Anda di halaman 1dari 8

1.

Setelah menguasai Cueta di Afrika, Portugis melakukan ekspedisi dan penjelajahan lebih
jauh ke Asia dan Afrika dengan tujuan utama , yaitu….
a. Mencegah bangsa Moor berekspansi ke Asia
b. Menghambat perkebangan ekoni konstatinopel
c. Berdagang secara langsung dengan produsen rempah-rempah
d. Mengenal kebudayaan Timur
e. Mencegah perkembangan Islam di Asian dan Afrika
2. Masa ketika orang-orang Eropa melakukan perjalanan ke wilayah Timur antara Tahun 1459-
1650 dikenal dengan sebuatan era .............
a. Kolonialisme- imperialisme d. Penjelajahan samudra
b. Reconquesta e. revolusi
c. Discovery
3. Proses pembentukan atau penguasaan wilayah terhadap bangsa lain disebut …..
4. Praktek penjajahan terhadap bangsa lain disebut ….
Discovery
Liberalisme
Merkantilisme
Kolonialisme
Imperialisme
5. Dengan membawa konsep 3G bangsa portugis memulai kolonialisme-imperialisme di Indonesia.
3G yaitu …
6. Kedatangan Portugis ke Nusantara membuat kerajaan-kerajaan Islam merasa terancam.
Kerajaan Islam pertama di Nusantara yang dikuasai Portugis adalah Kerajaan…….

A. Malaka D. Ternate
B. Mataram E. Banten
C. Makassar
7. Kedatangan Spanyol ke Maluku menimbulkan konflik dengan portugis. Portugis menuduh
spanyol melanggar perjanjian Tordesillas. Konflik tersebut pun diatasi melalui perjanjian
Saragosa yang isinya antara lain ……………..
A. Portugis berdagang di wilayah Maluku Utara, dan Spanyol di Maluku Selatan.
B. Keduanya membangun serikat dagang bersama danmenerapkan sistem bagi hasil.
C. Spanyol meninggalkan Maluku.
D. Spanyol hanya diperbolehkan menyebarkan agama Kristen
E. Daerah monopoli bangsa portusid di Maluku di batasi.
8. Pendirian kota Batavia, yang akhirnya menjadi pusat pemerintahan VOC untuk seluruh
kegiatan perdagangan di wilayah Hindia Timur, dilakukan oleh Gubernur Jendral…….
A. Pieter Both D. Jacob van Neck
B. Cornelis de Houtman E. H.W. Daendels
C. Jan Pieterszoon Coen
9. VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) didirikan di Amsterdam untuk menyanginya East
India Company pada tahun ….1602
10. Gubernur jenderal yang dianggap sebagai peletak dasar kebijakan dan penjajahan oleh
VOC (Belanda) di Indonesia adalah……….
A. J.P. Coen D. Johannes van den Bosch
B. H.W. Daendels E. Gerard Reynst
C. Pieter Both
11. Pernyataan berikut ini yang bukan merupakan tujuan dari pembentukan VOC
adalah……..
A. menghindari persaingan yang tidak sehat di antara para pedagang Belanda
B. memperkuat Belanda dalam persaingan dagang dengan bangsa-bangsa Eropa lain
C. mendapatkan monopoli perdagangan baik komoditas untuk ekspor maupun import
D. membangun persatuan para pedagang untuk membentuk Negara koloni
E. membantu pemerintah Belanda yang sedang terlibat perang dengan Spanyol

