Performance Appraisal: Dosen: Bella Azarine, S.Psi, M.Si Mata Kuliah: Psikologi Industri & Organisasi
Performance Appraisal: Dosen: Bella Azarine, S.Psi, M.Si Mata Kuliah: Psikologi Industri & Organisasi
Appraisal
Organisasi secara umum menggunakan metode ini sebagai dasar dari menentukan
kenaikan gaji, promosi, bonus, training atau sebagai dasar untuk penurunan
peringkat dan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), serta untuk meluruskan
pekerjaan karyawan yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi.
Proses Performance Appraisal (Penilaian Kinerja)
dibagi menjadi 9 langkah, yaitu :
Step 1: Determine the Reason for
Evaluating Employee Performance
OR
Apakah hasil dari evaluasi
kinerja bertujuan untuk
360-Degree Feedback meningkatkan
performance karyawan?
Contoh:
Dalam sebuah lingkungan kerja yang dimana tidak uang untuk memberikan uang
bonus atau kenaikan gaji, maka tidak akan efektif jika ingin melakukan penilaian
kinerja untuk kenaikan gaji/bonus
Serta dimana budaya atau lingkungan kerja yang memiliki karyawan kompak, maka
menggunakan peer rating (rating dari rekan kerja) tidak akan efektif
Step 3: Determine who will
Evaluate Performance
Konvensional :
Performa karyawan hanya di evaluasi oleh supervisor/atasannya.
Supervisor hanya dapat mengobservasi sekitar 30% saja (figure 7.2), dimana
karyawan dapat berperilaku berbeda ketika disekitar atasannya di banding
disekitar teman – temannya.
Subordinate (Bawahan)
Subordinate adalah komponen penting dalam 360 degree feedback, dimana
feedback dari subordinate memiliki pandangan yang berbeda terkait perilaku
atasannya
– Rating dari subordinate cukup sulit di dapatkan, karena karyawan takut
mendapatkan ‘serangan balik’ jika memberikan nilai yang tidak baik,
terutama jika hanya memiliki 2 subordinate
Customers
Penilaian dari Customer dengan memberikan feedback card kepada
customer terkait pelayanan yang didapatkan.
Adapula organisasi yang menggunakan ‘secret shopper’ untuk secara periodik
melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang didapatkan, dan ‘secret
shopper’ ini mendapatkan bayaran dan free meal dari organisasi tersebut.
Self – Appraisal
Hanya sebagian kecil organisasi yang menggunakan metode ini, dan
metode ini akan efektif apabila self-appraisal tidak bertujuan untuk
promosi atau kenaikan gaji.
Step 4: Select the Best Appraisal
Methods to Accomplish your Goals
Memilih kriteria kinerja (performance criteria) dan metode penilaian yang terbaik
untuk mencapai tujuan organisasi, dimana kriteria mendeskripsikan kesuksesan
dari karyawan.
Contoh:
Kriteria kinerja : Attendance, Quality of Work, and Safety merupakan 3 kriteria yang
paling penting untuk menentukan kesuksesan karyawan
Objective Measures
Pengukuran objektif seperti :
– Quantity of work (Jumlah penjualan)
– Quality of work (tingkat error, misal: jumlah typo / salah ketik)
– attendance, etc
Rating of Performance
Paling sering digunakan dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan, dimana
atasan menilai seberapa baik karyawan dalam setiap dimensi. Terdapat 2
skala yang paling sering digunakan, yaitu:
Contrast Error
Terjadi ketika pemberian rating karyawan dipengaruhi oleh rating karyawan
yang sebelumnya (sehingga tidak berdasarkan penilaian objektif) atau
dipengaruhi oleh rating karyawan itu sendiri pada periode evaluasi
sebelumnya
Low Reliability Across Rater
Terdapat 3 alasan rendahnya reliabilitas antar Rater:
– Rater sering kali mengalami error yang berbeda (halo, leniency, etc)
– Rater memiliki perbedaan standart dan pandangan tentang karyawan
ideal
– Rater memiliki perbedaan yang nyata dalam melihat dan menilai
perilaku karyawan
Sampling Problem
– Recency Effect
Penilaian yang dipengaruhi oleh perilaku yang baru – baru saja terjadi (sehingga
karyawan menyimpan performa terbaiknya saat mendekati masa evaluasi)
– Infrequent Observation
Biasanya terjadi ketika SPV/Manager tidak memiliki waktu untuk melakukan observasi
secara langsung terhadap perilaku karyawan, sehingga mengambil kesimpulan
berdasarkan tugas yang telah dilakukan dan sifat karyawan tersebut.
Padahal karyawan dapat berperilaku berbeda ketika disekitar atasannya
Step 8: Communicate Appraisal
Results to Employees
– Biasanya secara periodik (6 bulan sekali atau setahun sekali) atasan
menghabiskan waktu beberapa menit dengan karyawannya untuk membahas
penilaian kinerja dan memberikan feedback kepada karyawan tersebut
– Cara yang efektif dalam melaksanakan interview performance appraisal adalah:
time, scheduling, and preparation
– Allocating Time
Karyawan dan atasannya harus sudah mempersiapkan waktu untuk melakukan
interview penilaian kinerja, setidaknya 1 jam
– Scheduling the Interview
Dipersiapkan tempat yang private sehingga terhindar dari gangguan yang akan
merusak konsentrasi, dan sudah dijadwalkan secara periodik (6 bulan sekali)
– Preparing for Interview
SPV/Manager harus mereview kembali penilaiannya kepada karyawan dan
alasan dalam memberikan nilai tersebut.
Dengan pemberian feedback yang baik akan mempengaruhi kepuasan
karyawan
KENAIKAN GAJI
PROMOSI
BONUS TAHUNAN
JABATAN
PHK PENGADAAN
(PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA) TRAINNG