objek wisata.
dengan luas 0,055 km²; Pulau Klah dengan luas Potensi objek wisata dapat berupa objek fisik,
0,186 km² dan Pulau Rondo dengan luas 0,650 produk-produk wisata maupun atraksi-
km². Pulau Weh atau sering disebut Sabang atraksi.Atraksi pariwisata merupakan potensi
merupakan pulau memukau yang terletak di alam baik pantai maupun pegunungan,
bagian barat laut.Sabang merupakan bagian kebudayaan, termasuk didalamnya peninggalan
paling barat dari kepulauan Indonesia yang sejarah, adat istiadat maupun kehidupan
membentang sejauh lebih 4000 kilometer ke manusia.Berdasarkan hasil observasi langsung
timur.Daya tarik terkuat dari pulau kecil ini dan data-data sekunder yang didapat, sebaran
adalah panorama alamnya.Tanah berliku, teluk potensi objek pariwisata di Kota Sabang dapat
berbatu, pemandangan pelabuhan dan digambarkan sebagai berikut:
hamparan perbukitan.
Pantai-pantai menawan dan desa-desa a. Objek Wisata Bahari terdiri dari :
tradisional yang lengang menjadi bukti  Pantai Anoi Itam: Pantai ini berada di
keindahannya. Pulau Weh atau Sabang kelurahan Anoi Itam Kecamatan Sukajaya
dikelilingi oleh pulau kecil lainnya yang meliputi yang beberapa lokasi pasirnya berwarna
Pulau Klah, Pulau Rubiah, Pulau Seulako dan hitam ini juga menjadi tujuan utama
Pulau Rondo.Seluruh pulau ini mencakup area masyarakat Kota Sabang untuk menikmati
seluas 153 km2 dengan populasi terpusat di keindahan alam pantai dan berenang serta
pulau utamanya Weh.Diantara pulau-pulau memancing.Berjarak 6,5 km dari pusat kota
kecilnya, Pulau Rubiah adalah yang paling dapat dicapai dengan kendaraan roda dua
terkenal. Pulau kecil seluas 17 acre ini dahulu dan roda empat, kondisi jalan yang baik.
merupakan tempat rumah sakit khusus Kondisi pantai kurang terawat dan kotor
perawatan kejiwaan dan setelah itu merupakan serta minim fasilitas pariwisata seperti: cafe
lokasi penting tempat karantina muslim atau warung, ruang basuh atau ruang ganti
Indonesia yang melakukan perjalanan haji ke pakaian dan tempat duduk atau gazebo.
Mekkah. Sejak itu Pulau Weh menjadi terkenal  Pantai Sumur Tiga: Pantai ini juga berpasir
dengan terumbu karangnya yang menakjubkan putih yang terletak di kelurahan Ie melee
di sekeliling pulau.Ekonomi Pulau Weh Kecamatan Sukajaya yang menjadi tujuan
didominasi oleh pertanian.Hampir tiga utama masyarakat Kota Sabang dan
perempat penduduknya terlibat dalam dunia wisatawan untuk menikmati keindahan alam
pertanian dengan kelapa sebagai produk pantai, berenang dan berjemur menikmati
utamanya. sinar matahari, berjarak 3 km dari pusat kota
dapat dicapai dengan kendaraan roda dua
Objek-Objek Wisata di Kota Sabang dan roda empat, kondisi jalan ke destinasi ini
Kebangkitan pariwisata Sabang dimulai pada jukup baik. Disekitar kawasan pantai ini
era tahun 80-an atau tepatnya pada tahun 1986 berdiri limacottage yang cukup baik dengan
diawali dengan datangnya wisatawan dari standar dan pelayanan internasional.
belahan dunia yang menggunakan kapal layar  Pantai Paradiso : Merupakan pantai ditepi
(yacht) dalam perjalanan mereka dari Eropa ke jalan yang ditumbuhi pepohonan cemara
tujuan wisata di Phuket Thailand, Langkawi dan berhadapan langsung dengan Selat
Malaysia, dan Singapura, atau sebagian tujuan Malaka, pantai ini menjadi favorit kunjungan
wisata di Sumatra, Jawa, Bali dan bagian Timur masyarakat dan wisatawan saat menjelang
Indonesia lainnya. senja untuk menyaksikan matahari terbenam
Pengelolaan pariwisata oleh pemerintah dan saat malam hari seraya menikmati
daerah Kota Sabang dimulai pada tahun 1999 bermacam makanan dan minuman di cafe-
diawali dengan berdirinya Dinas Pariwisata cafe sepanjang tepi pantai. Lokasi pantai ini
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun berjarak 0,5 km dari pusat kota dapat di capai

87
dengan kendaraan roda dua atau roda empat Sehingga pantai ini ramai dikunjungi oleh
kondisi jalan baik. Kondisi pantai bersih dan wisatawan domestik dan mancanegara yang
nyaman namun posisi bangunan cafe atau gemar snorkeling dan diving.Disini juga
warung minum kurang teratur atau tertata. disediakan cottage untuk disewakan.
