Anda di halaman 1dari 1257

ERGONOMI

PERTEMUAN 1
PENGANTAR
PADA PERTEMUAN INI AKAN DIBAHAS :
1.Definisi ergonomi,
2.Sejarah ergonomi serta peranan ilmu Psikologi dalam
ergonomi,
3.Ilmu-ilmu lain yang berperan dalam ergonomi
4.Fungsi dan sasaran ergonomi
5.Masalah-masalah dalam Ergonomi
1. DEFINISI ERGONOMI

Ø ERGONOMI BERASAL DARI BAHASA YUNANI : ERGOS à KERJA DAN


NOMOS à ATURAN

Ø ERGONOMI MERUPAKAN SEBUAH ILMU YANG MEMPELAJARI


INTERAKSI ANTARA INDIVIDU DENGAN OBJECT YANG DIGUNAKAN
DAN BAGAIMANA OBJEK TERSEBUT DAPAT BERFUNGSI PADA
LINGKUNGAN MEREKA. (PULAT)

Ø STUDI DARI KEMAMPUAN MANUSIA DAN KARAKTERISTIK YANG


MEMENGARUHI PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM KERJA
(CORLET DAN CLARK, DALAM KUSWANA 2016)

Ø MENURUT ANNIS DAN McCONVILLE (1996) ERGONOMI ADALAH


KEMAMPUAN UNTUK MENERAPKANINFORMASI MENGENAI FAKTOR
MANUSIA, KAPASITAS DAN BATAS RANCANGAN TUGAS, SISTEM
MESIN, RUANG HIDUP DAN LINGKUNGAN SEHINGGA ORANG-
ORANG DAPAT TINGGAL, BEKERJA DAN BERMAIN DENGAN AMAN,
NYAMAN DAN EFESIEN
2. SEJARAH ERGONOMI BERMULA DARI:
– TAYLOR DAN GARVEY, 1966, TIME AND MOTION
STUDY (suatu teknik u/ mempelajari, mencatat
dan menganalisa tentang beberapa gerakan bagian
badan dari pekerja pada saat menyelesaikan
pekerjaan)
– GILBRETH, STANDARDISASI GERAK
– SOCIOTECHNICAL SYSTEMSà pendekatan desain
kerja yg kompleks yang mengakui interaksi antara
orang2 dan teknologi di tempat kerja

HARI LAHIR ERGONOMI:12 JULI 1949


Konsep Dasar Ergonomi
• Why is ergonomic ?
Pekerjaan yg tidak ergonomis
menyebabkan ketidak nyamanan,
biaya tinggi,penurunan performa,
kurang efisiensi,penurunan daya kerja
dan menimbulkan kecelakaan
• Where is ergonomi applied ?
Diterapkan dimana saja: di rumah, di
tempat kerja, di perjalanan dll.
• When is ergonomic ?
Diterapkan kapan saja selama 24 jam
• Who must apply ergonomics ?
Setiap individu maupun kelompok
dari usia bayi sampai dewasa
• How is ergonomics applied ?
Semua disiplin ilmu
3. ILMU YANG BERPERAN DALAM ERGONOMI
Pengelompokkan bidang kajian ergonomi yang
secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar
Z. Sutalaksana (1979) sebagai berikut:
1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang
meneliti energi manusia yang dikeluarkan
dalam suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang
kajian ini adalah untuk perancangan sistem
kerja yang dapat meminimasi konsumsi energi
yang dikeluarkan saat bekerja.

2. Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi


yang berhubungan dengan pengukuran dimensi
tubuh manusia untuk digunakan dalam
perancangan peralatan dan fasilitas sehingga
sesuai dengan pemakainya.
3. Biomekanika yaitu bidang kajian ergonomi yang
berhubungan dengan mekanisme tubuh dalam
melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot
manusia dalam bekerja dan sebagainya

4. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat


kaitannya dengan masalah penginderaan manusia, baik
indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.

5. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang


berkaitan dengan efek psikologis dan suatu pekerjaan
terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lain
sebagainya.
4. FUNGSI DAN SASARAN ERGONOMI

u SASARAN:
(PULAT) COMFORT

ERGONOMICS

EFFICIENCY:
WELL BEING -PHYSICAL
--MENTAL
--PRODUCTION
Tujuan Ergonomi

• Menghindari terjadinya kecelakaan kerja


• Dalam rangka efisiensi kerja
• Untuk kepentingan kesejahteraan
• Pembebanan rendah-hasil besar
• Penyesuaian alat dan lingkungan kerja
• Pencegahan sakit dan kecelakaan kerja
u MENGAPA STANDARD DIBUTUHKAN:
u HEMAT DALAM USAHA MANUSIA
u MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN MANUSIA
u KESELAMATAN KERJA
u KESEHATAN PEKERJA
u KENYAMANAN BEKERJA
u PROTEKSI LINGKUNGAN
u MENGATASI HAMBATAN BUDAYA
u KEUNTUNGAN EKONOMIS
u 5. JENIS2 MASALAH2 ERGONOMI:
a. ANTHROPOMETRI à The study of human body dimensions
u Aplikasinya pada :
u Clothing design
u Workspace design
u Environment design
u Design of equipment, tools and machinery
u Consumer product design

b. KOGNISI à - Selalu ada bila informasi harus diproses pada


waktu bekerja
- Kerja kantor membutuhkan kerja mental yang banyak
- Selalu mempunyai efek terhadap fisiologi dan psikologi
dari pekerja
Kognisi juga berkaitan dengan à vigelance, attention, boredom,
mental workload
c. MUSKULOSKELETALàCedera pada otot, saraf, tendon,
ligamen, sendi, tulang rawan atau cakram tulang belakang.
Biasanya diakibatkan oleh setiap peristiuwa sesaat atau
akut (seperti slip, perjalanan, atau jatuh), selain itu
,mencerminkan perkembangan yang lebih bertahap atau
kronis.
d. CARDIOVASCULERà Disebut juga sakit jantung. Dipicu oleh banyak hal, salah
satunya kelelahan kerja. Kelelahan kerja adalah kondisi tubuh akibat berkurangnya
energi atau kekuatan akibat kerja yang berlebihan, kurang tidur, khawatir, olah raga
terlalu keras.
Kondisi tuguh yang kelelahan, kemudian diiikuti dengan pola makan dan pola hidup
yang buruk, seperti merokok, begadang, mengkonsumsi kopi maka akan semakin
memperberat kerja dari jantung,

e. GANGGUAN PSIKOMOTOR
1. Stres ringanà tidak mampu beradaptasi dengan cepat, baik dengan pekerjaan
mupun lingkungan kerjanya
2. Gangguan kecemasan àGangguan mental yg sering terjadi pd karyawan baru.
Terjadi karena suasana tempat kerja yg baru dan asing yg belum dikenal oleh
karyawan tsb. Akan berakibat fatal jika tidak segera ditangani
3. Depresi àgangguan mental yg terjadi akibat dari berbagai tekanan yg dijalani.
Awaslnya dalam kapasitas ringan, diawasli dengan gangguan kecemasan, namun
lama kelamaan jika didiamkan begitu saja maka akan menimbulka depresi
4. Bipolarà sulit mengatur suasana hatinya, dapat menimbulkan tekanan pada
psikologisnya. Butuh penanganann khusus, dengan menemui psikiater
5. Insomiaà sulit tidur,,terjadi karena perasaan cemas, terlalu banyak berfikir
mengenani pekerjaanya (beban pekerjaan yang berat), lingkungan pekerjaannya
ERGONOMI
PERTEMUAN 2
KERANGKA DAN OTOT PART 1

Nita Sri Handayani


PADA BAB INI AKAN DIBAHAS MENGENAI :
1.Kerangka dan sambungan kerangka,
2.Sumber energi otot,
3.Beban otot saat kerja :
a.Cara kerja otot
b.Handling load
4.Jaringan penghubung otot
5.Sakit nyeri otot akibat kerja serta dampai fisik dan
psikologisnya
6.Cara-cara pengukuran electromyography
a.Cara menghitung denyut nadi
b.Latihan cara menghitung denyut nadi
c.Oxigen Comsumtion
d.Pengukuran fisik (Body Map) dan psikologis dari
kerja otot
KERANGKA MANUSIA

BAGIAN-BAGIAN RANGKA
Bayi yang baru lahir mempunyai lebih dari 300 bagian tulang, tetapi kebanyakan adalah
tulang dewasa. Jumlah tulang pada manusia dewasa menjadi tinggal 206 tulang keras.
Tulang manusia dewasa terbentuk dari sel hidup yang dikelilingi oleh mineral dan zat lentur
yang disebut kolagen. Rangka manusia dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu
A. RANGKA KEPALA (TENGKORAK)

Rangka kepala dikenal dengan nama tengkorak. Rangka tulang kepala berbentuk bulat,
disusun oleh tulang-tulang yang berbentuk pipih. Tulang-tulang ini bersatu membentuk
sendi tetapi tidak dapat digerakkan. Tulangnya keras yang berguna untuk melindungi otak.
Otak merupakan bagian tubuh manusia yang amat penting dan sangat lunak.
Rangka kepala (tengkorak) meliputi tulang-tulang pelindung otak dan tulang
tengkorak wajah. Nama-nama tulang pelindung otak yaitu meliputi; 1 tulang dahi, 1 tulang
belakang kepala, 2 tulang pelipis, 2 tulang ubun-ubun, 2 tulang baji, dan 2 tulang tapis.
B. RANGKA BADAN
Rangka badan tersusun mulai dari tulang
leher sampai tulang ekor. Tulang leher dibentuk
oleh tujuh (7) ruas tulang. Tulang leher
bersambungan dengan tulang punggung hingga
tulang ekor. Tulang punggung hingga tulang ekor
dibentuk oleh 26 ruas tulang. Jadi, jumlah ruas
tulang leher sampai tulang ekor adalah 33 ruas
tulang. Tiga puluh tiga tulang ini disebut juga
tulang belakang.
Pada bagian depan, tulang-tulang
rusuk melekat ke tulang dada. Tulang
rusuk terdiri atas 7 pasang tulang
rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk
palsu, dan 2 pasang tulang rusuk
melayang. Tulang dada terdiri atas tiga
bagian, yaitu tangkai atau hulu, badan,
dan taju pedang. Tulang rusuk dan
tulang dada membentuk tulang dada.
Di atas rongga dada terdapat rangka bahu.
Bahu dibentuk oleh tulang selangka dan
tulang belikat.

Di badan bagian bawah terdapat rangka


panggul (gelang panggul). Gelang panggul
(pinggul) dibentuk oleh tulang pinggul dan
tulang kemaluan
C. RANGKA ANGGOTA GERAK
Rangka anggota gerak terdiri dari
anggota gerak atas dan anggota gerak
bawah. Anggota gerak atas disebut juga
dengan lengan (tangan). Anggota gerak
bawah disebut juga kaki. Rangka lengan
dibentuk oleh tulang lengan atas, tulang
hasta, tulang pengumpil, tulang
pergelangan tangan, telapak tangan,
dan tulang jari tangan.
Rangka anggota gerak bawah (kaki)
dibentuk oleh tulang paha, tulang tempurung
lutut, tulang betis, tulang kering, tulang
pergelangan kaki, tulang telapak kaki, dan
tulang jari kaki. Tulang manusia yang terbesar
adalah tulang paha.
FUNGSI RANGKA
Satu bagian tubuh manusia berhubungan dengan bagian tubuh
lainnya. Bagian tubuh yang satu mendukung kerja bagian tubuh yang
lain. Fungsi rangka manusia berkaitan erat dengan bagian tubuh yang
lain.
1) Tulang-tulang rangka kepala
Tulang rangka kepala (tengkorak) berfungsi untuk melindungi
organ penting yang ada di bagian kepala, antara lain otak. Apabila
kepala terbentur maka otak akan terlindung dari kerusakan karena ada
tulang tengkorak.

2) Tulang-tulang rangka badan


Susunan tulang yang disebut dengan bagian rangka badan pada rangka
manusia ialah mulai dari leher sampai dengan panggul. Tulang rangka
badan terdiri atas:
2. SUMBER ENERGI OTOT

PERAN GIZI PADA KERJA OTOT:

• GLUKOSA PALING PENTING UNTUK SUPLAI ENERGI


PADA KERJA BERAT FISIK
• LEMAK DAN PROTEIN PENTING UNTUK SUPLAI ENERGI
PADA KERJA MODERAT
• PROTEIN PENTING UNTUK SUPLAI PADA KERJA OTAK
MAKANAN BERGIZI DAN OLAHRAGA
Kesehatan tulang berkaitan erat dengan mutu makanan. Makanan yang
dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang adalah makanan yang banyak
mengandung vitamin D, kalsium, dan fosfor. Vitamin D banyak terdapat
pada ikan, susu, dan kuning telur. Kalsium banyak terdapat pada susu,
kacang-kacangan, ikan, dan buah-buahan. Fosfor banyak terdapat pada
ikan, jagung, dan kacang-kacangan.
Olahraga yang teratur juga dapat memperkuat struktur tulang. Akan lebih
baik jika kamu bisa terkena sinar matahari di pagi hari, yaitu sekitar pukul 7
pagi. Karena sinar matahari membantu proses pengubahan provitamin D
menjadi vitamin D.
Jadi, untuk membentuk rangka yang baik kita perlu makan makanan yang
bergizi, memperlakukan tubuh kita dengan sikap yang benar, memperoleh
cukup sinar matahari pagi, tidak mengangkat beban berat yang melebihi
kemampuan tubuh, dan olahraga yang teratur.
Makanan bergizi merupakan salah satu cara dari banyak cara yang dapat
ditempuh untuk menjaga kesehatan rangka tubuh.
3. BEBAN OTOT SAAT BEKERJA

• KEKUATAN OTOT:
– TERGANTUNG DARI BANYAKNYA SERAT
– KEKUATAN MAKSIMUM, SERAT OTOT 0.3-0.4
N/mm² (1 KG=10 N) DARI CROSS SECTION
DAPAT MENGANGKAT BEBAN 3 – 4 KG
– WANITA DENGAN LATIHAN YANG SAMA
DENGAN PRIA DAPAT MENCAPAI KURANG
DARI 30% KEKUATAN PRIA
– KEKUATAN PALING BESAR PADA SAAT
PERMULAAN KONTRAKSI (RELAX)
A. CARA KERJA OTOT SINERGIS DAN ANTAGONIS
1. Otot Sinergis
Otot ini sering kali disebut dengan otot protagonis, yang ketika berkontraksi
menimbulkan gerak searah. Misalnya, yakni otot yang menyebabkan telapak tangan
dapat menengadah dan menelungkup. Otot ini melibatkan dua otot atau lebih yang
dapat bekerja sama dengan satu tujuan. Dengan demikian, otot tersebut
berkontraksi dan berelaksasi bersama-sama. Anda dapat menemui jenis otot ini pada
saat Anda menarik napas. Mengapa begitu, karena pada saat menarik nafas otot
antar tulang rusuk dapat mengembang dan berelaksasi secara bersama-sama.
2. Otot Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot
pertamaberkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik
atau terangkat. Sebaliknya,jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi
akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Dengan demikian, otot ini
bekerja ketika Anda meluruskan atau membengkokkan tangan, menggerakan tangan
mendekati dan menjauhi tubuh, menurunkan dan mengangkat tangan
B. MANUAL MATERIAL HANDLING
Manual material handling (MMH) adalah suatu kegiatan
transportasi yang dilakukan oleh satu pekerja atau lebih yang
melibatkan penggunaan enaga otot ( atau upaya ) dengan
melakukan kegiatan pengangkatan, penurunan, mendorong,
menarik, mengangkut, dan memindahkan barang.
Sebagian besar kecelakaan kerja dan near miss yang
menimpa manusia di tempat kerja disebabkan oleh faktor
perilaku dari manusia itu sendiri. Apa itu perilaku mengacu
pada tingkah laku, adat, sikap, social/lingkungan, emosi, nilai,
etika, kekuasaan, atau tindakan individu yang dapat diamati
oleh orang lain. Dengan kata lain, Peraturan Pemerintah UU
No. 1 Tahun 1970, tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
Bekerja tanpa alat bantu ( manual handling )
adalah setiap aktifitas yang menggunakan tenaga
otot untuk mengangkat, memindahkan,
mendorong, atau menahan sesuatu obyek.
Cidera-cidera ini mempengaruhi otot2 dan
jaringan2 lembut, akan tetapi bisa juga berakibat
kepada piringan sendi dan susunan tulang
belakang jika terlalu di paksakan. Di beberapa
kasus, cidera tulang punggung adalah disebabkan
aktifitas berulang yang mengerahkan Tenaga
untuk mengangkat atau memindahkan benda.
Berat adalah salah satu faktor dalam menentukan
risiko dari cidera karena manual handling.
KENALI POTENSI BAHAYA SAAT
MANUAL HANDLING YANG AKAN DI
LAKUKAN
- tubuh membungkuk
- tangan menjangkau.
- Benda yang di angkat
- bekerja di tempat sempit, atau licin
- Hentakan dan tubuh memuntir
- Frequency dan waktu pengangkatan
- Ketinggian objek yang di angkat
- High heels dsb
8 Prinsip umum manual lifting
1. Berfikir dan Dekatkan tubuh ke benda yang akan diangkat
2. Majukan kaki sedikit ke depan sejajar benda
3. Renggangkan kaki dan bengkokkan lutut terdepan
membentuk 90o
4. Pertahankan tulang punggung lurus, maksimum 200
menyudut terhadap vertikal.
5. Angkat beban dengan tumpuan kekuatan pada kedua lutut/
paha.
6. Sebelum mengangkat, luruskan pandangan ke depan (
horison ), masukkan dagu, agar ujung atas tulang punggung
terkunci.
7. Rapatkan lengan ke tubuh, pertahankan berat beban sejajar
dengan pinggang
8. Pegang beban dengan telapak tangan.
JANGAN MEMUTARKAN PINGGANG
ERGONOMI
PERTEMUAN 2
KERANGKA DAN OTOT PART 2

Nita Sri Handayani


JARINGAN OTOT
q Jaringan adalah sekumpulan sel-sel yang memiliki asal, bentuk dan fungsi yang sama dan
saling bekerja sama. Pada manusia dan hewan terdapat beberapa jaringan, yaitu jaringan
epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

q Jaringan otot meliputi 40-50% berat badan. Otot dapat berkontraksi yang kemudian akan
menggerakkan tulang sehingga menghasilkan gerak. Oleh sebab itu otot disebut sebagai alat
gerak aktif, sedangkan rangka disebut alat gerak pasif. Otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot
lurik/rangka, otot polos, dan otot jantung.
Ciri-ciri otot polos
- Letak menyusun alat-alat dalam misalnya dinding usus dan pembuluh dara
- Bentuk sel ujungnya meruncing, inti berjumlah satu di tengah
- Kontrol saraf otot tak sadar (kontraksi tidak dikontrol oleh sistem saraf sadar)
- Reaksi lambat
- Sifat kerja tidak cepat lelah
Ciri-ciri otot rangka/lurik:
- Letak menyusun otot yang melekat pada tulang rangka
- Bentuk sel bulat memanjang, ada banyak inti terletak di tepi
- Kontrol saraf otot sadar (kontraksi dikontrol oleh sistem saraf sadar)
- Reaksi cepat
- Sifat kerja cepat lelah
Ciri-ciri otot jantung:
- Letak menyusun otot pada dinding jantung
- Bentuk sel bulat memanjang dengan ujung bercabang, ada banyak inti sel terletak di
tengah
- Kontrol saraf otot tak sadar
- Reaksi lambat
- Sifat kerja tidak cepat lelah
SAKIT/NYERI OTOT AKIBAT KERJA
q Nyeri otot adalah nyeri yang timbul pada otot. Nyeri otot memiliki nama klinis
Mialgia. Karena semua bagian tubuh memiliki otot, kondisi cukup umum untuk
terjadi. Faktanya, semua orang pernah mengalami kondisi ini paling tidak satu kali
seumur hidup mereka.

q Kondisi ini biasanya mengenai lebih dari satu otot pada satu waktu serta memiliki
tingkatan yang beragam, dari ringan hingga parah. Nyeri otot biasanya sembuh
dalam beberapa hari, meskipun beberapa kondisi baru bisa sembuh setelah beberapa
bulan. Kondisi ini dapat terjadi di semua bagian tubuh, namun beberapa bagian
dimana kondisi ini lebih umum terjadi adalah leher, punggung, kaki, dan tangan.

PENYEBAB NYERI OTOT


Nyeri otot biasanya berkaitan dengan tekanan, penggunaan otot yang berlebihan, atau
cedera fisik akibat latihan atau pekerjaan. Penyebab ini biasanya mudah untuk dikenali
dan nyeri cenderung hanya terjadi pada otot dimana cedera, luka berat, atau
penggunaan berlebihan tersebut terjadi.
Nyeri otot dapat disebabkan oleh salah satu atau gabungan dari
beberapa kondisi berikut:
• Penggunaan obat-obatan tertentu seperti statin (untuk
mengendalikan kolesterol) dan inhibitor ACE (untuk mengatur
tekanan darah) atau menambah dosis obat-obatan tersebut
• Cedera yang berulang-ulang
• Sindrom keletihan kronis
• Kram otot
• Dermatomiositis, kondisi otot yang melibatkan peradangan pada
otot yang disertai dengan gatal-gatal pada kulit (peradangan
miopati)
• Ketidakstabilan elektrolit, yang disebabkan oleh kekurangan
kalsium dan potasium
• Fibromialgia, kondisi yang ditandai dengan nyeri kronis yang
menyebar ke seluruh tubuh; sebuah kondisi yang berkaitan dengan
keletihan, sakit kepala, gangguan tidur dan kecemasan
PENCEGAHAN NYERI OTOT
Jika Anda sering mengalami nyeri otot yang disebabkan oleh tekanan atau kegiatan fisik,
maka ada beberapa cara untuk menghindari hal tersebut. Di bawah ini adalah beberapa
petunjuk untuk mencegah nyeri otot:
• Selalu melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah Anda melakukan kegiatan fisik
yang berat
• Selalu menjaga asupan cairan, terutama pada saat cuaca panas dan saat dimana Anda
aktif secara fisik
• Latihan secara teratur
• Pada hari kerja yang panjang, lakukan peregangan otot secara teratur untuk mencegah
tekanan dan otot yang tegang

Referensi:
Bennett RM. “Fibromyalgia and chronic fatigue syndrome.” In: Goldman L, Schafer AI, eds.
Goldman’s Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2011:chap 282.
DAMPAK PSIKOLOGIS DARI NYERI OTOT
Sebuah penyakit dapat muncul akibat
Gangguan Psikosomatis banyak faktor. Penyakit dapat muncul
Gangguan psikosomatik dapat sebagai akibat faktor lingkungan atau
diartikan sebagai reaksi jiwa pada sosial. Penyakit dapat muncul juga
fisik (soma). Menurut American akibat faktor genetik dan keturunan.
Psychosomatic Society (2005), Berbagai faktor tersebut akan
gangguan psikosomatik berasal dari berinteraksi dengan kompleks.
bahasa Yunani (Psyche= jiwa dan Faktor psikologis dapat sebagai
Soma= fisik), sehingga
pencetus munculnya gangguan fisik,
psikosomatik dapat diartikan
sebagai hubungan fisik dan jiwa.
misalnya gangguan tidur akibat
Ada hubungan yang sangat erat kecemasan, nyeri otot tengkuk akibat
antara faktor fisik, faktos stres atau diare dan nyeri ulu hati akibat
psikologis, dan sosial terhadap ketakutan.
perjalanan suatu penyakit.
CARA PENGUKURAN ELECTROMYOGRAPHY
Elektromiografi (EMG) adalah teknik untuk mengevaluasi dan rekaman aktivitas
listrik yang dihasilkan oleh otot rangka. EMG dilakukan menggunakan alat yang
disebut Electromyograph, untuk menghasilkan rekaman yang disebut
Elektromiogram. Sebuah. Electromyograph mendeteksi potensial listrik yang
dihasilkan oleh sel-sel otot ketika sel-sel ini elektrik atau neurologis diaktifkan.
Sinyal dapat dianalisis untuk mendeteksi kelainan medis, tingkat aktivasi, perintah
rekrutmen atau untuk menganalisa biomekanik gerakan manusia atau hewan.
1. Cara Menghitung Denyut Nadi
Memeriksa denyut nadi bisa menjadi tanda apakah jantung bekerja dengan baik
atau tidak. Ayo periksa apakah Anda memiliki denyut nadi normal atau tidak.

Denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih) mengembang dan
berkontraksi dalam satu menit sebagai respon terhadap detak jantung. Jumlah denyut nadi
sama dengan detak jantung. Ini karena kontraksi jantung menyebabkan peningkatan
tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Mengukur denyut nadi sama artinya dengan
mengukur denyut jantung.

Berapa denyut nadi normal?


Jumlah denyut nadi seseorang bisa berbeda dari orang lain. Denyut nadi yang rendah
biasanya terjadi jika kita sedang beristirahat. So, berapa sih idealnya jumlah denyut nadi
normal? Nadi manusia rata-rata berdenyut sekitar 60-100 kali per menit. Semakin sehat
seseorang, semakin rendah denyut nadinya.
q Denyut nadi yang cepat dapat disebabkan oleh aktivitas olahraga; anemia; mengonsumsi obat-
obatan, stimulan (seperti kafein, amfetamin, pil diet, rokok), dan alkohol; menderita demam atau
beberapa jenis penyakit jantung; serta kelenjar tiroid yang terlalu aktif, dan stres.

q Sedangkan denyut nadi rendah saat istirahat bisa dikarenakan oleh penyakit jantung, mengonsumsi
obat-obatan untuk mengobati penyakit jantung, tingkat kebugaran yang baik, kelenjar tiroid kurang
aktif (hipotiroidisme). Dan denyut nadi lemah bisa diakibatkan adanya bekuan darah di lengan atau
kaki, penyakit pembuluh darah, penyakit jantung, dan gagal jantung.

Cek denyut nadi normal Anda


Bila penasaran apakah Anda memiliki denyut nadi normal atau tidak, ini caranya: Letakkan dan tekan
ujung jari telunjuk dan jari tengah pada pangkal ibu jari di pergelangan tangan, lipatan belakang lutut,
lipat paha, atau cekungan leher depan/sisi batang tenggorokan.
Perhatikan jarum detik jam dan hitung denyut nadi selama 15 detik. Kalikan denyut nadi dengan
angka 4. Misalnya jika selama 15 detik, denyut nadi Anda berjumlah 20, maka kalikan 20 dengan 4,
dan didapatlah 80. Ini berarti nadi Anda berdenyut 80 kali per menit (20x4=80).
NORDIC BODY MAP

q Nordic Body Map adalah sistem pengukuran keluhan sakit pada tubuh yang dikenal dengan musculoskeletal.
Sebuah sistem muskuloskeletal (sistem gerak) adalah sistem organ yang memberikan hewan (dan manusia)
kemampuan untuk bergerak menggunakan sistem otot dan rangka. Sistem muskuloskeletal menyediakan
bentuk, dukungan, stabilitas, dan gerakan tubuh\

q Metode ‘Nordic Body Map” berbeda dengan ketiga metode yang telah dijelaskan . Metode ini, merupakan
metode yang digunakan untuk menilai tingkat keparahan atas terjadinya gangguan atau cedera pada otot –
otot skeletal.

q Dalam aplikasinya, metode “ Nordic Body Map ” dengan menggunakan lembar kerja berupa peta tubuh
(body map ) merupakan cara yang sangat sederhana, mudah dipahami, murah dan memerlukan waktu yang
sanga t singkat (± 5 menit) per individu. Pengukuran gangguan otot skeletal dengan menggunakan kuesioner
“Nordic Body Map” sebaiknya digunakan untuk menilai tingkat keparahan gangguan otot skeletal individu
dalam kelompok kerja yang cukup banyak atau kelompok sample yang dapat merepresentasikan populasi
secara keseluruhan.
• PERAN OKSIGEN PADA KERJA OTOT:

• AEROBIK, DIMANA OKSIGEN MASIH


TERSEDIA/DYNAMIC EFFORT
• ANAEROBIK, DIMANA TERDAPAT
KEKURANGAN OKSIGEN, TIDAK ADA ENERGI,
LELAH/PEGAL DAN LEMAS/STATIC EFFORT
• KEKUATAN OTOT DIHUBUNGKAN DENGAN
USIA DAN JENIS KELAMIN

100

JENIS 90
KELAMIN PRIA
80

70

60
WANITA
5
0
40
20 30 40 50 60 USIA
ERGONOMI
PERTEMUAN 2
KERANGKA DAN OTOT PART 2

Nita Sri Handayani


JARINGAN OTOT
q Jaringan adalah sekumpulan sel-sel yang memiliki asal, bentuk dan fungsi
yang sama dan saling bekerja sama. Pada manusia dan hewan
terdapat beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf.

q Jaringan otot meliputi 40-50% berat badan. Otot dapat berkontraksi yang
kemudian akan menggerakkan tulang sehingga menghasilkan gerak.
Oleh sebab itu otot disebut sebagai alat gerak aktif, sedangkan rangka
disebut alat gerak pasif. Otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot
lurik/rangka, otot polos, dan otot jantung.
Ciri-ciri otot polos
- Letak menyusun alat-alat dalam misalnya dinding usus dan pembuluh
dara
- Bentuk sel ujungnya meruncing, inti berjumlah satu di tengah
- Kontrol saraf otot tak sadar (kontraksi tidak dikontrol oleh sistem saraf
sadar)
- Reaksi lambat
- Sifat kerja tidak cepat lelah
Ciri-ciri otot rangka/lurik:
- Letak menyusun otot yang melekat pada tulang rangka
- Bentuk sel bulat memanjang, ada banyak inti terletak di tepi
- Kontrol saraf otot sadar (kontraksi dikontrol oleh sistem saraf sadar)
- Reaksi cepat
- Sifat kerja cepat lelah
Ciri-ciri otot jantung:
- Letak menyusun otot pada dinding jantung
- Bentuk sel bulat memanjang dengan ujung bercabang, ada banyak
inti sel terletak di tengah
- Kontrol saraf otot tak sadar
- Reaksi lambat
- Sifat kerja tidak cepat lelah
SAKIT/NYERI OTOT AKIBAT KERJA

q Nyeri otot adalah nyeri yang timbul pada otot. Nyeri otot memiliki
nama klinis Mialgia. Karena semua bagian tubuh memiliki otot,
kondisi cukup umum untuk terjadi. Faktanya, semua orang pernah
mengalami kondisi ini paling tidak satu kali seumur hidup mereka.

q Kondisi ini biasanya mengenai lebih dari satu otot pada satu waktu
serta memiliki tingkatan yang beragam, dari ringan hingga parah.
Nyeri otot biasanya sembuh dalam beberapa hari, meskipun
beberapa kondisi baru bisa sembuh setelah beberapa bulan.
Kondisi ini dapat terjadi di semua bagian tubuh, namun beberapa
bagian dimana kondisi ini lebih umum terjadi adalah leher,
punggung, kaki, dan tangan.

PENYEBAB NYERI OTOT


Nyeri otot biasanya berkaitan dengan tekanan, penggunaan otot
yang berlebihan, atau cedera fisik akibat latihan atau pekerjaan.
Penyebab ini biasanya mudah untuk dikenali dan nyeri cenderung
hanya terjadi pada otot dimana cedera, luka berat, atau
penggunaan berlebihan tersebut terjadi.
Nyeri otot dapat disebabkan oleh salah satu atau
gabungan dari beberapa kondisi berikut:
• Penggunaan obat-obatan tertentu seperti statin
(untuk mengendalikan kolesterol) dan inhibitor ACE
(untuk mengatur tekanan darah) atau menambah
dosis obat-obatan tersebut
• Cedera yang berulang-ulang
• Sindrom keletihan kronis
• Kram otot
• Dermatomiositis, kondisi otot yang melibatkan
peradangan pada otot yang disertai dengan gatal-
gatal pada kulit (peradangan miopati)
• Ketidakstabilan elektrolit, yang disebabkan oleh
kekurangan kalsium dan potasium
• Fibromialgia, kondisi yang ditandai dengan nyeri
kronis yang menyebar ke seluruh tubuh; sebuah
kondisi yang berkaitan dengan keletihan, sakit
kepala, gangguan tidur dan kecemasan
PENCEGAHAN NYERI OTOT
Jika Anda sering mengalami nyeri otot yang disebabkan oleh tekanan
atau kegiatan fisik, maka ada beberapa cara untuk menghindari hal
tersebut. Di bawah ini adalah beberapa petunjuk untuk mencegah nyeri
otot:
• Selalu melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah Anda
melakukan kegiatan fisik yang berat
• Selalu menjaga asupan cairan, terutama pada saat cuaca panas dan
saat dimana Anda aktif secara fisik
• Latihan secara teratur
• Pada hari kerja yang panjang, lakukan peregangan otot secara teratur
untuk mencegah tekanan dan otot yang tegang

Referensi:
Bennett RM. “Fibromyalgia and chronic fatigue syndrome.” In: Goldman L,
Schafer AI, eds. Goldman’s Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia, Pa:
Saunders Elsevier; 2011:chap 282.
DAMPAK PSIKOLOGIS DARI NYERI OTOT

Gangguan Psikosomatis Sebuah penyakit dapat muncul


Gangguan psikosomatik akibat banyak faktor. Penyakit
dapat diartikan sebagai dapat muncul sebagai akibat
reaksi jiwa pada fisik (soma).
faktor lingkungan atau sosial.
Menurut American
Penyakit dapat muncul juga
Psychosomatic Society
(2005), gangguan akibat faktor genetik dan
psikosomatik berasal dari keturunan. Berbagai faktor
bahasa Yunani (Psyche= tersebut akan berinteraksi
jiwa dan Soma= fisik), dengan kompleks.
sehingga psikosomatik Faktor psikologis dapat sebagai
dapat diartikan sebagai pencetus munculnya
hubungan fisik dan jiwa. gangguan fisik, misalnya
Ada hubungan yang sangat gangguan tidur akibat
erat antara faktor fisik, faktos
kecemasan, nyeri otot tengkuk
psikologis, dan sosial
akibat stres atau diare dan nyeri
terhadap perjalanan suatu
penyakit. ulu hati akibat ketakutan.
CARA PENGUKURAN ELECTROMYOGRAPHY
Elektromiografi (EMG) adalah teknik untuk mengevaluasi dan
rekaman aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot rangka. EMG
dilakukan menggunakan alat yang disebut Electromyograph,
untuk menghasilkan rekaman yang disebut Elektromiogram.
Sebuah. Electromyograph mendeteksi potensial listrik yang
dihasilkan oleh sel-sel otot ketika sel-sel ini elektrik atau neurologis
diaktifkan. Sinyal dapat dianalisis untuk mendeteksi kelainan
medis, tingkat aktivasi, perintah rekrutmen atau untuk
menganalisa biomekanik gerakan manusia atau hewan.
1. Cara Menghitung Denyut Nadi
Memeriksa denyut nadi bisa menjadi tanda apakah jantung
bekerja dengan baik atau tidak. Ayo periksa apakah Anda
memiliki denyut nadi normal atau tidak.

Denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih)


mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respon
terhadap detak jantung. Jumlah denyut nadi sama dengan
detak jantung. Ini karena kontraksi jantung menyebabkan
peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Mengukur
denyut nadi sama artinya dengan mengukur denyut jantung.

Berapa denyut nadi normal?


Jumlah denyut nadi seseorang bisa berbeda dari orang lain.
Denyut nadi yang rendah biasanya terjadi jika kita sedang
beristirahat. So, berapa sih idealnya jumlah denyut nadi normal?
Nadi manusia rata-rata berdenyut sekitar 60-100 kali per menit.
Semakin sehat seseorang, semakin rendah denyut nadinya.
q Denyut nadi yang cepat dapat disebabkan oleh aktivitas olahraga; anemia;
mengonsumsi obat-obatan, stimulan (seperti kafein, amfetamin, pil diet,
rokok), dan alkohol; menderita demam atau beberapa jenis penyakit jantung;
serta kelenjar tiroid yang terlalu aktif, dan stres.

q Sedangkan denyut nadi rendah saat istirahat bisa dikarenakan oleh penyakit
jantung, mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati penyakit jantung,
tingkat kebugaran yang baik, kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme). Dan
denyut nadi lemah bisa diakibatkan adanya bekuan darah di lengan atau
kaki, penyakit pembuluh darah, penyakit jantung, dan gagal jantung.

Cek denyut nadi normal Anda


Bila penasaran apakah Anda memiliki denyut nadi normal atau tidak, ini
caranya: Letakkan dan tekan ujung jari telunjuk dan jari tengah pada pangkal
ibu jari di pergelangan tangan, lipatan belakang lutut, lipat paha, atau
cekungan leher depan/sisi batang tenggorokan.
Perhatikan jarum detik jam dan hitung denyut nadi selama 15 detik. Kalikan
denyut nadi dengan angka 4. Misalnya jika selama 15 detik, denyut nadi Anda
berjumlah 20, maka kalikan 20 dengan 4, dan didapatlah 80. Ini berarti nadi
Anda berdenyut 80 kali per menit (20x4=80).
NORDIC BODY MAP

q Nordic Body Map adalah sistem pengukuran keluhan sakit pada tubuh yang dikenal
dengan musculoskeletal. Sebuah sistem muskuloskeletal (sistem gerak) adalah sistem
organ yang memberikan hewan (dan manusia) kemampuan untuk bergerak
menggunakan sistem otot dan rangka. Sistem muskuloskeletal menyediakan bentuk,
dukungan, stabilitas, dan gerakan tubuh\

q Metode ‘Nordic Body Map” berbeda dengan ketiga metode yang telah dijelaskan
. Metode ini, merupakan metode yang digunakan untuk menilai tingkat keparahan
atas terjadinya gangguan atau cedera pada otot –otot skeletal.

q Dalam aplikasinya, metode “ Nordic Body Map ” dengan menggunakan lembar


kerja berupa peta tubuh (body map ) merupakan cara yang sangat sederhana,
mudah dipahami, murah dan memerlukan waktu yang sanga t singkat (± 5 menit)
per individu. Pengukuran gangguan otot skeletal dengan menggunakan kuesioner
“Nordic Body Map” sebaiknya digunakan untuk menilai tingkat keparahan
gangguan otot skeletal individu dalam kelompok kerja yang cukup banyak atau
kelompok sample yang dapat merepresentasikan populasi secara keseluruhan.
´ PERAN OKSIGEN PADA KERJA OTOT:

´ AEROBIK, DIMANA OKSIGEN MASIH TERSEDIA/DYNAMIC EFFORT


´ ANAEROBIK, DIMANA TERDAPAT KEKURANGAN OKSIGEN, TIDAK ADA ENERGI,
LELAH/PEGAL DAN LEMAS/STATIC EFFORT
´ KEKUATAN OTOT DIHUBUNGKAN DENGAN USIA DAN JENIS KELAMIN

100
JENIS 90
KELAMIN PRIA
80

70
60
WANITA
50
40
20 30 40 50 60
–
POSISI KERJA
1. AKTIVITAS DI TEMPAT KERJA
A.Tempat Aktivitas Kerja di Industri
qTempat kerja merupakan suatu tempat yang
dapat menciptakan interaksi antara manusia
dengan alat-alat, mesin dan bahan dengan objek
pekerjaan yang bertujuan untuk menghasilkan
suatu produk
qTempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan,
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-
sumber bahaya. Sebagaimana diperinci dalam
pasal 2 (UU Nomor 1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja
SIKAP KERJA ERGONOMIS
1. MENGHINDARKAN SIKAP YANG
TIDAK ALAMIAH DALAM BEKERJA
2. BEBAN STATIS MENJADI SEMINIMAL
MUNGKIN
3. PEMBUATAN/PENENTUAN KRITERIA
DAN UKURAN BAKU PERALATAN
KERJA (MEJA, KURSI DLL)
4. DILAKUKAN SIKAP BERDIRI DAN
DUDUK SECARA BERGANTIAN
2. Aktivitas di Tempat Kerja

Setiap jenis pekerjaan memiliki karakteristik yang sangat beragam, hal ini
terkait dengan hasil yang diharapkan dan faktor-faktor penunjang seperti
perlatan yang disiapkan

a. SIKAP KERJA DUDUK


Beberapa jenis pekerjaan ada yang harus dilayani oleh pekerja dengan
posisi duduk seperti juru tik, pekerjaan di laboratorium, tukang jahit
manual atau bertenaga motor listrik (garment), pengedit film, sopir dan
sebagainya.

Posisi duduk atau bekerja dengan duduk, ada beberapa persyaratan


1.Terasa nyaman selama melaksanakan pekerjaannya.
2.Tidak menimbulkan gangguan psikologis.
3.Dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan memuaskan
Menurut Grandjean (1993) pelayanan pekerjaan
dengan pposisi duduk memiliki keuntungan,
antara lain pembebanan pada kaki, penggunaan
energi sehingga keperluan untuk sirkulasi darah
dapat dikurangi, dibandingan dengan bekerja
pada posisi berdiri

Posisi pelayanan kerja dengan posisi duduk,


tetunya tidak dapat digeneralisasikan sebab juru
tik yang menghadap monitor dengan penuh kon
sentrasi akan berbeda dengan tukang jahit manual
SIKAP KERJA DUDUK
• KEUNTUNGAN
1. Mengurangi kelelahan pada kaki
2. Terhindarnya sikap yg tidak alamiah
3. Berkurangnya pemakaian energi

• KERUGIAN
1. Melembeknya otot perut
2. Melengkungnya punggung
3. Efek buruk bagi organ bagian dalam
Kerja Duduk Lanjutan

Ditinjau dari aspek kesehatan, bekerja pada posisi duduk yang memerlukan
waktu lama dapat menumpulkan otot perut semakin, tulang belakang
melengkung, otot bagian mata terkonsentrasi sehingga cepat merasa lelah.
Kejadian teresebut, jika tidak diimbangi dengan rancangan tempat duduk
yang baik, tidak menutup kemungkinan terjadi gangguan dibagian
punggung, ginjal dan mata.

Alat yang digunakan dalam posisi kerja duduk


Bagian Meja:
Alas meja dapat disetel/disesuaikan dengan tinggi siku tenaga
kerja sehingga terbentuk performen tenaga kerja tinggi siku
sebesar 10 cm-15 cm di atas meja, ini agar terjadi performen
kerja yang nyaman (comnfortable).
Bagian Kursi:
Tinggi kursi dapat disetel naik atau turun dengan cara
memutar tiang sandaran kursi. Penyetelan ini digunakan
untuk menyesuaikan duduk setiap tenaga kerja sehingga
terbentuk awal performen lutut kaki tenaga kerja pada
sudut siku 90 derajat. Pada sandaran kursi juga dapat
disetel naik turun, hal ini dugunakan untuk penyesuaian
pinggang tenaga kerja agar tetap dalam tertahan oleh
sandaran kursi, sehingga otot rangka tidak mengalami
kelelahan yang berlebihan.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM POSISI
KERJA DUDUK
Ø Usahakan pekerjaan terlihat dengan kepala dan badan
tegak,kepala agak ke depan.
Ø Usahakan benda yang akan anda jangkau berada maksimal 15
cm di atas landasan kerja
Ø Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur
turun dan naik
B. SIKAP KERJA BERDIRI

Pekerjaan teknik yang dilayani dengan posisi berdiri dan waktunya


relatif rutin, seperti pelayanan permesinan, pemintalan benang, dan
perakitan komponen elektronik pada meja konveyor. Bekerja dalam
posisi berdiri memerlukan tenaga yang lebih besar dibandingkan
dengan posisi duduk, mengingat kaki sebagai tumpuan tubuh.

Posisi bekerja dengan berdiri :


Berdiri dengan posisi yang benar dengan tulang punggung yang lurus
dan bobot badan terbagi rata pada kedua tungkai. Selain itu
sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk, susunan,
ukuran dan penempatan mesin-mesin, penempatan alat-alat penunjuk,
cara-cara harus melayani mesin (macam gerak, arah dan kekuatan)
(Suma’mur, 1996).
SIKAP BERDIRI
• KEUNTUNGAN :
Otot perut tidak kendor, sehingga vertebra
(ruas tulang belakang) tidak rusak bila
mengalami pembebanan

• KERUGIAN :
Otot kaki cepat lelah
Pemenuhan kondisi kerja berdiri

ØDiperlukan mobilitas atau jalan


berpindah tempat
ØDiperlukan jangkauan tangan yang
lebih panjang
ØTerjadi kecenderungan mengerahkan
tenaga yang besar
ØRuang kerja yang cukup luas untuk
selonjor kaki pekerja bila harus duduk
BERDIRI
PRINSIP DUDUK DAN BERDIRI
Terdapathal-hal yang perlu diperhatian dalam bekerja dengan posisi
berdiri, antara lain :
1. Berdiri bergantian dengan duduk dan berjalan
2. Ketinggian pekerja tergantung pada tugas
3. Ketinggian meja kerja harus disesuaikan
4. Menyediakan cukup ruang untuk kaki
5. Hindari jangkauan berlkebihan
6. Perubahan postur
7. Variasi tugas dan kegiatan
8. Postur duduk alternatif
9. Postur tangan dan lengan
10. Pilih model alat yg tepat
11. Alat genggam tidak boleh terlalu berat
12. Pemeliharaan alat kerja
13. Perhatikan bentuk genggaman
14. Hindari melakukan tugas diatas bahu
15. Hindari bekerja tangan di belakang tubuh
16. Lakukan gerakan yg diperlukan
posisi kerja & jangkauan kerja
C.SIKAP KERJA MENGANGKAT DAN
MEMBAWA BEBAN
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala,
bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat
menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat
gerakan yang berlebihan. Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang
ditetapkan ILO sbb:
Kemampuan beban yang
dapat diangkat
- Laki-laki dewasa 40 kg
- Wanita dewasa 15-20 kg
- Laki-laki (16-18 th) 15-20
kg
- Wanita (16-18 th) 12-15
kg
POSISI KERJA MENGANGKAT DAN MEMBAWA
BEBAN LANJUTAN..
1. POSISI BADAN
Kekuatan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain :
¨ Berat beban
¨ Kelenturan badan
¨ Posisi lengan
¨ Kecepatan proses lifting Ketika mengangkat dan
¨ Kecenderungan tubuh bagian atas ke samping membawa barang dengan
¨ Memutar badan beban maka posisi
¨ Ketegangan otot punggung dalam keadaan
lurus (diskus
intervertebralis), terihat
pada gambar 1 biru.Dengan
posisi ini beban akan
terdistribusi keseluruh
sendi yang berbeda (lutut,
tulang belakang).
POSISI KERJA MENGANGKAT BEBAN LANJUTAN...

2. MENGANGKAT YANG TEPAT DAN MEMBAWA


q Mengangkat dan memindahkan barang dalam pekerjaan
maupun dalam bengkel/ laboratorium maupun di kantor
sangat sering terjadi
q Pekerjaan yang rutin tersebut tidak memerlukan
pelatihan atau training secara khusus, tetapi mesih
diperlukan suatu instruksi yang tepat.
q Dalam bengkel/laboratorium megangkat dan membawa
serta memindahkan barang diajarkan secara teratur dan
diawasi secara terus menerus.
Posisi persiapan mengangkat tabung .
Tempatkan beban dibahu angkat Posisi berjalan dengan mengangkat
bagian bawah dengan posisi jongkok beban , waktu berjalan badan
tegak dimiringkan ke sisi
Pekerjaan mengangkat dan mengangkut jika tidak dilakukan dengan benar dan hati-hati
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Oleh sebab
itu maka teknik mengangkat dan mengangkut yang benar serta alat mengangkat dan
mengangkut yang ergonomis sangat diperlukan untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi
kerja. Kegiatan mengangkat dan mengangkut dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
1. Beban yang diperkenankan, jarak angkut dan intensitas pembebanan.
2. Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan yang licin, kasar, naik
turun, dll.
3. Ketrampilan bekerja.
4. Peralatan kerja.
5. Ukuran beban yang akan diangkut.
Disamping itu, jenis kelamin seseorang juga dapat mempengaruhi
kegiatan mengangkat dan mengangkut. Cara mengangkat dan
mengangkut yang baik harus memenuhi 2 prinsip kinetis, yaitu :
1. Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak
mungkin otot tulang yang lemah dibebaskan dari pembebanan.
2. Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan.
Mengangkat dengan posisi membung kukkan
badan, karena posisi tersebut sangat tidak
aman dan beban diterima langsung pada
ujung tulang belakang dekat kepala.
Mengangkat dengan posisi seperti ini ,beban
daapat meningkat menjadi lebih dari duakali
lipat berat sesungguhnya
Tidak diperbolehkan

Mengangkat baban dengan bentuk tertentu


perlu diperhatikan , pertama adalah cara
menangkap atau mengunci beban tidak
meluncur/lepas, dengansatu tangan dan posisi
jongkok tegak (punggung lurus), benda dapat
mulai diangkat,otot kaki yang bergerak keatas

mengangkat beban
bentuk tertentu
Mengangkat beban pada posisi jongkok
seperti yg dilakukan oleh seorang
olahraga angkat besi, dimana titik berat
beban berada pada posisi titik ideal
posisi angkat. Posisi jongkok punggung
dijaga lurus

mengangkat beban sport

Mengubah arah
kakiiketika pengangkatan lebih baikd
aripada memutar pinggul

mengangkat.transportasi barang
Memindahkan barang dari kiri ke kanan atau
sebaliknya dengan cara memutar badan
sangat tidak dianjurkan dan berbahaya
sekali. Hal tersebut dapat memutar tulang
belakang saat mengangkat dan menurunkan
barang . Yangperlu diperhatikan adalah
posisi berdiri, dimana benda yang akan
dipindah berada didepan kita, arah kaki
lurus, sedang arah berputar, posisi kaki 90 0
tidak boleh lebih. memindahkan beban
batas beban angkat
Sangat perlunya batas angkat bagi pelaksana di industri , maka Organisasi
kesehatan menetapkan tabel tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas
angkat
BATASAN ANGKAT (Kg) TINDAKAN
Tidak ada tindakan khusus yang perlu
Dibawah 16
diabaikan
Prosedur administratif dibutuhkan untuk
mengidentifikasi ketidakmampuan seseorang
dalam mengangkat beban tanpa
16 – 34
menanggung resiko yang berbahaya kecuali
dengan perantara alat bantu tertentu

Operator terpilih dan terlatih, menggunakan


34 – 55 sistem pemindahan material secara terlatih.
Harus dipengawasan supervisio.
Harus memakai peralatan teknis, operator
yang terlatih dan terpilih pernah mengikuti
Diatas 55 pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja
dalam industri, dan harus dibawah
pengawasan ketat

Sumber data : Komisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Inggris, 1982, Eko
Nurmianto, Konsep Dasar dan Aplikasinya, 1996, hal 153)
D. SIKAP KERJA MENGBUNGKUK

Salah satu sikap kerja yang tidak nyaman untuk diterapkan dalam
pekerjaan adalah membungkuk. Posisi ini tidak menjaga kestabilan tubuh
ketika bekerja. Pekerja mengalami keluhan nyeri pada bagian punggung
bagian bawah bila sikap kerja ini dilakukan berulang dengan periode yang
cukup lama.

Sikap kerja membungkuk dapat menyebabkan “slipped disks” dila


dibarengi dengan pengangkatan beban berlebih. Prosesnya sama dengan
sikap kerja membungkuk, tetapi akibat tekanan yang berlebih menyebabkan
ligamen pada sisi belakang rusak dan terjadi penekanan pada pembuluh
darah
Metode mengangkat beban
Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban.
Metode kinetik dari pedoman penanganan harus
dipakai yang didasarkan pada dua prinsip :
- Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot
punggung
- Untuk memulai gerakan horizontal maka
digunakan momentum berat badan.
Metoda ini termasuk 5 faktor dasar :
o Posisi kaki yang benar
o Punggung kuat dan kekar
o Posisi lengan dekat dengan tubuh
o Mengangkat dengan benar
o Menggunakan berat badan

https://www.slideshare.net/FarizAmalanda/ergon
omics-training-bba
FORMAT RANCANGAN TUGAS 2

Nama Mata Kuliah : Ergonomi Dasar SKS : 2


Program Studi : Psikologi Pertemuan ke : 4
Fakultas : Psikologi

A. TUJUAN TUGAS :
Mahasiswa mampu memahamai dan menjelaskan tentang posisi-posisi dalam
bekerja serta alat yang digunakan dalam berbagai poisisi kerja.
B. URAIAN TUGAS :
Obyek Garapan
Posisi kerja
Metode atau Cara pengerjaan
• Mahasiswa dalam satu dikelas dibagi menjadi kelompok
• Kemudian diberikan penentuan Jenis-jenis posisi kerja, antara lain : posisi kerja
duduk , posisi kerja berdiri , dan posisi kerja mengangkat dan mengangkut ,
posisi kerja membungkuk,
• Setiap kelompok diminta untuk menguraikan dan menjelaskan mengenai jenis-
jenis posisi pekerjaan yang telah ditentukan, sertakan contoh pekerjaannya,
uraikan jenis pekerjaannya, kemudian sebutkan peralatan kerja yang
digunakan, berapa lama bekerja dalam 1 hari dan jelaskan dampak fisik dan
psikologi dari posisi kerja tersebut.
• Presentasikan hasil rangkuman tersebut di depan kelas
PERTEMUAN 5
KONDISI DALAM
LINGKUNGAN KERJA DAN
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA
1. PENCAHAYAAN
1. PENCAHAYAAN

A. Definisi Cahaya

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun


2002, pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu
bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan secara efektif.

Pencahayaan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan


merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan
kenyamanan dalam bekerja. Pencahayaan yang kurang baik dapat
menyebabkan berbagai keluhan kesehatan khususnya pada
kesehatan mata. Beberapa keluhan yang terkait dengan
pencahayaan yang kurang baik di tempat kerja adalah sakit
kepala, kelelahan mata, mata kering, mata perih, serta keluhan
pada leher dan bahu.
Prinsip umum pencahayaan adalah bahwa cahaya yang
berlebihan tidak akan menjadi lebih baik. Penglihatan
tidak menjadi lebih baik hanya dari jumlah atau
kuantitas cahaya, tetapi juga dari kualitasnya.

Cahaya alam yang masuk melalui jendela dapat dipakai


sebagai sumber pencahayaan di dalam bangunan,
sekaligus upaya untuk menghemat energi. Oleh karena
itu perlu strategi desain pencahayaan dengan
memanfaatkan cahaya alam secara optimal. Desain
pencahayaan yang optimal meliputi: optimasi kuantitas
cahaya langit, menjaga kenyamanan visual, dan menjaga
kesejukan, serta menghemat energi(Harten P.Van,
Setiawan E, 1985: 36-42).
B. SYARAT PENCAHAYAAN YANG BAIK UNTUK BEKERJA

Instalasi Pencahayaan
FUNGSI Pencahayaan adalah untuk :
Ø Melihat obyek dengan jelas
Ø Memudahkan pekerjaan
Ø Menghindari kecelakaan kerja
Ø Meningkatkan kesan menyegarkan
Ø Membantu menciptakan lingkungan kerja
yang aman dan nyaman
C. SUMBER CAHAYA :
• Penerangan alami: Berapa banyak cahaya matahari mencapai di
dalam sebuah ruangan, tergantung pada jumlah dan arah sinar
matahari, awan, dataran lokal, dan musim. Selain itu, ukuran, orientasi
dan kebersihan dari jendela adalah penting. Jumlah cahaya matahari
memasuki tempat kerja dapat dikendalikan dengan kaca berwarna,
fentilasi, dan tirai sehingga tidak menyebabkan silau atau membuat
area kerja terlalu terang.
• Penerangan buatan (lampu) : Jumlah cahaya, warna cahaya itu
sendiri, dan warna yang bervariasi dengan objek yang tampil harus
sesuai dengan tempat kerja dan tugas
D. KEGUNAAN PENCAHAYAAN DITEMPAT KERJA

Untuk melihat dengan mudah pekerjaan-pekerjaan yang bersifat


visual, dapat memberikan lingkungan kerja yang aman dan
menjaga/mempertahankan efesiensi kerja

E. JENIS PENCAHAYAAN
qCahaya (Penerangan) Alami berasal dari matahari
qCahaya (Penerangan) Buatan berasal dari lampu

Penerangan Alami yang baik


qJarak antara gedung-gedung atau bangunan-banguna harus
sedemikian rupa tidak menganggu masuknya cahaya kedalam
ruangan
qSetiap tempat kerja harus mendapat penerangan yang cukup
untuk melakukan pekerjaan
G. AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI PENCAHAYAN
TERHADAP PERSEPSI
Ø Kualitas pencahayaan yang memadai merupakan salah
satu aspek yang mendukung terlaksananya suatu aktivitas.
Aktivitas seperti membaca, menulis atau mengerjakan
tugas akan membutuhkan standar tingkat kualitas
pencahayaan yang berbeda. Untuk mengukur
terpenuhinya standar tingkat kualitas pencahayaan
masing-masing pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu dengan pengukuran langsung menggunakan
lux meter atau dengan mengetahui persepsi pengguna
terhadap cahaya.

Ø Berdasarkan persepsi pengguna, kualitas pencahayaan


yang memadai adalah yang memberikan intensitas
pencahayaan sesuai standar
H. ALAT PELINDUNG DARI CAHAYA
Alat – alat pelindung mata ( Eyes Protection ) dan muka
q Fungsi alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang
berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia
berbahaya , paparan partikel-partikel yang melayang di udara dan di
badan air. Percikan benda-benda kecil panas, atau uap panas,radiasi
gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak mengion
, pancaran cahaya , benturan atau pukulan benda keras atau benda
tajam.

q Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata pengaman
( spectacles ) goggles, tameng muka ( face shield ). Masker selam ,
tameng muka dan kacamata pengaman dalam kesatuan ( full face
masker )
http://medansafety.com/fungsi-jenis-alat-pelindungan-diri/
J. KONDISI DAN TATA LETAK
MATA TERHADAP CAHAYA Lokal-penerangan umum menggunakan
Penerangan umum menyediakan perlengkapan ‘overhead’, selain
pencahayaan yang cukup perlengkapan langit-langit untuk
seragam. Sebuah contoh : perlengkapan meningkatkan tingkat pencahayaan
langit-langit yang menyala di area yang untuk penggunaan tertentu.
luas

Lokal (atau tugas) pencahayaan meningkatkan tingkat


cahaya di atas pekerjaan dan lingkungan
sekitarnya. Pencahayaan setempat sering memungkinkan
pengguna untuk menyesuaikan dan kontrol pencahayaan
dan menyediakan fleksibilitas untuk setiap pengguna.
Berbagai jenis lampu dirancang untuk mendistribusikan cahaya dalam cara
yang berbeda. Perlengkapan ini dikenal sebagai:
• langsung,
• langsung-tidak langsung,
• tidak langsung, dan
• terlindung (berbagai jenis).

Langsung : 90 sampai 100 persen dari cahaya terdiditribusikan ke bawah


menuju area kerja. Pencahayaan langsung cenderung untuk menciptakan
bayangan.

Langsung-tidak langsung : mendistribusikan cahaya lampu yang sama ke


atas dan ke bawah. Mereka memantulkan cahaya dari langit-langit dan
permukaan ruangan lainnya. Sedikit cahaya dipancarkan horizontal, berarti
dapat mengurangi silau.
Tidak langsung : mendistribusikan 90 sampai 100 persen dari cahaya ke atas.
Dinding langit-langit dan bagian atas harus bersih dan sangat reflektif untuk
memungkinkan cahaya untuk mencapai area kerja. Mereka menyediakan
penerangan yang paling baik dari semua jenis, dan paling sedikit silau. Jenis ini
biasa digunakan di kantor.

Terlindung : menggunakan diffusers, lensa, dan tirai untuk menutupi lampu dari
pandangan langsung, sehingga membantu untuk mencegah silau dan
mendistribusikan cahaya. Diffusers yang tembus atau semi-transparan (tembus)
mencakup dibuat biasanya dari kaca atau plastik. Mereka digunakan pada bagian
bawah atau sisi lampu untuk mengontrol kecerahan.
I. DAMPAK FISIK DAN PSIKOLOGIS YANG DITIMBULKAN
DARI PENCAHAYAAN

DAMPAK FISIK :
1. Kelelahan Mata
Dulhadi (1994), mengatakan penerangan yang kurang dari
cukup intensitasnya akan menyebabkan kelelahan pada mata
yang sangat membahaya karyawan. Sistem pencahayaan yang
buruk dapat mengakibatkan kelelahan (Tarwaka dkk., 2004).
Kelelahan adalah fungsi mekansime perlindungan tubuh agar
terhindar dari kerusakan serius yang berdampak menurunnya
effisiensi kerja dan kapasitas kerja serta ketahanan
tubuh. Menurut Dessler (1997) bahwa kelelahan pada individu
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
2. Keluhan Pegal di daerah mata
Pencahayaan yang tidak memadai akan menyebabkan
kelelahan pada otot dan saraf mata yang berlanjut pada
kelelahan lokal mata dan akhirnya kelelahan keseluruhan
fisiologis pada seorang pekerja. Kelelahan yang timbul
kemudian akan mengakibatkan turunnya konsentrasi
kerja, meningkatkan tingkat kesalahan dalam bekerja
yang berujung pada tingginya cacat produksi.

3. Meningkatnya kecelakaan kerja


Menurut Lianto & Kurniawan (2002), penerangan yang
terlalu besar membuat rasa panas dan menimbulkan
kegelisahan, sebaliknya penerangan yang kurang dapat
mempengaruhi aspek fisiologis pekerja seperti mengantuk
dan dapat mempengaruhi konsentrsi kerja yang
menimbulkan kesalahan kerja yang tinggi.
DAMPAK PSIKOLOGIS
Kelalahan Mental
Penerangan sangat mempengaruhi kemampuan
manusia untuk melihat obyek secara jelas, cepat
tanpa menimbulkan kesalahan. Kebutuhan akan
pencahayaan yang baik, akan makin diperlukan
apabila kita mengerjakan suatu pekerjaan yang
memerlukan ketelitian karena penglihatan.
Pencahayaan yang terlalu suram mengakibatkan
mata pekerja makin cepat lelah karena mata akan
berusaha untuk melihat, dimana lelahnya mata
mengakibatkan kelelahan mental, lebih jauh lagi
keadaan tersebut bisa menimbulkan rusaknya
mata, karena bisa menyilaukan.
Macam Instalasi Pencahayaan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No:
1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri, standar pencahayaan di
tempat kerja (perkantoran) minimal adalah 100 lux. Pencahayaan
yang baik di tempat kerja bermanfaat untuk:
1. Mampu mengurangi risiko kecelakaan kerja dan masalah
kesehatan
2. Konsentrasi dan ketelitian yang lebih baik di tempat kerja
3. Tempat kerja yang lebih terang, lebih bersih sehingga
menghasilkan lingkungan yang aktif dan bersemangat
4. Hasil kerja yang baik
5. Visibilitas dan ketelitian yang lebih baik serta meningkatkan
kecepatan kerja dalam menghasilkan produk
2. SUHU
a. Definisi Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan
alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung
menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi
maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.

b. Suhu yang baik dalam bekerja


Indor climate adalah kondisi fisik sekeliling dimana kita melakukan aktifitas
tertentu yang meliputi hal-hal sebagai berikut : temperatur udara, temperatur
permukaan sekeliling, kelembaban udara, dan aliran perpindahan udara.

Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia memiliki suhu yang
berbeda-beda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan
normal ini dengan suatu sistem tubuh yang sangat sempurna sehingga dapat
menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi diluar tubuhnya.
Tetapi kemampuan manusia untuk menyesuaikan ini memiliki batas, yaitu
bahwa tubuh mausia masih dapat menyesuaikan dirinya dengan suhu luar jika
perubahan suhu di luar tubuh tidak melebihi 20 % untuk kondisi panas, dan 35 %
untuk kondisi dingin. Kesemuanya dari keadaan normal tubuh.
Ø Tubuh manusia dapat menyesuaikan diri karena kemampuannya
untuk melakukan proses konveksi, radiasi, dan penguapan jika
terjadi kekurangan atau lebih panas. Menurut penyelidikan,
apabila suhu udara lebih rendah dari 17 ºC, berarti suhu udara ini
ada dibawah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri (35%
dibawah normal), maka tubuh manusia akan mengalami
kedinginan karena hilangnya panas tubuh yang sebagian besar
diakibatkan oleh konveksi dan radiasi, juga sebagian kecil akibat
penguapan.

Ø Sebaliknya apabila temperatur udara terlampau panas


dibandingkan temperatur normal tubuh, maka akan
menerima panas akibat konveksi dan radiasi yang jauh
lebih besar dari kemampuan tubuh untuk mendinginkan
dirinya melalui sistem penguapan. Ini menyebabkan suhu
tubuh menjadi ikut naik dengan lebih tingginya suhu
udara.
Kemampuan beradaptasi setiap orang berbeda, tergantung pada daerah
tempat orang tersebut biasa hidup. Orang yang biasa hidup di daerah
panas berbeda kemampuan beradaptasinya dengan orang yang biasa
hidup di daerah dingin atau sedang. Tichauer telah menyelidiki pengaruh
suhu terhadap produktivitas pada pekerja penenun kapas, yang
menyimpulkan bahwa tingkat produksi paling tinggi dicapai pada kondisi
suhu antara 75 – 80 °F (24 – 27 ºC).

c. Menjaga Suhu Tubuh


Ø Manusia memiliki mekanisme pengaturan untuk bisa mempertahankan suhu
tubuh tetap optimal dalam berbagai macam kondisi lingkungan. Suhu
tersebut, utamanya dipertahankan pada suhu 37 °C apabila diukur secara
oral atau melalui mulut. Akan tetapi, suhu tubuh masih dianggap normal
apabila suhu tubuh dalam rentang 35,5⁰ C pada pagi hari hingga 37,7⁰C
pada malam hari. Rata-ratanya adalah 36,7⁰C. Pengaturan suhu ini amat
penting supaya metabolisme sel tetap optimal.

Ø Suhu tubuh bagian dalam, seperti pada organ-organ dalam, umumnya tetap
konstan 37,8 ⁰C. Sementara itu, pada tubuh bagian luar seperti kulit,
suhunya lebih rendah serta lebih bervariasi. Perubahan suhu tersebut juga
berfungsi dalam pengaturan suhu supaya suhu pada organ-organ dalam
tetap terjaga dalam batas optimal.
D. SUHU KERJA DI DALAM DAN DI LUAR RUANGAN

KENYAMANAN SUHU ( Thermal Comfort )


Kenyamanan suhu terdiri dari dasar fisiologi suatu kenyaman,efek sampingan
dari suatu ketidak nyamanan,daerah temperatur secara fisiologi,rentang
temperatur yang nyaman,empat faktor klimatik dan kenyamanan

ketidaknyamanan merupakan suatu proses biologi yang sederhana untuk


semua jenis mahluk yang berdarah panas untuk menstimulasi agar melakukan
suatu langkah utama untuk meretorasi kembali suatu proses pertukaran pana
yang benar. ketidaknyamanan akan mengakibatkan perubahan fungsional
pada organ yang bersesuaian pada tubuh manusia.

jika seseorang ditempatkan pada suatu ruangan dan diberikan temperatur


yang berbeda maka akan terjadi rentang pertukaran panas yang menyatakan
kondisi tubuh dalam keadaan setimbang karena dalam rentang ini pertukaran
panas akan dapat dijaga dengan mengalirnya darah keseluruh organ tubuh.
rentang temperatur dimana manusia merasakan kenyamanan adalah sangat
bervariasi bergantung pada,pertama dari jenis pakaian yang dipakai,kedua dari
aktivitas fisik yang telah dilakukan
d. Suhu dan Luas Ruangan

Berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


1405/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
PERKANTORAN DAN INDUSTRI MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, dalam
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
PERKANTORAN
Point 3 mengenai :
III. UDARA RUANGAN
A. Persyaratan 1. Suhu dan kelembaban
- Suhu : 18 – 28 0 C
- - Kelembaban : 40 % - 60 %
- Pertukaran udara :Untuk ruangan kerja yang tidak menggunakan pendingan harus
memiliki lubang ventilasi minimal 15% dari luas lantai dengan menerapkan sistim
ventilasi silang:

- Suhu dan kelembaban Agar ruang kerja perkantoran memenuhi persyaratan kesehatan
perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
- a) Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m.
- b) Bila suhu udara > 28 0 C perlu menggunakan alat penata udara seperti Air
Conditioner (AC), kipas angin, dll. 6
- c) Bila suhu udara luar < 18 0 C perlu menggunakan pemanas ruang.
- d) Bila kelembaban udara ruang kerja > 60 % perlu menggunakan alat dehumidifier.
- e) Bila kelmbaban udara ruang kerja < 40 % perlu menggunakan humidifier (misalnya :
mesin pembentuk aerosol).
PERTUKARAN UDARA
- Agar pertukaran udara ruang perkantoran dapat berjalan dengan baik maka perlu
dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
- a) Untuk ruangan kerja yang tidak ber AC harus memiliki lubang ventilasi minimal
15% dari luas lantai dengan menerapkan sistem ventilasi silang.
- b) Ruang yang menggunakan AC secara periodik harus dimatikan dan diupayakan
mendapat pergantian udara secara alamiah dengan cara membuka seluruh pintu
dan jendela atau dengan kipas angin.
- c) Membersihkan saringan/filter udara AC secara periodik sesuai ketentuan pabrik.

e. Alat Pelindung Dari Suhu


https://www.academia.edu/15491795/ALAT_PELINDUNG_DIRI?auto=download
F. Dampak Fisik dan Psikologis yang ditimbulkan dari suhu

Ø Peningkatan suhu dapat menghasilkan kenaikan prestasi kerja, namun disisi


lain dapat pula menurunkan prestasi kerja. Kenaikan suhu pada batas tertentu
dapat menimbulkan semangat yang akan merangsang prestasi kerja, tetapi
setelah melewati ambang batas tertentu kenaikan suhu ini sudah mulai
mengganggu suhu tubuh yang dapat mengakibatkan terganggunya prestasi
kerja
Ø Yang terpenting adalah mengkondisikan ruangan kerja agar setiap pekerja
didalamnya dapat merasa nyaman bekerja tanpa merasakan gangguan panas
atau dingin. Kondisi ekstrem pada lingkungan kerja sebaiknya dihindari, karena
tekanan/terpaan panas yang mengenai tubuh manusia dapat mengakibatkan
berbagai permasalahan kesehatan hingga kematian. Kematian tersebut
diakibatkan oleh berbagai penyakit yang diakibatkan oleh terpaan panas pada
tubuh
Berbagai penyakit tersebut meliputi:
Heat Rash
merupakan gejala awal dari yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat tekanan
panas. Penyakit ini berkaitan dengan panas, kondisi lembab dimana keringat tidak
mampu menguap dari kulit dan pakaian. Penyakit ini mungkin terjadi pada sebgaian
kecil area kulit atau bagian tubuh. Meskipun telah diobati pada area yang sakit
produksi keringat tidak akan kembali normal untuk 4 sampai 6 minggu.

Heat Syncope
adalah ganggunan induksi panas yang lebih serius. Ciri dari gangguan ini adalah
pening dan pingsan akibat berada dalam lingkungan panas pada waktu yang cukup
lama.

Heat Cramp
merupakan penyakit yang menimbulkan gejala seperti rasa nyeri dan kejang pada
kakai, tangan dan abdomen banyak mengeluarkan keringat. Hal ini disebabkan karena
ketidak seimbangan cairan dan garam selama melakukan kerja fisik yang berat di
lingkungan yang panas.
Heat Exhaustion
merupakan penyakit yang diakibatkan oleh berkurangnya cairan tubuh atau
volume darah. Kondisi ini terjadi jika jumlah air yang dikeluarkan seperti
keringat melebihi dari air yang diminum selama terkena panas. Gejalanya
adalah keringat sangat banyak, kulit pucat, lemah, pening, mual, pernapasan
pendek dan cepat, pusing dan pingsan. Suhu tubuh antara (37°C
– 40°C).

Heat Stroke
merupakan penyakit gangguan panas yang mengancam nyawa yang terkait
dengan pekerjaan pada kondisi sangat panas dan lembab. Penyakit ini dapat
menyebabkan koma dan kematian. Gejala dari penyakit ini adalah detak
jantung cepat, suhu tubuh tinggi 40oC atau lebih, panas, kulit kering dan
tampak kebiruan atau kemerahan, tidak ada keringat di tubuh korban, pening,
menggigil, mual, pusing, kebingungan mental dan pingsan.

Multiorgan-dysfunction Syndrome Continuum


merupakan rangkaian sindrom/gangguan yang terjadi pada lebih dari satu/
sebagian anggota tubuh akibat heat stroke, trauma dan lainnya
Berikut akan ditunjukkan kondisi-kondisi manusia dimana suhu tubuhnya terlalu tinggi dan
terlalu rendah.

Keadaan Kondisi Tubuh Saat Kondisi Panas:

37°C (98.6°F) – Suhu tubuh normal (36-37.5°C / 96.8-99.5°F).


38°C (100.4°F) – berkeringat, sangat tidak nyaman, sedikit lapar.
39°C (102.2°F) – Berkeringat, kulit merah dan basah, napas dan jantung bedenyut
kencang, kelelahan, merangsang kambuhnya epilepsi.
40°C (104°F) – Pingsang, dehidrasi, lemah, sakit kepala, muntah, pening dan berkeringat.
41°C (105.8°F) –Keadaan gawat. Pingsan, pening, bingung, sakit kepala, halusinasi, napas
sesak, mengantuk mata kabur, jantung berdebar.
42°C (107.6°F) – Pucat kulit memerah dan basah, koma, mata gelap, muntah dan terjadi
gangguan hebat. Tekanan darah menjadi tinggi/rendah dan detak jantung cepat.
43°C (109.4°F) –Umumnya meninggal, kerusakan otak, gangguan dan goncangan hebat
terus menerus, fungsi pernafasan kolaps.
44°C (111.2°F) or more – Hampir dipastikan meninggal namun ada beberapa pasien yang
mampu bertahan hingga diatas 46°C (114.8°F).
Keadaan Tubuh Saat Kondisi Dingin:

37°C (98.6°F) – Suhu tubuh normal (36-37.5°C / 96.8-99.5°F).


36°C (96.8°F) – Menggigil ringan hingga sedang.
35°C (95.0°F) –(Hipotermia suhu kurang dari 35°C / 95.0°F) Menggigil keras, kulit
menjadi biru/keabuan. Jantung menjadi berdegup.
34°C (93.2°F) –Mengggil yang sanagat keras, jari kaku, kebiruan dan bingung. Terjadi
perubahan perilaku.
33°C (91.4°F) –Bingung sedang hingga parah, mengantuk, depresi, berhenti menggigil,
denyut jantung lemah, napas pendek dan tidak mampu merespon rangsangan.
32°C (89.6°F) –Kondisi gawat. Halusinasi, gangguan hebat, sangat bingung, tidur yang
dalam dan menuju koma, detak jantung rendah , tidak menggigil.
31°C (87.8°F) –Comatose, tidak sadar, tidak memiliki reflex, jantung sangat lamabat.
Terjadi gangguan irama jantung yangs serius.
28°C (82.4°F) –Jantung berhenti berdetak pasien menuju kematian.
24-26°C (75.2-78.8°F) or less - Terjadi kematian namun beberapa pasien ada yang
mampu bertahan hidup hinggan dibawah 24-26°C (75.2-78.8°F)
PERTEMUAN 5 (Lanjutan..)
KONDISI DALAM
LINGKUNGAN KERJA DAN
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA
2. SUHU, BISING DAN GETARAN
3. KEBISINGAN

Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang bersifat
mengganggu pendengaran dan dapat menurunkan daya dengar seseorang
yang terpapar (WHS, 1993).

Menurut Babba (2007), kebisingan di tempat kerja diklasifikasikan ke


dalam dua jenis golongan, yaitu :
a. Kebisingan yang tetap (steady noise) dipisahkan lagi menjadi dua
jenis, yaitu :
Kebisingan dengan frekuensi terputus (discrete frequency noise).
Kebisingan ini merupakan nada-nada murni pada frekuensi yang
beragam. Contohnya suara mesin, suara kipas dan sebagainya.

Kebisingan tetap (Broad band noise), kebisingan dengan frekuensi


terputus dan Brod band noise sama-sama digolongkan sebagai kebisingan
tetap (steady noise). Perbedaannya adalah broad band noise terjadi
pada frekuensi yang lebih bervariasi
b. Kebisingan tidak tetap (unsteady noise) dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu :
Kebisingan fluktuatif (fluctuating noise), kebisingan yang selalu berubah-ubah
selama rentang waktu tertentu.
Intermitent noise, kebisingan yang terputus-putus dan besarnya dapat
berubah-ubah. Contoh kebisingan lalu lintas.
Kebisingan impulsif (Impulsive noise), kebisingan ini dihasilkan oleh suara-
suara berintensitas tinggi (memekakkan telinga) dalam waktu relatif singkat,
misalnya suara ledakan senjata dan alat-alat sejenisnya.

2. DAMPAK KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN


Menurut Babba (2007) kebisingan dengan intensitas tinggi dapat berdampak
buruk pada kesehatan antara lain :
a. Gangguan fisiologis
Gangguan fisiologis adalah gangguan yang pertama timbul akibat bising, fungsi
pendengaran secara fisiologis dapat terganggu. Pembicaraan atau instruksi
dalam pekerjaan tidak dapat didengar secara jelas, sehingga dapat
menimbulkan gangguan lain seperti: kecelakaan. Pembicaraan terpaksa
berteriak-teriak sehingga memerlukan tenaga ekstra dan juga menambah
kebisingan
b. Gangguaan psikologis
Gangguan fisiologis apabila terjadi terlalu lama dapat menimbulkan gangguan
psikologis. Kebisingan dapat mempengaruhi stabilitas mental dan reaksi
psikologis, seperti rasa khawatir, jengkel, takut dan sebagainya.

c. Gangguan patologis organis


Gangguan kebisingan yang paling menonjol adalah pengaruhnya terhadap alat
pendengaran atau telinga, yang dapat menimbulkan ketulian yang bersifat
sementara hingga permanen.

d. Komunikasi
Kebisingan dapat menganggu pembicaraan dan kebisingan mengganggu kita
dalam menangkap dan mengerti apa yang dibicarakan oleh orang lain.

Pengaruh akibat terpapar kebisingan keras lainnya adalah adanya rasa mual,
lemas, stres, sakit kepala bahkan peningkatan tekanan darah (Pulat, 1992).
Menurut Chanlett (1979), selain berdampak pada gangguan pendengaran,
terdapat efek kebisingan lainnya, yaitu: gangguan tidur dan istirahat,
mempengaruhi kapasitas kerja pekerja. Dari segi fisik gangguan kebisingan
dapat berupa pupil yang membesar, dari segi psikologis kebisingan dapat
menimbulkan stress, penyakit mental, dan perubahan sikap atau kebiasaan.
3. JENIS-JENIS GANGGUAN PENDENGARAN

a. Gangguan pendengaran konduktif


Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika getaran suara di udara
tidak sampai ke telingabagian dalam sebagaimana mestinya. Jika ada
sesuatu yang menghalangi saluran telinga (zat lilin, cairan, penumpukan
kalsium pada tulang telinga), maka terjadi ganguan pendengaran
konduktif. Biasanya suara masih bisa terdengar namun lemah, teredam
atau terdistorsi. Umumnya, gangguan pendengaran konduktif tidak
menyebabkan ketulian total.

b. Gangguan pendengaran saraf


Gangguan pendengaran saraf (tuli saraf) terjadi ketika saraf pendengaran
dari liang telinga yang menuju ke otak gagal membawa informasi suara ke
otak. Ketulian saraf akan menyebabkan hilangnya kenyaringan atau
kejelasan dalam suara yang diterima.

c. Gangguan pendengaran campuran


Gangguan pendengaran campuran merupakan kombinasi dari gangguan
pendengaran konduktif dan saraf.
ALAT PELINDUNG TELINGA

Alat pelindung telinga adalah alat untuk menyumbat telinga atau penutup telinga yang
digunakan atau dipakai dengan tujuan melindungi, mengurangi paparan kebisingan masuk
kedalam telinga. Fungsinya adalah menurunkan intensitas kebisingan yang mencapai alat
pendengaran. Alat pelindung umumnya dapat dibedakan menjadi:
1. Sumbat Telinga (Ear Plug)
Ukuran, bentuk, dan posisi saluran telinga untuk tiap-tiap individu berbeda-beda dan
bahkan antar kedua telinga dari individu yang sama berlainan. Oleh karena itu sumbat
telinga harus dipilih sesuai dengan ukuran, bentuk, posisi saluran telinga pemakainya.
Diameter saluran telinga berkisar antara 3-14 mm, tetapi paling banyak 5-11 mm.
Umumnya bentuk saluran telinga manusia tidak lurus, walaupun sebagian kecil ada yang
lurus. Sumbat telinga dapat mengurangi bising sampai dengan 30 dB.
2. Tutup telinga (ear muff)
Tutup telinga terdiri dari dua buah tudung untuk tutup telinga, dapat berupa cairan atau
busa yang berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian yang lama,
sering ditemukan efektifitas telinga menurun yang disebabkan oleh bantalan mengeras
dan mengerut akibat reaksi bahan bantalan dengan minyak kulit dan keringat. Tutup
telinga digunakan untuk mengurangi bising s/d 40-50 dB dengan frekuensi 100-8000Hz.
3. Helmet/enclosure
Menutupi seluruh kepala dan digunakan untuk mengurangi intensitas bising maksimum 35
dBA pada 250 Hz sampai 50 dBA pada frekuensi tinggi.
Alat Pelindung Telinga

Sumbat telinga (ear plug) dan


penutup telinga (ear muff).

Berfungsi untuk melindungi alat


pendengaran terhadap
kebisingan atau tekanan.
4. GETARAN

Getaran adalah suatu factor fisik yang bekerja pada manusia dengan penjalaran (
Transmission ) dari pada tenaga mekanik yang berasal dari sumber goyangan (
osilattor ). Getaran kerja adalah getaran mekanis yang ada ditempat kerja dan
berpengaruh terhadap tenaga kerja. Getaran dihasilkan oleh :
- Mesin-mesin diesel, mesin produksi
- Kendaraan-kendaraan, Tractor, truk, bus, tank dll
- Alat-alat kerja tangan ( hand tool ) dengan menggunakan mesin : jack
hammer ( pembuka jalan ), pneumatic hammer ( pabrik besi ), jack lec drill (
pengebor batu gunung, karang dll )

A. Jenis-jenis getaran kerja


1. Getaran Umum ( Whole body vibration )
Getaran ini berpengaruh terhadap seluruh tubuh, dihantarkan melalui bagian
tubuh tenaga kerja yang menopang seluruh tubuh. Misalnya : kaki saat berdiri,
pantat pada saat duduk, punggung saat bersandar, lengan saat bersandar. Getaran
ini mempunyai frekwensi 5 – 20 Hz.

2. Getaran Setempat ( Hand arm vibration )


Getaran yang merambat melalui tangan atau lengan dari operator atal yang
bergetar. Getaran ini mempunyai frekwensi 20 – 500 Hz.
Pengaruh getaran terhadap tenaga kerja

A. Getaran Umum ( wbv )


Sesuai dengan tingkatnya dapat dibagi menjadi 3 macam :
- Mengganggu kenyamanan kerja
- Mempercepat timbulnya kelelahan kerja
- Menimbulkan gangguan kesehatan tenaga kerja

Gangguan kesehatan yang ditimbulkan Wbv yaitu :


1 Gangguan aliran darah
2 Gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan degeneratif syaraf.
3 Gangguan metabolisme/ pencernaan / pertukaran oxygen dalam paru-paru
4 Gangguan pada otot atau persendian

Gejala yang timbul yaitu pusing, ngantuk, sakit perut, mual, pegal-pegal, kaki
kesemutan.
Mesin-mesin yang menghasilkan Wbv biasanya berkisar antara 1 – 20 Hz
Efek terhadap gangguan kesehatan berlangsung jangka panjang.
Pada stadium I
Terjadi gangguan perut : kembung, mual, kolik usus
gangguan penglihatan : mata berkunang – kunang
gangguan syaraf : insomnia, gangguan keseimbangan
Pada stadium II
Terjadi gangguan : pada otot / sendi
B. Getaran setempat ( Hav )

Sensitivitas maximum pada frekwensi 12 – 16 Hz.


Gangguan kesehatan yang ditimbulkan adalah WFS ( white fingers syndrome )
Gangguan dapat berupa penyempiten pembuluh darah, gangguan syaraf perifer,
gangguan tulang sendi dan otot. Gejala yang timbul berupa jari-jari pucat dan
kaku, mati rasa terhadap suhu / sentuhan. Terjadinya gejala tersebut
memerlukan jangka waktu 3 – 6 tahun dengan melalui beberapa stadium yaitu :

Stadium I : Ujung jari pucat,rasa kaku pada waktu dingin atau bangun
tidur.
Stadium II : Perluasan jari pucat, kesemutan, rasa kaku.
Stadium III : Gejala semakin luas disertai rasa sakit yang hebat.
Bahaya Getaran Pada Alat Kerja, Pekerja Berisiko Terkena Hand-Arm Vibration Syndrome

Pekerja yang tangannya terpapar alat-alat kerja yang bergetar dalam jangka waktu yang
cukup lama berpotensi besar mengalami gangguan fungsi tangan, salah satunya hand-arm
vibration syndrome (HAVS). Jika dibiarkan, para pekerja yang tangannya terpapar alat-alat
tersebut bisa mengalami kerusakan pembuluh darah, kehilangan sensoris secara permanen,
kerusakan tulang dan otot menjadi lemah.

HAVS adalah penyakit kerja akibat getaran mekanis yang menyerang tangan dan lengan
pekerja. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala vaskuler, neurologi, dan muskuloskeletal
pada jari, tangan, dan lengan yang disebabkan penggunaan alat yang bergetar secara terus-
menerus, seperti penggunaan bor (drill), gerinda, bor listrik, gergaji, dan alat penghancur
beton (jackhammer).
Gejala-gejala HAVS:
1. Gejala vaskuler
Gejala ini dikenal sebagai fenomena Raynaud. Gejala vaskuler
ditandai dengan pemucatan jari (jari-jari memutih) dan menjadi
dingin, jari-jari tersebut kemudian berubah warna jadi kebiruan
akibat kurangnya suplai oksigen, dan kemudian jari-jari tersebut
jadi memerah. Perubahan warna ini tidak selalu dialami para
penderita. Namun, keluhan tidak nyaman, jari pucat dan dingin
tetap muncul.
Lamanya gejala bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Gejala tersebut
dapat muncul bila dirangsang oleh udara dingin atau pekerja menyentuh benda dingin.
Kondisi ini dapat menimbulkan keluhan seperti kesemutan, kram, atau nyeri. Nyeri pada
tangan biasanya timbul pada malam hari, terkadang rasa nyeri menjalar sampai lengan
bawah, siku, dan leher, serta rasa nyeri yang dirasakan bisa mengakibatkan sulit untuk
menggenggam dan mengepal.

2. Gejala sensorineural
Gejala sensorineural yang timbul meliputi rasa baal dan/ atau kesemutan pada satu atau
lebih jari. Tingkat gejala sensorineural yang dirasakan setiap penderita bisa berbeda. Pada
gejala ringan, rasa baal atau kesemutan pada jari sifatnya hilang timbul. Namun, jika
gejala berlangsung lebih dari satu jam, Anda perlu mewaspadainya.
Gejala yang dirasakan penderita bisa bertambah parah bila paparan terhadap alat
bergetar terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama.

Mengapa pekerja bisa terkena HAVS?


Pekerja yang sehari-harinya menggunakan atau mengoperasikan peralatan atau mesin
yang menimbulkan getaran berisiko besar terkena HAVS. Getaran yang berasal dari
peralatan atau mesin tersebut akan ditransmisikan kepada tangan dan lengan pekerja.
Bila pekerja terpapar getaran secara terus-menerus, efek getaran dapat menimbulkan
gangguan atau kelainan dalam peredaran darah dan saraf, kerusakan ada persendian dan
tulang, memengaruhi konsentrasi kerja dan mempercepat kelelahan.
Efek getaran yang dirasakan pekerja bisa berbeda-beda tergantung dari intensitas
getaran, frekuensi getaran, dan durasi getaran atau lamanya penggunaan alat. Semakin
lama pekerja menggunakan peralatan atau mesin yang bergetar dan semakin cepat
getarannya, maka semakin tinggi pula risiko pekerja tersebut terkena HAVS.
Siapa saja yang berisiko terkena HAVS?

HAVS biasanya dialami oleh seseorang yang


bekerja di industri:
•Konstruksi dan pemeliharaan jalan raya atau
jalur kereta api
•Konstruksi dan pembongkaran bangunan
•Kehutanan
•Pengecoran logam
•Manufaktur
•Pertambangan
•Perakitan dan perbaikan kendaraan bermotor
•Sarana publik (misalnya air, gas, listrik,
telekomunikasi)
•Pembuatan dan perbaikan kapal.
Apa upaya yang harus dilakukan untuk mencegah
HAVS?

Dilansir dari hse.gov.uk, ada beberapa upaya pencegahan HAVS yang bisa
dilakukan pekerja di antaranya:
• Mendesain ulang alat-alat yang bergetar untuk meminimalisasi paparan
pada tangan dan lengan. Bila pendesainan ulang tidak memungkinkan,
Anda bisa mengurangi efek getaran dengan cara meredam getaran
(damping). Damping adalah suatu mekanisme untuk meredam getaran
dengan cara menempelkan suatu sistem resonansi pada sumber getaran
• Gunakan alat-alat yang bergetar tidak lebih dari 2 jam (tergantung nilai
percepatan getaran). Energi yang dipindahkan oleh suatu getaran
tergantung pada lama pemaparan. Untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya penyakit akibat getaran terhadap pekerja, maka ILO tahun
1978 menganjurkan waktu pemaparan tidak lebih dari 2 jam. Sedangkan
di Indonesia, peraturan mengenai batas waktu pemaparan getaran
tertuang dalam Kepmenaker No: KEP-51/MEN/ 1999 tentang nilai
ambang batas faktor fisika di tempat kerja.
• Gunakan alat-alat kerja yang tepat untuk setiap pekerjaan.
Tujuannya agar pekerja bekerja lebih efisien, cepat, dan
mengurangi paparan getaran pada tangan dan lengan
• Lakukan pemeriksaan pada alat-alat kerja secara berkala.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari peningkatan getaran
yang disebabkan oleh kesalahan atau pemakaian umum dan
menjaga efek getaran pada alat tetap minimum.
• Pastikan mesin pemotong tetap terjaga ketajamannya.
Sebab, alat-alat yang tumpul akan menimbulkan getaran
lebih kuat dibandingkan alat-alat yang terjaga
ketajamannya.
• Lakukan istirahat 10 menit setiap jam selama menggunakan
alat-alat yang bergetar. Pekerja yang menggunakan alat-alat
yang bergetar perlu mengambil waktu istirahat untuk
menghindari paparan getaran secara terus menerus.

• Lakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja. Pekerja yang ditempatkan pada
pekerjaan yang berisiko tinggi terkena HAVS perlu melakukan pemeriksaan
kesehatan pra kerja dan perlu diperiksa oleh dokter yang memahami diagnosis dan
penanganan terhadap HAVS. Pekerja yang memiliki riwayat sirkulasi darah
abnormal, Raynaud's Syndrome, atau pekerja yang pernah mendapat gejala HAVS
sama sekali tidak boleh bersentuhan dengan alat yang bergetar apapun.
• Gunakan sarung tangan dengan multi lapisan dan berbahan kenyal (karet, karet
busa, plastik busa, wol) atau menggunakan sarung tangan anti getaran bila
memungkinkan. Jagalah tangan Anda tetap hangat dan kering. Bila tangan Anda
basah atau dingin, segera keringkan dan gunakan sarung tangan sebelum terpapar
getaran. Pekerja yang terpapar udara dingin biasanya lebih rentan terkena HAVS.
• Hindari memegang alat-alat yang bergetar secara kuat. Semakin kuat memegang,
maka semakin kuat getaran yang disalurkan ke jari-jari dan tangan. Bila
memungkinkan, selain memegang dengan ringan, pekerja bisa memegangnya
dengan posisi tangan bervariasi.
• Letakkan alat-alat yang bergetar di tempat yang tepat dan operasikan hanya bila
perlu dan dengan kecepatan yang minimum untuk mengurangi paparan getaran.
• Pastikan Anda mendapatkan pelatihan dan memahami tentang bahaya getaran dan
pengendaliannya.
• Hindari merokok bila Anda bekerja dengan alat-alat yang bergetar setiap harinya.
Pekerja yang merokok lebih rentan terkena HAVS daripada mereka yang tidak merokok.
Hal ini disebabkan karena tembakau dapat memengaruhi aliran darah dan pekerja yang
terkena HAVS dengan merokok biasanya menderita lebih parah.
• Lakukan langkah-langkah pengendalian yang sudah diatur oleh perusahaan untuk
mengurangi risiko HAVS.

Sumber: www.SafetySign.co.id
ALAT PELINDUNG TANGAN
Sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain
kanvas, kain atau kain berpelapis, karet, dan sarung
tangan yang tahan bahan kimia.

Berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan


dari paparan api, getaran, suhu panas, suhu dingin,
radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik,
bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi
zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik.
ERGONOMI
Fatigue (Kelelahan)

151
TERMINOLOGI
Kelelahan adalah keadaan yang familiar dalam
kehidupan sehari-hari. Istilah ini biasanya
merujuk pada kondisi hilangnya efisiensi dan
kecenderungan untuk melakukan suatu usaha.
KELELAHAN OTOT
◍ Fenomena penurunan kinerja otot setelah stres disebut
dengan 'kelelahan otot' dalam fisiologi dan ditandai tidak
hanya oleh berkurangnya kekuatan tetapi juga oleh
gerakan yang lebih lambat.
◍ Saat terjadinya kontraksi otot, terjadi proses kimia yang
menyediakan energi yang diperlukan untuk upaya
mekanis. Setelah kontraksi, ketika otot rileks dan
beristirahat, cadangan energi diisi kembali, baik
gangguan pelepasan energi dan sintesis pemulihan energi
terjadi pada otot yang bekerja. Jika permintaan energi
melebihi kekuatan regenerasi dan keseimbangan
metabolisme terganggu, dapat mengakibatkan hilangnya
kemampuan kinerja otot.
LANJUTAN
◍ Sebuah literatur menyatakan bahwa setelah otot telah
habis oleh kontraksi sukarela yang berulang, masih
merespon stimulus elektrikal yang diberi pada kulit. Hal
ini menunjukkan bahwa bentuk kelelahan ini adalah
fenomena sistem saraf pusat (otak). Interpretasi ini tidak
dapat dikonfirmasi dalam setiap kasus. banyak ahli
fisiologi telah membuat pengamatan yang berlawanan,
yaitu ketika otot itu sendiri dalam keadaan kelelahan itu
tidak berkontraksi lagi, meskipun impuls saraf motorik
lebih lanjut yang dikirim oleh otak terlihat pada
elektromiogram. Tampaknya kelelahan kini telah menjadi
fenomena periferal yangmemengaruhi serat-serat otot.
Elektromiografi pada
kelelahan otot

Kelelahan otot, tampaknya bisa mengacu


pada defisit motor, sebuah persepsi atau
penurunan pada fungsi mental, dapat
menggambarkan penurunan bertahap
dalam kapasitas kekuatan otot atau titik
akhir dari aktivitas yang berkelanjutan,
dan dapat diukur sebagai pengurangan
kekuatan otot, perubahan pada aktivitas
elektromiografi.
Kelelahan Umum
Berbagai Jenis Kelelahan

Sensasi Kelelahan
Selain kelelahan otot murni. jenis kelelahan
lainnya dapat dibedakan:
Gejala kelelahan utama adalah 1. Kelelahan mata: timbul karena terlalu
sensasi yang umum. Kita membebani sistem visual.
merasakan diri kita terhambat 2. Kelelahan tubuh secara umum: kelebihan
dan kegiatan kita terganggu, fisik fisik seluruh organisme
kita terasa berat, mengantuk,
lelah. Perasaan kelelahan 3. Kelelahan mental: disebabkan oleh
pekerjaan mental atau intelektual.
bukanlah hal yang tidak
menyenangkan jika kita dapat 4. Kelelahan syaraf : kelelahan yang
beristirahat tetapi sangat disebabkan oleh tekanan berlebihan pada salah
menyedihkan jika kita tidak dapat satu bagian sistem psikomotor, seperti pada
membiarkan diri kita untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan.
rileks. Kelelahan mencegah kita 5. Kelelahan kronis: kelelahan akibat
dari melatih diri sendiri secara akumulasi efek jangka panjang.
berlebihan dan memberikan 6. Kelelahan sirkadian: bagian dari ritme siang-
waktu untuk proses pemulihan
malam dan memulai periode tidur yang baru.
terjadi.
Keadaan Fungsional

Setiap saat manusia berada dalam satu keadaan fungsional


tertentu, di suatu tempat antara tidur ekstrem di satu sisi. Dalam
rentang ini ada sejumlah negara, seperti yang ditunjukkan dalam
ringkasan berikut:

◍ Tidur nyenyak
◍ Tidur nyenyak, mengantuk
◍ Lelah, sulit bangun
◍ Santai, istirahat
◍ Segar, waspada
◍ Sangat waspada, terstimulasi
◍ Dalam keadaan alarm
◍ Terlihat dalam konteks ini, kelelahan adalah keadaan fungsional
yang dalam satu arah berubah menjadi tidur, dan dalam arah yang
berlawanan akan berubah menjadi kondisi santai dan tenang.
◍ Electroencephalogram (EEG), mencatat aktivitas listrik otak. Ketika
mempelajari subyek manusia, elektroda biasanya diaplikasikan pada
kulit kepala, dimana mereka mendeteksi dan mendaftarkan
gelombang potensi klektrik di serebral korteks. EEG yang dihasilkan
memungkinkan untuk mempelajari berbagai amplitudo dan frekuensi
gelombang ini.
Dalam bentuk yang sangat disederhanakan, fitur paling
penting yang direkam dalam electroencephalogram adalah
sebagai berikut:

ü Ritme alfa terdiri dari gelombang dalam pita frekuensi 8-12 Hz. Gelombang alfa
hadir selama jam bangun dan diblokir oleh impuls sensorik, sehingga komponen
gelombang alfa tinggi menunjukkan kondisi santai dan berkurangnya kesiapan
untuk bereaksi terhadap rangsangan. Komponen alfa yang lebih rendah,
ditambah dengan komponen beta yang lebih tinggi, menunjukkan keadaan yang
lebih waspada.

ü Ritme theta (4-7 Hz) adalah gelombang jangka panjang yang lambat, yang
menggantikan gelombang alfa saat kita tidur. Tidur ditandai oleh serangkaian
fenomena lain, yang telah dibahas oleh Horne (1988) dan berkenaan dengan
shiftwork oleh Kroemer et al. (1994)

ü Ritme delta juga gelombang lambat, kurang dari 4 Hz, yang hadir hanya saat
tidur.
Apa yang telah dikatakan sampai sekarang
memberi kesan bahwa untuk setiap keadaan
fungsional yang dapat kita gambarkan dengan
istilah-istilah seperti 'lelah' atau 'hidup' harus
ada pola khas pada EMG.
Kesadaran dilokalisasi, termasuk kekuatan
persepsi, perasaan subjektif, refleksi dan
kemauan. Oleh karena itu, peningkatan
sensitivitas korteks akan membawa semua
fungsi sadar kesadaran dilokalisasi, termasuk ke
tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi.

Dengan demikian tampak bahwa formasi


reticular mengendalikan tingkat kewaspadaan,
termasuk perhatian, dan kesiapan untuk
bertindak.

Semakin tinggi tingkat aktivitas retikuler,


semakin tinggi tingkat kewaspadaan, yang
berujung pada kondisi alarm
Kontrol Umpan Balik (Feedback
Control)

Saluran saraf yang berasal dari korteks serebral membawa


impuls dari bola sadar ke dalam sistem pengaktif retikuler.
Sirkuit tertutup kemudian diatur; sistem pengaktif reticular
membangkitkan korteks serebral dan mengingatkan
persepsi sadar. Jika ini menghasilkan sinyal signifikan yang
diterima, rangsangan ini mengirim impuls kembali
sepanjang saluran saraf dari korteks ke sistem pengaktif
reticular. Hasilnya adalah sistem umpan balik, analog untuk
itu di banyak perangkat elektronik.
Sistem Sensorik Aferen
Sumber rangsangan lain untuk sistem pengaktif retikular adalah
aliran rangsangan aferen dari organ-organ indera. Setiap impuls kuat
yang berasal dari telinga, mata atau saraf menyampaikan rasa sakit
dapat menaikkan level aktivitas reticular dalam sekejap.

Sinyal yang masuk ke dalam tubuh dari dunia luar dialihkan ke


sistem pengaktif retikuler dan menjadikannya lebih aktif ini
mengingatkan korteks serebral dan dengan demikian memastikan
bahwa otak siap untuk memperhatikan dan bertindak atas apa yang
terjadi di luar tubuh

Hubungan antara sistem pengaktif retikuler dan sistem sensorik


aferen adalah prasyarat penting untuk reaksi sadar terhadap dunia
luar.
Sistem Limbik dan Tingkat Aktivitas
◍ Sistem limbik berfungsi sebagai bagian yang berperan dalam
kebahagiaan, emosi, dan motivasi.
◍ Tingkatan aktivitas pada cerebral cortex dan segala yang
berkaitan dengan itu pada seluruh organisme, akan terpengaruh
dengan apa yang terjadi pada sistem limbik.

