Anda di halaman 1dari 115

CV.

ERANG URBAN CONSULTANT / ARCHITECTURE – URBAN DESIGN

DOKUMEN PENAWARAN
FILE I -ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN


PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN
PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


KABUPATEN KONAWE SELATAN
KATA PENGANTAR
Pelelangan pekerjaan jasa konsultasi dimaksudkan untuk mendapatkan salah satu
peserta yang dianggap paling memenuhi persyaratan sebagai pelaksana pekerjaan di mana
sebagai tolak ukurnya, konsultan tersebut bisa memahami apa yang tertuang dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) serta dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien, profesional dan
diharapkan munculnya berbagai gagasan yang baik sehingga sasaran dari pekerjaan tersebut
dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan.

Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti pelelangan pekerjaan


“PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)”, CV. Erang Urban
Consultant sebagai salah satu peserta dari pelelangan pekerjaan menyusun Usulan Teknis ini.

Usulan Teknis merupakan suatu presentasi atas pemahaman Konsultan terhadap jenis
dan lingkup pekerjaan, serta usaha yang akan dilakukan Konsultan apabila dapat memenangkan
pelelangan ini, untuk selanjutnya melaksanakan seluruh pekerjaan secara efisien dengan kualitas
yang memenuhi persyaratan. Untuk ini CV. Erang Urban Consultant berpedoman pada Kerangka
Acuan Kerja (KAK) dan Berita Acara penjelasan pekerjaan, di samping pengalaman perusahaan
dalam menangani pekerjaan sejenis serta ketersediaan tenaga ahli yang terkait pada pekerjaan
ini.
Atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan kepada kami untuk mengikuti
pelelangan pekerjaan ini, kami ucapkan terima kasih.

Kendari, 15 Juli 2022


CV. Erang Urban Consultant

Ir. Moh. Fadhli A. Toparakkasi, S.Ars


Direktur

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemerintah Indonesia dalam memenuhi target Sustainable Development
Goal’s/SDGs pada tujuan 11 sustainable cities and communities telah
berupaya keras untuk menangani perumahan kumuh dan permukiman
kumuh, hal ini terlihat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2020-2024, Pemerintah mencanangkan penataan permukiman
kumuh sebagai isu strategis yang diintegrasikan dengan rencana
pembangunan rumah susun dan rencana pembangunan lintas sektor melalui
tiga pola penanganan yakni program pemugaran (restorasi), peremajaan
(renewal), dan permukiman kembali (redevelopment).
Meningkatnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh merupkan
dampak dari dinamika kehidupan masyarakat yang mengakibatkan
menurunya kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang ditandfai
dengan rendahnya kualitas mutu pelayanan pelayanan air minum, drainase,
air limbah, dan pelayanan persampahan serta ketidak teraturan letak
bangunan.
Kondisi tersebut menimbulkan paradigma buruk terhadap penyelenggaraan
pemerintahan yang memberikan citra negatif tehadap kemampuan
pemerintah dalam pelayanan kehidupan dan penghidupan warganya, untuk
meminimalisir dampat tersebut Pemerintah Kabupaten Konawe selatan akan
Menyusun Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) tahun anggaran 2022, sebagaimana
yang diamanatkan dalam undang undang no 1 tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman, bahwa pemerintah Kabupaten/Kota menyusun
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman (RP3KP) dan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) serta menetapkan
Kawasan perumahan Kumuh dan permukiman kumuh. Rencana Pencegahan
dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(RP2KPKPK) merupakan dokumen rencana aksi penanganan dan pencegahan
permukiman kumuh yang memuat rumusan strategi, kebutuhan program dan
investasi untuk mewujudkan permukiman yang bebas kumuh atau lingkungan
hunian yang layak,
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Konawe Selatan adalah
dokumen perencanaan dengan lingkup atau skala kawasan yang bersifat
menyeluruh (komprehensif) dan terpadu, tidak hanya berupa rencana
kegiatan penanganan bersifat fisik namun mencakup juga kegiatan-kegiatan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 1


yang bersifat non-fisik (peningkatan kapasitas/pemberdayaan, sosial dan
ekonomi).

1.2 Nama Pekerjaan


Sesuai dengan lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan, nama pekerjaan
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
(RP2KPKPK)

1.3 Lokasi Pekerjaan


Lokasi Pekerjaan ini berada di Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi
Tenggara

1.4 Maksud Dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan “PENYUSUNAN DOKUMEN
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN
KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)” adalah:
dimaksudkan sebagai Petunjuk dalam penyusun penanganan Perumahan
Kumuh dan permukiman kumuh di kabupaten Konawe selatan sebagai
dokumen yang mengikat para pihak yang terkait dalam penaganan lingkunagn
permukiman dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dasar terhadap
pencegahan dan Peningkatan kualitas perumahan Kumuh dan permukiman
kumuh.

1.5 Sumber Dana


Biaya Penyusunan dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) adalah sebesar
Rp.270.000.000,00 (Dua Ratus Tujuh Puluh Juta Juta rupiah), yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Konawe
Selatan Tahun Anggaran 2022.

1.6 Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan penyusunan Dokumen Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(RP2KPKPK) adalah 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender terhitung Sejak
tanggal ditandatanganinya Surat Perintah Kerja atau sesuai dengan Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan

1.7 Output Jasa Konsultansi


Penyusunan Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) memuat
Perencanaan Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh yang

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 2


menjelaskan strategi penanganan kumuh secara spatsial, tipologi kawasan,
indikasi program kegiatan penanganan kawasan kumuh oleh seluruh pelaku
pembangunan, strategi pendanaan/investasi dan nota kesepakatan Bersama
bagi semua pelaku dalam pengendalian pembangunan bersama selama jangka
waktu 2022-2026 dengan lampiran:
a. Pemutahiran SK Bupati Konawe Selatan No 648/213 Tahun 2018 Tanggal
26 Juni 2018. Tentang Penetapan Lokasi Perumahan kumuh dan
Permukiman Kumuh Kabupaten Konawe Selatan
b. Berita acara kesepakatan tiap tahapan penyusunan
c. Dokumentasi kondisi eksisting berupa foto/ film udara (aerial
view/Drone)
d. Berita Acara hasil kesepakatan/Memorandum program.
e. Peta Perencanaan skala 1:1000 dan 1:5000,
f. Dokumentasi Visual dan Visualisasi 3 dimensi Dokumen Perencanaan
(film, Clip/dokumenter).

1.8 Sistimatika Penawaran Teknis


Penyajian Penawaran Teknis CV. ERANG URBAN CONSULTANT untuk
pekerjaan PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN
PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH (RP2KPKPK), secara sistimatis dibagi dalam beberapa pokok
bahasan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bagian awal yang membahas tentang latar belakang, tujuan
pekerjaan, hasil yang diharapkan, nama pekerjaan, lokasi pekerjaan, ruang
lingkup pekerjaan dan sistematika penyajian usulan serta peta lokasi
pekerjaan.

BAB II : PENGALAMAN PERUSAHAAN


Membahas tentang latar belakang pendirian perusahaan, pengelola, sistem
organisasi perusahaan, tenaga-tenaga ahli yang dimiliki, lingkup layanan dan
gambaran tentang kiprah perusahaan dalam bidang jasa konsultansi
dituangkan dalam uraian pengalaman perusahaan dalam mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan yang sejenis maupun yang tiak sejenis dalam kurun
waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir.

BAB III : PEMAHAMAN TERHADAP KAK


Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang proyek, gambaran
umum, keadaan lokasi pekerjaan dan lingkup pekerjaan yang akan
dilaksanakan dalam pekerjaan keseluruhan.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 3


BAB IV : TANGGAPAN TERHADAP KAK
Menguraikan tanggapan perusahaan setelah mempelajari dan menganalisa
Kerangka Acuan Kerja (Term Of Reference) pekerjaan ini, sehingga akan
diperoleh gambaran mengenai apresiasi perusahaan terhadap pekerjaan yang
akan dikerjakan.

BAB V : APRESIASI INOVASI / GAGASAN BARU


Menguraikan tentang inovasi/Gagasan baru yang secara konsisten akan
dilakukan oleh Konsultan untuk memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan
tersebut. Selain itu, inovasi/Gagasan baru tersebut sebagai penyempurnaan
terhadap Kerangka Acuan Kerja yang ada.

BAB VI : PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Membahas kemampuan atau kapasitas konsultan dalam menangani dan
menyelesaikan volume pekerjaaan ini dengan menganalisa ketersediaan
tenaga ahli, tenaga penunjang, waktu yang diberikan dalam pelaksanaan
pekerjaan serta peralatan yang akan dipakai dalam setiap kegiatan dalam
pekerjaan ini.

BAB VII : RENCANA KERJA


Menguraikan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan beserta jangka
waktu penyelesaian dari pekerjaan tersebut.

BAB VIII : TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA


Pada bab ini akan dijelaskan tentang personil tenaga ahli yang diusulkan oleh
CV. ERANG URBAN CONSULTANT baik kriterianya maupun tugas dan
tanggung jawab yang harus dilakukan oleh masing-masing tenaga ahli
tersebut.

BAB IX : JADWAL PENUGASAN PERSONIL


Membahas tentang lamanya waktu penugasan untuk masing-masing personil.

BAB X : ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN


Membahas sistem pengorganisasian pelaksanaan pekerjaan yang meliputi
tenaga-tenaga pelaksana yang dibutuhkan, kriteria/spesifikasi tenaga
pelaksana, tugas dan tanggung jawabnya, peralatan yang digunakan,
koordinasi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

BAB XI : LAPORAN
Membahas tentang jenis dan jumlah pelaporan yang harus dibuat oleh
konsultan dalam pekerjaan dimaksud.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 4


BAB XII : STAF PENDUKUNG
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, tenaga ahli akan membutuhkan bantuan
dari staf pendukung baik untuk masalah teknis maupun non teknis. Dalam bab
ini akan diuraikan tentang tenaga pendukung yang akan digunakan dalam
pekerjaan ini beserta dengan rincian tugas dan tanggung jawabnya.

BAB XIII : FASILITAS PENDUKUNG


Menguraikan tentang fasilitas pendukung yang harus dimiliki oleh konsultan
dalam menunjang pekerjaan ini.

BAB XIV : PENUTUP

Lampiran

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 5


BAB II
PENGALAMAN PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan


CV. ERANG URBAN CONSULTANT adalah suatu usaha yang berbentuk badan
hukum dengan tujuan memberi jasa-jasa konsultansi Engineering kepada
Instansi Pemerintah dan Usaha-Usaha Swasta. Dengan telah dicanangkannya
pembangunan jangka panjang maka pembangunan di Indonesia akan semakin
beragam dan meningkatnya volume pembangunan merupakan upaya
penciptaan kesempatan yang lebih besar kepada setiap Warga Negara,
sehingga mereka mampu melaksanakan aspirasinya sesuai dengan tata nilai
yang berlaku. Proses pembangunan ini diharapkan mampu mengantar Bangsa
Indonesia pada tahap terciptanya masyarakat yang adil dan makmur. Pada
setiap tahap pembangunan jangka panjang ini, Pemerintah Indonesia akan
lebih memusatkan perhatiannya pada sektor industri, di mana sektor industri
konstruksi adalah merupakan salah satu aspek dari industri secara
keseluruhan. Pembangunan sektor tersebut jelas membutuhkan suatu
tahapan Perencanaan dan Pengawasan yang matang dan benar.

2.2 Sejarah Perusahaan


1. Status
CV. ERANG URBAN CONSULTANT didirikan di Kendari pada tahun 2019
dengan Akta Pendirian No 8, Notaris Armansyah, SH dan Akta Perubahan
No. 416, Notaris Karlina, SH., M.Kn. merupakan Perusahaan Konsultan yang
bergerak dalam bidang Jasa Studi, Survei, Perancangan dan
Pengawasan/Supervisi.
CV. ERANG URBAN CONSULTANT telah mempersiapkan diri dengan
menghimpun Tenaga Ahli Professional berpengalaman dibidangnya
masing-masing. Pengalaman dan keahlian yang terus menerus kami
kembangkan ini telah menjadi acuan bagi setiap langkah yang akan kami
tempuh. CV. ERANG URBAN CONSULTANT berketepatan hati ingin
menjadikan perusahaan Professional dibidang Jasa Konsultansi.
Pendirian CV. ERANG URBAN CONSULTANT, didasarkan oleh keadaan
perlunya usaha jasa Konsultansi Teknik guna menunjang Pembangunan
Nasional khususnya Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk
mewujudkan gagasan yang akurat dan tepat, dengan itu didirikanlah suatu
badan usaha yang permanen berbentuk perseroan comanditer : CV. ERANG
URBAN CONSULTANT.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 6


2. Kualifikasi
CV. ERANG URBAN CONSULTANT sebagai perusahaan konsultan teknik
pembangunan yang berdiri tahun 2019 adalah anggota PERKINDO. Masing-
masing staf ahli dari CV. ERANG URBAN CONSULTANT adalah anggota
berbagai asosiasi profesional. Keahlian dan peningkatan kemampuan
keahlian merupakan tujuan utama dan dasar falsafah kerja CV. ERANG
URBAN CONSULTANT. Kemampuan dan sumber daya yang lengkap dengan
berbagai keahlian yang dimiliki oleh CV. ERANG URBAN CONSULTANT saat
ini, sehingga CV. ERANG URBAN CONSULTANT dapat menangani
serangkaian pelayanan yang diperlukan untuk hampir seluruh jenis
pekerjaan.
Kegiatan CV. ERANG URBAN CONSULTANT dilaksanakan di Kantor pusat di
Kendari, kantor-kantor perwakilan di lokasi proyek-proyek yang bertindak
sebagai wadah pusat kegiatan pengawasan pelaksanaan proyek.

3. Data Administrasi
CV. ERANG URBAN CONSULTANT
Alamat Kantor : Jl. Konasara No. 04 RT. 018 RW. 005
Kelurahan Bonggoeya Kecamatan Wua-Wua
Kota Kendari
Pengurus
Direktur : Ir. Moh. Fadhli A. Toparakkasi, S.Ars
Wakil Direktur : Miftah Ahsan
Persero Komandeter : Wira Maulana Wisudawan, S.T
Dokumen Administrasi
No Akte Pendirian : 08
Notaris : Armansyah, SH
Akta Perubahan : 416
Notaris : Karlina, SH., M.Kn
IUJK Jasa Konstruksi : 9120304162885
TDP : 9120304162885
SBU Pengawasan Rekayasa : 2-7471-14-086-1-21-009227
SBU Perencanaan Arsitektur : 1-7471-01-086-1-21-009227
SBU Perencanaan Rekayasa : 1-7471-02-086-1-21-009227
SBU Perencanaan Penataan Ruang : 1-7471-02-086-1-21-009227
Lembaga Perbank-kan
Atas Nama : CV. Erang Urban Consultant
Bank : BPD SULTRA
No. Rek. : 001 01.04.521289-8

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 7


2.3 Manajemen
Pelaksanaan jasa profesional adalah kegiatan usaha utama CV. ERANG URBAN
CONSULTANT. Kegiatan usaha ini terdiri dari berbagai divisi keahlian yang
bertanggung jawab kepada Direktur dalam hal hasil kegiatan dan
pengembangan keahlian.
Kegiatan CV. ERANG URBAN CONSULTANT meliputi :
• Jasa Nasehat /Pra-Desain dan Desain Engineering Bangunan
• Jasa Engineering Fase Konstruksi dan Instalasi Bangunan
• Jasa Nasehat /Pra-Desain dan Desain Engineering Teknik Sipil Keairan
• Jasa Engineering Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi
• Jasa Nasehat /Pra-Desain dan Desain Engineering Teknik Sipil Transportasi
• Jasa Engineering Fase Konstruksi dan Instalasi Teknik Sipil Keairan
• Jasa Engineering Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil
Lainnya
• Jasa Engineering Pra-Desain dan Desain / Fase Lainnya.

Pelayanan umum dipimpin oleh sekretaris yang bertanggung jawab kepada


direktur dalam pengolahan harian terhadap sumber daya perusahaan,
termasuk karyawan, keuangan dan pembukuan, fasilitas dan perlengkapan,
persediaan cadangan dan administrasi perusahaan.
Manajemen Keuangan CV. ERANG URBAN CONSULTANT diarahkan langsung
oleh Direktur. Laporan keuangan direkam dan diperiksa secara internal.

2.4 Sumberdaya Manusia


Untuk saat ini jumlah tenaga kerja adalah 10 orang, terdiri dari tenaga ahli
teknis dan tenaga penunjang. Dari jumlah tersebut keseluruhannya adalah
lulusan perguruan tinggi dan pasca sarjana dari berbagai disiplin ilmu.
Tenaga Ahli CV. ERANG URBAN CONSULTANT menjadi anggota organisasi
profesi. Sumber daya manusia tersebut diorganisir dalam suatu bentuk
organisasi, secara garis besar susunan organisasi dibagi 2 (dua) kelompok
yaitu kelompok Jasa Konstruksi dan kelompok Jasa non Konstruksi.

2.5 Lingkup Pekerjaan


Bidang keahlian yang dapat dilayani oleh CV. ERANG URBAN CONSULTANT
adalah meliputi jasa konsultansi dan berbagai bidang Engineering, bidang-
bidang tersebut merupakan pengalaman perusahaan yang dapat
dipertanggung jawabkan hasil kerjanya bidang-bidang tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (Urban & Regional Planning)
b. Teknik Pengairan (Hydro Engineering)
c. Teknik Struktur (Structural Engineering)

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 8


d. Teknik Sistem Transportasi
Jalan Raya
Perencanaan Struktur Jalan dan Jembatan, serta Geometrik Jalan
• Teknik Lalu Lintas dan Manajemen Lalu Lintas
• Survei/Inventarisasi jalan
• Pengawasan/Supervisi Pelaksanaan Jalan & Jembatan
Pelabuhan
• Studi Prediksi Angkutan
• Pemilihan Lokasi Pelabuhan
• Perencanaan Detail
• Pengawasan/Supervisi Pelaksanaan Pelabuhan
Bandar Udara
• Kaji Ulang Pengembangan Wilayah
• Pemilihan Lokasi Bandara Udara
• Perencanaan Detail
e. Pengawasan/Supervisi Pelaksanaan Bandar Udara
f. Teknik Arsitektur (Architectural Engineering)
g. Pengukuran, Pemetaan Topografi dan Hidrografi
h. Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanikan Tanah
i. (Geotechnical and Soil Mechanics Investigation)
j. Teknik Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan
k. Teknik Lingkungan (Environmental Impact)
l. Teknik Penyehatan (Sanitation Engineering)
m. Manajemen Proyek dan Manajemen Konstruksi (Project Management and
Construction Management).

2.6 Fasilitas Pendukung


Untuk menunjang kegiatannya, CV. ERANG URBAN CONSULTANT memiliki
perangkat teknologi berorientasi teknologi maju dan masa depan.
Perlengkapan yang dimiliki antara lain: sistem perangkat komputer yang
terhubung melalui jaringan dengan satu komputer induk (server). Sebagai
penunjang fungsi-fungsi komputerisasi, juga tersedia software (perangkat
lunak) pendukung.
Agar menunjang hubungan yang cepat, dalam pengiriman surat elektronik dan
data via elektronik, tersedia juga jaringan internet dengan kapasitas yang
besar.
Setiap laporan penelitian dan jasa konsultansi dibukukan dalam hardcopy dan
softcopy sehingga menjadi bank data serta referensi untuk kegiatan-kegiatan
selanjutnya. Untuk keperluan pengayaan ilmu pengetahuan juga tersedia
perpustakaan khusus yang dilengkapi literatur.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 9


2.7 Daftar Personil
Berikut merupakan daftar personil CV. ERANG URBAN CONSULTANT yang
disajikan pada pekerjaan berikut (terlampir).

2.8 Pengalaman Perusahaan 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir


Kami menyadari bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik, karena itu kami
berusaha mendapatkan pengalaman seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya.
Hal ini kami dapatkan dengan cara mendapatkan pengalaman pekerjaan dari
berbagai instansi (lembaga) yang beragam dengan jenis pekerjaan yang
beragam pula, dan kedalaman pekerjaan yang juga kami kejar. Untuk ini kami
selalu menjaga hubungan yang baik dengan berbagai instansi (baik
pemerintah maupun swasta serta sesama rekan konsultan) yang merupakan
klien kami, dengan selalu meningkatkan mutu layanan sesuai tuntutan
pekerjaan pembinaan sumber daya manusia yang selalu ditingkatkan
kemampuannya.