 Pantai Kasih: Pantai Kasih merupakan pantai  Pantai Iboih: Pantai Iboih terletak di Desa
berpasir putih yang letaknya dekat dengan Iboih dengan jarak tempuh 23 kilometer dari
pusat Kota Sabang.Karena letaknya yang Kota Sabang dan letaknya berdekatan dengan
tidak jauh dari pusat kota, masyarakat tugu Nol Kilometer.Karena keindahannya
setempat sering menikmati waktu sore hari yang alami dan mempunyai beraneka ragam
untuk sekadar berjalan-jalan disekitar pantai terumbu karang dan berbagai jenis ikan
ini. Jika di akhir pecan ataupun hari libur tropis. Di pantai ini juga ramai dikunjungi
pantai ini juga banyak dikunjungi warga oleh para penggemar snorkeling dan diving.
setempat.
 Taman Laut Pulau Rubiah: Taman Laut b. Objek Wisata Alam
Rubiah adalah taman laut yang merupakan  Lampu Mercusuar : Lampu ini dibangun oleh
kawasan konservasi. Kawasan ini sangat Belanda pada tahun seribu delapan ratus-an.
terkenal dengan taman lautnya yang indah Posisi lampu ini berada di Pulau Klah, fungsi
dan menjadi tujuan utama wisatawan yang dari lampu ini sebagai pemandu kapal yang
berkunjung ke Kota Sabang. Kawasan akan memasuki pelabuhan Sabang. Tinggi
konservasi ini mempunyai luas 2.600 Ha. menara lampu ini 20 meter, terbuat dari beton
Untuk dapat menikmati keindahan taman selain menara lampu mercusuar disini juga
bawah laut wisatawan dapat melakukannya terdapat sebuah rumah penjaga lampu yang
dengan diving dan snorkling. Kondisi biota juga peninggalan Belanda.
laut di taman laut ini sangat terjaga dengan  Hutan WisataIboih: Hutan WisataIboih ini
baik. merupakan kawasan hutan konservasi satu-
 Kehidupan bawah laut berupa koral dan ikan satunya di Kota Sabang. Didalam hutan
hias merupakan daya tarik pariwisata di taman wisata ini masih banyak bermacam-
Sabang.Perairan disekeliling pulau ini tenang macam flora seperti,jenis anggrek hutan dan
dan airnya sangat jernih. Kehidupan bawah rotan. Sedangkan fauna dikawasan ini
laut yang indah ini merupakan daerah favorit diantaranya: babi hutan, bermacam jenis ular,
bagi para wisatawan dan dikenal dengan bermacam jenis burung (beo, elang ekor
nama Rubiah Sea Garden. putih, dan kelelawar gua). Luas hutan taman
 Pulau Seulako: Pulau ini terletak disebelah wisata ini 1.300 Ha.
utara pantai Iboih.Pulau tidak berpenghuni  Pemandian Air Panas Keuneukai: Lokasi
ini memiliki luas 0,055 Km², kegiatan wisata Pemandian Air Panas ini berada diwilayah
yang dapat dilakukan di pulau ini adalah Keunekai berjarak 16 Km dari pusat kota.
memancing dan diving (menyelam). Pemandian air panas ini merupakan sebuah
 Pulau Rondo: Pulau yang juga tidak kolam pemandian yang menampung
berpenghuni ini merupakan satu-satunya limpahan air panas yang mengandung
pulau terluar Negara Kesatuan Republik belerang dari mata air sebuah gunung
Indonesia di bagian Barat.Potensi wisata berapi.Sumber air panas tersebut berasal dari
bahari memancing dan alam bawah laut. Gunung Sarung Keris.
Biota laut pulau ini cukup indah namun  Panas Bumi Jaboi: Lokasi Panas Bumi ini juga
karena posisinya yang jauh (2 jam pelayaran berada diwilayah Keunekai berjarak 19 Km
dari pusat kota) membuat wisatawan enggan dari pusat kota. Kondisi objek wisata panas
melakukan diving di pulau ini. Tidak tersedia bumi ini belum tersentuh pembangunan
fasilitas pariwisata di pulau ini, namun sehingga kurang terawat dan kurang
dengan potensi yang dimiliki sangat besar dikenal.Panas bumi Jaboi ini dapat
peluang pengembangan pariwisata di daerah dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik
ini.Pulau ini memiliki luas 0,650 Km². tenaga uap (PLTU).
 Pantai Gapang: Pantai Gapang terletak di
Pulau Weh Kotamadya Sabang.Pantai c. Wisata Sejarah
Gapang memiliki kekayaan alam bawah laut  Monumen Nol Kilometer: Monumen
yang luar biasa, pantai pasir putih yang Kilometer Nol terletak di Desa Iboih ujung
lembut dan air pantainya yang jernih. ba'u, 29 kilometer di sebelah barat Kota

88
Sabang dan sekitar 5 kilometer dari Iboih. terarah.
Monumen ini dibangun di titik nol dimana  Adanya pola distribusi yang tepat sasaran.
Indonesia dimulai dari arah barat ke timur.