Sistem Penghambat
Struktur penghambat dalam korteks otak mampu
menginduksi atau menyebabkan tidur.
Ergotropic Setting
Meningkatnya sensitivitas
Hubungan dengan yang menyebar dari sistem
aktivasi ke semua bagian
fungsi vegetative tubuh seperti otak, anggota
◍ Kenaikan stimulasi dari sistem koordinasi, dan
sistem aktivasi reticular organ dalam sampai
disertai oleh sebuah seluruhnya siap untuk
rangkaian perubahan melakukan kegiatan yang
pada organ dalam mengkonsumsi energy
◍ Bertambahnya detak besar.
jantung, kenaikan
tekanan darah, lebih
banyak gula yang
diproduksi oleh liver, dan
peningkatan metabolism.
Kontrol Humoral
Efek humoral berperan
sebagai penyetel sistem
Adrenalin
aktivasi bersamaan ◍ Pengaruh eksternal
juga dengan mengatur dominan: orang
Trophotropic Setting sensitivitas sistem tersebut merasa
limbik. sangat bersemangat
Proses mempercepat fungsi dan gugup dan siap
penyembuhan dengan untuk bertindak
mencerna lebih banyak baik secara fisik
makanan dan menganti maupun mental.
energy yang telah hilang.
◍ Pengaruh inhibiting
dominan: sistem
peredam menang;
orang tersebut
merasa lamban,
mengantuk, dan
lesu.
Kelelahan dalam praktik
industri
◍ Tingkat kelelahan adalah kumpulan dari
semua tekanan yang berbeda setiap harinya.
◍ untuk menjaga kesehatan dan efisiensi,
proses penyembuhan harus menghilangkan
stres.
◍ Pemulihan terjadi terutama saat tidur malam
hari tetapi periode bebas di siang hari dan
semua jenis jeda/istirahat selama bekerja
juga memberikan kontribusi.
Gejala kelelahan bersifat subjektif
dan objektif, yang paling penting
adalah:

◍ Perasaan subyektif kelelahan, mengantuk,


pingsan dan benci untuk bekerja
◍ Berpikir lamban
◍ Berkurangnya kewaspadaan
◍ Persepsi yang buruk dan lambat
◍ Keengganan untuk bekerja
◍ Penurunan kinerja fisik dan mental.
◍ Beberapa kondisi kelelahan yang timbul dari praktik
industri bersifat kronis. Ini adalah kondisi yang
disebabkan bukan oleh satu hal yang terlalu melelahkan
tetapi oleh tekanan yang berulang selama beberapa hari
atau bahkan periode yang lebih lama.
◍ Karena kondisi seperti ini biasanya juga disertai dengan
tanda-tanda kesehatan yang buruk, hal ini dapat disebut
juga dengan kelelahan klinis atau kronis.
◍ sebab dan akibat sulit dibedakan dalam kasus-kasus
kelelahan klinis. Penyebabnya mungkin tidak menyukai
pekerjaan, tugas langsung atau tempat kerja, atau
sebaliknya ini mungkin menjadi penyebab
ketidaksesuaian pekerjaan atau lingkungan.
◍ Dalam kondisi ini, gejala-gejalanya terjadi tidak hanya
selama periode stres atau setelahnya tetapi bersifat
hampir sepanjang waktu.
◍ Orang-orang yang kelelahan sering menunjukkan gejala-gejala
berikut:
Ø Meningkatkan ketidakstabilan psikis (pertengkaran dan perilaku
terkait)
Ø Depresi (kekhawatiran tanpa dasar)
Ø Secara umum melemahnya drive dan keengganan untuk bekerja
Ø Meningkatnya kemungkinan penyakit
◍ Beberapa gejala yang lebih umum adalah:
1. Sakit kepala
2. Pusing
3. Kurang tidur
4. Hentakan panas yang tidak teratur
5. Tiba-tiba berkeringat
6. Kehilangan selera makan
7. Masalah pencernaan (sakit perut, diare, sembelit).
Mengukur kelelahan
Ilmu ergonomi juga tertarik pada pengukuran kuantitatif
kelelahan seperti halnya industri itu sendiri. Apa hubungan
antara kelelahan, hasil kerja dan tingkat stres? Reaksi tubuh
manusia terhadap berbagai tekanan dapat diukur untuk
mengembangkan cara-cara meningkatkan pekerjaan dan
membuatnya kurang melelahkan. Pertanyaan yang diajukan oleh
industri seringkali hanyalah apakah kondisi kerja membuat
tuntutan berlebihan pada operator atau apakah tekanan yang
terlibat dapat diterima secara fisiologis.
◍ Metode pengukuran yang saat ini digunakan dibagi menjadi
enam kelompok:
1. kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dilakukan
2. merekam persepsi subjektif tentang kelelahan
3. electroencephalography
4. mengukur frekuensi flicker-fusion mata
5. tes psikomotorik
6. tes mental
Pengukuran seperti ini sering dilakukan sebelum, selama
dan setelah tugas dilakukan, dan tingkat kelelahan disimpulkan
dari ini. Sebagai aturan, hasilnya hanya memiliki signifikansi
relatif karena memberikan nilai untuk dibandingkan dengan
subjek baru atau setidaknya dengan orang "kontrol" yang tidak
sedang stres.
Kualitas dan kuantitas output:
◍ Kualitas dan kuantitas output kadang-kadang digunakan
sebagai cara tidak langsung untuk mengukur kelelahan
industri. Kuantitas output dapat dinyatakan sebagai
Korelasi dengan jumlah item yang diproses, waktu yang diambil per
item atau sebaliknya sebagai jumlah operasi yang
perasaan subjektif: dilakukan per unit waktu. Kelelahan dan tingkat
Perasaan kelelahan produksi tentu saling terkait sampai batas tertentu tetapi
subyektif sangat penting yang terakhir tidak dapat digunakan sebagai ukuran
dan juga harus langsung dari yang pertama karena ada banyak faktor
dipertimbangkan. lain yang harus dipertimbangkan: target produksi,
Pengukuran faktor fisik faktor sosial dan sikap psikologis terhadap pekerjaan.
perlu didukung oleh ◍ Kelelahan perlu dipertimbangkan dalam kaitannya
persepsi subyektif sebelum dengan kualitas output (pengerjaan yang buruk, produk
dapat dinilai dengan benar yang salah, penolakan langsung) atau dengan frekuensi
sebagai indikasi kelelahan. kecelakaan, dan kelelahan bukan satu-satunya faktor
kasual.
Frekuensi flicker-fusion mata
Telah digunakan sebagai indikator
tingkat kelelahan, prosedur yang
dimodifikasi oleh Gierer adalah sebagai
Electroencephalography berikut:
Electroencephalograph sangat Subjek penelitian terpapar lampu
cocok untuk penelitian standar di berkelap-kelip dan frekuensi kelap-kelip
laboratorium, di mana variasi jejak meningkat hingga kelip tampak menjadi
dalam arti peningkatan cahaya yang berkepanjangan. Frekuensi
sinkronisasi (peningkatan ritme di mana ini terjadi disebut frekuensi
alfa dan theta, pengurangan flicker-fusion subyektif. Sumber cahaya
gelombang beta) ditafsirkan harus memiliki area yang menyudutkan
sebagai indikasi keadaan kelelahan sudut 1-2 derajat pada mata dan harus
dan kantuk. Teknik pendeteksian ditempatkan sedemikian rupa sehingga
dan perekaman telah ditingkatkan tidak memerlukan akomodasi optik apa
baru-baru ini sehingga pun.
elektroensefalograf sekarang dapat
digunakan dengan sukses untuk
memantau aktivitas tidak bergerak,
seperti mengendarai kendaraan.
Menurunkan frekuensi flicker-fusion

Telah diamati bahwa pengurangan frekuensi flicker-fusion 0,5-6 Hz terjadi setelah


tekanan mental, serta di bawah berbagai tekanan industri. Namun sebuah survei literatur
menunjukkan bahwa tidak setiap jenis stres membawa pengurangan sebesar itu.
Pengalaman sampai saat ini dapat diringkas ke perkiraan pertama sebagai berikut:
1. Penurunan frekuensi flicker-fusion yang berbeda dapat diharapkan selama tekanan
mental tingkat tinggi yang tak terputus. Contohnya adalah melakukan aritmatika mental,
bekerja sebagai seorang telephonist, mengemudikan pesawat terbang dan mengerjakan
pekerjaan visual yang menuntut
2. Baik sedikit menurun dari pekerjaan yang hanya membutuhkan upaya mental moderat
dan yang memungkinkan kebebasan tindakan komparatif atau melibatkan upaya fisik.
Contohnya adalah pekerjaan kantor, menyortir pekerjaan dan pekerjaan berulang pada
tingkat sedang
◍ Selama beberapa penelitian, pengurangan flicker-fusion disertai oleh perubahan paralel
tanda-tanda kelelahan lainnya, terutama oleh meningkatnya perasaan lelah dan
mengantuk. Misalnya, dalam percobaan oleh Weber et al. (1973) delapan subjek dalam
masing-masing tiga tes diberi dosis 5 mg Diazepam (Valium) untuk menghasilkan
kelelahan farmakologis '.

◍ Dalam percobaan kontrol, subjek yang sama diberi plasebo (tablet yang sama tanpa obat).
Pengukuran diambil dari frekuensi flicker-fusion dan perasaan subyektif kelelahan, yang
terakhir dengan menggunakan kuesioner bi-polar. Hasilnya, yang ditetapkan dalam
Gambar 11.7, menunjukkan bahwa setelah pemberian Valium terdapat penurunan
frekuensi fusi flicker yang berbeda, rata-rata sekitar 2 Hz.

• Catatan simultan perasaan subjektif dengan kuesioner bi-polar menunjukkan bahwa dalam
10 dari 15 item perasaan yang bertentangan ada perubahan signifikan dalam arah yang
mengindikasikan peningkatan kelelahan.
• Hasil ini menunjukkan korelasi yang baik antara frekuensi flicker-fusion dan perasaan
subjektif dari kelelahan.
• Statistik menunjukkan bahwa subjek yang sama yang menunjukkan penurunan frekuensi
flicker-fusion yang ditandai juga menunjukkan kelelahan subyektif yang cukup besar.
• Terlepas dari ini dan pengamatan serupa lainnya, kita masih bisa mengatakan tidak ada
aplikasi umum tentang hubungan antara frekuensi flicker-fusion dan perasaan kelelahan
subyektif, karena korelasi individu yang dicatat di sini belum dikonfirmasi oleh eksperimen
lain.
• Namun demikian, percobaan ini secara kolektif telah mendorong sebagian besar penulis
untuk menginterpretasikan penurunan frekuensi flicker-fusion sebagai tanda kelelahan.
◍ Dalam beberapa tahun terakhir frekuensi flicker-fusion subyektif kurang digunakan
dalam studi kelelahan.
◍ Alasan utama untuk ini mungkin beberapa hasil yang kontroversial, ketidakmungkinan
mendapatkan ukuran quantitative kelelahan dan korelasi langka dengan gejala kelelahan
lainnya.
◍ Tes psikomotor mengukur fungsi yang melibatkan persepsi, interpretasi, dan reaksi
motorik.
◍ Berikut ini adalah tes yang sering digunakan: tes waktu reaksi sederhana dan selektif
yang melibatkan kotak sentuh atau tusukan dalam tes grid tes keterampilan mengemudi
dalam kondisi simulasi; mengetik tes tachistoskopi untuk mengukur kinerja yang
melibatkan persepsi.
◍ Dalam tes seperti ini, juga diasumsikan bahwa penurunan kinerja dapat dianggap
sebagai tanda kelelahan.
◍ Namun, karena kemampuan untuk melakukan tes psikomotorik tergantung pada faktor-
faktor lain seperti, misalnya, motivasi, kadang-kadang diragukan apakah keadaan
kelelahan umum benar-benar penyebab utama penurunan kinerja.
◍ Kerugian lebih lanjut dari tes psikomotorik muncul dari segi yang seringkali tes itu
sendiri membuat tuntutan berat pada subjek, sehingga meningkatkan tingkat
kegembiraan.
◍ Mengingat apa yang telah kami katakan sebelumnya, ada kemungkinan bahwa tes
tersebut akan menyebabkan beberapa jenis aktivitas otak, yang setidaknya setidaknya
untuk sementara menutupi kemungkinan tanda-tanda kelelahan.
◍ Performa tes mental sering melibatkan: masalah perhitungan tes konsentrasi (mis. Uji
cross-out), tes estimasi (mis. Estimasi interval waktu), tes memori.
◍ Pemesanan yang sama harus dilakukan seperti untuk tes psikomotorik: tes itu sendiri
dapat menggairahkan minat orang yang sedang diperiksa dan membatalkan tanda-tanda
kelelahan.
◍ Faktor-faktor lain yang mengganggu adalah efek pelatihan dan
pengalaman, dan, jika tes itu berlarut-larut, kelelahan disebabkan oleh tes
itu sendiri. dalam kondisi industri, lalu lintas dan di sekolah-sekolah.

◍ Pengaturan dan hampir tidak ada yang dapat disimpulkan dari hubungan
antara stres dan kelelahan. akan diberikan herc; untuk lebih jelasnya,
pembaca disebut Kelelahan telah diselidiki dalam banyak studi lapangan
yang dilakukan karena aturan yang penting terbatas pada masalah
tertentu pada suatu aplikasi tertentu atau akan mengarah pada
generalisasi tentang Namun demikian, beberapa indikasi tentang
beberapa literatur bidang studi dari studi lapangan hubungan antara stres
dan kelelahan.
◍ Namun demikian, beberapa indikasi tentang beberapa kepada akan
diberikan disini; untuk lebih jelasnya pembaca disebut literatur. Untuk
waktu yang lama kelelahan adalah masalah di antara operator telepon,
dan telah menjadi subyek studi oleh Grandjean (1959, 1971) dan
Grandjean et al (1966, 1970) yang juga melakukan penyelidikan pada
karyawan layanan pos dan kereta api dan udara. pengontrol lalu lintas.

◍ Suatu kepentingan khusus melekat pada studi kelelahan dalam lalu lintas
karena masuk akal untuk menganggap bahwa kelelahan adalah faktor
kontribusi penting dalam kesalahan dan kecelakaan.
◍ Pada awal 1936, Ryan dan Warner menyimpulkan dari sebuah studi ekstensif pada
pengemudi truk bahwa mengemudi dalam waktu lama menyebabkan berkurangnya
kemampuan untuk membedakan antara kesan sensorik tertentu dan hilangnya
efisiensi dalam beberapa fungsi motor. Beberapa penulis telah menunjukkan dengan
jelas bahwa sekitar 4 jam berkendara terus-menerus sudah cukup untuk menurunkan
tingkat kewaspadaan dan dengan demikian meningkatkan risiko kecelakaan.
Sebagian besar studi dilakukan hingga pertengahan 1970-an tentang kelelahan dalam
lalu lintas jalan telah dijelaskan secara rinci oleh Lecret (1976).

◍ Investigasi antara pengemudi bus dan pengontrol lalu lintas udara menunjukkan
kesamaan yang menarik. Kedua pekerjaan menyerukan berkelanjutan kewaspadaan;
dalam kedua kasus, tanda-tanda pertama penurunan efisiensi muncul setelah sekitar 4
jam dan ini menjadi sangat ditandai setelah 7 atau 8 jam. Penurunan kewaspadaan ini
adalah gejala dari kondisi kelelahan, yang menunjukkan dirinya pada kedua
kelompok sebagai: penurunan kelelahan subjektif dalam penurunan frekuensi flicker-
fusion dalam penurunan efisiensi psikomotor dalam presisi mengemudi, detak
jantung yang tidak teratur, penurunan detak jantung yang tidak teratur, kenaikan
detak jantung pada gelombang alfa di EEG.

◍ Sulit untuk menyangkal asumsi yang jelas bahwa semua gejala ini adalah ekspresi
dari penurunan tingkat aktivasi (gairah) sistem saraf pusat. Satu kesimpulan akhir
tidak bisa dihindari. Tugas yang menuntut kewaspadaan berkelanjutan harus
direncanakan dengan masa kerja dan masa istirahat sehingga risiko kecelakaan tidak
meningkat melalui kelelahan operator. Pekerjaan penelitian rinci di atas
menunjukkan bahwa kondisi ini sering tidak terpenuhi saat ini. Ringkasan Ada
berbagai jenis kelelahan 'mulai dari otot tertentu hingga fenomena umum. Berjam-
jam kerja berat dan juga kerja malam adalah penyebab kelelahan yang terkenal.
THANK
YOU
J

180
ERGONOMI :
JAM KERJA & KEBIASAAN
MAKAN
Waktu kerja harian dan
mingguan
WAKTU KERJA HARIAN
Banyak penelitian telah hasil survei Inggris kuno Sebaliknya, membuat hari
menunjukkan bahwa (vernon, 1921), hasil ini kerja lebih lama dapat
perubahan panjang hari mengkonfirmasi menyebabkan
kerja banyak menghasilkan pengalaman umum bahwa tempo pekerjaan melambat
output yang lebih tinggi atau memperpendek hari kerja dan output per jam turun.
lebih rendah. dapat hubungan
dalam edisi keempat buku ini, menghasilkan output per jam skematis antara pekerjaan
grandjean (1988) melaporkan yang lebih tinggi; pekerjaan sehari dan total output hari
bahwa di selesai telah dibuat
pabrik ditemukan bahwa lebih cepat, dengan istirahat sketsa oleh Lehmann (1962).
memperpendek jam kerja dari sukarela yang lebih sedikit Dalam banyak kasus
8 ¾ menjadi 8 berhenti. pekerjaan fisik
jam meningkatkan output perubahan dalam ritme kerja sedang atau lebih berat,
antara 3 dan 10 persen, ini biasanya terjadi dalam bahkan telah ditemukan
dengan pekerjaan beberapa bahwa peningkatan
manual yang dominan hari, meskipun kadang- jam harian di atas 10
menunjukkan peningkatan kadang mungkin beberapa menghasilkan penurunan total
lebih besar daripada bulan sebelum output karena
mesin operasi. efeknya terlihat. perlambatan pekerjaan yang
dilakukan per jam.
Efek pada tingkat penyakit TINJAUAN
Banyak pengamatan telah memberik HISTORIS WAKTU
an bukti bahwa lembur yang
berlebihan tidak hanya mengurangi KERJA MINGGUAN
output per jam tetapi juga
disertai dengan peningkatan Waktu kerja karyawan 'barat' biasanya disepakati
karakteristik absen karena sakit dan dalam jumlah jam
kecelakaan. Waktu kerja, katakanlah per minggu. Di Swiss, tindakan pabrik federal
pertama diterima dalam
8 jam per hari, yang membuat plebisit pada tahun 1877 dan ditetapkan 65 jam
operator cukup lelah tetapi tidak per minggu (11 jam
serius, tidak dapat ditingkatkan setiap hari kerja dan 10 jam pada hari Sabtu).
Amandemen pada
menjadi 9 jam atau lebih tanpa efek tahun 1914 memperpendek ini menjadi 48 jam
negatif. seminggu.
EMPAT HARI SEMINGGU telah dibahas
LIMA HARI SEMINGGU umum di
dalam beberapa tahun terakhir. Sekitar
mana-mana dengan 40 jam
600 perusahaan Amerika, dan baru-baru
ini beberapa perusahaan Jerman dan
seminggu. Biasanya pabrik-pabrik
Perancis, dikatakan memiliki pengalaman
menemukan bahwa pergantian yang menguntungkan (Maric, 1977).
dari minggu enam menjadi lima
hari menyebabkan absensi yang Total waktu bekerja dalam empat hari
lebih sedikit. biasanya 40 jam atau kurang di Amerika
Serikat dan Eropa. Di Eropa khususnya
Pengalaman menunjukkan bahwa ada kecenderungan menuju empat hari
tenaga kerja pada umumnya, dan seminggu sekitar 30 jam yang sudah
terutama perempuan, lebih suka dipraktikkan di beberapa industri dan
lima hari seminggu, terutama kantor.
karena alasan sosial. Keuntungan yang dikemukakan adalah
tiga hari bebas di akhir pekan, lebih
Faktor-faktor sosial ini, sedikit lalu lintas ke dan dari tempat
dikombinasikan dengan kerja, dan kemungkinan meningkatkan
peningkatan kesempatan untuk pekerjaan dengan mengambil lebih
istirahat dan relaksasi, sebagian banyak pekerja yang sangat penting
besar untuk mengurangi selama kondisi pengangguran yang
ketidakhadiran. meluas.
Pengurangan dalam hari kerja mingguan menjadi empat
atau bahkan tiga hari, dalam banyak kasus, akan disertai
dengan peningkatan yang cukup besar dalam jam kerja
harian.
Beberapa ahli medis dan ergonomis menganggap shift kerja
yang terlalu lama itu mungkin merusak kesehatan. Kritik ini
tentu saja valid.
Harus memungkinkan seseorang untuk pulih dalam setiap
periode 24-jam, melelahkan diri sendiri selama empat hari
dan ingin pulih selama tiga hari istirahat berikutnya.
Shift kerja terus-menerus dari 9 atau 10 jam sering
menyebabkan kelelahan yang berlebihan dan meningkatnya
ketidakhadiran karena sakit, kecuali hanya beberapa upaya
fisik yang diperlukan yang beragam dan menarik: shift
petugas pemadam kebakaran seringkali 12 jam, tetapi
sebagian besar waktu mereka siaga.
Dalam edisi 1988 buku ini, empat hari, 40 jam setiap
minggu ditolak dengan alasan medis dan fisiologis.
Hal ini masih berlaku tetapi pertimbangan teoretis
serta pengalaman yang dilaporkan saat itu (disusun
oleh Costs, 1996; Kogi, 1966; Kroemer, et, al., 1994,
1997) menunjukkan bahwa 'minggu kerja yang
dikompres' dapat cocok dan diterima, bahkan lebih
disukai oleh orang-orang dengan pekerjaan seperti
keperawatan, pekerjaan klerikal, operasi pasokan
atau proses pengawasan atau otomatis.
Flexible working hours

Jam kerja ini ditandai dengan waktu kerja yang


tetap dengan adanya blok atau waktu inti.
Lamanya kerja sangat fleksibel tergantung dari
individu.
Semua karyawan harus hadir sesuai waktu
yang sudah ditentukan baik itu perhari,
perminggu, atau bahkan perbulan. Tetapi
tidak semua jenis pekerjaan dapat
menggunakan sistem flexible working hours
ini, seperti seorang resepsionis, operator,
polisi, atau pengatur lalu lintas.
Biological Importance

Setiap fungsi tubuh manusia memiliki


keseimbangan ritme antara bekerja dan
beristirahat.
Istirahat sangat diperlukan sebagai persyaratan
fisiologis agar tubuh tetap dapat bekerja secara
efektif dan efisien.
Istirahat tidak hanya dibutuhkan untuk
pekerjaan yang melibatkan fisik, tetapi juga
pekerjaan yang melibatkan otak atau pikiran.
4 jenis istirahat

SPONTANEOUS DISGUISED PAUSES AS PART PAUSES


PAUSES PAUSES OF THE NATURE PRESCRIBED BY
OF THE WORK MANAGEMENT
Istirahat yang
Istirahat yang dilakuakan
dilakukan atas Istirahat yang Istirahat yang
pekerja dengan dilakukan karena
inisiatif pekerja, menyelingi sudah diatur
biasanya terjadi adanya waktu waktunya. Misal
aktivitas kerja untuk menunggu.
pada pekerjaan dengan ketika istirahat
yang berat. Misal, menunggu makan siang atau
aktivitas lain mesin
diluar coffee break.
menyelesaikan
pekerjaannya. suatu pekerjaan/
menunggu pembeli
datang.
Interrelationship between pauses
Setiap jenis istirahat tersebut saling
berhubungan
Rest pauses in heavy work
Istirahat dalam pekerjaan berat
terutama pekerjaan yang
Rest pauses and output membutuhkan waktu delapan jam
Istirahat yang terorganisisr terbukti perhari sangatlah dibutuhkan.
dapat meningkatkan keefektifan Apabila dalam bekerja tidak ada
kerja. Kelelahan biasanya terjadi di waktu istirahat, hal tsb akan
akhir waktu kerja, oleh karena itu menyebabkan overstressed,
istirahat sangat diperlukan untuk terutama pada pekerja dgn usia
mengurangi resiko pekerjaan. yang sudah lebih tua.

Rest pauses in moderately heavy work


Semua pekerjaan dalam bidang manufaktur, perakitan, atau industry,
atau bahkan dalam kantor, waktu istirahat yang direkomendasikan
adalah 15 menit pada pagi hari dan 15 menit pada sore hari. Hal itu
bertujuan untuk mencegah kelelahan, sebagai penyegaran, dan
memberikan waktu untuk melakukan kontak sosial dengan pekerja
lain.
MASALAH WAKTU TERKAIT PEKERJAAN
Pekerjaan yang terkait waktu, jeda 3-5 menit TIME SCHEDULE UNTUK PEKERJAAN
setiap jam mengurangi kelelahan dan KOMPUTER
meningkatkan konsentrasi
Karena pekerjaannya sangat berulang dan
cepat, biasanya diberikan banyak jeda atau
DALAM PELATIHAN memperpendek waktu kerja.
Istirahat penting dilakukan untuk mencegah
kelelahan dan membuat peserta lebih
NUTRISI DI TEMPAT KERJA
memahami proses pelatihan
Manusia membutuhkan makanan sebagai
energi, material pelindung sebagai ‘pelumas’,
dan cairan untuk tujuan pendinginan.
KEBUTUHAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA
perempuan: kebutuhan energi 8400-12500 kJ
per hari
Pekerja berat: 12 500-17 000 Kj
(mengabaikan beberapa yang pekerjaannya
sangat parah membutuhkan 17.000-21.000 U KEBUTUHAN PEKERJA MANUAL
per hari).
Mereka membutuhkan makanan yang kaya energi,
tetapi tidak besar, dan cenderung memilih makanan
KEBUTUHAN PEKERJA YANG MENETAP yang mengandung protein dan lemak.
Pekerja menetap akan disarankan untuk
mengurangi kaya energi dan sangat halus PENTINGNYA PROTEIN DAN LEMAK
Supaya tidak kelebihan berat badan
Protein hewani : pembentukan tubuh dan
kekuatan otot
Lemak : bahan yang paling kaya energi
• Istirahat tengah hari 45-60 menit biasanya cukup untuk
relaksasi, asalkan ada juga istirahat jeda 10-15 menit, baik di
pagi dan sore hari, untuk relaksasi dan makan camilan

• Camilan kecil setiap 2 jam menjaga gula darah dan efisiensi


pada tingkat yang lebih tinggi sepanjang hari kerja

• Efek camilan pada gigi adalah kekhawatiran dengan kesehatan


gigi karena hubungan antara asupan gula harian dan kejadian
karies gigi

• Dari sudut pandang gigi, berikut ini adalah item yang


direkomendasikan untuk camilan antara waktu makan: apel,
kacang-kacangan, buah segar, air atau susu skim, roti dan
mentega, keju, yoghurt, sosis dan daging.
• Seseorang tidak hanya membutuhkan makanan, untuk
menyediakan energi, tetapi juga air, untuk menjaga
keseimbangan air yang benar.

• Kebutuhan rata-rata adalah sekitar 35 g air untuk setiap


kilogram berat badan per 24 jam (2-2,5 liter / hari) tetapi
umumnya sekitar 0,5-1 liter, naik menjadi 2 liter dan lebih pada
hari musim panas. Jumlah air yang kita minum diatur oleh
perasaan haus, yang pada gilirannya tergantung terutama pada
konsentrasi garam dalam darah.

• Dalam minggu kerja dibagi menjadi 8-jam Ada banyak


pekerjaan yang harus lebih pendek dari 8 jam Tergantung pada
kondisi aktual, mengatur jam kerja dan istirahat yang tepat, dan
pasokan makanan dan minuman yang baik
MAKANAN KANDUNGAN ENERGI (kj)
1 cangkir air 0
1 cangkir sup 40-60
1 cangkir teh dg 2 sdm gula 150
1 cangkir kopi dg susu dan 155
2 sdm gula
1 cangkir jus apel 270
1 cangkir susu/yoghourt 275
1 cangkir ovaltine dlm susu 540
Roti (50 g) 500
Roti dengan buah 1000
Roti dengan keju 1250
Roti dan sosis 1250
Kopi, teh dan minuman ringan dengan kafein
adalah minuman yang sangat populer sebagai
makanan ringan karena mereka memiliki efek
stimulasi langsung, meskipun ini sedikit dan
tidak bertahan lama. Jika seorang pekerja
merasa perlu untuk stimulan yang sering
seperti ini, asalkan mereka tidak berlebihan
Kerja Malam dan Kerja Shift
Waktu tidur pagi dan malam

Manusia normal à ergotropic


phase dan trophotropic phase

Pekerja malam à not in a good PERMA


SA LA H
mood AN

Menghadapi masalah dalam


Peran Er jadwal perencaanaan pekerjaan
gonomi pada tiap shift à mengurangi
bahaya, tetap sehat, punya
kehidupan sosial
Kerja
• Panjang dan kualitas tidur siang hari → 6 jam
Malam • Tidur siang hari tercermin dalam EEG

dan • Kapasitas untuk bekerja di malam hari → organ


tubuh manusia berorientasi pada kinerja pada siang hari
Kerja Shift dan siap untuk istirahat di malam hari.
• Produktivitas dan frekuensi kecelakaan → asumsi
bahwa kerja malam akan kondusif tidak hanya untuk
menurunkan output tetapi juga untuk kecelakaan yang
lebih sering.
• Pembalikan ritme sirkadian → dipengaruhi oleh
berbagai penanda waktu
Kerja Malam dan Kesehatan
Tingkat Penyakit
Penyakit pencernaan dan
gangguan saraf yang jauh lebih
signifikan → Survei Evensen
Penyebab
Siklus ‘kerja’ yang diberlakukan
menantang siklus ‘terang-gelap’
Pilihan Positif Pekerja Malam alami dan siklus ‘kontak sosial’

Gejala
Kelelahan kronis dengan gejala
Penyakit akibat Pekerja di kalangan
yang terkait à kebiasaan makan
Malam
tidak sehat
• Gangguan makan
• Gangguan Tidur
• Masalah Pencernaan Kerentanan Individu
- Kesehatan yang buruk
- Cepat atau lambat
meninggalkan pekerjaan
Survei menunjukkan bahwa pekerja shift
dalam kelompok umur diatas 40 tahun
jelas lebih rentan tidur dan mengeluh sakit.
Hermae (1996) merekomendasikan :
• Pengaturan waktu kerja harus
mempertimbangkan preferensi pribadi
pekerja yang lebih tua
• Banyak pekerja yang lebih tua lebih suka
mulai bekerja daripada pekerja shift yang
lebih muda dan tidak menyukai shift
malam
• Kerja malam yang berkelanjutan harus
bersifat sukarela
EFEK USIA • Pemeriksaan kesehatan secara teratur
harus dilakukan setelah usia 40 tahun
Resiko spesifik untuk wanita
Costa (1996) menyatakan bahwa shift kerja,
terutama kerja malam hari mungkin
memiliki efek buruk pada kesehatan wanita.
Terkait fungsi tubuh hormonal periodik dan
untuk kegiatan domestik tambahan terutama
bagi mereka yang memiliki anak.
Aspek sosial dari kerja shift
Kesejahteraan sosial berkaitan erat dengan
kesehatan fisik, gangguan terhadap
kehidupan keluarga, gannguan dengan
kontak sosial di antara teman – teman,
keluhan terhadap waktu yang lebih sedikit.
TIGA SHIFT KERJA
Shift Pagi Hari
Dari 8-16 jam sesuai dengan irama tubuh
01 yang teratur siang/malam dan pengaturan
gaya hidup.

Shift Malam
02 Biasanya dari 16-24 jam, sangat buruk
untuk kehidupan sosial.

Shift Malam buruk dari semua sudut


03 Kehidupan keluarga sering terbatas
pada makan malam bersama dan
semua kehidupan sosial harus
disesuaikan dengan jam kerja yang
diikuti
CIRCARDIAN RHYTHM
EFEK à Aturan :
0301 FUNGSI TUBUH MANUSIA à siklus 24
a.jam à diurnal / circardian rhythm à time
saat siang hari adalah waktunya organ dan
keepers

fungsi tubuh beraksi.


Circardian bodily funtions

02 b.Suhu
saattubuh,
malamdetakhari adalah
jantung, waktu dimana
tekanan
darah, volum respirasi, produksi
adrenalin,
seluruh eksresi padabodily
Circadian 17 keto-steroid,
functions ditekan
kemampuan mental, frekuensi kedipan
mata, pelepasan hormone ke dalam
atau dipendam
aliran danmelantonin.
darah, produksi yang dilakukan adalah
memulihkan dan mengganti energi tubuh.
Tidur Normal Kualitas Tidur
6-8 jam sehari untuk tidur Terbaik à tahap tidur lelap
Fungsi : kesehatan, (deep sleep) à melewati 3
kesejahteraan, efisiensi tahap terdahulu

Tidur pada pekerja malam


Terganggu à suara dari
lingkungan, kegelisahan
tertentu à tidur tidak
menyegarkan
Rotasi Shift
Mott (1965) dan kromer
(1964) melihat
keuntungan sosial
tertentu dalam
pengaturan ini tetapi
dalam jangka
panjang kerja malam
yang berkelanjutan
tidak dapat diterima,
baik alasan sosial
atau medis
Kriteria
Shift Kerja Dalam merancang perputaran shift ada dua macam
yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Kekurangan istirahat atau tidur hendaknya ditekan


sekecil mungkin sehingga dapat meminimumkan
kelelahan.

2. Sediakan waktu sebanyak mungkin untuk kehidupan


keluarga dan kehidupan sosial.
Kriteria Perencanaan pertama shift untuk memenuhi persyaratan ini,
yaitu memiliki shift malam tunggal, terisolasi, masing-masing
Shift Kerja segera diikuti dengan istirahat penuh 24 jam. (Dapat dilihat pada
gambar 16.5).

Dari sini kita bisa melihat bahwa selama periode empat


minggu hanya ada satu minggu yang shift malamnya selama tiga
kali berturut-turut, yaitu di minggu ke empat. Untuk semua shift
malam yang lain tersebar secara terpisah yang masing-masing
diikuti dengan hari libur. Fitur ini sangat bagus dalam distribusi
perencanaan bebas shift, sepanjang tahun yang termasuk kedalam
13 akhir pekan lengkap, termasuk hari sabtu sampai senin.
Gambar 16.5 (atas) contoh perpindahan shift dimana shift malam tersebar luas. (bawah) ringka
san bebas shift (periode istirahat) sepanjang tahun.
Kriteria
Perencanaan kedua, yang banyak digunakan di negara Inggris. Sistem
kerja shift rotasi yang umum digunakan adalah sistem 2 – 2 – 2 yang disebut
dengan sistem metropolitan rota, dan sistem 2 – 2 – 3 yang disebut

Shift Kerja dengan continental rota. Kedua sistem ini termasuk sistem kerja shift rotasi cepat
atau pendek. Hal ini dapat dilihat pada gambar 16.6 dan 16.7.

Dapat dilihat bahwa dalam satu sistem hari libur mengikuti setelah kerja
dua malam dan sistem lainnya mengikuti setelah pekerjaan selama tiga malam. Pada
sistem 2 – 2 – 2, hari libur Sabtu dan Minggu akan terjadi sekali dalam delapan
minggu. Sedangkan pada sistem 2 – 2 – 3, hari libur Sabtu dan Minggu akan terjadi
setiap empat minggu. Oleh karena itu, para pekerja umumnya lebih menyukai
sistem 2 – 2 – 3, karena lebih menguntungkan. Hal ini karena adanya libur di akhir
pekan terjadi setiap empat minggu.

Rotasi jangka cepat pendek ini membuat lebih sulit karena mereka
kadang menghendaki produksi di akhir pekan.
Gambar 16.6 sistem shift 2-2-2 (metropolitan rota)
Jika kerja shift malam tidak dapat dihindari maka rekomendasi

s i berikut harus dapat dipertimbangkan, yaitu :

n da 1. Pekerja shift malam tidak boleh terlibat bila mereka berusia di bawah

m e 25 tahun atau lebih dari 50 tahun

k o
e
2. Pekerja tidak boleh bekerja pada pekerjaan malam jika mereka

R memiliki kecenderungan penyakit perut dan usus, secara emosional


tidak stabil, rentan terhadap gejala psikosomatik atau kurang tidur.
3. Sistem tiga shift biasa, yang berubah pada 6-14-22 jam, akan lebih baik
diubah menjadi 7-15-23 jam atau 8-16-24 jam.
4. Rotasi jangka pendek lebih baik daripada yang jangka panjang.

5. Pekerjaan malam terus menerus tanpa rotasi harus dihindari.


s i 6. Sebuah rotasi shift yang baik adalah meratanya pekerjaan untuk satu

da
malam di tempat atau yang lainnya antara lain dengan rotasi 2-2-2 atau

en 2-2-3.

om
k
7. Apakah satu, dua atau tiga malam bekerja berturut-turut, mereka harus

Re segera diikuti setidaknya istirahat 24 jam.

8. Rotasi ke depan atau menyambung lebih disukai.

9. Setiap rencana shift harus mencakup beberapa akhir pekan dengan


setidaknya selama dua hari istirahat berturut-turut.

10. Setiap shift harus mencakup satu lagi istirahat yang panjang yaitu
untuk makan, untuk memastikan terpenuhinya makanan serta nutrisi
yang cukup.
Kesimpulan

Secara singkat, tubuh dan pikiran manusia dimaksudkan


untuk tidur di malam hari dan aktif di siang hari. Beberapa
pekerja dapat beradaptasi untuk bekerja terus menerus sepanjang
malam tetapi sebenarnya berada dalam gangguan kesehatan yang
sangat menonjol. Jika bekerja terus menerus atau rotasi (berputar)
selama jam malam harus dilakukan, maka cara-cara tertentu
untuk membuat rejimen kerja semacam itu dapat ditoleransi dan
harus diikuti.
Thank you
Any questions?
ANTROPOMETRI
DALAM
ERGONOMI
Pokok
Bahasan
Pengertian Antropometri dan Ergonomi

Tujuan Pendekatan Antropometri

Perhitungan yang Ditetapkan pada


Ergonomi

Prinsip dalam Merancang Ruangan


Kerja
Pengertian
Antropometri
O Istilah antropometri berasal dari kata “antro” = manusia
dan “metri” = ukuran. Secara definitif antropometri
dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan
dengan pengukuran dimensi tubuh manusia.
O Antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau
karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan
desain tentang sesuatu yang diapakai manusia (Sanders
dan McCormick)
O Antropometri secara luas digunakan untuk pertimbangan
ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas
merupakan faktor yang penting dalam menunjang
peningkatan pelayanan jasa produksi.
Antropometri dapat dibagi
menjadi:
O Antripometri Statis
Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan karakteristik
tubuh dalam keadaan diam (statis) untuk posisi yang telah
ditentukan atau standar.
Contoh: Tinggi Badan, Lebar bahu

O Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik
tubuh dalam keadaan bergerak, atau memperhatikan gerakan-
gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut
melaksanakan kegiatan.
Contoh: Putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki.
Tujuan Pendekatan
Antropometri
O Tujuan pendekatan antropometri adalah agar terjadi keserasian
antara manusia dengan sistem kerja (man-machine system),
sehingga menjadikan tenaga kerja dapat bekerja secara nyaman,
baik dan efisien.
O Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam perancangan
produk dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia
yang memakainya.
O Dimensi yang diukur pada antropometri statis diambil secara linear
(lurus dan dilakukan pada permukaan tubuh maksimum. Agar
hasilnya dapat representatif, maka pengukuran harus dilakukan
dengan metode tertentu terhadap individu.
O Rancangan yang mempunyai kompatibilitas tinggi dengan manusia
yang memakainya sangat penting untuk mengurangi timbulnya
bahaya akibat terjadinya kesalahan kerja akibat adanya kesalahan
adanya kesalahan desain (design-induced error).
Perhitungan yang Diterapkan
pada Ergonomi
Antropometri Posisi Antropometri Posisi
Antropometri Duduk
Berdiri Kepala
• Tinggi badan • Jarak antara vertek dengan • Tinggi lutut
• Tinggi bahu dagu • Lipat lutut pinggung
• Tinggi pinggul • Jarak antara mata dengan • Tinggi duduk
• Tinggi siku dagu • Lipat lutut telapak kaki
• Depa • Jarak antara hidung dengan • Panjang legan bawah dengan
• Panjang lengan dagu lengan
• Jarak antara mulut dengan
dagu
• Jarak antara ujung hidung
dengan lekukan lubang hidung
• Jarak antar ujung hidung
dengan kepala belakang
• Jarak antarai dengan dengan
belakang kepala
• Jarak antara vertek denga
lekukan diantara kedua alis
• Jarak antara vertek dengan
daun telinga atas
Antropometri Tangan Antropometri Kaki

• Panjang tangan • Panjang kaki


• Panjang telapak tangan • Lebar kaki
• Lebar tangan sampai ibu jari • Jarak antara tumit dengan
• Lebar tangan sampai telapak kaki yang lebar
matakarpal • Lebar tumit
• Ketebalan tangan sampai • Lingkar telapak kaki
matakarpal • Lingkar kai membujur
• Lingkar tangan sampai
telunjuk
• Lingkar tangan sampai ibu
jari

Untuk mendesain produk secara ergonomis yang digunakan dalam


kehidupan sehari-hari atau mendesain produk yang ada dilingkungan
haruslah disesuaikan dengan antropometri manusia yang ada dilingkungan
itu, sebab bila tidak sesuai maka akan menimbulkan berbagai dampak negatif
yang akan terjadi baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang.
Prinsip dalam
Merancang
Ruangan
yang tampak Kerja
O Batasan antropometri dalam ergonomi, sesuatu
dan bisa diukur menyangkut
karakterstik manusia sebagai prasyarat dalam
perancangan suatu alat atau kepentingan untuk
melakukan kegiatan.
O Karakterstik tubuh manusia memiliki tingkatan
ukuran, bersifat kuantitatif terukur dengan alat yang
sesuai. Meskipun dalam praktik pengukuran
dihadapkan dengan hambatan keterbatasan yang
teramati, saat ini telah banyak alat antropometer
berbasis analog digital, yang memiliki akurasi
pengukuran yang handal.
Empat prinsip penting menurut
Sanders & McCormick (1992) dalam
Khotiyal (2004):
O Prinsip derajat kepentingan: benda-benda yang paling
penting harus di lokasi yang mudah diakses dan
dimafaatkan
O Prinsip sering dipakai: benda-benda yang sering dipakai
harus di lokasi yang paling mudah diakses dan
dimanfaatkan
O Prinsip fungsional: benda-benda yang fungsinya atau
kegiatan-kegiatannya berhubungan harus dikelompokkan
bersama
O Prinsip berurutan: benda-benda yang secara umum
digunakan berurutan harus dikelompokkan bersama dan
diletakkan cocok dengan urutan pemakaian
Menurut Kromer & Kroemer-Elbert (1990),
tipe pengukuran yang paling penting untuk
desain ruang kerja adalah:

O Tinggi : garis lurus dari titik pengukuran satu ke lainnya,


biasanya diukur dari lantai ke subjek dalam posisi
berdiri, atau dari permukaan horizontal tempat subjk
duduk
O Lebar : garis lurus, dari titik ke titik pengukuran
horizontal dalam bidang frontal
O Kedalam : garis lurus dari titik
ke titik pengukuran horizontal dalam
bidang sagital
O Lingkaran : pengukuran tertutup
mengikuti contour badan
O Kurvaura : pengukuran tertutup dari satu titik ke titik
lainnya mengikuti contour, biasanya tidak sirkular
Menurut Pheasant (1986) beberapa
variabel antropometri yang penting
untuk ergonomi, antara lain :
O Tinggi badan: dari lantai ke vertex
O Tinggi mata: dari lantai sampai ke inner canthus (pojok mata)
O Tinggi pundak: dari lanti ke akromiale
O Tinggi siku: dari lantai ke radiale
O Tinggi genggaman: dari lantai ke metarcapal III
O Tinggi duduk: dari bidang permukaan duduk sampai ke vertex
O Tinggi mata keika duduk: dari bidang permukaan duduk ke mata
(inner canthus)
O Tinggi pundak ketika duduk: dari bidang permukaan duduk ke
akromiale
O Tinggi siku ketika duduk: dari bidang
permukaan duduk ke permukaan bawah siku ketka
duduk
O Tebal paha: dari bidang permukaan duduk kebagian atas paha
yang tidak ditekan ditempat duduk, bagian paling tebal
O Panjang pantat ke lutut: jarak horizontal dari ujung pantat kebagian depan lutut
O Panjang pantat ke plopiteal: jarak horizontal dari ujung pantat kebagian belakang
sudut plopiteal (pertemuan bagian belakang tungkai bawah dengan bagian dalam
paha bawah)
O Tinggi lutut: jarak vertikal dari lantai ke ujung atas lutut, biasanya pada otot
quadriceps
O Tinggi plopiteal: jarak dari lantai kesudut plopiteal
O Lebar pundak pada bideltoid: lebar bideltoid
O Lebar pinggul: jarak maksimum lebar pinggul ketika duduk, bukan lebar biliokristal
O Dalam dada: jarak maksimum dari bidang vertikal bagian depan dada (pada laki-
laki) atau payudara (pada perempuan), bukan dalam dada anteroposterior yang
umum
O Dalam abdominal: jarak horizontal maksimum dari bidang vertikal abdomen
terdepan dalam posisi duduk
O Rentang tangan: jarak horizontal maksimum antara ujung jari ketika kedua lengan
direntangkan kesamping
O Lebar kepala: lebar maksimum kepala diatas level telinga
O Panjang tangan: jarak antara glabella dan protuberantia occipilates eksterna
O Panjang pundak ke siku: jarak dari akromiale ke permukaan bawah siku dalam
posisi duduk
TERIMA KASIH
1. Rangka kepala tediri dari : Tulang-tulang pelindung otak dan tulang tengkorak wajah

2. Satu tulang dahi; 1 tulang belakang kepala; 2 tulang pelipis; 2 tulng ubun -ubun; 2 tulang
baji; dan 2 tulang tapis; merupakan tulang-tulang yang membentuk : Tulang pelindung
otak

3. Tulang leher dibentuk oleh 7 tujuh ruas tulang

4. Merupakan sekumpulan sel sel yang memiliki asal; bentuk; fungsi yang sama dan saling
bekerja sama disebut dengan : Jaringan

5. Rangka bahu dibentuk oleh : Tulang selangka dan tulang belikat

6. Berfungsi melindungi organ penting dibagian kepala; antara lain otak; merupakan
fungsi dari : Tulang rangka kepala (tengkorak)

7. Ikan; susu; dan kuning telur banyak mengandung vitamin : Vitamin D

8. Letak menyusun alat alat dalam seperti dnding / dinding usus dan pembuluh darah;
bentuk ujung meruncing; inti berjumlah satu ditengah; reaksi lambat; sifat kerja tidak
cepat lelah merupakan ciri dari : Otot polos

9. Merupakan penyebab nyeri otot : Biasanya berkaitan dengan tekanan, penggunaan otot
yang berlebihan, atau cedera fisik akibat latihan atau pekerjaan.
Penyebab ini biasanya mudah untuk dikenali dan nyeri cenderung hanya terjadi pada
otot dimana cedera, luka berat, atau penggunaan berlebihan tersebut terjadi.
Nyeri otot dapat disebabkan oleh salah satu atau gabungan dari beberapa kondisi
berikut:
• Penggunaan obat-obatan tertentu seperti statin (untuk mengendalikan kolesterol)
dan inhibitor ACE (untuk mengatur tekanan darah) atau menambah
dosis obat-obatan tersebut
• Cedera yang berulang-ulang
• Sindrom keletihan kronis
• Kram otot
• Dermatomiositis, kondisi otot yang melibatkan peradangan pada otot yang disertai
dengan gatal-gatal pada kulit (peradangan miopati)
• Ketidakstabilan elektrolit, yang disebabkan oleh kekurangan kalsium dan potasium
• Fibromialgia, kondisi yang ditandai dengan nyeri kronis yang menyebar ke seluruh
tubuh; sebuah kondisi yang berkaitan dengan keletihan, sakit kepala, gangguan tidur
dan kecemasan

10. Yang menyebabkan denyut nadi rendah saat kondisi istirahat : Dikarenakan oleh
penyakit jantung, mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati penyakit jantung, tingkat
kebugaran yang baik, kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme).
Dan denyut nadi lemah bisa diakibatkan adanya bekuan darah di lengan atau kaki,
penyakit pembuluh darah, penyakit jantung, dan gagal jantung.
11. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan; tertutup atau terbuka; bergerak atau
tetap; dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber bahaya; merupakan definisi tempat
kerja menurut : pasal 2 (UU Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja

12. merupakan sikap kerja yang ergonomis;


1. MENGHINDARKAN SIKAP YANG TIDAK ALAMIAH DALAM BEKERJA
2. BEBAN STATIS MENJADI SEMINIMAL MUNGKIN
3. PEMBUATAN/PENENTUAN KRITERIA DAN UKURAN BAKU PERALATAN
KERJA (MEJA, KURSI DLL)
4. DILAKUKAN SIKAP BERDIRI DAN DUDUK SECARA BERGANTIAN

13. merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan posisi duduk : juru tik, pekerjaan di
laboratorium, tukang jahit manual atau bertenaga motor listrik (garment), pengedit film,
sopir dan sebagainya.

14. Mengurangi kelelahan; terhindarnya sikap yang tidak alami; berkurangnya energi
termasuk kedalam : keuntungan sikap kerja duduk

15. merupakan posisi kerja berdiri yang benar : Berdiri dengan posisi yang benar dengan
tulang punggung yang lurus dan bobot badan terbagi rata pada kedua tungkai. Selain
itu sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran dan
penempatan mesin-mesin, penempatan alat-alat penunjuk, cara-cara harus melayani
mesin (macam gerak, arah dan kekuatan) (Suma’mur, 1996).

16. Otot perut tidak kendur; sehingga ruas tulang belakang tidak rusak bila mengalami
pembebanan; merupakan keuntungan dari : sikap berdiri

17. yang termasuk kedalam pemenuhan kondisi kerja berdiri adalah :


- Diperlukan mobilitas atau jalan berpindah tempat
- Diperlukan jangkauan tangan yang lebih panjang
- Terjadi kecenderungan mengerahkan tenaga yang besar
- Ruang kerja yang cukup luas untuk selonjor kaki pekerja bila harus duduk
18. Berapakah kemampuan beban yang dapat diangkat oleh wanita dewasa : Wanita dewasa
15-20 kg

19. Kekuatan tubuh saat mengangkat beban dipengaruhi oleh hal hal : ¨ Berat beban ¨
Kelenturan badan ¨ Posisi lengan ¨ Kecepatan proses lifting ¨ Kecenderungan tubuh
bagian atas ke samping ¨ Memutar badan ¨ Ketegangan otot

20. Kegiatan mengangkat dan mengangkut dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
1. Beban yang diperkenankan, jarak angkut dan intensitas pembebanan.
2. Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan yang licin, kasar, naik turun, dll.
3. Ketrampilan bekerja.
4. Peralatan kerja.
5. Ukuran beban yang akan diangkut.
1. merupakan salah satu gangguan akibat mengangkat :

2. Penyakit dipergelangan tangan karena saraf yang tertekan dan menimbulkan gejala

nyeri; mati rasa; dan kesemutan disebut dengan :Carpal tunnel Syndrome (CTS)

slide 99

3. Mengangkat beban terlalu berat; menahan beban berat; terjatuh; posisi duduk yang

salah merupakan faktor penyebab dari : Hernia Nukleus Pulposus

4. Mengangkat beban yang salah; mengangkat beban berat berulang kali; duduk terlalu

lama; paparan getaran merupakan faktor penyebab dari : nyeri pinggang

5. Gangguan yang terjadi akibat adanya penonjolan bantalan diantara ruang tulang

belakang disebut dengan : Hernia Nukleus Pulposus

6. Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan

untuk melaksanakan kegiatan secara efektif; merupakan definisi pencahayaan

menurut: Keputusan menteri kesehatan No. 1405 tahun 2002.

7. Suhu normal tubuh manusia berada pada : 36-37

8. Kebisingan yang dihasilkan oleh suara-suara berintensitas tinggi dalam waktu yang

relatif singkat;misalnya suara ledakan senjata dan alat-alat sejenisnya merupakan:

Kebisingan Impulsif

9. Getaran yang dihantarkan melalui bagian tubuh tenaga kerja yang menopang seluruh

tubuh misal saat kaki berdiri;pantat saat duduk;punggung saat beersandar;getaran ini

mempunyai frekwensi 5-20 Hz adalah: getaran umum (whole body vibration)

10. Gangguan pendengaran yang terjadi ketika saraf pendengaran dari liang telinga yang

menuju otak gagal membawa informasi suara ke otak;disebut dengan: gangguan

pendengaran saraf
1. Mendistribusikan cahaya lampu yang sama ketas dan kebawah. Mereka memantulkan

cahaya dari langit-langit dan permukaan lainnya. Sedikit cahaya dpipancarkan

horizontal; berarti dapat mengurangi silau merupakan jenis penerangan : langsung-

tidak langsung

2. Adalah gangguan induksi panas yang lebih serius. Ciri gangguan ini adalah pening

dan pingsan akibat berada alam lingkungan panas pada waktu yang lama: heat

syncope

3. Pada intensitas berapakah kebisingan dikatakan dalam skala tenang?: 20-30 db

4. Getaran merambat melalui tangan atau lengan dari operator alat yang bergetar. Getara

ini mempunyai frekwensi 20-500 Hz disebut: getaran setempat (hand arm

vibration)

5. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari getaran umum :

- Gangguan aliran darah

- Gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan degeneratif syaraf.

- Gangguan metabolisme/ pencernaan / pertukaran oxygen dalam paru-paru

- Gangguan pada otot atau persendian

6. Fenomena berkurangnya kinerja otot setelah mengalami stres disebut dengan :

kelelahan otot

7. Menurunnya kemampuan kinerja otot disebabkan oleh :

Jika permintaan energi melebihi kekuatan regenerasi dan keseimbangan

metabolisme terganggu, dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan kinerja

otot.

8. Tidak adanya gairah untuk bekerja kembali baik secara fisik mauoun psikis,

segalanya terasa berat dan merasa ngantuk; merupakan gejala dari :

Kelelahan
9. Kelelahan yang diakibatkan oleh terganggunya ritme siang malam dan memulai

periode tidur yang baru disebut dengan :

Kelelahan sirkadian

10. Kelelahan syaraf yaitu

kelelahan yang disebabkan oleh tekanan berlebihan pada salah satu bagian

sistem psikomotor, seperti pada pekerjaan yang membutuhkan keterampilan.


41. Terjadi ketika tidur; memiliki frekuensi kurang dari 4 hz yaitu :
Ritme Delta
42. Gelombang beta yaitu :
Gelombang otak ketika kita sadar seperti biasa. Gelombang beta
menandakan ketika kita merespons dengan cepat dengan apa yang terjadi di
sekitar kita. Yang termasuk dalam gelombang beta adalah pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, dan penilaian.
43. Kelelahan dalam praktek industri disebabkan oleh; kecuali :
• Beberapa kondisi kelelahan yang timbul dari praktik industri bersifat
kronis. Ini adalah kondisi yang disebabkan bukan oleh satu hal yang
terlalu melelahkan tetapi oleh tekanan yang berulang selama beberapa
hari atau bahkan periode yang lebih lama.
• Karena kondisi seperti ini biasanya juga disertai dengan tanda-tanda
kesehatan yang buruk, hal ini dapat disebut juga dengan kelelahan klinis
atau kronis.
• Sebab dan akibat sulit dibedakan dalam kasus-kasus kelelahan klinis.
Penyebabnya mungkin tidak menyukai pekerjaan, tugas langsung atau
tempat kerja, atau sebaliknya ini mungkin menjadi penyebab
ketidaksesuaian pekerjaan atau lingkungan.
• Dalam kondisi ini, gejala-gejalanya terjadi tidak hanya selama periode
stres atau setelahnya tetapi bersifat hampir sepanjang waktu.
44. Kondisi gejala kelelahan ditandai dengan tanda kesehatan yang buruk, terjadi
hampir sepanjang waktu perasaan kelelahan sering terjadi pada pagi hari sebelum bekerja
merupakan ciri :
Kelelahan dalam praktik industri
45. Bertujuan untuk mengukur fungsi yang melibatkan persepsi, interpretasi dan
reaksi motorik :
Tes Psikomotor
46. Berbagai fungsi tubuh manusia dan hewan berfluktuasi dalam siklus 24 jam
disebut dengan :
Ritme Diurnal atau Ritme Sirkadian
47. Saat malam sebagian besar dikurangi dan organisme dipergunakan dengan
penyembuhan dan pembaharuan cadangan energinya disebut dengan :
Circardian Rhythm
48. Selama waktu siang seluruh organ dan fungsinya siap untuk beraksi disebut
dengan :
Circardian Rhythm

49. Bayi dari lahir sampai usia 6 bulan membutuhkan waktu tidur selama :
14-16 jam per hari
KISI-KISI ERGONOMI

50. EEG menunjukan amplitude yang rendah dengan banyak gelombang tetha;
berlangsung selama 1 sampai 7 menit, merupakan : Tahap 1, tahap saat akan tertidur
dan berlangsung selama 1-7 menit.
51. Dibawah ini yang bukan merupakan fungsi tubuh sirkadian adalah : tidur, kesiapan
untuk bekerja, serta banyak proses vegetatif otonom seperti metabolisme, suhu tubuh,
detak jantung, tekanan darah, dan pelepasan hormon.
52. Ritme sirkandian dipengaruhi oleh : penanda waktu ( isyarat lingkungan, terutama
cahaya)
53. Gejala-gejala pada penyakit pada pekerja shift malam, selain kelelahan kronis : 1)
Kelelahan bahkan setelah periode tidur 2)Iritabilita smental 3)Suasana hati depresi
4)Kehilangan vitalitas secara umum dan keengganan untuk bekerja
54. Kehilangan nafsu makan; gangguan tidur; masalah pencernaan merupakan tanda
tanda dari : bentuk Keadaan kelelahan kronis disertai dengan peningkatan tanggung
jawab terhadap gangguan psikosomatis, yang pada pekerja malam.
55. Kerja shift, terutama kerja malam memiliki efek buruk tertentu pada kesehatan
perempuan; perempuan yang bekerja shift lebih mengalami kegelisahan serta
menstruasi yg lebih nyeri; merupakan pernyataan dari : Resiko khusus untuk wanita,
costa 1996
56. Dibawah ini yang tidak benar mengenai antropometri adalah : ini gaada gatau gess
57. Merupakan ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam keadaan diam (statis) untuk
posisi yang telah ditentukan atau standar; disebut dengan : Antropometri
58. Putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki; merupakan contoh dari :
antropometri dinamis
1. Agar terjadi keserasian antara manusia dengan sistem kerja; sehingga menjadikan

tenaga kerja dapat bekerja secara nyaman; baik dan efisien merupakan → tujuan

pendekatan antropometri

2. Benda-benda yang sering dipakai harus di lokasi yang paling mudah diakses dan

dimanfaatkan; merupakan salah satu prinsip antropometri yaitu → Prinsip sering

dipakai, Prinsip menurut Sanders & McCormick (1992) dalam Khotiyal (2004)

3. Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ergos dan Nomos yang berarti → kerja

dan aturan

4. Ergonomi adalah ilmu yang menerapkan kemampuan untuk menerapkan informasi

mengenai faktor manusia, kapasitas dan batas rancangan tugas, system mesin, ruang

hidup dan lingkungan sehingga orang orang dapat tinggal. Bekerja dan bermain dengan

aman, nyaman dan efisien adalah definisi Ergonomi menurut → ANNIS DAN

McCONVILLE (1996)

5. Hari lahir Ergonomi bertepatan pada tanggal → 12 JULI 1949

6. Bidang kajian ergonomi yang berkaitan dengan efek psikologis dan suatu pekerjaan

terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lain sebagainya disebut → Psikologi

kerja

7. Biomekanika adalah → yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan

mekanisme tubuh dalam melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot

manusia dalam bekerja dan sebagainya

8. Bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia

untuk digunakan dalam perancangan peralatan dan fasilitas sehingga sesuai dengan

pemakainya adalah bidang → Antropometri

9. Yang bukan tujuan dari Ergonomi adalah →

- Menghindari terjadinya kecelakaan kerja


- Dalam rangka efisiensi kerja

- Untuk kepentingan kesejahteraan

- Pembebanan rendah-hasil besar

- Penyesuaian alat dan lingkungan kerja

- Pencegahan sakit dan kecelakaan kerja


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

KUIS ERGONOMI
zahraaprillia66@gmail.com (not shared) Switch accounts Draft saved

*Required

Soal Ergonomi

Harap dikerjakan sebaik-baiknya dengan jujur dan teliti, terima kasih.

Apa kerugian dari sikap kerja berdiri? *

Terhindarnya sikap yang tidak alamiah

Melengkungnya punggung

Otot kaki cepat lelah

Melembeknya otot perut

Sensitivitas manusia terhadap getaran memiliki batas maksimum yang berada di


frekuensi.. *

24-16000 Hz

12-16 Hz

24-32000 Hz

12-24 Hz

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 1 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Pada intensitas berapakah kebisingan dikatakan dalam skala tenang? *

25-30 dB

40-50 dB

30-40 dB

20-30 dB

Suhu yang baik dalam bekerja dipengaruhi beberapa hal berikut, kecuali: *

Kelembaban udara

Temperatur permukaan sekeliling

Aliran air

Temperatur udara

Berikut ini merupakan keuntungan dari sikap kerja duduk, kecuali? *

Terhindarnya sikap yang tidak alami

Melengkungnya postur tubuh

Mengurangi kelelahan di bagian kaki

Sedikitnya pemakaian energi

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 2 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Kapan ilmu ergonomi pertama kali muncul? *

12 Juni 1949

12 Juli 1949

12 Juli 1948

12 Juni 1948

Pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan
dengan desain tentang sesuatu yang dipakai manusia, merupakan pengertian
dari? *

Ergonomi

Kelelahan

Antropometri

Sistem manusia

Dibawah ini merupakan penyebab nyeri otot, kecuali... *

Cedera fisik akibat latihan

Cedera fisik akibat kerja

Penggunaan otot yang berlebihan

Kecelakaan kerja

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 3 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Suatu proses yang terjadi ketika tubuh mengalami pendinginan yang berlebihan
disebut? *

Berkeringat

Gemetaran

Kelelahan

Kedinginan

Berdasarkan persepsi pengguna, bagaimana kualitas pencahayaan dapat


dikatakan memadai? *

Intensitas pencahayaan redup

Intensitas pencahayaan cukup terang

Intensitas pencahayaan sesuai standar

Intensitas pencahayaan mengikuti kondisi ruangan

Berapakah total jumlah ruas tulang leher sampai tulang ekor? *

20 ruas

22 ruas

30 ruas

33 ruas

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 4 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Perluasan jari pucat, kesemutan, rasa kaku merupakan gejala-gejala yang muncul
pada pekerja yang mengalami gangguan syaraf karena getaran setempat (Hav)
pada stadium.. *

Stadium III

Stadium I

Stadium II

Stadium IV

Suhu normal tubuh manusia berada pada? *

37-38℃

35-38℃

36-37℃

36-38℃

Penurunan fungsi otot karena mengecil, sehingga tidak dapat berkontraksi


adalah.. *

Hernia Cibdominalis

Miasternia Grafis

Atrophy

Hipertrophy

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 5 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Di atas rongga dada terdapat rangka bahu, bahu di bentuk oleh tulang … *

Tulang lengan dan tulang hasta

Tulang selangka dan tulang leher

Tulang pengumpil dan tulang lengan atas

Tulang selangka dan tulang belikat

Apa yang dimaksud dengan kelelahan otot? *

Fenomena yang terjadi ketika tubuh mengalami cidera

Fenomena yang terjadi ketika tubuh mengalami kelelahan

Fenomena yang terjadi ketika seorang karyawan melakukan aktivitas yang terlalu
berat

Fenomena yang terjadi ketika otot mengalami penurunan kinerja

Gangguan yang terjadi akibat adanya penonjolan diantara ruang tulang belakang
disebut dengan? *

Hernia pulposus nukleus

Hernia nukleus

Hernia nukleus pulposus

Hernia pulposus

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 6 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

90 sampai 100 persen dari cahaya terdistribusikan ke bawah menuju area kerja,
merupakan bentuk pencahayaan yang.. *

Langsung

Langsung-tidak langsung

Terlindung

Tidak langsung

Yang termasuk pengelompokkan bidang kajian ergonomik yang secara lengkap


dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979) kecuali.. *

Standarisasi gerak

Antropometri

Biomekanika

Faal kerja

Rangka badan tersusun dari tulang leher sampai tulang ekor. Tulang leher
dibentuk oleh....ruas tulang *

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 7 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Apa keuntungan dari sikap kerja duduk? *

Melembeknya otot perut

Terhindarnya sikap yang tidak alamiah

Bertambahnya pemakaian energi

Melengkungnya punggung

Istirahat yang dilakukan oleh pekerja dengan menyelingi aktivitas kerja dengan
aktivitas lain diluar pekerjaannya disebut.. *

Pauses as part of the nature of the work

Pauses prescribed by management

Disguised pauses

Spontaneus pauses

Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efektif menurut.. *

Keputusan Menteri kesehatan No. 1504 tahun 2002

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 168 tahun 1999

Keputusan Menteri kesehatan No. 1405 tahun 2002

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186 tahun 1999

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 8 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Ikan, Susu dan kuning telur banyak mengandung vitamin? *

Apa saja fungsi dan sasaran ergonomi? *

Comfort, Well-being, Clothing design

Clothing design, Efficiency, Comfort

Comfort, Well-being, Efficiency

Well-being, Clothing design, Efficiency

Istirahat yang dilakukan atas inisiatif pekerja dan biasanya terjadi pada pekerjaan
yang berat merupakan definisi dari jenis istirahat *

Disguised pauses

Spontaneus pauses

Pauses prescribed by management

Pauses as part of the nature of the work

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 9 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Suatu teknik untuk mempelajari, mencatat dan menganalisa tentang beberapa


gerakan bagian badan dari pekerja saat menyelesaikan pekerjaan merupakan
pengertian dari.. *

Standarisasi gerak

Sociotechnical systems

Time and motion study

Faal kerja

Ergonomi berasal dari bahasa yunani yaitu.. *

Ergo dan Namos

Ergon dan Namos

Ergo dan Nomos

Ergon dan Nomos

Antropologi dibagi menjadi.. *

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 10 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Di bawah ini merupakan pekerjaan yang tidak dilakukan dengan posisi duduk.. *

Sopir

Tukang jahit manual

Pengedit film

Pemintal benang

Istirahat yang dilakukan karena adanya waktu untuk menunggu disebut.. *

Disguised pauses

Spontaneus pauses

Pauses as part of the nature of the work

Pauses prescribed by management

Yang dimaksud dengan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah.. *

Penyakit di pergelangan tangan karena saraf yang tertekan dan menimbulkan gejala
nyeri, mati rasa, dan parestesia (kesemutan atau seperti terbakar)

Semua salah

Nyeri di daerah pinggang antara sudut bawah kosta sampai sekitar tulang ekor

Gangguan yang terjadi akibat adanya penonjolan bantalan di antara ruas tulang
belakang

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 11 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Yang bukan merupakan ciri-ciri dari otot polos adalah *

Sifat kerja tidak cepat lelah

Reaksi cepat

Bentuk sel ujungnya meruncing

Reaksi lambat

Apakah peran faal kerja dalam ergonomi? *

Bidang kajian ergonomi yang berkaitan dengan efek psikologis dan suatu pekerjaan
terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lain sebagainya.

Bidang kajian ergonomi yang meneliti energi manusia yang dikeluarkan dalam suatu
pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini adalah untuk perancangan sistem kerja yang
dapat meminimasi konsumsi energi yang dikeluarkan saat bekerja.

Bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh


manusia untuk digunakan dalam perancangan peralatan dan fasilitas sehingga sesuai
dengan pemakainya.

Bidang kajian ergonomi yang erat kaitannya dengan masalah penginderaan manusia,
baik indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.

Gejala yang ditandai dengan pemucatan jari dan menjadi dingin, disebut
sebagai.. *

Gejala penyakit saraf otonom

Gejala sensorineural

Gejala vaskuler

Gejala tremor

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 12 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Jika seseorang ditempatkan pada suatu ruangan dan diberikan temperatur yang
berbeda maka akan terjadi.. *

Pertukaran suhu dingin yang menyatakan kondisi tubuh dalam keadaan tidak
seimbang

Pertukaran panas yang menyatakan kondisi tubuh dalam keadaan seimbang

Pertukaran oksigen yang ada di dalam ruangan

Ketidaknyamanan pekerja

Istirahat yang sudah diatur waktunya oleh perusahaan disebut.. *

Pauses prescribed by management

Pauses as part of the nature of the work

Disguised pauses

Spontaneus pauses

Berikut ini merupakan dampak fisik yang ditimbulkan dari pencahayaan, kecuali: *

Keluhan pegal di daerah mata

Meningkatnya kecelakaan kerja

Kelelahan mental

Kelelahan mata

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 13 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Maksimal beban yang dapat diangkat oleh laki-laki dewasa adalah.. *

50 kg

20 kg

30 kg

40 kg

Di bawah ini merupakan fungsi-fungsi dari pencahayaan, kecuali.. *

Menigkatkan kecelakaan kerja

Melihat obyek dengan jelas

Memudahkan pekerjaan

Meningkatkan kesan menyegarkan

Back Next Clear form

Never submit passwords through Google Forms.

This content is neither created nor endorsed by Google. Report Abuse - Terms of Service - Privacy Policy

Forms

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 14 dari 14


1 pesan baru 28/03/22 15.30

Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3PA19 | Ergonomi | NITA SRI HANDAYANI


/ V-CLASS M5 ERGONOMI POSISI KERJA (RABU DAN KAMIS, 30 DAN 31 MARET 2022) / LATIHAN SOAL : POSISI KERJA

Started on Monday, 28 March 2022, 3:07 PM


State Finished
Completed on Monday, 28 March 2022, 3:29 PM
Time taken 22 mins 14 secs

Question 1 Dibawah ini merupakan sikap kerja yang ergonomis; kecuali :


Complete

Marked out of Select one:


7
a. Menghindarkan sikap yang tidak alamiah dalam bekerja

b. Beban statis menjadi seminimal mungkin.

c. Melakukan pekerjaan dalam posisi tegak secara terus menerus

d. Dilakukan sikap berdiri dan duduk secar bergantian

Question 2 Gangguan yang terjadi akibat adanya penonjolan bantalan diantara ruang tulang belakang disebut dengan :
Complete

Marked out of Select one:


7
a. Low back pain

b. Hernia nukleus pulposus

c. Rheumatoid arthitis

d. Carpal tunnel syndrome

Question 3 Dibawah ini merupakan salah satu gangguan akibat mengangkat :


Complete

Marked out of Select one:


7
a. Gangguan pada leher

b. Gangguan keseimbangan

c. Gangguan pada lengan dan kaki

d. Gangguan sendi dan tulang

Question 4 Penyakit dipergelangan tangan karena saraf yang tertekan dan menimbulkan gejala nyeri; mati rasa; dan
Complete kesemutan disebut dengan :
Marked out of
7 Select one:
a. Low back pain

b. Carpal tunnel syndrome

c. Rheumatoid arthitis

d. Hernia nukleus pulposus

https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5684917&cmid=857495 Halaman 1 dari 4


1 pesan baru 28/03/22 15.30

1
Question 5 Dibawah ini merupakan posisi kerja berdiri yang benar : Online
Complete

Marked out of Select one:


7
a. Tulang panggul tegak dan bobot badan terbagi rata pada kedua tungkai

b. Tulang tungkai tegak lurus dan bobot terbagi pada kedua kaki

c. Tulang punggung lurus dan bobot badan terpusat pada satu tungkai saja

d. Tulang punggung lurus dan bobot badan terbagi rata pada kedua tungkai

Question 6 Berapakah kemampuan beban yang dapat diangkat oleh wanita dewasa :
Complete

Marked out of Select one:


7
a. 12 sampai 15 KG

b. 15 Sampai 20 KG

c. 40 KG

d. 10 KG

Question 7 Kekuatan tubuh saat mengangkat beban dipengaruhi oleh hal hal dibawah ini kecuali :
Complete

Marked out of Select one:


7
a. Posisi berdiri; memutar badan

b. Kecenderungan tubuh bagian atas; ketegangan otot

c. Berat badan; kelenturan badan

d. Posisi lengan; kecepatan proses lifting

Question 8 Kegiatan mengangkat dan mengangkut dipengaruhi oleh beberapa hal dibawah ini; kecuali :
Complete

Marked out of Select one:


7
a. Ukuran beban yang diangkut

b. Keterampilan pekerja

c. Peralatan kerja

d. Berat badan pekerja

Question 9 Dibawah ini merupakan penyebab nyeri otot kecuali :


Complete

Marked out of Select one:


7
a. Penggunaan otot yang berlebihan

b. Cedera fisik akibat latihan

c. Kecelakaan kerja

d. Cedera fisik akibat kerja

Question 10 Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan; tertutup atau terbuka; bergerak atau tetap; dimana tenaga
Complete kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat

https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5684917&cmid=857495 Halaman 2 dari 4


1 pesan baru 28/03/22 15.30

Marked out of sumber bahaya; merupakan definisi tempat kerja menurut :


7

Select one:
a. UU Nomor 2 tahun 1970 tentang pasal 1 keselamatan kerja

b. UU Nomor 1 tahun 1970 tentang pasal 2 keselamatan kerja

c. UU Nomor 1 tahun 1970 tentang pasal 3 keselamatan kerja

d. UU Nomor 2 tahun 1970 tentang pasal 2 keselamatan kerja

Question 11 Otot perut tidak kendur; sehingga ruas tulang belakang tidak rusak bila mengalami pembebanan; merupakan
Complete keuntungan dari :
Marked out of
7 Select one:
a. Kerja terlentang

b. Kerja berdiri

c. Kerja duduk

d. Kerja membungkuk

Question 12 Mengangkat beban terlalu berat; menahan beban berat; terjatuh; posisi duduk yang salah merupakan faktor
Complete penyebab dari :
Marked out of
7 Select one:
a. Hernia nukleus pulposus

b. Carpal tunnel syndrome

c. Low back pain

d. Rheumatoid arthitis

Question 13 Mengangkat beban yang salah; mengangkat beban berat berulang kali; duduk terlalu lama; paparan getaran
Complete merupakan faktor penyebab dari :
Marked out of
7 Select one:
a. Rheumatoid arthitis

b. Carpal tunnel syndrome

c. Low back pain

d. Hernia nukleus pulposus

Question 14 Dibawah ini merupakan pekerjaan yang tidak dilakukan dengan posisi duduk :
Complete

Marked out of Select one:


7
a. Tukang jahit manual

b. Sopir

c. Pemintal benang

d. Pengedit film

Question 15 Dibawah ini yang tidak termasuk kedalam pemenuhan kondisi kerja berdiri adalah :
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5684917&cmid=857495 Halaman 3 dari 4
1 pesan baru 28/03/22 15.30

Question 15 Dibawah ini yang tidak termasuk kedalam pemenuhan kondisi kerja berdiri adalah :
Complete

Marked out of Select one:


7
a. Ruang kerja sempit; pas seukuran tubuh pekerja

b. Diperlukan mobilitas atau jalan berpindah tempat

c. Terjadi kecenderungan mengerahkan tenaga besar

d. Ruang kerja luas; cukup untuk selonjor kaki

◀︎ ERGONOMI M5 : POSISI KERJA Jump to... FORUM DISKUSI ▶︎

https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5684917&cmid=857495 Halaman 4 dari 4


LATIHAN SOAL : KONDISI DALAM LINGKUNGAN KERJA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA: Attempt review 05/04/22 04.40

Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3PA19 | Ergonomi | NITA SRI HANDAYANI


/ V-CLASS M6 ERGONOMI KONDISI DALAM LINGKUNGAN KERJA (RABU DAN KAMIS, 6 DAN 7 APRIL 2022)
/ LATIHAN SOAL : KONDISI DALAM LINGKUNGAN KERJA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Started on Tuesday, 5 April 2022, 4:26 AM


State Finished
Completed on Tuesday, 5 April 2022, 4:40 AM
Time taken 14 mins

Question 1 Mendistribusikan cahaya lampu yang sama ketas dan kebawah. Mereka memantulkan cahaya dari langit-langit
Complete dan permukaan lainnya. Sedikit cahaya dpipancarkan horizontal; berarti dapat mengurangi silau merupakan
Marked out of 1 jenis penerangan :

Select one:
a. Terlindung

b. Langsung

c. Langsung-Tidak langsung

d. Tidak Langsung

Question 2 Adalah gangguan induksi panas yang lebih serius. Ciri gangguan ini adalah pening dan pingsan akibat berada
Complete alam lingkungan panas pada waktu yang lama:
Marked out of 1
Select one:
a. Heat Syncope

b. Heat Cram

c. Heat Exhaustion

d. Heat rash

Question 3 Gangguan pendengaran yang terjadi ketika saraf pendengaran dari liang telinga yang menuju otak gagal
Complete membawa informasi suara ke otak;disebut dengan:
Marked out of 1
Select one:
a. Gangguan Pendengaran Konduktif

b. Gangguan Pendengaran Saraf

c. Gangguan Pendengaran Kronis

d. Gangguan Pendengaran Campuran

Question 4 Getaran yang dihantarkan melalui bagian tubuh tenaga kerja yang menopang seluruh tubuh misal saat kaki
Complete berdiri;pantat saat duduk;punggung saat beersandar;getaran ini mempunyai frekwensi 5-20 Hz adalah:
Marked out of 1
Select one:
a. Getaran Sementara

b. Getaran Setempat
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5808655&cmid=868994 Halaman 1 dari 3
LATIHAN SOAL : KONDISI DALAM LINGKUNGAN KERJA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA: Attempt review 05/04/22 04.40

b. Getaran Setempat

c. Getaran Umum

d. Getaran Impulsif

Question 5 Gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari getaran umum kecuali:


Complete

Marked out of 1 Select one:


a. Gangguan aliran darah

b. Gangguan metabolisme/pencernaan/pertukaran oksigen dalam paru-paru

c. Gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan degeneratif syaraf

d. Gangguan pendengaran

Question 6 Kebisingan yang dihasilkan oleh suara-suara berintensitas tinggi dalam waktu yang relatif singkat;misalnya
Complete suara ledakan senjata dan alat-alat sejenisnya merupakan:
Marked out of 1
Select one:
a. Kebisingan Impulsif

b. Kebisingan fluktuatif

c. Kebisingan dengan frekuensi tetap

d. Kebisingan yang tetap

Question 7 Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan
Complete kegiatan secara efektif; merupakan definisi pencahayaan menurut:
Marked out of 1
Select one:
a. Keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun 2001

b. Keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun 2003

c. Keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun 2004

d. Keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun 2002

Question 8 Pada intensitas berapakah kebisingan dikatakan dalam skala tenang?:


Complete

Marked out of 1 Select one:


a. 80-90 DB

b. 20-30 DB

c. 40-50 DB

d. 100-110 DB

Question 9 Suhu normal tubuh manusia berada pada :


Complete

Marked out of 1 Select one:


a. 36-37 Decel

b. 40 Decel

c. 39 Decel
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5808655&cmid=868994 Halaman 2 dari 3
LATIHAN SOAL : KONDISI DALAM LINGKUNGAN KERJA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA: Attempt review 05/04/22 04.40

c. 39 Decel

d. 38 Decel

Question 10 Getaran merambat melalui tangan atau lengan dari operator alat yang bergetar. Getara ini mempunyai
Complete frekwensi 20-500 Hz disebut:
Marked out of 1
Select one:
a. Getaran Setempat

b. Getaram Ringan

c. Getaran Umum

d. Getaran Ringan

◀︎ FORUM DISKUSI : KONDISI DALAM


LINGKUNGAN KERJA DAN FAKTOR Jump to...
YANG MEMPENGARUHINYA

https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5808655&cmid=868994 Halaman 3 dari 3


PENGANTAR
PADA PERTEMUAN INI AKAN DIBAHAS :
1. Definisi ergonomi,
2. Sejarah ergonomi serta peranan ilmu Psikologi dalam
ergonomi,
3. Ilmu-ilmu lain yang berperan dalam ergonomi
4. Fungsi dan sasaran ergonomi
5. Masalah-masalah dalam Ergonomi
1. DEFINISI ERGONOMI

 ERGONOMI BERASAL DARI BAHASA YUNANI : ERGOS  KERJA DAN


NOMOS  ATURAN

 ERGONOMI MERUPAKAN SEBUAH ILMU YANG MEMPELAJARI


INTERAKSI ANTARA INDIVIDU DENGAN OBJECT YANG DIGUNAKAN
DAN BAGAIMANA OBJEK TERSEBUT DAPAT BERFUNGSI PADA
LINGKUNGAN MEREKA. (PULAT)

 STUDI DARI KEMAMPUAN MANUSIA DAN KARAKTERISTIK YANG


MEMENGARUHI PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM KERJA
(CORLET DAN CLARK, DALAM KUSWANA 2016)

 MENURUT ANNIS DAN McCONVILLE (1996) ERGONOMI ADALAH


KEMAMPUAN UNTUK MENERAPKANINFORMASI MENGENAI FAKTOR
MANUSIA, KAPASITAS DAN BATAS RANCANGAN TUGAS, SISTEM
MESIN, RUANG HIDUP DAN LINGKUNGAN SEHINGGA ORANG-
ORANG DAPAT TINGGAL, BEKERJA DAN BERMAIN DENGAN AMAN,
NYAMAN DAN EFESIEN
2. SEJARAH ERGONOMI BERMULA DARI:
– TAYLOR DAN GARVEY, 1966, TIME AND MOTION STUDY
(suatu teknik u/ mempelajari, mencatat dan menganalisa
tentang beberapa gerakan bagian badan dari pekerja pada saat
menyelesaikan pekerjaan)
– GILBRETH, STANDARDISASI GERAK
– SOCIOTECHNICAL SYSTEMS pendekatan desain kerja yg
kompleks yang mengakui interaksi antara orang2 dan teknologi
di tempat kerja

HARI LAHIR ERGONOMI:12 JULI 1949


Konsep Dasar Ergonomi
• Why is ergonomic ?
Pekerjaan yg tidak ergonomis
menyebabkan ketidak nyamanan, biaya
tinggi,penurunan performa, kurang
efisiensi,penurunan daya kerja dan
menimbulkan kecelakaan
• Where is ergonomi applied ?
Diterapkan dimana saja: di rumah, di
tempat kerja, di perjalanan dll.
• When is ergonomic ?
Diterapkan kapan saja selama 24 jam
• Who must apply ergonomics ?
Setiap individu maupun kelompok
dari usia bayi sampai dewasa
• How is ergonomics applied ?
Semua disiplin ilmu
3. ILMU YANG BERPERAN DALAM
ERGONOMI
Pengelompokkan bidang kajian ergonomi yang
secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z.
Sutalaksana (1979) sebagai berikut:
1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang
meneliti energi manusia yang dikeluarkan
dalam suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang
kajian ini adalah untuk perancangan sistem
kerja yang dapat meminimasi konsumsi energi
yang dikeluarkan saat bekerja.

2. Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi


yang berhubungan dengan pengukuran dimensi
tubuh manusia untuk digunakan dalam
perancangan peralatan dan fasilitas sehingga
sesuai dengan pemakainya.
3. Biomekanika yaitu bidang kajian ergonomi yang
berhubungan dengan mekanisme tubuh dalam
melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot
manusia dalam bekerja dan sebagainya

4. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat


kaitannya dengan masalah penginderaan manusia, baik
indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.

5. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang


berkaitan dengan efek psikologis dan suatu pekerjaan
terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lain
sebagainya.
 SASARAN:
COMFORT
(PULAT)

ERGONOMICS

EFFICIENCY:
WELL BEING -PHYSICAL
--MENTAL
--PRODUCTION
Tujuan Ergonomi

• Menghindari terjadinya kecelakaan kerja


• Dalam rangka efisiensi kerja
• Untuk kepentingan kesejahteraan
• Pembebanan rendah-hasil besar
• Penyesuaian alat dan lingkungan kerja
• Pencegahan sakit dan kecelakaan kerja
 MENGAPA STANDARD DIBUTUHKAN:
 HEMAT DALAM USAHA MANUSIA
 MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN
MANUSIA
 KESELAMATAN KERJA
 KESEHATAN PEKERJA
 KENYAMANAN BEKERJA
 PROTEKSI LINGKUNGAN
 MENGATASI HAMBATAN BUDAYA
 KEUNTUNGAN EKONOMIS
 5. JENIS2 MASALAH2 ERGONOMI:

a. ANTHROPOMETRI  The study of human body dimensions


 Aplikasinya pada :
 Clothing design
 Workspace design
 Environment design
 Design of equipment, tools and machinery
 Consumer product design

b. KOGNISI  - Selalu ada bila informasi harus diproses pada


waktu bekerja
- Kerja kantor membutuhkan kerja mental yang banyak
- Selalu mempunyai efek terhadap fisiologi dan psikologi
dari pekerja
Kognisi juga berkaitan dengan  vigelance, attention, boredom,
mental workload
c. MUSKULOSKELETALCedera pada otot, saraf, tendon,
ligamen, sendi, tulang rawan atau cakram tulang
belakang. Biasanya diakibatkan oleh setiap peristiuwa
sesaat atau akut (seperti slip, perjalanan, atau jatuh),
selain itu ,mencerminkan perkembangan yang lebih
bertahap atau kronis.

 d. CARDIOVASCULER Disebut juga sakit jantung.


Dipicu oleh banyak hal, salah satunya kelelahan kerja.
Kelelahan kerja adalah kondisi tubuh akibat berkurangnya
energi atau kekuatan akibat kerja yang berlebihan, kurang
tidur, khawatir, olah raga terlalu keras.
 Kondisi tuguh yang kelelahan, kemudian diiikuti dengan
pola makan dan pola hidup yang buruk, seperti merokok,
begadang, mengkonsumsi kopi maka akan semakin
memperberat kerja dari jantung
,

e. GANGGUAN PSIKOMOTOR
1. Stres ringan tidak mampu beradaptasi dengan cepat, baik dengan
pekerjaan mupun lingkungan kerjanya
2. Gangguan kecemasan Gangguan mental yg sering terjadi pd karyawan
baru. Terjadi karena suasana tempat kerja yg baru dan asing yg belum
dikenal oleh karyawan tsb. Akan berakibat fatal jika tidak segera
ditangani
3. Depresi gangguan mental yg terjadi akibat dari berbagai tekanan yg
dijalani. Awaslnya dalam kapasitas ringan, diawasli dengan gangguan
kecemasan, namun lama kelamaan jika didiamkan begitu saja maka akan
menimbulka depresi
4. Bipolar sulit mengatur suasana hatinya, dapat menimbulkan tekanan
pada psikologisnya. Butuh penanganann khusus, dengan menemui
psikiater
5. Insomia sulit tidur,,terjadi karena perasaan cemas, terlalu banyak
berfikir mengenani pekerjaanya (beban pekerjaan yang berat), lingkungan
pekerjaannya
ERGONOMI
PERTEMUAN 2
KERANGKA DAN OTOT PART 1

Nita Sri Handayani


PADA BAB INI AKAN DIBAHAS MENGENAI :
1. Kerangka dan sambungan kerangka,
2. Sumber energi otot,
3. Beban otot saat kerja :
a.Cara kerja otot
b.Handling load
4. Jaringan penghubung otot
5. Sakit nyeri otot akibat kerja serta dampai fisik dan
psikologisnya
6. Cara-cara pengukuran electromyography
a. Cara menghitung denyut nadi
b. Latihan cara menghitung denyut nadi
c. Oxigen Comsumtion
d. Pengukuran fisik (Body Map) dan psikologis dari
kerja otot
KERANGKA MANUSIA

BAGIAN-BAGIAN RANGKA
Bayi yang baru lahir mempunyai lebih dari 300 bagian tulang, tetapi kebanyakan adalah
tulang dewasa. Jumlah tulang pada manusia dewasa menjadi tinggal 206 tulang keras.
Tulang manusia dewasa terbentuk dari sel hidup yang dikelilingi oleh mineral dan zat lentur
yang disebut kolagen. Rangka manusia dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu
A. RANGKA KEPALA (TENGKORAK)

Rangka kepala dikenal dengan nama tengkorak. Rangka tulang kepala berbentuk bulat,
disusun oleh tulang-tulang yang berbentuk pipih. Tulang-tulang ini bersatu membentuk
sendi tetapi tidak dapat digerakkan. Tulangnya keras yang berguna untuk melindungi otak.
Otak merupakan bagian tubuh manusia yang amat penting dan sangat lunak.
Rangka kepala (tengkorak) meliputi tulang-tulang pelindung otak dan tulang
tengkorak wajah. Nama-nama tulang pelindung otak yaitu meliputi; 1 tulang dahi, 1 tulang
belakang kepala, 2 tulang pelipis, 2 tulang ubun-ubun, 2 tulang baji, dan 2 tulang tapis.
B. RANGKA BADAN
Rangka badan tersusun mulai dari tulang
leher sampai tulang ekor. Tulang leher dibentuk
oleh tujuh (7) ruas tulang. Tulang leher
bersambungan dengan tulang punggung hingga
tulang ekor. Tulang punggung hingga tulang ekor
dibentuk oleh 26 ruas tulang. Jadi, jumlah ruas
tulang leher sampai tulang ekor adalah 33 ruas
tulang. Tiga puluh tiga tulang ini disebut juga
tulang belakang.
Pada bagian depan, tulang-tulang
rusuk melekat ke tulang dada. Tulang
rusuk terdiri atas 7 pasang tulang
rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk
palsu, dan 2 pasang tulang rusuk
melayang. Tulang dada terdiri atas tiga
bagian, yaitu tangkai atau hulu, badan,
dan taju pedang. Tulang rusuk dan
tulang dada membentuk tulang dada.
Di atas rongga dada terdapat rangka bahu.
Bahu dibentuk oleh tulang selangka dan
tulang belikat.

Di badan bagian bawah terdapat rangka


panggul (gelang panggul). Gelang panggul
(pinggul) dibentuk oleh tulang pinggul dan
tulang kemaluan
C. RANGKA ANGGOTA GERAK
Rangka anggota gerak terdiri dari
anggota gerak atas dan anggota gerak
bawah. Anggota gerak atas disebut juga
dengan lengan (tangan). Anggota gerak
bawah disebut juga kaki. Rangka lengan
dibentuk oleh tulang lengan atas, tulang
hasta, tulang pengumpil, tulang
pergelangan tangan, telapak tangan,
dan tulang jari tangan.
Rangka anggota gerak bawah (kaki)
dibentuk oleh tulang paha, tulang tempurung
lutut, tulang betis, tulang kering, tulang
pergelangan kaki, tulang telapak kaki, dan
tulang jari kaki. Tulang manusia yang terbesar
adalah tulang paha.
FUNGSI RANGKA
Satu bagian tubuh manusia berhubungan dengan bagian tubuh
lainnya. Bagian tubuh yang satu mendukung kerja bagian tubuh yang
lain. Fungsi rangka manusia berkaitan erat dengan bagian tubuh yang
lain.
1) Tulang-tulang rangka kepala
Tulang rangka kepala (tengkorak) berfungsi untuk melindungi
organ penting yang ada di bagian kepala, antara lain otak. Apabila
kepala terbentur maka otak akan terlindung dari kerusakan karena ada
tulang tengkorak.

2) Tulang-tulang rangka badan


Susunan tulang yang disebut dengan bagian rangka badan pada rangka
manusia ialah mulai dari leher sampai dengan panggul. Tulang rangka
badan terdiri atas:
2. SUMBER ENERGI OTOT

PERAN GIZI PADA KERJA OTOT:

• GLUKOSA PALING PENTING UNTUK SUPLAI ENERGI


PADA KERJA BERAT FISIK
• LEMAK DAN PROTEIN PENTING UNTUK SUPLAI ENERGI
PADA KERJA MODERAT
• PROTEIN PENTING UNTUK SUPLAI PADA KERJA OTAK
MAKANAN BERGIZI DAN OLAHRAGA
Kesehatan tulang berkaitan erat dengan mutu makanan. Makanan yang
dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang adalah makanan yang banyak
mengandung vitamin D, kalsium, dan fosfor. Vitamin D banyak terdapat
pada ikan, susu, dan kuning telur. Kalsium banyak terdapat pada susu,
kacang-kacangan, ikan, dan buah-buahan. Fosfor banyak terdapat pada
ikan, jagung, dan kacang-kacangan.
Olahraga yang teratur juga dapat memperkuat struktur tulang. Akan lebih
baik jika kamu bisa terkena sinar matahari di pagi hari, yaitu sekitar pukul 7
pagi. Karena sinar matahari membantu proses pengubahan provitamin D
menjadi vitamin D.
Jadi, untuk membentuk rangka yang baik kita perlu makan makanan yang
bergizi, memperlakukan tubuh kita dengan sikap yang benar, memperoleh
cukup sinar matahari pagi, tidak mengangkat beban berat yang melebihi
kemampuan tubuh, dan olahraga yang teratur.
Makanan bergizi merupakan salah satu cara dari banyak cara yang dapat
ditempuh untuk menjaga kesehatan rangka tubuh.
3. BEBAN OTOT SAAT BEKERJA

• KEKUATAN OTOT:
– TERGANTUNG DARI BANYAKNYA SERAT
– KEKUATAN MAKSIMUM, SERAT OTOT 0.3-0.4
N/mm² (1 KG=10 N) DARI CROSS SECTION
DAPAT MENGANGKAT BEBAN 3 – 4 KG
– WANITA DENGAN LATIHAN YANG SAMA
DENGAN PRIA DAPAT MENCAPAI KURANG
DARI 30% KEKUATAN PRIA
– KEKUATAN PALING BESAR PADA SAAT
PERMULAAN KONTRAKSI (RELAX)
A. CARA KERJA OTOT SINERGIS DAN ANTAGONIS
1. Otot Sinergis
Otot ini sering kali disebut dengan otot protagonis, yang ketika berkontraksi
menimbulkan gerak searah. Misalnya, yakni otot yang menyebabkan telapak tangan
dapat menengadah dan menelungkup. Otot ini melibatkan dua otot atau lebih yang
dapat bekerja sama dengan satu tujuan. Dengan demikian, otot tersebut
berkontraksi dan berelaksasi bersama-sama. Anda dapat menemui jenis otot ini pada
saat Anda menarik napas. Mengapa begitu, karena pada saat menarik nafas otot
antar tulang rusuk dapat mengembang dan berelaksasi secara bersama-sama.
2. Otot Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot
pertamaberkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik
atau terangkat. Sebaliknya,jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi
akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Dengan demikian, otot ini
bekerja ketika Anda meluruskan atau membengkokkan tangan, menggerakan tangan
mendekati dan menjauhi tubuh, menurunkan dan mengangkat tangan
B. MANUAL MATERIAL HANDLING
Manual material handling (MMH) adalah suatu kegiatan
transportasi yang dilakukan oleh satu pekerja atau lebih yang
melibatkan penggunaan enaga otot ( atau upaya ) dengan
melakukan kegiatan pengangkatan, penurunan, mendorong,
menarik, mengangkut, dan memindahkan barang.
Sebagian besar kecelakaan kerja dan near miss yang
menimpa manusia di tempat kerja disebabkan oleh faktor
perilaku dari manusia itu sendiri. Apa itu perilaku mengacu
pada tingkah laku, adat, sikap, social/lingkungan, emosi, nilai,
etika, kekuasaan, atau tindakan individu yang dapat diamati
oleh orang lain. Dengan kata lain, Peraturan Pemerintah UU
No. 1 Tahun 1970, tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
Bekerja tanpa alat bantu ( manual handling )
adalah setiap aktifitas yang menggunakan tenaga
otot untuk mengangkat, memindahkan,
mendorong, atau menahan sesuatu obyek.
Cidera-cidera ini mempengaruhi otot2 dan
jaringan2 lembut, akan tetapi bisa juga berakibat
kepada piringan sendi dan susunan tulang
belakang jika terlalu di paksakan. Di beberapa
kasus, cidera tulang punggung adalah disebabkan
aktifitas berulang yang mengerahkan Tenaga
untuk mengangkat atau memindahkan benda.
Berat adalah salah satu faktor dalam menentukan
risiko dari cidera karena manual handling.
KENALI POTENSI BAHAYA SAAT
MANUAL HANDLING YANG AKAN DI
LAKUKAN
- tubuh membungkuk
- tangan menjangkau.
- Benda yang di angkat
- bekerja di tempat sempit, atau licin
- Hentakan dan tubuh memuntir
- Frequency dan waktu pengangkatan
- Ketinggian objek yang di angkat
- High heels dsb
8 Prinsip umum manual lifting
1. Berfikir dan Dekatkan tubuh ke benda yang akan diangkat
2. Majukan kaki sedikit ke depan sejajar benda
3. Renggangkan kaki dan bengkokkan lutut terdepan
membentuk 90o
4. Pertahankan tulang punggung lurus, maksimum 200
menyudut terhadap vertikal.
5. Angkat beban dengan tumpuan kekuatan pada kedua lutut/
paha.
6. Sebelum mengangkat, luruskan pandangan ke depan (
horison ), masukkan dagu, agar ujung atas tulang punggung
terkunci.
7. Rapatkan lengan ke tubuh, pertahankan berat beban sejajar
dengan pinggang
8. Pegang beban dengan telapak tangan.
JANGAN MEMUTARKAN PINGGANG
ERGONOMI
PERTEMUAN 2
KERANGKA DAN OTOT PART 2

Nita Sri Handayani


JARINGAN OTOT
 Jaringan adalah sekumpulan sel-sel yang memiliki asal, bentuk dan fungsi
yang sama dan saling bekerja sama. Pada manusia dan hewan
terdapat beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf.

 Jaringan otot meliputi 40-50% berat badan. Otot dapat berkontraksi yang
kemudian akan menggerakkan tulang sehingga menghasilkan gerak.
Oleh sebab itu otot disebut sebagai alat gerak aktif, sedangkan rangka
disebut alat gerak pasif. Otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot
lurik/rangka, otot polos, dan otot jantung.
Ciri-ciri otot polos
- Letak menyusun alat-alat dalam misalnya dinding usus dan pembuluh
dara
- Bentuk sel ujungnya meruncing, inti berjumlah satu di tengah
- Kontrol saraf otot tak sadar (kontraksi tidak dikontrol oleh sistem saraf
sadar)
- Reaksi lambat
- Sifat kerja tidak cepat lelah
Ciri-ciri otot rangka/lurik:
- Letak menyusun otot yang melekat pada tulang rangka
- Bentuk sel bulat memanjang, ada banyak inti terletak di tepi
- Kontrol saraf otot sadar (kontraksi dikontrol oleh sistem saraf sadar)
- Reaksi cepat
- Sifat kerja cepat lelah
Ciri-ciri otot jantung:
- Letak menyusun otot pada dinding jantung
- Bentuk sel bulat memanjang dengan ujung bercabang, ada banyak
inti sel terletak di tengah
- Kontrol saraf otot tak sadar
- Reaksi lambat
- Sifat kerja tidak cepat lelah
SAKIT/NYERI OTOT AKIBAT KERJA
 Nyeri otot adalah nyeri yang timbul pada otot. Nyeri otot memiliki
nama klinis Mialgia. Karena semua bagian tubuh memiliki otot,
kondisi cukup umum untuk terjadi. Faktanya, semua orang pernah
mengalami kondisi ini paling tidak satu kali seumur hidup mereka.

 Kondisi ini biasanya mengenai lebih dari satu otot pada satu waktu
serta memiliki tingkatan yang beragam, dari ringan hingga parah.
Nyeri otot biasanya sembuh dalam beberapa hari, meskipun
beberapa kondisi baru bisa sembuh setelah beberapa bulan.
Kondisi ini dapat terjadi di semua bagian tubuh, namun beberapa
bagian dimana kondisi ini lebih umum terjadi adalah leher,
punggung, kaki, dan tangan.

PENYEBAB NYERI OTOT


Nyeri otot biasanya berkaitan dengan tekanan, penggunaan otot
yang berlebihan, atau cedera fisik akibat latihan atau pekerjaan.
Penyebab ini biasanya mudah untuk dikenali dan nyeri cenderung
hanya terjadi pada otot dimana cedera, luka berat, atau
penggunaan berlebihan tersebut terjadi.
Nyeri otot dapat disebabkan oleh salah satu atau
gabungan dari beberapa kondisi berikut:
• Penggunaan obat-obatan tertentu seperti statin
(untuk mengendalikan kolesterol) dan inhibitor ACE
(untuk mengatur tekanan darah) atau menambah
dosis obat-obatan tersebut
• Cedera yang berulang-ulang
• Sindrom keletihan kronis
• Kram otot
• Dermatomiositis, kondisi otot yang melibatkan
peradangan pada otot yang disertai dengan gatal-
gatal pada kulit (peradangan miopati)
• Ketidakstabilan elektrolit, yang disebabkan oleh
kekurangan kalsium dan potasium
• Fibromialgia, kondisi yang ditandai dengan nyeri
kronis yang menyebar ke seluruh tubuh; sebuah
kondisi yang berkaitan dengan keletihan, sakit
kepala, gangguan tidur dan kecemasan
PENCEGAHAN NYERI OTOT
Jika Anda sering mengalami nyeri otot yang disebabkan oleh tekanan
atau kegiatan fisik, maka ada beberapa cara untuk menghindari hal
tersebut. Di bawah ini adalah beberapa petunjuk untuk mencegah nyeri
otot:
• Selalu melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah Anda
melakukan kegiatan fisik yang berat
• Selalu menjaga asupan cairan, terutama pada saat cuaca panas dan
saat dimana Anda aktif secara fisik
• Latihan secara teratur
• Pada hari kerja yang panjang, lakukan peregangan otot secara teratur
untuk mencegah tekanan dan otot yang tegang

Referensi:
Bennett RM. “Fibromyalgia and chronic fatigue syndrome.” In: Goldman L,
Schafer AI, eds. Goldman’s Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia, Pa:
Saunders Elsevier; 2011:chap 282.
Sebuah
DAMPAK PSIKOLOGIS DARI NYERI OTOT penyakit dapat muncul
Gangguan Psikosomatis akibat banyak faktor. Penyakit
Gangguan psikosomatik dapat muncul sebagai akibat
dapat diartikan sebagai faktor lingkungan atau sosial.
reaksi jiwa pada fisik (soma). Penyakit dapat muncul juga
Menurut American akibat faktor genetik dan
Psychosomatic Society keturunan. Berbagai faktor
(2005), gangguan tersebut akan berinteraksi
psikosomatik berasal dari
dengan kompleks.
bahasa Yunani (Psyche=
jiwa dan Soma= fisik),
Faktor psikologis dapat sebagai
sehingga psikosomatik pencetus munculnya
dapat diartikan sebagai gangguan fisik, misalnya
hubungan fisik dan jiwa. gangguan tidur akibat
Ada hubungan yang sangat kecemasan, nyeri otot tengkuk
erat antara faktor fisik, faktos akibat stres atau diare dan nyeri
psikologis, dan sosial ulu hati akibat ketakutan.
terhadap perjalanan suatu
penyakit.
CARA PENGUKURAN ELECTROMYOGRAPHY
Elektromiografi (EMG) adalah teknik untuk mengevaluasi dan
rekaman aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot rangka. EMG
dilakukan menggunakan alat yang disebut Electromyograph,
untuk menghasilkan rekaman yang disebut Elektromiogram.
Sebuah. Electromyograph mendeteksi potensial listrik yang
dihasilkan oleh sel-sel otot ketika sel-sel ini elektrik atau neurologis
diaktifkan. Sinyal dapat dianalisis untuk mendeteksi kelainan
medis, tingkat aktivasi, perintah rekrutmen atau untuk
menganalisa biomekanik gerakan manusia atau hewan.
1. Cara Menghitung Denyut Nadi
Memeriksa denyut nadi bisa menjadi tanda apakah jantung bekerja
dengan baik atau tidak. Ayo periksa apakah Anda memiliki denyut
nadi normal atau tidak.

Denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih)


mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respon
terhadap detak jantung. Jumlah denyut nadi sama dengan detak
jantung. Ini karena kontraksi jantung menyebabkan peningkatan
tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Mengukur denyut nadi sama
artinya dengan mengukur denyut jantung.

Berapa denyut nadi normal?


Jumlah denyut nadi seseorang bisa berbeda dari orang lain. Denyut
nadi yang rendah biasanya terjadi jika kita sedang beristirahat. So,
berapa sih idealnya jumlah denyut nadi normal? Nadi manusia rata-rata
berdenyut sekitar 60-100 kali per menit. Semakin sehat seseorang,
semakin rendah denyut nadinya.
 Denyut nadi yang cepat dapat disebabkan oleh aktivitas olahraga; anemia;
mengonsumsi obat-obatan, stimulan (seperti kafein, amfetamin, pil diet, rokok),
dan alkohol; menderita demam atau beberapa jenis penyakit jantung; serta
kelenjar tiroid yang terlalu aktif, dan stres.

 Sedangkan denyut nadi rendah saat istirahat bisa dikarenakan oleh penyakit
jantung, mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati penyakit jantung, tingkat
kebugaran yang baik, kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme). Dan denyut
nadi lemah bisa diakibatkan adanya bekuan darah di lengan atau kaki,
penyakit pembuluh darah, penyakit jantung, dan gagal jantung.

Cek denyut nadi normal Anda


Bila penasaran apakah Anda memiliki denyut nadi normal atau tidak, ini
caranya: Letakkan dan tekan ujung jari telunjuk dan jari tengah pada pangkal
ibu jari di pergelangan tangan, lipatan belakang lutut, lipat paha, atau
cekungan leher depan/sisi batang tenggorokan.
Perhatikan jarum detik jam dan hitung denyut nadi selama 15 detik. Kalikan
denyut nadi dengan angka 4. Misalnya jika selama 15 detik, denyut nadi Anda
berjumlah 20, maka kalikan 20 dengan 4, dan didapatlah 80. Ini berarti nadi
Anda berdenyut 80 kali per menit (20x4=80).
NORDIC BODY MAP

 Nordic Body Map adalah sistem pengukuran keluhan sakit pada tubuh yang dikenal
dengan musculoskeletal. Sebuah sistem muskuloskeletal (sistem gerak) adalah sistem
organ yang memberikan hewan (dan manusia) kemampuan untuk bergerak
menggunakan sistem otot dan rangka. Sistem muskuloskeletal menyediakan bentuk,
dukungan, stabilitas, dan gerakan tubuh\

 Metode ‘Nordic Body Map” berbeda dengan ketiga metode yang telah dijelaskan .
Metode ini, merupakan metode yang digunakan untuk menilai tingkat keparahan
atas terjadinya gangguan atau cedera pada otot –otot skeletal.

 Dalam aplikasinya, metode “ Nordic Body Map ” dengan menggunakan lembar kerja
berupa peta tubuh (body map ) merupakan cara yang sangat sederhana, mudah
dipahami, murah dan memerlukan waktu yang sanga t singkat (± 5 menit) per individu.
Pengukuran gangguan otot skeletal dengan menggunakan kuesioner “Nordic Body
Map” sebaiknya digunakan untuk menilai tingkat keparahan gangguan otot skeletal
individu dalam kelompok kerja yang cukup banyak atau kelompok sample yang
dapat merepresentasikan populasi secara keseluruhan.
 PERAN OKSIGEN PADA KERJA OTOT:

 AEROBIK, DIMANA OKSIGEN MASIH TERSEDIA/DYNAMIC EFFORT


 ANAEROBIK, DIMANA TERDAPAT KEKURANGAN OKSIGEN, TIDAK ADA ENERGI,
LELAH/PEGAL DAN LEMAS/STATIC EFFORT
 KEKUATAN OTOT DIHUBUNGKAN DENGAN USIA
DAN JENIS KELAMIN

100

JENIS 90
KELAMIN PRIA
80

70

60
WANITA
50
40
20 30 40 50 60 USIA
POSISI KERJA
1. AKTIVITAS DI TEMPAT KERJA
A.Tempat Aktivitas Kerja di Industri
Tempat kerja merupakan suatu tempat yang
dapat menciptakan interaksi antara manusia
dengan alat-alat, mesin dan bahan dengan objek
pekerjaan yang bertujuan untuk menghasilkan
suatu produk
Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan,
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-
sumber bahaya. Sebagaimana diperinci dalam
pasal 2 (UU Nomor 1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja
SIKAP KERJA ERGONOMIS
1. MENGHINDARKAN SIKAP YANG
TIDAK ALAMIAH DALAM BEKERJA
2. BEBAN STATIS MENJADI SEMINIMAL
MUNGKIN
3. PEMBUATAN/PENENTUAN KRITERIA
DAN UKURAN BAKU PERALATAN
KERJA (MEJA, KURSI DLL)
4. DILAKUKAN SIKAP BERDIRI DAN
DUDUK SECARA BERGANTIAN
2. Aktivitas di Tempat Kerja

Setiap jenis pekerjaan memiliki karakteristik yang sangat beragam, hal ini
terkait dengan hasil yang diharapkan dan faktor-faktor penunjang seperti
perlatan yang disiapkan

a. SIKAP KERJA DUDUK


Beberapa jenis pekerjaan ada yang harus dilayani oleh pekerja dengan
posisi duduk seperti juru tik, pekerjaan di laboratorium, tukang jahit
manual atau bertenaga motor listrik (garment), pengedit film, sopir dan
sebagainya.