Selain pengalaman perusahaan yang relevan dengan pekerjaan yang akan


dilaksanakan, personil CV. ERANG URBAN CONSULTANT juga berpengalaman
dalam berbagai pekerjaan serupa serta mengenal wilayah studi dengan cukup
baik. Pengalaman perusahaan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dari
beberapa Pekerjaan yang pernah dikerjakan sebagai kualifikasi utama Tenaga
Ahli dan Konsultan dapat dijadikan referensi dan pertimbangan.
Berikut merupakan daftar pengalaman CV. ERANG URBAN CONSULTANT yang
disajikan pada pekerjaan berikut (terlampir).

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 10


BAB III
PEMAHAMAN TERHADAP KAK

3.1. Umum
Setelah mempelajari materi Kerangka Acuan Kerja (KAK) secara lebih
mendalam dan mengikuti penjelasan, Konsultan dapat memahami arahan
pekerjaan yang dimaksud. Namun demikian Konsultan berpendapat perlu
menyampaikan pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja sebagaimana
diuraikan dalam sub bab berikut.

Keterkaitan Poin-poin dalam Kerangka Acuan Kerja.

3.2. Pemahaman Terhadap Uraian Pendahuluan


1. Latar Belakang
Pemerintah Indonesia dalam memenuhi target Sustainable Development
Goal’s/SDGs pada tujuan 11 sustainable cities and communities telah
berupaya keras untuk menangani perumahan kumuh dan permukiman
kumuh, hal ini terlihat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024, Pemerintah mencanangkan penataan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 11


permukiman kumuh sebagai isu strategis yang diintegrasikan dengan
rencana pembangunan rumah susun dan rencana pembangunan lintas
sektor melalui tiga pola penanganan yakni program pemugaran (restorasi),
peremajaan (renewal), dan permukiman kembali (redevelopment).
Meningkatnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh merupkan
dampak dari dinamika kehidupan masyarakat yang mengakibatkan
menurunya kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang
ditandfai dengan rendahnya kualitas mutu pelayanan pelayanan air minum,
drainase, air limbah, dan pelayanan persampahan serta ketidak teraturan
letak bangunan.
Kondisi tersebut menimbulkan paradigma buruk terhadap
penyelenggaraan pemerintahan yang memberikan citra negatif tehadap
kemampuan pemerintah dalam pelayanan kehidupan dan penghidupan
warganya, untuk meminimalisir dampak tersebut Pemerintah Kabupaten
Konawe selatan akan Menyusun Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) tahun
anggaran 2022, sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang
nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, bahwa
pemerintah Kabupaten/Kota menyusun Rencana Pembangunan dan
Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) dan
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) serta menetapkan Kawasan perumahan
Kumuh dan permukiman kumuh. Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK)
merupakan dokumen rencana aksi penanganan dan pencegahan
permukiman kumuh yang memuat rumusan strategi, kebutuhan program
dan investasi untuk mewujudkan permukiman yang bebas kumuh atau
lingkungan hunian yang layak,
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Konawe Selatan adalah
dokumen perencanaan dengan lingkup atau skala kawasan yang bersifat
menyeluruh (komprehensif) dan terpadu, tidak hanya berupa rencana
kegiatan penanganan bersifat fisik namun mencakup juga kegiatan-
kegiatan yang bersifat non-fisik (peningkatan kapasitas/pemberdayaan,
sosial dan ekonomi).

Pemahaman dan Saran Konsultan:


Penyusunan Dokumen RP2KPKPK menjadi point penting dalam
pencegahan dan Peningkatan Kawasan Permukiman Kumuh. Dokumen
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) merupakan dokumen rencana aksi
penanganan dan pencegahan permukiman kumuh yang berisi rumusan
strategi, kebutuhan program dan investasi untuk mewujudkan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 12


permukiman yang bebas kumuh. dokumen perencanaan kegiatan
penanganan dengan lingkup/skala Lingkungan dan kawasan yang bersifat
menyeluruh (komprehensif) dan terpadu, tidak hanya berupa rencana
kegiatan penanganan bersifat fisik namun mencakup juga kegiatan-
kegiatan yang bersifat non-fisik (peningkatan kapasitas/pemberdayaan,
sosial dan ekonomi) sehingga dokumen ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi stakeholder yang terkait peningktaan kualitas perumahan dan
permukiman kumuh dalam mengambil kebijakan serta sebagai acuan
dalam mengarahkan dan melakukan monitoring evaluasi terhadap
pelaksanaan proses dan pencapaian hasil Peningkuan kualitas Perumahan
dan Permukiman Kumuh;

2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
c. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;
d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013 tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam
Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
29/PRT/M/2018 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Standar
Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.2
tahun 2016 tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan
Kumuh Dan Permukiman Kumuh
i. Surat Keputusan Bupati Konawe Selatan No 648/213 Tahun 2018
Tanggal 26 Juni 2018. Tentang Penetapan Lokasi Perumahan kumuh
dan Permukiman Kumuh Kabupaten Konawe Selatan

Pemahaman dan Saran Konsultan:


Konsultan akan menggunakan seluruh standar dan pedoman tersebut dan
menjadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan, namun di dalam KAK
harusnya mensyaratkan dasar penyusunan dokumen berpedoman pada
“Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 30/SE/DC/2020
Tentang Panduan Penyusunan RP2KPKPK (Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh)”

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 13


3. Pemahaman Terhadap Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan meliputi:
a. Lingkup wilayah pelaksanaan kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) di Kabupaten Konawe Selatan berada
pada lokasi Kawasan Perumahan kumuh dan Permukiman kumuh
berdasarkan SK Bupati Konawe Selatan No 648/213 Tahun 2018
Tanggal 26 Juni 2018. Tentang Penetapan Lokasi Perumahan kumuh dan
Permukiman Kumuh Kabupaten Konawe Selatan
b. Lingkup Kegiatan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK)
Kabupaten Konawe Selatan meliputi (a) Persiapan, (b) Verifikasi Lokasi
Serta Perumusan Konsep dan Strategi, (c) Perumusan Rencana
Penanganan, dan (d) Penyusunan Desain Teknis.untuk mewujudkan
perumahan dan kawasan permukiman yang sehat, aman,serasi, teratur,
harmonis dan berkelanjutan.
c. Lingkup substansi materi Penyusunan Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(RP2KPKPK) meliputi materi yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/PRT/M/2016
Tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh yang sekurang-kurangnya memuat tentang :
1) Kebijakan dan strategi yang terkait dengan penanganan Kawasan
permukiman kumuh;
2) Program yang terkait dengan penanganan kawasan permukiman
kumuh
3) Kebutuhan penanganan permukiman kumuh yang didasarkan pada
isu strategis kawasan permukiman kumuh dan karakteristik
permasalahan permukiman kumuh
4) Target capaian menuju 0% kawasan permukiman kumuh serta
tindak lanjut dalam mencapai Permukiman layak huni dan
berkelanjutan;
5) Tahapan penyusunan yang meliputi:
a) Tahapan Persiapan
b) Tahap Verivikasi dan Justifikasi Lokasi serta perumusan Konsep
dan Strategi
c) Tahap Perumusan Rencana Penanganan
d) Tahap Penyusunan Desain Teknis

Pemahaman dan Saran Konsultan:


Pada dasarnya lingkup kegiatan yang akan ditangani cukup jelas. Lingkup
tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku. “PENYUSUNAN DOKUMEN

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 14


RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN
KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)” akan dilakukan
secara bertahap sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah disusun oleh
konsultan.
a. Kegiatan Persiapan meliputi:
- Mengikuti kegiatan sosialisasi dan konsolidasi penyusunan
RP2KPKPK
- Melakukan persiapan dan pemantapan rencana kerja
- Menyiapkan data profil permukiman kumuh yang terdiri dari
baseline Data kumuh atau data statistik yang terkait
- Melakukan penyiapan kriteria penyusunan RP2KPKPK
- Oveview kebijakan daerah dan identifikasi kesesuaian Permukiman
terhadap rencana tata ruang kabupaten kota dan status tanah
permukiman
- Melakukan konsodasi dengan Pokja PKP provinsi
- Melakukan kegiatan penyiapan kelembagaan masyarakat tingkat
kabupaten kota
b. Kegiatan Survei; meliputi :
- Bersama dengan pemangku kepentingan melaksanakan koordinasi
dan sinkronisasi data kumuh baik primer maupun data sekunder
- Menyusun desain survei
- Melaksanakan survei dan mengolah data permukiman kumuh
bersama antara Pokja PKP kabupaten/kota.
c. Kegiatan Penyusunan Data dan Fakta:
Verifikasi dan indikasi justifikasi lokasi dan penyusunan profil
permukiman kumuh
d. Kegiatan Analisis;
- Melakukan proses pemutakhiran profil permukiman kumuh yang
dilaksanakan melalui FGD untuk verifikasi dan justifikasi lokasi
permukiman kumuh
- Melakukan penilaian lokasi kawasan berdasarkan kriteria indikator
dan parameter kekumuhan dan justifikasi si yang akan dilakukan
terhadap permukiman kumuh
e. Kegiatan Penyusunan Konsep Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
- Merumuskan arahan distribusi pola kolaborasi penanganan
permukiman kumuh (pencegahan dan peningkatan kualitas).
- Bersama dengan pemangku kepentingan mengkoordinasikan peran
masyarakat dalam penanganan permukiman kumuh (pencegahan
dan peningkatan kualitas)
- Merumuskan kebutuhan penanganan kawasan permukiman kumuh
- Merumuskan konsep dan strategi pencegahan peningkatan kualitas
permukiman kumuh

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 15


- Melaksanakan FGD untuk penyepakatan konsep dan strategi sesuai
dengan pembangunan Kabupaten kota yang berkelanjutan dengan
adanya added value dalam penanganan kumuh
f. Kegiatan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, meliputi :
- Merumuskan skenario pentahapan kota bebas kumuh, desain
kawasan dan tindak lanjut pengendalian
- Merumuskan rencana aksi (pencegahan dan peningkatan) kualitas
dan memorandum keterpaduan program untuk skala kabupaten
kota, skala kawasan dan skala lingkungan
- Menentukan skala prioritas penanganan permukiman kumuh
berdasarkan readiness criteria, penanganan pembangunan yang
berkelanjutan dan pertimbangan lain
- Merumuskan konsep tematik dan skenario pencegahan dan
peningkatan kualitas kawasan prioritas
- Menyusun rencana penyediaan tanah
- Menyusun rencana investasi dan pembiayaan kawasan prioritas
- Bersama pemangku kepentingan perencanaan partisipatif pada
kawasan prioritas melaksanakan FGD Penyepakatan rencana aksi,
program dan kegiatan
- Penyusunan desain teknis kawasan prioritas
g. Kegiatan Legalisasi Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
- Penyusunan legal drafting Rancangan peraturan kepala daerah
tentang RP2KPKPK
- Legalisasi Rancangan peraturan kepala daerah tentang RP2KPKPK.

3.3. Pemahaman Sasaran Proyek


Sasaran penyusunan dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) adalah tersedianya
Dokumen Perencanaan Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh di Kabupaten Konawe selatan berupa :
1. Tersusunnya Profil Kawasan Kumuh Kabupaten Konawe Selatan
(penajaman dan updating);
2. Tersusunnya Grand Design dan Strategi kawasan Bebas Kumuh dengan
mempertimbangkan karakteristik dan tipologi permukiman kumuh
3. Terlaksananya upaya penanganan Perumahan dan Permukiman kumuh
yang komprehensif secara efektif, berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan;
4. Terjalinnya kerja sama dan koordinasi yang sinergis antara masyarakat dan
Pemerintah bersama pihak-pihak yang terkait lainnya dalam upaya
penanganan kumuh yang berkelanjutan sesuai memorandum program
penanganan kawasan bebas kumuh;

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 16


5. Tersusunnya rencana tindak lanjut dalam pengelolaan kawasan
permukiman oleh masyarakat untuk mewujudkan perumahan dan
kawasan permukiman yang sehat, aman, serasi, teratur, harmonis dan
berkelanjutan.

Pemahaman dan Saran Konsultan:


Target/ sasaran yang ingin dicapai terkait dengan pengadaan jasa konsultansi
ini adalah untuk tersusunnya dokumen RP2KPKPK sesuai Petunjuk/Pedoman
Teknis yang secara keseluruhan telah memenuhi 5 point di atas.
Konsultan Perencanaan bertanggung jawab secara profesional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang
berlaku. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai
berikut :
a. Hasil Penyusunan profil Kawasan kumuh yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku.
b. Hasil Grand Design dan Strategi pembebasan Kawasan kumuh yang
dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang telah
diberikan oleh program, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi
pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu yang akan
diwujudkan.

3.4. Pemahaman Terhadap Lingkup dan Tanggung Jawab Perencana


Pada dasarnya lingkup kegiatan yang ditangani cukup Jelas. Lingkup tugas
yang harus dilaksanakan Perencana adalah berpedoman pada ketentuan yang
berlaku. PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN
PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
(RP2KPKPK) akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang telah disusun oleh Konsultan.

3.5. Pemahaman Terhadap Lokasi Pekerjaan


Konsultan/perencana telah memahami lokasi pekerjaan PENYUSUNAN
DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK) berada di
Kab. Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pemahaman dan Saran Konsultan:


Lokasi yang dimaksud adalah merujuk kepada Surat Keputusan Bupati
Konawe Selatan No 648/213 Tahun 2018 Tanggal 26 Juni 2018. Tentang
Penetapan Lokasi Perumahan kumuh dan Permukiman Kumuh Kabupaten
Konawe Selatan, sesuai klasifikasi penanganan Skala Kabupaten.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 17


3.6. Pemahaman Terhadap Sumber Dana Dan Perkiraan Biaya
Biaya Penyusunan dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) adalah sebesar
Rp.270.000.000,00 (Dua Ratus Tujuh Puluh Juta Juta rupiah), yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Konawe
Selatan Tahun Anggaran 2022.

3.7. Pemahaman Terhadap Tenaga Ahli


Konsultan dapat memahami jenis dan jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan
dalam pekerjaan ini sesuai yang telah dijelaskan pada Kerangka Acuan Kerja.
Kebutuhan tenaga ahli dalam melaksanakan suatu studi pada dasarnya
bergantung pada kedalaman serta luas kajian yang diharapkan dari studi
tersebut, dalam kaitannya dengan pekerjaan “PENYUSUNAN DOKUMEN
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN
KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)” tuntutan keluaran yang
diharapkan dari pekerjaan ini tergambar dalam maksud dan tujuan serta
sasaran yang telah dijelaskan sebelumnya dan dijabarkan dalam lingkup
pekerjaan yang harus dilakukan tentunya menuntut suatu team yang multi
disipliner agar didapat suatu kajian yang komprehensif, selain itu terbatasnya
jangka waktu pelaksanaan yang tersedia menyebabkan jumlah tenaga ahli
yang terlibat juga menjadi cukup banyak, ini semua telah tergambar dalam
kebutuhan tenaga ahli yang disyaratkan dalam KAK dan CV. ERANG URBAN
CONSULTANT menyadari dan memahami sepenuhnya.

3.8. Pemahaman Terhadap Laporan


Konsultan dapat memahami jenis dan jumlah laporan-laporan yang harus
dibuat dalam pekerjaan ini sesuai yang dijelaskan pada Kerangka Acuan Kerja.

Pemahaman dan Saran Konsultan:


Secara rinci, keluaran laporan yang dihasilkan Penyusunan RP2KPKPK
Meliputi 5 dokumen yaitu:
1. Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan kualitas Permukiman
Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK).
2. Dokumen Penyelenggaran (Proceeding) Kegiatan.
3. Dokumen/Album Detail Engineering Design (DED).
4. Dokumen/Album Peta.
5. Peraturan Kepala Daerah tentang rencana pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh kabupaten/kota.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 18


BAB IV
TANGGAPAN TERHADAP KAK

Setelah mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan “PENYUSUNAN


DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)” beserta
penjelasan yang kami terima, secara umum materi yang tercantum dalam KAK
tersebut dapat dipahami. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu
dipertegas lagi dengan maksud agar dapat menyempurnakan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) untuk pekerjaan sejenis di masa mendatang, maka tanggapan
kami terhadap semua uraian yang tercantum di dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) adalah sebagai berikut :

4.1. Judul Dan Tingkat Kedalaman Kajian


Sesuai dengan judul pekerjaan ditetapkan “PENYUSUNAN DOKUMEN
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN
KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)” arah penanganan
adalah untuk melakukan Studi Penyusunan Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan dan Permukiman kumuh di Kabupaten Konawe Selatan.

1. Kedudukan dan Legalisasi Dokumen RP2KPKPK dalam kerangka


Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) telah diamanatkan di dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016, yang mana merupakan
bagian dari Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman (RP3KP) yang didalamnya memuat Rencana
Kawasan Permukiman (RKP) dan Rencana Pembangunan dan
Pengembangan Perumahan (RP3). Rencana Kawasan Permukiman (RKP)
merupakan dokumen yang akan memuat tentang rencana penyelenggaraan
kawasan permukiman baik di kawasan perkotaan maupun dikawasan
perdesaan.
Dokumen RP2KPKPK merupakan bagian dari perencanaan kawasan
permukiman perkotaan yang memuat tentang penanganan kawasan
permukiman kumuh perkotaan, dan akan dijadikan pedoman bagi seluruh
pemangku kepentingan dalam pembangunan kawasan permukiman. Secara
umum konsep penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
akan dijabarkan seperti gambar berikut ini:

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 19


Konsep Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kedudukan RP2KPKPK tehadap dokumen perencanaan lainnya

Hasil penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas


Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) ini

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 20


ditindaklanjuti dengan membentuk peraturan kepala daerah (Perkada)
agar memiliki kekuatan hukum yang tetap sebagai instrumen pencegahan
dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh di
tingkat kabupaten/kota. Dalam hal ini penyusunan peraturan kepala
daerah mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah, dimana secara umum terdapat beberapa tahapan penyusunan
produk hukum terkait RP2KPKPK yaitu:
a. SK bupati/walikota tentang pembentukan Pokja PKP yang salah satu
tugasnya adalah menyusun RP2KPKPK hingga selesai pada tahap
ditetapkannya peraturan kepala daerah tentang RP2KPKPK;
b. Penyusunan Draft peraturan kepala daerah berdasarkan dokumen
RP2KPKPK yang telah disepakati oleh pemangku kepentingan;
c. Pembahasan di bagian hukum (harmonisasi dan koordinasi dgn OPD
terkait);
d. Pengajuan Rancangan peraturan kepala daerah kepada bupati/walikota
(melalui SEKDA);
e. Penyempurnaan peraturan bupati/walikota oleh tim penyusun
Perbup/Perwal;
f. Penetapan peraturan kepala daerah.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 21


Pendekatan alur proses penyusunan Peraturan Kepala Daerah (Peraturan
Bupati/Walikota berdasarkan Permendagri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah.

4.2. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Jangka waktu pelaksanaan dari Pekerjaan “PENYUSUNAN DOKUMEN
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN
KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)” adalah 120 (Seratus
Dua Puluh) hari kalender. Terhitung sejak penandatanganan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).
Jangka waktu pelaksanaan dirasa oleh Konsultan cukup ketat mengingat
coverage area yang di studi dan dilakukan detail desain, hal ini bisa dipahami
oleh Konsultan. Untuk itu, konsultan akan menyusun program kerja yang
sistematis dan efisien dalam memobilisasi personil maupun sarana
pendukungnya. Kapabilitas personil dan motivasinya dalam melaksanakan
pekerjaan ini merupakan kunci tercapainya tujuan dan sasaran dari pekerjaan
ini, CV. ERANG URBAN CONSULTANT akan mengusulkan personil yang
memang mempunyai kapabilitas dan pengalaman yang memadai guna
melaksanakan pekerjaan ini. Selain itu untuk menunjang terbangunnya “Team
work” yang baik perlu ditunjang mengelolaan manajerial yang baik pula. Oleh
karenannya, CV. ERANG URBAN CONSULTANT akan memilih Team Leader
yang selain mempunyai latar belakang teknis yang memadai dan
berpengalaman.

4.3. Kebutuhan Tenaga Ahli


Tanggapan konsultan untuk komposisi tenaga ahli yang diperlukan sudah
menggambarkan kesinergian antara kemampuan tenaga ahli dengan maksud,
tujuan serta sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini. Konsultan juga
akan membuat uraian tugas dari masing-masing personil tenaga ahli untuk
memudahkan monitoring dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan
pekerjaan, sehingga tercipta sinergi antar personil untuk meningkatkan
kinerja team.