Monumen ini dibangun di ujung tebing Kajian Hasil Penelitian bahwa Penyusunan
setinggi 22,5 meter yang menghadap strategi pengembangan objek wisata ini
Samudera Hindia. Dalam bahasa Indonesia hendaklah dengan memperhatikan kondisi
monumen ini disebut kilometer nol yang disekitar tujuan objek wisata tersebut. Untuk itu
mempunyai simbol burung Garuda. strategi pengembangan objek wisata di Pantai
 Benteng Pertahanan Jepang: Benteng Gapang dan Pantai Iboih yang dilakukan oleh
pertahanan tentara Jepang atau sering juga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk
disebut benteng Jepang, merupakan sebuah menunjang peningkatan pendapatan asli daerah
bangunan dengan struktur beton bertulang adalah sebagai berikut:
berbentuk persegi berfungsi sebagai tempat  Pembebasan lahan-lahan yang dilakukan
pengintaian, penyerangan dan pertahanan oleh Pemerintah Daerah Kota Sabang melalui
tentara Jepang terhadap serangan tentara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang
Sekutu atau Belanda saat perang dunia bertujuan untuk pengembangan objek wisata
II.Benteng ini tersebar di sepanjang pesisir secara bertahap. Karena selama ini lahan-
pantai. lahan yang ada di sekitar Objek wisata Pantai
Gapang dan Pantai Iboih ini masih dimiliki
Pengembangan Objek-objek Wisata di Kota oleh perseorangan. Alasan peneliti memilih
Sabang strategi ini karena berdasarkan wawancara
Komitmen pemerintah Daerah Kota Sabang dan pengamatan yang dilakukan oleh
untuk mengembangkan pariwisata di Kota peneliti dengan pihak Dinas Kebudayaan dan
Sabang dalam rencana induk pengembangan Pariwisata Kota Sabang. Dalam wawancara
pariwisata daerah, dalam hal ini telah tersebut peneliti dapat memaknai bahwa
disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan pembebasan lahan memang harus dilakukan,
dan Pariwisata Kota Sabang bahwa potensi mengingat untuk mengembangkan suatu
pariwisata di Kota Sabang sangat besar sekali strategi harus didukung dengan fasilitas-
sehingga harus dikelola secara optimal, yang fasilitas untuk menunjang kegiatan sektor
nantinya dapat mendatangkan penerimaan bagi kepariwisataan. Namun pihak Pemerintah
daerah. Master Plan Kawasan Sabang 2007-2021 Kota sabang juga tidak melepas tanggung
telah menetapkan daerah wisata yang akan jawab kepada warganya. Hal ini dilakukan
dijadikan prioritas dalam pengembangan dengan cara melibatkan masyarakat tersebut
Kawasan Pariwisata Sabang dalam jangka waktu untuk bekerja sama dengan pemerintah.
5 tahun mendatang yaitu daerah wisata bahari di Tujuannya adalah selain mata pencaharian
Iboih dan Gapang. Berikut ini beberapa konsep mereka masih ada, mereka juga dapat
strategi yang ditawarkan oleh Pemerintah membantu mempromosikan objek wisata di
Daerah Kota Sabang dalam upaya Pantai Gapang dan Iboih.
mengembangkan kawasan objek-objek wisata,  Berkaitan dengan upaya di atas, strategi yang
antara lain : dilakukan oleh Pemerintah Kota Sabang
 Peningkatan mutu sarana/prasarana adalah memberdayakan masyarakat dengan
pendukung dan penunjang pariwisata. cara berpartisipasi dalam pengembangan
 Peningkatan mutu/jumlah akomodasi, objek wisata di Pantai Gapang dan Iboih.
rumah makan, restoran, cafe warung dan Caranya dengan penyewaan perahu-perahu
lain-lain. boat dan boat kaca, menghidupkan kembali
 Peningkatan mutu SDM melalui penyuluhan, usaha-usaha home industri dari masyarakat
bimbingan dan pelatihan. tentang pembuatan souvenir-souvenir.
 Penataan obyek wisata dan taman rekreasi.  Bersama-sama dengan masyarakat
 Penyediaan sarana dan fasilitas mengadakan kegiatan pembersihan laut dari
wisata/rekreasi. sampah organik. Tujuannya adalah untuk
 Peningkatan mutu pelayanan (service). menjaga kelestarian laut.
 Diadakan atraksi budaya dan hiburan.  Mengadakan kegiatan yang berskala nasional
 Jalinan hubungan kemitraan dengan whole maupun internasional seperti kegiatan
sellers/retailers didalam dan luar negeri. Sabang Jazz Festival, wisata nusantara yang
 Adanya promosi & pemasaran yang baik dan diadakan di Jakarta, Festival Malaka yang

89
diadakan di Malaysia serta kegiatan-kegiatan lapangan dapat diperoleh informasi bahwa
lainnya. akses jalan menuju Pantai Gapang kurang begitu
baik, di samping banyaknya sampah-sampah
Sedangkan kondisi Pantai Iboih saat yang bertebaran sehingga menambah ketidak
dilakukan pengamatan oleh peneliti dapat nyamanan untuk dilihat ataupun di datangi. Hal
dikatakan kurang baik.Dari kelengkapan sarana ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan
dan prasarananya kurang memadai dan kurang peneliti dengan Sekretaris Dinas Kebudayaan
lengkap.Di sekitar Pantai Iboih ini belum dan Pariwisata Kota Sabang sebagai berikut:
mempunyai fasilitas-fasilitas pendukung seperti Jalan setapak sepanjang Pantai Gapang memang
kios-kios souvenir hasil karya masyarakat kurang terawat dan sampah-sampah yang
setempat, kamar mandi yang kurang layak. bertebaran dimana-mana sehingga membuat
Pengembangan kepariwisataan ini tidak lepas pemandangan ini kurang indah. Dari hasil
dari peran organisasi kepariwisataan wawancara, bahwa dapat dimaknai bahwa jalan
pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan setapak menuju Pantai Gapang masih perlu
Kebudayaan Kota Sabang. Sebagaimana diperbaikibaik dari apek jalannya itu sendiri
organisasi tersebut telah diberi wewenang serta maupun dari aspek kebersihannya. Sementara
kewajiban untuk mengembangkan objek-objek itu berdasarkan hasil pengamatan dan studi
wisata yang ada di kota tersebut. Oleh karena itu dokumentasi yang dilakukan peneliti diperoleh
peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di Kota informasi bahwa akses jalan menuju Pantai Iboih
Sabang memegang peranan penting dalam memang sudah cukup baik.Jalan yang sudah di
mengembangkan potensi-potensi objek wisata aspal dan lebar jalan yang cukup besar sehingga
yang dimilikinya guna meningkatkan dapat dilalui baik oleh kendaraan besar seperti
pendapatan di daerahnya. Selain itu perlu juga bus-bus maupun oleh kendaraan kecil yang
dipersiapkan beberapa hal, seperti sumber daya melintas dan menuju ke Pantai Iboih. Disamping
manusianya, kesiapan masyarakat setempat itu terdapat penunjuk jalan untukmencapai ke
dalam membantu pemerintah, dan kesiapan arah pantai ini. Hal ini dapat dilihat dari gambar
sarana dan prasarana yang ada, karena di bawah ini mengenai akses jalan menuju Pantai
bagaimana pun juga para wisatawan baik Iboih. Dari hasil wawancara, dapat dimaknai
domestik maupun mancanegara menghendaki bahwa untuk akses jalan menuju Pantai Iboih
pelayanan yang memuaskan. dapat dikatakan sudah baik.Disamping jalan
yang sudah di aspal, terdapat pula penunjuk
1. Aksesibilitas jalan untuk menuju ke arah pantai tersebut. Dari
Secara umum aksesibilitas menuju objek hasil pengamatan peneliti selama di lapangan,
wisata Pantai Gapang dan Iboih dapat dikatakan dapat diperoleh informasi bahwa keadaan
kurang baik.Jalan menuju Pantai Gapang hanya disekitar Pantai Iboih khususnya jalan menuju
dapat dilalui oleh kendaraan-kendaraan yang Pantai Iboih kurang begitu baik. Hal ini sesuai
kecil seperti minibus dan sedan. Berdasarkan dengan wawancara peneliti dengan Kepala
hasil dilapangan akses jalan menuju Pantai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang
Gapang sangat kecil sehingga akses tersebut sebagai berikut: Aksesibilitas untuk menuju ke
hanya dapat dilalui oleh kendaraan-kendaraan daerah tujuan wisata Pantai Iboih sudah baik,
kecil saja. Disamping itu akses jalan menuju dimana jalan menuju ke tempat tujuan sudah
Pantai Gapang tidak diberi tanda-tanda lokasi menggunakan aspal hotmik sehingga tidak ada
ataupun rambu-rambu yang menunjukkan akses hambatan untuk akses tujuan ke objek wisata
jalan ke pantai tersebut. Dari hasil wawancara tersebut. Sementara itu dari hasil studi
dilapangan di atas dapat dimaknai bahwa akses dokumentasi dan hasil pengamatan peneliti
jalan menuju Pantai Gapang memang sudah di selama di Pantai Iboih dapat diperoleh informasi
aspal namun lebar jalan yang hanya dapat dilalui bahwa akses menuju Pantai Iboih dapat
oleh kendaraan-kendaraan kecil harus diperluas dikatakan kurang begitu baik. Tata letak yang
lagi. Sementara itu jalan setapak yang dilalui tidak teratur dan kondisi pantai yang kurang
untuk menuju ke arah pantai dapat dikatakan begitu dirawat.
kurang baik. Hal ini perlu ditindak lanjuti oleh
Pemerintah Daerah setempat guna menarik lebih 2. Kerjasama
besar lagi wisatawan untuk datang dan Dalam upaya untuk meningkatkan
berkunjung ke pantai ini. keberhasilan pada sektor pariwisata khususnya
Dari hasil pengamatan peneliti selama di di Kota Sabang, diperlukan adanya suatu

90
kerjasama yang baik dan berkelanjutan antara wawancaranya dengan peneliti, pengusaha
Pemerintah Daerah Kota Sabang dengan sektor pariwisata berharap adanya kerjasama
berbagai pihak yang berkecimpung dalam secara berkesinambugan, berikut petikan
kepariwisataan Kota Sabang. Hal ini bertujuan wawancaranya: Bentuk kerjasama yang kami
untuk meningkatkan kunjungan para wisatawan lakukan dengan Pemerintah Kota Sabang untuk
baik domestik maupun mancanegara.Salah satu memajukan potensi wisata adalah dengan
kerjasama tersebut antara lain dengan membangun fasilitas-fasilitas untuk
pengusaha sektor pariwisata maupun dengan mendukung pengembangan objek-objek wisata
agen perjalanan. Namun dalam kenyataannya disini. Hal ini perlu diupayakan lagi kerjasama
kerjasama yang dilakukan Pemerintah Kota antara Pemerintah Kota Sabang dengan
Sabang ini belum berjalan dengan pengusaha sektor pariwisata secara
maksimal.Menurut pengamatan peneliti selama berkesinambungan agar pengembangan objek
di lapangan, diperoleh informasi bahwa wisata di Pantai Gapang dapat lebih
Pemerintah Kota Sabang dalam menjalin ditingkatkan lagi.Namun upaya ini masih belum
kerjasama dengan pengusaha sektor pariwisata terlaksana sesuai dengan harapan mengingat
ini belum berjalan dengan maksimal. Hal ini keterbatasan lahan-lahan dan masalah
sesuai dengan wawancara yang dilakukan keuangan. Sedangkan hasil wawancara peneliti
peneliti dengan pengusaha sektor pariwisata dengan pengusaha sektor pariwisata di Pantai
sebagai berikut: Sampai saat ini kerjasama yang Iboih hampir sama permasalahannya dengan di
kami jalin dengan Pemerintah Kota Sabang Pantai Gapang.