12. Kebijakan VOC menebang kelebihan jumlah tanaman agar produksinya tidak berlebihan
sehingga harga tetap dapat dipertahankan lazim disebut kebijakan……..
A. monopoli D. retribusi
B. pelayaran Hongi E. afirmatif
C. ekstirpasi
13. Pemerintah Belanda kemudian memberikan hak-hak istimewa kepada VOC yang
membuat VOC berfungsi layaknya sebuah Negara. Hak-hak istimewa tersebut disebut
juga hak…….
A. oktroi D. sewa tanah
B. privilese E. konsultasi
C. ekstirpasi
Kiprah VOC di Pulau Dejima
Pemerintahan Tokugawa pernah memberi kuasa penuh atas sebuah pulau di Nagasaki
kepada VOC. Menjadi pusat perdagangan dan prostitusi terbesar di Jepang.
Tahun 1639, Shogun Tokugawa Iemitsu menerapkan sakoku (politik isolasi) di seluruh
Jepang. Peristiwa pemberontakan di Shimabara yang dilakukan kelompok petani Katolik
yang dibantu Portugis dan Spanyol menjadi sebabnya. Penguasa Jepang tidak ingin misi
agama mengganggu pemerintahan militer di negerinya. Semua orang asing di Jepang pun
diusir, kecuali Belanda.
Menurut sejarawan Meta Sekar Puji Astuti, Belanda hanya mementingkan urusan dagang
semata, sama sekali tidak mengurusi soal agama seperti bangsa lain. “Pada waktu itu
negara Eropa satu-satunya yang boleh melakukan kontak dengan Jepang adalah Belanda.
Sebelumnya Portugis, tetapi mereka bermain agama sehingga orang Jepang mengusirnya
keluar,” ujar Meta.
Meski posisi Belanda cukup istimewa di Jepang, keberadaan mereka belum benar-benar
aman. Pemerintah Jepang masih mengawasi pergerakan mereka. Khawatir peristiwa
pemberontakan yang dimotori bangsa asing kembali terulang. Akses Belanda ke
seluruh pelabuhan Jepang yang sebelumnya begitu terbuka juga mulai dibatasi.
Kapal-kapal VOC tidak bisa secara bebas menaik-turunkan barang tanpa izin
penguasa daerah (Daimyo).
Demi menjaga Jepang tetap bebas dari pengaruh asing, juga mempermudah pengawasan,
pada 1641 para penguasa memindahkan pusat dagang Belanda di Hirado ke Pulau Dejima,
Nagasaki. Pulau bekas tempat tinggal orang-orang Portugis dan Spanyol itu menjadi
“penjara” baru bagi VOC. Mereka diawasi secara ketat. Struktur pulau pun dibuat rumit,
dengan hanya menempatkan satu akses keluar-masuk berupa jembatan. Meski begitu,
Dejima menjadi salah satu pusat perdagangan sukses VOC di Asia Timur.

Sumber : https://historia.id/politik/articles/kiprah-voc-di-pulau-dejima-PNamA/page/4

14. Demi mempermudah pengawasan , pemerintah Jepang memindahkan pusat dagang


Belanda yang berada di Hirado pada tahun ………….
A. 1461
B. 1641
C. 1146
D. 1416
E. 1614
15. Sebelum Belanda, negara eropa yang telah menjalin hubungan kerja dengan Jepang
terlebih dahulu yaitu ……….
A. Austria
B. Inggris
C. Portugis
D. Jerman
E. Rusia
16. Berdasarkan artikel diatas, Shogun Tokugawa Iemitsu menerapkan sakoku (politik
isolasi) di seluruh Jepang pada tahun 1639. Hal ini disebabkan karena adanya ….
A. Penyerangan bangsa Asing
B. pemberontakan di Shimabara
C. kerugian dagang
D. pemberontakan di Shabara
E. pengeroyokan masa
17. Sempat memberikan keuntungan bagi Belanda, kongsi dagang VOC bangkrut dan
dibubarkan oleh pemerintah Belanda. Sebab-sebab kebangkrutan VOC antara
lain……….
A. organisasinya tidak memiliki sturktur yang jelas
B. banyak pegawainya menerapkan kebijakan sendiri-sendiri
C. banyak pegawainya melakukan korupsi
D. permintaan rempah-rempah di Eropa menurun akibat perang
E. banyak uang dikeluarkan untuk membangun benteng-benteng pertahanan
18. Pasca-VOC, Perancis yang saat itu menguasai Belanda mengutus Herman Willem
Daendels sebagai gubernur jenderal yang baru . Tugas utama Deandels adalah…….
A. membangun jalan raya pos yang membentang dari Anyer sampai Panarukan
B. membuka rumah sakit dan mendirikan benteng di bagian utara pulau Jawa
C. membangun pabrik senjata untuk berbagai jenis senjata
D. mendirikan pusat pelatihan militer dengan merekrut banyak pemuda pribumi
E. mempertahankan jawa dari serbuan dan penguasaan Inggris
19. Di bawah Gubernur Jenderal Jan Willem Janssens, Belanda akhirnya menyerah kepada
Inggris pada tahun 1811 sebagaimana disepakati dalam perjanjian…………
A. Giyanti D. Salatiga
B. Tuntang E. Ambarawa
C. Surabaya