Posisi duduk atau bekerja dengan duduk, ada beberapa persyaratan


1.Terasa nyaman selama melaksanakan pekerjaannya.
2.Tidak menimbulkan gangguan psikologis.
3.Dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan memuaskan
Menurut Grandjean (1993) pelayanan pekerjaan
dengan pposisi duduk memiliki keuntungan,
antara lain pembebanan pada kaki, penggunaan
energi sehingga keperluan untuk sirkulasi darah
dapat dikurangi, dibandingan dengan bekerja
pada posisi berdiri

Posisi pelayanan kerja dengan posisi duduk,


tetunya tidak dapat digeneralisasikan sebab juru
tik yang menghadap monitor dengan penuh kon
sentrasi akan berbeda dengan tukang jahit manual
SIKAP KERJA DUDUK
• KEUNTUNGAN
1. Mengurangi kelelahan pada kaki
2. Terhindarnya sikap yg tidak alamiah
3. Berkurangnya pemakaian energi

• KERUGIAN
1. Melembeknya otot perut
2. Melengkungnya punggung
3. Efek buruk bagi organ bagian dalam
Kerja Duduk Lanjutan

Ditinjau dari aspek kesehatan, bekerja pada posisi duduk yang memerlukan
waktu lama dapat menumpulkan otot perut semakin, tulang belakang
melengkung, otot bagian mata terkonsentrasi sehingga cepat merasa lelah.
Kejadian teresebut, jika tidak diimbangi dengan rancangan tempat duduk
yang baik, tidak menutup kemungkinan terjadi gangguan dibagian
punggung, ginjal dan mata.

Alat yang digunakan dalam posisi kerja duduk


Bagian Meja:
Alas meja dapat disetel/disesuaikan dengan tinggi siku tenaga
kerja sehingga terbentuk performen tenaga kerja tinggi siku
sebesar 10 cm-15 cm di atas meja, ini agar terjadi performen
kerja yang nyaman (comnfortable).
Bagian Kursi:
Tinggi kursi dapat disetel naik atau turun dengan cara
memutar tiang sandaran kursi. Penyetelan ini digunakan
untuk menyesuaikan duduk setiap tenaga kerja sehingga
terbentuk awal performen lutut kaki tenaga kerja pada
sudut siku 90 derajat. Pada sandaran kursi juga dapat
disetel naik turun, hal ini dugunakan untuk penyesuaian
pinggang tenaga kerja agar tetap dalam tertahan oleh
sandaran kursi, sehingga otot rangka tidak mengalami
kelelahan yang berlebihan.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM POSISI
KERJA DUDUK
 Usahakan pekerjaan terlihat dengan kepala dan badan
tegak,kepala agak ke depan.
 Usahakan benda yang akan anda jangkau berada maksimal 15
cm di atas landasan kerja
 Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur
turun dan naik
B. SIKAP KERJA BERDIRI

Pekerjaan teknik yang dilayani dengan posisi berdiri dan waktunya


relatif rutin, seperti pelayanan permesinan, pemintalan benang, dan
perakitan komponen elektronik pada meja konveyor. Bekerja dalam
posisi berdiri memerlukan tenaga yang lebih besar dibandingkan
dengan posisi duduk, mengingat kaki sebagai tumpuan tubuh.

Posisi bekerja dengan berdiri :


Berdiri dengan posisi yang benar dengan tulang punggung yang lurus
dan bobot badan terbagi rata pada kedua tungkai. Selain itu
sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk, susunan,
ukuran dan penempatan mesin-mesin, penempatan alat-alat penunjuk,
cara-cara harus melayani mesin (macam gerak, arah dan kekuatan)
(Suma’mur, 1996).
SIKAP BERDIRI
• KEUNTUNGAN :
Otot perut tidak kendor, sehingga vertebra
(ruas tulang belakang) tidak rusak bila
mengalami pembebanan

• KERUGIAN :
Otot kaki cepat lelah
Pemenuhan kondisi kerja berdiri

Diperlukan mobilitas atau jalan


berpindah tempat
Diperlukan jangkauan tangan yang
lebih panjang
Terjadi kecenderungan mengerahkan
tenaga yang besar
Ruang kerja yang cukup luas untuk
selonjor kaki pekerja bila harus duduk
BERDIRI
PRINSIP DUDUK DAN BERDIRI
Terdapathal-hal yang perlu diperhatian dalam bekerja dengan posisi
berdiri, antara lain :
1. Berdiri bergantian dengan duduk dan berjalan
2. Ketinggian pekerja tergantung pada tugas
3. Ketinggian meja kerja harus disesuaikan
4. Menyediakan cukup ruang untuk kaki
5. Hindari jangkauan berlkebihan
6. Perubahan postur
7. Variasi tugas dan kegiatan
8. Postur duduk alternatif
9. Postur tangan dan lengan
10.Pilih model alat yg tepat
11.Alat genggam tidak boleh terlalu berat
12.Pemeliharaan alat kerja
13.Perhatikan bentuk genggaman
14.Hindari melakukan tugas diatas bahu
15.Hindari bekerja tangan di belakang tubuh
16.Lakukan gerakan yg diperlukan
posisi kerja & jangkauan kerja
C.SIKAP KERJA MENGANGKAT DAN
MEMBAWA BEBAN
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala,
bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat
menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat
gerakan yang berlebihan. Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang
ditetapkan ILO sbb:
Kemampuan beban yang
dapat diangkat
- Laki-laki dewasa 40 kg
- Wanita dewasa 15-20 kg
- Laki-laki (16-18 th) 15-20
kg
- Wanita (16-18 th) 12-15
kg
POSISI KERJA MENGANGKAT DAN MEMBAWA
BEBAN LANJUTAN..
1. POSISI BADAN
Kekuatan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain :
¨ Berat beban
¨ Kelenturan badan
¨ Posisi lengan
¨ Kecepatan proses lifting Ketika mengangkat dan
¨ Kecenderungan tubuh bagian atas ke samping membawa barang dengan
¨ Memutar badan beban maka posisi
¨ Ketegangan otot punggung dalam keadaan
lurus (diskus
intervertebralis), terihat
pada gambar 1 biru.Dengan
posisi ini beban akan
terdistribusi keseluruh
sendi yang berbeda (lutut,
tulang belakang).
POSISI KERJA MENGANGKAT BEBAN LANJUTAN...

2. MENGANGKAT YANG TEPAT DAN MEMBAWA


 Mengangkat dan memindahkan barang dalam pekerjaan
maupun dalam bengkel/ laboratorium maupun di kantor
sangat sering terjadi
 Pekerjaan yang rutin tersebut tidak memerlukan
pelatihan atau training secara khusus, tetapi mesih
diperlukan suatu instruksi yang tepat.
 Dalam bengkel/laboratorium megangkat dan membawa
serta memindahkan barang diajarkan secara teratur dan
diawasi secara terus menerus.
Posisi persiapan mengangkat tabung .
Tempatkan beban dibahu angkat Posisi berjalan dengan mengangkat
bagian bawah dengan posisi jongkok beban , waktu berjalan badan
tegak dimiringkan ke sisi
Pekerjaan mengangkat dan mengangkut jika tidak dilakukan dengan benar dan hati-hati
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Oleh sebab
itu maka teknik mengangkat dan mengangkut yang benar serta alat mengangkat dan
mengangkut yang ergonomis sangat diperlukan untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi
kerja. Kegiatan mengangkat dan mengangkut dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
1. Beban yang diperkenankan, jarak angkut dan intensitas pembebanan.
2. Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan yang licin, kasar, naik
turun, dll.
3. Ketrampilan bekerja.
4. Peralatan kerja.
5. Ukuran beban yang akan diangkut.
Disamping itu, jenis kelamin seseorang juga dapat mempengaruhi
kegiatan mengangkat dan mengangkut. Cara mengangkat dan
mengangkut yang baik harus memenuhi 2 prinsip kinetis, yaitu :
1. Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak
mungkin otot tulang yang lemah dibebaskan dari pembebanan.
2. Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan.
Mengangkat dengan posisi membung kukkan
badan, karena posisi tersebut sangat tidak
aman dan beban diterima langsung pada
ujung tulang belakang dekat kepala.
Mengangkat dengan posisi seperti ini ,beban
daapat meningkat menjadi lebih dari duakali
lipat berat sesungguhnya
Tidak diperbolehkan

Mengangkat baban dengan bentuk tertentu


perlu diperhatikan , pertama adalah cara
menangkap atau mengunci beban tidak
meluncur/lepas, dengansatu tangan dan posisi
jongkok tegak (punggung lurus), benda dapat
mulai diangkat,otot kaki yang bergerak keatas

mengangkat beban
bentuk tertentu
Mengangkat beban pada posisi jongkok
seperti yg dilakukan oleh seorang
olahraga angkat besi, dimana titik berat
beban berada pada posisi titik ideal
posisi angkat. Posisi jongkok punggung
dijaga lurus

mengangkat beban sport

Mengubah arah
kakiiketika pengangkatan lebih baikd
aripada memutar pinggul

mengangkat.transportasi barang
Memindahkan barang dari kiri ke kanan atau
sebaliknya dengan cara memutar badan
sangat tidak dianjurkan dan berbahaya
sekali. Hal tersebut dapat memutar tulang
belakang saat mengangkat dan menurunkan
barang . Yangperlu diperhatikan adalah
posisi berdiri, dimana benda yang akan
dipindah berada didepan kita, arah kaki
lurus, sedang arah berputar, posisi kaki 90 0
tidak boleh lebih. memindahkan beban
batas beban angkat
Sangat perlunya batas angkat bagi pelaksana di industri , maka Organisasi
kesehatan menetapkan tabel tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas
angkat
BATASAN ANGKAT (Kg) TINDAKAN
Tidak ada tindakan khusus yang perlu
Dibawah 16
diabaikan
Prosedur administratif dibutuhkan untuk
mengidentifikasi ketidakmampuan seseorang
dalam mengangkat beban tanpa
16 – 34
menanggung resiko yang berbahaya kecuali
dengan perantara alat bantu tertentu

Operator terpilih dan terlatih, menggunakan


34 – 55 sistem pemindahan material secara terlatih.
Harus dipengawasan supervisio.
Harus memakai peralatan teknis, operator
yang terlatih dan terpilih pernah mengikuti
Diatas 55 pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja
dalam industri, dan harus dibawah
pengawasan ketat

Sumber data : Komisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Inggris, 1982, Eko
Nurmianto, Konsep Dasar dan Aplikasinya, 1996, hal 153)
D. SIKAP KERJA MENGBUNGKUK

Salah satu sikap kerja yang tidak nyaman untuk diterapkan dalam
pekerjaan adalah membungkuk. Posisi ini tidak menjaga kestabilan tubuh
ketika bekerja. Pekerja mengalami keluhan nyeri pada bagian punggung
bagian bawah bila sikap kerja ini dilakukan berulang dengan periode yang
cukup lama.

Sikap kerja membungkuk dapat menyebabkan “slipped disks” dila


dibarengi dengan pengangkatan beban berlebih. Prosesnya sama dengan
sikap kerja membungkuk, tetapi akibat tekanan yang berlebih menyebabkan
ligamen pada sisi belakang rusak dan terjadi penekanan pada pembuluh
darah
Metode mengangkat beban
Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban.
Metode kinetik dari pedoman penanganan harus
dipakai yang didasarkan pada dua prinsip :
- Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot
punggung
- Untuk memulai gerakan horizontal maka
digunakan momentum berat badan.
Metoda ini termasuk 5 faktor dasar :
o Posisi kaki yang benar
o Punggung kuat dan kekar
o Posisi lengan dekat dengan tubuh
o Mengangkat dengan benar
o Menggunakan berat badan

https://www.slideshare.net/FarizAmalanda/ergon
omics-training-bba
FORMAT RANCANGAN TUGAS 2

Nama Mata Kuliah : Ergonomi Dasar SKS : 2


Program Studi : Psikologi Pertemuan ke : 4
Fakultas : Psikologi

A. TUJUAN TUGAS :
Mahasiswa mampu memahamai dan menjelaskan tentang posisi-posisi dalam
bekerja serta alat yang digunakan dalam berbagai poisisi kerja.
B. URAIAN TUGAS :
Obyek Garapan
Posisi kerja
Metode atau Cara pengerjaan
• Mahasiswa dalam satu dikelas dibagi menjadi kelompok
• Kemudian diberikan penentuan Jenis-jenis posisi kerja, antara lain : posisi kerja
duduk , posisi kerja berdiri , dan posisi kerja mengangkat dan mengangkut ,
posisi kerja membungkuk,
• Setiap kelompok diminta untuk menguraikan dan menjelaskan mengenai jenis-
jenis posisi pekerjaan yang telah ditentukan, sertakan contoh pekerjaannya,
uraikan jenis pekerjaannya, kemudian sebutkan peralatan kerja yang
digunakan, berapa lama bekerja dalam 1 hari dan jelaskan dampak fisik dan
psikologi dari posisi kerja tersebut.
• Presentasikan hasil rangkuman tersebut di depan kelas
PERTEMUAN 5
KONDISI DALAM
LINGKUNGAN KERJA DAN
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA
1. PENCAHAYAAN
1. PENCAHAYAAN

A. Definisi Cahaya

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun 2002,


pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.

Pencahayaan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan merupakan


salah satu faktor penting dalam meningkatkan kenyamanan dalam bekerja.
Pencahayaan yang kurang baik dapat menyebabkan berbagai keluhan
kesehatan khususnya pada kesehatan mata. Beberapa keluhan yang terkait
dengan pencahayaan yang kurang baik di tempat kerja adalah sakit kepala,
kelelahan mata, mata kering, mata perih, serta keluhan pada leher dan bahu.
Prinsip umum pencahayaan adalah bahwa cahaya yang
berlebihan tidak akan menjadi lebih baik. Penglihatan
tidak menjadi lebih baik hanya dari jumlah atau
kuantitas cahaya, tetapi juga dari kualitasnya.

Cahaya alam yang masuk melalui jendela dapat dipakai


sebagai sumber pencahayaan di dalam bangunan,
sekaligus upaya untuk menghemat energi. Oleh karena
itu perlu strategi desain pencahayaan dengan
memanfaatkan cahaya alam secara optimal. Desain
pencahayaan yang optimal meliputi: optimasi kuantitas
cahaya langit, menjaga kenyamanan visual, dan menjaga
kesejukan, serta menghemat energi(Harten P.Van,
Setiawan E, 1985: 36-42).
B. SYARAT PENCAHAYAAN YANG BAIK UNTUK BEKERJA

Instalasi Pencahayaan
Pencahayaan dimaksudkan untuk :
 Melihat obyek dengan jelas
 Memudahkan pekerjaan
 Menghindari kecelakaan kerja
 Meningkatkan kesan menyegarkan
 Membantu menciptakan lingkungan kerja
yang aman dan nyaman
C. SUMBER CAHAYA :
 Penerangan alami: Berapa banyak cahaya matahari mencapai di
dalam sebuah ruangan, tergantung pada jumlah dan arah sinar
matahari, awan, dataran lokal, dan musim. Selain itu, ukuran, orientasi
dan kebersihan dari jendela adalah penting. Jumlah cahaya matahari
memasuki tempat kerja dapat dikendalikan dengan kaca berwarna,
fentilasi, dan tirai sehingga tidak menyebabkan silau atau membuat
area kerja terlalu terang.
 Penerangan buatan (lampu) : Jumlah cahaya, warna cahaya itu
sendiri, dan warna yang bervariasi dengan objek yang tampil harus
sesuai dengan tempat kerja dan tugas
D. KEGUNAAN PENCAHAYAAN DITEMPAT KERJA

Untuk melihat dengan mudah pekerjaan-pekerjaan yang bersifat


visual, dapat memberikan lingkungan kerja yang aman dan
menjaga/mempertahankan efesiensi kerja

E. JENIS PENCAHAYAAN
Cahaya (Penerangan) Alami berasal dari matahari
Cahaya (Penerangan) Buatan berasal dari lampu

Penerangan Alami yang baik


Jarak antara gedung-gedung atau bangunan-banguna harus
sedemikian rupa tidak menganggu masuknya cahaya kedalam
ruangan
Setiap tempat kerja harus mendapat penerangan yang cukup
untuk melakukan pekerjaan
G. AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI PENCAHAYAN TERHADAP
PERSEPSI
 Kualitas pencahayaan yang memadai merupakan salah satu
aspek yang mendukung terlaksananya suatu aktivitas.
Aktivitas seperti membaca, menulis atau mengerjakan tugas
akan membutuhkan standar tingkat kualitas pencahayaan
yang berbeda. Untuk mengukur terpenuhinya standar tingkat
kualitas pencahayaan masing-masing pekerjaan tersebut
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pengukuran
langsung menggunakan lux meter atau dengan mengetahui
persepsi pengguna terhadap cahaya.

 Berdasarkan persepsi pengguna, kualitas pencahayaan yang


memadai adalah yang memberikan intensitas pencahayaan
sesuai standar
H. ALAT PELINDUNG DARI CAHAYA
Alat – alat pelindung mata ( Eyes Protection ) dan muka
 Fungsi alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi
untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya ,
paparan partikel-partikel yang melayang di udara dan di badan air. Percikan
benda-benda kecil panas, atau uap panas,radiasi gelombang elektromagnetik
yang mengion maupun yang tidak mengion , pancaran cahaya , benturan atau
pukulan benda keras atau benda tajam.

 Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata pengaman
( spectacles ) goggles, tameng muka ( face shield ). Masker selam , tameng
muka dan kacamata pengaman dalam kesatuan ( full face masker )
http://medansafety.com/fungsi-jenis-alat-pelindungan-diri/
J. KONDISI DAN TATA LETAK
MATA TERHADAP CAHAYA Lokal-penerangan umum menggunakan perlengkapan
Penerangan umum menyediakan ‘overhead’, selain perlengkapan langit-langit untuk
pencahayaan yang cukup meningkatkan tingkat pencahayaan untuk penggunaan
seragam. Sebuah contoh : perlengkapan tertentu.
langit-langit yang menyala di area yang
luas

Lokal (atau tugas) pencahayaan meningkatkan tingkat


cahaya di atas pekerjaan dan lingkungan
sekitarnya. Pencahayaan setempat sering memungkinkan
pengguna untuk menyesuaikan dan kontrol pencahayaan
dan menyediakan fleksibilitas untuk setiap pengguna.
Berbagai jenis lampu dirancang untuk mendistribusikan cahaya dalam cara yang berbeda. Perlengkapan ini
dikenal sebagai:
 langsung,
 langsung-tidak langsung,
 tidak langsung, dan
 terlindung (berbagai jenis).

Langsung : 90 sampai 100 persen dari cahaya terdiditribusikan ke bawah menuju area kerja. Pencahayaan
langsung cenderung untuk menciptakan bayangan.

Langsung-tidak langsung : mendistribusikan cahaya lampu yang sama ke atas dan ke bawah. Mereka
memantulkan cahaya dari langit-langit dan permukaan ruangan lainnya. Sedikit cahaya dipancarkan
horizontal, berarti dapat mengurangi silau.
Tidak langsung : mendistribusikan 90 sampai 100 persen dari cahaya ke atas. Dinding langit-langit dan bagian
atas harus bersih dan sangat reflektif untuk memungkinkan cahaya untuk mencapai area kerja. Mereka
menyediakan penerangan yang paling baik dari semua jenis, dan paling sedikit silau. Jenis ini biasa digunakan di
kantor.

Terlindung : menggunakan diffusers, lensa, dan tirai untuk menutupi lampu dari pandangan langsung, sehingga
membantu untuk mencegah silau dan mendistribusikan cahaya. Diffusers yang tembus atau semi-transparan
(tembus) mencakup dibuat biasanya dari kaca atau plastik. Mereka digunakan pada bagian bawah atau sisi
lampu untuk mengontrol kecerahan.
I. DAMPAK FISIK DAN PSIKOLOGIS YANG DITIMBULKAN
DARI PENCAHAYAAN

DAMPAK FISIK :
1. Kelelahan Mata
Dulhadi (1994), mengatakan penerangan yang kurang dari cukup
intensitasnya akan menyebabkan kelelahan pada mata yang sangat
membahaya karyawan. Sistem pencahayaan yang buruk dapat
mengakibatkan kelelahan (Tarwaka dkk., 2004). Kelelahan adalah
fungsi mekansime perlindungan tubuh agar terhindar dari
kerusakan serius yang berdampak menurunnya effisiensi kerja dan
kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Menurut Dessler (1997)
bahwa kelelahan pada individu dapat mengakibatkan kecelakaan
kerja.
2. Keluhan Pegal di daerah mata
Pencahayaan yang tidak memadai akan menyebabkan kelelahan
pada otot dan saraf mata yang berlanjut pada
kelelahan lokal mata dan akhirnya kelelahan keseluruhan
fisiologis pada seorang pekerja. Kelelahan yang timbul
kemudian akan mengakibatkan turunnya konsentrasi kerja,
meningkatkan tingkat kesalahan dalam bekerja yang berujung
pada tingginya cacat produksi.

3. Meningkatnya kecelakaan kerja


Menurut Lianto & Kurniawan (2002), penerangan yang terlalu
besar membuat rasa panas dan menimbulkan kegelisahan,
sebaliknya penerangan yang kurang dapat mempengaruhi aspek
fisiologis pekerja seperti mengantuk dan dapat mempengaruhi
konsentrsi kerja yang menimbulkan kesalahan kerja yang
tinggi.
DAMPAK PSIKOLOGIS
Kelalahan Mental
Penerangan sangat mempengaruhi kemampuan manusia
untuk melihat obyek secara jelas, cepat tanpa
menimbulkan kesalahan. Kebutuhan akan pencahayaan
yang baik, akan makin diperlukan apabila kita
mengerjakan suatu pekerjaan yang memerlukan
ketelitian karena penglihatan. Pencahayaan yang terlalu
suram mengakibatkan mata pekerja makin cepat lelah
karena mata akan berusaha untuk melihat, dimana
lelahnya mata mengakibatkan kelelahan mental, lebih
jauh lagi keadaan tersebut bisa menimbulkan rusaknya
mata, karena bisa menyilaukan.
Macam Instalasi Pencahayaan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No:
1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri, standar pencahayaan di
tempat kerja (perkantoran) minimal adalah 100 lux. Pencahayaan yang
baik di tempat kerja bermanfaat untuk:
1. Mampu mengurangi risiko kecelakaan kerja dan masalah kesehatan
2. Konsentrasi dan ketelitian yang lebih baik di tempat kerja
3. Tempat kerja yang lebih terang, lebih bersih sehingga menghasilkan
lingkungan yang aktif dan bersemangat
4. Hasil kerja yang baik
5. Visibilitas dan ketelitian yang lebih baik serta meningkatkan
kecepatan kerja dalam menghasilkan produk
2. SUHU
a. Definisi Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan
untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk
mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan
teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.

b. Suhu yang baik dalam bekerja


Indor climate adalah kondisi fisik sekeliling dimana kita melakukan aktifitas tertentu yang
meliputi hal-hal sebagai berikut : temperatur udara, temperatur permukaan sekeliling,
kelembaban udara, dan aliran perpindahan udara.

Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia memiliki suhu yang berbeda-beda. Tubuh
manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal ini dengan suatu sistem tubuh
yang sangat sempurna sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi
diluar tubuhnya. Tetapi kemampuan manusia untuk menyesuaikan ini memiliki batas, yaitu bahwa
tubuh mausia masih dapat menyesuaikan dirinya dengan suhu luar jika perubahan suhu di luar
tubuh tidak melebihi 20 % untuk kondisi panas, dan 35 % untuk kondisi dingin. Kesemuanya dari
keadaan normal tubuh.
 Tubuh manusia dapat menyesuaikan diri karena kemampuannya
untuk melakukan proses konveksi, radiasi, dan penguapan jika
terjadi kekurangan atau lebih panas. Menurut penyelidikan,
apabila suhu udara lebih rendah dari 17 ºC, berarti suhu udara ini
ada dibawah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri (35%
dibawah normal), maka tubuh manusia akan mengalami
kedinginan karena hilangnya panas tubuh yang sebagian besar
diakibatkan oleh konveksi dan radiasi, juga sebagian kecil akibat
penguapan.

 Sebaliknya apabila temperatur udara terlampau panas


dibandingkan temperatur normal tubuh, maka akan
menerima panas akibat konveksi dan radiasi yang jauh
lebih besar dari kemampuan tubuh untuk mendinginkan
dirinya melalui sistem penguapan. Ini menyebabkan suhu
tubuh menjadi ikut naik dengan lebih tingginya suhu
udara.
Kemampuan beradaptasi setiap orang berbeda, tergantung pada daerah tempat
orang tersebut biasa hidup. Orang yang biasa hidup di daerah panas berbeda
kemampuan beradaptasinya dengan orang yang biasa hidup di daerah dingin atau
sedang. Tichauer telah menyelidiki pengaruh suhu terhadap produktivitas pada
pekerja penenun kapas, yang menyimpulkan bahwa tingkat produksi paling tinggi
dicapai pada kondisi suhu antara 75 – 80 °F (24 – 27 ºC).

c. Menjaga Suhu Tubuh


 Manusia memiliki mekanisme pengaturan untuk bisa mempertahankan suhu tubuh
tetap optimal dalam berbagai macam kondisi lingkungan. Suhu tersebut, utamanya
dipertahankan pada suhu 37 °C apabila diukur secara oral atau melalui mulut. Akan
tetapi, suhu tubuh masih dianggap normal apabila suhu tubuh dalam rentang 35,5⁰
C pada pagi hari hingga 37,7⁰C pada malam hari. Rata-ratanya adalah 36,7⁰C.
Pengaturan suhu ini amat penting supaya metabolisme sel tetap optimal.

 Suhu tubuh bagian dalam, seperti pada organ-organ dalam, umumnya tetap konstan
37,8 ⁰C. Sementara itu, pada tubuh bagian luar seperti kulit, suhunya lebih rendah
serta lebih bervariasi. Perubahan suhu tersebut juga berfungsi dalam pengaturan
suhu supaya suhu pada organ-organ dalam tetap terjaga dalam batas optimal.
D. SUHU KERJA DI DALAM DAN DI LUAR RUANGAN

KENYAMANAN SUHU ( Thermal Comfort )


Kenyamanan suhu terdiri dari dasar fisiologi suatu kenyaman,efek sampingan dari suatu ketidak
nyamanan,daerah temperatur secara fisiologi,rentang temperatur yang nyaman,empat faktor klimatik dan
kenyamanan

ketidaknyamanan merupakan suatu proses biologi yang sederhana untuk semua jenis mahluk yang berdarah
panas untuk menstimulasi agar melakukan suatu langkah utama untuk meretorasi kembali suatu proses
pertukaran pana yang benar. ketidaknyamanan akan mengakibatkan perubahan fungsional pada organ yang
bersesuaian pada tubuh manusia.

jika seseorang ditempatkan pada suatu ruangan dan diberikan temperatur yang berbeda maka akan terjadi
rentang pertukaran panas yang menyatakan kondisi tubuh dalam keadaan setimbang karena dalam rentang
ini pertukaran panas akan dapat dijaga dengan mengalirnya darah keseluruh organ tubuh. rentang
temperatur dimana manusia merasakan kenyamanan adalah sangat bervariasi bergantung pada,pertama dari
jenis pakaian yang dipakai,kedua dari aktivitas fisik yang telah dilakukan
d. Suhu dan Luas Ruangan

Berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002


TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA, dalam PERSYARATAN DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
KERJA PERKANTORAN
Point 3 mengenai :
III. UDARA RUANGAN
A. Persyaratan 1. Suhu dan kelembaban
- Suhu : 18 – 28 0 C
- - Kelembaban : 40 % - 60 %
- Pertukaran udara :Untuk ruangan kerja yang tidak menggunakan pendingan harus memiliki lubang ventilasi
minimal 15% dari luas lantai dengan menerapkan sistim ventilasi silang:

- Suhu dan kelembaban Agar ruang kerja perkantoran memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan
upaya-upaya sebagai berikut :
- a) Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m.
- b) Bila suhu udara > 28 0 C perlu menggunakan alat penata udara seperti Air Conditioner (AC), kipas angin,
dll. 6
- c) Bila suhu udara luar < 18 0 C perlu menggunakan pemanas ruang.
- d) Bila kelembaban udara ruang kerja > 60 % perlu menggunakan alat dehumidifier.
- e) Bila kelmbaban udara ruang kerja < 40 % perlu menggunakan humidifier (misalnya : mesin pembentuk
aerosol).
PERTUKARAN UDARA
- Agar pertukaran udara ruang perkantoran dapat berjalan dengan baik maka perlu dilakukan upaya-upaya
sebagai berikut :
- a) Untuk ruangan kerja yang tidak ber AC harus memiliki lubang ventilasi minimal 15% dari luas lantai dengan
menerapkan sistem ventilasi silang.
- b) Ruang yang menggunakan AC secara periodik harus dimatikan dan diupayakan mendapat pergantian udara
secara alamiah dengan cara membuka seluruh pintu dan jendela atau dengan kipas angin.
- c) Membersihkan saringan/filter udara AC secara periodik sesuai ketentuan pabrik.

e. Alat Pelindung Dari Suhu


https://www.academia.edu/15491795/ALAT_PELINDUNG_DIRI?auto=download
F. Dampak Fisik dan Psikologis yang ditimbulkan dari suhu

 Peningkatan suhu dapat menghasilkan kenaikan prestasi kerja, namun disisi lain dapat
pula menurunkan prestasi kerja. Kenaikan suhu pada batas tertentu dapat menimbulkan
semangat yang akan merangsang prestasi kerja, tetapi setelah melewati ambang batas
tertentu kenaikan suhu ini sudah mulai mengganggu suhu tubuh yang dapat
mengakibatkan terganggunya prestasi kerja

 Yang terpenting adalah mengkondisikan ruangan kerja agar setiap pekerja didalamnya
dapat merasa nyaman bekerja tanpa merasakan gangguan panas atau dingin. Kondisi
ekstrem pada lingkungan kerja sebaiknya dihindari, karena tekanan/terpaan panas yang
mengenai tubuh manusia dapat mengakibatkan berbagai permasalahan kesehatan
hingga kematian. Kematian tersebut diakibatkan oleh berbagai penyakit yang
diakibatkan oleh terpaan panas pada tubuh
Berbagai penyakit tersebut meliputi:
Heat Rash
merupakan gejala awal dari yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat tekanan panas. Penyakit ini
berkaitan dengan panas, kondisi lembab dimana keringat tidak mampu menguap dari kulit dan pakaian.
Penyakit ini mungkin terjadi pada sebgaian kecil area kulit atau bagian tubuh. Meskipun telah diobati pada
area yang sakit produksi keringat tidak akan kembali normal untuk 4 sampai 6 minggu.

Heat Syncope
adalah ganggunan induksi panas yang lebih serius. Ciri dari gangguan ini adalah pening dan pingsan akibat
berada dalam lingkungan panas pada waktu yang cukup lama.

Heat Cramp
merupakan penyakit yang menimbulkan gejala seperti rasa nyeri dan kejang pada kakai, tangan dan abdomen
banyak mengeluarkan keringat. Hal ini disebabkan karena ketidak seimbangan cairan dan garam selama
melakukan kerja fisik yang berat di lingkungan yang panas.
Heat Exhaustion
merupakan penyakit yang diakibatkan oleh berkurangnya cairan tubuh atau volume
darah. Kondisi ini terjadi jika jumlah air yang dikeluarkan seperti keringat melebihi
dari air yang diminum selama terkena panas. Gejalanya adalah keringat sangat
banyak, kulit pucat, lemah, pening, mual, pernapasan pendek dan cepat, pusing
dan pingsan. Suhu tubuh antara (37°C
– 40°C).

Heat Stroke
merupakan penyakit gangguan panas yang mengancam nyawa yang terkait dengan
pekerjaan pada kondisi sangat panas dan lembab. Penyakit ini dapat menyebabkan
koma dan kematian. Gejala dari penyakit ini adalah detak jantung cepat, suhu
tubuh tinggi 40oC atau lebih, panas, kulit kering dan tampak kebiruan atau
kemerahan, tidak ada keringat di tubuh korban, pening, menggigil, mual, pusing,
kebingungan mental dan pingsan.

Multiorgan-dysfunction Syndrome Continuum


merupakan rangkaian sindrom/gangguan yang terjadi pada lebih dari satu/
sebagian anggota tubuh akibat heat stroke, trauma dan lainnya
Berikut akan ditunjukkan kondisi-kondisi manusia dimana suhu tubuhnya terlalu tinggi dan terlalu rendah.

Keadaan Kondisi Tubuh Saat Kondisi Panas:

37°C (98.6°F) – Suhu tubuh normal (36-37.5°C / 96.8-99.5°F).


38°C (100.4°F) – berkeringat, sangat tidak nyaman, sedikit lapar.
39°C (102.2°F) – Berkeringat, kulit merah dan basah, napas dan jantung bedenyut kencang, kelelahan,
merangsang kambuhnya epilepsi.
40°C (104°F) – Pingsang, dehidrasi, lemah, sakit kepala, muntah, pening dan berkeringat.
41°C (105.8°F) –Keadaan gawat. Pingsan, pening, bingung, sakit kepala, halusinasi, napas sesak, mengantuk
mata kabur, jantung berdebar.
42°C (107.6°F) – Pucat kulit memerah dan basah, koma, mata gelap, muntah dan terjadi gangguan hebat.
Tekanan darah menjadi tinggi/rendah dan detak jantung cepat.
43°C (109.4°F) –Umumnya meninggal, kerusakan otak, gangguan dan goncangan hebat terus menerus, fungsi
pernafasan kolaps.
44°C (111.2°F) or more – Hampir dipastikan meninggal namun ada beberapa pasien yang mampu bertahan
hingga diatas 46°C (114.8°F).
Keadaan Tubuh Saat Kondisi Dingin:

37°C (98.6°F) – Suhu tubuh normal (36-37.5°C / 96.8-99.5°F).


36°C (96.8°F) – Menggigil ringan hingga sedang.
35°C (95.0°F) –(Hipotermia suhu kurang dari 35°C / 95.0°F) Menggigil keras, kulit menjadi biru/keabuan.
Jantung menjadi berdegup.
34°C (93.2°F) –Mengggil yang sanagat keras, jari kaku, kebiruan dan bingung. Terjadi perubahan perilaku.
33°C (91.4°F) –Bingung sedang hingga parah, mengantuk, depresi, berhenti menggigil, denyut jantung lemah,
napas pendek dan tidak mampu merespon rangsangan.
32°C (89.6°F) –Kondisi gawat. Halusinasi, gangguan hebat, sangat bingung, tidur yang dalam dan menuju
koma, detak jantung rendah , tidak menggigil.
31°C (87.8°F) –Comatose, tidak sadar, tidak memiliki reflex, jantung sangat lamabat. Terjadi gangguan irama
jantung yangs serius.
28°C (82.4°F) –Jantung berhenti berdetak pasien menuju kematian.
24-26°C (75.2-78.8°F) or less - Terjadi kematian namun beberapa pasien ada yang mampu bertahan hidup
hinggan dibawah 24-26°C (75.2-78.8°F)
PERTEMUAN 5 (Lanjutan..)
KONDISI DALAM
LINGKUNGAN KERJA DAN
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA
2. SUHU, BISING DAN GETARAN
3. KEBISINGAN

Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang bersifat
mengganggu pendengaran dan dapat menurunkan daya dengar seseorang yang
terpapar (WHS, 1993).

Menurut Babba (2007), kebisingan di tempat kerja diklasifikasikan ke dalam dua


jenis golongan, yaitu :
a. Kebisingan yang tetap (steady noise) dipisahkan lagi menjadi dua
jenis, yaitu :
Kebisingan dengan frekuensi terputus (discrete frequency noise). Kebisingan
ini merupakan nada-nada murni pada frekuensi yang beragam. Contohnya suara
mesin, suara kipas dan sebagainya.

Kebisingan tetap (Broad band noise), kebisingan dengan frekuensi terputus


dan Brod band noise sama-sama digolongkan sebagai kebisingan tetap (steady
noise). Perbedaannya adalah broad band noise terjadi pada frekuensi yang lebih
bervariasi
b. Kebisingan tidak tetap (unsteady noise) dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu :
Kebisingan fluktuatif (fluctuating noise), kebisingan yang selalu berubah-ubah selama rentang
waktu tertentu.
Intermitent noise, kebisingan yang terputus-putus dan besarnya dapat berubah-ubah. Contoh
kebisingan lalu lintas.
Kebisingan impulsif (Impulsive noise), kebisingan ini dihasilkan oleh suara-suara berintensitas
tinggi (memekakkan telinga) dalam waktu relatif singkat, misalnya suara ledakan senjata dan
alat-alat sejenisnya.

2. DAMPAK KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN


Menurut Babba (2007) kebisingan dengan intensitas tinggi dapat berdampak buruk pada
kesehatan antara lain :
a. Gangguan fisiologis
Gangguan fisiologis adalah gangguan yang pertama timbul akibat bising, fungsi pendengaran
secara fisiologis dapat terganggu. Pembicaraan atau instruksi dalam pekerjaan tidak dapat
didengar secara jelas, sehingga dapat menimbulkan gangguan lain seperti: kecelakaan.
Pembicaraan terpaksa berteriak-teriak sehingga memerlukan tenaga ekstra dan juga menambah
kebisingan
b. Gangguaan psikologis
Gangguan fisiologis apabila terjadi terlalu lama dapat menimbulkan gangguan psikologis.
Kebisingan dapat mempengaruhi stabilitas mental dan reaksi psikologis, seperti rasa khawatir,
jengkel, takut dan sebagainya.

c. Gangguan patologis organis


Gangguan kebisingan yang paling menonjol adalah pengaruhnya terhadap alat pendengaran atau
telinga, yang dapat menimbulkan ketulian yang bersifat sementara hingga permanen.

d. Komunikasi
Kebisingan dapat menganggu pembicaraan dan kebisingan mengganggu kita dalam menangkap dan
mengerti apa yang dibicarakan oleh orang lain.

Pengaruh akibat terpapar kebisingan keras lainnya adalah adanya rasa mual, lemas, stres, sakit
kepala bahkan peningkatan tekanan darah (Pulat, 1992). Menurut Chanlett (1979), selain
berdampak pada gangguan pendengaran, terdapat efek kebisingan lainnya, yaitu: gangguan tidur
dan istirahat, mempengaruhi kapasitas kerja pekerja. Dari segi fisik gangguan kebisingan dapat
berupa pupil yang membesar, dari segi psikologis kebisingan dapat menimbulkan stress, penyakit
mental, dan perubahan sikap atau kebiasaan.
3. JENIS-JENIS GANGGUAN PENDENGARAN

a. Gangguan pendengaran konduktif


Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika getaran suara di udara tidak sampai
ke telingabagian dalam sebagaimana mestinya. Jika ada sesuatu yang menghalangi saluran telinga
(zat lilin, cairan, penumpukan kalsium pada tulang telinga), maka terjadi ganguan pendengaran
konduktif. Biasanya suara masih bisa terdengar namun lemah, teredam atau terdistorsi.
Umumnya, gangguan pendengaran konduktif tidak menyebabkan ketulian total.

b. Gangguan pendengaran saraf


Gangguan pendengaran saraf (tuli saraf) terjadi ketika saraf pendengaran dari liang telinga yang
menuju ke otak gagal membawa informasi suara ke otak. Ketulian saraf akan menyebabkan
hilangnya kenyaringan atau kejelasan dalam suara yang diterima.

c. Gangguan pendengaran campuran


Gangguan pendengaran campuran merupakan kombinasi dari gangguan pendengaran konduktif
dan saraf.
ALAT PELINDUNG TELINGA

Alat pelindung telinga adalah alat untuk menyumbat telinga atau penutup telinga yang digunakan atau
dipakai dengan tujuan melindungi, mengurangi paparan kebisingan masuk kedalam telinga. Fungsinya adalah
menurunkan intensitas kebisingan yang mencapai alat pendengaran. Alat pelindung umumnya dapat
dibedakan menjadi:
1. Sumbat Telinga (Ear Plug)
Ukuran, bentuk, dan posisi saluran telinga untuk tiap-tiap individu berbeda-beda dan bahkan antar kedua
telinga dari individu yang sama berlainan. Oleh karena itu sumbat telinga harus dipilih sesuai dengan ukuran,
bentuk, posisi saluran telinga pemakainya. Diameter saluran telinga berkisar antara 3-14 mm, tetapi paling
banyak 5-11 mm. Umumnya bentuk saluran telinga manusia tidak lurus, walaupun sebagian kecil ada yang
lurus. Sumbat telinga dapat mengurangi bising sampai dengan 30 dB.
2. Tutup telinga (ear muff)
Tutup telinga terdiri dari dua buah tudung untuk tutup telinga, dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi
untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian yang lama, sering ditemukan efektifitas telinga
menurun yang disebabkan oleh bantalan mengeras dan mengerut akibat reaksi bahan bantalan dengan minyak
kulit dan keringat. Tutup telinga digunakan untuk mengurangi bising s/d 40-50 dB dengan frekuensi 100-
8000Hz.
3. Helmet/enclosure
Menutupi seluruh kepala dan digunakan untuk mengurangi intensitas bising maksimum 35 dBA pada 250 Hz
sampai 50 dBA pada frekuensi tinggi.
Alat Pelindung Telinga

Sumbat telinga (ear plug) dan


penutup telinga (ear muff).

Berfungsi untuk melindungi alat


pendengaran terhadap
kebisingan atau tekanan.
4. GETARAN

Getaran adalah suatu factor fisik yang bekerja pada manusia dengan penjalaran ( Transmission ) dari pada
tenaga mekanik yang berasal dari sumber goyangan ( osilattor ). Getaran kerja adalah getaran mekanis yang ada
ditempat kerja dan berpengaruh terhadap tenaga kerja. Getaran dihasilkan oleh :
- Mesin-mesin diesel, mesin produksi
- Kendaraan-kendaraan, Tractor, truk, bus, tank dll
- Alat-alat kerja tangan ( hand tool ) dengan menggunakan mesin : jack hammer ( pembuka jalan ),
pneumatic hammer ( pabrik besi ), jack lec drill ( pengebor batu gunung, karang dll )

A. Jenis-jenis getaran kerja


1. Getaran Umum ( Whole body vibration )
Getaran ini berpengaruh terhadap seluruh tubuh, dihantarkan melalui bagian tubuh tenaga kerja yang menopang
seluruh tubuh. Misalnya : kaki saat berdiri, pantat pada saat duduk, punggung saat bersandar, lengan saat
bersandar. Getaran ini mempunyai frekwensi 5 – 20 Hz.

2. Getaran Setempat ( Hand arm vibration )


Getaran yang merambat melalui tangan atau lengan dari operator atal yang bergetar. Getaran ini mempunyai
frekwensi 20 – 500 Hz.
Pengaruh getaran terhadap tenaga kerja

A. Getaran Umum ( wbv )


Sesuai dengan tingkatnya dapat dibagi menjadi 3 macam :
- Mengganggu kenyamanan kerja
- Mempercepat timbulnya kelelahan kerja
- Menimbulkan gangguan kesehatan tenaga kerja

Gangguan kesehatan yang ditimbulkan Wbv yaitu :


1 Gangguan aliran darah
2 Gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan degeneratif syaraf.
3 Gangguan metabolisme/ pencernaan / pertukaran oxygen dalam paru-paru
4 Gangguan pada otot atau persendian

Gejala yang timbul yaitu pusing, ngantuk, sakit perut, mual, pegal-pegal, kaki kesemutan.
Mesin-mesin yang menghasilkan Wbv biasanya berkisar antara 1 – 20 Hz
Efek terhadap gangguan kesehatan berlangsung jangka panjang.
Pada stadium I
Terjadi gangguan perut : kembung, mual, kolik usus
gangguan penglihatan : mata berkunang – kunang
gangguan syaraf : insomnia, gangguan keseimbangan
Pada stadium II
Terjadi gangguan : pada otot / sendi
B. Getaran setempat ( Hav )

Sensitivitas maximum pada frekwensi 12 – 16 Hz.


Gangguan kesehatan yang ditimbulkan adalah WFS ( white fingers syndrome )
Gangguan dapat berupa penyempiten pembuluh darah, gangguan syaraf perifer, gangguan tulang sendi dan
otot. Gejala yang timbul berupa jari-jari pucat dan kaku, mati rasa terhadap suhu / sentuhan. Terjadinya
gejala tersebut memerlukan jangka waktu 3 – 6 tahun dengan melalui beberapa stadium yaitu :

Stadium I : Ujung jari pucat,rasa kaku pada waktu dingin atau bangun tidur.
Stadium II : Perluasan jari pucat, kesemutan, rasa kaku.
Stadium III : Gejala semakin luas disertai rasa sakit yang hebat.
Bahaya Getaran Pada Alat Kerja, Pekerja Berisiko Terkena Hand-Arm Vibration Syndrome

Pekerja yang tangannya terpapar alat-alat kerja yang bergetar dalam jangka waktu yang cukup lama
berpotensi besar mengalami gangguan fungsi tangan, salah satunya hand-arm vibration syndrome (HAVS).
Jika dibiarkan, para pekerja yang tangannya terpapar alat-alat tersebut bisa mengalami kerusakan
pembuluh darah, kehilangan sensoris secara permanen, kerusakan tulang dan otot menjadi lemah.

HAVS adalah penyakit kerja akibat getaran mekanis yang menyerang tangan dan lengan pekerja. Penyakit
ini dapat menimbulkan gejala vaskuler, neurologi, dan muskuloskeletal pada jari, tangan, dan lengan yang
disebabkan penggunaan alat yang bergetar secara terus-menerus, seperti penggunaan bor (drill), gerinda,
bor listrik, gergaji, dan alat penghancur beton (jackhammer).

Gejala-gejala HAVS:
1. Gejala vaskuler
Gejala ini dikenal sebagai fenomena Raynaud. Gejala
vaskuler ditandai dengan pemucatan jari (jari-jari
memutih) dan menjadi dingin, jari-jari tersebut
kemudian berubah warna jadi kebiruan akibat kurangnya
suplai oksigen, dan kemudian jari-jari tersebut jadi
memerah. Perubahan warna ini tidak selalu dialami para
penderita. Namun, keluhan tidak nyaman, jari pucat dan
dingin tetap muncul.
Lamanya gejala bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Gejala tersebut dapat muncul
bila dirangsang oleh udara dingin atau pekerja menyentuh benda dingin. Kondisi ini dapat menimbulkan
keluhan seperti kesemutan, kram, atau nyeri. Nyeri pada tangan biasanya timbul pada malam hari,
terkadang rasa nyeri menjalar sampai lengan bawah, siku, dan leher, serta rasa nyeri yang dirasakan bisa
mengakibatkan sulit untuk menggenggam dan mengepal.

2. Gejala sensorineural
Gejala sensorineural yang timbul meliputi rasa baal dan/ atau kesemutan pada satu atau lebih jari.
Tingkat gejala sensorineural yang dirasakan setiap penderita bisa berbeda. Pada gejala ringan, rasa baal
atau kesemutan pada jari sifatnya hilang timbul. Namun, jika gejala berlangsung lebih dari satu jam,
Anda perlu mewaspadainya.
Gejala yang dirasakan penderita bisa bertambah parah bila paparan terhadap alat bergetar terus
berlanjut dalam jangka waktu yang lama.

Mengapa pekerja bisa terkena HAVS?


Pekerja yang sehari-harinya menggunakan atau mengoperasikan peralatan atau mesin yang menimbulkan
getaran berisiko besar terkena HAVS. Getaran yang berasal dari peralatan atau mesin tersebut akan
ditransmisikan kepada tangan dan lengan pekerja. Bila pekerja terpapar getaran secara terus-menerus,
efek getaran dapat menimbulkan gangguan atau kelainan dalam peredaran darah dan saraf, kerusakan
ada persendian dan tulang, memengaruhi konsentrasi kerja dan mempercepat kelelahan.
Efek getaran yang dirasakan pekerja bisa berbeda-beda tergantung dari intensitas getaran, frekuensi
getaran, dan durasi getaran atau lamanya penggunaan alat. Semakin lama pekerja menggunakan
peralatan atau mesin yang bergetar dan semakin cepat getarannya, maka semakin tinggi pula risiko
pekerja tersebut terkena HAVS.
Siapa saja yang berisiko terkena HAVS?

HAVS biasanya dialami oleh seseorang yang


bekerja di industri:
•Konstruksi dan pemeliharaan jalan raya atau
jalur kereta api
•Konstruksi dan pembongkaran bangunan
•Kehutanan
•Pengecoran logam
•Manufaktur
•Pertambangan
•Perakitan dan perbaikan kendaraan bermotor
•Sarana publik (misalnya air, gas, listrik,
telekomunikasi)
•Pembuatan dan perbaikan kapal.
Apa upaya yang harus dilakukan untuk mencegah
HAVS?

Dilansir dari hse.gov.uk, ada beberapa upaya pencegahan HAVS yang bisa
dilakukan pekerja di antaranya:
• Mendesain ulang alat-alat yang bergetar untuk meminimalisasi paparan
pada tangan dan lengan. Bila pendesainan ulang tidak memungkinkan,
Anda bisa mengurangi efek getaran dengan cara meredam getaran
(damping). Damping adalah suatu mekanisme untuk meredam getaran
dengan cara menempelkan suatu sistem resonansi pada sumber getaran
• Gunakan alat-alat yang bergetar tidak lebih dari 2 jam (tergantung nilai
percepatan getaran). Energi yang dipindahkan oleh suatu getaran
tergantung pada lama pemaparan. Untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya penyakit akibat getaran terhadap pekerja, maka ILO tahun
1978 menganjurkan waktu pemaparan tidak lebih dari 2 jam. Sedangkan
di Indonesia, peraturan mengenai batas waktu pemaparan getaran
tertuang dalam Kepmenaker No: KEP-51/MEN/ 1999 tentang nilai
ambang batas faktor fisika di tempat kerja.
• Gunakan alat-alat kerja yang tepat untuk setiap pekerjaan.
Tujuannya agar pekerja bekerja lebih efisien, cepat, dan
mengurangi paparan getaran pada tangan dan lengan
• Lakukan pemeriksaan pada alat-alat kerja secara berkala.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari peningkatan getaran
yang disebabkan oleh kesalahan atau pemakaian umum dan
menjaga efek getaran pada alat tetap minimum.
• Pastikan mesin pemotong tetap terjaga ketajamannya.
Sebab, alat-alat yang tumpul akan menimbulkan getaran
lebih kuat dibandingkan alat-alat yang terjaga
ketajamannya.
• Lakukan istirahat 10 menit setiap jam selama menggunakan
alat-alat yang bergetar. Pekerja yang menggunakan alat-alat
yang bergetar perlu mengambil waktu istirahat untuk
menghindari paparan getaran secara terus menerus.

• Lakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja. Pekerja yang ditempatkan pada
pekerjaan yang berisiko tinggi terkena HAVS perlu melakukan pemeriksaan
kesehatan pra kerja dan perlu diperiksa oleh dokter yang memahami diagnosis dan
penanganan terhadap HAVS. Pekerja yang memiliki riwayat sirkulasi darah
abnormal, Raynaud's Syndrome, atau pekerja yang pernah mendapat gejala HAVS
sama sekali tidak boleh bersentuhan dengan alat yang bergetar apapun.
• Gunakan sarung tangan dengan multi lapisan dan berbahan kenyal (karet, karet
busa, plastik busa, wol) atau menggunakan sarung tangan anti getaran bila
memungkinkan. Jagalah tangan Anda tetap hangat dan kering. Bila tangan Anda
basah atau dingin, segera keringkan dan gunakan sarung tangan sebelum terpapar
getaran. Pekerja yang terpapar udara dingin biasanya lebih rentan terkena HAVS.
• Hindari memegang alat-alat yang bergetar secara kuat. Semakin kuat memegang,
maka semakin kuat getaran yang disalurkan ke jari-jari dan tangan. Bila
memungkinkan, selain memegang dengan ringan, pekerja bisa memegangnya
dengan posisi tangan bervariasi.
• Letakkan alat-alat yang bergetar di tempat yang tepat dan operasikan hanya bila
perlu dan dengan kecepatan yang minimum untuk mengurangi paparan getaran.
• Pastikan Anda mendapatkan pelatihan dan memahami tentang bahaya getaran dan pengendaliannya.
• Hindari merokok bila Anda bekerja dengan alat-alat yang bergetar setiap harinya. Pekerja yang merokok
lebih rentan terkena HAVS daripada mereka yang tidak merokok. Hal ini disebabkan karena tembakau dapat
memengaruhi aliran darah dan pekerja yang terkena HAVS dengan merokok biasanya menderita lebih parah.
• Lakukan langkah-langkah pengendalian yang sudah diatur oleh perusahaan untuk mengurangi risiko HAVS.

Sumber: www.SafetySign.co.id

ALAT PELINDUNG TANGAN

Sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain


kanvas, kain atau kain berpelapis, karet, dan sarung
tangan yang tahan bahan kimia.

Berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan


dari paparan api, getaran, suhu panas, suhu dingin,
radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik,
bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi
zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik.
ERGONOMI
Fatigue (Kelelahan)

1
TERMINOLOGI
Kelelahan adalah keadaan yang familiar dalam
kehidupan sehari-hari. Istilah ini biasanya
merujuk pada kondisi hilangnya efisiensi dan
kecenderungan untuk melakukan suatu usaha.

2
KELELAHAN OTOT
◍ Fenomena penurunan kinerja otot setelah stres disebut
dengan 'kelelahan otot' dalam fisiologi dan ditandai tidak
hanya oleh berkurangnya kekuatan tetapi juga oleh
gerakan yang lebih lambat.
◍ Saat terjadinya kontraksi otot, terjadi proses kimia yang
menyediakan energi yang diperlukan untuk upaya
mekanis. Setelah kontraksi, ketika otot rileks dan
beristirahat, cadangan energi diisi kembali, baik
gangguan pelepasan energi dan sintesis pemulihan energi
terjadi pada otot yang bekerja. Jika permintaan energi
melebihi kekuatan regenerasi dan keseimbangan
metabolisme terganggu, dapat mengakibatkan hilangnya
kemampuan kinerja otot. 3
LANJUTAN
◍ Sebuah literatur menyatakan bahwa setelah otot telah
habis oleh kontraksi sukarela yang berulang, masih
merespon stimulus elektrikal yang diberi pada kulit. Hal
ini menunjukkan bahwa bentuk kelelahan ini adalah
fenomena sistem saraf pusat (otak). Interpretasi ini tidak
dapat dikonfirmasi dalam setiap kasus. banyak ahli
fisiologi telah membuat pengamatan yang berlawanan,
yaitu ketika otot itu sendiri dalam keadaan kelelahan itu
tidak berkontraksi lagi, meskipun impuls saraf motorik
lebih lanjut yang dikirim oleh otak terlihat pada
elektromiogram. Tampaknya kelelahan kini telah menjadi
fenomena periferal yangmemengaruhi serat-serat otot.
4
Elektromiografi pada
kelelahan otot

Kelelahan otot, tampaknya bisa mengacu


pada defisit motor, sebuah persepsi atau
penurunan pada fungsi mental, dapat
menggambarkan penurunan bertahap
dalam kapasitas kekuatan otot atau titik
akhir dari aktivitas yang berkelanjutan,
dan dapat diukur sebagai pengurangan
kekuatan otot, perubahan pada aktivitas
elektromiografi.
5
Kelelahan Umum
Sensasi Kelelahan Berbagai Jenis Kelelahan

Gejala kelelahan utama adalah Selain kelelahan otot murni. jenis kelelahan
sensasi yang umum. Kita lainnya dapat dibedakan:
merasakan diri kita terhambat dan 1. Kelelahan mata: timbul karena terlalu
kegiatan kita terganggu, fisik kita membebani sistem visual.
terasa berat, mengantuk, lelah. 2. Kelelahan tubuh secara umum: kelebihan
Perasaan kelelahan bukanlah hal fisik seluruh organisme
yang tidak menyenangkan jika
kita dapat beristirahat tetapi 3. Kelelahan mental: disebabkan oleh
sangat menyedihkan jika kita pekerjaan mental atau intelektual.
tidak dapat membiarkan diri kita 4. Kelelahan syaraf : kelelahan yang
untuk rileks. Kelelahan mencegah disebabkan oleh tekanan berlebihan pada salah
kita dari melatih diri sendiri satu bagian sistem psikomotor, seperti pada
secara berlebihan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan.
memberikan waktu untuk proses 5. Kelelahan kronis: kelelahan akibat
pemulihan terjadi. akumulasi efek jangka panjang.
6. Kelelahan sirkadian: bagian dari ritme siang-
malam dan memulai periode tidur yang baru.
6
Keadaan Fungsional
Setiap saat manusia berada dalam satu keadaan fungsional
tertentu, di suatu tempat antara tidur ekstrem di satu sisi. Dalam
rentang ini ada sejumlah negara, seperti yang ditunjukkan dalam
ringkasan berikut:

◍ Tidur nyenyak
◍ Tidur nyenyak, mengantuk
◍ Lelah, sulit bangun
◍ Santai, istirahat
◍ Segar, waspada
◍ Sangat waspada, terstimulasi
◍ Dalam keadaan alarm

7
◍ Terlihat dalam konteks ini, kelelahan adalah keadaan fungsional
yang dalam satu arah berubah menjadi tidur, dan dalam arah yang
berlawanan akan berubah menjadi kondisi santai dan tenang.

◍ Electroencephalogram (EEG), mencatat aktivitas listrik otak.


Ketika mempelajari subyek manusia, elektroda biasanya
diaplikasikan pada kulit kepala, dimana mereka mendeteksi dan
mendaftarkan gelombang potensi klektrik di serebral korteks.
EEG yang dihasilkan memungkinkan untuk mempelajari berbagai
amplitudo dan frekuensi gelombang ini.

8
Dalam bentuk yang sangat disederhanakan, fitur paling
penting yang direkam dalam electroencephalogram adalah
sebagai berikut:
 Ritme alfa terdiri dari gelombang dalam pita frekuensi 8-12 Hz. Gelombang alfa
hadir selama jam bangun dan diblokir oleh impuls sensorik, sehingga komponen
gelombang alfa tinggi menunjukkan kondisi santai dan berkurangnya kesiapan
untuk bereaksi terhadap rangsangan. Komponen alfa yang lebih rendah,
ditambah dengan komponen beta yang lebih tinggi, menunjukkan keadaan yang
lebih waspada.

 Ritme theta (4-7 Hz) adalah gelombang jangka panjang yang lambat, yang
menggantikan gelombang alfa saat kita tidur. Tidur ditandai oleh serangkaian
fenomena lain, yang telah dibahas oleh Horne (1988) dan berkenaan dengan
shiftwork oleh Kroemer et al. (1994)

 Ritme delta juga gelombang lambat, kurang dari 4 Hz, yang hadir hanya saat
tidur.

9
Apa yang telah dikatakan sampai sekarang memberi
kesan bahwa untuk setiap keadaan fungsional yang
dapat kita gambarkan dengan istilah-istilah seperti
'lelah' atau 'hidup' harus ada pola khas pada EMG.

10
Kesadaran dilokalisasi, termasuk kekuatan persepsi, perasaan
subjektif, refleksi dan kemauan. Oleh karena itu, peningkatan
sensitivitas korteks akan membawa semua fungsi sadar kesadaran
dilokalisasi, termasuk ke tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi.

Dengan demikian tampak bahwa formasi reticular


mengendalikan tingkat kewaspadaan, termasuk perhatian, dan
kesiapan untuk bertindak.

Semakin tinggi tingkat aktivitas retikuler, semakin tinggi tingkat


kewaspadaan, yang berujung pada kondisi alarm

11
Kontrol Umpan Balik (Feedback
Control)
Saluran saraf yang berasal dari korteks serebral membawa
impuls dari bola sadar ke dalam sistem pengaktif retikuler.
Sirkuit tertutup kemudian diatur; sistem pengaktif reticular
membangkitkan korteks serebral dan mengingatkan
persepsi sadar. Jika ini menghasilkan sinyal signifikan yang
diterima, rangsangan ini mengirim impuls kembali
sepanjang saluran saraf dari korteks ke sistem pengaktif
reticular. Hasilnya adalah sistem umpan balik, analog untuk
itu di banyak perangkat elektronik.

12
Sistem Sensorik Aferen
Sumber rangsangan lain untuk sistem pengaktif retikular adalah
aliran rangsangan aferen dari organ-organ indera. Setiap impuls kuat
yang berasal dari telinga, mata atau saraf menyampaikan rasa sakit
dapat menaikkan level aktivitas reticular dalam sekejap.

Sinyal yang masuk ke dalam tubuh dari dunia luar dialihkan ke


sistem pengaktif retikuler dan menjadikannya lebih aktif ini
mengingatkan korteks serebral dan dengan demikian memastikan
bahwa otak siap untuk memperhatikan dan bertindak atas apa yang
terjadi di luar tubuh

Hubungan antara sistem pengaktif retikuler dan sistem sensorik


aferen adalah prasyarat penting untuk reaksi sadar terhadap dunia
luar. 13
Sistem Limbik dan Tingkat Aktivitas
◍ Sistem limbik berfungsi sebagai bagian yang berperan dalam
kebahagiaan, emosi, dan motivasi.
◍ Tingkatan aktivitas pada cerebral cortex dan segala yang
berkaitan dengan itu pada seluruh organisme, akan terpengaruh
dengan apa yang terjadi pada sistem limbik.

Sistem Penghambat
Struktur penghambat dalam korteks otak mampu
menginduksi atau menyebabkan tidur.

14
Hubungan dengan Ergotropic Setting
fungsi vegetative Meningkatnya sensitivitas
◍ Kenaikan stimulasi dari yang menyebar dari sistem
sistem aktivasi reticular aktivasi ke semua bagian
disertai oleh sebuah tubuh seperti otak, anggota
rangkaian perubahan sistem koordinasi, dan
pada organ dalam organ dalam sampai
◍ Bertambahnya detak seluruhnya siap untuk
jantung, kenaikan melakukan kegiatan yang
tekanan darah, lebih mengkonsumsi energy
banyak gula yang besar.
diproduksi oleh liver, dan
peningkatan metabolism.

15
Trophotropic Setting Kontrol Humoral Adrenalin
Proses mempercepat fungsi Efek humoral berperan ◍ Pengaruh eksternal
penyembuhan dengan sebagai penyetel sistem dominan: orang
mencerna lebih banyak aktivasi bersamaan tersebut merasa
makanan dan menganti juga dengan mengatur sangat bersemangat
energy yang telah hilang. sensitivitas sistem dan gugup dan siap
limbik. untuk bertindak
baik secara fisik
maupun mental.
◍ Pengaruh inhibiting
dominan: sistem
peredam menang;
orang tersebut
merasa lamban,
mengantuk, dan
lesu.

16
Kelelahan dalam praktik
industri
◍ Tingkat kelelahan adalah kumpulan dari
semua tekanan yang berbeda setiap harinya.
◍ untuk menjaga kesehatan dan efisiensi,
proses penyembuhan harus menghilangkan
stres.
◍ Pemulihan terjadi terutama saat tidur malam
hari tetapi periode bebas di siang hari dan
semua jenis jeda/istirahat selama bekerja
juga memberikan kontribusi.

17
Gejala kelelahan bersifat subjektif
dan objektif, yang paling penting
adalah:
◍ Perasaan subyektif kelelahan, mengantuk,
pingsan dan benci untuk bekerja
◍ Berpikir lamban
◍ Berkurangnya kewaspadaan
◍ Persepsi yang buruk dan lambat
◍ Keengganan untuk bekerja
◍ Penurunan kinerja fisik dan mental.

18
◍ Beberapa kondisi kelelahan yang timbul dari praktik industri
bersifat kronis. Ini adalah kondisi yang disebabkan bukan oleh
satu hal yang terlalu melelahkan tetapi oleh tekanan yang
berulang selama beberapa hari atau bahkan periode yang lebih
lama.
◍ Karena kondisi seperti ini biasanya juga disertai dengan tanda-
tanda kesehatan yang buruk, hal ini dapat disebut juga dengan
kelelahan klinis atau kronis.
◍ sebab dan akibat sulit dibedakan dalam kasus-kasus kelelahan
klinis. Penyebabnya mungkin tidak menyukai pekerjaan, tugas
langsung atau tempat kerja, atau sebaliknya ini mungkin
menjadi penyebab ketidaksesuaian pekerjaan atau lingkungan.
◍ Dalam kondisi ini, gejala-gejalanya terjadi tidak hanya selama
periode stres atau setelahnya tetapi bersifat hampir sepanjang
waktu.
19
◍ Orang-orang yang kelelahan sering menunjukkan gejala-gejala
berikut:
 Meningkatkan ketidakstabilan psikis (pertengkaran dan perilaku
terkait)
 Depresi (kekhawatiran tanpa dasar)
 Secara umum melemahnya drive dan keengganan untuk bekerja
 Meningkatnya kemungkinan penyakit
◍ Beberapa gejala yang lebih umum adalah:
1. Sakit kepala
2. Pusing
3. Kurang tidur
4. Hentakan panas yang tidak teratur
5. Tiba-tiba berkeringat
6. Kehilangan selera makan
7. Masalah pencernaan (sakit perut, diare, sembelit).
20
Mengukur kelelahan
Ilmu ergonomi juga tertarik pada pengukuran kuantitatif
kelelahan seperti halnya industri itu sendiri. Apa hubungan
antara kelelahan, hasil kerja dan tingkat stres? Reaksi tubuh
manusia terhadap berbagai tekanan dapat diukur untuk
mengembangkan cara-cara meningkatkan pekerjaan dan
membuatnya kurang melelahkan. Pertanyaan yang diajukan oleh
industri seringkali hanyalah apakah kondisi kerja membuat
tuntutan berlebihan pada operator atau apakah tekanan yang
terlibat dapat diterima secara fisiologis.
◍ Metode pengukuran yang saat ini digunakan dibagi menjadi
enam kelompok:
1. kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dilakukan
2. merekam persepsi subjektif tentang kelelahan
3. electroencephalography
4. mengukur frekuensi flicker-fusion mata
5. tes psikomotorik
6. tes mental
Pengukuran seperti ini sering dilakukan sebelum, selama dan
setelah tugas dilakukan, dan tingkat kelelahan disimpulkan dari
ini. Sebagai aturan, hasilnya hanya memiliki signifikansi relatif
karena memberikan nilai untuk dibandingkan dengan subjek baru
atau setidaknya dengan orang "kontrol" yang tidak sedang stres.
Korelasi dengan Kualitas dan kuantitas output:
perasaan subjektif: ◍ Kualitas dan kuantitas output kadang-kadang digunakan
Perasaan kelelahan subyektif sebagai cara tidak langsung untuk mengukur kelelahan
sangat penting dan juga harus industri. Kuantitas output dapat dinyatakan sebagai
dipertimbangkan. jumlah item yang diproses, waktu yang diambil per
Pengukuran faktor fisik perlu item atau sebaliknya sebagai jumlah operasi yang
didukung oleh persepsi dilakukan per unit waktu. Kelelahan dan tingkat
subyektif sebelum dapat produksi tentu saling terkait sampai batas tertentu tetapi
dinilai dengan benar sebagai yang terakhir tidak dapat digunakan sebagai ukuran
indikasi kelelahan. langsung dari yang pertama karena ada banyak faktor
lain yang harus dipertimbangkan: target produksi,
faktor sosial dan sikap psikologis terhadap pekerjaan.
◍ Kelelahan perlu dipertimbangkan dalam kaitannya
dengan kualitas output (pengerjaan yang buruk, produk
yang salah, penolakan langsung) atau dengan frekuensi
kecelakaan, dan kelelahan bukan satu-satunya faktor
kasual.

23
Electroencephalography Frekuensi flicker-fusion mata
Electroencephalograph sangat Telah digunakan sebagai indikator
cocok untuk penelitian standar di tingkat kelelahan, prosedur yang
laboratorium, di mana variasi jejak dimodifikasi oleh Gierer adalah sebagai
dalam arti peningkatan berikut:
sinkronisasi (peningkatan ritme Subjek penelitian terpapar lampu
alfa dan theta, pengurangan berkelap-kelip dan frekuensi kelap-kelip
gelombang beta) ditafsirkan meningkat hingga kelip tampak menjadi
sebagai indikasi keadaan kelelahan cahaya yang berkepanjangan. Frekuensi
dan kantuk. Teknik pendeteksian di mana ini terjadi disebut frekuensi
dan perekaman telah ditingkatkan flicker-fusion subyektif. Sumber cahaya
baru-baru ini sehingga harus memiliki area yang menyudutkan
elektroensefalograf sekarang dapat sudut 1-2 derajat pada mata dan harus
digunakan dengan sukses untuk ditempatkan sedemikian rupa sehingga
memantau aktivitas tidak bergerak, tidak memerlukan akomodasi optik apa
seperti mengendarai kendaraan. pun.

24
Menurunkan frekuensi flicker-fusion
Telah diamati bahwa pengurangan frekuensi flicker-fusion 0,5-6 Hz terjadi setelah
tekanan mental, serta di bawah berbagai tekanan industri. Namun sebuah survei literatur
menunjukkan bahwa tidak setiap jenis stres membawa pengurangan sebesar itu.
Pengalaman sampai saat ini dapat diringkas ke perkiraan pertama sebagai berikut:
1. Penurunan frekuensi flicker-fusion yang berbeda dapat diharapkan selama tekanan
mental tingkat tinggi yang tak terputus. Contohnya adalah melakukan aritmatika mental,
bekerja sebagai seorang telephonist, mengemudikan pesawat terbang dan mengerjakan
pekerjaan visual yang menuntut
2. Baik sedikit menurun dari pekerjaan yang hanya membutuhkan upaya mental moderat
dan yang memungkinkan kebebasan tindakan komparatif atau melibatkan upaya fisik.
Contohnya adalah pekerjaan kantor, menyortir pekerjaan dan pekerjaan berulang pada
tingkat sedang
◍ Selama beberapa penelitian, pengurangan flicker-fusion disertai oleh perubahan paralel
tanda-tanda kelelahan lainnya, terutama oleh meningkatnya perasaan lelah dan mengantuk.
Misalnya, dalam percobaan oleh Weber et al. (1973) delapan subjek dalam masing-masing
tiga tes diberi dosis 5 mg Diazepam (Valium) untuk menghasilkan kelelahan farmakologis
'.

◍ Dalam percobaan kontrol, subjek yang sama diberi plasebo (tablet yang sama tanpa obat).
Pengukuran diambil dari frekuensi flicker-fusion dan perasaan subyektif kelelahan, yang
terakhir dengan menggunakan kuesioner bi-polar. Hasilnya, yang ditetapkan dalam
Gambar 11.7, menunjukkan bahwa setelah pemberian Valium terdapat penurunan frekuensi
fusi flicker yang berbeda, rata-rata sekitar 2 Hz.

• Catatan simultan perasaan subjektif dengan kuesioner bi-polar menunjukkan bahwa dalam 10
dari 15 item perasaan yang bertentangan ada perubahan signifikan dalam arah yang
mengindikasikan peningkatan kelelahan.
• Hasil ini menunjukkan korelasi yang baik antara frekuensi flicker-fusion dan perasaan
subjektif dari kelelahan.
• Statistik menunjukkan bahwa subjek yang sama yang menunjukkan penurunan frekuensi
flicker-fusion yang ditandai juga menunjukkan kelelahan subyektif yang cukup besar.
• Terlepas dari ini dan pengamatan serupa lainnya, kita masih bisa mengatakan tidak ada
aplikasi umum tentang hubungan antara frekuensi flicker-fusion dan perasaan kelelahan
subyektif, karena korelasi individu yang dicatat di sini belum dikonfirmasi oleh eksperimen
lain.
• Namun demikian, percobaan ini secara kolektif telah mendorong sebagian besar penulis untuk
menginterpretasikan penurunan frekuensi flicker-fusion sebagai tanda kelelahan.
◍ Dalam beberapa tahun terakhir frekuensi flicker-fusion subyektif kurang digunakan dalam
studi kelelahan.
◍ Alasan utama untuk ini mungkin beberapa hasil yang kontroversial, ketidakmungkinan
mendapatkan ukuran quantitative kelelahan dan korelasi langka dengan gejala kelelahan
lainnya.
◍ Tes psikomotor mengukur fungsi yang melibatkan persepsi, interpretasi, dan reaksi
motorik.
◍ Berikut ini adalah tes yang sering digunakan: tes waktu reaksi sederhana dan selektif
yang melibatkan kotak sentuh atau tusukan dalam tes grid tes keterampilan mengemudi
dalam kondisi simulasi; mengetik tes tachistoskopi untuk mengukur kinerja yang
melibatkan persepsi.
◍ Dalam tes seperti ini, juga diasumsikan bahwa penurunan kinerja dapat dianggap sebagai
tanda kelelahan.
◍ Namun, karena kemampuan untuk melakukan tes psikomotorik tergantung pada faktor-
faktor lain seperti, misalnya, motivasi, kadang-kadang diragukan apakah keadaan
kelelahan umum benar-benar penyebab utama penurunan kinerja.
◍ Kerugian lebih lanjut dari tes psikomotorik muncul dari segi yang seringkali tes itu
sendiri membuat tuntutan berat pada subjek, sehingga meningkatkan tingkat
kegembiraan.
◍ Mengingat apa yang telah kami katakan sebelumnya, ada kemungkinan bahwa tes
tersebut akan menyebabkan beberapa jenis aktivitas otak, yang setidaknya setidaknya
untuk sementara menutupi kemungkinan tanda-tanda kelelahan.
◍ Performa tes mental sering melibatkan: masalah perhitungan tes konsentrasi (mis. Uji
cross-out), tes estimasi (mis. Estimasi interval waktu), tes memori.
◍ Pemesanan yang sama harus dilakukan seperti untuk tes psikomotorik: tes itu sendiri
dapat menggairahkan minat orang yang sedang diperiksa dan membatalkan tanda-tanda
kelelahan.
◍ Faktor-faktor lain yang mengganggu adalah efek pelatihan dan
pengalaman, dan, jika tes itu berlarut-larut, kelelahan disebabkan oleh tes
itu sendiri. dalam kondisi industri, lalu lintas dan di sekolah-sekolah.

◍ Pengaturan dan hampir tidak ada yang dapat disimpulkan dari hubungan
antara stres dan kelelahan. akan diberikan herc; untuk lebih jelasnya,
pembaca disebut Kelelahan telah diselidiki dalam banyak studi lapangan
yang dilakukan karena aturan yang penting terbatas pada masalah tertentu
pada suatu aplikasi tertentu atau akan mengarah pada generalisasi tentang
Namun demikian, beberapa indikasi tentang beberapa literatur bidang
studi dari studi lapangan hubungan antara stres dan kelelahan.
◍ Namun demikian, beberapa indikasi tentang beberapa kepada akan
diberikan disini; untuk lebih jelasnya pembaca disebut literatur. Untuk
waktu yang lama kelelahan adalah masalah di antara operator telepon, dan
telah menjadi subyek studi oleh Grandjean (1959, 1971) dan Grandjean et
al (1966, 1970) yang juga melakukan penyelidikan pada karyawan
layanan pos dan kereta api dan udara. pengontrol lalu lintas.

◍ Suatu kepentingan khusus melekat pada studi kelelahan dalam lalu lintas
karena masuk akal untuk menganggap bahwa kelelahan adalah faktor
kontribusi penting dalam kesalahan dan kecelakaan.
◍ Pada awal 1936, Ryan dan Warner menyimpulkan dari sebuah studi ekstensif pada
pengemudi truk bahwa mengemudi dalam waktu lama menyebabkan berkurangnya
kemampuan untuk membedakan antara kesan sensorik tertentu dan hilangnya
efisiensi dalam beberapa fungsi motor. Beberapa penulis telah menunjukkan dengan
jelas bahwa sekitar 4 jam berkendara terus-menerus sudah cukup untuk menurunkan
tingkat kewaspadaan dan dengan demikian meningkatkan risiko kecelakaan.
Sebagian besar studi dilakukan hingga pertengahan 1970-an tentang kelelahan dalam
lalu lintas jalan telah dijelaskan secara rinci oleh Lecret (1976).

◍ Investigasi antara pengemudi bus dan pengontrol lalu lintas udara menunjukkan
kesamaan yang menarik. Kedua pekerjaan menyerukan berkelanjutan kewaspadaan;
dalam kedua kasus, tanda-tanda pertama penurunan efisiensi muncul setelah sekitar 4
jam dan ini menjadi sangat ditandai setelah 7 atau 8 jam. Penurunan kewaspadaan ini
adalah gejala dari kondisi kelelahan, yang menunjukkan dirinya pada kedua
kelompok sebagai: penurunan kelelahan subjektif dalam penurunan frekuensi flicker-
fusion dalam penurunan efisiensi psikomotor dalam presisi mengemudi, detak
jantung yang tidak teratur, penurunan detak jantung yang tidak teratur, kenaikan
detak jantung pada gelombang alfa di EEG.

◍ Sulit untuk menyangkal asumsi yang jelas bahwa semua gejala ini adalah ekspresi
dari penurunan tingkat aktivasi (gairah) sistem saraf pusat. Satu kesimpulan akhir
tidak bisa dihindari. Tugas yang menuntut kewaspadaan berkelanjutan harus
direncanakan dengan masa kerja dan masa istirahat sehingga risiko kecelakaan tidak
meningkat melalui kelelahan operator. Pekerjaan penelitian rinci di atas
menunjukkan bahwa kondisi ini sering tidak terpenuhi saat ini. Ringkasan Ada
berbagai jenis kelelahan 'mulai dari otot tertentu hingga fenomena umum. Berjam-
jam kerja berat dan juga kerja malam adalah penyebab kelelahan yang terkenal.
THANK
YOU

30
ERGONOMI :
JAM KERJA & KEBIASAAN
MAKAN
Waktu kerja harian dan
mingguan
WAKTU KERJA HARIAN
Banyak penelitian telah hasil survei Inggris kuno Sebaliknya, membuat hari
menunjukkan bahwa (vernon, 1921), hasil ini kerja lebih lama dapat
perubahan panjang hari mengkonfirmasi menyebabkan
kerja banyak menghasilkan pengalaman umum bahwa tempo pekerjaan melambat
output yang lebih tinggi atau memperpendek hari kerja dan output per jam turun.
lebih rendah. dapat hubungan
dalam edisi keempat buku ini, menghasilkan output per jam skematis antara pekerjaan
grandjean (1988) melaporkan yang lebih tinggi; pekerjaan sehari dan total output hari
bahwa di selesai telah dibuat
pabrik ditemukan bahwa lebih cepat, dengan istirahat sketsa oleh Lehmann (1962).
memperpendek jam kerja dari sukarela yang lebih sedikit Dalam banyak kasus
8 ¾ menjadi 8 berhenti. pekerjaan fisik
jam meningkatkan output perubahan dalam ritme kerja sedang atau lebih berat,
antara 3 dan 10 persen, ini biasanya terjadi dalam bahkan telah ditemukan
dengan pekerjaan beberapa bahwa peningkatan
manual yang dominan hari, meskipun kadang- jam harian di atas 10
menunjukkan peningkatan kadang mungkin beberapa menghasilkan penurunan total
lebih besar daripada bulan sebelum output karena
mesin operasi. efeknya terlihat. perlambatan pekerjaan yang
dilakukan per jam.
Efek pada tingkat penyakit TINJAUAN
Banyak pengamatan telah memberik HISTORIS WAKTU
an bukti bahwa lembur yang
berlebihan tidak hanya mengurangi KERJA MINGGUAN
output per jam tetapi juga
disertai dengan peningkatan Waktu kerja karyawan 'barat' biasanya disepakati
karakteristik absen karena sakit dan dalam jumlah jam
kecelakaan. Waktu kerja, katakanlah per minggu. Di Swiss, tindakan pabrik federal
pertama diterima dalam
8 jam per hari, yang membuat plebisit pada tahun 1877 dan ditetapkan 65 jam
operator cukup lelah tetapi tidak per minggu (11 jam
serius, tidak dapat ditingkatkan setiap hari kerja dan 10 jam pada hari Sabtu).
Amandemen pada
menjadi 9 jam atau lebih tanpa efek
tahun 1914 memperpendek ini menjadi 48 jam
negatif. seminggu.
EMPAT HARI SEMINGGU telah dibahas
LIMA HARI SEMINGGU umum di
dalam beberapa tahun terakhir. Sekitar
600 perusahaan Amerika, dan baru-baru
mana-mana dengan 40 jam
ini beberapa perusahaan Jerman dan
seminggu. Biasanya pabrik-pabrik
Perancis, dikatakan memiliki pengalaman
menemukan bahwa pergantian
yang menguntungkan (Maric, 1977).
dari minggu enam menjadi lima
hari menyebabkan absensi yang Total waktu bekerja dalam empat hari
lebih sedikit. biasanya 40 jam atau kurang di Amerika
Serikat dan Eropa. Di Eropa khususnya
Pengalaman menunjukkan bahwa ada kecenderungan menuju empat hari
tenaga kerja pada umumnya, dan seminggu sekitar 30 jam yang sudah
terutama perempuan, lebih suka dipraktikkan di beberapa industri dan
lima hari seminggu, terutama kantor.
karena alasan sosial. Keuntungan yang dikemukakan adalah
tiga hari bebas di akhir pekan, lebih
Faktor-faktor sosial ini, sedikit lalu lintas ke dan dari tempat
dikombinasikan dengan kerja, dan kemungkinan meningkatkan
peningkatan kesempatan untuk pekerjaan dengan mengambil lebih
istirahat dan relaksasi, sebagian banyak pekerja yang sangat penting
besar untuk mengurangi selama kondisi pengangguran yang
ketidakhadiran. meluas.
Pengurangan dalam hari kerja mingguan menjadi empat
atau bahkan tiga hari, dalam banyak kasus, akan disertai
dengan peningkatan yang cukup besar dalam jam kerja
harian.
Beberapa ahli medis dan ergonomis menganggap shift kerja
yang terlalu lama itu mungkin merusak kesehatan. Kritik ini
tentu saja valid.
Harus memungkinkan seseorang untuk pulih dalam setiap
periode 24-jam, melelahkan diri sendiri selama empat hari
dan ingin pulih selama tiga hari istirahat berikutnya.
Shift kerja terus-menerus dari 9 atau 10 jam sering
menyebabkan kelelahan yang berlebihan dan meningkatnya
ketidakhadiran karena sakit, kecuali hanya beberapa upaya
fisik yang diperlukan yang beragam dan menarik: shift
petugas pemadam kebakaran seringkali 12 jam, tetapi
sebagian besar waktu mereka siaga.
Dalam edisi 1988 buku ini, empat hari, 40 jam setiap
minggu ditolak dengan alasan medis dan fisiologis.
Hal ini masih berlaku tetapi pertimbangan teoretis
serta pengalaman yang dilaporkan saat itu (disusun
oleh Costs, 1996; Kogi, 1966; Kroemer, et, al., 1994,
1997) menunjukkan bahwa 'minggu kerja yang
dikompres' dapat cocok dan diterima, bahkan lebih
disukai oleh orang-orang dengan pekerjaan seperti
keperawatan, pekerjaan klerikal, operasi pasokan
atau proses pengawasan atau otomatis.
Flexible working hours

Jam kerja ini ditandai dengan waktu kerja yang


tetap dengan adanya blok atau waktu inti.
Lamanya kerja sangat fleksibel tergantung dari
individu.
Semua karyawan harus hadir sesuai waktu
yang sudah ditentukan baik itu perhari,
perminggu, atau bahkan perbulan. Tetapi
tidak semua jenis pekerjaan dapat
menggunakan sistem flexible working hours
ini, seperti seorang resepsionis, operator,
polisi, atau pengatur lalu lintas.
Biological Importance

Setiap fungsi tubuh manusia memiliki


keseimbangan ritme antara bekerja dan
beristirahat.
Istirahat sangat diperlukan sebagai persyaratan
fisiologis agar tubuh tetap dapat bekerja secara
efektif dan efisien.
Istirahat tidak hanya dibutuhkan untuk
pekerjaan yang melibatkan fisik, tetapi juga
pekerjaan yang melibatkan otak atau pikiran.
4 jenis istirahat

SPONTANEOUS DISGUISED PAUSES AS PART PAUSES


PAUSES PAUSES OF THE NATURE PRESCRIBED BY
OF THE WORK MANAGEMENT
Istirahat yang
Istirahat yang dilakuakan
dilakukan atas Istirahat yang Istirahat yang
pekerja dengan dilakukan karena
inisiatif pekerja, menyelingi sudah diatur
biasanya terjadi adanya waktu waktunya. Misal
aktivitas kerja untuk menunggu.
pada pekerjaan dengan ketika istirahat
yang berat. Misal, menunggu makan siang atau
aktivitas lain mesin
diluar coffee break.
menyelesaikan
pekerjaannya. suatu pekerjaan/
menunggu pembeli
datang.
Interrelationship between pauses
Setiap jenis istirahat tersebut saling
berhubungan
Rest pauses in heavy work
Istirahat dalam pekerjaan berat
terutama pekerjaan yang
Rest pauses and output membutuhkan waktu delapan jam
Istirahat yang terorganisisr terbukti perhari sangatlah dibutuhkan.
dapat meningkatkan keefektifan Apabila dalam bekerja tidak ada
kerja. Kelelahan biasanya terjadi di waktu istirahat, hal tsb akan
akhir waktu kerja, oleh karena itu menyebabkan overstressed,
istirahat sangat diperlukan untuk terutama pada pekerja dgn usia
mengurangi resiko pekerjaan. yang sudah lebih tua.

Rest pauses in moderately heavy work


Semua pekerjaan dalam bidang manufaktur, perakitan, atau industry,
atau bahkan dalam kantor, waktu istirahat yang direkomendasikan
adalah 15 menit pada pagi hari dan 15 menit pada sore hari. Hal itu
bertujuan untuk mencegah kelelahan, sebagai penyegaran, dan
memberikan waktu untuk melakukan kontak sosial dengan pekerja
lain.
MASALAH WAKTU TERKAIT PEKERJAAN
Pekerjaan yang terkait waktu, jeda 3-5 menit TIME SCHEDULE UNTUK PEKERJAAN
setiap jam mengurangi kelelahan dan KOMPUTER
meningkatkan konsentrasi
Karena pekerjaannya sangat berulang dan
cepat, biasanya diberikan banyak jeda atau
DALAM PELATIHAN memperpendek waktu kerja.
Istirahat penting dilakukan untuk mencegah
kelelahan dan membuat peserta lebih
NUTRISI DI TEMPAT KERJA
memahami proses pelatihan
Manusia membutuhkan makanan sebagai
energi, material pelindung sebagai ‘pelumas’,
dan cairan untuk tujuan pendinginan.
KEBUTUHAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA
perempuan: kebutuhan energi 8400-12500 kJ
per hari
Pekerja berat: 12 500-17 000 Kj
(mengabaikan beberapa yang pekerjaannya
sangat parah membutuhkan 17.000-21.000 U KEBUTUHAN PEKERJA MANUAL
per hari).
Mereka membutuhkan makanan yang kaya energi,
tetapi tidak besar, dan cenderung memilih makanan
KEBUTUHAN PEKERJA YANG MENETAP yang mengandung protein dan lemak.
Pekerja menetap akan disarankan untuk
mengurangi kaya energi dan sangat halus PENTINGNYA PROTEIN DAN LEMAK
Supaya tidak kelebihan berat badan
Protein hewani : pembentukan tubuh dan
kekuatan otot
Lemak : bahan yang paling kaya energi
• Istirahat tengah hari 45-60 menit biasanya cukup untuk
relaksasi, asalkan ada juga istirahat jeda 10-15 menit, baik di
pagi dan sore hari, untuk relaksasi dan makan camilan

• Camilan kecil setiap 2 jam menjaga gula darah dan efisiensi


pada tingkat yang lebih tinggi sepanjang hari kerja

• Efek camilan pada gigi adalah kekhawatiran dengan kesehatan


gigi karena hubungan antara asupan gula harian dan kejadian
karies gigi

• Dari sudut pandang gigi, berikut ini adalah item yang


direkomendasikan untuk camilan antara waktu makan: apel,
kacang-kacangan, buah segar, air atau susu skim, roti dan
mentega, keju, yoghurt, sosis dan daging.
• Seseorang tidak hanya membutuhkan makanan, untuk
menyediakan energi, tetapi juga air, untuk menjaga
keseimbangan air yang benar.

• Kebutuhan rata-rata adalah sekitar 35 g air untuk setiap


kilogram berat badan per 24 jam (2-2,5 liter / hari) tetapi
umumnya sekitar 0,5-1 liter, naik menjadi 2 liter dan lebih pada
hari musim panas. Jumlah air yang kita minum diatur oleh
perasaan haus, yang pada gilirannya tergantung terutama pada
konsentrasi garam dalam darah.

• Dalam minggu kerja dibagi menjadi 8-jam Ada banyak


pekerjaan yang harus lebih pendek dari 8 jam Tergantung pada
kondisi aktual, mengatur jam kerja dan istirahat yang tepat, dan
pasokan makanan dan minuman yang baik
MAKANAN KANDUNGAN ENERGI (kj)
1 cangkir air 0
1 cangkir sup 40-60
1 cangkir teh dg 2 sdm gula 150
1 cangkir kopi dg susu dan 155
2 sdm gula
1 cangkir jus apel 270
1 cangkir susu/yoghourt 275
1 cangkir ovaltine dlm susu 540
Roti (50 g) 500
Roti dengan buah 1000
Roti dengan keju 1250
Roti dan sosis 1250
Kopi, teh dan minuman ringan dengan kafein
adalah minuman yang sangat populer sebagai
makanan ringan karena mereka memiliki efek
stimulasi langsung, meskipun ini sedikit dan
tidak bertahan lama. Jika seorang pekerja
merasa perlu untuk stimulan yang sering
seperti ini, asalkan mereka tidak berlebihan
Kerja Malam dan Kerja Shift
Waktu tidur pagi dan malam

Manusia normal  ergotropic


phase dan trophotropic phase

Pekerja malam  not in a good


mood

Menghadapi masalah dalam


jadwal perencaanaan pekerjaan
pada tiap shift  mengurangi
bahaya, tetap sehat, punya
kehidupan sosial
Kerja
• Panjang dan kualitas tidur siang hari → 6 jam
Malam • Tidur siang hari tercermin dalam EEG

dan • Kapasitas untuk bekerja di malam hari → organ


tubuh manusia berorientasi pada kinerja pada siang hari
dan siap untuk istirahat di malam hari.
Kerja Shift
• Produktivitas dan frekuensi kecelakaan → asumsi
bahwa kerja malam akan kondusif tidak hanya untuk
menurunkan output tetapi juga untuk kecelakaan yang
lebih sering.
• Pembalikan ritme sirkadian → dipengaruhi oleh
berbagai penanda waktu
Kerja Malam dan Kesehatan
Tingkat Penyakit
Penyakit pencernaan dan
gangguan saraf yang jauh lebih
signifikan → Survei Evensen
Penyebab
Siklus ‘kerja’ yang diberlakukan
menantang siklus ‘terang-gelap’
Pilihan Positif Pekerja Malam alami dan siklus ‘kontak sosial’

Gejala
Kelelahan kronis dengan gejala
Penyakit akibat Pekerja di kalangan
yang terkait  kebiasaan makan
Malam
tidak sehat
• Gangguan makan
• Gangguan Tidur
• Masalah Pencernaan Kerentanan Individu
- Kesehatan yang buruk
- Cepat atau lambat
meninggalkan pekerjaan
Survei menunjukkan bahwa pekerja shift
dalam kelompok umur diatas 40 tahun
jelas lebih rentan tidur dan mengeluh sakit.
Hermae (1996) merekomendasikan :
• Pengaturan waktu kerja harus
mempertimbangkan preferensi pribadi
pekerja yang lebih tua
• Banyak pekerja yang lebih tua lebih suka
mulai bekerja daripada pekerja shift yang
lebih muda dan tidak menyukai shift
malam
• Kerja malam yang berkelanjutan harus
bersifat sukarela
EFEK USIA • Pemeriksaan kesehatan secara teratur
harus dilakukan setelah usia 40 tahun
Resiko spesifik untuk wanita
Costa (1996) menyatakan bahwa shift kerja,
terutama kerja malam hari mungkin
memiliki efek buruk pada kesehatan wanita.
Terkait fungsi tubuh hormonal periodik dan
untuk kegiatan domestik tambahan terutama
bagi mereka yang memiliki anak.
Aspek sosial dari kerja shift
Kesejahteraan sosial berkaitan erat dengan
kesehatan fisik, gangguan terhadap
kehidupan keluarga, gannguan dengan
kontak sosial di antara teman – teman,
keluhan terhadap waktu yang lebih sedikit.
TIGA SHIFT KERJA
Shift Pagi Hari
Dari 8-16 jam sesuai dengan irama tubuh
01 yang teratur siang/malam dan pengaturan
gaya hidup.

Shift Malam
02 Biasanya dari 16-24 jam, sangat buruk
untuk kehidupan sosial.

Shift Malam buruk dari semua sudut

03 Kehidupan keluarga sering terbatas


pada makan malam bersama dan
semua kehidupan sosial harus
disesuaikan dengan jam kerja yang
diikuti
CIRCARDIAN RHYTHM
EFEK  Aturan :
FUNGSI TUBUH MANUSIA  siklus 24
0301 a.jam  diurnal / circardian rhythm  time
saat siang hari adalah waktunya organ dan
keepers

fungsi tubuh beraksi.


Circardian bodily funtions

02 b.Suhu
saattubuh,
malamdetakhari adalah
jantung, waktu dimana
tekanan
darah, volum respirasi, produksi
adrenalin,
seluruh eksresi padabodily
Circadian 17 keto-steroid,
functions ditekan
kemampuan mental, frekuensi kedipan
mata, pelepasan hormone ke dalam
atau dipendam
aliran danmelantonin.
darah, produksi yang dilakukan adalah
memulihkan dan mengganti energi tubuh.
Tidur Normal Kualitas Tidur
6-8 jam sehari untuk tidur Terbaik  tahap tidur lelap
Fungsi : kesehatan, (deep sleep)  melewati 3
kesejahteraan, efisiensi tahap terdahulu

Tidur pada pekerja malam


Terganggu  suara dari
lingkungan, kegelisahan
tertentu  tidur tidak
menyegarkan
Rotasi Shift
Mott (1965) dan kromer
(1964) melihat
keuntungan sosial
tertentu dalam
pengaturan ini tetapi
dalam jangka
panjang kerja malam
yang berkelanjutan
tidak dapat diterima,
baik alasan sosial
atau medis
Kriteria
Dalam merancang perputaran shift ada dua macam
Shift Kerja yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Kekurangan istirahat atau tidur hendaknya ditekan


sekecil mungkin sehingga dapat meminimumkan
kelelahan.

2. Sediakan waktu sebanyak mungkin untuk kehidupan


keluarga dan kehidupan sosial.
Kriteria Perencanaan pertama shift untuk memenuhi persyaratan ini,
yaitu memiliki shift malam tunggal, terisolasi, masing-masing

Shift Kerja segera diikuti dengan istirahat penuh 24 jam. (Dapat dilihat pada
gambar 16.5).

Dari sini kita bisa melihat bahwa selama periode empat


minggu hanya ada satu minggu yang shift malamnya selama tiga
kali berturut-turut, yaitu di minggu ke empat. Untuk semua shift
malam yang lain tersebar secara terpisah yang masing-masing
diikuti dengan hari libur. Fitur ini sangat bagus dalam distribusi
perencanaan bebas shift, sepanjang tahun yang termasuk kedalam
13 akhir pekan lengkap, termasuk hari sabtu sampai senin.
Gambar 16.5 (atas) contoh perpindahan shift dimana shift malam tersebar luas. (bawah) ringka
san bebas shift (periode istirahat) sepanjang tahun.
Perencanaan kedua, yang banyak digunakan di negara Inggris. Sistem
Kriteria kerja shift rotasi yang umum digunakan adalah sistem 2 – 2 – 2 yang disebut
dengan sistem metropolitan rota, dan sistem 2 – 2 – 3 yang disebut

Shift Kerja dengan continental rota. Kedua sistem ini termasuk sistem kerja shift rotasi cepat
atau pendek. Hal ini dapat dilihat pada gambar 16.6 dan 16.7.

Dapat dilihat bahwa dalam satu sistem hari libur mengikuti setelah kerja
dua malam dan sistem lainnya mengikuti setelah pekerjaan selama tiga malam. Pada
sistem 2 – 2 – 2, hari libur Sabtu dan Minggu akan terjadi sekali dalam delapan
minggu. Sedangkan pada sistem 2 – 2 – 3, hari libur Sabtu dan Minggu akan terjadi
setiap empat minggu. Oleh karena itu, para pekerja umumnya lebih menyukai
sistem 2 – 2 – 3, karena lebih menguntungkan. Hal ini karena adanya libur di akhir
pekan terjadi setiap empat minggu.

Rotasi jangka cepat pendek ini membuat lebih sulit karena mereka
kadang menghendaki produksi di akhir pekan.
Gambar 16.6 sistem shift 2-2-2 (metropolitan rota)
Jika kerja shift malam tidak dapat dihindari maka rekomendasi
berikut harus dapat dipertimbangkan, yaitu :

1. Pekerja shift malam tidak boleh terlibat bila mereka berusia di bawah
25 tahun atau lebih dari 50 tahun

2. Pekerja tidak boleh bekerja pada pekerjaan malam jika mereka


memiliki kecenderungan penyakit perut dan usus, secara emosional
tidak stabil, rentan terhadap gejala psikosomatik atau kurang tidur.

3. Sistem tiga shift biasa, yang berubah pada 6-14-22 jam, akan lebih baik
diubah menjadi 7-15-23 jam atau 8-16-24 jam.

4. Rotasi jangka pendek lebih baik daripada yang jangka panjang.

5. Pekerjaan malam terus menerus tanpa rotasi harus dihindari.


6. Sebuah rotasi shift yang baik adalah meratanya pekerjaan untuk satu
malam di tempat atau yang lainnya antara lain dengan rotasi 2-2-2 atau
2-2-3.

7. Apakah satu, dua atau tiga malam bekerja berturut-turut, mereka harus
segera diikuti setidaknya istirahat 24 jam.

8. Rotasi ke depan atau menyambung lebih disukai.

9. Setiap rencana shift harus mencakup beberapa akhir pekan dengan


setidaknya selama dua hari istirahat berturut-turut.

10. Setiap shift harus mencakup satu lagi istirahat yang panjang yaitu
untuk makan, untuk memastikan terpenuhinya makanan serta nutrisi
yang cukup.
Kesimpulan

Secara singkat, tubuh dan pikiran manusia dimaksudkan


untuk tidur di malam hari dan aktif di siang hari. Beberapa
pekerja dapat beradaptasi untuk bekerja terus menerus sepanjang
malam tetapi sebenarnya berada dalam gangguan kesehatan yang
sangat menonjol. Jika bekerja terus menerus atau rotasi (berputar)
selama jam malam harus dilakukan, maka cara-cara tertentu
untuk membuat rejimen kerja semacam itu dapat ditoleransi dan
harus diikuti.
Thank you
Any questions?
ERGONOMI
:SISTEM MANUSIA
MESIN
Closed Loop System
Suatu 'sistem mesin manusia' menyatakan bahwa
manusia dan mesin memiliki hubungan timbal balik satu
sama lain di mana manusia memegang posisi kunci karena
keputusan ada padanya.
Berdasarkan kekuatan interpretasinya, dan mengingat
pengetahuan yang diperoleh sebelumnya, manusia
membuat keputusan.
Langkah selanjutnya adalah mengomunikasikan
keputusan ini ke mesin dengan menggunakan kontrol, yang
pengaturannya dapat ditampilkan oleh instrumen.
Mesin kemudian melakukan proses produksi seperti
yang diprogram

2
Roles of machine and human
'Titik-titik interchange' (disebut antarmuka)
informasi dan energi dari manusia ke mesin
dan dari mesin ke manusia sangat penting bagi
insinyur faktor manusia. Ada dua antarmuka
yang sangat menarik.
1. Layar menampilkan 'umpan balik kepada
manusia tentang status mesin atau perilaku
seluruh sistem.
2. Kontrol yang digunakan input masukan oleh
operator untuk memengaruhi sistem

3
Membaca nilai-nilai
⊷ Jika itu hanya tentang membaca nilai yang tepat
dari jumlah tertentu, the digital counter adalah
yang terbaik karena itu adalah yang tercepat dan
paling akurat untuk mencatat amplitude atau arah
perubahan, petunjuk yang bergerak pada skala
tetap memberikan informasi itu paling mudah.
Skala yang bergerak dengan tanda indicator dapat
juga digunakan untuk tujuan ini. Jika proses
mencangkup rentang skala yang luas, maka
instrument skal bergerak akan berfungsi lebih
baik.

4
Memperbaiki skala
⊷ Disaat digital display adalah yang terbaik untuk
memeriksa nilai yang stabil, biasanya memperbaiki
skala dengan mengganti pointer adalah cara yang
paling terbaik daripada mengaturnya.
Membaca kesalahan
⊷ Pada tahun sesudah perang dunia ke dua barulah
menyadari betapa pentingnya tata letak
instrument pada pesawat terbang dan kendaraan
transportasi.

5
Membaca kesalahan
⊷ Pada tahun sesudah perang dunia ke dua barulah
menyadari betapa pentingnya tata letak
instrument pada pesawat terbang dan kendaraan
transportasi.
Altimeters
⊷ Sebuah contoh instruktif yang membutuhkan
untuk instrument suara adalah desain dari
altimeters. Yang tidak mengakibatkan kecelakaan
pesawat terbang. Alimeter tradisional memiliki tiga
point (tangan) yang pertama membaca ratusan
kaki, yang kedua untuk ribuan da dan yang ketiga
untuk puluhan ribu. Membaca kesalahan bisa
diperbaiki dengan mendisain altimeter yang
6 berbeda.
Memasangkan display dengan
informasi requirmen
⊷ Sangat penting bahwa instrument
hanya memberikan informasi pada
operator. Terkadang operator tidak
membutuhkan pembacaan yang
tepat tapi membutuhkan jarak seperti
kerendahan untuk menyelamatkan
keterbatasan atau dingin, panas dan
terlalu panas.

7
Memasangkan display dengan
informasi requirmen
⊷ Gradituasi skala
⊷ Walaupun lebih penting dari ukuran adalah skala dari
gradituasi. Pencahayaan dan kontras tidak selalu ideal dan
beberapa faktor lain juga mempengaruhi pada tempat kerja.
Kita menyarankan gradituasi yang besar seperti; jika
pemandangan yang terbaik berjarak jauh dalam mm maka
dimensi minimum gradituasi harus :
⊷ Tinggi dari gradituasi terbesar : a/90
⊷ Tinggi dari gradituasi tengah : a/125
⊷ Tinggi dari gradituasi terkecil : a/200
⊷ Ketebalan dari gradituasi : a/5000
⊷ Jarak antara dua gradituasi kecil :a/600
⊷ Jarak antara dua gradituasi besar :a/50
8

9
Rekomendasi
untuk desain
scale
graduation
⊷ Dari diskusi di atas, ditambah satu atau dua pertimbangan nyata lainnya, desain
ergonomis skala kelulusan dapat diringkas sebagai berikut:
⊷ Ketinggian, ketebalan, dan jarak scale graduation harus cukup sehingga dapat dibaca
dengan tingkat kesalahan minimum, bahkan jika kondisi pencahayaan tidak ideal
⊷ Informasi yang disajikan harus sesuai dengan yang diinginkan: pembagian skala tidak
boleh lebih kecil dari akurasi yang diperlukan; Informasi kualitatif harus sederhana dan
tidak salah
⊷ Scale graduation harus memberikan informasi yang mudah diinterpretasikan dan
dimanfaatkan. Sangat sulit untuk melipatgandakan pembacaan instrumen dengan
beberapa faktor dan jika ini tidak dapat dihindari, maka faktor tersebut harus
sesederhana mungkin, katakanlah x10 atau x100
⊷ Subdivisi harus 1/2 atau 1/5: yang lainnya sulit dibaca
⊷ Angka harus terbatas pada scale graduation besar
⊷ Ujung pointer tidak boleh mengaburkan angka atau kelulusan dan jika mungkin tidak
boleh lebih luas dari garis skala. Cara terbaik adalah jika ujung pointer sedekat mungkin
dengan skala, tanpa benar-benar menyentuhnya
⊷ Pointer harus sedekat mungkin dalam bidang yang sama dengan skala yang
diturunkan untuk menghindari kesalahan dan mata harus diposisikan sehingga garis
pandang berada pada sudut yang tepat untuk dial dan pointer.