terutama dalam pengadaan fasilitas-fasilitas
yang berkaitan dengan kepariwisataan Kota 3. Pengembangan Berbasis Lingkungan
Sabang belum berjalan dengan maksimal.Hal ini Sabang merupakan bagian dari masa lalu dan
dikarenakan kurangnya lahan-lahan serta masih masih banyak bangunan kolonial yang berdiri
banyaknya lahan-lahan yang dimiliki oleh kokoh.Di sepanjang jalan dalam Kota Sabang
pribadi. Dari hasil wawancara tersebut diatas, masih terdapat pohon-pohon raksasa yang
dapat dimaknai bahwa kerjasama yang dijalin ditanam oleh Belanda puluhan tahun lalu yang
oleh Pemerintah Kota Sabang dengan pengusaha masih kelihatan kokoh. Banyak pengunjung
sektor pariwisata belum berjalan dengan yang menyebutkan Kota Sabang sebagai sebuah
maksimal. Hal ini dikarenakan masih banyak kota di Indonesia yang masih natural dengan
lahan-lahan di sekitar Pantai Gapang dan Iboih peninggalan sejarah kolonialnya dan
yang dimiliki oleh pribadi atau perorangan. masyarakat yang ramah. Di sekitar Kota Sabang
Sementara itu dari hasil pengamatan dan para pengunjung juga dapat menikmati
studi dokumentasi yang dilakukan peneliti di indahnya pantai yang sebagian masih dikelilingi
Pantai Gapang, diperoleh informasi bahwa oleh benteng pertahanan peninggalan Jepang di
fasilitas-fasilitas umum yang berada di Pantai masa lalu.
Gapang ini masih sama seperti di Pantai Iboih. Untuk menjaga agar peninggalan-
Hal ini sebagai dampak dari kurangnya peninggalan sejarah masa lalu tersebut tetap
kerjasama yang dijalin sehingga mengakibatkan terjaga dan mengembalikan minat wisatawan
tidak terawatnya fasilitas-fasilitas umum yang domestik maupun mancanegara, Pemerintah
ada di Pantai Gapang ini. Hal ini sesuai dengan Kota Sabang melalui Dinas Kebudayaan dan
wawancara peneliti dengan salah satu Pariwisata melakukan pengembangan objek-
wisatawan domestik yang berkunjung ke Pantai objek wisata berbasis lingkungan.
Gapang sebagai berikut: Fasilitas yang dimiliki Pengembangan objek-objek wisata berbasis
oleh Pantai Gapang tidak sebanding dengan lingkungan yang dilakukan Dinas Kebudayaan
keindahan dan pesona alam yang dimiliki oleh dan Pariwisata Kota Sabang bekerja sama
Pantai Gapang ini. Seharusnya pihak dengan berbagai instansi diantaranya adalah
pemerintah setempat pro aktif dalam menangani Badan Pelabuhan Kawasan Sabang, Dinas
permasalahan ini. Dari hasil wawancara di atas Perhubungan dan Komunikasi, Dinas Kelautan,
dapat dimaknai bahwa adanya kekecewaan dari Bappeda Kota Sabang serta masyarakat
wisatawan terhadap fasilitas-fasilitas yang setempat. Hal ini sesuai dengan wawancara
berada di Pantai Gapang ini. Untuk itu yang dilakukan oleh peneliti dengan Kepala
diperlukan suatu upaya dengan melakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang
kerjasama dengan berbagai pihak terutama sebagai berikut: Dalam upaya untuk
pengelola sektor pariwisata. Dalam mengembangkan objek-objek wisata yang ada di

91
Gambar 2.
Aksesibilitas menuju Pantai Gapang dan Pantai Iboih

Kota Sabang ini kami telah melakukan kerjasama kelengkapan sarana dan prasarana yang
dengan berbagai pihak seperti Badan Pelabuhan memadai.Dari hasil pengamatan peneliti selama
Kawasan Sabang, Dinas Perhubungan dan di lapangan dapat diperoleh informasi bahwa
Komunikasi, Dinas Kelautan, Bappeda serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Pantai
dengan melibatkan masyarakat setempat. Gapang dan Pantai Iboih ini belum memadai.