Pada Klasifikasi Team Leader, kami menawarkan Kesetaraan Pendidikan


Perencana Wilayah dan Kota pada klasifikasi Magister Manajemen Perkotaan.
Pertimbangan Pertama:
1. Gelar M.PWK (Magister Perencana Wilayah dan kota) belum lahir di tahun
2014 ke bawah)
2. Kurikulum Magister Perencana Wilayah Kota setara dengan Program Studi
Magister Kajian Pengembangan Perkotaan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 22


4.4. Persyaratan Pekerjaan
1. Syarat Administrasi
Pada dasarnya apa yang menjadi persyaratan administrasi penawaran yang
diminta dalam penawaran ini sudah sesuai dengan peraturan yang ada dan
selayaknya dapat dipenuhi oleh CV. ERANG URBAN CONSULTANT. Dalam
penyajian usulan, dalam hal ini dokumen kelengkapan administrasi,
konsultan memberikan tanggapan berdasarkan uraian yang tertuang dalam
petunjuk mengenai usulan, adapun substansi tanggapan-tanggapan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Penyajian Dokumen secara umum telah lengkap, ditambah dengan
penjelasan-penjelasan pada saat aanwijzing, sehingga memudahkan
Konsultan dalam menyusun Dokumen Penawaran/Usulan.
b. Ketentuan mengenai kelengkapan surat-surat yang harus disampaikan
sudah cukup lengkap dan memadai, dengan demikian pihak konsultan
dapat menyiapkan seluruh dokumen yang diperlukan untuk digandakan
sesuai keperluan yang diprasyaratkan.
2. Syarat Teknis Pelaksanaan
Secara umum persyaratan teknis pekerjaan dapat dipahami dengan baik
oleh Konsultan.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 23


BAB V
APRESIASI INOVASI / GAGASAN BARU

Dengan mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka dalam kesempatan


ini kami mencoba untuk melontarkan suatu gagasan maupun pola pikir dalam
menyusun strategi pelaksanaan pekerjaan seperti di bawah ini.

5.1 Apresiasi Inovasi


Apresiasi Inovasi merupakan upaya yang dilakukan oleh konsultan sebagai
penyedia jasa dalam rangka memberikan khasanah terhadap Kerangka Acuan
Kerja (KAK) yang telah diberikan. Sehingga diharapkan melalui apresiasi dan
inovasi tersebut dapat memberikan hasil akhir pekerjaan yang berkualitas dan
tetap mengacu pada lingkup pekerjaan sesuai KAK dan penjelasan yang
diberikan dalam aanwidjzing. Kedudukan apresiasi dan inovasi dalam
pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada gambar diagram berikut ini :

PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN


JASA PERENCANAAN
DAN PENINGKATAN KUALITAS
PEMBANGUNAN USB PERUMAHAN
SMAN 12 KENDARI
KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)

KAK STUDI PUSTAKA

TELAAH KAK

LINGKUP YANG LINGKUP YANG


TELAH ADA DI BELUM ADA DI
DALAM KAK DALAM KAK

APRESIASI
APRESIASI DAN-
INOVASI
INOVASI

RUANG LINGKUP DAN ASPEK PEKERJAAN

PRODUK PERENCANAAN

Pekerjaan "PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN


PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
(RP2KPKPK)" adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan dengan metode-
metode yang efektif dan praktis, kebijakan-kebijakan teknis yang harus

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 24


dituangkan di dalam pelaksanaannya. Juga dibutuhkan suatu pola dan metode
penyusunan perencanaan yang efektif dan efisen agar hasil yang diharapkan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Beberapa hal inovasi yang konsultan usulkan adalah sebagai berikut:


1. Inovasi Terhadap Lingkup Pemahaman Dasar RP2KPKPK
a. Paradigma Pembangunan Perkotaan
1) Pembangunan Perkotaan dan Wilayah (Urban adan Regional
Development).
Perencanaan pembangunan Kawasan perkotaan tidak terpisah
dari perencanaan di sekitarnya, sehingga perlu dilakukan proses
terpadu yang terintegrasi
2) Tata Kelola Pemerintahan dan Multiaktor
3) Berorientasi kepada Manusia dan Responsif terhadap gender dan
usia
b. Sustainable Development Goals (SDGS) dan New Urban Agenda (NUA)
c. Prinsip Pembangunan Perkotaan
1) Leave no one behind (tidak menelantarkan seorangpun)
2) Sustainable and Inclusive urban economies (ekonomi perkotaan
yang inklusif dan berkelanjutan)
3) Environmental Sustainability (Keberlanjutan Lingkungan Hidup
d. Prasyarat Pembangunan perkotaan yang Berkelanjutan
e. Peran Pelaku Pembangunan Perkotaan
f. Landasan Kebijakan
Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK)
didasarkan atas amanat UndangUndang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman yang kemudian diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh sedangkan
upaya pencapaian kota bebas kumuh pada tahun 2025 sendiri
diamanatkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang pada RPJMN 2020-2024 memiliki
target peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh seluas 10.000 ha dan pemugaran 10 kawasan
permukiman. Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh harus dilaksanakan
sesuai dengan kewenangan pemerintah yang tercantum dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 25


1) Amanat UU No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman

Proses Peningkatan kualitas Perumahan dan Permukiman Kumuh


menurut UU No 1 Tahun 2011

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 26


Selain itu, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 juga
mengamanatkan bahwa penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman dilakukan oleh Pemerintah dan
pemerintah daerah dengan melibatkan peran masyarakat. Terkait
hal ini, masing-masing stakeholder memiliki peran, tugas, dan
fungsi sesuai dengan kapasitasnya dalam penyelenggaraan
kawasan permukiman, termasuk di dalamnya terkait upaya
pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh,
sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 27


2) Amanat UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
Peran Antar Pemangku Kepentingan dalam pembangunan dan
Pengembangan Kawasan Permukiman

Terkait penanganan permukiman kumuh, undang-undang ini


mengamanatkan bahwa pemerintah pusat dapat turun langsung
dalam upaya pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
kumuh perkotaan dengan beberapa prasyarat, antara lain:
a) Kawasan permukiman kumuh berada pada lingkup Kawasan
Strategis Nasional (KSN);
b) Kawasan permukiman kumuh memiliki luas minimal 15 Ha;
dan/atau
c) Kabupaten/kota yang memiliki SPM di bawah standar rata-
rata Nasional dan Provinsi.

3) Amanat Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2016 Tentang


Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman
Peraturan pemerintah ini mengatur lebih lanjut mengenai syarat
dan tata cara pencegahan, penetapan lokasi, pemugaran,
peremajaan, pemukiman kembali, dan pengelolaan peningkatan
kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
Pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan
kumuh dan permukiman kumuh merupakan kewenangan
pemerintah daerah. Cara-cara yang dapat dilakukan dalam rangka
pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan
kumuh dan permukiman kumuh antara lain pengawasan dan
pengendalian serta pemberdayaan masyarakat. Peningkatan
kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 28


didahului dengan penetapan lokasi yang dilakukan oleh
pemerintah daerah dengan melibatkan peran masyarakat.
Penetapan lokasi ditindaklanjuti dengan perencanaan
penanganan perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
Setelah dilakukan peningkatan kualitas terhadap perumahan
kumuh dan permukiman kumuh perlu dilakukan pengelolaan
untuk mempertahankan dan menjaga kualitas perumahan kumuh
dan permukiman kumuh. Pengelolaan ini dilakukan secara
swadaya dan dapat difasilitasi oleh pemerintah daerah. Fasilitasi
ditujukan untuk meningkatkan keswadayaan masyarakat dalam
pengelolaan perumahan dan permukiman layak huni. Pengaturan
lebih lanjut tentang pencegahan dan peningkatan kualitas
terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh tertuang
dalam peraturan menteri.

4) Amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia No 59 Tahun


2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan.
Dalam mendukung Pembangunan Berkelanjutan/Sustainablen
Development Goals perlu dilibatkan atau berkolaborasi dengan:
▪ Organisasi kemasyarakatan yang didirikan dan dibentuk oleh
masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi,
kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan.
▪ Akademisi sangat dibutuhkan pula dengan peran untuk dapat
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
▪ Kelompok Filantropi sebagai pihak yang berbagi dukungan dan
sumber daya secara sukarela kepada sesama dengan tujuan
untuk mengatasi masalah sosial kemanusiaan serta
memajukan kepentingan umum dan berkelanjutan.
• Pelaku Usaha baik orang perseorangan atau badan usaha
dalam mendukung tujuan untuk mengatasi masalah sosial
kemanusiaan serta memajukan kepentingan umum dan
berkelanjutan melalui dana-dana Badan Usaha seperti CSR dan
sebagainya.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 29


5) Peraturan Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2018 Tentang
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh

2. Inovasi Terhadap Lingkup Permasalahan dan Kebutuhan Penanganan


Permukiman Kumuh
Banyak permasalahan perkotaan yang berakar pada kawasan
permukiman, seperti tidak meratanya penyediaan infrastruktur
permukiman perkotaan, ketidaktersediaan lingkungan permukiman yang
layak, dan sebagainya yang pada akhirnya berimplikasi pada terciptanya
permukiman kumuh di kawasan perkotaan. Permasalahan yang
ditimbulkan dari munculnya kawasan permukiman kumuh seperti
lingkungan yang tidak sehat, pemanfaatan lahan ilegal, dan lain
sebagainya tidak hanya berpengaruh terhadap internal kawasan itu
sendiri namun juga terhadap kawasan sekitarnya dan sistem jaringan
infrastruktur perkotaan secara umum.
Belum efektifnya penanganan permukiman kumuh (khususnya dalam
konteks perkotaan) hingga saat ini diakibatkan oleh beberapa kondisi
sebagai berikut:
a. Tuntutan yang tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan permukiman
dan infrastruktur permukiman perkotaan belum didasarkan pada
kebijakan dan strategi pembangunan yang memadai, tepat, berskala
kabupaten/kota, dan berbasis kawasan;
b. Kebijakan untuk meningkatkan pembangunan kota tidak hanya
berfokus pada upaya peningkatan pertumbuhan perekonomian serta
pembangunan infrastruktur skala kota dalam rangka meningkatkan
taraf hidup masyarakat perkotaan secara umum, namun juga
memperhatikan kebutuhan penanganan kawasan kumuh;
c. Terdapat ketidaksinkronan antar instansi di daerah dalam menentukan
kebijakan penanganan terutama penentuan lokasi dan bentuk
penanganan yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya;

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 30


d. Belum terdapatnya strategi penanganan dan penahapan baik dalam
tahapan kegiatan maupun kawasan penanganan pada program
penanganan permukiman kumuh skala kota sehingga penanganan
kumuh bersifat parsial;
e. Upaya pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang
menjadi tugas dan wewenang pemerintah daerah (Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2011) belum diimbangi dengan kemampuan
pemerintah daerah dalam hal kapasitas SDM dan pembiayaan;
f. Peran Pokja PKP yang belum optimal sebagai penggerak kolaborasi,
sinkronisasi, dan harmonisasi penanganan kumuh;
g. Proses kemitraan/keterpaduan yang masih sulit dilakukan karena
pembagian kewenangan yang masih sebatas sektoral;
h. Terdapat permasalahan sosial/ Adat istiadat/ pola pikir masyarakat
dan pemerintah daerah;
i. Terdapat permasalahan legalitas tanah yang tidak sesuai dengan
Rencana Tata Ruang dan kepemilikan yang sah atas tanah;
j. Terdapat permukiman kumuh perkotaan yang ada pada lahan ilegal
(sempadan sungai, sempadan pantai, sempadan rel KA, tanah Pelindo,
tanah militer/TNI); dan
k. Terdapat Desain Kawasan dan DED yang tidak menggambarkan kondisi
yang sebenarnya.

Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan


Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) merupakan dokumen rencana aksi
penanganan dan pencegahan permukiman kumuh perkotaan yang
disusun oleh Pokja PKP kabupaten/kota yang berisi rumusan strategi,
kebutuhan program dan investasi untuk mewujudkan permukiman yang
bebas kumuh. Dalam mewujudkan permukiman yang bebas kumuh
dokumen rencana aksi tersebut mencakup pula rencana pengembangan
lingkungan hunian yang layak dan terjangkau bagi penduduk di perkotaan
hingga tercapai target 0% kumuh.

a. Kapasitas Pemerintah Kabupaten Kota


Kegiatan penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) melibatkan
pemangku kepentingan, baik yang berada di tingkat pusat, provinsi,
maupun kabupaten/kota. Secara rinci peran dan bentuk keterlibatan
dari masing-masing pihak tersebut dalam kegiatan penyusunan
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) dapat dilihat pada skema dan
tabel berikut.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 31


CV. ERANG URBAN CONSULTANT 32
CV. ERANG URBAN CONSULTANT 33
CV. ERANG URBAN CONSULTANT 34
3. Inovasi Terhadap Penanganan Permasalahan Kawasan Permukiman
Kumuh Perkotaan melalui RP2KPKPK
a. Urgensi RP2KPKPK
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) merupakan dokumen rencana aksi
pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan
permukiman kumuh yang disusun oleh Pokja PKP kabupaten/kota
yang berisi rumusan strategi, kebutuhan program dan investasi untuk
mewujudkan permukiman yang bebas kumuh. Dalam mewujudkan
permukiman yang bebas kumuh dokumen rencana aksi tersebut
mencakup pula rencana pengembangan lingkungan hunian yang layak
dan terjangkau bagi penduduk di perkotaan hingga tercapai target 0%
kumuh.
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) merupakan dokumen perencanaan
kegiatan penanganan dengan lingkup/skala kota dan kawasan yang
bersifat menyeluruh (komprehensif) dan terpadu, tidak hanya berupa
rencana kegiatan penanganan bersifat fisik namun mencakup juga
kegiatan-kegiatan yang bersifat non-fisik (peningkatan
kapasitas/pemberdayaan, sosial dan ekonomi).
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2011, bahwa upaya penanganan perumahan kumuh dan
permukiman kumuh harus memuat unsur-unsur pencegahan dan
peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang
diterjemahkan dalam bentuk strategi, program, dan rencana aksi
kegiatan sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan
Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan Permukiman
Kumuh.
Rencana aksi penanganan dan pencegahan permukiman kumuh kota
terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu: (i) strategi peningkatan kualitas
perumahan kumuh dan permukiman kumuh melalui kegiatan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 35


pemugaran, peremajaan kawasan permukiman kumuh dan/atau
pemukiman kembali; dan (ii) strategi pencegahan terhadap tumbuh
dan berkembangnya kawasan permukiman kumuh baru, melalui
pemberdayaan, pengawasan dan pengendalian. Perumusan 2 (dua)
strategi tersebut di atas harus mempertimbangkan permasalahan
ketidakteraturan bangunan, kepadatan bangunan, kualitas bangunan,
serta sarana dan prasarana (jalan lingkungan, drainase, sanitasi dan air
minum).
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) diperlukan agar Pemerintah Daerah
mampu menyusun dokumen perencanaan yang komprehensif sebagai
acuan dalam pencapaian penanganan permukiman yang bebas kumuh.
Dengan adanya Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK)
diharapkan dapat terciptanya keterpaduan program dan pembiayaan
berbagai pemangku kepentingan sesuai dengan kewenangannya.
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) diperlukan sebagai acuan dalam
pelaksanaan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman
kumuh dengan mengintegrasikan skala lingkungan sampai dengan
skala kawasan dan kota. Sedangkan untuk pengelolaan sarana dan
prasarana yang terbangun dengan memampukan dan menumbuhkan
kepedulian masyarakat untuk memelihara dan menjaga lingkungan
huniannya.

b. Tujuan RP2KPKPK
Penyelenggaraan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) tidak dapat
dipisahkan dari kebijakan pengembangan dan pembangunan
kabupaten/kota secara keseluruhan. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, tiap kabupaten/kota diamanatkan memiliki dokumen
perencanaan pembangunan yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang kemudian
diterjemahkan dalam rencana 5 (lima) tahunan di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Selain itu dari sisi
ruang, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
mengamanatkan tiap kabupaten/kota memiliki dokumen rencana tata
ruang yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
kabupaten/kota berikut dengan rencana rincinya. Dokumen sektoral
seperti Strategi Penyelenggaraan Kawasan Permukiman yang
merupakan terjemahan, paduan dan integrasi dua kelompok dokumen
pilar pembangunan di Indonesia terkait permukiman dan infrastruktur

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 36


dan Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP) yang
merupakan dokumen teknis penanganan kawasan permukiman
prioritas pembangunan di suatu kabupaten/kota.
Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah pada pembagian kewenangan pusat dan daerah
mengamanatkan bahwa untuk mewujudkan masyarakat mampu
bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak, terjangkau di
dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan
terdapat pembagian kewenangan untuk pemerintah pusat, provinsi
maupun daerah. Dalam hal penyediaan perumahan pemerintah pusat
mempunyai kewenangan untuk menyediakan rumah bagi MBR, korban
bencana nasional serta fasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat
yang terkena dampak program pemerintah pusat. Untuk kewenangan
pemerintah provinsi dalam hal penyediaan rumah hanya pada kasus
bencana provinsi serta fasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat
yang terkena dampak program pemerintah provinsi. Sedangkan
pemerintah daerah berwenang dalam penerbitan izin pembangunan
dan pengembangan perumahan, serta penyediaan rumah bagi kasus
bencana kabupaten/kota juga fasilitasi penyediaan rumah bagi
masyarakat yang terkena dampak program pemerintah
kabupaten/kota.
Kaitannya dengan penanganan dan pencegahan permukiman kumuh di
Indonesia berdasarkan penjelasan yang tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tersebut dijabarkan pembagian
kewenangan pemerintah pusat, provinsi serta kabupaten/kota. Untuk
menangani perumahan kumuh dan permukiman kumuh pemerintah
pusat hanya akan menangani penataan dan peningkatan kualitas
kawasan permukiman kumuh dengan luas 15 Ha atau lebih, untuk
pemerintah provinsi penataan dan peningkatan kualitas Kawasan
permukiman kumuh dengan luas 10 (sepuluh) ha sampai dengan di
bawah 15 (lima belas) ha, dan untuk Pemerintah kabupaten/kota
berwenang melakukan penataan dan peningkatan kualitas kawasan
permukiman kumuh dengan luas di bawah 10 (sepuluh) ha serta
melakukan pencegahan perumahan dan
kawasan permukiman kumuh pada kabupaten/kota.
Untuk menunjang pembangunan bidang permukiman di kawasan
perkotaan, berdasarkan Pasal 15 huruf c, dalam Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,
pemerintah kabupaten/kota perlu menyusun dan memiliki Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman (RP3KP) yang terdiri dari Rencana Pembangunan dan
Pengembangnan Perumahan (RP3) dan Rencana Kawasan
Permukiman (RKP). RP3KP ini, terutama RKP merupakan penjabaran

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 37


dari arahan rencana pola ruang kawasan permukiman yang tertuang di
dalam RTRW kabupaten/kota, yang di dalamnya mengatur
perencanaan untuk 2 (dua) lingkup substansi, yaitu perumahan dan
kawasan permukiman.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman mengamanahkan bahwa Negara bertanggung
jawab melindungi segenap bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu
bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak, terjangkau di
dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan di
seluruh wilayah Indonesia. Dalam mewujudkan fungsi permukiman,
pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh
dilakukan guna meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan
masyarakat penghuni serta menjaga dan meningkatkan kualitas dan
fungsi perumahan dan permukiman berdasarkan pada kepastian
bermukim dan menjamin hak bermukim menurut ketentuan peraturan
dan perundang-undangan. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah
berkomitmen untuk mengentaskan permukiman kumuh dengan target
0 % kumuh, dalam rangka menuju kawasan perkotaan yang Layak Huni
dan Berkelanjutan pada tahun 2030 sesuai dengan tujuan dari
Sustainable Development Goals (SDGs). Langkah awal penanganan
permukiman kumuh untuk mencapai target 0% kumuh tersebut sudah
dimulai sejak tahun 2014 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat melalui Ditjen Cipta Karya melalui penyusunan
Road Map penanganan kumuh dan pemutakhiran data kumuh yang
dilaksanakan secara koordinatif dengan kementerian/lembaga terkait
serta dengan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Selanjutnya untuk menunjang pembangunan bidang permukiman
khususnya dalam penanganan dan pencegahan kawasan permukiman
kumuh sesuai amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman, pemerintah kabupaten/kota
perlu menyusun dan memiliki rencana aksi pencegahan dan
penanganan permukiman kumuh. Untuk mewujudkan rencana aksi
pencegahan dan penanganan permukiman kumuh tersebut diperlukan
skenario, konsep dan strategi penanganan yang akan diisi oleh
substansi RP2KPKPK.
RP2KPKPK yang menjabarkan kebijakan makro terkait pencegahan
perkembangan permukiman kumuh kabupaten/kota serta konsep
penanganan kawasan permukiman kumuh prioritas, dalam
implementasinya akan menjadi acuan bagi penyusunan strategi sektor
dan rencana induk sistem komponen-komponen
pembentukmpermukiman. Dalam konteks pembangunan permukiman,
strategi sektor dan rencana induk sektor yang telah disusun secara

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 38


sistematis dan sinergi ini nantinya akan menjadi masukan dalam proses
penyusunan memorandum program yang selanjutnya akan
diterjemahkan ke dalam desain teknis.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 39


BAB VI
PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

Rencana pendekatan dan metodologi pelaksanaan pekerjaan sangat


diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, agar dapat dicapai suatu hasil
analisis yang cermat, teliti dan optimal. Rencana pendekatan dan metode
pelaksanaan ini disusun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang telah
ditetapkan oleh Pemberi Kerja.

