Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIARE

DISUSUN OLEH

ALDEGONDA FITRI JEHARUT

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIARE

Pokok bahasan : Memahami penyakit diare pada anak


Sub pokok bahasan :
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare
4. Cara penanganan diare
5. Cara mencegah diare
Sasaran : Orang tua pasien
Hari/tanggal/jam : Senin, 17 Januari 2022
Waktu : 25 menit
Tempat : Puskesmas Lao

1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orang tua pasien atau
keluarga memahami tentang penyakit diare pada anak.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orang tua pasien atau
keluarga dapat :
a. Menjelaskan Pengertian diare
b. Menjelaskan Penyebab diare
c. Menjelasakan Tanda dan gejala diare
d. Menjelaskan Cara penanganan diare
e. Menjelaskan Cara mencegah diare
3. Kegiatan penyuluhan
Kegiatan
Penyuluh Sasaran
Wakt Tahap
u kegiatan
5 Pembukaa a. Membuka acara dengan a. Menjawab salam
menit n mengucapkan salah kepada b. Mendengar
sasaran penyuluh
b. Menyampaikan topik dan menyampaikan
tujuan penkes kepada sasaran topik dan tujuan
c. Kontrak waktu untuk c. Menyetujui
kesepakatan pelaksanaan kesepakatan
penkes dengan sasaran waktu
pelaksanaan
penkes
10 Kegiatan a. Menjelaskan materi a. Mendengarkan
menit inti penyuluhan kepada pasien penyuluh
 Menjelaskan menyampikan
Pengertian diare materi
 Menjelaskan Penyebab b. Menanyakan hal-
diare hal yang tidak
 Menjelasakan Tanda dimengerti dari
dan gejala diare materi

 Menjelaskan Cara penyuluhan

penanganan diare
 Menjelaskan Cara
mencegah diare
b. Memberikan kesematan
kepada sasaran untuk
menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti dari
materi yang dijelaskan
10 Evaluasi a. Memerikan pertanyaan kepada a. Menjawab
menit atau sasaran tentang materi yang pertanyaan yang
penutuup sudah disampaikan penyuluh diajukan
penyuluh
b. Menyimpulkan materi yang b. Mendengarkan
sudah disampaikan kepada penyampaian
sasaran kesimpulan
c. Mendengar
c. Menutup acara dengan
penyuluh
mengucapkan salam serta
menutup acara
terimaksih kepada sasaran
dan menjawab
salam

Materi Penyuluhan
1. Pengertian
Diare adalah frekuensi buang air besar yang lebih sering dari
biasanya dengan konsistensi yang lebih encer. Diare merupakan
gangguan buang air besar atau BAB ditandai dengan BAB lebih dari
3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan
darah atau lendir.
2. Etiologi
a. Faktor infeksi
1) Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan makanan yang
merupakan penyebab utama diare pada anak. Meliputi
infeksi bakteri, virus dan parasit
2) Infeksi parenteral , ialah infeksi di luar alat pencernaan
makanan seperti: otitis media (OMA), tonsilitis/
tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan
sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan
anak berumur di bawah 2 tahun
b. Faktor malabsorbsi
1) Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi
laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida
(intoleransi glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada
bayi dan anak yang terpenting dan tersering
(intoleransi laktosa).
2) Malabsorbsi lemak.
3) Malabsorbsi protein.
4) Faktor makanan, makanan basi, beracun, alergi
terhadap makanan
c. Selain kuman, ada beberapa perilaku yang dapat meningkatan
resiko terjadinya diare, yaitu :
1) Tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4-6 bulan
pertama dari kehidupan.
2) Menggunakan botol susu yg kotor.
3) Menyimpan makanan masak pada suhu kamar.
4) Air minum tercemar dengan bakteri tinja.
Tidak mencuci tangan sesudah buang air besar,
sesudah membuang tinja, atau sebelum menjamaah
makanan.
3. Tanda dan gejala
a. Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin
meningkat, nafsu makan berkurang.
b. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer,
kadang disertai wial dan wiata.
c. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur
empedu.
d. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
e. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas
kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa
kering dan disertai penurunan berat badan.
f. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah
turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran
menurun (apatis, samnolen, sopora komatus) sebagai akibat
hipovokanik.
g. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
h. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan
pernafasan cepat dan dalam. (Kusmaul)
4. Cara penanganan diare
a. Oralit
Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam
tubuh yang terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting
untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak mengandung garam
elektrolit yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan
elektrolit dalam tubuh sehingga lebih diutamakan oralit.
Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit
dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare.
b. Memberikan makanan selama diare kepada balita (usia 6 bulan
ke atas) penderita diare akan membantu anak tetap kuat dan
tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan. Sering sekali
balita yang terkena diare jika tidak diberikan asupan makanan
yang sesuai umur dan bergizi akan menyebabkan anak kurang
gizi. Bila anak kurang gizi akan meningkatkan risiko anak
terkena diare kembali. Oleh karena perlu diperhatikan :
1. Bagi ibu yang menyusui bayinya, dukung ibu agar tetap
menyusui bahkan meningkatkan pemberian ASI selama diare
dan selama masa penyembuhan (bayi 0 – 24 bulan atau lebih)
2. Dukung ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi
berusia 0- 6 bulan, dengan menyusu lebih sering maka
produksi ASI akan meningkat dan diberikan kepada bayi
untuk mempercepat kesembuhan karena ASI memiliki
antibodi yang penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh
bayi.
3. Anak berusia 6 bulan ke atas, tingkatkan pemberian makan.
Makanan Pendamping ASI (MPASI) sesuai umur pada bayi
6 – 24 bulan dan sejak balita berusia 1 tahun sudah dapat
diberikan makanan keluarga secara bertahap
c. Membawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapat pengobatan
lebih lanjut
5. Cara mencegah
a. Menjagah kebersihan lingkungan terutama sumber air. Pastikan
air yang dikonsumsi bersih dan matang
b. Membiasakan anak mencuci tangan sebelum makan, setelah
buang air kecil atau besar dan setelah memegang benda yang
kotor
c. Memberikan ASI pada anak berusia kurang dari 2 tahun untuk
meningkatkan daa tahan tubuh
d. Memberikan makanan pendamping ASI atau MAPASI pada
anak diatas 6 bulan

Anda mungkin juga menyukai