Dari hasil wawancara di atas dapat Fasilitas umum berupa WC sangat buruk
disimpulkan bahwa pengembangan objek-objek kondisinya, tidak terdapatnya money changer
wisata yang berbasis lingkungan telah untuk memudahkan para wisatawan
dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan bertransaksi serta penginapan-penginapan yang
Pariwisata Kota Sabang. Namun dalam masih terlihat kumuh di sekitar Pantai Gapang
pelaksanaannya masih terdapat hambatan yang dan Pantai Iboih.
mengganggu kelancaran proses pemgembangan
objek wisata yang berbasis lingkungan ini. Salah b. Aksesibilitas
satu hambatannya adalah dari kurangnya lahan- Faktor lainnya yang dapat menjadi hambatan
lahan dan dari faktor biaya. Hal ini sesuai dalam pengembangan objek-objek wisata di
dengan wawancara peneliti dengan Kepala Kota Sabang adalah faktor aksesibilitas.Seperti
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai yang telah dijelaskan di atas, aksesibilitas untuk
berikut : Permasalahan yang sering muncul yang dapat mencapai ke tujuan Pantai Gapang dan
dihadapi oleh kami adalahdana yang ada di Pantai Iboih masih terkesan belum maksimal
Dinas Kebudayaan danPariwisata tidak cukup keberadaannya. Terutama aksesibilitas dari
dan lahan-lahan yang ada di sekitar Pantai pantai Gapang dan Pantai Iboih ke tempat-
Gapang dan Pantai Iboih masih banyak dimiliki tempat lainnya. Hal ini seperti terlihat dalam
oleh pribadi,sehingga pemerintah susah untuk Gambar 2.
mengembangkan hasil yang akan dicapai. Dari Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa kondisi
hasil wawancara di atas dapat disimpulkan sarana umum untuk berlabuhnya kapal yang
bahwa masalah lahan dan biaya menjadi salah akan berlabuh di pantai Gapang dan Pantai Iboih
satu faktor yang menghambat pengembangan ini terlihat buruk. Dari kondisi yang terlihat pada
objke-objek wisata di Kota Sabang. gambar di atas, akses jalan menuju darat yang
terlihat sangat rawan, kondisi bangunan yang
Faktor-faktor yang menghambat sudah tidak layak dapat mengakibatkan
pengembangan objek-objek wisata di Kota kecelakaan bagi para penumpang yang hendak
Sabang berkunjung ke Pantai Gapang dan pantai Iboih
Adapun faktor-faktor yang menghambat ini. Kendala aksesibilitas lainnya adalah tidak
pengembangan objek-objek wisata di Kota adanya lapangan terbang untuk umum, karena
Sabang khususnya objek wisata di Pantai sampai saat ini lapangan terbang yang dimiliki
Gapang dan Pantai Iboih adalah sebagai berikut : oleh Kota Sabang hanya diperuntukkan untuk
a. Sarana dan prasarana kegiatan militer saja.Jadi akses menuju Kota
Sarana dan prasarana merupakan salah satu Sabang ini hanya dapat dilalui oleh Kapal Ferry
faktor penunjang dalam pengembangan objek- saja atau tepatnya dengan melalui jalur laut saja.
objek wisata yang ada di Kota Sabang. Keadaan
objek-objek wisata di Kota Sabang yang terkenal c. Sumber daya manusia
eksotik dan alami ini tidak diimbangi dengan Sumber daya manusia yang dimiliki oleh

92
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang efektif sehingga hasil yang dicapai masih belum
masih terbilang kurang baik dari segi kualitas maksimal.Untuk itu diperlukan adanya inovasi-
maupun kuantitasnya. Dari segi jumlah sumber inovasi lainnya yang dapat mempromosikan
daya manusiayang dimiliki oleh Dinas objek-objek wisata di Kota Sabang sehingga
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang masih dapat menarik minat para wisatawan baik lokal
banyak pegawai yang belum memiliki maupun mancanegara.
pendidikan tentang kepariwisataan. Hal ini
sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan e. Kurangnya koordinasi
peneliti pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam mengembangkan objek-objek wisata
Kota Sabang dimana pegawai yang memiliki yang ada di Kota Sabang, Pemerintah Daerah
latar belakang pendidikan tentang Kota Sabang yang dalam hal ini Dinas
kepariwisataan baik Diploma 3 maupun Strata 1 Kebudayaan dan Pariwisata belum
hanya 4 (empat) orang yang terdiri dari 3 (tiga) mamaksimalkan koordinasi dengan pihak-pihak
orang dari program DIII Kepariwisataan dan 1 terkait.Hal ini dapat menjadi salah satu
(satu) orang dari program S1 Kepariwisataan. hambatan dalam pengembangan objek-objek
Dari keseluruhan pegawai yang ada di Dinas wisata di Kota Sabang. Kurangnya koordinasi ini
Kebudayaan dan Pariwisata, berjumlah hanya 31 dapat mengakibatkan hasil yang dicapai dalam
(tiga puluh satu) orang saja.Untuk lebih jelasnya upaya pengembangan objek-objek wisata di
dapat dilihat dari Tabel 2 mengenai jumlah Kota Sabang kurang maksimal.Sehingga
pegawai dan latar belakang pendidikannya. mengakibatkankerjasama yang telah dijalin
kurang maksimal dan kurangnyanya
Tabel 2. Jenjang Pendidikan Pegawai Dinas dukunganantarasatu sama lainnya. Kurangnya
Kebudayaan dan Pariwisata Kota koordinasi inilah yang harus dibenahi oleh
Sabang Pemerintah Daerah Kota Sabang yang dalam hal
Jenis Pendidikan Jumlah ini melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
S2 3 jika ingin mengembangkanobjek-objek wisata
S1 12 dapat berjalan dengan baik dan maksimal.