11
Huruf dan angka
⊷ Huruf hitam pada latar belakang putih lebih
disukai pada prinsipnya karena karakter
putih cenderung kabur dan latar belakang
hitam dapat mengatur silau relatif terhadap
lingkungan yang lebih terang.

⊷ Di sisi lain, simbol putih tampak lebih baik


dalam pencahayaan yang buruk terutama
jika simbol dan pointer bercahaya.

12
Ukuran karakter
⊷ Ukuran huruf dan angka, ketebalan
garis dan jaraknya harus terkait
dengan jarak pandang antara mata
dan layar. Formula berikut ini dapat
digunakan:
Tinggi huruf atau angka dalam mm
=
jarak menonton dalam mm dibagi
dengan 200
13
Rekomendasi ketinggian tulisan

14
Kontrol
adekuat
Kontrol merupakan "umpan maju" kedua
"antarmuka" antara manusia dan mesin. kita dapat
membedakan diantara yang berikut ini :
1. Kontrol yang membutuhkan sedikit upaya
manual : tombol push, sakelar sakelar, tuas
tangan kecil, tombol putar dan bar. yang
semuanya dapat dengan mudah dioperasikan
dengan jari.
2. Kontrol yang membutuhkan upaya otot :
roda tangan, engkol, pengungkit berat dan
pedal ;yang melibatkan kelompok otot utama
lengan atau kaki.

16
Panduan Pengaturan
Kontrol
1. Kontrol harus memperhitungkan anatomi dan
fungsi tungkai. jari dan tangan harus
digunakan untuk gerakan cepat, tepat; lengan
dan kaki yang digunakan untuk operasi yang
membutuhkan kekuatan
2. Kontrol yang dioperasikan dengan tangan
harus mudah dijangkau dan digenggam,
antara siku dan tinggi bahu, dan berada dalam
tampilan penuh
3. Jarak antara kontrol harus memperhitungkan
anatomi manusia. dua kenop atau sakelar
yang dioperasikan oleh jari-jari tidak boleh
terpisah kurang dari 15 mm; kontrol yang
dioperasikan oleh seluruh tangan harus
17 terpisah 50 mm
Panduan Pengaturan
Kontrol (Lanj.)
1. Push botton, toggle switch, dan knop yang
berputar cocok untuk operasi yang
membutuhkan sedikit gerakan atau upaya
berotot, perjalanan kecil dan presisi tinggi, dan
untuk operasi berkelanjutan atau bertahap
(click-stops)
2. Pengungkit radius panjang, engkol, roda
tangan dan pedal cocok untuk operasi yang
membutuhkan upaya otot selama perjalanan
panjang dan relatif sedikit presisi.

18
coding

19
Identifikasi Menghindari
Kebingungan Kontrol
1. Pengaturan.
Misalnya, urutan operasi atau perbedaan antara gerakan vertikal dan
horisontal dapat digunakan, tetapi hanya sejumlah kecil kontrol yang dapat
diidentifikasi dengan cara ini.
2. Struktur dan bahan.
Gambar 9,8 menunjukkan kenop dari 11 yang berbeda bentuk yang
dikembangkan dari eksperimen awal oleh Jenkins (1947). Ini adalah bentuk
yang paling tidak sering bingung dengan operator mata tertutup. Selain
bentuk dan ukurannya, kenop dapat dibuat masih lebih khas oleh tekstur
permukaan mereka (halus, matang dan seterusnya). Karakteristik ini paling
membantu jika kontrol harus ditangani tak terlihat, baik dalam kegelapan
atau sementara perhatian diarahkan ke tempat lain.
3. Warna dan labelling.
Ini dapat berguna, tetapi hanya dalam cahaya yang baik dan di bawah
kontrol visual.

20
Jarak yang terpisah
(distance apart)
⊷ Jika kontrol harus dioperasikan secara bebas dan benar, tanpa secara tidak
sengaja memindahkan kontrol berdampingan, mereka harus memiliki jarak
minimal

21
Push Button / Tombol tekan
Push botton dioprasikan dengan cara
ditekan menggunakan tangan atau jari yang
memerlukan sedikit ruang dan terbuat dari
bahan material yang khas dan mempunyai
berbagai macam warna.
Besar area tombol untuk
mengoprasikannya haruslah cukup untuk jari
atau tangan untuk dapat memakainya dengan
mudah. Rekomendasi ukuran untuk tombol
tekan:
⊷ Diameternya sebesar 12-15 mm
⊷ Terdapat tombol darurat sebesar 30-40 mm
⊷ Resisten 2.5 N-5N
22
Toggle Switches / Saklar Toggle

Saklar sederhana dan mudah digunakan. Saklar ini


hanya menggunakan dua posisi yaitu “on” untuk
meyala atau menghidupkan, dan “off” untuk
mematikan. Karena ukuran toggle switches ini kecil
dan dapat digunakan pada perakitan alat teruama
tempat yang relatif kecil.
Tuas toggle dioprasikannya dengan cara menaikan
atau menurunkan tuasnya.
Tuas ini memiliki tiga posisi, paling tidak mempunyai
sisi kemiringan 40’ masing-masing posisi.
23
Hand Levers / Tuas tangan

Jika toggle itu lebih panjang dari 50 mm itu


disebut dengan hand levers dan kekuatan yang
dipakai lebih besar daripada toggle. Arah gerakan
yang dimiliki hand levers bisa naik-turun, atau
maju-mundur, tidak selalu ‘on’ dan ‘off’.

tuas tangan mungkin memiliki tombol yang


berbeda, sesuai dengan fungsinya:
pegangan jari, diameter 20 mm
pegangan untuk telapak tangan, diameter 30-40
24 mm
Rotating Knobs / Tombol pemutar
Rotating knobs memiliki banyak variasi bentuk
yaitu bulat, berbentuk panah, kombinasi tombol dan
gagang.
Persyaratan penting untuk semua jenis adalah
bahwa mereka harus pas di tangan dengan nyaman dan
memutar dengan mudah dan mereka harus dalam
pandangan penuh selama operasi

25
Rotating Knobs / Tombol pemutar
mereka harus memiliki resistensi yang agak lebih
tinggi daripada tombol untuk rotasi terus menerus.

Level resisten yang harus dimiliki adalh 0.15 Nm


adalah yang terbaik untuk direkomendasi,
selebihnya tidak lebih dari 15 derajat.

26
Kenop untuk penggunaan iklan langkah-demi-langkah (klik
berhenti) Margin monched membuatnya lebih mudah untuk
mengontrol Kos saat klik berhenti cocok untuk gulasi ulang yang
baik dan tepat dalam rentang yang luas. Busur 120 dapat diputar
tanpa menggeser pegangan dan di bawah kontrol yang tepat untuk
berbalik lebih jauh, cengkeraman haad dapat diubah tanpa
kesulitan. Kenop seperti itu dapat dinyalakan dengan jari atau
seluruh tangan, dan ini membantu permukaan kenop sedikit
berlekuk atau diperkeras.
Tombol-tombol untuk rotasi berkelanjutan : Pemberhentian klik
bebas cocok untuk perhitungan ulang yang baik dan tepat pada
rentang yang luas. Busur 120 dapat diputar tanpa menggeser
pegangan dan di bawah kontrol yang tepat; untuk berbalik lebih
jauh, cengkeraman haad dapat diubah tanpa kesulitan. Kenop
seperti itu dapat dinyalakan dengan jari atau seluruh tangan, dan ini
membantu permukaan kenop sedikit beralur atau kasar.

27
Tombol batang yang runcing : Tombol-tombol batang berbentuk
panah atau runcing memiliki keunggulan untuk menempatkan
pengaturan dengan cepat dan mudah, dan harus berukuran 25-30
mm, diukur di sepanjang bilah. Gambar 9.13 menunjukkan bilah
seperti itu untuk digunakan dengan pemberhentian klik Cantrols
yang mengandalkan kekuatan miuskular dan perjalanan panjang,
tetapi tingkat presisi yang lebih tinggi, dapat dioperasikan oleh
handwheel atau pedal engkol, cocok untuk pengaturan kontrol
atau memberikan penyesuaian terus menerus ketika berbagai
gerakan (perjalanan panjang) diperlukan. Gearing mungkin kasar
atau halus. sesuai dengan tingkat presisi yang dibutuhkan. Engkol
dapat dioperasikan lebih cepat jika pegangan dapat diputar dengan
sendiri.

28
⊷ Sumbu tetapi pegangan exed lebih presisi, Dimensi berikut
direkomendasikan Panjang lengan tuas untuk torsi rendah
hingga 200 rpm Panjang lengan rata-rata untuk torsi tinggi
hingga 160 rpm Panjang lengan tuas untuk pengaturan
cepat 120sss 60-120 mm. Menurut Van Cott dan Kinkade
(1972), kita dapat mengharapkan kecepatan putaran
penggulingan (rpm) sehubungan dengan radio engkol:
⊷ Mm Rpm
⊷ 20 270
⊷ 50 255
⊷ 120 185
⊷ 240 140

29
⊷ Karena itu, semakin lambat kecepatan rotasi engkol,
semakin lama seharusnya, dan sebaliknya. Rasio antara
panjang engkol dan ketahanan terhadap operasi harus:
⊷ Panjang engkol 120 mm, ketahanan 3-4Nm
⊷ Panjang engkol 240 mm, ketahanan 0,5-2,5 Nm
⊷ Kisaran ini, 120-240 mm, adalah panjang engkol terbaik
untuk kontrol yang halus dan presisi. Dimensi genggaman
tangan harus sebagai berikut: Panjang Diameter untuk
operasi satu tangan 80-120 mm Panjang untuk operasi dua
tangan 190-250 mm 25-30 mm

30
⊷ Handwheels: Handwheels direkomendasikan ketika gaya
besar harus diterapkan karena memungkinkan penggunaan
kedua tangan dan pengaruh yang relatif lama ketika
kecepatan belok rendah
⊷ Kontrol pedal tidak sering membutuhkan kekuatan kaki lebih
dari 100 N meskipun lebih banyak dapat muncul dalam
mesin yang digunakan dalam pertanian, pengangkutan
tanah, konstruksi bangunan dan kadang-kadang dalam
industri. Pedal rem dari kendaraan bermotor juga termasuk
dalam kategori ini, padahal power assist gagal. Pedal sangat
cocok untuk ini karena kaki manusia mampu tenaga yang
sangat tinggi, hingga 2000 N, dalam kondisi duduk yang
sesuai. Untuk meningkatkan kekuatan pedal yang kuat,
penting untuk memiliki yang berikut:
⊷ sandaran yang memberikan reaksi mendukung sudut pada
putaran antara 140 dan 160 sudut pada pergelangan kaki
antara 90 dan 100 pedal hampir setinggi buritan.

31
Kecepatan gerakan relatif
⊷ Jarak relatif dari tuas kontrol atau tombol dan penunjuk
instrumen sangat penting selama detik ini, tahap presisi.
Penyesuaian kasar lebih mudah ketika pointer bergerak lebih
cepat daripada kontrol, tetapi untuk cairan yang tepat kontrol
harus berjalan lebih cepat daripada pointer, Rasio terbaik
sangat bervariasi dalam situasi yang berbeda sehingga tidak
mungkin untuk merumuskan aturan kuantitatif yang akan
berlaku secara umum.
⊷ Shackel (1974) untuk penyesuaian yang tepat menggunakan
tombol putar dan pointer bergerak melalui skala. Satu putaran
knob yang lengkap harus membuat pointer bergerak melalui
50-100 mm, memungkinkan toleransi pembacaan 02-0,4 mm.
Untuk toleransi pembacaan yang lebih tinggi sebesar
0,42.5mm, gerakan penunjuk harus 100-150 mm per putaran
32
Perbedaan etnis
⊷ mengingatkan kita bahwa beberapa reaksi stereotip mungkin
dipengaruhi oleh tradisi budaya. beberapa pengaturan peralatan harus
disesuaikan dengan konvensi nasional termasuk reaksi stereotip. di
antara banyak contoh adalah saklar electrial, yang harus selalu 'aktif' di
arah yang sama tetapi ini naik di beberapa negara dan 'turun' di lain.
⊷ lebih jauh, tidak semua stereotip sama-sama mapan dan kadang-kadang
ada penyimpangan individu yang cukup besar. dengan demikian, tidak
semua tata letak yang dirancang untuk operasi tangan kanan sama-sama
cocok untuk orang kidal.
⊷ ada juga 'aturan' bahwa rotasi searah jarum jam berarti peningkatan apa
pun yang sedang dikontrol tetapi persediaan air dan gas seringkali
dikendalikan oleh penghenti yang mematikan searah jarum jam. ini
dapat menyebabkan masalah ketika seseorang harus mengendalikan air /
gas dan listrik pada saat yang bersamaan. dalam kasus seperti itu
beberapa solusi harus dicari yang melibatkan risiko kecelakaan paling
kecil dan beberapa tingkat kendali sadar
33
Kontrol dan tampilan yang
sesuai
Di bawah ini kita akan membahas beberapa aturan yang berharga untuk peralatan industri di
seluruh dunia. Prinsip penting adalah bahwa kontrol dan instrumen yang terkait secara
fungsional harus membuat gerakan yang sesuai yang sesuai dengan stereotip kita sendiri.
Gambar 9.15 menunjukkan contoh koordinasi antara arah pergerakan kontrol dan instrumen
dengan laut vertikal atau horizontal. Beberapa aturan dapat diringkas sebagai berikut:
1. Ketika kontrol dipindahkan atau berbelok ke kanan, pointer juga harus bergerak tepat di
atas skala bulat atau horizontal; pada skala vertikal, penunjuk harus bergerak ke atas
2. Saat kontrol dipindahkan ke atas atau ke depan, penunjuk harus bergerak ke atas atau ke
kanan.
3. Rotasi tangan kanan atau searah jarum jam secara naluriah menunjukkan peningkatan,
sehingga tampilan iustrument juga harus mencatat peningkatan.
4. Hoyos (1974) merekomendasikan bahwa skala bergerak dengan indikator tetap harus
bergerak ke kanan ketika kontrol dipindahkan ke kanan tetapi nilai skala harus meningkat
dari kanan ke kiri, sehingga rotasi skala ke kanan memberikan peningkatan bacaan
5. Ketika tuas tangan digerakkan ke atas, atau ke depan, atau ke kanan. bacaan tampilan
harus meningkat atau peralatan harus dinyalakan 'on'. Untuk mengurangi pembacaan, atau
untuk mematikan, itu adalah naluriah untuk menarik tuas ke tubuh atau memindahkannya ke
34 kiri, atau ke bawah. Stereotip ini mempengaruhi tuas tangan diilustrasikan
Panel kendali
Masalah reaksi stereotip juga mungkin muncul ketika merancang panel kontrol besar. Tata
letak yang masuk akal dari kedua kontrol dan instrumen tampilan akan membuat
pengawasan lebih mudah dan mengurangi risiko pembacaan dan tindakan yang salah. Lima
prinsip harus dipertimbangkan ketika merancang panel kontrol:
⊷ Sejauh mungkin, instrumen tampilan harus diletakkan dekat dengan kontrol yang
memengaruhi mereka. Kontrol harus ditempatkan di bawah layar atau, jika perlu, di
sebelah kanannya.
⊷ Jika perlu, kontrol berada dalam satu panel! dan memajang instrumen di tempat
lain, maka kedua set harus diletakkan dalam urutan dan pengaturan yang sama.
⊷ Label identifikasi harus ditempatkan di atas kontrol dan label identik di atas
tampilan yang sesuai.
⊷ Jika beberapa kontrol biasanya dioperasikan secara berurutan, maka mereka dan
monitor yang sesuai harus diatur pada panel dalam urutan itu, dari kiri ke kanan.
⊷ Jika, di sisi lain, kontrol pada panel tertentu tidak dioperasikan dalam urutan
reguler, maka kedua tampilan yang sesuai harus diatur dalam kelompok

35
Ringkasan
Menampilkan dan kontrol sebagai antarmuka utama
antara manusia dan mesin telah menjadi subjek
penelitian 'klasik' di rekayasa manusia. Oleh karena
itu, rekomendasi ergonomi komprehensif untuk
desain dan penggunaannya sudah dekat.

36
Want big impact? Use big image.

37
ANTROPOMETRI
DALAM
ERGONOMI
Pokok
Bahasan
Pengertian Antropometri dan Ergonomi

Tujuan Pendekatan Antropometri

Perhitungan yang Ditetapkan pada


Ergonomi

Prinsip dalam Merancang Ruangan


Kerja
Pengertian
Antropometri
O Istilah antropometri berasal dari kata “antro” = manusia
dan “metri” = ukuran. Secara definitif antropometri
dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan
dengan pengukuran dimensi tubuh manusia.
O Antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau
karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan
desain tentang sesuatu yang diapakai manusia (Sanders
dan McCormick)
O Antropometri secara luas digunakan untuk pertimbangan
ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas
merupakan faktor yang penting dalam menunjang
peningkatan pelayanan jasa produksi.
Antropometri dapat dibagi
menjadi:
O Antripometri Statis
Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan karakteristik
tubuh dalam keadaan diam (statis) untuk posisi yang telah
ditentukan atau standar.
Contoh: Tinggi Badan, Lebar bahu

O Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik
tubuh dalam keadaan bergerak, atau memperhatikan gerakan-
gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut
melaksanakan kegiatan.
Contoh: Putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki.
Tujuan Pendekatan
Antropometri
O Tujuan pendekatan antropometri adalah agar terjadi keserasian
antara manusia dengan sistem kerja (man-machine system),
sehingga menjadikan tenaga kerja dapat bekerja secara nyaman,
baik dan efisien.
O Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam perancangan
produk dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia
yang memakainya.
O Dimensi yang diukur pada antropometri statis diambil secara linear
(lurus dan dilakukan pada permukaan tubuh maksimum. Agar
hasilnya dapat representatif, maka pengukuran harus dilakukan
dengan metode tertentu terhadap individu.
O Rancangan yang mempunyai kompatibilitas tinggi dengan manusia
yang memakainya sangat penting untuk mengurangi timbulnya
bahaya akibat terjadinya kesalahan kerja akibat adanya kesalahan
adanya kesalahan desain (design-induced error).
Perhitungan yang Diterapkan
pada Ergonomi
Antropometri Posisi Antropometri Posisi
Antropometri Duduk
Berdiri Kepala
• Tinggi badan • Jarak antara vertek dengan • Tinggi lutut
• Tinggi bahu dagu • Lipat lutut pinggung
• Tinggi pinggul • Jarak antara mata dengan • Tinggi duduk
• Tinggi siku dagu • Lipat lutut telapak kaki
• Depa • Jarak antara hidung dengan • Panjang legan bawah dengan
• Panjang lengan dagu lengan
• Jarak antara mulut dengan
dagu
• Jarak antara ujung hidung
dengan lekukan lubang hidung
• Jarak antar ujung hidung
dengan kepala belakang
• Jarak antarai dengan dengan
belakang kepala
• Jarak antara vertek denga
lekukan diantara kedua alis
• Jarak antara vertek dengan
daun telinga atas
Antropometri Tangan Antropometri Kaki

• Panjang tangan • Panjang kaki


• Panjang telapak tangan • Lebar kaki
• Lebar tangan sampai ibu jari • Jarak antara tumit dengan
• Lebar tangan sampai telapak kaki yang lebar
matakarpal • Lebar tumit
• Ketebalan tangan sampai • Lingkar telapak kaki
matakarpal • Lingkar kai membujur
• Lingkar tangan sampai
telunjuk
• Lingkar tangan sampai ibu
jari

Untuk mendesain produk secara ergonomis yang digunakan dalam


kehidupan sehari-hari atau mendesain produk yang ada dilingkungan
haruslah disesuaikan dengan antropometri manusia yang ada dilingkungan
itu, sebab bila tidak sesuai maka akan menimbulkan berbagai dampak negatif
yang akan terjadi baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang.
Prinsip dalam
Merancang
Ruangan
yang tampak Kerja
O Batasan antropometri dalam ergonomi, sesuatu
dan bisa diukur menyangkut
karakterstik manusia sebagai prasyarat dalam
perancangan suatu alat atau kepentingan untuk
melakukan kegiatan.
O Karakterstik tubuh manusia memiliki tingkatan
ukuran, bersifat kuantitatif terukur dengan alat yang
sesuai. Meskipun dalam praktik pengukuran
dihadapkan dengan hambatan keterbatasan yang
teramati, saat ini telah banyak alat antropometer
berbasis analog digital, yang memiliki akurasi
pengukuran yang handal.
Empat prinsip penting menurut
Sanders & McCormick (1992) dalam
Khotiyal (2004):
O Prinsip derajat kepentingan: benda-benda yang paling
penting harus di lokasi yang mudah diakses dan
dimafaatkan
O Prinsip sering dipakai: benda-benda yang sering dipakai
harus di lokasi yang paling mudah diakses dan
dimanfaatkan
O Prinsip fungsional: benda-benda yang fungsinya atau
kegiatan-kegiatannya berhubungan harus dikelompokkan
bersama
O Prinsip berurutan: benda-benda yang secara umum
digunakan berurutan harus dikelompokkan bersama dan
diletakkan cocok dengan urutan pemakaian
Menurut Kromer & Kroemer-Elbert (1990),
tipe pengukuran yang paling penting untuk
desain ruang kerja adalah:

O Tinggi : garis lurus dari titik pengukuran satu ke lainnya,


biasanya diukur dari lantai ke subjek dalam posisi
berdiri, atau dari permukaan horizontal tempat subjk
duduk
O Lebar : garis lurus, dari titik ke titik pengukuran
horizontal dalam bidang frontal
O Kedalam : garis lurus dari titik
ke titik pengukuran horizontal dalam
bidang sagital
O Lingkaran : pengukuran tertutup
mengikuti contour badan
O Kurvaura : pengukuran tertutup dari satu titik ke titik
lainnya mengikuti contour, biasanya tidak sirkular
Menurut Pheasant (1986) beberapa
variabel antropometri yang penting
untuk ergonomi, antara lain :
O Tinggi badan: dari lantai ke vertex
O Tinggi mata: dari lantai sampai ke inner canthus (pojok mata)
O Tinggi pundak: dari lanti ke akromiale
O Tinggi siku: dari lantai ke radiale
O Tinggi genggaman: dari lantai ke metarcapal III
O Tinggi duduk: dari bidang permukaan duduk sampai ke vertex
O Tinggi mata keika duduk: dari bidang permukaan duduk ke mata
(inner canthus)
O Tinggi pundak ketika duduk: dari bidang permukaan duduk ke
akromiale
O Tinggi siku ketika duduk: dari bidang
permukaan duduk ke permukaan bawah siku ketka
duduk
O Tebal paha: dari bidang permukaan duduk kebagian atas paha
yang tidak ditekan ditempat duduk, bagian paling tebal
O Panjang pantat ke lutut: jarak horizontal dari ujung pantat kebagian depan lutut
O Panjang pantat ke plopiteal: jarak horizontal dari ujung pantat kebagian belakang
sudut plopiteal (pertemuan bagian belakang tungkai bawah dengan bagian dalam
paha bawah)
O Tinggi lutut: jarak vertikal dari lantai ke ujung atas lutut, biasanya pada otot
quadriceps
O Tinggi plopiteal: jarak dari lantai kesudut plopiteal
O Lebar pundak pada bideltoid: lebar bideltoid
O Lebar pinggul: jarak maksimum lebar pinggul ketika duduk, bukan lebar biliokristal
O Dalam dada: jarak maksimum dari bidang vertikal bagian depan dada (pada laki-
laki) atau payudara (pada perempuan), bukan dalam dada anteroposterior yang
umum
O Dalam abdominal: jarak horizontal maksimum dari bidang vertikal abdomen
terdepan dalam posisi duduk
O Rentang tangan: jarak horizontal maksimum antara ujung jari ketika kedua lengan
direntangkan kesamping
O Lebar kepala: lebar maksimum kepala diatas level telinga
O Panjang tangan: jarak antara glabella dan protuberantia occipilates eksterna
O Panjang pundak ke siku: jarak dari akromiale ke permukaan bawah siku dalam
posisi duduk
TERIMA KASIH
Daylight, colours and
music for a pleasant
work environment
1.
Cahaya Matahari
Selain memberikan penerangan, cahaya matahari yang
menembus ke dalam ruangan juga memberikan kontak ke dunia
luar, yaitu memberikan pemandangan sekitar dan
mengindikasikan waktu dan juga keadaan cuaca.

Sebagai aturan, secara psikologis dan fisiologis ada keinginan untuk mendapatkan cahaya
yang menyebar secara merata, semakin tingi sinar matahari, semakin rendah keinginan kita
untuk menggunakan pencahayaan buatan, terutama di musim dingin. Pada hari berawan di
bulan desember di Zurich, Swiss, intensitas pencahayaan matahari di ruangan mencapai 500
lx hanya dalam 4 jam, dari jam 10.00 sampai 14.00.

3
Di dalam ruangan, tingkat pencahayaan siang hari paling utama
bergantung pada posisi dan tipe jendela, ketinggian jendela sangat menentukan
cahaya masuk ke dalam ruangan. Lebar dan tinggi jendela tentunya membantu
penyebaran cahaya siang hari di dalam ruangan, kekurangannya, pekerja harus
menerima banyaknya panas matahari yang masuk, terutama ketika musim
panas jika mereka menghadap selatan atau barat daya.

Selain itu, saat musim dingin jendela akan berubah menjadi


permukaan yang dingin, dengan efek yang merugikan terhadap iklim ruangan.
Jendela yang terang dapat menjadi sumber cahaya yang menyilaukan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Ukuran jendela tidak bisa ditentukan
hanya dengan efek cahaya matahari yang masuk; harus ada ‘kertas
pertimbangan’ (yang digunakan untuk mencatat pro dan kontra tersebut)

”4
Aturan yang berhubungan dengan
pencahayaan dalam ruangan:
1. Jendela tinggi lebih efektif daripada jendela yang lebar karena
penembusan cahaya dapat lebih jauh ke dalam ruangan. Lintel tidak
boleh lebih dalam dari 300 mm.

5
2. Kusen jendela harus setara dengan tinggi meja. Jika jendela lebih panjang dibawah meja,
itu akan terasa dingin saat musim dingin dan menyebabkan silau jika seseorang melihat ke
bawah ketika seseorang sedang membaca.

Benar Salah

6
3. Jarak dari jendela ke tempat kerja tidak boleh lebih dari dua kali dari tinggi jendela.
4. Untuk ruang kerja, area jendela harus seperlima dari luas lantai. Ini hanya aturan umum
yang dapat dimodifikasi tergantung situasi.
5. Kaca harus memancarkan banyak cahaya. kaca bening memiliki transparasi lebih dari
90%, sedangkan kaca buram, kaca frosted atau kaca insulasi (yang dapat mengisolasi panas)
dapat memiliki transparasi 70% sampai 30%.

7
6. sangat penting dalam menjamin penglihatan yang baik dan
kenyamanan dalam ruangan. Metode yg paling efisien adalah
kerai eksternal yang dapat disesuaikan. Tirai venetian blinds
di dalam jendela, atau diantara panel kaca ganda adalah
sebuah kesalahan karena mereka menghasilkan perlindungan
yg minim terhadap radiasi panas.

Panel jendela isolasi (yang menggunakan kaca


insulasi) menghalangi aliran panas dari kedua arah. Di musim
panas, panel dapat menangkap panas di dalam ruangan (efek
rumah kaca) yang membutuhkan pendingin udara untuk
menghindari panas.
Mereka mengurangi jumlah cahaya yg masuk,
yang tidak diinginkan saat musim dingin. Balkon, atap yang
menurun, dan proyeksi bangunan lainnya juga menimbulkan
masalah dengan memotong sebagian cahaya di cuaca yang
8
berawan.
7. Setiap jendela harus menerima cahaya langsung dari langit dan bagian langit perlu terlihat
dari tempat kerja
8. Bangunan terdekat setidaknya harus dua kali jauhnya dari tinggi bangunan tersebut. (jd
kalo tinggi bangunan 50m harus 100 m jaraknya, biasanya susah diterapkan kalo di kota
modern)
9. Warna2 pucat harus digunakan baik di dalam ruangan itu sendiri ataupun di luar halaman
untuk memantulkan cahaya sebanyak mungkin.

9
Rumah kaca dan
pabrik tanpa jendela
10
Dinding kaca, atau area jendela yang sangat besar, memancarkan panas di musim
dingin dan mengakui panas di musim panas. Di sisi lain, cahaya alami
memungkinkan penghuni untuk melihat lebih banyak dari dunia luar.
Bangunan pabrik yang tidak disediakan dengan jendela sama sekali dapat diberi
iklim internal yang seragam (melalui AC) dan bahwa pencahayaan internal, yang
seluruhnya buatan, dapat dikendalikan oleh teknik modern.
Argumen umum yang menentang adalah bahwa tidak adanya jendela membuat
manusia merasa 'dipenjara' dan 'terputus, dan bahwa orang membutuhkan kontak
dengan dunia luar ketika mereka sedang bekerja.

11
Skylights dan Fanlights
Lampu langit di atap dan lampu kipas di dinding atau
pintu sering kali merupakan aksesori yang berguna di
gedung berlantai satu, di loteng dan loteng, dan di
ruangan lain dengan cahaya siang yang tidak cukup.
Berikut ini adalah jenis panel siang hari terpenting di
atap:

Pitched roofs Skylight di bubungan atap


Sangat baik jika tempat kaca di atas sumbu longitudinal
kerja diatur sehingga bangunan. sangat cocok untuk
masing-masing terletak di toko-toko tinggi di mana para
antara dua skylight pada pekerja membutuhkan
sudut yang sama, dan penerangan terbaik.
menyala dari kedua sisi
12
Lanjutan
◉ Atap Mansard
skylight ditempatkan di bagian atap yang miring, di atas jendela,
memberikan tingkat cahaya siang yang relatif tinggi di
sepanjang dinding luar. Kekurangan disini adalah resiko silau
dan tidak memberikan banyak cahaya tambahan kepada orang-
orang di tengah ruangan.
◉ Atap gudang Zig-zag
area kerja memiliki kaca bening di atasnya, panel menghadap ke
utara dan kemiringan yang curam, sudut 60 °. sisi sebaliknya
dari masing-masing zig-zag buram, menghadap ke selatan dan
lereng pada sudut sekitar 30 °. Pengaturan ini memberikan
nilai siang hari tertinggi dan paling seragam dan terutama
13
direkomendasikan untuk bengkel besar.
Warna di tempat kerja
◉ Prinsip fisik
Warna yang terlihat dari spektrum mencakup pita-pita panjang gelombang tertentu, dalam nanometer
(1 nm = 10-9m sepersejuta mm). Berikut gambaran spektrum masing masing warna :
 Ungu 380-436
 Biru 436-495
 Hijau495-566
 Kuning 566-589
 Orange 589-627
 Merah 627-780 14
Lanjutan
Warna yang kita lihat muncul karena struktur molekul permukaan benda hanya
memantulkan panjang gelombang tertentu dari semua yang terjadi. Refleksi inilah
yang kami rasakan. Misalnya, mesin yang dicat hijau menyerap semua cahaya yang
ada kecuali lampu hijau.
reseptor warna di retina yaitu sel kerucut, yang mampu membedakan lebih dari
100.000 warna.

15
Warna yang dipantulkan
Warna di dalam dan di sekitar tempat kerja memiliki fungsi-fungsi berikut
◉ Untuk mencapai keteraturan.
◉ Untuk menunjukkan perangkat keamanan.
◉ Untuk menghasilkan kontras yang mempermudah pekerjaan.
◉ Untuk mempengaruhi orang secara psikologis.
Bagian seluruh mesin, kamar, lorong dan bangunan dapat diberi kode warna. Ini membantu
dalam mempertahankan bangunan. Misalnya, menempatkan barang ke area tertentu,
mengidentifikasi pipa yang membawa cairan berbeda, petunjuk jalan. Secara umum, menjaga
keseluruhannya bekerja berdasarkan rencana yang teratur.
16
Warna
Keamanan

17
Pada warna kemanan, umumnya ada beberapa kode warna yang umum digunakan,
yaitu:

Merah Bahaya

Kuning Peringatan

Hijau Keamanan

Biru Arahan

18
Kontras warna dari area yang luas

Ketika kita memutuskan kontras Warna area yang luas harus dipilih
warna pada area besar dan luas sehingga memiliki pantulan yang
seperti furnitur, maka harus sama, untuk menghindari area
dipertimbangkan secara terpisah yang luas dari kecerahan kontras,
dari area kecil seperti percikan dan berdekatan, hal ini merupakan
warna yang dimaksudkan untuk faktor penting dalam memastikan
menarik perhatian pada detail ketajaman visual yang baik.
furnitur.

19
Area yang luas dan terdapat benda-benda besar tidak boleh ditutupi oleh warna-warna murni, atau
dengan cat fluoresen, karena hal ini akan menyebabkan retina lokal terlalu banyak, dan menyebabkan
produksi after-image.

Oleh karena itu dinding, partisi, puncak meja dan sebagainya harus dicat dengan warna-warna tak jenuh
dalam warna matt. Karena akan lebih mudah untuk meletakkan material kerja dan memilih yang
diperlukan jika warnanya berbeda dari lingkungan terdekatnya.

Misalnya :

Bahan biru keabu-abuan seperti baja dan logam lainnya tampak bagus dengan latar belakang gading
gelap atau krem ​terang. Area di sekitar mesin, atau meja kerja, dapat dicat dengan warna-warna dingin
dan netral, dari hijau kuning ke biru pastel.

20
Ide yang baik untuk menyediakan beberapa penangkap mata di
tempat kerja menandai hal-hal seperti pegangan yang lebih
penting, tuas, roda kontrol, kenop dan sebagainya.

Jika eye-catcher kecil, tidak lebih dari beberapa sentimeter


persegi, mereka harus sangat kontras, tidak hanya dalam warna
tetapi juga dalam kecerahan.

Kode warna membuat kontrol lebih mudah ditemukan,


mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencarinya dan
karenanya mengurangi pengalihan perhatian dari pekerjaan itu
sendiri.

21
Warna yang
menarik
Warna eye-catching adalah bintik-bintik kecil warna yang sangat kontras
digunakan untuk menarik perhatian dan untuk 'menangkap mata'.

Warna digunakan di alam seperti: stroberi merah di antara dedaunan hijau,


bunga-bunga cemerlang yang menarik serangga dan makhluk lain dengan
kontras warnanya.

Di sisi lain, alam juga menggunakan warna untuk penyembunyian. Hewan liar
yang tak berdaya sering netral dalam warna dan bergabung ke latar belakang
sehingga mereka hampir tidak terlihat.

22
Lanjutan

 Mata manusia melihat warna kontras diantara warna kuning


dan hitam karena otak kita menambahkan secara bersama
efek warna dan intensitas.
 Bahaya terbesar dalam perencanaan warna dan khususnya
penangkapan cahaya adalah kelebihan cahaya, karena jika
terlalu banyak rangsangan visual dengan warna yang
berbeda, maka seluruh tempat kerja menjadi gelisah dan
terganggu.
Effek Psikologis
Warna-warna
tertentu memiliki
efek psikologis
Efek psikologis juga khusus.
dapat dipengaruhi Efek khusus yang
oleh warna-warna di paling penting
Berdasarkan efek sebuah ruangan,
psikologis dari menyangkut jarak,
yang dapat suhu dan efek
warna, yaitu ilusi membangkitkan
optik dan fenomena yang diduga pada
perasaan suka atau kondisi mental.
dipicu oleh warna. tidak suka.

24
Lanjutan

◉ Jika pekerjaan yang terjadi di ruangan


menuntut konsentrasi yang ketat, warna harus
dipilih dengan hati-hati untuk menghindari
gangguan yang tidak perlu dan barang-barang
yang tidak mengganggu.
◉ Jika ruang kerja sangat besar, itu dapat dibagi
secara visual dengan menggunakan warna
yang berbeda.

”25
Musik dan Pekerjaan
Selama berabad-abad music telah digunakan untuk
meringankan kerja manusia dan banyak lagu untuk
para pekerja beberapa yang dikenal yaitu lagu the
volga Boatmen.

26
Efek Fisiologis

 Rangsangan akustik melewati sepanjang saraf pendengaran


ke sistem aktivasi dan membawa seluruh kesadaran dari
korteks serebral ke dalam keadaan siap untuk bertindak.

 Musik yang sangat ritmis, dengan variasi yang jelas dalam


kenyaringan, mempengaruhi otak dengan cara yang serupa,
membawa seluruh organisme ke ‘status tindakan'.

 Tingkat pengalihan dan gangguan yang dipicu oleh musik


sangat tergantung pada sifatnya hingga dimana pendengar
merasa nyaman.

27
Industri Penelitian

Pada tahun 1946, Kerr menanyai 666 pekerja di sebuah pabrik AS tentang
bagaimana mereka ingin musik didistribusikan sepanjang hari. Mayoritas
menginginkan musik terus menerus sepanjang hari. Jika harus dibatasi, maka
musik didistribusikan secara merata sepanjang hari. Pertengahan pagi dan
pertengahan sore adalah periode ketika musik disambut dengan baik. Tampaknya
karyawan yang lebih muda dan pekerja wanita lebih menyukai musik daripada
yang lain.

28
Lanjutan

Grandjean (1988) melaporkan penelitian serupa yang


dilakukan di pabrik-pabrik Inggris, Prancis dan Swiss, yang
pada umumnya mengkonfirmasi hasil ini. Setelah ulasan
literatur yang baru terdapat topik tersebut, Kroemer (1994)
mengingatkan bahwa efek 'musik di tempat kerja' sangat
tergantung, tetapi agak tidak terduga.

29
Latar Belakang Musik

Awalnya, musik di tempat kerja berirama,


dengan melodi yang jelas. Para pekerja
mendengarkannya secara sadar dan kadang-
kadang menyenandungkan lagunya.
Ini disebut 'latar belakang atau' wallpaper musik
'atau' muzak ', yang dimaksudkan untuk
mengelilingi seseorang dengan suara yang
menyenangkan.

30
Rekomendasi
Sejauh pengetahuan sekarang berjalan, pertanyaannya apakah musik di tempat kerja adalah hal
yang baik atau tidak, dapat dijawab sebagai berikut.

 Musik di tempat kerja dapat membantu menciptakan suasana yang menyenangkan namun
tidak mengganggu, hal-hal yang merangsang pekerja.
 Ketika musik yang dipilih bukan dari jenis latar belakang yang tenang, tetapi tegas atau
membangkitkan semangat, hal dapat itu menarik perhatian atau mendengarkan dengan
cermat dan harus dimainkan hanya untuk sebagian waktu kerja.
 Musik yang dipilih seperti menggugah perhatianbanyak sehingga dapat mengganggu kerja
terus menerus dan merangsang aktivitas emosional dan fisik.

31
Thanks!
Any questions?

32
Sistem kontrol adalah suatu sistem yang
membahas tindakan manusia untuk merubah
keadaan mesin.
Sebagian dari sistem teknologi, sistem
kontrol seringkali dirancang untuk membuat mesin
menjadi lebih canggih dibandingkan dari
manusianya.
• Fungsi kontrol tidak jelas.
• Membutuhkan terlalu banyak cara pengoperasian.

• Petunjuk pengoperasian yang tidak standard atau tidak layak.

• Lokasi yang tidak semestinya agar pengontrolan mesin mudah


diamati.
• Dapat dioperasikan dengan kurang hati-hati

• Tidak ada umpan balik atas respon pengoperasian kontrol.

• Dalam posisi yang tidak standard.


 Definisi fungsi kontrol yaitu apakah yang akan dilakukan terhadap
mesin dan jenis masukan mana yang diperlukan.
 Ketentuan pada bagian tubuh digunakan untuk mengoperasikan
kontrol dan rancangannya
 Menempatkan tempat kontrol dengan tepat dalam sudut pandang
bagian-bagian tubuh yang akan digunakan
 Jarak atau ruang kontrol untuk menghadapi kecelakaan atau
gangguan dalam pengoperasian di tempat kerja
 Lindungi kontrol dimana kecelakaan pada waktu pengoperasian
akan membahayakan
 Tempat kontrol agar dioperasikan dengan nyaman ketika operator
mempunyai pandangan yang penuh terhadap situasi mesin yang
sedang di kontrol
 Penentuan tempat dan pengenalan kontrol membuat pergerakan-pergerakan
mereka dapat digabungkan dengan gerakan mesin yang sedang dikontrol
 Dimana tata letak yang standar untuk kontrol yang ada akan ditempatkan
menurut posisi yang sesuai
 Mempertimbangkan apakah ada popoulasi dengan bentuk yang tetap yang
akan mempengaruhi cara manusia yang akan mencoba lebih alami untuk
mengoperasikan kontrol
 Menggunakan kontrol penyesuian yang terpisah (bunyi berhenti) atau
susuna tombol-tekan lebih baik daripada kontrol yang berkesinambungan
ketika suatu nilai terpisah harus selalu di tempatkan
 Menggunakan kontrol yang berkesinambungan hanya ketika menyesuaikan
ketepatan
 Membuat kontrol lebih mudah diidentifikasikan
 Dalam suatu panel pengontrol, secara fungsional kombinasi
kontrol-kontrol harus dioperasikan dalam suatu susunan
 Melengkapi beberapa umpan balik pada operator karena
gerakan kontrol sudah cukup dan telah terdaftar pada mesin
 Membangun beberapa ketahanan pada kontrol dengan cara
lain juga memelihara ditempat yang terang dan keras
Ergonomi
• HARI LAHIR ERGONOMI:

•12 JULI 1949


(THE HUMAN RESEARCH GROUP,
INTERDISCIPLINARY)
PENGERTIAN

• Ergon = kerja
• Nomos = aturan
• Ergonomi = aturan/tatacara dalam
bekerja (secara harfiah)
• Ergonomi adalah ilmu yang
mempelajari manusia dalam hubungan
dengan pekerjaan, dengan segala
aspek dan ruang lingkupnya
Konsep dasar ergonomi

• What is ergonomic ?
- Berasal dari bahasa Yunani,”ergon =
kerja,”nomos = aturan
-Biotechnology >>>> Scandinavia
-Personal research >>>> Amerika Utara
-Human engineering >>>> Inggris & USA
. Why is ergonomic ?
-Pekerjaan yg tidak ergonomis menyebabkan
ketidak nyamanan, biaya tinggi,penurunan
performa,efisiensi,daya kerja dan kecelakaan
Konsep dasar ergonomi

• Where is ergonomi applied ?


- Diterapkan dimana saja: di rumah, di tempat
kerja, di perjalanan dll.
. When is ergonomic ?
- Diterapkan kapan saja selama 24 jam
. Who must apply ergonomics ?
- Setiap individu maupun kelompok dari usia
bayi sampai dewasa
. How is ergonomics applied ?
- Semua disiplin ilmu
❑Ergonomi sebagai applied sciences

• Enginering & Physical sciences (mekanika,


matematika,fisika dan kimia)

• Biological sciences ( anatomi dan fisiologi)

• Social & behavioral sciences (sosiologi, psikologi,


antropologi
BIOLOGICAL SCIENCES : ANATOMI, FAAL

ERGONOMI ENGINEERING & PHYSICAL SCIENCES :


MEKANIK, MATHEMATIK, FISIKA

SOCIAL & BEHAVIOUR SCIENCES :


SOSIOLOGI, PSIKOLOGI
FISIOLOGI

ANATOMI PSIKOLOGI

ERGONOMI
ENGINEERING MANAJEMEN

PERANCANGAN
Tujuan Ergonomi
• Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya
pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan
beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan
kepuasan kerja

• Meningkatkan kesejahtaran sosial melalui peningkatan


kualitas kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja
secara tepat guna dan meningkatkan jaminan sosial baik
selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak
produktif

• Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek :


teknis, ekonomis, antropologis, dan budaya dari setiap sistem
kerja yang dilakukan, sehingga tercipta kualitas kerja dan
kualitas hidup yang tinggi
Konsep Keseimbangan Ergonomi

1. Work capacity : personal capacity, fisiological


capacity, psicological capacity, biomechanical
capacity
2. Task demand : material characteristics,
task/work place characteristics, organizational
characteristics, Environmental characteristics
3. Performance ditentukan oleh kapasitas
kerja/kemampuan kerja dan tuntutan tugas
Konsep keseimbangan ergonomi

❖ Jika tuntutan tugas > kemampuan kerja


=> over stress, discomfort, lelah,
cidera,celaka, sakit, produktivitas
❖ Jika tuntutan tugas < kemampuan kerja
=> under stress, bosan, lesu, tidak
produktif
❖ Harapannya adalah antara tuntutan tugas
= kemampuan tugas => performa optimal
JENIS2 MASALAH2 ERGONOMI:

ANTHROPOMETRI
KOGNISI
MUSKULOSKELETAL
CARDIOVASCULER
PSIKOMOTOR
MENGAPA STANDARD DIBUTUHKAN:

1. HEMAT DALAM USAHA MANUSIA


2. MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN
MANUSIA
3. KESELAMATAN KERJA
4. KESEHATAN PEKERJA
5. KENYAMANAN BEKERJA
6. PROTEKSI LINGKUNGAN
7. MENGATASI HAMBATAN BUDAYA
8. KEUNTUNGAN EKONOMIS
ASPEK-ASPEK DALAM ERGONOMI
• Ergonomi sebagai ilmu yang terus berkembang
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
menjadi sangat penting dan dibutuhkan dalam
meningkatkan produktivitas kerja di Perusahaan.

• Ada beberapa aspek dalam penerapan ergonomi


yang perlu diperhatikan, antara lain :
Faktor Manusia

• Pada bidang rancang bangun dikenal istilah Human


Centered Design (HCD) atau Perancangan berpusat
pada manusia.
• Menurut Sutalaksana (1999), perancangan demikian
merupakan perancangan produk ergonomi yang
sesungguhnya, yaitu merancang (mengupayakan)
agar produk menjadi ergonomis atau memiliki
beberapa sifat keergonomisan ketika produk itu
telah selesai dirancang segala-galanya.
• Perancangan dengan prinsip HCD, berdasarkan
pada karakter - karakter manusia yang akan
berinteraksi dengan produknya.
• Sebagai titik sentral maka unsur keterbatasan
manusia haruslah menjadi patokan dalam penataan
suatu produk yang ergonomis.
• Ada beberapa faktor yang berlaku sebagai faktor
pembatas yang tidak boleh dilampaui agar dapat
bekerja dengan aman, nyaman dan sehat, yaitu :
1. Faktor dari dalam (internal factors)
Tergolong dalam faktor ini adalah yang berasal
dari dalam diri manusia, seperti : umur, jenis
kelamin, kekuatan otot, bentuk dan ukuran tubuh
lainnya.

2. Faktor dari luar (external factors)


Banyak faktor dari luar yang dapat
mempengaruhi kerja atau berasal dari luar
manusia, seperti : penyakit, gizi, lingkungan kerja,
sosial ekonomi, adat istiadat, dan lain sebagainya.
Anthropometri

• Anthropometri merupakan suatu pengukuran yang


sistematis terhadap tubuh manusia, terutama seluk
beluk dimensional ukuran dan bentuk tubuh
manusia.
• Anthropometri yang merupakan ukuran tubuh
digunakan untuk merancang atau menciptakan
suatu sarana kerja yang sesuai dengan ukuran
tubuh pengguna sarana kerja tersebut.
• Oleh para ahli rancang bangun, anthropometri
digunakan untuk mendapatkan suatu bentuk
rancang bangun yang disebut sebagai suatu rancang
bangun yang ergonomik, karena menggunakan
ukuran tubuh pengguna rancang bangun sebagai
dasar perancangan sarana kerja.
• ukuran alat kerja menentukan sikap, gerak dan
posisi kerja tenaga kerja, dengan demikian
penerapan anthropometri mutlak diperlukan untuk
menjamin adanya system kerja yang baik.
• Dalam pelaksanaan pengukuran anthropometri,
dikenal 2 macam pengukuran :
1. Anthropometri statis
2. Antrhopometri dinamis
• Alat yang digunakan untuk pengukuran
antrhopometri adalah anthropometer.
• Jika alat-alat kerja tersebut tidak sesuai ukurannya
dengan ukuran tubuh tenaga kerja sebagai pelaku
produksi, maka tenaga kerja tersebut akan merasa
tidak nyaman dan akan lebih lamban dalam
bekerja, yang pada akhirnya akan timbul suatu
kelelahan kerja atau gejala penyakit otot yang lain
akibat melakukan pekerjaan dengan cara yang
tidak alamiah.
Sikap Tubuh Dalam Bekerja

• Hubungan tenaga kerja dalam sikap dan


interaksinya terhadap sarana kerja akan
menentukan efisiensi, efektivitas dan
produktivitas kerja, selain SOP (Standard Operating
Procedures) yang terdapat pada setiap jenis
pekerjaan.
• Penggunaan meja dan kursi kerja ukuran baku
oleh orang yang mempunyai ukuran tubuh yang
lebih tinggi atau sikap duduk yang terlalu tinggi
sedikit banyak akan berpengaruh terhadap hasil
kerjanya.
• Tanpa disadari tenaga kerja tersebut akan sedikit
membungkuk saat melakukan pekerjaannya.
• Hal ini akan menyebabkan terjadinya kelelahan
lokal didaerah pinggang dan bahu.
• Namun karena penderitanya tidak mencolok maka
biasanya keluhan tersebut dianggap “bukan
masalah”, tetapi kerugian yang ditimbulkannya bisa
berwujud hilangnya jam kerja, terhambatnya
produksi dan lainnya.
• Pada waktu bekerja diusahakan agar bersikap
secara alamiah dan bergerak optimal.
• Dalam system kerja angkat dan angkut, sering
dijumpai nyeri pinggang sebagai akibat kesalahan
dalam mengangkat maupun mengangkut, baik itu
mengenai teknik maupun berat/ukuran beban.
• Nyeri pinggang dapat pula terjadi sebagai sikap paksa
yang disebabkan karena penggunaan sarana kerja
yang tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya.
• Kondisi demikian menggambarkan tidak adanya
keserasian antara ukuran tubuh pekerja dengan
bentuk dan ukuran sarana kerja, sehingga terjadi
pembebanan setempat yang berlebihan didaerah
pinggang dan inilah yang menyebabkan nyeri
pinggang akibat kerja.
• Untuk jenis pekerjaan angkat dan angkut, maka
beban maksimum yang diperkenankan, agar tidak
menimbulkan kecelakaan kerja, sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Koperasi No.Per.01/MEN/1978 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
Penebangan dan Pengangkutan Kayu.
DEWASA TENAGA KERJA MUDA
JENIS
PRIA (Kg) WANITA (Kg) PRIA (Kg) WANITA (Kg)

Sekali-sekali 40 15 15 10 – 11

Terus Menerus 15 - 18 10 10 - 15 6-9


• Sikap tubuh dalam bekerja yang dikatakan secara
ergonomik adalah yang memberikan rasa
nyaman, aman, sehat dan selamat dalam bekerja,
yang dapat dilakukan antara lain dengan cara :
a. Menghindarkan sikap yang tidak alamiah dalam
bekerja.
b. Diusahakan beban statis menjadi sekecil-kecilnya.
c. Perlu dibuat dan ditentukan kriteria dan ukuran
baku tentang peralatan kerja yang sesuai dengan
ukuran anthropometri tenaga kerja penggunanya.
d. Agar diupayakan bekerja dengan sikap duduk dan
berdiri secara bergantian.
Mesin - Manusia
• Penggunaan teknologi dalam pelaksanaan produksi
akan menimbulkan suatu hubungan timbal balik
antara manusia sebagai pelaku dan mesin sebagai
sarana kerjanya.
• Dalam proses produksi, hubungan ini menjadi
sangat erat sehingga merupakan satu kesatuan.
Secara ergonomis, hubungan antara manusia
dengan mesin haruslah merupakan suatu hubungan
yang selaras, serasi dan sesuai.
• Fungsi manusia dalam hubungan manusia – mesin
dalam rangkaian produksi ini adalah sebagai
pengarah atau pengendali jalannya mesin tersebut.
• Manusia menerima informasi dari mesin melalui
indera mata untuk membuat keputusan untuk
menyesuaikan atau merubah kerja mesin melalui
alat kendali yang ada pada mesin itu.
• Pada umumnya setiap mesin sudah mempunyai
prosedur standar pengoperasiannya.
• Kemudian mesin menerima perintah tersebut untuk
kemudian untuk menjalankan tugasnya.
• Jelas disini bahwa bekerjanya mesin sangat
tergantung pada manusia sebagai pengendaliannya.
• Disain alat kendali yang baik pada mesin
merupakan salah satu faktor yang penting yang
akan mempengaruhi manusia sebagai operatornya.
Pengorganisasian Kerja
• Pengorganisasian kerja terutama menyangkut
waktu kerja, waktu istirahat, kerja lembur dan
lainnya yang dapat menentukan tingkat kesehatan
dan efisiensi tenaga kerja.
• Diperlukan pola pengaturan waktu kerja dan waktu
istirahat yang baik, terutama untuk kerja fisik yang
berat.
• Jam kerja selama 8 jam/hari diusahakan sedapat
mungkin tidak terlampaui, apabila tidak dapat
dihindarkan, perlu diusahakan group kerja baru
atau perbanyakan kerja shift.
• Untuk pekerjaan lembur sebaiknya ditiadakan,
karena dapat menurunkan efisiensi dan
produktivitas kerja serta meningkatnya angka
kecelakaan kerja dan sakit.
• Disamping itu kerja lembur yang melebihi 25 % dari
jam kerja tidak akan melindungi tenaga kerja dari
pengaruh buruk bahaya dari lingkungan kerja dan
beban tambahan lainnya.
Pengendalian Lingkungan Kerja
• Lingkungan kerja yang lestari dan manusiawi
merupakan faktor pendorong bagi kegairahan dan
efisiensi kerja.
• Sedangkan lingkungan kerja yang buruk
(melampaui Nilai Ambang Batas yang telah
ditetapkan), yang melebihi toleransi manusia untuk
menghadapinya, tidak hanya akan menurunkan
produktivitas kerja tetapi juga akan menyebabkan
penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja, pencemaran
lingkungan sehingga tenaga kerja dalam
melaksanakan pekerjaannya tidak mendapat rasa
aman, nyaman, sehat dan selamat.
• Terdapat berbagai faktor lingkungan kerja yang
berpengaruh terhadap kesehatan, keselamatan dan
efisiensi serta produktivitas kerja, yaitu faktor fisik
seperti : pengaruh kebisigan, penerangan, iklim
kerja, getaran ; faktor kimia seperti : pengaruh bahan
kimia, gas, uap, debu ; faktor fisiologis seperti : sikap
dan cara kerja, penentuan jam kerja dan istirahat,
kerja gilir, kerja lembur ; faktor psikologis seperti :
suasana tempat kerja, hubungan antar pekerja dan
faktor biologis seperti : infeksi karena bakteri, jamur
virus, cacing.
• Untuk pengendalian lingkungan kerja dapat
dilakukan melalui beberapa tahapan/cara, yaitu
pengendalian secara teknik, pengendalian secara
administratif dan pengendalian dengan pemberian
Alat Pelindung Diri (APD).
• Banyak dijumpai adanya tenaga kerja yang enggan
menggunakan alat pelindunga diri, meskipun
ditempat kerjanya terjadi pencemaran bahan kimia
di udara tempat kerja.
• 49 ºC Suhu yang dapat ditolerir selama ± 1 jam.
Kemampuan Fisik dan Mental jauh
menurun.
• 29,5 ºC Aktifitas mental dan daya tangkap menurun
dan tenaga kerja dapat melakukan kesala –
lahan dalam melakukan kesalahan. Timbul
Kelelahan Fisik.
• 24 ºC Kondisi Optimum
• 10 ºC Kekakuan mulai terjadi
Kelelahan Kerja
• Penyebab kelelahan akibat tidak ergonomisnya
kondisi sarana, prasarana dan lingkungan kerja
merupakan faktor dominan bagi menurunnya atau
rendahnya produktivitas kerja seorang tenaga kerja.
• Suasana kerja yang tidak ditunjang oleh kondisi
lingkungan kerja yang sehat antara lain adalah
sebagai penyebab timbulnya kelelahan kerja.
• Banyak dijumpai kasus kelelahan kerja sebagai
akibat pembebanan kerja yang berlebihan, antara
lain irama kerja yang tidak serasi, pekerjaan yang
monoton dan kondisi tempat kerja yang tidak
menggairahkan.
• Kelelahan (fatigue) merupakan suatu kondisi yang
telah dikenali dalam kehidupan sehari-hari. Istilah
kelelahan pada umumnya mengarah pada kondisi
melemahnya tenaga untuk melakukan suatu
kegiatan, walaupun ini bukan merupakan satu-
satunya gejala.
• Kelelahan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam
yaitu :
a. Kelelahan otot (muscular fatigue)
b. Kelelahan umum (general fatigue)
• Kedua bentuk kelelahan ini muncul dari proses
fisiologik yang berbeda sama sekali.
• Kelelahan otot ditunjukkan melalui gejala sakit
nyeri, seperti ketegangan otot dan sakit disekitar
sendi, sedangkan kelelahan umum dapat terlihat
pada munculnya sejumlah keluhan yang berupa
perasaan lamban dan keengganan beraktivitas.
• Menurut para ahli, terdapat keterkaitan antara
kelelahan dengan tingkat stress.
• Hal ini dapat ditunjukkan melalui reaksi tubuh
terhadap jenis stress yang berbeda-beda.
• Untuk itu perlu dilakukan pengukuran untuk
mendapatkan solusi bagi kecenderungan
implikasi kelelahan yang diderita oleh tenaga
kerja terhadap kinerja perusahaan.
• Kesulitan terbesar dalam pengukuran kelelahan
adalah karena tidak adanya cara yang langsung
dapat mengukur sumber penyebab kelelahan itu
sendiri.
• Belum ada satupun ukuran yang mutlak dalam
pengukuran kelelahan.
• Pengukuran kelelahan hanya mampu mengukur
“indikator” kelelahan saja.
CTD (CULMULATIVE TRAUMA DISORDER)
• CTD dapat diterjemahkan sebagai Kerusakan
Trauma Kumulative.
• Penyakit ini timbul Karena terkumpulnya
kerusakan-kerusakan kecil akibat trauma berulang
yang membentuk kerusakan yang cukup besar dan
menimbulkan rasa sakit.
• Hal ini sebagai akibat penumpukan cedera kecil
yang setiap kali tidak sembuh total dalam jangka
waktu tertentu yang bisa pendek dan bisa lama,
tergantung dari berat ringannya trauma setiap hari,
yang diekspresikan sebagai rasa nyeri, kesemutan,
pembengkakan dan gejala lainnya.
• Gejala CTD biasanya muncul pada jenis pekerjaan
yang monoton, sikap kerja yang tidak alamiah,
penggunaan atau pengerahan otot yang melebihi
kemampuannya.
• Biasanya gejala yang muncul dianggap sepele
atau dianggap Over Exertion.
1. Over Stretching
2. Over Compressor
• CTD dapat digolongkan sebagai penyakit akibat
kerja, apabila dapat dibuktikan terdapat
pemaparan dari dua atau lebih faktor resiko
ergonomi di tempat kerja.
• Ada beberapa faktor resiko untuk terjadinya CTD,
yaitu :
a. Terdapat Posture atau sikap tubuh yang janggal.
b. Gayanya yang melebihi kemampuan jaringan.
c. Lamanya waktu pada saat melakukan posisi
janggal.
d. Frekuensi siklus gerakan dengan posture janggal
per-menit.
• Beberapa contoh CTD :
➢ TENDINITIS
Tendon yang meradang, gejala :
o sakit, bengkak
o nyeri tekan
o lemah ditempat yang terpapar (siku, bahu)

➢ ROTATOR CUFF TENDINITIS


Satu atau lebih dari empat rotator cuff tendon pada
bahu meradang, gejala :
o Sakit
o Gerakan terbatas pada bahu
➢ TENOSYNOVITIS
Pembengkakan pada tendon & sarung yang menutupi
tendon, gejala :
o pembengkakan
o nyeri tekan
o sakit pada tempat yang terpapar (siku, tangan, lengan,
dll)
➢ CARPAL TUNNEL SYNDROME
Penyebab :
o Tekanan yang terlalu berat pada syaraf medianus yang
melalui pergelangan tangan.
Gejala :
o mati rasa
o kesemutan, pegal
o sakit pada pergelangan tangan
➢ EPICONDYLITIS (TENNIS ELBOW)
Peradangan pada tendon di siku, gejala :
o sakit
o sedikit bengkak
o lemah

➢ WHITE FINGER
Pembuluh darah di jari-jari rusak, gejala :
o pucat di jari-jari
o mati rasa
o perasaan seakan jari terbakar
Kesegaran Jasmani dan Musik
• Untuk dapat melaksanakan pekerjaannya, seorang
tenaga kerja tidak hanya memerlukan makanan
yang sehat dan bergizi dengan nilai kalori cukup
sesuai dengan jenis pekerjaannya, tetapi juga
membutuhkan kesegaran jasmani yang baik pula.
• Meskipun secara fisik tenaga kerja dalam keadaan
sehat, dengan asupan gizi yang cukup, tetapi
apabila tidak segar dan bugar maka tenaga kerja
tersebut dalam melakukan pekerjaannya akan cepat
menjadi lelah.
• Pekerja yang sehat, segar dan bugar dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas
perusahaan.
• Mengingat kondisi masing-masing tidak sama,
maka sebaiknya kegiatan kesegaran jasmani perlu
disesuaikan dengan situasi, kondisi dan
kebutuhan masing-masing perusahaan.
• Pengadaan musik ditempat kerja sebaiknya
dilakukan untuk jenis pekerjaan yang monoton
dan pekerjaan tangan (manual work) yang berulang
serta pekerjaan lain yang memerlukan aktivitas
mental.
• Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi atau
menghindari kebosanan dan kejenuhan dalam
bekerja.
Ergonomi
Tujuan Ergonomi
• Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya
pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban
kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja

• Meningkatkan kesejahtaran sosial melalui peningkatan kualitas


kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna
dan meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia
produktif maupun setelah tidak produktif

• Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek : teknis,


ekonomis, antropologis, dan budaya dari setiap sistem kerja yang
dilakukan, sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang
tinggi
Konsep Keseimbangan Ergonomi

1. Work capacity : personal capacity, fisiological


capacity, psicological capacity, biomechanical
capacity
2. Task demand : material characteristics,
task/work place characteristics, organizational
characteristics, Environmental characteristics
3. Performance ditentukan oleh kapasitas
kerja/kemampuan kerja dan tuntutan tugas
Konsep keseimbangan ergonomi

❖ Jika tuntutan tugas > kemampuan kerja => over stress, discomfort,
lelah, cidera,celaka, sakit, produktivitas
❖ Jika tuntutan tugas < kemampuan kerja => under stress, bosan, lesu,
tidak produktif
❖ Harapannya adalah antara tuntutan tugas = kemampuan tugas =>
performa optimal
JENIS2 MASALAH2 ERGONOMI:

ANTHROPOMETRI
KOGNISI
MUSKULOSKELETAL
CARDIOVASCULER
PSIKOMOTOR
MENGAPA STANDARD DIBUTUHKAN:

1. HEMAT DALAM USAHA MANUSIA


2. MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN
MANUSIA
3. KESELAMATAN KERJA
4. KESEHATAN PEKERJA
5. KENYAMANAN BEKERJA
6. PROTEKSI LINGKUNGAN
7. MENGATASI HAMBATAN BUDAYA
8. KEUNTUNGAN EKONOMIS
ASPEK-ASPEK DALAM ERGONOMI
• Ergonomi sebagai ilmu yang terus berkembang
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
menjadi sangat penting dan dibutuhkan dalam
meningkatkan produktivitas kerja di Perusahaan.

• Ada beberapa aspek dalam penerapan ergonomi


yang perlu diperhatikan, antara lain :
Faktor Manusia

• Pada bidang rancang bangun dikenal istilah Human


Centered Design (HCD) atau Perancangan berpusat
pada manusia.
• Menurut Sutalaksana (1999), perancangan demikian
merupakan perancangan produk ergonomi yang
sesungguhnya, yaitu merancang (mengupayakan)
agar produk menjadi ergonomis atau memiliki
beberapa sifat keergonomisan ketika produk itu telah
selesai dirancang segala-galanya.
• Perancangan dengan prinsip HCD, berdasarkan pada
karakter - karakter manusia yang akan berinteraksi
dengan produknya.
• Sebagai titik sentral maka unsur keterbatasan
manusia haruslah menjadi patokan dalam penataan
suatu produk yang ergonomis.
• Ada beberapa faktor yang berlaku sebagai faktor
pembatas yang tidak boleh dilampaui agar dapat
bekerja dengan aman, nyaman dan sehat, yaitu :
1. Faktor dari dalam (internal factors)
Tergolong dalam faktor ini adalah yang berasal
dari dalam diri manusia, seperti : umur, jenis
kelamin, kekuatan otot, bentuk dan ukuran tubuh
lainnya.

2. Faktor dari luar (external factors)


Banyak faktor dari luar yang dapat
mempengaruhi kerja atau berasal dari luar
manusia, seperti : penyakit, gizi, lingkungan kerja,
sosial ekonomi, adat istiadat, dan lain sebagainya.
Ergonomi
Anthropometri

• Anthropometri merupakan suatu pengukuran yang


sistematis terhadap tubuh manusia, terutama seluk
beluk dimensional ukuran dan bentuk tubuh
manusia.
• Anthropometri yang merupakan ukuran tubuh
digunakan untuk merancang atau menciptakan suatu
sarana kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh
pengguna sarana kerja tersebut.
• Oleh para ahli rancang bangun, anthropometri
digunakan untuk mendapatkan suatu bentuk
rancang bangun yang disebut sebagai suatu rancang
bangun yang ergonomik, karena menggunakan
ukuran tubuh pengguna rancang bangun sebagai
dasar perancangan sarana kerja.
• ukuran alat kerja menentukan sikap, gerak dan posisi
kerja tenaga kerja, dengan demikian penerapan
anthropometri mutlak diperlukan untuk menjamin
adanya system kerja yang baik.
• Dalam pelaksanaan pengukuran anthropometri,
dikenal 2 macam pengukuran :
1. Anthropometri statis
2. Antrhopometri dinamis
• Alat yang digunakan untuk pengukuran
antrhopometri adalah anthropometer.
• Jika alat-alat kerja tersebut tidak sesuai ukurannya
dengan ukuran tubuh tenaga kerja sebagai pelaku
produksi, maka tenaga kerja tersebut akan merasa
tidak nyaman dan akan lebih lamban dalam
bekerja, yang pada akhirnya akan timbul suatu
kelelahan kerja atau gejala penyakit otot yang lain
akibat melakukan pekerjaan dengan cara yang
tidak alamiah.
Sikap Tubuh Dalam Bekerja

• Hubungan tenaga kerja dalam sikap dan


interaksinya terhadap sarana kerja akan
menentukan efisiensi, efektivitas dan produktivitas
kerja, selain SOP (Standard Operating Procedures)
yang terdapat pada setiap jenis pekerjaan.
• Penggunaan meja dan kursi kerja ukuran baku oleh
orang yang mempunyai ukuran tubuh yang lebih
tinggi atau sikap duduk yang terlalu tinggi sedikit
banyak akan berpengaruh terhadap hasil kerjanya.
• Tanpa disadari tenaga kerja tersebut akan sedikit
membungkuk saat melakukan pekerjaannya.
• Hal ini akan menyebabkan terjadinya kelelahan lokal
didaerah pinggang dan bahu.
• Namun karena penderitanya tidak mencolok maka
biasanya keluhan tersebut dianggap “bukan
masalah”, tetapi kerugian yang ditimbulkannya bisa
berwujud hilangnya jam kerja, terhambatnya
produksi dan lainnya.
• Pada waktu bekerja diusahakan agar bersikap secara
alamiah dan bergerak optimal.
• Dalam system kerja angkat dan angkut, sering dijumpai
nyeri pinggang sebagai akibat kesalahan dalam
mengangkat maupun mengangkut, baik itu mengenai
teknik maupun berat/ukuran beban.
• Nyeri pinggang dapat pula terjadi sebagai sikap paksa
yang disebabkan karena penggunaan sarana kerja yang
tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya.
• Kondisi demikian menggambarkan tidak adanya
keserasian antara ukuran tubuh pekerja dengan bentuk
dan ukuran sarana kerja, sehingga terjadi pembebanan
setempat yang berlebihan didaerah pinggang dan
inilah yang menyebabkan nyeri pinggang akibat kerja.
• Untuk jenis pekerjaan angkat dan angkut, maka
beban maksimum yang diperkenankan, agar tidak
menimbulkan kecelakaan kerja, sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Koperasi No.Per.01/MEN/1978 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan
Pengangkutan Kayu.

DEWASA TENAGA KERJA MUDA


JENIS
PRIA (Kg) WANITA (Kg) PRIA (Kg) WANITA (Kg)

Sekali-sekali 40 15 15 10 – 11

Terus Menerus 15 - 18 10 10 - 15 6-9


• Sikap tubuh dalam bekerja yang dikatakan secara
ergonomik adalah yang memberikan rasa
nyaman, aman, sehat dan selamat dalam bekerja,
yang dapat dilakukan antara lain dengan cara :
a. Menghindarkan sikap yang tidak alamiah dalam
bekerja.
b. Diusahakan beban statis menjadi sekecil-kecilnya.
c. Perlu dibuat dan ditentukan kriteria dan ukuran
baku tentang peralatan kerja yang sesuai dengan
ukuran anthropometri tenaga kerja penggunanya.
d. Agar diupayakan bekerja dengan sikap duduk dan
berdiri secara bergantian.
Mesin - Manusia
• Penggunaan teknologi dalam pelaksanaan produksi
akan menimbulkan suatu hubungan timbal balik
antara manusia sebagai pelaku dan mesin sebagai
sarana kerjanya.
• Dalam proses produksi, hubungan ini menjadi sangat
erat sehingga merupakan satu kesatuan. Secara
ergonomis, hubungan antara manusia dengan mesin
haruslah merupakan suatu hubungan yang selaras,
serasi dan sesuai.
• Fungsi manusia dalam hubungan manusia – mesin
dalam rangkaian produksi ini adalah sebagai
pengarah atau pengendali jalannya mesin tersebut.
• Manusia menerima informasi dari mesin melalui
indera mata untuk membuat keputusan untuk
menyesuaikan atau merubah kerja mesin melalui alat
kendali yang ada pada mesin itu.
• Pada umumnya setiap mesin sudah mempunyai
prosedur standar pengoperasiannya.
• Kemudian mesin menerima perintah tersebut untuk
kemudian untuk menjalankan tugasnya.
• Jelas disini bahwa bekerjanya mesin sangat
tergantung pada manusia sebagai pengendaliannya.
• Disain alat kendali yang baik pada mesin merupakan
salah satu faktor yang penting yang akan
mempengaruhi manusia sebagai operatornya.
Ergonomi
Pengorganisasian Kerja
• Pengorganisasian kerja terutama menyangkut waktu
kerja, waktu istirahat, kerja lembur dan lainnya yang
dapat menentukan tingkat kesehatan dan efisiensi
tenaga kerja.
• Diperlukan pola pengaturan waktu kerja dan waktu
istirahat yang baik, terutama untuk kerja fisik yang
berat.
• Jam kerja selama 8 jam/hari diusahakan sedapat
mungkin tidak terlampaui, apabila tidak dapat
dihindarkan, perlu diusahakan group kerja baru atau
perbanyakan kerja shift.
• Untuk pekerjaan lembur sebaiknya ditiadakan,
karena dapat menurunkan efisiensi dan
produktivitas kerja serta meningkatnya angka
kecelakaan kerja dan sakit.
• Disamping itu kerja lembur yang melebihi 25 % dari
jam kerja tidak akan melindungi tenaga kerja dari
pengaruh buruk bahaya dari lingkungan kerja dan
beban tambahan lainnya.
Pengendalian Lingkungan Kerja
• Lingkungan kerja yang lestari dan manusiawi
merupakan faktor pendorong bagi kegairahan dan
efisiensi kerja.
• Sedangkan lingkungan kerja yang buruk (melampaui
Nilai Ambang Batas yang telah ditetapkan), yang
melebihi toleransi manusia untuk menghadapinya,
tidak hanya akan menurunkan produktivitas kerja
tetapi juga akan menyebabkan penyakit akibat kerja,
kecelakaan kerja, pencemaran lingkungan sehingga
tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya tidak
mendapat rasa aman, nyaman, sehat dan selamat.
• Terdapat berbagai faktor lingkungan kerja yang
berpengaruh terhadap kesehatan, keselamatan dan
efisiensi serta produktivitas kerja, yaitu faktor fisik
seperti : pengaruh kebisigan, penerangan, iklim kerja,
getaran ; faktor kimia seperti : pengaruh bahan kimia,
gas, uap, debu ; faktor fisiologis seperti : sikap dan cara
kerja, penentuan jam kerja dan istirahat, kerja gilir,
kerja lembur ; faktor psikologis seperti : suasana tempat
kerja, hubungan antar pekerja dan faktor biologis
seperti : infeksi karena bakteri, jamur virus, cacing.
• Untuk pengendalian lingkungan kerja dapat
dilakukan melalui beberapa tahapan/cara, yaitu
pengendalian secara teknik, pengendalian secara
administratif dan pengendalian dengan pemberian
Alat Pelindung Diri (APD).
• Banyak dijumpai adanya tenaga kerja yang enggan
menggunakan alat pelindunga diri, meskipun
ditempat kerjanya terjadi pencemaran bahan kimia di
udara tempat kerja.
• 49 ºC Suhu yang dapat ditolerir selama ± 1 jam.
Kemampuan Fisik dan Mental jauh
menurun.
• 29,5 ºC Aktifitas mental dan daya tangkap menurun
dan tenaga kerja dapat melakukan kesala –
lahan dalam melakukan kesalahan. Timbul
Kelelahan Fisik.
• 24 ºC Kondisi Optimum
• 10 ºC Kekakuan mulai terjadi
Kelelahan Kerja
• Penyebab kelelahan akibat tidak ergonomisnya
kondisi sarana, prasarana dan lingkungan kerja
merupakan faktor dominan bagi menurunnya atau
rendahnya produktivitas kerja seorang tenaga kerja.
• Suasana kerja yang tidak ditunjang oleh kondisi
lingkungan kerja yang sehat antara lain adalah
sebagai penyebab timbulnya kelelahan kerja.
• Banyak dijumpai kasus kelelahan kerja sebagai akibat
pembebanan kerja yang berlebihan, antara lain irama
kerja yang tidak serasi, pekerjaan yang monoton dan
kondisi tempat kerja yang tidak menggairahkan.
• Kelelahan (fatigue) merupakan suatu kondisi yang
telah dikenali dalam kehidupan sehari-hari. Istilah
kelelahan pada umumnya mengarah pada kondisi
melemahnya tenaga untuk melakukan suatu
kegiatan, walaupun ini bukan merupakan satu-
satunya gejala.
• Kelelahan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam
yaitu :
a. Kelelahan otot (muscular fatigue)
b. Kelelahan umum (general fatigue)
• Kedua bentuk kelelahan ini muncul dari proses
fisiologik yang berbeda sama sekali.
• Kelelahan otot ditunjukkan melalui gejala sakit
nyeri, seperti ketegangan otot dan sakit disekitar
sendi, sedangkan kelelahan umum dapat terlihat
pada munculnya sejumlah keluhan yang berupa
perasaan lamban dan keengganan beraktivitas.
• Menurut para ahli, terdapat keterkaitan antara
kelelahan dengan tingkat stress.
• Hal ini dapat ditunjukkan melalui reaksi tubuh
terhadap jenis stress yang berbeda-beda.
• Untuk itu perlu dilakukan pengukuran untuk
mendapatkan solusi bagi kecenderungan
implikasi kelelahan yang diderita oleh tenaga
kerja terhadap kinerja perusahaan.
• Kesulitan terbesar dalam pengukuran kelelahan
adalah karena tidak adanya cara yang langsung
dapat mengukur sumber penyebab kelelahan itu
sendiri.
• Belum ada satupun ukuran yang mutlak dalam
pengukuran kelelahan.
• Pengukuran kelelahan hanya mampu mengukur
“indikator” kelelahan saja.
Ergonomi
CTD (CULMULATIVE TRAUMA DISORDER)
• CTD dapat diterjemahkan sebagai Kerusakan
Trauma Kumulative.
• Penyakit ini timbul Karena terkumpulnya kerusakan-
kerusakan kecil akibat trauma berulang yang
membentuk kerusakan yang cukup besar dan
menimbulkan rasa sakit.
• Hal ini sebagai akibat penumpukan cedera kecil yang
setiap kali tidak sembuh total dalam jangka waktu
tertentu yang bisa pendek dan bisa lama, tergantung
dari berat ringannya trauma setiap hari, yang
diekspresikan sebagai rasa nyeri, kesemutan,
pembengkakan dan gejala lainnya.
• Gejala CTD biasanya muncul pada jenis pekerjaan
yang monoton, sikap kerja yang tidak alamiah,
penggunaan atau pengerahan otot yang melebihi
kemampuannya.
• Biasanya gejala yang muncul dianggap sepele
atau dianggap Over Exertion.
1. Over Stretching
2. Over Compressor
• CTD dapat digolongkan sebagai penyakit akibat
kerja, apabila dapat dibuktikan terdapat
pemaparan dari dua atau lebih faktor resiko
ergonomi di tempat kerja.
• Ada beberapa faktor resiko untuk terjadinya CTD,
yaitu :
a. Terdapat Posture atau sikap tubuh yang janggal.
b. Gayanya yang melebihi kemampuan jaringan.
c. Lamanya waktu pada saat melakukan posisi
janggal.
d. Frekuensi siklus gerakan dengan posture janggal
per-menit.
• Beberapa contoh CTD :
➢ TENDINITIS
Tendon yang meradang, gejala :
o sakit, bengkak
o nyeri tekan
o lemah ditempat yang terpapar (siku, bahu)

➢ ROTATOR CUFF TENDINITIS


Satu atau lebih dari empat rotator cuff tendon pada
bahu meradang, gejala :
o Sakit
o Gerakan terbatas pada bahu
➢ TENOSYNOVITIS
Pembengkakan pada tendon & sarung yang menutupi
tendon, gejala :
o pembengkakan
o nyeri tekan
o sakit pada tempat yang terpapar (siku, tangan, lengan,
dll)
➢ CARPAL TUNNEL SYNDROME
Penyebab :
o Tekanan yang terlalu berat pada syaraf medianus yang
melalui pergelangan tangan.
Gejala :
o mati rasa
o kesemutan, pegal
o sakit pada pergelangan tangan
➢ EPICONDYLITIS (TENNIS ELBOW)
Peradangan pada tendon di siku, gejala :
o sakit
o sedikit bengkak
o lemah

➢ WHITE FINGER
Pembuluh darah di jari-jari rusak, gejala :
o pucat di jari-jari
o mati rasa
o perasaan seakan jari terbakar
Kesegaran Jasmani dan Musik
• Untuk dapat melaksanakan pekerjaannya, seorang
tenaga kerja tidak hanya memerlukan makanan yang
sehat dan bergizi dengan nilai kalori cukup sesuai
dengan jenis pekerjaannya, tetapi juga membutuhkan
kesegaran jasmani yang baik pula.
• Meskipun secara fisik tenaga kerja dalam keadaan
sehat, dengan asupan gizi yang cukup, tetapi apabila
tidak segar dan bugar maka tenaga kerja tersebut
dalam melakukan pekerjaannya akan cepat menjadi
lelah.
• Pekerja yang sehat, segar dan bugar dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas
perusahaan.
• Mengingat kondisi masing-masing tidak sama,
maka sebaiknya kegiatan kesegaran jasmani perlu
disesuaikan dengan situasi, kondisi dan
kebutuhan masing-masing perusahaan.
• Pengadaan musik ditempat kerja sebaiknya
dilakukan untuk jenis pekerjaan yang monoton
dan pekerjaan tangan (manual work) yang berulang
serta pekerjaan lain yang memerlukan aktivitas
mental.
• Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi atau
menghindari kebosanan dan kejenuhan dalam
bekerja.
“Kenyamanan Suhu dan Faktor Iklim pada Ruang Kerja”
Kenyamanan Suhu dan Faktor Iklim pada Ruang
Kerja
Indoor Climate (Faktor Iklim dalam Ruangan)

(Menurut Grandjean, 1986) Suatu kondisi fisik sekeliling dimana kita


melakukan suatu aktivitas tertentu yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Temperatur udara

2. Temperatur permukaan sekeliling

3. Kelembaban udara

4. Aliran perpindahan udara

Analisa keteraturan panas dalam tubuh manusia meliputi:

1. Temperatur badan 5. Gerakan otot yang cepat

2. Pengendalian proses panas 6. Pertukaran Panas

3. Transportasi panas oleh aliran darah a. Konduksi c. Evaporasi

4. Berkeringat b. Konveksi d. Radiasi


Pertukaran Panas Total
a. Temperatur udara (untuk pertukaran panas melalui konveksi)
b. Aliran udara (juga untuk konveksi)
c. Temperatur yang berdekatan dengan tubuh manusia dinding plafon
(ceiling) dan floor (untuk pertukaran panas secara radiasi)
d. Kelembaban udara relatif (untuk hilangnya panas karena evaporasi
keringat)

Kenyamanan Suhu
• Dasar fisiologi suatu kenyamanan
• Efek sampingan dari suatu ketidaknyamanan
• Daerah temperatur secara fisiologi
• Rentang temperatur yang nyaman
• Empat faktor klimatik dan kenyamanan
a) Temperatur udara c) Kelembaban udara
b) Temperatur permukaan dinding yang berdekatan d) Aliran udara
Keseimbangan Panas dalam Tubuh
Rumus keseimbangan panas dalam tubuh manusia
Menurut (Sanders, 1987)

S = M – E ± R ± C – W ………....…..(1)

Dimana:
S = Kondisi keseimbangan tubuh manusia
M = Metabolisme tubuh
E = Panas yang hilang karena proses evaporasi
R = Pertukaran panas sebagai akibat dari proses radiasi
C = Pertukaran panas sebagai akibat dari proses konveksi
W = Aktivitas Kerja
(Jika tubuh dalam keseimbangan maka S = nol)
Rumusan diatas untuk menghitung panas yang hilang karena proses
evaporasi (E) berubah menjadi (jika S=0):

E = M ± R ± C – W………...………...(2)

Dimana:

M = Dapat ditentukan dari pengukuran konsumsi oksigen atau dari data


yang di ketahui dari tabel

R = Dipengaruhi oleh temperatur dari medium yang berdekatan

C = Dipengaruhi oleh temperatur udara sekeliling dan aliran udara

E = Dipengaruhi oleh kelembaban relatif dan aliran udara

W = Ditentukan dari beban kerja


Suatu pengukuran termal ruangan dengan suatu indeks tertentu yaitu
dengan menggunakan WBGT (Wet Globe Temperatur).

Metode pengukuran ini menurut stevenson (1989).

Untuk suatu “indoor work” hanya akan ada dua macam pengukuran
yang dibutuhkan yaitu :

1. Natural wet bulb temperature, diukur dengan termometer merkuri


sederhana (simple mercury thermometer) dengan “bulb”nya dibungkus
dalam suatu pembungkus transparan basah, yang di pengaruhi oleh
temperatur, kelembaban dan pergerakan udara.

2. Globe temperature, diukur dengan menggunakan simple mercury


thermometer dengan bulbnya dibungkus di dalam bola terbuat dari copper
(copper sphere) dengan diameter 150mm, dengan berwarna hitam.
Model Komputasi Ergonomi Secara Grafis

Metode perancangan dengan menggunakan CAD (Computer Aided Design)


cukup dikenal oleh para insinyur karena sumbangsihnya terhadap faktor
fleksibilitas rancang bangun jika dibandingkan dengan metode yang
konvensional.
Sistem CAD yang telah ada menurut Porter (1980) antara lain
adalah sebagai berikut :
BOEMAN dikembangkan oleh Boeing Corporation,washington pada tahun 1969 yang
dipakai untuk evaluasi stasiun kerja pilot.
BUFORD dikembangkan oleh Rockwell International, calofornia. Menggambarkan
model sederhana dari astronot dengan atau tanpa pakaian ruang angkasa.
COMBIMAN dipakai untuk angkatan udara amerika serikat pada tahun 1973 untuk
membantu dalam rancang bangun dan evaluasi stasiun kerja awak pesawat terbang.
CYBERMAN digunakan untuk stasiun kerja interior alat transportasi darat misalnya
mobil fungsi permodelannya adalah untuk evaluasi ergonomi terhadap bentuk
kemiringan segmen dan posisi sambungan tubuh dari operatornya.
SAMMIE Tujuan dari sistem permodelan ini adalah untuk penerapan yang lebih luas
dari permodelan-permodelan yang disebutkan diatas. Sistem ini juga dapat
memberikan sumbangan fungsional antara komponen-komponen yang terdapat
dalam keseluruhan sistem
Shift Kerja
Management Shift Kerja
Seseorang akan berbicara mengenai shift kerja bila dua atau lebih
pekerja bekerja secara berurutan pada lokasi kerja yang sama

Alasan adanya shift kerja…?

Adanya kebutuhan sosial di lingkungan kerja misalnya

➢ Pekerjaan di rumah sakit


➢ Kepolisian
➢ Perhotelan
➢ perusahaan tranportasi
➢ Restoran
➢ Tempat hiburan
➢ dan lain lain
Aturan jam kerja dalam perputaran waktu

3 shift
• Note : biasanya dengan
beda satu atau 24 jam panjang
dua jam lebih waktu
yang
dulu ditiap shift
sama
sesuai ketentuan
yang berlaku

Shift malam Shift sore Shift pagi


20.00-06.00 14.00-20.00 06.00-14.00
Karakteristik dan kriteria shift kerja

➢ Rotation (berputar)

➢ Permanent (tetap)

Lima faktor utama yang harus diperhatikan dalam shift kerja

• Jenis shift

• Panjang waktu tiap shift

• Waktu dimulai dan diakhirinya satu shift.

• Distribusi waktu istirahat.

• Arah transisi shift.


Kriteria dalam mendesain suatu shift kerja
• Setidaknya ada jarak 11 jam antara permulaan dua shift yang berurutan

• Seseorang pekerja tidak boleh bekerja lebih dari 7 hari berturut-turut. Harus ada
waktu libur

• Rotasi shift harus mengikuti matahari

• Buat jadwal yang sederhana dan mudah diingat

Pengaruh shift kerja terhadap kesehatan fisik


umum
➢Gangguan tidur
nya
Mengalami ➢Kelelahan
Para pekerja permasalahan ➢Penyakit jantung
shift malam kesehatan ➢ Tekanan darah
tinggi
➢ Gastrointestinal
Sistem Shift Kerja
Ada beberapa jenis sistem shift kerja yang dikenal perusahaan. Kogi (1985) mencatat empat hal
penting dari sebuah sistem shift, yaitu:
1. Apakah shift kerja tersebut dilakukan pada waktu tidur seseorang yang normal?
2. Apakah kerja dilakukan pada seminggu penuh atau pemasukan hari istirahat diantaranya?
3. Bagaimana pembagian shift yang dilakukan dalam satu hari kerja?
4. Apakah pekerja melakukan shift yang sama setiap hari atau mengalami rotasi dengan shift
lain?
Memilih sistem shift kerja yang sesuai
1. Kesehatan dan Keselamatan kerja
penjadwalan kerja seharusnya diatur sehingga tidak mengganggusistem syaraf secara
berlebihan
2. Performansi kerja
pada beberapa pekerjaan, interaksi yang terjadi pada kesenjangan kebutuhan kerja-kondisi
tubuh dengan kesulitan tidur dapat menimbulkan penurunan secara signifikan pada performansi
dan keselamatan pekerja malam
3. Interaksi Sosial
permasalahan pokok yang berhubungan dengan shift kerja adalah terkadang pekerja tidur saat
kegiatan sosial berlangsung, hal ini menyebabkan pekerja sulit memberikan waktunya kepada
keluarga, berkumpul dengan teman atau berinteraksi pada masyarakat untuk mendapatkan nilai
sosial yang besar
Dari peninjauan psikologis, fisiologis, performansi dan tingkah
laku sosial, rekomendasi berikut patut dijadikan acuan bagi
perencanaan shift kerja, yaitu:
1. Aktivitas kerja harus mengikuti pola kebiasaan tubuh.

2. Pelaksanaan kerja di siang hari lebih disukai.

3. Shift sore harus lebih disukai dari pada shift malam.

4. Bila pembagian shift diperlukan terdapat dua aturan yang berlawanan: (1). Pekerja
hanya melakukan satu shift malam atau sore dalam satu minggu kerja. (2). Secara
permanen melakukan shift malam.

5. Waktu kerja cukup dilakukan 8 jam selama satu shift, tetapi bagi pekerjaan yang
membutuhkan perhatian mental atau fisik tinggi, sebaiknya waktu kerjantya
dipersingkat.

6. Jam kerja minggu yang terkonmpresi sebaiknya dilakukan pada pekerjaan yang rutin.
Contohnya 10 jam pada 4 hari kerja.
Strees
Dari peninjauan psikologis, fisiologis, performansi dan tingkah
laku sosial, rekomendasi berikut patut dijadikan acuan bagi
perencanaan shift kerja, yaitu:
1. Aktivitas kerja harus mengikuti pola kebiasaan tubuh.

2. Pelaksanaan kerja di siang hari lebih disukai.

3. Shift sore harus lebih disukai dari pada shift malam.

4. Bila pembagian shift diperlukan terdapat dua aturan yang berlawanan: (1). Pekerja
hanya melakukan satu shift malam atau sore dalam satu minggu kerja. (2). Secara
permanen melakukan shift malam.

5. Waktu kerja cukup dilakukan 8 jam selama satu shift, tetapi bagi pekerjaan yang
membutuhkan perhatian mental atau fisik tinggi, sebaiknya waktu kerjantya
dipersingkat.

6. Jam kerja minggu yang terkonmpresi sebaiknya dilakukan pada pekerjaan yang rutin.
Contohnya 10 jam pada 4 hari kerja.
Circadian Rhythm

Bermacam-macam fungsi tubuh manusia dan hewan berfluktuasi dalam


siklus 24 jam, dinamakan circadian rhythm (circa dies = kira-kira 1 hari).
Fungsi tubuh ditandai dengan circadian adalah tidur, kesiapan untuk
bekerja, dan banyak proses otonom, vegetatif seperti metabolisme,
temperatur tubuh, detak jantung dan tekanan darah.
Tabel standar internasional bagi pekerja malam
STRESS
Stress bukanlah hanya hal-hal yang membuat cemas melainkan meliputi semua keadaan, baik

sedih maupun bahagia, alergi, sakit fisik, keadaan yang tidak diharapkan, dan sebagainya.

Sehingga hal ini menyebabkan banyak orang yang terus-menerus membawa stress

dipundaknya tanpa pernah menyadarinya. Banyak orang menganggap stress sebagai kondisi

psikologis yang muncul ketika ada persepsi dari ketidakseimbangan antara keinginan

seseorang dan kemampuannya dalam memenuhi keinginan tersebut.

BEBERAPA MACAM STRESS


• 1. Stress Emosional
• 2. Stress Fisik
• 3. Stress Lingkungan
• 4. Stress Asap Rokok
• 5. Stress Hormonal
• 6. Stress Tanggung Jawab
• 7. Stress Alergi
MODEL LIMA TAHAP SEDERHANA DARI STRESS
KELELAHAN
Kelelahan merupakan konsekuensi kehabisan persediaan energi tubuh, baik
secara fisik maupun mental. Misalnya kelelahan ini akibat dari kebanyakan
tugas pekerjaan dengan proses psikologis yang lebih halus.

Pada pekerjaan yang berulang, tanda pertama kelelahan merupakan


peningkatan dalam rata-rata panjang waktu yang diambil untuk
menyelesaikan suatu siklus aktivitas.
KONDISI DALAM
LINGKUNGAN KERJA DAN
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA
1. PENCAHAYAAN
1. PENCAHAYAAN
A. Definisi Cahaya

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun 2002, pencahayaan adalah jumlah
penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
Pencahayaan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan merupakan salah satu faktor penting dalam
meningkatkan kenyamanan dalam bekerja. Pencahayaan yang kurang baik dapat menyebabkan berbagai
keluhan kesehatan khususnya pada kesehatan mata. Beberapa keluhan yang terkait dengan pencahayaan yang
kurang baik di tempat kerja adalah sakit kepala, kelelahan mata, mata kering, mata perih, serta keluhan pada
leher dan bahu.

Prinsip umum pencahayaan adalah bahwa cahaya yang berlebihan tidak akan menjadi lebih baik.
Penglihatan tidak menjadi lebih baik hanya dari jumlah atau kuantitas cahaya, tetapi juga dari kualitasnya.

Kuantitas dan kualitas pencahayaan yang baik ditentukan dari tingkat refleksi cahaya dan tingkat rasio
pencahayaan pada ruangan. Selain aspek kuantitas dan kualitas pencahayaan, perlu juga memperhatikan
aspek efisiensi konsumsi energi dengan memanfaatkan cahaya alam untuk mendapatkan keuntungan yang
besar

Cahaya alam yang masuk melalui jendela dapat dipakai sebagai sumber pencahayaan di dalam bangunan,
sekaligus upaya untuk menghemat energi. Oleh karena itu perlu strategi desain pencahayaan dengan
memanfaatkan cahaya alam secara optimal. Desain pencahayaan yang optimal meliputi: optimasi kuantitas
cahaya langit, menjaga kenyamanan visual, dan menjaga kesejukan, serta menghemat energi(Harten P.Van,
B. SYARAT PENCAHAYAAN YANG BAIK UNTUK BEKERJA

Instalasi Pencahayaan
Pencahayaan dimaksudkan untuk :
• Melihat obyek dengan jelas
• Memudahkan pekerjaan
• Menghindari kecelakaan kerja
• Meningkatkan kesan menyegarkan
• Membantu menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman

C. SUMBER CAHAYA :
• Penerangan alami: Berapa banyak cahaya matahari mencapai di dalam sebuah ruangan, tergantung pada jumlah
dan arah sinar matahari, awan, dataran lokal, dan musim. Selain itu, ukuran, orientasi dan kebersihan dari
jendela adalah penting. Jumlah cahaya matahari memasuki tempat kerja dapat dikendalikan dengan kaca
berwarna, fentilasi, dan tirai sehingga tidak menyebabkan silau atau membuat area kerja terlalu terang.
• Penerangan buatan (lampu) : Jumlah cahaya, warna cahaya itu sendiri, dan warna yang bervariasi dengan objek
yang tampil harus sesuai dengan tempat kerja dan tugas
D. KEGUNAAN PENCAHAYAAN DITEMPAT KERJA

Untuk melihat dengan mudah pekerjaan-pekerjaan yang bersifat visual, dapat memberikan lingkungan
kerja yang aman dan menjaga/mempertahankan efesiensi kerja

E. JENIS PENCAHAYAAN
❑ Cahaya (Penerangan) Alami berasal dari matahari
❑ Cahaya (Penerangan) Buatan berasal dari lampu

Penerangan Alami yang baik


❑ Jarak antara gedung-gedung atau bangunan-banguna harus sedemikian rupa tidak menganggu masuknya
cahaya kedalam ruangan
❑ Setiap tempat kerja harus mendapat penerangan yang cukup untuk melakukan pekerjaan

F. Pengaruh Pencahayaan Terhadap Mata


❑ Kelelahan Mata
❑ Kelelahan Mental
❑ Keluhan Pegal di Daerah Mata
❑ Kerusakan Indera Mata
❑ Meningkatkan terjadinya kecelakaan kerja
G. AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI PENCAHAYAN TERHADAP PERSEPSI
➢ Kualitas pencahayaan yang memadai merupakan salah satu aspek yang mendukung terlaksananya suatu
aktivitas. Aktivitas seperti membaca, menulis atau mengerjakan tugas akan membutuhkan standar
tingkat kualitas pencahayaan yang berbeda. Untuk mengukur terpenuhinya standar tingkat kualitas
pencahayaan masing-masing pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
pengukuran langsung menggunakan lux meter atau dengan mengetahui persepsi pengguna terhadap
cahaya.
➢ Menurut Siderus, persepsi pengguna terhadap pencahayaan dipengaruhi oleh empat faktor, yakni kontras
antara detail pekerjaan dengan tempat pekerjaan itu dilakukan, intensitas pencahayaan, jenis
pekerjaan dan lama waktu pekerjaan (Achsani,2015)
➢ Achsani (2015) dalam penelitiannya menunjukkan adanya karakteristik penggunaan pencahayaan alami
yang terletak disamping meja kerja, penggunaan pencahayaan alami berupa lampu ruangan dan
penggunaan kedua pencahayaan dengan karakteristik diatas akan memberikan kualitas pencahayaan
yang memadai
➢ Berdasarkan persepsi pengguna, kualitas pencahayaan yang memadai adalah yang memberikan intensitas
pencahayaan sesuai standar
➢ Konsep kualitas pencahayaan pada masingmasing pekerjaan menyimpulkan bahwa pelajar/ mahasiswa
merumuskan kualitas pencahayaan ideal dengan adanya sebuah konsep integrasi antara pencahayaan
alami, buatan dan interior. Desainer masih akan melakukan pilihan antara pencahayaan alami dan
buatan yang dirasa akan memenuhi kualitas pencahayaan yang dibutuhkannya. Karyawan swasta lebih
melihat dari segi kualitas seperti intensitas dan efek yang dihasilkannya.
➢ Dosen memilih bahwa adanya sistem bangunan yakni terkait kontroling akan
membuat kualitas pencahayaan yang memadai. Penelitian terhadap persepesi
pengguna atas tingkat pencahayaan di sekelilingnya merupakan hal yang penting
untuk dibahas. Hal tersebut dikarenakan manusia adalah subjek dari arsitektur,
desain yang dibuat haruslah mem-buat pengguna merasa nyaman untuk tinggal
didalamnya. Penelitian ini mengambil responden dengan jenis pekerjaan yang
berbeda-beda dan jumlah responden yang sedikit, sehingga kesimpulan hanya
dapat sebatas eksploratorif dan kurang dapat digeneralisasi. Konsep pencahayaan
ideal diatas masih perlu diteliti lebih lanjut untuk melihat bagaimana konsep
tersebut akan mendukung pengguna melaksanakan aktivitasnya secara nyata.

H. ALAT PELINDUNG DARI CAHAYA


Alat – alat pelindung mata ( Eyes Protection ) dan muka
Fungsi alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya , paparan partikel-
partikel yang melayang di udara dan di badan air. Percikan benda-benda kecil panas, atau
uap panas,radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak mengion ,
pancaran cahaya , benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam.
Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata pengaman ( spectacles )
goggles, tameng muka ( face shield ). Masker selam , tameng muka dan kacamata
pengaman dalam kesatuan ( full face masker )
http://medansafety.com/fungsi-jenis-alat-pelindungan-diri/
I. DAMPAK FISIK DAN PSIKOLOGIS YANG DITIMBULKAN
DARI PENCAHAYAAN

DAMPAK FISIK :
1. Kelelahan Mata
Dulhadi (1994), mengatakan penerangan yang kurang dari cukup intensitasnya akan
menyebabkan kelelahan pada mata yang sangat membahaya karyawan. Sistem
pencahayaan yang buruk dapat mengakibatkan kelelahan (Tarwaka dkk., 2004). Kelelahan
adalah fungsi mekansime perlindungan tubuh agar terhindar dari kerusakan serius yang
berdampak menurunnya effisiensi kerja dan kapasitas kerja serta ketahanan
tubuh. Menurut Dessler (1997) bahwa kelelahan pada individu dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja.
2. Keluhan Pegal di daerah mata
Pencahayaan yang tidak memadai akan menyebabkan kelelahan pada otot dan saraf mata
yang berlanjut pada kelelahan lokal mata dan akhirnya kelelahan keseluruhan fisiologis
pada seorang pekerja. Kelelahan yang timbul kemudian akan mengakibatkan turunnya
konsentrasi kerja, meningkatkan tingkat kesalahan dalam bekerja yang berujung pada
tingginya cacat produksi.
3. Kerusakan Indera mata
4. Meningkatnya kecelakaan kerja
Menurut Lianto & Kurniawan (2002), penerangan yang terlalu besar membuat rasa panas
dan menimbulkan kegelisahan, sebaliknya penerangan yang kurang dapat mempengaruhi
DAMPAK PSIKOLOGIS
1. Kelalahan Mental
Penerangan sangat mempengaruhi kemampuan manusia untuk melihat obyek secara
jelas, cepat tanpa menimbulkan kesalahan. Kebutuhan akan pencahayaan yang baik,
akan makin diperlukan apabila kita mengerjakan suatu pekerjaan yang memerlukan
ketelitian karena penglihatan. Pencahayaan yang terlalu suram mengakibatkan mata
pekerja makin cepat lelah karena mata akan berusaha untuk melihat, dimana lelahnya
mata mengakibatkan kelelahan mental, lebih jauh lagi keadaan tersebut bisa
menimbulkan rusaknya mata, karena bisa menyilaukan.

Keuntungan pencahayaan yang baik :


a. Meningkatkan semangat kerja.
b. Produktivitas.
c. Mengurangi kesalahan.
d. Meningkatkan housekeeping.
e. Kenyamanan lingkungan kerja.
f. Mengurangi kecelakaan kerja.
Cara Pengendalian Terhadap Penerangan
Pengendalian terhadap penerangan buruk dapat dilakukan dengan cara :
a. Pengendalian secara teknis
• Memperbesar ukuran obyek (sudut penglihatan) dengan menggunakan
kaca pembesar dan kaca pembesar dan layer monitor.
• Memperbesar intensitas penerangan.
• Menambah waktu yang diperlukan untuk melihat obyek.
• Bila menggunakan penerangan alami, harus diperhatikan agar jalan
masuknya sinar tidak terhalang.

b. Pengendalian secara administrative


Untuk pekerjaan malam atau yang membutuhkan ketelitian tinggi,
memperkerjakan tenaga kerja yang berusia relatif masih muda dan tidak
menggunakan kacamata adalah lebih baik.
Menjaga kebersihan dinding, langit-langit, lampu dan perangkatnya
penting untuk diperhatikan. Perawatan tersebut sebaiknya dilakukan
minimal 2 kali dalam 1 tahun, karena kotoran atau debu yang ada
ternyata dapat mengurangi intensitas penerangan.
Berikut ini adalah jenis umum dari lampu.
Tabel
Light Bulbs *

Jenis Aplikasi Umum Efisiensi Warna Rendering **

Pijar rumah miskin baik

Berpendar kantor baik adil baik

Air raksa pabrik, kantor adil adil moderat

Sodium tekanan rendah jalan raya baik miskin

Natrium tekanan tinggi pabrik, komersial baik adil baik

Halida logam pabrik, komersial baik baik

*yang sering disebut sebagai lampu dalam publikasi teknis banyak. Ada tiga jenis dasar
** Warna render efek cahaya pada warna objek.
pencahayaan:
• umum,
• lokal-umum, dan
J. KONDISI DAN TATA LETAK
MATA TERHADAP CAHAYA Lokal-penerangan umum menggunakan perlengkapan
Penerangan umum menyediakan ‘overhead’, selain perlengkapan langit-langit untuk
pencahayaan yang cukup meningkatkan tingkat pencahayaan untuk penggunaan
seragam. Sebuah contoh : perlengkapan tertentu.
langit-langit yang menyala di area yang
luas

Lokal (atau tugas) pencahayaan meningkatkan tingkat


cahaya di atas pekerjaan dan lingkungan
sekitarnya. Pencahayaan setempat sering memungkinkan
pengguna untuk menyesuaikan dan kontrol pencahayaan
dan menyediakan fleksibilitas untuk setiap pengguna.
Berbagai jenis lampu dirancang untuk mendistribusikan cahaya dalam cara yang berbeda. Perlengkapan ini
dikenal sebagai:
• langsung,
• langsung-tidak langsung,
• tidak langsung, dan
• terlindung (berbagai jenis).

Langsung : 90 sampai 100 persen dari cahaya mereka ke bawah menuju area kerja. Pencahayaan langsung
cenderung untuk menciptakan bayangan.

Langsung-tidak langsung : mendistribusikan cahaya lampu yang sama ke atas dan ke bawah. Mereka
memantulkan cahaya dari langit-langit dan permukaan ruangan lainnya. Sedikit cahaya dipancarkan
horizontal, berarti dapat mengurangi silau.
Tidak langsung : mendistribusikan 90 sampai 100 persen dari cahaya ke atas. Dinding langit-langit dan bagian
atas harus bersih dan sangat reflektif untuk memungkinkan cahaya untuk mencapai area kerja. Mereka
menyediakan penerangan yang paling baik dari semua jenis, dan paling sedikit silau. Jenis ini biasa digunakan di
kantor.

