Anda di halaman 1dari 8

Pendekatan konsep Merdeka Belajar dalam pembelajaran Seni Rupa di era

industri 4.0
Efektifitas pendekatan konsep Merdeka Belajar dalam pembelajaran Seni Rupa di era
industri 4.0

Lintang Nurcahyo

Universitas Negeri Surabaya, Kota Surabaya


lintangnurcahyo2222@gmail.com

Abstrak
Apakah konsep Merdeka Belajar efektif diterapkan untuk pembelajaran Seni Budaya (Seni Rupa)
diera Industri 4.0?. Industri 4.0 adalah perkembangan zaman terkini berkaitan dengan otomasi dan
pertukaran data teknologi pabrik. Agar dapat mengikuti zaman, kemampuan dan karakter dari siswa
digiring mengikuti visi misi dari sebuah negara sekarang yakni mengejar ketertinggalan serta dapat
setara dengan negara- negara maju lainnya. Dalam Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Makarim;
mentri pendidikan dan kebudayaan RI menggagas konsep pendidikan Merdeka Belajar dengan
menekankan 4 aspek perubahan yakni USBN, UN, RPP dan Zonasi. Penekanan ini membuat
pergeseran pendekatan pembelajaran khususnya Matapelajaran Seni Budaya (Seni Rupa). Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui tingkat efektifitas konsep Merdeka Belajar terhadap pembelajaran
Seni Rupa di era industri 4.0. Menggunakan kajian teoritis pada konsep Merdeka Belajar dan
hubungannya dengan tujuan pendidikan Negara Indonesia. Didapatkan konsep Merdeka Belajar
sangatlah efektif dan fleksibel jika diterapkan dengan baik. Siswa dituntut untuk lebih aktif dan
inovatif dalam mengolah ilmu serta pengetahuannya sehingga peran guru tidak hanya sebagai
informan, namun lebih pada fasilitator sekaligus motivator dalam pembelajaran. Pondasi keaktifan
siswa ditanamkan sejak sekolah dasar sebagai karakter yang akan mereka bawa dijenjang
berikutnya. Kemajuan teknologi pada era Industri 4.0 juga mendukung variasi media pembelajaran
yang lebih kompleks dan menarik dalam belajar Seni Rupa. Kesimpulannya konsep Merdeka Belajar
yang didukung kemajuan teknologi era Industri 4.0 sangat efektif dalam pembelajaran seni rupa
sehingga sesuai dengan tujuan Ki Hajar Dewantara, manusia pembelajar bisa “mangaju- aju salira,
mangaju- aju bangsa, mangaju- aju manungsa” (membahagiakan diri, membahagiakan bangsa,
membahagiakan kemanusiaan)

Kata kunci: Merdeka Belajar; Pembelajaran Seni Rupa; Industri 4.0.

1. Pendahuluan tenaga manusia dan hewan digantikan oleh


Perkembangan zaman secara global teknologi mesin yakni mesin uap pada abad ke-18.
sangatlah cepat sehingga seluruh Negara di Revolusi ini berhasil mengangkat perekonomian
dunia berusaha update dengan menyiapkan secara drastis hingga peningkatan rata-rata
generasi- generasi yang unggul. Dimulai dari pendapatan perkapita negara-negara di dunia
industry 1.0 hingga industry 4.0. Hal tersebut menjadi enam kali lipat.
didasari perubahan yang terjadi pada Revolusi Industri 2.0 dikenal
manusia dalam mengembangkan teknologi sebagai Revolusi Teknologi yakni sebuah fase
produksinya yang dimulai pada tahun 1750 tumbuhnya industrialisasi di akhir abad ke-19 dan
an hingga sekarang 2020. awal abad ke-20 dan berakhir pertengahan tahun
Revolusi Industri 1.0 berlangsung pada 1800-an. Sempat diselingi oleh perlambatan dalam
tahun 1750-1850 saat terjadi perubahan penemuan teknologi makro sebelum Revolusi
secara besar-besaran di bidang pertanian, Industri 2.0 muncul tahun 1870.
manufaktur, pertambangan, transportasi, dan Menurut Donny (2018) Ciri karakter industry
teknologi yang berdampak terhadap kondisi 2.0 ini dapat ditelusuri melalui inovasi di bidang
sosial, ekonomi, dan budaya. Muncul ketika manufaktur, seperti pembuatan alat mesin industry