SMA/SMK 11
Upaya-upaya yang dilakukan dalam
DIII 2
mengembangkan objek-objek wisata di Kota
TKK 3 Sabang
Jumlah 31 Adapun upaya-upaya dalam perencanaan
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang untuk pengembangan objek wisata di Pantai
Gapang dan Pantai Iboih yang dilakukan oleh
Berdasarkan Tabel 2 dapat dapat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang
disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan dianggarkan dalam anggaran keuangan tahun
pegawai pada Dinas Kebudayaan dan 2013 adalah :
Pariwisata Kota Sabang masih banyak pegawai a. Dari Aspek Sarana dan Prasarana
yang berlatar belakang pendidikan di bawah S1.  Pembangunan fasilitas-fasilitas umum
Jumlah tenaga ahli kepariwisataan yang minim seperti WC, penginapan
masih juga merupakan hambatan bagi Dinas  Perluasan lahan-lahan parkir
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang dalam  Pembangunan ruang hijau terbuka dan
perencanaan dan pengembangan objek-objek  Pengadaan air bersih bagi kebutuhan para
wisata. wisatawan

d. Kurangnya promosi b. Dari Aspek Aksesibilitas


Faktor lainnya yang dapat menghambat  Perencanaan Dermaga kapal layar yang akan
pengembangan objek-objek wisata di Kota di bangun di Pantai Gapang.
Sabang adalah kurangnya promosi yang  Membuat rambu-rambu dan penunjuk arah
dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan yang menuju ketempat objek wisata.
Pariwisata Kota Sabang.Dalam melakukan
promosinya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata c. Sumber Daya Manusia
Kota Sabang hanya sebatas penyebaran brosur-  Penambahan jumlah personil
brosur dan pamplet-pamplet.Hal ini menurut  Pembinaan dan pelatihan yang diberikan
pengamatan peneliti dirasakan masih kurang kepada para pegawai Dinas Kebudayaan dan

93
Pariwisata berbasis lingkungan serta belum terlaksananya
kebijakan pariwisata sesuai dengan yang
d. Promosi tertuang di Qanun Nomor 4 Tahun 2009 tentang
 Mengadakan kegiatan-kegiatan untuk sektor pariwisata. Strategi Pengembangan Objek
menarik wisatawan, misalnya Sabang Jazz Wisata Pantai Gapang dan Pantai Iboih di Kota
Festivasl 2012 Sabang sangat potensial untuk dikembangkan di
 Lomba sepeda gunung tingkat Nasional masa yang akan datang dengan keindahan
 Melalui situs-situs di internet tentang panorama pantai dan lingkungan yang masih
kepariwisataan Sabang alami untuk dikelola. Pemerintah Kota Sabang
 Berpartisipasi dalam kegiatan Wisata selama ini kurang memperhatikan terhadap
Nusantara yang dilakukan di Jakarta oleh potensi kedua objek wisata tersebut hal ini dapat
Kementrian Pariwisata dan Festival Malaka dilihat bagaimana infrastruktur menuju ke
yang dilakukan di Malaysia. Hal ini bertujuan tempat tersebut kurang memadai dari apa yang
untuk mempromosikan objek-objek wisata di diharapkan.
Kota Sabang. Hambatan-hambatan yang ada dalam
Pengembangan Objek Wisata Pantai Gapang dan
e. Koordinasi Pantai Iboih di Kota Sabang adalah terbatasnya
Koordinasi yang dilakukan oleh Dinas dukungan dana dari Pemerintah Kota Sabang,
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang adalah karena dengan dana yang besar tentunya dapat
sebagai berikut : Dengan Bappeda Kota Sabang mempermudah penyediaan sarana dan prasana
yang berfokus tentang pembenahan kawasan serta fasilitas penunjang lainnya. Perbaikan
dan tata ruang, dengan Dinas Pekerjaan Umum akses menuju kedua lokasi tersebut dapat
yang berfokus pada sarana dan prasarana umum dilakukan dengan perbaikan sarana jalan,
yang ada di kawasan objek wisata di Pantai penyediaan sarana transportasi baik darat
Gapang dan Iboih, seperti, penyediaan Mandi, maupun melalui laut dengan penyedian
Cuci Kakus (MCK),tempat sampah, lahan parkir dermaga yang memadai.
dan tempat duduk, dengan Dinas Perikanan dan Hambatan lainnya yaitu kurangnya promosi
Kelautan yang berfokus terhadap pelestarian yang dilakukan oleh pengelola maupun
dan penanaman terumbu karang, dengan Dinas Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas
Kehutanan penanaman hutan bakau di pesisir Pariwisata dan Kebudayaan dalam
pantai, dan dengan Dinas Perhubungan Kota mempromosikan potensi wisata pantai gapang
Sabang yang berfokus pada penyediaan dan iboih secara luas, ini juga didukung dengan
transportasi menuju ke objek wisata serta kurangnya kerjasama dengan instansi-instansi
pembuatan rambu-rambu dan penunjuk arah. yang terkait dalam hal kepariwisataan misalnya
kurang kerjasama dan lemahnya koordinasi
antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Sabang dengan Bappeda, Dinas Pekerjaan
Adapun hasil dari penelitian ini dapat Umum, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas
disumpulkan sebagai berikut: Kehutanan Dinas Perhubungan dan
a. Kesimpulan Komunikasidan Badan Pelabuhan Kawasan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan Sabang (BPKS).