Terlindung : menggunakan diffusers, lensa, dan tirai untuk menutupi lampu dari pandangan langsung, sehingga
membantu untuk mencegah silau dan mendistribusikan cahaya. Diffusers yang tembus atau semi-transparan
(tembus) mencakup dibuat biasanya dari kaca atau plastik. Mereka digunakan pada bagian bawah atau sisi
lampu untuk mengontrol kecerahan.
Macam Instalasi Pencahayaan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No:
1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran
dan Industri, standar pencahayaan di tempat kerja (perkantoran) minimal adalah 100 lux.
Pencahayaan yang baik di tempat kerja bermanfaat untuk:
1. Mampu mengurangi risiko kecelakaan kerja dan masalah kesehatan
2. Konsentrasi dan ketelitian yang lebih baik di tempat kerja
3. Tempat kerja yang lebih terang, lebih bersih sehingga menghasilkan lingkungan yang aktif
dan bersemangat
4. Hasil kerja yang baik
5. Visibilitas dan ketelitian yang lebih baik serta meningkatkan kecepatan kerja dalam
menghasilkan produk
Sistem manusia-mesin adalah suatu proses yang
dinamis dari suatu presentasi visual indera penglihatan.
Kebanyakan desain tersebut lebih mengutamakan
faktor kesan (impression) dari pada faktor
fungsionalnya, sehingga tidak sedikit jumlah
kecelakaan kerja (operartor industri).
Display berfungsi sebagai suatu “sistem
komunikasi” yang menghubungkan antara fasilitas
kerja maupun mesin kepada manusia. Yang bertindak
sebagai mesin dalam hal ini adalah stasiun kerja dengan
perantaraan alat peraga sedangkan manusia disini
berfungsi sebagai operator yang dapat diharapkan
untuk melakukan suatu respon yang diinginkan.
Tujuannya adalah untuk memberikan informasi tentang
nilai kuantitatif dari suatu variabel. Contoh : temperatur

 Perancangan dasar untuk alat peraga kuantitatif


- skala tetap dengan jarum penunjuk berputar
- skala berputar dengan jarum penunjuk tetap
- alat peraga numerik
Pada alat ini operator biasanya lebih tertarik pada
nilai approksimasi dari variabel komtinyu.
Ada 3 macam cara untuk pembacaan kualitatif :
1. Untuk menentukan status variabel
2. Untuk menjaga suatu kondisi nilai tertentu
3. Mengamati kecenderungan perubahan, kecepatan
perubahan dan lain-lain
Check Reading merupakan aktivitas pengontrolan
apakah sesuatunya berjalan normal atau abnormal.
Check reading terjadi juga dalam kasus untuk
pembacaan kualitatif.
Status Indicator merupakan suatu instrumen kualitatif
yang digunakan check reading atau identifikasi status
tertentu, instrumen tersebut dapat dirubah menjadi
indikator penunjuk.
contoh status indikator berupa lampu seperti Traffic
Lights dengan banyak warna (merah, kuning, hijau).
Heglin (1973) memberikan beberapa alternatif pertimbangan untuk
pemilihan alat peraga sebagai berikut:
a. Secara umum, dipilih jarum penunjuk bergerak dengan skala tetap
(moving pointer, fixed scale).
b. Jika nilai dari variabel numerik lebih ditonjolkan seperti: “lebih-kurang”
atau “atas-bawah”
c. Tidak dicampur-adukan berbagai macam penggunaan indikator skala dan
jarum penunjukanya, untuk menghindari kesalahan baca yang diakibatkan
informasi yang bersifat anagonis.
d. Agar didapat kompatibilita yang tinggi, maka arah gerakan dari kontrol/
pengendali dan alat peraga harus jelas.
e. Perubahan pergerakan/perubahan variebel kuantitas
f. Adanya nilai numerik jika diinginkan.
Sistem kontrol adalah suatu sistem
yang membahas tindakan manusia untuk
merubah keadaan mesin.
Sebagian dari sistem teknologi,
sistem kontrol seringkali dirancang
untuk membuat mesin menjadi lebih
canggih dibandingkan dari manusianya.
• Fungsi kontrol tidak jelas.
• Membutuhkan terlalu banyak cara pengoperasian.

• Petunjuk pengoperasian yang tidak standard atau tidak layak.

• Lokasi yang tidak semestinya agar pengontrolan mesin mudah


diamati.
• Dapat dioperasikan dengan kurang hati-hati

• Tidak ada umpan balik atas respon pengoperasian kontrol.

• Dalam posisi yang tidak standard.


 Definisi fungsi kontrol yaitu apakah yang akan dilakukan terhadap
mesin dan jenis masukan mana yang diperlukan.
 Ketentuan pada bagian tubuh digunakan untuk mengoperasikan
kontrol dan rancangannya
 Menempatkan tempat kontrol dengan tepat dalam sudut pandang
bagian-bagian tubuh yang akan digunakan
 Jarak atau ruang kontrol untuk menghadapi kecelakaan atau
gangguan dalam pengoperasian di tempat kerja
 Lindungi kontrol dimana kecelakaan pada waktu pengoperasian
akan membahayakan
 Tempat kontrol agar dioperasikan dengan nyaman ketika operator
mempunyai pandangan yang penuh terhadap situasi mesin yang
sedang di kontrol
 Penentuan tempat dan pengenalan kontrol membuat pergerakan-pergerakan
mereka dapat digabungkan dengan gerakan mesin yang sedang dikontrol
 Dimana tata letak yang standar untuk kontrol yang ada akan ditempatkan
menurut posisi yang sesuai
 Mempertimbangkan apakah ada popoulasi dengan bentuk yang tetap yang
akan mempengaruhi cara manusia yang akan mencoba lebih alami untuk
mengoperasikan kontrol
 Menggunakan kontrol penyesuian yang terpisah (bunyi berhenti) atau
susuna tombol-tekan lebih baik daripada kontrol yang berkesinambungan
ketika suatu nilai terpisah harus selalu di tempatkan
 Menggunakan kontrol yang berkesinambungan hanya ketika menyesuaikan
ketepatan
 Membuat kontrol lebih mudah diidentifikasikan
 Dalam suatu panel pengontrol, secara fungsional kombinasi
kontrol-kontrol harus dioperasikan dalam suatu susunan
 Melengkapi beberapa umpan balik pada operator karena
gerakan kontrol sudah cukup dan telah terdaftar pada mesin
 Membangun beberapa ketahanan pada kontrol dengan cara
lain juga memelihara ditempat yang terang dan keras
ERGONOMI
PERTEMUAN 1
PENGANTAR
PADA PERTEMUAN INI AKAN DIBAHAS :
1.Definisi ergonomi,
2.Sejarah ergonomi serta peranan ilmu Psikologi dalam
ergonomi,
3.Ilmu-ilmu lain yang berperan dalam ergonomi
4.Fungsi dan sasaran ergonomi
5.Masalah-masalah dalam Ergonomi
1. DEFINISI ERGONOMI

ERGONOMI BERASAL DARI BAHASA YUNANI : ERGOS 🡪 KERJA DAN


NOMOS 🡪 ATURAN

ERGONOMI MERUPAKAN SEBUAH ILMU YANG MEMPELAJARI


INTERAKSI ANTARA INDIVIDU DENGAN OBJECT YANG DIGUNAKAN
DAN BAGAIMANA OBJEK TERSEBUT DAPAT BERFUNGSI PADA
LINGKUNGAN MEREKA. (PULAT)

STUDI DARI KEMAMPUAN MANUSIA DAN KARAKTERISTIK YANG


MEMENGARUHI PERANCANGAN PERALATAN DAN SISTEM KERJA
(CORLET DAN CLARK, DALAM KUSWANA 2016)

MENURUT ANNIS DAN McCONVILLE (1996) ERGONOMI ADALAH


KEMAMPUAN UNTUK MENERAPKANINFORMASI MENGENAI FAKTOR
MANUSIA, KAPASITAS DAN BATAS RANCANGAN TUGAS, SISTEM
MESIN, RUANG HIDUP DAN LINGKUNGAN SEHINGGA
ORANG-ORANG DAPAT TINGGAL, BEKERJA DAN BERMAIN DENGAN
AMAN, NYAMAN DAN EFESIEN
2. SEJARAH ERGONOMI BERMULA DARI:
– TAYLOR DAN GARVEY, 1966, TIME AND MOTION STUDY
(suatu teknik u/ mempelajari, mencatat dan menganalisa tentang
beberapa gerakan bagian badan dari pekerja pada saat
menyelesaikan pekerjaan)
– GILBRETH, STANDARDISASI GERAK
– SOCIOTECHNICAL SYSTEMS🡪 pendekatan desain kerja yg
kompleks yang mengakui interaksi antara orang2 dan teknologi
di tempat kerja

HARI LAHIR ERGONOMI:12


JULI 1949
Konsep Dasar Ergonomi
• Why is ergonomic ?
Pekerjaan yg tidak ergonomis
menyebabkan ketidak nyamanan, biaya
tinggi,penurunan performa, kurang
efisiensi,penurunan daya kerja dan
menimbulkan kecelakaan
• Where is ergonomi applied ?
Diterapkan dimana saja: di rumah, di
tempat kerja, di perjalanan dll.
• When is ergonomic ?
Diterapkan kapan saja selama 24 jam
• Who must apply ergonomics ?
Setiap individu maupun kelompok
dari usia bayi sampai dewasa
• How is ergonomics applied ?
Semua disiplin ilmu
3. ILMU YANG BERPERAN DALAM
ERGONOMI
Pengelompokkan bidang kajian ergonomi yang
secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir.
Iftikar Z. Sutalaksana (1979) sebagai berikut:

1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang


meneliti energi manusia yang dikeluarkan
dalam suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang
kajian ini adalah untuk perancangan sistem kerja
yang dapat meminimasi konsumsi energi yang
dikeluarkan saat bekerja.
2. Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi
yang berhubungan dengan pengukuran dimensi
tubuh manusia untuk digunakan dalam
perancangan peralatan dan fasilitas sehingga
sesuai dengan pemakainya.
3. Biomekanika yaitu bidang kajian ergonomi yang
berhubungan dengan mekanisme tubuh dalam
melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot
manusia dalam bekerja dan sebagainya
4. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat
kaitannya dengan masalah penginderaan manusia, baik
indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.
5. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang
berkaitan dengan efek psikologis dan suatu pekerjaan
terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lain
sebagainya.
4. FUNGSI DAN SASARAN
ERGONOMI

▣ SASARAN: COMFO
RT
(PULAT)

ERGON
OMICS

EFFICIEN
CY:
WELL -PHYSICA
BEING L
--MENTAL
--PRODUC
TION
Tujuan Ergonomi

• Menghindari terjadinya kecelakaan kerja


• Dalam rangka efisiensi kerja
• Untuk kepentingan kesejahteraan
• Pembebanan rendah-hasil besar
• Penyesuaian alat dan lingkungan kerja
• Pencegahan sakit dan kecelakaan kerja
▣ MENGAPA STANDARD DIBUTUHKAN:
◼ HEMAT DALAM USAHA MANUSIA
◼ MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN
MANUSIA
◼ KESELAMATAN KERJA
◼ KESEHATAN PEKERJA
◼ KENYAMANAN BEKERJA
◼ PROTEKSI LINGKUNGAN
◼ MENGATASI HAMBATAN BUDAYA
◼ KEUNTUNGAN EKONOMIS
▣ 5. JENIS2 MASALAH2 ERGONOMI:

a. ANTHROPOMETRI 🡪 The study of human body dimensions


◼ Aplikasinya pada :
Clothing design
Workspace design
Environment design
Design of equipment, tools and machinery
Consumer product design

b. KOGNISI 🡪 - Selalu ada bila informasi harus diproses pada


waktu bekerja
- Kerja kantor membutuhkan kerja mental yang banyak
- Selalu mempunyai efek terhadap fisiologi dan psikologi
dari pekerja
Kognisi juga berkaitan dengan 🡪 vigelance, attention, boredom,
mental workload
c. MUSKULOSKELETAL🡪Cedera pada otot, saraf, tendon,
ligamen, sendi, tulang rawan atau cakram tulang belakang.
Biasanya diakibatkan oleh setiap peristiuwa sesaat atau
akut (seperti slip, perjalanan, atau jatuh), selain itu
,mencerminkan perkembangan yang lebih bertahap atau
kronis.

d. CARDIOVASCULER🡪 Disebut juga sakit jantung.


Dipicu oleh banyak hal, salah satunya kelelahan kerja.
Kelelahan kerja adalah kondisi tubuh akibat
berkurangnya energi atau kekuatan akibat kerja yang
berlebihan, kurang tidur, khawatir, olah raga terlalu keras.
Kondisi tuguh yang kelelahan, kemudian diiikuti dengan
pola makan dan pola hidup yang buruk, seperti merokok,
begadang, mengkonsumsi kopi maka akan semakin
memperberat kerja dari jantung
,

e. GANGGUAN PSIKOMOTOR
1.Stres ringan🡪 tidak mampu beradaptasi dengan cepat, baik dengan pekerjaan
mupun lingkungan kerjanya
2.Gangguan kecemasan 🡪Gangguan mental yg sering terjadi pd karyawan baru.
Terjadi karena suasana tempat kerja yg baru dan asing yg belum dikenal oleh
karyawan tsb. Akan berakibat fatal jika tidak segera ditangani
3.Depresi 🡪gangguan mental yg terjadi akibat dari berbagai tekanan yg
dijalani. Awaslnya dalam kapasitas ringan, diawasli dengan gangguan
kecemasan, namun lama kelamaan jika didiamkan begitu saja maka akan
menimbulka depresi
4.Bipolar🡪 sulit mengatur suasana hatinya, dapat menimbulkan tekanan pada
psikologisnya. Butuh penanganann khusus, dengan menemui psikiater
5.Insomia🡪 sulit tidur,,terjadi karena perasaan cemas, terlalu banyak berfikir
mengenani pekerjaanya (beban pekerjaan yang berat), lingkungan
pekerjaannya
TERIMAKASIH
ERGONOMI
:SISTEM MANUSIA
MESIN
Closed Loop System
Suatu 'sistem mesin manusia' menyatakan bahwa
manusia dan mesin memiliki hubungan timbal balik satu
sama lain di mana manusia memegang posisi kunci karena
keputusan ada padanya.
Berdasarkan kekuatan interpretasinya, dan mengingat
pengetahuan yang diperoleh sebelumnya, manusia
membuat keputusan.
Langkah selanjutnya adalah mengomunikasikan
keputusan ini ke mesin dengan menggunakan kontrol, yang
pengaturannya dapat ditampilkan oleh instrumen.
Mesin kemudian melakukan proses produksi seperti
yang diprogram

2
Roles of machine and human
'Titik-titik interchange' (disebut antarmuka)
informasi dan energi dari manusia ke mesin dan
dari mesin ke manusia sangat penting bagi
insinyur faktor manusia. Ada dua antarmuka
yang sangat menarik.
1. Layar menampilkan 'umpan balik kepada
manusia tentang status mesin atau perilaku
seluruh sistem.
2. Kontrol yang digunakan input masukan oleh
operator untuk memengaruhi sistem

3
Membaca nilai-nilai
⊷ Jika itu hanya tentang membaca nilai yang tepat
dari jumlah tertentu, the digital counter adalah
yang terbaik karena itu adalah yang tercepat dan
paling akurat untuk mencatat amplitude atau arah
perubahan, petunjuk yang bergerak pada skala
tetap memberikan informasi itu paling mudah.
Skala yang bergerak dengan tanda indicator dapat
juga digunakan untuk tujuan ini. Jika proses
mencangkup rentang skala yang luas, maka
instrument skal bergerak akan berfungsi lebih baik.

4
Memperbaiki skala
⊷ Disaat digital display adalah yang terbaik untuk
memeriksa nilai yang stabil, biasanya memperbaiki
skala dengan mengganti pointer adalah cara yang
paling terbaik daripada mengaturnya.

Membaca kesalahan
⊷ Pada tahun sesudah perang dunia ke dua barulah
menyadari betapa pentingnya tata letak
instrument pada pesawat terbang dan kendaraan
transportasi.

5

Membaca kesalahan
Pada tahun sesudah perang dunia ke dua barulah
menyadari betapa pentingnya tata letak
instrument pada pesawat terbang dan kendaraan
transportasi.


Altimeters
Sebuah contoh instruktif yang membutuhkan
untuk instrument suara adalah desain dari
altimeters. Yang tidak mengakibatkan kecelakaan
pesawat terbang. Alimeter tradisional memiliki tiga
point (tangan) yang pertama membaca ratusan
kaki, yang kedua untuk ribuan da dan yang ketiga
untuk puluhan ribu. Membaca kesalahan bisa
diperbaiki dengan mendisain altimeter yang
6
berbeda.
Memasangkan display dengan
informasi requirmen
⊷ Sangat penting bahwa instrument
hanya memberikan informasi pada
operator. Terkadang operator tidak
membutuhkan pembacaan yang
tepat tapi membutuhkan jarak seperti
kerendahan untuk menyelamatkan
keterbatasan atau dingin, panas dan
terlalu panas.

7
Memasangkan display dengan
informasi requirmen
⊷ Gradituasi skala
⊷ Walaupun lebih penting dari ukuran adalah skala dari
gradituasi. Pencahayaan dan kontras tidak selalu ideal dan
beberapa faktor lain juga mempengaruhi pada tempat kerja.
Kita menyarankan gradituasi yang besar seperti; jika
pemandangan yang terbaik berjarak jauh dalam mm maka
dimensi minimum gradituasi harus :
⊷ Tinggi dari gradituasi terbesar : a/90
⊷ Tinggi dari gradituasi tengah : a/125
⊷ Tinggi dari gradituasi terkecil : a/200
⊷ Ketebalan dari gradituasi : a/5000
⊷ Jarak antara dua gradituasi kecil :a/600
⊷ Jarak antara dua gradituasi besar :a/50

8

9
Rekomendasi
untuk desain
scale
graduation
⊷ Dari diskusi di atas, ditambah satu atau dua pertimbangan nyata lainnya, desain
ergonomis skala kelulusan dapat diringkas sebagai berikut:
⊷ Ketinggian, ketebalan, dan jarak scale graduation harus cukup sehingga dapat dibaca
dengan tingkat kesalahan minimum, bahkan jika kondisi pencahayaan tidak ideal
⊷ Informasi yang disajikan harus sesuai dengan yang diinginkan: pembagian skala tidak
boleh lebih kecil dari akurasi yang diperlukan; Informasi kualitatif harus sederhana dan
tidak salah
⊷ Scale graduation harus memberikan informasi yang mudah diinterpretasikan dan
dimanfaatkan. Sangat sulit untuk melipatgandakan pembacaan instrumen dengan
beberapa faktor dan jika ini tidak dapat dihindari, maka faktor tersebut harus
sesederhana mungkin, katakanlah x10 atau x100
⊷ Subdivisi harus 1/2 atau 1/5: yang lainnya sulit dibaca
⊷ Angka harus terbatas pada scale graduation besar
⊷ Ujung pointer tidak boleh mengaburkan angka atau kelulusan dan jika mungkin tidak
boleh lebih luas dari garis skala. Cara terbaik adalah jika ujung pointer sedekat mungkin
dengan skala, tanpa benar-benar menyentuhnya
⊷ Pointer harus sedekat mungkin dalam bidang yang sama dengan skala yang
diturunkan untuk menghindari kesalahan dan mata harus diposisikan sehingga garis
pandang berada pada sudut yang tepat untuk dial dan pointer.

11
Huruf dan angka
⊷ Huruf hitam pada latar belakang putih lebih
disukai pada prinsipnya karena karakter
putih cenderung kabur dan latar belakang
hitam dapat mengatur silau relatif terhadap
lingkungan yang lebih terang.

⊷ Di sisi lain, simbol putih tampak lebih baik


dalam pencahayaan yang buruk terutama
jika simbol dan pointer bercahaya.

12
Ukuran karakter
⊷ Ukuran huruf dan angka, ketebalan
garis dan jaraknya harus terkait
dengan jarak pandang antara mata
dan layar. Formula berikut ini dapat
digunakan:
Tinggi huruf atau angka dalam mm
=
jarak menonton dalam mm dibagi
dengan 200

13
Rekomendasi ketinggian tulisan

14
Kontrol
adekuat
Kontrol merupakan "umpan maju" kedua
"antarmuka" antara manusia dan mesin. kita dapat
membedakan diantara yang berikut ini :
1. Kontrol yang membutuhkan sedikit upaya manual :
tombol push, sakelar sakelar, tuas tangan kecil,
tombol putar dan bar. yang semuanya dapat dengan
mudah dioperasikan dengan jari.
2. Kontrol yang membutuhkan upaya otot :
roda tangan, engkol, pengungkit berat dan pedal
;yang melibatkan kelompok otot utama lengan atau
kaki.

16
Panduan Pengaturan
1.
Kontrol
Kontrol harus memperhitungkan anatomi dan
fungsi tungkai. jari dan tangan harus
digunakan untuk gerakan cepat, tepat; lengan
dan kaki yang digunakan untuk operasi yang
membutuhkan kekuatan
2. Kontrol yang dioperasikan dengan tangan
harus mudah dijangkau dan digenggam,
antara siku dan tinggi bahu, dan berada dalam
tampilan penuh
3. Jarak antara kontrol harus memperhitungkan
anatomi manusia. dua kenop atau sakelar
yang dioperasikan oleh jari-jari tidak boleh
terpisah kurang dari 15 mm; kontrol yang
dioperasikan oleh seluruh tangan harus
terpisah 50 mm
17
Panduan Pengaturan
Kontrol (Lanj.)
1. Push botton, toggle switch, dan knop yang
berputar cocok untuk operasi yang
membutuhkan sedikit gerakan atau upaya
berotot, perjalanan kecil dan presisi tinggi, dan
untuk operasi berkelanjutan atau bertahap
(click-stops)
2. Pengungkit radius panjang, engkol, roda
tangan dan pedal cocok untuk operasi yang
membutuhkan upaya otot selama perjalanan
panjang dan relatif sedikit presisi.

18
coding

19
Identifikasi Menghindari
Kebingungan Kontrol
1. Pengaturan.
Misalnya, urutan operasi atau perbedaan antara gerakan vertikal dan
horisontal dapat digunakan, tetapi hanya sejumlah kecil kontrol yang dapat
diidentifikasi dengan cara ini.
2. Struktur dan bahan.
Gambar 9,8 menunjukkan kenop dari 11 yang berbeda bentuk yang
dikembangkan dari eksperimen awal oleh Jenkins (1947). Ini adalah bentuk
yang paling tidak sering bingung dengan operator mata tertutup. Selain
bentuk dan ukurannya, kenop dapat dibuat masih lebih khas oleh tekstur
permukaan mereka (halus, matang dan seterusnya). Karakteristik ini paling
membantu jika kontrol harus ditangani tak terlihat, baik dalam kegelapan atau
sementara perhatian diarahkan ke tempat lain.
3. Warna dan labelling.
Ini dapat berguna, tetapi hanya dalam cahaya yang baik dan di bawah kontrol
visual.

20
Jarak yang terpisah

(distance apart)
Jika kontrol harus dioperasikan secara bebas dan benar, tanpa secara tidak
sengaja memindahkan kontrol berdampingan, mereka harus memiliki jarak
minimal

21
Push Button / Tombol tekan
Push botton dioprasikan dengan cara
ditekan menggunakan tangan atau jari yang
memerlukan sedikit ruang dan terbuat dari bahan
material yang khas dan mempunyai berbagai
macam warna.
Besar area tombol untuk mengoprasikannya
haruslah cukup untuk jari atau tangan untuk
dapat memakainya dengan mudah.
Rekomendasi ukuran untuk tombol tekan:
⊷Diameternya sebesar 12-15 mm
⊷Terdapat tombol darurat sebesar 30-40 mm
⊷Resisten 2.5 N-5N

22
Toggle Switches / Saklar Toggle

Saklar sederhana dan mudah digunakan. Saklar ini


hanya menggunakan dua posisi yaitu “on” untuk
meyala atau menghidupkan, dan “off” untuk
mematikan. Karena ukuran toggle switches ini kecil dan
dapat digunakan pada perakitan alat teruama tempat
yang relatif kecil.
Tuas toggle dioprasikannya dengan cara menaikan
atau menurunkan tuasnya.
Tuas ini memiliki tiga posisi, paling tidak mempunyai
sisi kemiringan 40’ masing-masing posisi.

23
Hand Levers / Tuas tangan

Jika toggle itu lebih panjang dari 50 mm itu


disebut dengan hand levers dan kekuatan yang
dipakai lebih besar daripada toggle. Arah gerakan
yang dimiliki hand levers bisa naik-turun, atau
maju-mundur, tidak selalu ‘on’ dan ‘off’.

tuas tangan mungkin memiliki tombol yang


berbeda, sesuai dengan fungsinya:
pegangan jari, diameter 20 mm
pegangan untuk telapak tangan, diameter 30-40
24 mm
Rotating Knobs / Tombol pemutar
Rotating knobs memiliki banyak variasi bentuk yaitu
bulat, berbentuk panah, kombinasi tombol dan gagang.
Persyaratan penting untuk semua jenis adalah bahwa
mereka harus pas di tangan dengan nyaman dan memutar
dengan mudah dan mereka harus dalam pandangan
penuh selama operasi

25
Rotating Knobs / Tombol pemutar
mereka harus memiliki resistensi yang agak lebih
tinggi daripada tombol untuk rotasi terus menerus.

Level resisten yang harus dimiliki adalh 0.15 Nm


adalah yang terbaik untuk direkomendasi,
selebihnya tidak lebih dari 15 derajat.

26
Kenop untuk penggunaan iklan langkah-demi-langkah (klik
berhenti) Margin monched membuatnya lebih mudah untuk
mengontrol Kos saat klik berhenti cocok untuk gulasi ulang yang
baik dan tepat dalam rentang yang luas. Busur 120 dapat diputar
tanpa menggeser pegangan dan di bawah kontrol yang tepat untuk
berbalik lebih jauh, cengkeraman haad dapat diubah tanpa
kesulitan. Kenop seperti itu dapat dinyalakan dengan jari atau
seluruh tangan, dan ini membantu permukaan kenop sedikit
berlekuk atau diperkeras.
Tombol-tombol untuk rotasi berkelanjutan : Pemberhentian klik
bebas cocok untuk perhitungan ulang yang baik dan tepat pada
rentang yang luas. Busur 120 dapat diputar tanpa menggeser
pegangan dan di bawah kontrol yang tepat; untuk berbalik lebih
jauh, cengkeraman haad dapat diubah tanpa kesulitan. Kenop
seperti itu dapat dinyalakan dengan jari atau seluruh tangan, dan ini
membantu permukaan kenop sedikit beralur atau kasar.

27
Tombol batang yang runcing : Tombol-tombol batang berbentuk
panah atau runcing memiliki keunggulan untuk menempatkan
pengaturan dengan cepat dan mudah, dan harus berukuran 25-30
mm, diukur di sepanjang bilah. Gambar 9.13 menunjukkan bilah
seperti itu untuk digunakan dengan pemberhentian klik Cantrols
yang mengandalkan kekuatan miuskular dan perjalanan panjang,
tetapi tingkat presisi yang lebih tinggi, dapat dioperasikan oleh
handwheel atau pedal engkol, cocok untuk pengaturan kontrol
atau memberikan penyesuaian terus menerus ketika berbagai
gerakan (perjalanan panjang) diperlukan. Gearing mungkin kasar
atau halus. sesuai dengan tingkat presisi yang dibutuhkan. Engkol
dapat dioperasikan lebih cepat jika pegangan dapat diputar dengan
sendiri.

28
⊷ Sumbu tetapi pegangan exed lebih presisi, Dimensi berikut
direkomendasikan Panjang lengan tuas untuk torsi rendah
hingga 200 rpm Panjang lengan rata-rata untuk torsi tinggi
hingga 160 rpm Panjang lengan tuas untuk pengaturan cepat
120sss 60-120 mm. Menurut Van Cott dan Kinkade (1972),
kita dapat mengharapkan kecepatan putaran penggulingan
(rpm) sehubungan dengan radio engkol:
⊷ Mm Rpm
⊷ 20 270
⊷ 50 255
⊷ 120 185
⊷ 240 140

29
⊷ Karena itu, semakin lambat kecepatan rotasi engkol, semakin
lama seharusnya, dan sebaliknya. Rasio antara panjang
engkol dan ketahanan terhadap operasi harus:
⊷ Panjang engkol 120 mm, ketahanan 3-4Nm
⊷ Panjang engkol 240 mm, ketahanan 0,5-2,5 Nm
⊷ Kisaran ini, 120-240 mm, adalah panjang engkol terbaik
untuk kontrol yang halus dan presisi. Dimensi genggaman
tangan harus sebagai berikut: Panjang Diameter untuk
operasi satu tangan 80-120 mm Panjang untuk operasi dua
tangan 190-250 mm 25-30 mm

30
⊷ Handwheels: Handwheels direkomendasikan ketika gaya
besar harus diterapkan karena memungkinkan penggunaan
kedua tangan dan pengaruh yang relatif lama ketika
kecepatan belok rendah
⊷ Kontrol pedal tidak sering membutuhkan kekuatan kaki lebih
dari 100 N meskipun lebih banyak dapat muncul dalam
mesin yang digunakan dalam pertanian, pengangkutan
tanah, konstruksi bangunan dan kadang-kadang dalam
industri. Pedal rem dari kendaraan bermotor juga termasuk
dalam kategori ini, padahal power assist gagal. Pedal sangat
cocok untuk ini karena kaki manusia mampu tenaga yang
sangat tinggi, hingga 2000 N, dalam kondisi duduk yang
sesuai. Untuk meningkatkan kekuatan pedal yang kuat,
penting untuk memiliki yang berikut:
⊷ sandaran yang memberikan reaksi mendukung sudut pada
putaran antara 140 dan 160 sudut pada pergelangan kaki
antara 90 dan 100 pedal hampir setinggi buritan.

31
Kecepatan gerakan relatif
⊷ Jarak relatif dari tuas kontrol atau tombol dan penunjuk
instrumen sangat penting selama detik ini, tahap presisi.
Penyesuaian kasar lebih mudah ketika pointer bergerak lebih
cepat daripada kontrol, tetapi untuk cairan yang tepat kontrol
harus berjalan lebih cepat daripada pointer, Rasio terbaik
sangat bervariasi dalam situasi yang berbeda sehingga tidak
mungkin untuk merumuskan aturan kuantitatif yang akan
berlaku secara umum.
⊷ Shackel (1974) untuk penyesuaian yang tepat menggunakan
tombol putar dan pointer bergerak melalui skala. Satu putaran
knob yang lengkap harus membuat pointer bergerak melalui
50-100 mm, memungkinkan toleransi pembacaan 02-0,4 mm.
Untuk toleransi pembacaan yang lebih tinggi sebesar
0,42.5mm, gerakan penunjuk harus 100-150 mm per putaran
32
Perbedaan etnis
⊷ mengingatkan kita bahwa beberapa reaksi stereotip mungkin dipengaruhi
oleh tradisi budaya. beberapa pengaturan peralatan harus disesuaikan
dengan konvensi nasional termasuk reaksi stereotip. di antara banyak
contoh adalah saklar electrial, yang harus selalu 'aktif' di arah yang sama
tetapi ini naik di beberapa negara dan 'turun' di lain.
⊷ lebih jauh, tidak semua stereotip sama-sama mapan dan kadang-kadang
ada penyimpangan individu yang cukup besar. dengan demikian, tidak
semua tata letak yang dirancang untuk operasi tangan kanan sama-sama
cocok untuk orang kidal.
⊷ ada juga 'aturan' bahwa rotasi searah jarum jam berarti peningkatan apa
pun yang sedang dikontrol tetapi persediaan air dan gas seringkali
dikendalikan oleh penghenti yang mematikan searah jarum jam. ini dapat
menyebabkan masalah ketika seseorang harus mengendalikan air / gas
dan listrik pada saat yang bersamaan. dalam kasus seperti itu beberapa
solusi harus dicari yang melibatkan risiko kecelakaan paling kecil dan
beberapa tingkat kendali sadar
33
Kontrol dan tampilan yang sesuai
Di bawah ini kita akan membahas beberapa aturan yang berharga untuk peralatan industri di
seluruh dunia. Prinsip penting adalah bahwa kontrol dan instrumen yang terkait secara
fungsional harus membuat gerakan yang sesuai yang sesuai dengan stereotip kita sendiri.
Gambar 9.15 menunjukkan contoh koordinasi antara arah pergerakan kontrol dan instrumen
dengan laut vertikal atau horizontal. Beberapa aturan dapat diringkas sebagai berikut:
1. Ketika kontrol dipindahkan atau berbelok ke kanan, pointer juga harus bergerak tepat di atas
skala bulat atau horizontal; pada skala vertikal, penunjuk harus bergerak ke atas
2. Saat kontrol dipindahkan ke atas atau ke depan, penunjuk harus bergerak ke atas atau ke
kanan.
3. Rotasi tangan kanan atau searah jarum jam secara naluriah menunjukkan peningkatan,
sehingga tampilan iustrument juga harus mencatat peningkatan.
4. Hoyos (1974) merekomendasikan bahwa skala bergerak dengan indikator tetap harus bergerak
ke kanan ketika kontrol dipindahkan ke kanan tetapi nilai skala harus meningkat dari kanan ke
kiri, sehingga rotasi skala ke kanan memberikan peningkatan bacaan
5. Ketika tuas tangan digerakkan ke atas, atau ke depan, atau ke kanan. bacaan tampilan harus
meningkat atau peralatan harus dinyalakan 'on'. Untuk mengurangi pembacaan, atau untuk
mematikan, itu adalah naluriah untuk menarik tuas ke tubuh atau memindahkannya ke kiri, atau
ke bawah. Stereotip ini mempengaruhi tuas tangan diilustrasikan
34
Panel kendali
Masalah reaksi stereotip juga mungkin muncul ketika merancang panel kontrol besar. Tata letak
yang masuk akal dari kedua kontrol dan instrumen tampilan akan membuat pengawasan lebih
mudah dan mengurangi risiko pembacaan dan tindakan yang salah. Lima prinsip harus
dipertimbangkan ketika merancang panel kontrol:
⊷Sejauh mungkin, instrumen tampilan harus diletakkan dekat dengan kontrol yang memengaruhi
mereka. Kontrol harus ditempatkan di bawah layar atau, jika perlu, di sebelah kanannya.
⊷Jika perlu, kontrol berada dalam satu panel! dan memajang instrumen di tempat lain, maka
kedua set harus diletakkan dalam urutan dan pengaturan yang sama.
⊷Label identifikasi harus ditempatkan di atas kontrol dan label identik di atas tampilan yang
sesuai.
⊷Jika beberapa kontrol biasanya dioperasikan secara berurutan, maka mereka dan monitor yang
sesuai harus diatur pada panel dalam urutan itu, dari kiri ke kanan.
⊷Jika, di sisi lain, kontrol pada panel tertentu tidak dioperasikan dalam urutan reguler, maka
kedua tampilan yang sesuai harus diatur dalam kelompok

35
Ringkasan
Menampilkan dan kontrol sebagai antarmuka utama
antara manusia dan mesin telah menjadi subjek
penelitian 'klasik' di rekayasa manusia. Oleh karena
itu, rekomendasi ergonomi komprehensif untuk
desain dan penggunaannya sudah dekat.

36
Want big impact? Use big image.

37
ERGONOMI :
JAM KERJA & KEBIASAAN
MAKAN
Waktu kerja harian dan
mingguan
hasil survei Inggris kuno Sebaliknya, membuat hari
(vernon, 1921), hasil ini kerja lebih lama dapat
mengkonfirmasi menyebabkan
pengalaman umum bahwa tempo pekerjaan melambat
memperpendek hari kerja dan output per jam turun.
dapat hubungan
menghasilkan output per jam skematis antara pekerjaan
yang lebih tinggi; pekerjaan sehari dan total output hari
selesai telah dibuat
lebih cepat, dengan istirahat sketsa oleh Lehmann (1962).
sukarela yang lebih sedikit Dalam banyak kasus
berhenti. pekerjaan fisik
perubahan dalam ritme kerja sedang atau lebih berat,
ini biasanya terjadi dalam bahkan telah ditemukan
beberapa bahwa peningkatan
hari, meskipun jam harian di atas 10
kadang-kadang mungkin menghasilkan penurunan total
beberapa bulan sebelum output karena
efeknya terlihat. perlambatan pekerjaan yang
dilakukan per jam.
Efek pada tingkat penyakit
TINJAUAN
Banyak pengamatan telah
memberikan bukti bahwa lembur HISTORIS WAKTU
yang
berlebihan tidak hanya mengurangi KERJA MINGGUAN
output per jam tetapi juga
disertai dengan peningkatan Waktu kerja karyawan 'barat' biasanya disepakati
karakteristik absen karena sakit dan dalam jumlah jam
kecelakaan. Waktu kerja, per minggu. Di Swiss, tindakan pabrik federal
pertama diterima dalam
katakanlah8 jam per hari, yang plebisit pada tahun 1877 dan ditetapkan 65 jam
membuat per minggu (11 jam
operator cukup lelah tetapi tidak setiap hari kerja dan 10 jam pada hari Sabtu).
Amandemen pada
serius, tidak dapat ditingkatkan tahun 1914 memperpendek ini menjadi 48 jam
menjadi 9 jam atau lebih tanpa efek seminggu.
negatif.
EMPAT HARI SEMINGGU telah dibahas
LIMA HARI SEMINGGU umum di dalam beberapa tahun terakhir. Sekitar
mana-mana dengan 40 jam
600 perusahaan Amerika, dan baru-baru
ini beberapa perusahaan Jerman dan
seminggu. Biasanya pabrik-pabrik
Perancis, dikatakan memiliki pengalaman
menemukan bahwa pergantian
yang menguntungkan (Maric, 1977).
dari minggu enam menjadi lima
hari menyebabkan absensi yang Total waktu bekerja dalam empat hari
lebih sedikit. biasanya 40 jam atau kurang di Amerika
Serikat dan Eropa. Di Eropa khususnya
Pengalaman menunjukkan bahwa ada kecenderungan menuju empat hari
tenaga kerja pada umumnya, dan seminggu sekitar 30 jam yang sudah
terutama perempuan, lebih suka dipraktikkan di beberapa industri dan
lima hari seminggu, terutama kantor.
karena alasan sosial. Keuntungan yang dikemukakan adalah
tiga hari bebas di akhir pekan, lebih
Faktor-faktor sosial ini, sedikit lalu lintas ke dan dari tempat
dikombinasikan dengan kerja, dan kemungkinan meningkatkan
peningkatan kesempatan untuk pekerjaan dengan mengambil lebih
istirahat dan relaksasi, sebagian banyak pekerja yang sangat penting
besar untuk mengurangi selama kondisi pengangguran yang
ketidakhadiran. meluas.
Pengurangan dalam hari kerja mingguan menjadi empat
atau bahkan tiga hari, dalam banyak kasus, akan disertai
dengan peningkatan yang cukup besar dalam jam kerja
harian.
Beberapa ahli medis dan ergonomis menganggap shift kerja
yang terlalu lama itu mungkin merusak kesehatan. Kritik ini
tentu saja valid.
Harus memungkinkan seseorang untuk pulih dalam setiap
periode 24-jam, melelahkan diri sendiri selama empat hari
dan ingin pulih selama tiga hari istirahat berikutnya.
Shift kerja terus-menerus dari 9 atau 10 jam sering
menyebabkan kelelahan yang berlebihan dan meningkatnya
ketidakhadiran karena sakit, kecuali hanya beberapa upaya
fisik yang diperlukan yang beragam dan menarik: shift
petugas pemadam kebakaran seringkali 12 jam, tetapi
sebagian besar waktu mereka siaga.
Dalam edisi 1988 buku ini, empat hari, 40 jam setiap
minggu ditolak dengan alasan medis dan fisiologis.
Hal ini masih berlaku tetapi pertimbangan teoretis
serta pengalaman yang dilaporkan saat itu (disusun
oleh Costs, 1996; Kogi, 1966; Kroemer, et, al., 1994,
1997) menunjukkan bahwa 'minggu kerja yang
dikompres' dapat cocok dan diterima, bahkan lebih
disukai oleh orang-orang dengan pekerjaan seperti
keperawatan, pekerjaan klerikal, operasi pasokan
atau proses pengawasan atau otomatis.
Flexible working hours

Jam kerja ini ditandai dengan waktu kerja yang


tetap dengan adanya blok atau waktu inti.
Lamanya kerja sangat fleksibel tergantung dari
individu.
Semua karyawan harus hadir sesuai waktu
yang sudah ditentukan baik itu perhari,
perminggu, atau bahkan perbulan. Tetapi tidak
semua jenis pekerjaan dapat menggunakan
sistem flexible working hours ini, seperti
seorang resepsionis, operator, polisi, atau
pengatur lalu lintas.
Biological Importance

Setiap fungsi tubuh manusia memiliki


keseimbangan ritme antara bekerja dan
beristirahat.
Istirahat sangat diperlukan sebagai persyaratan
fisiologis agar tubuh tetap dapat bekerja secara
efektif dan efisien.
Istirahat tidak hanya dibutuhkan untuk
pekerjaan yang melibatkan fisik, tetapi juga
pekerjaan yang melibatkan otak atau pikiran.
4 jenis istirahat

SPONTANEOUS DISGUISED PAUSES AS PART PAUSES


PAUSES PAUSES OF THE NATURE PRESCRIBED BY
OF THE WORK MANAGEMENT

Istirahat yang
Istirahat yang dilakuakan
dilakukan atas Istirahat yang Istirahat yang
pekerja dengan dilakukan karena
inisiatif pekerja, menyelingi sudah diatur
biasanya terjadi adanya waktu waktunya. Misal
aktivitas kerja untuk menunggu.
pada pekerjaan dengan ketika istirahat
yang berat. Misal, menunggu makan siang atau
aktivitas lain mesin
diluar coffee break.
menyelesaikan
pekerjaannya. suatu pekerjaan/
menunggu pembeli
datang.
Interrelationship between pauses
Setiap jenis istirahat tersebut saling
berhubungan
Rest pauses in heavy work
Istirahat dalam pekerjaan berat
terutama pekerjaan yang
Rest pauses and output membutuhkan waktu delapan jam
Istirahat yang terorganisisr terbukti perhari sangatlah dibutuhkan.
dapat meningkatkan keefektifan Apabila dalam bekerja tidak ada
kerja. Kelelahan biasanya terjadi di waktu istirahat, hal tsb akan
akhir waktu kerja, oleh karena itu menyebabkan overstressed,
istirahat sangat diperlukan untuk terutama pada pekerja dgn usia
mengurangi resiko pekerjaan. yang sudah lebih tua.

Rest pauses in moderately heavy work


Semua pekerjaan dalam bidang manufaktur, perakitan, atau industry,
atau bahkan dalam kantor, waktu istirahat yang direkomendasikan
adalah 15 menit pada pagi hari dan 15 menit pada sore hari. Hal itu
bertujuan untuk mencegah kelelahan, sebagai penyegaran, dan
memberikan waktu untuk melakukan kontak sosial dengan pekerja
lain.
MASALAH WAKTU TERKAIT PEKERJAAN
Pekerjaan yang terkait waktu, jeda 3-5 menit TIME SCHEDULE UNTUK PEKERJAAN
setiap jam mengurangi kelelahan dan KOMPUTER
meningkatkan konsentrasi
Karena pekerjaannya sangat berulang dan
cepat, biasanya diberikan banyak jeda atau
DALAM PELATIHAN memperpendek waktu kerja.
Istirahat penting dilakukan untuk mencegah
kelelahan dan membuat peserta lebih
NUTRISI DI TEMPAT KERJA
memahami proses pelatihan
Manusia membutuhkan makanan sebagai
energi, material pelindung sebagai ‘pelumas’,
dan cairan untuk tujuan pendinginan.
KEBUTUHAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA
perempuan: kebutuhan energi 8400-12500 kJ
per hari
Pekerja berat: 12 500-17 000 Kj
(mengabaikan beberapa yang pekerjaannya
sangat parah membutuhkan 17.000-21.000 U KEBUTUHAN PEKERJA MANUAL
per hari).
Mereka membutuhkan makanan yang kaya energi,
tetapi tidak besar, dan cenderung memilih makanan
KEBUTUHAN PEKERJA YANG MENETAP yang mengandung protein dan lemak.
Pekerja menetap akan disarankan untuk
mengurangi kaya energi dan sangat PENTINGNYA PROTEIN DAN LEMAK
halusSupaya tidak kelebihan berat badan
Protein hewani : pembentukan tubuh dan
kekuatan otot
Lemak : bahan yang paling kaya energi
• Istirahat tengah hari 45-60 menit biasanya cukup untuk
relaksasi, asalkan ada juga istirahat jeda 10-15 menit, baik di
pagi dan sore hari, untuk relaksasi dan makan camilan

• Camilan kecil setiap 2 jam menjaga gula darah dan efisiensi


pada tingkat yang lebih tinggi sepanjang hari kerja

• Efek camilan pada gigi adalah kekhawatiran dengan kesehatan


gigi karena hubungan antara asupan gula harian dan kejadian
karies gigi

• Dari sudut pandang gigi, berikut ini adalah item yang


direkomendasikan untuk camilan antara waktu makan: apel,
kacang-kacangan, buah segar, air atau susu skim, roti dan
mentega, keju, yoghurt, sosis dan daging.
• Seseorang tidak hanya membutuhkan makanan, untuk
menyediakan energi, tetapi juga air, untuk menjaga
keseimbangan air yang benar.

• Kebutuhan rata-rata adalah sekitar 35 g air untuk setiap


kilogram berat badan per 24 jam (2-2,5 liter / hari) tetapi
umumnya sekitar 0,5-1 liter, naik menjadi 2 liter dan lebih pada
hari musim panas. Jumlah air yang kita minum diatur oleh
perasaan haus, yang pada gilirannya tergantung terutama pada
konsentrasi garam dalam darah.

• Dalam minggu kerja dibagi menjadi 8-jam Ada banyak pekerjaan


yang harus lebih pendek dari 8 jam Tergantung pada kondisi
aktual, mengatur jam kerja dan istirahat yang tepat, dan
pasokan makanan dan minuman yang baik
MAKANAN KANDUNGAN ENERGI (kj)
1 cangkir air 0
1 cangkir sup 40-60
1 cangkir teh dg 2 sdm gula 150
1 cangkir kopi dg susu dan 155
2 sdm gula
1 cangkir jus apel 270
1 cangkir susu/yoghourt 275
1 cangkir ovaltine dlm susu 540
Roti (50 g) 500
Roti dengan buah 1000
Roti dengan keju 1250
Roti dan sosis 1250
Kopi, teh dan minuman ringan dengan kafein
adalah minuman yang sangat populer sebagai
makanan ringan karena mereka memiliki efek
stimulasi langsung, meskipun ini sedikit dan
tidak bertahan lama. Jika seorang pekerja
merasa perlu untuk stimulan yang sering seperti
ini, asalkan mereka tidak berlebihan
Kerja Malam dan Kerja Shift
Waktu tidur pagi dan malam

Manusia normal 🡪 ergotropic


phase dan trophotropic phase

Pekerja malam 🡪 not in a good PERMA


mood SALAHA
N

Menghadapi masalah dalam


Peran Er jadwal perencaanaan pekerjaan
gonomi pada tiap shift 🡪 mengurangi
bahaya, tetap sehat, punya
kehidupan sosial
Kerja
• Panjang dan kualitas tidur siang hari → 6 jam
Malam • Tidur siang hari tercermin dalam EEG

dan • Kapasitas untuk bekerja di malam hari → organ tubuh


manusia berorientasi pada kinerja pada siang hari dan
Kerja Shift siap untuk istirahat di malam hari.
• Produktivitas dan frekuensi kecelakaan → asumsi
bahwa kerja malam akan kondusif tidak hanya untuk
menurunkan output tetapi juga untuk kecelakaan yang
lebih sering.
• Pembalikan ritme sirkadian → dipengaruhi oleh
berbagai penanda waktu
Kerja Malam dan Kesehatan
Tingkat Penyakit
Penyakit pencernaan dan
gangguan saraf yang jauh lebih
signifikan → Survei Evensen
Penyebab
Siklus ‘kerja’ yang diberlakukan
menantang siklus ‘terang-gelap’
Pilihan Positif Pekerja Malam alami dan siklus ‘kontak sosial’

Gejala
Kelelahan kronis dengan gejala
Penyakit akibat Pekerja di kalangan
yang terkait 🡪 kebiasaan makan
Malam
tidak sehat
• Gangguan makan
• Gangguan Tidur
• Masalah Pencernaan Kerentanan Individu
- Kesehatan yang buruk
- Cepat atau lambat
meninggalkan pekerjaan
Survei menunjukkan bahwa pekerja shift
dalam kelompok umur diatas 40 tahun jelas
lebih rentan tidur dan mengeluh sakit.
Hermae (1996) merekomendasikan :
• Pengaturan waktu kerja harus
mempertimbangkan preferensi pribadi
pekerja yang lebih tua
• Banyak pekerja yang lebih tua lebih suka
mulai bekerja daripada pekerja shift yang
lebih muda dan tidak menyukai shift malam
• Kerja malam yang berkelanjutan harus
bersifat sukarela
Pemeriksaan kesehatan secara teratur
EFEK USIA •
harus dilakukan setelah usia 40 tahun
Resiko spesifik untuk wanita
Costa (1996) menyatakan bahwa shift kerja,
terutama kerja malam hari mungkin
memiliki efek buruk pada kesehatan wanita.
Terkait fungsi tubuh hormonal periodik dan
untuk kegiatan domestik tambahan terutama
bagi mereka yang memiliki anak.
Aspek sosial dari kerja shift
Kesejahteraan sosial berkaitan erat dengan
kesehatan fisik, gangguan terhadap
kehidupan keluarga, gannguan dengan
kontak sosial di antara teman – teman,
keluhan terhadap waktu yang lebih sedikit.
TIGA SHIFT KERJA
Shift Pagi Hari
Dari 8-16 jam sesuai dengan irama tubuh
01 yang teratur siang/malam dan pengaturan
gaya hidup.

Shift Malam
02 Biasanya dari 16-24 jam, sangat buruk
untuk kehidupan sosial.

Shift Malam buruk dari semua sudut

03 Kehidupan keluarga sering terbatas


pada makan malam bersama dan
semua kehidupan sosial harus
disesuaikan dengan jam kerja yang
diikuti
CIRCARDIAN RHYTHM
EFEK 🡪 Aturan :
0301 a.FUNGSI
🡪 saat
TUBUH MANUSIA 🡪 siklus 24 jam
diurnalsiang harirhythm
/ circardian adalah waktunya organ dan
🡪 time
keepers
fungsi tubuh beraksi.
Circardian bodily funtions

02 b.Suhu
saattubuh,
malamdetakhari adalah
jantung, waktu dimana
tekanan
darah, volum respirasi, produksi
seluruh Circadian
adrenalin, eksresi padabodily functions ditekan
17 keto-steroid,
kemampuan mental, frekuensi kedipan
atau
mata,dipendam dan yang
pelepasan hormone dilakukan adalah
ke dalam
aliran darah, produksi melantonin.
memulihkan dan mengganti energi tubuh.
Tidur Normal Kualitas Tidur
6-8 jam sehari untuk tidur Terbaik 🡪 tahap tidur lelap
Fungsi : kesehatan, (deep sleep) 🡪 melewati 3
kesejahteraan, efisiensi tahap terdahulu

Tidur pada pekerja malam


Terganggu 🡪 suara dari
lingkungan, kegelisahan
tertentu 🡪 tidur tidak
menyegarkan
Rotasi Shift
Mott (1965) dan kromer
(1964) melihat
keuntungan sosial
tertentu dalam
pengaturan ini tetapi
dalam jangka
panjang kerja malam
yang berkelanjutan
tidak dapat diterima,
baik alasan sosial
atau medis
Kriteria
Dalam merancang perputaran shift ada dua macam
Shift Kerja yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Kekurangan istirahat atau tidur hendaknya ditekan
sekecil mungkin sehingga dapat meminimumkan
kelelahan.

2. Sediakan waktu sebanyak mungkin untuk kehidupan


keluarga dan kehidupan sosial.
Kriteria Perencanaan pertama shift untuk memenuhi persyaratan ini,
yaitu memiliki shift malam tunggal, terisolasi, masing-masing

Shift Kerja segera diikuti dengan istirahat penuh 24 jam. (Dapat dilihat pada
gambar 16.5).
Dari sini kita bisa melihat bahwa selama periode empat
minggu hanya ada satu minggu yang shift malamnya selama tiga
kali berturut-turut, yaitu di minggu ke empat. Untuk semua shift
malam yang lain tersebar secara terpisah yang masing-masing
diikuti dengan hari libur. Fitur ini sangat bagus dalam distribusi
perencanaan bebas shift, sepanjang tahun yang termasuk kedalam 13
akhir pekan lengkap, termasuk hari sabtu sampai senin.
Gambar 16.5 (atas) contoh perpindahan shift dimana shift malam tersebar luas. (bawah)
ringkasan bebas shift (periode istirahat) sepanjang tahun.
Perencanaan kedua, yang banyak digunakan di negara Inggris. Sistem
Kriteria kerja shift rotasi yang umum digunakan adalah sistem 2 – 2 – 2 yang disebut dengan
sistem metropolitan rota, dan sistem 2 – 2 – 3 yang disebut dengan continental rota.
Shift Kerja Kedua sistem ini termasuk sistem kerja shift rotasi cepat atau pendek. Hal ini dapat
dilihat pada gambar 16.6 dan 16.7.
Dapat dilihat bahwa dalam satu sistem hari libur mengikuti setelah kerja
dua malam dan sistem lainnya mengikuti setelah pekerjaan selama tiga malam. Pada
sistem 2 – 2 – 2, hari libur Sabtu dan Minggu akan terjadi sekali dalam delapan
minggu. Sedangkan pada sistem 2 – 2 – 3, hari libur Sabtu dan Minggu akan terjadi
setiap empat minggu. Oleh karena itu, para pekerja umumnya lebih menyukai
sistem 2 – 2 – 3, karena lebih menguntungkan. Hal ini karena adanya libur di akhir
pekan terjadi setiap empat minggu.

Rotasi jangka cepat pendek ini membuat lebih sulit karena mereka
kadang menghendaki produksi di akhir pekan.
Gambar 16.6 sistem shift 2-2-2 (metropolitan rota)
Jika kerja shift malam tidak dapat dihindari maka rekomendasi

asi berikut harus dapat dipertimbangkan, yaitu :

n d 1. Pekerja shift malam tidak boleh terlibat bila mereka berusia di

m e bawah 25 tahun atau lebih dari 50 tahun

k o
Re 2. Pekerja tidak boleh bekerja pada pekerjaan malam jika mereka
memiliki kecenderungan penyakit perut dan usus, secara emosional
tidak stabil, rentan terhadap gejala psikosomatik atau kurang tidur.

3. Sistem tiga shift biasa, yang berubah pada 6-14-22 jam, akan lebih
baik diubah menjadi 7-15-23 jam atau 8-16-24 jam.
4. Rotasi jangka pendek lebih baik daripada yang jangka panjang.
5. Pekerjaan malam terus menerus tanpa rotasi harus dihindari.
s i 6. Sebuah rotasi shift yang baik adalah meratanya pekerjaan untuk satu

da malam di tempat atau yang lainnya antara lain dengan rotasi 2-2-2 atau

e n 2-2-3.

o m 7. Apakah satu, dua atau tiga malam bekerja berturut-turut, mereka harus
k
Re 8.
segera diikuti setidaknya istirahat 24 jam.

Rotasi ke depan atau menyambung lebih disukai.


9. Setiap rencana shift harus mencakup beberapa akhir pekan dengan
setidaknya selama dua hari istirahat berturut-turut.
10. Setiap shift harus mencakup satu lagi istirahat yang panjang yaitu
untuk makan, untuk memastikan terpenuhinya makanan serta nutrisi
yang cukup.
Kesimpulan

Secara singkat, tubuh dan pikiran manusia dimaksudkan


untuk tidur di malam hari dan aktif di siang hari. Beberapa
pekerja dapat beradaptasi untuk bekerja terus menerus sepanjang
malam tetapi sebenarnya berada dalam gangguan kesehatan yang
sangat menonjol. Jika bekerja terus menerus atau rotasi (berputar)
selama jam malam harus dilakukan, maka cara-cara tertentu
untuk membuat rejimen kerja semacam itu dapat ditoleransi dan
harus diikuti.
Thank you
Any questions?
ERGONOMI
Fatigue (Kelelahan)

1
TERMINOLOGI
Kelelahan adalah keadaan yang familiar dalam
kehidupan sehari-hari. Istilah ini biasanya
merujuk pada kondisi hilangnya efisiensi dan
kecenderungan untuk melakukan suatu usaha.

2
KELELAHAN OTOT
◍ Fenomena penurunan kinerja otot setelah stres disebut
dengan 'kelelahan otot' dalam fisiologi dan ditandai tidak
hanya oleh berkurangnya kekuatan tetapi juga oleh
gerakan yang lebih lambat.
◍ Saat terjadinya kontraksi otot, terjadi proses kimia yang
menyediakan energi yang diperlukan untuk upaya
mekanis. Setelah kontraksi, ketika otot rileks dan
beristirahat, cadangan energi diisi kembali, baik
gangguan pelepasan energi dan sintesis pemulihan energi
terjadi pada otot yang bekerja. Jika permintaan energi
melebihi kekuatan regenerasi dan keseimbangan
metabolisme terganggu, dapat mengakibatkan hilangnya
kemampuan kinerja otot. 3
LANJUTAN
◍ Sebuah literatur menyatakan bahwa setelah otot telah
habis oleh kontraksi sukarela yang berulang, masih
merespon stimulus elektrikal yang diberi pada kulit. Hal
ini menunjukkan bahwa bentuk kelelahan ini adalah
fenomena sistem saraf pusat (otak). Interpretasi ini tidak
dapat dikonfirmasi dalam setiap kasus. banyak ahli
fisiologi telah membuat pengamatan yang berlawanan,
yaitu ketika otot itu sendiri dalam keadaan kelelahan itu
tidak berkontraksi lagi, meskipun impuls saraf motorik
lebih lanjut yang dikirim oleh otak terlihat pada
elektromiogram. Tampaknya kelelahan kini telah menjadi
fenomena periferal yangmemengaruhi serat-serat otot.
4
Elektromiografi pada
kelelahan otot

Kelelahan otot, tampaknya bisa mengacu


pada defisit motor, sebuah persepsi atau
penurunan pada fungsi mental, dapat
menggambarkan penurunan bertahap
dalam kapasitas kekuatan otot atau titik
akhir dari aktivitas yang berkelanjutan,
dan dapat diukur sebagai pengurangan
kekuatan otot, perubahan pada aktivitas
elektromiografi.

5
Kelelahan Umum
Sensasi Kelelahan Berbagai Jenis Kelelahan

Gejala kelelahan utama adalah Selain kelelahan otot murni. jenis kelelahan
sensasi yang umum. Kita lainnya dapat dibedakan:
merasakan diri kita terhambat dan 1. Kelelahan mata: timbul karena terlalu
kegiatan kita terganggu, fisik kita membebani sistem visual.
terasa berat, mengantuk, lelah. 2. Kelelahan tubuh secara umum: kelebihan
Perasaan kelelahan bukanlah hal fisik seluruh organisme
yang tidak menyenangkan jika
kita dapat beristirahat tetapi 3. Kelelahan mental: disebabkan oleh pekerjaan
sangat menyedihkan jika kita mental atau intelektual.
tidak dapat membiarkan diri kita 4. Kelelahan syaraf : kelelahan yang
untuk rileks. Kelelahan mencegah disebabkan oleh tekanan berlebihan pada salah
kita dari melatih diri sendiri satu bagian sistem psikomotor, seperti pada
secara berlebihan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan.
memberikan waktu untuk proses 5. Kelelahan kronis: kelelahan akibat
pemulihan terjadi. akumulasi efek jangka panjang.
6. Kelelahan sirkadian: bagian dari ritme
siang-malam dan memulai periode tidur yang6
baru.
Keadaan Fungsional
Setiap saat manusia berada dalam satu keadaan fungsional
tertentu, di suatu tempat antara tidur ekstrem di satu sisi. Dalam
rentang ini ada sejumlah negara, seperti yang ditunjukkan dalam
ringkasan berikut:

◍Tidur nyenyak
◍Tidur nyenyak, mengantuk
◍Lelah, sulit bangun
◍Santai, istirahat
◍Segar, waspada
◍Sangat waspada, terstimulasi
◍Dalam keadaan alarm

7
◍ Terlihat dalam konteks ini, kelelahan adalah keadaan fungsional
yang dalam satu arah berubah menjadi tidur, dan dalam arah yang
berlawanan akan berubah menjadi kondisi santai dan tenang.

◍ Electroencephalogram (EEG), mencatat aktivitas listrik otak.


Ketika mempelajari subyek manusia, elektroda biasanya
diaplikasikan pada kulit kepala, dimana mereka mendeteksi dan
mendaftarkan gelombang potensi klektrik di serebral korteks.
EEG yang dihasilkan memungkinkan untuk mempelajari berbagai
amplitudo dan frekuensi gelombang ini.

8
Dalam bentuk yang sangat disederhanakan, fitur paling
penting yang direkam dalam electroencephalogram adalah
sebagai berikut:
✔ Ritme alfa terdiri dari gelombang dalam pita frekuensi 8-12 Hz. Gelombang alfa
hadir selama jam bangun dan diblokir oleh impuls sensorik, sehingga komponen
gelombang alfa tinggi menunjukkan kondisi santai dan berkurangnya kesiapan
untuk bereaksi terhadap rangsangan. Komponen alfa yang lebih rendah,
ditambah dengan komponen beta yang lebih tinggi, menunjukkan keadaan yang
lebih waspada.

✔ Ritme theta (4-7 Hz) adalah gelombang jangka panjang yang lambat, yang
menggantikan gelombang alfa saat kita tidur. Tidur ditandai oleh serangkaian
fenomena lain, yang telah dibahas oleh Horne (1988) dan berkenaan dengan
shiftwork oleh Kroemer et al. (1994)

✔ Ritme delta juga gelombang lambat, kurang dari 4 Hz, yang hadir hanya saat
tidur.

9
Apa yang telah dikatakan sampai sekarang memberi
kesan bahwa untuk setiap keadaan fungsional yang
dapat kita gambarkan dengan istilah-istilah seperti
'lelah' atau 'hidup' harus ada pola khas pada EMG.

10
Kesadaran dilokalisasi, termasuk kekuatan persepsi, perasaan
subjektif, refleksi dan kemauan. Oleh karena itu, peningkatan
sensitivitas korteks akan membawa semua fungsi sadar kesadaran
dilokalisasi, termasuk ke tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi.

Dengan demikian tampak bahwa formasi reticular


mengendalikan tingkat kewaspadaan, termasuk perhatian, dan
kesiapan untuk bertindak.

Semakin tinggi tingkat aktivitas retikuler, semakin tinggi tingkat


kewaspadaan, yang berujung pada kondisi alarm

11
Kontrol Umpan Balik (Feedback
Control)
Saluran saraf yang berasal dari korteks serebral membawa
impuls dari bola sadar ke dalam sistem pengaktif retikuler.
Sirkuit tertutup kemudian diatur; sistem pengaktif reticular
membangkitkan korteks serebral dan mengingatkan
persepsi sadar. Jika ini menghasilkan sinyal signifikan yang
diterima, rangsangan ini mengirim impuls kembali
sepanjang saluran saraf dari korteks ke sistem pengaktif
reticular. Hasilnya adalah sistem umpan balik, analog untuk
itu di banyak perangkat elektronik.

12
Sistem Sensorik Aferen
Sumber rangsangan lain untuk sistem pengaktif retikular adalah
aliran rangsangan aferen dari organ-organ indera. Setiap impuls kuat
yang berasal dari telinga, mata atau saraf menyampaikan rasa sakit
dapat menaikkan level aktivitas reticular dalam sekejap.

Sinyal yang masuk ke dalam tubuh dari dunia luar dialihkan ke


sistem pengaktif retikuler dan menjadikannya lebih aktif ini
mengingatkan korteks serebral dan dengan demikian memastikan
bahwa otak siap untuk memperhatikan dan bertindak atas apa yang
terjadi di luar tubuh

Hubungan antara sistem pengaktif retikuler dan sistem sensorik


aferen adalah prasyarat penting untuk reaksi sadar terhadap dunia
luar.
13
Sistem Limbik dan Tingkat Aktivitas
◍ Sistem limbik berfungsi sebagai bagian yang berperan dalam
kebahagiaan, emosi, dan motivasi.
◍ Tingkatan aktivitas pada cerebral cortex dan segala yang
berkaitan dengan itu pada seluruh organisme, akan terpengaruh
dengan apa yang terjadi pada sistem limbik.

Sistem Penghambat
Struktur penghambat dalam korteks otak mampu
menginduksi atau menyebabkan tidur.

14
Hubungan dengan Ergotropic Setting
fungsi vegetative Meningkatnya sensitivitas
Kenaikan stimulasi dari

yang menyebar dari sistem
sistem aktivasi reticular aktivasi ke semua bagian
disertai oleh sebuah tubuh seperti otak, anggota
rangkaian perubahan pada sistem koordinasi, dan
organ dalam organ dalam sampai
Bertambahnya detak jantung,

seluruhnya siap untuk
kenaikan tekanan darah, lebih melakukan kegiatan yang
banyak gula yang diproduksi mengkonsumsi energy
oleh liver, dan peningkatan besar.
metabolism.

15
Trophotropic Setting Kontrol Humoral Adrenalin
Proses mempercepat fungsi Efek humoral berperan Pengaruh eksternal
penyembuhan dengan sebagai penyetel sistem

dominan: orang tersebut


mencerna lebih banyak aktivasi bersamaan juga merasa sangat
makanan dan menganti dengan mengatur bersemangat dan gugup
energy yang telah hilang. sensitivitas sistem dan siap untuk bertindak
limbik. baik secara fisik maupun
mental.
Pengaruh
◍ inhibiting
dominan: sistem
peredam menang; orang
tersebut merasa lamban,
mengantuk, dan lesu.

16
Kelelahan dalam praktik
industri
◍ Tingkat kelelahan adalah kumpulan dari
semua tekanan yang berbeda setiap harinya.
◍ untuk menjaga kesehatan dan efisiensi,
proses penyembuhan harus menghilangkan
stres.
◍ Pemulihan terjadi terutama saat tidur malam
hari tetapi periode bebas di siang hari dan
semua jenis jeda/istirahat selama bekerja
juga memberikan kontribusi.

17
Gejala kelelahan bersifat subjektif
dan objektif, yang paling penting
adalah:
◍ Perasaan subyektif kelelahan, mengantuk,
pingsan dan benci untuk bekerja
◍ Berpikir lamban
◍ Berkurangnya kewaspadaan
◍ Persepsi yang buruk dan lambat
◍ Keengganan untuk bekerja
◍ Penurunan kinerja fisik dan mental.

18
◍ Beberapa kondisi kelelahan yang timbul dari praktik industri
bersifat kronis. Ini adalah kondisi yang disebabkan bukan oleh
satu hal yang terlalu melelahkan tetapi oleh tekanan yang
berulang selama beberapa hari atau bahkan periode yang lebih
lama.
◍ Karena kondisi seperti ini biasanya juga disertai dengan
tanda-tanda kesehatan yang buruk, hal ini dapat disebut juga
dengan kelelahan klinis atau kronis.
◍ sebab dan akibat sulit dibedakan dalam kasus-kasus kelelahan
klinis. Penyebabnya mungkin tidak menyukai pekerjaan, tugas
langsung atau tempat kerja, atau sebaliknya ini mungkin
menjadi penyebab ketidaksesuaian pekerjaan atau lingkungan.
◍ Dalam kondisi ini, gejala-gejalanya terjadi tidak hanya selama
periode stres atau setelahnya tetapi bersifat hampir sepanjang
waktu.
19
◍ Orang-orang yang kelelahan sering menunjukkan gejala-gejala
berikut:
Meningkatkan ketidakstabilan psikis (pertengkaran dan perilaku
terkait)
Depresi (kekhawatiran tanpa dasar)
Secara umum melemahnya drive dan keengganan untuk bekerja
Meningkatnya kemungkinan penyakit
◍ Beberapa gejala yang lebih umum adalah:
1. Sakit kepala
2. Pusing
3. Kurang tidur
4. Hentakan panas yang tidak teratur
5. Tiba-tiba berkeringat
6. Kehilangan selera makan
7. Masalah pencernaan (sakit perut, diare, sembelit).
20
Mengukur kelelahan
Ilmu ergonomi juga tertarik pada pengukuran kuantitatif
kelelahan seperti halnya industri itu sendiri. Apa hubungan
antara kelelahan, hasil kerja dan tingkat stres? Reaksi tubuh
manusia terhadap berbagai tekanan dapat diukur untuk
mengembangkan cara-cara meningkatkan pekerjaan dan
membuatnya kurang melelahkan. Pertanyaan yang diajukan oleh
industri seringkali hanyalah apakah kondisi kerja membuat
tuntutan berlebihan pada operator atau apakah tekanan yang
terlibat dapat diterima secara fisiologis.
◍ Metode pengukuran yang saat ini digunakan dibagi menjadi
enam kelompok:
1. kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dilakukan
2. merekam persepsi subjektif tentang kelelahan
3. electroencephalography
4. mengukur frekuensi flicker-fusion mata
5. tes psikomotorik
6. tes mental
Pengukuran seperti ini sering dilakukan sebelum, selama dan
setelah tugas dilakukan, dan tingkat kelelahan disimpulkan dari
ini. Sebagai aturan, hasilnya hanya memiliki signifikansi relatif
karena memberikan nilai untuk dibandingkan dengan subjek baru
atau setidaknya dengan orang "kontrol" yang tidak sedang stres.
Korelasi dengan Kualitas dan kuantitas output:
perasaan subjektif: Kualitas dan kuantitas output kadang-kadang digunakan

Perasaan kelelahan subyektif sebagai cara tidak langsung untuk mengukur kelelahan
sangat penting dan juga harus industri. Kuantitas output dapat dinyatakan sebagai jumlah
dipertimbangkan. item yang diproses, waktu yang diambil per item atau
Pengukuran faktor fisik perlu sebaliknya sebagai jumlah operasi yang dilakukan per unit
didukung oleh persepsi waktu. Kelelahan dan tingkat produksi tentu saling terkait
subyektif sebelum dapat sampai batas tertentu tetapi yang terakhir tidak dapat
dinilai dengan benar sebagai digunakan sebagai ukuran langsung dari yang pertama
indikasi kelelahan. karena ada banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan:
target produksi, faktor sosial dan sikap psikologis terhadap
pekerjaan.
Kelelahan perlu dipertimbangkan dalam kaitannya dengan

kualitas output (pengerjaan yang buruk, produk yang salah,


penolakan langsung) atau dengan frekuensi kecelakaan, dan
kelelahan bukan satu-satunya faktor kasual.

23
Electroencephalography Frekuensi flicker-fusion mata
Electroencephalograph sangat Telah digunakan sebagai indikator
cocok untuk penelitian standar di tingkat kelelahan, prosedur yang
laboratorium, di mana variasi jejak dimodifikasi oleh Gierer adalah sebagai
dalam arti peningkatan berikut:
sinkronisasi (peningkatan ritme Subjek penelitian terpapar lampu
alfa dan theta, pengurangan berkelap-kelip dan frekuensi kelap-kelip
gelombang beta) ditafsirkan meningkat hingga kelip tampak menjadi
sebagai indikasi keadaan kelelahan cahaya yang berkepanjangan. Frekuensi
dan kantuk. Teknik pendeteksian di mana ini terjadi disebut frekuensi
dan perekaman telah ditingkatkan flicker-fusion subyektif. Sumber cahaya
baru-baru ini sehingga harus memiliki area yang menyudutkan
elektroensefalograf sekarang dapat sudut 1-2 derajat pada mata dan harus
digunakan dengan sukses untuk ditempatkan sedemikian rupa sehingga
memantau aktivitas tidak bergerak, tidak memerlukan akomodasi optik apa
seperti mengendarai kendaraan. pun.

24
Menurunkan frekuensi flicker-fusion
Telah diamati bahwa pengurangan frekuensi flicker-fusion 0,5-6 Hz terjadi setelah tekanan
mental, serta di bawah berbagai tekanan industri. Namun sebuah survei literatur
menunjukkan bahwa tidak setiap jenis stres membawa pengurangan sebesar itu.
Pengalaman sampai saat ini dapat diringkas ke perkiraan pertama sebagai berikut:
1. Penurunan frekuensi flicker-fusion yang berbeda dapat diharapkan selama tekanan
mental tingkat tinggi yang tak terputus. Contohnya adalah melakukan aritmatika mental,
bekerja sebagai seorang telephonist, mengemudikan pesawat terbang dan mengerjakan
pekerjaan visual yang menuntut
2. Baik sedikit menurun dari pekerjaan yang hanya membutuhkan upaya mental moderat
dan yang memungkinkan kebebasan tindakan komparatif atau melibatkan upaya fisik.
Contohnya adalah pekerjaan kantor, menyortir pekerjaan dan pekerjaan berulang pada
tingkat sedang
◍ Selama beberapa penelitian, pengurangan flicker-fusion disertai oleh perubahan paralel
tanda-tanda kelelahan lainnya, terutama oleh meningkatnya perasaan lelah dan mengantuk.
Misalnya, dalam percobaan oleh Weber et al. (1973) delapan subjek dalam masing-masing
tiga tes diberi dosis 5 mg Diazepam (Valium) untuk menghasilkan kelelahan farmakologis
'.

◍ Dalam percobaan kontrol, subjek yang sama diberi plasebo (tablet yang sama tanpa obat).
Pengukuran diambil dari frekuensi flicker-fusion dan perasaan subyektif kelelahan, yang
terakhir dengan menggunakan kuesioner bi-polar. Hasilnya, yang ditetapkan dalam
Gambar 11.7, menunjukkan bahwa setelah pemberian Valium terdapat penurunan frekuensi
fusi flicker yang berbeda, rata-rata sekitar 2 Hz.

• Catatan simultan perasaan subjektif dengan kuesioner bi-polar menunjukkan bahwa dalam
10 dari 15 item perasaan yang bertentangan ada perubahan signifikan dalam arah yang
mengindikasikan peningkatan kelelahan.
• Hasil ini menunjukkan korelasi yang baik antara frekuensi flicker-fusion dan perasaan
subjektif dari kelelahan.
• Statistik menunjukkan bahwa subjek yang sama yang menunjukkan penurunan frekuensi
flicker-fusion yang ditandai juga menunjukkan kelelahan subyektif yang cukup besar.
• Terlepas dari ini dan pengamatan serupa lainnya, kita masih bisa mengatakan tidak ada
aplikasi umum tentang hubungan antara frekuensi flicker-fusion dan perasaan kelelahan
subyektif, karena korelasi individu yang dicatat di sini belum dikonfirmasi oleh
eksperimen lain.
• Namun demikian, percobaan ini secara kolektif telah mendorong sebagian besar penulis
untuk menginterpretasikan penurunan frekuensi flicker-fusion sebagai tanda kelelahan.
◍ Dalam beberapa tahun terakhir frekuensi flicker-fusion subyektif kurang digunakan dalam
studi kelelahan.
◍ Alasan utama untuk ini mungkin beberapa hasil yang kontroversial, ketidakmungkinan
mendapatkan ukuran quantitative kelelahan dan korelasi langka dengan gejala kelelahan
lainnya.
◍ Tes psikomotor mengukur fungsi yang melibatkan persepsi, interpretasi, dan reaksi
motorik.
◍ Berikut ini adalah tes yang sering digunakan: tes waktu reaksi sederhana dan selektif
yang melibatkan kotak sentuh atau tusukan dalam tes grid tes keterampilan mengemudi
dalam kondisi simulasi; mengetik tes tachistoskopi untuk mengukur kinerja yang
melibatkan persepsi.
◍ Dalam tes seperti ini, juga diasumsikan bahwa penurunan kinerja dapat dianggap sebagai
tanda kelelahan.
◍ Namun, karena kemampuan untuk melakukan tes psikomotorik tergantung pada
faktor-faktor lain seperti, misalnya, motivasi, kadang-kadang diragukan apakah keadaan
kelelahan umum benar-benar penyebab utama penurunan kinerja.
◍ Kerugian lebih lanjut dari tes psikomotorik muncul dari segi yang seringkali tes itu
sendiri membuat tuntutan berat pada subjek, sehingga meningkatkan tingkat
kegembiraan.
◍ Mengingat apa yang telah kami katakan sebelumnya, ada kemungkinan bahwa tes
tersebut akan menyebabkan beberapa jenis aktivitas otak, yang setidaknya setidaknya
untuk sementara menutupi kemungkinan tanda-tanda kelelahan.
◍ Performa tes mental sering melibatkan: masalah perhitungan tes konsentrasi (mis. Uji
cross-out), tes estimasi (mis. Estimasi interval waktu), tes memori.
◍ Pemesanan yang sama harus dilakukan seperti untuk tes psikomotorik: tes itu sendiri
dapat menggairahkan minat orang yang sedang diperiksa dan membatalkan tanda-tanda
kelelahan.
◍ Faktor-faktor lain yang mengganggu adalah efek pelatihan dan
pengalaman, dan, jika tes itu berlarut-larut, kelelahan disebabkan oleh tes
itu sendiri. dalam kondisi industri, lalu lintas dan di sekolah-sekolah.

◍ Pengaturan dan hampir tidak ada yang dapat disimpulkan dari hubungan
antara stres dan kelelahan. akan diberikan herc; untuk lebih jelasnya,
pembaca disebut Kelelahan telah diselidiki dalam banyak studi lapangan
yang dilakukan karena aturan yang penting terbatas pada masalah tertentu
pada suatu aplikasi tertentu atau akan mengarah pada generalisasi tentang
Namun demikian, beberapa indikasi tentang beberapa literatur bidang
studi dari studi lapangan hubungan antara stres dan kelelahan.
◍ Namun demikian, beberapa indikasi tentang beberapa kepada akan
diberikan disini; untuk lebih jelasnya pembaca disebut literatur. Untuk
waktu yang lama kelelahan adalah masalah di antara operator telepon, dan
telah menjadi subyek studi oleh Grandjean (1959, 1971) dan Grandjean et
al (1966, 1970) yang juga melakukan penyelidikan pada karyawan
layanan pos dan kereta api dan udara. pengontrol lalu lintas.

◍ Suatu kepentingan khusus melekat pada studi kelelahan dalam lalu lintas
karena masuk akal untuk menganggap bahwa kelelahan adalah faktor
kontribusi penting dalam kesalahan dan kecelakaan.
◍ Pada awal 1936, Ryan dan Warner menyimpulkan dari sebuah studi ekstensif pada
pengemudi truk bahwa mengemudi dalam waktu lama menyebabkan berkurangnya
kemampuan untuk membedakan antara kesan sensorik tertentu dan hilangnya
efisiensi dalam beberapa fungsi motor. Beberapa penulis telah menunjukkan dengan
jelas bahwa sekitar 4 jam berkendara terus-menerus sudah cukup untuk menurunkan
tingkat kewaspadaan dan dengan demikian meningkatkan risiko kecelakaan.
Sebagian besar studi dilakukan hingga pertengahan 1970-an tentang kelelahan dalam
lalu lintas jalan telah dijelaskan secara rinci oleh Lecret (1976).

◍ Investigasi antara pengemudi bus dan pengontrol lalu lintas udara menunjukkan
kesamaan yang menarik. Kedua pekerjaan menyerukan berkelanjutan kewaspadaan;
dalam kedua kasus, tanda-tanda pertama penurunan efisiensi muncul setelah sekitar 4
jam dan ini menjadi sangat ditandai setelah 7 atau 8 jam. Penurunan kewaspadaan ini
adalah gejala dari kondisi kelelahan, yang menunjukkan dirinya pada kedua
kelompok sebagai: penurunan kelelahan subjektif dalam penurunan frekuensi
flicker-fusion dalam penurunan efisiensi psikomotor dalam presisi mengemudi, detak
jantung yang tidak teratur, penurunan detak jantung yang tidak teratur, kenaikan
detak jantung pada gelombang alfa di EEG.

◍ Sulit untuk menyangkal asumsi yang jelas bahwa semua gejala ini adalah ekspresi
dari penurunan tingkat aktivasi (gairah) sistem saraf pusat. Satu kesimpulan akhir
tidak bisa dihindari. Tugas yang menuntut kewaspadaan berkelanjutan harus
direncanakan dengan masa kerja dan masa istirahat sehingga risiko kecelakaan tidak
meningkat melalui kelelahan operator. Pekerjaan penelitian rinci di atas
menunjukkan bahwa kondisi ini sering tidak terpenuhi saat ini. Ringkasan Ada
berbagai jenis kelelahan 'mulai dari otot tertentu hingga fenomena umum.
Berjam-jam kerja berat dan juga kerja malam adalah penyebab kelelahan yang
terkenal.
THANK
YOU

30
PERTEMUAN 5
KONDISI DALAM
LINGKUNGAN KERJA DAN
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA
1. PENCAHAYAAN
1.
PENCAHAYAAN
A. Definisi Cahaya

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun 2002,


pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.

Pencahayaan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan merupakan


salah satu faktor penting dalam meningkatkan kenyamanan dalam
bekerja. Pencahayaan yang kurang baik dapat menyebabkan berbagai
keluhan kesehatan khususnya pada kesehatan mata. Beberapa keluhan
yang terkait dengan pencahayaan yang kurang baik di tempat kerja adalah
sakit kepala, kelelahan mata, mata kering, mata perih, serta keluhan pada
leher dan bahu.
Prinsip umum pencahayaan adalah bahwa cahaya yang
berlebihan tidak akan menjadi lebih baik. Penglihatan
tidak menjadi lebih baik hanya dari jumlah atau
kuantitas cahaya, tetapi juga dari kualitasnya.

Cahaya alam yang masuk melalui jendela dapat dipakai


sebagai sumber pencahayaan di dalam bangunan,
sekaligus upaya untuk menghemat energi. Oleh karena
itu perlu strategi desain pencahayaan dengan
memanfaatkan cahaya alam secara optimal. Desain
pencahayaan yang optimal meliputi: optimasi kuantitas
cahaya langit, menjaga kenyamanan visual, dan menjaga
kesejukan, serta menghemat energi(Harten P.Van,
Setiawan E, 1985: 36-42).
B. SYARAT PENCAHAYAAN YANG BAIK UNTUK
BEKERJA
Instalasi Pencahayaan
Pencahayaan dimaksudkan untuk :
Melihat obyek dengan jelas
Memudahkan pekerjaan
Menghindari kecelakaan kerja
Meningkatkan kesan menyegarkan
Membantu menciptakan lingkungan kerja
yang aman dan nyaman
C. SUMBER CAHAYA :
∙ Penerangan alami: Berapa banyak cahaya matahari mencapai di
dalam sebuah ruangan, tergantung pada jumlah dan arah sinar matahari,
awan, dataran lokal, dan musim. Selain itu, ukuran, orientasi dan
kebersihan dari jendela adalah penting. Jumlah cahaya matahari
memasuki tempat kerja dapat dikendalikan dengan kaca berwarna,
fentilasi, dan tirai sehingga tidak menyebabkan silau atau membuat area
kerja terlalu terang.
∙ Penerangan buatan (lampu) : Jumlah cahaya, warna cahaya itu
sendiri, dan warna yang bervariasi dengan objek yang tampil harus sesuai
dengan tempat kerja dan tugas
D. KEGUNAAN PENCAHAYAAN DITEMPAT KERJA

Untuk melihat dengan mudah pekerjaan-pekerjaan yang bersifat


visual, dapat memberikan lingkungan kerja yang aman dan
menjaga/mempertahankan efesiensi kerja

E. JENIS PENCAHAYAAN
❑Cahaya (Penerangan) Alami berasal dari matahari
❑Cahaya (Penerangan) Buatan berasal dari lampu

Penerangan Alami yang baik


❑Jarak antara gedung-gedung atau bangunan-banguna harus
sedemikian rupa tidak menganggu masuknya cahaya kedalam
ruangan
❑Setiap tempat kerja harus mendapat penerangan yang cukup untuk
melakukan pekerjaan
G. AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI PENCAHAYAN TERHADAP
PERSEPSI
Kualitas pencahayaan yang memadai merupakan salah satu
aspek yang mendukung terlaksananya suatu aktivitas. Aktivitas
seperti membaca, menulis atau mengerjakan tugas akan
membutuhkan standar tingkat kualitas pencahayaan yang
berbeda. Untuk mengukur terpenuhinya standar tingkat
kualitas pencahayaan masing-masing pekerjaan tersebut dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pengukuran langsung
menggunakan lux meter atau dengan mengetahui persepsi
pengguna terhadap cahaya.

Berdasarkan persepsi pengguna, kualitas pencahayaan yang


memadai adalah yang memberikan intensitas pencahayaan
sesuai standar
H. ALAT PELINDUNG DARI CAHAYA
Alat – alat pelindung mata ( Eyes Protection ) dan muka
❑Fungsi alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya , paparan
partikel-partikel yang melayang di udara dan di badan air. Percikan benda-benda
kecil panas, atau uap panas,radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion
maupun yang tidak mengion , pancaran cahaya , benturan atau pukulan benda
keras atau benda tajam.

❑Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata pengaman
( spectacles ) goggles, tameng muka ( face shield ). Masker selam , tameng muka
dan kacamata pengaman dalam kesatuan ( full face masker )
http://medansafety.com/fungsi-jenis-alat-pelindungan-diri/
J. KONDISI DAN TATA LETAK
MATA TERHADAP CAHAYA Lokal-penerangan umum menggunakan perlengkapan
Penerangan umum menyediakan ‘overhead’, selain perlengkapan langit-langit untuk
pencahayaan yang cukup meningkatkan tingkat pencahayaan untuk penggunaan
seragam. Sebuah contoh : perlengkapan tertentu.
langit-langit yang menyala di area yang
luas

Lokal (atau tugas) pencahayaan meningkatkan tingkat


cahaya di atas pekerjaan dan lingkungan
sekitarnya. Pencahayaan setempat sering memungkinkan
pengguna untuk menyesuaikan dan kontrol pencahayaan
dan menyediakan fleksibilitas untuk setiap pengguna.
Berbagai jenis lampu dirancang untuk mendistribusikan cahaya dalam cara yang berbeda. Perlengkapan ini
dikenal sebagai:
∙ langsung,
∙ langsung-tidak langsung,
∙ tidak langsung, dan
∙ terlindung (berbagai jenis).

Langsung : 90 sampai 100 persen dari cahaya terdiditribusikan ke bawah menuju area kerja. Pencahayaan
langsung cenderung untuk menciptakan bayangan.

Langsung-tidak langsung : mendistribusikan cahaya lampu yang sama ke atas dan ke bawah. Mereka


memantulkan cahaya dari langit-langit dan permukaan ruangan lainnya. Sedikit cahaya dipancarkan
horizontal, berarti dapat mengurangi silau.
Tidak langsung : mendistribusikan 90 sampai 100 persen dari cahaya ke atas. Dinding langit-langit dan bagian
atas harus bersih dan sangat reflektif untuk memungkinkan cahaya untuk mencapai area kerja. Mereka
menyediakan penerangan yang paling baik dari semua jenis, dan paling sedikit silau. Jenis ini biasa digunakan di
kantor.

Terlindung : menggunakan diffusers, lensa, dan tirai untuk menutupi lampu dari pandangan langsung, sehingga
membantu untuk mencegah silau dan mendistribusikan cahaya. Diffusers yang tembus atau semi-transparan
(tembus) mencakup dibuat biasanya dari kaca atau plastik. Mereka digunakan pada bagian bawah atau sisi
lampu untuk mengontrol kecerahan. 
I. DAMPAK FISIK DAN PSIKOLOGIS YANG DITIMBULKAN
DARI PENCAHAYAAN

DAMPAK FISIK :
1.Kelelahan Mata
Dulhadi (1994), mengatakan penerangan yang kurang dari cukup
intensitasnya akan menyebabkan kelelahan pada mata yang sangat
membahaya karyawan. Sistem pencahayaan yang buruk dapat
mengakibatkan kelelahan (Tarwaka dkk., 2004). Kelelahan adalah
fungsi mekansime perlindungan tubuh agar terhindar dari
kerusakan serius yang berdampak menurunnya effisiensi kerja dan
kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Menurut Dessler (1997)
bahwa kelelahan pada individu dapat mengakibatkan kecelakaan
kerja.
2. Keluhan Pegal di daerah mata
Pencahayaan yang tidak memadai akan menyebabkan kelelahan
pada otot dan saraf mata yang berlanjut pada
kelelahan lokal mata dan akhirnya kelelahan keseluruhan
fisiologis pada seorang pekerja.  Kelelahan yang timbul
kemudian akan mengakibatkan turunnya konsentrasi kerja,
meningkatkan tingkat kesalahan dalam bekerja yang berujung
pada tingginya cacat produksi.

3. Meningkatnya kecelakaan kerja


Menurut Lianto & Kurniawan (2002), penerangan yang terlalu
besar membuat rasa panas dan menimbulkan kegelisahan,
sebaliknya penerangan yang kurang dapat mempengaruhi aspek
fisiologis pekerja seperti mengantuk dan dapat mempengaruhi
konsentrsi kerja yang menimbulkan kesalahan kerja yang
tinggi.
DAMPAK PSIKOLOGIS
Kelalahan Mental
Penerangan sangat mempengaruhi kemampuan manusia
untuk melihat obyek secara jelas, cepat tanpa
menimbulkan kesalahan. Kebutuhan akan pencahayaan
yang baik, akan makin diperlukan apabila kita
mengerjakan suatu pekerjaan yang memerlukan
ketelitian karena penglihatan. Pencahayaan yang terlalu
suram mengakibatkan mata pekerja makin cepat lelah
karena mata akan berusaha untuk melihat, dimana
lelahnya mata mengakibatkan kelelahan mental, lebih
jauh lagi keadaan tersebut bisa menimbulkan rusaknya
mata, karena bisa menyilaukan.
Macam Instalasi Pencahayaan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No:
1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri, standar pencahayaan di
tempat kerja (perkantoran) minimal adalah 100 lux. Pencahayaan
yang baik di tempat kerja bermanfaat untuk:
1. Mampu mengurangi risiko kecelakaan kerja dan masalah kesehatan
2. Konsentrasi dan ketelitian yang lebih baik di tempat kerja
3. Tempat kerja yang lebih terang, lebih bersih sehingga menghasilkan
lingkungan yang aktif dan bersemangat
4. Hasil kerja yang baik
5. Visibilitas dan ketelitian yang lebih baik serta meningkatkan
kecepatan kerja dalam menghasilkan produk
2. SUHU
a.Definisi Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan
untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk
mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan
teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.

b. Suhu yang baik dalam bekerja


Indor climate adalah kondisi fisik sekeliling dimana kita melakukan aktifitas tertentu yang
meliputi hal-hal sebagai berikut : temperatur udara, temperatur permukaan sekeliling,
kelembaban udara, dan aliran perpindahan udara.

Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia memiliki suhu yang berbeda-beda. Tubuh
manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal ini dengan suatu sistem tubuh
yang sangat sempurna sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi
diluar tubuhnya. Tetapi kemampuan manusia untuk menyesuaikan ini memiliki batas, yaitu bahwa
tubuh mausia masih dapat menyesuaikan dirinya dengan suhu luar jika perubahan suhu di luar
tubuh tidak melebihi 20 % untuk kondisi panas, dan 35 % untuk kondisi dingin. Kesemuanya dari
keadaan normal tubuh.
Tubuh manusia dapat menyesuaikan diri karena kemampuannya
untuk melakukan proses konveksi, radiasi, dan penguapan jika
terjadi kekurangan atau lebih panas. Menurut penyelidikan,
apabila suhu udara lebih rendah dari 17 ºC, berarti suhu udara ini
ada dibawah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri (35%
dibawah normal), maka tubuh manusia akan mengalami
kedinginan karena hilangnya panas tubuh yang sebagian besar
diakibatkan oleh konveksi dan radiasi, juga sebagian kecil akibat
penguapan.

Sebaliknya apabila temperatur udara terlampau panas


dibandingkan temperatur normal tubuh, maka akan
menerima panas akibat konveksi dan radiasi  yang jauh
lebih besar dari kemampuan tubuh untuk mendinginkan
dirinya melalui sistem penguapan. Ini menyebabkan suhu
tubuh menjadi ikut naik dengan lebih tingginya suhu
udara.
Kemampuan beradaptasi setiap orang berbeda, tergantung pada daerah tempat
orang tersebut biasa hidup. Orang yang biasa hidup di daerah panas berbeda
kemampuan beradaptasinya dengan orang yang biasa hidup di daerah dingin atau
sedang. Tichauer telah menyelidiki pengaruh suhu terhadap produktivitas pada
pekerja penenun kapas, yang menyimpulkan bahwa tingkat produksi paling tinggi
dicapai pada kondisi suhu antara 75 – 80 °F (24 – 27 ºC).

c. Menjaga Suhu Tubuh


Manusia memiliki mekanisme pengaturan untuk bisa mempertahankan suhu tubuh
tetap optimal dalam berbagai macam kondisi lingkungan. Suhu tersebut, utamanya
dipertahankan pada suhu 37 °C  apabila diukur secara oral atau melalui mulut. Akan
tetapi, suhu tubuh masih dianggap normal apabila suhu tubuh dalam rentang 35,5⁰ C
pada pagi hari hingga 37,7⁰C pada malam hari. Rata-ratanya adalah 36,7⁰C. Pengaturan
suhu ini amat penting supaya metabolisme sel tetap optimal.

Suhu tubuh bagian dalam, seperti pada organ-organ dalam, umumnya tetap konstan
37,8 ⁰C. Sementara itu, pada tubuh bagian luar seperti kulit, suhunya lebih rendah
serta lebih bervariasi. Perubahan suhu tersebut juga berfungsi dalam pengaturan suhu
supaya suhu pada organ-organ dalam tetap terjaga dalam batas optimal.
D. SUHU KERJA DI DALAM DAN DI LUAR RUANGAN

KENYAMANAN SUHU ( Thermal Comfort )


Kenyamanan suhu terdiri dari dasar fisiologi suatu kenyaman,efek sampingan dari suatu ketidak
nyamanan,daerah temperatur secara fisiologi,rentang temperatur yang nyaman,empat faktor klimatik dan
kenyamanan

ketidaknyamanan merupakan suatu proses biologi yang sederhana untuk semua jenis mahluk yang berdarah
panas untuk menstimulasi agar melakukan suatu langkah utama untuk meretorasi kembali suatu proses
pertukaran pana yang benar. ketidaknyamanan akan mengakibatkan perubahan fungsional pada organ yang
bersesuaian pada tubuh manusia.

jika seseorang ditempatkan pada suatu ruangan dan diberikan temperatur yang berbeda maka akan terjadi
rentang pertukaran panas yang menyatakan kondisi tubuh dalam keadaan setimbang karena dalam rentang
ini pertukaran panas akan dapat dijaga dengan mengalirnya darah keseluruh organ tubuh. rentang
temperatur dimana manusia merasakan kenyamanan adalah sangat bervariasi bergantung pada,pertama dari
jenis pakaian yang dipakai,kedua dari aktivitas fisik yang telah dilakukan
d. Suhu dan Luas Ruangan

Berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002


TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA, dalam PERSYARATAN DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
KERJA PERKANTORAN
Point 3 mengenai :
III. UDARA RUANGAN
A. Persyaratan 1. Suhu dan kelembaban
-Suhu : 18 – 28 0 C
-- Kelembaban : 40 % - 60 %
-Pertukaran udara :Untuk ruangan kerja yang tidak menggunakan pendingan harus memiliki lubang ventilasi
minimal 15% dari luas lantai dengan menerapkan sistim ventilasi silang:

-Suhu dan kelembaban Agar ruang kerja perkantoran memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan
upaya-upaya sebagai berikut :
-a) Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m.
-b) Bila suhu udara > 28 0 C perlu menggunakan alat penata udara seperti Air Conditioner (AC), kipas angin,
dll. 6
-c) Bila suhu udara luar < 18 0 C perlu menggunakan pemanas ruang.
-d) Bila kelembaban udara ruang kerja > 60 % perlu menggunakan alat dehumidifier.
-e) Bila kelmbaban udara ruang kerja < 40 % perlu menggunakan humidifier (misalnya : mesin pembentuk
aerosol).
PERTUKARAN UDARA
-Agar pertukaran udara ruang perkantoran dapat berjalan dengan baik maka perlu dilakukan upaya-upaya sebagai
berikut :
-a) Untuk ruangan kerja yang tidak ber AC harus memiliki lubang ventilasi minimal 15% dari luas lantai dengan
menerapkan sistem ventilasi silang.
-b) Ruang yang menggunakan AC secara periodik harus dimatikan dan diupayakan mendapat pergantian udara
secara alamiah dengan cara membuka seluruh pintu dan jendela atau dengan kipas angin.
-c) Membersihkan saringan/filter udara AC secara periodik sesuai ketentuan pabrik.

e. Alat Pelindung Dari Suhu


https://www.academia.edu/15491795/ALAT_PELINDUNG_DIRI?auto=download
F. Dampak Fisik dan Psikologis yang ditimbulkan dari
suhu
Peningkatan suhu dapat menghasilkan kenaikan prestasi kerja, namun disisi lain dapat
pula menurunkan prestasi kerja. Kenaikan suhu pada batas tertentu dapat menimbulkan
semangat yang akan merangsang prestasi kerja, tetapi setelah melewati ambang batas
tertentu kenaikan suhu ini sudah mulai mengganggu suhu tubuh yang dapat
mengakibatkan terganggunya prestasi kerja

Yang terpenting adalah mengkondisikan ruangan kerja agar setiap pekerja didalamnya
dapat merasa nyaman bekerja tanpa merasakan gangguan panas atau dingin. Kondisi
ekstrem pada lingkungan kerja sebaiknya dihindari, karena tekanan/terpaan panas yang
mengenai tubuh manusia dapat mengakibatkan berbagai permasalahan kesehatan hingga
kematian. Kematian tersebut diakibatkan oleh berbagai penyakit yang diakibatkan oleh
terpaan panas pada tubuh
Berbagai penyakit tersebut meliputi:
Heat Rash
 merupakan gejala awal dari yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat tekanan panas. Penyakit ini
berkaitan dengan panas, kondisi lembab dimana keringat tidak mampu menguap dari kulit dan pakaian.
Penyakit ini mungkin terjadi pada sebgaian kecil area kulit atau bagian tubuh. Meskipun telah diobati pada area
yang sakit produksi keringat tidak akan kembali normal untuk 4 sampai 6 minggu.

Heat Syncope
 adalah ganggunan induksi panas yang lebih serius. Ciri dari gangguan ini adalah pening dan pingsan akibat
berada dalam lingkungan panas pada waktu yang cukup lama.

Heat Cramp
 merupakan penyakit yang menimbulkan gejala seperti rasa nyeri dan kejang pada kakai, tangan dan abdomen
banyak mengeluarkan keringat. Hal ini disebabkan karena ketidak seimbangan cairan dan garam selama
melakukan kerja fisik yang berat di lingkungan yang panas.

 
Heat Exhaustion
 merupakan penyakit yang diakibatkan oleh berkurangnya cairan tubuh atau volume
darah. Kondisi ini terjadi jika jumlah air yang dikeluarkan seperti keringat melebihi
dari air yang diminum selama terkena panas. Gejalanya adalah keringat sangat
banyak, kulit pucat, lemah, pening, mual, pernapasan pendek dan cepat, pusing
dan pingsan. Suhu tubuh antara (37°C
 – 40°C).

Heat Stroke
 merupakan penyakit gangguan panas yang mengancam nyawa yang terkait dengan
pekerjaan pada kondisi sangat panas dan lembab. Penyakit ini dapat menyebabkan
koma dan kematian. Gejala dari penyakit ini adalah detak jantung cepat, suhu
tubuh tinggi 40oC atau lebih, panas, kulit kering dan tampak kebiruan atau
kemerahan, tidak ada keringat di tubuh korban, pening, menggigil, mual, pusing,
kebingungan mental dan pingsan.

Multiorgan-dysfunction Syndrome Continuum


 merupakan rangkaian sindrom/gangguan yang terjadi pada lebih dari satu/
sebagian anggota tubuh akibat heat stroke, trauma dan lainnya
Berikut akan ditunjukkan kondisi-kondisi manusia dimana suhu tubuhnya terlalu tinggi dan terlalu rendah.

Keadaan Kondisi Tubuh Saat Kondisi Panas:


 
37°C (98.6°F) – Suhu tubuh normal (36-37.5°C / 96.8-99.5°F).
38°C (100.4°F) – berkeringat, sangat tidak nyaman, sedikit lapar.
39°C (102.2°F) – Berkeringat, kulit merah dan basah, napas dan jantung bedenyut kencang, kelelahan,
merangsang kambuhnya epilepsi.
40°C (104°F) – Pingsang, dehidrasi, lemah, sakit kepala, muntah, pening dan berkeringat.
41°C (105.8°F) –Keadaan gawat. Pingsan, pening, bingung, sakit kepala, halusinasi, napas sesak, mengantuk
mata kabur, jantung berdebar.
42°C (107.6°F) – Pucat kulit memerah dan basah, koma, mata gelap, muntah dan terjadi gangguan hebat.
Tekanan darah menjadi tinggi/rendah dan detak jantung cepat.
43°C (109.4°F) –Umumnya meninggal, kerusakan otak, gangguan dan goncangan hebat terus menerus, fungsi
pernafasan kolaps.
44°C (111.2°F) or more – Hampir dipastikan meninggal namun ada beberapa pasien yang mampu bertahan
hingga diatas 46°C (114.8°F).
Keadaan Tubuh Saat Kondisi Dingin:
 
37°C (98.6°F) – Suhu tubuh normal (36-37.5°C / 96.8-99.5°F).
36°C (96.8°F) – Menggigil ringan hingga sedang.
35°C (95.0°F) –(Hipotermia suhu kurang dari 35°C / 95.0°F) Menggigil keras, kulit menjadi biru/keabuan.
Jantung menjadi berdegup.
34°C (93.2°F) –Mengggil yang sanagat keras, jari kaku, kebiruan dan bingung. Terjadi perubahan perilaku.
33°C (91.4°F) –Bingung sedang hingga parah, mengantuk, depresi, berhenti menggigil, denyut jantung lemah,
napas pendek dan tidak mampu merespon rangsangan.
32°C (89.6°F) –Kondisi gawat. Halusinasi, gangguan hebat, sangat bingung, tidur yang dalam dan menuju
koma, detak jantung rendah , tidak menggigil.
31°C (87.8°F) –Comatose, tidak sadar, tidak memiliki reflex, jantung sangat lamabat. Terjadi gangguan irama
jantung yangs serius.
28°C (82.4°F) –Jantung berhenti berdetak pasien menuju kematian.
24-26°C (75.2-78.8°F) or less - Terjadi kematian namun beberapa pasien ada yang mampu bertahan hidup
hinggan dibawah 24-26°C (75.2-78.8°F)
PERTEMUAN 5 (Lanjutan..)
KONDISI DALAM
LINGKUNGAN KERJA DAN
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA
2. SUHU, BISING DAN GETARAN
3. KEBISINGAN

Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang bersifat
mengganggu pendengaran dan dapat menurunkan daya dengar seseorang yang
terpapar (WHS, 1993).

Menurut Babba (2007), kebisingan di tempat kerja diklasifikasikan ke dalam dua


jenis golongan, yaitu :
a. Kebisingan yang tetap (steady noise) dipisahkan lagi menjadi dua
jenis, yaitu :
 Kebisingan dengan frekuensi terputus (discrete frequency noise). Kebisingan
ini merupakan nada-nada murni pada frekuensi yang beragam. Contohnya suara
mesin, suara kipas dan sebagainya.

 Kebisingan tetap (Broad band noise), kebisingan dengan frekuensi terputus


dan Brod band noise sama-sama digolongkan sebagai kebisingan tetap (steady
noise). Perbedaannya adalah broad band noise terjadi pada frekuensi yang lebih
bervariasi
b. Kebisingan tidak tetap (unsteady noise) dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu :
 Kebisingan fluktuatif (fluctuating noise), kebisingan yang selalu berubah-ubah selama rentang
waktu tertentu.
 Intermitent noise, kebisingan yang terputus-putus dan besarnya dapat berubah-ubah. Contoh
kebisingan lalu lintas.
 Kebisingan impulsif (Impulsive noise), kebisingan ini dihasilkan oleh suara-suara berintensitas
tinggi (memekakkan telinga) dalam waktu relatif singkat, misalnya suara ledakan senjata dan
alat-alat sejenisnya.