20. Inggris menunjuk Thomas Stamford Raffles sebagai letnan Gubernur. Berikut ini yang
bukan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Raffles selama pemerintahannya
adalah……..
A. menghapus rodi atau kerja paksa dan menghentikan perdagangan budak
B. membagi pulau Jawa menjadi Sembilan prefektor atau daerah
C. menetepkan tanah sebagai milik pemerintah kolonial dan petani hanya penggarap
D. menghapus pajak hasil bumi dan system penyerahan wajib
E. pemungutan pajak dilakukan perkepala

21. Jenis tanaman yang menjadi fokus van den Bosch dalam system tanam paksa
adalah……..
A. tanaman rempah-rempah
B. tanaman dengan masa tanam yang singkat
C. tanaman yang paling kuat dari serangan hama
D. tanaman keras
E. tanaman ekspor

22. Tujuan utama penerapan kebijakan Tanam paksa di bawah gubernur jenderal Johannes
van den Bosch adalah……..
A. menyelamatkan Negara Belanda dari kebangkrutan ekonomi
B. memenuhi permintaan pasar Eropa akan tanaman-tanaman ekspor selain cengkeh
C. membiayai berbagai perang yang terjadi di Indonesia
D. membiasakan petani Indonesia untuk menanam tanaman-tanaman ekspor
E. membiayai perang melawan Perancis

23. Sistem Tanam paksa sebetulnya merupakan kelanjutan dari apa yang disebut
Preangerstelsel pada abad ke-18. Tanaman utama pada preangerstelsel adalah……..
A. cengkeh D. merica
B. pala E. bawang
C. kopi
24. Konvensi London mengembalikan hak Belanda atas bekas-bekas wilayah kekuasaannya
di Nusantara. Tahun diadakannya konvensi London yaitu .....
A. 1812 D. 1815
B. 1813 E. 1816
C. 1814
25. Setelah peristiwa pengembalian kekuasaan, Belanda mengutus seorang untuk menjadi Jenderal
Gubernur. Tugas utamanya yaitu mengeksploitasi kekayaan alam untuk menutupi kas negara
yang kosong. Nama jenderal tersebut adalah ...
A. Van den Bosch D. H.W. Daendels
B. Van der Capellen E. Rafless
C. Markus de Kock
26. Jenis tanaman yang menjadi fokus van den Bosch dalam sistem tanam paksa yaitu ...
A. Tanaman rempah-rempah D. tanaman ekspor
B. Tanaman keras E. tanaman dengan masa tanam yang singkat
C. Tanaman yang paling kuat dari serangan hama
27. Berikut yang tidak termask dampak dari sistem tanam paksa di Hindia Belanda adalah ....
A. Rakyat indonesia menderita kemiskinan, kelaparan, dan wabah penyakit.
B. Pemasukan besar bagi Kerajaan Belanda sehingga mampu melunasi hutang-
hutangnya.
C. Rakyat Indonesia mengenal tanaman produksi yang laku dipasaran dunia.
D. Dikenalnya sistem irigasi yang baik oleh rakyat Indonesia.
E. Rakyat indonesia mengenal sistem perekonomian uang.
28. Gubernur jendral belanda yang menghapus sistem sewa tanah dan menerapkan sistem
tanam paksa yaitu ....
A. H.W. Daendels D. J.P Coen
B. Van den Bosch E. Van det Capellen
C. Markus de Kock
29. Sistem TP dihapus setelah dikeluarkan undang-undang Agraria pada tahun ...
A. 1807 D. 1708
B. 1870 E. 1874
C. 1780