Lintang Nurcahyo (Universitas Negeri Surabaya) 143


Seminar Nasional Seni dan Desain:
“Reorientasi Dan Implementasi Keilmuan Seni Rupa dan Desain
dalam Konteks Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka(MBKM)”
Surabaya, 21 November 2020

sebelumnya, pengembangan metode untuk mengancam pemain-pemain besar pada industri


pembuatan bagian suku cadang, dan transportasi di seluruh dunia atau area lokal seperti
penemuan Proses Bessemer untuk online shop yang mengancam pemain-pemain
menghasilkan baja, Revolusi Industri 2.0 utama di perdagangan toko toko besar. Ini
umumnya dimulai tahun 1870 hingga 1914, membuktikan bahwa yang cepat dapat menyalip
awal Perang Dunia I. yang lambat dan bukan yang besar memangsa yang
Donny (2018) kembali berpendapat juga kecil.
Revolusi industri generasi 2.0 ditandai Jika memperhatikan revolusi industry dari
dengan kemunculan pembangkit tenaga masa ke masa, manusia yang terus mencari cara
listrik dan motor pembakaran dalam mudah untuk beraktifitas hingga setiap
(combustionchamber). Penemuan ini memicu perkembangan Industri menimbulkan konsekuensi
kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat besar yang harus diikuti karena perubahan
terbang, dll yang mengubah wajah dunia merupakan keniscayaan dalam kehidupan umat
secara signifikan. manusia.
Revolusi Indusri 3.0. ditandai Indonesia sebagai Negara demokrasi dan
kemunculan teknologi digital dan internet. sesuai dengan pembukaan Undang- Undang Dasar
Proses revolusi industri ini banyak yang 1945 yakni untuk memajukan kesejahteraan umum,
mengartikan sebagai proses pemampatan mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
ruang dan waktu. Ruang dan waktu seamkin melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
terkompresi dalam dunia digital. Waktu dan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
ruang tidak lagi berjarak. Ciri kedua dari maka Indonesia harus ikut dalam perkembangan
industry 3.0. dengan hadirnya mobil yang dan kemajuan industry global.
membuat waktu dan jarak makin dekat. Agar dapat mengikuti zaman dan bersaing
Revolusi 3.0 menyatukan keduanya. dengan Negara Negara lain, Indonesia menyiapkan
Revolusi industri 3.0 mengubah pola generasi generasi yang siap tempur untuk
relasi dan komunikasi masyarakat perkembangan zaman berikutnya. Kemampuan dan
kontemporer. Praktik bisnis pun mau tidak karakter dari siswa digiring mengikuti visi misi
mau harus berubah agar tidak tertelan zaman. Negara yang sekarang yakni mengejar
Namun, revolusi industri 3.0 ini memiliki ketertinggalan serta dapat setara dengan negara-
dampat negative yakni teknologi membuat negara maju lainnya.
pabrik-pabrik dan mesin industri lebih Dalam Kabinet Indonesia Maju, Nadiem
memilih mesin ketimbang manusia. Terlebih Makarim; mentri pendidikan dan kebudayaan RI
mesin canggih memiliki kemampuan menggagas konsep pendidikan Merdeka Belajar
berproduksi lebih berlipat. Konsekuensinya, dengan menekankan 4 aspek perubahan dan
tenaga kerja manusia tidak lagi diutamakan perkembangan dari Kurikulum K13 sebelumnya
sehingga mulai dikurangi. Pabrik melakukan yakni USBN, UN, RPP dan Zonasi. Penekanan ini
reproduksi dengan menggunakan mesin yang membuat pergeseran pendekatan pembelajaran
hasilnya lebih banyak dengan ongkos yang khususnya Matapelajaran Seni Budaya (Seni Rupa)
lebih murah. disemua jenjang.
Donny (2018) melanjutkan Pada Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat
revolusi industri generasi 4.0, manusia telah efektifitas konsep Merdeka Belajar terhadap
menemukan pola baru ketika disruptif pembelajaran disekolah khususnya Seni Rupa di era
teknologi (disruptivetechnology) hadir begitu industri 4.0 sehingga menjawab pertanyaan apakah
cepat dan mengancam keberadaan generasi Indonesia sudah dipersiapkan dengan
perusahaan-perusahaan incumbent. Sejarah benar untuk sejalan dengan zaman dan perubahan
telah mencatat bahwa revolusi industri telah yang terus berkembang.
banyak menelan korban dengan matinya
perusahaan-perusahaan raksasa. 2. Metode
Pada era industri generasi 4.0 ini, ukuran Efektifitas pendekatan konsep Merdeka
besarnya perusahaan tidak menjadi jaminan, Belajar dalam pembelajaran Seni Rupa di era
namun kelincahan perusahaan menjadi kunci Industri 4.0 dapat diamati dengan mengkaji korelasi
keberhasilan meraih pendapatan dengan atau hubungan yang tampak dari konsep Merdeka
cepat. Hal ini ditunjukkan oleh Uber yang Belajar dengan pembelajaran Seni Rupa di Era

144 Pendekatan Konsep Merdeka Belajar terhadap pembelajaran Seni Rupa


Seminar Nasional Seni dan Desain:
“Reorientasi Dan Implementasi Keilmuan Seni Rupa dan Desain
dalam Konteks Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka(MBKM)”
Surabaya, 21 November 2020