2. DAMPAK KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN


Menurut Babba (2007) kebisingan dengan intensitas tinggi dapat berdampak buruk pada
kesehatan antara lain :
a. Gangguan fisiologis
Gangguan fisiologis adalah gangguan yang pertama timbul akibat bising, fungsi pendengaran
secara fisiologis dapat terganggu. Pembicaraan atau instruksi dalam pekerjaan tidak dapat
didengar secara jelas, sehingga dapat menimbulkan gangguan lain seperti: kecelakaan.
Pembicaraan terpaksa berteriak-teriak sehingga memerlukan tenaga ekstra dan juga menambah
kebisingan
b. Gangguaan psikologis
Gangguan fisiologis apabila terjadi terlalu lama dapat menimbulkan gangguan psikologis.
Kebisingan dapat mempengaruhi stabilitas mental dan reaksi psikologis, seperti rasa khawatir,
jengkel, takut dan sebagainya.

c. Gangguan patologis organis


Gangguan kebisingan yang paling menonjol adalah pengaruhnya terhadap alat pendengaran atau
telinga, yang dapat menimbulkan ketulian yang bersifat sementara hingga permanen.

d. Komunikasi
Kebisingan dapat menganggu pembicaraan dan kebisingan mengganggu kita dalam menangkap dan
mengerti apa yang dibicarakan oleh orang lain.

Pengaruh akibat terpapar kebisingan keras lainnya adalah adanya rasa mual, lemas, stres, sakit
kepala bahkan peningkatan tekanan darah (Pulat, 1992). Menurut Chanlett (1979), selain
berdampak pada gangguan pendengaran, terdapat efek kebisingan lainnya, yaitu: gangguan tidur
dan istirahat, mempengaruhi kapasitas kerja pekerja. Dari segi fisik gangguan kebisingan dapat
berupa pupil yang membesar, dari segi psikologis kebisingan dapat menimbulkan stress, penyakit
mental, dan perubahan sikap atau kebiasaan.
3. JENIS-JENIS GANGGUAN PENDENGARAN

a. Gangguan pendengaran konduktif


Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika getaran suara di udara tidak sampai
ke telingabagian dalam sebagaimana mestinya. Jika ada sesuatu yang menghalangi saluran telinga
(zat lilin, cairan, penumpukan kalsium pada tulang telinga), maka terjadi ganguan pendengaran
konduktif. Biasanya suara masih bisa terdengar namun lemah, teredam atau terdistorsi.
Umumnya, gangguan pendengaran konduktif tidak menyebabkan ketulian total.

b. Gangguan pendengaran saraf


Gangguan pendengaran saraf (tuli saraf) terjadi ketika saraf pendengaran dari liang telinga yang
menuju ke otak gagal membawa informasi suara ke otak. Ketulian saraf akan menyebabkan
hilangnya kenyaringan atau kejelasan dalam suara yang diterima.
 
c. Gangguan pendengaran campuran
Gangguan pendengaran campuran merupakan kombinasi dari gangguan pendengaran konduktif
dan saraf.
ALAT PELINDUNG TELINGA

Alat pelindung telinga adalah alat untuk menyumbat telinga atau penutup telinga yang digunakan atau dipakai
dengan tujuan melindungi, mengurangi paparan kebisingan masuk kedalam telinga. Fungsinya adalah
menurunkan intensitas kebisingan yang mencapai alat pendengaran. Alat pelindung umumnya dapat
dibedakan menjadi:
1. Sumbat Telinga (Ear Plug)
Ukuran, bentuk, dan posisi saluran telinga untuk tiap-tiap individu berbeda-beda dan bahkan antar kedua
telinga dari individu yang sama berlainan. Oleh karena itu sumbat telinga harus dipilih sesuai dengan ukuran,
bentuk, posisi saluran telinga pemakainya. Diameter saluran telinga berkisar antara 3-14 mm, tetapi paling
banyak 5-11 mm. Umumnya bentuk saluran telinga manusia tidak lurus, walaupun sebagian kecil ada yang
lurus. Sumbat telinga dapat mengurangi bising sampai dengan 30 dB.
2. Tutup telinga (ear muff)
Tutup telinga terdiri dari dua buah tudung untuk tutup telinga, dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi
untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian yang lama, sering ditemukan efektifitas telinga
menurun yang disebabkan oleh bantalan mengeras dan mengerut akibat reaksi bahan bantalan dengan minyak
kulit dan keringat. Tutup telinga digunakan untuk mengurangi bising s/d 40-50 dB dengan frekuensi
100-8000Hz.
3. Helmet/enclosure
Menutupi seluruh kepala dan digunakan untuk mengurangi intensitas bising maksimum 35 dBA pada 250 Hz
sampai 50 dBA pada frekuensi tinggi.
Alat Pelindung
Telinga

Sumbat telinga (ear plug) dan


penutup telinga (ear muff).

Berfungsi untuk melindungi alat


pendengaran terhadap
kebisingan atau tekanan.
4. GETARAN

Getaran adalah suatu factor fisik yang bekerja pada manusia dengan penjalaran ( Transmission ) dari pada
tenaga mekanik yang berasal dari sumber goyangan ( osilattor ). Getaran kerja adalah getaran mekanis yang ada
ditempat kerja dan berpengaruh terhadap tenaga kerja. Getaran dihasilkan oleh :
-          Mesin-mesin diesel, mesin produksi
-          Kendaraan-kendaraan, Tractor, truk, bus, tank dll
-          Alat-alat kerja tangan ( hand tool ) dengan menggunakan mesin : jack hammer ( pembuka jalan ),
pneumatic hammer ( pabrik besi ), jack lec drill ( pengebor batu gunung, karang dll )

A. Jenis-jenis getaran kerja


1.      Getaran Umum  ( Whole body vibration )
Getaran ini berpengaruh terhadap seluruh tubuh, dihantarkan melalui bagian tubuh tenaga kerja yang menopang
seluruh tubuh. Misalnya : kaki saat berdiri, pantat pada saat duduk, punggung  saat bersandar, lengan saat
bersandar. Getaran ini mempunyai frekwensi 5 – 20 Hz.

2.  Getaran Setempat   ( Hand arm vibration )


Getaran yang merambat melalui tangan atau lengan dari operator atal yang bergetar. Getaran ini mempunyai
frekwensi 20 – 500 Hz.
Pengaruh getaran terhadap tenaga kerja

A.      Getaran Umum ( wbv )


Sesuai dengan tingkatnya dapat dibagi menjadi 3 macam :
-          Mengganggu kenyamanan kerja
-          Mempercepat timbulnya kelelahan kerja
-          Menimbulkan gangguan kesehatan tenaga kerja

Gangguan kesehatan yang ditimbulkan Wbv  yaitu :


1 Gangguan aliran darah
2 Gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan degeneratif syaraf.
3 Gangguan metabolisme/ pencernaan / pertukaran oxygen dalam paru-paru
4 Gangguan pada otot atau persendian

Gejala yang timbul yaitu pusing, ngantuk, sakit perut, mual, pegal-pegal, kaki kesemutan.
Mesin-mesin yang menghasilkan Wbv biasanya berkisar antara 1 – 20 Hz
Efek terhadap gangguan kesehatan berlangsung jangka panjang.
Pada stadium I
Terjadi gangguan perut : kembung, mual, kolik usus
            gangguan penglihatan : mata berkunang – kunang
            gangguan syaraf           : insomnia, gangguan keseimbangan
Pada stadium II
Terjadi gangguan         :  pada otot / sendi
B. Getaran setempat ( Hav )

Sensitivitas maximum pada frekwensi 12 – 16 Hz.


Gangguan kesehatan yang ditimbulkan adalah WFS ( white fingers syndrome )
Gangguan dapat berupa penyempiten pembuluh darah, gangguan syaraf perifer, gangguan tulang sendi dan
otot. Gejala yang timbul berupa jari-jari pucat dan kaku, mati rasa terhadap suhu / sentuhan. Terjadinya
gejala tersebut memerlukan jangka waktu 3 – 6 tahun dengan melalui beberapa stadium yaitu :

Stadium I         :  Ujung jari pucat,rasa kaku pada waktu dingin atau bangun tidur.
Stadium II        :  Perluasan jari pucat, kesemutan, rasa kaku.
Stadium III       :  Gejala semakin luas disertai rasa sakit yang hebat.
Bahaya Getaran Pada Alat Kerja, Pekerja Berisiko Terkena Hand-Arm Vibration Syndrome

Pekerja yang tangannya terpapar alat-alat kerja yang bergetar dalam jangka waktu yang cukup lama
berpotensi besar mengalami gangguan fungsi tangan, salah satunya hand-arm vibration syndrome (HAVS).
Jika dibiarkan, para pekerja yang tangannya terpapar alat-alat tersebut bisa mengalami kerusakan
pembuluh darah, kehilangan sensoris secara permanen, kerusakan tulang dan otot menjadi lemah.
  
HAVS adalah penyakit kerja akibat getaran mekanis yang menyerang tangan dan lengan pekerja. Penyakit
ini dapat menimbulkan gejala vaskuler, neurologi, dan muskuloskeletal pada jari, tangan, dan lengan yang
disebabkan penggunaan alat yang bergetar secara terus-menerus, seperti penggunaan bor (drill), gerinda,
bor listrik, gergaji, dan alat penghancur beton (jackhammer).

Gejala-gejala HAVS:
1. Gejala vaskuler
Gejala ini dikenal sebagai fenomena Raynaud. Gejala
vaskuler ditandai dengan pemucatan jari (jari-jari
memutih) dan menjadi dingin, jari-jari tersebut
kemudian berubah warna jadi kebiruan akibat kurangnya
suplai oksigen, dan kemudian jari-jari tersebut jadi
memerah. Perubahan warna ini tidak selalu dialami para
penderita. Namun, keluhan tidak nyaman, jari pucat dan
dingin tetap muncul.
Lamanya gejala bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Gejala tersebut dapat muncul bila
dirangsang oleh udara dingin atau pekerja menyentuh benda dingin. Kondisi ini dapat menimbulkan
keluhan seperti kesemutan, kram, atau nyeri. Nyeri pada tangan biasanya timbul pada malam hari,
terkadang rasa nyeri menjalar sampai lengan bawah, siku, dan leher, serta rasa nyeri yang dirasakan bisa
mengakibatkan sulit untuk menggenggam dan mengepal.
 
2. Gejala sensorineural
Gejala sensorineural yang timbul meliputi rasa baal dan/ atau kesemutan pada satu atau lebih jari.
Tingkat gejala sensorineural yang dirasakan setiap penderita bisa berbeda. Pada gejala ringan, rasa baal
atau kesemutan pada jari sifatnya hilang timbul. Namun, jika gejala berlangsung lebih dari satu jam,
Anda perlu mewaspadainya.
Gejala yang dirasakan penderita bisa bertambah parah bila paparan terhadap alat bergetar terus
berlanjut dalam jangka waktu yang lama.
 
Mengapa pekerja bisa terkena HAVS?
Pekerja yang sehari-harinya menggunakan atau mengoperasikan peralatan atau mesin yang menimbulkan
getaran berisiko besar terkena HAVS. Getaran yang berasal dari peralatan atau mesin tersebut akan
ditransmisikan kepada tangan dan lengan pekerja. Bila pekerja terpapar getaran secara terus-menerus,
efek getaran dapat menimbulkan gangguan atau kelainan dalam peredaran darah dan saraf, kerusakan
ada persendian dan tulang, memengaruhi konsentrasi kerja dan mempercepat kelelahan.
Efek getaran yang dirasakan pekerja bisa berbeda-beda tergantung dari intensitas getaran, frekuensi
getaran, dan durasi  getaran atau lamanya penggunaan alat. Semakin lama pekerja menggunakan
peralatan atau mesin yang bergetar dan semakin cepat getarannya, maka semakin tinggi pula risiko
pekerja tersebut terkena HAVS.
Siapa saja yang berisiko terkena HAVS?

HAVS biasanya dialami oleh seseorang yang


bekerja di industri:
•Konstruksi dan pemeliharaan jalan raya atau jalur
kereta api
•Konstruksi dan pembongkaran bangunan
•Kehutanan
•Pengecoran logam
•Manufaktur
•Pertambangan
•Perakitan dan perbaikan kendaraan bermotor
•Sarana publik (misalnya air, gas, listrik,
telekomunikasi)
•Pembuatan dan perbaikan kapal.
Apa upaya yang harus dilakukan untuk mencegah
HAVS?

Dilansir dari hse.gov.uk, ada beberapa upaya pencegahan HAVS yang bisa
dilakukan pekerja di antaranya:
•Mendesain ulang alat-alat yang bergetar untuk meminimalisasi paparan
pada tangan dan lengan. Bila pendesainan ulang tidak memungkinkan,
Anda bisa mengurangi efek getaran dengan cara meredam getaran
(damping). Damping adalah suatu mekanisme untuk meredam getaran
dengan cara menempelkan suatu sistem resonansi pada sumber getaran
•Gunakan alat-alat yang bergetar tidak lebih dari 2 jam (tergantung nilai
percepatan getaran). Energi yang dipindahkan oleh suatu getaran
tergantung pada lama pemaparan. Untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya penyakit akibat getaran terhadap pekerja, maka ILO tahun 1978
menganjurkan waktu pemaparan tidak lebih dari 2 jam. Sedangkan di
Indonesia, peraturan mengenai batas waktu pemaparan getaran tertuang
dalam Kepmenaker No: KEP-51/MEN/ 1999 tentang nilai ambang batas
faktor fisika di tempat kerja.
• Gunakan alat-alat kerja yang tepat untuk setiap pekerjaan.
Tujuannya agar pekerja bekerja lebih efisien, cepat, dan
mengurangi paparan getaran pada tangan dan lengan
• Lakukan pemeriksaan pada alat-alat kerja secara berkala.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari peningkatan getaran
yang disebabkan oleh kesalahan atau pemakaian umum dan
menjaga efek getaran pada alat tetap minimum.
• Pastikan mesin pemotong tetap terjaga ketajamannya.
Sebab, alat-alat yang tumpul akan menimbulkan getaran
lebih kuat dibandingkan alat-alat yang terjaga
ketajamannya.
• Lakukan istirahat  10 menit setiap jam selama menggunakan
alat-alat yang bergetar. Pekerja yang menggunakan alat-alat
yang bergetar perlu mengambil waktu istirahat untuk
menghindari paparan getaran secara terus menerus.
•  
• Lakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja. Pekerja yang ditempatkan pada
pekerjaan yang berisiko tinggi terkena HAVS perlu melakukan pemeriksaan
kesehatan pra kerja dan perlu diperiksa oleh dokter yang memahami diagnosis dan
penanganan terhadap HAVS. Pekerja yang memiliki riwayat sirkulasi darah
abnormal, Raynaud's Syndrome, atau pekerja yang pernah mendapat gejala HAVS
sama sekali tidak boleh bersentuhan dengan alat yang bergetar apapun.
• Gunakan sarung tangan dengan multi lapisan dan berbahan kenyal (karet, karet
busa, plastik busa, wol) atau menggunakan sarung tangan anti getaran bila
memungkinkan. Jagalah tangan Anda tetap hangat dan kering. Bila tangan Anda
basah atau dingin, segera keringkan dan gunakan sarung tangan sebelum terpapar
getaran. Pekerja yang terpapar udara dingin biasanya lebih rentan terkena HAVS.
• Hindari memegang alat-alat yang bergetar secara kuat. Semakin kuat memegang,
maka semakin kuat getaran yang disalurkan ke jari-jari dan tangan. Bila
memungkinkan, selain memegang dengan ringan, pekerja bisa memegangnya
dengan posisi tangan bervariasi.
• Letakkan alat-alat yang bergetar di tempat yang tepat dan operasikan hanya bila
perlu dan dengan kecepatan yang minimum untuk mengurangi paparan getaran.
• Pastikan Anda mendapatkan pelatihan dan memahami tentang bahaya getaran dan pengendaliannya.
• Hindari merokok bila Anda bekerja dengan alat-alat yang bergetar setiap harinya. Pekerja yang merokok
lebih rentan terkena HAVS daripada mereka yang tidak merokok. Hal ini disebabkan karena tembakau dapat
memengaruhi aliran darah dan pekerja yang terkena HAVS dengan merokok biasanya menderita lebih parah.
• Lakukan langkah-langkah pengendalian yang sudah diatur oleh perusahaan untuk mengurangi risiko HAVS.
 
 Sumber: www.SafetySign.co.id

ALAT PELINDUNG
TANGAN
Sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain
kanvas, kain atau kain berpelapis, karet, dan sarung
tangan yang tahan bahan kimia.

Berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan


dari paparan api, getaran, suhu panas, suhu dingin,
radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik,
bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi
zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik.
ERGONOMI
PERTEMUAN 2
KERANGKA DAN OTOT PART 2

Nita Sri
Handayani
JARINGAN OTOT
❑Jaringan adalah sekumpulan sel-sel yang memiliki asal, bentuk dan fungsi
yang sama dan saling bekerja sama. Pada manusia dan hewan terdapat
beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan
jaringan saraf.

❑Jaringan otot meliputi 40-50% berat badan. Otot dapat berkontraksi yang
kemudian akan menggerakkan tulang sehingga menghasilkan gerak. Oleh
sebab itu otot disebut sebagai alat gerak aktif, sedangkan rangka disebut
alat gerak pasif. Otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot lurik/rangka, otot
polos, dan otot jantung.
Ciri-ciri otot polos
- Letak menyusun alat-alat dalam misalnya dinding usus dan pembuluh
dara
- Bentuk sel ujungnya meruncing, inti berjumlah satu di tengah
- Kontrol saraf otot tak sadar (kontraksi tidak dikontrol oleh sistem saraf
sadar)
- Reaksi lambat
- Sifat kerja tidak cepat lelah
Ciri-ciri otot rangka/lurik:
- Letak menyusun otot yang melekat pada tulang rangka
- Bentuk sel bulat memanjang, ada banyak inti terletak di tepi
- Kontrol saraf otot sadar (kontraksi dikontrol oleh sistem saraf sadar)
- Reaksi cepat
- Sifat kerja cepat lelah
Ciri-ciri otot jantung:
- Letak menyusun otot pada dinding jantung
- Bentuk sel bulat memanjang dengan ujung bercabang, ada banyak
inti sel terletak di tengah
- Kontrol saraf otot tak sadar
- Reaksi lambat
- Sifat kerja tidak cepat lelah
SAKIT/NYERI OTOT AKIBAT KERJA
❑ Nyeri otot adalah nyeri yang timbul pada otot. Nyeri otot memiliki
nama klinis Mialgia. Karena semua bagian tubuh memiliki otot,
kondisi cukup umum untuk terjadi. Faktanya, semua orang pernah
mengalami kondisi ini paling tidak satu kali seumur hidup mereka.

❑ Kondisi ini biasanya mengenai lebih dari satu otot pada satu waktu
serta memiliki tingkatan yang beragam, dari ringan hingga parah.
Nyeri otot biasanya sembuh dalam beberapa hari, meskipun
beberapa kondisi baru bisa sembuh setelah beberapa bulan.
Kondisi ini dapat terjadi di semua bagian tubuh, namun beberapa
bagian dimana kondisi ini lebih umum terjadi adalah leher,
punggung, kaki, dan tangan.

PENYEBAB NYERI OTOT


Nyeri otot biasanya berkaitan dengan tekanan, penggunaan otot
yang berlebihan, atau cedera fisik akibat latihan atau pekerjaan.
Penyebab ini biasanya mudah untuk dikenali dan nyeri cenderung
hanya terjadi pada otot dimana cedera, luka berat, atau
penggunaan berlebihan tersebut terjadi.
Nyeri otot dapat disebabkan oleh salah satu atau
gabungan dari beberapa kondisi berikut:
•Penggunaan obat-obatan tertentu seperti statin (untuk
mengendalikan kolesterol) dan inhibitor ACE (untuk
mengatur tekanan darah) atau menambah dosis
obat-obatan tersebut
•Cedera yang berulang-ulang
•Sindrom keletihan kronis
•Kram otot
•Dermatomiositis, kondisi otot yang melibatkan
peradangan pada otot yang disertai dengan
gatal-gatal pada kulit (peradangan miopati)
•Ketidakstabilan elektrolit, yang disebabkan oleh
kekurangan kalsium dan potasium
•Fibromialgia, kondisi yang ditandai dengan nyeri kronis
yang menyebar ke seluruh tubuh; sebuah kondisi yang
berkaitan dengan keletihan, sakit kepala, gangguan
tidur dan kecemasan
PENCEGAHAN NYERI OTOT
Jika Anda sering mengalami nyeri otot yang disebabkan oleh tekanan
atau kegiatan fisik, maka ada beberapa cara untuk menghindari hal
tersebut. Di bawah ini adalah beberapa petunjuk untuk mencegah nyeri
otot:
•Selalu melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah Anda
melakukan kegiatan fisik yang berat
•Selalu menjaga asupan cairan, terutama pada saat cuaca panas dan
saat dimana Anda aktif secara fisik
•Latihan secara teratur
•Pada hari kerja yang panjang, lakukan peregangan otot secara teratur
untuk mencegah tekanan dan otot yang tegang

Referensi:
Bennett RM. “Fibromyalgia and chronic fatigue syndrome.” In: Goldman L,
Schafer AI, eds. Goldman’s Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia, Pa:
Saunders Elsevier; 2011:chap 282.
DAMPAK PSIKOLOGIS DARI NYERI OTOT
Sebuah penyakit dapat muncul
Gangguan Psikosomatis akibat banyak faktor. Penyakit
Gangguan psikosomatik dapat muncul sebagai akibat
dapat diartikan sebagai faktor lingkungan atau sosial.
reaksi jiwa pada fisik (soma). Penyakit dapat muncul juga
Menurut American akibat faktor genetik dan
Psychosomatic Society keturunan. Berbagai faktor
(2005), gangguan tersebut akan berinteraksi
psikosomatik berasal dari
dengan kompleks.
bahasa Yunani (Psyche=
jiwa dan Soma= fisik),
Faktor psikologis dapat sebagai
sehingga psikosomatik pencetus munculnya
dapat diartikan sebagai gangguan fisik, misalnya
hubungan fisik dan jiwa. gangguan tidur akibat
Ada hubungan yang sangat kecemasan, nyeri otot tengkuk
erat antara faktor fisik, faktos akibat stres atau diare dan nyeri
psikologis, dan sosial ulu hati akibat ketakutan.
terhadap perjalanan suatu
penyakit.
CARA PENGUKURAN ELECTROMYOGRAPHY
Elektromiografi (EMG) adalah teknik untuk mengevaluasi dan
rekaman aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot rangka. EMG
dilakukan menggunakan alat yang disebut Electromyograph,
untuk menghasilkan rekaman yang disebut Elektromiogram.
Sebuah. Electromyograph mendeteksi potensial listrik yang
dihasilkan oleh sel-sel otot ketika sel-sel ini elektrik atau neurologis
diaktifkan. Sinyal dapat dianalisis untuk mendeteksi kelainan
medis, tingkat aktivasi, perintah rekrutmen atau untuk
menganalisa biomekanik gerakan manusia atau hewan.
1. Cara Menghitung Denyut Nadi
Memeriksa denyut nadi bisa menjadi tanda apakah jantung bekerja
dengan baik atau tidak. Ayo periksa apakah Anda memiliki denyut
nadi normal atau tidak.

Denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih)


mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respon
terhadap detak jantung. Jumlah denyut nadi sama dengan detak
jantung. Ini karena kontraksi jantung menyebabkan peningkatan
tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Mengukur denyut nadi
sama artinya dengan mengukur denyut jantung.

Berapa denyut nadi normal?


Jumlah denyut nadi seseorang bisa berbeda dari orang lain. Denyut
nadi yang rendah biasanya terjadi jika kita sedang beristirahat. So,
berapa sih idealnya jumlah denyut nadi normal? Nadi manusia
rata-rata berdenyut sekitar 60-100 kali per menit. Semakin sehat
seseorang, semakin rendah denyut nadinya.
❑ Denyut nadi yang cepat dapat disebabkan oleh aktivitas olahraga; anemia;
mengonsumsi obat-obatan, stimulan (seperti kafein, amfetamin, pil diet, rokok),
dan alkohol; menderita demam atau beberapa jenis penyakit jantung; serta
kelenjar tiroid yang terlalu aktif, dan stres.

❑ Sedangkan denyut nadi rendah saat istirahat bisa dikarenakan oleh  penyakit
jantung, mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati penyakit jantung, tingkat
kebugaran yang baik, kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme). Dan denyut
nadi lemah bisa diakibatkan adanya bekuan darah di lengan atau kaki,
penyakit pembuluh darah, penyakit jantung, dan gagal jantung.

Cek denyut nadi normal Anda


Bila penasaran apakah Anda memiliki denyut nadi normal atau tidak, ini caranya:
Letakkan dan tekan ujung jari telunjuk dan jari tengah pada pangkal ibu jari di
pergelangan tangan, lipatan belakang lutut, lipat paha, atau cekungan leher
depan/sisi batang tenggorokan.
Perhatikan jarum detik jam dan hitung denyut nadi selama 15 detik. Kalikan
denyut nadi dengan angka 4. Misalnya jika selama 15 detik, denyut nadi Anda
berjumlah 20, maka kalikan 20 dengan 4, dan didapatlah 80. Ini berarti nadi
Anda berdenyut 80 kali per menit (20x4=80).
NORDIC BODY MAP

❑Nordic Body Map adalah sistem pengukuran keluhan sakit pada tubuh yang dikenal
dengan musculoskeletal. Sebuah sistem muskuloskeletal (sistem gerak) adalah sistem
organ yang memberikan hewan (dan manusia) kemampuan untuk bergerak
menggunakan sistem otot dan rangka. Sistem muskuloskeletal menyediakan bentuk,
dukungan, stabilitas, dan gerakan tubuh\

❑Metode ‘Nordic Body Map” berbeda dengan ketiga metode yang telah dijelaskan .
Metode ini, merupakan metode yang digunakan untuk menilai tingkat keparahan atas
terjadinya gangguan atau cedera pada otot –otot skeletal.

❑Dalam aplikasinya, metode “ Nordic Body Map ” dengan menggunakan lembar kerja
berupa peta tubuh (body map ) merupakan cara yang sangat sederhana, mudah
dipahami, murah dan memerlukan waktu yang sanga t singkat (± 5 menit) per individu.
Pengukuran gangguan otot skeletal dengan menggunakan kuesioner “Nordic Body
Map” sebaiknya digunakan untuk menilai tingkat keparahan gangguan otot skeletal
individu dalam kelompok kerja yang cukup banyak atau kelompok sample yang dapat
merepresentasikan populasi secara keseluruhan.
PERAN OKSIGEN PADA KERJA OTOT:

AEROBIK, DIMANA OKSIGEN MASIH TERSEDIA/DYNAMIC EFFORT


ANAEROBIK, DIMANA TERDAPAT KEKURANGAN OKSIGEN, TIDAK ADA ENERGI,
LELAH/PEGAL DAN LEMAS/STATIC EFFORT
KEKUATAN OTOT DIHUBUNGKAN DENGAN USIA
DAN JENIS KELAMIN

100
JENIS 90
KELAMIN PRIA
80

70
60
WANITA
50
40
20 30 40 50 60 USIA
ERGONOMI
PERTEMUAN 2
KERANGKA DAN OTOT PART 1

Nita Sri
Handayani
PADA BAB INI AKAN DIBAHAS MENGENAI :
1.Kerangka dan sambungan kerangka,
2.Sumber energi otot,
3.Beban otot saat kerja :
a. Cara kerja otot
b. Handling load
4.Jaringan penghubung otot
5.Sakit nyeri otot akibat kerja serta dampai fisik dan
psikologisnya
6.Cara-cara pengukuran electromyography
a.Cara menghitung denyut nadi
b.Latihan cara menghitung denyut nadi
c.Oxigen Comsumtion
d.Pengukuran fisik (Body Map) dan psikologis dari
kerja otot
KERANGKA
MANUSIA
BAGIAN-BAGIAN
RANGKA
Bayi yang baru lahir mempunyai lebih dari 300 bagian tulang, tetapi kebanyakan adalah
tulang dewasa. Jumlah tulang pada manusia dewasa menjadi tinggal 206 tulang keras.
Tulang manusia dewasa terbentuk dari sel hidup yang dikelilingi oleh mineral dan zat lentur
yang disebut kolagen. Rangka manusia dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu
A.RANGKA KEPALA (TENGKORAK)

        Rangka kepala dikenal dengan nama tengkorak. Rangka tulang kepala berbentuk bulat,
disusun oleh tulang-tulang yang berbentuk pipih. Tulang-tulang ini bersatu membentuk
sendi tetapi tidak dapat digerakkan. Tulangnya keras yang berguna untuk melindungi otak.
Otak merupakan bagian tubuh manusia yang amat penting dan sangat lunak.
         Rangka kepala (tengkorak) meliputi tulang-tulang pelindung otak dan tulang
tengkorak wajah. Nama-nama tulang pelindung otak yaitu meliputi; 1 tulang dahi, 1 tulang
belakang kepala, 2 tulang pelipis, 2 tulang ubun-ubun, 2 tulang baji, dan 2 tulang tapis.
B. RANGKA BADAN
Rangka badan tersusun mulai dari tulang
leher sampai tulang ekor. Tulang leher dibentuk
oleh tujuh (7) ruas tulang. Tulang leher
bersambungan dengan tulang punggung hingga
tulang ekor. Tulang punggung hingga tulang ekor
dibentuk oleh 26 ruas tulang. Jadi, jumlah ruas
tulang leher sampai tulang ekor adalah 33 ruas
tulang. Tiga puluh tiga tulang ini disebut juga
tulang belakang.
Pada bagian depan, tulang-tulang
rusuk melekat ke tulang dada. Tulang
rusuk terdiri atas 7 pasang tulang
rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk
palsu, dan 2 pasang tulang rusuk
melayang. Tulang dada terdiri atas tiga
bagian, yaitu tangkai atau hulu, badan,
dan taju pedang. Tulang rusuk dan
tulang dada membentuk tulang dada.
Di atas rongga dada terdapat rangka bahu.
Bahu dibentuk oleh tulang selangka dan
tulang belikat.

Di badan bagian bawah terdapat rangka


panggul (gelang panggul). Gelang panggul
(pinggul) dibentuk oleh tulang pinggul dan
tulang kemaluan
C. RANGKA ANGGOTA GERAK
Rangka anggota gerak terdiri dari
anggota gerak atas dan anggota gerak
bawah. Anggota gerak atas disebut juga
dengan lengan (tangan). Anggota gerak
bawah disebut juga kaki. Rangka lengan
dibentuk oleh tulang lengan atas, tulang
hasta, tulang pengumpil, tulang
pergelangan tangan, telapak tangan,
dan tulang jari tangan.
Rangka anggota gerak bawah (kaki)
dibentuk oleh tulang paha, tulang tempurung
lutut, tulang betis, tulang kering, tulang
pergelangan kaki, tulang telapak kaki, dan
tulang jari kaki. Tulang manusia yang terbesar
adalah tulang paha.
FUNGSI RANGKA
        Satu bagian tubuh manusia berhubungan dengan bagian tubuh
lainnya. Bagian tubuh yang satu mendukung kerja bagian tubuh yang
lain. Fungsi rangka manusia berkaitan erat dengan bagian tubuh yang
lain.
    1) Tulang-tulang rangka kepala
        Tulang rangka kepala (tengkorak) berfungsi untuk melindungi
organ penting yang ada di bagian kepala,    antara lain otak. Apabila
kepala terbentur maka otak akan terlindung dari kerusakan karena ada
tulang tengkorak.

    2) Tulang-tulang rangka badan


Susunan tulang yang disebut dengan bagian rangka badan pada rangka
manusia ialah mulai dari leher  sampai dengan panggul. Tulang rangka
badan terdiri atas:
 
2. SUMBER ENERGI OTOT

PERAN GIZI PADA KERJA OTOT:

•GLUKOSA PALING PENTING UNTUK SUPLAI ENERGI


PADA KERJA BERAT FISIK
•LEMAK DAN PROTEIN PENTING UNTUK SUPLAI
ENERGI PADA KERJA MODERAT
•PROTEIN PENTING UNTUK SUPLAI PADA KERJA
OTAK
MAKANAN BERGIZI DAN OLAHRAGA
Kesehatan tulang berkaitan erat dengan mutu makanan. Makanan yang
dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang adalah makanan yang banyak
mengandung vitamin D, kalsium, dan fosfor. Vitamin D banyak terdapat
pada ikan, susu, dan kuning telur. Kalsium banyak terdapat pada susu,
kacang-kacangan, ikan, dan buah-buahan. Fosfor banyak terdapat pada
ikan, jagung, dan kacang-kacangan.
Olahraga yang teratur juga dapat memperkuat struktur tulang. Akan lebih
baik jika kamu bisa terkena sinar matahari di pagi hari, yaitu sekitar pukul 7
pagi. Karena sinar matahari membantu proses pengubahan provitamin D
menjadi vitamin D.
Jadi, untuk membentuk rangka yang baik kita perlu makan makanan yang
bergizi, memperlakukan tubuh kita dengan sikap yang benar, memperoleh
cukup sinar matahari pagi, tidak mengangkat beban berat yang melebihi
kemampuan tubuh, dan olahraga yang teratur.
Makanan bergizi merupakan salah satu cara dari banyak cara yang dapat
ditempuh untuk menjaga kesehatan rangka tubuh.
3.
BEBAN OTOT SAAT
BEKERJA
• KEKUATAN OTOT:
– TERGANTUNG DARI BANYAKNYA SERAT
– KEKUATAN MAKSIMUM, SERAT OTOT 0.3-0.4
N/mm² (1 KG=10 N) DARI CROSS SECTION
DAPAT MENGANGKAT BEBAN 3 – 4 KG
– WANITA DENGAN LATIHAN YANG SAMA
DENGAN PRIA DAPAT MENCAPAI KURANG
DARI 30% KEKUATAN PRIA
– KEKUATAN PALING BESAR PADA SAAT
PERMULAAN KONTRAKSI (RELAX)
A. CARA KERJA OTOT SINERGIS DAN ANTAGONIS
1.Otot Sinergis
Otot ini sering kali disebut dengan otot protagonis, yang ketika berkontraksi
menimbulkan gerak searah. Misalnya, yakni otot yang menyebabkan telapak tangan
dapat menengadah dan menelungkup. Otot ini melibatkan dua otot atau lebih yang
dapat bekerja sama dengan satu tujuan. Dengan demikian, otot tersebut berkontraksi
dan berelaksasi bersama-sama. Anda dapat menemui jenis otot ini pada saat Anda
menarik napas. Mengapa begitu, karena pada saat menarik nafas otot antar tulang
rusuk dapat mengembang dan berelaksasi secara bersama-sama.
2. Otot Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot
pertamaberkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik
atau terangkat. Sebaliknya,jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi
akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Dengan demikian, otot ini
bekerja ketika Anda meluruskan atau membengkokkan tangan, menggerakan tangan
mendekati dan menjauhi tubuh, menurunkan dan mengangkat tangan
B. MANUAL MATERIAL HANDLING
Manual material handling (MMH) adalah suatu kegiatan
transportasi yang dilakukan oleh satu pekerja atau lebih yang
melibatkan penggunaan enaga otot ( atau upaya ) dengan
melakukan kegiatan pengangkatan, penurunan, mendorong,
menarik, mengangkut, dan memindahkan barang.
Sebagian besar kecelakaan kerja dan near miss yang
menimpa manusia di tempat kerja disebabkan oleh faktor
perilaku dari manusia itu sendiri. Apa itu perilaku mengacu
pada tingkah laku, adat, sikap, social/lingkungan, emosi, nilai,
etika, kekuasaan, atau tindakan individu yang dapat diamati
oleh orang lain. Dengan kata lain, Peraturan Pemerintah UU
No. 1 Tahun 1970, tentang keselamatan dan kesehatan kerja. 
Bekerja tanpa alat bantu ( manual handling )
adalah setiap aktifitas yang menggunakan tenaga
otot untuk mengangkat, memindahkan,
mendorong, atau menahan sesuatu obyek.
Cidera-cidera ini mempengaruhi otot2 dan
jaringan2 lembut, akan tetapi bisa juga berakibat
kepada piringan sendi dan susunan tulang
belakang jika terlalu di paksakan. Di beberapa
kasus, cidera tulang punggung adalah disebabkan
aktifitas berulang yang mengerahkan Tenaga
untuk mengangkat atau memindahkan benda.
Berat adalah salah satu faktor dalam menentukan
risiko dari cidera karena manual handling.
KENALI POTENSI BAHAYA SAAT
MANUAL HANDLING  YANG AKAN DI
LAKUKAN
- tubuh membungkuk
- tangan menjangkau.
- Benda yang di angkat
- bekerja di tempat sempit, atau licin
- Hentakan dan tubuh memuntir
- Frequency dan waktu pengangkatan
- Ketinggian objek yang di angkat
- High heels dsb
8 Prinsip umum manual lifting
1. Berfikir dan Dekatkan tubuh ke benda yang akan diangkat
2. Majukan kaki sedikit ke depan sejajar benda
3. Renggangkan kaki dan bengkokkan lutut terdepan
membentuk 90o
4. Pertahankan tulang punggung lurus, maksimum 200
menyudut terhadap vertikal.
5. Angkat beban dengan tumpuan kekuatan pada kedua lutut/
paha.
6. Sebelum mengangkat, luruskan pandangan ke depan (
horison ), masukkan dagu, agar ujung atas tulang punggung
terkunci.
7. Rapatkan lengan ke tubuh, pertahankan berat beban sejajar
dengan pinggang
8. Pegang beban dengan telapak tangan.
JANGAN MEMUTARKAN PINGGANG
ERGONOMI
Sistem Kontrol
(Manusia Mengkontrol / mengendalikan
Mesin)
Sistem kontrol adalah suatu sistem yang
membahas tindakan manusia untuk merubah
keadaan mesin.
Sebagian dari sistem teknologi, sistem kontrol
seringkali dirancang untuk membuat mesin
menjadi lebih canggih dibandingkan dari
manusianya.
Beberapa kesalahan umum pada perancangan
sistem kontrol adalah:

• Fungsi kontrol tidak jelas.


• Membutuhkan terlalu banyak cara pengoperasian.

• Petunjuk pengoperasian yang tidak standard atau tidak layak.

• Lokasi yang tidak semestinya agar pengontrolan mesin mudah


diamati.
• Dapat dioperasikan dengan kurang hati-hati

• Tidak ada umpan balik atas respon pengoperasian kontrol.

• Dalam posisi yang tidak standard.


Prinsip- prinsip umum rancangan sistem
kontrol
Definisi fungsi kontrol yaitu apakah yang akan dilakukan terhadap
mesin dan jenis masukan mana yang diperlukan.
Ketentuan pada bagian tubuh digunakan untuk mengoperasikan
kontrol dan rancangannya
Menempatkan tempat kontrol dengan tepat dalam sudut pandang
bagian-bagian tubuh yang akan digunakan
Jarak atau ruang kontrol untuk menghadapi kecelakaan atau
gangguan dalam pengoperasian di tempat kerja
Lindungi kontrol dimana kecelakaan pada waktu pengoperasian
akan membahayakan
Tempat kontrol agar dioperasikan dengan nyaman ketika operator
mempunyai pandangan yang penuh terhadap situasi mesin yang
sedang di kontrol
Lanjutan..
Penentuan tempat dan pengenalan kontrol membuat pergerakan-pergerakan
mereka dapat digabungkan dengan gerakan mesin yang sedang dikontrol
Dimana tata letak yang standar untuk kontrol yang ada akan ditempatkan
menurut posisi yang sesuai
Mempertimbangkan apakah ada popoulasi dengan bentuk yang tetap yang
akan mempengaruhi cara manusia yang akan mencoba lebih alami untuk
mengoperasikan kontrol
Menggunakan kontrol penyesuian yang terpisah (bunyi berhenti) atau
susuna tombol-tekan lebih baik daripada kontrol yang berkesinambungan
ketika suatu nilai terpisah harus selalu di tempatkan
Menggunakan kontrol yang berkesinambungan hanya ketika menyesuaikan
ketepatan
Membuat kontrol lebih mudah diidentifikasikan
Lanjutan..

Dalam suatu panel pengontrol, secara fungsional kombinasi


kontrol-kontrol harus dioperasikan dalam suatu susunan
Melengkapi beberapa umpan balik pada operator karena
gerakan kontrol sudah cukup dan telah terdaftar pada mesin
Membangun beberapa ketahanan pada kontrol dengan cara
lain juga memelihara ditempat yang terang dan keras
TERIMA
KASIH
ERGONOMI
:SISTEM MANUSIA
MESIN
Closed Loop System
Suatu 'sistem mesin manusia' menyatakan bahwa
manusia dan mesin memiliki hubungan timbal balik satu
sama lain di mana manusia memegang posisi kunci karena
keputusan ada padanya.
Berdasarkan kekuatan interpretasinya, dan mengingat
pengetahuan yang diperoleh sebelumnya, manusia
membuat keputusan.
Langkah selanjutnya adalah mengomunikasikan
keputusan ini ke mesin dengan menggunakan kontrol, yang
pengaturannya dapat ditampilkan oleh instrumen.
Mesin kemudian melakukan proses produksi seperti
yang diprogram

2
Roles of machine and human
'Titik-titik interchange' (disebut antarmuka)
informasi dan energi dari manusia ke mesin dan
dari mesin ke manusia sangat penting bagi
insinyur faktor manusia. Ada dua antarmuka
yang sangat menarik.
1. Layar menampilkan 'umpan balik kepada
manusia tentang status mesin atau perilaku
seluruh sistem.
2. Kontrol yang digunakan input masukan oleh
operator untuk memengaruhi sistem

3
Membaca nilai-nilai
⊷ Jika itu hanya tentang membaca nilai yang tepat
dari jumlah tertentu, the digital counter adalah
yang terbaik karena itu adalah yang tercepat dan
paling akurat untuk mencatat amplitude atau arah
perubahan, petunjuk yang bergerak pada skala
tetap memberikan informasi itu paling mudah.
Skala yang bergerak dengan tanda indicator dapat
juga digunakan untuk tujuan ini. Jika proses
mencangkup rentang skala yang luas, maka
instrument skal bergerak akan berfungsi lebih baik.

4
Memperbaiki skala
⊷ Disaat digital display adalah yang terbaik untuk
memeriksa nilai yang stabil, biasanya memperbaiki
skala dengan mengganti pointer adalah cara yang
paling terbaik daripada mengaturnya.

Membaca kesalahan
⊷ Pada tahun sesudah perang dunia ke dua barulah
menyadari betapa pentingnya tata letak
instrument pada pesawat terbang dan kendaraan
transportasi.

5

Membaca kesalahan
Pada tahun sesudah perang dunia ke dua barulah
menyadari betapa pentingnya tata letak
instrument pada pesawat terbang dan kendaraan
transportasi.


Altimeters
Sebuah contoh instruktif yang membutuhkan
untuk instrument suara adalah desain dari
altimeters. Yang tidak mengakibatkan kecelakaan
pesawat terbang. Alimeter tradisional memiliki tiga
point (tangan) yang pertama membaca ratusan
kaki, yang kedua untuk ribuan da dan yang ketiga
untuk puluhan ribu. Membaca kesalahan bisa
diperbaiki dengan mendisain altimeter yang
6
berbeda.
Memasangkan display dengan
informasi requirmen
⊷ Sangat penting bahwa instrument
hanya memberikan informasi pada
operator. Terkadang operator tidak
membutuhkan pembacaan yang
tepat tapi membutuhkan jarak seperti
kerendahan untuk menyelamatkan
keterbatasan atau dingin, panas dan
terlalu panas.

7
Memasangkan display dengan
informasi requirmen
⊷ Gradituasi skala
⊷ Walaupun lebih penting dari ukuran adalah skala dari
gradituasi. Pencahayaan dan kontras tidak selalu ideal dan
beberapa faktor lain juga mempengaruhi pada tempat kerja.
Kita menyarankan gradituasi yang besar seperti; jika
pemandangan yang terbaik berjarak jauh dalam mm maka
dimensi minimum gradituasi harus :
⊷ Tinggi dari gradituasi terbesar : a/90
⊷ Tinggi dari gradituasi tengah : a/125
⊷ Tinggi dari gradituasi terkecil : a/200
⊷ Ketebalan dari gradituasi : a/5000
⊷ Jarak antara dua gradituasi kecil :a/600
⊷ Jarak antara dua gradituasi besar :a/50

8

9
Rekomendasi
untuk desain
scale
graduation
⊷ Dari diskusi di atas, ditambah satu atau dua pertimbangan nyata lainnya, desain
ergonomis skala kelulusan dapat diringkas sebagai berikut:
⊷ Ketinggian, ketebalan, dan jarak scale graduation harus cukup sehingga dapat dibaca
dengan tingkat kesalahan minimum, bahkan jika kondisi pencahayaan tidak ideal
⊷ Informasi yang disajikan harus sesuai dengan yang diinginkan: pembagian skala tidak
boleh lebih kecil dari akurasi yang diperlukan; Informasi kualitatif harus sederhana dan
tidak salah
⊷ Scale graduation harus memberikan informasi yang mudah diinterpretasikan dan
dimanfaatkan. Sangat sulit untuk melipatgandakan pembacaan instrumen dengan
beberapa faktor dan jika ini tidak dapat dihindari, maka faktor tersebut harus
sesederhana mungkin, katakanlah x10 atau x100
⊷ Subdivisi harus 1/2 atau 1/5: yang lainnya sulit dibaca
⊷ Angka harus terbatas pada scale graduation besar
⊷ Ujung pointer tidak boleh mengaburkan angka atau kelulusan dan jika mungkin tidak
boleh lebih luas dari garis skala. Cara terbaik adalah jika ujung pointer sedekat mungkin
dengan skala, tanpa benar-benar menyentuhnya
⊷ Pointer harus sedekat mungkin dalam bidang yang sama dengan skala yang
diturunkan untuk menghindari kesalahan dan mata harus diposisikan sehingga garis
pandang berada pada sudut yang tepat untuk dial dan pointer.

11
Huruf dan angka
⊷ Huruf hitam pada latar belakang putih lebih
disukai pada prinsipnya karena karakter
putih cenderung kabur dan latar belakang
hitam dapat mengatur silau relatif terhadap
lingkungan yang lebih terang.

⊷ Di sisi lain, simbol putih tampak lebih baik


dalam pencahayaan yang buruk terutama
jika simbol dan pointer bercahaya.

12
Ukuran karakter
⊷ Ukuran huruf dan angka, ketebalan
garis dan jaraknya harus terkait
dengan jarak pandang antara mata
dan layar. Formula berikut ini dapat
digunakan:
Tinggi huruf atau angka dalam mm
=
jarak menonton dalam mm dibagi
dengan 200

13
Rekomendasi ketinggian tulisan

14
Kontrol
adekuat
Kontrol merupakan "umpan maju" kedua
"antarmuka" antara manusia dan mesin. kita dapat
membedakan diantara yang berikut ini :
1. Kontrol yang membutuhkan sedikit upaya manual :
tombol push, sakelar sakelar, tuas tangan kecil,
tombol putar dan bar. yang semuanya dapat dengan
mudah dioperasikan dengan jari.
2. Kontrol yang membutuhkan upaya otot :
roda tangan, engkol, pengungkit berat dan pedal
;yang melibatkan kelompok otot utama lengan atau
kaki.

16
Panduan Pengaturan
1.
Kontrol
Kontrol harus memperhitungkan anatomi dan
fungsi tungkai. jari dan tangan harus
digunakan untuk gerakan cepat, tepat; lengan
dan kaki yang digunakan untuk operasi yang
membutuhkan kekuatan
2. Kontrol yang dioperasikan dengan tangan
harus mudah dijangkau dan digenggam,
antara siku dan tinggi bahu, dan berada dalam
tampilan penuh
3. Jarak antara kontrol harus memperhitungkan
anatomi manusia. dua kenop atau sakelar
yang dioperasikan oleh jari-jari tidak boleh
terpisah kurang dari 15 mm; kontrol yang
dioperasikan oleh seluruh tangan harus
terpisah 50 mm
17
Panduan Pengaturan
Kontrol (Lanj.)
1. Push botton, toggle switch, dan knop yang
berputar cocok untuk operasi yang
membutuhkan sedikit gerakan atau upaya
berotot, perjalanan kecil dan presisi tinggi, dan
untuk operasi berkelanjutan atau bertahap
(click-stops)
2. Pengungkit radius panjang, engkol, roda
tangan dan pedal cocok untuk operasi yang
membutuhkan upaya otot selama perjalanan
panjang dan relatif sedikit presisi.

18
coding

19
Identifikasi Menghindari
Kebingungan Kontrol
1. Pengaturan.
Misalnya, urutan operasi atau perbedaan antara gerakan vertikal dan
horisontal dapat digunakan, tetapi hanya sejumlah kecil kontrol yang dapat
diidentifikasi dengan cara ini.
2. Struktur dan bahan.
Gambar 9,8 menunjukkan kenop dari 11 yang berbeda bentuk yang
dikembangkan dari eksperimen awal oleh Jenkins (1947). Ini adalah bentuk
yang paling tidak sering bingung dengan operator mata tertutup. Selain
bentuk dan ukurannya, kenop dapat dibuat masih lebih khas oleh tekstur
permukaan mereka (halus, matang dan seterusnya). Karakteristik ini paling
membantu jika kontrol harus ditangani tak terlihat, baik dalam kegelapan atau
sementara perhatian diarahkan ke tempat lain.
3. Warna dan labelling.
Ini dapat berguna, tetapi hanya dalam cahaya yang baik dan di bawah kontrol
visual.

20
Jarak yang terpisah

(distance apart)
Jika kontrol harus dioperasikan secara bebas dan benar, tanpa secara tidak
sengaja memindahkan kontrol berdampingan, mereka harus memiliki jarak
minimal

21
Push Button / Tombol tekan
Push botton dioprasikan dengan cara
ditekan menggunakan tangan atau jari yang
memerlukan sedikit ruang dan terbuat dari bahan
material yang khas dan mempunyai berbagai
macam warna.
Besar area tombol untuk mengoprasikannya
haruslah cukup untuk jari atau tangan untuk
dapat memakainya dengan mudah.
Rekomendasi ukuran untuk tombol tekan:
⊷Diameternya sebesar 12-15 mm
⊷Terdapat tombol darurat sebesar 30-40 mm
⊷Resisten 2.5 N-5N

22
Toggle Switches / Saklar Toggle

Saklar sederhana dan mudah digunakan. Saklar ini


hanya menggunakan dua posisi yaitu “on” untuk
meyala atau menghidupkan, dan “off” untuk
mematikan. Karena ukuran toggle switches ini kecil dan
dapat digunakan pada perakitan alat teruama tempat
yang relatif kecil.
Tuas toggle dioprasikannya dengan cara menaikan
atau menurunkan tuasnya.
Tuas ini memiliki tiga posisi, paling tidak mempunyai
sisi kemiringan 40’ masing-masing posisi.

23
Hand Levers / Tuas tangan

Jika toggle itu lebih panjang dari 50 mm itu


disebut dengan hand levers dan kekuatan yang
dipakai lebih besar daripada toggle. Arah gerakan
yang dimiliki hand levers bisa naik-turun, atau
maju-mundur, tidak selalu ‘on’ dan ‘off’.

tuas tangan mungkin memiliki tombol yang


berbeda, sesuai dengan fungsinya:
pegangan jari, diameter 20 mm
pegangan untuk telapak tangan, diameter 30-40
24 mm
Rotating Knobs / Tombol pemutar
Rotating knobs memiliki banyak variasi bentuk yaitu
bulat, berbentuk panah, kombinasi tombol dan gagang.
Persyaratan penting untuk semua jenis adalah bahwa
mereka harus pas di tangan dengan nyaman dan memutar
dengan mudah dan mereka harus dalam pandangan
penuh selama operasi

25
Rotating Knobs / Tombol pemutar
mereka harus memiliki resistensi yang agak lebih
tinggi daripada tombol untuk rotasi terus menerus.

Level resisten yang harus dimiliki adalh 0.15 Nm


adalah yang terbaik untuk direkomendasi,
selebihnya tidak lebih dari 15 derajat.

26
Kenop untuk penggunaan iklan langkah-demi-langkah (klik
berhenti) Margin monched membuatnya lebih mudah untuk
mengontrol Kos saat klik berhenti cocok untuk gulasi ulang yang
baik dan tepat dalam rentang yang luas. Busur 120 dapat diputar
tanpa menggeser pegangan dan di bawah kontrol yang tepat untuk
berbalik lebih jauh, cengkeraman haad dapat diubah tanpa
kesulitan. Kenop seperti itu dapat dinyalakan dengan jari atau
seluruh tangan, dan ini membantu permukaan kenop sedikit
berlekuk atau diperkeras.
Tombol-tombol untuk rotasi berkelanjutan : Pemberhentian klik
bebas cocok untuk perhitungan ulang yang baik dan tepat pada
rentang yang luas. Busur 120 dapat diputar tanpa menggeser
pegangan dan di bawah kontrol yang tepat; untuk berbalik lebih
jauh, cengkeraman haad dapat diubah tanpa kesulitan. Kenop
seperti itu dapat dinyalakan dengan jari atau seluruh tangan, dan ini
membantu permukaan kenop sedikit beralur atau kasar.

27
Tombol batang yang runcing : Tombol-tombol batang berbentuk
panah atau runcing memiliki keunggulan untuk menempatkan
pengaturan dengan cepat dan mudah, dan harus berukuran 25-30
mm, diukur di sepanjang bilah. Gambar 9.13 menunjukkan bilah
seperti itu untuk digunakan dengan pemberhentian klik Cantrols
yang mengandalkan kekuatan miuskular dan perjalanan panjang,
tetapi tingkat presisi yang lebih tinggi, dapat dioperasikan oleh
handwheel atau pedal engkol, cocok untuk pengaturan kontrol
atau memberikan penyesuaian terus menerus ketika berbagai
gerakan (perjalanan panjang) diperlukan. Gearing mungkin kasar
atau halus. sesuai dengan tingkat presisi yang dibutuhkan. Engkol
dapat dioperasikan lebih cepat jika pegangan dapat diputar dengan
sendiri.

28
⊷ Sumbu tetapi pegangan exed lebih presisi, Dimensi berikut
direkomendasikan Panjang lengan tuas untuk torsi rendah
hingga 200 rpm Panjang lengan rata-rata untuk torsi tinggi
hingga 160 rpm Panjang lengan tuas untuk pengaturan cepat
120sss 60-120 mm. Menurut Van Cott dan Kinkade (1972),
kita dapat mengharapkan kecepatan putaran penggulingan
(rpm) sehubungan dengan radio engkol:
⊷ Mm Rpm
⊷ 20 270
⊷ 50 255
⊷ 120 185
⊷ 240 140

29
⊷ Karena itu, semakin lambat kecepatan rotasi engkol, semakin
lama seharusnya, dan sebaliknya. Rasio antara panjang
engkol dan ketahanan terhadap operasi harus:
⊷ Panjang engkol 120 mm, ketahanan 3-4Nm
⊷ Panjang engkol 240 mm, ketahanan 0,5-2,5 Nm
⊷ Kisaran ini, 120-240 mm, adalah panjang engkol terbaik
untuk kontrol yang halus dan presisi. Dimensi genggaman
tangan harus sebagai berikut: Panjang Diameter untuk
operasi satu tangan 80-120 mm Panjang untuk operasi dua
tangan 190-250 mm 25-30 mm

30
⊷ Handwheels: Handwheels direkomendasikan ketika gaya
besar harus diterapkan karena memungkinkan penggunaan
kedua tangan dan pengaruh yang relatif lama ketika
kecepatan belok rendah
⊷ Kontrol pedal tidak sering membutuhkan kekuatan kaki lebih
dari 100 N meskipun lebih banyak dapat muncul dalam
mesin yang digunakan dalam pertanian, pengangkutan
tanah, konstruksi bangunan dan kadang-kadang dalam
industri. Pedal rem dari kendaraan bermotor juga termasuk
dalam kategori ini, padahal power assist gagal. Pedal sangat
cocok untuk ini karena kaki manusia mampu tenaga yang
sangat tinggi, hingga 2000 N, dalam kondisi duduk yang
sesuai. Untuk meningkatkan kekuatan pedal yang kuat,
penting untuk memiliki yang berikut:
⊷ sandaran yang memberikan reaksi mendukung sudut pada
putaran antara 140 dan 160 sudut pada pergelangan kaki
antara 90 dan 100 pedal hampir setinggi buritan.

31
Kecepatan gerakan relatif
⊷ Jarak relatif dari tuas kontrol atau tombol dan penunjuk
instrumen sangat penting selama detik ini, tahap presisi.
Penyesuaian kasar lebih mudah ketika pointer bergerak lebih
cepat daripada kontrol, tetapi untuk cairan yang tepat kontrol
harus berjalan lebih cepat daripada pointer, Rasio terbaik
sangat bervariasi dalam situasi yang berbeda sehingga tidak
mungkin untuk merumuskan aturan kuantitatif yang akan
berlaku secara umum.
⊷ Shackel (1974) untuk penyesuaian yang tepat menggunakan
tombol putar dan pointer bergerak melalui skala. Satu putaran
knob yang lengkap harus membuat pointer bergerak melalui
50-100 mm, memungkinkan toleransi pembacaan 02-0,4 mm.
Untuk toleransi pembacaan yang lebih tinggi sebesar
0,42.5mm, gerakan penunjuk harus 100-150 mm per putaran
32
Perbedaan etnis
⊷ mengingatkan kita bahwa beberapa reaksi stereotip mungkin dipengaruhi
oleh tradisi budaya. beberapa pengaturan peralatan harus disesuaikan
dengan konvensi nasional termasuk reaksi stereotip. di antara banyak
contoh adalah saklar electrial, yang harus selalu 'aktif' di arah yang sama
tetapi ini naik di beberapa negara dan 'turun' di lain.
⊷ lebih jauh, tidak semua stereotip sama-sama mapan dan kadang-kadang
ada penyimpangan individu yang cukup besar. dengan demikian, tidak
semua tata letak yang dirancang untuk operasi tangan kanan sama-sama
cocok untuk orang kidal.
⊷ ada juga 'aturan' bahwa rotasi searah jarum jam berarti peningkatan apa
pun yang sedang dikontrol tetapi persediaan air dan gas seringkali
dikendalikan oleh penghenti yang mematikan searah jarum jam. ini dapat
menyebabkan masalah ketika seseorang harus mengendalikan air / gas
dan listrik pada saat yang bersamaan. dalam kasus seperti itu beberapa
solusi harus dicari yang melibatkan risiko kecelakaan paling kecil dan
beberapa tingkat kendali sadar
33
Kontrol dan tampilan yang sesuai
Di bawah ini kita akan membahas beberapa aturan yang berharga untuk peralatan industri di
seluruh dunia. Prinsip penting adalah bahwa kontrol dan instrumen yang terkait secara
fungsional harus membuat gerakan yang sesuai yang sesuai dengan stereotip kita sendiri.
Gambar 9.15 menunjukkan contoh koordinasi antara arah pergerakan kontrol dan instrumen
dengan laut vertikal atau horizontal. Beberapa aturan dapat diringkas sebagai berikut:
1. Ketika kontrol dipindahkan atau berbelok ke kanan, pointer juga harus bergerak tepat di atas
skala bulat atau horizontal; pada skala vertikal, penunjuk harus bergerak ke atas
2. Saat kontrol dipindahkan ke atas atau ke depan, penunjuk harus bergerak ke atas atau ke
kanan.
3. Rotasi tangan kanan atau searah jarum jam secara naluriah menunjukkan peningkatan,
sehingga tampilan iustrument juga harus mencatat peningkatan.
4. Hoyos (1974) merekomendasikan bahwa skala bergerak dengan indikator tetap harus bergerak
ke kanan ketika kontrol dipindahkan ke kanan tetapi nilai skala harus meningkat dari kanan ke
kiri, sehingga rotasi skala ke kanan memberikan peningkatan bacaan
5. Ketika tuas tangan digerakkan ke atas, atau ke depan, atau ke kanan. bacaan tampilan harus
meningkat atau peralatan harus dinyalakan 'on'. Untuk mengurangi pembacaan, atau untuk
mematikan, itu adalah naluriah untuk menarik tuas ke tubuh atau memindahkannya ke kiri, atau
ke bawah. Stereotip ini mempengaruhi tuas tangan diilustrasikan
34
Panel kendali
Masalah reaksi stereotip juga mungkin muncul ketika merancang panel kontrol besar. Tata letak
yang masuk akal dari kedua kontrol dan instrumen tampilan akan membuat pengawasan lebih
mudah dan mengurangi risiko pembacaan dan tindakan yang salah. Lima prinsip harus
dipertimbangkan ketika merancang panel kontrol:
⊷Sejauh mungkin, instrumen tampilan harus diletakkan dekat dengan kontrol yang memengaruhi
mereka. Kontrol harus ditempatkan di bawah layar atau, jika perlu, di sebelah kanannya.
⊷Jika perlu, kontrol berada dalam satu panel! dan memajang instrumen di tempat lain, maka
kedua set harus diletakkan dalam urutan dan pengaturan yang sama.
⊷Label identifikasi harus ditempatkan di atas kontrol dan label identik di atas tampilan yang
sesuai.
⊷Jika beberapa kontrol biasanya dioperasikan secara berurutan, maka mereka dan monitor yang
sesuai harus diatur pada panel dalam urutan itu, dari kiri ke kanan.
⊷Jika, di sisi lain, kontrol pada panel tertentu tidak dioperasikan dalam urutan reguler, maka
kedua tampilan yang sesuai harus diatur dalam kelompok

35
Ringkasan
Menampilkan dan kontrol sebagai antarmuka utama
antara manusia dan mesin telah menjadi subjek
penelitian 'klasik' di rekayasa manusia. Oleh karena
itu, rekomendasi ergonomi komprehensif untuk
desain dan penggunaannya sudah dekat.

36
Want big impact? Use big image.

37
ANTROPOMETRI
DALAM
ERGONOMI
Pokok
Bahasan
Pengertian Antropometri dan
Ergonomi

Tujuan Pendekatan Antropometri

Perhitungan yang Ditetapkan pada


Ergonomi

Prinsip dalam Merancang Ruangan


Kerja
Pengertian
Antropometri
O Istilah antropometri berasal dari kata “antro”
= manusia dan “metri” = ukuran. Secara
definitif antropometri dapat dinyatakan
sebagai suatu studi yang berkaitan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia.
O Antropometri adalah pengukuran dimensi
tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya
yang relevan dengan desain tentang sesuatu
yang diapakai manusia (Sanders dan
McCormick)
O Antropometri secara luas digunakan untuk
pertimbangan ergonomi dalam suatu
proses rancang bangun fasilitas merupakan
faktor yang penting dalam menunjang
peningkatan pelayanan jasa produksi.
Antropometri dapat dibagi
menjadi:
O Antripometri Statis
Antropometri statis merupakan ukuran tubuh
dan karakteristik tubuh dalam keadaan diam
(statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau
standar.
Contoh: Tinggi Badan, Lebar bahu

O Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau
karakteristik tubuh dalam keadaan bergerak,
atau memperhatikan gerakan- gerakan yang
mungkin terjadi saat pekerja tersebut
melaksanakan kegiatan.
Contoh: Putaran sudut tangan, sudut putaran
pergelangan kaki.
Tujuan Pendekatan
Antropometri
O Tujuan pendekatan antropometri adalah agar terjadi
keserasian antara manusia dengan sistem kerja
(man-machine system), sehingga menjadikan
tenaga kerja dapat bekerja secara nyaman, baik dan
efisien.
O Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam
perancangan produk dengan tujuan mencari
keserasian produk dengan manusia yang
memakainya.
O Dimensi yang diukur pada antropometri statis
diambil secara linear (lurus dan dilakukan pada
permukaan tubuh maksimum. Agar hasilnya dapat
representatif, maka pengukuran harus dilakukan
dengan metode tertentu terhadap individu.
O Rancangan yang mempunyai kompatibilitas tinggi
dengan manusia yang memakainya sangat penting
untuk mengurangi timbulnya bahaya akibat
terjadinya kesalahan kerja akibat adanya kesalahan
adanya kesalahan desain (design-induced error).
Perhitungan yang Diterapkan
pada Ergonomi
Antropometri Posisi Antropometri Posisi
Antropometri Duduk
Berdiri Kepala
•Tinggi badan •Jarak antara vertek dengan dagu •Tinggi lutut
•Tinggi bahu •Jarak antara mata dengan •Lipat lutut pinggung
•Tinggi pinggul dagu •Tinggi duduk
•Tinggi siku •Lipat lutut telapak kaki
•Jarak antara hidung dengan
•Depa •Panjang legan bawah dengan
dagu
•Panjang lengan lengan
•Jarak antara mulut dengan dagu
•Jarak antara ujung hidung
dengan lekukan lubang hidung
•Jarak antar ujung hidung
dengan kepala belakang
•Jarak antarai dengan dengan
belakang kepala
•Jarak antara vertek denga
lekukan diantara kedua alis
•Jarak antara vertek dengan
daun telinga atas
Antropometri Tangan Antropometri Kaki

•Panjang tangan • Panjang kaki


•Panjang telapak tangan • Lebar kaki
•Lebar tangan sampai ibu jari • Jarak antara tumit dengan
•Lebar tangan sampai telapak kaki yang lebar
matakarpal • Lebar tumit
• Ketebalan tangan sampai • Lingkar telapak kaki
matakarpal • Lingkar kai membujur
• Lingkar tangan sampai
telunjuk
• Lingkar tangan sampai ibu
jari
Untuk mendesain produk secara ergonomis yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari atau mendesain produk yang ada dilingkungan
haruslah disesuaikan dengan antropometri manusia yang ada dilingkungan
itu, sebab bila tidak sesuai maka akan menimbulkan berbagai dampak negatif
yang akan terjadi baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang.
Prinsip dalam
Merancang
O Batasan antropometri dalam ergonomi,
Ruangan Kerja
sesuatu yang tampak dan bisa diukur
menyangkut karakterstik manusia
sebagai prasyarat dalam perancangan
suatu alat atau kepentingan untuk
melakukan kegiatan.
O Karakterstik tubuh manusia memiliki
tingkatan ukuran, bersifat kuantitatif
terukur dengan alat yang sesuai.
Meskipun dalam praktik pengukuran
dihadapkan dengan hambatan
keterbatasan yang teramati, saat ini
telah banyak alat antropometer
berbasis analog digital, yang memiliki
akurasi pengukuran yang handal.
Empat prinsip penting menurut
Sanders & McCormick (1992) dalam
Khotiyal (2004):
O Prinsip derajat kepentingan: benda-benda
yang paling penting harus di lokasi yang
mudah diakses dan dimafaatkan
O Prinsip sering dipakai: benda-benda yang
sering dipakai harus di lokasi yang paling
mudah diakses dan dimanfaatkan
O Prinsip fungsional: benda-benda yang
fungsinya atau kegiatan-kegiatannya
berhubungan harus dikelompokkan
bersama
O Prinsip berurutan: benda-benda yang secara
umum digunakan berurutan harus
dikelompokkan bersama dan diletakkan
cocok dengan urutan pemakaian
Menurut Kromer & Kroemer-Elbert (1990),
tipe pengukuran yang paling penting untuk
desain ruang kerja adalah:

O Tinggi : garis lurus dari titik pengukuran


satu ke lainnya, biasanya diukur dari lantai
ke subjek dalam posisi berdiri, atau dari
permukaan horizontal tempat subjk duduk
O Lebar : garis lurus, dari titik ke titik
pengukuran
horizontal dalam bidang frontal
O Kedalam : garis lurus dari titik
ke titik pengukuran horizontal dalam
bidang sagital
O Lingkaran : pengukuran tertutup
mengikuti contour badan
O Kurvaura : pengukuran tertutup dari satu
titik ke titik
lainnya mengikuti contour, biasanya tidak
Menurut Pheasant (1986) beberapa
variabel antropometri yang penting
untuk ergonomi, antara lain :
O Tinggi badan: dari lantai ke vertex
O Tinggi mata: dari lantai sampai ke inner canthus
(pojok mata)
O Tinggi pundak: dari lanti ke akromiale
O Tinggi siku: dari lantai ke radiale
O Tinggi genggaman: dari lantai ke metarcapal III
O Tinggi duduk: dari bidang permukaan duduk
sampai ke vertex
O Tinggi mata keika duduk: dari bidang permukaan
duduk ke mata
(inner canthus)
O Tinggi pundak ketika duduk: dari bidang
permukaan duduk ke akromiale
O Tinggi sikuketika duduk: daribidang
permukaan duduk ke permukaan bawah siku ketka
duduk
O Tebal paha: dari bidang permukaan duduk
O Panjang pantat ke lutut: jarak horizontal dari ujung pantat
kebagian depan lutut
O Panjang pantat ke plopiteal: jarak horizontal dari ujung pantat
kebagian belakang sudut plopiteal (pertemuan bagian belakang
tungkai bawah dengan bagian dalam paha bawah)
O Tinggi lutut: jarak vertikal dari lantai ke ujung atas lutut,
biasanya pada otot
quadriceps
O Tinggi plopiteal: jarak dari lantai kesudut plopiteal
O Lebar pundak pada bideltoid: lebar bideltoid
O Lebar pinggul: jarak maksimum lebar pinggul ketika duduk,
bukan lebar biliokristal
O Dalam dada: jarak maksimum dari bidang vertikal bagian depan
dada (pada laki- laki) atau payudara (pada perempuan), bukan
dalam dada anteroposterior yang umum
O Dalam abdominal: jarak horizontal maksimum dari bidang
vertikal abdomen terdepan dalam posisi duduk
O Rentang tangan: jarak horizontal maksimum antara ujung jari
ketika kedua lengan direntangkan kesamping
O Lebar kepala: lebar maksimum kepala diatas level telinga
O Panjang tangan: jarak antara glabella dan protuberantia
occipilates eksterna
O Panjang pundak ke siku: jarak dari akromiale ke permukaan
bawah siku dalam posisi duduk
TERIMA
KASIH
Daylight, colours and
music for a pleasant
work environment
1.
Cahaya Matahari
Selain memberikan penerangan, cahaya matahari yang
menembus ke dalam ruangan juga memberikan kontak ke dunia
luar, yaitu memberikan pemandangan sekitar dan
mengindikasikan waktu dan juga keadaan cuaca.

Sebagai aturan, secara psikologis dan fisiologis ada keinginan untuk mendapatkan cahaya yang
menyebar secara merata, semakin tingi sinar matahari, semakin rendah keinginan kita untuk
menggunakan pencahayaan buatan, terutama di musim dingin. Pada hari berawan di bulan
desember di Zurich, Swiss, intensitas pencahayaan matahari di ruangan mencapai 500 lx
hanya dalam 4 jam, dari jam 10.00 sampai 14.00.

3
Di dalam ruangan, tingkat pencahayaan siang hari paling utama
bergantung pada posisi dan tipe jendela, ketinggian jendela sangat menentukan
cahaya masuk ke dalam ruangan. Lebar dan tinggi jendela tentunya membantu
penyebaran cahaya siang hari di dalam ruangan, kekurangannya, pekerja harus
menerima banyaknya panas matahari yang masuk, terutama ketika musim
panas jika mereka menghadap selatan atau barat daya.

Selain itu, saat musim dingin jendela akan berubah menjadi permukaan
yang dingin, dengan efek yang merugikan terhadap iklim ruangan. Jendela yang
terang dapat menjadi sumber cahaya yang menyilaukan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Ukuran jendela tidak bisa ditentukan hanya dengan efek
cahaya matahari yang masuk; harus ada ‘kertas pertimbangan’ (yang digunakan
untuk mencatat pro dan kontra tersebut)

”4
Aturan yang berhubungan dengan
pencahayaan dalam ruangan:
1. Jendela tinggi lebih efektif daripada jendela yang lebar karena
penembusan cahaya dapat lebih jauh ke dalam ruangan. Lintel tidak
boleh lebih dalam dari 300 mm.

5
2. Kusen jendela harus setara dengan tinggi meja. Jika jendela lebih panjang dibawah meja,
itu akan terasa dingin saat musim dingin dan menyebabkan silau jika seseorang melihat ke
bawah ketika seseorang sedang membaca.

Benar Salah

6
3. Jarak dari jendela ke tempat kerja tidak boleh lebih dari dua kali dari tinggi jendela.
4. Untuk ruang kerja, area jendela harus seperlima dari luas lantai. Ini hanya aturan umum
yang dapat dimodifikasi tergantung situasi.
5. Kaca harus memancarkan banyak cahaya. kaca bening memiliki transparasi lebih dari
90%, sedangkan kaca buram, kaca frosted atau kaca insulasi (yang dapat mengisolasi panas)
dapat memiliki transparasi 70% sampai 30%.

7
6. sangat penting dalam menjamin penglihatan yang baik dan
kenyamanan dalam ruangan. Metode yg paling efisien adalah
kerai eksternal yang dapat disesuaikan. Tirai venetian blinds
di dalam jendela, atau diantara panel kaca ganda adalah
sebuah kesalahan karena mereka menghasilkan perlindungan
yg minim terhadap radiasi panas.

Panel jendela isolasi (yang menggunakan kaca insulasi)


menghalangi aliran panas dari kedua arah. Di musim panas,
panel dapat menangkap panas di dalam ruangan (efek rumah
kaca) yang membutuhkan pendingin udara untuk
menghindari panas.
Mereka mengurangi jumlah cahaya yg masuk, yang tidak
diinginkan saat musim dingin. Balkon, atap yang menurun,
dan proyeksi bangunan lainnya juga menimbulkan masalah
dengan memotong sebagian cahaya di cuaca yang berawan.
8
7. Setiap jendela harus menerima cahaya langsung dari langit dan bagian langit perlu terlihat
dari tempat kerja
8. Bangunan terdekat setidaknya harus dua kali jauhnya dari tinggi bangunan tersebut. (jd
kalo tinggi bangunan 50m harus 100 m jaraknya, biasanya susah diterapkan kalo di kota
modern)
9. Warna2 pucat harus digunakan baik di dalam ruangan itu sendiri ataupun di luar halaman
untuk memantulkan cahaya sebanyak mungkin.

9
Rumah kaca dan
pabrik tanpa jendela
10
Dinding kaca, atau area jendela yang sangat besar, memancarkan panas di musim
dingin dan mengakui panas di musim panas. Di sisi lain, cahaya alami
memungkinkan penghuni untuk melihat lebih banyak dari dunia luar.
Bangunan pabrik yang tidak disediakan dengan jendela sama sekali dapat diberi
iklim internal yang seragam (melalui AC) dan bahwa pencahayaan internal, yang
seluruhnya buatan, dapat dikendalikan oleh teknik modern.
Argumen umum yang menentang adalah bahwa tidak adanya jendela membuat
manusia merasa 'dipenjara' dan 'terputus, dan bahwa orang membutuhkan kontak
dengan dunia luar ketika mereka sedang bekerja.

11
Skylights dan Fanlights
Lampu langit di atap dan lampu kipas di dinding atau
pintu sering kali merupakan aksesori yang berguna di
gedung berlantai satu, di loteng dan loteng, dan di
ruangan lain dengan cahaya siang yang tidak cukup.
Berikut ini adalah jenis panel siang hari terpenting di
atap:

Pitched roofs Skylight di bubungan atap


Sangat baik jika tempat kaca di atas sumbu longitudinal
kerja diatur sehingga bangunan. sangat cocok untuk
masing-masing terletak di toko-toko tinggi di mana para
antara dua skylight pada pekerja membutuhkan
sudut yang sama, dan penerangan terbaik.
menyala dari kedua sisi
12
Lanjutan
◉ Atap Mansard
skylight ditempatkan di bagian atap yang miring, di atas jendela,
memberikan tingkat cahaya siang yang relatif tinggi di
sepanjang dinding luar. Kekurangan disini adalah resiko silau
dan tidak memberikan banyak cahaya tambahan kepada
orang-orang di tengah ruangan.
◉ Atap gudang Zig-zag
area kerja memiliki kaca bening di atasnya, panel menghadap ke
utara dan kemiringan yang curam, sudut 60 °. sisi sebaliknya
dari masing-masing zig-zag buram, menghadap ke selatan dan
lereng pada sudut sekitar 30 °. Pengaturan ini memberikan
nilai siang hari tertinggi dan paling seragam dan terutama
direkomendasikan untuk bengkel besar. 13
Warna di tempat kerja
◉ Prinsip fisik
Warna yang terlihat dari spektrum mencakup pita-pita panjang gelombang tertentu, dalam nanometer
(1 nm = 10-9m sepersejuta mm). Berikut gambaran spektrum masing masing warna :
Ungu 380-436
Biru 436-495
Hijau495-566
Kuning 566-589
Orange 589-627
Merah 627-780
14
Lanjutan
Warna yang kita lihat muncul karena struktur molekul permukaan benda hanya
memantulkan panjang gelombang tertentu dari semua yang terjadi. Refleksi inilah
yang kami rasakan. Misalnya, mesin yang dicat hijau menyerap semua cahaya yang
ada kecuali lampu hijau.
reseptor warna di retina yaitu sel kerucut, yang mampu membedakan lebih dari
100.000 warna.

15
Warna yang dipantulkan
Warna di dalam dan di sekitar tempat kerja memiliki fungsi-fungsi berikut
◉ Untuk mencapai keteraturan.
◉ Untuk menunjukkan perangkat keamanan.
◉ Untuk menghasilkan kontras yang mempermudah pekerjaan.
◉ Untuk mempengaruhi orang secara psikologis.
Bagian seluruh mesin, kamar, lorong dan bangunan dapat diberi kode warna. Ini membantu dalam
mempertahankan bangunan. Misalnya, menempatkan barang ke area tertentu, mengidentifikasi
pipa yang membawa cairan berbeda, petunjuk jalan. Secara umum, menjaga keseluruhannya
bekerja berdasarkan rencana yang teratur.
16
Warna
Keamanan

17
Pada warna kemanan, umumnya ada beberapa kode warna yang umum digunakan,
yaitu:

Merah Bahaya

Kuning Peringatan

Hijau Keamanan

Biru Arahan

18
Kontras warna dari area yang luas

Ketika kita memutuskan kontras Warna area yang luas harus dipilih
warna pada area besar dan luas sehingga memiliki pantulan yang
seperti furnitur, maka harus sama, untuk menghindari area yang
dipertimbangkan secara terpisah luas dari kecerahan kontras, dan
dari area kecil seperti percikan berdekatan, hal ini merupakan
warna yang dimaksudkan untuk faktor penting dalam memastikan
menarik perhatian pada detail ketajaman visual yang baik.
furnitur.

19
Area yang luas dan terdapat benda-benda besar tidak boleh ditutupi oleh warna-warna murni, atau dengan
cat fluoresen, karena hal ini akan menyebabkan retina lokal terlalu banyak, dan menyebabkan produksi
after-image.

Oleh karena itu dinding, partisi, puncak meja dan sebagainya harus dicat dengan warna-warna tak jenuh
dalam warna matt. Karena akan lebih mudah untuk meletakkan material kerja dan memilih yang
diperlukan jika warnanya berbeda dari lingkungan terdekatnya.

Misalnya :

Bahan biru keabu-abuan seperti baja dan logam lainnya tampak bagus dengan latar belakang gading gelap
atau krem terang. Area di sekitar mesin, atau meja kerja, dapat dicat dengan warna-warna dingin dan
netral, dari hijau kuning ke biru pastel.

20
Ide yang baik untuk menyediakan beberapa penangkap mata di
tempat kerja menandai hal-hal seperti pegangan yang lebih
penting, tuas, roda kontrol, kenop dan sebagainya.

Jika eye-catcher kecil, tidak lebih dari beberapa sentimeter


persegi, mereka harus sangat kontras, tidak hanya dalam warna
tetapi juga dalam kecerahan.

Kode warna membuat kontrol lebih mudah ditemukan,


mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencarinya dan
karenanya mengurangi pengalihan perhatian dari pekerjaan itu
sendiri.

21
Warna yang menarik

Warna eye-catching adalah bintik-bintik kecil warna yang sangat kontras


digunakan untuk menarik perhatian dan untuk 'menangkap mata'.

Warna digunakan di alam seperti: stroberi merah di antara dedaunan hijau,


bunga-bunga cemerlang yang menarik serangga dan makhluk lain dengan
kontras warnanya.

Di sisi lain, alam juga menggunakan warna untuk penyembunyian. Hewan liar
yang tak berdaya sering netral dalam warna dan bergabung ke latar belakang
sehingga mereka hampir tidak terlihat.

22
Lanjutan

Mata manusia melihat warna kontras diantara warna kuning dan


hitam karena otak kita menambahkan secara bersama efek warna
dan intensitas.
Bahaya terbesar dalam perencanaan warna dan khususnya
penangkapan cahaya adalah kelebihan cahaya, karena jika terlalu
banyak rangsangan visual dengan warna yang berbeda, maka
seluruh tempat kerja menjadi gelisah dan terganggu.
Effek Psikologis
Warna-warna tertentu
memiliki efek psikologis
khusus.
Efek psikologis juga dapat Efek khusus yang paling
dipengaruhi oleh penting menyangkut
Berdasarkan efek warna-warna di sebuah
psikologis dari warna, jarak, suhu dan efek yang
ruangan, yang dapat diduga pada kondisi
yaitu ilusi optik dan membangkitkan perasaan
fenomena dipicu oleh mental.
suka atau tidak suka.
warna.

24
Lanjutan

Jika pekerjaan yang terjadi di ruangan menuntut


konsentrasi yang ketat, warna harus dipilih dengan


hati-hati untuk menghindari gangguan yang tidak
perlu dan barang-barang yang tidak mengganggu.
Jika ruang kerja sangat besar, itu dapat dibagi

secara visual dengan menggunakan warna yang


berbeda.


25
Musik dan Pekerjaan
Selama berabad-abad music telah digunakan untuk meringankan kerja manusia dan
banyak lagu untuk para pekerja beberapa yang dikenal yaitu lagu the volga
Boatmen.

26
Efek Fisiologis

Rangsangan akustik melewati sepanjang saraf pendengaran


ke sistem aktivasi dan membawa seluruh kesadaran dari
korteks serebral ke dalam keadaan siap untuk bertindak.

Musik yang sangat ritmis, dengan variasi yang jelas dalam


kenyaringan, mempengaruhi otak dengan cara yang serupa,
membawa seluruh organisme ke ‘status tindakan'.

Tingkat pengalihan dan gangguan yang dipicu oleh musik


sangat tergantung pada sifatnya hingga dimana pendengar
merasa nyaman.

27
Industri Penelitian

Pada tahun 1946, Kerr menanyai 666 pekerja di sebuah pabrik AS tentang
bagaimana mereka ingin musik didistribusikan sepanjang hari. Mayoritas
menginginkan musik terus menerus sepanjang hari. Jika harus dibatasi, maka
musik didistribusikan secara merata sepanjang hari. Pertengahan pagi dan
pertengahan sore adalah periode ketika musik disambut dengan baik.
Tampaknya karyawan yang lebih muda dan pekerja wanita lebih menyukai musik
daripada yang lain.

28
Lanjutan

Grandjean (1988) melaporkan penelitian serupa yang


dilakukan di pabrik-pabrik Inggris, Prancis dan Swiss, yang
pada umumnya mengkonfirmasi hasil ini. Setelah ulasan
literatur yang baru terdapat topik tersebut, Kroemer (1994)
mengingatkan bahwa efek 'musik di tempat kerja' sangat
tergantung, tetapi agak tidak terduga.

29
Latar Belakang Musik

Awalnya, musik di tempat kerja berirama,


dengan melodi yang jelas. Para pekerja
mendengarkannya secara sadar dan
kadang-kadang menyenandungkan lagunya.
Ini disebut 'latar belakang atau' wallpaper musik
'atau' muzak ', yang dimaksudkan untuk
mengelilingi seseorang dengan suara yang
menyenangkan.

30
Rekomendasi
Sejauh pengetahuan sekarang berjalan, pertanyaannya apakah musik di tempat kerja adalah hal
yang baik atau tidak, dapat dijawab sebagai berikut.

❖Musik di tempat kerja dapat membantu menciptakan suasana yang menyenangkan namun tidak
mengganggu, hal-hal yang merangsang pekerja.
❖Ketika musik yang dipilih bukan dari jenis latar belakang yang tenang, tetapi tegas atau
membangkitkan semangat, hal dapat itu menarik perhatian atau mendengarkan dengan cermat
dan harus dimainkan hanya untuk sebagian waktu kerja.
❖Musik yang dipilih seperti menggugah perhatianbanyak sehingga dapat mengganggu kerja terus
menerus dan merangsang aktivitas emosional dan fisik.

31
Thanks!
Any questions?

32
KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

KUIS ERGONOMI
zahraaprillia66@gmail.com (not shared) Switch accounts Draft saved

*Required

Soal Ergonomi

Harap dikerjakan sebaik-baiknya dengan jujur dan teliti, terima kasih.

Apa kerugian dari sikap kerja berdiri? *

Terhindarnya sikap yang tidak alamiah

Melengkungnya punggung

Otot kaki cepat lelah

Melembeknya otot perut

Sensitivitas manusia terhadap getaran memiliki batas maksimum yang berada di


frekuensi.. *

24-16000 Hz

12-16 Hz

24-32000 Hz

12-24 Hz

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 1 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Pada intensitas berapakah kebisingan dikatakan dalam skala tenang? *

25-30 dB

40-50 dB

30-40 dB

20-30 dB

Suhu yang baik dalam bekerja dipengaruhi beberapa hal berikut, kecuali: *

Kelembaban udara

Temperatur permukaan sekeliling

Aliran air

Temperatur udara

Berikut ini merupakan keuntungan dari sikap kerja duduk, kecuali? *

Terhindarnya sikap yang tidak alami

Melengkungnya postur tubuh

Mengurangi kelelahan di bagian kaki

Sedikitnya pemakaian energi

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 2 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Kapan ilmu ergonomi pertama kali muncul? *

12 Juni 1949

12 Juli 1949

12 Juli 1948

12 Juni 1948

Pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan
dengan desain tentang sesuatu yang dipakai manusia, merupakan pengertian
dari? *

Ergonomi

Kelelahan

Antropometri

Sistem manusia

Dibawah ini merupakan penyebab nyeri otot, kecuali... *

Cedera fisik akibat latihan

Cedera fisik akibat kerja

Penggunaan otot yang berlebihan

Kecelakaan kerja

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 3 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Suatu proses yang terjadi ketika tubuh mengalami pendinginan yang berlebihan
disebut? *

Berkeringat

Gemetaran

Kelelahan

Kedinginan

Berdasarkan persepsi pengguna, bagaimana kualitas pencahayaan dapat


dikatakan memadai? *

Intensitas pencahayaan redup

Intensitas pencahayaan cukup terang

Intensitas pencahayaan sesuai standar

Intensitas pencahayaan mengikuti kondisi ruangan

Berapakah total jumlah ruas tulang leher sampai tulang ekor? *

20 ruas

22 ruas

30 ruas

33 ruas

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 4 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Perluasan jari pucat, kesemutan, rasa kaku merupakan gejala-gejala yang muncul
pada pekerja yang mengalami gangguan syaraf karena getaran setempat (Hav)
pada stadium.. *

Stadium III

Stadium I

Stadium II

Stadium IV

Suhu normal tubuh manusia berada pada? *

37-38℃

35-38℃

36-37℃

36-38℃

Penurunan fungsi otot karena mengecil, sehingga tidak dapat berkontraksi


adalah.. *

Hernia Cibdominalis

Miasternia Grafis

Atrophy

Hipertrophy

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 5 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Di atas rongga dada terdapat rangka bahu, bahu di bentuk oleh tulang … *

Tulang lengan dan tulang hasta

Tulang selangka dan tulang leher

Tulang pengumpil dan tulang lengan atas

Tulang selangka dan tulang belikat

Apa yang dimaksud dengan kelelahan otot? *

Fenomena yang terjadi ketika tubuh mengalami cidera

Fenomena yang terjadi ketika tubuh mengalami kelelahan

Fenomena yang terjadi ketika seorang karyawan melakukan aktivitas yang terlalu
berat

Fenomena yang terjadi ketika otot mengalami penurunan kinerja

Gangguan yang terjadi akibat adanya penonjolan diantara ruang tulang belakang
disebut dengan? *

Hernia pulposus nukleus

Hernia nukleus

Hernia nukleus pulposus

Hernia pulposus

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 6 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

90 sampai 100 persen dari cahaya terdistribusikan ke bawah menuju area kerja,
merupakan bentuk pencahayaan yang.. *

Langsung

Langsung-tidak langsung

Terlindung

Tidak langsung

Yang termasuk pengelompokkan bidang kajian ergonomik yang secara lengkap


dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979) kecuali.. *

Standarisasi gerak

Antropometri

Biomekanika

Faal kerja

Rangka badan tersusun dari tulang leher sampai tulang ekor. Tulang leher
dibentuk oleh....ruas tulang *

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 7 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Apa keuntungan dari sikap kerja duduk? *

Melembeknya otot perut

Terhindarnya sikap yang tidak alamiah

Bertambahnya pemakaian energi

Melengkungnya punggung

Istirahat yang dilakukan oleh pekerja dengan menyelingi aktivitas kerja dengan
aktivitas lain diluar pekerjaannya disebut.. *

Pauses as part of the nature of the work

Pauses prescribed by management

Disguised pauses

Spontaneus pauses

Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efektif menurut.. *

Keputusan Menteri kesehatan No. 1504 tahun 2002

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 168 tahun 1999

Keputusan Menteri kesehatan No. 1405 tahun 2002

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186 tahun 1999

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 8 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Ikan, Susu dan kuning telur banyak mengandung vitamin? *

Apa saja fungsi dan sasaran ergonomi? *

Comfort, Well-being, Clothing design

Clothing design, Efficiency, Comfort

Comfort, Well-being, Efficiency

Well-being, Clothing design, Efficiency

Istirahat yang dilakukan atas inisiatif pekerja dan biasanya terjadi pada pekerjaan
yang berat merupakan definisi dari jenis istirahat *

Disguised pauses

Spontaneus pauses

Pauses prescribed by management

Pauses as part of the nature of the work

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 9 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Suatu teknik untuk mempelajari, mencatat dan menganalisa tentang beberapa


gerakan bagian badan dari pekerja saat menyelesaikan pekerjaan merupakan
pengertian dari.. *

Standarisasi gerak

Sociotechnical systems

Time and motion study

Faal kerja

Ergonomi berasal dari bahasa yunani yaitu.. *

Ergo dan Namos

Ergon dan Namos

Ergo dan Nomos

Ergon dan Nomos

Antropologi dibagi menjadi.. *

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 10 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Di bawah ini merupakan pekerjaan yang tidak dilakukan dengan posisi duduk.. *

Sopir

Tukang jahit manual

Pengedit film

Pemintal benang

Istirahat yang dilakukan karena adanya waktu untuk menunggu disebut.. *

Disguised pauses

Spontaneus pauses

Pauses as part of the nature of the work

Pauses prescribed by management

Yang dimaksud dengan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah.. *

Penyakit di pergelangan tangan karena saraf yang tertekan dan menimbulkan gejala
nyeri, mati rasa, dan parestesia (kesemutan atau seperti terbakar)

Semua salah

Nyeri di daerah pinggang antara sudut bawah kosta sampai sekitar tulang ekor

Gangguan yang terjadi akibat adanya penonjolan bantalan di antara ruas tulang
belakang

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 11 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Yang bukan merupakan ciri-ciri dari otot polos adalah *

Sifat kerja tidak cepat lelah

Reaksi cepat

Bentuk sel ujungnya meruncing

Reaksi lambat

Apakah peran faal kerja dalam ergonomi? *

Bidang kajian ergonomi yang berkaitan dengan efek psikologis dan suatu pekerjaan
terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lain sebagainya.

Bidang kajian ergonomi yang meneliti energi manusia yang dikeluarkan dalam suatu
pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini adalah untuk perancangan sistem kerja yang
dapat meminimasi konsumsi energi yang dikeluarkan saat bekerja.

Bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh


manusia untuk digunakan dalam perancangan peralatan dan fasilitas sehingga sesuai
dengan pemakainya.

Bidang kajian ergonomi yang erat kaitannya dengan masalah penginderaan manusia,
baik indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.

Gejala yang ditandai dengan pemucatan jari dan menjadi dingin, disebut
sebagai.. *

Gejala penyakit saraf otonom

Gejala sensorineural

Gejala vaskuler

Gejala tremor

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 12 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Jika seseorang ditempatkan pada suatu ruangan dan diberikan temperatur yang
berbeda maka akan terjadi.. *

Pertukaran suhu dingin yang menyatakan kondisi tubuh dalam keadaan tidak
seimbang

Pertukaran panas yang menyatakan kondisi tubuh dalam keadaan seimbang

Pertukaran oksigen yang ada di dalam ruangan

Ketidaknyamanan pekerja

Istirahat yang sudah diatur waktunya oleh perusahaan disebut.. *

Pauses prescribed by management

Pauses as part of the nature of the work

Disguised pauses

Spontaneus pauses

Berikut ini merupakan dampak fisik yang ditimbulkan dari pencahayaan, kecuali: *

Keluhan pegal di daerah mata

Meningkatnya kecelakaan kerja

Kelelahan mental

Kelelahan mata

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 13 dari 14


KUIS ERGONOMI 18/04/22 21.41

Maksimal beban yang dapat diangkat oleh laki-laki dewasa adalah.. *

50 kg

20 kg

30 kg

40 kg

Di bawah ini merupakan fungsi-fungsi dari pencahayaan, kecuali.. *

Menigkatkan kecelakaan kerja

Melihat obyek dengan jelas

Memudahkan pekerjaan

Meningkatkan kesan menyegarkan

Back Next Clear form

Never submit passwords through Google Forms.

This content is neither created nor endorsed by Google. Report Abuse - Terms of Service - Privacy Policy

Forms

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSehxoS0hH56Q0QYSXLVuoRow1gJpCLLm0iMnDsJDou7Zpqp0A/formResponse Halaman 14 dari 14


1. Rangka kepala tediri dari : Tulang-tulang pelindung otak dan tulang tengkorak wajah

2. Satu tulang dahi; 1 tulang belakang kepala; 2 tulang pelipis; 2 tulng ubun -ubun; 2 tulang
baji; dan 2 tulang tapis; merupakan tulang-tulang yang membentuk : Tulang pelindung
otak

3. Tulang leher dibentuk oleh 7 tujuh ruas tulang

4. Merupakan sekumpulan sel sel yang memiliki asal; bentuk; fungsi yang sama dan saling
bekerja sama disebut dengan : Jaringan

5. Rangka bahu dibentuk oleh : Tulang selangka dan tulang belikat

6. Berfungsi melindungi organ penting dibagian kepala; antara lain otak; merupakan
fungsi dari : Tulang rangka kepala (tengkorak)

7. Ikan; susu; dan kuning telur banyak mengandung vitamin : Vitamin D

8. Letak menyusun alat alat dalam seperti dnding / dinding usus dan pembuluh darah;
bentuk ujung meruncing; inti berjumlah satu ditengah; reaksi lambat; sifat kerja tidak
cepat lelah merupakan ciri dari : Otot polos

9. Merupakan penyebab nyeri otot : Biasanya berkaitan dengan tekanan, penggunaan otot
yang berlebihan, atau cedera fisik akibat latihan atau pekerjaan.
Penyebab ini biasanya mudah untuk dikenali dan nyeri cenderung hanya terjadi pada
otot dimana cedera, luka berat, atau penggunaan berlebihan tersebut terjadi.
Nyeri otot dapat disebabkan oleh salah satu atau gabungan dari beberapa kondisi
berikut:
• Penggunaan obat-obatan tertentu seperti statin (untuk mengendalikan kolesterol)
dan inhibitor ACE (untuk mengatur tekanan darah) atau menambah
dosis obat-obatan tersebut
• Cedera yang berulang-ulang
• Sindrom keletihan kronis
• Kram otot
• Dermatomiositis, kondisi otot yang melibatkan peradangan pada otot yang disertai
dengan gatal-gatal pada kulit (peradangan miopati)
• Ketidakstabilan elektrolit, yang disebabkan oleh kekurangan kalsium dan potasium
• Fibromialgia, kondisi yang ditandai dengan nyeri kronis yang menyebar ke seluruh
tubuh; sebuah kondisi yang berkaitan dengan keletihan, sakit kepala, gangguan tidur
dan kecemasan

10. Yang menyebabkan denyut nadi rendah saat kondisi istirahat : Dikarenakan oleh
penyakit jantung, mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati penyakit jantung, tingkat
kebugaran yang baik, kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme).
Dan denyut nadi lemah bisa diakibatkan adanya bekuan darah di lengan atau kaki,
penyakit pembuluh darah, penyakit jantung, dan gagal jantung.
11. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan; tertutup atau terbuka; bergerak atau
tetap; dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber bahaya; merupakan definisi tempat
kerja menurut : pasal 2 (UU Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja

12. merupakan sikap kerja yang ergonomis;


1. MENGHINDARKAN SIKAP YANG TIDAK ALAMIAH DALAM BEKERJA
2. BEBAN STATIS MENJADI SEMINIMAL MUNGKIN
3. PEMBUATAN/PENENTUAN KRITERIA DAN UKURAN BAKU PERALATAN
KERJA (MEJA, KURSI DLL)
4. DILAKUKAN SIKAP BERDIRI DAN DUDUK SECARA BERGANTIAN

13. merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan posisi duduk : juru tik, pekerjaan di
laboratorium, tukang jahit manual atau bertenaga motor listrik (garment), pengedit film,
sopir dan sebagainya.

14. Mengurangi kelelahan; terhindarnya sikap yang tidak alami; berkurangnya energi
termasuk kedalam : keuntungan sikap kerja duduk

15. merupakan posisi kerja berdiri yang benar : Berdiri dengan posisi yang benar dengan
tulang punggung yang lurus dan bobot badan terbagi rata pada kedua tungkai. Selain
itu sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran dan
penempatan mesin-mesin, penempatan alat-alat penunjuk, cara-cara harus melayani
mesin (macam gerak, arah dan kekuatan) (Suma’mur, 1996).

16. Otot perut tidak kendur; sehingga ruas tulang belakang tidak rusak bila mengalami
pembebanan; merupakan keuntungan dari : sikap berdiri

17. yang termasuk kedalam pemenuhan kondisi kerja berdiri adalah :


- Diperlukan mobilitas atau jalan berpindah tempat
- Diperlukan jangkauan tangan yang lebih panjang
- Terjadi kecenderungan mengerahkan tenaga yang besar
- Ruang kerja yang cukup luas untuk selonjor kaki pekerja bila harus duduk
18. Berapakah kemampuan beban yang dapat diangkat oleh wanita dewasa : Wanita dewasa
15-20 kg

19. Kekuatan tubuh saat mengangkat beban dipengaruhi oleh hal hal : ¨ Berat beban ¨
Kelenturan badan ¨ Posisi lengan ¨ Kecepatan proses lifting ¨ Kecenderungan tubuh
bagian atas ke samping ¨ Memutar badan ¨ Ketegangan otot

20. Kegiatan mengangkat dan mengangkut dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
1. Beban yang diperkenankan, jarak angkut dan intensitas pembebanan.
2. Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan yang licin, kasar, naik turun, dll.
3. Ketrampilan bekerja.
4. Peralatan kerja.
5. Ukuran beban yang akan diangkut.
1. merupakan salah satu gangguan akibat mengangkat :

2. Penyakit dipergelangan tangan karena saraf yang tertekan dan menimbulkan gejala

nyeri; mati rasa; dan kesemutan disebut dengan :Carpal tunnel Syndrome (CTS)

slide 99

3. Mengangkat beban terlalu berat; menahan beban berat; terjatuh; posisi duduk yang

salah merupakan faktor penyebab dari : Hernia Nukleus Pulposus

4. Mengangkat beban yang salah; mengangkat beban berat berulang kali; duduk terlalu

lama; paparan getaran merupakan faktor penyebab dari : nyeri pinggang

5. Gangguan yang terjadi akibat adanya penonjolan bantalan diantara ruang tulang

belakang disebut dengan : Hernia Nukleus Pulposus

6. Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan

untuk melaksanakan kegiatan secara efektif; merupakan definisi pencahayaan

menurut: Keputusan menteri kesehatan No. 1405 tahun 2002.

7. Suhu normal tubuh manusia berada pada : 36-37

8. Kebisingan yang dihasilkan oleh suara-suara berintensitas tinggi dalam waktu yang

relatif singkat;misalnya suara ledakan senjata dan alat-alat sejenisnya merupakan:

Kebisingan Impulsif

9. Getaran yang dihantarkan melalui bagian tubuh tenaga kerja yang menopang seluruh

tubuh misal saat kaki berdiri;pantat saat duduk;punggung saat beersandar;getaran ini

mempunyai frekwensi 5-20 Hz adalah: getaran umum (whole body vibration)

10. Gangguan pendengaran yang terjadi ketika saraf pendengaran dari liang telinga yang

menuju otak gagal membawa informasi suara ke otak;disebut dengan: gangguan

pendengaran saraf
1. Mendistribusikan cahaya lampu yang sama ketas dan kebawah. Mereka memantulkan

cahaya dari langit-langit dan permukaan lainnya. Sedikit cahaya dpipancarkan

horizontal; berarti dapat mengurangi silau merupakan jenis penerangan : langsung-

tidak langsung

2. Adalah gangguan induksi panas yang lebih serius. Ciri gangguan ini adalah pening

dan pingsan akibat berada alam lingkungan panas pada waktu yang lama: heat

syncope

3. Pada intensitas berapakah kebisingan dikatakan dalam skala tenang?: 20-30 db

4. Getaran merambat melalui tangan atau lengan dari operator alat yang bergetar. Getara

ini mempunyai frekwensi 20-500 Hz disebut: getaran setempat (hand arm

vibration)

5. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari getaran umum :

- Gangguan aliran darah

- Gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan degeneratif syaraf.

- Gangguan metabolisme/ pencernaan / pertukaran oxygen dalam paru-paru

- Gangguan pada otot atau persendian

6. Fenomena berkurangnya kinerja otot setelah mengalami stres disebut dengan :

kelelahan otot

7. Menurunnya kemampuan kinerja otot disebabkan oleh :

Jika permintaan energi melebihi kekuatan regenerasi dan keseimbangan

metabolisme terganggu, dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan kinerja

otot.

8. Tidak adanya gairah untuk bekerja kembali baik secara fisik mauoun psikis,

segalanya terasa berat dan merasa ngantuk; merupakan gejala dari :

Kelelahan
9. Kelelahan yang diakibatkan oleh terganggunya ritme siang malam dan memulai

periode tidur yang baru disebut dengan :

Kelelahan sirkadian

10. Kelelahan syaraf yaitu

kelelahan yang disebabkan oleh tekanan berlebihan pada salah satu bagian

sistem psikomotor, seperti pada pekerjaan yang membutuhkan keterampilan.