Dalam Sistem Tanam Paksa, Petani Ditindas Belanda dan Pejabat Bumiputera
Eksploitasi ekonomi pada masa tanam paksa bukan hanya dilakukan oleh Belanda. Pemimpin
lokal yang tidak amanah turut terlibat di dalamnya.
KERUSAKAN yang diakibatkan Perang Diponegoro (1825-1830) memukul roda perekonomian
Belanda. Keadaan demikian menyebabkan pemerintah Belanda harus mencari cara untuk
kembali mendulang laba di tanah koloni. Pemerintah Belanda akhirnya mengirimkan Gubernur
Jenderal yang baru, Johannes van den Bosch untuk mengatasi kemelut ekonomi itu. Van den
Bosch mengeluarkan satu sistem budidaya tanaman yang dikenal dengan kebijakan cultursteelsel
“Dengan sistem bonus dan insentif yang cerdik, Van den Bosch berhasil mengerahkan para
Bupati Jawa untuk mengawasi penanaman, panen, dan pengangkutannya. Dia hanya memerlukan
sejumlah kecil pegawai administrasi Belanda untuk mengawasi kelancaran seluruh sistem,” tulis
Lombard.
Dalam praktiknya, sistem budidaya tanaman ini dijalankan dengan aneka rupa penyelewengan.
Transaksi kekuasaan antara pemerintah kolonial dan penguasa lokal membuat sistem budidaya
menjadi tanam paksa.
Lama-kelamaan, ketentuan jumlah tanah dan tenaga tani yang dikerahkan lebih dari lima persen.
Hal ini dilakukan oleh para bupati untuk memperoleh lebih banyak bonus persentase penjualan
tanaman dagang. Van Niel mencatat, beberapa daerah melibatkan 90 persen keluarga tani untuk
mengerjakan tanah pemerintah.Tidak pelak lagi, petanilah yang harus memanggul derita tanam
paksa.
Roman Max Havelaar yang ditulis oleh Multatuli menggambarkan dengan jelas rupa penindasan
yang dialami sekaligus ketidakberdayaan petani Jawa. Bupati dan pejabat desa sebagai penguasa
lokal kerap mengeksploitasi petani untuk keuntungan mereka sendiri. Hal ini terjadi karena
pertalian feodal mengikat petani sebagai kawula yang harus tunduk terhadap bupati. “Orang
Jawa dianiaya!” kata Multatuli yang bernama asli Eduard Douwes Dekker.
Kaum liberal Belanda menentang sistem tanam paksa dan secara bertahap dihapuskan pada
1870. Penolakan ini juga datang dari kalangan pengusaha yang tergiur keuntungan dan potensi
usaha di Jawa. Pada tahun itu pula lahir Undang-Undang Agraria tahun 1870, yang mengatur
kepemilikan tanah negara seraya memberikan peluang masuknya modal swasta.
Sumber : https://historia.id/ekonomi/articles/dalam-sistem-tanam-paksa-petani-ditindas-
belanda-dan-pejabat-bumiputera-vXWV5/page/2