Industry 4.0 sehingga diketahui kedalaman selfbeheersching). Inilah manusia yang beradab dan
pengaruh dan efektifitasnya. itulah maksud dan tujuan pendidikan dalam garis
Faenkel dan Wallen (2008: 328) besarnya.
mengatakan Penelitian korelasi atau Latif, (2020: 143) juga menjelaskan bahwa Ki
korelasional adalah suatu penelitian untuk Hajar menjelaskan bahwa dalam sistem pendidikan
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan yang merdeka, fungsi pendidikan bukan hanya
antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya sebagai wahana pewarisan nilai-nilai masyarakat
untuk mempengaruhi variabel tersebut yang positif, melainkan juga sebagai usaha
sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. mencerdaskan jiwa anak-anak menurut kodratnya
Adanya hubungan dan tingkat variabel masing-masing. Seturut dengan itu, kerja mendidik
ini penting karena dengan mengetahui tingkat bukanlah mengajar (instruction) melainkan
hubungan yang ada, peneliti akan dapat menuntun. Karena potensi anak berbeda-beda,
mengembangkannya sesuai dengan tujuan proses pendidikan jangan sampai menghilangkan
penelitian yakni mengetahui tingakat kodrat individualitas seseorang karena terdidik
efektifitas apa saja yang tampak pada konsep bersama-sama yang lain. Harus lebih banyak ruang
Merdeka Belajar. untuk menuntun anak secara individual, Jangan
Hubungan yang sangat mencolok hanya berbarengan secara klasikal.
tampak pada pendekatan belajar Ki Hajar Sehingga Pendekatan humanistik lebih fokus
Dewantara yakni “Memanusiakan Manusia” pada pribadi si anak secara indifidu untuk menggali
dimana lebih condong pada pendekatan potensi yang dimiliki karena tiap anak potensinya
Humanistik. Hubungan ini digadang gadang masing masing. Kita tidak dapat meratakan/
sebagai cikal bakal dari merdeka belajar menyamakan dengan sistem penilaian dan evaluasi
yakni kebebasan dalam belajar dan yang sama. Diistilahkan pendidikan tidak bisa
mempelajari apa yang dibutuhkan. mengukur gajah, monyet dan ikan dengan penilaian
Martadi (2020) mengatakan dalam berenang. Tidak bisa menilai seorang anak dengan
perkuliahannya bahwa “Merdeka Belajar potensi bermusik dengan penilaian berhitung, kedua
mengadopsi system Pendidikan Ki Hajar potensi ini saling mendukung bukan malah saling
dimana Ki Hajar menyebut sekolah dengan menjatuhkan sehingga menganggap si anak ketika
kata ‘Taman’ sehingga arti kata ‘Taman’ ggal berhitung ia dinilai gagal.
adalah sebuah tempat yang ramai dan
menyenangkan untuk belajar sehingga 3.2 Merdeka Belajar
belajar haruslah menjadi proses yang Nadiem; (2020) Mentri Pendidikan dalam
menyenangkan” pidatonya menjelaskan tentang Merdeka Belajar,
Konsep Merdeka Belajar yang Terdapat 4 inisiatif Merdeka belajar yang
didalamnya terdapat pendidikan seni rupa dilaksanakan dalam pengembangannya yakni
dirancang dengan konsep pendidikan modern USBN, Ujian Nasional (UN), Rencana
yang mempertimbangkan nilai kebudayaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan zonasi.
Indonesia. Konsep Merdeka Belajar ini dianggap begitu
Namun demikian dalam perjalanannya penting karena hanya dengan kemerdekaan,
terdapat banyak kendala teknis dalam system kelembagaan pendidikan dan kemerdekaan
yang diadopsi Merdeka Belajar sekalipun kreativitas serta inovasi pada guru, pembelajaran di
dalam konsep tersusun rapi. dalam kelas bisa terjadi secara baik. Semangat
undang-undang menjelaskan bahwa kelulusan
3. Data ditentukan melalui suatu penilaian yang dilakukan
3.1 Pendekatan Belajar Humanistik Ki oleh sekolah. Semangat Kemerdekaan di sekolah
Hajar Dewantara menentukan penilaian yang tepat. Banyak anak
Dewantara (1977: 25) mengatakan tidak optimal karena dia harus mengikuti soal-soal
ketahuilah bahwa ‘Budi’ itu berarti ‘fikiran- yang berstandar yang artinya terlalu banyak pilihan
perasaan – kemauan’ dan ‘pekerti’ itu artinya ganda atau format yang hampir sama dengan UN
‘tenaga’. Dengan adanya ‘Budi Pekerti’ itu sehingga diusulkanlahsebuah Assessment.
tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia Sekolah yang ingin melakukan penilaian
Merdeka (pribadi) yang dapat memerintah dengan cara lebih holistik diperbolehkan sehingga
atau menguasai diri sendiri (Mandiri dapat menciptakan kesempatan bagi sekolah-