6.1 Pendekatan Umum


Untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik, sebelumnya perlu
dibuat pendekatan secara umum agar dapat dilaksanakan secara sistematis
dan praktis sehingga efisiensi kerja, tenaga dan waktu dapat dicapai. Salah
satu maksud pendekatan ini di antaranya adalah membuat pendekatan
rencana operasi pelaksanaan secara umum.
Setelah rencana operasi/pelaksanaan ini tersusun, selanjutnya dibuat suatu
pendekatan teknis yang memuat rencana operasi pelaksanaan pekerjaan,
analisa kebutuhan personil, analisa kebutuhan peralatan, dan fasilitas-fasilitas
lainnya. Kemudian disusun program kerja yang meliputi rencana pengerahan
tenaga ahli dan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan serta metodologi
dan pendekatan yang akan digunakan.
Program kerja ini sebaiknya didiskusikan pada saat Pre Award Meeting
bersama Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persepsi yang sama dalam
pelaksanaannya. Untuk menjelaskan program kerja tersebut akan dilengkapi
dengan Bar Chart Penugasan Personil, Schedule Pelaksanaan, Network
Planning, Flow Chart Kegiatan dan hal-hal lain yang diperlukan.
Program kerja yang dimaksud akan memberikan gambaran tentang
kemampuan konsultan dalam melaksanakan pekerjaan “PENYUSUNAN
DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)”.

6.2 Pendekatan Teknis


Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
Untuk melaksanakan tugas konsultan perencana harus mencari informasi
yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna
Anggaran maupun Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) / PPK termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
Konsultan perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya baik yang berasal dari Pengguna Anggaran
maupun Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) maupun yang dicari

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 40


sendiri. Kesalahan kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan perencana.

6.3 Strategi Pelaksanaan


a. Pendekatan Teknis dengan melakukan kajian-kajian teknis terhadap lokasi
serta lingkungan sekitarnya. Ini penting untuk mendapatkan data eksisting
sebagai bahan data nyata untuk penyusunan rekomendasi kelayakan
pembangunan permukiman.
Selain itu diperlukan pula kegiatan penggalian data dan informasi sekunder
yang dilakukan untuk mendapatkan data-data penunjang, Penyedia Jasa
Konsultan Perencana akan menggunakan standar dan peraturan yang
berlaku di Indonesia yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan.
b. Pendekatan Normatif dilakukan untuk mendapatkan masukan dari
berbagai pihak mengenai kualitas Kawasan dalam “PENYUSUNAN
DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)”.

6.4 Metodologi
Konsultan Perencana menyusun rencana kerja schedule pelaksanaan yang
disesuaikan dengan item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Semua kegiatan
pelaksanaan yang berhubungan dengan pekerjaan Jasa Konsultansi
“PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
(RP2KPKPK)” akan mengikuti schedule pelaksanaan tersebut diatas.
Berikut Sistematika Penyusunan Laporan RPKPKPK:

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 41


CV. ERANG URBAN CONSULTANT 42
a. Tahap Persiapan
Kegiatan persiapan adalah kegiatan untuk menyiapkan pelaksanaan
kegiatan baik teknis maupun non-teknis yang akan melandasi rangkaian
pelaksanaan kegiatan RP2KPKPK secara keseluruhan. Dalam lingkup
kegiatan persiapan ini terdapat 5 (lima) sub kegiatan sebagai berikut:

Tahap Persiapan Penyusunan RP2KPKPK


Penyelenggaraan kegiatan A.1 Sosialisasi dan konsolidasi
RP2KPKPK (Pendekatan penyusunan RP2KPKPK
Fasilitasi Pemda)
Proses Penyusunan B.1 Persiapan dan pemantapan rencana
RP2KPKPK (Pendekatan kerja
Membangun Sistem)
B.2 Penyiapan data profil permukiman
kumuh
B.3 Overview kebijakan daerah dan
identifikasi kesesuaian permukiman
eksisting terhadap Rencana Tata
Ruang Kabupaten Konawe Selatan
dan kegiatan pembangunan sektoral
Pendampingan pemangku C.1 Penyiapan kelembagaan masyarakat
kepentingan (Pendekatan pada lokasi permukiman kumuh
Peningkatan Kapasitas)

Lingkup kegiatan persiapan ini akan diselesaikan pada 1 (satu) bulan


pertama pelaksanaan kegiatan penyusunan RP2KPKPK. Secara
diagramatis, rangkaian kegiatan pada lingkup kegiatan persiapan dapat
dilihat pada gambar berikut:

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 43


Rangkaian kegiatan pada tahap persiapan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 44


A.1. SOSIALISASI Kegiatan sosialisasi merupakan kegiatan yang diselenggarakan
DAN KONSOLIDASI oleh pemerintah kabupaten/kota dengan melibatkan Balai
PENYUSUNAN Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi, Direktorat Jenderal
RP2KPKPK Cipta Karya, Kementerian PUPR pada awal pelaksanaan
penyusunan RP2KPKPK
Tujuan • Melaksanakan penyebarluasan informasi mengenai
RP2KPKPK
• Mencapai pemahaman yang sama mengenai kebijakan,
proses, prosedur, dan produk yang dihasilkan dari
penyusunan RP2KPKPK
• Menyampaikan penajaman aspek keberlanjutan dalam
penanganan permukiman sejalan dengan agenda SDG’s
dan NUA
Metode Workshop dan diskusi
Langkah • Mengikuti sosialisasi pelaksanaan kegiatan
• Koordinasi dengan Pokja PKP Kabupaten Konawe Selatan
merumuskan rencana penyelesaian kegiatan
• Perkuatan pelaku pembangunan permukiman Kabupaten
Konawe Selatan
• Melaksanakan alih pengetahuan mengenai proses dan
prosedur penyusunan RP2KPKPK
Output • Kesamaan pemahaman mengenai kebijakan penanganan
permukiman kumuh
• Kesamaan pemahaman mengenai prosedur dan produk
dari penyusuan RPKPKP
Pelaksana • Pokja PKP Kabupaten Konawe Selatan
• Pokja PKP Provinsi Narasumber
• Balai Prasarana Permukiman Wilayah, Kementerian
PUPR Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman,
Kementerian PUPR

Pada tahap Sosialisasi ini Tim Kabupaten/Kota mempersiapkan


sejumlah data/dokumen sebagai berikut:
a. SK Bupati/Walikota tentang Penetapan Lokasi Permukiman
Kumuh;
b. Profil Umum Permukiman Kumuh;
c. Data Baseline Kumuh yang merupakan dasar penyusunan SK
Bupati/Walikota tentang Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh
atau data statistikterkait;
d. SK Bupati/Walikota tentang Penetapan Pokja PKP; dan
e. Rencana Kerja Penyelenggaraan Penyusunan RP2KPKPK.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 45


Penyiapan dan Pemantapan Rencana Kerja
B.1. PENYIAPAN DAN Mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan kegiatan
PEMANTAPAN penyusunan RP2KPKPK
RENCANA KERJA
Tujuan • Konsolidasi awal Pokja PKP Kabupaten/Kota dalam
penyusunan RP2KPKPK
• Menyepakati rencana dan metodologi penyusunan
RP2KPKPK
• Menyediakan peta dasar skala kabupaten/kota dan
kawasan kumuh yang diperlukan dalam penyusunan
RP2KPKPK
• Mengumpulkan data dan informasi kabupaten/kota
mengenai permukiman kumuh (baseline dan profil
kumuh) sesuai indikator dalam Permen PUPR No.
14/PRT/M/2018
Metode Diskusi dan koordinasi
Langkah • Diskusi kesiapan Pokja PKP Kabupaten/Kota dalam
menjalankan lingkup pekerjaan dan kebutuhan
penyiapan pekerjaan
• Penyusunan dan penyepakatan rencana kerja dan
metodologi yang akan digunakan
• Penyiapan peta dasar
• Pengumpulan data dan informasi terkait dengan
pembangunan

Output • Rencana kerja dan metodologi yang telah disepakati


• Data dan informasi terkait pembangunan dan
pengembangan kabupaten/kota maupun pembangunan
permukiman, permukiman kumuh dan infrastruktur
permukiman perkotaan
• Peta dasar skala 1:25.000 untuk wilayah administrasi
kota dan peta dasar skala 1:50.000 untuk wilayah
administrasi kabupaten
• Peta garis skala 1:5000 untuk kawasan
*) pemanfaatan peta yang ada dari RTRW atau
penyediaan peta sesuai dengan ketentuan dalam
penyusunan RP2KPKPK

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 46


Penyiapan Data Profil Permukiman Kumuh
B.2. PENYIAPAN Pengumpulan atau kompilasi data dan informasi dasar terkait
PROFIL dengan kawasan permukiman kumuh yang nantinya digunakan
PERMUKIMAN sebagai dasar dalam penyusunan RP2KPKPK
KUMUH
Tujuan • Menyiapkan data dasar profil kawasan permukiman
kumuh
Metode Diskusi dan koordinasi
Langkah • Koordinasi internal terkait profil permukiman kumuh yang
ada di Kabupaten/Kota sesuai dengan SK penetapan lokasi
permukiman kumuh disertai dengan baseline sesuai
ketentuan dalam Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018
• Penyamaan persepsi dan kesepakatan terkait data dasar
yang akan dipakai dalam profil kawasan permukiman
kumuh
• Melakukan penajaman profil kumuh terkait dengan
kebutuhan justifikasi teknis penanganan permukiman
kumuh kota secara terintegrasi
Output • Peta sebaran permukiman kumuh
• Profil kawasan permukiman kumuh

Contoh Penyajian profil kawasan kumuh.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 47


Overview Kebijakan Daerah dan Identifikasi Kesesuaian Permukiman
Eksisting terhadap Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota
B.3. OVERVIEW Melakukan kajian terhadap kebijaka, strategi, dan program
KEBIJAKAN DAERAH pembangunan daerah yang terdapat dalam dokumen
DAN IDENTIFIKASI perencanaan pembangunan dan penataan ruang kabupaten/kota
KESESUAIAN (RPJP, RPJMD, Renstra Dinas, RTRW, Rencana Sektor dan
PERMUKIMAN Dokumen lain yang terkait dengan kawasan permukiman kumuh)
EKSISTING
TERHADAP RENCANA
TATA RUANG
KABUPATEN
Tujuan • Mengidentifikasi dan melakukan kajian terhadap kebijakan
dan strategi pembangunan, serta rencana tata ruang yang
telah tersedia maupun yang sedang disusun terkait dengan
pembangunan permukiman dan kawasan permukiman
kumuh;
• Mengidentifikasi dan melakukan kajian sinkronisasi
kebijakan dan strategi pembangunan kabupaten/kota,
termasuk didalamnya kajian terhadap dokumen-dokumen
sektoral;
• Mengidentifikasi dan melakukan kajian kesesuaian
permukiman (kumuh) terhadap rencana tata ruang
• Mengidentifikasi status tanah permukiman perkotaan;
• Mengidentifikasi peta rawan bencana Kabupaten/Kota
Metode Content Analysis (Analisis Isi), Desk Study, Overlay peta.
Langkah • Inventarisasi kebijakan dan strategi pembangunan
kabupaten/kota, khususnya yang terkait pengembangan
permukiman kumuh, terutama yang terdapat di dalam
RTRW, RPJPD, RPJMD, RPIJM, dan rencana sektor lainnya;
• Melakukan pemetaan terhadap arahan kebijakan dan
strategi pembangunan terkait penanganan kawasan
permukiman kumuh terutama yang terdapat di dalam
RTRW, RPJPD, RPJMD, RPIJM dan rencana sektor lainnya;
• Melakukan kajian terhadap keselarasan antar kebijakan dan
strategi pembangunan yang terkait pengembangan
permukiman terutamanya terdapat di dalam RTRW, RPJPD,
RPJMD, RPIJM, dan rencana sektor lainnya;
• Melakukan superimpose/overlay peta permukiman
eksisting dengan peta rencana pola ruang kota (guna lahan
permukiman);
• Mengidentifikasi status tanah permukiman melalui
persebaran status tanah sebagai masukan terhadap
penanganan permukiman kumuh;
• Mengidentifikasi persebaran pada peta daerah-daerah
rawan bencana
Output • Matriks strategi, kebijakan dan program kabupaten/kota
• Peta kesesuaian guna lahan, status tanah dan daerah rawan
bencana pada permukiman
• Peta rencana pengembangan sektor permukiman

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 48


Overview Kebijakan Daerah dan Identifikasi Kesesuaian Permukiman
Eksisting terhadap Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota
C.1. PENYIAPAN Dalam kegiatan penyusunan RP2KPKPK, peran
KELEMBAGAAN masyarakat dalam penanganan kawasan permukiman
MASYARAKAT kumuh sangat penting sebagai salah satu pelaku utama.
PADA LOKASI Dalam hal ini kelembagaan masyarakat di tingkat
PERMUKIMAN kawasan perlu disiapkan agar pembagian peran masing-
KUMUH masing pemangku kepentingan di daerah menjadi lebih
efektif dan jelas
Tujuan Menyiapkan kelembagaan lokal masyarakat sebagai mitra
penggerak kegiatan sekaligus mengawal dan mengupayakan
keberlanjutan program penanganan permukiman kumuh di
tingkat masyarakat.

Metode Sosialisasi, diskusi


Langkah • Identifikasi kelembagaan masyarakat eksisting dalam
konteks pembangunan permukiman
• Melakukan pendekatan dan kerjasama dengan
kelembagaan lokal masyarakat eksisting
• Menyiapkan lembaga masyarakat/BKM/LKM/KSM
eksisting agar siap mendukung pelaksanaan kegiatan
penyusunan RP2KPKPK
Output Terbentuknya/tersiapkannya kelembagaan masyarakat
(BKM/LKM/KSM) yang terdaftar/legal secara hukum dalam
mendukung pelaksanaan kegiatan penusunan RP2KPKPK

Pelaksana • Pokja PKP Kabupaten/Kota


Utama
Pelaksana • Tim Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten/Kota (LKM,
Pendukung BKM dan tim sejenis)
• Tokoh/unsur masyarakat

b. Tahap Survey
Tahap survei merupakan tahapan pengumpulan dan konsolidasi data dan
informasi untuk memahami kondisi permukiman kumuh berikut sebaran
lokasi, konstelasinya terhadap ruang kabupaten/kota, mengidentifikasi
tipologi permukiman kumuh, serta potensi dan permasalahan yang terkait
dengan karakteristik sosial, ekonomi, budaya, fisik, dan kelembagaan.
Kegiatan survei dilaksanakan melalui survei sekunder maupun primer.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 49


Lingkup kegiatan pada tahap survei ini meliputi 3 (tiga) sub kegiatan yaitu
sebagai berikut.
1) Penyusunan desain survei
2) Survei dan pengolahan data permukiman kumuh
3) Koordinasi dan sinkronisasi data, kumuh (data primer dan sekunder)

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 50


Lingkup kegiatan survei ini dilakukan dalam jangka waktu 2 (dua) minggu
terhitung sejak kegiatan persiapan selesai dilakukan. Penjelasan dari setiap
sub kegiatan tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

B.1. PENYUSUNAN DESAIN Penyusunan desain survei pada awal kegiatan yang
SURVEI mencakup kebutuhan-kebutuhan data dan informasi
yang dibutuhkan dalam penyusunan RP2KPKPK
Tujuan • Menyiapkan desain survei yang diperlukan
untuk keperluan penyusunan RP2KPKPK
• Menyusun format-format untuk kebutuhan baik
di lapangan maupun pengolahan data dan
informasi terkait dengan kondisi kawasan.

Metode Diskusi
Langkah • Kegiatan penyamaan persepsi dan kesepakatan
terkait data dasar yang sudah ada
• Penyamaan kebutuhan data yang diperlukan
dalam penyusunan RP2KPKPK
• Penyiapan desain survei
• Format penyiapan untuk survei dan kegiatan
Output • Data awal (sekunder)
• Desain survei
• Format-format survei dan kegiatan

B.5. SURVEI PENGOLAHAN Mewakili proses pemahaman untuk memahami


DATA PERMUKIMAN KUMUH kondisi permukiman kumuh berikut sebaran
lokasi, konstelasinya terhadap ruang kabupaten/kota,
identifikasi tipologi permukiman kumuh, serta potensi
dan permasalahan yang terkait dengan hubungan
sosial, ekonomi, budaya, fisik, dan kelembagaan.
Identifikasi ini diperlukan sebagai dasar verifikasi
lokasi dan pemutakhiran profil permukiman kumuh
yang telah ditetapkan di dalam SK Walikota/Bupati
Tujuan Untuk identifikasi kondisi permukiman kumuh
berikut sebaran lokasi, instalasinya terhadap ruang
skala kabupaten kota, identifikasi tipologi
permukiman kumuh,serta potensi dan
permasalahan yang terkait dengan hubungan sosial,
ekonomi, budaya, dan kelembagaan.
Hasil dari kegiatan survei dan pengolahan data
kumuh ini akan menjadi dasar informasi untuk
verifikasi dasar data permukiman kumuh yang
menjadi dasar penetapan SK Bupati Walikota yang
telah ada.
Metode • Survei dan observasi
• Konsolidasi dan analisis data

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 51


• Pemetaan isu strategis, potensi dan
permasalahan
• Diskusi
Langkah • Mengidentifikasi sebaran permukiman kumuh
skala kabupaten kota ( termasuk permukiman
kumuh yang berada diluar SK)
• Mengidentifikasi konstelasi permukiman kumuh
terhadap ruang kabupaten/kota.
• Mengidentifikasi tipologi permukiman kumuh
kabupaten/kota untuk mendapatkan pola
penanganan yang tepat
• Mengidentifikasi isu-isu strategis penanganan
permukiman kumuh.
• Mengidentifikasi potensi dan permasalahan
(karakteristik sosial, ekonomi, fisik dan
kelembagaan.
• Mengolah basis data permukiman yang ada di
kabupaten kota menjadi profil permukiman
kumuh kabupaten kota dengan
mempertimbangkan permukiman data baseline
kumuh.
Output • Daftar dan peta sebaran permukiman
kumuh skala kabupaten/kota (termasuk
permukiman kumuh yang berada diluar SK)

c. Tahap Penyusunan Data dan Fakta


Tahap penyusunan data dan fakta merupakan tahapan penyusunan data
dan fakta yang diperoleh dari survei di lapangan dan merupakan proses
pemutakhiran profil permukiman kumuh untuk memperoleh data dan
informasi permukiman kumuh terkini secara detail, akurat, dan terukur
sebagai dasar perumusan konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan
kualitas permukiman kumuh yang sesuai dengan kebutuhan penanganan.
Lingkup kegiatan penyusunan data dan fakta ini terdiri dari 1 (satu)
kegiatan yaitu B.6. Verifikasi dan Justifikasi Lokasi serta Pemutakhiran
Profil Permukiman Kumuh.
Lingkup kegiatan penyusunan data dan fakta dilakukan dalam jangka waktu
2 (dua) minggu terhitung sejak kegiatan survei selesai dilakukan.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 52


B.6 VERIFIKASI DAN Merupakan bagian dari proses pemutakhiran profil
JUSTIFIKASI LOKASI DAN permukiman kumuh untuk memperoleh data dan
PEMUTAKHIRAN PROFIL informasi permukiman kumuh terkini secara detail,
PERMUKIMAN KUMUH akurat, dan terukur sebagai dasar perumusan konsep
dan strategi pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh yang sesuai dengan kebutuhan
penanganan
Tujuan • Untuk memutakhirkan daftar dan profil
permukiman kumuh berdasarkan hasil survei
dan pengolahan data permukiman kumuh.
• Untuk memperoleh data dan informasi
permukiman kumuh terkini secara detail,
akurat, dan terukur sebagai dasar perumusan
konsep dan strategi pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh yang
sesuai dengan kebutuhan penanganan.

