Anda di halaman 1dari 3

Sevia Rani Irianti | Ilmu Keperawatan |

15/377911/KU/17619

LK.P.1.3.

1. PERATURAN AKADEMIK
A. Konsekuensi Mahasiswa
a. Wajib membayar biaya pendidikan selama yang bersangkutan tidak melakukan
pembayaran ulang.
b. Masa studi tetap diperhitungkan.

B. Isi Surat Pernyataan


a. Akan menaati semua peraturan universitas dan fakultas/sekolah, menerima sanksi bila
melanggar
b. Hanya terdaftar disatu program studi dalam periode yang sama
c. Mengundurkan diri sebagai mahasiswa jika dalam waktu yang ditentukan tidak dapat
memenuhi persyratan akademik.
d. Berkomitmen untuk menyelesaikan studi sesuai dengan programnya
e. Menjunjung tinggi nama UGM, menjaga ketertiban kampus
f. Mengundurkan diri bila STTB/Ijazah untuk masuk tidak sah

2. PERATURAN REKTOR
A. Pasal Perilaku Mahasiswa
a. Pasal 4: Berpenampilan Rapid an Sopan (dengan tetap mengenakan pakaian yang pantas
selayaknya mahasiswa berpendidikan di area Universitas)
b. Pasal 5: Dilarang Mengutip Konsep atau Ide tanpa penyebutan sumber (dengan tetap
melakukan inovasi dan mengembakan hal ha baru)
c. Pasal 6: Berhak menggunakan fasilitas secara bertanggung jawab (dengan tidak
merusak, mengambil, dan merugikan fasilitas)

B. Plagiarisme
a. Plagiarisme adalah suatu pelanggaran hak cipta, dengan meniru judul, ide, karangan,
maket karangan, rencana pengaran orang lain dengan tidak mencantumkan karya siapa
yang dimuat dalam presentasi.
b. Pada Bab III Pasal 5 dijelaskan:
- Mahasiswa dilarang mengutip konsep, ide, prafrasa, gambar, table, bagan tanpa
menyebut sumber
- Menyerahkan atau mempublikasi karya akademik yang sebagian atau
seluruhnya sama dengan yang pernah dikerjakan pihak lain.
- Mengaku hasil pekerjaan orang lain sebagai pekerjaan sendiri
- Memberikan karyanya kepada pihak lain untuk diserahkan sebagai tugas
akademik dan.atau untuk dipublikasikan
- Mengumpulkan pekerjaan yang sama/karya akademik untuk mata kuliah yang
berbeda.
Sevia Rani Irianti | Ilmu Keperawatan |
15/377911/KU/17619

C. PELANGGARAN KERAPIAN
a. Pada BAB II Pasal 3 Point G:
- Setiap Mahasiswa berpenampilan rapid an sopan, dengan mengenakan kaos
dan sandal jepit adalah pelanggaran terhadap kerapihan mahasiswa Universitas
Gadjah Mada.

D. BAB VII Pasal 24


a. Poin-poin:
- Setiap Mahasiswa yang terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud
dalam pasal 4 huruf a, pasal 4 huruf b, pasal 4 huruf c, pasal 4 huruf e, pasal 4
huruf f, pasal 4 huruf h, pasal 5 huruf a angka 2, pasal 5 huruf a angka 3, pasal 5
huruf a angka 4, pasal 5 huruf a angka 5, pasal 5 huruf b angka 1, pasal 5 huruf b
angka 4, pasal 5 huruf b angka 5, pasal 5 huruf b angka 6, pasal 5 huruf d, pasal
5 huruf g, pasal 5 huruf h, pasal 5 huruf I, pasal 5 huruf j, pasal 5 huruf k, pasal 5
huruf I, pasal 5 huruf m, pasal 5 huruf n, pasal 5 huruf o, pasal 11 dan/atau pasal
12 dikenal paling rendah sanksi sedang sebagaimana dimaksud dalam pasal 22
ayat (3) atau paling tinggi sanksi berat sebagaimana dimaksudkan dalam pasal
22 ayat (4)

b. 5 Pelanggaran
- Pasal 5 Huruf a angka 2: menyerahkan dan/atau mempublikasikan karya
akademik yang sebagian atau seluruhnya sama dengan yang pernah dikerjakan
pihak lain
- Pasal 5 huruf a angka 3: mengaku hasil perkejaan orang lain sebagai pekerjaan
sendiri.
- Pasal 5 huruf a angka 5: mengumpulkan perkerjaan yang sama/karya akademik
untuk mata kuliah yang berbeda.
- Pasal 5 huruf g: menggenakan gelar akademik yang bukan haknya.
- Pasal 5 huruf h: merusak fasilitas lingkungan universitas.

E. Tidak ada toleransi, semua sudah ada pasal nya dan ketentuannya. Sudah ada peraturannya
dan setiap mahasiswa telah menandatangi pernyataan dilarang membawa dan
menggunakan ganja di area Universitas Gadjah Mada. Peraturan ya peraturan. Peraturan di
buat untuk menertibkan mahasiswa. Baik berprestasi ataupun tidak. Dan akan berdampak
sangat buruk bagi penerus bangsa, apabila mahasiswa berprestasi di berikan kelonggaran
menggunakan ganja. Secara tidak langsung memperbolehkan orang-orang besar (pintar,
cerdas, yang memiliki nama) di lingkungan Universitas Gadjah Mada terbebas dari peraturan
yang mengikat. Dan itu sangat salah.

3. –
Sevia Rani Irianti | Ilmu Keperawatan |
15/377911/KU/17619

4. Ya saya setuju, dan sejak awal Inonesia telah salah dengan mengundurkan diri tidak mengikuti
gerakan penghentian tobacco yang diselenggarakan seluruh dunia. Karena apa? Kembali ke
masalah uang lagi, uang para pengusaha pabrik rokok didapat dari para remaja Indonesia yang
membakar duitnya demi sebatang rokok. Sebaiknya pemerintah mengabulkan untuk mengikuti
kegiatan gerakan penghentian tembakau yang diadakan seluruh dunia. Walaupun manusia akan
meninggal dunia nantinya, tetap saja dampak yang diberikan rokok kepada tubuh tidak baik,
apalagi sampai mengganggu orang sekitar.

5. Dampak:jelas sangat aneh kepribadian seseorang pengguna napza, mereka memiliki dunia
sendiri, dan justru mereka sendiri yang menarik diri mereka dari kehidupan social. Dengan
adanya kalimat penyeru “rangkul kawan kita yang dalam ketergantungan napza” bagaimana?
mereka sendiri yang memilih untuk menyendiri, dan mengurung diri mereka sendiri, karena
mereka punya jalan fikirannya mereka sendiri. Jauhi lah napza, karena itu dampak yang sangat
buruk bagi tubuh. Terlebih lagi akan sangat bahaya, apabila napza malah menjadi trend, ikut-
ikutan teman, dan supaya terlihat gaul. Itu wabah yang sangat cepat menyebar.

Sikap: mengingatkan teman terdekat, sedikit itu lebih baik dari pada tidak sama sekali. Dari situ
nanti akan berefek domino. Semua nya berefek domino kebaikan ataupun keburukan.

Anda mungkin juga menyukai