Kelas: 1PA14
NPM: 10521074
1. Jelaskan dan beri contoh manfaat serta faktor penting dalam penilaian kerja
2. Jelaskan kaitan antara job description pada job analysis dengan penilaian kerja
Penilaian kerja memiliki peran penting dalam job analysis karena penilaian kinerja mengukur
uraian jabatan yang dibebankan kepada pegawai. Sehingga penilaian tersebut dapat melihat
sejauh mana pegawai mengurus tanggung jawab jabatannya.
3. Jelaskan dan beri contoh tentang pengukuran kuantitatif dan pengukuran kualitatif dalam
metode penilaian kerja
Metode kuantitatif: data hasil kerja digambarkan dalam bentuk angka atau skor
- Survei: Pemberian kuesioner kepada karyawan dalam penilaian kerja
- Pengamatan: Penilaian kerja dengan mengamati kinerja karyawan, dibagi menjadi
dua yaitu, pengamatan langsung (contoh; atasan memonitor langsung kerja
bawahannya) dan pengamatan tidak langsung (penilaian memakai laporan-laporan
dari hasil kerja).
- Data informasi: Informasi yang dikumpulkan dari berbagai pegawai mengenai
kinerjanya dijadikan data kemudian hasil kesimpulan dari data tersebut di keluarkan
dalam bentuk angka atau skor. Contohnya adalah hasil dai penjualan perusahaan A
yang kemudian dijadikan penilaian.
Metode kualitatif: Memfokuskan kepada analisis penjalasan kinerja pegawai dari
berbagai perspektif, dari sisi internal maupun eksternal organisasi.
- Wawancara: Metode penilaian kerja dengan memposisikan pegawai sebagai
narasumber yang kemudian diberikan beberapa pertanyaan terkait sikap dalam
kinerja.
- Pengamatan: Mengamati perilaku karyawan secara langsung maupun tidak
langsung.
- Critical incident: Pengamatan terhadap perilaku pegawai disaat terdapat insiden
atau situasi yang berbahaya, dengan kata lain yaitu mengamati perilaku spontan
karyawan dan bagaimana karyawan tersebut memecahkan permasalahan yang ia
hadapi dalam situasi sulit.
4. Jelaskan dan beri contoh Format Penilaian Kinerja sebagaimana disebutkan pada slide ke-8
Penilaian kinerja menjadi tidak akurat ketika penilai memandang salah satu objek dengan
subjektif (mengandalkan penilaian pribadi) dan menggunakan emosi atau hawa nafsunya
sendiri. Penilaian harus bersifat objektif sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku serta
murni tanpa ada inetrvensi. Contohnya adalah memiliki perasaan bersalah kepaa salah satu
objek penilaian sehingga penilai menjadi canggung dan segan untuk menilai.
Penilaian menjadi tidak akurat juga disebabkan karena kurangnya fokus dalam penilaian.