Metode • Survei-Observasi lapangan


• Cek silang dengan hasil identifikasi awal
• FGD
Langkah • Verifikasi data terhadap profil yang telah ada
• Pemutakhiran SK berdasarkan hasil penilaian
yang telah dilakukan
• Penyusunan dan pendetailan profil permukiman
kumuh
• Verifikasi peta permukiman kumuh dengan
melakukan pembuatan peta mutakhir profil
permukiman kumuh :
- Peta sebaran lokasi permukiman kumuh
kabupaten/kota (skala 1: 25.000).
- Peta profil (skala 1:5000) yang
menggambarkan kondisi eksisting
permukiman kumuh berserta sarana dan
prasarananya
• Melakukan dokumentasi visual (foto, video
udara dan video darat) untuk seluruh
permukiman kumuh

Output • Data hasil pemutakhiran SK


• Daftar permukiman kumuh yang telah
terverifikasi
• Data-data terverifikasi lokasi permukiman
kumuh antara lain:
- Lokasi
- Delineasi
- Luasan
- Layanan Hunian dan Infrastruktur (by
name by address)
• Pemutakhiran profil detail permukiman kumuh
yang mencakup data fisik yang terkait dengan 7

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 53


indikator kumuh dan data non fisik lingkungan
permukiman (by name by address).
• Peta sebaran permukiman kumuh hasil
verifikasi pada skala 1: 25.000 – 1: 10.000
• Peta delineasi permukiman kumuh hasil
verifikasi pada skala 1: 5.000 dalam bentuk peta
citra dan peta garis
• Melakukan dokumentasi visual (foto, video
udara dan video darat) untuk seluruh
permukiman kumuh
• Berita Acara Verifikasi Lokasi

Pemutakhiran profil kumuh kabupaten/kota dilakukan untuk menyusun


profil permukiman kumuh pada kawasan perkotaan dalam bentuk:
1) Pemutakhiran hasil verifikasi kebutuhan data dan peta yang perlu
dilengkapi dalam penyusunan Profil Permukiman Kumuh.
2) Pemutakhiran data dan peta hasil kegiatan survei terhadap SK
Penetapan lokasi permukiman kumuh (contoh: adanya perubahan
luasan, perubahan unit lingkungan RT, ataupun redelineasi kawasan).
3) Kelengkapan peta yang dibutuhkan dalam penyusunan peta profil
sebagai berikut:

NO NAMA KEBUTUHAN PETA SKALA


1 Peta orientasi wilayah administratif kota atau 1 : 25.000
perkotaan pada wilayah Kabupaten
2 Peta rencana tata guna lahan kabupaten/kota 1 : 25.000

3 Peta arah pengembangan wilayah 1 : 25.000


kabupaten/kota
4 Peta infrastruktur eksisting pada wilayah 1 : 25.000
kabupaten/kota
5 Peta sebaran lokasi permukiman kumuh 1 : 25.000
kabupaten/kota
6 Peta delineasi permukiman kumuh 1 : 5.000
kabupaten/kota
7 Peta status legalitas lahan pada kawasan 1 : 5.000
perkotaan

Tahap verifikasi permukiman kumuh pada prinsipnya merupakan proses


konfirmasi terhadap data yang diperoleh dari hasil komparasi data hasil
survei dan pengolahan data permukiman kumuh dengan data/profil
permukiman kumuh berdasarkan SK penetapan lokasi permukiman
kumuh, sehingga dapat dipastikan akurasi informasi yang dicantumkan
ataupun melengkapi data dan informasi lain yang belum ada tetapi

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 54


diperlukan terkait pemutakhiran dan pendetailan profil permukiman
kumuh. Secara skematis, kedudukan verifikasi permukiman kumuh, bisa
dilihat pada gambar berikut.

Dalam proses verifikasi lokasi, tidak menutup kemungkinan ada proses


pembentukan kawasan (penggabungan spot-spot permukiman kumuh
kedalam satu hamparan delineasi kawasan/clustering), dengan dasar
pertimbangan sebagai berikut:
1) Kesamaan karakteristik/ tipologi kumuh
2) Lokasi dengan jarak yang berdekatan
3) Pembentuk sistem/jaringan infrastruktur yang tidak dapat ditangani
dalam bentuk spot-spot kumuh
4) Pertimbangan keterpaduan penanganan kawasan dan kemudahan
penanganan kawasan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 55


d. Tahap Analisis
Tahap analisis merupakan tahapan untuk menganalisa dan menyusun data-
data yang didapatkan pada proses sebelumnya untuk mendapatkan profil
permukiman kumuh yang telah diverifikasi. Lingkup kegiatan pada tahap
analisis ini meliputi 2 (dua) sub kegiatan yaitu sebagai berikut.

Penyelenggaraan Kegiatan A.2 FGD 1: Penyepakatan Profil Hasil Verifikasi


RP2KPKPK (Pendekatan
Fasilitasi Pemda)
Proses Penyusunan RP2KPKPK B.7 Penilaian Lokasi Berdasarkan Kriteria, Indikator
(Pendekatan Membangun dan Parameter Kekumuhan
Sistem)

Lingkup kegiatan pada tahap analisis ini dilakukan dalam jangka waktu 2
(dua) minggu pada minggu ketiga dan keempat bulan kedua.

Rangkaian Kegiatan Pada Tahap Analis

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 56


B.7. PENILAIAN LOKASI Merupakan tahapan untuk menilai lokasi
BERDASARKAN KRITERIA, permukiman
INDIKATOR DAN kumuh berdasarkan kriteria, indikator dan
PARAMETER KEKUMUHAN parameter
kekumuhan yang telah ditetapkan di dalam
Peraturan
Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2018 tentang
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.

Tujuan Untuk mendapatkan klasifikasi tingkat kekumuhan


dan daftar urutan (rangking) permukiman kumuh
berdasarkan hasil penilaian terhadap kompleksitas
permasalahan sebagai landasan penetapan strategi
dan pola penanganan
Metode Observasi lapangan, analisis kondisi kawasan,
analisis data spasial, pemetaan masalah, diskuasi
melalui FGD
Langkah • Skoring permukiman kumuh sesuai dengan
kriteria dan indikator yang telah ditetapkan
didalam Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018
tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan dan Kawasan Permukiman.
• Menentukan daftar urutan (ranking)
permukiman kumuh berdasarkan kompleksitas
permasalahan
• Melakukan diskusi FGD untuk menyepakati
kolaborasi pola penanganan dan kontribusi
program penanganan permukiman kumuh
(RP2KPKPK) ataupun penanganan yang dapat
ditindaklanjuti melalui program-program
regular di tingkat pemerintah kabupaten/kota
dalam rangka peningkatan Standar Pelayanan
Minimal (SPM).
• Pemetaan sebaran lokasi permukiman kumuh
dan kategorinya
Output • Daftar kawasan permukiman kumuh prioritas
• Peta kawasan permukiman kumuh prioritas
• Profil detail permukiman kumuh prioritas

Tahap ini akan menjadi saringan awal penilaian lokasi permukiman kumuh
berdasarkan kompleksitas permasalahan yang ada di lokasi permukiman
kumuh yang telah teridentifikasi pada tahap sebelumnya.
Penilaian lokasi dilakukan untuk menilai hasil identifikasi lokasi terhadap
aspek:
1) Kondisi Kekumuhan Penilaian lokasi berdasarkan aspek permasalahan
kekumuhan terdiri atas klasifikasi:
a) Kumuh kategori ringan;
b) Kumuh kategori sedang; dan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 57


c) Kumuh kategori berat.
2) Legalitas Lahan Penilaian lokasi berdasarkan aspek legalitas lahan
terdiri atas klasifikasi:
a) Status lahan legal; dan
b) Status lahan tidak legal.
3) Pertimbangan Lain Penilaian berdasarkan aspek pertimbangan lain
terdiri atas:
a) Pertimbangan lain kategori rendah;
b) Pertimbangan lain kategori sedang; dan
c) Pertimbangan lain kategori tinggi.
Hasil identifikasi terhadap kompleksitas permasalahan pada tahap ini akan
menjadi rujukan dalam menetapkan kolaborasi pola penanganan dan
kontribusi program penanganan permukiman kumuh melalui kolaborasi
multisektor dan multiaktor diseluruh tahapan pembangunan yang
kemudian akan menghasilkan rekomendasi pembagian pola penanganan
permukiman kumuh melalui program-program regular di tingkat
pemerintah kabupaten/kota dalam upaya pencegahan dan peningkatan
kualitas permukiman kumuh.

B.7. PENEYPAKATAN PROFIL Merupakan kegiatan diskusi, konsolidasi data, dan


PERMUKIMAN KUMUH HASIL penyepakatan profil permukiman kumuh berdasarkan
VERIFIKASI hasil
pemutakhiran data dan verifikasi yang telah dilakukan.

Tujuan Untuk memperoleh kesepakatan dari semua


pemangku kepentingan mengenai profil
permukiman kumuh di Kabupaten/Kota
berdasarkan hasil pemutakhiran data dan verifikasi
yang telah dilakukan
Penyelenggara Pokja PKP
Peserta • Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sultra
• Pokja PKP Sultra
• Dinas/Instansi tingkat Kabupaten Konawe selatan
yang membidangi perumahan dan kawasan
permukiman
• Akademisi
• Tim terkait pemberdayaan masyarakat setempat
(Korkot/Faskel)
• BKM/LKM/KSM
• Tokoh Masyarakat

Durasi Minimal 1 hari


Metode Diskusi dan metaplan
Tempat Pelaksanaan Di Kabupaten/kota tempat penyusunan RP2KPKPK
Output Berita Acara kesepakatan profil permukiman kumuh
hasil verifikasi

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 58


e. Tahap Penyusunan Konsep RP2KPKPK
Tahap penyusunan konsep pencegahan dan peningkatan kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh merupakan tahapan
perumusan konsep serta strategi pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh sesuai dengan kebutuhan penanganan pada lokasi
permukiman kumuh. Lingkup kegiatan penyusunan konsep pencegahan
dan peningkatan kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh ini
meliputi 5 (lima) sub kegiatan yaitu sebagai berikut.

Penyelenggaraan Kegiatan A.3 FGD 2: Penyepakatan Konsep dan Strategi


RP2KPKPK (Pendekatan Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Fasilitasi Pemda) Permukiman

Proses Penyusunan RP2KPKPK B.8 Distribusi Pola Kolaborasi Penanganan


(Pendekatan Membangun Permukiman Kumuh
Sistem) B.9 Perumusan Kebutuhan Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
B.10 Perumusan Konsep dan Strategi Pencegahan
dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

Pendampingan pemangku C.3 Koordinasi Peran Masyarakat dalam


kepentingan (Pendekatan Penanganan Permukiman Kumuh
Peningkatan Kapasitas)

Lingkup kegiatan penyusunan konsep pencegahan dan peningkatan


kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh ini dilakukan dalam
jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak kegiatan analisis selesai
dilaksanakan.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 59


Rangkaian Kegiatan Penyusunan Konsep Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh

B.8. DISTRIBUSI POLA Merupakan bagian dari proses perumusan untuk


KOLABORASI memberikan kejelasan distribusi peran dan peluang
PENANGANGAN program penanganan permukiman kumuh sesuai
PERMUKIMAN KUMUH dengan cakupan skala penanganan permukiman kumuh

Tujuan Untuk mendapatkan kejelasan distribusi peran dan


peluang program penanganan permukiman kumuh
sesuai dengan cakupan skala penanganan permukiman
kumuh. Distribusi peran penanganan dapat
dikategorikan berdasarkan penanganan kawasan
permukiman kumuh berat/masif, kumuh sedang, dan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 60


kumuh ringan. Penanganan kumuh berat dilakukan
melalui pendekatan keterpaduan program dan
pendanaan dengan melibatkan pemerintah pusat,
provinsi, Kabupaten/Kota, dan pelaku lainnya.
Sedangkan penanganan kumuh sedang dan ringan
(berbasis kawasan/kelurahan) dilakukan oleh
pemerintah kabupaten/kota atau memanfaatkan
peluang dan skema program yang telah ada seperti
Program pemerintah pusat (NSUP, NUSP-2, dan lainnya),
pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota, dan
Swasta (CSR).
Metode • Penetapan kategori kumuh (Kumuh berat, kumuh
sedang dan kumuh ringan)
• FGD
Langkah • Menetapkan kategori permukiman kumuh
berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan
pada tahap sebelumnya (kotak B.7)
• Mengelompokkan lokasi-lokasi permukiman
kumuh yang akan ditangani melalui:
- Penanganan kumuh yang dilaksanakan oleh
pemerintah kabupaten/kota atau masyarakat
- Penanganan kumuh yang dilaksanakan melalui
kolaborasi antar pemangku kepentingan.
- kontribusi program skala kabupaten/kota
(contoh: kontribusi program melalui dokumen
RP2KPKPK, dan dokumen lainnya yang
memiliki konteks penanganan skala
kabupaten/kota)
- kontribusi program skala kawasan (contoh:
kontribusi program melalui dokumen
RP2KPKPK, dan dokumen lainnya yang
memiliki konteks penanganan skala kawasan)
- kontribusi program skala
kelurahan/lingkungan (contoh: kontribusi
program melalui BLM, dan dokumen lainnya
yang memiliki konteks penanganan skala
lingkungan)
Output • Daftar lokasi permukiman kumuh yang akan
ditangani melalui kontribusi program skala
kabupaten/kota
• Daftar lokasi permukiman kumuh yang akan
ditangani melalui kontribusi program skala
kawasan
• Daftar lokasi permukiman kumuh yang akan
ditangani melalui kontribusi program skala
kelurahan/lingkungan
• Berita acara penyepakatan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 61


C.3. KOORDINASI PERAN Merupakan kegiatan diskusi dalam rangka koordinasi
MASYARAKAT DALAM peran masyarakat terhadap pola kolaborasi
PENANGANAN penanganan permukiman kumuh
PERMUKIMAN KUMUH
Tujuan Untuk mengkoordinasikan peran serta masyarakat
dalam kontribusi penanganan permukiman kumuh
sesuai dengan cakupan skala penanganan permukiman
kumuh, baik itu kontribusi program untuk penanganan
permukiman kumuh yang masif ataupun kontribusi
program untuk kategori kumuh sedang dan ringan.

Metode Diskusi
Langkah Melakukan koordinasi peran serta masyarakat terhadap
kontribusi penanganan permukiman kumuh

Output • Matriks peran serta masyarakat terhadap


kontribusi penanganan permukiman kumuh
• Matriks sinkronisasi data primer/sekunder terkait
peran serta masyarakat :
- Data permasalahan masyarakat
- Data identifikasi legalitas lahan
- Data demografi
- Data karakteristik masyarakat lokal

B.9. PERUMUSAN Merupakan proses identifikasi untuk memperkirakan


KEBUTUHAN kebutuhan penanganan dalam konteks pencegahan dan
PENCEGAHAN DAN peningkatan kualitas permukiman kumuh baik itu pada
PENINGKATAN skala kabupaten/kota, skala kawasan maupun skala
KUALITAS lingkungan berdasarkan rumusan isu, potensi,
PERMUKIMAN KUMUH permasalahan, dan hasil pemutakhiran profil permukiman
kumuh

Tujuan Untuk memperoleh daftar kebutuhan penanganan dalam


konteks pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh baik itu pada skala kabupaten/kota,
skala kawasan, maupun skala lingkungan berdasarkan
rumusan isu, potensi, permasalahan, dan hasil
pemutakhiran profil permukiman kumuh pada tahapan
sebelumnya.

Kebutuhan penanganan pada skala kabupaten/kota


dirumuskan berdasarkan kondisi faktual dan isu strategis
serta kebijakan penanganan permukiman kumuh hasil
overview yang telah teridentifikasi pada tahap
sebelumnya.

Kebutuhan penanganan pada skala kawasan dan atau


lingkungan dirumuskan berdasarkan profil dan
permasalahan permukiman kumuh yang telah
dimutakhirkan dan diverifikasi sesuai dengan 7 (tujuh)
indikator kekumuhan.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 62


Metode Analisis kebutuhan berdasarkan hasil verifikasi, analisis
kawasan, diskusi

Langkah • Merumuskan dan menyusun daftar kebutuhan


pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
kumuh pada :
- Permukiman perkotaan yang tidak sesuai
peruntukan di dalam RTRW
- Permukiman kumuh yang telah diverifikasi dan
dimutakhirkan.
• Melakukan pemetaan kebutuhan penanganan secara
spasial untuk menentukan lokasi-lokasi pada
permukiman kumuh yang membutuhkan pencegahan
ataupun penanganan.
• Memperbarui SK Bupati/Walikota terkait dengan
hasil verifikasi dan justifikasi permukiman kumuh

Output • Tabel kebutuhan pencegahan dan peningkatan


kualitas permukiman skala kabupaten/kota.
• Tabel kebutuhan pencegahan dan peningkatan
kualitas permukiman kumuh skala kawasan.
• Tabel kebutuhan pencegahan dan peningkatan
kualitas permukiman kumuh skala lingkungan.

B.10. PERUMUSAN KONSEP Merupakan proses identifikasi terhadap konsep serta


SERTA STRATEGI strategi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
PENCEGAHAN DAN kumuh untuk skala kabupaten/kota, skala kawasan, maupun
PENINGKATAN skala lingkungan pada seluruh lokasi permukiman kumuh
KUALITAS yang telah diverifikasi.
PERMUKIMAN KUMUH
Tujuan Untuk memperoleh rumusan konsep serta strategi
pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh
berdasarkan kebutuhan yang telah teridentifikasi pada
tahapan sebelumnya, baik itu skala kabupaten/kota, skala
kawasan, maupun skala lingkungan pada lokasi permukiman
kumuh yang telah diverifikasi.

Metode Analisis kebijakan, analisis SWOT, diskusi melalui FGD


Langkah • Mengelompokkan kawasan permukiman yang sesuai
dan tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang
(Kumuh/Slum dan Squatter)
• Membuat daftar kebutuhan penanganan baik itu dalam
konteks pencegahan maupun peningkatan kualitas
untuk permukiman kumuh legal dan maupun
permukiman kumuh ilegal
• Merumuskan tujuan dan sasaran pengembangan
permukiman berlandasakan kondisi, potensi, dan
permasalahan kabupaten/kota dan kawasan.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 63


• Merumuskan konsep serta strategi pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh dalam bentuk
matriks.
• Memetakan konsep serta strategi pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh
• Melakukan diskusi FGD untuk menetapkan dan
menyepakati konsep serta strategi pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh

Output • Matriks rumusan konsep dan strategi pencegahan dan


peningkatan kualitas permukiman kumuh skala
kabupaten/kota, skala kawasan, maupun skala
lingkungan;
• Peta konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan
kualitas permukiman kumuh skala kabupaten/kota,
skala kawasan, maupun skala lingkungan

Strategi skala kabupaten/kota diperlukan dalam hal menangani kondisi-


kondisi permukiman yang tidak sesuai dengan peruntukan rencana tata
ruang. Rumusan strategi diarahkan untuk mengembalikan fungsi ruang
sesuai dengan peruntukannya. Strategi skala kabupaten/kota dalam
konteks pencegahan kualitas permukiman diwujudkan melalui penegakan
terhadap kesesuaian perizinan, kesesuaian tata ruang, SPM, aturan dan
standar teknis lainnya yang terkait dengan bidang permukiman. Strategi
skala kabupaten/kota dalam konteks pencegahan kualitas permukiman
diwujudkan melalui pemindahan masyarakat dari lokasi yang tidak
mungkin dibangun kembali/ tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan/
atau rawan bencana (relokasi/resettlement). Strategi skala kawasan dan
atau lingkungan diperlukan dalam hal menangani kondisi permukiman
kumuh sesuai dengan profil yang telah dimutakhirkan dan terverifikasi
serta teridentifikasi kebutuhan penanganannya.
Secara skematis, perumusan konsep dan strategi pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh, bisa dilihat pada bagan berikut
ini:

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 64


Skema Umum Perumusan Konsep dan Strategi Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh berdasarkan
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011, Peraturan Pemerintah Nomor 14
Tahun 2016, dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2018

A.3. PENYEPAKATAN Untuk memperoleh kesepakatan dari semua


KONSEP, STRATEGI DAN stakeholder/ pemangku kepentingan mengenai
POLA KOLABORASI konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan
PENANGANAN PERMUKIMAN kualitas permukiman kumuh skala kota serta
KUMUH penyepakatan pola kolaborasi penanganan
permukiman kumuh.