Lintang Nurcahyo (Universitas Negeri Surabaya) 145


Seminar Nasional Seni dan Desain:
“Reorientasi Dan Implementasi Keilmuan Seni Rupa dan Desain
dalam Konteks Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka(MBKM)”
Surabaya, 21 November 2020

sekolah melakukan penilaian ganda seperti 3.3 Pembelajaran Seni Rupa Indonesia
essay portofolio dan penugasan penugasan Dalam mengkaji Pembelajaran Seni rupa, kita
lain seperti tugas kelompok karya tulis dan tidak akan terlepas dengan adanya kurikulum di
lain-lain. Hal ini memberikan kemerdekaan Indonesia. Kurikulum di Indonesia sudah banyak
dari bagi guru-guru penggerak di seluruh mengalami perkembangan hingga sekarang
Indonesia menciptakan konsep-konsep munculnya K13 dan penyempurnaannya dalam
penilaian yang lebih holistik yang benar- konsep Merdeka Belajar. Dalam K13 yang
benar menguji kompetensi dasar kurikulum dikembangkan dalam Merdeka Belajar,
Indonesia sehingga bukan hanya Pembelajaran Seni Rupa berupa kemasan Seni
pengetahuan atau hafalan saja. Budaya dan Keterampilan (SBK) diberikan acuan
Nadiem, Mentri Pendidikan juga dasar dari jenjang Sekolah Dasar (SD) dengan
menjelaskan “Materi UN terlalu padat pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBDP) pada
sehingga cenderung kubusnya adalah tematiknya, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
mengajarkan materi, menghafal materi dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan Kopetensi
bukan kompetensi pelajaran.” Dasarnya. Acuan Seni Rupa SD berupa tematik
Sudah menjadi beban fikiran bagi menjadi pengantar siswa dalam mengenal pelajaran
banyak siswa, Guru dan Orang Tua karena Seni Rupa dengan berkarya konsep pelajaran
UN menjadi indikator keberhasilan siswa Prakarya, selanjutnya ditingkat SMP sebagai
yang sebenarnya telah berubah padahal yang pendalaman akan teori dasar Seni Rupa dan SMA
dimaksud Ujian Nasional Berstandar sebagai mengkaji lebih dalam dan pengaplikasian
Nasional adalah untuk mengakses sekolah dari teori- teori tersebut. Wawasan berkesenian
maupun biografi dan sistem pendidikan tersebut tentunya tetap dikaitkan dengan
secara nasional. UN hanya menilai 1 aspek kebudayaan Indonesia secara luas dan kebudayaan
yaitu kognitif bahkan tidak semua aspek lokal yang dikembangkan didaerah daerah masing-
kognitif kompetensi yang diujikan dan lebih masing.
banyak kepenguasaan materinya dan belum Pada jenjang SD, Kompetensi Dasar Seni Rupa
menyentuh karakter siswa secara dan Prakarya antara lain berupa teori dasar dan
holistik. Sehingga perubahan yang akan mencoba membuat karya seni.
dilakukan untuk 2020 UN akan dilaksanakan
Tabel 1: Rangkuman Kompetensi Dasar SD
sesuai seperti tahun sebelumnya dan ditahun
berikutnya UN ditiadakan dan akan diganti Kelas Rangkuman KD
menjadi asesmen kompetensi minimum dan 1 Mengenal dan membuat karya ekspresi dua
survei karakter. dan tiga dimensi;
Pengembangan berikutnya ada pada 2 Mengenal dan Membuat Karya imajinatif
RPP yang semula 13 komponen dipadatkan dua dan tiga dimensi;
menjadi 1 lembar. Dalam RPP 1 lembar ini 3 Mengetahui unsur rupa karya dekoratif dan
mencakup tiga komponen yaitu tujuan membuatnya;
pembelajaran kegiatan pembelajaran dan 4 Mengetahui gambar, menggambar dan
penilaian pembelajaran membentuk karya tiga dimensi;
Yang terakhir dalam pengembangan 5 Memahami dan membuat gambar cerita;
kurikulum Merdeka belajar adalah zonasi 6 Memahami dan membuat reklame.
dimana kebijakan yang bisa melaksanakan
esensi atau semangat zonasi yaitu pemerataan Dilanjutkan pada jenjang SMP kompetensi Dasar
bagi semua murid untuk bisa mendapatkan Seni Rupa lebih beragam dan mendalam antara lain:
kualitas pendidikan yang baik tetapi juga Tabel 2: Rangkuman Kompetensi Dasar SMP
mengakomodir perbedaan di situasi di
daerah-daerah sehingga arahan kebijakan Kelas Rangkuman KD
kedepannya adalah sedikit kelonggaran 7 Memahami unsur, prinsip, teknik, dan
pemerintah memberikan yang tadinya jalur prosedur menggambar flora, fauna, dan
prestasi hanya 15% sekarang jalur prestasi alam benda dengan berbagai bahan serta
perbolehkan sampai dengan 30%. membuatnya. Dilanjutkan memahami dan
menggambar gubahan dari flora, fauna,
dan bentuk geometric menjadi ragam hias.
Dilanjutkan memahami prosedur

