Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. BAHASAN
1. Topik : Panduan Isolasi diri
2. Tempat : RSUD R.Syamsudin, SH
3. Waktu : 60 menit
4. Sasaran : Pasien, penunggu pasien dan pengunjung
5. Pemateri : Tim Edukator
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum : Setelah mendapatkan penyuluhan selama 60 menit, sasaran
mampu memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus : Setelah mendapatkan penyuluhan selama 60 menit diharapkan
sasaran dapat :
a. Memahami tentang infeksi liang telinga dan telinga tengah
b. Mengetahui pengertian infeksi
c. Memahami faktor penyebab infeksi telinga.
d. Memahami faktor risiko infeksi telinga
e. Mengetahui cara pencegahan tentang infeksi telinga
C. Materi : Terlampir
D. Metode : Ceramah dan tanya jawab
E. Media : Leaflet, infocus
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Waktu
No Kegiatan Kegiatan Pemateri Kegiatan Sasaran
1. Pendahuluan 5 a. Membuka acara a. Menjawab
menit dengan salam
mengucapkan b. Mendengarkan
salam dan pemateri
memperkenalkan menyampaikan
diri pada sasaran. topik dan
b. Menyampaikan tujuan
topik dan tujuan c. Menyetujui
penkes pada kesepakatan
sasaran. waktu
c. Kontrak waktu pelaksanaan
untuk kesepakatan penkes
pelaksanaan
penkes dengan
sasaran.
2. Penyajian 45 a. Menjelaskan a. Menyampaikan
menit tentang infeksi pengetahuanny
liang telinga a tentang
dan telinga infeksi liang
bagian tengah telinga dan
mulai dari telinga tengah
anatomi b. Mendengarkan
b. Menjelaskan pemateri
Pengertian menyampaikan
infeksi materi tentang
c. Menjelaskan infeksi telinga
faktor dan telinga
penyebab bagian dalam
infeksi telinga c. Menyampaikan
d. Menjelaskan pertanyaan
faktor risiko tentang infeksi
infeksi telinga telinga dan
e. Memberikan telinga bagian
kesempatan dalam
keluarga untuk
bertanya
mengenai
materi yang
disampaikan
3. Penutup 10 a. Menanyakan a. Menjawab
menit kembali hal-hal pertanyaan yang
yang sudah diajukan
dijelaskan pemateri
mengenai infeksi b. Mendengarkan
telinga dan telinga penyampaian
bagian dalam kesimpulan
b. Mendiskusikan c. Mendengarkan
bersama jawaban pemateri
yang telah menutup acara
diberikan. dan menjawab
c. Menyimpulkan salam
materi yang telah
dibahas
G. Evaluasi
1. Keluarga dapat menyebutkan kembali:
a. Penyebab infeksi liang telinga dan telinga tengah
b. Pengertian infeksi
c. Faktor penyebab infeksi liang telinga dan telinga tengah
d. Pencegahan terhadap infeksi liang telinga dan telinga tengah

2. Peserta Penyuluhan yang hadir mampu mengajukan pertanyaan


3. Peserta penyuluhan dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir penyuluhan

Infeksi Liang Telinga dan Telinga Tengah


A. Anatomi Telinga
Telinga manusia terdiri dari telinga luar ( Outer Ear ), telinga tengah ( middle ear )
dan telinga dalam ( inner ear )
1. Telinga luar atau outer ear
Terdiri dari beberapa bagian yaitu Daun telinga, Lubang telinga, Liang telinga,
berikut penjelasan mendetailnya :
a. Daun telinga
Fungsi daun telinga yaitu untuk menampung suara. Daun telinga juga berfungsi
memperbesar suara dan menyalurkannya ke saluran telinga. Ketika suara dipantulkan
pada daun telinga, suara juga mengalami proses penyaringan yang akan memberikan
informasi mengenai letak posisi suara, bagian daun telinga juga terdiri dari Heliks,
Spiral, Antiheliks, Fosa skafoid, Fosa segitiga, Crura
antiheliks, Antitragus, Lobule, Tragus.
b. Lubang telinga
Lubang telinga fungsinya untuk meneruskan proses getaran bunyi ke dalam
gendang telinga.lubang telinga terbentuk dari tulang rawan dan tulang temporal
c. Gendang telinga
Gendang telinga berfungsi untuk memperjelas getaran bunyi yang masuk dan
Menerima Rangsangan Bunyi kemudian Timbul Getaran pada Gendang Telinga
kemudian diteruskan lagi Ke Bagian yg Lebih dalam pada telinga.

2. Telinga tengah atau middle ear


Berfungsi menghantarkan suara yang telah dikumpulkan dan ditampung auricula
ketelinga bagian dalam dan dipisahkan oleh memberan timpani dari telinga luar
kemudian terdiri dari pars flaccida dan pars tensa yang terbentuk dari bagian tinggi dari
umbo dan sisa dari bagian umbo.
Ada tiga saraf sensori pada memberan timpani yaitu saraf auriculotemporal,saraf
arnold,dan cabang saraf timpanik. Pada permukaan dalam membran timpani terdapat
rantai tulang yang bergerak disebut ossicles, yaitu malleus atau palu, incus atau
landasan, stapes atau sanggurdi. Unsur-unsur tulang ini berfungsi untuk
menghantarkan dan memperkuat gelombang suara hingga 10 kali lebih kuat dari udara
ke telinga dalam.
Selain itu, terdapat saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah
dengan bagian hulu kerongkongan dan hidung atau nasofaring. Fungsinya untuk
menyamakan tekanan udara dengan gerakan buka tutup. Otot penting yang terdapat di
telinga tengah meliputi otot stapedius dan tendon tensor tympani.