Tujuan Untuk memperoleh kesepakatan dari semua


stakeholder/pemangku kepentingan mengenai
konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan
kualitas permukiman kumuh serta penyepakatan
pola kolaborasi penanganan permukiman kumuh

Penyelenggara Pokja PKP


Peserta • Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sultra
• Pokja PKP Sultra

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 65


• Dinas/Instansi tingkat Kabupaten Konawe
selatan yang membidangi perumahan dan
kawasan permukiman
• Akademisi
• Tim terkait pemberdayaan masyarakat
setempat (Korkot/Faskel)
• BKM/LKM/KSM
• Tokoh Masyarakat

Metode Diskusi dan metaplan


Tempat Pelaksanaan Di Kabupaten/kota tempat penyusunan RP2KPKPK
Output • Matriks rumusan konsep dan strategi
pencegahan dan peningkatan kualitas
perumahan kumuh dan permukiman kumuh
skala kabupaten/kota, skala kawasan, maupun
skala lingkungan;
• Peta konsep dan strategi pencegahan dan
peningkatan kualitas perumahan kumuh dan
permukiman kumuh skala kabupaten/kota,
skala kawasan, maupun skala lingkungan.
• Berita acara kesepakatan (konsep, strategi, dan
pola kolaborasi penanganan permukiman
kumuh)

f. Tahap Penyusunan RP2KPKPK


Tahap penyusunan rencana pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh ini merupakan kegiatan untuk
merumuskan skenario dan konsep desain permukiman kumuh,
merumuskan rencana aksi penanganan, memorandum keterpaduan
program skala kabupaten/kota, skala kawasan, maupun skala lingkungan
berdasarkan pada hasil perumusan kebutuhan pencegahan dan
peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh dan juga
penerjemahan dari rencana penanganan kawasan permukiman prioritas
yang telah disusun pada tahap sebelumnya ke dalam bentuk
rancangan/desain teknis untuk diimplementasikan. Lingkup kegiatan
penyusunan rencana pencegahan dan peningkatan kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh ini meliputi 11 (sebelas) sub kegiatan
yaitu sebagai berikut.
Penyelenggaraan Kegiatan A.4 FGD 3: Penyepakatan Rencana Aksi, Program
RP2KPKPK (Pendekatan dan Kegiatan
Fasilitasi Pemda) A.5 Pembahasan Pleno

Proses Penyusunan RP2KPKPK B.11 Perumusan Skenario Penanganan dan Konsep


(Pendekatan Membangun Desain Kawasan Permukiman Kumuh
Sistem) B.12 Perumusan Rencana Pengadaan Tanah

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 66


B.13 Perumusan Rencana Aksi dan Memorandum
Keterpaduan Program skala kabupaten/kota,
skala kawasan, maupun skala lingkungan
B.14 Penentuan Kawasan Prioritas Penanganan
Permukiman Kumuh
B.15 Penyusunan Desain Teknis (Daftar Komponen
DED, Pengukuran Lapangan, dan Visualisasi
Pendukung Perancangan)
B.16 Penyusunan Detailed Engineering Design/DED
(Gambar Kerja, RAB, RKS)
B.17 Penyempurnaan Hasil Pleno
B.18 Penyempurnaan Dokumen RP2KPKPK

Pendampingan pemangku C.3 Perencanaan oleh Masyarakat


kepentingan (Pendekatan
Peningkatan Kapasitas)

Lingkup kegiatan penyusunan rencana pencegahan dan peningkatan


kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh ini akan diselesaikan
pada (tiga) bulan yaitu bulan keempat, kelima, dan keenam pada
pelaksanaan kegiatan penyusunan RP2KPKPK.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 67


Rangkaian Kegiatan Pada Lingkup Kegiatan Penyusunan Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 68


g. Tahap Legalisasi RP2KPKPK
Tahap legalisasi rencana pencegahan dan peningkatan kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh merupakan tahapan penyempurnaan
Dokumen RP2KPKPK, menyusun Rancangan Peraturan Kepala Daerah
(legal drafting) dari substansi RP2KPKPK yang telah disusun, dan
melakukan proses legalisasi Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang
RP2KPKPK hingga ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah. Lingkup
kegiatan penyusunan konsep pencegahan dan peningkatan kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh ini meliputi 2 (dua) sub
kegiatan yaitu sebagai berikut.
Penyelenggaraan Kegiatan A.6 Konsultasi Publik
RP2KPKPK (Pendekatan
Fasilitasi Pemda)
Proses Penyusunan RP2KPKPK B.19 Perumusan Finalisasi dan Legalisasi Rencana
(Pendekatan Membangun Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Sistem) Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(Peraturan Kepala Daerah)

Rangkaian Kegiatan Legalisasi Rencana Pencegahan dan Peningkatan


Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 69


A.6.KONSULTASI PUBLIK Untuk menginformasikan hasil yang telah dicapai,
maka pada awal bulan keenam perlu
diselenggarakan kegiatan Konsultasi Publik. Kegiatan
diseminasi dan publikasi ini adalah kegiatan
penyebarluasan terhadap muatan RP2KPKPK kepada
pemangku kepentingan kabupaten/kota termasuk
masyarakat.

Tujuan Untuk menyebarluaskan hasil penyusunan


RP2KPKPK yang telah dilakukan kepada masyarakat

Metode Diskusi dan metaplan


Langkah • Menyiapkan materi pemaparan dan publikasi
yang meliputi bahan tayang dan materi
visualisasi yang telah disusun
• Memaparkan dan mempublikasikan seluruh
capaian kegiatan RP2KPKPK

Output Terinformasikannya hasil penyusunan RP2KPKPK


kepada
masyarakat

B.19. FINALISASI DAN elakukan penyempurnaan Dokumen RP2KPKPK,


LEGALISASI RENCANA menyusun Rancangan Peraturan Kepala Daerah
PENCEGAHAN DAN (legal drafting) dari substansi RP2KPKPK yang telah
PENINGKATAN disusun, dan melakukan proses legalisasi Rancangan
KUALITAS Peraturan Kepala Daerah tentang RP2KPKPK hingga
PERUMAHAN KUMUH ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah
DAN PERMUKIMAN
KUMUH (PERATURAN
KEPALA DAERAH)

Tujuan Untuk Menetapkan Peraturan Kepala Daerah


tentang RP2KPKPK sehingga Dokumen RP2KPKPK
memiliki landasan yang kuat sehingga dapat diacu
oleh seluruh pemangku kepentingan dalam
penanganan permukiman kumuh

Metode Legal drafting, pembahasan

Langkah • Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala


Daerah berdasarkan dokumen RP2KPKPK yang
telah disepakati oleh pemangku kepentingan;
• Pembahasan di bagian hukum (harmonisasi dan
koordinasi dgn OPD terkait);
• Pengajuan Rancangan Peraturan Kepala Daerah
kepada Bupati/Walikota (melalui SEKDA);

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 70


• Penyempurnaan Rancangan Peraturan Kepala
Daerah oleh tim penyusun; • Penetapan
Peraturan Kepala Daerah

Output Output yang diharapkan yaitu tersusunnya


Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Kabupaten Konawe selatan

h. Keluaran yang dihasilkan


Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan Penyusunan RP2KPKPK meliputi 5
(lima) dokumen, yaitu:
1. Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK);
2. Dokumen Penyelenggaraan (Proceeding) Kegiatan;
3. Dokumen/Album Detailed Engineering Design (DED);
4. Dokumen/Album Peta; dan
5. Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Permukiman Kumuh Kabupaten/Kota.
Dengan rincian sebagai berikut:

1. Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK);

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 71


2. Dokumen Penyelenggaraan (Proceeding) Kegiatan;

3. Dokumen/Album Detailed Engineering Design (DED);

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 72


4. Dokumen/Album Peta

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 73


5. Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Permukiman Kumuh Kabupaten/Kota.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 74


6.5 Bagan Alir Penyusunan Laporan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 75


CV. ERANG URBAN CONSULTANT 76
6.6 Kriteria dan Indikator Penilaian Kawasan
Untuk melakukan identifikasi kawasan permukiman kumuh digunakan
kriteria. Penentuan kriteria kawasan permukiman kumuh dilakukan dengan
mempertimbangkan berbagai aspek atau dimensi. Kegiatan penilaian kawasan
permukiman kumuh dilakukan dengan sistem pembobotan pada masing-
masing kriteria diatas. Umumnya dimaksudkan bahwa setiap kriteria memiliki
bobot pengaruh yang berbeda-beda. Selanjutnya dalam penentuan bobot
kriteria bersifat relatif dan bergantung pada preferensi individu atau
kelompok masyarakat dalam melihat pengaruh masing-masing kriteria.
Hasil identifikasi terhadap kompleksitas permasalahan pada tahap ini akan
menjadi rujukan dalam menetapkan kolaborasi pola penanganan dan
kontribusi program penanganan permukiman kumuh melalui kolaborasi
multisektor dan multiaktor diseluruh tahapan pembangunan yang kemudian
akan menghasilkan rekomendasi pembagian pola penanganan permukiman
kumuh, baik itu pola penanganan melalui Perencanaan Infrastruktur Kawasan
Permukiman Kumuh, P2KKP, NUSP, ataupun penanganan melalui program-
program regular di tingkat Pemerintah Kabupaten/Kota dalam upaya
pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 77


NO. NILAI KETERANGAN
A. Identifikasi Kondisi Kekumuhan
1 71 – 95 Kumuh Berat
2 45 – 70 Kumuh Sedang
3 19 – 44 Kumuh Ringan
B. Identifikasi Legalitas Lahan
1 (+) Status Lahan Legal
2 (-) Status Tidak Lahan Legal
C. Identifikasi Pertimbangan Lain
1 7 – 10 Pertimbangan Lain Tinggi
2 4–6 Pertimbangan Lain Sedang
3 1–3 Pertimbangan Lain Rendah
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Nomor
2 Tahun 2016 tentang Peningkatan Kualitas Terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh

Berdasarkan penilaian tersebut, maka dapat terdapat 18 kemungkinan


klasifikasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh, yaitu sebagai berikut:
1. A1 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain tinggi,
dan status lahan legal;
2. A2 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain tinggi,
dan status lahan tidak legal;
3. A3 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain sedang,
dan status lahan legal;
4. A4 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain sedang,
dan status lahan tidak legal;
5. A5 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain rendah,
dan status lahan legal;
6. A6 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain rendah,
dan status lahan tidak legal;
7. B1 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain tinggi,
dan status lahan legal;
8. B2 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain tinggi,
dan status lahan tidak legal;
9. B3 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain
sedang, dan status lahan legal;
10. B4 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain
sedang, dan status lahan tidak legal;
11. B5 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain
rendah, dan status lahan legal;
12. B6 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain
rendah, dan status lahan tidak legal;
13. C1 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain tinggi,
dan status lahan legal;

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 78


14. C2 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain tinggi,
dan status lahan tidak legal;
15. C3 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain sedang,
dan status lahan legal;
16. C4 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain sedang,
dan status lahan tidak legal;
17. C5 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain
rendah, dan status lahan legal;
18. C6 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain
rendah, dan status lahan tidak legal.
Berdasarkan berbagai klasifikasi tersebut, maka dapat ditentukan skala
prioritas penanganan, sebagai berikut:
1. Prioritas 1 yaitu untuk klasifikasi A1 dan A2;
2. Prioritas 2 yaitu untuk klasifikasi B1 dan B2;
3. Prioritas 3 yaitu untuk klasifikasi C1 dan C2;
4. Prioritas 4 yaitu untuk klasifikasi A3 dan A4;
5. Prioritas 5 yaitu untuk klasifikasi B3 dan B4;
6. Prioritas 6 yaitu untuk klasifikasi C3 dan C4;
7. Prioritas 7 yaitu untuk klasifikasi A5 dan A6;
8. Prioritas 8 yaitu untuk klasifikasi B5 dan B6;
9. Prioritas 9 yaitu untuk klasifikasi C5 dan C6.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 79


Kriteria dan Indikator Penentuan Urutan Kawasan Prioritas

NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI SUMBER DATA

A. IDENTIFIKASI KONDISI KEKUMUHAN


KONDISI Ketidakteraturan • Tidak memenuhi ketentuan tata bangunan 76% - 100% bangunan pada
BANGUNAN Bangunan dalam RDTR, meliputi pengaturan bentuk, lokasi tidak memiliki 5
GEDUNG besaran, perletakan, dan tampilan bangunan keteraturan
pada suatu zona; dan/atau 51% - 75% bangunan pada
• Tidak memenuhi ketentuan tata bangunan lokasi tidak memiliki 3 Dokumen RDTR & RTBL,
dan tata kualitas lingkungan dalam RTBL, keteraturan Format Isian, Observasi
meliputi pengaturan blok lingkungan, 25% - 50% bangunan pada
kapling, bangunan, ketinggian dan elevasi lokasi tidak memiliki
1
lantai, konsep identitas lingkungan, konsep keteraturan
orientasi lingkungan, dan wajah jalan.
Tingkat Kepadatan • KDB melebihi ketentuan RDTR, dan/atau 76% - 100% bangunan
Bangunan RTBL; memiliki lepadatan tidak 5
• KLB melebihi ketentuan dalam RDTR, sesuai ketentuan
dan/atau RTBL; dan/atau 51% - 75% bangunan
Dokumen RDTR & RTBL,
• Kepadatan bangunan yang tinggi pada memiliki lepadatan tidak 3
Dokumen IMB, Format
lokasi, yaitu: sesuai ketentuan
Isian, Peta Lokasi
• untuk kota metropolitan dan kota 25% - 50% bangunan
besar>250 unit/Ha memiliki lepadatan tidak
1
• untuk kota sedang dan kota kecil >200 sesuai ketentuan
unit/Ha
Ketidaksesuaian Kondisi bangunan pada lokasi tidak memenuhi 76% - 100% bangunan pada Wawancara, Format
dengan Persyaratan persyaratan: lokasi tidak memenuhi 5 Isian, Dokumen IMB,
Teknis Bangunan persyaratan teknis Observasi

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 80


NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI SUMBER DATA
• pengendalian dampak lingkungan 51% - 75% bangunan pada
• pembangunan bangunan gedung di atas lokasi tidak memenuhi 3
dan/atau di bawah tanah, air dan/atau persyaratan teknis
prasarana/sarana umum 25% - 50% bangunan pada
• keselamatan bangunan gedung lokasi tidak memenuhi
• kesehatan bangunan gedung persyaratan teknis 1
• kenyamanan bangunan gedung
• kemudahan bangunan gedung
KONDISI JALAN Cakupan Pelayanan Sebagian lokasi perumahan atau permukiman 76% - 100% area tidak
LINGKUNGAN Jalan Lingkungan tidak terlayani dengan jalan terlayani oleh jaringan jalan 5
lingkungan yang sesuai dengan ketentuan teknis lingkungan
51% - 75% area tidak Wawancara, Format
terlayani oleh jaringan jalan 3 Isian, Peta Lokasi,
lingkungan Observasi
25% - 50% area tidak
terlayani oleh jaringan jalan 1
lingkungan
Kualitas Permukaan Sebagian atau seluruh jalan lingkungan terjadi 76% - 100% area memiliki
Jalan Lingkungan kerusakan permukaan jalan pada lokasi kualitas permukaan jalan 5
perumahan atau permukiman yang buruk
51% - 75% area memiliki Wawancara, Format
kualitas permukaan jalan 3 Isian, Peta Lokasi,
yang buruk Observasi
25% - 50% area memiliki
kualitas permukaan jalan 1
yang buruk
KONDISI Ketidaktersediaan Masyarakat pada lokasi perumahan dan 76% - 100% populasi tidak
Wawancara, Format
PENYEDIAAN AIR Akses Aman Air permukiman tidak dapat mengakses air minum dapat mengakses air minum 5
Isian, Observasi
MINUM Minum yang aman

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 81


NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI SUMBER DATA
yang memiliki kualitas tidak berwarna, tidak 51% - 75% populasi tidak
berbau, dan tidak berasa dapat mengakses air minum 3
yang aman
25% - 50% populasi tidak
dapat mengakses air minum 1
yang aman
Ketidakterhubungan Kebutuhan air minum masyarakat pada lokasi 76% - 100% populasi tidak
dengan Sistem perumahan atau permukiman tidak mencapai terpenuhi kebutuhan air 5
Drainase Perkotaan minimal sebanyak 60 liter/orang/hari minum minimalnya
51% - 75% populasi tidak
Wawancara, Format
terpenuhi kebutuhan air 3
Isian, Observasi
minum minimalnya
25% - 50% populasi tidak
terpenuhi kebutuhan air 1
minum minimalnya
KONDISI DRAINASE Ketidakmampuan Jaringan drainase lingkungan tidak mampu 76% - 100% area terjadi
LINGKUNGAN mengalirkan Limpasan mengalirkan limpasan air sehingga genangan>30cm, > 2 jam 5
Air menimbulkan genangan dengan tinggi lebih dari dan > 2 x setahun
30 cm selama lebih dari 2 jam dan terjadi lebih 51% - 75% area terjadi
Wawancara, Format
dari 2 kali setahun genangan>30cm, > 2 jam 3
Isian, Observasi
dan > 2 x setahun
25% - 50% area terjadi
genangan>30cm, > 2 jam 1
dan > 2 x setahun
Ketidaktersediaan Tidak tersedianya saluran drainase lingkungan 76% - 100% area tidak
Drainase pada lingkungan perumahan atau permukiman, tersedia drainase 5
Wawancara, Format
yaitu saluran tersier dan/atau saluran lokal lingkungan
Isian, Peta RIS,
51% - 75% area tidak
Observasi
tersedia drainase 3
lingkungan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 82


NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI SUMBER DATA
25% - 50% area tidak
tersedia drainase 1
lingkungan
Ketidakterhubungan Saluran drainase lingkungan tidak terhubung 76% - 100% drainase
dengan Sistem dengan saluran pada hirarki di lingkungan tidak terhubung 5
Drainase Perkotaan atasnya sehingga menyebabkan air tidak dengan hirarki di atasnya
dapat mengalir dan menimbulkan genangan 51% - 75% drainase Wawancara, Format
lingkungan tidak terhubung 3 Isian, Peta RIS,
dengan hirarki di atasnya Observasi
25% - 50% drainase
lingkungan tidak terhubung 1
dengan hirarki di atasnya
Tidak Terpeliharanya Tidak dilaksanakannya pemeliharaan saluran 76% - 100% area memiliki
Drainase drainase lingkungan pada drainase lingkungan yang 5
lokasi perumahan atau permukiman,baik: kotor dan berbau
• pemeliharaan rutin; dan/atau 51% - 75% area memiliki Wawancara, Format
• pemeliharaan berkala drainase lingkungan yang 3 Isian, Peta RIS,
kotor dan berbau Observasi
25% - 50% area memiliki
drainase lingkungan yang 1
kotor dan berbau
Kualitas Konstruksi Kualitas konstruksi drainase buruk, karena 76% - 100% area memiliki
Drainase berupa galian tanah tanpa material pelapis atau kualitas kontrsuksi drainase 5
penutup maupun karena telah terjadi kerusakan lingkungan buruk
51% - 75% area memiliki Wawancara, Format
kualitas kontrsuksi drainase 3 Isian, Peta RIS,
lingkungan buruk Observasi
25% - 50% area memiliki
kualitas kontrsuksi drainase 1
lingkungan buruk