146 Pendekatan Konsep Merdeka Belajar terhadap pembelajaran Seni Rupa


Seminar Nasional Seni dan Desain:
“Reorientasi Dan Implementasi Keilmuan Seni Rupa dan Desain
dalam Konteks Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka(MBKM)”
Surabaya, 21 November 2020

penerapannya hingga membuatnya pada Justru akan seragam jika seni dikaitkan dengan
bahan buatan dan bahan alam. multi peljaran karena pemintan siswa yang
8 Memahami unsur, prinsip, teknik, dan beragam. Seni akan menarik dan dapat diajarkan
prosedur menggambar menggunakan maksimal ketika seni itu dikaitkan dengan pelajaran
model dengan berbagai bahan. lain yang merek minati.
Dilanjutkan memahami prosedur
Akan ada kebebasan dalam pengembangannya
menggambar ilustrasi dengan manual/
digital dan membuatnya. Lalu memahami ketika mereka melanjutkan pendidikan seni pada
prosedur menggambar poster dan komik jenjang perkuliahan atau terjun didunia industry
dengan berbagai teknik dan membuatnya. seni. Itulah sistem yang tampak dari pengamatan
9 Memahami unsur, prinsip, teknik, Kompetensi Dasar dan sistem pendidikan Seni
prosedur hingga berkarya seni lukis Rupa di Indonesia sekarang.
dengan berbagai bahan. Memahami
prosedur berkarya seni patung dan grafis 3.4 Industri 4.0
dengan berbagai bahan dan teknik hingga Menurut Schwab (Dalam Lase, 2019) Konsep
memamerkannya. revolusi industri 4.0 ini merupakan konsep yang
pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Klaus
Dijenjang SMA kompetensi dasarnya Schwab. Beliau merupakan ekonom terkenal asal
semakin meluas antara lain: Jerman sekaligus penggagas World Economic
Tabel 3: Rangkuman Kompetensi Dasar SMA Forum (WEF) yang melalui bukunya, The Fourth
Industrial Revolution, menyatakan bahwa revolusi
Kelas Rangkuman KD industri 4.0 secara fundamental dapat mengubah
10 Memahami unsur, prinsip, teknik, dan cara kita hidup, bekerja, dan berhubungan satu
prosedur berkarya seni rupa dengan dengan yang lain.
melihat obyek. Memahami karya seni Herman (2016) menambahkan, ada empat
berdasarkan jenis, tema dan nilai desain prinsip industri 4.0. Pertama, interkoneksi
estetisnya. Menyelenggarakan pameran (sambungan) yaitu kemampuan mesin, perangkat,
dan memahami kritik seni. sensor, dan orang untuk terhubung dan
11 Menganalisis dan mengevaluasi karya
berkomunikasi satu sama lain melalui Internet of
seni rupa berdasarkan jenis, symbol,
fungsi, teknik, dan nilai estetisnya sesuai Things (IoT) atau Internet of People (IoP).
dengan konteks budaya serta membuat
karya seni dua dimensi hasil modifikasi 4. Pembahasan Hasil
hingga dipamerkan. 4.1 Kurikulum Pendidikan 4.0
12 Mengevaluasi bahan, media, dan teknik Revolusi Industri 4.0 mengedepankan
yang digunakan dalam berkarya seni rupa. teknologi yang super cepat yang membawa
Mengkreasi karya berdasarkan symbol, perubahan besar dalam dunia pendidikan terutama
jenis, dan fungsi dalam beragam media, sistem pendidikan di Indonesia. Perubahan dalam
mengevaluasi pameran sistem pendidikan tentunya berdampak pada
sertamengevaluasi karya dalam kritik kurikulum juga peran guru sebagai tenaga pendidik
karya seni rupa sesuai dengan konteks
dan pengembangan teknologi pendidikan yang
budaya.
berbasis ICT. Ini adalah tantangan baru untuk
Dari perjalanan panjang pendidikan Seni mengkonstruksi pendidikan, guna menghasilkan
orang-orang cerdas, yang kreatif dan inovatif serta
Rupa yang ditempuh selama 12 tahun ini
mampu berkompetisi secara global. Banyak kajian
dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan
yang dipakai adalah pendekatan kognitif mengemukakan bahwa implementasi kurikulum di
lapangan mengalami perpindahan yang keluar
dimana perkembangan anak disesuaikan
konteks dan tidak lagi mengacu pada pencapaian
dengan tingkat umurnya dalam paket
pembelajaran yang sama ditiap jenjangnya. kemampuan siswa pada pemahaman praktik hidup
dan keseharian, namun hanya berkisar pada target
Kesamaan ini yang akan menjadi bekal
pencapaian kompetensi yang digambarkan pada
mereka dalam terjun didunia seni atau yang
nilai-nilai akademik semata sehingga hanya
berhubungan dengan seni ketika lulus. Hasil
yang didapatpun akan beragam sesuai dengan mengejar angka bukan nilai didalamnya.
Kebijakan Kurikulum seharusnya
tingkat peminatan mereka terhadap seni itu
mengelaborasi kemampuan siswa pada dimensi
sendiri.