41. Terjadi ketika tidur; memiliki frekuensi kurang dari 4 hz yaitu :
Ritme Delta
42. Gelombang beta yaitu :
Gelombang otak ketika kita sadar seperti biasa. Gelombang beta
menandakan ketika kita merespons dengan cepat dengan apa yang terjadi di
sekitar kita. Yang termasuk dalam gelombang beta adalah pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, dan penilaian.
43. Kelelahan dalam praktek industri disebabkan oleh; kecuali :
• Beberapa kondisi kelelahan yang timbul dari praktik industri bersifat
kronis. Ini adalah kondisi yang disebabkan bukan oleh satu hal yang
terlalu melelahkan tetapi oleh tekanan yang berulang selama beberapa
hari atau bahkan periode yang lebih lama.
• Karena kondisi seperti ini biasanya juga disertai dengan tanda-tanda
kesehatan yang buruk, hal ini dapat disebut juga dengan kelelahan klinis
atau kronis.
• Sebab dan akibat sulit dibedakan dalam kasus-kasus kelelahan klinis.
Penyebabnya mungkin tidak menyukai pekerjaan, tugas langsung atau
tempat kerja, atau sebaliknya ini mungkin menjadi penyebab
ketidaksesuaian pekerjaan atau lingkungan.
• Dalam kondisi ini, gejala-gejalanya terjadi tidak hanya selama periode
stres atau setelahnya tetapi bersifat hampir sepanjang waktu.
44. Kondisi gejala kelelahan ditandai dengan tanda kesehatan yang buruk, terjadi
hampir sepanjang waktu perasaan kelelahan sering terjadi pada pagi hari sebelum bekerja
merupakan ciri :
Kelelahan dalam praktik industri
45. Bertujuan untuk mengukur fungsi yang melibatkan persepsi, interpretasi dan
reaksi motorik :
Tes Psikomotor
46. Berbagai fungsi tubuh manusia dan hewan berfluktuasi dalam siklus 24 jam
disebut dengan :
Ritme Diurnal atau Ritme Sirkadian
47. Saat malam sebagian besar dikurangi dan organisme dipergunakan dengan
penyembuhan dan pembaharuan cadangan energinya disebut dengan :
Circardian Rhythm
48. Selama waktu siang seluruh organ dan fungsinya siap untuk beraksi disebut
dengan :
Circardian Rhythm

49. Bayi dari lahir sampai usia 6 bulan membutuhkan waktu tidur selama :
14-16 jam per hari
KISI-KISI ERGONOMI

50. EEG menunjukan amplitude yang rendah dengan banyak gelombang tetha;
berlangsung selama 1 sampai 7 menit, merupakan : Tahap 1, tahap saat akan tertidur
dan berlangsung selama 1-7 menit.
51. Dibawah ini yang bukan merupakan fungsi tubuh sirkadian adalah : tidur, kesiapan
untuk bekerja, serta banyak proses vegetatif otonom seperti metabolisme, suhu tubuh,
detak jantung, tekanan darah, dan pelepasan hormon.
52. Ritme sirkandian dipengaruhi oleh : penanda waktu ( isyarat lingkungan, terutama
cahaya)
53. Gejala-gejala pada penyakit pada pekerja shift malam, selain kelelahan kronis : 1)
Kelelahan bahkan setelah periode tidur 2)Iritabilita smental 3)Suasana hati depresi
4)Kehilangan vitalitas secara umum dan keengganan untuk bekerja
54. Kehilangan nafsu makan; gangguan tidur; masalah pencernaan merupakan tanda
tanda dari : bentuk Keadaan kelelahan kronis disertai dengan peningkatan tanggung
jawab terhadap gangguan psikosomatis, yang pada pekerja malam.
55. Kerja shift, terutama kerja malam memiliki efek buruk tertentu pada kesehatan
perempuan; perempuan yang bekerja shift lebih mengalami kegelisahan serta
menstruasi yg lebih nyeri; merupakan pernyataan dari : Resiko khusus untuk wanita,
costa 1996
56. Dibawah ini yang tidak benar mengenai antropometri adalah : ini gaada gatau gess
57. Merupakan ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam keadaan diam (statis) untuk
posisi yang telah ditentukan atau standar; disebut dengan : Antropometri
58. Putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki; merupakan contoh dari :
antropometri dinamis
1. Agar terjadi keserasian antara manusia dengan sistem kerja; sehingga menjadikan

tenaga kerja dapat bekerja secara nyaman; baik dan efisien merupakan → tujuan

pendekatan antropometri

2. Benda-benda yang sering dipakai harus di lokasi yang paling mudah diakses dan

dimanfaatkan; merupakan salah satu prinsip antropometri yaitu → Prinsip sering

dipakai, Prinsip menurut Sanders & McCormick (1992) dalam Khotiyal (2004)

3. Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ergos dan Nomos yang berarti → kerja

dan aturan

4. Ergonomi adalah ilmu yang menerapkan kemampuan untuk menerapkan informasi

mengenai faktor manusia, kapasitas dan batas rancangan tugas, system mesin, ruang

hidup dan lingkungan sehingga orang orang dapat tinggal. Bekerja dan bermain dengan

aman, nyaman dan efisien adalah definisi Ergonomi menurut → ANNIS DAN

McCONVILLE (1996)

5. Hari lahir Ergonomi bertepatan pada tanggal → 12 JULI 1949

6. Bidang kajian ergonomi yang berkaitan dengan efek psikologis dan suatu pekerjaan

terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lain sebagainya disebut → Psikologi

kerja

7. Biomekanika adalah → yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan

mekanisme tubuh dalam melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot

manusia dalam bekerja dan sebagainya

8. Bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia

untuk digunakan dalam perancangan peralatan dan fasilitas sehingga sesuai dengan

pemakainya adalah bidang → Antropometri

9. Yang bukan tujuan dari Ergonomi adalah →

- Menghindari terjadinya kecelakaan kerja


- Dalam rangka efisiensi kerja

- Untuk kepentingan kesejahteraan

- Pembebanan rendah-hasil besar

- Penyesuaian alat dan lingkungan kerja

- Pencegahan sakit dan kecelakaan kerja


Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3PA18 | Ergonomi | MARIA CHRISNATALIA /
Minggu 6 Ergonomi (Kerja Dan Keletihan)
/
Kuis M6 Ergonomi ( Kerja Dan Keletihan)

Started on Thursday, 7 April 2022, 9:56 AM


State Finished
Completed on Thursday, 7 April 2022, 9:59 AM
Time taken 2 mins 46 secs
Marks 6.00/9.00
Grade 66.67 out of 100.00

Question 1 Jenis kelelahan ini adalah disebabkan oleh bagian dari ritme siang-malam dan memulai periode tidur yang baru, ini jenis
Complete kelelahan….
Mark 1.00 out of
1.00 Select one:
a. Kelelahan sirkadian

b. Kelelahan mata

c. Kelelahan tubuh secara umum

d. Kelelahan mental

Question 2 Jenis kelelahan ini adalah disebabkan oleh pekerjaan intelektual, ini jenis kelelahan….
Complete

Mark 0.00 out of Select one:


1.00
a. Kelelahan mata

b. Kelelahan sirkadian

c. Kelelahan mental

d. Kelelahan tubuh secara umum

Question 3 Proses mempercepat fungsi penyembuhan dengan mencerna lebih banyak makanan dan menganti energi yang telah
Complete hilang. Ini adalah penjelasan dari…
Mark 0.00 out of
1.00 Select one:
a. Fungsi vegetative

b. Adrenaline

c. Ergotropic setting

d. Trophotropic setting

Question 4 Penurunan kinerja otot setelah stres dalam fisiologi dan ditandai tidak hanya oleh berkurangnya kekuatan tetapi juga oleh
Complete gerakan yang lebih lambat. Ini merupakan pengertian dari …
Mark 1.00 out of
1.00 Select one:
a. Kelelahan

b. Kerinduan

c. Kelelehan

d. Kelelahan otot
Question 5 Sistem ini berfungsi sebagai bagian yang berperan dalam kebahagiaan, emosi, dan motivasi. Selain itu tingkat aktivitas
Complete pada pada cerebral cortex dan segala yang berkaitan dengan itu pada seluruh organisme, akan terpengaruh dengan apa
Mark 1.00 out of yang terjadi pada sistem limbik. Ini merupakan system sensorik…
1.00

Select one:
a. Penghambat

b. Aferen

c. Limbik dan tingkat aktivitas

d. Fungsi vegetatif

Question 6 Meningkatnya sensitivitas yang menyebar dari sistem aktivasi ke semua bagian tubuh seperti otak, anggota sistem
Complete koordinasi, dan organ dalam sampai seluruhnya siap untuk melakukan kegiatan yang mengkonsumsi energi besar. Ini
Mark 0.00 out of adalah penjelasan dari…
1.00

Select one:
a. Fungsi vegetative

b. Trophotropic setting

c. Adrenaline

d. Ergotropic setting

Question 7 Kondisi hilangnya efisiensi dan kecenderungan untuk melakukan suatu usaha dalam bekerja, ini merupakan pengertian
Complete dari…
Mark 1.00 out of
1.00 Select one:
a. Kelelehan

b. Kelelahan

c. Kelelahan otot

d. Kerinduan

Question 8 Jenis kelelahan ini adalah disebabkan oleh kelebihan fisik seluruh organisme, ini jenis kelelahan….
Complete

Mark 1.00 out of Select one:


1.00
a. Kelelahan mata

b. Kelelahan sirkadian

c. Kelelahan mental

d. Kelelahan tubuh secara umum

Question 9 Sumber rangsangan lain untuk sistem pengaktif retikular adalah aliran rangsangan aferen dari organ-organ indera. Setiap
Complete impuls kuat yang berasal dari telinga, mata atau saraf menyampaikan rasa sakit dapat menaikkan level aktivitas reticular
Mark 1.00 out of dalam sekejap. Ini merupakan system sensorik…
1.00

Select one:
a. Aferen

b. Fungsi vegetatif

c. Limbik dan tingkat aktivitas

d. Penghambat

Materi Working Hours and eating habits


◄ file materi Kerja Dan Keletihan Jump to...
& night work and shift work ►
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3PA18 | Ergonomi | MARIA CHRISNATALIA
/
M7 Working Hours and eating habits & night work and shift work /
SOAL M7

Started on Thursday, 14 April 2022, 10:17 AM


State Finished
Completed on Thursday, 14 April 2022, 10:22 AM
Time taken 4 mins 48 secs
Marks 6.00/6.00
Grade 10.00 out of 10.00 (100%)

Question 1 Di Eropa Berapa lama waktu jam kerja umum dalam seminggu yang sudah dipraktikkan di beberapa industri dan kantor?
Correct

Mark 1.00 out of Select one:


1.00
a. 30 jam 

b. 45 jam

c. 40 jam

d. 50 jam

The correct answer is: 30 jam

Question 2 Terdapat empat jenis istirahat, salah satunya adalah Istirahat yang dilakukan karena adanya waktu untuk menunggu.
Correct Misal, menunggu mesin menyelesaikan suatu pekerjaan/ menunggu pembeli datang. Ini adalah jenis istirahat apa?
Mark 1.00 out of
1.00 Select one:
a. Disguised pauses

b. Pauses as part of the nature of the work 

c. Pauses prescribed by management

d. Spontaneous pauses

The correct answer is: Pauses as part of the nature of the work

Question 3 Terdapat empat jenis istirahat, salah satunya adalah Istirahat yang dilakuakan pekerja dengan menyelingi aktivitas kerja
Correct dengan aktivitas lain diluar pekerjaannya. Ini adalah jenis istirahat apa?
Mark 1.00 out of
1.00 Select one:
a. Disguised pauses 

b. Pauses prescribed by management

c. Spontaneous pauses

d. Pauses as part of the nature of the work

The correct answer is: Disguised pauses

1
Online
Question 4 Terdapat empat jenis istirahat, salah satunya adalah Istirahat yang dilakukan atas inisiatif pekerja, biasanya terjadi pada
Correct pekerjaan yang berat. Ini adalah jenis istirahat apa?
Mark 1.00 out of
1.00 Select one:
a. Spontaneous pauses 

b. Pauses prescribed by management

c. Disguised pauses

d. Pauses as part of the nature of the work

The correct answer is: Spontaneous pauses

Question 5 Berapa lama waktu jam kerja umum dalam seminggu?


Correct

Mark 1.00 out of Select one:


1.00
a. 30 jam

b. 50 jam

c. 45 jam

d. 40 jam 

The correct answer is: 40 jam

Question 6 Terdapat empat jenis istirahat, salah satunya adalah Istirahat yang sudah diatur waktunya. Misal ketika istirahat makan
Correct siang atau coffee break. Ini adalah jenis istirahat apa?
Mark 1.00 out of
1.00 Select one:
a. Spontaneous pauses

b. Disguised pauses

c. Pauses prescribed by management 

d. Pauses as part of the nature of the work

The correct answer is: Pauses prescribed by management

◄ silahkan di cek untuk soal minggu lalu Jump to...

1
Online
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3PA18 | Ergonomi | MARIA CHRISNATALIA /
PENYAKIT AKIBAT KERJA /
QUIS M13

Started on Thursday, 7 July 2022, 12:21 PM


State Finished
Completed on Thursday, 7 July 2022, 12:24 PM
Time taken 3 mins 10 secs

Question 1 Pengertian penyakit akibat kerja ialah…


Correct

Marked out of Select one:


1.00
a. Hindari penggunaan cat mengkilap terhadap mesin-mesin, meja, kursi, dan tempat kerja

b. Penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap didalam
paru-paru.

c. Gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah karena aktivitas kerja atau
kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan 

d. Bahan penyebab penyakit mudah diidentifikasi, diukur, dan dikontrol.

The correct answer is: Gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah karena
aktivitas kerja atau kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan

Question 2 Pneumoconiosis adalah ……


Correct

Marked out of Select one:


1.00
a. Hindari penggunaan cat mengkilap terhadap mesin-mesin, meja, kursi, dan tempat kerja

b. Penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap didalam
paru-paru. 

c. Gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah karena aktivitas kerja atau
kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan

d. Bahan penyebab penyakit mudah diidentifikasi, diukur, dan dikontrol.

The correct answer is: Penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau
mengendap didalam paru-paru.

Question 3 Salah satu faktor yang membuat penyakit mudah dicegah, ialah …. :
Correct

Marked out of Select one:


1.00
a. Bahan penyebab penyakit mudah diidentifikasi, diukur, dan dikontrol. 

b. Hindari penggunaan cat mengkilap terhadap mesin-mesin, meja, kursi, dan tempat kerja

c. Gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah karena aktivitas kerja atau
kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan

d. Penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap didalam
paru-paru.

The correct answer is: Bahan penyebab penyakit mudah diidentifikasi, diukur, dan dikontrol.
Question 4 Salah satu upaya perbaikan penggunaan pencayaan di tempat kerja menurut Granjen, menyarankan system desain
Correct pencahayaan seperti apa….
Marked out of
1.00 Select one:
a. Bahan penyebab penyakit mudah diidentifikasi, diukur, dan dikontrol.

b. Penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap didalam
paru-paru.

c. Hindari penggunaan cat mengkilap terhadap mesin-mesin, meja, kursi, dan tempat kerja 

d. Gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah karena aktivitas kerja atau
kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan

The correct answer is: Hindari penggunaan cat mengkilap terhadap mesin-mesin, meja, kursi, dan tempat kerja

Question 5 Terdapat beberapa golongan penyebab penyakit akibat kerja, salah staunya adalah bising, radiasi, suku ekstrem termasuk
Correct ke dalam golongan…
Marked out of
1.00 Select one:
a. Kimiawi

b. Biologic

c. Psikososial

d. Fisik 

The correct answer is: Fisik

Question 6 Terdapat beberapa golongan penyebab penyakit akibat kerja, salah staunya adalah bakteri dan virus termasuk ke dalam
Correct golongan…
Marked out of
1.00 Select one:
a. Kimiawi

b. Fisik

c. Biologic 

d. Psikososial

The correct answer is: Biologic

Question 7 Terdapat beberapa golongan penyebab penyakit akibat kerja, salah staunya adalah uap, gas dan larutan termasuk ke
Correct dalam golongan…
Marked out of
1.00 Select one:
a. Kimiawi 

b. Fisik

c. Psikososial

d. Biologic

The correct answer is: Kimiawi

◄ HAZARD DAN RESIKO DITEMPAT KERJA Jump to...


Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 1
INTRODUCTION.................................................................................................... 2
A.Definisi Ergonomi ......................................................................................... 2
B. Sejarah dan Peranan Psikologi dalam Ergonomi ........................................... 2
C. Konsep Dasar Ergonomi ................................................................................ 2
D.Ilmu yang Berperan dalam Ergonomi............................................................ 3
E. Sasaran dan Tujuan Ergonomi ....................................................................... 4
F. Masalah dalam Ergonomi .............................................................................. 5
OTOT & RANGKA ................................................................................................ 7
A.Kerangka dan Sambungan Kerangka............................................................. 7
B. Sumber Energi Otot ....................................................................................... 9
C. Beban Otot Saat Bekerja .............................................................................. 10
D.Jaringan Penghubung Otot........................................................................... 11
E. Sakit Nyeri Otot serta Dampak Fisik & Psikologis ..................................... 13
F. Menghitung Denyut Nadi ............................................................................ 14
G.Oxygen Consumption ................................................................................... 15
H.Pengukuran Fisik (Body Map) & Psikologis dari Kerja .............................. 15
POSISI KERJA ..................................................................................................... 17
A.Aktivitas di Tempat Kerja ........................................................................... 17
B. Sikap Kerja Ergonomis ................................................................................ 20
KONDISI LINGKUNGAN KERJA DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI .............................................................................................. 21
A.Pencahayaan ................................................................................................ 21
B. Suhu ............................................................................................................. 27
C. Kebisingan ................................................................................................... 34
D.Getaran ......................................................................................................... 38

1
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

INTRODUCTION
A. Definisi Ergonomi
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ergos yang berarti kerja
dan nomos yang berarti aturan. Ergonomi merupakan sebuah ilmu yang
mempelajari interaksi antara individu dengan object yang digunakan dan
bagaimana objek tersebut dapat berfungsi pada lingkungan mereka (Pulat).
Studi dari kemampuan manusia dan karakteristik yang memengaruhi
perancangan peralatan dan sistem kerja (Corlet dan Clark, dalam kuswana
2016).
Menurut Annis dan McConville (1996) ergonomi adalah kemampuan
untuk menerapkaninformasi mengenai faktor manusia, kapasitas dan batas
rancangan tugas, sistem mesin, ruang hidup dan lingkungan sehingga orang
orang dapat tinggal, bekerja dan bermain dengan aman, nyaman dan efesien.

B. Sejarah dan Peranan Psikologi dalam Ergonomi


Taylor dan Garvey (1966): Time and motion study (suatu teknik untuk
mempelajari, mencatat dan menganalisa tentang beberapa gerakan bagian
badan dari pekerja pada saat menyelesaikan pekerjaan)
Gilbreth, standardisasi gerak sociotechnical systems (Pendekatan
desain kerja yang kompleks yang mengakui interaksi antara orang-orang dan
teknologi di tempat kerja. (Hari lahir Ergonomi: 12 Juli 1949)

C. Konsep Dasar Ergonomi


1. Why is ergonomic?
Pekerjaan yang tidak ergonomis menyebabkan ketidaknyamanan,
biaya tinggi, penurunan performa kurang efisiensi penurunan daya
kerja dan menimbulkan kecelakaan.
2. Where is ergonomi applied?
Diterapkan dimana saja, bisa di rumah, di tempat kerja, di
perjalanan, dan lain-lain.

2
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

3. When is ergonomic?
Diterapkan kapan saja selama 24 jam.
4. Who must apply ergonomics?
Setiap individu maupun kelompok dari usia bayi sampai dewasa.
5. How is ergonomics applied?
Semua disiplin ilmu.

D. Ilmu yang Berperan dalam Ergonomi


Pengelompokkan bidang kajian ergonomi yang secara lengkap
dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979) adalah sebagai
berikut:
1. Faal Kerja
Bidang kajian ergonomi yang meneliti energi manusia yang
dikeluarkan dalam suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini adalah
untuk perancangan sistem kerja yang dapat meminimasi konsumsi
energi yang dikeluarkan saat bekerja.
2. Antropometri
Bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan pengukuran
dimensi tubuh manusia untuk digunakan dalam perancangan peralatan
dan fasilitas sehingga sesuai dengan pemakainya.
3. Biomekanika
Bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan mekanisme
tubuh dalam melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot
manusia dalam bekerja dan sebagainya.
4. Penginderaan
Bidang kajian ergonomi yang erat kaitannya dengan masalah
penginderaan manusia, baik indera penglihatan, penciuman, perasa dan
sebagainya.

3
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

5. Psikologi kerja
Bidang kajian ergonomi yang berkaitan dengan efek psikologis
dan suatu pekerjaan terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan
lain sebagainya.

E. Sasaran dan Tujuan Ergonomi


1. Sasaran

2. Tujuan
 Menghindari terjadinya kecelakaan kerja
 Dalam rangka efisiensi kerja
 Untuk kepentingan kesejahteraan
 Pembebanan rendah hasil besar
 Penyesuaian alat dan lingkungan kerja
 Pencegahan sakit dan kecelakaan kerja
3. Mengapa standard dibutuhkan:
 Hemat dalam usaha manusia
 Meningkatkan kualitas kehidupan manusia
 Keselamatan kerja
 Kesehatan pekerja
 Kenyamanan bekerja

4
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

 Proteksi lingkungan
 Mengatasi hambatan budaya
 Keuntungan ekonomis

F. Masalah dalam Ergonomi


1. Anthropometri: The study of human body dimensions
 Clothing design
 Workspace design
 Environment design
 Design of equipment, tools and machinery
 Consumer product design
2. Kognisi
 Selalu ada bila informasi harus diproses pada waktu bekerja
 Kerja kantor membutuhkan kerja mental yang banyak
 Selalu mempunyai efek terhadap fisiologi dan psikologi dari
pekerja
 Kognisi juga berkaitan dengan: vigelance, attention, boredom,
mental workload
3. Muskuloskeletal
Cedera pada otot, saraf, tendon, ligamen, sendi, tulang rawan atau
cakram tulang belakang. Biasanya diakibatkan oleh setiap peristiwa
sesaat atau akut (seperti slip, perjalanan, atau jatuh), selain itu
mencerminkan perkembangan yang lebih bertahap atau kronis.
4. Cardiovasculer
Disebut juga sakit jantung. Dipicu oleh banyak hal, salah satunya
kelelahan kerja. Kelelahan kerja adalah kondisi tubuh akibat
berkurangnya energi atau kekuatan akibat kerja yang berlebihan,
kurang tidur, khawatir, olah raga terlalu keras. Kondisi tubuh yang
kelelahan, kemudian diiikuti dengan pola makan dan pola hidup yang

5
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

buruk, seperti merokok, begadang, mengkonsumsi kopi maka akan


semakin memperberat kerja dari jantung,
4. Gangguan Psikomotor
a. Stres ringan
Tidak mampu beradaptasi dengan cepat, baik dengan
pekerjaan mupun lingkungan kerjanya.
b. Gangguan kecemasan
Gangguan mental yang sering terjadi pada karyawan baru.
Terjadi karena suasana tempat kerja yang baru dan asing yang
belum dikenal oleh karyawan tersebut. Akan berakibat fatal jika
tidak segera ditangani.
c. Depresi
Gangguan mental yang terjadi akibat dari berbagai tekanan
yang dijalani. Awaslnya dalam kapasitas ringan, diawali dengan
gangguan kecemasan, namun lama kelamaan jika didiamkan
begitu saja maka akan menimbulkan depresi.
d. Bipolar
Sulit mengatur suasana hatinya, dapat menimbulkan
tekanan pada psikologisnya. Butuh penanganann khusus, dengan
menemui psikiater.
e. Insomia
Sulit tidur, terjadi karena perasaan cemas, terlalu banyak
berfikir mengenai pekerjaanya (beban pekerjaan yang berat),
lingkungan pekerjaannya.

6
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

OTOT & RANGKA


A. Kerangka dan Sambungan Kerangka
1. Bagian Rangka
Bayi yang baru lahir mempunyai lebih dari 300 bagian tulang,
tetapi kebanyakan adalah tulang dewasa. Jumlah tulang pada manusia
dewasa menjadi 206 tulang keras. Tulang manusia dewasa terbentuk
dari sel hidup yang dikelilini oleh mineral dan zat lentur disebut
kolagen. Rangka manusia dikelompokkan dalam tiga kelompok.
a. Rangka kepala (tengkorak)
Rangka kepala dikenal dengan nama tengkorak. Rangka
tulang kepala berbentuk bular, disusun oleh tulang-tulang yang
berbentuk pipih. Tulang-tulang ini bersatu membentuk sendi
tetapi tidak dapat digerakkan. Tulangnya keras yang berguna
untuk melindungi otak. Otak merupakan bagian tubuh manusia
yang amat penting dan sangat lunak.
Rangka kepala (tengkorak) meliputi tulang-tulang
pelindung otak dan tulang
tengkorak wajah. Nama-
nama tulang pelindung
otak yaitu meliputi 1
tulang dahi, 1 tulang
belakang kepala, 2 tulang
pelipis, 2 tulang ubun-
ubun, 2 tulang baji, dan 2
tulang tapis.
b. Rangka badan
Rangka badan tersusun mulai dari tulang leher sampai
tulang ekor. Tulang leher dibentuk oleh tujuh ruas tulang.

7
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

Tulang leher bersambungan dengan


tulang punggung hingga tulang ekor. Tulang
punggung hingga tulang ekor dibentuk oleh 26
ruas tulang. Jadi, jumlah ruas tulang leher
sampai tulang ekor adalah 33 ruas tulang yang
disebut juga tulang belakang.
Pada bagian depan, tulang-tulang rusuk
melekat ke tulang dada. Tulang rusuk terdiri atas 7 pasang rusuk
sejati, 3 pasang rusuk
palsu, dan 2 pasang rusuk
melayang. Tulang dada
terdiri atas tiga bagian,
yaitu tangkai atau hulu,
badan, dan taju pedang.
Tulang rusuk dan tulang
dada membentuk tulang
dada.
Di atas
rongga dada
terdapat rangka
bahu. Bahu
dibentuk oleh
tulang selangka dan tulang belikat. Di badan bagian bawah
terdapat ragka pinggul (gelang panggul). Gelang panggul
(pinggul) dibentuk oleh tulang pinggul dan tulang kemaluan.
c. Rangka anggota gerak
Rangka anggota gerak terdiri dari
anggota gerak atas dan anggota gerak bawah.
Anggota gerak atas disebut juga dengan lengan
(tangan). Anggota gerak bawah disebut juga
kaki. Rangka lengan dibentuk atas tulang

8
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan


tangan, telapak tangan, dan jari tangan.
Rangka anggota gerak bawah
(kaki) dibentuk oleh tulang paha,
tulang tempurung lutut, tulang betis,
tulang kering, tulang pergelangan kaki,
tulang telapak kaki, dan tulang jari
kaki. Tulang manusia yang terbesar
adalah tulang paha.
2. Fungsi Rangka
Satu bagian tubuh manusia berhubungan dengan bagian tubuh
lainnya. Bagian tubuh yang satu mendukung kerja bagian tubuh yang
lain. Fungsi rangka manusia berkaitan erat dengan bagian tubuh lain.
a. Tulang rangka kepala
Tengkorak berfungsi untuk melindungi organ penting di
bagian kepala, yaitu otak. Apabila kepala terbentur, maka otak
akan terlindung dari kerusakan karena ada tulang tengkorak.
b. Tulang rangka badan
Susunan tulang yang disebut dengan bagian rangka badan
pada rangka manusia adalah mulai dari leher sampai panggul.

B. Sumber Energi Otot


1. Peran gizi pada kerja otot
 Glukoa: paling penting untuk suplai energi pada kerja berat fisik
 Lemak & protein: Penting untuk suplai energi pada kerja moderat
 Protein: Penting untuk suplai pada kerja otak.
2. Makanan bergizi dan olahraga
Kesehatan tulang berkaitan erat dengan mutu makanan. Makanan
yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan adalah makanan yang
banyak mengandung vitamin D, kalsium, dan fosfor. Vitamin D banyak
terdapat pada susu, ikan, dan kuning telur. Kalsium banyak terdapat

9
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

pada susu, kacang-kacangan, ikan, dan buah-buahan. Fosfor banyak


terdapat pada kacang-kacangan, ikan, dan jagung.
Olahraga teratur juga dapat memperkuat struktur tulang. Akan
tetapi, lebih baik jika terkena sinar matahari pagi hari, sekitar pukul 7
pagi. Karena sinar matahari membantu proses pengubahan provitamin
D menjadi vitamin D.
Jadi, untuk membentuk rangka yang baik, kita perlu makan
makanan yang bergizi, memperlakukan tubuh dengan sikap yang benar,
memperoleh cukup sinar matahari pagi, tidak mengangkat beban berat
yang melebihi kemampuan ubuh, dan olahraga yang teratur. Makanan
bergizi merupakan salah satu cara dari banyak cara yang dapat
ditempuh untuk menjaga kesehatan rangka tubuh.

C. Beban Otot Saat Bekerja

1. Kekuatan otot
 Tergantun dari banyaknya serta
 Kekuatan maksimum serat otot 0.3-0.4N/mm2 (1 kg = 10 N) dari
cross-section dapat mengangkat beban 3-4 kg.
 Wanita dengan latihan yang sama dengan pria dapat mencapai
30% kekuatan pria.
 Kekuatan paling besar pada saat permulaan kontraksi (relax).

10
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

2. Cara kerja otot sinergis dan antagonis


a. Otot sinergis
Otot ini sering disebut dengan otot protagonis yang ketika
berkontraksi menimbulkan gerak searah. Misalnya, yakni otot
yang menyebabkan telapak tangan dapat menengadah dan
menelungkup. Otot ini melibatkan dua otot atau lebih yang dapat
bekerja sama dengan satu tujuan.
Dengan demikian, otot tersebut berkontraksi dan
berelaksasi bersama-sama. Anda dapat menemui jenis otot ini
pada saat Anda menarik napas, karena pada saat menarik napas,
otot atara tulang rusuk dapat mengembang dan berelaksasi secara
bersama-sama.
b. Otot antagonis
Otot antagonis adalah
dua otot atau lebih yang
tujuan kerjanya berlawanan.
Jika otot pertama
berkontraksi, yang lainnya
berelaksasi, ini menyebabkan tulang tertarik atau terangkat.
Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang lain
berkontraksi akan menyebabkan tulang ke posisi semula.
Dengan demikian, otot ini bekerja ketika Anda meluruskan
atau membengkokkan tangan, menggerakkan tangan mendekati /
menjauhi tubuh, menurunkan & mengangkat tangan.

D. Jaringan Penghubung Otot


Jaringan adalah sekumpuln sel-sel yang memiliki asal, bentuk, dan
fungsi yang sama dan saling bekerja sama. Pada manusia dan hewan, terdapat
beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan
jaringan saraf.

11
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

Jaringan otot meliputi 40-50% berat badan. Otot dapat berkontraksi


yang kemudian akan menggerakan tulang sehingga menghasilkan erak. Oleh
sebab itu otot disebut sebagai alat gerak aktif, sedangkan rangka disebut alat
gerak pasif. Otot dibedakan menjadi 3, yaitu otot lurik/rangka, otot polos, dan
otot jantung.

Ciri otot polos:


 Letak menyusun alat-alat dalam misalnya dinding usus dan pembuluh
darah
 Bentuk sel ujungnya meruncing, inti berjumlah 1 di tengah
 Kontrol syaraf otot tak sadar (kontraksi tidak dikontrol oleh sistem saraf
sadar)
 Reaksi lambat
 Sifat kerja tidak cepat lelah
Ciri otot rangka/lurik:
 Letak menyusun otot yang melekat pada tulang rangka
 Bentuk sel bulat memanjang, ada banyak inti terletak di tepi
 Kontrol saraf otot sadar (kontraksi dikontrol oleh sistem saraf sadar)
 Reaksi cepat
 Sifat kerja cepat lelah
Ciri otot jantung:
 Letak menyusun otot yang melekat pada dinding jantung
 Bentuk sel bulat memanjang dengan ujung bercabang, ada banyak inti
terletak di tengah

12
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

 Kontrol saraf otot tak sadar


 Reaksi lambat
 Sifat kerja tidak cepat lelah

E. Sakit Nyeri Otot serta Dampak Fisik & Psikologis


Nyeri otot adalah nyeri yang timbul pada otot. Nyeri otot memiliki
nama klinis Mialgia. Karena semua bagian tubuh memiliki otot, kondisi ini
cukup umum untuk terjadi. Faktanya, semua orang pernah mengalami kondisi
ini paling tidak satu kali seumur hidup mereka.
Kondisi ini biasanya mengenai lebih dari satu otot pada satu waktu serta
memiliki tingkatan yang beragam, dari ringan hingga parah. Nyeri otot
biasanya sembuh dalam beberapa hari, meskipun beberapa kondisi baru bisa
sembuh setelah beberapa bulan. Kondisi ini dapat terjadi di semua bagian
tubuh, namun beberapa bagian di mana kondisi ini lebih umum terjadi adalah
leher, punggung, kaki, dan tangan.
1. Penyebab
Nyeri otot biasanya berkaitan dengan tekanan, penggunaan otot
yang berlebihan, atau cedera fisik akibat latihan atau pekerjaan.
Penyebab ini biasanya mudah untuk dikenali dan nyeri cenderung
hanya terjadi pada otot di mana cedera, luka berat, atau penggunaan
berlebihan tersebut terjadi.
Nyeri otot disebabkan oleh salah satu atau gabungan dari
beberapa kondisi berikut ini:
 Pengunaan obat tertentu (untuk mengendalikan kolesterol) dan
inhibitor ACE (untuk menghantar tekanan darah) atau menambah
dosis obat tersebut.
 Cedera berulang
 Sindrom keletihan kronis
 Kram otot

13
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

 Dermatomiositis: Kondisi otot yang melibatkan peradangan pada


otot yang diertai dengan gatal pada kulit (peradangan miopati)
 Ketidakstabilan elektrolit: Disebabkan oleh kekurangan kalsiem
dan potasium.
 Fibromialgia: Kondisi yang ditandai dengan nyeri kronis yang
menyebar ke seluruh tubuh. Sebuah kondisi yang berkaitan
dengan keletihan, sakit kepala, gangguan tidur dan kecemaasan
2. Dampak psikologis (gangguan psikomatis)
Gangguan psikomatik dapat diartikan sebagai reaksi jiwa pada
fisik (soma). Menurut American Psychosomatic Society (2005),
gangguan psikosomatik berasal dari bahasa Yunani (Psyche=jiwa;
soma=fisik), sehingga diartikan sebagai hubungan fisik dan jiwa. Ada
hubungan yang sangat erat antara faktor fisik, psikologis, dan sosial
terhadap perjalanan suatu penyakit.
Sebuah penyakit dapat muncul akibat banyak faktor. Penyakit
dapat muncul sebagai akibat faktor lingkungan atau sosial. Penyakit
dapat muncul juga akibat faktor genetik dan keturunan. Berbagai faktor
tersebut akan berinteraksi dengan kompleks.
Faktor psikologis dapat diartikan sebagai pencetus munculnya
suatu gangguan fisik, misalnya gangguan tidur akibat kecemasa, nyeri
otot tengkuk akibat stress atau diare dan nyeri ulu hati akibat ketakutan.

F. Menghitung Denyut Nadi


Memeriksa denyut nadi bisa menjadi tanda apakah jantung bekerja
dengan baik atau tidak. Denyut nadi adalah beberapa kali arteri (pembuluh
darah bersih) mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respon
terhadap detak jantung. Jumlah denyut nadi sama dengan detak jantung. Ini
karena kontraksi detak jantung menyebabkan peningkatan tekanan darah dan
denyut nadi di arteri. Mengukur denyut nadi sama artinya dengan mengukur
detak jantung.

14
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

Jumlah denyut nadi seseorang bisa berbeda dari orang lain. Denyut nadi
rendah biasanya terjadi ketika kita sedang beristirahat. Denyut nadi manusia
rata-rata sekitar 60-100x per menit, semakin sehat seseorang, semakin rendah
denyut nadinya.
Denyut nadi yang ceat dapat disebabkan oleh aktivitas olahraga,
anemia, mengonsumsi obat, stimulant (kafein, amfetamin, pil diet, rokok),
alkohol, menderita demam atau beberapa jenis penyakit jantung, serta
kelenjar tiroid yang terlalu aktif, dan stres.
Sedangkan denyut nadi rendah saat istirahat bisa dikarenakan oleh
penyakit jantung, mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati penyakit
jantung, tingakt kebugaran yang baik, kelenjar tiroid kurang aktif
(hipotiroidisme). Dan denyut nadi lemah bisa diakibatkan adanya bekuan
darah di lengan atau kaki, penyakit pembuluh darah, penyakit jantung, dan
gagal jantung.
Cara mengukur denyut nadi adalah dengan meletakkan dan menekan
ujung jari telunjuk dan jari tengah pada pangkal ibu jari di pergelangan
tangan, lipat belakang lutut, lipat paha, atau cekungan leher depan / sisi batang
tenggorokan. Perhatikan jarum detik jam dan hitung denyut selama 15 detik.
Kalikan 4.

G. Oxygen Consumption
Peran oksigen pada kerja otot ada 2, yaitu aerobik (di mana oksigen
masih tersedia / dynamic effort) dan anaerobik (di mana terdapat kekurangan
oksigen, tidak ada energi, lelah / pegal, dan lemas / static effort)

H. Pengukuran Fisik (Body Map) & Psikologis dari Kerja


Nordic body map adalah sistem pengukuran keluhan sakit pada tubuh
yang dikenal muskuloskeletal. Sebuah sistem musculoskeletal (sistem gerak)
adalah sistem organ yang memberikan hewan dan manusia kemampuan untuk
bergerak menggunakan sistem otot dan rangka. Sistem muskuloskeletal
menyediakan bentuk, dukungan, stabilitas, dan gerakan tubuh.

15
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

Metode nordic body map merupakan metode yang digunakan untuk


menilai tingkat keparahan atas terjadinya gangguan atau cedera pada otot
skeletal.
Dalam aplikasinya, nordic body map dengan menggunakan lembar
kerja berupaka peta tubuh (body map) merupakan cara yang sangat sederhana,
mudah dipahami, murah, dan memerlukan waktu yang sangat singkat (5
menit) per individu. Pengukuran gangguan otot skeletas dengan kuesioner
nordic body map sebaiknya digunakan untuk menilai tingkat keparahan
gangguan otot skeletal individu dalam kelompok kerja yang cukup banyak
atau kelompok sampel yang dapat merepresentasikan populasi secara
keseluruhan.

16
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

POSISI KERJA
A. Aktivitas di Tempat Kerja
1. Di Industri
Tempat kerja merupakan suatu tempat yang dapat menciptakan
interaksi antara manusia dengan alat-alat, mesin, dan bahan dengan
objek pekerjaan yang bertujuan menghasilkan suatu produk.
Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan tertutup atau
terbuka, bergerak atau tetap, di mana tenaga kerja bekerja atau yang
sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan di mana
terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya. Sebagaimana diperinci
dalam pasal 2 (UU nomor 1 tahun 1970) tentang keselamatan kerja.
Setiap jenis pekerjaan memiliki karakteristik yang sangat beragam, hal
ini terkait dengan hasil yang diharapkan dan faktor-faktor penunjang seperti
peralatan yang disiapkan.
2. Sikap kerja duduk
Beberapa jenis pekerjaan ada yang harus dilayani oleh pekerja
dengan posisi duduk seperti juru tik, pekerjaan di laboratorium, tukang
jahit maual, atau bertenaga motor listrik (garment), pengedit film, sopir,
dan sebagainya.
Posisis duduk atau bekerja dengan duduk ada beberapa
persyaratannya, yaitu:
 Terasa nyaman selama melaksanakan pekerjaannya
 Tidak menimbulkan gangguan psikologis
 Dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan memuaskan
Menurut Grandjean (1993) pelayanan pekerjaan dengan posisi
duduk memiliki keuntungan antara lain pembebanan pada kaki,
penggunaan energy sehingga keperluan untuk sirkulasi darah dapat
dikurangi, dibandingkan dengan posisi berdiri.

17
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

Posisi pelayanan kerja dengan posisi duduk, tentunya tidak dapat


digeneralisasikan, sebab juru tik yang menghadap monitor dengan
penuh konsentrasi akan berbeda dengan tukang jahit manual.

Ditinjau dari aspek kesehatan, bekerja dengan posisi duduk yang


memerlukan waktu lama dapat menumpulkan otot perut, tulang
belakang melengkung, otot bagian mata terkonsentrasi sehingga cepat
merasa lelah. Kejadian tersebut, jika tidak diimbangi dengan rancangan
tempat duduk yang baik, tidak menutup kemungkinan terjadi gangguan
di bagian punggung, ginjal, dan mata.
a. Alat yang digunakan dalam posisi kerja duduk
 Kursi
Tinggi kuris dapat disetel naik atau turun dengan cara
memutar tiang sandaran kursi. Penyetelan ini digunakan
untuk menyesuaikan duduk setiap tenaga kerja sehingga
terbentuk awal performansi lutut kaki tenaga kerja pada
sudut siku 90o. Pada sandaran kuri juga dapat disetel naik /
turun, hal ini digunakan untuk penyesuaian pinggang
tenaga kerja agar tetap dalam tertahan oleh sandaran kuris,
sehingga otot rangka tidak mengalami kelelahan berlebih.

18
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

 Meja
Alas meja dapat disetel / disesuaikan dengan tinggi
siku tenaga kerja, sehingga terbentuk performansi tenaga
kerja tinggi siku sebesar 10-15 cm di atas meja, ini agar
terjadi performansi kerja yang nyaman (comfortable).
b. Hal yang perlu diperhatikan dalam posisi kerja duduk
 Usahakan pekerjaan terlihat dengan kepala dan badan
tegak, kepala agak ke depan.
 Usahakan benda yang akan Anda jangkau berada maksimal
15cm di atas landasan kerja
 Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur
turun dan naik.
3. Sikap kerja membawa beban
a. Posisi badan (dipengaruhi oleh…)
 Berat badan
 Kelenturan badan
 Posisi lengan
 Kecepatan proses lifting
 Kecenderungan tubuh bagian atas ke samping
 Memutar badan
 Ketegangan otot
Ketika mengangkat dan membawa barang dengan beban,
maka posisi punggung dalam keadaan lurus (diskus
intervertebralis), terlihat pada gambar di bawah. Dengan posisi
ini, beban akan terdistribusi ke seluruh sendi yang berbeda (lutut,
tulang belakang, dsb).

19
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

B. Sikap Kerja Ergonomis


 Menghindarkan sikap yang tidak alamiah dalam bekerja
 Beban statis menjadi seminimal mungkin
 Pembuatan / penentuan kriteria dan ukuran baku peralatan kerja (meja,
kursi, dll)
 Dilakukan sikap berdiri dan duduk secara bergantian

20
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

KONDISI LINGKUNGAN KERJA DAN


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
A. Pencahayaan
1. Definisi cahaya
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No 1405 tahun 2002
pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
Pencahayaan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kenyamanan
dalam bekerja. Pencahayaan yang kurang baik dapat menyebabkan
berbagai keluhan kesehatan khususnya pada kesehatan mata Beberapa
keluhan yang terkait dengan pencahayaan yang kurang baik di tempat
kerja adalah sakit kepala kelelahan mata mata kering mata perih serta
keluhan pada leher dan bahu.
Prinsip umum pencahayaan adalah bahwa cahaya yang
berlebihan tidak akan menjadi lebih baik. Penglihatan tidak menjadi
lebih baik hanya dari jumlah atau kuantitas cahaya tetapi juga dari
kualitasnya.
Cahaya alam yang masuk melalui jendela dapat dipakai sebagai
sumber pencahayaan di dalam bangunan sekaligus upaya untuk
menghemat energy. Oleh karena itu perlu strategi desain pencahayaan
dengan memanfaatkan cahaya alam secara optimal. Desain
pencahayaan yang optimal meliputi optimasi kuantitas cahaya langit
menjaga kenyamanan visual, dan menjaga kesejukan serta menghemat
energi (Harten P Van, Setiawan E, 1985: 36-42).
2. Syarat pencahayaan yang baik untuk bekerja
Instalasi Pencahayaan. Fungsi pencahayaan adalah untuk:
 Melihat obyek dengan jelas
 Memudahkan pekerjaan

21
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

 Menghindari kecelakaan kerja


 Meningkatkan kesan menyegarkan
 Membantu menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
3. Sumber cahaya
a. Penerangan alami.
Berapa banyak cahaya matahari mencapai di dalam sebuah
ruangan tergantung pada jumlah dan arah sinar matahari awan
dataran lokal dan musim. Selain itu ukuran orientasi dan
kebersihan dari jendela adalah penting Jumlah cahaya matahari
memasuki tempat kerja dapat dikendalikan dengan kaca berwarna
fentilasi dan tirai sehingga tidak menyebabkan silau atau
membuat area kerja terlalu terang.
b. Penerangan buatan (lampu)
Jumlah cahaya warna cahaya itu sendiri dan warna yang
bervariasi dengan objek yang tampil harus sesuai dengan tempat
kerja dan tugas.
4. Kegunaan pencahayaan ditempat kerja
Untuk melihat dengan mudah pekerjaan pekerjaan yang bersifat
visual, dapat memberikan lingkungan kerja yang aman dan menjaga
mempertahankan efesiensi kerja.
5. Jenis pencahayaan
a. Cahaya (penerangan) alami berasal dari matahari
Penerangan alami yang baik yaitu jarak antara gedung
gedung atau bangunan banguna harus sedemikian rupa tidak
menganggu masuknya cahaya ke dalam ruangan. Setiap tempat
kerja harus mendapat penerangan yang cukup untuk melakukan
pekerjaan.
b. Cahaya (penerangan) buatan berasal dari lampu
6. Akibat yang ditimbulkan dari pencahayan terhadap persepsi
Kualitas pencahayaan yang memadai merupakan salah satu aspek
yang mendukung terlaksananya suatu aktivitas. Aktivitas seperti

22
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

membaca menulis atau mengerjakan tugas akan membutuhkan standar


tingkat kualitas pencahayaan yang berbeda.
Untuk mengukur terpenuhinya standar tingkat kualitas
pencahayaan masing masing pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu dengan pengukuran langsung menggunakan lux meter
atau dengan mengetahui persepsi pengguna terhadap cahaya.
Berdasarkan persepsi pengguna kualitas pencahayaan yang memadai
adalah yang memberikan intensitas pencahayaan sesuai standar
7. Alat pelindung dari cahaya
Alat alat pelindung mata (eyes protection) dan muka:
Fungsi alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang
berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia
berbahaya paparan partikel partikel yang melayang di udara dan di
badan air. Percikan benda benda kecil panas atau uap panas, radiasi
gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak
mengion pancaran cahaya benturan atau pukulan benda keras atau
benda tajam.
Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata
pengaman spectacles goggles, tameng muka face shield. Masker selam,
tameng muka, dan kacamata pengaman dalam kesatuan (full face
masker).
8. Kondisi dan tata letak mata terhadap cahaya

Penerangan umum (general) menyediakan pencahayaan yang


cukup seragam. Sebuah contoh: perlengkapan langit-langit yang
menyala di area yang luas.

23
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

‘Lokal-penerangan umum’ menggunakan perlengkapan


‘overhead’, selain perlengkapan langit langit untuk meningkatkan
tingkat pencahayaan untuk penggunaan tertentu.
‘Lokal (atau tugas) pencahayaan’ meningkatkan tingkat cahaya di
atas pekerjaan dan lingkungan sekitarnya. Pencahayaan setempat sering
memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan dan kontrol
pencahayaan dan menyediakan fleksibilitas untuk setiap pengguna.
Berbagai jenis lampu dirancang untuk mendistribusikan cahaya
dalam cara yang berbeda Perlengkapan ini dikenal sebagai:
 Langsung
90 sampai 100 persen dari cahaya
terdiditribusikan ke bawah menuju area kerja.
Pencahayaan lan gsung cenderung untuk
menciptakan bayangan.
 Langsung tidak langsung
Mendistribusikan cahaya lampu yang sama
ke atas dan ke bawah. Mereka memantulkan
cahaya dari langit langit dan permukaan ruangan
lainnya. Sedikit cahaya dipancarkan horizontal,
berarti dapat mengurangi silau.
 Tidak langsung
Mendistribusikan 90 sampai 100
persen dari cahaya ke atas. Dinding langit
langit dan bagian atas harus bersih dan
sangat reflektif untuk memungkinkan
cahaya untuk mencapai area kerja. Mereka menyediakan
penerangan yang paling baik dari semua jenis dan paling sedikit
silau Jenis ini biasa digunakan di kantor.
 Terlindung (berbagai jenis)
Menggunakan diffusers, lensa dan tirai untuk menutupi
lampu dari pandangan langsung sehingga membantu untuk

24
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

mencegah silau dan mendistribusikan cahaya. Diffusers yang


tembus atau semi
transparan tembus
mencakup dibuat
biasanya dari kaca atau
plastik. Mereka digunakan pada bagian bawah atau sisi lampu
untuk mengontrol kecerahan.
9. Dampak fisik dan psikologis yang ditimbulkan dari pencahayaan
a. Dampak fisik
 Kelelahan Mata
Dulhadi (1994) mengatakan penerangan yang kurang
dari cukup intensitasnya akan menyebabkan kelelahan pada
mata yang sangat membahaya karyawan. Sistem
pencahayaan yang buruk dapat mengakibatkan kelelahan.
Tarwaka dkk (2004): Kelelahan adalah fungsi mekansime
perlindungan tubuh agar terhindar dari kerusakan serius
yang berdampak menurunnya effisiensi kerja dan kapasitas
kerja serta ketahanan tubuh. Menurut Dessler (1997) bahwa
kelelahan pada individu dapat mengakibatkan kecelakaan
kerja.
 Keluhan pegal di daerah mata
Pencahayaan yang tidak memadai akan menyebabkan
kelelahan pada otot dan saraf mata yang berlanjut pada
kelelahan lokal mata dan akhirnya kelelahan keseluruhan
fisiologis pada seorang pekerja. Kelelahan yang timbul
kemudian akan mengakibatkan turunnya konsentrasi kerja,
meningkatkan tingkat kesalahan dalam bekerja yang
berujung pada tingginya cacat produksi.
 Meningkatnya kecelakaan kerja
Menurut Lianto & Kurniawan (2002), penerangan
yang terlalu besar membuat rasa panas dan menimbulkan

25
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

kegelisahan, sebaliknya penerangan yang kurang dapat


mempengaruhi aspek fisiologis pekerja seperti mengantuk
dan dapat mempengaruhi konsentrsi kerja yang
menimbulkan kesalahan kerja yang tinggi.
b. Dampak psikologis
 Kelalahan mental
Penerangan sangat mempengaruhi kemampuan
manusia untuk melihat obyek secara jelas cepat tanpa
menimbulkan kesalahan. Kebutuhan akan pencahayaan
yang baik akan makin diperlukan apabila kita mengerjakan
suatu pekerjaan yang memerlukan ketelitian karena
penglihatan. Pencahayaan yang terlalu suram
mengakibatkan mata pekerja makin cepat lelah karena mata
akan berusaha untuk melihat di mana lelahnya mata
mengakibatkan kelelahan mental, lebih jauh lagi keadaan
tersebut bisa menimbulkan rusaknya mata karena bisa
menyilaukan.
10. Macam instalasi pencahayaan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1405 /MENKES/SK/ 2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri, standar pencahayaan di
tempat kerja perkantoran minimal adalah 100 lux Pencahayaan yang
baik di tempat kerja bermanfaat untuk:
 Mampu mengurangi risiko kecelakaan kerja dan masalah
kesehatan
 Konsentrasi dan ketelitian yang lebih baik di tempat kerja
 Tempat kerja yang lebih terang lebih bersih sehingga
menghasilkan lingkungan yang aktif dan bersemangat
 Hasil kerja yang baik
 Visibilitas dan ketelitian yang lebih baik serta meningkatkan
kecepatan kerja dalam menghasilkan produk

26
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

B. Suhu
1. Definisi Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu
benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah
thermometer. Dalam kehidupan sehari hari masyarakat untuk mengukur
suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya
perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk
mengukur suhu dengan valid.
2. Suhu yang baik dalam bekerja
Indoor climate adalah kondisi fisik sekeliling dimana kita
melakukan aktifitas tertentu yang meliputi hal-hal sebagai berikut
temperatur udara temperatur permukaan sekeliling kelembaban udara
dan aliran perpindahan udara.
Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia memiliki
suhu yang berbeda-beda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk
mempertahankan keadaan normal ini dengan suatu sistem tubuh yang
sangat sempurna sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan
perubahan yang terjadi di luar tubuhnya.
Tetapi kemampuan manusia untuk menyesuaikan ini memiliki
batas yaitu bahwa tubuh mausia masih dapat menyesuaikan dirinya
dengan suhu luar jika perubahan suhu di luar tubuh tidak melebihi 20%
untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin Kesemuanya dari
keadaan normal tubuh.
Tubuh manusia dapat menyesuaikan diri karena kemampuannya
untuk melakukan proses konveksi radiasi dan penguapan jika terjadi
kekurangan atau lebih panas. Menurut penyelidikan apabila suhu udara
lebih rendah dari 17ºC, berarti suhu udara ini ada dibawah kemampuan
tubuh untuk menyesuaikan diri (35% di bawah normal), maka tubuh
manusia akan mengalami kedinginan karena hilangnya panas tubuh
yang sebagian besar diakibatkan oleh konveksi dan radiasi juga
sebagian kecil akibat penguapan.

27
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

Sebaliknya apabila temperatur udara terlampau panas


dibandingkan temperatur normal tubuh maka akan menerima panas
akibat konveksi dan radiasi yang jauh lebih besar dari kemampuan.
tubuh untuk mendinginkan dirinya melalui sistem penguapan. Ini
menyebabkan suhu tubuh menjadi ikut naik dengan lebih tingginya
suhu udara.
Kemampuan beradaptasi setiap orang berbeda, tergantung pada
daerah tempat orang tersebut biasa hidup. Orang yang biasa hidup di
daerah panas berbeda kemampuan beradaptasinya dengan orang yang
biasa hidup di daerah dingin atau sedang. Tichauer telah menyelidiki
pengaruh suhu terhadap produktivitas pada pekerja penenun kapas,
yang menyimpulkan bahwa tingkat produksi paling tinggi dicapai pada
kondisi suhu antara 75-80 F (24-27ºC).
3. Menjaga suhu tubuh
Manusia memiliki mekanisme pengaturan untuk bisa
mempertahankan suhu tubuh tetap optimal dalam berbagai macam
kondisi lingkungan. Suhu tersebut utamanya dipertahankan pada suhu
37oC apabila diukur secara oral atau melalui mulut. Akan tetapi suhu
tubuh masih dianggap normal apabila suhu tubuh dalam rentang 35,5⁰C
pada pagi hari hingga 37,7⁰C pada malam hari. Rata-ratanya adalah
36,7⁰C. Pengaturan suhu ini amat penting supaya metabolisme sel tetap
optimal.
Suhu tubuh bagian dalam seperti pada organ-organ dalam
umumnya tetap konstan 37,8⁰C. Sementara itu pada tubuh bagian luar
seperti kulit suhunya lebih rendah serta lebih bervariasi. Perubahan
suhu tersebut juga berfungsi dalam pengaturan suhu supaya suhu pada
organ-organ dalam tetap terjaga dalam batas optimal.
4. Suhu kerja di dalam dan di luar ruangan
Kenyamanan suhu (thermal comfort) terdiri dari dasar fisiologi
suatu kenyaman, efek sampingan dari suatu ketidaknyamanan, daerah

28
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

temperatur secara fisiologi, rentang temperatur yang nyaman, empat


faktor klimatik dan kenyamanan.
Ketidaknyamanan merupakan suatu proses biologi yang
sederhana untuk semua jenis mahluk yang berdarah panas untuk
menstimulasi agar melakukan suatu langkah utama untuk meretorasi
kembali suatu proses pertukaran pana yang benar ketidaknyamanan
akan mengakibatkan perubahan fungsional pada organ yang
bersesuaian pada tubuh manusia.
Jika seseorang ditempatkan pada suatu ruangan dan diberikan
temperatur yang berbeda maka akan terjadi rentang pertukaran panas
yang menyatakan kondisi tubuh dalam keadaan setimbang karena
dalam rentang ini pertukaran panas akan dapat dijaga dengan
mengalirnya darah ke seluruh organ tubuh. Rentang temperatur di mana
manusia merasakan kenyamanan adalah sangat bervariasi bergantung
pada, jenis pakaian yang dipakai, lalu dari aktivitas fisik yang telah
dilakukan.

5. Suhu dan luas ruangan


Berdasarkan keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor
1405 /menkes/sk/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran dan industri menteri kesehatan Republik Indonesia, dalam
persyaratan dan tata cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran point 3 mengenai:
Udara ruangan
 Persyaratan 1 suhu dan kelembaban
 Suhu 1828oC

29
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

 Kelembaban 40-60%
 Pertukaran udara untuk ruangan kerja yang tidak
menggunakan pendingan harus memiliki lubang
ventilasi minimal 15% dari luas lantai dengan
menerapkan sistim ventilasi silang.
 Suhu dan kelembaban agar ruang kerja perkantoran
memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan
upaya-upaya sebagai berikut:
 Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5m
 Bila suhu udara >28oC, perlu menggunakan alat
penata udara seperti air conditioner (kipas
angin, dll)
 Bila suhu udara luar 18oC perlu menggunakan
pemanas ruang
 bila kelembaban udara ruang kerja >60% perlu
menggunakan alat dehumidifier
 bila kelembaban udara ruang kerja <40% perlu
menggunakan humidifier (misalnya mesin
pembentuk aerosol)
6. Pertukaran udara
Agar pertukaran udara ruang perkantoran dapat berjalan dengan
baik maka perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
 Untuk ruangan kerja yang tidak ber-AC harus memiliki lubang
ventilasi minimal 15% dari luas lantai dengan menerapkan sistem
ventilasi silang.
 Ruang yang menggunakan AC secara periodik harus dimatikan
dan diupayakan mendapat pergantian udara.
 Secara alamiah dengan cara membuka seluruh pintu dan jendela
atau dengan kipas angin.
 Membersihkan saringan/filter udara AC secara periodik sesuai
ketentuan pabrik.

30
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

7. Dampak Fisik dan Psikologis yang ditimbulkan dari suhu


Peningkatan suhu dapat menghasilkan kenaikan prestasi kerja,
namun disisi lain dapat pula menurunkan prestasi kerja. Kenaikan suhu
pada batas tertentu dapat menimbulkan semangat yang akan
merangsang prestasi kerja, tetapi setelah melewati ambang batas
tertentu kenaikan suhu ini sudah mulai mengganggu suhu tubuh yang
dapat mengakibatkan terganggunya prestasi kerja.
Yang terpenting adalah mengkondisikan ruangan kerja agar
setiap pekerja di dalamnya dapat merasa nyaman bekerja tanpa
merasakan gangguan panas atau dingin. Kondisi ekstrem pada
lingkungan kerja sebaiknya dihindari, karena tekanan/terpaan panas
yang mengenai tubuh manusia dapat mengakibatkan berbagai
permasalahan kesehatan hingga kematian. Kematian tersebut
diakibatkan oleh berbagai penyakit yang diakibatkan oleh terpaan panas
pada tubuh. Berbagai penyakit tersebut meliputi:
a. Heat Rash
Merupakan gejala awal dari yang berpotensi menimbulkan
penyakit akibat tekanan panas. Penyakit ini berkaitan dengan
panas, kondisi lembab dimana keringat tidak mampu menguap
dari kulit dan pakaian. Penyakit ini mungkin terjadi pada sebagian
kecil area kulit atau bagian tubuh. Meskipun telah diobati pada
area yang sakit produksi keringat tidak akan kembali normal
untuk 4 sampai 6 minggu.
b. Heat Syncope
Merupakan ganggunan induksi panas yang lebih serius. Ciri
dari gangguan ini adalah pening dan pingsan akibat berada dalam
lingkungan panas pada waktu yang cukup lama.
c. Heat Cramp
Merupakan penyakit yang menimbulkan gejala seperti rasa
nyeri dan kejang pada kakai, tangan dan abdomen banyak
mengeluarkan keringat. Hal ini disebabkan karena

31
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

ketidakseimbangan cairan dan garam selama melakukan kerja


fisik yang berat di lingkungan yang panas.
d. Heat Exhaustion
Merupakan penyakit yang diakibatkan oleh berkurangnya
cairan tubuh atau volume darah. Kondisi ini terjadi jika jumlah
air yang dikeluarkan seperti keringat melebihi dari air yang
diminum selama terkena panas. Gejalanya adalah keringat sangat
banyak, kulit pucat, lemah, pening, mual, pernapasan pendek dan
cepat, pusing dan pingsan. Suhu tubuh antara (37–40oC).
e. Heat Stroke
Merupakan penyakit gangguan panas yang mengancam
nyawa yang terkait dengan pekerjaan pada kondisi sangat panas
dan lembab. Penyakit ini dapat menyebabkan koma dan
kematian. Gejala dari penyakit ini adalah detak jantung cepat,
suhu tubuh tinggi 40oC atau lebih, panas, kulit kering dan tampak
kebiruan atau kemerahan, tidak ada keringat di tubuh korban,
pening, menggigil, mual, pusing, kebingungan mental dan
pingsan.
f. Multiorgan dysfunction Syndrome Continuum
Merupakan rangkaian sindrom/gangguan yang terjadi pada
lebih dari satu/sebagian anggota tubuh akibat heat stroke, trauma
dan lainnya.
Berikut akan ditunjukkan kondisi-kondisi manusia dimana suhu
tubuhnya terlalu tinggi dan terlalu rendah.
a. Keadaan Kondisi Tubuh Saat Kondisi Panas:
 37oC (98.6oF) - Suhu tubuh normal (36-37.5oC / 96.8-
99.5oF).
 38oC (100.4oF) - berkeringat, sangat tidak nyaman, sedikit
lapar.

32
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

 39oC (102.2oF) - berkeringat, kulit merah dan basah, napas


dan jantung bedenyut kencang, kelelahan, merangsang
kambuhnya epilepsi.
 40oC (104oF) - pingsan, dehidrasi, lemah, sakit kepala,
muntah, pening dan berkeringat.
 41oC (105.8oF) - keadaan gawat. Pingsan, pening, bingung,
sakit kepala, halusinasi, napas sesak, mengantuk, mata
kabur, jantung berdebar.
 42oC (107.6oF) - pucat kulit memerah dan basah, koma,
mata gelap, muntah dan terjadi gangguan hebat. Tekanan
darah menjadi tinggi/rendah dan detak jantung cepat.
 43oC (109.4oF) - umumnya meninggal, kerusakan otak,
gangguan dan goncangan hebat terus menerus, fungsi
pernafasan, kolaps.
 >44oC (>111.2oF) - hampir dipastikan meninggal namun
ada beberapa pasien yang mampu bertahan hingga di atas
46oC (114.8oF).
b. Keadaan tubuh saat kondisi dingin:
 37oC (98.6oF) - Suhu tubuh normal (36.0-37.5 C / 96.8-
99.5oF).
 36oC (96.8oF) - Menggigil ringan hingga sedang.
 35oC (95oF) (Hipotermia; suhu kurang dari 35oC/95.0oF)
Menggigil keras, kulit menjadi biru/keabuan. Jantung
menjadi berdegup.
 34oC (93.2oF) - mengggil yang sanagat keras, jari kaku,
kebiruan dan bingung. Terjadi perubahan perilaku.
 33oC (91.4oF) - bingung sedang hingga parah, mengantuk,
depresi, berhenti menggigil, denyut jantung lemah, napas
pendek dan tidak mampu merespon rangsangan.

33
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

 32oC (89.6oF) - kondisi gawat. Halusinasi, gangguan hebat,


sangat bingung, tidur yang dalam dan menuju koma, detak
jantung rendah, tidak menggigil.
 31oC (87.8oF) - comatose, tidak sadar, tidak memiliki
reflex, jantung sangat lamabat. Terjadi gangguan irama
jantung yang serius.
 28oC (82.4oF) - jantung berhenti berdetak pasien menuju
kematian.
 <24-26oC (75.2 78.8oF) - terjadi kematian, namun beberapa
pasien ada yang mampu bertahan hidup hingga di bawah
24-26oC (75.2-78.8oF)

C. Kebisingan
1. Definisi kebisingan
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang
bersifat mengganggu pendengaran dan dapat menurunkan daya dengar
seseorang yang terpapar (WHS, 1993)
2. Klasifikasi kebisingan
Menurut Babba (2007) kebisingan di tempat kerja
diklasifikasikan ke dalam dua jenis golongan, yaitu:
a. Kebisingan yang tetap / steady noise, dipisahkan lagi menjadi dua
jenis
 Kebisingan dengan frekuensi terputus / discrete frequency
noise.
Kebisingan ini merupakan nada-nada murni pada
frekuensi yang beragam. Contohnya suara mesin, suara
kipas dan sebagainya.
 Kebisingan tetap / broad band noise.
Kebisingan dengan frekuensi terputus dan broad
band noise sama-sama digolongkan sebagai kebisingan

34
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

tetap steady noise. Perbedaannya adalah broad band noise


terjadi pada frekuensi yang lebih bervariasi.
b. Kebisingan tidak tetap (unsteady noise) dibagi lagi menjadi tiga
jenis, yaitu:
 Kebisingan fluktuatif (fluctuating noise), kebisingan yang
selalu berubah ubah selama rentang waktu tertentu.
 Intermitent noise, kebisingan yang terputus putus dan
besarnya dapat berubah ubah. Contoh kebisingan lalu
lintas.
 Kebisingan impulsif (impulsive noise), kebisingan ini
dihasilkan oleh suara suara berintensitas tinggi
(memekakkan telinga) dalam waktu relatif singkat,
misalnya suara ledakan senjata dan alat-alat sejenisnya.
3. Dampak kebisingan terhadap kesehatan
Menurut Babba (2007), kebisingan dengan intensitas tinggi dapat
berdampak buruk pada kesehatan antara lain:
a. Gangguan fisiologis
Gangguan fisiologis adalah gangguan yang pertama timbul
akibat bising, fungsi pendengaran secara fisiologis dapat
terganggu. Pembicaraan atau instruksi dalam pekerjaan tidak
dapat didengar secara jelas, sehingga dapat menimbulkan
gangguan lain seperti: kecelakaan. Pembicaraan terpaksa
berteriak-teriak sehingga memerlukan tenaga ekstra dan juga
menambah kebisingan.
b. Gangguaan psikologis
Gangguan fisiologis apabila terjadi terlalu lama dapat
menimbulkan gangguan psikologis. Kebisingan dapat
mempengaruhi stabilitas mental dan reaksi psikologis, seperti
rasa khawatir, jengkel, takut dan sebagainya.

35
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

c. Gangguan patologis organis


Gangguan kebisingan yang paling menonjol adalah
pengaruhnya terhadap alat pendengaran atau telinga, yang dapat
menimbulkan ketulian yang bersifat sementara hingga permanen.
d. Komunikasi
Kebisingan dapat menganggu pembicaraan dan kebisingan
mengganggu kita dalam menangkap dan mengerti apa yang
dibicarakan oleh orang lain.
Pengaruh akibat terpapar kebisingan keras lainnya adalah adanya
rasa mual, lemas, stres, sakit kepala bahkan peningkatan tekanan darah
(Pulat, 1992). Menurut Chanlett (1979), selain berdampak pada
gangguan pendengaran, terdapat efek kebisingan lainnya, yaitu
gangguan tidur dan istirahat, mempengaruhi kapasitas kerja pekerja.
Dari segi fisik gangguan kebisingan dapat berupa pupil yang membesar,
dari segi psikologis kebisingan dapat menimbulkan stress, penyakit
mental, dan perubahan sikap atau kebiasaan.

4. Jenis gangguan pendengaran


a. Gangguan pendengaran konduktif
Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika getaran
suara di udara tidak sampai ke telinga bagian dalam sebagaimana
mestinya. Jika ada sesuatu yang menghalangi saluran telinga (zat

36
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

lilin, cairan, penumpukan kalsium pada tulang telinga) maka


terjadi ganguan pendengaran konduktif. Biasanya suara masih
bisa terdengar namun lemah teredam atau terdistorsi. Umumnya
gangguan pendengaran konduktif tidak menyebabkan ketulian
total.
b. Gangguan pendengaran saraf
Gangguan pendengaran saraf (tuli saraf) terjadi ketika saraf
pendengaran dari liang telinga yang menuju ke otak gagal
membawa informasi suara ke otak. Ketulian saraf akan
menyebabkan hilangnya kenyaringan atau kejelasan dalam suara
yang diterima.
c. Gangguan pendengaran campuran
Gangguan pendengaran campuran merupakan kombinasi
dari gangguan pendengaran konduktif dan saraf.
5. Alat pelindung telinga
Alat pelindung telinga adalah alat untuk menyumbat telinga atau
penutup telinga yang digunakan atau dipakai dengan tujuan
melindungi, mengurangi paparan kebisingan masuk kedalam telinga.
Fungsinya adalah menurunkan intensitas kebisingan yang mencapai
alat pendengaran. Alat pelindung umumnya dapat dibedakan menjadi:
a. Sumbat Telinga (Ear plug)
Ukuran, bentuk, dan posisi saluran telinga untuk tiap tiap
individu berbeda beda dan bahkan antar kedua telinga dari
individu yang sama berlainan. Oleh karena itu sumbat telinga
harus dipilih sesuai dengan ukuran, bentuk, posisi saluran telinga
pemakainya. Diameter saluran telinga berkisar antara 3-14mm,
tetapi paling banyak 5-11 mm. Umumnya bentuk saluran telinga
manusia tidak lurus, walaupun sebagian kecil ada yang lurus.
Sumbat telinga dapat mengurangi bising sampai dengan 30 dB

37
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

b. Tutup telinga (ear muff)


Tutup telinga terdiri dari dua buah tudung untuk tutup telinga,
dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi untuk menyerap
suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian yang lama, sering
ditemukan efektifitas telinga menurun yang disebabkan oleh
bantalan mengeras dan mengerut akibat reaksi bahan bantalan
dengan minyak kulit dan keringat. Tutup telinga digunakan untuk
mengurangi bising s/d 40-50 dB dengan frekuensi 100-8000Hz.
c. Helmet/enclosure
Menutupi seluruh kepala dan digunakan untuk mengurangi
intensitas bising maksimum 35 dBA pada 250 Hz sampai 50 dBA
pada frekuensi tinggi.

D. Getaran
1. Definisi getaran
Getaran adalah suatu factor fisik yang bekerja pada manusia
dengan penjalaran (Transmission) dari pada tenaga mekanik yang
berasal dari sumber goyangan (osilattor). Getaran kerja adalah getaran
mekanis yang ada ditempat kerja dan berpengaruh terhadap tenaga
kerja. Getaran dihasilkan oleh:
 Mesin mesin diesel, mesin produksi
 Kendaraan kendaraan, Tractor, truk, bus, tank dll
 Alat alat kerja tangan (hand tool) dengan menggunakan mesin:
jack hammer (pembuka jalan), pneumatic hammer (pabrik besi),
jack lec drill (pengebor batu gunung, karang dll)
2. Jenis getaran kerja
a. Getaran Umum (whole body vibration)
Getaran ini berpengaruh terhadap seluruh tubuh,
dihantarkan melalui bagian tubuh tenaga kerja yang menopang
seluruh tubuh. Misalnya: kaki saat berdiri, pantat pada saat duduk,

38
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

punggung saat bersandar, lengan saat bersandar. Getaran ini


mempunyai frekuensi 5-20 Hz.
b. Getaran setempat (hand arm vibration)
Getaran yang merambat melalui tangan atau lengan dari
operator atal yang bergetar. Getaran ini mempunyai frekuensi 20-
500 Hz.
3. Pengaruh getaran terhadap tenaga kerja
a. Getaran Umum (wbv)
Sesuai dengan tingkatnya dapat dibagi menjadi 3 macam:
 Mengganggu kenyamanan kerja
 Mempercepat timbulnya kelelahan kerja
 Menimbulkan gangguan kesehatan tenaga kerja
Gangguan kesehatan yang ditimbulkan wbv yaitu:
 Gangguan aliran darah
 Gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan
degeneratif syaraf.
 Gangguan metabolisme/ pencernaan / pertukaran oxygen
dalam paru-paru
 Gangguan pada otot atau persendian
Gejala yang timbul yaitu pusing, ngantuk, sakit perut, mual,
pegal pegal, kaki kesemutan.
Mesin-mesin yang menghasilkan Wbv biasanya berkisar
antara 1-20 Hz. Efek terhadap gangguan kesehatan berlangsung
jangka panjang.
 Stadium I
 Gangguan perut: kembung, mual, kolik usus
 Gangguan penglihatan: mata berkunang-kunang
 Gangguan syaraf: insomnia, gangguan keseimbangan
 Stadium II: Gangguan pada otot / sendi
b. Getaran setempat (hav)
 Sensitivitas maximum pada frekuensi 12-16 Hz.

39
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

 Gangguan kesehatan yang ditimbulkan adalah WFS (white


fingers syndrome)
 Gangguan dapat berupa penyempitan pembuluh darah,
gangguan syaraf perifer, gangguan tulang sendi dan otot.
Gejala yang timbul berupa jari jari pucat dan kaku, mati rasa
terhadap suhu / sentuhan. Terjadinya gejala tersebut
memerlukan jangka waktu 3-6 tahun dengan melalui
beberapa stadium yaitu:
 Stadium I: Ujung jari pucat, rasa kaku pada waktu
dingin atau bangun tidur.
 Stadium II: Perluasan jari pucat, kesemutan, rasa
kaku.
 Stadium III: Gejala semakin luas disertai rasa sakit
yang hebat.
Bahaya getaran pada alat kerja, pekerja berisiko terkena
hand arm vibration syndrome. Pekerja yang tangannya terpapar
alat-alat kerja yang bergetar dalam jangka waktu yang cukup
lama berpotensi besar mengalami gangguan fungsi tangan, salah
satunya hand arm vibration syndrome (HAVS).
Jika dibiarkan, para pekerja yang tangannya terpapar alat
alat tersebut bisa mengalami kerusakan pembuluh darah,
kehilangan sensoris secara permanen, kerusakan tulang dan otot
menjadi lemah.
HAVS adalah penyakit kerja akibat getaran mekanis yang
menyerang tangan dan lengan pekerja. Penyakit ini dapat
menimbulkan gejala vaskuler, neurologi, dan muskuloskeletal
pada jari, tangan, dan lengan yang disebabkan penggunaan alat
yang bergetar secara terus menerus, seperti penggunaan bor
(drill), gerinda, bor listrik, gergaji, dan alat penghancur beton
(jackhammer).
Gejala gejala HAVS:

40
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

 Gejala vaskuler
Gejala ini dikenal sebagai fenomena Raynaud. Gejala
vaskuler ditandai dengan pemucatan jari (jari-jari memutih)
dan menjadi dingin, jari-jari tersebut kemudian berubah
warna jadi kebiruan akibat kurangnya suplai oksigen, dan
kemudian jari jari tersebut jadi memerah. Perubahan warna
ini tidak selalu
dialami para
penderita. Namun,
keluhan tidak
nyaman, jari pucat
dan dingin tetap
muncul.
Lamanya gejala bisa berlangsung beberapa menit
hingga beberapa jam. Gejala tersebut dapat muncul bila
dirangsang oleh udara dingin atau pekerja menyentuh
benda dingin. Kondisi ini dapat menimbulkan keluhan
seperti kesemutan, kram, atau nyeri. Nyeri pada tangan
biasanya timbul pada malam hari, terkadang rasa nyeri
menjalar sampai lengan bawah, siku, dan leher, serta rasa
nyeri yang dirasakan bisa mengakibatkan sulit untuk
menggenggam dan mengepal.
 Gejala sensorineural
Gejala sensorineural yang timbul meliputi rasa baal
dan/atau kesemutan pada satu atau lebih jari. Tingkat gejala
sensorineural yang dirasakan setiap penderita bisa berbeda.
Pada gejala ringan, rasa baal atau kesemutan pada jari
sifatnya hilang timbul. Namun, jika gejala berlangsung
lebih dari satu jam, Anda perlu mewaspadainya. Gejala
yang dirasakan penderita bisa bertambah parah bila paparan

41
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

terhadap alat bergetar terus berlanjut dalam jangka waktu


yang lama.
Mengapa pekerja bisa terkena HAVS? Pekerja yang sehari-
harinya menggunakan atau mengoperasikan peralatan atau mesin
yang menimbulkan getaran berisiko besar terkena HAVS Getaran
yang berasal dari peralatan atau mesin tersebut akan
ditransmisikan kepada tangan dan lengan pekerja Bila pekerja
terpapar getaran secara terus-menerus, efek getaran dapat
menimbulkan gangguan atau kelainan dalam peredaran darah dan
saraf, kerusakan ada persendian dan tulang, memengaruhi
konsentrasi kerja dan mempercepat kelelahan.
Efek getaran yang dirasakan pekerja bisa berbeda beda
tergantung dari intensitas getaran, frekuensi getaran, dan durasi
getaran atau lamanya penggunaan alat Semakin lama pekerja
menggunakan peralatan atau mesin yang bergetar dan semakin
cepat getarannya, maka semakin tinggi pula risiko pekerja
tersebut terkena HAVS.
HAVS biasanya dialami oleh seseorang yang bekerja di
industry:
 Konstruksi dan pemeliharaan jalan raya atau jalur kereta api
 Konstruksi dan pembongkaran bangunan
 Kehutanan
 Pengecoran logam
 Manufaktur
 Pertambangan
 Perakitan dan perbaikan kendaraan bermotor
 Sarana publik (misalnya air, gas, listrik, telekomunikasi)
 Pembuatan dan perbaikan kapal
Apa upaya yang harus dilakukan untuk mencegah HAVS?
Dilansir dari hse gov uk ada beberapa upaya pencegahan HAVS
yang bisa dilakukan pekerja di antaranya:

42
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

 Mendesain ulang alat-alat yang bergetar untuk


meminimalisasi paparan pada tangan dan lengan. Bila
pendesainan ulang tidak memungkinkan, Anda bisa
mengurangi efek getaran dengan cara meredam getaran
damping. Damping adalah suatu mekanisme untuk
meredam getaran dengan cara menempelkan suatu sistem
resonansi pada sumber getaran.
 Gunakan alat-alat yang bergetar tidak lebih dari 2 jam
(tergantung nilai percepatan getaran). Energi yang
dipindahkan oleh suatu getaran tergantung pada lama
pemaparan. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
penyakit akibat getaran terhadap pekerja, maka ILO tahun
1978 menganjurkan waktu pemaparan tidak lebih dari 2
jam. Sedangkan di Indonesia, peraturan mengenai batas
waktu pemaparan getaran tertuang dalam Kepmenaker No
KEP 51 / 1999 tentang nilai ambang batas faktor fisika di
tempat kerja.
 Gunakan alat alat kerja yang tepat untuk setiap pekerjaan.
Tujuannya agar pekerja bekerja lebih efisien, cepat, dan
mengurangi paparan getaran pada tangan dan lengan.
 Lakukan pemeriksaan pada alat alat kerja secara berkala.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari peningkatan
getaran yang disebabkan oleh kesalahan atau pemakaian
umum dan menjaga efek getaran pada alat tetap minimum.
 Pastikan mesin pemotong tetap terjaga ketajamannya.
Sebab, alat-alat yang tumpul akan menimbulkan getaran
lebih kuat dibandingkan alat alat yang terjaga
ketajamannya.
 Lakukan istirahat 10 menit setiap jam selama menggunakan
alat-alat yang bergetar. Pekerja yang menggunakan alat-alat

43
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

yang bergetar perlu mengambil waktu istirahat untuk


menghindari paparan getaran secara terus menerus.
 Lakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja. Pekerja yang
ditempatkan pada pekerjaan yang berisiko tinggi terkena
HAVS perlu melakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja
dan perlu diperiksa oleh dokter yang memahami diagnosis
dan penanganan terhadap HAVS. Pekerja yang memiliki
riwayat sirkulasi darah abnormal, Raynaud's Syndrome ,
atau pekerja yang pernah mendapat gejala HAVS sama
sekali tidak boleh bersentuhan dengan alat yang bergetar
apapun.
 Gunakan sarung tangan dengan multi lapisan dan berbahan
kenyal (karet, karet, busa, plastik busa, wol) atau
menggunakan sarung tangan anti getaran bila
memungkinkan. Jagalah tangan Anda tetap hangat dan
kering. Bila tangan Anda basah atau dingin, segera
keringkan dan gunakan sarung tangan sebelum terpapar
getaran. Pekerja yang terpapar udara dingin biasanya lebih
rentan terkena HAVS.
 Hindari memegang alat-alat yang bergetar secara kuat.
Semakin kuat memegang, maka semakin kuat getaran yang
disalurkan ke jari-jari dan tangan. Bila memungkinkan,
selain memegang dengan ringan, pekerja bisa
memegangnya dengan posisi tangan bervariasi.
 Letakkan alat-alat yang bergetar di tempat yang tepat dan
operasikan hanya bila perlu dan dengan kecepatan yang
minimum untuk mengurangi paparan getaran.
 Pastikan Anda mendapatkan pelatihan dan memahami
tentang bahaya getaran dan pengendaliannya.
 Hindari merokok bila Anda bekerja dengan alat-alat yang
bergetar setiap harinya. Pekerja yang merokok lebih rentan

44
Ergonomi Indah Nugraha Kristami
Dosen: Maria Chrisnatalia

terkena HAVS daripada mereka yang tidak merokok. Hal


ini disebabkan karena tembakau dapat memengaruhi aliran
darah dan pekerja yang terkena HAVS dengan merokok
biasanya menderita lebih parah.
 Lakukan langkah-langkah pengendalian yang sudah diatur
oleh perusahaan untuk mengurangi risiko HAVS.
Alat pelindung tangan
Sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain kanvas,
kain atau kain berpelapis, karet, dan sarung tangan yang tahan
bahan kimia.
Berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari
paparan api, getaran, suhu panas, suhu dingin, radiasi
elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik, bahan kimia,
benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi zat patogen (virus,
bakteri) dan jasad renik.

45
ERGONOMI
Fatigue (Kelelahan)

1
TERMINOLOGI
Kelelahan adalah keadaan yang familiar dalam
kehidupan sehari-hari. Istilah ini biasanya
merujuk pada kondisi hilangnya efisiensi dan
kecenderungan untuk melakukan suatu usaha.

2
KELELAHAN OTOT
◍ Fenomena penurunan kinerja otot setelah stres disebut
dengan 'kelelahan otot' dalam fisiologi dan ditandai tidak
hanya oleh berkurangnya kekuatan tetapi juga oleh
gerakan yang lebih lambat.
◍ Saat terjadinya kontraksi otot, terjadi proses kimia yang
menyediakan energi yang diperlukan untuk upaya
mekanis. Setelah kontraksi, ketika otot rileks dan
beristirahat, cadangan energi diisi kembali, baik
gangguan pelepasan energi dan sintesis pemulihan energi
terjadi pada otot yang bekerja. Jika permintaan energi
melebihi kekuatan regenerasi dan keseimbangan
metabolisme terganggu, dapat mengakibatkan hilangnya
kemampuan kinerja otot. 3
LANJUTAN
◍ Sebuah literatur menyatakan bahwa setelah otot telah
habis oleh kontraksi sukarela yang berulang, masih
merespon stimulus elektrikal yang diberi pada kulit. Hal
ini menunjukkan bahwa bentuk kelelahan ini adalah
fenomena sistem saraf pusat (otak). Interpretasi ini tidak
dapat dikonfirmasi dalam setiap kasus. banyak ahli
fisiologi telah membuat pengamatan yang berlawanan,
yaitu ketika otot itu sendiri dalam keadaan kelelahan itu
tidak berkontraksi lagi, meskipun impuls saraf motorik
lebih lanjut yang dikirim oleh otak terlihat pada
elektromiogram. Tampaknya kelelahan kini telah menjadi
fenomena periferal yangmemengaruhi serat-serat otot.
4
Elektromiografi pada
kelelahan otot

Kelelahan otot, tampaknya bisa mengacu


pada defisit motor, sebuah persepsi atau
penurunan pada fungsi mental, dapat
menggambarkan penurunan bertahap
dalam kapasitas kekuatan otot atau titik
akhir dari aktivitas yang berkelanjutan,
dan dapat diukur sebagai pengurangan
kekuatan otot, perubahan pada aktivitas
elektromiografi.
5
Kelelahan Umum
Sensasi Kelelahan Berbagai Jenis Kelelahan

Gejala kelelahan utama adalah Selain kelelahan otot murni. jenis kelelahan
sensasi yang umum. Kita lainnya dapat dibedakan:
merasakan diri kita terhambat dan 1. Kelelahan mata: timbul karena terlalu
kegiatan kita terganggu, fisik kita membebani sistem visual.
terasa berat, mengantuk, lelah. 2. Kelelahan tubuh secara umum: kelebihan
Perasaan kelelahan bukanlah hal fisik seluruh organisme
yang tidak menyenangkan jika
kita dapat beristirahat tetapi 3. Kelelahan mental: disebabkan oleh
sangat menyedihkan jika kita pekerjaan mental atau intelektual.
tidak dapat membiarkan diri kita 4. Kelelahan syaraf : kelelahan yang
untuk rileks. Kelelahan mencegah disebabkan oleh tekanan berlebihan pada salah
kita dari melatih diri sendiri satu bagian sistem psikomotor, seperti pada
secara berlebihan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan.
memberikan waktu untuk proses 5. Kelelahan kronis: kelelahan akibat
pemulihan terjadi. akumulasi efek jangka panjang.
6. Kelelahan sirkadian: bagian dari ritme siang-
malam dan memulai periode tidur yang baru.
6
Keadaan Fungsional
Setiap saat manusia berada dalam satu keadaan fungsional
tertentu, di suatu tempat antara tidur ekstrem di satu sisi. Dalam
rentang ini ada sejumlah negara, seperti yang ditunjukkan dalam
ringkasan berikut:

◍ Tidur nyenyak
◍ Tidur nyenyak, mengantuk
◍ Lelah, sulit bangun
◍ Santai, istirahat
◍ Segar, waspada
◍ Sangat waspada, terstimulasi
◍ Dalam keadaan alarm

7
◍ Terlihat dalam konteks ini, kelelahan adalah keadaan fungsional
yang dalam satu arah berubah menjadi tidur, dan dalam arah
yang berlawanan akan berubah menjadi kondisi santai dan
tenang.
◍ Electroencephalogram (EEG), mencatat aktivitas listrik otak.
Ketika mempelajari subyek manusia, elektroda biasanya
diaplikasikan pada kulit kepala, dimana mereka mendeteksi dan
mendaftarkan gelombang potensi klektrik di serebral korteks.
EEG yang dihasilkan memungkinkan untuk mempelajari
berbagai amplitudo dan frekuensi gelombang ini.

8
Dalam bentuk yang sangat disederhanakan, fitur paling
penting yang direkam dalam electroencephalogram adalah
sebagai berikut:
✓ Ritme alfa terdiri dari gelombang dalam pita frekuensi 8-12 Hz. Gelombang alfa
hadir selama jam bangun dan diblokir oleh impuls sensorik, sehingga komponen
gelombang alfa tinggi menunjukkan kondisi santai dan berkurangnya kesiapan
untuk bereaksi terhadap rangsangan. Komponen alfa yang lebih rendah,
ditambah dengan komponen beta yang lebih tinggi, menunjukkan keadaan yang
lebih waspada.

✓ Ritme theta (4-7 Hz) adalah gelombang jangka panjang yang lambat, yang
menggantikan gelombang alfa saat kita tidur. Tidur ditandai oleh serangkaian
fenomena lain, yang telah dibahas oleh Horne (1988) dan berkenaan dengan
shiftwork oleh Kroemer et al. (1994)

✓ Ritme delta juga gelombang lambat, kurang dari 4 Hz, yang hadir hanya saat
tidur.

9
Apa yang telah dikatakan sampai sekarang
memberi kesan bahwa untuk setiap keadaan
fungsional yang dapat kita gambarkan dengan
istilah-istilah seperti 'lelah' atau 'hidup' harus
ada pola khas pada EMG.

10
Kesadaran dilokalisasi, termasuk kekuatan persepsi, perasaan
subjektif, refleksi dan kemauan. Oleh karena itu, peningkatan
sensitivitas korteks akan membawa semua fungsi sadar
kesadaran dilokalisasi, termasuk ke tingkat kewaspadaan
yang lebih tinggi.

Dengan demikian tampak bahwa formasi reticular


mengendalikan tingkat kewaspadaan, termasuk perhatian, dan
kesiapan untuk bertindak.

Semakin tinggi tingkat aktivitas retikuler, semakin tinggi


tingkat kewaspadaan, yang berujung pada kondisi alarm

11
Kontrol Umpan Balik (Feedback
Control)
Saluran saraf yang berasal dari korteks serebral membawa
impuls dari bola sadar ke dalam sistem pengaktif retikuler.
Sirkuit tertutup kemudian diatur; sistem pengaktif reticular
membangkitkan korteks serebral dan mengingatkan
persepsi sadar. Jika ini menghasilkan sinyal signifikan yang
diterima, rangsangan ini mengirim impuls kembali
sepanjang saluran saraf dari korteks ke sistem pengaktif
reticular. Hasilnya adalah sistem umpan balik, analog untuk
itu di banyak perangkat elektronik.

12
Sistem Sensorik Aferen
Sumber rangsangan lain untuk sistem pengaktif retikular adalah
aliran rangsangan aferen dari organ-organ indera. Setiap impuls kuat
yang berasal dari telinga, mata atau saraf menyampaikan rasa sakit
dapat menaikkan level aktivitas reticular dalam sekejap.

Sinyal yang masuk ke dalam tubuh dari dunia luar dialihkan ke


sistem pengaktif retikuler dan menjadikannya lebih aktif ini
mengingatkan korteks serebral dan dengan demikian memastikan
bahwa otak siap untuk memperhatikan dan bertindak atas apa yang
terjadi di luar tubuh

Hubungan antara sistem pengaktif retikuler dan sistem sensorik


aferen adalah prasyarat penting untuk reaksi sadar terhadap dunia
luar. 13
Sistem Limbik dan Tingkat Aktivitas
◍ Sistem limbik berfungsi sebagai bagian yang berperan dalam
kebahagiaan, emosi, dan motivasi.
◍ Tingkatan aktivitas pada cerebral cortex dan segala yang
berkaitan dengan itu pada seluruh organisme, akan terpengaruh
dengan apa yang terjadi pada sistem limbik.

Sistem Penghambat
Struktur penghambat dalam korteks otak mampu
menginduksi atau menyebabkan tidur.

14
Hubungan dengan Ergotropic Setting
fungsi vegetative Meningkatnya sensitivitas
◍ Kenaikan stimulasi dari yang menyebar dari sistem
sistem aktivasi reticular aktivasi ke semua bagian
disertai oleh sebuah tubuh seperti otak, anggota
rangkaian perubahan sistem koordinasi, dan
pada organ dalam organ dalam sampai
◍ Bertambahnya detak seluruhnya siap untuk
jantung, kenaikan melakukan kegiatan yang
tekanan darah, lebih mengkonsumsi energy
banyak gula yang besar.
diproduksi oleh liver, dan
peningkatan metabolism.

15
Trophotropic Setting Kontrol Humoral Adrenalin
Proses mempercepat fungsi Efek humoral berperan ◍ Pengaruh eksternal
penyembuhan dengan sebagai penyetel sistem dominan: orang
mencerna lebih banyak aktivasi bersamaan tersebut merasa
makanan dan menganti juga dengan mengatur sangat bersemangat
energy yang telah hilang. sensitivitas sistem dan gugup dan siap
limbik. untuk bertindak
baik secara fisik
maupun mental.
◍ Pengaruh inhibiting
dominan: sistem
peredam menang;
orang tersebut
merasa lamban,
mengantuk, dan
lesu.

16
Kelelahan dalam praktik
industri
◍ Tingkat kelelahan adalah kumpulan dari
semua tekanan yang berbeda setiap harinya.
◍ untuk menjaga kesehatan dan efisiensi,
proses penyembuhan harus menghilangkan
stres.
◍ Pemulihan terjadi terutama saat tidur malam
hari tetapi periode bebas di siang hari dan
semua jenis jeda/istirahat selama bekerja
juga memberikan kontribusi.

17
Gejala kelelahan bersifat subjektif
dan objektif, yang paling penting
adalah:
◍ Perasaan subyektif kelelahan, mengantuk,
pingsan dan benci untuk bekerja
◍ Berpikir lamban
◍ Berkurangnya kewaspadaan
◍ Persepsi yang buruk dan lambat
◍ Keengganan untuk bekerja
◍ Penurunan kinerja fisik dan mental.

18
◍ Beberapa kondisi kelelahan yang timbul dari praktik industri
bersifat kronis. Ini adalah kondisi yang disebabkan bukan oleh satu
hal yang terlalu melelahkan tetapi oleh tekanan yang berulang
selama beberapa hari atau bahkan periode yang lebih lama.
◍ Karena kondisi seperti ini biasanya juga disertai dengan tanda-
tanda kesehatan yang buruk, hal ini dapat disebut juga dengan
kelelahan klinis atau kronis.
◍ Sebab dan akibat sulit dibedakan dalam kasus-kasus kelelahan
klinis. Penyebabnya mungkin tidak menyukai pekerjaan, tugas
langsung atau tempat kerja, atau sebaliknya ini mungkin menjadi
penyebab ketidaksesuaian pekerjaan atau lingkungan.
◍ Dalam kondisi ini, gejala-gejalanya terjadi tidak hanya selama
periode stres atau setelahnya tetapi bersifat hampir sepanjang
waktu.

19
◍ Orang-orang yang kelelahan sering menunjukkan gejala-gejala
berikut:
➢ Meningkatkan ketidakstabilan psikis (pertengkaran dan perilaku
terkait)
➢ Depresi (kekhawatiran tanpa dasar)
➢ Secara umum melemahnya drive dan keengganan untuk bekerja
➢ Meningkatnya kemungkinan penyakit
◍ Beberapa gejala yang lebih umum adalah:
1. Sakit kepala
2. Pusing
3. Kurang tidur
4. Hentakan panas yang tidak teratur
5. Tiba-tiba berkeringat
6. Kehilangan selera makan
7. Masalah pencernaan (sakit perut, diare, sembelit).
20
Mengukur kelelahan
Ilmu ergonomi juga tertarik pada pengukuran kuantitatif
kelelahan seperti halnya industri itu sendiri. Apa hubungan
antara kelelahan, hasil kerja dan tingkat stres? Reaksi tubuh
manusia terhadap berbagai tekanan dapat diukur untuk
mengembangkan cara-cara meningkatkan pekerjaan dan
membuatnya kurang melelahkan. Pertanyaan yang diajukan oleh
industri seringkali hanyalah apakah kondisi kerja membuat
tuntutan berlebihan pada operator atau apakah tekanan yang
terlibat dapat diterima secara fisiologis.
◍ Metode pengukuran yang saat ini digunakan dibagi menjadi
enam kelompok:
1. kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dilakukan
2. merekam persepsi subjektif tentang kelelahan
3. electroencephalography
4. mengukur frekuensi flicker-fusion mata
5. tes psikomotorik
6. tes mental
Pengukuran seperti ini sering dilakukan sebelum, selama dan
setelah tugas dilakukan, dan tingkat kelelahan disimpulkan dari
ini. Sebagai aturan, hasilnya hanya memiliki signifikansi relatif
karena memberikan nilai untuk dibandingkan dengan subjek baru
atau setidaknya dengan orang "kontrol" yang tidak sedang stres.
Korelasi dengan Kualitas dan kuantitas output:
perasaan subjektif: ◍ Kualitas dan kuantitas output kadang-kadang
Perasaan kelelahan digunakan sebagai cara tidak langsung untuk
subyektif sangat penting mengukur kelelahan industri. Kuantitas output
dan juga harus dapat dinyatakan sebagai jumlah item yang
dipertimbangkan. diproses, waktu yang diambil per item atau
Pengukuran faktor fisik sebaliknya sebagai jumlah operasi yang dilakukan
perlu didukung oleh per unit waktu. Kelelahan dan tingkat produksi
persepsi subyektif tentu saling terkait sampai batas tertentu tetapi
sebelum dapat dinilai yang terakhir tidak dapat digunakan sebagai
dengan benar sebagai ukuran langsung dari yang pertama karena ada
indikasi kelelahan. banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan:
target produksi, faktor sosial dan sikap psikologis
terhadap pekerjaan.
◍ Kelelahan perlu dipertimbangkan dalam kaitannya
dengan kualitas output (pengerjaan yang buruk,
produk yang salah, penolakan langsung) atau
dengan frekuensi kecelakaan, dan kelelahan
bukan satu-satunya faktor kasual. 23
Electroencephalography
◍ Electroencephalograph sangat
cocok untuk penelitian standar
di laboratorium, di mana
variasi jejak dalam arti
peningkatan sinkronisasi
(peningkatan ritme alfa dan
theta, pengurangan gelombang
beta) ditafsirkan sebagai
indikasi keadaan kelelahan dan
kantuk.
◍ Teknik pendeteksian dan
perekaman telah ditingkatkan Source: https://www.researchgate.net/figure/Sketch-of-how-to-
baru-baru ini sehingga record-an-Electroencephalogram-An-EEG-allows-measuring-the-
elektroensefalograf sekarang electrical_fig1_338423585

dapat digunakan dengan sukses


untuk memantau aktivitas tidak
bergerak, seperti mengendarai
kendaraan.

24
Frekuensi flicker-fusion mata
◍ Telah digunakan sebagai indikator
tingkat kelelahan, prosedur yang
dimodifikasi oleh Gierer adalah
sebagai berikut:
◍ Subjek penelitian terpapar lampu
berkelap-kelip dan frekuensi kelap-
kelip meningkat hingga kelip tampak
menjadi cahaya yang berkepanjangan. Source
https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fphys.2018.01403/full
◍ Frekuensi di mana ini terjadi disebut
frekuensi flicker-fusion subyektif.
Sumber cahaya harus memiliki area
yang menyudutkan sudut 1-2 derajat
pada mata dan harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga tidak
memerlukan akomodasi optik apa
pun.

Source :
https://www.researchgate.net/publication/339380623_Relationship_between_Ocular_Fatigue_and_Use_of_a_Vir
tual_Reality_Device/figures?lo=1
Menurunkan frekuensi flicker-fusion
Telah diamati bahwa pengurangan frekuensi flicker-fusion 0,5-6 Hz terjadi
setelah tekanan mental, serta di bawah berbagai tekanan industri. Namun sebuah
survei literatur menunjukkan bahwa tidak setiap jenis stres membawa
pengurangan sebesar itu. Pengalaman sampai saat ini dapat diringkas ke
perkiraan pertama sebagai berikut:
1. Penurunan frekuensi flicker-fusion yang berbeda dapat diharapkan selama
tekanan mental tingkat tinggi yang tak terputus. Contohnya adalah
melakukan aritmatika mental, bekerja sebagai seorang telephonist,
mengemudikan pesawat terbang dan mengerjakan pekerjaan visual yang
menuntut
2. Baik sedikit menurun dari pekerjaan yang hanya membutuhkan upaya
mental moderat dan yang memungkinkan kebebasan tindakan komparatif
atau melibatkan upaya fisik. Contohnya adalah pekerjaan kantor, menyortir
pekerjaan dan pekerjaan berulang pada tingkat sedang
◍ Selama beberapa penelitian, pengurangan flicker-fusion disertai oleh perubahan paralel tanda-
tanda kelelahan lainnya, terutama oleh meningkatnya perasaan lelah dan mengantuk. Misalnya,
dalam percobaan oleh Weber et al. (1973) delapan subjek dalam masing-masing tiga tes diberi
dosis 5 mg Diazepam (Valium) untuk menghasilkan kelelahan farmakologis '.

◍ Dalam percobaan kontrol, subjek yang sama diberi plasebo (tablet yang sama tanpa obat).
Pengukuran diambil dari frekuensi flicker-fusion dan perasaan subyektif kelelahan, yang terakhir
dengan menggunakan kuesioner bi-polar. Hasilnya, yang ditetapkan dalam Gambar 11.7,
menunjukkan bahwa setelah pemberian Valium terdapat penurunan frekuensi fusi flicker yang
berbeda, rata-rata sekitar 2 Hz.

• Catatan simultan perasaan subjektif dengan kuesioner bi-polar menunjukkan bahwa dalam 10 dari
15 item perasaan yang bertentangan ada perubahan signifikan dalam arah yang mengindikasikan
peningkatan kelelahan.
• Hasil ini menunjukkan korelasi yang baik antara frekuensi flicker-fusion dan perasaan subjektif dari
kelelahan.
• Statistik menunjukkan bahwa subjek yang sama yang menunjukkan penurunan frekuensi flicker-
fusion yang ditandai juga menunjukkan kelelahan subyektif yang cukup besar.
• Terlepas dari ini dan pengamatan serupa lainnya, kita masih bisa mengatakan tidak ada aplikasi
umum tentang hubungan antara frekuensi flicker-fusion dan perasaan kelelahan subyektif, karena
korelasi individu yang dicatat di sini belum dikonfirmasi oleh eksperimen lain.
• Namun demikian, percobaan ini secara kolektif telah mendorong sebagian besar penulis untuk
menginterpretasikan penurunan frekuensi flicker-fusion sebagai tanda kelelahan.
◍ Dalam beberapa tahun terakhir frekuensi flicker-fusion subyektif kurang digunakan dalam studi
kelelahan.
◍ Alasan utama untuk ini mungkin beberapa hasil yang kontroversial, ketidakmungkinan
mendapatkan ukuran quantitative kelelahan dan korelasi langka dengan gejala kelelahan lainnya.
◍ Tes psikomotor mengukur fungsi yang melibatkan persepsi, interpretasi, dan reaksi motorik.
◍ Berikut ini adalah tes yang sering digunakan: tes waktu reaksi sederhana dan selektif yang
melibatkan kotak sentuh atau tusukan dalam tes grid tes keterampilan mengemudi dalam kondisi
simulasi; mengetik tes tachistoskopi untuk mengukur kinerja yang melibatkan persepsi.
◍ Dalam tes seperti ini, juga diasumsikan bahwa penurunan kinerja dapat dianggap sebagai tanda
kelelahan.
◍ Namun, karena kemampuan untuk melakukan tes psikomotorik tergantung pada faktor-faktor lain
seperti, misalnya, motivasi, kadang-kadang diragukan apakah keadaan kelelahan umum benar-benar
penyebab utama penurunan kinerja.
◍ Kerugian lebih lanjut dari tes psikomotorik muncul dari segi yang seringkali tes itu sendiri membuat
tuntutan berat pada subjek, sehingga meningkatkan tingkat kegembiraan.
◍ Mengingat apa yang telah kami katakan sebelumnya, ada kemungkinan bahwa tes tersebut akan
menyebabkan beberapa jenis aktivitas otak, yang setidaknya setidaknya untuk sementara menutupi
kemungkinan tanda-tanda kelelahan.
◍ Performa tes mental sering melibatkan: masalah perhitungan tes konsentrasi (mis. Uji cross-out), tes
estimasi (mis. Estimasi interval waktu), tes memori.
◍ Pemesanan yang sama harus dilakukan seperti untuk tes psikomotorik: tes itu sendiri dapat
menggairahkan minat orang yang sedang diperiksa dan membatalkan tanda-tanda kelelahan.
◍ Faktor-faktor lain yang mengganggu adalah efek pelatihan dan pengalaman, dan, jika
tes itu berlarut-larut, kelelahan disebabkan oleh tes itu sendiri. dalam kondisi industri,
lalu lintas dan di sekolah-sekolah.

◍ Pengaturan dan hampir tidak ada yang dapat disimpulkan dari hubungan antara stres
dan kelelahan. akan diberikan herc; untuk lebih jelasnya, pembaca disebut Kelelahan
telah diselidiki dalam banyak studi lapangan yang dilakukan karena aturan yang
penting terbatas pada masalah tertentu pada suatu aplikasi tertentu atau akan
mengarah pada generalisasi tentang Namun demikian, beberapa indikasi tentang
beberapa literatur bidang studi dari studi lapangan hubungan antara stres dan
kelelahan.
◍ Namun demikian, beberapa indikasi tentang beberapa kepada akan diberikan disini;
untuk lebih jelasnya pembaca disebut literatur. Untuk waktu yang lama kelelahan
adalah masalah di antara operator telepon, dan telah menjadi subyek studi oleh
Grandjean (1959, 1971) dan Grandjean et al (1966, 1970) yang juga melakukan
penyelidikan pada karyawan layanan pos dan kereta api dan udara. pengontrol lalu
lintas.

◍ Suatu kepentingan khusus melekat pada studi kelelahan dalam lalu lintas karena
masuk akal untuk menganggap bahwa kelelahan adalah faktor kontribusi penting
dalam kesalahan dan kecelakaan.
◍ Pada awal 1936, Ryan dan Warner menyimpulkan dari sebuah studi ekstensif pada pengemudi
truk bahwa mengemudi dalam waktu lama menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk
membedakan antara kesan sensorik tertentu dan hilangnya efisiensi dalam beberapa fungsi
motor. Beberapa penulis telah menunjukkan dengan jelas bahwa sekitar 4 jam berkendara terus-
menerus sudah cukup untuk menurunkan tingkat kewaspadaan dan dengan demikian
meningkatkan risiko kecelakaan. Sebagian besar studi dilakukan hingga pertengahan 1970-an
tentang kelelahan dalam lalu lintas jalan telah dijelaskan secara rinci oleh Lecret (1976).

◍ Investigasi antara pengemudi bus dan pengontrol lalu lintas udara menunjukkan kesamaan yang
menarik. Kedua pekerjaan menyerukan berkelanjutan kewaspadaan; dalam kedua kasus, tanda-
tanda pertama penurunan efisiensi muncul setelah sekitar 4 jam dan ini menjadi sangat ditandai
setelah 7 atau 8 jam. Penurunan kewaspadaan ini adalah gejala dari kondisi kelelahan, yang
menunjukkan dirinya pada kedua kelompok sebagai: penurunan kelelahan subjektif dalam
penurunan frekuensi flicker-fusion dalam penurunan efisiensi psikomotor dalam presisi
mengemudi, detak jantung yang tidak teratur, penurunan detak jantung yang tidak teratur,
kenaikan detak jantung pada gelombang alfa di EEG.