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 83


NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI SUMBER DATA
KONDISI Sistem Pengelolaan Air Pengelolaan air limbah pada lokasi perumahan 76% - 100% area memiliki
PENGELOLAAN AIR Limbah Tidak Sesuai atau permukiman tidak memiliki sistem yang sistem air limbah yang tidak 5
LIMBAH Standar Teknis memadai, yaitu kakus/kloset yang tidak sesuai standar teknis
terhubung dengan tangki septik baik secara 51% - 75% area memiliki Wawancara, Format
individual/domestik, komunal maupun terpusat sistem air limbah yang tidak 3 Isian, Peta RIS,
sesuai standar teknis Observasi
25% - 50% area memiliki
sistem air limbah yang tidak 1
sesuai standar teknis
Prasarana dan Sarana Kondisi prasarana dan sarana pengelolaan air 76% - 100% area memiliki
Pengelolaan Air limbah pada lokasi perumahan atau permukiman sarpras air limbah tidak 5
Limbah Tidak Sesuai dimana: sesuai persyaratan teknis
dengan Persyaratan • kloset leher angsa tidak terhubung dengan 51% - 75% area memiliki Wawancara, Format
Teknis tangki septik sarpras air limbah tidak 3 Isian, Peta RIS,
• tidak tersedianya sistem pengolahan limbah sesuai persyaratan teknis Observasi
setempat atau terpusat 25% - 50% area memiliki
sarpras air limbah tidak 1
sesuai persyaratan teknis
KONDISI Prasarana dan Sarana Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi 76% - 100% area memiliki
PENGELOLAAN Persampahan Tidak perumahan atau permukiman tidak sesuai sarpras pengelolaan
PERSAMPAHAN Sesuai dengan dengan persyaratan teknis, yaitu: persampahan yang tidak 5
Persyaratan Teknis • tempat sampah dengan pemilahan sampah memenuhi persyaratan
pada skala domestik atau rumah tangga; teknis
Wawancara, Format
• tempat pengumpulan sampah (TPS) atau 51% - 75% area memiliki
Isian, Peta RIS,
TPS 3R (reduce, reuse, recycle) pada skala sarpras pengelolaan
Observasi
lingkungan; persampahan yang tidak 3
• gerobak sampah dan/atau truk sampah memenuhi persyaratan
pada skala lingkungan; dan teknis
• tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) 25% - 50% area memiliki
1
pada skala lingkungan. sarpras pengelolaan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 84


NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI SUMBER DATA
persampahan yang tidak
memenuhi persyaratan
teknis
Sistem Pengelolaan Pengelolaan persampahan pada lingkungan 76% - 100% area memiliki
Persampahan yang perumahan atau permukiman tidak memenuhi sistem persampahan tidak 5
Tidak Sesuai Standar persyaratan sebagai berikut: sesuai standar
Teknis • pew adahan dan pemilahan domestik; 51% - 75% area memiliki Wawancara, Format
• pengumpulan lingkungan; sistem persampahan tidak 3 Isian, Peta RIS,
• pengangkutan lingkungan; sesuai standar Observasi
• pengolahan lingkungan 25% - 50% area memiliki
sistem persampahan tidak 1
sesuai standar
Tidak Terpeliharanya Tidak dilakukannya pemeliharaan sarana dan 76% - 100% area memiliki
Sarana dan Prasarana prasarana pengelolaan persampahan pada lokasi sarpras persampahan yang 5
Pengelolaan perumahan atau permukiman, baik: tidak terpelihara
Persampahan • pemeliharaan rutin; dan/atau 51% - 75% area memiliki Wawancara, Format
• pemeliharaan berkala sarpras persampahan yang 3 Isian, Peta RIS,
tidak terpelihara Observasi
25% - 50% area sarpras
persampahan yang tidak 1
terpelihara
KONDISI PROTEKSI Kondisi Proteksi Tidak tersedianya prasarana proteksi kebakaran 76% - 100% area tidak
KEBAKARAN Kebakaran pada lokasi, yaitu: memiliki prasarana proteksi 5
• pasokan air; kebakaran
• jalan lingkungan; 51% - 75% area tidak Wawancara, Format
• sarana komunikasi; memiliki prasarana proteksi 3 Isian, Peta RIS,
• data sistem proteksi kebakaran kebakaran Observasi
lingkungan;dan 25% - 50% area tidak
• bangunan pos kebakaran memiliki prasarana proteksi 1
kebakaran

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 85


NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI SUMBER DATA
Ketidaktersediaan Tidak tersedianya sarana proteksi kebakaran 76% - 100% area tidak
Sarana Proteksi pada lokasi, yaitu: memiliki sarana proteksi 5
Kebakaran • Alat Pemadam Api Ringan (APAR); kebakaran
• mobil pompa; 51% - 75% area tidak Wawancara, Format
• mobil tangga sesuai kebutuhan; dan memiliki sarana proteksi 3 Isian, Peta RIS,
• peralatan pendukung lainnya kebakaran Observasi
25% - 50% area tidak
memiliki sarana proteksi 1
kebakaran

B. IDENTIFIKASI LEGALITAS LAHAN

LEGALITAS Kejelasan Status Kejelasan terhadap status penguasaan lahan Keseluruhan lokasi
LAHAN Penguasaan Lahan berupa: memiliki kejelasan status
• kepemilikan sendiri, dengan bukti dokumen penguasaan lahan, baik (+)
sertifikat hak atas tanah atau bentuk milik sendiri atau milik
dokumen keterangan status tanah lainnya pihak lain Wawancara, Format
yang sah; atau Sebagian atau keseluruhan Isian, Dokumen
• kepemilikan pihak lain (termasuk milik lokasi tidak memiliki Pertanahan, Observasi
adat/ulayat), dengan bukti izin pemanfaatan kejelasan status
(-)
tanah dari pemegang hak atas tanah atau penguasaan lahan, baik
pemilik tanah dalam bentuk perjanjian milik sendiri atau milik
tertulis antara pemegang hak atas tanah pihak lain
atau pemilik tanah Keseluruhan lokasi berada
pada zona peruntukan
(+)
perumahan/permukiman Wawancara, Format
sesuai RTR Isian, RTRW, RDTR,
Sebagian atau keseluruhan Observasi
lokasi berada bukan pada (-)
zona peruntukan

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 86


NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI SUMBER DATA
perumahan/permuki man
sesuai RTR
C. IDENTIFIKASI PERTIMBANGAN LAIN
PERTIMBANGAN Nilai Strategis Lokasi Pertimbangan Letak lokasi perumahan atau Lokasi terletak pada fungsi
5
LAIN permukiman pada: strategis kabupaten/kota Wawancara, Format
• fungsi strategis kabupaten/kota; atau Lokasi tidak terletak pada Isian, RTRW, RDTR,
• bukan fungsi strategi kabupaten/kota fungsi strategis Kabupaten/ 1 Observasi
kota
Kependudukan Pertimbangan kepadatan penduduk pada lokasi Untuk Kota Metropolitan
perumahan atau permukiman dengan klasifikasi: Kepadatan Penduduk pada
• rendah yaitu kepadatan penduduk di bawah Lokasi sebesar >400
150 jiwa/ha; Jiwa/Ha
• sedang yaitu kepadatan penduduk antara Untuk Kota Sedang & Kota 5
151–200 jiwa/ha Kecil
• tinggi yaitu kepadatan penduduk antara Kepadatan Penduduk pada Wawancara, Format
201–400 jiwa/ha; Lokasi sebesar >200 Isian, Statistik,
• sangat padat yaitu kepadatan penduduk di Jiwa/Ha Observasi
atas 400 jiwa/ha; Kepadatan Penduduk pada
Lokasi sebesar 150-200 3
Jiwa/Ha
Kepadatan Penduduk pada
Lokasi sebesar <150 1
Jiwa/Ha
Kondisi Sosial, Pertimbangan potensi yang dimiliki lokasi Lokasi memiliki potensi
Ekonomi, dan Budaya perumahan atau permukiman berupa: sosial, ekonomi dan budaya Wawancara, Format
5
untuk dikembangkan atau Isian, Observasi
dipelihara

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 87


NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI SUMBER DATA
• potensi sosial yaitu tingkat partisipasi Lokasi memiliki potensi
masyarakat dalam mendukung sosial, ekonomi dan budaya
pembangunan; untuk dikembangkan atau
• potensi ekonomi yaitu adanya kegiatan dipelihara
ekonomi tertentu yang bersifat strategis 1
bagi masyarakat setempat;
• potensi budaya yaitu adanya kegiatan atau
warisan budaya tertentu yang dimiliki
masyarakat setempat
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 88


BAB VII
RENCANA KERJA DAN JADWAL PELAKSANAAN

Secara umum Konsultan akan menyediakan jasa untuk Proyek dengan terlebih
dahulu menyusun rencana mutu (quality plan) kegiatan pelaksanaan sesuai
dengan prosedur mutu, guna menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan
mengikuti Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Dokumen Kontrak.
Konsultan juga akan bekerja sama sepenuhnya dengan Pemberi Tugas dan
Instansi terkait lainnya di dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan
dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan kebijakan dan ketentuan–
ketentuan yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dengan demikian, secara umum Konsultan akan memberikan kepastian
kepada pihak Proyek selaku Pemberi Tugas, bahwa pekerjaan akan
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam Dokumen
Kontrak.
Pada sub bab ini akan dijelaskan langkah-langkah kerja dari konsultan untuk
pekerjaan “PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN
PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH (RP2KPKPK)”.

7.1 Rencana Pelaksanaan Pekerjaan


Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang di
minta, konsultan perencana melakukan konsultasi.
Dalam konsultasi tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang
harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan
dalam KAK ini.
Dalam pelaksanaan tugas, khususnya konsultan harus selalu
memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 89


BULAN
NO URAIAN KEGIATAN I II III IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I Tahap Persiapan
1 Sosialisasi dan Konsolidasi Penyusunan RP2KPKPK
2 Persiapan dan pemantapan rencana kerja
3 Penyiapan data profil permukiman kumuh
4 Overview kebijakan daerah
5 Identifikasi kesesuaian permukiman eksisting
6 Penyiapan kelembagaan masyarakat di lokasi permukiman kumuh
7 Pembahasan Lap. Pendahuluan
II Survei
1 Penyusunan desain survei
2 Survei dan Pengolahan data permukiman kumuh
3 Koordinasi dan sinkronisasi data kumuh
III Penyusunan Data dan Fakta
1 Verifikasi dan justifikasi lokasi
2 Pemutakhiran profil permukiman kumuh
IV Analisis
1 Penilaian lokasi berdasarkan kriteria, indicator dan parameter kekumuhan
2 FGD 1 : Penyepakatan profil hasil verifikasi
V Penyusunan Konsep RP2KPKPK
1 Distribusi pola kolaborasi penanganan permukiman kumuh
2 Perumusan kebutuhan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh
3 Perumusan konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 90


BULAN
NO URAIAN KEGIATAN I II III IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
4 Koordinasi peran masyarakat dalam penanganan permukiman kumuh
5 Pembahasan Laporan Antara
6 FGD-II : Penyepakatan konsep, strategi, pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh
VI Penyusunan RP2KPKPK
1. Perumusan Skenario Penanganan dan Konsep Desain Kawasan Permukiman Kumuh

2. Perumusan Rencana Pengadaan Tanah


3. Perumusan Rencana Aksi dan Memorandum Keterpaduan
4. Penentuan Kawasan Prioritas
5. Penyusunan DED
6. Penyempurnaan Hasil Pleno
7. Penyempurnaan Dokumen RP2KPKPK
8. FGD 3
VII Tahap Legalisasi RP2KPKPK
VIII Penyerahan Laporan
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
3 Laporan Draft Final
4 Laporan Akhir

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 91


7.2 Tanggung Jawab Perencana
1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional atas jasa
perencanaan yang berlaku dilandasi pasal 11 Undang-Undang Nomor 18
Tentang Jasa Konstruksi.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan perencana adalah minimal sebagai
berikut:
• Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar hasil karya perencanaan yang berlaku mekanisme
pertanggungan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
• Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus mengakomodasi
batasan-batasan yang telah diberikan oleh kegiatan, termasuk melalui
KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan
mutu bangunan yang akan diwujudkan.
• Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar dan pedoman teknis yang berlaku.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 92


BAB VIII
TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

8.1. Susunan Personil Tenaga Ahli


Seluruh pekerjaan akan dilaksanakan di bawah tanggung jawab langsung
tenaga-tenaga ahli yang sesuai dengan latar belakang pendidikan,
latihan/kursus, pengalaman, wawasannya yang berpengetahuan luas dan ahli
dalam melakukan perencanaan sejenis. Selain itu, para tenaga ahli tersebut
akan bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya.
Tugas layanan keahlian terdiri dari satu tim yang mempekerjakan beberapa
tenaga yang telah mendapatkan latihan yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan “PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN
PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH (RP2KPKPK)” yang terdiri atas beberapa disiplin keahlian bidang
pekerjaan sebagai berikut:

1. Tenaga Ahli/ Profesional terdiri dari :


a. Ketua Tim/Team Leader adalah tenaga ahli yang berpendidikan
minimalSarjana Strata Dua (S-2) Teknik Perencanaan Wilayah dan
Kota, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta dengan
latar belakang pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya, serta
memiliki SKA Perencanaan Wilayah dan Kotaminimal kualifikasi
Madya dan mempunyai Nomor Pokok Wajib.
Pajak pribadi selain itu diharapkan memiliki kemampuan:
1) Mengelola pekerjaan Perencanaan penataan ruang sebagai Team
Leader
2) Dalam Perencanaan, perancangan, penyelesaian masalah,
penganggaran dan pengontrolan keuangan, pemantauan kemajuan
serta mempunyai kemampuan berkomunikasi dan dokumentasi.

b. Tenaga Ahli Arsitek


Tenaga ahli Arsitek adalah tenaga ahli yang berpendidikan
minimalSarjana Strata Satu (S-1) Teknik Arsitek lulusan universitas/
perguruan tinggi negeri atau swasta dengan latar belakang
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya, dan memiliki SKA

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 93


Arsitek minimal kualifikasi Muda dan Mempunyai Nomor Pokok
Wajib Pajak pribadi selain itu diharapkan yang memiliki kecakapan
dalam hal :
1) Kemampuan mengoperasikan computer yang mendukung,
Computer Aided Design (CAD) dan 3D serta kegiatan lainnya
yang mendukung pekerjaan.
2) Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi.

c. Tenaga Ahli Lingkungan


Tenaga Ahli Lingkunganadalah tenaga ahli yang berpendidikan
minimalSarjana Strata Satu (S-1) Teknik Lingkungan lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta dengan latar
belakang pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya dan
memiliki SKA Lingkungan minimal kualifikasi Muda serta mempunyai
Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi, selain itu diharapkan yang
memiliki kemampuan dalam hal:
1) Memahami tentang kebutuhan prasarana lingkungan serta
konstruksi dan konseptual prasarana lingkungan dengan baik dan
benar.
2) Dapat merencanakan Kebutuhan Jaringan Air Minum dan Air
Limbah

8.2. Deskripsi Tugas Tenaga Ahli


a. Team Leader
Lingkup penugasan team leader adalah:
1) Mengkoordinasikan proses kerja dengan tenaga ahli (Arsitek,
Planologi dan Lingkungan) Pengguna Anggaran, dan Tim Teknis.
2) Mempersiapkan pertemuan/konsultasi rutin dengan pengguna
anggaran dalam urusan teknis dan rencana administrative
3) Memandu pelaksanaan tahap pengumpulan penyajian hasil akhir
kegiatan, baik dalam data, pengolahan dan dari pekerjaan secara
keseluruhan
4) Bertanggung jawab dalam memimpin seluruh kegiatan anggota tim
kerja.
5) Merumuskan kerangka pikir dan metodologi analisis secara
menyeluruh terhadap pekerjaan yang akan dihasilkan.
6) Memimpin pembahasan yang dilakukan bersama Tim Teknis dan
pihak lain yang terkait termasuk dalam mengantisipasi permasalahan
dan kendala dalam penyelesaian pekerjaan.
7) Membina hubungan yang baik dan berkoordinasi dengan pemberi
kerja, sertapemangku kepentingan yang berkaitan dengan pekerjaan
ini.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 94


8) Merumuskan konsep dan strategi penanganan permukiman kumuh
sesuaidengan kondisi,analisis pengembangan kawasan, dan panduan
penangananpermukiman kumuh
9) Menerapkan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan
Tata Ruang Wilayah dan Kota Mampu bekerja dan memanfaatkan
peralatan teknologi maju, sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
10) Mampu melakukan evaluasi hasil kompilasi dan pengolahan data
serta menyusun analisa desain Penataan Kawasan Lingkungan

b. Tenaga Ahli Arsitek


1) Melakukan kajian tentang kondisi dan permasalahan yang berkaitan
dengan konsep penanganan kawasan serta dukungan arsitektural
penanganan permukiman kumuh perkotaan secara detail sesuai
kebutuhan analisis kawasan.
2) Melakukan analisis tentang komponen infrastruktur permukiman
berdasarkan kemampuan fisik dasar yang sesuai dengan kebutuhan
penanganan permukiman kumuh
3) Melakukan analisis infrastruktur permukiman dalam menetapkan
program sektor bidang perumahan dan permukiman di kawasan
terpilih.
4) Menyusun skenario pengembangan dan penataan kawasan
permukiman serta pola penanganannya.
5) Melakukan analisis dan rencana program/kegiatan penataan
kawasan serta kajian dan rencana visual dan estetika kawasan
(tapak, sirkulasi, tata hijau,sitefurniture,
6) Menyusun rencana umum kawasan permukiman kumuh beserta
detail kelengkapan desain.
7) Menyusun rancangan detail teknis dukungan infrastruktur
lingkungan permukiman.
8) Memberikan memberikan masukan tentang pengembangan
pemberdayaan masyarakat dipenyelenggaraan penanganan
permukiman kumuh perkotaan.

c. Tenaga Lingkungan
1) Melakukan kajian tentang kondisi dan permasalahan yang berkaitan
dengan penanganan permukiman kumuh perkotaan secara detail
sesuai dengan kebutuhan analisis kawasan.
2) Melakukan analisis tentang daya dukung lingkungan berdasarkan
kemampuan fisik dasar yang sesuai untuk penanganan permukiman
kumuh.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 95


3) Melakukan analisis dalam menetapkan program sektor bidang sanitasi
danpersampahan terkait penanganan permukiman kumuh.
4) Melakukan analisis dan rencana program/kegiatan penyediaan air
minum dan penyehatan lingkungan permukiman terkait penanganan
permukiman kumuh.
5) Menyusun rancangan detail teknis dukungan infrastruktur penyediaan
air minum dan penyehatan lingkungan permukiman terkait
penanganan permukiman kumuh .
6) Memberikan masukan tentang pengembangan pemberdayaan
masyarakat penanganan permukiman kumuh bidang penyehatan
lingkungan permukiman.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 96


BAB IX
JADWAL PENUGASAN PERSONIL

Seperti diketahui, bahwa keberadaan dan ketepatan penempatan tenaga


ahli adalah sangat menentukan keberhasilan proyek, ini berarti penentuan
jadwal para TenagaAhli mulai bekerja merupakan hal yang sangat penting,
karena ketidaktepatan waktu bagi para Tenaga Ahli adalah merupakan
pemborosan dana dan beresiko terhadap penyelesaian pekerjaan.

Dalam hal keperluan jumlah tenaga personil yang dibutuhkan, khususnya


untuk Tenaga Ahli, secara cermat dan jelas sudah memberikan kebutuhan
yang diperlukan, sedangkan jumlah bulan orang (man month) yang
dibutuhkan tergantung dari hasil analisa teknis yang dilakukan sendiri oleh
Konsultan, dan hasilnya adalah seperti yang digambarkan pada Jadwal
Penugasan Personil (terlampir).

Penggunaan tenaga setempat akan dipertimbangkan jumlahnya, dengan


pertimbangan adalah bahwa tenaga setempat akan lebih familier.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 97


BAB X
ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN

Dalam struktur organisasi team pelaksana, tim Konsultan akan


berkedudukan di Kendari dan akan dibantu oleh Staf Pendukung
(supporting staff). Untuk pelayanan konsultansi secara efisien dan optimal,
Konsultan menyusun Struktur Organisasi mulai dari Tenaga Ahli (Staf
Profesional), dan Tenaga Pendukung, seperti: Tenaga Teknisi maupun
Tenaga Penunjang Lainnya. Setelah mempelajari kebutuhan dan tugas serta
tanggung jawab personil yang tercantum di dalam Kerangka Acuan,
Konsultan mencoba menyusun Struktur Organisasi seperti terlihat pada
Bagan Truktur Organisasi (terlampir).

