Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. BAHASAN
1. Topik : Cephalgia ( Sakit Kepala )
2. Tempat : RSUD R.Syamsudin, SH
3. Waktu : 30 menit
4. Sasaran : Pasien, penunggu dan pengunjung
5. Pemateri : Tim Edukator
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum : Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, sasaran
mampu memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus : Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit diharapkan
sasaran dapat :
a. Mengetahui pengertian cephalgia
b. Mengetahui penyebab cephalgia
c. Mengetahui faktor risiko cephalgia
d. Mengetahui tanda dan gejala cephalgia
e. Mengetahui diagnosis cephalgia
f. Mengetahui komplikasi cephalgia
g. Memahami cara pencegahan cephalgia
C. Materi : Terlampir
D. Metode : Ceramah dan tanya jawab
E. Media : Leaflet, infocus
F. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Wakt
No Kegiatan u Kegiatan Pemateri Kegiatan Sasaran
1. Pendahuluan 5 a. Membuka acara a. Menjawab salam
menit dengan b. Mendengarkan
mengucapkan pemateri
salam dan menyampaikan
memperkenalkan topik dan tujuan
diri pada sasaran. c. Menyetujui
b. Menyampaikan kesepakatan waktu
topik dan tujuan pelaksanaan penkes
penkes pada
sasaran.
c. Kontrak waktu
untuk
kesepakatan
pelaksanaan
penkes dengan
sasaran.
2. Penyajian 15 a. Menjelaskan a. Menyampaikan
menit tentang pengetahuannya
pengertian tentang cephalgia
cephalgia b. Mendengarkan
b. Menjelaskan pemateri
penyebab menyampaikan
cephalgia materi cephalgia
c. Menjelaskan c. Menyampaikan
faktor risiko pertanyaan tentang
cephalgia cephalgia
d. Menjelaskan
tanda dan
gejala
cephalgia
e. Menjelaskan
diagnosa
cephalgia
f. Menjelaskan
komplikasi
cephalgia
g. Menjelaskan
pencegahan
cephalgia
h. Memberikan
kesempatan
keluarga untuk
bertanya
mengenai
materi yang
disampaikan
3. Penutup 10 a. Menanyakan a. Menjawab
menit kembali hal-hal pertanyaan yang
yang sudah diajukan pemateri
dijelaskan b. Mendengarkan
mengenai penyampaian
cephalgia kesimpulan
b. Mendiskusikan c. Mendengarkan
bersama jawaban pemateri menutup
yang telah acara dan menjawab
diberikan. salam
c. Menyimpulkan
materi yang telah
dibahas
d. Menutup acara
dengan
mengucapkan
salam dan
terimakasih

G. Evaluasi
1. Keluarga dapat menyebutkan kembali:
a. Apa itu cephalgia
b. Penyebab cephalgia
c. Faktor risiko cephalgia
d. Tanda dan gejala cephalgia
e. Pencegahan cephalgia

2. Peserta Penyuluhan yang hadir mampu mengajukan pertanyaan


3. Peserta penyuluhan dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir penyuluhan
Cephalgia

A. Latar Belakang
Rasa nyeri di kepala kadang datang saat badan terasa tidak fit, kurang minum
(dehidrasi), kepanasan, atau kelelahan akibat aktivitas padat. Faktanya, ada banyak
jenis sakit di kepala yang memiliki istilah yang berbeda-beda. Salah satunya adalah
kondisi bernama cephalgia.
Data WHO (2011), sebanyak 50-75% orang dewasa usia 18-65 tahun di dunia
mengalami sakit kepala. 10% dari jumlah tersebut mengalami Cephalgia.
(MacGregor,E.A.,jason,.n.d,2011)

B. Pengertian Cephalgia
Cephalgia adalah nyeri atau sakit sekitar kepala, termasuk nyeri di
belakang mata menjalar ke bagian leher dan kepala bagian belakang.

C. Penyebab Cephalgia
• Spasme otot di daerah tengkuk, bahu, rahang dan leher
• Stres, depresi atau kecamasan
• Kegiatan berlebihan
• Infeksi di daerah sinus
• Penggunaan obat nyeri berlebihan
• Konsumsi minuman beralkohol

D. Tanda dan gejala cephalgia


Tanda dan gejala dari cephalgia :
• Nyeri atau adanya tekanan disekitar kepala, terutama kepala bagian
belakang dan leher
• Mata berair, hidung tersumbat, atau hidung berair pada salah satu
sisi yg sama dengan kelemahan satu sisi kepala.
• Demam
• Mual atau muntah
E. Pengobatan Cephalgia
Pengobatan untuk sakit kepala bervariasi, tergantung pada gejala yang
dialami dan penyebabnya. Namun, sebagian besar sakit kepala bukan
merupakan gejala dari kondisi medis yang serius, sehingga bisa diatasi dengan
obat-obatan yang dijual bebas yang dapat mengurangi gejalanya.

Bila obat-obatan tidak mempan, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan
untuk mengobati sakit kepala:
• Biofeedback, yaitu teknik relaksasi untuk membantu dalam
manajemen nyeri.
• Akupunktur, yaitu terapi alternatif yang mampu mengurangi stres
dan ketegangan di kepala dengan memasang jarum halus ke area tubuh
tertentu.
• Olahraga ringan sampai sedang bisa membantu meningkatkan
produksi bahan kimia di otak yang tentunya bisa membuat kamu merasa lebih
bahagia dan rileks.
• Mandi air hangat, untuk membantu merilekskan otot yang tegang.

F. Pencegahan Cephalgia
Pencegahan dari cephalgia :
• Mengurangi kafein.
• Menghindari pemicu sakit kepala.
• Istirahat yang cukup.
• Makan dengan teratur.
• Kurangi stres.
• Mengurangi konsumsi obat.

Bila mengalami kondisi seperti dibawah ini, maka dianjurkan segera


diperiksakan ke dokter:
• Merasa kondisi tidak sehat ketika serangan sakit kepala terjadi.
• Sakit kepala yang terjadi sangat parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-
hari.
• Sakit kepala tidak kunjung reda walaupun telah mengonsumsi obat pereda
sakit.
• Sakit kepala disertai dengan gejala seperti sulit melihat atau berbicara, mati
rasa di wajah, leher kaku, dan pingsan.
• Berolahraga secara rutin.
• Cukup istirahat.
• Menyusui anak hingga berusia dua tahun.
• Pemeriksaan rutin dan teliti dengan SADARI.
• Pengelolaan stres yang baik.
• Pola makan gizi seimbang.
• Tidak merokok atau minum minuman beralkohol.

Anda mungkin juga menyukai