Lintang Nurcahyo (Universitas Negeri Surabaya) 147


Seminar Nasional Seni dan Desain:
“Reorientasi Dan Implementasi Keilmuan Seni Rupa dan Desain
dalam Konteks Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka(MBKM)”
Surabaya, 21 November 2020

pedagogik, kecakapan hidup, kemampuan Indonesia sendiri lebih dari 268 juta jiwa yang
hidup bersama (kolaborasi), dan berpikir heterogen.
kritis serta kreatif. Banyak pro kontra tentang sistem Merdeka
Menurut Lantz (2009) Sudah waktuya belajar sekalipun program yang diusung Mas
kurikulum direviu dan secara bertahap Mentri sudah berjalan beberapa decade. Tujuan dan
mengembangkan kurikulum pendidikan yang niat utama dari Bapak Nadiem Makarim dan
mampu mengarahkan dan membentuk anak tentunya didukung oleh para pakar pendidikan yang
didik siap menghadapi era revolusi industri ikut merumuskannya adalah baik dengan sebuah
dengan penekanan pada bidang Sains, perencanaan yang dalam yakni mengejar
Technology, Engineering and Mathematic ketertinggalan Indonesia dengan Negara – Negara
atau STEM. maju lainnya. Diibaratkan Presiden Jokowi yang
Kurikulum harus sudah mengacu pada berusaha mengikuti perkembangan dunia sehingga
pembelajaran dengan teknologi informasi, menyuruh Bapak Mentri Nadiem untuk Berlari
internet of things, big data dan komputerisasi, dengan cepat walaupun dengan tertatih tatih.
serta entrepreneurship dan internship. Inilah Salah satu permasalahan Indonesia yang sangat
kurikulum wajib yang menghasilkan lulusan teknis adalah soal pemerataan pendidikan dengan
terampil dalam aspek literasi data, literasi acuan sila ke-5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh
teknologi dan literasi manusia. Rakyat Indonesia”. Banyak Sekolah yang terkotak
Kompetensi dan Skill Guru berpengaruh kotak dengan predikat sekolah Favorit dan sekolah
besar pada banyak bidang, namun tidak untuk yang biasa. Bahkan maiset masyarakat kebanyakan
bidang pendidikan (guru), bidang kesehatan sekolah Negeri termasuk sekolah yang berpredikat
(dokter, perawat) dan kesenian (seniman). biasa dibandingkan sekolah swasta. Sekolah swasta
Peran guru secara utuh sebagai pendidik, berlomaba- lomba mengembangkan sistem sekolah
pengajar, pembimbing atau sebagai "orang yang kompleks dan berkualitas demi mendapatkan
tua" di sekolah dan tidak akan bisa digantikan sebanyak banyaknya murid. Melengkapi fasilitas
sepenuhnya dengan kecanggihan teknologi. sarana dan prasarana hingga memberikan pelayanan
Karena seorang guru pada siswa harus dan edukasi tambahan bagi para pendidiknya demi
memiliki chemistry/ harus ada ikatan batin meningkatkan kualitas sekolah tersebut. Dari
yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang persaingan itulah sekolah swasta cepat berkembang
orang atau digantikan teknologi. daripada sekolah negeri.
Sekolah negeri dengan guru PNS sebagai
4.2 Posisi Keefektifitasan Merdeka Belajar pendidik utamanya merasa sudah berada dizona
Bicara soal pendidikan tentunya banyak nyaman. Mereka tiap bulan dibayar pemerintah
sudut pandang yang dapat dilihat. Dari sudut untuk hanya menjalankan sistem pendidikan yang
pandang itu akan ditemukan positif dan sudah dirumuskan oleh pemerintah pusat. Sistem
negative dari sebuat sistem pendidikan. akreditasi sekolah negeri tidak banyak
Pendidikan Indonesia banyak mengadopsi meningkatkan kualitas sekolah negeri walaupun
Negara- Negara maju lain namun tidak akhirnya terdapat beberapa sekolah negeri yang
diambil mentah mentah karena setiap sistem benar benar berkualitas namun tidak lebih banyak
pendidikan target utamanya adalah visi misi disbanding dengan sekolah swasta.
sebuah negara. Jati diri Negara Indonesia Solusi dari pemerintah yakni sistem zonasi
adalah kemajemukan, dimana dari sabang dimana siswa hanya bisa diterima disekolah yang
sampai merauke terdiri dari pulau, dataran, terdekat dengan harapan sekolah tidak hanya diisi
cuaca, suku, agama, ras, dan golongan yang oleh anak yang berprestasi atau pintar saja, namun
sangat beragam. Indonesia tidak bisa berbagai macam golongan anak dapat bergabung
disamakan dengan Finlandia yang disebut dan terdidik bersama walaupun muncul beberapa
sebut sebagai Negara dengan sistem kendala teknis dalam perjalanannya.
pendidikan terbaik dengan jumlah Guru yang baik adalah yang memiliki
penduduknya hanya 5,5 juta jiwa dan perencanaan pengajaran hingga bahan evaluasi
seragam jenis etniknya sehingga dengan yang baik sehingga tujuan pembelajaran dari KI dan
mudah merumuskan jenis pendidikan apa KD terpenuhi. Penyusunan tersebut terangkum
yang sesuai dengan mereka sedangkan dalam Instrumen Perangkat Pembelajaran sebagai
tugas administrasi dari guru. Masalah berikutnya