◍ Sulit untuk menyangkal asumsi yang jelas bahwa semua gejala ini adalah ekspresi dari
penurunan tingkat aktivasi (gairah) sistem saraf pusat. Satu kesimpulan akhir tidak bisa
dihindari. Tugas yang menuntut kewaspadaan berkelanjutan harus direncanakan dengan masa
kerja dan masa istirahat sehingga risiko kecelakaan tidak meningkat melalui kelelahan operator.
Pekerjaan penelitian rinci di atas menunjukkan bahwa kondisi ini sering tidak terpenuhi saat ini.
Ringkasan Ada berbagai jenis kelelahan 'mulai dari otot tertentu hingga fenomena umum.
Berjam-jam kerja berat dan juga kerja malam adalah penyebab kelelahan yang terkenal.
THANK
YOU

31
ERGONOMI :
JAM KERJA & KEBIASAAN
MAKAN
Waktu kerja harian dan
mingguan
WAKTU KERJA HARIAN
Banyak penelitian telah hasil survei Inggris kuno Sebaliknya, membuat hari
menunjukkan bahwa (vernon, 1921), hasil ini kerja lebih lama dapat
perubahan panjang hari mengkonfirmasi menyebabkan
kerja banyak menghasilkan pengalaman umum bahwa tempo pekerjaan melambat
output yang lebih tinggi atau memperpendek hari kerja dan output per jam turun.
lebih rendah. dapat hubungan
dalam edisi keempat buku ini, menghasilkan output per jam skematis antara pekerjaan
grandjean (1988) melaporkan yang lebih tinggi; pekerjaan sehari dan total output hari
bahwa di selesai telah dibuat
pabrik ditemukan bahwa lebih cepat, dengan istirahat sketsa oleh Lehmann (1962).
memperpendek jam kerja dari sukarela yang lebih sedikit Dalam banyak kasus
8 ¾ menjadi 8 berhenti. pekerjaan fisik
jam meningkatkan output perubahan dalam ritme kerja sedang atau lebih berat,
antara 3 dan 10 persen, ini biasanya terjadi dalam bahkan telah ditemukan
dengan pekerjaan beberapa bahwa peningkatan
manual yang dominan hari, meskipun kadang- jam harian di atas 10
menunjukkan peningkatan kadang mungkin beberapa menghasilkan penurunan total
lebih besar daripada bulan sebelum output karena
mesin operasi. efeknya terlihat. perlambatan pekerjaan yang
dilakukan per jam.
Efek pada tingkat penyakit TINJAUAN
Banyak pengamatan telah memberik HISTORIS WAKTU
an bukti bahwa lembur yang
berlebihan tidak hanya mengurangi KERJA MINGGUAN
output per jam tetapi juga
disertai dengan peningkatan Waktu kerja karyawan 'barat' biasanya disepakati
karakteristik absen karena sakit dan dalam jumlah jam
kecelakaan. Waktu kerja, katakanlah per minggu. Di Swiss, tindakan pabrik federal
pertama diterima dalam
8 jam per hari, yang membuat plebisit pada tahun 1877 dan ditetapkan 65 jam
operator cukup lelah tetapi tidak per minggu (11 jam
serius, tidak dapat ditingkatkan setiap hari kerja dan 10 jam pada hari Sabtu).
Amandemen pada
menjadi 9 jam atau lebih tanpa efek
tahun 1914 memperpendek ini menjadi 48 jam
negatif. seminggu.
EMPAT HARI SEMINGGU telah dibahas
LIMA HARI SEMINGGU umum di
dalam beberapa tahun terakhir. Sekitar
600 perusahaan Amerika, dan baru-baru
mana-mana dengan 40 jam
ini beberapa perusahaan Jerman dan
seminggu. Biasanya pabrik-pabrik
Perancis, dikatakan memiliki pengalaman
menemukan bahwa pergantian
yang menguntungkan (Maric, 1977).
dari minggu enam menjadi lima
hari menyebabkan absensi yang Total waktu bekerja dalam empat hari
lebih sedikit. biasanya 40 jam atau kurang di Amerika
Serikat dan Eropa. Di Eropa khususnya
Pengalaman menunjukkan bahwa ada kecenderungan menuju empat hari
tenaga kerja pada umumnya, dan seminggu sekitar 30 jam yang sudah
terutama perempuan, lebih suka dipraktikkan di beberapa industri dan
lima hari seminggu, terutama kantor.
karena alasan sosial. Keuntungan yang dikemukakan adalah
tiga hari bebas di akhir pekan, lebih
Faktor-faktor sosial ini, sedikit lalu lintas ke dan dari tempat
dikombinasikan dengan kerja, dan kemungkinan meningkatkan
peningkatan kesempatan untuk pekerjaan dengan mengambil lebih
istirahat dan relaksasi, sebagian banyak pekerja yang sangat penting
besar untuk mengurangi selama kondisi pengangguran yang
ketidakhadiran. meluas.
Pengurangan dalam hari kerja mingguan menjadi empat
atau bahkan tiga hari, dalam banyak kasus, akan disertai
dengan peningkatan yang cukup besar dalam jam kerja
harian.
Beberapa ahli medis dan ergonomis menganggap shift kerja
yang terlalu lama itu mungkin merusak kesehatan. Kritik ini
tentu saja valid.
Harus memungkinkan seseorang untuk pulih dalam setiap
periode 24-jam, melelahkan diri sendiri selama empat hari
dan ingin pulih selama tiga hari istirahat berikutnya.
Shift kerja terus-menerus dari 9 atau 10 jam sering
menyebabkan kelelahan yang berlebihan dan meningkatnya
ketidakhadiran karena sakit, kecuali hanya beberapa upaya
fisik yang diperlukan yang beragam dan menarik: shift
petugas pemadam kebakaran seringkali 12 jam, tetapi
sebagian besar waktu mereka siaga.
Dalam edisi 1988 buku ini, empat hari, 40 jam setiap
minggu ditolak dengan alasan medis dan fisiologis.
Hal ini masih berlaku tetapi pertimbangan teoretis
serta pengalaman yang dilaporkan saat itu (disusun
oleh Costs, 1996; Kogi, 1966; Kroemer, et, al., 1994,
1997) menunjukkan bahwa 'minggu kerja yang
dikompres' dapat cocok dan diterima, bahkan lebih
disukai oleh orang-orang dengan pekerjaan seperti
keperawatan, pekerjaan klerikal, operasi pasokan
atau proses pengawasan atau otomatis.
Flexible working hours
Jam kerja ini ditandai dengan waktu kerja yang
tetap dengan adanya blok atau waktu inti.
Lamanya kerja sangat fleksibel tergantung dari
individu.
Semua karyawan harus hadir sesuai waktu
yang sudah ditentukan baik itu perhari,
perminggu, atau bahkan perbulan. Tetapi
tidak semua jenis pekerjaan dapat
menggunakan sistem flexible working hours
ini, seperti seorang resepsionis, operator,
polisi, atau pengatur lalu lintas.
Biological Importance

Setiap fungsi tubuh manusia memiliki


keseimbangan ritme antara bekerja dan
beristirahat.
Istirahat sangat diperlukan sebagai persyaratan
fisiologis agar tubuh tetap dapat bekerja secara
efektif dan efisien.
Istirahat tidak hanya dibutuhkan untuk
pekerjaan yang melibatkan fisik, tetapi juga
pekerjaan yang melibatkan otak atau pikiran.
4 jenis istirahat

SPONTANEOUS DISGUISED PAUSES AS PART PAUSES


PAUSES PAUSES OF THE NATURE PRESCRIBED BY
OF THE WORK MANAGEMENT
Istirahat yang
Istirahat yang dilakuakan
dilakukan atas Istirahat yang Istirahat yang
pekerja dengan dilakukan karena
inisiatif pekerja, menyelingi sudah diatur
biasanya terjadi adanya waktu waktunya. Misal
aktivitas kerja untuk menunggu.
pada pekerjaan dengan ketika istirahat
yang berat. Misal, menunggu makan siang atau
aktivitas lain mesin
diluar coffee break.
menyelesaikan
pekerjaannya. suatu pekerjaan/
menunggu pembeli
datang.
Interrelationship between pauses
Setiap jenis istirahat tersebut saling
berhubungan
Rest pauses in heavy work
Istirahat dalam pekerjaan berat
terutama pekerjaan yang
Rest pauses and output membutuhkan waktu delapan jam
Istirahat yang terorganisisr terbukti perhari sangatlah dibutuhkan.
dapat meningkatkan keefektifan Apabila dalam bekerja tidak ada
kerja. Kelelahan biasanya terjadi di waktu istirahat, hal tsb akan
akhir waktu kerja, oleh karena itu menyebabkan overstressed,
istirahat sangat diperlukan untuk terutama pada pekerja dgn usia
mengurangi resiko pekerjaan. yang sudah lebih tua.

Rest pauses in moderately heavy work


Semua pekerjaan dalam bidang manufaktur, perakitan, atau industry,
atau bahkan dalam kantor, waktu istirahat yang direkomendasikan
adalah 15 menit pada pagi hari dan 15 menit pada sore hari. Hal itu
bertujuan untuk mencegah kelelahan, sebagai penyegaran, dan
memberikan waktu untuk melakukan kontak sosial dengan pekerja
lain.
MASALAH WAKTU TERKAIT PEKERJAAN
Pekerjaan yang terkait waktu, jeda 3-5 menit TIME SCHEDULE UNTUK PEKERJAAN
setiap jam mengurangi kelelahan dan KOMPUTER
meningkatkan konsentrasi
Karena pekerjaannya sangat berulang dan
cepat, biasanya diberikan banyak jeda atau
DALAM PELATIHAN memperpendek waktu kerja.
Istirahat penting dilakukan untuk mencegah
kelelahan dan membuat peserta lebih
NUTRISI DI TEMPAT KERJA
memahami proses pelatihan
Manusia membutuhkan makanan sebagai
energi, material pelindung sebagai ‘pelumas’,
dan cairan untuk tujuan pendinginan.
KEBUTUHAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA
perempuan: kebutuhan energi 8400-12500 kJ
per hari
Pekerja berat: 12 500-17 000 Kj
(mengabaikan beberapa yang pekerjaannya
sangat parah membutuhkan 17.000-21.000 U KEBUTUHAN PEKERJA MANUAL
per hari).
Mereka membutuhkan makanan yang kaya energi,
tetapi tidak besar, dan cenderung memilih makanan
KEBUTUHAN PEKERJA YANG MENETAP yang mengandung protein dan lemak.
Pekerja menetap akan disarankan untuk
mengurangi kaya energi dan sangat halus PENTINGNYA PROTEIN DAN LEMAK
Supaya tidak kelebihan berat badan
Protein hewani : pembentukan tubuh dan
kekuatan otot
Lemak : bahan yang paling kaya energi
• Istirahat tengah hari 45-60 menit biasanya cukup untuk
relaksasi, asalkan ada juga istirahat jeda 10-15 menit, baik di
pagi dan sore hari, untuk relaksasi dan makan camilan

• Camilan kecil setiap 2 jam menjaga gula darah dan efisiensi


pada tingkat yang lebih tinggi sepanjang hari kerja

• Efek camilan pada gigi adalah kekhawatiran dengan kesehatan


gigi karena hubungan antara asupan gula harian dan kejadian
karies gigi

• Dari sudut pandang gigi, berikut ini adalah item yang


direkomendasikan untuk camilan antara waktu makan: apel,
kacang-kacangan, buah segar, air atau susu skim, roti dan
mentega, keju, yoghurt, sosis dan daging.
• Seseorang tidak hanya membutuhkan makanan, untuk
menyediakan energi, tetapi juga air, untuk menjaga
keseimbangan air yang benar.

• Kebutuhan rata-rata adalah sekitar 35 g air untuk setiap


kilogram berat badan per 24 jam (2-2,5 liter / hari) tetapi
umumnya sekitar 0,5-1 liter, naik menjadi 2 liter dan lebih pada
hari musim panas. Jumlah air yang kita minum diatur oleh
perasaan haus, yang pada gilirannya tergantung terutama pada
konsentrasi garam dalam darah.

• Dalam minggu kerja dibagi menjadi 8-jam Ada banyak


pekerjaan yang harus lebih pendek dari 8 jam Tergantung pada
kondisi aktual, mengatur jam kerja dan istirahat yang tepat, dan
pasokan makanan dan minuman yang baik
MAKANAN KANDUNGAN ENERGI (kj)
1 cangkir air 0
1 cangkir sup 40-60
1 cangkir teh dg 2 sdm gula 150
1 cangkir kopi dg susu dan 155
2 sdm gula
1 cangkir jus apel 270
1 cangkir susu/yoghourt 275
1 cangkir ovaltine dlm susu 540
Roti (50 g) 500
Roti dengan buah 1000
Roti dengan keju 1250
Roti dan sosis 1250
Kopi, teh dan minuman ringan dengan kafein
adalah minuman yang sangat populer sebagai
makanan ringan karena mereka memiliki efek
stimulasi langsung, meskipun ini sedikit dan
tidak bertahan lama. Jika seorang pekerja
merasa perlu untuk stimulan yang sering
seperti ini, asalkan mereka tidak berlebihan
Kerja Malam dan Kerja Shift
Waktu tidur pagi dan malam

Manusia normal → ergotropic


phase dan trophotropic phase

Pekerja malam → not in a good


mood

Menghadapi masalah dalam


jadwal perencaanaan pekerjaan
pada tiap shift → mengurangi
bahaya, tetap sehat, punya
kehidupan sosial
Kerja
• Panjang dan kualitas tidur siang hari → 6 jam
Malam • Tidur siang hari tercermin dalam EEG

dan • Kapasitas untuk bekerja di malam hari → organ


tubuh manusia berorientasi pada kinerja pada siang hari
dan siap untuk istirahat di malam hari.
Kerja Shift
• Produktivitas dan frekuensi kecelakaan → asumsi
bahwa kerja malam akan kondusif tidak hanya untuk
menurunkan output tetapi juga untuk kecelakaan yang
lebih sering.
• Pembalikan ritme sirkadian → dipengaruhi oleh
berbagai penanda waktu
Kerja Malam dan Kesehatan
Tingkat Penyakit
Penyakit pencernaan dan
gangguan saraf yang jauh lebih
signifikan → Survei Evensen
Penyebab
Siklus ‘kerja’ yang diberlakukan
menantang siklus ‘terang-gelap’
Pilihan Positif Pekerja Malam alami dan siklus ‘kontak sosial’

Gejala
Kelelahan kronis dengan gejala
Penyakit akibat Pekerja di kalangan
yang terkait → kebiasaan makan
Malam
tidak sehat
• Gangguan makan
• Gangguan Tidur
• Masalah Pencernaan Kerentanan Individu
- Kesehatan yang buruk
- Cepat atau lambat
meninggalkan pekerjaan
Survei menunjukkan bahwa pekerja shift
dalam kelompok umur diatas 40 tahun
jelas lebih rentan tidur dan mengeluh sakit.
Hermae (1996) merekomendasikan :
• Pengaturan waktu kerja harus
mempertimbangkan preferensi pribadi
pekerja yang lebih tua
• Banyak pekerja yang lebih tua lebih suka
mulai bekerja daripada pekerja shift yang
lebih muda dan tidak menyukai shift
malam
• Kerja malam yang berkelanjutan harus
bersifat sukarela
EFEK USIA • Pemeriksaan kesehatan secara teratur
harus dilakukan setelah usia 40 tahun
Resiko spesifik untuk wanita
Costa (1996) menyatakan bahwa shift kerja,
terutama kerja malam hari mungkin
memiliki efek buruk pada kesehatan wanita.
Terkait fungsi tubuh hormonal periodik dan
untuk kegiatan domestik tambahan terutama
bagi mereka yang memiliki anak.
Aspek sosial dari kerja shift
Kesejahteraan sosial berkaitan erat dengan
kesehatan fisik, gangguan terhadap
kehidupan keluarga, gannguan dengan
kontak sosial di antara teman – teman,
keluhan terhadap waktu yang lebih sedikit.
TIGA SHIFT KERJA
Shift Pagi Hari
Dari 8-16 jam sesuai dengan irama tubuh
01 yang teratur siang/malam dan pengaturan
gaya hidup.

Shift Malam
02 Biasanya dari 16-24 jam, sangat buruk
untuk kehidupan sosial.

Shift Malam buruk dari semua sudut

03 Kehidupan keluarga sering terbatas


pada makan malam bersama dan
semua kehidupan sosial harus
disesuaikan dengan jam kerja yang
diikuti
CIRCARDIAN RHYTHM
EFEK → Aturan :
FUNGSI TUBUH MANUSIA → siklus 24
0301 a.jam → diurnal / circardian rhythm → time
saat siang hari adalah waktunya organ dan
keepers

fungsi tubuh beraksi.


Circardian bodily funtions

02 b.Suhu
saattubuh,
malamdetakhari adalah
jantung, waktu dimana
tekanan
darah, volum respirasi, produksi
adrenalin,
seluruh eksresi padabodily
Circadian 17 keto-steroid,
functions ditekan
kemampuan mental, frekuensi kedipan
mata, pelepasan hormone ke dalam
atau dipendam
aliran danmelantonin.
darah, produksi yang dilakukan adalah
memulihkan dan mengganti energi tubuh.
Tidur Normal Kualitas Tidur
6-8 jam sehari untuk tidur Terbaik → tahap tidur lelap
Fungsi : kesehatan, (deep sleep) → melewati 3
kesejahteraan, efisiensi tahap terdahulu

Tidur pada pekerja malam


Terganggu → suara dari
lingkungan, kegelisahan
tertentu → tidur tidak
menyegarkan
Rotasi Shift
Mott (1965) dan kromer
(1964) melihat
keuntungan sosial
tertentu dalam
pengaturan ini tetapi
dalam jangka
panjang kerja malam
yang berkelanjutan
tidak dapat diterima,
baik alasan sosial
atau medis
Kriteria
Dalam merancang perputaran shift ada dua macam
Shift Kerja yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Kekurangan istirahat atau tidur hendaknya ditekan


sekecil mungkin sehingga dapat meminimumkan
kelelahan.

2. Sediakan waktu sebanyak mungkin untuk kehidupan


keluarga dan kehidupan sosial.
Kriteria Perencanaan pertama shift untuk memenuhi persyaratan ini,
yaitu memiliki shift malam tunggal, terisolasi, masing-masing
Shift Kerja segera diikuti dengan istirahat penuh 24 jam. (Dapat dilihat pada
gambar 16.5).

Dari sini kita bisa melihat bahwa selama periode empat


minggu hanya ada satu minggu yang shift malamnya selama tiga
kali berturut-turut, yaitu di minggu ke empat. Untuk semua shift
malam yang lain tersebar secara terpisah yang masing-masing
diikuti dengan hari libur. Fitur ini sangat bagus dalam distribusi
perencanaan bebas shift, sepanjang tahun yang termasuk kedalam
13 akhir pekan lengkap, termasuk hari sabtu sampai senin.
Gambar 16.5 (atas) contoh perpindahan shift dimana shift malam tersebar luas. (bawah) ringka
san bebas shift (periode istirahat) sepanjang tahun.
Perencanaan kedua, yang banyak digunakan di negara Inggris. Sistem
Kriteria kerja shift rotasi yang umum digunakan adalah sistem 2 – 2 – 2 yang disebut
dengan sistem metropolitan rota, dan sistem 2 – 2 – 3 yang disebut
Shift Kerja dengan continental rota. Kedua sistem ini termasuk sistem kerja shift rotasi cepat
atau pendek. Hal ini dapat dilihat pada gambar 16.6 dan 16.7.

Dapat dilihat bahwa dalam satu sistem hari libur mengikuti setelah kerja
dua malam dan sistem lainnya mengikuti setelah pekerjaan selama tiga malam. Pada
sistem 2 – 2 – 2, hari libur Sabtu dan Minggu akan terjadi sekali dalam delapan
minggu. Sedangkan pada sistem 2 – 2 – 3, hari libur Sabtu dan Minggu akan terjadi
setiap empat minggu. Oleh karena itu, para pekerja umumnya lebih menyukai
sistem 2 – 2 – 3, karena lebih menguntungkan. Hal ini karena adanya libur di akhir
pekan terjadi setiap empat minggu.

Rotasi jangka cepat pendek ini membuat lebih sulit karena mereka
kadang menghendaki produksi di akhir pekan.
Gambar 16.6 sistem shift 2-2-2 (metropolitan rota)
Jika kerja shift malam tidak dapat dihindari maka rekomendasi
berikut harus dapat dipertimbangkan, yaitu :

1. Pekerja shift malam tidak boleh terlibat bila mereka berusia di bawah
25 tahun atau lebih dari 50 tahun

2. Pekerja tidak boleh bekerja pada pekerjaan malam jika mereka


memiliki kecenderungan penyakit perut dan usus, secara emosional
tidak stabil, rentan terhadap gejala psikosomatik atau kurang tidur.

3. Sistem tiga shift biasa, yang berubah pada 6-14-22 jam, akan lebih baik
diubah menjadi 7-15-23 jam atau 8-16-24 jam.

4. Rotasi jangka pendek lebih baik daripada yang jangka panjang.

5. Pekerjaan malam terus menerus tanpa rotasi harus dihindari.


6. Sebuah rotasi shift yang baik adalah meratanya pekerjaan untuk satu
malam di tempat atau yang lainnya antara lain dengan rotasi 2-2-2 atau
2-2-3.

7. Apakah satu, dua atau tiga malam bekerja berturut-turut, mereka harus
segera diikuti setidaknya istirahat 24 jam.

8. Rotasi ke depan atau menyambung lebih disukai.

9. Setiap rencana shift harus mencakup beberapa akhir pekan dengan


setidaknya selama dua hari istirahat berturut-turut.

10. Setiap shift harus mencakup satu lagi istirahat yang panjang yaitu
untuk makan, untuk memastikan terpenuhinya makanan serta nutrisi
yang cukup.
Kesimpulan

Secara singkat, tubuh dan pikiran manusia dimaksudkan


untuk tidur di malam hari dan aktif di siang hari. Beberapa
pekerja dapat beradaptasi untuk bekerja terus menerus sepanjang
malam tetapi sebenarnya berada dalam gangguan kesehatan yang
sangat menonjol. Jika bekerja terus menerus atau rotasi (berputar)
selama jam malam harus dilakukan, maka cara-cara tertentu
untuk membuat rejimen kerja semacam itu dapat ditoleransi dan
harus diikuti.
Thank you
ERGONOMI
:SISTEM MANUSIA
MESIN
Closed Loop System
Suatu 'sistem mesin manusia' menyatakan bahwa
manusia dan mesin memiliki hubungan timbal balik satu
sama lain di mana manusia memegang posisi kunci karena
keputusan ada padanya.
Berdasarkan kekuatan interpretasinya, dan mengingat
pengetahuan yang diperoleh sebelumnya, manusia
membuat keputusan.
Langkah selanjutnya adalah mengomunikasikan
keputusan ini ke mesin dengan menggunakan kontrol, yang
pengaturannya dapat ditampilkan oleh instrumen.
Mesin kemudian melakukan proses produksi seperti
yang diprogram

2
Roles of machine and human
'Titik-titik interchange' (disebut antarmuka)
informasi dan energi dari manusia ke mesin
dan dari mesin ke manusia sangat penting bagi
insinyur faktor manusia. Ada dua antarmuka
yang sangat menarik.
1. Layar menampilkan 'umpan balik kepada
manusia tentang status mesin atau perilaku
seluruh sistem.
2. Kontrol yang digunakan input masukan oleh
operator untuk memengaruhi sistem

3
Membaca nilai-nilai
⊷ Jika itu hanya tentang membaca nilai yang tepat
dari jumlah tertentu, the digital counter adalah
yang terbaik karena itu adalah yang tercepat dan
paling akurat untuk mencatat amplitude atau arah
perubahan, petunjuk yang bergerak pada skala
tetap memberikan informasi itu paling mudah.
Skala yang bergerak dengan tanda indicator dapat
juga digunakan untuk tujuan ini. Jika proses
mencangkup rentang skala yang luas, maka
instrument skal bergerak akan berfungsi lebih
baik.

4
Memperbaiki skala
⊷ Disaat digital display adalah yang terbaik untuk
memeriksa nilai yang stabil, biasanya memperbaiki
skala dengan mengganti pointer adalah cara yang
paling terbaik daripada mengaturnya.
Membaca kesalahan
⊷ Pada tahun sesudah perang dunia ke dua barulah
menyadari betapa pentingnya tata letak
instrument pada pesawat terbang dan kendaraan
transportasi.

5
Membaca kesalahan
⊷ Pada tahun sesudah perang dunia ke dua barulah
menyadari betapa pentingnya tata letak
instrument pada pesawat terbang dan kendaraan
transportasi.
Altimeters
⊷ Sebuah contoh instruktif yang membutuhkan
untuk instrument suara adalah desain dari
altimeters. Yang tidak mengakibatkan kecelakaan
pesawat terbang. Alimeter tradisional memiliki tiga
point (tangan) yang pertama membaca ratusan
kaki, yang kedua untuk ribuan da dan yang ketiga
untuk puluhan ribu. Membaca kesalahan bisa
diperbaiki dengan mendisain altimeter yang
6 berbeda.
Memasangkan display dengan
informasi requirmen
⊷ Sangat penting bahwa instrument
hanya memberikan informasi pada
operator. Terkadang operator tidak
membutuhkan pembacaan yang
tepat tapi membutuhkan jarak seperti
kerendahan untuk menyelamatkan
keterbatasan atau dingin, panas dan
terlalu panas.

7
Memasangkan display dengan
informasi requirmen
⊷ Gradituasi skala
⊷ Walaupun lebih penting dari ukuran adalah skala dari
gradituasi. Pencahayaan dan kontras tidak selalu ideal dan
beberapa faktor lain juga mempengaruhi pada tempat kerja.
Kita menyarankan gradituasi yang besar seperti; jika
pemandangan yang terbaik berjarak jauh dalam mm maka
dimensi minimum gradituasi harus :
⊷ Tinggi dari gradituasi terbesar : a/90
⊷ Tinggi dari gradituasi tengah : a/125
⊷ Tinggi dari gradituasi terkecil : a/200
⊷ Ketebalan dari gradituasi : a/5000
⊷ Jarak antara dua gradituasi kecil :a/600
⊷ Jarak antara dua gradituasi besar :a/50
8

9
Rekomendasi
untuk desain
scale
graduation
⊷ Dari diskusi di atas, ditambah satu atau dua pertimbangan nyata lainnya, desain
ergonomis skala kelulusan dapat diringkas sebagai berikut:
⊷ Ketinggian, ketebalan, dan jarak scale graduation harus cukup sehingga dapat dibaca
dengan tingkat kesalahan minimum, bahkan jika kondisi pencahayaan tidak ideal
⊷ Informasi yang disajikan harus sesuai dengan yang diinginkan: pembagian skala tidak
boleh lebih kecil dari akurasi yang diperlukan; Informasi kualitatif harus sederhana dan
tidak salah
⊷ Scale graduation harus memberikan informasi yang mudah diinterpretasikan dan
dimanfaatkan. Sangat sulit untuk melipatgandakan pembacaan instrumen dengan
beberapa faktor dan jika ini tidak dapat dihindari, maka faktor tersebut harus
sesederhana mungkin, katakanlah x10 atau x100
⊷ Subdivisi harus 1/2 atau 1/5: yang lainnya sulit dibaca
⊷ Angka harus terbatas pada scale graduation besar
⊷ Ujung pointer tidak boleh mengaburkan angka atau kelulusan dan jika mungkin tidak
boleh lebih luas dari garis skala. Cara terbaik adalah jika ujung pointer sedekat mungkin
dengan skala, tanpa benar-benar menyentuhnya
⊷ Pointer harus sedekat mungkin dalam bidang yang sama dengan skala yang
diturunkan untuk menghindari kesalahan dan mata harus diposisikan sehingga garis
pandang berada pada sudut yang tepat untuk dial dan pointer.

11
Huruf dan angka
⊷ Huruf hitam pada latar belakang putih lebih
disukai pada prinsipnya karena karakter
putih cenderung kabur dan latar belakang
hitam dapat mengatur silau relatif terhadap
lingkungan yang lebih terang.

⊷ Di sisi lain, simbol putih tampak lebih baik


dalam pencahayaan yang buruk terutama
jika simbol dan pointer bercahaya.

12
Ukuran karakter
⊷ Ukuran huruf dan angka, ketebalan
garis dan jaraknya harus terkait
dengan jarak pandang antara mata
dan layar. Formula berikut ini dapat
digunakan:
Tinggi huruf atau angka dalam mm
=
jarak menonton dalam mm dibagi
dengan 200
13
Rekomendasi ketinggian tulisan

14
Kontrol
adekuat
Kontrol merupakan "umpan maju" kedua
"antarmuka" antara manusia dan mesin. kita dapat
membedakan diantara yang berikut ini :
1. Kontrol yang membutuhkan sedikit upaya
manual : tombol push, sakelar sakelar, tuas
tangan kecil, tombol putar dan bar. yang
semuanya dapat dengan mudah dioperasikan
dengan jari.
2. Kontrol yang membutuhkan upaya otot :
roda tangan, engkol, pengungkit berat dan
pedal ;yang melibatkan kelompok otot utama
lengan atau kaki.

16
Panduan Pengaturan
Kontrol
1. Kontrol harus memperhitungkan anatomi dan
fungsi tungkai. jari dan tangan harus
digunakan untuk gerakan cepat, tepat; lengan
dan kaki yang digunakan untuk operasi yang
membutuhkan kekuatan
2. Kontrol yang dioperasikan dengan tangan
harus mudah dijangkau dan digenggam,
antara siku dan tinggi bahu, dan berada dalam
tampilan penuh
3. Jarak antara kontrol harus memperhitungkan
anatomi manusia. dua kenop atau sakelar
yang dioperasikan oleh jari-jari tidak boleh
terpisah kurang dari 15 mm; kontrol yang
dioperasikan oleh seluruh tangan harus
17 terpisah 50 mm
Panduan Pengaturan
Kontrol (Lanj.)
1. Push botton, toggle switch, dan knop yang
berputar cocok untuk operasi yang
membutuhkan sedikit gerakan atau upaya
berotot, perjalanan kecil dan presisi tinggi, dan
untuk operasi berkelanjutan atau bertahap
(click-stops)
2. Pengungkit radius panjang, engkol, roda
tangan dan pedal cocok untuk operasi yang
membutuhkan upaya otot selama perjalanan
panjang dan relatif sedikit presisi.

18
coding

19
Identifikasi Menghindari
Kebingungan Kontrol
1. Pengaturan.
Misalnya, urutan operasi atau perbedaan antara gerakan vertikal dan
horisontal dapat digunakan, tetapi hanya sejumlah kecil kontrol yang dapat
diidentifikasi dengan cara ini.
2. Struktur dan bahan.
Gambar 9,8 menunjukkan kenop dari 11 yang berbeda bentuk yang
dikembangkan dari eksperimen awal oleh Jenkins (1947). Ini adalah bentuk
yang paling tidak sering bingung dengan operator mata tertutup. Selain
bentuk dan ukurannya, kenop dapat dibuat masih lebih khas oleh tekstur
permukaan mereka (halus, matang dan seterusnya). Karakteristik ini paling
membantu jika kontrol harus ditangani tak terlihat, baik dalam kegelapan
atau sementara perhatian diarahkan ke tempat lain.
3. Warna dan labelling.
Ini dapat berguna, tetapi hanya dalam cahaya yang baik dan di bawah
kontrol visual.

20
Jarak yang terpisah
(distance apart)
⊷ Jika kontrol harus dioperasikan secara bebas dan benar, tanpa secara tidak
sengaja memindahkan kontrol berdampingan, mereka harus memiliki jarak
minimal

21
Push Button / Tombol tekan
Push botton dioprasikan dengan cara
ditekan menggunakan tangan atau jari yang
memerlukan sedikit ruang dan terbuat dari
bahan material yang khas dan mempunyai
berbagai macam warna.
Besar area tombol untuk
mengoprasikannya haruslah cukup untuk jari
atau tangan untuk dapat memakainya dengan
mudah. Rekomendasi ukuran untuk tombol
tekan:
⊷ Diameternya sebesar 12-15 mm
⊷ Terdapat tombol darurat sebesar 30-40 mm
⊷ Resisten 2.5 N-5N
22
Toggle Switches / Saklar Toggle

Saklar sederhana dan mudah digunakan. Saklar ini


hanya menggunakan dua posisi yaitu “on” untuk
meyala atau menghidupkan, dan “off” untuk
mematikan. Karena ukuran toggle switches ini kecil
dan dapat digunakan pada perakitan alat teruama
tempat yang relatif kecil.
Tuas toggle dioprasikannya dengan cara menaikan
atau menurunkan tuasnya.
Tuas ini memiliki tiga posisi, paling tidak mempunyai
sisi kemiringan 40’ masing-masing posisi.
23
Hand Levers / Tuas tangan

Jika toggle itu lebih panjang dari 50 mm itu


disebut dengan hand levers dan kekuatan yang
dipakai lebih besar daripada toggle. Arah gerakan
yang dimiliki hand levers bisa naik-turun, atau
maju-mundur, tidak selalu ‘on’ dan ‘off’.

tuas tangan mungkin memiliki tombol yang


berbeda, sesuai dengan fungsinya:
pegangan jari, diameter 20 mm
pegangan untuk telapak tangan, diameter 30-40
24 mm
Rotating Knobs / Tombol pemutar
Rotating knobs memiliki banyak variasi bentuk
yaitu bulat, berbentuk panah, kombinasi tombol dan
gagang.
Persyaratan penting untuk semua jenis adalah
bahwa mereka harus pas di tangan dengan nyaman dan
memutar dengan mudah dan mereka harus dalam
pandangan penuh selama operasi

25
Rotating Knobs / Tombol pemutar
mereka harus memiliki resistensi yang agak lebih
tinggi daripada tombol untuk rotasi terus menerus.

Level resisten yang harus dimiliki adalh 0.15 Nm


adalah yang terbaik untuk direkomendasi,
selebihnya tidak lebih dari 15 derajat.

26
Kenop untuk penggunaan iklan langkah-demi-langkah (klik
berhenti) Margin monched membuatnya lebih mudah untuk
mengontrol Kos saat klik berhenti cocok untuk gulasi ulang yang
baik dan tepat dalam rentang yang luas. Busur 120 dapat diputar
tanpa menggeser pegangan dan di bawah kontrol yang tepat untuk
berbalik lebih jauh, cengkeraman haad dapat diubah tanpa
kesulitan. Kenop seperti itu dapat dinyalakan dengan jari atau
seluruh tangan, dan ini membantu permukaan kenop sedikit
berlekuk atau diperkeras.
Tombol-tombol untuk rotasi berkelanjutan : Pemberhentian klik
bebas cocok untuk perhitungan ulang yang baik dan tepat pada
rentang yang luas. Busur 120 dapat diputar tanpa menggeser
pegangan dan di bawah kontrol yang tepat; untuk berbalik lebih
jauh, cengkeraman haad dapat diubah tanpa kesulitan. Kenop
seperti itu dapat dinyalakan dengan jari atau seluruh tangan, dan ini
membantu permukaan kenop sedikit beralur atau kasar.

27
Tombol batang yang runcing : Tombol-tombol batang berbentuk
panah atau runcing memiliki keunggulan untuk menempatkan
pengaturan dengan cepat dan mudah, dan harus berukuran 25-30
mm, diukur di sepanjang bilah. Gambar 9.13 menunjukkan bilah
seperti itu untuk digunakan dengan pemberhentian klik Cantrols
yang mengandalkan kekuatan miuskular dan perjalanan panjang,
tetapi tingkat presisi yang lebih tinggi, dapat dioperasikan oleh
handwheel atau pedal engkol, cocok untuk pengaturan kontrol
atau memberikan penyesuaian terus menerus ketika berbagai
gerakan (perjalanan panjang) diperlukan. Gearing mungkin kasar
atau halus. sesuai dengan tingkat presisi yang dibutuhkan. Engkol
dapat dioperasikan lebih cepat jika pegangan dapat diputar dengan
sendiri.

28
⊷ Sumbu tetapi pegangan exed lebih presisi, Dimensi berikut
direkomendasikan Panjang lengan tuas untuk torsi rendah
hingga 200 rpm Panjang lengan rata-rata untuk torsi tinggi
hingga 160 rpm Panjang lengan tuas untuk pengaturan
cepat 120sss 60-120 mm. Menurut Van Cott dan Kinkade
(1972), kita dapat mengharapkan kecepatan putaran
penggulingan (rpm) sehubungan dengan radio engkol:
⊷ Mm Rpm
⊷ 20 270
⊷ 50 255
⊷ 120 185
⊷ 240 140

29
⊷ Karena itu, semakin lambat kecepatan rotasi engkol,
semakin lama seharusnya, dan sebaliknya. Rasio antara
panjang engkol dan ketahanan terhadap operasi harus:
⊷ Panjang engkol 120 mm, ketahanan 3-4Nm
⊷ Panjang engkol 240 mm, ketahanan 0,5-2,5 Nm
⊷ Kisaran ini, 120-240 mm, adalah panjang engkol terbaik
untuk kontrol yang halus dan presisi. Dimensi genggaman
tangan harus sebagai berikut: Panjang Diameter untuk
operasi satu tangan 80-120 mm Panjang untuk operasi dua
tangan 190-250 mm 25-30 mm

30
⊷ Handwheels: Handwheels direkomendasikan ketika gaya
besar harus diterapkan karena memungkinkan penggunaan
kedua tangan dan pengaruh yang relatif lama ketika
kecepatan belok rendah
⊷ Kontrol pedal tidak sering membutuhkan kekuatan kaki lebih
dari 100 N meskipun lebih banyak dapat muncul dalam
mesin yang digunakan dalam pertanian, pengangkutan
tanah, konstruksi bangunan dan kadang-kadang dalam
industri. Pedal rem dari kendaraan bermotor juga termasuk
dalam kategori ini, padahal power assist gagal. Pedal sangat
cocok untuk ini karena kaki manusia mampu tenaga yang
sangat tinggi, hingga 2000 N, dalam kondisi duduk yang
sesuai. Untuk meningkatkan kekuatan pedal yang kuat,
penting untuk memiliki yang berikut:
⊷ sandaran yang memberikan reaksi mendukung sudut pada
putaran antara 140 dan 160 sudut pada pergelangan kaki
antara 90 dan 100 pedal hampir setinggi buritan.

31
Kecepatan gerakan relatif
⊷ Jarak relatif dari tuas kontrol atau tombol dan penunjuk
instrumen sangat penting selama detik ini, tahap presisi.
Penyesuaian kasar lebih mudah ketika pointer bergerak lebih
cepat daripada kontrol, tetapi untuk cairan yang tepat kontrol
harus berjalan lebih cepat daripada pointer, Rasio terbaik
sangat bervariasi dalam situasi yang berbeda sehingga tidak
mungkin untuk merumuskan aturan kuantitatif yang akan
berlaku secara umum.
⊷ Shackel (1974) untuk penyesuaian yang tepat menggunakan
tombol putar dan pointer bergerak melalui skala. Satu putaran
knob yang lengkap harus membuat pointer bergerak melalui
50-100 mm, memungkinkan toleransi pembacaan 02-0,4 mm.
Untuk toleransi pembacaan yang lebih tinggi sebesar
0,42.5mm, gerakan penunjuk harus 100-150 mm per putaran
32
Perbedaan etnis
⊷ mengingatkan kita bahwa beberapa reaksi stereotip mungkin
dipengaruhi oleh tradisi budaya. beberapa pengaturan peralatan harus
disesuaikan dengan konvensi nasional termasuk reaksi stereotip. di
antara banyak contoh adalah saklar electrial, yang harus selalu 'aktif' di
arah yang sama tetapi ini naik di beberapa negara dan 'turun' di lain.
⊷ lebih jauh, tidak semua stereotip sama-sama mapan dan kadang-kadang
ada penyimpangan individu yang cukup besar. dengan demikian, tidak
semua tata letak yang dirancang untuk operasi tangan kanan sama-sama
cocok untuk orang kidal.
⊷ ada juga 'aturan' bahwa rotasi searah jarum jam berarti peningkatan apa
pun yang sedang dikontrol tetapi persediaan air dan gas seringkali
dikendalikan oleh penghenti yang mematikan searah jarum jam. ini
dapat menyebabkan masalah ketika seseorang harus mengendalikan air /
gas dan listrik pada saat yang bersamaan. dalam kasus seperti itu
beberapa solusi harus dicari yang melibatkan risiko kecelakaan paling
kecil dan beberapa tingkat kendali sadar
33
Kontrol dan tampilan yang sesuai
Di bawah ini kita akan membahas beberapa aturan yang berharga untuk peralatan industri di
seluruh dunia. Prinsip penting adalah bahwa kontrol dan instrumen yang terkait secara
fungsional harus membuat gerakan yang sesuai yang sesuai dengan stereotip kita sendiri.
Gambar 9.15 menunjukkan contoh koordinasi antara arah pergerakan kontrol dan instrumen
dengan laut vertikal atau horizontal. Beberapa aturan dapat diringkas sebagai berikut:
1. Ketika kontrol dipindahkan atau berbelok ke kanan, pointer juga harus bergerak tepat di
atas skala bulat atau horizontal; pada skala vertikal, penunjuk harus bergerak ke atas
2. Saat kontrol dipindahkan ke atas atau ke depan, penunjuk harus bergerak ke atas atau ke
kanan.
3. Rotasi tangan kanan atau searah jarum jam secara naluriah menunjukkan peningkatan,
sehingga tampilan iustrument juga harus mencatat peningkatan.
4. Hoyos (1974) merekomendasikan bahwa skala bergerak dengan indikator tetap harus
bergerak ke kanan ketika kontrol dipindahkan ke kanan tetapi nilai skala harus meningkat
dari kanan ke kiri, sehingga rotasi skala ke kanan memberikan peningkatan bacaan
5. Ketika tuas tangan digerakkan ke atas, atau ke depan, atau ke kanan. bacaan tampilan
harus meningkat atau peralatan harus dinyalakan 'on'. Untuk mengurangi pembacaan, atau
untuk mematikan, itu adalah naluriah untuk menarik tuas ke tubuh atau memindahkannya ke
34 kiri, atau ke bawah. Stereotip ini mempengaruhi tuas tangan diilustrasikan
Panel kendali
Masalah reaksi stereotip juga mungkin muncul ketika merancang panel kontrol besar. Tata
letak yang masuk akal dari kedua kontrol dan instrumen tampilan akan membuat
pengawasan lebih mudah dan mengurangi risiko pembacaan dan tindakan yang salah. Lima
prinsip harus dipertimbangkan ketika merancang panel kontrol:
⊷ Sejauh mungkin, instrumen tampilan harus diletakkan dekat dengan kontrol yang
memengaruhi mereka. Kontrol harus ditempatkan di bawah layar atau, jika perlu, di
sebelah kanannya.
⊷ Jika perlu, kontrol berada dalam satu panel! dan memajang instrumen di tempat
lain, maka kedua set harus diletakkan dalam urutan dan pengaturan yang sama.
⊷ Label identifikasi harus ditempatkan di atas kontrol dan label identik di atas
tampilan yang sesuai.
⊷ Jika beberapa kontrol biasanya dioperasikan secara berurutan, maka mereka dan
monitor yang sesuai harus diatur pada panel dalam urutan itu, dari kiri ke kanan.
⊷ Jika, di sisi lain, kontrol pada panel tertentu tidak dioperasikan dalam urutan
reguler, maka kedua tampilan yang sesuai harus diatur dalam kelompok

35
Ringkasan
Menampilkan dan kontrol sebagai antarmuka utama
antara manusia dan mesin telah menjadi subjek
penelitian 'klasik' di rekayasa manusia. Oleh karena
itu, rekomendasi ergonomi komprehensif untuk
desain dan penggunaannya sudah dekat.

36
Want big impact? Use big image.

37
IKLIM KERJA
ERGONOMI
 Istilah 'iklim' berlaku untuk kondisi fisik lingkungan tempat kita
hidup dan melakukan pekerjaan. Komponen utamanya adalah :

A Temperatur Udara

B Suhu permukaan di sekitarnya

C Kelembaban udara

D Pergerakan udara

E Kualitas udara
D
Thermoregulasi
Tubuh Manusia
D
SUHU TUBUH
Suhu manusia tidak seragam di seluruh tubuh. Suhu ko
nstan, yang sedikit berfluktuasi sekitar 37 celcius, dan s
uhu ini hanya ditemukan di
bagian dalam otak, jantung, dan organ perut

KULIT DALAM UDARA & SUHU DINGIN


Aturan dasarnya adalah bahwa energi selalu
mengalir dari yang lebih hangat ke yang lebih dingin.
Ketika udara di sekitarnya dingin dan
jika tubuh ingin mencegah panas keluar,
sirkulasi darah ke kulit berkurang banyak,
membuat kulit terlihat pucat dan menurunkan suhunya

D
sehingga ada sedikit kehilangan panas.

D
KULIT DI UDARA PANAS
Di lingkungan yang hangat, tugas kulit adalah membuan
g panas, namun kulit akan tetap
panas, karena membawa darah panas melewati nadi yan
g berada dibawah kulit, keringat
merupakan alat terpenting tubuh untuk menghilangkan
panas.
THERMOREGULASI
THERMOREGULASI
PROSES KONTROL KONVEKSI
Pusat kontrol panas terletak di Jika pertukaran panas dengan udara atau de
batang otak. Ini mengarahkan pengaturan termal ngan air, disebut proses konveksi.
tubuh, sebanding dengan
termostat ruangan.

KONDUKSI PANAS PENGUAPAN KERINGAT


Kehilangan panas karena berkeringat
Pertukaran panas dengan konduksi
terjadi terus-menerus karena beberapa
tergantung pada konduktivitas benda
keringat di kulit selalu menguap, dan
dan bahan yang memiliki kontak
mengeluarkan panas. Penguapan ini
dengan kulit. Siapa pun yang menyentuh materi berbe
sangat penting, dan jelas terasa di
da di ruangan yang sama
lingkungan yang panas
dapat merasakan konduksi panas.
THERMOREGULASI
RADIASI PANAS TRANSPORTASI PANAS
OLEH DARAH

Item terpenting dalam


Benda hangat memancarkan gelo termoregulasi adalah fungsi
mbang elektromagnetik dari gelo transportasi panas darah.
mbang yang relatif panjang, yang Darah mengambil panas,
diserap oleh terutama di kapiler, dari
benda lain dan diubah jaringan hangat dan
menjadi panas. menghilang ke jaringan
yang lebih dingin.
THERMOREGULASI

SEKRESI KERINGAT GEMETARAN


Mekanisme pengaturan ketiga adalah
Mekanisme pengaturan kedua yang diarah untuk meningkatkan laju di mana panas dihasilkan oleh
kan oleh pusat kontrol tubuh, suatu proses yang dilakukan
panas adalah sekresi setiap kali tubuh mengalami
keringat ke kulit pendinginan berlebihan.
4 PROSES PERGANTIAN PANAS
PERGANTIAN
PANAS Konduksi, Pertukaran panas dengan konduksi
tergantung pada konduktivitas benda dan
bahan kontak dengan kulit.

Konveksi, Jika pertukaran panas terjadi


dengan gas ataupun air maka ini disebut
dengan konveksi
Tubuh mengubah energi kimia
menjadi energi mekanik dan panas.
Tubuh menggunakan panas ini untuk menyeimban Evaporasi keringat, berkeringat terus menerus
gkan suhu inti yang terjadi karena beberapa keringat di kulit selalu
konstan dan menghilangkan panas menguap dan mengonsumsi panas. Hal ini biasa
berlebih disekitarnya. Dengan terjadi di udara ataupun cuaca yang panas. Pada
kondisi normal tiap orang biasanya melakukan
demikian ada pertukaran panas yang konstan antar
evaporasi sekitar seliter perhari.
a tubuh dan lingkunganyang diatur oleh kontrol fis
iologis
yang mengikuti hukum fisika biasa Radiasi, Benda hangat ataupun panas memancarkan gelombang el
ektromagnetik dengan gelombang
yang relative panjang, yang diserap oleh benda lain dan diubah me
njadi panas.
KESEIMBANGAN PANAS KESELURUHAN

Suhu udara untuk


pertukaran panas secara
konveksi
Suhu permukaan yang be
1 rdekatan
Gerakan udara untuk 3
konveksi Kelembapan relative udara
2 untuk hilanganya panas dengan
penguapan keringat
4
Sensasi dari ketidaknyaman dapat meningkat dari mulai gangguan
hingga rasa sakit
Menurut tingkat keseimbangan panas yang terganggu,
Ketidaknyamanan merupakan alat biologis praktis yang dimiliki
oleh semua makhluk berdarah panas, yang merangsang mereka
untuk mengambil langkah2 yang diperlukan untuk mengembalikan kesei
mbangan panas dengan benar.

KENYAMANAN Efek samping dari ketidaknyamanan mengenai perubahan fungsional m


ungkin berefek ke seluruh tubuh.
 Kepanasan akan membuat
 kelelahan dan kantuk
 mereduksi kemampuan fisik
D

 meningkatkan kemungkinan untuk melakukan error.


D

Pemeliharaan akan kenyamanan iklim kerja sangatlah penting bagi


kesejahteraan dan efisiensi maksimal performansi.
ZONA SUHU
D

SECARA PSIKOLOGIS
D
1
Zona regulasi vasomotor
(zone of vasomotor regulation)
zona nyaman adalah saat individu
ditempatkan dalam suatu ruang iklim dan
memiliki suhu yang berbeda, jangkauannya dapat d
itemukan saat pertukaran
panas
tubuh individu berada dalam kondisi
seimbang.
Zona kontrol Zone of
evaporasi body cooling

(zone of evaporation control)


Jika sedikit peningkatan suhu panas diat Terjadi jika suhu di bawah
as comfort level zona regulasi vasomotor atau
(zona nyaman), maka dapat menghanga dibawah zona nyaman.
tkan bagian- Ditandai oleh keseimbangan
bagian tubuh dan meningkatkan pengelu
panas yang negatif bagi tubuh
aran keringat.
Tetapi jika kenaikan suhu karena lebih banyak
melebihi batas dan terjadi kehilangan suhu panas yang
dalam waktu yang cepat daripada yang dihasilkan
akan menyebabkan kematian. secara internal oleh tubuh.
Suhu dingin yang ekstrim
(hipotermia ekstrim) dapat
menyebabkan kematian
Jangkauan Suhu yang Nyaman
Biasanya orang-orang merasa nyaman
100 hanya ketika sistem regulasi vasomotor
tidak dalam kondisi stress berat, yakni
90
ketika sirkulsi darah ke kulit tidak lebih
80 dari fluktuasi normal.
Jangkauan suhu di mana seseorang merasa nyama
70 n sangat bervariasi. Hal utamanya
60
bergantung pada jumlah lapisan pakaian
yang dikenakan dan banyaknya aktivitas
50 fisik yang dilakukan.
Faktor lain seperti makanan, iklim, cuaca,
40
ukuran tubuh, usia, gender, dan
30 kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan juga berpeng
aruh.
20

10
4 FAKTOR IKLIM DAN KENYAMANAN

SUHU UDARA

SUHU PERMUKAAN YANG BERDEKATAN

KELEMBABAN

PERPINDAHAN UDARA
SUHU
YANG
EFEKTIF
Houghten dan Yaglou (1923) yang pertama
kali menginvestigasi kombinasi suhu dan
kelembapan pada udara akan menghasilkan suhu ya
ng efektif.
Suhu yang efektif ini terjadi saat
kelembaban relatif kemudian dikurangi dan suhuny
a divariasikan sehingga subjek uji
merasakan sensasi hangat yang sama
seperti sebelumnya.
Penelitian fisiologis telah menunjukkan bahwa suhu efektif (yang di
rasakan) pada dasarnya adalah rata-rata antara udara dan permukaan
yang bersebelahan. Dinyatakan sebagai rumus:
D
𝑻𝑨 + 𝑻𝑺
Suhu Efektif :
D

TA = suhu udara rata-rata dan


TS = permukaan yang berdekatan,
Kelembaban udara

Sebagian besar dinding atau Terdapat aturan praktis yang baik,


bahwa suhu rata-rata daerah yang
jendela dingin sangat tidak
berdekatan harus berbeda dari udara,
nyaman, bahkan jika suhu udara Yaitu lebih dari 2 atau 3 ° C, baik suhu
memadai. rata-rata naik atau turun.

Ambang batas di mana ruangan mulai terasa pengap t


Koch & Nevins (1966) telah erletak di antara pasangan nilai berikut:
menunjukkan bahwa setelah tinggal lama 80 persen RH dan 18 ° C , 60 persen RH dan 24 ° C
di ruangan yang sama, kesan suhu sedikit
Jika kelembaban relatif turun, 30 persen udara
dipengaruhi oleh kelembaban udara
menjadi kering
PERGERAKAN UDARA
Fanger (1972) telah menunjukkan bahwa perpindahan udara lebih dari 0,5 m/s
tidak menyenangkan, bahkan ketika udara hangat dan ketidaknyamanan
tergantung pada arah di mana udara mengalir dan pada bagian-bagian tubuh yang
terpapar

Arus udara dari Hawa dingin lebih


Leher dan kaki sangat
belakang lebih tidak tidak menyenangkan
sensitif terhadap angin
menyenangkan daripada daripada hawa hangat
arus udara yang langsung depan.
Simple Portfolio
Namun, dari pengalaman umum dapat dikatakan, apabila pekerja yang duduk merasakan perg

Designed
erakan udara lebih dari 0,2 m / s hal
tersebut membuat pekerja tidak nyaman. Kadang-kadang, ketika pekerjaan yang sangat tep
at sedang dilakukan, yang membuat
Get a modern PowerPoint
operator tidak bergerak untuk waktu yang lama, pergerakan
Presentation that is beautifully
designed. Easy to change colors,
photos and Text. You can simply
udara hanya 0,1 m/s dapat menjadi tidak nyaman juga.
impress your audience and add a
unique zing and appeal to your
Presentations. Get a modern
Sebaliknya, pekerjaan berdiri, terutama jika itu melibatkan upaya
PowerPoint Presentation that is
beautifully designed. Easy to change
fisik yang berat, dapat dilakukan tanpa efek buruk dalam
colors, photos and Text. You can
simply impress your audience and
add a unique zing and appeal to your
pergerakan udara hingga 0,5 m / s.
Presentations. Easy to change colors,
photos and Text.
KERINGNYA UDARA
D
D

DIMUSIM DINGIN
• Pada iklim sedang, masalah musim dingin biasanya adalah kekeringan udara,
kebanyakan orang akan memilih untuk menetap dirumah,
menghidupkan penghangat dan bekerja dirumah.

• Penghangat rumah yang selalu dinyalakan saat musim dingin


menyebabkan kelembaban relatif menjadi lebih rendah

• Tim peneliti Grandjean melakukan random test dibeberapa perusahaanpada m


usim dingin dan musim panas untuk mengukur kelembaban
udara. Banyak spesialis THT berpikir bahwa saat ini kecenderungan
terhadap udara yang sangat kering di ruangan berpemanas
menyebabkan peningkata insiden penyakit catarrhal dan iritasi kronis pada sa
luran hidung dan bronkial. Mereka sering mencatat
pengeringan selaput lendir saluran udara, yang mereka pikir
menghambat aliran lendir di saluran ciliary, yang mengakibatkan
berkurangnya resistensi terhadap infeksi.
Ada variasi yang cukup besar dalam
apa yang orang anggap sebagai suhu
yang nyaman dan studi lapangan
menekankan hal ini. Hasil dari
McConnell dan Spiegelman (1940)
yang merekam pandangan dari 745
pekerja kantor di New York pada
musim panas adalah 65% mengatakan
bahwa suhu 24ºC merupakan suhu
yang nyaman, sedangkan yang lain
mengatakan terlalu panas atau terlalu
dingin.
Sedangkan Grandjean (1973) melakukan
pengamatan studi pada saat musim dingin
tahun 1964/5. Ia melakukan pengukuran
di 168 kantor tanpa AC dan pada waktu
yang sama bertanya pada 410 karyawan
(140 laki-laki dan 270 perempuan)
mengenai suhu saat itu. Suhu udara cukup
tinggi, variasi antara 22ºC dan 24ºC pada
sebagian besar waktu. Jawaban 'nyaman'
menjadi lebih jarang daripada suhu naik,
sementara 'terlalu hangat'
menggantikannya. Namun ada banyak
Pada kantor tanpa AC, suhu rata-rata antara 20ºC balasan 'nyaman' ketika suhu hanya 21ºC.
dan 27ºC; sedangkan pada kantor ber-AC batas atas suhu bia
sanya 24ºC.
Rekomendasi untuk ruangan yang nyaman
Pedoman berikut dapat diterapkan untuk pekerjaan menetap yang melibatkan sedikit atau
tidak ada upaya manual :

Suhu permukaan Konsep pada


Suhu ruangan saat Kelembaban relatif tingkat antara kepala dan lut
benda yang
musim dingin berdekatan harus di dalam ruangan ut
sebaiknya antara pada suhu yang kira2 tidak boleh <30% saat tidak boleh
sama dengan udara, musim dingin, jika melebihi 0,2 m / s
20ºC dan 21ºC dan (keceptan aliran udara)
saat musim panas a tidak lebih dari 2ºC / tidak, akan ada
3ºC bedanya. Tidak Arah aliran udara
ntara 20ºC dan masalah pengeringan d
ada satu permukaan isaluran pernapasan.
24ºC. pun yang dinginnya
lebih dari 4ºC daripada
di dalam ruangan.
01
Harus ditunjukkan bahwa suhu udara yang disukai
mungkin sedikit berbeda dari satu negara ke negara
lain, terutama karena perbedaan pakaian dan kebiasaan. Seb
agai contoh, diketahui bahwa di ruang musim
dingin suhu udara umumnya lebih tinggi di AS dan
sering lebih rendah di Inggris. Tentunya, kondisi di
daerah tropis akan sangat berbeda.

02
Dengan kegiatan fisik, suhu tubuh akan meningkat. Se
makin banyak orang aktif, semakin banyak
panas yang dihasilkan. Jika ingin tetap nyaman,
suhu udara di dalam ruangan harus diturunkan
sehingga lebih mudah untuk menyingkirkan
kelebihan panas.
Pada kelembaban relatif 50 persen berbagai j Recommended room temp
enis aktivitas memerlukan suhu ruangan eratures for
yang tercantum dalam Tabel 20.2. various activities

Type of Work Temperatures ( Derajat Celcius )


Sedentary mental (Mental yang menetap). 21

Sedentary light manual (Manual ringan 19


menetap).
Standing light manual (Manual ringan 18
berdiri).
Standing heavy manual (Manual berat 17
berdiri)
Severe work (Kerja berat ). 15 - 16
Ketika suhu naik di atas tingkat kenyamanan,
timbul masalah, pertama bersifat subyektif dan
kemudian masalah fisik yang mengganggu
efisiensi pekerja. Kondisi yang sangat panas
dapat menyebabkan bahaya kesehatan yang serius.

Ketika bekerja di suhu tinggi, sekresi dan


penguapan keringat sangat penting untuk menjaga keseimban
gan panas fisiologis
Jika suhu sekitar naik, efek fisiologis berikut dapat dihasilkan:

Kelelahan meningkat,
disertai hilangnya Mengurangi aktivitas
efisiensi untuk tugas organ pencernaan
fisik dan mental.

Naik tekanan darah.


Sedikit peningkatan suhu
inti dan kenaikan tajam
pada suhu cangkang (suhu k
ulit dapat naik dari 32 ° C m
Detak jantung meningkat. enjadi 36-37 ° C).
Efek dari Overheating Demam dan olahraga
Survei klinis telah menunjukkan Suhu inti dapat naik sangat tinggi (41°C) sel
bahwa selama latihan militer, suhu ama demam, dan hingga 39,5°C
inti sekitar 39°C telah mengakibatkan str dalam kegiatan olahraga yang berat,
oke panas, diikuti oleh kematian,
meskipun Robinson dan Gerking
(1947) melaporkan bahwa dengan
suhu 39-40°C, tidak selalu berakibat fatal
1 2
tanpa memicu stroke panas. Dalam
kondisi ini pusat panas mampu
mengatasi kenaikan suhu inti, menjaga
fungsi vital selama demam dan
. mempertahankan kinerja tinggi selama
olahraga.

3 4
Stroke Panas Toleransi Panas
Saat panas tubuh naik, gejala-gejala pertama Dari sudut pandang psikologis bahwa suhu
seperti kelesuan, kehilangan kinerja, kulit tidak boleh melebihi dan batas
merah dan peningkatan detak jantung atas 38°C dan beberapa penulis telah menyu
dengan denyut nadi lemah dll. Tahap terakhir adal sun indeks faktor-faktor iklim
ah ketidaksadaran, yang mungkin yang akan memastikan bahwa batas
berakhir dengan kematian dalam waktu pikologisnya tidak terlampaui.
24 jam, terlepas dari perhatian medis.
PRACTICAL
LIMIT

Bagan dibawah ini berlaku untuk pria muda yang tidak berpakaian formal dan secara fisik
berkemampuan tinggi dan terbiasa dengan panas, karena itu mereka tidak dapat diterapkan pada
kondisi lingkungan industri. Bagan tersebut harus dipindahkan setidaknya 5-10oC ke kiri untuk
membuatnya dapat diterapkan pada kondisi kerja industri, dan bahkan lebih jauh ke kiri untuk
pekerja lebih tua dan pekerjaan yang membutuhkan pakaian pelindung atau alat bantu pernapasan.
Working under radiant heat
Panas radiasi sering diukur dengan menggunakan thermometer globe.
Thermometer globe biasanya terbuat dari bola berongga
tembaga, berdiameter sekitar 150 mm yang akan
dimasukkan mercury thermometer normal kedalamnya.
Permukaan luar
bola tembaga di cat hitam, untuk menyerap radiasi dan
D

mengubahnya menjadi panas. Thermometer globe biasanya


D

menunjukkan nilai rata-rata antara suhu udara dan


permukaan sekitarnya.
Batas Fisiologis

Dalam praktiknya, biasanya sangat sulit untuk mengekspresikan


beban panas dan tingkat pekerjaan fisik secara tepat, sehingga cara-
cara fisiologis harus dicari untuk menilai ini. Seperti yang telah kita
lihat, detak jantung, suhu inti (suhu rektal) dan keringat semua dapat
digunakan untuk tujuan ini. Batas atas dari parameter ini untuk
bekerja dalam panas sepanjang hari kerja adalah:

Denyut jantung (rata-rata harian) 100-110 denyut / mnt


Suhu dubur 38oC
Evaporasi keringat 0,5 liter / jam
Pengalaman menunjukkan bahwa perlu waktu untuk terbiasa bekerja di bawah kondisi yang san
gat panas dan hanya setelah beberapa minggu kinerjanya sama dengan
pekerja yang sudah 'beradaptasi dengan panas'. Ini adalah aklimatisasi asli tubuh
terhadap panas, yang berlangsung dengan langkah-langkah berikut:

1 Tubuh secara bertahap meningkatkan keringatnya, kehilangan lebi


h banyak panas dalam prosesnya. Seorang pekerja yang beradaptas
i terhadap panas dapat kehilangan 2 liter keringat per jam dan hing
ga 6 liter per hari kerja.

2 Sebagai bagian dari proses aklimatisasi, keringat menjadi lebih lembut, d


engan konsentrasi garam yang lebih rendah. Kelenjar keringat 'belajar' u
ntuk melestarikan garam sehingga jumlah keringat yang lebih besar dapa
t diproduksi tanpa membuat garam berbeda di dalam tubuh. Defisit seper
ti itu dapat menyebabkan kram otot dan akhirnya kelelahan, dan mungki
n kematian.
3 Selama aklimatisasi ada penurunan berat badan, yang
membantu hilangnya panas dengan mengurangi jumlah
lemak isolasi dan mengurangi konsumsi energi.

4 Saat aklimatisasi berlangsung, pekerja minum lebih banyak


cairan untuk mengimbangi jumlah air yang hilang karena be
rkeringat.

5 Sistem darah dan jantung juga menyesuaikan diri untuk memberik


an peningkatan kinerja setelah aklimatisasi.
REKOMENDASI
Aklimatisasi terhadap panas diperlukan. Yang Semakin tinggi beban panas dan semakin
terbaik dicapai secara bertahap. Seseorang harus menco besar upaya fisik yang dilakukan di bawah
ba memulai dengan menghabiskan hanya
tekanan panas, semakin lama dan semakin
50 persen dari waktu kerja di panas dan
meningkatkan ini sebesar 10 persen setiap hari. sering harus jeda (periode pendinginan). Jika bata
Prosedur yang sama harus diikuti ketika seseorang kem s toleransi panas terlampaui, hari kerja
bali bekerja karena sakit atau absen lama harus dipersingkat.

Seseorang harus minum sedikit Jika dibutuhkan cairan dalam jumlah


cairan secara berkala; tidak lebih besar, sebaiknya minum air putih, mungkin ses
dari 0,25 liter pada suatu waktu, dan satu can ekali minum teh atau kopi. Minuman
gkir setiap 10-15 menit hangat atau hangat lebih cepat diserap oleh sist
dianjurkan. em pencernaan daripada minuman
dingin.
REKOMENDASI

Air minum harus tersedia di dekat te


mpat kerja sehingga seseorang dapat
Minuman es, jus buah, dan min minum
uman beralkohol tidak dianjur kapan saja diperlukan.
kan. Susu dan
minuman susu campuran
juga tidak cocok untuk be REKOMENDASI
kerja dalam kondisi panas karen
Jika panas radiasi berlebihan
a mereka lebih
menekankan pada organ (mis. Dekat blast furnace),
pencernaan. pekerja harus dilindungi
oleh layar perangkat
pelindung mata.
D
D
Thank you
03. PENYAKIT AKIBAT
KERJA (PAK)

ERGONOMI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

1
1. PENGERTIAN PAK
 Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat
kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja.
 Dengan demikian, penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang artifisual
atau man made disease.
 Sejalan dengan hal tersebut terdapat pendapat lain yang menyatakan bahwa
Penyakit Akibat Kerja (PAK) ialah gangguan kesehatan baik jasmani maupun
rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah karena aktivitas kerja atau
kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan ( Hebbie Ilma Adzim, 2013)

2
2. PENYEBAB PAK
Tedapat beberapa penyebab PAK yang umum terjadi di tempat kerja,
berikut beberapa jenis yang digolongkan berdasarkan penyebab dari
penyakit yang ada di tempat kerja.
a.Golongan fisik:
bising, radiasi, suhu ekstrim, tekanan udara, vibrasi, penerangan
b.Golongan kimiawi:
semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan, kabut
c.Golongan biologik: bakteri, virus, jamur, dll

d.Golongan fisiologik/ergonomik: desain tempat kerja, beban kerja.

e.Golongan psikososial:
stres psikis, monotomi kerja, tuntutan pekerjan
2. PENYEBAB PAK
 Efek pencahayaan pada mata, kekuatan pencahayaan beraneka ragam,
yaitu berkisar 2.000-100.000 lux di tempat terbuka sepanjang hari dan
pada malam hari dengan pencahayaan buatan 50-500 lux.
 Kelelahan pada mata ditandai oleh:
a. Iritasi pada mata / conjunctiva
b. Penglihatan ganda
c. Sakit kepala
d. Daya akomodasi dan konvergensi turun
e. Ketajaman penglihatan
 Upaya perbaikan penggunaan pencahayaan di tempat kerja. Grandjean
(1980) menyarankan sistem desain pencahayaan di tempat kerja sebagai
berikut:
a. Hindari sumber pencahayaan lokal langsung dalam penglihatan pekerja
b. Hindari penggunaan cat mengkilap terhadap mesin-mesin, meja, kursi, dan
tempat kerja
c. Hindari pemasangan lampu FL/TL yang tegak lurus dalam garis 4
penglihatan
3. MACAM-MACAM PAK
 Pencemaran udara oleh partikel dapat disebabkan karena peristiwa
alamiah maupun ulah manusia, yaitu lewat kegiatan industri dan
teknologi. Partikel yang mencemari udara banyak macam dan
jenisnya, tergantung pada macam dan jenis kegiatan industri dan
teknologi yang ada. Partikel-partikel udara sangat merugikan
kesehatan manusia. Pada umumnya udara yang tercemar oleh partikel
dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernapasan atau
pneumoconiosis.
 Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan
oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap didalam
paru-paru. Penyakit pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari
jenis partikel (debu) yang masuk atau terhisap kedalam paru-paru.
Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di
daerah yang memiliki banyak kegiatan industri dan teknologi, yaitu
silikosis, asbestosis, bisinosisi, antrakosis, dan beriliosis.
5
3. MACAM-MACAM PAK
a. Penyakit Silikosis
b. Penyakit Asbestosis
c. Penyakit Bisnosis
d. Penyakit Antrakosis
e. Penyakit Beriliosis
f. Penyakit Saluran Pernafasan
g. Penyakit Kulit
h. Kerusakan Pendengaran
i. Gejala pada Punggung dan Sendi
j. Kanker
k. Coronary Artery
l. Penyakit Liver
m. Masalah Neuropsikiatrik
6
n. Penyakit yang Tidak Diketahui Sebabnya
3. A. PENYAKIT SIKLOSIS
Penyakit Silikosis
Penyakit silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa
SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian
mengendap. Debu silika bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan
baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi
(mengikir, menggerinda) dll. Selain dari itu, debu silika juga
banyak terdapat di tempat penampang besi, timah putih dan tambang
batu bara. Pemakaian batu bara sebagai bahan bakar juga banyak
menghasilkam debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika
akan keluar dan terdispersi ke udara bersama-sama dengan partikel yang
lainya, seperti debu alumunia, oksida besi dan karbon dalam bentuk
debu. Tempat kerja yang potensial untuk tercemari oleh debu silika perlu
mendapatkan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan yamg ketat sebab penyakit silikosis belum ada obatnya yang
tepat. 7
3. B. PENYAKIT ASBESTOSIS
Penyakit Asbestosis
Penyakit asbestosis adalah penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh
debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes adalah campuran dari
berbagai macam silikat, namun yang paling utama adalah magnesium
silikat. Debu asbes banyak dijumpai pada pabrik dan industri yang
menggunakan asbes, pabrik pemintalan serat asbes, pabrik beratap asbes
dan lain sebagainya. Debu asbes yang terhirup ke dalam paru-paru akan
mengakibatkan gejala sesak nafas dan batuk- batuk yang disertai dahak.
Ujung-ujung jari penderitanya akan tampak besar/melebar. Apabila
dilakukan pemeriksaan pada dahak maka akan tampak debu asbes dalam
dahak tersebut. Pemakaian asbes untuk berbagai macam keperluan
kiranya perlu diikuti dengan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan
lingkungan agar jangan mengakibatkan asbestosis ini.

8
3. C. PENYAKIT BISNOSIS
Penyakit Bisnosis
Penyakit bisnosis adalah penyakit yang disebabkan oleh pencemaran
debu kapas atau serat kapas di udara yang kemudian terhisap kedalam
paru-paru. Pencemaran ini dapat dijumpai pada pabrik pemintalan
kapas, pabrik tekstil, perusahaan, atau pergudangan kapas. Masa
inkubasi penyakit bisnosis cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun. Tanda-
tanda awal penyakit bisnosis ini berupa sesak nafas, terasa berat pada
dada, terutama peda hari senin (yaitu hari awal kerja pada setiap
minggu). Pada bisnosis yang sudah lanjut atau berat, penyakit tersebut
biasanya juga diikuti dengan penyakit bronchitis kronis dan mungkin
juga disertai dengan emphysema.

9
3. D. PENYAKIT ANTRAKOSIS
Penyakit Antrakosis
Penyakit antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang
disebabkan oleh debu batu bara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada
pekerja-pekerja tambang batubara atau pada pekerja-pekerja yang
banyak melibatkan penggunaan batubara, seperti pengumpa batubara
pada tanur besi, lokomotif (stoker), dan juga pada kapal laut bertenaga
batubara, serta pekerja boiler pada pusat Listrik Tenaga Uap berbahan
bakar batubara. Penyakit antrakosis ada tiga macam, yaitu: penyakit
antrakosis murni, penyakit silikoantrakosis, dan penyakit
tuberkolosilkoantrakosis.

1
0
3. E. PENYAKIT BERILIOSIS
Penyakit Beriliosis
Udara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik yang berupa logam
murni, oksida, sulfat, maupun dalam bentuk halogenida, dapat
menyebabkan penyakit saliran pernafasan yang disebut beriliosis. Debu
logam tersebut dapat menyebabkan nasoparingtis, bronchitis, dan
pneumonitis yang ditandai dengan gejala sedikit demam, batuk kering,
dan sesak nafas. Penyakit beriliosis dapat timbul pada pekerja-pekerja
industri yang menggunakan logam campuran berilium, tembaga, pekerja
pada pabrik fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio, dan juga pada
pekerja pengolahan bahan penunjang industri nuklir.

1
1
3. F. PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN
Penyakit Saluran Pernafasan
PAK pada saluran pernafasan dapat bersifat akut maupun kronis.
Akut misalnya asma akibat kerja. Sering didiagnosis sebagai
tracheobronchitis akut atau karena virus kronis, misal: asbestosis.
Seperti gejala Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) atau
edema paru akut. Penyakit ini disebabkan oleh bahan kimia seperti
nitrogen oksida.

3. G. PENYAKIT KULIT
Penyakit Kulit
Pada umumnya tidak spesifik, menyusahkan, tidak mengancam
kehidupan, dan kadang sembuh sendiri. Dermatitis kontak yang
dilaporkan, 90% merupakan penyakit kulit yang berhubungan dengan
pekerjaan. Penting riwayat pekerjaan dalam mengidentifikasi iritan
yang merupakan penyebab, membuat peka, atau karena faktor lain. 12
3. H. KERUSAKAN PENDENGARAN
Kerusakan Pendengaran
Banyak kasus gangguan pendengaran menunjukan akibat pajanan kebisingan
yang lama, ada beberapa kasus bukan karena pekerjaan.
Riwayat pekerjaan secara detail sebaiknya didapatkan dari setiap orang dengan
gangguan pendengaran. Dibuat rekomendasi tentang pencegahan terjadinya
hilang pendengaran.

3. I. GEJALA PADA PUNGGUNG DAN


SENDI
Gejala pada Punggung dan Sendi
Tidak ada tes atau prosedur yang dapat membedakan penyakit pada punggung
yang berhubungan dengan pekerjaan daripada yang tidak berhubungan dengan
pekerjaan. Penentuan kemungkinan bergantung pada riwayat pekerjaan. Artritis
dan tenosynovitis disebabkan oleh gerakan berulang yang tidak wajar
13
3.J. KANKER
Adanya presentase yang signifikan menunjukan kasus Kanker yang
disebabkan oleh pajanan di tempat kerja. Bukti bahwa bahan di tempat kerja
(karsinogen) sering kali didapat dari laporan klinis individu dari pada studi
epidemiologi. Pada Kanker pajanan untuk terjadinya karsinogen mulai > 20 tahun
sebelum diagnosis.

3.K. CORONARY ARTERY


Penyakit ini disebabkan oleh karena stres atau Carbon Monoksida dan bahan
kimia lain di tempat kerja.

3.L. PENYAKIT LIVER


Sering didiagnosis sebagai penyakit liver oleh karena hepatitis
virus atau sirosis karena alkohol. Penting riwayat tentang pekerjaan,
serta bahan toksik yang ada.
14
3.M. MASALAH NEUROPSIKIATRIK
Masalah Neuropsikiatrik
Masalah neuropsikiatrik yang berhubungan dengan tempat kerja sering
diabaikan. Neuropatiperifer, sering dikaitkan dengan diabet, pemakaian
alkohol, atau tidak diketahui penyebabnya. Depresi oleh karena
penyalahgunaan zat-zat atau masalah psikiatri. Kelakuan yang tidak baik
mungkin merupakan gejala awal dari stres yang berhubungan dengan
pekerjaan. Lebih dari 100 bahan kimia (a.I solven) dapat menyebabkan
depresi. Beberapa neurotoksin (termasuk arsen, timah, merkuri, methyl, butyl
ketone) dapat menyebabkan neuropati perifer. Selain itu, Carbon disulfide
dapat menyebabkan gejala seperti psikosis.

3.N. PENYAKIT YANG TIDAK DIKET SEBABNYA

Penyakit yang Tidak Diketahui Sebabnya


Alergi dan gangguan kecemasan mungkin berhubungan dengan bahan kimia
atau lingkungan sick building syndrome. Multiple Chemical Sensitivities
15
(MCS), misal: parfum, derivate petroleum, rokok.
4. FAKTOR PENYEBAB PAK
a. Faktor Fisik
b. Faktor Kimia
c. Faktor Biologi
d. Faktor Ergonomi/Fisiologi
e. Faktor Psikologi

1
6
4.A. FAKTOR FISIK
Penyebab:
1)Suara tinggi atau bising dapat menyebabkan ketulian
2)Temperature atau suhu tinggi dapat menyebabkan Hyperpireksi,
Miliaria, Heat Cramp, Heat Exhaustion, dan Heat Stroke
3)Radiasi sinar elektromagnetik infra merah dapat menyebabkan
katarak
4)Ultraviolet dapat menyebabkan konjungtivitis
5)Radio aktif: alfa/beta/gama/X dapat menyebabkan gangguan
terhadap sel tubuh manusia
6)Tekanan udara tinggi menyebabkan Coison Disease
7)Getaranmenyebabkan Reynaud’s Desiase, ganguan metabolisme,
Polineurutis

1
7
4.A. FAKTOR FISIK
Pencegahannya:
1)Pengendalian cahaya di ruang laboratorium.
2)Pengaturan ventilasi dan penyediaan air minum yang
cukup memadai.
3)Menurunkan getaran dengan bantalan anti vibrasi
4)Pengaturan jadwal kerja yang sesuai.
5)Pelindung mata untuk sinar laser
6)Filter untuk mikroskop

1
8
4.B. FAKTOR KIMIA
Penyebab:
Asal: bahan baku, bahan tambahan, hasil sementara, hasil samping(produk),
sisa produksi atau bahan buangan. Bentuk: zat padat, cair, gas, uap maupun partikel
Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran pencerrnaan kulit dan
mukosa. Masuknya dapat secara akut dan sevara kronis. Efek terhadap tubuh:
iritasi, alergi, korosif, asphyxia, keracunan sistematik, kanker, kerusakan kelainan
janin.
Terjadi pada petugas/ pekerja yang sering kali kontak dengan bahan kimia dan
obat-obatan seperti antibiotika. Demikian pula dengan solvent yang banyak
digunakan dalam komponen antiseptik, desinfektan dikenal sebagai zat yang paling
karsinogen. Semua bahan cepat atau lambat ini dapat memberi dampak negatif
terhadap kesehatan. Gangguan kesehatan yang paling sering adalah dermatosis
kontak akibat kerja yang pada umumnya disebabkan oleh iritasi (amoniak, dioksan)
dan hanya sedikit saja oleh karena alergi (keton). Bahan toksik (trichloroethane,
tetrachloromethane) jika tertelan, terhirup atau terserap melalui kulit dapat
menyebabkan penyakit akut atau kronik, bahkan kematian. Bahan korosif (asam dan
basa) akan mengakibatkan kerusakan jaringan yang irreversible pada daerah yang
19
terpapar.
4.B. FAKTOR KIMIA
Pencegahannya:
1)Material safety data sheet (MSDS) dari seluruh bahan kimia yang
ada untuk diketahui oleh seluruh petugas laboratorium.
2) Menggunakan karet isap (rubber bulb) atau alat vakum untuk
mencegah tertelannya bahan kimia dan terhirupnya aerosol.
3)Menggunakan alat pelindung diri (pelindung mata, sarung tangan,
celemek, jas laboratorium) dengan benar.
4)Hindari penggunaan lensa kontak, karena dapat melekat antara mata
dan lensa.
5)Menggunakan alat pelindung pernafasan dengan benar.

20
4.C. FAKTOR BIOLOGI
• Penyebab:
 Viral Desiases: rabies, hepatitis
 Fungal Desiases: Anthrax, Leptospirosis, Brucellosis, TBC, Tetanus
 Parasitic Desiases: Ancylostomiasis, Schistosomiasis
• Lingkungan kerja pada Pelayanan Kesehatan favorable
bagi berkembang biaknya strain kuman yang resisten, terutama
kuman-kuman
pyogenic, colli, bacilli dan staphylococci, yang bersumber dari pasien, benda-
benda yang terkontaminasi, dan udara. Virus yang menyebar melalui kontak
dengan darah dan sekreta (misalnya HIV dan Hepatitis B) dapat menginfeksi
pekerja sebagai akibat kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya karena tergores
atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus.
Angka kejadian infeksi nosokomial di unit Pelayanan Kesehatan cukup tinggi.
Secara teoritis kemungkinan kontaminasi pekerja LAK sangat besar, sebagai
contoh dokter di Rumah Sakit mempunyai risiko terkena infeksi 2 sampai 3
kali lebih besar dari pada dokter yang praktek pribadi atau swasta, dan bagi
petugas Kebersihan menangani limbah yang infeksius senantiasa kontak
dengan bahan yang tercemar kuman patogen maupun debu beracun
mempunyai peluang terkena infeksi. 21
4.C. FAKTOR BIOLOGI
• Pencegahannya:
1)Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan,
• epidemilogi, dan desinfeksi.
2)Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan pekerja untuk
memastikan dalam keadaan sehat badan, punya cukup kekebalan alami untuk
bekrja dengan bahan infeksius, dan dilakukan imunisasi.
3)Melakukan pekerjaan laboratorium dengan praktek yang benar (Good
Laboratory Practice).
4) Menggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yang benar.

5) Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan


infeksius, dan spesimen secara benar.
6) Pengelolaan limbah infeksius dengan benar.
7) Menggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai.
8) Kebersihan diri dari petugas. 22
4.D. FAKTOR ERGONOMI/FISIOLOGI
 Faktor ini sebagai akibat dari cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan
kerja yang salah, dan kontruksi yang salah. Efek terhadap tubuh: kelelahan
fisik, nyeri otot, deformirtas tulang, perubahan bentuk, dislokasi, dan
kecelakaan.
Ergonomi sebagai ilmu, teknologi, dan seni berupaya menyerasikan alat, cara,
proses, dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan, dan batasan
manusia untuk terwujudnya kondisi dan lingkungan kerja yang sehat, aman,
nyaman, dan tercapai efisiensi yang setinggi-tingginya. Pendekatan ergonomi
bersifat konseptual dan kuratif, secara populer kedua pendekatan tersebut
dikenal sebagai To fit the Job to the Man and to fit the Man to the Job
Sebagian besar pekerja di perkantoran atau Pelayanan Kesehatan pemerintah,
bekerja dalam posisi yang kurang ergonomis, misalnya tenaga operator
peralatan, hal ini disebabkan peralatan yang digunakan pada umumnya barang
impor yang disainnya tidak sesuai dengan ukuran pekerja Indonesia. Posisi
kerja yang salah dan dipaksakan dapat menyebabkan mudah lelah sehingga
kerja menjadi kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat menyebakan
gangguan fisik dan psikologis (stress) dengan keluhan yang paling sering 23
adalah nyeri pinggang kerja (low back pain)
4.E. FAKTOR PSIKOLOGI
Faktor ini sebagai akibat organisasi kerja (tipe kepemimpinan,
hubungan kerja komunikasi, keamanan), tipe kerja (monoton, berulang-
ulang, kerja berlebihan, kerja kurang, kerja shift, dan terpencil).
Manifestasinya berupa stress. Beberapa contoh faktor psikososial
yang dapat menyebabkan stress antara lain:
1) Pelayanan kesehatan sering kali bersifat emergency dan menyangkut
hidup mati seseorang. Untuk itu pekerja di laboratorium kesehatan di
tuntut untuk memberikan pelayanan yang tepat dan cepat disertai
dengan kewibawaan dan keramahan- tamahan
2) Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton.
3) Hubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan dan bawahan
atau sesama teman kerja.
4) Beban mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di sektor
formal ataupun informal.
24
5. DIAGNOSIS PAK
Untuk dapat mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja pada individu
perlu dilakukan suatu pendekatan sistematis untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan dan menginterpretasinya secara tepat.
Pendekatan tersebut dapat disusun menjadi 7 langkah yang dapat
digunakan sebagai pedoman:
1) Menentukan diagnosis klinis
2) Menentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini
3) Menentukan apakah pajanan memang dapat menyebabkan
penyakit tersebut
4) Menentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar
untuk dapat mengakibatkan penyakit tersebut.
5) Menentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat
mempengaruhi.
6) Mencari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan
penyebab penyakit.
7) Membuat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh 25
pekerjaannya.
6. PENCEGAHAN PAK
Berikut ini beberapa tips dalam mencegah penyakit kerja, diantaranya:
1)Memakai alat pelindung diri secara benar dan teratur
2)Mengenali resiko pekerjaan dan cegah supaya tidak terjadi lebih lanjut
3)Segara akses tempat kesehatan terdekat apabila terjadi luka yang berkelanjutan

Selain itu terdapat pula beberapa pencegahan lain yang dapat ditempuh seperti
berikut ini:
1)Pencegahan Pimer – Healt Promotion

2)Pencegahan Skunder – Specifict Protection

3)Pencegahan Tersier
26
6. PENCEGAHAN PAK
a. Pencegahan Pimer – Healt Promotion
 Perilaku kesehatan
 Faktor bahaya di tempat kerja
 Perilaku kerja yang baik
 Olahraga
 Gizi
b. Pencegahan Skunder – Specifict Protection
 Pengendalian melalui perundang-undangan
 Pengendalian administratif/organisasi: rotasi/pembatas jam kerja
 Pengendalian teknis: subtitusi, isolasi, alat pelindung diri (APD)
 Pengendalian jalur kesehatan imunisasi
c. Pencegahan Tersier
 Pemeriksaan kesehatan pra-kerja
 Pemeriksaan kesehatan berkala
 Pemeriksaan lingkungan secara berkala
 Surveilans
 Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada pekerja 27
 Pengendalian segera ditempat kerja
6. PENCEGAHAN PAK
Ada dua faktor yang membuat penyakit mudah dicegah:
a.Bahan penyebab penyakit mudah diidentifikasi, diukur, dan dikontrol.
b.Populasi yang berisiko biasanya mudah didatangi dan dapat diawasi secara
teratur serta dilakukan pengobatan.

Pedoman deteksi dini menurut WHO:


a.Perubahan biokimiawi dan morfologis yang dapat di ukur melalui analisis
laboraturium. Misalnya hambatan aktifitas kolinesterase pada paparan
terhadap pestisida organofosfat, penurunan kadar hemoglobin (HB), sitologi
sputum yang abnormal, dan sebagainya.
b.Perubahan kondisi fisik dan sistem tubuh yang dapat dinilai melalui
pemeriksaan fisik laboraturium. Misalnya elektrokardiogram, uji kapasitas
kerja fisik, uji saraf, dan sebagainya.
c. Perubahan kesehatan umum yang dapat dinilai dari riwayat medis. Misalnya
rasa kantuk dan iritasi mukosa setelah paparan terhadap pelarut-pelarut
organik. 28
6. PENCEGAHAN PAK
Selain itu terdapat pula beberapa pencegahan lain yang dapat ditempuh
yaitu pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi:
a.Pemeriksaan sebelum penempatan
Pemeriksaan ini dilakukan sebelum seorang dipekerjakan atau ditempatkan pada pos
pekerjaan tertentu dengan ancaman terhadap kesehatan yang mungkin terjadi.
Pemeriksaan fisik yang ditunjang dengan pemeriksaan lain seperti darah, urine,
radiologis, serta organ tertentu, seperti mata dan telinga, merupakan data dasar yang
sangat berguna apabila terjadi gangguan kesehatan tenaga kerja setelah sekian lama
bekerja.
b.Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan kesehatan berkala sebenarnya dilaksanakan dengan selang waktu teratur
setelah pemeriksaan awal sebelum penempatan. Pada medical check-up rutin tidak selalu
diperlukan pemeriksaan medis lengkap, terutama bila tidak ada indikasi yang jelas.
Pemeriksaan ini juga harus difokuskan pada organ dan sistem tubuh yang memungkinkan
terpengaruh bahan-bahan berbahaya di tempat kerja, sebagai contoh, audiometri adalah
uji yang sangat penting bagi tenaga kerja yang bekerja pada lingkungan kerja yang
bising. Sedang pemerikaan radiologis dada (foto thorax) penting untuk mendeteksi
tenaga kerja yang berisiko menderita pneumokonosis, karena lingkungan kerja tercemar
debu.
29
HAZARD DAN RISIKO DI TEMPAT
KERJA
PENGANTAR

 HAZARD
 Suatu keadaan/kondisi yang dapat mengakibatkan
(berpotensi) menimbulkan kerugian (injury/penyakit) bagi
pekerja
 RISIKO
 Ketidakpastian dari pada kerugian seperti angin ribut,
gempa bumi
1 Physical Hazard
 suatu keadaan yang berkaitan dengan aspek pisik dari suatu
benda (Konstruksi dari suatu bangunan)
2 Moral Hazards
Keadaan yang berkaitan dengan sifat, pembawaan dan karakter
manusia yang dapat menambah besarnya kerugian dibanding
dengan risiko rata-rata seperti : kurang hati-hati, sengaja
membakar orang- orang sekitar
JENIS HAZARD DALAM K3
1. HAZARD SOMATIK
2. HAZARD LINGKUNGAN KERJA (FISIK, KIMIA, BIOLOGI)
3. HAZARD PERILAKU (BEHAVIOUR)
4. HAZARD ERGONOMI
5. HAZARD PENGORGANISASIAN PEKERJAAN
6. HAZARD BUDAYA KERJA
HAZARD SOMATIK

 Hazard yang (sudah) ada pada tubuh pekerja Lazim


disebut “Faktor risiko”
– Hipertensi
– Diabetes Mellitus
– Obesitas
– Dyslipidemia
– Asthma
 Pengendalian
– Pola hidup sehat (diet seimbang, olah raga, tidak merokok,
cek up teratur, dll)
HAZARD LINGKUNGAN FISIK

 Bising: suara yg tidak dikehendaki Efek terhadap pekerja


– Gangguan Fisiologis
– Gangguan Psikologis
– Gangguan Patologis Organis
 Pengendalian
– Substitusi
– Eliminasi
– Administrasi
HAZARD LINGKUNGAN FISIK
 Suhu/Temperatur
– Suhu tinggi: heat stroke & heat cramps
– Pengendalian: air minum, asupan garam, istirahat, tidur,
pakaian, aklimatisasi
 Pencahayaan
– Mengakibatkan kelelahan pada mata;
• Iritasi, mata berair, mata merah, sakit kepala, viskositas
menurun, contrast sensitivity, akomodasi menurun
– Pengendalian, harus diperhatikan hal2 sbb:
• Sumber pencahayaan: intensitas, sumber cahaya, efisiensi &
efektivitasnya
• Keadaan lingkungan tempat kerja: luas, jendela,
langit2/dinding
• Tenaga kerja: kemampuan penglihatannya, kondisi kesehatan
HAZARD LINGKUNGAN KIMIA
• Efek Kesehatan:
– Asbes Asbestosis (preparasi tekstil terbuat dari
asbes)
– Silica Silikosis (perusahaan granit,keramik)
– Byssinosis (industri tekstil)
– Anthracosis (tambang batu bara)
– Larutan korosif (menimbulkan kerusakan kulit)
– Gas sianida, asam sulfida dan karbon
monoksida
– Uap logam (menimbulkan ‘demam uap logam’,
dermatitis)
HAZARD PERILAKU (BEHAVIOR)

 Merokok
 Pola makan
 Minum2an beralkohol
 Efek Kesehatan:DM, Stroke, Stress
 Pengendalian: Pola hidup sehat
JENIS P E K E R J A A N YANG B E R I S I K O

 PETUGAS KESEHATAN PETUGAS


PETERNAKAN
 PETUGAS PEMBERSIH SELOKAN/SAMPAH PETUGAS YANG
BEKERJA DENGAN
 KELEMBABAN TINGGI Jamur kulit (panu, candida, dll)
T E M P A T K E R J A YANG B E R I S I K O

❑ LAB MIKROBIOLOGI, LAB KESMAS, LAB

BIOMOLEKULER

❑ RS & FASILITAS KESEHATAN LAINNYA

❑ FASILITAS BIOTEKNOLOGI

❑ FASILITAS DOKTER HEWAN & BINATANG

❑ PERTANIAN

❑ LAIN-LAIN
PENGENDALIAN
 CONTAINMENT mencegang panajanan
 Desain tempat kerja
 Peralatan safety (biosafety cabinet, peralatan centrifugal) Cara kerja
 Dekontaminasi
 Penanganan limbah dan spill management

 BIOSAFETY PROGRAM MANAGEMENT support dari pimpinan puncak


✓ Program support, biosafety spesialist, institutional biosafety committee,
biosafety manual, OH program, Info & Educt

 COMPLIANCE ASSESSMENT
✓ Audit, annual review, Incident & accident statistics
PENANGGULANGANBAHAYABIOLOGI

1) MENGENAL BAHAYA-BAHAYA BIOLOGI YANG ADA DI TEMPAT KERJA


2) MENGHINDARI KONTAK LANGSUNG DENGAN SUMBER PENULAR
3) MELAKUKAN TINDAKAN ASEPSIS YANG BENAR
4) MENJAGA KEBERSIHAN DIRI
5) MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG SESUAI
HAZARD PENGORGANISASIAN PEKERJAAN

1. WAKTU
 Long work hours (shift kerja)
 Career Planning (jalur karir, kenaikan pangkat&jabatan)
 Central Planning (Otonomi, Partisipasi Karyawan)
2. BEBAN PEKERJAAN Jumlah & jenis
pekerjaan
 Karyawan tidak dibebani pekerjaan yang dia tidak bisa
 Fasilitas yang memadai Reward
yang sesuai
HAZARD BUDAYA KERJA (LANJUTAN…)

3. SUASANA KERJA/IKLIM
 (Iklim yang kondusif untuk bekerja)
Keterbukaan (friendly)
 Tertutup
4. KERJA DALAM TEAM WORK
 Karyawan yang individualistis akan sulit bekerja dalam tim
 Adanya dukungan atasan dan rekan sekerja tim
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3PA18 | Ergonomi | MARIA CHRISNATALIA /
LATIHAN SOAL /
Latihan Soal

Started on Thursday, 14 July 2022, 10:48 AM


State Finished
Completed on Thursday, 14 July 2022, 11:04 AM
Time taken 16 mins 14 secs

Question 1 Jenis rumah kaca, dimana area kerja memiliki kaca bening di atasnya, panel menghadap ke utara dan kemiringan yang
Incorrect curam, sudut 60 °. sisi sebaliknya dari masing-masing zig-zag buram, menghadap ke selatan dan lereng pada sudut
Marked out of sekitar 30 °. Ialah jenis ….
1.00

Select one:
a. Atap mansard

b. Atap Gedung zigzag

c. Skylight di bubungan atap 

d. Pitched roof

The correct answer is: Atap Gedung zigzag

Question 2 Pusat kontrol panas pada thermoregulasi adalah…


Correct

Marked out of Select one:


1.00
a. Batang otak 

b. Kepala

c. Badan

d. Kulit

The correct answer is: Batang otak

Question 3 Empat prinsip penting dalam antropometri salah satunya benda-benda yang fungsinya atau kegiatan-kegiatannya
Correct berhubungan harus dikelompokkan bersama. Ini merupakan salah satu prinsip?
Marked out of
1.00 Select one:
a. Prinsip fungsional 

b. Prinsip sering dipakai

c. Prinsip berurutan

d. Prinsip derajat kepentingan

The correct answer is: Prinsip fungsional

1
Online
Question 4 Salah satu teori penyebab kecelakaan kerja ialah kecelakaan merupakan suatu hasil dari serangkaian kejadian yang
Correct berurutan serta faktor penyebab utamanya adalah manusia dan fisik. Ini meripakan konsep dasar model teori?
Marked out of
1.00 Select one:
a. Swiss cheese

b. Latent cause

c. Domino 

d. Bird and loftus

The correct answer is: Domino

Question 5 Jenis rumah kaca yang memiliki kaca di atas sumbu longitudinal bangunan. sangat cocok untuk toko-toko tinggi di mana
Incorrect para pekerja membutuhkan penerangan terbaik. Ialah jenis ….
Marked out of
1.00 Select one:
a. Atap Gedung zigzag

b. Skylight di bubungan atap

c. Pitched roof

d. Atap mansard 

The correct answer is: Skylight di bubungan atap

Question 6 Menurut Kromer & Kroemer-Elbert (1990), tipe pengukuran yang paling penting untuk desain ruang kerja adalah
Correct kedalam, apa penjelasan terkait kedalam?
Marked out of
1.00 Select one:
a. Pengukuran tertutup mengikuti contour badan

b. Garis lurus dari titik pengukuran satu ke lainnya, biasanya diukur dari lantai ke subjek dalam posisi berdiri, atau dari
permukaan horizontal tempat subjk duduk

c. Garis lurus dari titik ke titik pengukuran horizontal dalam bidang sagittal 

d. Garis lurus, dari titik ke titik pengukuran horizontal dalam bidang frontal

The correct answer is: Garis lurus dari titik ke titik pengukuran horizontal dalam bidang sagittal

Question 7 Jenis rumah kaca yang sangat baik jika tempat kerja diatur sehingga masing-masing terletak di antara dua skylight pada
Correct sudut yang sama, dan menyala dari kedua sisi. Ialah jenis ….
Marked out of
1.00 Select one:
a. Skylight di bubungan atap

b. Atap mansard

c. Pitched roof 

d. Atap Gedung zigzag

The correct answer is: Pitched roof

1
Online
Question 8 Jenis kaca yang dapat mengisolasi panas matahari sebesar 70% dampai 30%, kecuali …
Correct

Marked out of Select one:


1.00
a. Kaca frosted

b. Kaca transparansi atau bening 

c. Kaca insulasi

d. Kaca buram

The correct answer is: Kaca transparansi atau bening

Question 9 Faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Ini merupakan
Correct salah satu faktor?
Marked out of
1.00 Select one:
a. Material

b. Sumber bahaya

c. Faktor yang dihadapi

d. Manusia 

The correct answer is: Manusia

Question 10 Pada desain scale graduation, terdapat huruf dan warna untuk menunjukan indicator tertentu. Huruf warna apa yang
Incorrect sebaiknya dipakai?
Marked out of
1.00 Select one:
a. Hitam

b. Merah

c. Hijau

d. Putih 

The correct answer is: Hitam

◄ QUIS M13 Jump to...

1
Online
UTS Ergonomi 3PA18

1. Agar pertukaran udara ruang perkantoran dapat berjalan dengan baik maka perlu dilakukan
upaya-upaya sebagai berikut:

2. Tujuan dari penggunaan antropometri dalam dunia kerja adalah…

3. Berbagai jenis lampu dirancang untuk mendistribusikan cahaya dalam cara berbeda.
Pendistribusian 90 sampai 100 persen dari cahaya ke atas. Dinding langit-langit dan bagian
atas harus bersih dan sangat reflektif untuk memungkinkan cahaya untuk mencapai area
kerja, Mereka menyediakan penerangan yang paling baik dari semua jenis, dan paling
sedikit silau. Ini merupakan jenis rancangan lampu…

4. Apa yang dimaksud dengan low back pain

5. Berikut ini adalah bidang kajian kerja ergonomi yang meneliti eergi manusia yang
dikeluarkan dalam suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini adalah untuk
perancangan sistem kerja yang dapat meminimasi konsumsi energi yang dikeluarkan saat
bekerja. Ialah…

37/40
UTS Ergonomi 3PA18

6. Salah satu faktor penyebab nyeri pinggang adalah…

7. Menurut Kromer & Kroemer-Elbert, tipe pengukuran yang paling penting untuk desain
ruang kerja adalah lebar, apa penjelasan terkait lebar?

8. Pertukaran panas dengan konduksi tergantung pada konduktivitas benda dan bahan kontak
dengan kulit. Dinamakan dengan?

9. Suatu ‘sistem mesin manusia’ menyatakan bahwa manusia dan mesin memiliki
hubungan…

10. Apa yang dimaksud dengan carpa tunnel syndrome?

11. Sumber energi otot manusia terdiri dari peran gizi itu sendiri, salah satunya ialah glukosa,
glukosa berperan penting untuk apa?

37/40
UTS Ergonomi 3PA18

12. Beberapa jenis gangguang pendengaran yang berkaitan dengan getaran suara di udara tidak
sampai ke telinga bagian dalam sebagaimana mestinya, karena adanya sesuatu yang
menghalangi seperti zat lilin, cairan, penumpukan kalsium pada tulang telinga. Ini
merupakan jenis gangguan pendengaran…

13. Pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan
desain tentang sesuatu yang diapakai manusia. Ini merupakan pengertian dari?

14. Empat prinsip penting dalam antropometri salah satunya benda-benda yang sering dipakai
harus di lokasi yang paling mudah diakses dan dimafaatkan. Ini merupakan salah satu
prinsip?

15. Tokoh yang melakukan pengamatan studi pada saat musim dingin tahun 1964 atau 1965
adalah…

16. Salah satu cara kerja otot yang berkontraksi dan berelaksasi bersama-sama. Anda dapat
menemui otot ini pada saat Anda menarik napas. Mengapa begitu, karena pada saat
menarik nafas otot antar tulang rusuk dapat mengembang dan berelaksasi secara bersama-
sama. Apa nama cara kerja otot tersebut?

17. Kondisi otot yang melibatkan peradangan pada otot yang disertai dengan gatal-gatal pada
kulit (peradangan miopati). Dinamakan dengan…

37/40
UTS Ergonomi 3PA18

18. Terdapat empat jenis istirahat, salah satunya adalah istirahat yang sudah diatur waktunya.
Misal ketika istirahat makan siang atau coffee break. Ini adalah jenis istirahat apa?

19. Menurut Kromer-Kroemer-Elbert (1990), tipe pengukuran yang paling penting untuk
desain ruang kerja adalah kedalam, apa penjelasan terkait kedalam?

20. Ergonomi lahir pada tanggal…

21. Terdapat empat jenis istirahat, salah satunya adalah istirahat yang dilakukan pekerja
dengan menyelingi aktivitas kerja dengan aktivitas lain diluar pekerjaannya. Ini adalah
jenis istirahat apa?

22. Nyeri otot adalah nyeri yang timbul pada otot. Nyeri otot memiliki nama klinis…

23. Berikut ini adalah bidang kajian kerja ergonomic yang berhubunagn dengan pengukuran
dimensi tubuh manusia untuk digunakan dalam perancangan peralatan dan fasilitas
sehingga sesuai dengan pemakainya, ialah…

37/40
UTS Ergonomi 3PA18

24. Kondisi yang ditandai dengan nyeri kronis yang menyebar ke seluruh tubuh; sebuah
kondisi yang berkaitan dengan keletihan, sakit kepala, gangguan tidur dan kecemasan.
Dinamakan dengan…

25. Apa yang dimaksud dengan hernia nucleus pulposus?

26. Akibat dari pekerjaan yang berkaitan dengan gangguan getaran umum (wbv), yaitu

27. Salah satu kerugian dari sikap kerja duduk ialah

28. Metode ini, merupakan metode yang digunakan untuk menilai tingkat keparahan atas
terejadinya gangguan atau cedera pada otot-otot skeletal. Apa nama metode yang
digunakan?

29. Kemampuan beban yang dapat diangkat oleh laki-laki dewasa ialah…

30. Dalam gejala HAVS, terdapat dua tipe gejala, salah satunya ialah ditandai dengan
pemucatan jari (jari-jari memutih) dan menjadi dingin, jari-jari tersebut kemudian berubah

37/40
UTS Ergonomi 3PA18

warna menjadi kebiruan akibat kurangnya suplai oksigen, dan kemudian jari-jari tersebut
jadi memerah. Perubahan warna ini tidak selalu dialami para penderita, namun keluhan
tidak nyaman, jari pucat dan dingin tetap muncul. Ini merupakan salah satu gejala…

31. Meningkatnya sensitivitas yang menyebar dari sistem aktiviasi ke semua bagian tubuh
seperti otak, anggota sistem koordinasi, dan organ dalam sampai seluruhnya siap untuk
melakukan kegiatan yang mengonsumsi energy besar. Ini adalah penjelasan dari…

32. Proses mempercepat fungsi penyembuhan dengan mencerna lebih banyak makanan dan
menganti energi yang hilang. Ini adalah penjelasan dari…

33. Empat prinsip penting dalam antropometri salah satunya benda-benda yang fungsinya atau
kegiatan-kegiatannya berhubungan harus dikelompokkan bersama. Ini merupakan salah
satu prinsip?

34. Sumber energi otot manusia terdiri dari peran gizi itu sendiri, salah satunya adalah protein
saja. Protein berperan penting untuk apa?

35. Teknik untuk mengevaluasi dan rekaman aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot-otot
rangka. Apa nama teknik ini?

37/40
UTS Ergonomi 3PA18

36. Ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam keadaan diam untuk posisi yang telah
ditentukan atau standar; Contohnya ialah Tinggi Badan, Lebar Bahu. Ini merupakan
pengertian dari?

37. Ukuran huruf dan angka, ketebalan garis dan jaraknya harus terkait dengan jarak pandang
antara mata dan layar. Berapakah jarak idealnya sesuai dengan formula berikut ini dapat
digunakan: Tinggi huruf atau angka dalam mm =

38. Pusat kontrol panas pada thermoregulasi adalah

39. Rotaring knobs memiliki banyak variasi bentuk yaitu bulat, berbentuk panah, kombinasi
tombol dan gagang, persyaratan penting untuk semua jenis adalah bahwa mereka harus
pas di tangan dengan nyaman. Level resisten yang harus dimiliki adalh 0.15 Nm adalah
yang terbaik untuk direkomendasi, selebihnya tidak lebih dari berapa derajat?

40. Ilmu yang mempelajari interaksi antara individu dengan object yang digunakan,
merupakan pengertian dari…

37/40

Anda mungkin juga menyukai