30. Dalam buku Roman Max Havelaar digambarkan dengan jelas rupa penindasan yang dialami
sekaligus ketidakberdayaan petani Jawa. Buku ini ditulis oleh ……..
A. Van Devender
B. Van den Bosch
C. Douwes Dekker
D. Pieter Both
E. Van Niel
31. Kebijakan cultursteelsel perlahan dihapuskan pada tahun ……….
a. 1880
b. 1870
c. 1807
d. 1708
e. 1780
32. Menurut penjelasan artikel diatas, bupati serta pejabat desa ikut andil dalam
mengeksploitasi tenaga petani. Hal ini disebabkan adanya ……….
A. Sistem feodalisme
B. Sistem liberalisme
C. Sistem fundalisme
D. Sistem merkantilisme
E. Sistem bagi hasil
33. Dalam sebuah catatan yang dituliskan oleh Van Niel, tercatat bahwa ada beberapa darah
yang melibatkan …….. keluarga tani untuk mengerjakan tanah pemerintah.
A. 76 persen
B. 80 persen
C. 87 persen
D. 90 persen
E. 95 persen
34. Perhatikan hal berikut!

(1) Melindungi hak milik petani atas tanahnya dari penguasa dan pemodal asing
(2) Menanam modal untuk petani
(3) Memberi peluang pemodal asing untuk menyewa tanah dari penduduk Indonesia
(4) Melindungi tanaman-tanaman rempah di Indonesia
(5) Membuka kesempatan kerja kepada penduduk untuk menjadi buruh perkebunan

Kalimat diatas yang merupakan tujuan dibuatnya Undang-undang Agraria ditujukkan


oleh nomor …..
A. 1, 2, 3 D. 2, 4, 5
B. 2, 3, 4 E.1, 4, 5
C. 1, 3, 5
35. Undang-undang yang bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepada
para penguasaha gula untuk mengambil alih pabrik-pabrik gula pemerintah adalah …
A. Undang-Undang Agraria D. Undang-undang Pangan
B. Undang-undang Industri E. Undang-undang Perpabrikan
C. Undang-undang Gula
36. Salah satu bentuk eskploitasi manusia yang dilakukan belanda adalah dengan adanya
sistem kerja paksa. Beratnya pekerjaan diperkebunan membuat banyak buruh yang telah
direkrut melarikan diri. Karena itu, pemerintah Hindia-Belanda mengelurkan peraturan
yang disebut …
A. Koeli Ordonantie 1881 D. Koeli Ordomanti 1818
B. Koeli Ordonantie 1818 E. Koeli Ortadonanti 1881
C. Koeli Ordantine 1881
37. Yang disebut sebagai Bapak Penggerak lahirnya politik Etis yaitu …
A. Conrad Broosshooft D. Trias van Deventer
B. Ratu Wilhemina E. Pieter van Devender
C. Theodore van Deventer
38. Perhatikan Informasi Berikut!
1. Adanya kritikan dari kaum humanis terhadap kebijakan politik pintu terbuka.
2. Adanya desakan dari rakyat jajahan untuk peningkatan taraf hidup rakyat.
3. Munculnya artikel “Een Ereschuld” oleh van Devender dalam majalah De Gids tahun
1899.
4. Meningkatnya permintaan terhadap sumber daya manusia yang terdidik di tanah
jajahan.
Latar belakang diterapkannya kebijakan politik etis ditunjukkan noomer …..
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 2 dan 4
39. Dalam pidatonya, Ratu Wilhemina dengan tegas menyatakan, Pemerintah Belanda
memiliki panggilan moral terhadap kaum pribumi Hindia-Belanda. Pernyataan tersebut
dilontarkan pada tanggal …..
A. 17 September 1901 D. 18 September 1901
B. 17 Agustus 1902 E.18 September 1902
C. 17 september 1902
40. Perhatikan hal berikut!
(1) Irigasi
(2) Transmigrasi
(3) Migrasi
(4) Evaluasi
(5) Edukasi
Yang termasuk dalam Trias van Devender ditunjukan oleh nomer …
A. 1, 2, 3 D. 2, 4, 5
B. 2, 3, 4 E.1, 4, 5
C. 1, 3, 5

Anda mungkin juga menyukai