148 Pendekatan Konsep Merdeka Belajar terhadap pembelajaran Seni Rupa


Seminar Nasional Seni dan Desain:
“Reorientasi Dan Implementasi Keilmuan Seni Rupa dan Desain
dalam Konteks Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka(MBKM)”
Surabaya, 21 November 2020

dari pendidikan di Indonesia adalah masalah menguasai banyak hal, jangka pendeknya para
administrasi guru dimana dalam penyusunan specialislah yang unggul karena mereka dapat
Perangkat Pembelajaran membutuhkan memenuhi tuntutan bidang yang sekarang. Namun
waktu yang lama karena jumlahnya yang jika dilihat dari jangka panjang dimana periode
banyak. Waktu mengajar bahkan habis jangka panjang ini diciptakan oleh para generalis
temakan untuk menyusun perangkat tersebut yang melahirkan pengetahuan pengetahuan dan
sehingga menjadi masalah ketika sekolah bidang baru hasil konstruksi dari banyak ilmu
tersebut akreditasi atau supervisi. tersebut jelaslah para specialis harus kembali
Solusi dari Merdeka Belajar yang belajar untuk mengenal dan menguasai bidang baru
mengadopsi K13 ini adalah memangkas ini. Itu kenapa Indonesia atau negara negara Asia
administrasi guru yang semula banyak banyak yang memenangkan kejuaraan olimpiade di
menjadi RPP 1 Lembar dan penilaiannya berbagai bidang karena mereka melahirkan para
berupa assessment untuk siswa. Tambahan spesialis dan pakar dibidang tersebut dengan ciri
instrument lainnya hanya sebagai pelengkap khas menghafal dan meniru. Namun jika merujuk
dan sifatnya tidak wajib sehingga hal tersebut pada negara negara Eropa, mereka lebih ke ranah
membuat guru benar benar merdeka dari menalar dan menganalisis sehingga hasil yang
penjajahan administrasi. Harapannya guru didapat lebih revolusioner dengan menciptakan
fokus pada mengajar sehingga guru bisa penemuan- penemuan baru yang dari penemuan ini
mengembangkan dengan baik apa yang akan perkembangan Industri akan terus berubah.
mereka ajarkan. Guru guru yang dapat
mengembangkan keprofesionalannya dalam 5. Kesimpulan
pendidikan akhirnya disebut sebagai “Guru Sesuai dengan amanat Negara yakni
Penggerak” yakni guru guru dengan ide ide mencerdaskan bangsa, mengacu pada kurikulum
nakal dan terobosan/ inovasi yang yang dikembangkan yakni Kurikulum 2013 (K13),
revolusioner yang dapat merubah siswa atau dan penyesuaian serta pengkondisian siswa untuk
sekolah menjadi sekolah yang persiapan menyongsong era Industri 4.0 yang lebih
menyenangkan dan memiliki keunikan/ pesat dibentuklah pengembangan pendidikan
keunggulan khusus. Guru guru seperti inilah Merdeka Belajar. Efisiensi dari konsep Merdeka
kebanyakan dari guru seni budaya dimana Belajar terhadap Pendidikan Seni Rupa sangat
kebanyakan guru seni memiliki pola pikir berpengaruh tentunya dengan beberapa pergeseran
yang diluar pemikiran umumnya. Guru seni pendekatan yang menyesuaikan zaman.
juga cenderung cepat jenuh terhadap hal hal Salah satu keefektifitasan Merdeka belajar ada
yang biasa dilihat dan dilakukan sehingga ada pada aktivitas belajar diruang kelas mengalami
keresahan yang timbul hingga ia pembalikan. Dengan e-learning pelajar memiliki
menciptakan sesuatu inovasi yang baru. banyak kesempatan belajar/ praktek berkarya secara
Dalam visi misi mencerdaskan fleksibel dimanapun, kapanpun, bagaimanapun.
kehidupan bangsa, banyak yang membaca Sehingga hal- hal yang bersifat teoritis dibahas
Merdeka Belajar sebagai sistem pencetak diluar kelas dan ketika pembelajaran dalam kelas,
para specialis yang nantinya untuk memenuhi dapat digunakan untuk konsultasi dan membahas
kebutuhan Industri sekarang yakni 4.0. hal yang belum diketahui.
Generasi ini diharapkan mampu terjun dan Berikutnya pembelajaran mengalami
bekerja sesuai tuntutan zaman sehingga personalisasi dan tidak disamaratakan yakni pelajar
Indonesia dapat menurunkan angka lebih bisa mengembangkan diri dan lebih mengenal
pengangguran dan mensejahterakan rakyat. diri sendiri sehingga guru dapat dengan mudah
Visi misi ini dipandang sebagian pihak melihat mana saja siswa yang belum menguasai
sebagai visi misi yang dangkal materi apa. Dari sini pengembangan dan penggalian
perkembangan dunia dibentuk oleh para bakat, minat dan interes siswa tebih terasah dan
generalis yang selain menggeluti bidang terarah.
utama, juga menguasai beberapa Keterbukaan pilihan menjadi efektifitas dalam
pengetahuan yang menunjang bidangnya. Merdeka Belajar dimana siswa bebas memilih
Jika dibandingkan para specialis yang pelajaran apa yang menurutnya perlu untuk
menguasai satu bidang secara dalam dengan mengembangkan tujuan pembelajarannya. Perlu
para generalis yang mempelajari dan bimbingan guru serta ilmu dasar yang dibangun