3. Telinga bagian dalam atau inner ear


Bagian telinga ini disebut dengan rongga labirin yang berfungsi membantu
keseimbangan dan menyalurkan suara ke sistem saraf pusat. Rongga ini terbentuk dari
labirin osseus, yaitu rangkaian tulang temporal dan labirin membran atau kantung dan
saluran membran. Labirin membran juga memiliki komponen koklea, vestibular, dan
semisirkular (setengah lingkaran).
Koklea atau cohclea adalah organ penting pada teling dalam yang berbentuk
cangkang siput. Bentuknya seperti tabung yang membengkok ke arah belakang sekitar
dua setengah lingkaran dengan bentuk kerucut di ujungnya. Bagian ini memiliki tiga
bilik, yaitu skala vertibuli, saluran koklear, dan skala timpani. Pada koklea ini, terdapat
organ korti yang berfungsi mengubah gelombang suara menjadi impuls saraf.
Vestibuli merupakan bagian penghubung antara koklea dan saluran semisirkular.
Ini terdiri dari sakula dan utrikula, yaitu sel rambut yang menjaga keseimbangan posisi
kepala terhadap gaya gravitasi pada saat tubuh dalam keadaan diam.
Sementara semisirkular adalah saluran setengah lingkaran dari tiga saluran
berbeda, yaitu kanalis semisirkularis horizontal, kanalis semisirkularis vertikal atas, dan
kanalis semisirkularis vertikal belakang yang berisi ampula. Ini berfungsi untuk
menentukan kesadaran posisi kepala saat terjadi gerakan rotasi atau memutar.
Jenis Ketulian :
1. Tuli Konduktif / ada sumbatan pada telinga
2. Tuli sensorineural / Gangguan saraf pendengaran
3. Tuli Campuran
Derajat Ketulian :
≤ 25 dB HL Normal
26-40 dB HL Mild
41-60 dB HL Moderate
61-80 dB HL Severe
≥ 81 dB HL Profound

B. Definisi
Infeksi telinga adalah kondisi yang biasanya terjadi saat demam, radang
tenggorokan, atau serangan alergi, dan kemudian menyebabkan cairan terjebak pada
telinga tengah. Kondisi ini sering kali menyebabkan rasa sakit akibat peradangan dan
penumpukan cairan.
Infeksi telinga luar bisa terjadi pada semua umur ( CDC 2011 ). Infeksi telinga tengah
dapat dialami 20%-60% anak dibawah usia 1 tahun dan 50%-80% dialami anak di usia 3
tahun. Menurut survei kesehatan indera pendengaran di 7 provinsi Indonesia ( 1994-
1996 ) 3,9 %.

C. Faktor Penyebab dan risiko infeksi telinga


Infeksi Liang telinga
Faktor penyebab infeksi liang telinga :
1. Bakteri
2. Jamur
3. Virus
Faktor risiko nya adalah :
1. Panas
2. Udara yang lembab
3. Kebiasaan mengorek telinga
4. Penggunaan earphone yang lama
5. Dermatitis atopik
6. Psoriasis
7. Dermatitis kontak alergi

Infeksi liang telinga dan penyebabnya :


1. Furunkulosis
Infeksi bakteri lokak pada folikel rambut liang telinga
2. Difus Otitis Eksterna
Infeksi bakteri menyeluruh pada liang telinga, biasanya pada telinga
perenang
3. Otomikosis
Infeksi jamur pada liang telinga
Keluhan yang dirasakan pasien adalah nyeri telinga hebat, keluar cairan dari
telinga, pendengaran menurun, nyeri telinga saat mengunyah dan gatal pada
telinga.
Terapi yang dilakukan pada pasien infeksi telinga adalah dengan cuci telinga oleh
dokter, konsumsi atau menggunakan obat yang diberikan oleh dokter seperti
antibiotik, anti jamur, anti nyeri, anti radang dan penurun panas.

Infeksi telinga tengah


Faktor penyebab infeksi telinga tengah :
1. Bakteri
2. Virus
3. Batuk
4. Pilek
5. Radang tenggorokan
Faktor risikonya adalah :
1. Daya tahan tubuh yang rendah
2. Paparan asap
3. Usia muda – anak-anak
4. Alergi
5. Infeksi saluran napas atas yang tidak terobati
Keluhan yang dirasakan pasien biasanya demam, nyeri telinga, pendengaran
menurun, keluar cairan dari telinga, bayi dan anak akan menjadi rewel dan
sering menangis terutama pada malam hari.
Gejala disetiap staging :
Stadium I ( Oklusi ) Telinga terasa penuh, berdengung dan
pendengaran menurun
Stadium II ( Hiperemesis ) Nyeri telinga, demam, pendengaran menurun
Stadium III ( Supurasi ) Nyeri telinga dan demam semakin hebat
Stadium IV (Perforasi) Keluar cairan dari telinga, demam menurun
Stadium resolusi Tidak ada keluhan

Terapi :
1. Antibiotik ( tetes telinga, oral )
2. Obat anti nyeri, antipiretik (untuk demam)
3. Obat anti peradangan
4. Cuci telinga oleh dokter
5. Obat untuk batuk dan pilek

Komplikasi :
1. Mastoiditis
2. Abses otak
3. Paralisis wajah
4. Meningitis

D. Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :
1. Tidak memakai obat tetes telinga sembarangan
2. Tidak mengorek kuping
3. Kontrol ke dokter THT tiap 6 bulan sekali
4. Membersihkan earphone dan mengurangi pemakaian
5. Pola hidup sehat
6. Hindari kebiasaan jajan sembarangan untuk mencegah batuk dan pilek
7. Jika ada keluhan batuk, pilek dan sakit tenggorokan segera diobati ke dokter

Anda mungkin juga menyukai