pada Bab IV, selanjutnya dilakukan dengan Kompetensi Sumber Daya Manusia yang ada
proses analisis data yang peneliti lakukan selama pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan belum
penelitian di lapangan berkaitan dengan judul cukup mendukung terhadap strategi
yang peneliti ambil yaitu Strategi pengembangan dan pengelolaan objek-objek
Pengembangan Objek Wisata Pantai Gapang dan wisata sehingga mengakibatkan banyak dari
Pantai Iboih di Kota Sabang Dalam objek wisata yang tidak bisa dikelola dengan
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik padahal potensi wisata tersebut mampu
Kota Sabang secara umum peneliti menganggap menduklung terhadap peningkatan PAD Kota
bahwa belum optimal. Tidak optimalnya Sabang jika dapat dikelola dengan baik. Untuk
Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai mengatasi hambatan-hambatan, maka upaya
Gapang dan Pantai Iboih Di Kota Sabang Dalam yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kebudayaan Kota Sabang yaitu memfokuskan
Kota Sabang didasarkan pada indikator pada kawasan wisata yang harus ditata dan
aksesibilitas, kerjasama dan pengembangan dibenahi yang meliputi peningkatan

94
infrastruktur, penyediaan fasilitas pendukung dari pembuatan souvenir-souvenir yang
seperti penyediaan lahan parkir, air bersih, WC menggambarkan kebudayaan Aceh
umum yang layak untuk kenyamanan umumnya dan Kota Sabang khususnya.
pengunjung. Melaksanakan kegiatan Selain itu dari kampong wisata ini juga dapat
pembersihan laut dari sampah-sampah serta dinikmati berbagai macam kuliner khas
menyediakan tempat-tempat sampah di lokasi Aceh. Jadi pengunjung selain dapat
Pantai Gapang dan Pantai Iboih. Disamping itu menikmati keindahan alamnya, juga dapat
juga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota menikmati kuliner yang disajikan serta
Sabang berupaya meningkatkan kerjasama melihat kegiatan-kegiatan masyarakat
dengan instansi-instansi yang terkait dalam hal setempat dalam pembuatan souvenir.
pengelolaan pariwisata.  Bekerjasama dengan Dinas Informasi
setempat untuk menggunakan teknologi
b. Rekomendasi tepatguna dalam pengembangan objek-objek
Berdasarkan kesimpulan di atas dan untuk wisata di Kota Sabang khususnya Pantai
mendorong suksesnya Pelaksanaan Strategi Gapang dan Pantai Iboih.
Pengembangan Objek Wisata Pantai Gapang dan
Pantai Iboih Di Kota Sabang. Perlu diperhatikan
hal-hal berikut ini: REFERENSI
 Sarana dan prasarana harus diperhatikan dan Affifudin, 2010, Pengantar Administrasi Pembangunan,
ditata rapi sehingga dapat memberikan Alfabeta : Bandung.
kenyamanan terhadap pengunjung ke objek Faisal, Sanapiah. 2001. Format-format Penelitian Sosial.
Jakarta : Raja GrafindoPersada.
wisata.
Gitosudarmo, Indriyo. 2008. Manajemen Strategis.
 Peningkatan Kompentensi Sumber Daya
BPFE : Yogyakarta.
Manusia Khususnya pegawai pada Dinas Glueck, William F and Jauch Laurance R., 2000.
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sabang Bussiness Policy and Strategic Management, and
dalam pelaksanaan tugas. Integrated Approach. Houghton MiflinCompany :
 Gencarnya promosi yang dilakukan di dalam USA.
negeri dan luar negeri dengan cara melalui Saladin, Djaslim. 2004. Manajemen Strategi dan
festival yang di adakan rutin setiap tahun Kebijakan Perusahaan. Linda Karya : Bandung.
dalam skala nasional dan internasional. Syafi'i, HM, 2009, Manajemen Pembangunan Daerah,
Seni dan Aplikasi, Averroes Press : Malang.
 Masyarakat diharapkan bisa mendukung dan
Wardianto dan Baiquni. 2011. Perencanaan dan
berpartisipasi terhadap progam pariwisata
Pengembangan Pariwisata. Lubuk Agung:
yang dikembangkan di Pantai Gapang dan Bandung.
Iboih, serta menjaga dan melestarikan Yin, Robert K, 2009, Studi Kasus: Desain dan Metode,
kawasan di sekitar pantai. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
 Bekerja sama dengan Biro Perjalanan Wisata Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata.
(BPW), dengan penggunaan teknologi sangat Bandung: Angkasa.
diperlukan dalam pelayanan penjualan tiket Yoeti Oka A, 2002. Perencanaan & Pengembangan
dengan teknologi sangat diperlukan dalam Pariwisata. PT Pradnya Paramita, Jakarta.
Yuniarsih dan Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya
pelayanan penjualan tiket dengan beberapa
Manusia. Alfabeta : Bandung.
airline yang diwakili oleh biro perjalanan
Undang-UndangNomor 10 Tahun 2009 Tentang
wisata yang bersangkutan, atau reservasi Kepariwisataan.
hotel yang kesemuanya itu memerlukan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentangPajak
pelayanan yang serba cepat. Daerah dan Retribusi Daerah.
 Dibentuknya kampong wisata yang Qanun Kota Sabang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
bertujuan selain dapat menambah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
pendapatan asli daerah, juga dapat (RPJPD) Kota Sabang Tahun 2007-2027.
memberikan penghasilan kepada
masyarakat. Dalam hal ini masyarakat sekitar
Pantai Gapang dan Pantai Iboih
diberdayakan dalam upaya membantu
pemerintah setempat mempromosikan daya
tarik wisata yang dimiliki oleh Kota Sabang
dengan cara menghidupkan kembali usaha-
usaha yang telah dirintis masyarakat baik

95

Anda mungkin juga menyukai