Lintang Nurcahyo (Universitas Negeri Surabaya) 149


Seminar Nasional Seni dan Desain:
“Reorientasi Dan Implementasi Keilmuan Seni Rupa dan Desain
dalam Konteks Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka(MBKM)”
Surabaya, 21 November 2020

sejak sekolah dasar sebagai pondasi dan Lantz, Hays Blaine (2009) “Science, Technology,
navigasi siswa dalam menentukan jalan yang Engineering, and Mathematics (STEM)
akan ditempuh. Namun hal ini belum Education What Form? What Function?,”.
sepenuhnya terlaksana karena sistem yang https://dornsife.usc.edu/assets/sites/
sudah berjalan adalah penyetaraan ilmu 1/docs/jep/STEMEducationArticle.pdf. [17
sehingga perlu membuat rombakan besar dan Juni 2019.]
memerlukan waktu yang tidak sebentar. Latif, Yudi. (2020). Pendidikan yang
Pembelajaran berbasis proyek membuat Berkebudayaan: Histori, Konsepsi, dan
keragaman kemampuan dan pengembangan Aktualisasi Pendidikan Transformatif. Jakarta:
skill menyesuaikan dengan kemampuan dari PT Gramedia.
siswa. Guru berperan hanya sebagai Makarim, Nadim. (2020). Merdeka belajar episode
fasilitator dan motivator. 1. Youtube. Available https://youtu.be/vh-
Sistem ujian yang semula bersifat rdXvt0Dw [4 November 2020]
teoritis dan mementingkan angka berubah Martadi, Drs, M.Sn. (25 November 2020) Personal
menjadi Assessment yang menilai kapabilitas interview.
dari siswa dalam tiap langkah yang diambil. Schwab, Klaus. (2016) The Fourth Industrial
Sehingga disimpulkan konsep Revolution: What It Means and How to
Pendidikan sistem Merdeka Belajar mampu Respond, World Economic Forum.
mengembangkan kapabilitas pendidikan seni https://www.weforum.org/agenda/2016/01/the
rupa yang dengan multi disiplin ilmu hingga fourth-industrial-revolution-what-it-means-
semakin menguatkan siswa dalam and-how-torespond/. [3 Desember 2020]
memahami dan menjalankan serta
membawanya melewati era industry 4.0.

7. Pustaka
Dewantara, K. H. (1977). Karya Ki Hajar
Dewantara: Bagian pertama –
Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur
Persatuan Taman Siswa.
Donny. Budi. P. (2018). [Online] Artikel
Sejarah Industri 1.0 hingga 4.0. UGM:
Menara Ilmu Otomasi Departemen
Teknik Elektro dan Informatika Sekolah
Vokasi Universitas Gajah Mada.
Available:
https://otomasi.sv.ugm.ac.id/2018/10/0
9/sejarah-revolusi-industri-1-0-hingga-
4-0/ [27 November 2020]
Fraenkel, J.R dan Wellen, N.E. 2008. How to
Design and Evaluate research in
Education. New York: McGraw-Hill.
Hermann, Mario, Tobias Pentek, and Boris
Otto. (2016) “Design Principles for
Industrie 4.0 Scenarios.” In Proceedings
of the Annual Hawaii International
Conference on System Sciences.

150 Pendekatan Konsep Merdeka Belajar terhadap pembelajaran Seni Rupa

Anda mungkin juga menyukai