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 98


BAB XI
PELAPORAN

Seluruh produk/hasil pekerjaan konsultan harus diserahkan kepada


Pemilik pekerjaan, dalam hal ini BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN. Untuk mengevaluasi
kemajuan pekerjaan yang sedang dilaksanakan konsultan diwajibkan untuk
menyerahkan laporan-laporan sebagal berikut:

11.1. Pelaporan
Pekerjaan pelaporan ini merupakan kegiatan yang sangat penting artinya
dalam proses pelaksanaan pekerjaan. Untuk bisa memahami hasil yang
diinginkan oleh pihak pemberi tugas dan apa yang telah dicapai oleh pihak
konsultan maka sebagai parameternya adalah melihat hasil dari pelaporan
pekerjaan. Untuk bisa membuat pelaporan sesuai dengan harapan dan
sesuai dengan petunjuk teknis yang tercantum dala Kerangka Acuan
Pekerjaan (KAK) baik secara kualitas maupun kuantitas terlebih dahulu
harus dapat memahami jenis dan tahapan pelaporan yang akan kita buat.
Untuk dapat memahami kesemuanya itu dalam bagian ini kami uraikan
permasalahan laporan sebagai berikut:

11.2. Jenis Laporan


Keluaran yang akan dihasilkan perencana berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini selanjutnya akan diatur dalam surat perjanjian tersendiri, yang
meliputi:
• Laporan Pendahuluan
• Laporan Antara
• Laporan Akhir

Laporan karya perencanaan disajikan dalam bentuk hardcopy rangkap 5


(Lima).

11.3. Pemaparan, Asistensi Dan Diskusi


Pada setiap selesainya suatu tahapan Perencanaan akan diadakan suatu
pertemuan bersama antara Konsultan Perencana, Pemberi Tugas serta
Unsur instansi terkait guna membahas hasil pekerjaan yang telah dicapai
dan menambahkan data yang diperlukan bagi tahapan berikutnya. Tahapan
pembahasan ini sudah termasuk dalam waktu pelaksanaan yang diajukan
oleh Konsultan Perencana.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 99


11.4. Jenis Dan Bentuk Presentasi Laporan
1. Laporan Pendahuluan
a. Pada tahap laporan pendahuluan ini akan dilakukan diskusi pembahasan
bersama tim teknis dengan mengundang beberapa pihak lain yang
terkait dengan harapan dapat memperoleh masukan dankesepakatan
mengenai sasaran serta pola kerja yang akan dituju.
b. Hasil diskusi dituangkan dalam bentuk satu berita acara dan
dijadikannpedoman dalam penyusunan laporan berikutnya.
c. Penyerahan finalisasi dokumen laporan pendahuluan kepada Pengguna
Anggaran dilakukan segera setelah hasil kesepakatan diskusi
pembahasan dimuat dalam laporan.

2. Laporan Antara
a. Pada tahap laporan antara ini akan dilakukan diskusi pembahasan
bersama tim teknis dengan mengundang beberapa pihak lain yang
terkait dan diharapkan dapat diperoleh satu kesepakatan mengenai hasil
kompilasi dan analisis data.
b. Hasil diskusi dituangkan dalam bentuk satu berita acara dan dijadikan
pedoman dalam penyusunan laporan berikutnya.
c. Penyerahan finalisasi dokumen laporan antara kepada pengguna
Anggaran dilakukan segera setelah hasil kesepakatan diskusi
pembahasan tersebut dimuat dalam laporan.

3. Laporan Akhir
a. Pada tahap laporan akhir ini akan dilakukan diskusi pembahasan
bersama tim teknis dengan mengundang beberapa pihak lain yang
terkait untuk memperoleh masukan lain atau tambahan untuk
penyempurnaan hasil akhir dari pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga
dapat diperoleh satu kesimpulan yang mampu menampung banyak
kepentingan terkait.
b. Penyerahan finalisasi dokumen laporan akhir kepada Pengguna
Anggaran dilakukan segera setelah hasil kesepakatan diskusi
pembahasan tersebut dimuat dalam laporan.

11.5. Struktur Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas


Permukiman Kumuh
1. Pendahuluan
Bagian Pendahuluanakan memberikan pengantar penyusunan
DokumenRencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK)yang secara umum
mencakup:

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 100


a) Latar belakang
b) Maksud dan Tujuan
c) Sasaran
d) Ruang Lingkup
e) Sistimatika Penyusunan Dokumen

2. Kebijakan Pembangunan Permukiman Perkotaan


Pada bagian inipenyusunan Dokumen Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(RP2KPKPK) mencerminkan karakter dan kekhasan penanganan
kawasankumuh di masing-masing Kabupaten Konawe Selatan yang telah
di-overview. Rumusan bagian ini lebihmenggambarkan dan memaparkan
secara jelas rumusan kebijakan penanganan kumuh perkotaan sebagai
berikut:
a) Isu Strategis Pembangunan Permukiman Perkotaan
b) Kebijakan Pembangunan Permukiman Perkotaan
c) Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan

3. Profil Permukiman Kumuh


Profil Permukiman Kumuh memberikan penajaman dari kondisi
lebihmutakhir dari profil permukiman kumuh yang akan dilakukan
penanganan yang mencakup sebaran dan Gambaran Umum Kawasan-
kawasan Kumuh

4. Strategi Pencapaian Kota Bebas Kumuh


Bagian ini akan lebih menegaskan alurdan arah penyusunan Dokumen
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) sebagai suatu strategi pencapaian bebas
kumuh yang meliputi :
a) Strategis Penanganan Perumahan dan Permukiman Kumuh
b) Skenario pelaksanaan kegiatan sampai dengan pencapaian Bebas
Kumuh.
c) Program dan Kegiatan Penanganan Kumuh Komprehensif dalam
Pembangunan Lingkungan
d) Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam Pencegahan Tumbuhnya
Kumuh Baru.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 101


5. Program peningkatan kualitas dan program pencegahan timbulnya kumuh
baru
Pada bagian yang akan menunjukkan hasil penyusunan Dokumen Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh (RP2KPKPK)berupa dokumen-dokumen Memorandum Program
sebagai berikut:
a) Program Penanganan dan Kegiatan Pembangunan Kapasitas (capacity
building)
b) Program Penanganan dan Kegiatan Pembangunan Lingkungan
Permukiman
c) Program Penanganan dan Kegiatan Pembangunan Sosial dan
d) Program Penanganan dan Kegiatan Pembangunan Ekonomi

6. Rencana Aksi Penanganan Kumuh


Bagian ini merupakanbagian yang akan memuat Dokumen Rencana Aksi
Penanganan Kumuh Perkotaan (Memorandum Program) berupa Rencana
Program dan Rencana Investasi pada lingkuppenanganan skala lingkungan,
kawasan dan kota secara bersama oleh seluruh stakeholders.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 102


BAB XII
STAFF TEKNIS DAN PENDUKUNG

Pekerjaan “PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN


PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH (RP2KPKPK)” terdiri atas beberapa disiplin keahlian yang sesuai
dengan latar belakang pendidikan, latihan/kursus, pengalaman,
wawasannya yang berpengetahuan luas dan ahli dalam melakukan
perencanaan sejenis. Selain itu juga dibantu oleh tenaga-tenaga pendukung
untuk kelancaran dari pekerjaan ini.

12.1. Tenaga Pendukung

1. Surveyor
Surveyor adalah tenaga Pendukukung yang berpendidikan minimal D3
Jurusan Teknik Sipil/Arsitek lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau swasta dengan latar belakang pengalaman minimal 2 (dua)
tahun dibidang pekerjaan penyelidikan lapangan untuk pekerjaan
Teknik sipil,
2. Operator CAD
Operator CAD adalah tenaga Pendukukung yang berpendidikan minimal
S1 Jurusan Teknik Arsitektur lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau swasta dengan latar belakang pengalaman minimal 1 (satu)
tahun dibidangsoftware CAD.
3. Operator Komputer
Operator Komputer adalah tenaga Pendukukung yang berpendidikan
minimal S1 Semua Jurusan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri
atau swasta dengan latar belakang pengalaman minimal 1 (satu) tahun
dibidang komputer.

12.2. Deskripsi Tugas Tenaga Pendukung


1. Surveyor
Tugas Surveyor adalah melakukan survey, pengukuran dan pendataan
sesuai dengan kebutuhan penyusunan dokumen serta sesuai arahan dari
Team Leader.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 103


2. Operator CAD
Tugas dan tanggungjawab Operator CAD/Drafter yaitu membuat
visualisasi 2(dua) dimensi (2D), sketch dan 3 (tiga) Dimensi (3D) sesuai
dengan desain arsitektural dan konsep penanganan kawasan.
3. Operator Komputer
tugas dan tanggungjawab Operator Komputer yaitu membantu tenaga ahli
dalam penyusunan laporan .

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 104


BAB XIII
FASILITAS PENDUKUNG

Untuk mendukung lancarnya pelaksanaan pekerjaan, baik di lapangan


maupun di kantor, maka Konsultan oleh Proyek telah disediakan sejumlah
barang dan fasilitas sesuai dengan keperluan. Peralatan kerja yang
digunakan sebagian berupa sewa, untuk mempercepat proses mobilisasi
peralatan. Fasilitas Pendukung yang akan di siapkan oleh konsultan untuk
Pekerjaan “PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN
PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH (RP2KPKPK)” meliputi sarana kantor, sarana peralatan kantor,
sarana transportasi dan sarana di lapangan.

13.1. Kantor Dan Tempat Kerja


Pelaksanaan pekerjaan ini akan dipusatkan di Base Camp yang akan dipakai
dalam pelaksanaan pekerjaan survey dan desain ini dipilih pada lokasi yang
mudah dijangkau dari lokasi/ lapangan.

13.2. Peralatan Kantor


Penyediaan peralatan kantor dengan sarana sewa meliputi peralatan
tansportasi, peralatan kantor dan peralatan komunikasi. Peralatan dipakai
sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan yang direncanakan dan telah
disetujui oleh pihak pemberi kerja.
Peralatan kantor dan bahan yang akan dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan ini adalah Komputer / Laptop.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 105


Spesifikasi:

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 106


13.3. Peralatan Transportasi
Peralatan Transportasi menggunakan sewa kendaraan roda 4 untuk
aktivitas di kantor Konsultan (lokasi), selama periode proyek.

13.4. Peralatan Survey


Kegiatan survey meliputi survey pengukuran dan survey investigasi. Pada
kegiatan Pengukuran menggunakan GPS, Kegiatan survey ini juga
menggunakan Drone untuk kebutuhan pemetaan. Sedangkan untuk survey
investigasi diperlukan kamera serta peralatan lain yang merupakan
pelengkap pada pekerjaan ini.

13.5. Jadwal Penggunaan Peralatan


Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya
jadwal penggunaan peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
program kerja yang akan dilaksanakan, agar mencapai hasil yang optimal
dan tepat waktu. (terlampir)

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 107


BAB XIV
PENUTUP

Demikianlah dokumen penawaran teknis ini kami sampaikan untuk


dijadikan bahan penilaian bagi Panitia Pelelangan pekerjaan
“PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
(RP2KPKPK)” sesuai dengan apa yang disyaratkan dalam dokumen
pelelangan.
Dengan mempelajari apa yang konsultan sampaikan dalam dokumen ini
diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kesungguhan dan
kapabilitas Konsultan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

Atas perhatian dan dukungannya kami ucapkan terima kasih.

CV. ERANG URBAN CONSULTANT 108


Lampiran

STRUKTUR ORGANISASI PEKERJAAN

PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN


KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)

PENGGUNA ANGGARAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAB. KONAWE SELATAN

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Ir. MUTAKHIR HIDAYAT, S.T., M.T

CV. ERANG URBAN CONSULTANT


Ir. MOH. FADHLI A. TOPARAKKASI, S.Ars

TEAM LEADER
AGUS SETIAWAN, S.T., M.Si

AHLI ARSITEK AHLI LINGKUNGAN


ROMAN PIRADE, S.Ars., IAI ULFAH DWI NINGRUM, S.T., M.Ling

OPERATOR CAD SURVEYOR

OPERATOR KOMPUTER

Kendari, 15 Juli 2022

CV. ERANG URBAN CONSULTANT

Ir. MOH. FADHLI A. TOPARAKKASI, S.Ars

DIREKTUR
Lampiran
JADWAL PENUGASAN PERSONIL
SKPD : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAB. KONAWE SELATAN
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)
LOKASI : KAB. KONAWE SELATAN
TAHUN ANGGARAN : 2022

BULAN KE I
NO URAIAN KEGIATAN I II III IV ORANG/BULAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 TENAGA AHLI

a LEADER 1 ORANG/ 4 BULAN

b AHLI ARSITEK 1 ORANG/ 3 BULAN

e AHLI LINGKUNGAN 1 ORANG/ 3 BULAN

2 TENAGA PENUNJANG

a SURVEYOR 4 ORANG/ 2 BULAN

c OPERATOR CAD 1 ORANG/ 3 BULAN

e OPERATOR KOMPUTER 1 ORANG/ 4 BULAN

Kendari, 15 Juli 2022


CV. ERANG URBAN CONSULTANT
AGUS SETIAWAN, S.T., M.Si

Ir. MOH. FADHLI A. TOPARAKKASI, S.Ars


DIREKTUR
Lampiran
KOMPOSISI TENAGA AHLI DAN PENUGASAN
SKPD : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAB. KONAWE SELATAN
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)
LOKASI : KAB. KONAWE SELATAN
TAHUN ANGGARAN : 2022

TENAGA AHLI TETAP/TIDAK TENAGA POSISI JUMLAH


NAMA PERSONEL LINGKUP KEAHLIAN URAIAN PEKERJAAN
TETAP LOKAL/ASING DIUSULKAN ORANG/BULAN
A. TENAGA AHLI

1) Mengkoordinasikan proses kerja dengan tenaga ahli (Arsitek, Planologi dan


Lingkungan) Pengguna Anggaran, dan Tim Teknis.
2) Mempersiapkan pertemuan/konsultasi rutin dengan pengguna anggaran dalam
urusan teknis dan rencana administrative
3) Memandu pelaksanaan tahap pengumpulan penyajian hasil akhir kegiatan, baik
dalam data, pengolahan dan dari pekerjaan secara keseluruhan
4) Bertanggung jawab dalam memimpin seluruh kegiatan anggota tim kerja.
5) Merumuskan kerangka pikir dan metodologi analisis secara menyeluruh
terhadap pekerjaan yang akan dihasilkan.
6) Memimpin pembahasan yang dilakukan bersama Tim Teknis dan pihak lain yang
AHLI PERENCANAAN WILAYAH DAN terkait termasuk dalam mengantisipasi permasalahan dan kendala dalam
AGUS SETIAWAN, S.T., M.Si TETAP LOKAL LEADER 1 ORANG / 4 BULAN
KOTA - MADYA penyelesaian pekerjaan.
7) Membina hubungan yang baik dan berkoordinasi dengan pemberi kerja,
sertapemangku kepentingan yang berkaitan dengan pekerjaan ini.
8) Merumuskan konsep dan strategi penanganan permukiman kumuh
sesuaidengan kondisi,analisis pengembangan kawasan, dan panduan
penangananpermukiman kumuh
9) Menerapkan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata
Ruang Wilayah dan Kota Mampu bekerja dan memanfaatkan peralatan teknologi
maju, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
10) Mampu melakukan evaluasi hasil kompilasi dan pengolahan data serta
menyusun analisa desain Penataan Kawasan Lingkungan

1) Melakukan kajian tentang kondisi dan permasalahan yang berkaitan dengan


konsep penanganan kawasan serta dukungan arsitektural penanganan
permukiman kumuh perkotaan secara detail sesuai kebutuhan analisis kawasan.
2) Melakukan analisis tentang komponen infrastruktur permukiman berdasarkan
kemampuan fisik dasar yang sesuai dengan kebutuhan penanganan permukiman
kumuh
3) Melakukan analisis infrastruktur permukiman dalam menetapkan program sektor
bidang perumahan dan permukiman di kawasan terpilih.
4) Menyusun skenario pengembangan dan penataan kawasan permukiman serta
ROMAN PIRADE, S.ARS, IAI TETAP LOKAL AHLI ARSITEK AHLI ARSITEK pola penanganannya. 1 ORANG / 3 BULAN
5) Melakukan analisis dan rencana program/kegiatan penataan kawasan serta
kajian dan rencana visual dan estetika kawasan (tapak, sirkulasi, tata
hijau,sitefurniture,
6) Menyusun rencana umum kawasan permukiman kumuh beserta detail
kelengkapan desain.
7) Menyusun rancangan detail teknis dukungan infrastruktur lingkungan
permukiman.
8) Memberikan memberikan masukan tentang pengembangan pemberdayaan
masyarakat dipenyelenggaraan penanganan permukiman kumuh perkotaan.
TENAGA AHLI TETAP/TIDAK TENAGA POSISI JUMLAH
NAMA PERSONEL LINGKUP KEAHLIAN URAIAN PEKERJAAN
TETAP LOKAL/ASING DIUSULKAN ORANG/BULAN
A. TENAGA AHLI

1) Melakukan kajian tentang kondisi dan permasalahan yang berkaitan dengan


penanganan permukiman kumuh perkotaan secara detail sesuai dengan
kebutuhan analisis kawasan.
2) Melakukan analisis tentang daya dukung lingkungan berdasarkan kemampuan
fisik dasar yang sesuai untuk penanganan permukiman kumuh.
3) Melakukan analisis dalam menetapkan program sektor bidang sanitasi
AHLI
ULFAH DWI NINGRUN, S.T., M.Ling TETAP LOKAL AHLI LINGKUNGAN danpersampahan terkait penanganan permukiman kumuh. 1 ORANG / 3 BULAN
LINGKUNGAN
4) Melakukan analisis dan rencana program/kegiatan penyediaan air minum dan
penyehatan lingkungan permukiman terkait penanganan permukiman kumuh.
5) Menyusun rancangan detail teknis dukungan infrastruktur penyediaan air minum
dan penyehatan lingkungan permukiman terkait penanganan permukiman kumuh .
6) Memberikan masukan tentang pengembangan pemberdayaan masyarakat
penanganan permukiman kumuh bidang penyehatan lingkungan permukiman.

B. TENAGA TEKNIS/TENAGA PENDUKUNG


MILSON SUMULE SUSANTO, A.MD.ARS TIDAK TETAP LOKAL DIII TEKNIK ARSITEKTUR SURVEYOR

ACHMAD HIDAYAT, A.MD.ARS TIDAK TETAP LOKAL DIII TEKNIK ARSITEKTUR SURVEYOR Tugas Surveyor adalah melakukan survey, pengukuran dan pendataan sesuai
4 ORANG / 2 BULAN
dengan kebutuhan penyusunan dokumen serta sesuai arahan dari Team Leader.
GRIAN DAMANI, S.T TIDAK TETAP LOKAL S1 TEKNIK SIPIL SURVEYOR
BASUKI RAHMAT, A.MD TIDAK TETAP LOKAL DIII TEKNIK ARSITEKTUR SURVEYOR

Tugas dan tanggungjawab Operator CAD/Drafter yaitu membuat visualisasi 2(dua)


Ir. MOH. FADHLI A. TOPARAKKASI, S.Ars TETAP LOKAL S1 TEKNIK ARSITEKTUR OPERATOR CAD dimensi (2D), sketch dan 3 (tiga) Dimensi (3D) sesuai dengan desain arsitektural 1 ORANG /3 BULAN
dan konsep penanganan kawasan.

tugas dan tanggungjawab Operator Komputer yaitu membantu tenaga ahli dalam
RIAN ARDIANSYAH, S.ARS TIDAK TETAP LOKAL S1 TEKNIK ARSITEKTUR ADMINISTRASI 1 ORANG / 4 BULAN
penyusunan laporan .

Kendari, 15 Juli 2022


CV. ERANG URBAN CONSULTANT
AGUS SETIAWAN,
S.T., M.Si

Ir. MOH. FADHLI A. TOPARAKKASI, S.Ars


DIREKTUR
Lampiran
DAFTAR PERALATAN
SKPD : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAB. KONAWE SELATAN
PEKERJAAN : PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (RP2KPKPK)
LOKASI : KAB. KONAWE SELATAN
TAHUN ANGGARAN : 2022

BULAN KE
NO URAIAN KEGIATAN KET
I II III IV

1 PERALATAN YANG DIGUNAKAN -

a KOMPUTER / LAPTOP -

b DRONE (SEWA) -

c KENDARAAN RODA 4 (SEWA) -

e GPS -

f PRINTER A3-A4 -

Kendari, 15 Juli 2022


CV. ERANG URBAN CONSULTANT

AGUS SETIAWAN, S.T., M.Si

Ir. MOH. FADHLI A. TOPARAKKASI, S.Ars


DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai